Raih Akreditasi Paripurna, RSUD Dr. Tjitrowardoyo Gelar Syukuran PURWOREJO,FP
–
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
(RSUD)
Dr.
Tjitrowardoyo Purworejo menggelar acara tasyakuran dalam rangka Kelulusan Akreditasi Paripurna. Acara berlangsung di Aula Auditorium rumah sakit, Rabu (27/07). Hadir dalam acara itu Bupati Purworejo Agus Bastian, wakil bupati, Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Kepala DPPKAD, Staf Ahli bupati Bidang Adminitrasi Umum dan Kesra, Kepala Bank Jateng Cabang Purworejo, dan anggota Dewan Tjitrowardoyo Purworejo.
Pengawas
BLUD
RSUD
Dr.
Direktur RSUD Dr. Tjitrowrdoyo, Drg. Gustanul Arifin,M.Kes dalam sambutanya mengatakan, akreditasi merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien dan pemerintah melalui Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sebagai lembaga indenpenden, sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. “Akreditasi yang dilaksanakan sekarang ini adalah akreditasi versi 2012 yang substansinya berbeda dengan akreditasi versi 2007. Akreditasi versi 2012 berfokus pada pasien, kuat pada proses, output, outcome, dan kuat pada implementasi serta melibatkan seluruh petugas dalam akreditasi. Sehingga paradigma dari akreditasi versi 2012 lebih pada penekanan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit yang berfokus pada pasien serta kesinambungan pelayanan dan menjadikan keselamatan pasien sebagai standar utama, bukan semata-mata hanya lulus,” katanya. Diungkapkan, beberapa upaya yang dilakukan oleh pihak RSUD Dr. Tjitrowardoyo selama beberapa tahun terakhir adalah menyamakan presepsi, persiapan dan pembentukan POKJA 1-5, penyusunan
dokumen-dokumen atau self assesment sebagaimana instrumen yang dikeluarkan oleh KARS, melakukan studi banding ke rumah sakit yang telah terakreditasi dan mendapat bimbingan dari Tim KARS. “Dari bimbingan tersebut kami banyak mendapat masukan, evaluasi, dan rekomendasi untuk penyempurnaan dokumen-dokumen yang ada,”ungkapnya. Dijelaskan Drg. Gustanul Arifin, kegiatan penilaian akreditasi di RSUD Dr. Tjitrowardoyo telah dilaksanakan pada 3-5 Desember 2015 oleh Tim Surveior dari KARS, Jakarta yang terdiri dari tiga anggota tim, yakni dr. Yanuar Hamid,Sp.PD MARS sebagai ketua tim, Dr. Ruyanti Pangesti, MHA, anggota, dan Rohani Aziz. SKp.M.Kes. Penilaian meliputi pemeriksaan dokumen, wawancara, peninjauan lapangan/telusur dokumen. “Dari hasil survei tersebut RSUD Dr. Tjitrowardoyo Purworejo mendapat status akreditasi Tingkat Utama atau Bintang Empat,” jelasnya. Sementara Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, akreditasi yang diterbitkan oleh KARS sangat penting dimiliki seba rumah sakit. Karena berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS hanya akan bekerjasama dengan rumah sakit yang telah terakreditasi. “Untuk itu, atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan selamat kepada RSUD Dr. Tjitrowardoyo atas diraihnya kelulusan akreditasi rumah sakit versi 2012 dengan predikat Paripurna,” kata bupati. Dalam kesempatan itu dilakukan penyerahan sertifikat akreditasi dari Bupati Purworejo Agus Bastian kepada Direktur RSUD Dr. Tjitrowardoyo, Drg. Dustanul Arifin, M.Kes. (war)
Mayat Laki-laki Ditemukan Membusuk di Rumah Kosong KEBUMEN, FP – Warga Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren geger dengan ditemukanya sesosok mayat lelaki yang telah membusuk di sebuah rumah kosong Minggu (18/12). Kapolsek Buluspesantren AKP Surono mengatakan, berawal dari rasa curiga tetangga dengan bau busuk menyengat yang bersumber dari rumah kosong. Salah seorang warga, Satija (50) warga sekitar kemudian mengintip dari celah dinding dapur yang terbuat dari papan. Betapa terkejutnya Satija setelah melihat ada sesosok mayat yang tergeletak kaku. Melihat pemandangan itu warga selanjutnya melaporkan ke Polsek Buluspesantren. Polsek Buluspesantren Polres Kebumen yang menerima laporan dari warga segera meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pengamanan di TKP sambil menunggu kehadiran Unit Identifikasi Polres Kebumen yang sedang dalan perjalanan. Police Line pun dipasang disekitar rumah kosong milik warga Desa Ayamputih yang bekerja di ibukota itu. “Supaya tempat kejadian perkara tetap dalam kondisi status quo, atau seperti keadaan saat ditemukan, sebelum di lakukan pemeriksaan oleh Tim Olah TKP Polres Kebumen.” jelas Kapolsek Buluspesantren AKP Surono. Hingga berita ini diturunkan pihak Polres Kebumen belum mengetahui identitas dan penyebab kematian korban.
