perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN KECANTIKAN MUSLIMAH DI SOLO Dengan Pendekatan Arsitektur Metafora TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret
DISUSUN OLEH:
DIMITRA LIANI NIM. I 0208040
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Muslimah Beauty Center is a place where muslimah can do a lot of activities that can be approve their beauty. The beauty is not only comes from the outside but also the inside. The idea of making this facilities comes when writer feels that muslimah need a place that can approve their inner & outer beauty and also supply their needs as a mulimah. The most important thing is that this place give more privacy for muslimah. Besides, there is a muslimah community which grows up fastly and become a trandsetter for muslimah especially teenagers. This community ask muslimah to use vail in a stylish mode. This community indirectly approve muslimah’s inner & outer beauty. The users are not only teenagers but also a woman who had married. So, there must be facilities which can be used by all of kind of users, such as man and children. The facilities is placed in the outdoor. So the concept privacy for muslimah still preserved. Muslimah Beauty Center is placed at adisucipto street. The site is strategic, huge & also suitabe for commercial activities according to RUTRK of Surakarta 20072016.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah adalah sebuah tempat yang mewadahi berbagai kegiatan yang dapat menunjang segala kegiatan yang dapat mengembangkan kecantikan muslimah dari dalam dan luar.
Ide dari
terbentuknya wadah ini adalah bahwa muslimah membutuhkan sebuah tempat yang dapat mengembangkan kecantikan dari dalam dan luar mereka serta tempat yang dapat menyediakan berbagai kebutuhan mereka sebagai seorang musimah. Namun yang paling penting adalah tempat ini memberikan privasi yang lebih bagi muslimah. Selain itu, ada sebuah komunitas muslimah yang sedang berkembang pesat dan menjadi trend dikalagan remaja muslimah. Komunitas ini mengajak muslimah untuk menggunakan jilbab, namun dengan gaya yang modis. Secara tidak langsung komunitas ini juga mengembangkan kecantikan muslimah dari dalam dan luar. Penggunanya bukan hanya wanita muslimah remaja namun juga wanita muslimah yang sudah menikah. Oleh karena itu harus disediakan juga fasilitas untuk anak dan pria. Fasilitas tersebut diletakkan diluar bangunan. Sehingga konsep privasi muslimah dapat tetap terjaga. Pusat pengembangan kecantikan muslimah di letakkan di jalan adisucipto. Site ini strategis, luas dan sesuai untuk kegiatan perdagangan berdasarkan dengan RUTRK Kota Surakarta 2007-2016.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul dan Pemahaman Judul Judul : Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan Pendekatan Arsitektur Metafora. 1. Kecantikan a. Esensi Kecantikan Secara Umum Kecantikan merupakan suatu perwujudan keindahan luar dan dalam, dimana luar adalah kecantikan fisik, sedang dalam adalah kecantikan batin. (Ning Haryawan dalam Christina Endang S., 1991) b. Esensi Kecantikan dari Sudut Pandang Islam Kecantikan dari sudut pandang Islam, yaitu adanya keseimbangan antara kecantikan lahir dan batin. Kecantikan lahir yaitu yang didapat dari menjaga nikmat yang telah Allah Swt berikan seperti menjaga penampilan dan kebugaran tubuh. Sedangkan kecantikan batin yaitu hati yang bersih dan akhlak yang mulia yang didapat dari mempelajari ilmu-ilmuNYa. 2. Muslimah Secara luas, muslimah adalah wanita yang menganut agama Islam.
Secara
lebih
khusus,muslimah
merupakan
wanita
yang
menganut dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya, menerapkan syariat-syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan. 3. Arsitektur Metafora Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau
commit to user
ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan
I-1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menimbulkan
tanggapan
dari
orang
yang
menikmati
atau
menggunakan karyanya. Metafora
arsitektural
berkenaan
dengan
pendefinisian
bentuk arsitektur, yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis antara kiasan tertentu dari arsitek ke dalam bentuk ruang bangun rancangnya, sebagai makna kedua disamping pemenuhan fungsi bangunan.
Metafora dalam arsitektur bagaikan
kiasan berbahasa, memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat cukup logis. 4. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Dengan Pendekatan Arsitektur Metafora Dari esensi-esensi yang telah dijabarkan diatas dapat ditarik sebuah esensi keselurahan dari judul ini yaitu bahwa Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan Pendekatan Arsitektur Metafora adalah sebuah wadah yang menampung sagala aktivitas
yang
dapat
mengembangkan
semua
potensi-potensi
kecantikan yang ada pada diri muslimah baik kecantikan bathiniyah maupun kecantikan lahiriah dengan menggunakan penekanan arsitektur
metafora
guna
menampilkan
citra
bangunan
dan
mengkomunikasikannya kepada khalayak umum sebagai salah satu upaya untuk mensiarkan Islam melalui wanita muslim. Sehingga secara umum ada beberapa kegiatan yang dapat diwadahi yaitu : a. Fasilitas Komunitas Muslimah dan Ilmu Tarbiyah. Saat ini ada beberapa
komunitas
muslimah
yang
sedang
mengalami
perkembangan dan sangat diminati oleh wanita muslim di solo
commit to user
diantaranya Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Penyediaan
I-2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fasilitasnya berupa penyediaan sekretariat serta penyediaan aulaaula untuk menampung kegiatan-kegiatan besar komunitas. Fasilitas ini juga dikombinasikan dengan fasilitas tarbiyah yang dapat menunjang kecantikan bathiniyah muslimah. b. Fasilitas Perawatan Kecantikan yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita muslimah untuk menjaga dan merawat kecantikan lahiriah yang ada pada dirinya sendiri seperti merawat tubuh, kulit dan wajah sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada Allah Swt. c. Fasilitas Kebugaran yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita muslim untuk menjaga stamina dan kesehatan sebagai upaya untuk
menjaga
dan
merawat
kecantikan
lahiriah
dimana
kecantikan akan muncul di dalam raga yang sehat. d. Fasilitas Pemasaran yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita muslim untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani seperti kebutuhan akan perlalatan ibadah, kebutuhan busana muslimah, kebutuhan kosmetik dan peralatan kebugaran. e. Fasilitas Penunjang yaitu fasilitas yang disediakan untuk umum tidak hanya untuk wanita muslimah seperti fasilitas komunitas muslimah, fasilitas perawatan kecantikan dan fasilitas perawatan kecantikan. Fasilitas ini berupa area playground untuk anak, cafetaria, jogging track dan open air plaza mengingat bahwa yang menikmati fasilitas pada bangunan ini bukan hanya muslimah yang belum berkeluarga namiun juga muslimah yang telah berkeluarga. Keseluruhan fasilitas ini mengedepankan adanya privacy
commit to user
yang dibutuhkan oleh wanita muslimah yang masih sangat jarang
I-3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
didapatkan wanita muslimah khususnya di kota Solo. Bangunan dengan segala fasilitas yang berada didalamnya ini memiliki misi untuk mensyiarkan Islam melalui wanita muslimah, mengajak wanita muslim untuk menjadi wanita yang memiliki akhlak yang lebih baik dan mengajak wanita muslim untuk menjaga dan mensyukuri semua yang telah diberikan oleh Allah Swt. Sehingga pencitraan bangunan harus dapat mengkomunikasikan misi dari bangunan ini. Sehingga pendekatan yang digunakan untuk mencitrakan bangunan ini adalah Pendekatan Arsitektur Metafora.
B. Latar Belakang Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perencanaan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yaitu: 1. Berkembangnya HIjabers Community di Indonesia Sebuah
komunitas
yang
dibentuk
pada
tanggal
27
November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dengan latar belakang
dan
pekerjaan
yang
berbeda-beda
bersama-sama
mencurahkan visi dan misi mereka untuk membentuk sebuah komunitas yang Insya mengakomodasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan hijab dan muslimah. Dari mulai fashion sampai ilmu pengetahuan Islam, segala sesuatu yang akan membentuk kita menjadi muslimah yang baik.
commit to user Gambar 1. Anggota Hijabers Community Sumber : www. hijaberscommunity.blogspot.com I-4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini berasal dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Ada yang berprofesi sebagai dokter, wartawan, desainer, PNS, mahasiswa hingga pengusaha. Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam, Kalimantan dan bahkan Malaysia. Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog mereka. Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan Jilbab. Dengan adanya komunitas ini, perempuan yang ingin menggunakan jilbab bisa berkonsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan jilbab, mulai dari cara pemasangan, cara memadupadankan, mode baju muslim, dan lain-lain. Selain itu, sejak awal berdiri memang untuk menjadi tempat berbagi dan saling memberikan inspirasi, termasuk dalam berbusana muslim. Fashion busana muslim menjadi pengikat komunitas ini. Namun bukan sekadar penampilan yang menjadi fokus kegiatan. Sejumlah talkshow, pelatihan mengaplikasikan kerudung dengan cara yang lebih indah dan gaya juga diberikan.
commit to user
I-5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kendati kebanyakan anggota mereka menggunakan hijab yang stylish, namun bukan berarti mereka melupakan penggunaan jilbab yang sesuai dengan syariat. Hijabers Community tetap memperhatikan penggunaan jilbab yang sesuai dengan tuntunan Alqur’an dan Hadits. Karena, fungsi utama pakaian dan jilbab adalah untuk menutup aurat. Sedangkan soal stylish atau mode, itu adalah kiat agar bisa tetap merasa nyaman dan cantik. Komunitas ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal pembukaan cabang-cabang baru di berbagai pelosok daerah seperti Yogyakarta, Bandung, dan Solo. Perkembangan komunitas ini juga terlihat dalam peningkatan jumlah peserta dari waktu ke waktu seperti yang terjadi pada Komunitas Hijabers Bandung. Pada awalnya anggotanya hanya 15 orang dan seiring perkembangannya, saat ini anggota yang tercatat sudah 700 orang. Jumlah peserta pengajian yang digelar sebulan sekali dan sudah 5 kali diadakan itu bisa mencapai 400 orang. 2. Mayoritas Penduduk Di Kota Solo Beragama Islam Surakarta adalah kota yang plural dalam hal agama. Hidup agama-agama besar seperti Islam, Kristen Katholik, Protestan, Budha dan Hindu. Lima agama resmi yang diakui pemerintah ini terus hidup hingga kini. Hingga kini kota Solo masih didominasi oleh penduduk beragama Islam dengan jumlah 412.283 (73,18%). Peringkat kedua diduduki oleh Kristen Katholik sebesar 74.355 (13,19%). Berikutnya berturut-turut ditempati oleh Kristen Protestan dengan jumlah pemeluk sebesar 69.971 (12,42%), Budha sebesar 4.605 (0,81%), dan Hindu sebesar 2.141 (0,38%). Adapun sebaran penduduk menurut agama di
commit to user
masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
I-6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 1. Banyaknya Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Surakarta 2007, 1997, 1987, dan 1977 Sumber : BPS Surakarta
Kecamatan Laweyan Serengan Pasar Kliwon Jebres Banjarsari Kota 1997 1987 1977
Islam 87.465 48.123 67.349 96.342 113.004 412.283 394.184 374.825 308.402
Katholik 10.443 7.322. 10.220 21.767 24.603 74.355 71.858 60.997 41.670
Protestan 10.586 6.257 8.929 22.473 21.726 69.971 65.931 64.321 45.401
Budha 421 93 832 1.850 1.409 4.605 4.771 5.277 2.587
Hindu 532 69 178 857 505 2.141 2.643 2.718 3.464
Jumlah 109.447 61.864 87.508 143.289 161.247 563.355 539.387 508.138 401.524
3. Fenomena Berkembangnya Komunitas Muslimah di Solo Seiring berkembangnya HIjabers Community di Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia, munculah dua buah komunitas muslimah yang terinspirasi dari Komunitas Hijabers yang memiliki misi untuk mensyiarkan Islam dengan mengajak wanita-wanita muslimah untuk menggunakan hijab dan melakukan pengajian-pengajian serta kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pendalaman ilmu keislaman. Kedua komunitas tersebut adalah komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Komunitas ini melakukan berbagai kegiatankegiatan besar dengan jumlah peserta antara 50-100 orang. Namun dalam pelaksanaannya kedua komunitas ini harus berpindah-pindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah wadah yang mampu menampung semua aktivitas-aktivitas mereka. 4. Kebutuhan Akan Wadah Untuk Memperbaiki Akhlak dan Penampilan Muslimah Pada dasarnya setiap muslimah memiliki potensi kecantikan
commit to user
masing-masing. Kecantikan tersebut dapat berupa kecantikan lahiriah
I-7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maupun bathiniyah. Namun kecantikan tersebut tidak akan muncul apabila tidak diasah dengan baik. Kecantikan lahiriah dapat berupa kecantikan fisik setiap wanita, kecantikan yang dapat secara langsung dilihat oleh orang lain, seperti dalam berpenampilan. Penampilan muslimah yang Islami dan bersih tentu akan memunculkan aura-aura kecantikan dari muslimah tersebut.. Sedangkan kecantikan bathiniyah dapat berupa cantik akhlak dan sifat wanita muslimah. Akhlak dan sifat yang baik dan santun tentu akan dapat mengeluarkan sisi-sisi kecantikan bathiniyah seorang muslimah. Namun sayangnya, belum tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat
mendukung
pengembangan
kecantikan
tersebut.
Maka
dibutuhkanlah sebuah wadah yang dapat menampung aktivitasaktivitas tersebut demi menciptakan wanita muslimah yang cantik secara batin dan lahir khususnya di Kota Solo. 5. Kebutuhan Akan Wadah Untuk Menjaga Kebugaran dan Merawat Kecantikan Muslimah Wanita
muslimah
memiliki
kewajiban
untuk
menjaga
auratnya dari semua yang bukan merupakan muhrim mereka, seperti yang diterangkan dalam QS. An-Nur : 31. Dalam hal tersebut diterangkan bahwa muslimah harus menjaga auratnya dari semua orang yang bukan muhrimnya dalam segala aktivitas. Aktivitas yang sangat rentan dengan penjagaan aurat muslimah adalah aktivitas perawatan kecantikan dan aktivitas kebugaran. Aktivitas-aktivitas tersebut mengharuskan muslimah untuk membuka jilbabnya seperti misalnya ketika seorang muslimah ingin melakukan kegiatan facial. Wanita tersebut harus membuka jilbabnya
commit to user
agar kegiatan facial dapat berlangsung dengan lancar.
