Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARATIF BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO KLIP: FOKUS PADA PENGATURAN IDE (SEBUAH PENELITIAN PADA STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA) Rahmi Fhonna1
Abstrak Penelitian ini difokuskan pada upaya untuk Meningkatkan kemampuan menulis teks naratif Bahasa Inggris dengan menggunakan video klip. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah penggunaan video klip dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif Bahasa Inggris, untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dari penggunaan video klip untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif, serta untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang menulis teks naratif dan faktor apa saja yang menyebabkan mereka sulit menghasilkan ide untuk menulis teks tersebut. Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui 2 (dua) tehnik; tes dan questionnaire. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif dengan menngunakan video klip. Sementara questionnaire didistribusikan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penggunaan video klip dalam membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan menulis teks naratif serta untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dihadapi mahasiswa xdalam menghasilkan teks naratif, yang dapat diketahui melalui tanggapan atau jawaban dari mahasiswa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Bahasa Inggris STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa pada program studi (Prodi) Bahasa Inggris, sementara sampel yang digunakan untuk penelitian adalah mahasiswa Prodi Bahasa Inggris semester III angkatan tahun 2012, sebanyak 17 orang. Hasil penelitian menunjukkn bahwa nilai ratarata pre-tes memiliki perbedaan yang besar dengan nilai rata-rata post-tes, dimana 56,2 untuk pre-tes dan 75,5 untuk post-tes. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media video klip dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif Bahasa Inggris.
Kata kunci: Video klip, Menulis, Text naratif
1
Rahmi Fhonna, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP Bina Bangsa Getsempena
ISSN 2355-004X
|1
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Sebagaimana diketahui bahwa menulis
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
bukanlah suatu kemampuan yang diperoleh
Menulis adalah salah satu kemampuan
secara instan dan cepat, melainkan melalui
dalam Bahasa Inggris yang harus ditingkatkan
sebuah proses yang membutuhkan waktu yang
khususnya menulis secara akademik karena
tidak singkat. Harmer (2007: 79) menjelaskan
menulis membutuhkan keahlian yang komplex
bahwa kemampuan menulis bukanlah sesuatu
seperti kreasi ide, variasi kosa kata dan juga
yang
penggunaan tata bahasa yang baik dan benar.
kemampuan
Handoyo (2006:1) menyatakan bahwa menulis
dipraktekkan.
tidak
untuk
komponen yang dapat mendukung kegiatan
berkomunikasi, tetapi juga sebagai media
menulis menjadi sukses seperti lingkungan,
pembelajaran, befikir, dan juga menghasilkan
teman, keluarga, pengajar dan media yang
ide. Oleh karena itu, menulis dapat dijadikan
digunakan. Oleh sebab itu, karena menulis
sebagai sarana untuk menuangkan segala
merupakan salah satu mata kuliah yang harus
inspirasi dalam berbagai bentuk, seperti cerita,
dipelajari
meskipun berbagai kesulitan dihadapi dalam
universitas,
menulis, khususnya menulis dalam konteks
mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam
Bahasa
dikarenakan
menulis
kebanyakan mahasiswa kekurangan kosa kata,
metode,
sulit menghasilkan ide dalam tulisan serta
menghasilkan suatu tulisan atau karangan yang
kurang mampu dalam merangkai kata dalam
bernilai tinggi.
hanya
sebagai
Inggris.
Hal
sarana
ini
tata Bahasa Inggris yang baik dan benar. Khoii
dibawa
sejak yang
lahir, harus
Pada
di
seorang
sekolah
pengajar
dan
banyak
maupun seharusnya
menggunakan
berbagai
mahasiswa
mampu
sehingga
Disamping
suatu
dipelajari
prosesnya,
tingkat
dengan
tetapi
itu,
mengajar
menulis
(2011) mengungkapkan bahwasanya kesulitan
dengan menggunakan media sangat penting
yang dihadapi siswa tidak hanya dalam hal
untuk membangun suasana ruang belajar yang
menghasilkan ide dalam tulisan tetapi juga
efektif,
dalam hal menempatkan ide tersebut dalam
Sebagaimana yang diutarakan oleh Whitaker,
bentuk teks atau tulisan yang layak untuk
“it is necessary for the teachers to select
dibaca. Oleh sebab itu seorang pengajar
instructional media to provide the students the
seharusnya
mampu
minat
chance to learn through verbal and visual
mahasiswa
dalam
menulis
dengan
methods by optimizing the facilities available
menggunakan
berbagai
metode,
sehingga
in the school”. Oleh karenanya, optimalisasi
mahasiswa mampu menghasilkan suatu tulisan
sarana pendidikan di tempat belajar juga
atau karangan yang bernilai tinggi.
sangat penting untuk mendukung siswa dalam
meningkatkan
menarik
serta
menyenangkan.
mencapai tujuan pembelajaran. ISSN 2355-004X
|2
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Dalam hal ini, video merupakan salah
Sebagaimana diketahui bahwa ketika menulis
satu media yang dapat digunakan dalam proses
sebuah karangan naratif, ide sangat berperan
pembelajaran Bahasa Inggris. Rammal (2012)
penting dalam menghasilkan cerita yang
menyatakan bahwasanya video merupakan
menarik dan mempunyai makna yang luas.
sarana yang efektif yang dapat digunakan
Jika dalam karangan naratif kurang dan kering
untuk pembelajaran Bahasa Inggris, baik untuk
ide, dipastikan hasil tulisan tersebut tidak akan
pelajar remaja maupun dewasa. Dalam hal ini,
maksimal. Oleh karena itu, sebagaimana telah
seorang pengajar/pendidik dapat menggunakan
disebutkan diatas, setiap komponen berperan
media
meningkatkan
penting untuk mendukung para mahasiswa
kemampuan mahasiswa dalam menulis teks
meningkatkan kemampuan menulis terutama
naratif karena media tersebut memberikan
karangan naratif yang bernilai tinggi.
video
banyak
klip
untuk
keuntungan
baik
bagi
pengajar
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat
maupun mahasiswa itu sendiri. Bagi pengajar,
disimpulkan
video klip mudah diperoleh dan terjangkau
menstimulasikan kemampuan siswa dalam
serta
mudah diaplikasikan dalam proses
menulis, khususnya menghasilkan ide yang
belajar mengajar. Sedangkan keuntungan bagi
dapat dirangkai dalam bentuk teks naratif yang
mahasiswa, dengan menggunakan media video
menarik. Sesuai dengan tema penelitian ini
klip dapat meningkatkan rasa keingintahuan
yang
terhadap
penggunaan
cerita
dari
video
klip
yang
bahwa
video
mengangkat
klip
permasalahan
video
klip
dapat
seputar
yang
dapat
ditampilkan, sehingga menarik minat mereka
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
dalam menulis karangan narasi. Sebagaimana
menulis
Gorbman
menghasilkan ide untuk menulis.
