REKRUTMEN CALON ANGGOTA DPR RI DARI ORMAS PEMUDA PANCASILA PADA PEMILU LEGISLATIF 2009 (STUDI KASUS YORRYS TH. RAWEYAI DAN RUHUT P. SITOMPUL) Yoyarib Mau dan Wawan Ichwanuddin Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
[email protected]
Abstrak Skripsi ini mengemukakan tema politik, terutama rekrutment calon anggota DPR-RI dari kalangan preman oleh partai politik, sebagai sebuah persoalan politik yang dilakukan oleh sejumlah partai politik pada era reformasi. Partai Politik sebagai institusi yang melakukan rekrutment, menjadikan preman sebagai salah satu sumber rekrutmen calon anggota legislatif. Ormas kepemudaan sebagai salah satu sumber rekrutment caleg untuk diteliti, mengingat peran ormas kepemudaan sebagai tonggak dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan spirit militnasi yang tinggi serta proses kaderisasi yang terstruktur dan sistematis. Namun kemudian organisasi yang distigmakan sebagai organisasi preman tetap menjadi daya tarik bagi partai politik untuk menjadikannya sebagai sumber rekrutmen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Kata kunci : Rekrutmen, Preman, Kinerja Legislatif pada Pemilu Legislatif 2009. Abstract
This study proposes political theme, especially recruitment of RI Parliament Member Candidate by Political Parties as a political issue in the reformation era. Political Party as an institution which conducts recruitment, makes civilian as a recruitment source candidate of legislative member. Civilian, as a recruitment source is an interesting one to study by considering that organization is the place for the civilian runs caderization process has a very important role in the history of the nation. But later on the organization that is stigmated as a civilian organization is alwasys interesting for political party to make it as a recruitment sources. This tudy uses qualitative method with descriptive design. Keywords : Recruitment, Civilian, Legislative Performance in Legislative Election 2009. I. Pendahuluan Peranan partai politik tidak sebatas pada partisipasi semata, tetapi bersamaan dengan itu harus mampu menyiapkan kader yang dipersiapkan sebagai perwakilan dari masyarakat menjadi wakil rakyat. Partisipasi masyarakat tidak sekedar konvensional dimana masyarakat hanya mengikuti arahan, ibarat sapi yang dilobangi hidungnya kemudian diberi tali, kemana
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
tali itu ditarik sapi tersebut hanya menurut tanpa bergeming. Firmanzah membedakan peran dan fungsi partai politik menjadi dua bagian; pertama, peran dan tugas internal organisasi. Dalam hal ini organisasi partai politik memainkan peran penting dalam pembinaan, edukasi, pembekalan, kaderisasi dan melanggengkan ideologi politik yang menjadi latar belakang pendirian partai politik. Kedua, partai politik juga mengemban tugas yang lebih bersifat eksternal organisasi. Tugas ini terkait dengan masyarakat luas, bangsa dan negara.
1
Untuk menguasai basis masa guna mendapatkan kekuasaan maka partai politik mengabaikan proses kaderisasi dan memanfaatan pola perekrutan dari luar partai politik. Sejarah partai politik di Indonesia yang mampu memiliki strategi untuk menguasai massa, dilakukan oleh Golongan Karya (Golkar) pada masa Orde Baru (Orba). Proses mengakomodir organisasi di luar Golkar adalah dengan membentuk sekretariat bersama (Sekber). Sekber Golkar dijadikan pilar Orde Baru untuk pembangunan di segala bidang, sehingga membutuhkan keutuhan tekad, kesatuan gerak. Kemampuan membangun sebuah ideologi yang mengikat semua organisasi di luar Golkar yakni membangun ideologi bahwa Golkar sebagai wahana dan sarana pengabdian untuk mencapai cita-cita proklamasi.
2
Selain organisasi kepemudaan yang ada di atas, salah satu organisasi kepemudaan yang keberadaannya hampir sesusia dengan kemerdekaan negara Republik Indonesia, yakni Organisasi Kepemudaan (OKP) Pemuda Pancasila (PP) didirikan oleh Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) pada 28 Oktober 1959 yang memiliki perjuangan awal untuk menyelamatkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kehadiran organisasi ini sebagai respons positif atas Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
3
Fase perjuangan jelas terlihat
dalam pergulatannya melawan Partai Komunis Indonesia (PKI). Organisasi PP awalnya OKP kemudian karena ada perubahan pada Musyawarah Besar ke VII tahun 2001 berubah 4
penyebutan bagi OKP PP menjadi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila , hal ini cukup lama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Golkar sebagaimana diakui oleh pimpinan ormas PP, Yapto Soerjosumarno bahwa selama berdirinya PP dukungan politiknya diberikan ke Golkar. Pemuda Pancasila selama ini telah memberikan aspirasi ke Golkar, namun ternyata tidak ada timbal balik bagi anggota Pemuda Pancasila. Sehingga 1 Firmanzah, Mengelola Partai politik, Jakarta: Obor, 2011, hlm. 70. 2
Bachtiar Effendy, Hajriyanto Y. Thohari, Kholid Novianto, M. Alfian Alfian, dkk, Beringin Membangun, Grafindo: Jakarta, 2012, hlm. 77. 3 http://www.pemuda-pancasila.or.id/index.php/app/profil diakses pada tangga l 1-10-2013, pukul 14:27 4 Wawancara dengan Eko, Staf Sekretariat MPN. Pemuda Pancasila, di Jl. Citandui No. 2 Jakarta Pusat, pada tanggal 13 Desember 2013, pukul 13:20
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
dalam pemilu 2004 lalu, organisasi massa ini akan menyalurkan suara anggotanya kepada partainya sendiri.
5
Menurut Yorrys Th. Raweyai melihat kebijakan ini sebagai kebijakan taktis politis organisasi Pemuda Pancasila pada Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) 1999. Keputusan untuk tidak lagi menyalurkan aspirasi politik ke Golkar, memberikan kebebasan 6
kepada anggota untuk menentukan pilihan politiknya masing-masing. Implikasi dari pilihan kebijakan organisasi ini tentunya memberikan dinamika bagi internal Ormas Pemuda Pancasila, karena kader PP yang ada di partai tertentu berusaha untuk kepentingan partainya di giring masuk dalam internal PP. Keberadaan PP dan FKPPI sebagai ormas yang dalam sejarah bangsa Indonesia mereka membangun persepsi masyarakat bahwa merekalah organisasi massa yang turut serta menumpas PKI. PP memiliki tujuan mulia yang terus mereka banggakan yakni membangun kekuatan pemuda untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tujuan ini ditegaskan oleh Satrio Arismunandar seorang jurnalis yang menandaskan bahwa, sebutan Pancasila yang melekat pada namanya mengisyaratkan komitmen yang tegas pada upaya penegakan ideologi negara Pancasila dan konstitusi UUD 1945, sebagaimana yang diamanatkan dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Persepsi yang dibangun dengan menunjukan bahwa Ormas PP berkomitmen yang ditunjukan dengan pergulatan melawan kekuatan PKI yang menanjak kekuasaannya pada tahun 1960-an.
7
Perjalanan waktu pasca penumpasan PKI, bersamaan dalam kekuasaan Orba hingga orde reformasi keberadaan ormas PP atau FKPPI mengalami pergeseran dari tujuan awal terbentuknya ormas ini. Hamdan Zoelva mengungkapkan bahwa Pemuda Pancasila, yang lahir konon katanya sebagai perekat bangsa dan penjaga ideologi negara, hanyalah menjadi sebuah fatamorgana, karena kita dapat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana karakter manusia-manusia di dalamnya yang kemudian menjadi justifikasi dari jati diri organisasi ini. Mereka “mematok lahan pemerasan” menjadi backing tempat-tempat terlarang dan tindakan lain yang dilakukan. Strategi pengembangan organisasi tidak lagi sesuai dengan visi kenegaraan yang dibangun pada awal gerakannya, tetapi lebih kepada penegasan
5
http://www.tempo.co/read/news/2003/08/01/0559203/Kecewa-pada-Golkar-Pemuda-Pancasila-BikinPartai diakses pada tanggal 11-10-2013, pukul 14:51. 6 Irwan Setiawan (editor), Pemuda Pancasila di Mata Publik, Jakarta: Kompartemen Cendikiawan dan Litbang DPP.Pemuda Pancasila, 2001, hlm. 29 7 Irwan Setiawan (editor), Pemuda Pancasila di Mata Publik, Jakarta: Kompartemen Cendikiawan dan Litbang DPP. Pemuda Pancasila, 2001, hlm. 79.