Warga Grabag Temukan Ratusan Butir Peluru PURWOREJO,FP – Ruli Fatika Riswanda (23) warga RT 01 RW 01 Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, dan Triyoso (24) warga RT 02 RW 02 Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag menemukan tas cangklong berisikan 142 butir peluru hampa kaliber 5,56 mm. Dari jumlah tersebut 101 butir sudah digunakan atau ditembakkan dan 41 butir masih aktif. Selain peluru, didalam tas juga ditemukan dua potongan pipa besi panjang 4,5 cm dengan diameter 2 cm, dua buah korek api gas dalam kondisi rusak, satu jam tangan dalam kondisi rusak, satu obeng ukuran 12-14 kondisi rusak, dan satu emban cincin akik. Ratusan peluru tersebut ditemukan Rabu (21/9) sekitar pukul 10.00 WIB di jalan Dusun Awu-awu RT 02 RW 01 Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag. Kapolsek Grabag AKP Suwito saat dikonfirmasi di Mapolsek Grabag, Rabu (21/9) membenarkan adanya penemuan ratusan peluru tersebut. Dijelaskan, penemuan berawal saat Ruli Fatika Riswanda dan Triyoso sedang bersepeda ontel. Saat melintas di lokasi keduanya melihat tas cangklong warna coklat tergeletak di jalan. Keduanya kemudian mengambil tas itu dan sangat kaget saat diketahui tas itu berisikan ratusan butir peluru hampa. Tanpa pikir panjang tas itu kemudian dibawa pulang oleh keduanya. ” Dari pengakuan keduanya peluru itu akan dibuat liontin kalung,” kata Kapolsek. Sayangnya saat berusaha dicongkel dengan obeng peluru hampa itu meledak dan melukai kaki kiri Ruli. Tak pelak kejadian itu membuat warga geger hingga informasi itu sampai ke perangkat desa. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Grabag. Saat ini tas berisi ratusan peluru itu sudah diamankan di Mapolsek Grabag. Menurut AKP Suwito, peluru hampa tersebut biasanya digunakan untuk latihan dan tembakan salvo dalam acara-acara tertentu.
Hilang, Siswa SD Ditemukan Di Teras Rumah Kosong PURWOREJO,FP – Irani Jihan Maghwiro (8) yang hilang dan sempat membuat geger warga RT 01 RW 01 Dusun Salam Kulon, Desa Purwosari, Kecamatan Purwodadi, akhirnya ditemukan. Namun demikian peristiwa ditemukannya siswa kelas 2 sekolah dasar
(SD) itu penuh misteri dan menyisakan pertanyaan. Sebab, Irani ditemukan diteras rumah kosong tak jauh dari rumahnya dalam keadaan tertidur di dua kursi kayu. Padahal selama dalam upaya pencarian banyak warga yang sudah memeriksa rumah kosong tersebut berulang kali namun tidak menemukan Irani berada di tempat itu.