(1998)
mengemukakan
bahwa
teks
naratif,
khususnya
dalam
“setting music to a movie can influence our perception of narrative’s characters and mood and, therefore, fulfill the function of adding to the
narration”.
Dia
juga
menambahkan
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1.
Mengetahui apakah penggunaan
bahwasanya “the musical soundtrack enables
media
the viewer’s emotional identification with the
meningkatkan
characters, lays emphasis on crucial events
mahasiswa dalam menulis teks
with a repeated signature melody or mimics
naratif
visual action”.
2.
Lebih lanjut, video
klip,
para
dengan menggunakan mahasiswa
dapat
video
klip
mampu
kemampuan
Mengukur sejauh mana efektifitas dari penggunaan video klip untuk meningkatkan
kemampuan
meningkatkan daya imajinasi mereka sehingga
mahasiswa dalam menulis teks
mampu mengeluarkan ide – ide yang bagus
naratif
untuk menghasilkan karangan yang hebat. ISSN 2355-004X
|3
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
3.
Mengetahui pendapat mahasiswa
bahasa dalam kaidah Bahasa Inggris yang baik
tentang menulis teks naratif dan
dan benar. Olshtain (2001:207) menyebutkan
faktor
apa
menyebabkan
saja
yang
bahwa
menulis
adalah
mereka
sulit
berkomunikasi yang membutuhkan dukungan motivasi
suatu
selama
aktivitas
menghasilkan ide untuk menulis
serta
pembelajaran
teks naratif.
berlangsung. Hal ini dikarenakan menulis merupakan sebuah aktivitas kompleks yang
1.3 Masalah Penelitian
meliputi beberapa tahap penyesuaian (Chen,
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dijabarkan
melalui
beberapa
pertanyaan
Apakah penggunaan media video
berkelanjutan dimana ketika seseorang
klip
menulis,
mampu
kemampuan
2.
3.
meningkatkan
mahasiswa
dalam
hal
itu
merupakan
hasil
pemikirannya tentang apa yang hendak
menulis teks naratif?
diungkapkan
Sejauh manakah efektifitas dari
mengungkapkannya.
penggunaan video klip untuk
menyelesaikan tulisan tersebut, tentu
meningkatkan
kemampuan
saja ia harus membaca kembali apa yang
mahasiswa dalam menulis teks
telah ditulis serta memperbaiki apa yang
naratif?
dibutuhkan. Oleh karenanya, menulis
Bagaimana pendapat mahasiswa
bukanlah hal yang mudah, melainkan
tentang menulis teks naratif serta
sebuah proses yang bertahap”.
faktor
apa
sajakah
yang
menyebabkan
mereka
sulit
menghasilkan ide untuk menulis teks naratif? II.
menambahkan bahwasanya: “menulis adalah suatu aktivitas yang
berikut ini: 1.
2002:101). Oshima dan Hogue (1997:2)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menulis 2.1.1 Definisi menulis dan tujuannya Menulis merupakan salah satu hal yang
serta
bagaimana
cara
Setelah
Beberapa para ahli yang lain seperti Byrne (1984:1) menyatakan bahwa “writing is a primary means of recording speech, even though it must be acknowledged as a secondary
medium
of
communication”.
Jelaslah bahwa menulis merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan keahlian khusus sehingga mampu menghasilkan suatu karangan
paling sulit bagi siswa terlebih lagi menulis
yang bermutu. Seseorang tidak dapat menulis
dengan menggunakan bahasa asing, Bahasa
dengan baik dan benar tanpa menguasai
Inggris. Dalam hal ini siswa dituntut untuk
prosedur yang dibutuhkan dalam menulis.
mampu menghasilkan karangan yang baik
Akhdiah (1996:3) menyatakan bahwa menulis
dengan mengikuti prosedur berdasarkan tata
merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan
ISSN 2355-004X
|4
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
dengan
mempergunakan
sebagai
pembaca, b) mengekspresikan perasaan atau
mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan
gagasan, c) menjelaskan sesuatu kepada
yang terkandung di dalam tulisan. Tulisan
pembaca, dan d) memepengaruhi pembaca
merupakan
untuk menerima idea atau gagasan yang
sebuah
bahasa
sistem
berkomunikasi
antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang
bahasa
pemakainya. terdapat
Dalam
empat
dalamnya,
yang
sudah
komunikasi
unsur
meliputi:
disepakati
yang
(1)
tertulis
terlibat
penulis
di
sebagai
disampaikan oleh penulis. Hal senada mengenai hal tersebut diatas juga dipaparkan oleh Raimes (1983: 95), bahwasanya tujuan menulis adalah untuk berkomunikasi
dengan
pembaca
dengan
pengirim pesan, (2) pesan atau isi tulisan, (3)
mengeksplorasi ide – ide tanpa adanya tekanan
saluran atau medium, (4) pembaca sebagai
berkomunikasi secara face-to-face sehingga
penerima pesan.
tercipta
komunikasi
yang
indah.
Untuk
Ditinjau dari segi tujuan, tujuan umum
membangun sebuah komunikasi atau interaksi
menulis adalah untuk mengkomunikasikan
yang baik tidaklah mudah, karena diperlukan
pikiran dan perasaan melalui bahasa tulisan
berbagai kompunen yang saling mendukung
yang dikembangkan dalam sebuah paragraph.
satu sama lain. Sehingga pada akhirnya
Sebelum memulai menulis, seseorang harus
maksud dan tujuan penulis dapat terbaca oleh
menentukan
para penikmat tulisan.
terlebih
dahulu
tujuan
dari
tulisannya. Sebagaimana Carino (1991:34)
Variasi
tujuan
menulis
yang
mengungkapkan bahwa tujuan menulis harus
dikemukakan oleh para ahli pada dasarnya
jelas yang ditunjukkan melalui proses menulis
adalah untuk mengajak pembaca menyetujui
itu sendiri karena hal itu dapat mempengaruhi
isi karangan penulis. Hal ini berkaitan erat
cara seseorang menulis.
dengan bagaimana cara penulis menyampaikan
D’Angelo
(1980:176)
menjelaskan
sebuah ide kedalam tulisan yang mampu
bahwa setiap tulisan memiliki beragam tujuan
menarik minat pembaca. Oleh karena itu
diantaranya adalah untuk menginformasikan
tingkat kemampuan menulis benar – benar
atau
atau
harus dikuasai oleh seorang penulis untuk
atau
menghasilkan tulisan atau karangan yang baik.