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
eksistensi kekuatan dan militeristik, di samping menjadi salah satu operator strategi politik penguasa Orde Baru dalam mempertahankan status quo-nya.
8
Dari uraian yang dipaparkan diatas maka penulisan skripsi ini merumuskan rumusan masalahnya sebagai berikut, pertama; Bagaimana rekrutmen partai politik terhadap anggota DPR-RI dari kalangan Ormas Pemuda Pancasila pada Pemilu 2009?, kedua; Bagaimana dampak terhadap kinerja mereka sebagai anggota legislatif Pemilu 2009? Partai politik dalam melakukan proses rekrutmen caleg DPR RI, salah satu sumber rekrutment kader berasal dari organisasi kemasyarakatan yang berperilaku preman. Rekrutmen ini hampir dilakukan oleh sejumlah partai politik. Pilihan ada pada dua tokoh ini dikarenakan selalu mengakui akan latar belakang diri mereka dari Ormas Pemuda Pancasila, tidak menyangkali anggapan publik yang mengidentikan Ormas Pemuda Pancasila dengan preman. II. Tinjauan Teoritis Rekrutmen berasal dari kata dasar rekrut yang memiliki pengertian anggota baru, ketika diberikan tambahan di depan dengan imbuhan “me” menjadi “merekrut” lebih sebagai kata kerja yang berarti mendaftar (memasukan) calon anggota baru untuk kepentingan organisasi. Perekrutan berarti pemilihan dan pengangkatan orang untuk mengisi peran tertentu di sistem sosial berdasarkan sifat dan status seperti suku, kelahiran, kedudukan sosial, dan prestasi atau kombinasi dari kesemuannya. Rekrutmen lebih memilki arti pengerahan.
9
Pemilihan kata rekrutmen karena proses merekrut anggota DPR RI untuk menjadi caleg dalam pemilu 2009 tersebut dilakukan dalam bentuk pengerahan dimana mengerahkan semua komponen ormas, organisasi sayap partai untuk mendaftarkan diri. Sehingga kata Rekrutmen dipakai untuk menjelaskan proses perekrutan yang dilakukan oleh partai politik. Fungsi rekrutmen merupakan kelanjutan dari fungsi mencari dan mempertahankan kekuasaan, selain itu juga fungsi rekrutmen politik sangat penting bagi kelangsungan sistem politik sebab tanpa elit yang mampu melaksanakan peranannnya, kelangsungan hidup sistem politik akan terancam
10
.
Menurut Firmanzah sumber kader dapat dilakukan melalui dua sumber; pertama, perekrutan dari dalam parpol dan kedua, perekrutan dari luar parpol
11
. Proses perekrutan dari
8
Ibid., hlm. 15. Dendy Sugono (et.al.), Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta: Gramedia, 2008, hlm. 1100 10 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo, 1992, hlm. 118. 11 Firmanzah, Op. Cit., hlm. 73
9
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
luar partai politik sebagaimana yang diungkapkan oleh Sigmund Newman, kemudian ditulis kembali oleh Komarudin Sahid bahwa rekrutmen politik adalah proses melalui mana partai mencari anggota baru dan mengajak orang yang berbakat untuk berpartisipasi dalam proses politik. Dengan didirikannya organisasi-organisasi massa yang melibatkan golongangolongan buruh petani, pemuda, mahasiswa, dan sebagainya, kesempatan untuk berpartisipasi diperluas
12
.
Pemikiran Firmanzah dan Sigmund Newman sebenarnya dilatar belakangi oleh pemikiran Maurice Duverger mengenai Teori Rekrutmen yang dituliskan kembali oleh Muslim Mufti, Duverger membedakan partai kader dan partai massa. Partai kader adalah kelompok
orang
terkemuka
untuk
persiapan
pemilu,
memimpin
kampanye
dan
mempertahankan kontak dengan para kandidatnya, atau para elite politik yang memiliki tujuan untuk mengamankan pemilu bagi para kandidatnya. Partai massa benar-benar mencoba untuk merekrut anggota dan mendapatkannya sebanyak mungkin, seperti partai keagaamaan pada akhir abad ke-19 yang memiliki basis massa, dalam pengertian ada individu non anggota yang memilih secara reguler untuk partai tersebut dan berkehendak untuk membantu melaksanakan beberapa tugas partai
13
.
Firmanzah sebelumnya memberikan penjelasan bahwa rekrutment tidak berpatokan saja pada internal dalam hal ini partai politik, tetapi juga dapat dilakukan dari eksternal dari luar partai politik dimana sumber-sumber dari eksternal itu antara lain organisasi-organisasi massa sehingga perekrutan dapat dilakukan dari Pemuda Pancasila dan FKPPI. Tentunya ada pertimbangan tertentu ketika partai politik memilih merekrut anggota organisasi kemasyarakatan atau ormas untuk dijadikan calon legislatif. Thomas Hobbes melihat bahwa setiap manusia pada dasarnya adalah serigala bagi sesamanya (homo homini lupus), pemikiran ini kemudian membuat Carl Schmitt mengindentikan politik selalu berpadanan dengan konflik, pertikaian dan krisis. Bahkan menciptakan distingsi kawan dan lawan. Jika antinomi kawan dan lawan ini lenyap, maka raib pula esensi politik.
14
Pemahaman ini kemudian memberikan sebuah persepsi bahwa
politik itu harus dilakukan dengan kekerasan. Dapat juga membangun sebuah kebiasan berpolitik bahwa untuk merebut dan mengendalikan kekuasaan dapat dicapai dengan kekerasan.
12 Komarudin Sahid, Memahami Sosiologi Politik, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 129. 13 14
Muslim Mufti, Studi Organisasi Politik Modern, Bandung: Pustaka Setia, 2013, hlm. 86-87. Agus Sudibyo, Politik Otentik, Jakarta: Marjin Kiri, 2012, hlm. 3
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
Hannah Arendt mengungkapkan teori banalitas kejahatan, bahwa kejahatan akan lebih merusak jika dilakukan oleh orang-orang yang tidak sadar sedang melakukan kejahatan dan merasa hanya melakukan sesuatu yang lazim dilakukan oleh orang-orang disekililingnya. Kejahatan itu juga lebih menggemparkan jika dilakukan orang-orang yang dalam pembawaan sehari-hari sama sekali tidak menunjukkan gelagat penjahat ulung, bahkan mengesankan pribadi yang baik-baik saja. Arendt menambahkan bahwa orang-orang ini jahat bukan karena hatinya, melainkan karena tak mampu mengambil jarak dari sistem, lingkungan, dan struktur yang mengkondisikan kejahatan sebagai keniscayaan, bahkan keharusan. Pierre Bourdieu memberikan pemahaman bahwa habitus adalah sikap, kecenderungan persepsi, berperasaan, bertindak, dan berpikir, seseorang merupakan hasil yang dinternalisasikan berkat kondisi objektif orang tersebut. Dipertegas dengan beberapa aspek habitus yakni; Pertama, habitus merupakan seperangkat pengetahuan, yakni berkenaan dengan cara bagaimana agen memahami dunia, kepercayaan, dan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tersebut selalu dibentuk oleh habitus daripada hanya sebatas direkam dalam memori seseorang secara pasif. Kedua, habitus dimiliki oleh agen. Artinya, segala tindakan, nilai atau cara bertindak yang dimiliki agen dipengaruhi kondisi objektif kulturalnya dan semua hal tersebut juga melekat pada agen dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketiga, Habitus selalu dibentuk dalam momen praktik. Habitus dibawa dan dibentuk agen dalam momen praktik ketika; menemui masalah dalam kehidupan, pilihan bertindak, atau konteks dimana habitus berlangsung. Habitus ada dalam kehidupan seharihari. Keempat, Habitus bekerja dibawah aras ketidaksadaran. Hal ini dikarenakan habitus secara keseluruhan menyatu dalam nilai-nilai yang dianut oleh agen bahkan dalam gerakgerak tubuh agen, seperti cara berjalan, meludah, cara makan maupun cara berbicara.
