rssN 1978-631X
lssN 1978-631X il llit iil]l ilil|ililllillliil gttTllglall 63102^ll
., '
MEDIA
Pnomosr IESEHAIAI{ DAI.AM
IONTUA lltt{GGUt{AtGt{ 8E'AR.
,_
: i'
illtilllllClGTlAil
'' .
r(oilstP mAlc0un sAtDnrc[
.:
:
?ADA
Nafltayati I
MNERIiIIAATI
PTRUBAHAI.I
:Indarsita fatma l8u DTIIGAI{ TI}IGIGI
Ftsll( REfiIA,A PUTRI XADA iilAsA
IGLII.AHAII $:
POSTPIRTUilI
0l
IURNAT ILMIAH NASLM|AKES, V olume 4, Nonor 1, Talrun 2417
PENGART'H ST}MBER INFORMASI TERIIADAP PENGEIAIIUAN REMAJA PUTRI TENTANG RISIKO KEHAMILAIT REMA.IA
DI SMANEGERI 12 KOIABANDAACEH Novcrtt, fird. Matmanahl, TM, Crd Srtyarrtf Abstrak: Onefrommaryfactorstfucausesthehighfigureofteenpegnancyistlulockofbtowledgeunongtheteenagos aboui the effects of smoking pregnancy and rcproductive health" NAD prortince ilself lllas found that 11.9 96 teenagers oe pregnant ander the age of 20. Tben pregnancy can damage the livu.s olyoungwonten because it could hwe negative effeds otd tmpede their educdion This reseueh an oulytical strtey with crzris-sectiotml qporch was condacled tofird out the btpa of brdtnOion swws tows* tle teanoge gbb ' irsigl* of teen pregwy risks a SLIA Neg*i I 2 Kda Bmda Aceh in 2Afi. 77e subjea of sudy is all ttn seon&gradefenale stadeilB of StAl Negoi 12 Bmda Aceh 81 stt &nts in total. The sanpling teclmique is totat populdion metlnd whqeas the daa analysis ased oe; mivaride analysis uing fre@ency distribution, btvoiae arrrabsis us@ chi squoe test with the level of signficance of 95%o, od miltivoiate anabmis asing logktic tegression lhe rseoehfindhgy indicate thd stdtisticdlly (chi-squoe t6t), it bfound that thqe is an efeafun ir{ormdion sourees informs ofpint media, ele&onic media, ard peos, to ittsiglf the teenage gbls have towsds tlw risb of teen pregnecy, withpvaluesft each surrce; 0.N6, O.(n2, fur O.MI (Ir<0.05). Meowhile, tlwe is rc efeA of it{unaion so*eedfion scM teactprs and poerc to the insight tlu teenage gbls haee towods tle risks of teen pregnory, wilh p value; 0.i70 and 0.125 (p>0.05). Morcwa, from tle multivoiate analysis it is fourd thd electronic media voiable is the mast efecttve od ttfluatial nedia co*ihnhg rhe rists of teen prqnory to teeruge girls insight with ORvolue {4.591. fiom thefmdings, it cm be corch&d tlw ele&ortc media voiable is tt e atmt tu$aattial $the aha ilree voi&lq, h shqins tlo teen's ittsigfit abut ke risks of teen pregnorcy. Keywsds: Print media, eleclronic media, sclpol teachq, pcrerts, peers, insight of the teen pegnancy rbks.
l. Dosen.hrusan
Kebidanan
W
Aceh
PEIYDAHIILUAN Arah pemhngunan nasional yang dilaksanakan dalam tiga dasawarsa teratfiir ini menuntut rcformasi total keb[iakan pembangunan dalam segala bidang. Reformasi dibidang kesehatanyang ingin dicapai yaitrl penduduknya hidup dalam lingkmgan dengnn pailaku hidup sehat memiliki kemampuan untuk menjangfuu pelayanan kesehatan bermutu s€cara adil dan m€rata
sefte memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Meskipun pembangunan kesehatan yang telah dilaksanaksn selama ini telah b€rhasil meninglcatkan &rajat kceehatan masyarakat s€cara cukup bermakna, namun masih diiumpai berbagai masalah dan hambatan
(Depkes
RI, 2001). Menurut Programe For
Apprcpriae Teclmolog in Health (PN1142000) salah satu sasaran dari pembangunan kesehatan adalah rwraja yang diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan dan seringkali menghadapi resiko-resik kesehatan reBroduksi. Kebutuhan akan peningkatan pelayanan kesehatan dan
sosial terhadap remaja semakin menjadi perhatian diseluruh penjunr dunia yang dipacu rekomendasi dari hasil Internasional Conference on Population and Devilopment (ICPD) tahun 1994 atau yang disebut
-
34
dengan Konferensi Internasional mengenai kependudukan dan pembangunan, telah menciptakan
berbagai program agar dapat lebih memenuhi kebutulran para re,maja dibidang kesehatan reproduksi.