I-8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setiap wanita pasti selalu mejaga kecantikan dan kebugaran masing-masing. Dari penjabaran-penjabaran tersebut memunculkan sebuah kesimpulan bahwa wanita muslimah sangat membutuhkan sebuah wadah perawatan kecantikan dan kebugaran yang hanya diperuntukkan bagi wanita muslimah saja. Sebuah fasilitas yang bermanfaat bagi wanita muslim dan sangat bermanfaat bagi wanita muslim dengan tanpa mengabaikan semua kewajiban-kewajiban wanita muslimah tershadap Allah Swt dalam hal menjaga aurat mereka. 6. Prospek Bisnis Fasilitas Perawatan Kecantikan dan Kebugaran Muslimah di Solo Fasilitas perawatan kecantikan adalah suatu tempat bagi kaum wanita untuk mempercantik diri. Sebab di tempat inilah segala hal yang berkaitan dengan perawatan tubuh dan wajah tersedia. Mulai dari perawatan tubuh, kecantikan wajah, perawatan rambut hingga ujung kaki. Selain itu, tempat ini juga menjadi salah satu tempat relaksasi yang nyaman, dengan treatment seperti pijat, spa dan layanan lainnya. Kini usaha ini sangat berkembang pesat. Kaum wanita muslim pun telah menempati salah satu porsi utama dalam pangsa pasar ini. Terlihat dengan maraknya berbagai jenis usaha perawatan kecantikan dan kebugaran muslimah di berbagai kota besar di Indonesia. Baik yang berdiri sendiri maupun franchise. Seorang
pengusaha
dan
pemilik
franchise
salon
muslimah
menuturkan, kini dikalangan kaum muslimah, kebutuhan perawatan tubuh yang lengkap, nyaman, berbasis syariah dan halal semakin meningkat. Sari Soekresno, seorang pengusaha dan konsultan salon
commit to user
muslimah di Indonesia melihat salon muslimah di Indonesia masih
I-9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tergolong sedikit. Padahal tanggapan masyarakat dan peluang bisnis masih sangat besar. Tingginya minat kaum muslimah terhadap perawatan tubuh yang sesuai syariah, dibuktikan dengan semakin banyaknya salon khusus untuk wanita dan salon muslimah yang melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa cabang. Bahkan beberapa diantaranya ada yang menawarkan paket Franchise. (Sari Soekresno, 2011) 7. Penerapan Arsitektur Metafora Pada Bangunan Guna Menampilkan Citra Bangunan Sebuah bangunan harus dapat menampilkan citranya masing-masing. Bangunan yang dimaksud dalam kasus ini adalah sebuah bangunan yang digunakan oleh muslimah dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mengembangkan potensi kecantikankecantikan yang ada pada seorang muslimah. Bangunan ini juga memiliki sebuah misi yaitu misi untuk mensiarkan Islam melalui wanita muslim.
Dengan
misi
tersebut,
bangunan
harus
dapat
mengkomunikasikan apa yang ada didalam bangunan tersebut ke dalam bentuk visual agar masyarakat umum dapat mengetahui bahwa di dalam bangunan tersebut terdapat aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh wanita-wanita muslimah. Dengan terkomunikasikannya hal tersebut maka orang-orang yang melihat bangunan ini khususnya wanita akan tertarik untuk bergabung beraktivitas didalam bangunan ini guna penyempurnaan kecantikan bathiniyah dan kecantikan lahiriah mereka masing-maisng. C. Permasalahan Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, kegiatan
commit to user
komunitas, kecantikan dan kebugaran muslimah serta semua kegiatan
I-10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penunjang yang dapat mendukung pengembangan kecantikan muslimah khususnya di kota Solo belum mendapatkan wadah yang selayaknya dan yang sesuai dengan kaidah-kaidah Islam padahal peminat fasilitasfasilitas tersebut sangatlah besar. Sehingga permasalahan yang muncul adalah : Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yang dapat memenuhi segala kebutuhan pengembangan kecantikan muslimah baik inner beauty maupun outer beauty dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang sesuai dengan syariat Islam serta menampilkan sebuah citra bangunan dengan menggunakan penekanan arsitektur metafora sebagai salah satu upaya untuk mendukung misi siar Islam melalui wanita muslim ?
D. Persoalan ·
Bagaimana
menentukan
jenis
kegiatan
yang
mendukung
pengembangan kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah ? ·
Bagaimana menentukan tata ruang yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diwadahinya ?
·
Bagaimana menentukan lokasi dan site yang sesui dengan fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo sebagai bangunan yang memiliki misi untuk mensiarkan Islam melalui wanita muslim ?
·
Bagamiana mengolah site dengan merespon bentuk site yang ada, serta memperhatikan keadaan klimatologis setempat dan eksisting sekitar site?
commit to user
I-11
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Bagaimana menerapkan prisip arsitektur metafora pada gubahan massa dan eksterior bangunan guna menampilkan citra bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo ?
·
Bagaimana menentukan pembagian zoning kegiatan dan zoning pembagi antara zona khusus muslimah dan zona untuk umum ?
·
Bagaimana menerapkan prinsip metafora pada interior bangunan serta menciptakan suasana interior yang dapat mendukung setiap kegiatan yang ada pada bangunan?
·
Bagaimana menentukan sistem struktur dan konstruksi bangunan, bahan bangunan dan sistem utilitas bangunan yang mendukung fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo?
E. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan bangunan yang dapat mewadahi segala aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan kecantikan bathiniyah dan lahiriah muslimah yang sesuai dengan syariat Islam dengan pendekatan arsitektur metafora sehingga bangunan tersebut nantinya dapat memenuhi kebutuhankebutuhan wanita muslim seperti kebutuhan kegiatan memperkaya ilmu Islam, memperbaiki akhlak, menjalin silaturahmi dengan muslimah
lainnya
dan
muslimah.
Selain
itu
memperkaya bangunan
ini
ilmu juga
tentang
berbusana
diharapkan
dapat
mengkomunikasikan seluruh kegiatan yang ada di dalam bangunan guna menarik minat wanita-wanita muslim di Solo khususnya untuk
commit to user
I-12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ikut dan bergabung demi menciptakan wanita muslim yang cantik akhlak, hati, raga serta sehat jasmani dan rohani sebagai perwujudan misi bangunan yaitu mensiarkan Islam melalui wanita muslim. 2. Sasaran ·
Membuat konsep jenis kegiatan yang mendukung pengembangan kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah.
·
Membuat konsep tata ruang yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diwadahinya.
·
Membuat konsep lokasi dan site yang sesuai dengan fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo sebagai bangunan yang memiliki misi untuk mensiarkan Islam melalui wanita muslim yang dapat memberikan kenyamanan dalam beraktivitas kepada pengunjung musimah khususnya dan memberikan sarana rekreasi indoor dan outdoor bagi pengunjung umum selain muslimah.
·
Membuat konsep pengolahan site dengan merespon bentuk site yang ada serta memperhatikan keadaan klimatologis setempat dan eksisting sekitar site.
·
Membuat konsep gubahan masa dan konsep fasade guna menampilkan citra bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan menerapkan prinsip Arsitektur Metafora.
·
Membuat konsep zoning kegiatan dan zoning pembagi antara zona khusus muslimah dan zona untuk umum.
·
Membuat konsep interior bangunan dengan menerapkan prinsip metafora serta menciptakan suasana yang dapat mendukung
commit to user
I-13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
semua kegiatan yang ada pada setiap ruang dalam semua bangunan. ·
Membuat konsep sistem struktur dan konstruksi bangunan, bahan bangunan yang digunakan serta sistem utilitas bangunan yang mendukung fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo.
F. Batasan dan Lingkup Pembahasan 1. Batasan ·
Aktivitas
utama
yang
diwadahi
oleh
bangunan
Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yaitu aktivitas komunitas muslimah, aktivitas perawatan kecantikan muslimah, aktivitas kebugaran muslimah dan aktivitas pemasaran kebutuhan muslimah. Keseluruhan aktivitas tersebut membutuhkan sebuah wadah khusus yang dapat memberikan privasi bagi muslimah yang sesuai dengan sayriat Islam namun tanpa membuatnya menjadi bangunan yang ekslusif. ·
Batasan pembahasan adalah aspek-aspek yang tercakup dalam prinsip-prinsip arsitektur metafora yang akan diterapkan pada bangunan.
2. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam penyusunan konsep bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo meliputi : ·
Pembahasan Arsitektural Pembahasan yang ditekankan pada masalah dan persoalan di bidang arsitektural meliputi pembahasan program
commit to user
I-14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ruang, struktur dan material, utilitas, penentuan site, pencapaian, tata massa, penampilan bangunan dengan prinsip arsitektur metafora yang nantinya diharapkan dapat menarik minat wanitawanita muslim di Solo untuk ikut bergabung dalam upaya untuk pembentukan muslimah yang lebih baik. ·
Pembahasan Non Arsitektural Pembahasan non arsitektural meliputi kaidah-kaidah islam yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang ada dalam bangunan
seperti
fasilitas
komunitas
muslimah,
fasilitas
perawatan kecantikan muslimah, fasilitas kebugaran muslimah dan fasilitas pemasaran kebutuhan muslimah serta kaidah pembagian area yang khusus untuk muslimah dan area untuk umum.
G. Metode Pencarian data 1. Studi Literatur ·
Teori dan artikel yang berhubungan dengan fasilitas komunitas dan ilmu tarbiyah, fasilitas perawatan kecantikan, fasilitas kebugaran
dan fasilitas
pemasaran
(Butik
busana,
Retail
kosmetik, Retail alat kebugaran). ·
Teori dan artikel yang berhubungan dengan fasilitas komunitas muslimah, fasilitas perawatan kecantikan muslimah, fasilitas kebugaran
muslimah
dan
fasilitas
pemasaran
kebutuhan
muslimah (Butik busana muslimah, retail perlengkapan musimah, retail alat kebugaran dan retail kosmetik). ·
Teori-teori yang berhubungan dengan arsitektur metafora.
commit to user
I-15
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Teori material, utilitas, dan konstruksi yang sesuai dengan bangunan.
2. Wawancara ·
Wawancara dengan anggota HIjabers Community mengenai sejarah, misi dan visi komunitas, sistematika kepengurusan, keanggotaan, agenda kegiatan yang dilakukan oleh komunitas.
·
Wawancara dengan pengelola fasilitas kebugaran dan perawatan kecantikan mengenai keadaan yang ada pada fasilitas-fasilitas tersebut.
3. Observasi ·
Mengamati dan mengikuti segala aktivitas yang dilakukan oleh Komunitas Hijabers cabang Solo.
·
Mengamati kondisi dan lokasi beberapa fasilitas kebugaran dan perawatan kecantikan yang ada di Solo.
·
Mengamati kemungkinan lokasi dan tapak yang nantinya akan dibangun Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo.
4. Studi Perbandingan ·
Dengan mengambil sampel kegiatan-kegiatan dan fasilitas fasilitas Komunitas Hijabers yang ada di seluruh Indonesia untuk dapat mengamati kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan.
·
Dengan mengambil sampel fasilitas kebugaran dan kecantikan baik yang ada di Solo maupun di kota-kota lainnya untuk dapat mengamati pola kegiatan secara umum beserta kebutuhankebutuhan lainnya. Dari hasil pengumpulan data tersebut kemudian disusun
konsep
perencanaan
dan
perancangan
commit to user
Pusat
Pengembangan
I-16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kecantikan Muslimah di Solo dengan penekanan penerapan prinsipprinsip Arsitektur Metafora.
H. Metode Pembahasan Metode pembahasan
pembahasan
konsep
yang
digunakan
perencanaan
dan
dalam
melakukan
perancangan
Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan penekanan penerapan prinsip-prinsip arsitektur metafora adalah metode analisi deskriptif. Dengan
proses
perencanaan
dan
perancangan
Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo ini, pada tahapan analisis akan dilakukan pengolahan data-data yang telah terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional performansi dan arsitektural. ·
Analisis Fungsional bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan bangunan, termasuk kegiatan pengguna, kebutuhan dan segala aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan kecantikan lahiriyah dan bathiniyah muslimah
·
Analisis Performansi membahas tentang persyaratan atau kriteria pemilihan site sebuah Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah, peryaratan dan program ruang dalam bangunan tersebut.
·
Analisis Arsitektural merupakan tahap pengggabungan dari hasil identifikasi kedua hasil analisis sebelumnya (Fungsional dan Performansi). Dalam proses ini akan dianalisis masalah massa, tata ruang, tampilan fasade, pengolahan site, material, utilitas dan
commit to user
I-17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
struktur bangunan yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan pengguna dengan persyaratan yang ada. Dari proses analisis tersebut maka akan dihasilkan beberapa konsep yaitu konsep lokasi dan site, konsep peruangan, konsep massa dan tampilan bangunan, konsep tata landscape, konsep material dan struktur bangunan.
I.
Sistematika Pembahasan BAB I
:
PENDAHULUAN
Pengungkapan dan penjabaran tentang seluruh isi penulisan dan pembahasan pada tahap konsep desain yang meliputi judul, latar belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan dan batasan pembahasan, metode pembahasan dan sistematika penulisan. BAB II
:
TINJAUAN UMUM
Tinjauan umum yang berkaitan dengan Pengembangan Kecantikan Muslimah secara umum, serta tinjauan khusus mengenai penekanan arsitektur metafora yang dapat memberikan citra bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah kemudian meninjau kegiatan komunitas, fasilitas kebugaran dan fasilitas perawatan kecantikan baik yang umum maupun yang khusus untuk muslimah. BAB III
:
Mengemukakan
TINJAUAN KOTA SOLO tinjauan
didirikannya Pusat
kota
Solo
yang
akan
menjadi
tempat
Pengembangan Kecantikan Muslimah.
Karena
dengan didirikannya bangunan ini maka muslimah-muslimah di kota Solo dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat memunculkan kecantikan-
commit to user
I-18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kecantikan bathiniyah dan lahiriah yang ada pada masing-masing muslimah dengan nyaman. BAB IV
:
PUSAT
PENGEMBANGAN
KECANTIKAN
MUSLIMAH DI SOLO YANG DIRENCANAKAN Mengemukakan deskripsi mengenai Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo yang akan direncanakan beserta pendekatanpendekatannya. BAB V
:
ANALISIS
PENDEKATAN
KONSEP
PERENANAAN DAN PERANCANGAN Melakukan analisis pendekatan perencanaan dan perancangan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo yang meliputi analisis pemilihan lokasi, analisis pemilihan tapak, analisis orientasi dan bentuk massa, anaisis struktur bangunan, analisis kegiatan, analisis peruangan dan analisis utilitas untuk mendapatkan kosep dasar perencanaan dan perancangan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo. BAB VI
:
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Merumuskan kosep perencanaan dan perancangan sebagai dasar dalam perancangan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo.
commit to user
I-19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Muslimah Muslimah atau wanita muslim melakukan segala kewajibannya kepada Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya sebagai bentuk ketakwaannya terhadap agama yang dianutnya, yaitu Islam. 1. Esensi Muslimah Secara luas, muslimah adalah wanita yang menganut agama Islam. Secara lebih khusus,muslimah merupakan wanita yang menganut dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya, menerapkan syariat-syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Wanita shalihah adalah idaman setiap orang. Harta yang paling berharga, sebaik-baik perhiasan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: ”Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” 2. Perintah untuk berhijab Ber-hijab adalah ibadah, dengan ber-hijab berarti sang wanita telah telah melaksanakan perintah Allah. Melaksanakan perintah ber-hijab sama dengan melaksanakan perintah shalat dan puasa. ‘‘ Katakanlah kepada wanita yang beriman : ‘‘ Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kainkudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali keada
commit to user
suami mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara laki-laki
II-20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra peremuan mereka atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung ’’ . (QS. An-Nur : 31) Allah “Hendaklah
mereka
SWT mengulurkan
pun jilbabnya
berfirman ke
seluruh
: tubuh
mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,dan agar mereka tidak diganggu”.(Q.S. Al-Ahzab :59) Pakaian dalam Islam bukanlah hanya sekedar hiasan yang menempel di tubuh, tetapi pakaian yang menutup aurat. Dengannya Islam mewajibkan setiap wanita dan pria menutupi anggota tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya. Masalah berhijab (yaitu berbusana muslimah yang menutupi seluruh bagian tubuh dari kepala hingga telapak kaki) bagi wanita muslimah bukanlah masalah sepele lagi sederhana sebagaimana yang banyak disangkakan oleh masyarakat awam, melainkan masalah besar dan substansial dalam agama ini. Ber-hijab (berjilbab) bukanlah sisa peninggalan adat atau kebiasaan wanita Arab, sehingga wanita non-Arab (wanita Indonesia) tidak perlu menirunya, begitu juga ia bukanlah masalah khilafiah, diperselisihkan ada tidaknya berhijab itu sehingga wanita muslimah bebas mengenakannya atau tidak, tetapi hijab adalah suatu hukum
commit to user
II-21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang tegas dan pasti yang seluruh wanita muslimah diwajibkan oleh Allah untuk mengenakannya. Dengan memakai jilbab, wanita tersebut akan dikenali sebagai muslimah, wanita yang beragama Islam yang mengenal nilainilai Islam, yang juga mentaati perintah Tuhan-Nya untuk berjilbab. Selain itu dengan berhijab seorang perempuan secara tidak langsung menghormati dirinya, menahan diri dari perbuatan yang tidak pantas dilakukan seorang muslimah,dan menjaga diri dari gangguan pandangan mata orang lain yang mengagumi sosoknya. Karena itu mereka pun tidak diganggu.
