ISRAEL BIADAB!
Friday, 09 January 2009 23:28
Ratusan warga Palestina syahid diterjang bom-bom Israel. Dunia diam. Saatnya umat Islam bangkit bersatu membangun kekuatannya sendiri.
{mosimage}Kebengisan dan kebrutalan Israel terus berlang-sung hingga Sabtu (3/1/2009) di Jalur Gaza. Tujuh hari sudah Israel dengan membabi buta mengebom kawasan tersebut. Mereka sepertinya belum puas telah menewaskan 434 orang dan melukai 2.240 orang termasuk anak-anak dan remaja. Bahkan kebiadaban itu kian terlihat ketika jet-jet tempur dan helikopter-helikopter bangsa kera ini memborbardir rumah sakit. Bayi-bayi bergelimpangan diterjang misil-misil dan pecahan bom Israel. Pasien-pasien tak jelas harus dipindahkan ke mana. Tak cukup itu, tentara Israel pun kini menjadikan masjid sebagai sasaran pemboman. Lebih dari 500 lokasi telah hancur.Hampir tidak ada lagi tempat yang aman di Jalur Gaza.
Raid Samir, seorang pemu-da Gaza, menggambarkan kondisi Gaza dengan menga-takan, "Musik tahun baru kami adalah deru suara pesawat tempur Israel, kembang api tahun baru kami adalah percikan-percikan sinar dari misil-misil Israel." Pada tahun baru, rakyat Palestina biasanya meng-ucapkan, "Kulu am wa antum bi khoir" (Semoga Anda selalu dalam kebaikan). Tapi tahun ini, warga Palestina di Gaza saling mengucapkan "Kulu qasif wa antum bi khoir" (semoga Anda selamat setelah pengeboman). Tahun baru Hijrah kemudian Masehi menjadi suasana yang buruk di Jalur Gaza.
Banyak di antara mereka merasa diabaikan dan dikhianati oleh masyarakat internasional. Asad Abu Sharih, seorang profesor dan pengamat politik mengatakan, dunia seharusnya membuka mata, daripada menari-nari dan minum-minum. “Mereka seharusnya meng-hentikan sebuah holocaust yang sedang dialami rakyat Gaza. Dunia internasional seharusnya sudah menghentikan dan melin-dungi hak-hak kami di bawah penjajahan Israel," kata Asad.
Wartawan BBC Rushdi Abou Alouf melaporkan, kondisi Gaza sangat buruk. Di mana-mana ada pesawat Israel, menghancurkan setiap tempat. “Anda dapat melihat asap dari utara hingga ke selatan, dari barat hingga ke timur. Semua orang benar-benar panik. Saat ini perhatian semua orang tertuju untuk men-dapatkan tempat yang aman untuk melindungi keluarga mereka. Gaza tak punya tempat berlindung,” katanya.
{mosimage}"Kematian mengintai kami semua. Saya sendiri panik dan rasanya ingin
1/6
ISRAEL BIADAB!
Friday, 09 January 2009 23:28
berteriak, tapi tak bisa. Saya harus kuat demi anak-anak saya," kata seorang ibu sambil memeluk erat Sami, pute-ranya yang baru berusia tiga tahun dan tidak berhenti me-nangis. "Tidak ada jeritan ataupun air mata yang bisa menyela-matkan kami. Berdoa. Doalah satu-satunya senjata kami yang tersisa," kata Abu al-Banna, warga setempat.
Sementara itu, juru bicara militer Israel Avi Benayahu mengonfirmasi bahwa mereka telah melancarkan serangan-serangan udara dan mengatakan bahwa sasaran-sasarannya ada-lah ''infrastruktur teroris''.
Pengeboman itu, lanjutnya, merupakan balasan dari serangan roket yang dilancarkan kelompok militan di Gaza ke Israel. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dalam jumpa pers menyatakan, serangan akan terus ditingkatkan jika kondisi di lapangan membu-tuhkan. ''Ada waktu untuk tenang dan ada waktu untuk berperang. Dan, sekarang adalah waktu untuk berperang,'' tegasnya.