15
Kecenderungan perilaku kekerasan yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila sehingga dalam penulisan skripsi berdasarkan pendapat dan kajian akademis maka penulis memberikan kesimpulan bahwa ormas ini sering melakukan tindakan yang memiliki kecenderungan seperti yang dilakukan oleh preman. Pemuda Pancasila bagian dari ormas, ormas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perkumpulan yang anggotanya adalah orang-orang yang mempunyai profesi yang sama.
16
Profesi yang sering
dilakukan oleh kader Pemuda Pancasila sebagaimana yang digambarkan diatas mengenai pekerjaan profesi yang dijalankan seperti pemerasan, pengamanan, debt collector dan lainnya selalu diakhiri dengan tindakan kekerasan. Kekerasan memiliki beberapa pengertian, 15 16
Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu, Jakarta: Kreasi Wacana, 2011, hlm. 63 Dendy Sugono (et.al), Op Cit, hlm. 988
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
pertama; perihal (bersifat/berciri) keras, kedua; perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau orang, ketiga; paksaan.
17
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila dalam
aktifitasnya maka kemudian menghadirkan pemikiran bahwa ormas Pemuda Pancasila adalah preman. Jeffrey A. Winters dalam bukunya Oligarki, menuliskan pemikirannya bahwa beberapa bentuk kekuasaan bersifat sangat fisik dan dinyatakan langsung, sementara yang lainnya tak langsung atau tersembunyi, kadang kekuasaan berpengaruh bukan karena digunakan, tapi pihak lain mengantisipasi penggunaannya. Beberapa jenis kekuasaan yang paling halus beroperasi secara struktural, kultural, atau di bawah sadar, lebih lanjut dituliskan bahwa ada lima sumber daya kekuasaan individual, yaitu kekuasaan berdasarkan hak politik, kekuasaan jabatan resmi dalam pemerintahan atau organisasi, kekuasaan pemaksaan (koersif), kekuasaan mobilisasi, dan akhirnya kekuasaan material.
18
SP.Varma dalam bukunya Teori Politik Modern mengulas tentang teori kekuasaan negara yang di kumandangkan oleh Erich Kauffman bahwa esensi negara adalah Machtenfaltung (pengembangan, peningkatan, dan penyebaran kekuasaan), bersama-sama dengan kemauan untuk menjaga dan mempertahankan dengan sukses. Dalam peperangan negara menunjukkan sendiri kebenaran esensinya; perang merupakan penampilan negara yang tertinggi, dimana sifat istimewanya mencapai perkembangan maksimal.
19
Keberadaan
partai politik dalam membangun kekuatan partai melalui perekrutan preman yang memiliki kekuatan atau karakteristik pribadi melalui “track record” guna mempengaruhi karakterisitik para pemilih dimasing-masing dapil para caleg preman tersebut. Kondisi ini dijadikan oleh partai politik sebagai salah satu sumber yang direkrut untuk menjadi kader partai politik dan kemudian dicalonkan sebagai calon anggota legislatif. III. Metode Penelitian 1. Wawancara bertujuan untuk memperoleh keterangan secara langsung dari pihak-pihak yang terlibat dalam berbagai macam langkah oleh kader PP ketika menjadi anggota DPR RI pada pemilu 2009. Wawancara juga akan dilakukan terhadap pengamat, ahli, atau akademisi 2. Studi literatur dilakukan dengan melihat literasi yang memuat tentang hal yang berkaitan dengan penulisan ini,.
IV. Pembahasan 17 Ibid., hlm. 677 18 19
Jeffrey A. Winters, Oligarky, Jakarta: Gramedia, 2011, hlm. 18 SP. Varma, Teori Politik Modern, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, hlm. 243
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
1. Profil dan Kinerja Anggota DPR-RI Dari Ormas Pemuda Pancasila Yorrys Th. Raweyai. Yorrys Th. Raweyai lahir di Serui Yapen Waropen pada 28 Januari 1951, menyelesaikan pendidikan SD – SMP di Serui - Papua, sedangkan SMA diselesaikan pada tahun 1970 di Biak-Papua, setelah tamat SMA mulai tahun 1971-1976 bekerja di PT. Philips Petroleum di Sorong-Papua, kemudian mendapatkan tugas belajar di Study Management Perminyakan di London-Inggris pada tahun 1976-1977 di London, Inggris.
20
Sepulangnya
dari London, dirinya masih kembali ke tanah kelahirannya di Papua, akhir tahun 1979 dirinya merantau ke Jakarta, dan di awal tahun 1980 Yorrys Th. Raweyai masuk menjadi anggota Pemuda Pancasila. Beberapa tahun kemudian dirinya terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila DKI Jakarta dalam beberapa periode, sejak itu Yorrys Th. Raweyai dikenal sebagai tokoh pemuda di Ibu Kota yang dekat dengan sejumlah preman. Pada tahun 2000, Yorrys Th. Raweyai terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Pancasila.
21
Berkibarnya nama Yorrys Th. Raweyai menghentarnya untuk serius terjun ke politik praktis, kariernya diawali dengan terpilih sebagai anggota MPR-RI periode 1997–2002, Partai Golkar mengusungnya dari daerah pemilihan Papua pada pemilu 2004 dan terpilih sebagai anggota DPR-RI Periode 2004–2009, dan Periode 2009–2014. Sejak terpilih sebagai wakil rakyat, Yorrys Th. Raweyai terus terlibat dan menjadi pengurus disejumlah organisasi, seperti menjadi wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila pada tahun 2001-2006, terpilih sebagai Ketua Umum PP-AMPG tahun 2004-2009, Sebagai Pengurus Partai Golkar Ketua Koordinator Bidang Kepemudaan DPP Partai Golkar tahun 2004-2009. Yorrys Th. Raweyai tidak hanya terlibat berorganisasi di partai politik semata, tetapi di sejumlah organisasi kemasyarakatan yakni Ketua Umum Induk Karatedo (INKADO) tahun 2005-2009, Ketua DPP Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tahun 2007-2013, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Perwakilan Jakarta.
22
Pilihan politik Yorrys Raweyai di Partai Golkar karena masa orde baru Pemuda Pancasila
memilih
untuk
berafiliasi
dengan
Golkar.
Kedekatan
Japto
Soelistyo
Soerjosoemarno dengan petinggi Golkar sebagai pimpinan tertinggi Pemuda Pancasila, yang membawa Yorris Raweyai untuk berada dalam struktural Partai Golkar. Tahun 1990 Yorrys Raweyai sudah terlibat di Partai Golkar di Biro Pemuda Golkar DKI Jakarta, pasca reformasi 20
http://www.intelejen.co.id/wawancara/1328-Yorrys Th. Raweyai-raweyai-provokator-dialog-papua diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 09:17 21 http://www.tempo.co/read/news/2013/03/17/064467507/Yorrys Th. Raweyai-Raweyai-Tak-SungkanDisebut- Mantan-Preman diakses pada tanggal 05 Juni 2013 pukul 14:32 22 Tim Litbang Kompas, Wajah DPR&DPD 2009-20014, Jakarta: Kompas, 2010, hlm. 254
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
1998 ketika masyarakat dan mahasiswa menuntut untuk Golkar dibubuarkan Yorrys Raweyai bersama kader-kader Pemuda Pancasila yang lain melakukan pagar betis untuk melindungi gedung dan aset Golkar.