B. Hijabers Community 1. Sejarah Sebuah
komunitas
yang
dibentuk
pada
tanggal
27
November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dengan latar belakang
dan
pekerjaan
yang
berbeda-beda
bersama-sama
mencurahkan visi dan misi mereka untuk membentuk sebuah komunitas yang Insya Allah akan mengakomodasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan hijab dan muslimah.
Gambar 2. Anggota Hijabers Community Sumber : (www.tnol.co.id/id/community/interestgroup/)
Orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini berasal dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Ada yang berprofesi
commit to user
II-22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebagai dokter, wartawan, desainer, PNS, mahasiswa hingga pengusaha. Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam, Kalimantan dan bahkan Malaysia. Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog mereka. (Novriyadi,2011) 2. Tujuan Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan Jilbab. Dengan adanya komunitas ini, perempuan yang ingin menggunakan jilbab bisa berkonsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan jilbab, mulai dari cara pemasangan, cara memadupadankan, mode baju muslim, dan lain-lain. Selain itu, sejak awal berdiri memang untuk menjadi tempat berbagi dan saling memberikan inspirasi, termasuk dalam berbusana muslim. Fashion busana muslim menjadi pengikat komunitas ini. Namun bukan sekadar penampilan yang menjadi fokus kegiatan. Sejumlah talkshow, pelatihan mengaplikasikan kerudung dengan cara yang lebih indah dan gaya juga diberikan. (Wawah Fajriyati, 2011)
commit to user
II-23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kendati kebanyakan anggota mereka menggunakan hijab yang stylish, namun bukan berarti mereka melupakan penggunaan jilbab yang sesuai dengan syariat. Hijabers Community tetap memperhatikan penggunaan jilbab yang sesuai dengan tuntunan Alqur’an dan Hadits. Karena, fungsi utama pakaian dan jilbab adalah untuk menutup aurat. Sedangkan soal stylish atau mode, itu adalah kiat agar bisa tetap merasa nyaman dan cantik. (Novriyadi,2011) Komunitas ini bukanlah komunitas fashion, meski yang banyak bergabung adalah fashion blogger. Komunitas ini, juga mengedepankan nilai-nilai akidah Islam yang sesuai dengan Alqur’an dan Hadits. Selain itu, komunitas ini juga terbuka untuk semua madzab Islam. (Naila dalam Novriyadi, 2011) 3. Keanggotaan dan Kepengurusan Hijabers Community Untuk bergabung dengan Hijabers Community bukan merupakan sebuah
hal
yang
sulit,
berikut
adalah
beberapa
persyaratan untuk bergabung dengan Hijaber Community. a. Persyaratan bergabung dengan Hijabers Community Syarat
untuk
bergabung
menjadi
anggota
Hijabers
Community hanya satu, yaitu memakai Jilbab. Asal wanita muslimah tersebut memakai jilbab dia bisa menjadi anggota Hijabers Community. Sedangkan untuk cara bergabung dengan rutin ikut acara-acara HC, maka secara otomatis sudah menjadi anggota HC. (HIjabers Community, 2010) b. Kepengurusan Hijabers Community Susunan organisasi Hijabers Community. (HIjabers Community, 2010) · President
commit to user
· Vice Presidents II-24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
· Secretary
·
HC Branch Development
· Treasurer
·
Events Division
· Community Development Division
·
IT Division
· Talent Management Division
·
PR and Marketing Division
4. Cabang Hijabers Community Hijabers Community kini telah memiliki beberapa cabang, berikut adalah cabang-cabangnya : a. Hijabers Community Cabang Bandung b. Hijabers Community Cabang Yogyakarta c. Hijabers Community Cabang Jakarta d. HIjabers Community Cabang Solo 5. Kegiatan Hijabers Community Hijabers Community mempunyai berbagai agenda kegiatan untuk menunjang pembentukan karakter muslimah yang baik. Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan menjadi 4 yaitu kegiatan studi Islam, kegiatan kecantikan, kegiatan sosial dan kegiatan pemasaran. a. Kegiatan Studi Islam o
Dakwah Islami
o
Bedah Buku
o
Talkshow
o
Pengajian HC
b. Kegiatan Kecantikan o
Hijab Classwith HC
o
Green Ambassador
o
Inspiring Beauty
c. Kegiatan Sosial
commit to user
II-25
perpustakaan.uns.ac.id
o
digilib.uns.ac.id
Moshaict Bazaar : Penggalangan Buku untuk Indonesia Menyala
d. Kegiatan Pemasaran Menyediakan retail-retail butik muslimah. Seperti cabang HC di Jakarta yang memadukan secretariat HC dengan Butik Mozaict. (HIjabers Community, 2010)
C. Komunitas Muslimah Di Solo 1. Solo Hijabers Solo Hijabers merupakan sebuah wadah untuk wanitawanita muslimah di Kota Solo yang haus akan ilmu agama, berpijak pada kemauan untuk belajar, berbagi, dan mempererat tali silaturahmi di antara sesama muslimah di Solo khususnya dan di Indonesia umumnya, serta terbuka untuk siapapun. Basecamp mereka terletak di Lymarais Travel, Jl. Kapten Mulyadi No 93 Lojiwetan, Solo, komunitas tersebut terbentuk tanggal 9 September 2011. HIngga kini sudah memiliki 30 komite dan lebih dari 150 anggota yang bergabung di Solo Hijabers. Selain itu juga sebanyak 293 orang sudah bergabung didalam akun facebook Solo Hijabers. Komunitas ini terbentuk dari gagasan 5 orang, Vivi (Ketua), Rosty, Maus, Riche, dan Nada yang terinspirasi oleh Hijabers Community Jakarta. Salah satu visi Solo HIjabers adalah menjadi komunitas yang berguna bagi sesama, serta menjadi wadah positif bagi muslimah untuk belajar dan saling berbagi. Sedang salah satu misinya berkeinginan memperdalam dan berbagi ilmu pengetahuan tentang Islam, menjadikan wanita muslimah tak hanya cantik fisik,
commit to user
tetapi juga cantik hati melalui berbagai acara positif. Tak ayal, para II-26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komite maupun anggotanya kebanyakan dari kalangan para remaja (anak kuliah), ibu rumah tangga, maupun pekerja. Komite dan anggota Solo Hijabers berkomitment prinsip jilbab yang trend namun tetap berpegang pada Syar’i.
Gambar 3. Anggota Solo Hijabers Sumber : www.solohijabers.blogspot.com
Perkembangan Solo Hijabers hingga kini memang tergolong cepat, anggotanya tidak terbatas pada perempuan berjilbab saja, namun secara umum juga merangkul para muslimah lainnya yang ingin belajar bersama di Solo Hijabers. Kegiatan rutin yang paling diutamakan adalah pengajian di akhir bulan dan dibuka secara umum. Pengajian ini merupakan media untuk menimba ilmu agama, agar bisa diterapkan dalam keseharian para anggota.(Niza Noviati, 2011) 2. Solo Moslem Look Solo Moslem Look adalah sebuah komunitas muslimah di Solo sama seperti Solo Hijabers. Komunitas ini berdiri sejak juli 2011. Solo moslem look bertujuan mempererat tali silaturahmi muslimah solo dan saling membagi ilmu tentang agama Islam, berbagi bersama tentang semua hal terutama yang menyangkut dunia perempuan dengan mengadakan pengajian rutin setiap bulan, hijab class, make up class, dan lain-lain. (Solo Moslem Look,2011)
commit to user
Gambar 4. Anggota Solo Moslem Look Sumber : www.solomoslemlook.blogspot.com
II-27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain komunitas tersebut, dalam kehidupan sehari-hari banyak pula wanita-wanita muslim yang sering melakukan kajiankajian ilmu Islam dalam kelompok yang lebih kecil daripada kelompok komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Hanya saja kelompok
ini
keterbatasan
dalam ruang
berkegiatan dan
kelayakan
terkadang ruang
memiliki untuk
sebuah
berkegiatan.
Sehingga sebenarnya kegiatan ini sangat membutuhkan sebuah ruang yang layak dan nyaman bagi mereka sehingga kegiatankegiatan mereka menjadi tidak terhambat. Hambatan tersebut tidak hanya terjadi pada kelompok kecil tersebut, Solo Hijabers dan Solo Moslem Look pun mengalami hal yang sama apalagi jika dilihat dari banyaknya anggota dan peserta yang mengikuti setiap agenda kegiatan mereka. Kedua komunitas tersebut harus mencari tempat ketika akan menyelenggarakan sebuah kegiatan besar. Berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya,. Akan lebih efektif dan efisien apabila terdapat sebuah wadah yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan mereka. Mengingat akan manfaat yang akan timbul dari kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah baik. Penciptaan muslimah yang beriman dan bertakwa yang tentunya akan dapat mengangkat nama Kota Solo ke depannya nanti.
D. Tarbiyah Tarbiyah Islam adalah suatu bentuk pendidikan keislaman guna membangun atau membentuk pribadi muslim yang memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap Islam. Tarbiyah juga merupakan usaha untuk
commit to user
mengarahkan, mempengaruhi, merubah dan membentuk manusia kea II-28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rah yang lebih baik. Perubahan itu mencakup segala aspeknya baik bidang akidah, ibadah, akhlak, muamalah maupun aspek lain yang mampu mencakup permasalahan politik, social, ekonomi, hokum dan lain-lain. (Departemen Kaderisasi DPP Partai Keadilan sejahtera, Manajemen Tarbiyah Anggota Pemula, Syaamil) & (Cipta Media, bandung, 2004. Bab 4) Berikut adalah sarana-sarana yang ada di dalam ilmu Tarbiyah. 1. Halaqah Halaqah adalah sarana utama tarbiyah dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota efektif 8 orang dan maksimal 12 orang. a. Fungsi o
Sarana pembinaan dasar-dasar aqidah, akhlaq, ibadah dan wawasan
o
Sarana pelatihan dan pembinaan beramal
o
Sarana aktualisasi diri dalam mewujudkan nilai keislaman
b. Frekuensi dan Waktu o
Dilaksanakan dalam satu kali dalam sepekan
o
Lama pertemuan antara 1,5-3 jam
o
Waktu pertemuan halaqah akwat dilakukan siang hari
c. Tempat o
Menjaga dan memperhatikan kelayakan
o
Dapat dilaksanakan di masjid, di rumah, kelas, taman dan lainlain
d. Teknis Pelaksaan o
Pembukaan
o
Tilawah
commit to user
II-29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
Thausiyah
o
Penyampaian materi
o
Evaluasi program yang telah disepakati
o
Penutup dengan doa
2. Taushiyah Thausiyah
adalah
sarana
latihan
peserta
untuk
menyampaikan materi dari menumbuhkan kepekaan rukhiyah dan kedalaman fikriyah. a. Durasinya antara 10-20 menit. b. Teknis Pelaksanaan o
Peserta mendapat tugas untuk menentukan tema thausiyah sepekan sebelumnya
o
Materi thausiyah diberikan secara lugas dan tegas
o
Menggunakan istilah-istilah yang sesuai dengan daya tangkap peserta
o
Mengakhiri kesimpulan
3. Daurah Daurah adalah sarana intensif untuk membekali peserta dengan metode dan pengalaman penting untuk mengembangkan keahlian, menambah pengetahuan. a. Jenis Daurah o
Daurah Al-quran
o
Thaharah, adzan, imam, shalat
o
Keterampilan belajar
o
Menyimpan data dan informasi
o
Keterampilan hidup
o
Keterampilan menjaga penampilan dan komunikasi sosial
commit to user
II-30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
Keterampilan dakwah
o
Keterampilan manajemen dakwah
o
Fiqih nikah
b. Teknis pelaksanaan o
Kepanitiaan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, humas, dokumentasi, perlengkapan, konsumsi dan seksi lain yang sesuai dengan keperluan
o
Lokasi hendaknya mempertimbangkan jumlah peserta, lama daurah, kemudahan pencapaian, kelayakan fasilitas ibadah dan MCK
o
Menggunakan
sarana
pelatihan
dan
berbagai
media
presentasi. 4. Seminar Seminar adalah sarana tarbiyah berupa pertemuan dengan lebih dari satu pembicara pakar untuk membahas permasalahan tertentu. Seminar dilaksanakan dua bulan sekali atau disesuaikan dengan perencanaan tarbiyah yang disusun oleh pengelola. Waktu seminar antara 2-5 jam. 5. Bedah Buku Bedah buku adalah sarana tarbiyah berupa pertemuan untuk membahas isi buku atau sebagiannya yang telah ditetapkan dalam kurikulum tarbiyah. a. Waktu pelaksanaan o
Bedah buku dilakukan dalam waktu 30-60 menit dan waktunya disesuaikan.
b. Teknis pelaksanaan
commit to user
o
Memilih buku yang sesuai dengan kurikulum
II-31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
Menunjuk salah seorang anggota untuk membedah buku
o
Menugaskan peserta lain untuk menjadi pembanding
o
Memberikan waktu yang cukup bagi petugas dan pembahas untuk membaca dan menyimpulkan isi buku.
6. Baca buku Baca buku adalah sarana tarbiyah untuk pendalaman pemahaman, penambahan wawasan dan peningkatan intelektualitas melalui media cetak yang berisi informasi.
E. Kecantikan Islami Muslimah 1. Kecantikan secara umum Kecantikan merupakan suatu perwujudan keindahan luar dan dalam, dimana luar adalah kecantikan fisik, sedang dalam adalah kecantikan batin. (Ning Haryawan dalam Christina Endang S., 1991) Kecantikan sejati terpancar dari jiwa, kecantikan seseorang tidak tergantung
pada kehalusan
wajahnya,tidak
terletak
pada
pakaian yang dikenakan,bukan pada bentuk tubuhnya,Tetapi pada matanya, cara dia memandang dunia, karena di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta-kasih dapat berkembang, bertumbuh & berbuah manis. (Astri Ivo dalam positiveinfo, 2011 ) Bagaimanapun
orang
memahami
dan
mengartikan
kecantikan, kecantikan tetap memiliki tempat, peran,dan fungsi tersendiri. Lebih-lebih pada diri seorang wanita. Tapi perlu diingat kecantikan itu tidak hanya terbatas pada penampilan fisik semata. Kecantikan fisik
hanya
sebgaian kecil
commit to user
dari
kecantikan
yang
II-32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebenarnya. Sebab bagian terbesar dari kecantikan itu terletak pada kecantikan batin (Inner Beauty). 2. Kecantikan dari sudut pandang Islam Kecantikan dari sudut pandang
Islam,
yaitu adanya
keseimbangan antara kecantikan lahir dan batin. Kecantikan lahir yaitu yang didapat dari menjaga nikmat yang telah Allah Swt berikan seperti menjaga penampilan dan kebugaran tubuh. Sedangkan kecantikan batin yaitu hati yang bersih dan akhlak yang mulia yang didapat dari mempelajari ilmu-ilmuNYa. Dalam Al-Quran terdapat ayat yang menerangkan tentang kecantikan, yaitu QS At-Tiin ayat 4 yang artinya : ‘’ Sesungguhnya, Kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ’’ Dalam ayat tersebut mengandung arti bahwa Allah tidak akan menciptkan makhluknya dalam keadaan sia-sia apalagi manusia. Manusia adalah makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya dibandingkan mahkluk ciptaan Allah yang lainnya. Semua yang ada pada diri manusia ini telah Allah ciptakan dalam sebaik-baiknya bentuk dan rupa dan yang terpenting adalah penuh manfaat.