Program kesehatan reproduksi pada remaja telah menjadi perhatian utama pemerintah, swasta dan masyarakat luas. Hd ini mengingat tidak sedikit remaja yang melakukan perbuatan antisosial maupun asusila karena tugas-tugas perkembangan pada masa remaja lurang berkernbang dengan baik. Banyak sekali re,maja yang sudah aktif secara seksual meski tidak selalu af,as
pilihan sendiri. Pada masa remaja sering timbul perasaan ingin memcoba
sesuatl ingin m€ncarijati diri, untuk menyalurlcan keinginan seksualnya. Gejala tersebut dialami oleh setiap remaja meskipun befteda sntara satu remaja dan remaja lain. Demikian pula kemampuan mengendalikan gejolak perasaan seksual juga berbeda (Jensen, dkk, 2004). Masa remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa
kadang muncul hasrat dan dorongan
dewasa yang ditandai dengan kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial, masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia I I atau 12 tahun
--
Pengaruh Sunber lnfornasi
ffudop p*gtdt to" Wio P"t i T^mS Rifu Krfufu
surupai dengan 20 tatrun, yaitu menjelang masa dewasa
muda. Pada masa ini mereka sudah mulai senang mencari tahu informasi tentang seks dan mitos seks baik dari teman sekolalu keluarga atau dari sumber lainnya. Pcrkembangan fisik termasuk organ seksual sertapeningkatan kadar honnon repodt*si bsiklakilaki maupun pere,rrpuan akan menyebabkan perubahan
perilaku sgksual remaja secara keseluruhan. Perkembangan seksual tersebut sesuai dengan beberapa fase mulai dari praremajg remaja awal, remaja menengah sampai remaja akhir (Soeti iningsilL 2004). llampir semua renraja di dunia sekarang berada dalam situasi yang penuh godaan dengan scmakin berkembangryra tekhnologi komrmikasi yang menyebar
berbagai informasi dan pesan yang bersifat menonjolkan seksualitas, tidak seimbang dengan kondisi kurangnya pengetahuan yang dimiliki remaja maupun orang disekitar yang berpengaruh pada kehidupan mereka. Seks adalah kebutuhan asasi yang tidsk dapd dipisalrkan dari kehidtryan manusia Namu demikian banyak yang beranggEpan bahwa masalah seks amatlah abu untuk dibicarakan sehingga dalaut
kondisi tersebut remaja yang sesungguhnya rnembrfruhkan informasi tentang perubahan-paubahan yang terjadi pada dirinya dan perilaku seksualnya tidak tahu hanrs berhqra kemana hogram rmatk memenuhi kebutuhan rcmaja akan informasi dan pelayanan dapat
fup
cenderung merasa risih dan tidak mamPu untuk memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi tersebut Karenanyq mudah timbul rasa takut di kalangan orang tua dan
guru, bahwa pendidikan yang menyentuh itu perkembangan orgru r€prcdul$i dan funpinya justnt malatr mendorong remaja untuk melakr*an hubungan seks pranikah (Iskandar, 1997'). Dibandingkan dengan
negara maju laionya Amerika Serikat menduduki peringkat tertinggi persentase kehamilan remaja, kelahiran dan aborfirs. Berdasarkan hasil penelitian Jhon Hokins @a ahun l9E2 memperkirakan bahwa sekitar t07o wanita yang memasuki pcrguruan tinggi di Am€rika S€rikat telah melakukan hubungan seksual
plingtidak sekali. Selain itu survei
Pusat Pengonholan
akit (Center For Disease Contol ud Pruvmtion) tahun l99l melaporkan bahwa22o/o siswa SMPISMU mcmiliki sekurang-turangtryt empat pasangan seks (Jensen, dklq 2004). Menurut Mansyah dan Pencegahan
P
ay
dalam Dianawdi (2006) jumlatr keseluruhan remaja di Indonesiasckitar 62jutaorang, kira-kirs 15 perscn dari remaja telah melakukan aktivitas seksual yang kelewat batas bahkan bertrubungan seks tanpa menikah lebih &hulu. Beberrya aktivitas seksual png dianggap
telah menjadi bagian kehidupan remaja saat ini, diantaranya mulai dari berciuman bibir, mcraba-raba dada, hinggB'puiry' (nenwryelkan alat kelamin),
membawa perubahan yang bermakna yaitu melalui
sampai melaktrkanhubungan scks seperti suami isteri.