23
Organisasi Pemuda Pancasila adalah organisasi yang memiliki struktur dan doktrin organisasi yang sangat kuat dan militan. Kekuatan struktur dan doktrin inilah membuat Yorrys Th. Raweyai tampil sebagai salah satu kekuatan politik yang mampu mengakomodasi kekuatan pemilih melalui jaringan – jaringan lintas struktural Pemuda Pancasila. Dalam pemilu 2009 Yorrys Raweyai tidak menggunakan mesin struktural Pemuda Pancasila tetapi lebih pada dukungan dan bantuan dari pribadi-pribadi yang adalah kader Pemuda Pancasila asal Papua. Keluarga Yorrys Raweyai yang ada di Papua adalah modal utama karena mereka berakar dalam sejarah Partai Golkar. Lintas struktural ini dapat dilihat dari kekuatan simpul – simpul yang dipakai oleh Yorrys Th. Raweyai yaitu pada tahun 1990 bersama dengan Robert Joppy Kardinal yang juga Putra Papua sama-sama menjabat sebagai pengurus Pemuda Pancasila, pada waktu itu Robert Joppy Kardinal adalah Ketua Pengerahan Massa. Dan pada tahun 1995 Robert Joppy Kardinal terpilih menjadi Ketua DPW Pemuda Pancasila DKI Jakarta. Setelah selesai masa jabatannya ia mempersiapkan kader penggantinya yaitu Robert Rouw yang terpilih menjadi Ketua MPW Pemuda Pancasila DKI Jakarta hingga sekarang. Perolehan suara sah yang di peroleh Yorrys Th. Raweyai pada pemilu 2009 sebanyak 63.184 suara (52.4 persen) Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) : 120.536
24
. BPP adalah harga sebuah kursi di satu daerah pemilihan
yang berasal dari jumlah pemilih dibagi jumlah kursi. Jumlah yang diperoleh Yorrys hanya mencapai 50% dari jumlah pemilih 521,735. hal ini tentunya jauh dari harapan ideal. Daerah Pemilihan (Dapil) Papua mendapatkan alokasi kursi untuk DPR RI sebanyak 10 kursi. Yorrys Th. Raweyai yang mendapatkan kesempatan untuk berada di Komisi I yang lingkup kerjannya, meliputi pertahanan, intelejen, luar negeri, komunikasi dan informatika. Komisi I sangat berhubungan erat dengan kondisi daerah pemilihannya Papua. Dalam setiap kesempatan ketika berbicara Papua, dirinya selalu konsisten dalam membela rakyat Papua yang telah memilihnya. Yorrys Th. Raweyai menegaskan penyelesaiannya adalah bukan dengan cara-cara militer, tetapi dialog, menurutnya yang begitu militan melakukan gerakan baik di dalam maupun di luar negeri secara diplomatik adalah generasi yang lahir dan besar di era Republik Indonesia, seperti Oto Mote di AS, John Rumbiak, Benny Wenda di Eropa, dan kelompok lain di Afrika. Mereka lahir dan besar tidak pernah merasakan perjuangan 23 24
Ibid., Wawancara Venno Tetelepta. Tim Litbang Kompas, Op. Cit., hlm. 254.
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
Papua merdeka tetapi mereka sangat militan dengan ideologi Papua merdeka. Ini menjadi pertanyaan dan evaluasi kita yang gagal mengindonesiakan orang Papua melalui ideologi Pancasila.
25
Ungkapan diatas menunjukkan bahwa keberpihakan dalam menuntut keadilan bagi Papua adalah bentuk komitmen perjuangannya bagi rakyat Papua yang telah memilihnya. Karakter konsisten terbukti bagaimana Yorrys Th. Raweyai loyal terhadap kepercayaan yang diberikan. Jika dibandingkan dengan perilaku preman yang menjalankan loyalitas mereka terhadap tugas yang diberikan, apabila dilihat dengan pendekatan “patron-clien” maka hal ini baik dan postif karena ada nilai tanggung jawab disana. Di lain kesempatan perilaku tempramental tak bisa terhindarkan yang disaksikan oleh publik melalui media masa, pada Maret 2005 ketika terjadi adu jotos dalam rapat paripurna DPR-RI, sehingga ada anggota DPR yang tersungkur di lantai ruang sidang. Sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDIP yang merasa tidak puas dengan keputusan Agung Laksono merengsek maju ke meja pimpinan sidang, ketika palu diketok, dalam waktu yang hampir bersamaan orang-orang dari fraksi PDI-P diantaranya Effendy Simbolon dan Suparlan langsung berdiri dan berteriak serta menuding-nuding pimpinan sidang untuk memprotes sikap Agung Laksono yang langsung ketok palu itu. Lalu orang-orang Fraksi PDI-P dipimpin Mangara Siahaan dan Ario Bimo merangsek meja Agung Laksono, bersamaan dengan itu, orang-orang Golkar dibawah komando Idrus Marham, Yorrys Raweyai dan TM Nurlif melakukan pagar betis untuk mengamankan Agung. Ario Bimo yang meloncat terlebih dahulu langsung mendekati Agung sambil membawa seberkas kertas dan diacung-acungkan ke muka Agung Laksono. Langkah Bimo itu diikuti oleh Mangara Siahaan, Effendy Simbolon yang lari setelah meloncat dari mejanya. Suasana menjadi ricuh karena orangorang Golkar menarik Mangara Siahaan Cs agar menyingkir, Mangara Siahaan terlihat tersungkur ke lantai persidangan, sedangkan Effendy Simbolon juga terjatuh dan terjengkang setelah bajunya ditarik orang Golkar dari arah belakang. Setelah suasana agak reda, Yorrys dan Nurlif tampak berbincang-bincang dengan Dudy Makmun Murod dari Fraksi PDIP.
26
Tempramental yang dimiliki Yorrys Th. Raweyai tak dapat dihilangkan dengan begitu saja, yang walaupun tidak ditunjukan dengan berduel dengan orang lain secara fisik, tetapi sikap tempramental yang dimiliki tampak dari sikap kekesalan atas sebuah persoalan. Apabila persoalan itu sangat bertentangan dengan kemauannya maka sikap 25
http://www.intelejen.co.id/wawancara/1328-Yorrys Th. Raweyai-raweyai-provokator-dialog-papua diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 09:17 26 http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=Aktualita&id=65 diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 09:47
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
tempramental sulit untuk dikendalikan. Ketika Yorrys Th. Raweyai melakukan absensi dengan meletakan tangannya di mesin finger print mesin tersebut tidak berfungsi, sehingga Yorrys Th. Raweyai memukul mesin tersebut. Karena menurut Yorrys Th. Raweyai mesin ini dapat membentuk citra mereka sebagai pekerja pabrik, yang antri setiap saat hanya untuk melakukan absensi, akan tetapi bagi pihak sekretariat jenderal hal ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kinerja anggota DPR-RI dari sisi kinerja.
27
Hasil publikasi yang diberikan sekretariat jenderal soal kehadiran para anggota DPRRI. Yorrys Th. Raweyai tercatat sebagai salah satu anggota DPR-RI yang kehadirannya tidak mencapai 50% selama 4 masa sidang, pada sidang tahun 2012-2013, pada masa sidang ke II Yorrys Th. Raweyai presentasi kehadirannya; Hadir sebanyak 25 kali, Ijin sebanyak 50 kali, dan Tanpa Keterangan sebanyak 25 kali.