Sabtu (3/1) malam Israel mulai melancarkan serangan darat. Pasukan arteleri mulai masuk ke Gaza, 23 warga Palestina syahid.
Para pemimpin Hamas menyerukan serangan balasan, termasuk serangan bunuh diri. ''Kami akan membalas sampai titik darah penghabisan,'' tegas juru bicara Hamas Fawzi Barhoum. Imbauan itu langsung disambut dengan tembakan roket-roket pejuang Palestina di Qassam ke wilayah Israel. Hingga hari ketujuh, empat orang Israel tewas dan beberapa terluka. Begitu Israel melancarkan serangan darat, Hamas menyatakan ini akan menjadi kuburan bagi tentara Israel.
Serangan brutal penjajah Israel ini mengundang aksi solidaritas umat Islam di dunia Arab dan seluruh dunia. Di Tepi Barat, wilayah lain yang dikuasi faksi Fatah penduduk turun ke jalan. Ratusan warga Jordania dengan marah mendatangi kan-tor perwakilan PBB di kota Amman. ''Hamas, jangan menye-rah. Kalian adalah canon dan kami siap menjadi peluru-peluru kalian,'' teriak mereka sambil mengibar-ngibarkan bendera hijau Hamas.
Di Beirut, Libanon, puluhan pemuda memenuhi jalan-jalan sambil menembakkan senjata ke arah wilayah Israel. Sementara itu, di kamp pengungsi Palestina di Yarmouk, Suriah, ratusan orang meminta negara-negara Islam bersatu melakukan serangan balasan ke Israel.
2/6
ISRAEL BIADAB!
Friday, 09 January 2009 23:28
Di Yaman, puluhan ribu massa berkumpul di sebuah stadion di kota Sanaa, ibukota negeri itu. Para pengunjuk rasa meneriakan kalimat-kalimat anti-Israel dan mengkritik para pe-mimpin Arab yang gagal mem-bela rakyat Palestina. "Berapa lama lagi sikap diam mereka akan berakhir? Pemimpin-pemimpin Arab bangkitlah!" teriak mereka.
Sedangkan pejuang Hizbullah yang memenangkan perang 33 hari dengan Israel tahun 2006 lalu menyebut serangan Israel ke Jalur Gaza sebagai kejahatan perang dan genosida. Hizbullah mendesak komunitas dan institusi internasional segera mengambil tindakan terhadap Zionis Israel. Dalam pernya-taannya Hizbullah menyerukan negara-negara Arab untuk menentukan tindakan tegas dan mengerahkan upayanya untuk melawan tindakan barbar Israel yang dilindungi oleh AS.
Di Sudan, seorang perem-puan mengenakan ikat kepala Hamas di kepalanya, mengata-kan pada Al-Manar TV, “Di mana para pemimpin Arab? Mana tindakan mereka? Cukup sudah kutukan dan tudingan. Tunjuk-kan dukungan pada Gaza,” katanya.
Aksi turun ke jalan pun menentang agresi Israel terjadi di Inggris, Australia, Indonesia, Pakistan, India, Irak, Iran, Afganis-tan dan beberapa negara lainnya. Mereka menyebut Israel sebagai “the real terrorist.” Bendera Ame-rika dan Israel dibakar. Beberapa aksi malah dibubarkan oleh pemerintah setempat dengan represif.
Sekadar Kecaman
Sungguh ironis. Kebrutalan itu hanya menjadi bahan tontonan dunia internasional. Para penguasa di negeri-negeri Mus-lim, terutama yang ada di wilayah sekitar Palestina, seakan buta terhadap kejadian ini. Mereka tuli terhadap jerit penderitaan bangsa Palestina. Mereka tak berbuat banyak. Mereka tak berusaha menghentikan kebia-daban Israel misalnya dengan mengirimkan tentaranya atau membuka pintu perbatasan bagi masuknya para pejuang yang haus akan mati syahid.