pendidikan seks sejak dini yang komprehensif mernpunyai fungsi positrf, diantaranya memberikan penjelasan kepada remaja soal anc'man bahaya
Survei yang dilakukan secara nasional sejak 2002 melibatkan l7(B remaja benrsia 15-19 tahun yang
hubungan sc*s bebos, aocarnan tertular berbagpi
jais
yang menerima pendidikan seks komprehensif
perryakit kelamin, yang membuat remaja lebih berhati-
disekolah terhindar dari kehamilan dini atau tid8k ingin
hati (Miqdad,2001).
Kehamilan usia dini dapat mengganggu kehidupan remaja putri, karena akan menghambat pendidikannya lebih lanjut. Khusus bagi remaja pdri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada allihirnya
akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pernberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegatr kehamilan yang tidak dikehendaki. Bahkan, pada remaja putri di pedesaan, haid pertama biasanya akan segera
diikuti
deng;an perkawinan yang menempatkan mereka pada
resiko kehamilan dan persalinan dini (FCI, 2000). Disinilatr peran orang tua dan guru sebagai pencetus perilaku dan sumber informasi. Namun, mereka
belum menikah, didapatkan hasil sebm5ak 607o rcmqia
hamil dibandingkan remaja yang tidak pernah mendapatkan pendidikan seks. Selain itu remajayang mendapatkan pendidikan seks komprehensif mampu mengurangi aktivitas hubungan seks remaja diluar
nikah (Djong,2008). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Centa Muda Putroe Phang (CMPP) Provinsi Nanggroe Aceh Danrssalam yang bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBD tatrun 2004-2005 didapatkan data remaja yang bermasalah dengan perilaku seksual terungkap sejumlah ll5 orang dan berkonsultasi langsung dengan konselor CMPP-PKBI, diantaranya berpacaran dan melakukan hubungan seks 59 orang (51,E%), mengalami homo seksatau kelainan seks 21 orang (l8,4yo), melakukan aborsi 5 orang (4,4o/o), perkosaan 5 orang (4,4yo),hamil diluar nikah 5 orang (4,4o/o) danterlibat narkoba 20 orang ( 17,5%) (CMPPPKBI NAD, 2005). Setiap tahun 15 juta remaja
-I
35
II,IRNAL ILMIAH N ASIIhIAKES, V olume 4, N amot L, T ahun
20117
berumur 15 - 19 ahun melahirkan. Ini adalah ll5 datt jumlah kelahiran di dunia. Di negara berkenrbang ratarata 40 % dali perempuan melatrirkan sebelum umur 20 tahuru 8% diAsia Timur dan 56 % di Afrika. Di remaja n€gara maju hanya berkisar sekitar l0o/o
informasi terhadap pengetahuan remaja puteri tentang risiko kehamilan remaja di SMA Negeri I 2 Kota Banda
yang melahirkan (Martadisoebrata, dkk, 2005)'
Penelitian ini merupakan penelitian srruqyyang tx;sifat frrolitikdengan rancang;an cmss sectionol yanrg
M
Banyak efek negatifdari kehamilan remaja diantaranya
penyakit fisik seperti : anemiq kesulitan persalinan karena tulang panggul belum sempurna, persalinan prematur, kematian janin dalam kandungan, berat badan bayi lahir rendah dan sebagainya Di bidang sosial remaja rkan $gal menikmdi masa rernajanya dan akan menerime sikap ungkapan yang negatif lcarena diang$p menralukan, yang dapat menimbulkan
METODE PENELITIAN
bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber
menimbulkan bertagai konsckuensi psikosocial sepcrti putus sekolah, rasa rendah diri, kawia muda dan
informasi terhadap pengetahuan remaja puteri tentang risiko kelramilan remaja di SMA Negeri 12 Kota Banda Aceh tahun 2010. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Kota BandaAceh pada tangpl 26 sampai dengan 29 Oktober 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas tr IPA SMANegeri 12 BandaAceh yang berjumlah 81 orang. Sampel dalart penelitian ini adalah seluruh siswi kelas tr IPA SMA Negpri 12 Bands Aceh dengan teknik pengambilan sampel mengguaakan teknik Total Populasi. Data
perceraian dini. Abortus dengan konsekuensi
dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner yang berisi