F. Kecantikan dan Arsitektur Instink merupakan kemampuan pembawaan yang dimiliki manusia sejak lahir yang kemudian dari pengalaman-pengalamannya terhadap
lingkungan,
kemampuan
tersebut
makin
berkembang
membentuk suatu pengetahuan yang secara naluri akan mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi sesuatu. Dari pengalaman yang dipelajari
commit to user
dari lingkungannya dan dilandasi oleh naluri, perasaan manusia dapat II-33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyiratkan adanya keramahan, kelembutan dan kesakralan yang terungkap dari ekspresi benda yang merangsang perasaan estetis manusia, karena ekspresi benda menentukan nilai keindahan dari benda tersebut, yang selanjutnya bentuk dikatakan sebagai alat terpenting untuk mencapai keindahan bangunan. Elemen garis sebagai pembentuk awal bangunan
dan
pemilihan
warna
sangat
berpengaruh
terhadap
pembentukan citra bangunan yang diinginkan. Berikut adalah penjabaran mengenai elemen garis dan warna.
1. Elemen Garis Suatu bentuk akan mempengaruhi perasaan karena daya ingatan (pengalaman) dari lingkungan sebelumnya. Yang mana benda-benda yang sering kita lihat di alam dapat disederhanakan secara grafis menjadi garis-garis yang dapat menstimulir ingatan terhadap sifat-sifat alamiah yang menimbulkan asosiasi emosional bagi apresiatornya. Garis-garis memiliki ekspresi tertentu yang dinamakan The Expressions Of Line Symbol dan memberikan suatu sugesti tertentu pula, seperti garis horisontal mempunyai asosiasi kematian, kedamaian, ketenangan dan demikian pula dengan garisgaris lainnya. Berikut sejumlah jenis garis beserta karakter yang dihasilkannya :
Up Spray Idealisme, Spontanitas Horizontal Line Ketenangan, Istirahat, Kematian, Pasif Vertical Line
commit to user
Stabil, Megah, Agung, Kuat
II-34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rounded Arches Kuat, Kekukuhan, Kestabilan Diagonal Line Tidak Stabil, Dinamis Pyramid Kestabilan, Kemegahan, Kekuatan Expending Sphere Gembira Wave Line Lembut, Bergerak Dinamis Zig Zag Line Semarak, Kegairahan, Aktif
Tabel 2. Jenis-Jenis Garis Beserta Ekspresinya Sumber : Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur
2. Warna Warna pada bangunan bisa memberikan aspek psikoligis yang berbeda-beda bagi penggunannya. Dalam arti dan makna esotoris warna, penggunaan berbagai macam warna dapat membantu
meningkatkan
keadaan
spiritual.
Seperti
dapat
meredam emosi, dan secara nyata dapat bermanfaat secara psikis bagi tubuh. Sehubungan dengan kecantikan dengan energy matahari, matahari memiliki tujuh spectrum warna seperti yang terlihat
pada
kemunculan
pelangi
yang
disingkat
dengan
MEJIKUHIBINIU (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu). Masing-masing spectrum warna tersebut dalam penelitian yang dilakukan oleh Mary Bassano, seorang ahli terapi warna dan music, ternyata memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk melahirkan suatu kondisi memberikan penampilan menarik commityang to user
II-35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau cantik. Proses pemanfaatan spectrum warna matahari ini bias menggunakan dekorasi ruangan yang bisa memantulkan warna pilihan yang cocok dan memberi efek baik bagi penggunannya. Warna –warna tersebut antara lain akan diuraikan dibawah ini : ·
Merah Warna merah adalah warna pertama dari spectrum matahari. Ia mewakili energy hidup manusia yaitu darah. Orang yang merespons warna merah secara positif niscaya ia akan berenergi tinggi dan mandiri. Sehingga dapat mengekspresikan kebugaran tubuh dan wajah serta penampilannya menjadi terkesan cantik dan menarik. Sifat warna merah adalah Berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti bahaya, perang, darah, anarki, dan tekanan.
·
Jingga Jingga adalah warna kedua dari spectrum matahari dan merupakan warna yang hangat, menyegarkan dan menyuburkan. Menurut Bassano jika warna ini digunakan dengan tepat akan dapat menegmbalikan vitalitas. Pada tingkat mental dan emosi, warna jingga sering sering dapat digunakan untuk mengangkat seseorang dari depresi, dapat menimbulkan percaya diri dan keberanian kepada mereka yang merasa rendah diri. Jingga adalah warna yang “ramah” dan membantu memberi motivasi ketika dibutuhkan. Warna ini bias disebut sebagai suatu agen
commit to user
pembebas. Karena warna ini dapat membantu dalam kasus
II-36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengunduran mental dan depresi, serta mengurangi rasa cemas dan rasa takut yang menekan. Warna jingga juga dapat membantu dalam menimbulkan kestabilan sikap. Ia memberikan efek yang membantu asimilasi ide-ide baru dan membawa pencerahan mental dengan rasa kebebasan
dari
batasan-batasan.
Keterbatasan
seorang
perempuan dari depresi sama artinya menyelamatkan kecantikan fisiknya yang jika terkena terjangan depresi akan layu. Dengan menggunakan warna jingga maka akan bias mengadaptasi depresi sehingga sinar kecantikan akan tetap memancar dari dalam diri seorang perempuan. ·
Kuning Karena kuning adalah warna ketiga dalam spectrum sinar matahari maka kuning menurut Bassano, juga merupakan pusat ketiga jiwa yang berhubungan dengan ulu hati dan kelenjar pankreas. Pikiran dan emosi yang dimengerti di dalam otak, dirasakan pada ulu hati. Karena daerah ulu hati adalah pusat emosi. Maka warna kuning dalam banyak kasus dapat digunakan untuk
menyeimbangkan
emosi
yang
tengah
mengalami
goncangan yang kuat. Dalam hubungannya dengan kecantikan dan arsitektur, dapat disimpulkan bahwa warna bias memberikan sugesti positif. Yakni berupa pandangan bahagia dan kecerahan dalam hidup bagi yang ‘menguningkan’ lingkungannya. Seseorang yang melakukan
hal
tersebut
diwajah
dan
perilakunya,
akan
memancarkan rasa bahagia dan kecerahan, yang mana semua itu
commit to user
akan dirasakan oleh orang-orang disekitarnya sebagai sebuah
II-37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kecantikan dari dalam (inner beauty). Pola tersebut menunjukkan hubungan yang sangat erat antara inner beauty dengan natural beauty yang berasal dari warna kuning, spectrum sinar matahari. Warna kuning menciptakan perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan lebih kreatif. Kuning juga dapat merugikan kita karena menyampaikan pesan perasaan ketakutan, kerapuhan
secara
emosi,
depresi,
kegelisahan,
dan
keputusasaan. Pilihan warna kuning yang tepat dan penggunaan yang sesuai akan mengangkat semangat kita dan lebih percaya diri. ·
Hijau Hijau adalah warna keempat dalam spectrum matahari yang membawa ketenangan pkiran, kedamaian dan ketentraman pada jiwa. Menurut Bassano warna hijau dibutuhkan untuk menjembatani jurang pemisah antara aktifitas atau fisik dan spiritual. Jika diamati warna hijau menjadi penengah dari spectrum matahari karena ia merupakan campuran kuning di satu sisi dan biru disisi lainnya. Itulah sebabnya ia bias menjadi penyeimbang yang hebat. Sehingga warna hijau sering digunakan untuk penyembuhan pada situasi apapun. Warna hijau juga berarti kesehatan, keseimbangan, rileks, dan kemudaan. Unsur negatif warna ini di antaranya memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat melemahkan pikiran dan fisik. Di dalam sejarah China, warna hijau adalah warna perempuan. Lain dengan budaya muslim, yang menganggap warna hijau adalah warna yang suci. Warna
commit to user
untuk perdamaian juga hijau.
II-38
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Biru Biru adalah warna kelima dari spectrum sinar matahari. Warna ini mewakili kesadaran spiritual yaitu sebuah rasa ketuhananyang
juga
berarti
kesejukan,
ketenangan
dan
kedamaian di dalam hati. Orang dengan warna dasar biru mengapresiasikan indahnya kesederhanaan hidup dan alam. Dalam
kaitannya
dengan
kecantikan
warna
biru
dapat
dipergunakan pada berbagai jenis pengobatan. (Bassano, 2010) Warna biru melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan, pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa depresi dan ragu-ragu. Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan ringan.
Biru
muda
akan
menenangkan
dan
menolong
berkonsentrasi dengan tenang. Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak punya emosi atau ambisi. ·
Ungu Ungu adalah warna ketujuh dalam spectrum sinar matahari, yang memiliki getaran spiritual sangat tinggi. Menurut Warna ungu memiliki kemampuan untuk menumbuhkan rambut. Warna ungu telah terbukti berhasil menyembuhkan kebotakan. Bahkan dalam kondisi tidak ada akar rambut yang tersisa. (Bassano, 2010) Warna
ungu memberi
efek
spiritual,
kemewahan,
keaslian, dan kebenaran. Ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Kemerosotan dan mutu yang
commit to user
jelek adalah sifat-sifat negatif warna ini.
II-39
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Merah Muda Warna merah muda adalah warna yang melambangkan kasih sayang dan perasaan romantis, kesan lembut serta sosok orang muda bahkan anak-anak.
·
Putih Warna putih adalah warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Warna putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa berarti kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, dan kain kafan.
·
Abu-abu Warna abu-abu adalah warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, perangkat dapur, dan rumah.
·
Hitam Warna hitam berkesan elit, elegan, memesona, kuat, agung, teguh, dan rendah hati. Kesan negatifnya adalah hampa, sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau bisa juga penyakit. Tak seperti putih yang memantulkan warna, hitam menyerap segala warna. Dengan hitam, segala energi yang datang akan diserap. Walau mampu memesona dan berkarakter kuat, tapi banyak orang yang takut akan “gelap”. Warna hitam berkonotasi gelap.
·
commit to user
Cokelat
II-40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Warna
coklat
berkesan
natural,
membumi,
stabil,
menghadirkan kenyamanan, keyakinan, keamanan, kesan elegan dan akrab. Bila terlalu banyak bisa berkesan berat atau kaku. (Ashad dalam Natural, 2011)
3. Material Material merupakan salah satu elemen bangunan yang dapat memunculkan sebuah kesan tersendiri pada bangunan. Pemilihan material yang tepat dapat membantu memunculkan pencitraan yang sesuai dengan karakter yang ingin ditampilkan. Dibawah ini adalah table tentang beberapa bahan material. Material
Contoh Pemakaian Untuk bangunan rumah tinggal dan tempat masyarakat membutuhkan kontak langsung dengan bangunan Banyak digunakan untuk bangunan perumahan, monumental dan komersial
Sifat
Kesan Penampilan
Kayu
Mudah dibentuk, juga untuk konstruksi yang kecil; bentuk lengkung
Hangat, lunak, alamiah, menyenangkan
Batu bata
Fleksibel, terutama pada detail dapat untuk macam-macam struktur, bahkan untuk strukturstruktur besar Hanya menahan gaya tekan
Praktis
Baja
Hanya menahan gaya tarik
Keras, kokoh dan kasar
Metal Kaca
Efisien Tembus pandang dan biasanya digabung dengan bangunan lain Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan dapat diberi macam-macam warna
Ringan dan dingin Ringkih, dingin dan dinamis
Bangunan monumental dan bangunan pemerintahan Bangunan pemerintahan dan bangunan utilitas Bangunan komersil Hanya sebagai pengisi
Ringan, dinamis dan informal
Bangunan yang bersifat santai
Beton
Plastic
Formil, keras dan kaku
Tabel 3. Sifat-sifat material Sumber : Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur
commit to user
II-41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Arsitektur Metafora 1. Arsitektur Metafora Arsitektur merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menciptakan sesuatu melalui persamaan atau perbandingan.
Istilah
“Metafora”
berasal
dari
bahasa
Yunani
metapherein (Perancis metaphore, Latin metafora, Inggris methapor). “meta” dalam hal ini, diartikan sebagai memindahkan atau yang berhubungan
dengan perubahan.
Sedangkan
“Pheren”
berarti
mengandung atau memuat. Dari etimologinya, metafora menunjukkan pemindahan (transfer) sesuatu yang dikandungnya (makna). Metafora adalah serangkaian tuturan atau kalimat dimana satu istilah dipindahkan maknanya kepada obyek atau konsep lain yang ditunjukkan melalui perbandingan tak langsung atau analogi. Metafora disebut sebagai bahasa yang bersifat perlambang atau kiasan (figurative language). Pada tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan bahasa. Menurut Charles Jenks dalam bukunya The Language Of Post Modern Architecture, dimana arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa, antara lain dengan cara metafora. Arsitektur sebagai komunikasi adalah bahasa non-verbal dimana bangunan mewakili salah satu bentuk komunikasi dan seperti bahasa
juga
menggunakan
kosakata
dan
sintaksis
atau
penggabungan kosakata. Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau menyukai
commit to user
karyanya. II-42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Manusia
tidak
menciptakan
makna
dari
apa
yang
diinderakannya karenasesungguhnya makna telah ada dalam obyek itu sendiri dan tersedia untuk manusia yang siap untuk menyerapnya. Pendapat yang dinamakan affordance ini menyatakan bahwa suatu obyek atau konsep menonjolkan sifat khasnya yang dapat ditangkap manusia. Interpretasi metafora tidak hanya berdasarkan pengertian kita akan semantic namun juga pengetahuan kita akan dunia nyata. 2. Bentuk-Bentuk Metafora Samuel Levin, seorang ahli bahasa, mengidentifikasikan metafora menurut bentuk ekspresinya menjadi lima jenis : a. Metafora konvensional (conventional metaphor) Sebuah metafora dinilai konvensional saat ia membentuk bagian dari pengertian sehari-hari kita akan suatu pengalaman. Metafora tersebut akan terproses secara otomatis, tanpa usaha dan terkadang tanpa perhatian kita. Sebagai contoh, “harga-harga naik”, “menanjak”, “melambung”, atau “rendah” dan “jatuh”. b. Metafora penyalur (conduct metaphor) Konsep “komunikasi” dimengerti melalui sebuah metafora, yaitu metafora penyalur dimana “ide” adalah obyek dan “kata” adalah wadah. Sehingga komunikasi adalah pengiriman ide-obyek dalam bentuk kata-wadah. Ide bahwa kata-kata memiliki arti di dalamnya adalah suatu konsekuensi dari metafora penyalur ini. c. Metafora puitis (poetic metaphor) Metafora puitis, dalam syair-syair karya sastra, memanfaatkan pemikiran metaforik yang telah biasa kita dengar sehari-hari,
commit to user
dengan
memperluas
metafora
tersebut
atau
II-43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengkombinasikannya. Sebagai contoh, ada suatu metafora dimana “kehidupan” dimengerti sebagai “hadir di sini” dan “kelahiran” sebagai “kedatangan” serta “kematian” sebagai “keberangkatan”. d. Metafora kesan (image metaphor) Metafora tidak saja memproyeksikan struktur dari suatu konsep kepada yang lain, tetapi juga dapat memproyeksikan struktur dari suatu kesan kepada kesan yang lain. Sebagai contoh, Penyair Andre Breton menulis “my wife, whose waist is an hourglass”. Disini kesan dari sebuah jam pasir “hourglass” dipetakan ke dalam kesan pinggul seorang wanita. e. Metafora tingkat umum (generic-level metaphor) Metafora tingkat umum adalah metafora yang tidak terbatas pada kerangka daerah asal dan daerah target. Satu contoh adalah metafora “peristiwa” adalah “tindakan” yang menafsirkan peristiwa sebagai tindakan yang dilakukan oleh beberapa pengantar metafora. Metafora seperti ini akan banyak menghasilkan personifikasi.