menginstruksikan,
mempengaruhi,
membujuk
menghibur
menyenangkan para pembaca. Dengan adanya berbagai macam tujuan dalam sebuah tulisan,
2.1.2 Proses menulis dan jenis-jenis tulisan Terdapat
beberapa
metode
yang
diharapkan pembaca tertarik dengan informasi
bervariasi dalam proses menghasilkan suatu
yang
memberikan
tulisan yang baik dan benar. Menurut Stone
kontribusi yang bermanfaat bagi penulis
(1995:232), proses menulis adalah belajar
sendiri. Para ahli yang lain seperti Fowler dan
bagaimana menulis dengan membiasakan diri
Aaron (2006:14) mengelompokkan tujuan
menulis. Hal ini sesuai dengan definisi
menulis sebagai berikut: a) untuk menghibur
menulis seperti yang diutarakan para ahli
disajikan
ISSN 2355-004X
serta
dapat
|5
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
sebelumnya bahwa menulis merupakan suatu
satu sisi
aktifitas
membutuhkan
menggunakan jarak 2 spasi untuk membuat
serangkaian persiapan untuk mendapatkan
perubahan jika diperlukan, dan e) simpan hasil
hasil tulisan yang baik. Tanpa membiasakan
tulisan yang telah ditulis setiap 5 atau 10 menit
diri untuk menulis, mustahil seorang penulis
kedalam computer.
kompleks
yang
kertas
saja,
d)
ketik dengan
mampu menciptakan sebuah karangan yang
4.
imajinatif dan bernilai seni tinggi.
Perbaikan draft merupakan langkah
Berikut ini adalah beberapa proses menulis yang perlu diperhatikan: 1.
Perbaikan draft
yang sangat penting, terutama bagi mereka yang menulis dalam bahasa asing. Meyers
Pre-writing
(2005:7) menyarankan beberapa tips yang bisa
Pre-writing merupakan langkah pertama
digunakan untuk perbaikan draft, diantaranya:
dalam mengawali tulisan dengan menuliskan
a. Make notes in the margins or
ide apa saja diatas sehelai kertas, meskipun
write new material on separate
masih terdapat banyak kesalahan. Douglas
sheet of paper
(2008:1)
menjelaskan
bahwa
pre-writing
b. Circle the word that is misspelled
merupakan cara memulai sebuah tulisan yang terdiri dari sebuah ide dan bagaimana cara
and change it later c. Tape and staple additions where it
mengaturnya. 2.
is necessary
Pengaturan ide
d. On the computer, use cut and
Setelah menuliskan beberapa ide diatas
paste bottom or insert command to
sehelai kertas, selanjutnya adalah bagaimana cara
mengatur ide-ide tersebut
menjadi
sebuah
berhubungan. Hogue
karangan
Sebagaimana
(1997:20)
sehingga
e. Print out a double space copy for
saling
revisions: slow down and revise
yang Oshima
menekankan
untuk
merangkai tulisan dimana ide-ide tersebut menjadi acuan dalam membuat karangan yang baik dan benar. Hal ini sangat dibutuhkan terutama sekali bagi penulis pemula. Draft tulisan
Meyers
(2005:6)
by pencil.
dan
mengurutkan ide-ide terlebih dahulu sebelum
3.
move things around
Ditinjau dari segi jenis-jenis tulisan, Gerot and Wignell (1994) mengelompokkan teks kedalam 2 (dua) bagian yaitu karangan berbentuk cerita dan fakta, dimana cerita terdiri dari: 1. Narrative:
mengemukakan
To tell story as a means
of
making
beberapa langkah dalam membuat sebuah draft
cancel of events and
sebagaimana berikut: a) cetuskan ide terlebih
happening
dahulu, b) tulis cepat dengan tangan atau
world, it can be both
in
the
dengan menggunakan komputer, c) gunakan ISSN 2355-004X
|6
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
entertaining
2. New story:
and
information about a
To inform reader the
class of things and
event of the day that
then describe their
are considered news
characteristics.
or
To deal with incident
forward a particular
that
point of view.
is
in
some
general value in the
opinion about more
cultural context.
than one side of an
To reconstruct past
issue. It may be a
experiences
recommendation
by
based
incidents in the order
evidence presented. 6. Review:
To
on
the
critique
a
occurred.
network or an event
To share with others
for
an account of an
audience. 7. New item:
a
public
To inform reader the
incident.
event of the day that
To retell an event
is considered news
with humorous twist.
worthy or important. 8. Commentary:
To
explain
the
processes involved in To
show
something
ISSN 2355-004X
and
retelling events and
terdiri dari:
2. Explanation:
To present factual information
Sementara karangan dalam bentuk fakta
1. Procedure:
5. Discussion:
usual, point to some
unusual or amusing
6. Spoof:
To advance or justify an argument or put
in which they have
5. Anecdote:
4. Exposition:
important.
respect out of the
4. Recount:
To present factual
informing.
wordily
3. Exemplum:
3. Report:
how can
be
the
information
(evaluation)
of
a
accomplished
social
cultural
through a series of
phenomenon
type or action to be
through a natural
taken.
phenomenon.
or
To explain why thing
Keseluruhan jenis teks atau karangan
are as they are or
diatas dapat digunakan oleh siswa dalam
how things work.
menulis sehingga tercipta hasil karangan yang |7
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
bervariasi. Dalam menulis tentu saja siswa
video frames results in a video clip”.
harus memperhatikan kaidah-kaidah bahasa,
Selanjutnya Berk (2009:3) juga menyatakan
terutama Bahasa Inggris, untuk memperoleh
bahwa
hasil
tepat.
hemispheres. The left side processes the
melafalkan
dialogue, plot, rhythm, and lyrics; the right
tulisan
Kemampuan
yang
benar
dan
siswa
dalam
“A
video
mempengaruhi keahlian menulis. Richards dan
relationships, sound effects, melodies, and
Renandya
harmonic relationships”.
seorang
penulis
harus
memperhatikan
visual
both
side
menyatakan bahwa
the
engages
pengucapan kosa kata dengan tepat juga
(2006:303)
processes
clip
images,
Harmer (1998:285) merumuskan bahwa
tingkatan kemampuan menulis tertinggi seperti
penggunaan
perencanaan dan pengaturan ide, begitu juga
mendengar dengan menggunakan gambar,
tingkatan kemampuan menulis terendah seperti
dimana siswa tidak hanya mendengar tetapi
ketepatan menulis kata, pilihan kosa kata dan
juga melihat secara visual. Oleh karena itu
tanda baca. Kedua hal tersebut semakin sulit
Harmer
diterapkan jika kemampuan pengucapan kosa
penggunaan video sebagai pengalaman belajar,
kata sangat rendah. Dengan kata lain siswa
diantaranya: a) seeing language in use, b)
harus menguasai tingkatan menulis dari yang
cross-cultural awareness, c) the power of
terendah hingga yang tertinggi, sehingga
creation, and d) motivation.
mampu menghasilkan tulisan yang menarik
video
adalah
menyatakan
Pada
bab
sebagai
beberapa
sebelumnya
cara
manfaat
juga
telah
dan layak untuk dibaca.
dipaparkan bahwasanya video klip sangat
2.2 Video klip
bermanfaat
2.2.1 Definisi video klip dan manfaatnya
meningkatkan daya imajinasi mereka dalam
dalam dunia pendidikan
menghasilkan ide – ide untuk menulis.
