BAB IV METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Penelitian tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada tiga penyedia layanan radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah sebuah penelitian dimana variabel bebas dan variabel tergantung diobservasi secara bersamaan pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2003). Peneliti tidak melakukan tindakan intervensi apapun maupun perlakuan khusus pada subjek penelitian dan hanya terbatas pada pemberian kuesioner kepada subjek melalui metode wawancara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang menggunakan layanan radiografi konvensional di Kota Denpasar.
4.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tiga
penyedia layanan
radiografi di Kota
Denpasar yaitu satu RS milik pemerintah daerah (RSUD Wangaya Kota Denpasar), RS swasta (RSU Bhakti Rahayu) dan klinik radiologi swasta (Klinik Radiologi
dr.
Firman
Parulian
Sitanggang).
Pemilihan
lokasi
dengan
mempertimbangkan jarak antar penyedia layanan yang memungkinkan timbulnya kompetisi antar layanan. Selain lokasinya yang berdekatan, ada pertimbangan lain dari pemilihan tempat penelitian yaitu karakteristik dari penyedia layanan dimana
35
36
pada ketiga layanan tersebut terjadi kecenderungan penurunan jumlah kunjungan pada layanan radiografi konvensional dan banyaknya keluhan tentang lamanya waktu tunggu hasil. Penelitian ini dilakukan mulai Oktober 2014, sedangkan pengambilan data dimulai pada bulan Maret 2015 selama dua bulan.
4.3
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini melingkupi bidang manajemen mutu pada layanan radiografi
konvensional di tiga bentuk penyedia layanan radiografi konvensional di Kota Denpasar.
4.4
Penentuan Sumber Data
4.4.1
Populasi Penelitian Populasi target dalam penelitian ini adalah semua pasien di Kota Denpasar
yang melakukan pemeriksaan radiografi konvensional sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang menerima layanan radiografi konvensional di RSUD Wangaya Kota Denpasar, RSU Bhakti Rahayu dan Klinik Radiologi dr. Firman P. Sitanggang, Sp.Rad. 4.4.2
Sampel Penelitian Bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi memiliki kesempatan
untuk menjadi sampel dalam penelitian ini, sedangkan bagian populasi yang tidak dimasukan kedalam kriteria inklusi disebut dengan kriteria eksklusi
37
4.4.2.1. Kriteria Inklusi: 1. Pasien berumur di atas 18 tahun. Alasan pemilihan kriteria umur adalah seseorang dinyatakan telah dewasa dan memiliki pilihan sendiri ketika ia menginjak usia 18 tahun 2. Pasien bisa berkomunikasi dengan baik. 3. Pasien bersedia untuk diwawancarai. 4.4.3 Besaran Sampel Sampel responden yang digunakan dihitung berdasarkan rumus dua kelompok proporsi yang berbeda. Alasan penggunaan rumus dua kelompok proporsi adalah tujuan penelitian ini untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada layanan yang memenuhi standar yang ditetapkan dengan layanan radiografi yang tidak memenuhi standar (Sastroasmoro dan Ismael, 2011). Rumus perhitungan besar sampel pada dua kelompok adalah sebagai berikut (Lemeshow dan Hosmer, 2000)
n=
{z1-α/2√2P (1-P) + z1-β√P1(1-P1) + P2(1-P2)}2 ------------------------------------------------------------ ..................................(1) (P1 – P2)2
Keterangan : n = jumlah sampel z1-α/2 = standar deviasi dengan nilai confidence interval (CI) 95 % sebesar 1,96 P1 = proporsi kepuasan pasien pada layanan standar radiologi adalah 0,80 P2 = proporsi kepuasan pasien dengan standar layanan yang kurang sebesar 0,66 (Salazar et al. 2013) z1-β = Nilai z pada kekuatan uji (power test) 1-β sebesar 0,842 Dari perhitungan didapat sampel sebesar {1,96 √2x0,73(1-0,73) + 0,842√0,8(1-0,8) +0,66(1-0,66)}2 n = ------------------------------------------------------------------------(0,8 – 0,66)2
38
n = 157,46 atau 158 orang Jadi sampel responden yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 158 responden.