28
Ada sejumlah rapat yang tidak di hadiri oleh
Yorrys Raweyai, adapun ketika hadir dalam ruangan rapat atau dalam absen tercantum hadir tetapi tidak berpendapat. Yorrys Raweyai hanya berpendapat ketika pembahasan itu menyangkut persoalan Papua. Salah satu perjuangan Yorris Raweyai dalam konsentrasinya dalam persoalan Papua, menuntut untuk dibentuk Panitia Kerja (Panja) Papua tetapi hal ini ditolak oleh pimpinan DPR. Panja dinilai tidak diperlukan karena sudah ada dalam Otonomi Daerah (otsus) Papua.
29
Kaum rezim Orde Baru yang tidak habis ditumbangkan mampu membangun kekuataan baru. Vilfredo Pareto memberikan tesis sirkulasi elit dengan memberikan contohcontoh sejarah dari naik turunnya para elit secara eksklusif ditarik dari pengalaman Italia.
30
Elit yang dimaksudkan oleh Pareto dijelaskan lebih lanjut oleh Eko Prasojo bahwa perubahan sosial politik sangat ditentukan oleh lingkaran kelompok elite (class eletta atau kelompok terpilih). Defenisi ini tentu saja memiliki makna yang bertentangan dengan konsepsi demokrasi yang dibangun atas prinsip kesamaan. Elite hanya meliputi kelompok kecil masyarakat yang mempunyai kekuasaan penuh untuk mengendalikan massa depan masyarakat. Sedangkan demokrasi mengedepankan kesamaan kekuasaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
31
http://m.actual.co/politik/161925yorrys-‐raweyai-‐tampol-‐alat-‐absensi-‐dpr-‐mpr-‐ri
27
http://m.actual.co/politik/161925Yorrys Th. Raweyai-raweyai-tampol-alat-absensi-dpr-mpr-ri diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 08:45 http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/14/12/748691/ini-‐ 28 absensi-‐anggota-‐dpr-‐5-‐parpol-‐di-‐senayan http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/14/12/748691/iniabsensi-anggota-dpr-5-parpol-di-senayan diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 08:49 29
http://zonadamai.com/2012/06/29/pimpinan-dpr-tolak-panja-papua/ diakses pada tanggal 06 Januari 2014, pukul 08:29 30 Ronald H. Chilcote, Teori Perbandingan Politik, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, hlm. 477
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
31
Eko Prasojo, Demokrasi Di Negeri Mimpi, Jakarta: Dep. Ilmu Administrasi FISIP-UI, 2005, hlm. 2
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
2. Profil dan Kinerja Anggota DPR-RI Dari Ormas Pemuda Pancasila Ruhut P. Sitompul Ruhut P. Sitompul lahir dan besar di Medan – Sumatera Utara 24 Maret 1954, menyelesaikan SD – SMA di Medan, Tahun 1975 dirinya tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, menyelesaikan sarjana hukum jurusan hukum perdatanya tahun 1979 dari Universitas Padjajaran Bandung. Ruhut P. Sitompul mudah dikenal di kampusnya karena sosoknya yang berani dan wajahnya kebule-bulean, keberaniannya itu mereka memberikan julukan baginya sebagai preman bersamaan dengan itu Ruhut P. Sitompul sudah tercatat sebagai aktivis Pemuda Pancasila.
32
Ada model yang berbeda yang dilalui oleh Ruhut P.
Sitompul, yakni ketika orang memilih berpartai karena telah melewati berbagai jenjang organisasi, organisasi dijalani sebagai proses belajar melatih diri sebelum memilih untuk berpartai politik. Pilihannya memulai karir politik di Golkar di mulai dari jenjang paling bawah Periode 1984 -1989 sebagai Wakil Sekretaris, Golkar Dati II Jakarta Selatan, kemudian menanjak sebagai Ketua Biro Pendidikan dan Kursus-Kursus, Periode 1989-1994. Masa yang sama juga mulai menjalankan profesi advokat dan Penasihat Hukum pada tahun 1982 dengan SK. Menteri Kehakiman A 1267 KP 04.13.82 di Jakarta.
33
Partai Golkar memiliki proses perekrutan kader yang berbeda membentuk organisasi kepemudaan semisal AMPI sebagai sumber utama wadah rekrutmen kader di dalam pembinaan peran sosial politik pemuda.
34
Tetapi keberadaan Ruhut P. Sitompul sangat
berbeda ketika memilih bergabung dengan Golkar, setelah menjadi pengurus Golkar malah menjadi pengurus sejumlah organisasi kepemudaan, antara lain Ketua FKPPI PD IX DKI Jaya periode 1985-1988, setelah itu masuk sebagai Dewan Pertimbangan periode 1991-1994, terlibat di DPP. KNPI sebagai salah satu Ketua dalam dua periode kepengurusan 1990-1993 dan 1993-1996, terlibat di organisasi kemasyarakatan sebagi Dewan Paripurna DPP. Pemuda Panca Marga, puncak keterlibatannya sebagai pengurus organisasi yang membesarkan nama Ruhut P. Sitompul sebagai Wakil Ketua Presidium 1996-2001.
35
Profesi Advokat yang dijalaninya cukup baik pada usia 27 tahun sudah menjadi penasihat hukum, dan juga menjadi bintang sinetron karena memiliki tampang bule, sehingga membintangi sejumlah sinetron. Karir kepengacarannya di mulai di “JPRT” Associates 1988http://portal.cbn.net.id/cbprt/cyberman/detail.aspx?x=The+Executive+Corner&y=cyberman%7C0% 32 7C0%7C9%25&7C2 http://portal.cbn.net.id/cbprt/cyberman/detail.aspx?x=The+Executive+Corner&y=cyberman%7C0%7C0%7C9 %&7C2 diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 16:50
http://www.barubaca.com/2010/01/tokoh-‐kontroversial-‐profil-‐ruhut.html
33
http://www.barubaca.com/2010/01/tokoh-kontroversial-profil-Ruhut P. Sitompul.html diakses pada tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:28 34 Tim Penulis, Beringin Membangun Sejarah Politik Partai Golkar, Jakarta: Grafindo, 2012, hlm. 297
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
http://www.barubaca.com/2010/01/tokoh-‐kontroversial-‐profil-‐ruhut.html
35
http://www.barubaca.com/2010/01/tokoh-kontroversial-profil-Ruhut P. Sitompul.html diakses pada tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:28
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
1993, dan membentuk Law Office Ruhut P. Sitompul & Associates Tahun 1993 hingga sekarang. Pada tahun 1998 menikah dengan Anna Rudhiantiana Legawati, akan tetapi karena pernikahan beda agama sehingga pernikahan itu dilangsungkan di luar negeri Sydney – Australia, namun sebelum pernikahan keduanya sudah terlebih dahulu memiliki seorang anak laki-laki yakni Christian Husen Sitompul pada tahun 1991.
36
Meroket pamor dirinya di Partai Golkar, saat menjadi penasihat hukum buat Akbar Tanjung yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
37
Kesuksesan sebagai
pemain sinetron dan pengacara tidak sejalan dengan karier politiknya di Partai Golkar, walaupun meniti karier politiknya sejak muda. Pada Pemilu 2004 Ruhut P. Sitompul terdaftar sebagai caleg DPR-RI Dapil Jawa Barat I dengan nomor urut 2 tetapi tidak terpilih, yang terpilih adalah nomor urut 1 yakni Happy Bone Zulkarnain karena aturan UU Pemilu No. 12 Tahun 2003 yang mengatur tentang pemilihan dengan sistem proporsional tertutup, dimana perolehan suara partai politik setelah dihitung sesuai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) untuk mengetahui perolehan kursi, maka perolehan kursi adalah berdasarkan nomor urut. Pada Pemilu 2004 perolehan suara Partai Golkar di Dapil Jawa Barat I berjumlah 263,626, Ruhut P. Sitompul memperoleh suara tertinggi diantara caleg Partai Golkar yakni 55,540, Happy Bone Zulkarnain hanya memperoleh 34,754 tetapi karena aturan proporsional tertutup maka yang terpilih sebagai anggota DPR RI adalah Happy Bone Zulkarnain.