Dewasa ini perkembangan teknologi
bagi
Sebagaimana
para
mahasiswa
diketahui
bahwa
untuk
untuk
semakin canggih dan sangat mendukung dunia
mendapatkan ide dalam menulis tidaklah
pendidikan. Salah satu bagian dari teknologi
mudah.
yang bisa menunjang sektor pendidikan adalah
dipastikan dapat menghabiskan waktu yang
penggunaan video klip untuk meningkatkan
relative lama
kemampuan siswa dalam menulis, terutama
sebuah ide yang tepat dalam memulai sebuah
penulisan
(2013)
tulisan yang indah dan layak dibaca. Begitu
mendefinisikan bahwa “video clip is a short
pula dengan mahasiswa yang harus mampu
film that usually provides images to interpret
membuat
the meaning of a popular song, it is a small
imajinatif sehingga para pembaca tertarik
section of a larger video presentation, a series
untuk membaca karangan mereka.
teks
naratif.
Russell
Seorang
penulis
hanya
sebuah
yang
handal
untuk mendapatkan
karangan
naratif
yang
of video frames is run in succession to produce
Berdasarkan definisi diatas diketahui
a short, animated video. This compilation of
bahwa video klip tidak hanya sebagai alat
ISSN 2355-004X
|8
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
untuk menghibur tetapi juga dapat digunakan
pembelajaran tentang dunia (Slávka, 2009:1).
sebagai media yang sangat membantu dalam
Sementara
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
berpendapat bahwa naratif adalah proses
belajar. Hal ini dikarenakan tampilan video
kognitif
dengan diiringi suara dan gambar dapat
sementara yang merupakan bagian dari plot
menarik perhatian siswa selama proses belajar
dan struktur
mengajar
menyusun peristiwa tersebut kedalam bentuk
berlangsung
sehingga
dapat
menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan
menyenangkan.
Manfaat
lain
adalah dapat membantu siswa menikmati yang
disajikan,
menghilangkan
stress, memperluas wawasan serta melafalkan kosa kata dengan benar.
2.3.1 Konsep umum teks naratif dan strukturnya Teks naratif memiliki berbagai macam definisi yang intinya merupakan teks yang berhubungan dengan cerita yang terdiri dari serangkaian peristiwa dengan didiikuti oleh berbagai karakter yang berperan didalamnya. Kata naratif berasal dari bahasa latin yaitu yang
berarti
merujuk
narasinya
pada
kejadian
digunakan untuk
cerita. Selanjutnya Hutchinson (2005:10) juga menambahkan bahwa naratif adalah sebuah cerita bersambung baik fiktif maupun nonfiktif yang biasanya diceritakan dalam bentuk kronologis kejadian. Inti dari konsep naratif adalah karangan dalam bentuk cerita yang
2.3 Teks naratif
narre
yang
(1991:136)
dari
penggunaan video klip dalam proses belajar
pelajaran
Polkinghorne
untuk
dikenal
atau
diketahui, menyampaikan informasi, media
diperoleh dari pengamatan peristiwa yang terjadi sehari-hari maupun cerita yang berasal dari kisah-kisah di dunia maya. Selain itu teks naratif
merupakan karangan cerita
yang
menarik yang bertujuan menghibur serta memberi informasi kepada pembaca secara menyenangkan. Struktur
teks
naratif
sebagaimana
diungkapkan oleh Neo (2005:27) adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Segitiga Freytag dalam struktur naratif Climax
Rising action
Exposition
ISSN 2355-004X
Falling action
Resolution
|9
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Gambar diatas dikenal sebagai segitiga
yang
berarti
bagi
mahasiswa
Freytag yang sangat berguna untuk membantu
meningkatkan
dalam menulis dengan mengatur ide-ide secara
umumnya. Berdasarkan permasalahan yang
sistematis. Neo juga menambahkan bahwa
dirumuskan sebelumnya, penelitian ini juga
segitiga Freytag terdiri dari:
dilakukan
1. Composition which establishes the characters and situation.
kemampuan
dalam
untuk
menulis
mengetahui
pada
efektifitas
penggunaan video klip dalam proses belajar mengajar serta untuk mengetahui faktor apa
2. Rising action which refers to a series of complication leads to the climax. 3. Climax is the critical moment when
saja yang menyebabkan mahasiswa sulit dalam menghasilkan ide untuk menulis teks naratif. 3.1
problem/conflict demands something to be done about them.
Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan dua metode
yang berbeda, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
4. Falling action is the moment away from the highest peak of excitement. 5. The resolution consists of the result
Hal ini berkaitan dengan rumusan
masalah
penelitian
yang
peneliti
melakukan
perhitungan
menuntut numeral
untuk
mendapatkan data yang akurat melalui angka –
or outcome.
angka dengan menggunakan formula tertentu. Di
sisi
lain,
Anderson
(1997:14)
menyatakan bahwa karangan naratif yang bagus seharusnya dapat menggambarkan: a) bagaimana karakter si pelaku (pengalaman), b) dimana kejadian berlangsung (tempat), dan c) bagaimana kejadian itu terjadi (aksi/peristiwa). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep dari naratif adalah karangan berbentuk cerita yang mendeskripsikan keseluruhan aksi dalam suatu peristiwa secara sistematis dan berurutan sehingga menarik untuk dibaca. III.
Dari
segi
kualitatif,
peneliti
diharapkan
mampu mengeksplorasi serta memahami dan menjelaskan
setiap
dikemukakan
jabaran
sampel
ide
penelitian
yang dalam
questionnaire yang didistribusikan selama penelitian berlangsung. Menurut Bogdan dan Tylor
seperti
(2001:135)
dikutip
pendekatan
oleh
Moleong
kualitatif
adalah sebagai prosedur dasar penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
METODOLOGI PENELITIAN
dan prilaku yang diamati. Penelitian yang
Secara umum penelitian ini bertujuan
menghasilkan data deskriptif adalah berupa
kemampuan
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
mahasiswa pada Prodi Pendidikan Bahasa
dan prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
Inggris STKIP Bina Bangsa Getsempena
pada latar belakang alamiah sebagai kebutuhan
dalam menulis teks naratif. Penggunaan video
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,
klip
memanfaatkan
untuk
mengetahui
sebagai
media
tingkat
dalam
pengajaran
diharapkan mampu memberikan kontribusi ISSN 2355-004X
metode
kualitatif
dan
menganalisis data secara indukatif. | 10
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Kutipan di atas memberi gambaran bahwa
penelitian
mengutamakan
kualitatif
manusia
lebih
sebagai
subjek
penelitian dan lebih memfokuskan kepada proses
daripada
hasil.