Irani bersama kakek dan neneknya Bambang Urip Purwanto dan Suryati, kakek neneknya Irani menuturkan, peristiwa berawal pada Kamis (05/05/2016) sekitar pukul 15.00 WIB. Irani yang biasanya mengaji di TPQ tak jauh dari rumahnya mendadak rewel dan tidak mau berangkat meski sudah dibujuk oleh Suryati. “Saya juga tidak tahu kok Irani rewel, padahal biasanya rajin sekali,” kata Suryati saat ditemui dirumahnya, Sabtu (14/05/2016). Karena masih banyak pekerjaan di sawah, kata Suryati, dirinya kemudian meninggalkan Irani sendirian di rumah. Sekitar pukul 17.00 WIB Suryati dan suaminya kembali dari sawah dan mencari cucunya namun tidak ketemu. Suryati kemudian mencoba mencari cucunya di rumah temantemanya namun juga tidak ada. Demikian juga ketika temantemanya mengaji di TPQ sudah pulang ke rumah semua Irani belum diketahui keberadaanya. “Waktu itu saya mulai khawatir karena hari sudah menjelang malam tapi cucu saya belum ketemu juga,” ucap Suryati. Kekhawatiran Suryati semakin menjadi ketika sekitar pukul 19.00 WIB belum ada tanda-tanda keberadaan cucunya. Tak ingin terjadi sesuatu pada cucunya, Suryati kemudian meminta bantuan tetangganya untuk mencari cucunya. Dalam sekejap kabar hilangnya Irani langsung menyebar dan membuat
heboh warga. Secara serenta warga kemudian mulai mencari keberadaan Irani.
Kamar mandi lokasi Irani ketemu dengan dua perempuan cantik berambut panjang dan wajahnya kembar Tiap sudut kampung, pekarangan, rumah-rumah, termasuk rumah kosong tidak luput dari penyisiran warga. Namun begitu keberadaan Irani belum juga diketahui. Ditengah suasana pencarian, ada informasi dari warga yang melihat Irani duduk sendirian di jembatan irigasi menjelang maghrib. Kontan informasi itu membuat keluarga dan warga panik, berbagai spekulasi pun muncul. Atas inisiatif salah seorang warga kakek korban kemudian menghubungi petugas irigasi untuk menutup pintu air. Pencarian kemudian di alihkan ke saluran irigasi karena warga menduga Irani hanyut. Sayangnya usaha itu tidak membuahkan hasil meski warga sudah menelusuri jauh hingga desa tetangga. Karena pencarian tak kunjung membawa hasil, pihak keluarga kemudian mencari bantuan “orang pintar” bernama mbah Agung. Dari mbah Agung diperoleh keterangan jika Irani tidak hilang namun sedang bingung dan nanti akan pulang. Entah kebetulan atau memang mbah Agung benar-benar “orang pintar”, sekitar pukul 22.00 WIB Irani memang ditemukan.
Rumah kosong
Orang yang pertama menemukan adalah mbah Giyanto, pria yang umur sudah cukup tua didaerah itu. Dari peuturan mbah Wagiyo, dia menemukan Irani di teras rumah kosong dalam keadaan tertidur diatas dua kursi. Pada saat ditemukan kondisi Irani terlihat lemas dan bingung dan tidak bisa diajak komunikasi. Melihat hal itu kakek dan neneknya kemudian membawa pulang cucunya. Ditemukannya Irani diteras rumah kosong membuat warga terheran-heran, karena tempat itu sudah diperiksa berulang kali tapi tidak melhat ada Irani ditempat tersebut. Apalagi setelah ditemukan Irani seperti bocah ling lung. Namun demikian, sehari setelah ditemukan kondisi Irani sudah pulih seperti sedia kala. Kepada kakek dan neneknya dia bercerita selama di hilang dan ditemukan diteras rumah kosong. Cerita Irani, waktu itu setelah bermain dia bermaksud pulang dan melewati rumah kosong. Saat melintas di kamar mandi milik rumah kosong yang terletak di sudut pekarangan, dirinya melihat dua perempuan cantik berambut panjang dan mukanya kembar.
Lokasi ditemukan Irani Tiba-tiba salah satu dari perempuan itu mendorong Irani hingga jatuh. Sementara perempuan satunya mencoba menolong sambil memegang tangan Irani. Perempuan itu kemudian membawa Irani ke rumah kosong. Stelah itu Irani mengaku tdak ingat lagi sampai akhrnya terbangun oleh oleh suara mbah Giyanto. “Kata cucu saya waktu dia mendengar suara mbah Giyanto dua perempuan itu menghilang di atas pepohonan,” tutur Suryati. Dari informasi yang diperoleh, rumah kosong tersebut sudah ditinggalkan pemiliknya puluhan tahun silam. Pernah dihuni oleh salah satu famili pemilik rumah namun tidak bertahan lama
hingga rumah sekarang.
itu
kembali
kosong
tanpa
penghuni
hingga
Kondisi rumah kosong itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Selain bangunannya sudah banyak yang rusak, atapnya juga sudah tidak utuh, banyak genting yang terlepas dan ada lubang besar. Sementara di pekarangan sekitar rumah kosong sduah banyak ditumbuhi rumput dan tanaman liar.