3. Metafora Dalam Arsitektur Arsitektur sebagai instrument komunikasi harus dapat menyampaikan makna yang terkandung didalamnya. Arsitektur bukan hanya sekedar bangunan mati yang tidak memiliki jiwa namun arsitektur adalah sebuah bentuk bahasa, shingga ia merupakan bagian dari komunikasi. Makna primer dalam arsitektur adalah bangunan sebagai
commit to user
wujud fungsi dan struktur fisik, makna sekunder akan mewakili dan
II-44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menekankan pada bagian-bagian yang berkaitan dengan pengirim, penerima, dan kode yang merupakan suatu sistem sehingga sebuah pesan dapat dimengerti. Metafora arsitektural berkenaan dengan pendefinisian wujud bentuk arsitektur, yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis antara kiasan tertentu dari arsitek ke dalam bentuk ruang bangun rancangannya, sebagai makna kedua disamping pemenuhan fungsi bangunan. Metafora dalam
arsitektur bagaikan
kaisan berbahasa, memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat ckup logis. Charle Jencks dan Michael Graves melihat bahwa orang dengan latar belakang berbeda akan membaca ekspresi metaforik (dalam hal ini bangunan) secara berlainan. Metafora berkaitan dengan
pemahaman
manusia,
dengan
pengalaman
yang
melatarbelakangi pemikiran manusia. Pengalaman dan pemahaman manusia terhadap sebuah konsep akan terpatri dalam ingatannya, bentuk yang terlihat, permukaan yang kasar, cahaya terang, sampai wang bunga dan lain-lain. Karakteristik ruang kode visual maupun ekspresi tarikan garis adalah upaya untuk merangsang pemahaman manusia kepada konsep yang ingin ditampilkan. Arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip metafora pada umumnya dipakai jika: a. Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu obyek (konsep atau obyek) ke obyek lain. b. Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu obyek (konsep atau obyek) seakan-akan suatu hal yang lain.
commit to user
II-45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan lainnya (dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subyek yang sedang dipikirkan dengan cara baru). Kegunaan penempatan metafora pada arsitektur sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan kreatifitas arsitektural yaitu sebagai berikut : a. Memungkinkan untuk melihat suatu karya arsitektural dari sudut pandang yang lain. b. Mempengaruhi untuk timbulnya suatu interpretasi masyarakat. c. Mempengaruhi pengertian terhadap suatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum ada pengertian sama sekali. d. Dapat menghasilkan arsitektur yang lebih ekspresif. 4. Kategori Arsitektur Metafora Menurut Anthony C. Antoniades (1990) dalam Poetic of Architecture: Theory of Design, mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalam tiga kelompok, yaitu: a. Metafora abstrak (intangible metaphor) Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya: sosial, budaya, kondisi manusia. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum karya Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan budaya didalamnya.
commit to user
Gambar 5. Nagoya City Art Museum
II-46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Metafora konkrit (tangible metaphor) Rancangan arsitektur yang mengacu kepada bendabenda nyata dan dapat dirasakan secara visual. Rancangan yang menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung terbang kedalam bangunan.
Gambar 6. Stasiun TGP
c. Metafora kombinasi (combined metaphor) Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX
Plaza Indonesia karya Budiman
Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.
Gambar 7. EX Plaza Indonesia
5. Metafora Gender Dalam Arsitektur Arsitektur dapat menjadi suatu media komunikasi massal, pesan-pesan yang disampaikan ini juga banyak menyampaikan masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yaitu gender. Selain makhluk
commit to user
II-47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua gender, yaitu gender pria dan wanita . a. Gender Pria Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kotak-kotak, yang memiliki kesan solid, kuat, dan kaku.
Gambar 8. Bangunan House X (Peter Eisenman)
b. Gender Wanita Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kurva atau lengkung,
yang
memiliki
kesan
dinamis,
indah,
dan
eksotis.Psikologi, ideologi, cara pandang, dan cara mencari solusi oleh arsitek dapat memberi banyak pengaruh kepada bentuk rancangan arsitektur.
H. PRESEDEN
Gambar 9. Court For Madrid (Zaha Hadid)
1. Harapan Indah Club (Fasilitas Kebugaran Umum) Harapan Indah Club (HIC) bukanlah sport club pertama di Bekasi, tetapi di lihat dari luas dan fasilitas yang tersedia merupakan sport club terbesar di bekasi. Secara umum
Harapan Indah Club
berada pada lokasi yang strategis dengan kawasan industri yang ada di Bekasi dan Jakarta Timur sebagai fasilitas pendukung bagi kawasan permukiman Harapan Indah.
commit to user
II-48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 10. Harapan Indah Club Sumber : www.harapanindahsportclub.blogspot.com
Dengan luas 1.3 Ha HIC memiliki fasilitas olahraga dan rekreasi antara lain: Olympic Size Pool, Children Pool & Water Slide,Children Playground, Badminton Hall, Basket Ball, Billiard Room, Table Tennis, & Tennis Court, White Sand Pool, Fitness Centre & Gym, Aerobic Room, Jogging Track dan Sauna.
Gambar 11. Fasilitas Tennis Sumber : www.harapanindahsportclub.blo gspot.com
Gambar 12. Fasilitas Fitness Sumber : www.harapanindahsportclub.blo gspot.com
Selain itu HIC juga memiliki fasilitas olahraga penting lainnya seperti Restaurant dengan nama Beranda Cafe yang menyajikan makanan oriental, Western serta makanan sunda. Serta ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk acara pernikahan,ulang tahun,rapat perusahaan,wisuda dan lain-lain,juga terdapat fasilitas spa & massage. Hanny Bee Kids Club Keberadaan Hany Bee Kids Club di Harapan Indah Club cukup menjadi daya tarik tersendiri bagi anakanak sehingga menambah keragaman fasilitas yang telah ada.
commit to user
II-49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 13.Cafetaria Sumber : www.harapanindahsportclub.blo gspot.com
Gambar 14.Karaoke Room Sumber : www.harapanindahsportclub.blo gspot.com
Gambar 15 Hanny Bee Kids Club Sumber : www.harapanindahsportclub. blogspot.com
2. House Of Shafa Salon & Swimming Pool Di
Jakarta,
terdapat
beberapa kolam
renang khusus
perempuan. Antara lain House of Shafa yang terletak di kawasan Tebet. Untuk menikmati fasilitas ini pengunjung dikenakan biaya 20 ribu rupiah. House Of Shafa ini merupakan perpaduan antara Salon Kecantikan dan Kolam Renang khusus untuk muslimah saja. Sehingga ketika konsumen lelah setelah berenang, maka mereka dapat pula menikmati fasilitas perawatan yang ada di salon tersebut. Selain itu juga ada butik yang menjual perlengkapan muslimah. House Of Shafa terletak di Jl. Tebet Timur Dalam Raya 57, Jakarta Selatan. Visi dari House Of Shafa adalah untuk menyediakan layanan bagi wanita muslim untuk merawat kecantikan dan kebugaran dengan nyaman. Kamar mandi yang nyaman seperti kamar mandi rumahan serta mushola yang nyaman menambah kenyamanan tersendiri bagi konsumen untuk beraktivitas disni.
commit to
Gambar 16. Kolam Renang House Of Shafa Sumber : www.id.88db.com/Olahragauser Fitness/Kolam-Renang/
II-50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Azzahra Salon & Spa Muslimah AZZAHRA
adalah
suatu
mengidentifikasikan diri dalam
bentuk
bidang
wirausaha
Beauties
yang
Treatment
of
Woman’s Moslem atau perawatan kecantikan khusus wanita muslim, dengan
segala
inovasi
dan
improvisasinya.
AZZAHRA Didirikan sejak 21 November 2004. Seiring umur perjalanannya tersebut, telah membuat suatu gebrakan dengan mengawali bedah bisnisnya yang diperuntukkan khusus untuk wanita muslim dengan segala atributnya dimana seorang konsumen dengan notabene wanita muslimah dapat betul-betul totaly comfortable atau mendapatkan “Sense of Privacy”. Sejauh ini AZZAHRA telah mampu dan berani bersaing untuk mengikuti trend perawatan “Beauties Care” unitnya yang hampir menyamai salon-salon yang telah berjalan mendahuluinya walaupun dengan bentuk usaha sejenis tetapi mempunyai spesialisasi yang berbeda. Azzahra telah mengeluarkan 55 jenis pelayanan, dengan kapster dan peralatan yang memadai serta dengan menggunakan bahan-bahan dengan kategori halal. Perawatan tersebut antara lain : Unit Perawatan Badan o
Facial Aromaterapi
o
Manicure & Pedicure
Make Up (Wisuda & Pengantin
o
Muslimah)
Unit Perawatan Rambut o
Hair Spa & Masker Rambut o
Keriting
o
Clinic Hair Treatment
o
Rebonding
o
Creambath
o
Toning
o
Cut & Blow
o
Semir
commit to user
II-51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perawatan Pengantin Dibagi menjadi 2 Paket : ·
Paket Fatimah 1 (2 Minggu) Minggu I : Lulur+Facial Aroma Therapy+ Hair Spa+Manicure+Pedicure Minggu II : Spa Zahra+Ratus Vagina+ Ratus Rambut
·
Paket Fatimah II (4minggu) Minggu I : Lulur+Facial+Hair Spa Minggu II : Lulur+Creambath +Manicure +Pedicure Minggu III : Lulur+Facial Aroma Therapy Minggu IV : Spa Zahra+Ratus Vagina+ Ratus Rambut
Unit Perawatan Wajah, Tangan Dan Kaki ·
Ratus Vagina
·
Bath Up
·
Ratus Rambut
·
Shower
·
Hand Spa & Foot Spa
·
Body Lotion
·
Masker
4. Butik Rabbani CV.Rabbani Asysa bergerak dibidang garment secara defacto berdiri sejak Tahun 1991 dan secara dejure Tahun 2001. Saat ini CV.Rabbani merupakan salah perusahaan kerudung yang terbesar
diindonesia
yang
senantiasa
dinamis
dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang progresif. Core Business nya berupa kerudung instan yang menjadi trend setter kerudung
commit to user
II-52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan professor kerudung indonesia. Produk produk yang di hasilkan merupakan produk yang fashionable dan tetap syar'i dengan mengedepankan trend dan model terkini, sehingga diminati dari anak-anak, remaja, orang tua hingga manula dengan segmentasi pasar yang beragam. Perusahaan ini mempunyai misi untuk menjadi Perusahaan Kerudung Terbaik dan Terbesar di Dunia Tahun 2020
Gambar 16. Eksterior Butik Rabbani Sumber : www.Rabbani.co.id
Gambar 17. Interior Butik Rabbani Sumber : www.Rabbani.co.id
5. Taman Menteng Taman Menteng ini berukuran kurang lebih 153m x 165m. Taman yang terletak di tengah kota Jakarta ini hampir selalu ramai dikunjungi oleh warga sekitar.Taman Menteng ini bisa dikatakan sebagai taman yang lengkap. Disini terdapat sebuah kolam yang berada ditengah dari dua taman utama dalam satu sumbu yang simetris. Keindahan taman dan kolam ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Selain taman dan kolam, Taman Menteng juga memiliki sebuah icon dari daerah tersebut yaitu rumah kaca yang berjumlah 2 buah. Kehadiran rumah kaca diantara gedung-gedung pencakar langit di
commit to user
II-53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jakarta merupakan sesuatu yang sangat jarang terlihat di kota-kota lainnya. Dan rumah kaca di Taman Menteng tersebut juga menjadi daya tarik utama pengunjung untuk mengunjunginya, selain kesegaran udara alami dari taman itu sendiri.
Gambar 18. Taman Menteng Sumber : http://prastyoadi.blogspot.com/2012/01/keindahan-ditengahpadatnya-ibukota.html
Selain taman, kolam, dan rumah kaca, Taman Menteng ini juga memiliki jalur pedestrian yang cukup bagus. Baik dari segi penataan batu-batuannya maupun dari segi sirkulasi. Suasana Taman Menteng di malam hari juga tidak kalah indahnya dengan di siang hari. Keindahan ini diperoleh dari bagusnya penataan pencahayaan di malam hari. Ini yang membuat warga sekitar juga bisa mengunjunginya di malam hari.
Gambar 19. Taman Menteng Sumber : http://prastyoadi.blogspot.com/2012/01/keindahan-ditengahpadatnya-ibukota.html
commit to user
II-54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III TINJAUAN KOTA SOLO
A. Data Fisik Kota Solo 1. Peta Lokasi
Gambar 20. Peta Kota Solo Sumber : RUTRK Surakarta Tah un 2007-2016
2. Letak & Luas Wilayah Kota Surakarta terletak antara 110° 45’ 15” dan 110° 45’ 35” Bujur Timur dan antara 7° 35’ dan 7° 56’ Lintang selatan. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang maupun Jogyakarta. Wilayah Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan ”Kota SOLO” merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ± 92 m dari permukaan air laut dengan batas-batas administrasi sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur
: Kabupaten Boyolali dan Karanganyar.
commit to user
: Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo.
III-55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebelah Selatan
: Kabupaten Sukoharjo.
Sebelah Barat
: Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan
Boyolali. Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 44,06 km2 yang terbagi dalam 5 Kecamatan 51 Kelurahan. Jumlah RW tercatat sebanyak 592 dan RT sebanyak 2.644. dengan jumlah KK sebesar 127.742 KK, maka rata-rata jumlah KK setiap RT berkisar sebesar 48 KK setiap RT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.07 Tabel 4. Banyaknya Kelurahan, RW, RT dan Kepala Keluarga di Kota Surakarta Tahun 2005 berikut. Sumber : Buku Surakarta Dalam Angka Tahun 2005
No
Kecamatan
Kelurahan
RW
RT
KK
1
Laweyan
11
105
451
22.864
2
Serengan
7
75
332
15.020
3
Pasar Kliwon
9
100
424
20.242
4
Jebres
11
145
605
31.870
5
Banjarsari
13
167
832
37.870
Kota
51
592
2.644
127.742
3. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan data struktur penduduk menurut jenis kelamin di
Kota
Surakarta
pada
tahun
2005,
jumlah
penduduk
perempuan/wanita lebih banyak dari penduduk laki-laki, yaitu : a. Penduduk laki-laki
: 276.146 jiwa
b. Penduduk perempuan
: 283.900 jiwa
Keadaan tersebut juga terjadi di 5 wilayah kecamatan yang ada, yaitu jumlah penduduk wanita lebih banyak dari laki-laki. Keadaan selengkapnya tentang struktur penduduk menurut jenis
commit to user
III-56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelamin di Kota Surakarta tahun 2005, dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 5. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Surakarta Dirinci Per Kecamatan Tahun 2005 Sumber : Buku Surakarta Dalam Angka Tahun 2005
No.