Melalui
analisis
induktif, penelitian mengungkapkan makna dari keadaan yang diamatinya, sedangkan
Inggris STKIP Bina Bangsa Getsempena angkatan tahun 2012 sebanyak 17 orang yang akan menjadi sampel. 3.4
Teknik pengumpulan data Data dikumpulkan melalui 3 (tiga) cara yang berbeda yakni: 1. Experimen
untuk menjawab permasalahan secara teoritis
Peneliti melakukan experimen dengan
digunakan
studi
kepustakaan.
mengajar secara langsung di ruang
diharapkan
agar
penganalisaan
beberapa
variabel
yang
Hal
ini
terhadap
dijadikan
faktor
mahasiswa
yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Keseluruhan
penelitian akan lebih akurat.
pertemuan yang dilakukan adalah
3.2
sebanyak
Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini bertempat di STKIP Bina
4
pertemuan
pertemuan. pertama,
Pada peneliti
Bangsa Getesempena Banda Aceh. Durasi
memberitahukan
waktu secara keseluruhan untuk penelitian ini
mahasiswa tentang penelitian yang
adalah sejak April 2014 sampai dengan Juli
akan
2014. Pengumpulan data dilakukan selama 4
mereka untuk berpartisipasi secara
hari dalam 2 minggu di bulai Mei, yaitu
aktif
tanggal 12, 15, 19 dan 22 Mei 2014.
diperoleh
3.3
Selanjutnya peneliti memberikan tes
Populasi dan sampel
awal
3.3.1 Populasi Populasi
adalah
sekelompok
orang
kepada
dilakukan,
dalam
serta
meminta
penelitian data
(pre-tes)
kemampuan
para
ini
yang
untuk
agar akurat.
mengetahui
mahasiswa
dalam
sebagai target survey yang dilakukan oleh
menulis teks naratif tanpa media, dan
peneliti (Kitchenham dan Pfleeger, 2002:17).
penulis
Sementara populasi dalam penelitian ini
menulis tentang cerita Cinderella.
adalah
seluruh
mahasiswa
meminta
mereka
untuk
pada
Prodi
Pada pertemuan berikutnya, yaitu
Inggris
STKIP
Bina
pertemuan
yang
terdiri
dari
peneliti menjelaskan tentang menulis
mahasiswa angkatan tahun 2010, 2011, 2012
teks naratif dan memberikan beberapa
dan 2013.
contoh. Pada pertemuan terakhir,
3.3.2 Sampel
sebagai pos-test, mahasiswa diminta
Pendidikan Bahasa Bangsa
Getsempena,
Sampel merupakan bagian dari populasi yang
diambil
untuk
memenuhi
tujuan
penelitian (Freedman, 2008:1). Dalam hal ini mahasiswa pada Prodi Pendidikan Bahasa ISSN 2355-004X
menulis
ketiga
teks
dan
naratif
keempat,
berdasarkan
video klip The Beauty and The Beast oleh Peabo Bryson dan Celine Dion. 2. Tes | 11
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Sebagaimana diketahui bahwa tes merupakan mengukur dalam
suatu
metode
kemampuan
bidang
tertentu
L = Nilai terendah
untuk
b. Jumlah interval kelas. Formula
seseorang
yang digunakan adalah sebagai
(Brown,
berikut:
2003:3). Seperti yang dikemukakan
K = 1 + (3,3)log n
sebelumnya, tes yang diberikan terdiri
Dimana
dari 2 (dua) tahap yaitu pre-tes dan
K = Jumlah interval kelas
post-tes. Penilaian yang diberikan
N = Jumlah sampel
terhadap hasil tes meliputi pengaturan
c. Jarak interval kelas. Formula
ide dalam tulisan, isi tulisan, tata
yang digunakan adalah sebagai
bahasa, tanda baca/ketepatan menulis
berikut:
kosa kata, serta jenis kosa kata yang P=
digunakan. 3. Questionnaire
Dimana
Menurut
Ears
(2004:244), P = Jarak interval
questionnaire adalah sebuah dokumen penting yang berisi pertanyaan yang dirancang
untuk
informasi
yang
sesuai.
dari 10 (sepuluh) pertanyaan dan akan di
akhir
pertemuan
mengajar (eksperimen).
akan
Frekuensi,
sebagaimana
yang
tertera dibawah ini:
fi = Frekuensi
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya tersebut
d.
Dimana
3.5 Teknik analisa data
data
K = Jumlah interval kelas
Dalam
penelitian ini questionnaire terdiri
diberikan
R = Range nilai
memperoleh
dianalisis
dengan
xi = Nilai tengah interval kelas fixi
=
Jumlah perkalian antara
menggunakan rumus-rumus tertentu sesuai
frekuensi dan nilai tengah interval
dengan kriteria yang diperlukan.
kelas
1. Tes
e.Rumus rata-rata. Formula yang
Analisa tes menggunakan beberapa
digunakan adalah sebagai berikut:
aspek yang berbeda seperti: a. Pengukuran range. Formula yang
X=
digunakan adalah sebagai berikut: R=H–L Dimana
ISSN 2355-004X
fixi fi
Dimana R = Range data
X = Rata – rata kelas
H = Nilai tertinggi
fi = Frekuensi | 12
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
xi = Nilai tengah interval kelas
mengukur
fixi = Jumlah perkalian antara
penggunaan
frekuensi dan nilai tengah interval
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
kelas
menulis teks naratif, serta untuk mengetahui
2. Questionnaire
sejauh
mana
video
klip
efektifitas tersebut
dari untuk
faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa
Questionnaire akan dianalisa dengan
sulit dalam menghasilkan ide untuk menulis
menggunakan
yang
teks naratif. Penilaian terhadap tulisan tersebut
dikemukakan oleh Anas (2008:43)
meliputi pengaturan ide dalam tulisan, isi
sebagai berikut:
tulisan, tata bahasa, tanda baca/ketepatan
rumus
menulis kosa kata, serta jenis kosa kata yang
F x100 % P= N
digunakan, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut (Brown: 244-246):
Dimana:
IV.
Pengaturan ide
P
= persentase
F
= frekuensi
N
= jumlah sampel
100%
= nilai konstan
Isi tulisan = 25 Tata bahasa = 25 Tanda baca/ketepatan menulis ejaan =
DATA ANALISIS DAN HASIL 10
PENELITIAN 4.1.
= 20
Analisa tes
Jenis kosa kata = 20 Total = 100
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan
4.1.1.