38
Sumbangsi perolehan suara cukup banyak tetapi tidak ada jabatan strategis yang diperoleh setelah Pemilu 2004 membuat Ruhut P. Sitompul memilih lompat partai, Ruhut P. Sitompul memilih bergabung bersama Susilo Bambang Yudoyono membentuk Partai Demokrat, kepindahan dapat saja disebabkan oleh karena Akbar Tanjung tidak lagi terpilih sebagai ketua umum partai. Pada tahun 2006 saat Sutiyoso masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, bersamaan dengan itu Sutiyoso juga menjabat sebagai Ketua Umum Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), pada kepengurusan DPP ORARI 2006-2011 Ruhut P. Sitompul juga sebagai Pembantu Umum Urusan Hukum dan Advokasi sedangkan Istrinya Anna Rudhiantiani Legawati sebagai Wakil Bendahara Umum.
39
Menurut Luhut Simanjuntak, tipe Ruhut P. Sitompul adalah selalu berani atau terlibat penuh disebuah organisasi ketika dirinya ada dibawah ketiak orang, dengan kata lain dapat 36
Wawancara AnnaRudhiantiana Legawati (istri pertama Ruhut P. Sitompul), di Jalan Cilandak I No.19, pada tanggal 02 Januari 2014, pukul 21:00 – 23:00
http://www.profil.web.id/2012/12/biodata/-‐ruhut-‐sitompul-‐biografi-‐ruhut.html
37
http://www.profil.web .id/2012/12/biodata/-Ruhut P. Sitompul-Sitompul-biografi-Ruhut P. Sitompul.html diakses pada tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:37 38 http://ijrs.files.wordpress.com/2008/09/suara-caleg-terpilih-sistem-uu-pemilu-2003.gif diakses pada tanggal 3 Januari 2014, pukul 21:28 39 http://www.orari.or.id/pengurus.php diakses pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 21:55
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
mengklaim nama pimpinan organisasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
40
Hal ini
dilakukan sebagai anggota Pemuda Pancasila selalu membawa nama Yapto S. Soerjosoemarno dalam menangani kasus atau menghadapi kekuatan lain. Hal ini terlibat dari profesi kepengacaraannya, Ruhut P. Sitompul dalam kasus-kasus tertenu dalam kepengacaraannya tidak menangani perkara tersebut dengan nama kantor pengacara dimana ia mengabdi tetapi memilih bergabung dengan Kantor Pengacara Yapto S. Soerjosoemarno, SH & Associates.
41
Hal ini dilakukan karena ada kekuatan besar yng dihadapi, atau
persoalan yang di tangani berhadapan dengan kekuatan massa, apabila solusi yang dipilih dengan menggunakan nama besar Yapto Soerjosoemarno maka kekuatan Pemuda Pancasila dapat dikerahkan untuk memberi pengamanan. Pada Pemilu 2009 Ruhut P. Sitompul direkrut menjadi calon anggota legislatif pada pemilu 2009 dan terpilih dari Sumatera Utara Daerah Pemilihan III. Kongres Partai Demokrat II di Bandung, saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2010-2015, Ruhut P. Sitompul diakomodir dalam kepengurusan sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika. Sebelum berakhir kepengurusan, pada Desember 2012 Ruhut P. Sitompul dicopot dari jabatan Ketua Departemen Kominfo Partai Demokrat, karena dianggap melakukan perlawanan terhadap pimpinan partai.
42
Puncak konflik adalah
ketika Ruhut P. Sitompul hadir dalam ruangan Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Sentul – Bogor, peserta meminta Ruhut P. Sitompul diusir dari arena silatnas. Akan tetapi kelebihan Ruhut P. Sitompul membuat dirinya tidak di “recall” dari keanggotan DPR-RI. Ruhut P. Sitompul tidak kunjung dicopot karena sebagaimana dengan apa yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa Ruhut P. Sitompul berani untuk melakukan perlawanan ketika dirinya berlindung diketiak orang lain, dan hal ini sering diungkapkan oleh Ruhut P. Sitompul sendiri bahwa dirinya dekat dengan SBY.
43
Dan ungkapan ini tidak dapat
dipungkiri kebenarannya karena Ruhut P. Sitompul tidak kunjung di pecat. Setelah Kongres Luar Biasa dalam Struktur Kepengurusan 2013-2015 nama Ruhut P. Sitompul tidak tercacat sebagai Pengurus DPP. Partai Demokrat. Pegantian pengurus pasca Anas Urbaningrum tidak lagi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono terpilih secara
40
Wawancara dengan Luhut Simanjuntak DPP. PPM, dan DPP. FKPPI di DPD I Golkar DKI Jakarta, pada Senin 04 Juni 2013, pukul 16:00 – 17:00 41
http://home.indo.net.id/~Ruhut P. Sitompultsp/index.htm diakses pada tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:28
http://news.okezone.com/read/2012/12/15/339/732563/pencopotan-‐ruhut-‐bukti-‐konflik-‐elite-‐ 42 demokrat-‐kian-‐parah http://news.okezone.com/read/2012/12/15/339/732563/pencopotan-Ruhut P. Sitompul-bukti-konflik-elite- demokrat-kian-parah diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 17:48
http://news.okezone.com/read/2012/12/15/339/732563/pencopotan-‐ruhut-‐bukti-‐konflik-‐elite-‐
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
demokrat-‐kian-‐parah
43
http://news.okezone.com/read/2012/12/15/339/732563/pencopotan-Ruhut P. Sitompul-bukti-konflik-elite- demokrat-kian-parah diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 17:48
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam persidangan Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur. Dalam kepengurusan hasil KLB Bali, Ruhut P. Sitompul menolak untuk masuk kembali dalam struktur kepengurusan, walaupun ditawarin oleh Ketua Harian DPP Syarif Hasan untuk kembali menduduki posisi sebelumnya sebagai Ketua Bidang Kominikasi dan Informasi (Kominfo), tetapi Ruhut mengatakan cukup menjadi juru bicara Partai Demokrat saja.
44
Jabatan juru bicara ini diangkat oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudoyono
melalui surat keputusan (SK) sebagai amanah tambahan bersama juru bicara lainnya yakni Ikhsan Modjo, Rahlan Nasidiq dan Nurhayati Ali Assegaf.
45
Ruhut P. Sitompul adalah mantan anggota dan pengurus organisas Pemuda Pancasila yang nota bene adalah organisasi preman yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah Orde Baru. Proses pembelajaran di organisasi Pemuda Pancasila tersebut, telah membentuk karakter Ruhat Sitompul yang begitu keras dan bertindak selaku preman. Perubahan karakter ini tidak terjadi pada diri Ruhut P. Sitompul, ketika ia terpilih menjadi anggota DPR RI, bahkan partainya memberikan "encouragement" terhadap perilaku premanisme selama sidang pansus bank century.
46
Latar belakang dari organisasi Pemuda Pancasila itulah yang membuat Ruhut P. Sitompul tidak takut berhadapan dengan siapa pun. Karena secara historikal organisasi Pemuda Pancasila adalah organisasi yang di motori oleh Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan IPKI sendiri adalah organisasi sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan seperti A. Yani, A.H. Nasution, Gatot Subroto dan para petinggi jenderal militer lainnya.