Pabrik Pelet Kayu Dibangun Di Purworejo PT Energi Management Indonesia ( Persero ) yang merupakan perusahaan BUMN pada Minggu 4 Oktober 2015 resmi mendirikan pabrik pelet kayu atau wood pellet. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik yang terletak di Jl Ringroad Barat, Kelurahan Sucen Jurutengah dilakukan oleh Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain M Ag, Direktur Energi Management Indonesia ( EMI ) Dr Aris Yunanto serta sejumlah pejabat daerah setempat. Aris mengatakan, pabrik yang berdiri di atas tanah seluas sekitar 9.000 m2 dengan anggaran Rp 40 milyar tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2016. Sedang tujuan pendirian pabrik dalam upaya penghematan serta menyiapkan energy alternative ( energy terbarukan ) yang ramah lingkungan. Kelak, limbah industri pengolahan kayu di Kedu Selatan, kayu kaliandra dan glirsidia (pohon gamal) dapat dipakai sebagai pengganti energy batubara. Dalam keterangannya saat beramah tamah dengan wartawan di pringgitan Pendapa kabupaten Purworejo, Aris mengutarakan juga. Indonesia merupakan penghasil biomassa terbesar ke dua di dunia, sesudah Brasil. Tetapi bio massa tersebut hingga
kini belum dimanfaatkan secara maksimal. Termasuk pohon kaliandra, termasuk penghasil energy yang cukup besar. “ Sesudah melalui penelitian di lapangan yang cukup lama, akhirnya dipilih Purworejo sebagai tempat mendirikan pabrik pellet kayu.” Ujarnya. Karena di daerah Purworejo dan sekitarnya banyak sekali pohon kaliandra ditanam oleh petani dan pabrik pengolahan kayu. Limbah pengolahan kayu, kelak dapat diserap oleh pabrik pellet kayu. Seperti di Kecamatan Kaligesing, pohon kaliandra ditanam petani untuk pakan ternak kambing. Bersamaan dengan mulai dibangunnya pabrik pellet kayu, PT EMI sudah melakukan kerja sama dengan KUD Kaligesing yang menyatakan siap mensuplai kayu kaliandra. Pohon kaliandra yang kelak diharapkan dapat jadi pegganti batubara, pernah dicoba ditanam di Thailand dan beberapa negara di Asia Tenggara. Ternyata kualitas pohonnya masih kalah jauh dengan kaliandra yang tumbuh di Indonesia. Satrio Astungkoro Direktur PT Energy Biomasa Indonesia (EBI) yang merupakan anak usaha PT EMI Persero dalam mengoperasikan pabrik pellet kayu, mengatakan bahwa, pabrik tersebut kelak dalam setahun dapat memproduksi 36.000 ton pellet. Jika dikonversikan menjadi pembangkit listrik dapat menghasilkan listrik sedikitnya 5 Megawatt (MW). Dikatakan juga, kalori pellet kayu melebihi batubara karena dalam keadaan biasa dapat mencapai 4.800 kilo kalori {kkal). Bahkan jika dibuat arang aktif atau bio car coal dapat mencapai 7500 kalori. Ini menunjukkan pellet kayu lebih unggul. Di samping itu, limbah batubara masuk katagori B3 atau berbahaya, sedang abu pellet kayu dapat langsung diaplikasikan ke tanah untuk menjadi pupuk. Batubara susah dibakar dan jika sudah terbakar harus sampai habis, baru mau mati. “ Pellet kayu seperti kayu bakar dengan tingkat kalori tidak kalah dengan batubara. Bisa dimatikan jika tidak dipakai dan bila dibutuhkan dapat dibakar lagi.” Ujar Aris Yunanto.