Analisa hasil Pre-tes
untuk mengetahui apakah penggunaan media
Tabel berikut menunjukkan hasil pre-tes
video klip mampu meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam menulis teks naratif Bahasa
mahasiswa
Inggris,
dalam
menulis
teks
naratif,
yaitu:
Tabel 4.1: Hasil Pre-tes Mahasiswa No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama
MAS YA KH SN RAS LR CIZ
ISSN 2355-004X
Isi tulisan
Pengaturan ide
Kosa kata
Tata bahasa
20 20 10 15 15 12 15
15 15 15 15 13 10 15
10 8 7 10 10 10 10
5 15 10 15 5 15 5
Tanda baca/ketepatan menulis ejaan 5 5 4 5 4 4 4
Total
55 63 46 60 47 51 49 | 13
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
CE MW MH RA NA IT RD CC RH HB
15 17 15 22 20 12 15 15 20 10
Berdasarkan diketahui
bahwa
table sebaran
13 15 12 15 15 13 10 15 15 10
diatas
dapat
hasil
pre-tes
8 10 10 12 10 10 10 10 17 10
10 12 5 20 20 13 10 10 10 7
bervariasi.
Secara
keseluruhan,
R = 30
hasil
terendah adalah 46 yang diperoleh oleh 3
51 60 46 76 70 53 50 55 70 46
R = 76 – 46
Mahasiswa sebagai sampel dalam penelitian ini
5 6 4 7 5 5 5 5 8 9
Berdasarkan rumusan diatas, maka diketahui bahwa nilai range adalah 30.
orang mahasiswa dengan inisial KH, MH dan HB, sementara hasil tertinggi adalah 76 yang
4.1.1.2. Jumlah interval kelas Untuk mengetahui jumlah interval kelas,
terdiri dari satu orang mahasiswa yaitu RA. Namun demikian, jika dilihat dari segi item penilaian, meskipun HB mendapatkan nilai
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini: K = 1 + 3,3 log n
terendah secara keseluruhan, akan tetapi HB
K = 1 + 3.3 log 17
memperoleh nilai tertinggi pada bagian Tanda
K = 1 + 3,3 (1,23)
baca/ketepatan menulis ejaan dengan nilai 9.
K = 1 + 4, 059 4.1.1.1. Pengukuran Range
K = 5, 059
Pengukuran range dilakukan dengan cara
mengurutkan
nilai
yang
K=5
diperoleh Berdasarkan rumus diatas diketahui
mahasiswa dari yang terendah hingga tertinggi sebagaiman berikut ini: 46 46 46 47 49 50
bahwa jumlah interval kelas adalah 5. 4.1.1.3. Jarak interval kelas
51 51 53 55 55 60 60 63 70 70 76 Setelah diketahui nilai tertinggi dan
Rumus
perhitungan
berikut
dapat
digunakan untuk mengukur jarak interval kelas yaitu:
terendah, selanjutnya nilai – nilai tersebut
P=
dijumlahkan dengan menggunakan rumus
P=
dibawah ini:
P=6 R=H–L
ISSN 2355-004X
| 14
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Setelah mengetahui jarak interval kelas,
4.1.1.4. Tabel frekuensi yaitu
6,
maka
digambarkan
table
frekuensi
sebagaimana
berikut
dapat ini:
Table 4.2: Tabel frekuensi nilai pre-tes Class interval 46 – 51 52 – 57 58 – 63 64 – 69 70 – 75 76 – 81 TOTAL
8 3 3 2 1 17
48,5 54,5 60,5 66,5 72,5 78,5
2352,25 2970,25 3660,25 4422,25 5256,25 6162,25
388 163,5 181,5 145 78,5 956,5
4.1.1.5. Rumus rata-rata Setelah
mengetahui
= frekuensi
4.1.2. Analisa hasil post-tes Tabel berikut menampilkan hasil post-
diatas, maka rata – rata nilai mahasiswa pada
tes mahasiswa dalam menulis teks naratif
pre-tes adalah sebagai berikut:
f
= 56,2
nilai
mahasiswa seperti digambarkan pada table
x =
18818 8910,75 10980,75 10512,5 6162,25 55384,25
Bahasa
Inggris,
yaitu:
fi i i
Tabel 4.3 Hasil post-tes mahasiswa
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama
MAS YA KH SN RAS LR CIZ CE MW MH RA NA IT
ISSN 2355-004X
Isi tulisan
Pengaturan ide
Kosa kata
Tata bahasa
20 20 15 20 20 16 15 20 20 20 20 20 15
15 15 13 15 20 20 20 17 20 10 20 20 15
15 10 15 15 15 13 15 15 15 15 19 16 12
15 10 14 20 20 12 15 10 20 15 20 22 20
Tanda baca/ketepatan menulis ejaan 10 10 8 10 9 10 10 9 10 10 10 10 8
Total
75 65 65 80 84 71 75 71 85 70 89 88 70 | 15
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
14. 15. 16. 17.
RD CC RH HB
10 20 25 20
15 20 20 15
15 15 18 10
Tabel diatas menunjukkan bahwa 65
15 15 22 10
peningkatan
10 10 10 10
dalam
65 80 95 65
menulis.
Sebagian
merupakan nilai terendah dan 95 adalah nilai
mahasiswa
hanya
mengalami
tertinggi pada post-tes ini. Ada 4 orang
peningkatan,
namun
sebagian
mahasiswa dengan nilai 65 yaitu YA, KH, RD
menunjukkan peningkatan yang signifikan
dan HB. Hanya 1 orang mahasiswa yang
dalam menulis dengan menggunakan media
berhasil mendapat nilai tertinggi yaitu RH.
video klip. Salah satu contohnya adalah jika
Bahkan RH mendapatkan nilai yang sempurna
sebelumnya CC mendapatkan nilai 55 pada
untuk kategori isi tulisan, yaitu 25. Di kategori
pre-tes,
penilaian yang lain, rata – rata mahasiswa
menjadi 80.
mendapatkan nilai yang hampir sama, seperti
4.1.2.1. Pengukuran Range
namun pada
sedikit
yang
post-tes
lain
meningkat
yang ditunjukkan pada table diatas. Namun
Urutan nilai yang didapatkan mahasiswa
demikian, jika dibandingkan dengan perolehan
dalam pos-tes dapat diurutkan mulai dari nilai
nilai pada pre-tes, hasil pos-tes menunjukkan
yang terendah hingga nilai yang tertinggi
bahwa
sebagaimana
semua
mahasiswa
mengalami
65
65
65
65
70
84
85
88
89
95
Selanjutnya nilai range dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut:
71
75
75
K = 1 + 4, 059
R = 95 – 65
K = 5, 059
R = 30
K=5
80
4.1.2.3. Jarak Interval Setelah mengetahui jumlah interval, selanjutnya dapat diidentifikasi jarak interval
4.1.2.2. Jumlah Interval mendapatkan
80
K = 1 + 3.3 log 17
R=H–L
pada post-tes adalah 30.
nilai
range,
selanjutnya dapat ditentukan jumlah interval dengan menggunakan rumus berikut: K = 1 + 3,3 log n ISSN 2355-004X
71
ini:
K = 1 + 3,3 (1,23)
Sehingga diketahui bahwa nilai range
Setelah
70
berikut
dengan menggunakan formula berikut ini: P= P=
| 16
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
P=6
Frekuensi sebaran nilai post-tes dapat dilihat
melalui
table
berikut
ini:
4.1.2.4. Tabel Frekuensi
Table 4.4: Tabel frekuensi nilai post-tes Class interval 61 – 66 67 – 72 73 – 78 79 – 84 85 – 90 91 – 96 TOTAL
4 4 2 3 3 1 17
63,5 69,5 75,5 81,5 87,5 93,5
Dari table diatas diperoleh bahwa nilai fi = 17, fixi = 1283,5 dan nilai fi
= 98488,25.