sikap penolakan remaja terhadap bayi yang dikandungnya. Kehamilan remaja juga dapat
psikososial seperti rasa bersalah yang berlebihan, ancamaa hulcuman pidana dan sanksi ada/masfarakc. Penyakit menular seksual, gangguan dan tekman psikososial di masa lanjut yang timbul akibat hubungan scts remqia pra nikah (Ambarwati, 2m9). Tingginya angka kehamilao pada remaja karena minimnya pcngetatruan rernaja tertadap dampsk kehamilan itu sc,ndiri dan mengenai kesehatan reproduksi. hovinsi NAD sendiri memiliki angka sabesar 12,9 '/o bagi remaja hamil di bawah usia 20 tahun (Depkes' 2008). Sementara, b€rdasarkan hasil penelitian Badan Pusat Statistik (BPS, 2W7) persentsse wanita belum kawin umur 15-24 tahun yang ingin berdiskusi l€bih jauh tentang kesehatan reproduksi dengan orang atau sumb€r yang diinginkannya menunjukan sebanyak
dengan teman, sebanyak 32,tYo dengan ibu, sebanyak 29,9Yo dengan guru, dan lainnya (media cetalq media elelctronik, dll) sebanyak 0,5%. Dari pengarnatan awal peneliti, SMANegeri 12 BandaAceh 4A,8o/o
terletak diwilayah Kota Banda Aceh dengan tersediaryr tc*finologi yang dapat memhrilon pesan seksualitas kepada remaja SMA, tidak adanya kurikulum khusus SMA yang mempelajari tentang pendidikan seks, masalah seks dikalangan remaja masih dianggap tabu untuk ditanyakan atau didiskusikan dan petugas kesehatan masih kurang memberikan informasi atau penyuluhan tentang kesehatan rcproduksi. Sementara ifu remaja ccndenrng memperlihatkan peningkatan kegiatan pacaran di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolatr. Berdasarkan fenomena diatas penulis tertrik untuk melakuakn penelitian mengenai pengaruh sumber 36 arr -
l-
Aceh tahun 2010.
pertsnyaan yang t€lah disusun sebelumnya utrtuk menjaring informasi sesuai dengan hrjuan penelitian. Pemelitian ini menggunatan data primer png diperoleh dari subjek penelitian yang memenuhi syarat sesuai k€enhtao dEn bersedia menjadi responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner terdiri atas 3 bagian yaitu : bagian pertama berisi identitas responden, bagian kedua berisi pertanyaan t€ntang pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan remaja dan bagian ketiga borisi pertanyaan tentang media cetah media elelrtonih gunr sekola[ orangtus danteman sebaya.
Untuk mengukur pengetahuan dengan pertanyaan tertuhrp apabilajawaban benar diberi nilai I (satu) d8n bilajawaban salah diberi nilai 0 dan media inforrrasi diukur menggunakao Rating Skala dengan pernyataan Selalu (S) nilai 4, Sering (SR) nilai 3, Kadang-kadang
(K) nilai 2, Tidak Pernah (T) nilai 1. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan komputer progr$n .SP,SS versi 16.00, selanjutnya dilakukan analisis univariat yaitu menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase masing-masing kelompok. Selanjutnya data ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi, selanjutnya dilakukan analisa multivariat untuk mengetahui pengaruh antara 5 variabel independen terhadap variabel dependen. Uji statistik yang digunakan adalah Regresi Logistik Berganda. Variabel yang diikutsertakan pada analisa multivariat ini adalah keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai p<0,25.
prngaruh Sumber lnformasi Terhdlap Peflgetahunn Remaia Putri Tefltang Risilco Kchomilafl Rentaia
,
HASIL DAII PEMBAHASAI\I Penelitian dilakukan di Sekolah MenengahAtas
(SMA) Negeri 12 merupakan salah satu SMA yang berada di kecamatan Kuta Alam Kelurahan Lampineung Banda Aceh. Dintinjau dari segi Geografisnya SMA Negeri 12 Kota Banda Aceh terletak di Sebelah Utara berbatasan dengan SMK Negeri 5 B'anda Aceh, Sebelah Selatan berbatasan dengan BKPP Provinsi Aceh, Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Panglima Nyak Makanu Sebelah Barat berbatasan dengan SMK Negeri 3 BandaAceh.