Aris mengatakan pula, pellet kayu terbagus adalah kayu keras. Antara lain kaliandra merah ( caliandra callothyrsus). Tanaman itu bandel dan dapat tumbuh di tanah dengan kadar air sangat rendah hingga di tanah subur. Kaliandra dapat hidup di pantai maupun dataran tinggi. Satrio menambahkan, kaliandra merah dapat menyuburkan tanah melalui fiksasi nitrogen dalam tanah. Tinggi pohon tersebut hanya sekitar 2,5 sampai 3 meter dengan diameter 10 cm. Jika ingin lebih bagus, bisa dijadikan arang terlebih dahulu sehingga kalorinya mencapai 7000 sampai 7500 kal. Itu sudah setara dengan batu bara kelas terbaik dan kelebihannya tidak mengakibatkan polusi ,baik dalam pemanfaatan produk maupun limbahnya. Kelak bahan baku pellet kayu didatangkan bukan hanya dari wilayah Kabupaten Purworejo, namun diharapkan dapat didatangkan dari Wonosobo, Kebumen, Magelang, Temanggung, Banyumas dan sejumlah daerah yang jangkauannya tidak terlalu jauh dari lokasi pabrik. Aris tidak pernah mengkhawatirkan hasil penjualan produksi pabrik pellet kayu. Karena saat ini Negara industry seperti Jepang dan Korea ketika menerima informasi akan segera dibangun pabrik wood pellet telah memesan untuk dapat segera dilayani. “Tetapi karena pabriknya baru dibangun, belum ada MoU dengan negara konsumen. Bukan hanya itu, perusahaan pembangkit listrik, industri makanan dan minuman di dalam negeri juga sudah banyak sekali yang pesan untuk dilayani. Kami kelak akan mengutamakan melayani kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Belum memikirkan soal ekspor, karena permintaan dari dalam negeri juga sangat banyak,” tuturnya. Pelet kayu adalah bio massa ramah lingkungan sehingga sangat bagus untuk industri makanan dan minuman. Kelak akan mengutamakan untuk melayani kebutuhan dalam negeri, baru menyasar ke ekspor. Program selanjutnya akan
mengembangkan usaha pembangkit listrik dengan kapasitas 5 hingga 10 MW di beberapa lokasi di tanah air. Pembangkit listrik dengan pellet kayu kelak akan dinamakan “listrik hijau” yang ramah lingkungan dan lebih hemat, tutur Aris Yunanto( AD )
Diterjang Angin Ribut, Rumah Slamet Tertimpa Pohon KEBUMEN, FP – Akibat angin ribut yang menerjang Desa Kaligubug Padureso pada hari Rabu (04/01) sore, rumah milik Slamet Efendi (35) roboh setelah tertimpa pohon Albasia setinggi 20 meter. Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mengatakan, Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun rumah Slamet Efendi mengalami kerusakan hingga 50 persen. ” Dari hasil laporan Kapolsek Padureso yang langsung terjun ke lokasi, kerusakan terparah pada bagian atap, ” kata AKP Willy, Kamis (5/1). Kata AKP Willy, mendapat laporan adanya angin ribut di Desa Kaligubug Padureso, anggota Polsek Padureso Polres Kebumen yang piket pada saat itu langsung menuju lokasi membantu proses evakuasi rumah korban. “Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian sekitar Rp. 12 juta, ” terang Willy.
Warga Pituruh Ditemukan Meninggal Tubuhnya Hangus Terbakar PURWOREJO, FP – Penemuan mayat laki-laki di Gunung Sikambang, Dusun Gamblok RT 04 RW 01 Desa Pituruh Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo, Selasa (25/7) sore sekitar pukul 11.00 WIB membuat geger warga sekitar. Mayat yang kemudian diketahui bernama Adi Suwarno (75) warga Dusun Gamblok RT 04 RW 01 Desa Pituruh pada saat ditemukan dalam kondisi sekujur tubuhnya terbakar dan ususnya terburai. Kapolsek Pituruh AKP Junani Jumantoro mengatakan, penemuan mayat bermula saat Darsih hendak mencari buah melinjo di kebunya. “Melihat ada mayat Darsih kemudian berteriak dan didengar oleh Suparno dan langsung mendatangi lokasi, “kata Kapolsek Pituruh, Selasa (25/7). Setelah yakin yang ditemukan mayat, kemudian dilaporkan ke Polsek Pituruh. Mendapat laporan, Kanit Reskrim Polsek Pituruh Aiptu Setyono, SH dan Kanit Provost Aiptu Aris Arsani bersama langsung mendatangi lokasi. Dijelaskan, korban pergi dari rumahnya sejak hari Jum’at (21/7) belum pulang. Diduga korban membakar daun kering karena musim kemarau sehingga api mudah menjalar ke kebun tetangga. “Korban berusaha memadamkan api namun terjatuh dan menghisap asap tebal sehingga korban tidak mampu bangun dan akhirnya ikut terbakar, ” tutur Kapolsek. Korban yang berstatus duda selama ini tinggal sendiri sementara anaknya tinggal 25 meter di sebelah rumah korban. Dari hasil pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Purworejo dan Puskesmas Pituruh tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Penyebab meninggalnya korban akibat terbakar api. “Dengan kejadian ini pihak keluarga menerima dan tidak akan menuntut setelah di lakukan pemeriksaan oleh team kesehatan dari Puskesmas korban tidak di ketemukan tanda-tanda
penganiayaan, “ucap AKP. Junani Jumantoro.