4.1.2.5. Rumus rata – rata
4032,25 4830,25 5700,25 6642,25 7656,25 8742,25
254 278 151 244,5 262,5 93,5 1283,5
16129 19321 11400,5 19926,75 22968,75 8742,25 98488,25
kemampuan menulis teks naratif Bahasa Inggris dengan menggunakan media video klip. Keefektifan dari penggunaan video klip
Setelah memperoleh hasil pada table
tersebut dapat dilihat melalui nilai akhir yang
frekuensi sebagaimana ditunjukkan pada table
diperoleh dari kedua tes yang diterapkan.
diatas, maka nilai rata – rata mahasiswa pada
Oleh karena itu, data statistik ini menjawab 2
post-tes
(dua) pertanyaan yang menjadi masalah dalam
dapat
ditentukan
dengan
penelitian ini yaitu:
menggunakan rumus berikut ini:
x
=
f
1.
fi i
Apakah penggunaan media video klip
mampu
kemampuan
i
meningkatkan
mahasiswa
dalam
menulis teks naratif? =
= 75,5
2.
Sejauh manakah efektifitas dari penggunaan video klip untuk
Menurut
hasil
pembagian
dengan
meningkatkan
kemampuan
menggunakan formula diatas diperoleh data
mahasiswa dalam menulis teks
bahwa nilai rata – rata mahasiswa pada post –
naratif?
tes adalah 75,5. Jika dibandingkan dengan nilai rata – rata pada pre-tes, maka terdapat
4.1.3. Analisa questionnaire Sebagaimana telah dikemukakan diatas,
perbedaan antara keduanya yaitu 56,2 dan
penulis
juga
75,5. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa
sebagai
instrument
pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP
berbagai informasi dari mahasiswa sebagai
menggunakan untuk
questionnaire mengumpulkan
Bina Bangsa Getsempena dapat meningkatkan ISSN 2355-004X
| 17
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
data penunjang dalam melakukan penelitian
dikalkulasikan dengan menggunakan rumus
ini. Questionnaire tersebut berisi beberapa
berikut ini:
pertanyaan yang berkaitan erat dengan inti pembahasan
penelitian
menitikberatkan
pada
ini
P=
yang siswa
Selanjutnya data yang diperoleh dari
dalam menulis teks naratif serta penggunaan
questionnaire dapat dilihat melalui table –
video klip
table
sebagai
kemampuan
F x100 % N
media
pembelajaran.
berikut
ini:
Jawaban yang diperoleh dari questionnaire
Table 4.5 What is your obstacle in learning writing? No 1
Options a. Lack of idea b.Lack of grammatical mastery c. Lack of vocabulary d. Lack of exercises Total
Table
diatas
menunjukkan
Frequencies 5 7 3 2 17
bahwa
kurangnya
Percentage 29% 41% 18% 12% 100%
ide
untuk
memulai
menulis.
kebanyakan mahasiswa mengalami kesulitan
Sementara mahasiswa yang memilih pilihan
belajar menulis karena kurangnya penguasaan
ketiga menganggap bahwa kesulitan menulis
terhadap tata bahasa (grammar). Persentase
itu disebabkan oleh kurangnya penguasaan
dari pilihan ini mencapai 41% (7 orang). 29%
kosa kata, sebanyak 3 orang (18%). Alasan
(5 orang) mahasiswa lainnya memilih pilihan
kurangnya latihan menulis diakui oleh 2 orang
yang pertama bahwa mereka mengalami
mahasiswa
(12%).
kesulitan dalam belajar menulis dikarenakan
Table 4.6 What do you think about writing narrative text No 2
Berdasarkan
diatas,
Frequencies 3 8 1 5 17
Percentage 18% 47% 6% 29% 100%
diketahui
kesulitan dalam menulis teks naratif yaitu
bahwa kebanyakan mahasiswa mengalami
sekitar 47% (8 orang). 29% (5 orang)
ISSN 2355-004X
table
Options a. It is easy b. It is difficult c. It is borring d. It is interesting Total
| 18
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
mahasiswa lainnya menganggap bahwa teks
teks naratif itu mudah dan 6% (1 orang)
naratif itu sangat menarik. Selebihnya, 18% (3
mahasiswa mengaku bahwa teks naratif itu
orang) mahasiswa beranggapan bahwa menulis
membosankan.
Table 4.7 The lecturer uses media in teaching writing, especially writing narrative text No 3
Options
Frequencies 2 10 5 17
a. Often b. Sometimes c. Never d. Always Total
Mengenai frekuensi penggunaan media dalam
pembelajaran
menulis
khususnya
pilihan
selalu.
Percentage 12% 59% 29% 100%
Hanya
12%
(2
orang)
mahasiswa yang mengaku sering, berkaitan
menulis teks naratif ditanggapi mahasiswa
dengan
secara beragam. 59% (10 orang) mahasiswa
pembelajaran menulis teks naratif. Tidak ada
berasumsi bahwa penggunaan media dalam
mahasiswa yang memilih pilihan tidak pernah
pembelajaran
menulis
adalah
kadang
–
terkait
penggunaan
dengan
hal
media
tersebut
dalam
diatas.
kadang. 29% (5 orang) mahasiswa memilih
Table 4.8 Using video clip in learning writing narrative text can motivate you to produce better writing result
Melalui
Options
4
a. Strongly agree b. Agree c. Disagree d. Strongly disagree Total
Percent age 88%
2 -
12%
17
100%
menyatakan sangat setuju bahwa penggunaan
keseluruhan
media video klip dalam pembelajaran menulis
mahasiswa yaitu sebanyak 15 orang (88%)
teks naratif dapat memotivasi mereka untuk
ISSN 2355-004X
bahwa
diatas,
Frequenc ies 15
dapat
disimpulkan
tabel
No
hampir
| 19
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
menghasilkan tulisan yang lebih baik. Hanya 2
setuju
saja.