Kecamatan
Penduduk Laki-laki
Penduduk Perempuan
Jumlah
1
Laweyan
53.921
55.234
109.155
2
Serengan
30.962
31.673
60.635
3
Pasar Kliwon
42.370
44.338
86.708
4
Jebres
68.749
70.543
139.292
5
Banjarsari
80.144
82.112
162.256
276.146
283.900
560.046
Jumlah
Dari paparan data pada tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk wanita lebih banyak daripada jumlah penduduk pria. Sehingga
bangunan
ini
tentunya
dapat
memfasilitasi
segala
kebutuhan-kebutuhan wanita khususnya muslimah. 4. Struktur Penduduk Menurut Agama Berdasarkan data tahun 2005, struktur penduduk menurut agama di Kota Surakarta adalah sebagai berikut : a. Pemeluk agama Islam
: 403.412 jiwa
b. Pemeluk agama Kristen Katholik
: 73.251 jiwa
c. Pemeluk agama Kristen Protestan
: 75.171 jiwa
d. Pemeluk agama Budha
:
4.211 jiwa
e. Pemeluk agama Hindu
:
1.993 jiwa
Keadaan selengkapnya tentang struktur penduduk menurut agama di Kota Surakarta tahun 2005 dirinci per kecamatan, dapat dilihat pada tabel 4.
commit to user
III-57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel : 6. Struktur Penduduk Menurut Agama di Kota Surakarta Dirinci Per Kecamatan Tahun 2005 Sumber : Buku Surakarta Dalam Angka Tahun 2005
No
1 2 3 4 5
Kecamatan
Kristen Katholik
Islam
Kristen Protestan
Budha
Hindu
Jumlah
Laweyan
86.859
10.506
10.837
415
538
109.155
Serengan
47.570
7.247
7.473
96
72
62.458
Pasar Kliwon
67.042
9.100
9.551
847
168
86.708
Jebres
90.987
22.016
21.830
1.766
862
137.461
Banjarsari
110.954
24.382
25.480
1.087
353
162.256
Kota
403.412
73.251
75.171
4.211
1.993
558.038
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di kota Solo mayoritas beragama islam. Sehingga bangunan ini tentunya mampu memfasilitasi segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh wanita muslimah. 5. Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kota Surakarta selama 5 tahun terakhir, dapat dihitung laju pertumbuhan ekonomi wilayah Kota Surakarta, yaitu sebagai berikut : Ø Tahun 2001
: 4,08%
Ø Tahun 2002
: 5,31%
Ø Tahun 2003
: 6,48%
Ø Tahun 2004
: 5,27%
Ø Rata-rata
: 5,287%
Dari 9 sektor ekonomi yang ada, yang memiliki pertumbuhan di atas rata-rata tersebut adalah : Ø Sektor Jasa-jasa
: 6,635%
Ø Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
: 5,670%
Ø Sektor Listrik, Gas dan air Bersih
: 5,420%
commit to user
III-58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Sektor Industri
: 5,302%
Hal ini menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk perumusan
kebijakan
pengembangan
kegiatan
kota,
dengan
memperhatikan aspek-aspek lain yang berpengaruh pula. Secara rinci kondisi pertumbuhan ekonomi yang dirinci menurut sektor dan sub sektor ekonomi dari tahun 2001-2001, dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 7. Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Dirinci Menurut Lapangan Usaha Tahun 2001-2004 Sumber : Hasil Analisa No 1
LAPANGAN USAHA
TAHUN 2001
2002
2003
2004
RATARATA
0,08
8,07
7,95
-1,93
3,543
-10,26
7,08
4,29
-5,09
-0,996
1.2. Perkebunan
-6,88
4,55
-3,54
17,96
3,023
1.3. Peternakan
1,56
8,21
8,47
-1,65
4,149
-10,78
15,25
-7,90
-34,51
-9,487
PERTANIAN 1.1 Janaman Pangan
1.4. Perikanan
3,111
2
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
1,10
7,62
4,45
-0,72
3
INDUSTRI
3,81
4,83
6,63
5,93
5,302
3.1. Industri Besar dan Sedang
3,75
4,88
6,60
6,51
5,434
3.2. Industri Kecil
3,80
6,00
7,42
-0,52
4,174
3.3. Industri Rumah Tangga
4,90
2,28
5,92
6,51
4,903
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
4,28
4,33
6,00
7,07
5,420
4.1. Listrik
4,25
4,57
7,54
8,10
6,116
4.2. Air Minum
4,43
3,20
-1,22
1,79
2,051
5
BANGUNAN
3,57
4,95
7,32
1,21
4,261
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
3,65
4,26
6,57
7,95
6.1. Perdagangan
3,80
4,48
6,18
8,21
5,668
6.2. Hotel
2,44
3,39
10,96
6,12
5,727
6.3. Restoran
2,80
2,36
8,15
6,27
4,896
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
3,84
4,68
5,78
5,98
7.1. Pengangkutan
3,80
4,86
5,54
6,61
5,200
7.2. Komunikasi
4,00
3,94
6,78
3,40
4,530
7.3. Pos dan Giro
1,42
1,12
1,94
7,81
3,072
7.4.Telekomunikasi
4,92
4,92
8,40
2,01
5,065
KEUANGAN, PERSEWAAN & JS PERUSAHAAN
6,12
4,13
3,68
5,08
4,01
4,62
2,86
6,43
4,477
11,26
6,27
3,88
6,68
7,022
4
7
8
8.1. Bank dan LKBB 8.2. Jasa Penunjang Keuangan
commit to user
5,607
5,069
4,755
III-59
perpustakaan.uns.ac.id
9
digilib.uns.ac.id
8.3. Sewa Bangunan
7,50
1,87
5,09
1,14
3,899
8.4. Jasa Perusahaan
7,00
0,38
8,58
2,58
4,637
JASA-JASA
5,26
9,34
7,32
4,61
6,635
9.1. Pemerintahan Umum
4,50
13,94
8,84
4,96
8,061
9.2. Swasta
7,20
-2,00
2,97
3,55
2,930
4,08
5,31
6,48
5,27
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Sector
perdagangan
sangat
berpengaruh
5,287
terhadap
perekonomian. Serta menduduki peringkat ke-2 setelah sector jasajasa. Selain itu juga perdagangan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya yang terlihat pada table dari tahun 2001-2004 yang mengalami peningkatan secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat selalu mengambil peran dalam sector perdagangan. Sesuai dengan bangunan yang akan direncanakan dimana didalamnya terjadi roda perdagangan. Sehingga diharapkan nantinya bangunan ini dapat memberikan dampak yang baik terhadap kota Solo. 6. Arah Pengembangan Kota Secara spasial, perkembangan Kota Surakarta baik secara eksternal maupun internal yang memiliki kecenderungan sebagai berikut : Ø Secara eksternal Kota Surakarta mampu menumbuhkembangkan kawasan
perkotaan
di
sekitarnya
yang
meliputi
kawasan
Kartosuro, Colomadu, Solobaru, Jaten, Palur dan Kaliyoso, sehingga membentuk mata rantai kegiatan sosial ekonomi lintas wilayah, yang secara fisik sudah termasuk dalam kategori kawasan perkotaan metropolitan. Ø Terjadinya disparitas pertumbuhan antara kawasan Solo Bagian Selatan yang sudah sangat intensif dan kawasan Solo Bagian Utara yang kurang memiliki daya tarik untuk berkembang.
commit to user
III-60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Intensitas pemanfaatan ruang Kota Surakarta (terlebih Surakarta Bagian Selatan) sudah sangat padat dan ruang terbuka untuk umum (public space) sangat terbatas. Mendasarkan pada pertimbangan di atas, Kota Surakarta dalam jangka 10 tahun kedepan diarahkan perkembangannya sebagai berikut: Ø Secara eksternal perlu adanya pengaturan secara terpadu lintas wilayah
melalui
perencanaan
struktur
kawasan
perkotaan
metropolitan, sehingga kawasan perbatasan yang selama ini sering terjadi konflik, berubah menjadi kerjasama yang sinergis. Ø Mengarahkan perkembangan Kota Surakarta Bagian Utara melalui pengembangan jaringan infrastruktur serta pengalokasian kegiatan baru yang mampu merangsang dan menjadi daya tarik terhadap kegiatan lainnya. Ø Mengembangkan dan merekomendasikan adanya perkembangan vertikal pada kawasan kota yang padat (Surakarta Bagian Selatan). 7. Rencana Sistem Lingkungan Rencana sistem lingkungan Kota Surakarta ini adalah menyangkut pembagian wilayah kota menjadi beberapa Bagian Wilayah Kota (BWK), beberapa Sub Bagian Wilayah Kota (SBWK) dan beberapa Unit/Blok satuan lingkungan, di mana masing-masing bagian/unit tersebut memiliki pusat kegiatannya masing-masing sesuai dengan besaran satuan lingkungannya. Mendasarkan pertimbangan tersebut serta kondisi wilayah serta demografinya, dikembangkan struktur pelayanan Kota Surakarta
commit to user
III-61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjadi beberapa Bagian Wilayah Kota (BWK) yang masing-masing memiliki pusat pelayanannya, yaitu sebagai berikut : a. Bagian Wilayah Kota I (BWK I) Merupakan wilayah yang berada di bagian Selatan Kota Surakarta yang meliputi wilayah dari : Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Pasarkliwon Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Serengan Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Laweyan Pusat BWK I ini berada di sekitar kawasan Perdagangan Singosaren. b. Bagian Wilayah Kota II (BWK II) Merupakan wilayah yang berada di bagian Barat Daya Kota Surakarta yang meliputi wilayah : Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Laweyan Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari Pusat BWK II ini berada di sekitar kawasan Purwosari. c. Bagian Wilayah Kota III (BWK III) Merupakan wilayah yang berada di bagian Barat Laut Kota Surakarta yang meliputi Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari, pusat BWK III ini berada di sekitar kawasan Pasar Nusukan. d. Bagian Wilayah Kota IV (BWK IV) Merupakan wilayah yang berada di bagian Timur Laut Kota Surakarta yang meliputi wilayah dari : Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari
commit to user
Pusat BWK IV ini berada di sekitar Kantor Kelurahan Mojosongo.
III-62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Bagian Wilayah Kota V (BWK V) Merupakan wilayah yang berada di bagian Timur Kota Surakarta yang meliputi wilayah dari : Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari Pusat BWK V ini berada di sekitar kawasan Bundaran Jebres. f. Bagian Wilayah Kota VI (BWK VI) Merupakan wilayah yang berada di bagian Tengah Kota Surakarta yang meliputi wilayah dari : Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Jebres Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Banjarsari Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Laweyan Ø Sebagian Wilayah Kecamatan Pasarkliwon Pusat BWK VI ini berada di sekitar kawasan Pasar Legi.
Gambar 21. Peta Kota Solo Sumber : RUTRK Surakarta Tahun 2007-2016
commit to user
III-63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Potensi Kota Solo Terkait
Dengan Komunitas
Muslimah,
Pusat
Kebugaran dan Kecantikan Di Solo Kota Solo merupakan kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal tersebut karena jumlah penduduk yang beragama Islam menduduki peringkat pertama disusul oleh penduduk beragama kristen protestan lalu penduduk beragama Kristen Katholik lalu Budha dan Hindu. Jika dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan pembagian antara perempuan dan lelaki, jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Di solo juga terdapat beberapa pesantren dan universitas yang siswi dan mahasiswinya menggunakan jilbab. Dengan demikian pengadaan fasilitas kebugaran dan kecantikan yang dikhususkan untuk wanita muslimah sangatlah diperlukan dan sangat membantu muslimah agar tetap dapat menjaga kebugaran dan kecantikan yang ada pada dirinya masing-masing dan tentunya sesuai dengan syariat Islam. Saat ini di kota Solo sedang berkembang beberapa komunitas muslimah diantaranya adalah Solo HIjabers dan Solo Moslem Look yang sangat diminati oleh wanita-wanita muslim di Solo. Namun sayangnya mereka belum memiliki sebuah wadah yang dapat menampung segala aktivitasnya. Pada beberapa event besar mereka selalu berpindah-pindah tempat dalam melakukan aktivitasnya. Seperti misalnya ketika Solo Hijabers
melakukan
pameran
busana
muslimah
dan
melakukan
pagelaran fashion show, mereka melakukannya di Solo Grand Mall. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah yang direncanakan juga menyediakan fasilitas open/public space. Sebagaimana yang tertera
commit to user
III-64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada RUTRK Solo pada bagian arah pengembangan kota yang berisi bahwa di kota Solo ruang public space sudah sangat terbatas.
C. Data Sekretariat Komunitas Muslimah, Pusat Kebugaran dan Kecantikan Di Solo Seiring dengan perkembangan Kota Solo yang semakin hari semakin pesat banyak bermunculan tempat-tempat pelayanan kecantikan dan mode yang tersebar di beberapa titik Kota Solo. Selain itu saat ini juga tengah berkembang sebuah komunitas muslimah di Indonesia yang bernama Hijabers Comunity. Komunitas tersebut pertama kali berdiri di Jakarta. Komunitas itu kini sudah mulai merambah kota Solo dan menginspirasi wanita-wanita muslim di Solo untuk membuat komunitas muslimah dan bergabung ke dalam komunitas tersebut. Berikut adalah tabel yang berisi data-data fasilitas skin care, salon, hair treatment, sport center dan secretariat komunitas yang tersebar di beberapa titik kota Solo. Tabel 8. Daftar Sekretariat Komunitas Muslimah, Pusat Kebugaran dan Kecantikan Di Solo Sumber : Dokumentasi Pribadi No.