Teladani Kartini,Kapolres Gelar Syukuran
Jejak Purworejo
PURWOREJO,FP – Dalam rangkaian peringatan hari Kartini, Polres Purworejo , telah sukses melaksanakan berbagai kegiatan,yang diselenggarakan,mulai tanggal 20 April 2016 – 22 April 2016, yang berupa kegiatan berkaitan dengan peringatan Hari Kartini, seperti lomba memasak, merias wajah,hingga perlombaan senam. Sebagai satu-satunya wanita yang menjabat sebagai kapolres dijajaran Polda Jawa tengah, AKBP Theresia Arsida Septiana SH, merasa bangga, dapat mengemban amanah yang diberikan, untuk memimpin jajaran Polres Purworejo,hingga kini telah genap 1 tahun, cerminan sosok Kartini terlihat sangat melekat pada dirinya. Dengan kurun waktu satu tahun telah banyak program-program yang telah berhasil diselesaikan dengan sukses,sebagai wujud rasa syukur atas segala keberhasilannya Jum’at 22/4/2016,Polres Purworejo mengadakan syukuran . Acara syukuran ini dihadiri oleh seluruh anggota jajaran polres Purworejo, dan para tamu undangan lainnya, diawali dengan pemotongan tumpeng oleh kapolres Purworejo yang diberikan kepada anggora polres Purworejo yang termuda, dilanjutkan dengan acara makan bersama, Dalam sambutannya Kapolres Purworejo AKBP Th Arsida Septiana SH mengatakan, bahwa acara syukuran ini,diadakan dalam rangka
wujud rasa syukurnya, dalam kurun waktu satu tahun dipercaya memimpin Polres Purworejo dan jajarannya,sekaligus peringatan hari Kartini yang merupakah tokoh emansipasi wanita, tanpa perjuangan beliau nasib kaum wanita Indonesia, mungkin tidak seperti sekarang, pungkasnya.(RASIKUN)
Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat HUT Partai Golkar PURWOREJO,FP – Ribuan peserta ikuti jalan sehat dalam rangka HUT ke 52 Partai Golkar, Minggu (20/11). Peserta bukan hanya dari kader Partai Golkar saja, melainkan juga dari masyarakat umum. Jalan Sehat mengambil start di depan Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati Purworejo di Kutoarjo. Peserta dilepas oleh Ketua Harian DPD I Partai Golkar Propinsi Jawa Tengah doktor H. Muhammad Iqbal Wibisono, MH. Rute yang ditempuh sekitar 4 kilometer dengan menyusuri sejumlah jalan- jalan di Kutoarjo. Ketua pelaksana kegiatan, Himawan Rudianto mengatakan, disamping jalan sehat, kegiatan juga diisi dengan bhakti sosial berupa pengobatan gratis dan donor darah. “Tujuanya untuk berbagi dengan sesama dsn jalin silaturahmi antar kader Partai Golkar, simpatisan dan masyarakat, “kata Himawan di sela kegiatan, Minggu (20/11). Sementara itu, Ketua Harian DPD I partai Golkar Jawa Tengah, H. Muhammad Iqbal Wibisono menjelaskan, kegiatan kemasyarakatan seperti jalan sehat dan bhakti sosial dilakukan dalam rangka untuk konsolidasi internal partai. “Dalam rangka HUT kegiatan kemasyarakatan seperti ini dilakukan secara
setentak di kabupaten, kota se-Jawa Tengah, “kata Iqbal Wibisono. Menurutnya, tugas pokok Partai Golkar saat adalah mensukseskan pilkada 2017 yang sebentar lagi akan dilaksanakan di Pati, Jepara, Salatiga, Banjarnegara, Brebes, Batang, dan Cilacap. “Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) kader Partai Golkar dilakukan melalui diskusi-diskusi berkaitan bagaimana Partai Golkar ke depan, “ucap Iqbal Wibisono. Diungkapkan Iqbal Wubisono, dalam rangkaian kegiatan HUT Partai Golkar ke 52 tersebut tujuan akhir adalah bagaimana Partai Golkar agar lebih nyata melakukan tugas-tugas kemasyarakatan dan sehingga semakin lama Partai Golkar makin dicintai oleh rakyat. “Dan tujuan akhir sekaligus tugas utama kader Partai Golkar ialah kedepan lebih bisa meningkatkan perolehan suara didalam pemilu, baik itu Pilgub, Legislatif, dan Pilpres, “tandas Iqbal Wubisono.