47
Guna mengemban tugas yang mulia yakni melindungi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari bahaya laten komunis yang kala itu dimotori oleh Partai Komunis Indonesia. Perolehan suara Partai Demokrat di dapil yang mengusung Ruhut P. Sitompul sebagai Caleg DPR-RI dari Dapil III Sumatera Utara ini sangat fantastis karena perolehan suara yang
http://nasional.inilah.com/read/detail/1981216/ruhut-‐tolak-‐tawaran-‐jabatan-‐di-‐ 44 demokrat%23.UrKnZye0xLE http://nasional.inilah.com/read/detail/1981216/ruhut-tolak-tawaranjabatan-di-demokrat#.UrKnZye0xLE diakses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 15:04
http://www.beritasatu.com/nasional/151498-‐ruhut-‐sitompul-‐jadi-‐juru-‐bicara-‐partai-‐ 45 demokrat.html http://www.beritasatu.com/nasional/151498-ruhut-Sitompul-jadi-juru-bicara-partaidemokrat.html diakses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 15:44 46
http://forum.detik.com/Ruhut P. Sitompul-Sitompul-preman-dungu-menghina-mantan-wapres-jkt136185.html?t=136185 di akses pada tanggal, 20 Agustus 2013. Pukul: 16:30.WIB
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
47
http://pemudapancasila.or.id/profil/sejarah/ di akses pada tanggal, 20 Agustus 2013. Pukul: 16:59.WIB
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
masuk ke Partai Demokrat sebesar 421,921 suara.
48
Padahal di dapil ini ada sejumlah nama
besar yag bertarung di dapil ini seperti, Letnan Jenderal Purnawirawan Arifin Tarigan yang dijagokan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), juga Mantan Panglima Daerah Militer I (Pangdam) Bukit Barisan Mayor Jenderal Purnawirawan Tri Tamtomo, kemudian ada pengacara senior Mayasyak Johan. Pesaing dari luar partai saja cukup berat belum ditambah dengan pesaing dari internal partai yang bertarung di dapil yang sama. Kemenangan Ruhut P. Sitompul tentunya tidak terlepas dari peran Ormas PP yang tersebar di kabupaten dan kota di daerah pemilihan Sumatera Utara III, Povinsi Sumatera Utara adalah salah satu Provinsi dimana Ormas PP sangat berkembang dengan baik dan konsolidasi ke tingkat bawah cukup merata di sejumlah kabupaten dan kota. Bahkan kader PP menduduki sejumlah jabatan birokrasi dan juga terpilih sebagai anggota DPRD Kab/Kota dan Provinsi. Komunikasi politik yang dibangun oleh Ruhut P. Sitompul sepertinya menarik perhatian semua orang. Karena ada selalu ada perdebatan sengit yang berujung pada adu mulut dan umpatan-umpatan yang bernada negatif. Ruhut P. Sitompul selalu memainkan peran perdebatan yang tidak menyentuh substansi tetapi lebih pada bertahan untuk membela partai dan pribadi. Firmanzah mengungkapkan, bahwa dunia politik yang tidak menyentuh pernah menyentuh akar permasalahan adalah dunia politik semu dan ilusif. Yang diperdebatkan bukanlah permasalahan rakyat, tetapi kepentingan masing-masing partai politiknya dan individu yang terlibat di dalamnya.
49
Pada masa kampanye tahun 2009 ada debat pasangan capres, yang diwakili oleh para tim sukses. Pasangan JK-Wiranto diwakili Fuad Bawazier, Mega-Prabowo diwakili oleh Permadi sedangkan SBY-Boediono diwakili oleh Ruhut P. Sitompul. Dalam perdebatan ini Ruhut P. Sitompul yang selalu tampil provokatif dalam menanggapi kritik-kritik yang sangat ilmiah dari seorang Fuad Bawazier yang nota bene adalah seorang ekonom kepada pemerintahan SBY yang menurutnya dianggap neolib dan pro kepentingan asing. Ruhut P. Sitompul menimpali kritikan Fuad Bawazier dengan melontarkan caci-maki yang sangat tidak beretika, dengan menuduh orang Arab seperti Fuad Bawazier itu tidak ada kontribusinya bagi Indonesia.
50
Pada Januari 2010 Ruhut P. Sitompul juga terlibat keributan dengan Pimpinan Panitia Khusus Angket Kasus Century Gayus Lumbun dari Fraksi PDIP, pertengkaran terjadi dalam http://politik.news.viva.co.id/news/read/54433-‐ruhut_sitompul_melaju_ke_senayan
48
http://politik.news.viva.co.id/news/read/54433-ruhut_sitompul_melaju_ke_senayan diakses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 16:17 49 Firmanzah, Mengelola Partai politik, Jakarta: Obor, 2011, hlm. 37
http://www.pemiluindonesia.com/berita-‐pemilu/singgung-‐etnis-‐arab-‐ruhut-‐sitompul-‐dan-‐
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
demokrat-‐minta-‐maaf.html
50
http://www.Pemiluindonesia.com/berita-Pemilu/singgung-etnis-arab-Ruhut P. Sitompul-Sitompul-dan- demokrat-minta-maaf.html diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 17:58
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
rapat forum resmi.
51
Perdebatan yang dilakukan Ruhut P. Sitompul yang sangat tidak
bermutu dilakukan Ruhut P. Sitompul pada Maret 2012 disaksikan oleh hampir semua orang yang hadir dalam acara Indonesia Lawyer’s Club (ILC) yang disiarkan langsung oleh stasiun Tv One dan disaksikan oleh publik.
52
Umpatan kasar dan makian dilakukan antara Ruhut P.
Sitompul mantan pengacara melawan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea tidak pada tempat dan substansi persoalan tidak di sentuh. Yang terjadi urusan pribadi dan pekerjaan mereka sebagai pengacara yang diungkit. Kebiasaan sentimen rasial yang dibangun oleh Ruhut P. Sitompul dalam setiap perdebatan sangatlah tidak tepat hal yang sama dilakukan juga terhadap sesama Anggota DPR-RI dari Fraksi PPP, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPR dengan Jaksa Agung di Gedung DPR. Ketika sesion tanya jawab sedang berlangsung, Ahmad Yani dari Fraksi PPP mengajukan pertanyaan, Ruhut P. Sitompul menyindir dengan mengatakan, “Mantab! Lanjutkan! Oke!”, Ahmad Yani langsung menanggapinya, “diam kau Ruhut P. Sitompul, saya sedang bicara dan ajukan pertanyaan, dan saya minta anda keluar dari rapat ini”, cetus Yani sapaan akrab politisi PPP ini. Ruhut P. Sitompul pun kembali memberikan balasan dengan mengatakan, “apakah saya tidak boleh bicara kalau anda lagi bicara? Jangan mentang-mentang memanjangin jenggot jadi saya takut.” Ahmad Yani kemudian meminta kepada Ruhut P. Sitompul untuk keluar ruang rapat dan menyelesaikan masalah itu di luar. ”keluar kalau berani, mari kita selesaikan di luar secara jantan,” tantang Yani.
53
Donny Gahral Adian memberikan makna bagi perilaku politik, bahwa musuh besar politik yang harus di lawan adalah nihilisme atau absennya fondasi. Politik sejak zaman Yunani Kuno, selalu ditegakan di atas sebongkah fondasi yang solid dan kokoh, apakah itu moral, rasionalitas, individualisme, atau Tuhan. Aristoteles misalnya, memandang politik sebagai asosiasi atau komunitas manusia yang bertujuan untuk mewujudkan kebaikan utama (highest good).
54
V. Kesimpulan Habitus dari perilaku organisasi Pemuda Pancasila, yang terbangun dalam diri kader Pemuda Pancasila bertujuan untuk menghidupi diri, modal organisasi dengan segala atribut http://log.viva.co.id/news/read/119041-‐ruhut-‐gayus-‐adu-‐mulut-‐di-‐rapat-‐pansus
51
http://log.viva .co.id/news/read/119041-Ruhut P. Sitompul-gayus-adu-mulut-di-rapat-pansus diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 15:36 52 http://www.youtube.com/watch?v=OKeuPTzq27Q http://www.youtube.com/watch?v=OKeuPTzq27Q diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 15:32
http://news.okezone.com/read/2012/06/11/339/645255/ditantang-‐berkelahi-‐sama-‐ahmad-‐yani-‐ 53 ruhut-‐sitompul-‐ciut http://news.okezone.com/read/2012/06/11/339/645255/ditantang-berkelahi-samaahmad-yani-Ruhut P. Sitompul-Sitompul-ciut diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 15:29
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
54
Donny Gahral Adian, Demokrasi Substansial (Risalah Kebangkitan Liberalisme), Jakarta: Penerbit Koekoesan, 2010, hlm. 1.