l2KotaBandaAceh t 18.761 ml, dengan jumlah
Luas bangunan SMANegeri
5.045 ml, luas tanah * siswa dan siswi sebanyak 597 orang yang terdiri atas 2t2 orang siswa dan 315 orang siswi. Berdasa*an keterangan dari guru sekolah siswi kelas II IPA SMA Negeri 12 Kota BandaAceh sedang mempelajari organ reproduksi secara umum pada pelajaran biologi yang terdiri atas 8l siswi, dengan pertimbangan tersebut maka semua siswi kelas tr IPA diarrbil menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan remaja adalah kurang (61,7%o)- Dafi berbagai sumber informasi yang diperoleh remaja
tentang rcsiko kehamilan remaja didapatkan sebagian besar remaja puteri mempeinleh informasi dari media elektronik sebanyak 60,50/o, media cetak dan guru sekolah (46,9plo), orang tua (45,7o/o) dan teman sebaya
40,7. Selanjutrya dilakukan analisa multivariat unhrk melihat penganrh antara 5 (ima) variabel independen
terhadap variabel dependen. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik. Variabel yang diikutsertakan pada analisa multivariat ini adalah keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai p<0,25. Berdasar*an analisis bivariat dari kelima variabel indepcnden (media cetak, media elektnonik, guru sekolatu orang tua dan teman sebaya) terhadap variabel dependen (pengetahuan
remaja puteri tentang resiko kehamilan muda) menunjukkan ada 4 variabel yang menrpakan potensial masuk dalam model multivariat yaitu variabel media cetah media elektronik, orang tua dan teman sebaya (p<0,25). Untuk variabel guru sekolatr tidak masuk
(F0,25). Selanjutnya dilakukan analisis multivariat regresi logistik antara media elekronik, media cetalq orang tua dan t€man sebaya dengan pengetahuan remaja puteri tentang risiko
model multivariat
kehamilan remaja.
Analisic Multivariat Sumber Informasi dengan Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Risiko Kehamihn Remaie Di SMA N egen 12 Kota BandaAceh Tehun 2010 Variabd
MediaElekrmik Ternan Sebafra
MedfiaCehk Orang Tua
B
P
Wald
OR95% CL
t.524
6,235
4J9l (lJ8&15,185)
r2es l,l 53
5,569
4,309
0As6
0,67 5
3550(1245-10,699) 3,168 (1,067-9/08) t,578 (0,53 l-4,681)
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel media elektronik paling berpengaruh terhadap pengetatruan remaja puteri tentang risiko kehamilan remaja dengan nilai OR = 4,591 (lJEt-15'185) fang berarti bahwa rernaja yang mernperoleh informasi dari media elekkonik berpeluang berpengctahuan baik 4,591 kali dibandingkan remaja yang tidak memperoleh informasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari empat variabel tersebut, hanya variabel media elektronik paling berpengaruh terhadap pengetahuan remaja puteri tentang risiko kehamilan remaja. Hal ini sesuai dengan dengan pendapat Mu'tadin (2008) yang menyatakan bahwa kecendrungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui
media massa khususnya media elektronik, dengan
tekhnologi yang canggih menjadi tidak terbendung lagi, sehingga rernajayang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari media, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orangtuanya. Miqdad (2001)jup menyebutkan bahwa hampir scrnua remaja didunia sekarang berada dalam situasi yang penuh godaan
dengan semakin berkembangnya tekhnologi komunikasi yang menyebar berbagai infonnasi yang menyesatkan diiringi dengan perkembangan emosi remaja yang labil, sehingga remaja terlibat dalam Eansaksi seks hanya karena dorongan seks semata bukan karena uang atau kebutuhan materi lainnya, namun hal tersebut dapat dihindari dengan adanya pendidikan seks yang benar. Adnani dan Widowati
T I
IURNAL ILMIAH N ASLIWAKES,
V olune 4, N omor 1, T alrun 2011.