4.4.4 Teknik pengambilan sampel Sampel responden pada masing-masing layanan radiografi konvensional diambil secara consecutive sampling yaitu mencari sampel yang memenuhi kriteria inklusi, sampai dipenuhi jumlah sampel yang diperlukan. Jumlah sampel masing-masing layanan radiografi konvensional dengan melihat distribusi proporsi jumlah pasien rawat jalan per tahun pada masing-masing penyedia layanan radiografi konvensional dan total sampel yang diperlukan mengacu pada perhitungan 2 kelompok proporsi yang berbeda (Lemeshow dan Hosmer, 2000) adalah sebesar 158 sampel. Penentuan besar sampel juga mengacu pada rule of thumb dimana jumlah subjek penelitian yang diperlukan adalah antara 5 hingga 50 kali jumlah variabel bebas, dimana yang paling banyak dianjurkan adalah 10 kali jumlah variabel bebasnya (Sastroasmoro dan Ismael,2011). Maka disini peneliti menggunakan jumlah 10 kali jumlah variabel bebas, dimana jumlah variabel bebas yang diteliti adalah 14 buah. Maka dengan demikian jumlah sampel minimalnya menjadi 140 sampel. Berdasarkan kedua pertimbangan tersebut, peneliti memilih besar sampel 158 orang responden. Sampel responden yang digunakan adalah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Berdasarkan data jumlah pasien rawat jalan di tiap-tiap layanan pada akhir tahun 2014 maka jumlah pasien rawat jalan radiografi konvensional di RSUD Wangaya Kota Denpasar, RSU Bhakti Rahayu dan klinik radiologi dr. Firman P.
39
Sitanggang, Sp.Rad berturut – turut berjumlah 11.845 orang, 2455 orang dan 5773 orang, maka total populasi adalah 20073 orang sehingga bila dilihat proporsinya maka jumlah sampel untuk masing-masing layanan adalah : 1. Sampel RSUD Wangaya
158
2. Sampel di RSU Bhakti Rahayu = 3. Sampel di klinik radiologi
93 orang responden
x 158 = 19 orang responden
x 158 = 46 orang responden
4.5
Variabel Penelitian
4.5.1
Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik sosiodemografi pasien (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan pembiayaan kesehatan), enam domain pengalaman pasien (kebebasan pilihan, penghargaan, komunikasi yang jelas, kerahasian, perhatian yang cukup dan kualitas sarana prasarana utama) serta bentuk penyedia layanan. Tingkat kepuasan pasien rawat jalan di ketiga bentuk penyedia layanan radiografi konvensional di Kota Denpasar menjadi variabel tergantung dalam penelitian ini.
40
4.5.2
Definisi Operasional Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian
No
Variabel
Definisi Operasional
Skala
Cara / Alat Ukur
Pengukuran 1
Umur
2
Jenis Kelamin
3
Pendidikan
4
Pekerjaan
5
Penghasilan
6
Pembiayaan Kesehatan
Lama hidup dari pasien rawat jalan dari lahir sampai sekarang yang dinyatakan dengan tahun. Tipe yang dapat digunakan dalam membedakan atau menyamakan seorang manusia sebagai pria dan wanita Tingkat pendidikan formal pasien rawat jalan.
tentang
rencana
analisis
Interval (dalam Kuesioner Tahun) Compute data dari pertanyaan terbuka Q1002 Nominal Kuesioner Pertanyaan Q1001
Umur dikelompokanan dalam kelompok umur berdasarkan sebaran data 1 Pria 2 Wanita
Ordinal
Pengelompokan tingkat pendidikan berdasarkan sebaran data Pengelompokan jenis pekerjaan berdasarkan sebaran data
Hal rutin yang dilakukan pasien Nominal rawat jalan sehari-hari dan mendapatkan kompensasi berupa uang Jumlah yang didapat oleh seseorang Interval dalam bentuk uang selama sebulan. Kepemilikan asuransi kesehatan Nominal untuk membiayai pemeriksaan radiografi konvensional yang diterima
Catatan
Kuesioner Pertanyaan Q1004 Kuesioner Pertanyaan Q1006 Kuesioner Pertanyaan terbuka Q1007 Kuesioner Pertanyaan Q1008
Pengelompokan penghasilan berdasarkan sebaran data Pengelompokan berdasarkan jenis pembiayaan kesehatan 1 Bayar Sendiri 2 Dengan Asuransi
41
7
Kebebasan pilihan
Kebebasan yang diberikan kepada Ordinal pasien rawat jalan untuk memilih petugas pemberi layanan radiografi konvensional
Kuesioner Pertanyaan Q2003B
8
Komunikasi
Informasi yang jelas dari penyedia Ordinal layanan sehingga memberi informasi yang cukup termasuk pemberian waktu bagi pasien rawat jalan untuk mengajukan pertanyaan.
Kuesioner Pertanyaan Q2007B
Tingkat privasi informasi medis Ordinal pasien rawat jalan termasuk tingkat kepercayaan dalam menjaga catatan pribadi pasien rawat jalan.