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
dan simbol, dapat dimanfaatkan oleh kader untuk melakukan berbagai kegiatan, kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh seorang kader, atau secara kolektif berupaya untuk mendapatkan keuntungan melalui tindakan yang selalu dihalalkan sebagai bagian dari keahlian kader, yakni tindakan kekerasan baik itu secara verbal maupun fisik. Yorris Th. Raweyai dan Ruhut P. Sitompul tidak luput dari perilaku yang terbangun dari habitus Ormas Pemuda Pancasila yakni sering tercermin dalam perilaku kader namun bentuknya selalu berbeda dan beradaptasi dengan lingkungan dimana kader itu beraktifitas. Kehidupan lain yang menjadi pengetahuan umum bahwa Pemuda Pancasila itu selalu menampilkan perilaku kekerasan baik itu secara fisik, umpatan kata-kata maupun tekanan psikis, verbal.
Daftar Pustaka Adian, Donny Gahral. 2010. Demokrasi Substansial: Risalah Kebangkitan Liberalisme. Jakarta: Penerbit Koekoesan. Chilcote, Ronald H. 2004. Teori Perbandingan Politik. Jakarta: Rajawali Pers. Effendy, Bahtiar, et.al. 2012. Beringin Membangun Sejarah Politik Partai Golkar. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu Group. Firmanzah. 2011. Mengelola Partai Politik, Komunikasi Dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Obor. Mutahir, Arizal. 2011. Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi. Jakarta: Kreasi Wacana. Mufti, Muslim. 2013. Studi Organisasi Politik Modern. Bandung: Pustaka Setia. Prasojo, Eko. 2005. Demokrasi di Negeri Mimpi. Jakarta: Dep. Ilmu Administrasi FISIP-UI. Setiawan, Irwan. (editor). 2001. Pemuda Pancasila di Mata Publik. Jakarta: Kompartemen Cendikiawan dan Litbang DPP Pemuda Pancasila. Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo. Sahid, Komarudin. 2002. Memahami Sosiologi Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sudibyo, Agus. 2012. Politik Otentik, Manusia dan Kebebasan Dalam Pemikran Hannah Arendt. Jakarta: Marjin Kiri. Sugono, Dendy (et.al.). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta: Gramedia. Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan disertai Penjelasaanya dan UU No. 8 1985. Surabaya:Rona Publishing Varma, SP. 2007. Teori Politik Modern. Jakarta: Rajawali Pers.
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
Widodo, Dwi Rustiono. et.al. 2010. Tim Kompas. Wajah DPR&DPD 2009-20014, Latar Belakang, Pendidikan, dan Karier. Jakarta: Kompas. Winters, Jeffrey A. 2011. Oligarky. Jakarta: Gramedia. http://pemudapancasila.or.id/profil/sejarah/ diakses pada tangal 27 Oktober 2011, pukul 14:33 http://www.intelejen.co.id/wawancara/1328-yorrys-raweyai-provokator-dialog-papua diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 09:17 http://www.intelejen.co.id/wawancara/1328yorrys-raweyai-provokator-dialog-papua diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 09:17 http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=Aktualita&id=65 diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 09:47 http://m.actual.co/politik/161925yorrys-raweyai-tampol-alat-absensi-dprmpr-ri diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 08:45 http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/14/12/748691/ini-absensi-anggota-dpr-5-parpoldi-senayan diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 08:49 http://news.okezone.com/read/2012/12/15/339/732563/pencopotan-ruhut-bukti-konflik-elitedemokrat-kian-parah diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 17:48 http://news.okezone.com/read/2012/12/15/339/732563/pencopotan-ruhut-bukti-konflik-elite-
demokrat-kian-parah diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 17:48 http://www.tempo.co/read/news/2013/03/17/064467507/Yorrys-Raweyai-Tak-SungkanDisebut-Mantan-Preman diakses pada tanggal 05 Juni 2013 pukul 14:32 http://www.barubaca.com/2010/01/tokoh-kontroversial-profil-ruhut.html
diakses
pada
diakses
pada
tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:28 http://www.barubaca.com/2010/01/tokoh-kontroversial-profil-ruhut.html tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:28 http://www.profil.web.id/2012/12/biodata/-ruhut-sitompul-biografi-ruhut.html
diakses pada
tanggal 07 Juni 2013, pukul 02:37 http://www.pemiluindonesia.com/berita-pemilu/singgung-etnis-arab-ruhut-sitompul-dandemokrat-minta-maaf.html diakses pada tanggal 04 Juni 2013, pukul 17:58 http://log.viva.co.id/news/read/119041-ruhut-gayus-adu-mulut-di-rapat-pansus diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 15:36 http://www.youtube.com/watch?v=OKeuPTzq27Q diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 15:32
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
http://news.okezone.com/read/2012/06/11/339/645255/ditantang-berkelahi-sama-ahmadyani-ruhut-sitompul-ciut diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 15:29 http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cyberman/detail.aspx?x=The+Executive+Corner&y=cyberma n%7C0%7C0%7C9%7C2 diakses pada tanggal 11 Juni 2013, pukul 16:50 http://forum.detik.com/ruhut-‐sitompul-‐preman-‐dungu-‐menghina-‐mantan-‐wapres-‐jk-‐ t136185.html?t=136185 di akses pada tanggal, 20 Agustus 2013. Pukul: 16:30.WIB http://pemudapancasila.or.id/profil/sejarah/ di akses pada tanggal, 20 Agustus 2013. Pukul: 16:59.WIB http://www.pemuda-pancasila.or.id/index.php/app/profil diakses pada tangga l 1-10-2013, pukul 14:27 http://www.tempo.co/read/news/2003/08/01/0559203/Kecewa-pada-GolkarPemuda- Pancasila-Bikin-Partai diakses pada tanggal 11-10-2013, pukul 14:51. http://nasional.inilah.com/read/detail/1981216/ruhut-tolak-tawaran-jabatan-didemokrat#.UrKnZye0xLE diakses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 15:04 http://www.beritasatu.com/nasional/151498-ruhut-Sitompul-jadi-juru-bicara-partaidemokrat.html diakses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 15:44 http://politik.news.viva.co.id/news/read/54433-ruhut_sitompul_melaju_ke_senayan diakses pada tanggal 19 Desember 2013, pukul 16:17 http://nasional.inilah.com/read/detail/2053829/ruhut-sebut-boni-hargens-berkulithitam#.RZk78yfhcwo diakses pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 20:25 http://ijrs.files.wordpress.com/2008/09/suara-caleg-terpilih-sistem-uu-pemilu-2003.gif diakses pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 21:28 http://www.orari.or.id/pengurus.php diakses pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 21:55 http://zonadamai.com/2012/06/29/pimpinan-dpr-tolak-panja-papua/ diakses pada tanggal 06 Januari 2014, pukul 08:29 Wawancara dengan Eko, Kepala Kesekretariatan MPN. Pemuda Pancasila, di Jl. Citandui No. 2 Jakarta Pusat, pada Jumat 13 Desember 2013, Pukul 13:20 Wawancara dengan Luhut Simanjuntak DPP. PPM, dan DPP. FKPPI di DPD I Golkar DKI Jakarta, pada Senin 04 Juni 2013, pukul 16:00 – 17:00 Wawancara dengan Anna Rudhiantiana Legawati (istri pertama Ruhut P. Sitompul), di Jalan Cilandak I No.19, pada tanggal 02 Januari 2014, pukul 21:00 – 23:00 Wawancara dengan Venno Tetelepta, Wasekjend MPN. Pemuda Pancasila, di KFC Cikini – Menteng, pada tanggal 06 Januari 2014, pukul 12:00 -01:30
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013
Rekrutmen calon..., Yoyarib Mau, FISIP UI, 2013