Yang muncul hanyalah ke-caman demi kecaman. Kutukan demi kutukan. Tidak ada makna-nya apa-apa bagi bangsa yang dalam Alquran disebut bangsa babi ini. Hampir tidak ada yang tidak mengecam. Uni Eropa mendesak kedua pihak, Israel dan Palestina, menghentikan upaya
3/6
ISRAEL BIADAB!
Friday, 09 January 2009 23:28
saling menyerang. Menurut AFP, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy memgutuk keras provokasi yang tak bertanggung jawab. Ia sangat menyesalkan banyak korban sipil yang tewas. Rusia, melalui Kementerian luar negerinya, me-nyatakan minta segera disudahi aksi militer di Jalur Gaza.
Sekutu Israel, Amerika Serikat pun Sabtu (3/1) malah merestui kebrutalan Israel. Bahkan AS pun mendukung serangan darat Israel. “Saya kira setiap langkah yang mereka ambil, apakah serangan udara atau darat, merupakan bagian dari operasi. Itu semua terserah Israel,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Gordon Johndroe. PBB pun bak macan ompong dan peot.
Sedangkan, Indonesia pun ikut mengecam. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menga-takan ia telah mengirim surat secara kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan DK PBB agar kedua lembaga itu mengeluarkan resolusi bagi Israel untuk menghentikan serangannya ke Jalur Gaza.
Yang lebih ironis, negara-negara seolah mengamini apa yang terjadi di Gaza sebagaimana Amerika mendukung Israel. Tak mengherankan, anggota par-lemen Yaman, Abdul Aziz Jabbari, mengecam kebungkaman para pemimpin negara Arab. Dalam wawancaranya dengan Televisi Al Alam, Jabbari menilai sikap para pemimpin Arab tersebut sangat memalukan karena mereka hanya berdiam diri sementara Gaza tenggelam dalam darah.
Presiden Libya Muammar Gaddafi menyebut para pemim-pin negara Arab sebagai pengecut. Ia menyatakan para pemimpin negara Arab sudah gagal dalam mendukung per-juangan rakyat Palestina. Ia mengatakan para pemimpin Arab tidak tahu malu. Dan memang tidak ada hal konkret yang dilakukan dunia Arab.
Persengkokolan
{mosimage}Serangan teroris Israel sebenarnya tidak berlangsung spontan. Pejabat Israel telah membocorkan informasi tentang akan adanya serangan sejak dua minggu sebelumnya di mana serangan itu akan dilakukans secara membabi buta dan tidak akan ada siapapun yang selamat. Bahkan pejabat Israel juga menyebutkan bahwa Israel menunggu cuaca yang baik agar bisa
4/6
ISRAEL BIADAB!
Friday, 09 January 2009 23:28
membantai dengan baik. Sabtu pagi 27 Desember menjadi hari yang mengerikan warga Gaza.
Salah seorang pejabat pen-ting Israel, beberapa saat setelah penyeranganya ke Gaza menga-takan, “Kami telah mengemuka-kan rencananya kepada sejumlah Negara Arab dan Barat, sebelum kami memutuskan untuk menye-rang Gaza”. Pernyataan ini diung-kapkankanya di tengah aksi pembantaian terhadap rakyat Palestina di Gaza dan disaksikan mata dunia. Seolah-olah Tel Aviv menyatakan, “Kami tidak sendirian dalam membantai rakyat Palestina.”
Secara tidak langsung peja-bat Israel itu ingin mengatakan bahwa negara-negara Arab ada di belakang mereka, minimal telah mendapat restu. Dua hari sebelum serangan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni bertemu dengan Presiden Mesir Husni Mubarak. Melalui Mesir lah, Israel mencoba menjinakkan Hamas agar mau menuruti kehendak-nya. Tapi Hamas menolak dan Gaza diblokade.