Sementara
itu,
tidak
ada
orang (12%) mahasiswa yang menyatakan
mahasiswa yang memilih pada pilihan c dan d.
Table 4.9 Using video clip in learning writing narrative text can help you to write and organize the idea
Table
No
Options
5
a. Strongly agree b. Agree c. Disagree d. Strongly disagree Total
diatas
menginformasikan
dengan
bahwa
Frequenc ies 17
Percent age 100%
-
-
17
100%
jelas
dalam menulis teks naratif Bahasa
keseluruhan
Inggris, yaitu 56,2 untuk pre-tes dan
mahasiswa yaitu 17 orang (100%) menyatakan
75,5 untuk post-tes.
sangat setuju jika video klip digunakan dalam
2. Penggunaan media video klip dapat
pembelajaran menulis teks naratif sangat
meningkatkan kemampuan mahasiswa
membantu
dan
dalam menulis teks naratif Bahasa
ide yang menarik.
Inggris, fokus pada pengembangan
mereka
untuk
menghasilkan ide –
menulis
Sehingga jelaslah sudah jika media video klip
ide.
sangat berpengaruh terhadap perkembangan
3. Setiap
mahasiswa dan
mempunyai
menulis, khususnya menulis teks naratif para
kapasitas
kemampuan
yang
mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris
berbeda dalam menghasilkan sebuah
di STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda
karangan naratif. Hal ini didasarkan
Aceh.
pada kategori penilaian yang diberikan pada kedua tes yaitu menyangkut isi
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan
tulisan, pengaturan ide, kosa kata yang digunakan, tata bahasa, dan tanda
penelitian
yang
telah
dilakukan selama ini, dapat disimpulkan beberapa poin penting sebagaimana berikut ini: 1. Terdapat perbedaan yang besar antara
baca/ketepatan menulis ejaan. 4. Hasil
perolehan
data
pendistribusian
melalui
questionnaire
menunjukkan
bahwa
mahasiswa
mengaku
kebanyakan sangat
nilai pre-test dan post-test mahasiswa ISSN 2355-004X
| 20
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
termotivasi
5.2
dan
terbantu
dengan
memberikan
warna
yang
berbeda
adanya video klip sebagai salah satu
kepada mahasiswa sehingga tercipta
media dalam pembelajaran menulis
suasana belajar yang nyaman dan
teks naratif.
menyenangkan serta tidak bosan. Oleh karena itu, seorang pengajar yang
Saran 1. Variasi media dalam pembelajaran menulis
diharapkan
mampu
meningkatkan dan mengimprovisasi kemampuan
mahasiswa
menulis,
handal
sangat
diperlukan
untuk
mencapai tujuan ini. 4. Kepada setiap institusi pendidikan agar menyediakan segala sarana dan
khususnya dalam menghasilkan teks
prasarana
naratif.
kelancaran proses pentransferan ilmu
Oleh
sebab
itu,
sangat
disarankan untuk menggunakan media yang sesuai ketika mengajar.
yang
dibutuhkan
demi
yang dimaksud. 5. Mahasiswa diharapkan tidak hanya
2. Setiap pengajar diharapkan kreatif dan
menerima ilmu yang disampaikan oleh
inovatif dalam mengajar, sehingga
dosen/pengajar di ruang kelas saja,
mahasiswa termotivasi dalam belajar.
akan tetapi harus lebih aktif mencari
3. Khusus hendaknya
ISSN 2355-004X
pembelajaran para
pengajar
menulis, mampu
dan
mempraktekkannya
kehidupan
dalam
sehari-hari.
| 21
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
DAFTAR PUSTAKA Akhdiah Sabarti dkk. (1996). Menulis. Jakarta: Depdikbud Anas Sudiyono. (2008). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Anderson, M. (1997). Text type in English 2. Australia: Macmillan. Berk, R.A. (2009). Multimedia teaching with video clips: TV, movies, YouTube, and mtvU in the college classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1–21. Brown, D. (2003). Language assessment principle and classroom practice. New York: Longman. Byrne, D. (1984). Teaching writing skill. Singapore: Longman. Carino, P. (1991). Basic writing. Narpecolin Publisher: Indiana State University. D’Angelo, F. (1980). Process and Though in Composition, 2nd eds. Cambridge: Masssachusetts. Douglas College. (2008). Prewriting Strategies for Exploring Ideas. Douglas College Learning Centre. Ears, B. (2004). The Practice of Social Research. Wardsworth: Thomson Learning. Fowler & Aaron. (2006). The Little, Brown Handbook. Pearson: Longman. Freedman, D. (2008). Sampling. Berkeley: University of California. Gerot, L. & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Sydney: Gerd Stabler. Gorbman, C. (1998). Film Music. in: John Hill and Pamela Church Gibson (eds.): The Oxford Guide to Film Studies, Oxford. Handoyo Puji Widodo. (2006). Process-Based Academic Essay Writing Instruction in An EFL Context. Harmer, J. (2007). The practice of English language teaching (4th Eds). England: Pearson Education Limited. Harmer, J. (2004). How to Teach Writing. New York: Longman. Harmer, J. (1998). The Practice of English Language Teaching. Longman: Cambridge. Hutchinson, E. (2005). Narrative Writing. United States of America: Saddleback Educational Publishing. Khoi, R. (2011). A Solution to the Dilemma of Writing in a Foreign Language: Adaptive Mentorship. International Journal for Cross-Disciplinary Subjects in Education (IJCDSE), 2 (4). Kitchenham, B. & Pfleeger, S.L. (2002). Principles of Survey Research Part 5: Populations and Samples. 27 (5). Meyers, A. (2005). Gateways to Academic Writing: Effective Sentences Paragraph and Essay. New York: Longman. Moleong, J. L. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif. PT Remaja Rosda Karya. Neo, E. (2005). Narrative for ‘O’ Level. Singapore: Longman.
ISSN 2355-004X
| 22
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
Olshtain, E. (2001). Functional Tasks for Mastering the mechanics of Writing and Going Just Beyond. Heinle & Heinle: Thomson Learning. Oshima, A. & Hogue, A. (1997). Writing Academic English. New York: Pearson Education. Polkinghorne, D. (1991). Narrative and Self-concept. University of Southern California: Lawrencc Eribaurn Associates. Raimes, A. (1983). Techniques in teaching writing. Oxford: Oxford University Press. Richards, J.C. & Renandya, W.A. (2006). Methodology in Language Teaching, New York: Cambridge University Press. Slavka. (2009). Narrative Theories And Narrative Discourse. Bulletin of the Transilvania University of Braşov. 2 (51). Stone, S. (1995). The primary multiage classroom: changing schools for children. Unpublished manuscript. Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
ISSN 2355-004X
| 23