Setelah Ngamuk Dan Merusak Barang, Oknum TNI Todong Pistol Kades PURWOREJO,FP – Nasib sial menimpa Aji Pamungkas (29) warga RT 01 RW 03 Desa Kedondong, Kecamatan Ngombol. Tanpa sebab yang jelas rumahnya didatangi oknum TNI dan mengobrak abrik isi rumah hingga berantakan. Selain itu, oknum TNI yang memegang senjata pistol shoftgun juga merusak tv 32 inc, sound, mebel dan sepeda motor Honda Supra X 125 milik Aji. Tak hanya itu saja, disamping mengamuk, oknum TNI itu juga menodongkan pistol ke arah Aji dan memukulnya berulang kali.
Saat ditemui dirumahnya, Jumat (26/2/2106), Aji menuturkan, perusakan terjadi Kamis (25/2/2016) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat kejadian dirinya sedang keluar untuk mencari makanan tak jauh dari rumahnya. Sewaktu pulang dirinya kaget karena ada orang asing dirumahnya sedang mengamuk dan mengacak-acak isi rumah. “Saat saya masuk tiba-tiba orang itu menodongkan pistol shoftgun dan memukuli saya berkali-kali. Saya berusaha menghindar dan tidak melawan tapi tetap dipukuli, saya kemudian lari ke rumah kepala desa untuk melaporkan kejadian itu,” kata Aji. Mendapat laporan dari Aji, Kepala Desa kedondong, Joko Winoto berniat melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngombol. Namun ketika menuju Polsek Ngombol dan kebetulan melewati samping rumah Aji, Joko Winoto dicegat oleh oknum TNI tersebut. Joko Winoto ditarik pakainya hingga sobek dan ditodong pistol shoftgun. “Pak Kades melawan dan berusaha merebut pistol sehingga terjadi keributan,” ujar Aji. Keributan itu diketahui oleh Agus Budiwinarso, putra Joko Winoto, melihat ayahnya ditodong dia berusaha melerai. Karena kesulitan melerai dan khawatir keselamatan ayahnya, Agus kemudian mengambil sabit yang berada di kandang sapi tak jauh dari tempat itu dan membacok kening oknum TNI hingga berdarah. “Setelah itu baru pistol berhasil direbut dan orang itu melarikan diri,” ucap Aji. Setelah pelaku pergi, Joko dan sejumlah warga kemudian melaporkan kejadan itu ke Polsek dan Koramil Ngombol sambil membawa barang bukti pistol shoftgun. Mendapat laporan anggota Polsek dan Koramil kemudian mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara dan mencari keberadaan pelaku. Belakangan diketahui pelaku adalah Didik Hariyanto, anggota TNI Angkatan Laut, Marinir Yon 4 Cilandak berpangkat Praka. Setelah beberapa dalam pencarian akhirnya Didik Hariyanto
berhasil ditemukan oleh aparat Denpom Purworejo di rumah Tono di Desa Jatikontal, Kecamatan Purwodadi. Pelaku kemudian diamankan di Makodim 07 08 Purworejo. Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab sampai peristiwa itu terjadi. Pelaku merupakan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Purwodadi. Namun demikian dari penuturan salah seorang warga, balas dendam yang melatar belakangi kejadian itu. “Sebenarnya permusuhan sudah lama terjadi jauh sebelum pelaku menjadi anggota TNI,” kata warga yang mengaku masih ada hubungan famili dengan pelaku dan korban.