Kuesioner Pertanyaan Q2002B
Q2002A
Kondisi dimana pasien rawat jalan Ordinal diperiksa dengan respect dan perilaku caring dari staf medis dan non medis
Kuesioner Pertanyaan Q2001B
Q2001A
9
10
Kerahasiaan
Penghargaan
Q2007A
Diberikan skor 1 untuk jawaban “tidak” dan skor 2 untuk jawaban ‘Ya” lalu dikelompokkan menjadi 1. Tidak baik (< 2) 2. Baik ( ≥ 2) Diberikan skor 1 untuk dan jawaban “tidak” dan skor 2 untuk jawaban ‘Ya” lalu dikelompokkan berdasarkan Mean 1. Tidak baik (< mean) 2. Baik ( ≥ mean) Diberikan skor 1 untuk dan jawaban “tidak” dan skor 2 untuk jawaban ‘Ya” lalu dikelompokkan berdasarkan Mean 1. Tidak baik (< mean) 2. Baik ( ≥ mean) Diberikan skor 1 untuk dan jawaban “tidak” dan skor 2 untuk jawaban ‘Ya” lalu dikelompokkan berdasarkan Mean 1. Tidak baik (< mean) 2. Baik ( ≥ mean)
42
11
Perhatian yang Akses terhadap layanan radiografi Ordinal konvensional termasuk waktu cukup tunggu, dan waktu yang dibutuhkan hingga tiba di tempat
12
Kualitas sarana Bagaimana kondisi fisik dari Ordinal prasarana infrastruktur fasilitas penyedia layanan radiografi konvensional termasuk kebersihannya, luas ruangan, tempat duduk, dan kondiri udara.
13
Bentuk Penyedia layanan radiografi konvensional
14
Bentuk layanan yang diberikan oleh Nominal institusi yang menyediakan layanan radiologi yang memanfaatkan radiasi sinar-x dalam membuat citra anatomi tubuh dalam sebuah film Rontgen Tingkat Sesuatu yang dirasakan oleh Ordinal Kepuasan seseorang pasien yang muncul Pasien rawat setelah menerima layanan jalan radiografi konvensional di RS pemerintah, swasta dan klinik radiologi swasta di Kota Denpasar.
Kuesioner Diberikan skor 1 untuk Pertanyaan Q 2004A, jawaban “tidak” dan skor 2 Q2004B dan Q2004C untuk jawaban ‘Ya” lalu dikelompokkan berdasarkan Mean 1. Tidak baik (< mean) 2. Baik ( ≥ mean) Kuesioner Diberikan skor 1 untuk Pertanyaan Q2006A , jawaban “tidak” dan skor 2 Q2006B dan Q2006C untuk jawaban ‘Ya” lalu dikelompokkan berdasarkan Mean 1. Tidak baik (< mean) 2. Baik ( ≥ mean) Kuesioner Diberikan angka Pertanyaan Q2000 1 RS milik pemerintah 2 RS swasta 3 klinik radiologi swasta Kuesioner Skala Likerd Pertanyaan Q3000, Q3000A - E, Q3001A-B, Q3002 A-C, Q3003, Q3004 A-C, Q3006 A-B, Q3007A-B.
Diberikan Skor 1 sampai 5 dari sangat tidak puas hingga sangat puas selanjutnya dikelompokkan berdasarkan Mean 1. Kurang Puas (< mean) 2. Puas ( ≥ mean)
4.6
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar pertanyaan yang
disusun dalam sebuah kuesioner yang disebarkan oleh peneliti kepada pasien rawat jalan yang menerima layanan radiografi konvensional. Kuesioner terdiri dari tiga kelompok pertanyaan.
Kelompok
pertama tentang karakteristik
sosiodemografi pasien, kelompok kedua tentang bentuk penyedia layanan radiografi konvensional dan tentang pengalaman mereka dan kelompok terakhir tentang tingkat kepuasannya. Kuesioner yang digunakan adalah modifikasi kuesioner berdasarkan
pengukuran pada
responsiveness
pengalamannya
yang
mengukur
(dikembangkan
oleh
kepuasan
pasien
World
Health
Organisation) serta kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) . Kuesioner pengalaman pasien terdiri dari dua sesi. Sesi pertama, pasien diminta menginformasikan
pengalamannya berdasarkan enam domain. Sesi
kedua, responden diminta untuk memberikan tingkat kepuasannya pada masingmasing domain.