(2007) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa dari 128 responden yeng diteliti memperoleh informasi tentang kesehatan reproduksi dengan sumber informasi terbanyak dari televisi sebanyak 116 responden (62,5%). Hal ini menggambarkan betapa besarnya pengaruh media elektronik dalam menyampaikan berita dan informasi tentang seksual dan kesehatan
memberikan lebih banyak pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya risiko kehamilan remaja kepada siswi disetiap kesempatan karena tidak adanya kurikulum khusus tentang
reproduksi. Dianawati (2003) dalam Adnani dan Widowati (2007) menyatakan pengaruh media
remaja, karena banyak sekali siswi yang tidak
elektronik dalam menyampaikan informasi mengenai seks dan kesehatan reproduksi mernpunyai pengaruh
yang paling besar. Media elektronik sangat berpengsruh dalam tinglot pengetatruan remaja. IIal ini dikareoatcan mudahnya memperoleh informasi dari
media elektronik, namun penyampaian
dan
png s&lalt
alran
penyalahgunaan dari nrcdia elelchonik
kesehatan reproduksi rcmaja disekolalu dan diharapkan
sekolah dapatmengadakan seminar atau penyuluhan siswi dan orangtua tentang risiko kehamilan
kepada
mengetahui risiko kehamilan remaja, sehingga nemaja dapat memperoleh informasi dari orallg tuanya yang masih menganggap tabu pembicaraan masalah seks
dengan anak, sehingga kesempatan tersebut bisa menambah wawasan orang tua tentang pentingnya pendidikan seks dan ditambah dengan pendidikan alfrlak &n moral uotuk mencegah tindakan seks bebas pada.
rncnimbulkan dampak regptifseksual. Oleh l<ar€oa ihl, para guru dan oratrg tua sangat berperan penting dalam
DATTAR RUJI,]KAI\i
mendampingi remaja untuk menyaring informasi dari media elektronik yang diperolehnya agar tidak salah
Ambarwati, Eny Retna.2009. Kehomilon
arah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa media elekhonik paling berpengaruh terhadap pengetahuan remaja puteri. tentang risiko kehamilan remaja. karena adanya kemudahan memperoleh informasi dari media tersebut.
KESIMPULAI\t Berdasarkan hasil penelitian dan pembatmsan
tentang pengaruh sumber informasi terhadap pe,ngeahuan remaja puteri tentang risiko kehamilan remaja di SMA Negeri 12 Kota Banda Acetu maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada pengaruh sumber informasi dari media cetalg media elekuonik dan teman sebaya terhadap pengetahuan remaja puteri tentang resiko kehamilan remaja dengan nilai p
masing-masing (0,006, 0,002 dan 0,001 (p<0,05). Tidak ada penganrh sumbet informasi dari guru sekolatt orang hra tertadap pengetahuan remaja puteri tentang resiko kchemilan remaja dengan nilai p = 0370 dan
0,125 Qr>0,05). Dari kelima variabel independen (media c€talq media eldctronik, guru sekolah, oraog tua dan teman sebaya) terhadap variabel dependen (peragetatruan remaja puteri Gntang resiko kehamilan
remaja) menunjukkan ternyata variabel media elelrnonik paling berpengaruh terhadap pengetahuan remaja puteri tentang risiko kehamilan remaja dengan nilai OR: 4,591.
SARAN Kepada Guru SMA Negeri 12 Kota Banda Aceh, khususnya pada pelajaran biologi agar dapat
r-38
I
9
Adnani, dtft. 2007. MPKT Modul I. Jalrerfia: FEUI. --httr : // iC Mkipedia. Org/wiki /pengetahuan. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia 2008. Swvey knwgd dot Kesehaa Repdulsi Remqia 2007.Ptov Ae,eh Budiarto, E. 2002. Biostdistiko Kedokteran Bumi Al$ara, Jakarta CMPP-PKBI NAD. 2005. Data Perilaku Selqual Remsj a, Nanggroe Aceh Danrssalam. Dianawati, l\,2W6, Pendidikm Seks wt* Renaja, Kawan Pustak& Jakarta Djong S. 2W8. Pendidikn .Sets. http:www.djong.org. (Dikutip tanggal I Oktober 2010) Family Care International (FCI). 2cf,0. Sexual dan Reprcdubtf Healt BrieJing Cails. Newyork. htto ://yudhim.dagdi gdu g.com Jenseru dklc
20M. Bufu 4i o Keperav'aut Maernitas.
EGC, Jakarta
lvlartadisocbrata, D,R- 200,5. Bnga Ronpai Obstetri, dot Ginekologi, Sosial, YBP-SR Jakarta. 2001. Pendidikan ,Sets Ba-gi Miqdag,
A.
RenojaMmwut Huhm Islam Mitro Pustaka"
Iakarta. Mu'tadin, 2.20A2. Pendidiko, Seksual Pada Remaja http ://www.wattpad.com
PATH, 2000, Kesehotan Reproduksi Remaia Membangun Perubahan Yang Bermakna, volume 16,UNFPA
Soetjiningsih.2004. finnbuh Kembory Remajo dan Permasalahannya. Sagung Seto, Jakarta.