Nama Fasilitas
Skin Care 1. Natasha Skin Care 2. LBC Skin Care 3. Larrisa Skin Care & Hair Treatment 4. Skin Center Aesthetic 5. Tiphara 6. Rochelle Sin Care 7. Ellena Skin Care 8. Ella Skin Care Salon 1. Johny Andean 2. Agus Salon & Bridal 3. My Salon by Rudy Hadisuwarno 4. Christopher Salon Body Treatment 1. Martha Tilaar Salon & Spa 2. Solo Beauty Care 3. Epiderma commit to 4. Orchid Lady Beauty Center
Alamat Jl. Dr. Radjiman 452 Laweyan Jl. Dr. Soepomo No. 50 Jl. Gajah Mada 103 Jl. Kol. Sutanto No. 31 Jl. Gajah Mada 56 Jl. Cut nyak Dien 2 Jl. Setiabudi 80 Jl. Dr. Soepomo No. 77 Solo Grand Mall & Singosaren Mall Jl. KH Samanhudi Jl. Raya Solo Baru Jl. Yos Sudarso Jl. Dr. Radjiman No. 340B Jl. RM Said No. 211 Gajah Mada No. 70 userJl. Jl. Raya Solo Baru blok LJ-26
III-65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Be Hati 6. Impression Body Care Center 7. Anggun Salon & Spa 8. Bilqis Muslimah Salon & Spa Sport Center 1. Olympia Studio Senam & Fitness 2. Novotel Fitness Club 3. Bengawan Sport Center Sekretariat Komunitas Muslimah 1. Solo Hijabers 2. Solo Moslem Look
Jl. Slamet Riyadhi No.321 Jl. Adi Sucipto Jl. Adi Sucipto Belakang UMS Jl. Honggowongso Jl. Brigjen Slamet Riyadi 272 Jebres Jl.KaptenMulyadi no.93 lojiwetan Solo -
Fasilitas-fasilitas Skin Care, Salon, Body Treatment , Sport Center , masih umum dan bercampur antara pria dan wanita. Sehingga wanita muslimah tidak
leluasa melakukan aktivitas
kebugaran dan kecantikan. Padahal Islam telah mengatur mengenai etika bergaul dengan lawan jenis. Ada beberapa fasilitas kebugaran dan kecantikan muslimah, namun tidak diimbangi dengan kualitas pelayanan yang layak dan memadai. Sedangkan fasilitas sekretariat komunitas muslimah juga belum memadai, komunitas memerlukan sekretariat yang mampu menampung segala aktivitas-aktivitas mereka sehingga tidak perlu berpindah-pindah tempat ketika mereka melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
commit to user
III-66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PUSAT PENGEMBANGAN KECANTIKAN MUSLIMAH DI SOLO YANG DIRENCANAKAN
A. Pengertian Pusat
Pengembangan Kecantikan
Muslimah
adalah
sebuah
wahana yang mewadahi dan memfasilitasi segala aktivitas yang dapat menunjang pengembangan potensi kecantikan yang ada pada diri wanita khususnya wanita muslim baik kecantikan dari dalam (inner beauty) maupun kecantikan dari luar (outer beauty). Sehingga secara umum ada beberapa kegiatan yang dapat diwadahi, yaitu : 1. Fasilitas komunitas muslimah dan ilmu tarbiyah. Saat ini ada beberapa komunitas muslimah yang sedang mengalami perkembangan dan sangat diminati oleh wanita muslim di solo diantaranya Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Penyediaan fasilitasnya berupa penyediaan secretariat serta penyediaan aula-aula untuk menampung kegiatan-kegiatan besar komunitas. Fasilitas ini juga dikombinasikan dengan fasilitas tarbiyah yang dapat menunjang kecantikan bathiniyah muslimah. 2. Fasilitas perawatan kecantikan merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh para wanita muslim untuk menjaga dan merawat kecantikan yang ada pada dirinya masing-masing. Tidak hanya kecantikan lahiriah seperti kecantikan fisik saja tetapi juga kecantikan bathiniyah seperti kecantikan hati.
commit to user IV-67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Fasilitas kebugaran merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh para wanita muslim untuk menjaga kesehatan tubuh & stamina agar selalu fit dalam beraktivitas dan sebagai bentuk perwujudan rasa syukur kepada Allah Swt. 4. Fasilitas perbelanjaan yaitu fasilitas yang menjual berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh wanita muslim seperti busana muslimah, kosmetik, assesoris muslimah, serta perlengkapan ibadah. 5. Fasilitas open space (Rekreasi). Open Space dimaksudkan sebagai media rekreasi outdoor dan ruang pembelajaran outdoor berupa komunal bagi para wanita muslim. Maksud open space sebagai ruang pembelajaran outdoor ini adalah wanita muslim dapat melakukan diskusidiskusi mengenai ilmu islam. Diharapkan dengan fasilitas ini dapat mendukung pengembangan kecantikan bathiniyah wanita muslim. Selain itu fasilitas ini juga merupakan fasilitas yang ditujukan untuk pria dan anak-anak.
Pengguna
semua
fasilitas
pada
bangunan
pusat
pengembangan kecantikan muslimah ini sendiri tidak hanya wanita muslim yang belum berkeluarga tetapi juga terbuka untuk mereka yang sudah berkeluarga. Sehingga diperlukan pula fasilitas-fasilitas bagi para suami dan anak-anak. Fasilitas tersebut berupa cafeteria dan playground. 6. Fasilitas pengelolaan Fasilitas ini merupakan fasilitas bagi pihak pengelola berupa gedung pengelolaan. 7. Fasilitas servis. Fasilitas ini merupakan fasilitas untuk mengelola utilitas bangunanbangunan pada Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo.
commit to user IV-68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bangunan ini menekankan kejelasan pada pembagian area privacy untuk muslimah dan area public bagi seluruh pengunjung. Arsitektur Metafora adalah pendekatan yang akan digunakan untuk membangun citra dari bangunan ini.
B. Fungsi & Peranan 1. Fungsi Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah a. Sebagai tempat untuk komunitas muslimah melakukan kegiatankegiatan komunitas mereka. b. Sebagai tempat untuk wanita muslim memperdalam pengetahuan mereka mengenai ilmu Islam melalui kegiatan-kegiatan komunitas. c. Sebagai tempat bagi muslimah untuk memperdalam ilmu Islam melalui kegiatan Ilmu Tarbiyah d. Sebagai
tempat
untuk
wanita
muslim
melakukan
perawatan
kecantikan sesuai dengan syariat Islam. e. Sebagai tempat untuk wanita muslim melakukan kegiatan kebugaran sesuai dengan syariat Islam. f.
Sebagai tempat perbelanjaan bagi wanita muslim.
g. Sebagai tempat rekreasi outdoor bagi seluruh pengunjung bangunan. 2. Peranan Keberadaan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah a. Agar komunitas muslimah dapat melakukan kegiatan-kegiatan mereka dengan baik dan lancar tanpa harus berpindah-pindah tempat. b. Agar wanita muslim mendapatkan tempat yang nyaman untuk dapat melakukan diskusi-diskusi mengenai ilmu Islam.
commit to user IV-69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Agar wanita muslim dapat memperdalam ilmu Islam dan memperluas wawasan mereka masing-masing. d. Agar wanita muslim dapat melakukan perawatan kecantikan dan melakukan kegiatan kebugaran yang sesuai dengan syariat Islam serta tetap dapat menjaga aurat mereka ketika melakukan kegiatankegiatan tersebut. e. Sebagai tempat pemenuhan kebutuhan wanita muslimah yang menunjang kecantikan lahiriah dan bathiniyah mereka masingmasing. f.
Membantu wanita muslim untuk melakukan anjuran agama untuk merawat diri serta menjaga kebugaran sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt.
C. Hakekat & Misi 1. Hakekat Hakekat Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo ini adalah sebagai wahana yang mewadahi kegiatan komunitas muslimah, kegiatan perawatan kecantikan dan kebugaran, kegiatan memperdalam ilmu Islam melalui pembelajaran Ilmu Tarbiyah serta diskusi Ilmu Islam, kegiatan perbelanjaan muslimah yang bersifat menunjang pembentukan karakter muslimah yang baik serta mengembangkan potensi kecantikan dalam dan luar muslimah. 2. Misi Misi dari Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini adalah untuk mensyiarkan agama Islam melalui wanita muslim dan komunitas
commit to user IV-70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
muslim, mengajak wanita muslim untuk melakukan kewajiban-kewajiban mereka sebagai wanita muslimah seperti menggunakan busana yang Islami serta melakukan kegaiatan perwatan kecantikan dan kebugaran. D. Sasaran & Lingkup Pelayanan 1. Sasaran Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini merupakan bangunan komersial untuk menegmbangkan segala potensi kecantikan muslimah seperti fasilitas perawatan kecatikan dan kebugaran yang sedang banyak diminati saat ini serta pemenuhan kebutuhan wanita muslimah seperti kebutuhan akan busana muslimah yang tidak hanya sesuai dengan syariat Islam tetapi juga mengikuti perkembangan zaman dan
modis.
Pusat
Pengembangan
Kecantikan
Muslimah
yang
direncanakan lebih ditujukan untuk muslimah dari golongan menengah dan golongan keatas. Masyarakat golongan menengah dan golongan keatas yang dimaksud adalah: a. Wanita muslim golongan menengah dan golongan atas yang tertarik pada komunitas muslimah Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Wanita muslim yang memiliki waktu untuk mengikuti kegiatankegiatan komunitas. b. Wanita muslim golongan menengah dan golongan atas yang ingin melakukan perawatan kecantikan dan kebugaran dengan tetap menjaga aurat mereka, mengutamakan privacy bagi mereka, yang sadar akan pentingnya menjaga kecantikan dan kebugaran sehingga dua hal tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalankan.
commit to user IV-71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Wanita muslim golongan menengah dan golongan atas yang membutuhkan perlengkapan muslimah yang tidak hanya sesuai dengan syariat Islam namun juga mengikuti trend zaman dan modis. 2. Lingkup Pelayanan Ruang
lingkup
pelayanan
utama
Pusat
Pengembangan
Kecantikan Muslimah yang berlokasi di Solo ini adalah masyarakat kota Solo serta masyarakat nasional serta internasional yang terbatas pada wanita muslimah saja. Khusus untuk pengunjung pria dan anak-anak mendapatkan fasilitas untuk menunggu berupa cafeteria dan playground.
E. Status Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo 1. Status Kepemilikan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo merupakan usaha swasta yang bersifat komersial dan dimana kepemilikannya dipegang oleh sebuaha badan swasta yang terdiri dari beberapa pemegang saham. 2. Status Pengelolaan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo merupakan usaha swasta yang bersifat komersial, maka pengelolaannya dipegang oleh badan pemilik yang bekerjasama dengan lembaga professional serta dengan komunitas muslimah. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang ada pada Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini dibagi menjadi beberapa pokok dan terdapat
commit to user IV-72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
beberapa divisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan aktivitas tersebut, diantaranya : a. Direksi Direksi merupakan penanggung jawab tertinggi dalam pengelolaan administrasi Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah. b. General Manager General Manager merupakan penanggung jawab tertinggi dalam perihal
pelaksanaan
kegiatan
pengelolaan
administrasi
dan
bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang terjadi dalam Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah c. Sekretaris Sekretaris bertugas untuk menangani masalah administrasi Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah dan membantu segala urusan operasional untuk dipertanggungjawabkan pada manager operasional dalam penanganan pemecahan masalah. d. Manager/Kabag Manager/Kabag merupakan bagian yang bertanggungjawab atas kelancaran administrasi dan operasional pengelolaan tiap seksi yang dibawahi, dalam hal pengelolaan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah. Bagian administrasi : ·
Kegiatan Administrasi
·
Kegiatan Keuangan
·
Kegiatan Pembukuan
·
Keuangan Personalia
Bagian Operasional : ·
Kegiatan Kebugaran
·
Kegiatan Kecantikan
commit to user IV-73
perpustakaan.uns.ac.id
· ·
digilib.uns.ac.id
·
Kegiatan Pemasaran
Kegiatan Komunitas dan Ilmu Tarbiyah
Kegiatan Rekreasi
F. Kegiatan Yang Diwadahi Kegiatan
yang
berlangsung
didalam
Pusat
Pengembangan
Kecantikan Muslimah Yang Direncanakan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis kegiatannya, meliputi : 1. Kelompok Kegiatan Utama Kelompok
kegiatan
utama
yang
direncanakan
meliputi
kegiatan
komunitas muslimah, kegiatan perawatan kecantikan dan kegiatan kebugaran yang dibutuhkan oleh muslimah dan sangat diminati oleh muslimah serta sesuai dengan syariat. a. Kegiatan Komunitas 1) Komunitas a) Kategori Kegiatan Komunitas Ø Kegiatan Studi Islam ·
Kegiatan keislaman
·
Pengajian rutin
·
Talkshow
·
Diskusi ilmu islam
Ø Kegiatan Kecantikan ·
Kegiatan tata rias wajah
·
Kegiatan pembelajaran menggunakan jilbab
Ø Kegiatan Sosial ·
Santunan yatim piatu
commit to user IV-74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
·
Bazar untuk penggalangan dana
b) Kegiatan Yang Sudah Dilaksanakan Tabel 9. Agenda Kegiatan Solo Hijabers (September 2011-Maret 2012) · Agenda Kegiatan Solo Hijabers (September 2011-Maret 2012) Pengajian rutin September 2011 Pengajian bersama & demo hijab Minggu, 27 8.30 (keikhlasan dalam bsdekah) November 2011 Pengajian Rutin Jumat 16 Desember Pengajian 25 desember 2011 09.30 selesai Solo Hijabers "ALL DAY LONG WITH Minggu, 15 Januari 09.00 SOLO HIJABERS" 2012 selesai Bazar, donor darah, fashionshow, live music, nasyid, hijab demo Pengajian rutin Minggu, 20 Januari 10.00 2012 selesai Studi 'SHOLATKU PERISAIKU' Selasa, 22 Januari 10.00 2012 selesai Fashion show hijaber kid Senin, 28 Januari 2012 Bakti sosial Minggu, 12 Februari 2012 Pengajian rutin Minggu, 26 Februari 09.302012 selesai Gathering Member Solo Hijabers Minggu, 11 maret 09.002012 17.00
Tabel 10. Agenda Kegiatan Solo Moslem Look (Oktober 2011-Maret 2012) Agenda Kegiatan Solo Moslem Look (Oktober 2011-Maret 2012) Pengajian rutin 20 Oktober 2011 Buka stand bazar, fashion show, demo Jumat,Sabtu, hijab, mini hijab class minggu 28-30 Oktober 2011 Bazzar, hijab class singkat, dan fashion Selasa, 1 November show 2011 Pengajian rutin Jumat, 11 November 2011 Nigtmarket Ngarsopuro, bagi2 hijab tutorial Sabtu, 12 November 2011 Buka pos di CFD tentang SML+bagi2 flyers Minggu, 13 November 2011 Soft launching SML Minggu, 20 (Tausiyah, Fashion Show, Bazaar, Hijab November 2011 Tutorial, Live Music) Pengajian rutin “bersyukur” Jumat, 16 desember 2011 Hijab Beauty Class Minggu, 25 desember 2012 Visiting YPAB Permata Hati Surakarta Kamis, 29 desember
-
09.0017.00 15.30 08.3012.00 08.00-
commit to user IV-75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10.30 -
Pengajian rutin ‘Bagaimana Muslimah Bersikap’
2011 Jumat, 20 januari 2012 Minggu, 29 Januari 2012
Pengajian Rutin dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dan Mini Hijab Class
Minggu, 19 Februari 2012
09.30selesai
Pengajian rutin (with Andre Raditya)
Minggu,11 Maret 2012,
09.30selesai
Solo City Fashion
09.30
Kedua komunitas tersebut memiliki agenda harian dan agenda besar tertentu. Agenda harian berupa rapat kepengurusan komunitas. Sedangkan agenda besar berupa kegiatan pengajian yang rutin setiap bulan dilakukan. Selain itu juga terdapat beberapa agenda besar yang dilakukan oleh komunitas tersebut. Setiap bulan dilaksanakan sekitar 2-4 agenda besar. Sehingga paling tidak komunitas mengadakan kegiatan besar setiap 2 minggu sekali – 1 minggu sekali. 2) Non Komunitas (Ilmu Tarbiyah) a) Kegiatan Halaqah Waktu pelaksanaan 1 minggu 1 x pertemuan dan lama pertemuan antara 1,5-3 jam. Dapat dilaksanakan di masjid, di rumah, kelas, taman dan lain-lain. Jadwal pelaksanaan : kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin-jumat pukul 09.00-12.00. Setiap harinya terdapat 6 kelompok peserta. Setiap kelompok terdiri dari 10-20 orang. Kegiatannya dilakukan di ruang diskusi 1 dan 2 serta aula yang dapat disekat menjadi 4 buah ruang kecil. b) Kegiatan Thausiyah
commit to user IV-76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Durasinya antara 10-20 menit. Waktu pelaksanaan 1 minggu 1 x pertemuan. Dapat dilaksanakan di masjid, di rumah, kelas, taman dan lain-lain. Jadwal pelaksanaan : kegiatan ini dilaksanakan pukul 13.3014.00 hari senin-jumat. Setiap harinya terdapat 6 kelompok peserta.