4.7 Prosedur Penelitian 4.7.1. Tahap Persiapan a. Penentuan populasi terjangkau b. Penentuan besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi c. Penyusunan daftar pertanyaan terstuktur dengan memodifikasi kuesioner dari berbagai literatur dan peneltian-penelitian sebelumnya
43
44
d. Melaksanakan uji coba guna mengetahui apakah runtutan pertanyaaan telah baik, pertanyaan dapat dimengerti oleh responden dan kesesuaian antara waktu dengan penyelesaian pengisian kuesioner. Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reabilitas karena kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang telah baku digunakan. e. Melakukan pelatihan kepada surveyer tata cara pelaksanaan wawancara yang sesuai dengan standar. 4.7.2. Tahap pelaksanaan a. Pengumpulan data dilakukan selama dua bulan, dari bulan Maret 2015 sampai dengan bulan April 2015. b. Kuesioner terstruktur disebarkan di 3 layanan radiografi konvensional di Kota Denpasar dengan jumlah total responden sebanyak 158 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. c. Responden diwawancarai menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun. d. Data yang terkumpul diolah menggunakan program statistik komputer.
4.8 Analisis Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data melalui tahapan sebagai berikut : 1. Editing data guna memastikan data yang diperoleh sudah baik sehingga dapat meningkatkan kualitas data yang akan diolah dan dianalisis
45
2. Coding data yaitu dengan pemberian kode pada setiap jawaban yang telah terkumpul, dimana jawaban-jawaban tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa kelas dan kriteria. Proses pemberian kode bertujuan untuk mempermudah analisa data. 3. Entry data yaitu memasukkan data, memindahkan data dan merancang informasi sehingga data dapat ditampilkan dalam media yang lebih representatif. Seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam komputer akan diolah secara statistik dengan menggunakan aplikasi komputer. 4. Tabulasi data berguna untuk mengelompokkan data yang telah terkumpul disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat lebih mudah direpresentasikan dalam bentuk media tabel. Data diolah dan selanjutnya dianalisis dengan aplikasi program komputer. Analisis data dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Data tentang domain pengalaman pasien diolah dengan cara menjumlahkan setiap item jawaban per masing-masing domain dimana untuk jawaban “ya” diberi nilai 2 dan jawaban “tidak diberi nilai 1. Selanjutnya dikelompokkan berdasarkan nilai mean dimana apabila < mean dikategorikan tidak baik dan bila ≥ mean dikategorikan baik. 4.8.1. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menganalisa variabel bebas
secara
deskriptif dengan cara menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya guna mengetahui karakteristik dari subjek penelitian. Analisis univariat dilakukan pada variabel bebas maupun tergantung seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan,
46
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pembiayaan kesehatan, enam domain pengalaman pasien, bentuk penyedia layanan dan tingkat kepuasan pasien . 4.8.2. Analisis Bivariat Analisis bivariat berfungsi untuk melihat hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas (karakteristik sosiodemografi pasien, penyedia layanan, dan pengalaman pasien) terhadap variabel tergantung (tingkat kepuasan pasien) Dalam menganalisis bivariat, karena variabel bebas dan tergantung berskala katagorikal, untuk itu uji yang digunakan adalah uji Chi Square. Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan bermakna antara variabel bebas dan variabel tergantung. Nilai ρ yang digunakan dengan tingkat kesalahan yang digunakan yaitu 5 % atau sebesar 0,05. Apabila nilai ρ < 0,05 maka H0 ditolak yang mengandung makna ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Sebaliknya bila nilai ρ > 0,05 maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Apabila nilai prevalen ratio (PR) > 1 dan 95 confidence interval (CI) tidak menyentuh angka 1 maka variabel bebas tersebut merupakan determinan terjadinya variabel tergantung atau kepuasan pasien. 4 .8.3. Analisis Multivariat Analisis yang digunakan untuk menganalisa pengaruh dari dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel tergantung disebut dengan analisis multivariat. Dalam analisis multivariat faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan tingkat kepuasan pasien dimasukkan dalam uji, sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan yang bermakna dikeluarkan. Sejauh mana sebuah
47
variabel bebas berpengaruh terhadap terjadinya variabel tergantung akan dapat diidentifikasi dalam uji ini.
Analisis multivariat akan dapat mengidentifikasi
faktor mana yang paling berpengaruh terhadap variabel tergantung, selain itu juga dengan menggunakan analisis multivariat akan dapat mengontrol variabel pengganggu yang terdapat pada penelitian. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan logistik regresi.
4.9
Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapatkan keterangan kelaikan etik dari Komisi
Etika Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali No. 409/ UN.14.2/ Litbang/2015, surat rekomendasi/ijin penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Provinsi Bali No. 070/26613/IV/BPMP dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar No.070/164/BKBP. Sebelum berpartisipasi dalam penelitian ini, responden mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat penelitian, informasi yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan bersedia menjadi responden penelitian. Responden dalam penelitian bersifat sukarela dan dipersilahkan
untuk
mengisi
lembar
persetujuan
setelah
memutuskan
berpatisipasi. Identitas responden dalam penelitian ini tidak dicantumkan untuk menjamin kerahasiaan responden.