Mesir marah besar ketika Hamas menolak berbicara de-ngan Fatah bulan lalu yang sedianya dijadwalkan berlang-sung di Mesir. Media Arab melaporkan, Husni Mubarak juga menuduh Hamas telah melaku-kan kesalahan besar ketika menolak adanya gencatan senjata. Harian Al Quds Al Arabi yang berpusat di London juga melaporkan bahwa Mesir tidak akan memprotes serangan Israel, yang bertujuan untuk menja-tuhkan pemerintahan Hamas di Gaza.
Dalam wawancara dengan Al-Jazeera, Azzam Tamimi, direktur Institut Pemikiran Politik Islam (Institute of Islamic Political Thought) dan pakar masalah Palestina, menggambarkan pengamatannya sebagai berikut, ”Saya duga operasi militer ini tidak hanya terbatas tapi juga berusaha untuk mengganti penguasa di Gaza, kalau tidak, kenapa Israel juga menargetkan jajaran kepolisian? Yang menem-bakkan roket ke Israel bukanlah para polisi dan polisi bertugas untuk menjaga keamanan di Gaza. Operasi ini ditujukan untuk menciptakan kekacauan dan kemungkinan besar Mesir dan Ramallah berkolusi dalam hal ini. Tidak mungkin berani Israel melancarkan serangan dalam skala sebesar ini tanpa adanya izin dari kalangan tertentu, seperti Amerika, Eropa, dan juga Mesir dan Ramallah (Fatah).”
Sejauh ini, negara-negara Arab memang mendukung faksi Fatah yang mau bekerja sama dengan Israel. Mereka menen-tang Hamas. Maka merekapun merestui upaya Israel membumi-hanguskan Jalur Gaza. Bagi para pemimpin Arab yang memang sejak awalnya bergantung pada Barat, Israel sangat penting untuk menjaga eksistensi kekuasaan mereka karena Israel dianggap bisa menjadi poros kerja sama internasional dan sekaligus membantu memberangus ke-lompok-kelompok yang anti pemerintah Arab. Israel juga dianggap bisa
5/6
ISRAEL BIADAB!
Friday, 09 January 2009 23:28
menjadi mitra untuk menghadapi Iran.
Solusi
Bangsa Israel adalah bang-sa yang tidak bisa dipegang. Sepanjang sejarah mereka adalah bangsa yang selalu mengingkari perjanjian. Mereka tidak hanya melakukan itu terhadap sesama manusia tapi juga kepada para Nabi. Maka banyak pengamat menyatakan perundingan dengan Israel adalah sia-sia. Nyatanya fakta menunjukkan bahwa sejumlah perundingan damai antara Palestina dan Israel tak pernah membuat Palestina bisa mempe-roleh kembali wilayahnya. Justru dengan perundingan itu, Pales-tina kian kerdil. Kini wilayah yang dikuasai warga Palestina tinggal sekitar 10 persen. Lainnya dicaplok Israel.
Menurut juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) M Ismail Yusanto, akar permasalahannya adalah penjajahan Israel atas tanah Palestina. Maka penye-lesaiannya adalah mengusir Israel dari wilayah tersebut. Jalannya adalah jihad fi sabilillah. Bukan perundingan. Karena itu dalam kondisi sekarang, peme-rintah negeri-negeri berpen-duduk Muslim seharusnya mengirimkan tentaranya untuk membantu perjuangan bangsa Palestina mengusir Israel dari tanah airnya.
Pemecahan masalah Pales-tina pun tak bisa mengandalkan para penguasa Arab karena mereka adalah antek-antek Barat. Ia menegaskan, masalah Pales-tina adalah tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia. ”Jihad harus terus dikobarkan di sana,” tandasnya. Bersamaan dengan itu umat Islam harus berjuang membangun kekuatan alternatif yang bisa berhadapan langsung dengan Zionis dan negara pelindungnya yakni Amerika dan Eropa. Itulah Khilafah Islamiyah. Negara inilah yang akan bisa mengusir Israel dan membebaskan Palestina.[] mujiyanto
6/6