Setiap
kelompok
terdiri
dari
10-20
orang.
Kegiatannya dilakukan di ruang diskusi 1 dan 2 serta aula yang dapat disekat menjadi 4 buah ruang kecil. Kegiatan ini juga dapat dilakukan di area outdoor berupa komunal. c) Kegiatan Daurah Durasinya 2-5 jam. Waktu pelaksanaan 2 bulan x 1 pertemuan. Dilaksanakan di ruang dengan kapasitas orang dalam jumlah besar. > 50 peserta seperti aula dan ruang serbaguna. d) Kegiatan Seminar Durasinya 2-5 jam. Waktu pelaksanaan 2 bulan x 1 pertemuan. Dilaksanakan di ruang dengan kapasitas orang dalam jumlah besar. > 50 peserta peserta seperti aula dan ruang serbaguna. e) Kegiatan Baca Buku Kegiatan baca buku dapat dilakukan setiap saat. Kegiatan ini dilakukan di perpustakaan. f)
Kegiatan Bedah Buku
commit to user IV-77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bedah buku dilakukan dalam waktu 30-60 menit. Waktu pelaksanaan setiap bulan 1 x pertemuan. Dapat dilaksanakan di masjid, di rumah, kelas, taman dan lain-lain. 3) Kegiatan Kecantikan a) Perawatan kulit wajah ·
Pengencangan kulit wajah
·
Perawatan laser
·
Peremajaan kulit wajah
·
Perawatan jerawat yang parah
·
Pengecilan pori-pori wajah
·
Menghilangkan flek di wajah
b) Facial Treatment ·
Konsultasi kecantikan
·
Membersihkan wajah
·
Perawatan jerawat
·
Perawatan kulit sekitar mata
·
Masker wajah
c) Hair Treatment ·
Konsultasi rambut
·
Cuci Blow
·
Hair Cut
·
Manicure & Pedicure
·
Creambath
·
Body Mask
·
Hair Mask
·
Pewarnaan (Henna)
·
Hair Spa
d) Body Treatment ·
Mandi Sauna
·
Perawatan Pra Nikah
·
Spa
·
Massage
4) Kegiatan Kebugaran
commit to user IV-78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Olahraga ·
Fitness
·
Pilates
·
Senam Aerobic
·
Bela Diri
·
Body Language
·
Renang
·
Beli Dance
b) Terapi ·
Hidroterapi
·
Massage
·
Terapi Bekam
·
Ear Candle
2. Kegiatan Pendukung a. Kegiatan Pemasaran 1) Penjualan busana muslimah dan assesoris muslimah 2) Penjualan kosmetika 3) Penjualan alat-alat kebugaran 4) Penjualan makanan dan minuman b. Kegiatan Rekreasi 1) Cafeteria
4) Open air plaza
2) Playground outdoor
5) Amphitheater
3) Komunal 3. Kegiatan Pengelolaan a. Kegiatan pengelolaan direksi b. Kegiatan pengelolaan administrasi 1) Kegiatan Administrasi
3) Kegiatan Keuangan
2) Kegiatan Pembukuan
4) Kegiatan Personalia
c. Kegiatan pengelolaan operasional
commit to user IV-79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Kegiatan Komunitas dan Ilmu Tarbiyah 2) Kegiatan Kebugaran 3) Kegiatan Kecantikan 4) Kegiatan Pemasaran 5) Kegiatan Rekreasi 4. Kegiatan Servis a. Kegiatan ibadah
d. Kegiatan maintenance utilitas
b. Kegiatan parkir
dan bangunan
c. Kegiatan metabolisme
G. Fasilitas Yang Disediakan Berdasarkan pada kelompok-kelompok kegiatan yang diwadahi oleh Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah maka fasilitas-fasilitas yang tersedia pada bangunan ini meliputi : 1. Kelompok fasilitas komunitas muslimah dan ilmu tarbiyah 2. Kelompok fasilitas kecantikan 3. Kelompok fasilitas kebugaran 4. Kelompok fasilitas pemasaran 5. Kelompok fasilitas rekreasi 6. Kelompok fasilitas pengelolaan 7. Kelompok fasilitas servis
H. Pelaku Kegiatan 1. Pelaku kegiatan komunitas muslimah a. Solo Hijabers
commit to user IV-80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Pengurus komunitas Solo Hijabers a) Direktur (President) b) Wakil Direktur (Vice Presidents) c) Sekretaris (Secretary) d) Treasurer e) Divisi Pengembangan Komunitas (Community Development Division) f)
Divisi Managemen Talenta (Talent Management Division)
g) Pengembangan Cabang HC (HC Branch Development) h) Divisi Kegiatan (Events Division) i)
Divisi Informasi dan Teknologi (Information and Technology (IT) Division)
j)
Divisi Humas dan Marketing (PR and Marketing Division)
2) Anggota komunitas yang terdaftar 3) Anggota komunitas yang tidak terdaftar 4) Karyawan b. Solo Moslem Look 1) Pengurus komunitas Solo Moslem Look a) Direktur (President) b) Wakil Direktur (Vice Presidents) c) Sekretaris (Secretary) d) Treasurer e) Divisi Pengembangan Komunitas (Community Development Division) f)
Divisi Managemen Talenta (Talent Management Division)
commit to user IV-81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g) Pengembangan Cabang SML (SML Branch Development) h) Divisi Kegiatan (Events Division) i)
Divisi Informasi dan Teknologi (Information and Technology (IT) Division)
j)
Divisi Humas dan Marketing (PR and Marketing Division)
5) Anggota komunitas yang terdaftar 6) Anggota komunitas yang tidak terdaftar 7) Karyawan c. Kegiatan Ilmu Tarbiyah 1) Tenaga Pengajar
3) Pengunjung
2) Peserta
4) Karyawan
2. Pelaku kegiatan kecantikan a. Dokter kulit
f.
Perias
b. Pasien/konsumen
g. Kapster salon
c. Terapis
h. Karyawan administrasi
d. Beautician
i.
Apoteker
e. Hair stylist
j.
Karyawan lainnya
3. Pelaku kegiatan kebugaran a. Pelaku kegiatan olahraga 1) Pelatih fitness
6) Pelatih pilates
2) Pelatih senam aerobic
7) Pelatih renang
3) Pelatih bela diri
8) Karyawan administrasi
4) Pelatih beli dance
9) Karyawan lain
5) Pelatih body language
10) Konsumen/pelanggan
b. Pelaku kegiatan terapis
commit to user IV-82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Tenaga ahli hidroterapi
5) Karyawan administrasi
2) Tenaga ahli terapi bekam
6) Karyawan lainnya
3) Tenaga ahli massage
7) Konsumen/pelanggan
4) Tenaga ahli ear candle c. Pelaku kegiatan rileksasi 1) Tenaga ahli spa
4) Karyawan lainnya
2) Tenaga ahli mandi sauna
5) Konsumen/pelanggan
3) Karyawan administrasi 4. Pelaku Kegiatan Pemasaran a. Pemilik toko
c. Karyawan lainnya
b. Karyawan toko
d. Konsumen/pelanggan
5. Pelaku Kegiatan Rekreasi a. Karyawan Cafetaria
d. Pengunjung pria (semua umur)
b. Karyawan lainnya
e. Pengunjung anak
c. Pengunjung wanita (semua umur) 6. Pelaku Kegiatan Pengelolaan a. Bagian Direksi 1) Direktur
3) General Manager
2) Wakil Direktur
4) Sekretaris
b. Bagian Administrasi 1) Manager
5) Kabag Pembukuan
2) Wakil Manager
6) Kabag Personalia
3) Kabag Administrasi
7) Staff administrasi
4) Kabag Keuangan c. Bagian Operasional
commit to user IV-83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Manager
5) Kabag Kecantikan
2) Wakil Manager
6) Kabag Pemasaran
3) Kabag Komunitas
7) Kabag Rekreasi
4) Kabag Kebugaran
8) Staff Operasional
7. Pelaku Kegiatan Servis
I.
a. Teknisi bangunan
c. Security
b. Distribusi barang
d. Karyawan lainnya
Penerapan Prinsip Arsitektur Metafora Sebagai Pencitraan Bangunan Bangunan yang direncanakan adalah bangunan yang mewadahi segala aktivitas yang dapat mengembangkan semua potensi kecantikan muslimah baik kecantikan dari dalam (Inner Beauty) maupun kecantikan dari luar (Outer Beauty). Pengguna utama bangunan ini adalah wanita muslimah. Sehingga bangunan harus dapat mencitrakan bahwa kegiatan yang berada di dalam bangunan adalah kegiatan yang dilakukan muslimah dan pengguna utamanya adalah wanita. Bangunan harus dapat memunculkan sebuah persepsi yang tepat dari orang yang mengamati bangunan tersebut. Arsitektur metafora merupakan pendekatan arsitektur yang cocok untuk menimbulkan citra bangunan tersebut. Jenis metafora yang digunakan adalah metafora kombinasi. Yaitu metafora yang mengkombinasikan karakter abstrak dan karakter materi visul obyek yang bergabung sebagai ide pemberangkatan kreasi arsitektural. MUSLIMAH Karakter Muslimah :
METAFORA ·
Bentuk bangunan yang luwes dan melengkung. Karakter yang akan
commit to user IV-84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
·
Sifat muslimah yang hangat & lembut
·
Terdapat sebuah keistimewaan dari penampilan yang Islami walaupun tertutup namun tetap tampil cantik.
·
Muslimah adalah wanita muslim yang taat kepada Allah Swt.
ditimbulkan dari bentuk lengkung tersebut adalah karakter lembut & mengalir. Karakter lembut yang dimaksud adalah karakter lembut seorang wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur) Penerapan Desain :
Karakter Solo Hijabers dan Solo Moslem Look : ·
Komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look memiliki ciri khas tersendiri dalam hal berbusana muslimah, yaitu berani menggunakan mode-mode busana muslimah yang tidak biasa namun tetap Islami.
·
Fasade Bangunan Tata Landscape (Jogging Track, Plaza) Denah (Split Level) Secondary Skin berupa metal pra cetak dengan beberapa pelubangan untuk memasukkan cahaya matahari serta sebagai pereduksi panas matahari. Secondary Skin tersebut menyelubungi bangunan. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin
Secondary Skin yang menyelubungi bangunan dianalogikan sebagai busana muslimah yang menutupi aurat muslimah. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin
Karakter tertutup muslimah dan keistimewaan muslimah dibalik penampilannya yang tertutup. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin pada sisi luar yang lebih rapat daripada Secondary Skin pada sisi dalam.
Menggunakan warna putih pada fasade bangunan. Warna putih adalah warna murni, steril, suci, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan disini adalah karakter suci dan bersih. (Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007) Penerapan Desain :
·
-
Fasade Bangunan
-
Seluruh Interior Bangunan
Menggunakan material kayu. Kayu memiliki kesan penampilan yang hangat, lunak, alamiah menyegarkan. Penggunaan material kayu dimaksdukan untuk mencitrakan sifat muslimah yang hangat. Sifat hangat yang dimaksud adalah hangat dalam menjalin tali persaudaraan terhadap sesama wanita
commit to user IV-85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur) ·
Fasade kayu yang menyelubungi bangunan sebagai shading diibaratkan sebagai pakaian muslimah yang menyelubungi atau menutupi aurat muslimah
·
Menggunakan warna ungu. Warna ungu memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian dan kebenaran. Ungu juga mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Karakter warna ungu mampu menggambarkan kekuatan spiritual mengingat bahwa kegiatan yang ada di dalam sarat dengan kegiatan spiritual seperti kegiatan pengajian yang sering dilakukan oleh komunitas muslimah. Selain itu warna ungu juga menampilkan sisi kemewahan. Kemewahan yang dimaksud adalah suatu kelebihan berupa inner beauty yang dimiliki oleh wanita muslimah. (Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007)
Karakter Obyek Visual : Muslimah memiliki sebuah benda yang sangat penting bagi dirinya sebagai wanita muslimah yang bertakwa yaitu jilbab. Di dalam bangunan ini terdapat fasilitas bagi komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look, dimana kedua komunitas tersebut memiliki sebuah keunikan dalam hal tata cara pemakaian jilbab, terutama jilbab pasmina. Obyek visual yang akan dimetaforakan adalah Jilbab Pasmina
·
Metafora jilbab jenis pasmina ke dalam bentuk dan fasade bangunan.
·
Jenis pasmina dipilih karena didalam bangunan ini terdapat sebuah komunitas yang menyediakan saran pembelajaran tentang tata cara memakai jilbab terutama jilbab jenis pasmina.
·
Bentuk pasmina yang diadaptasi adalah pasmina yang sedang dibentangkan dengan lekukan-lekukan dibeberapa sisi.
·
Massa bangunan yang majemuk dan berbentuk pasmina yang dibentangkan mengisyaratkan bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan tempat para wanita muslimah beraktivitas.
Tabel 11. Perwujudan Metafora Ke Dalam Arsitektur Sumber : Dokumentasi Pribadi
Setelah melihat hubungan antara muslimah dengan arsitektur metafora tersebut, penggunaan gaya arsitektur metafora merupakan sebuah keputusan desain terbaik untuk digunakan sebagai gaya bangunan Pusat
commit to user IV-86
perpustakaan.uns.ac.id
Pengembangan
digilib.uns.ac.id
Kecantikan
Muslimah.
Selain
itu
diharapkan
dapat
menampilkan citra bangunan dimana penggunanya adalah muslimah serta komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look dan kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang mendukung pengembangan kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah.
commit to user IV-87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
A. Analisa Peruangan 1. Pendekatan Pola Kegiatan Tujuan : Untuk mendapatkan pola kegiatan yang ada di dalam bangunan. Dasar Pertimbangan : ·
Pelaku kegiatan
·
Kegiatan yang dilakukan
·
Fungsi kegiatan
Pola kegiatan pada pada masing-masing pelaku kegiatan dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut : a. Kelompok Kegiatan Utama 1) Kegiatan Komunitas Solo Hijabers & Solo Moslem Look a) Pengurus komunitas Solo Hijabers & Solo Moslem Look Datang Parkir Pergi
Rapat, mengurus sekretariat, mengurus dan mempersiapkan seluruh agenda kegiatan komunitas
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 1. Skema Pola Kegiatan Solo Hijabers & Solo Moslem Look Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) Pengunjung Komunitas (terdaftar maupun tidak terdaftar) Datang Parkir Pergi
Mengikuti seluruh agenda kegiatan Hijabers Community, membeli dan mencari perlengkapan kecantikan
Istirahat, metabolisme & ibadah
commit to user Skema 2. Skema Pola Kegiatan Pengunjung Komunitas Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Karyawan Datang Parkir
Absen
Merawat fasilitas komunitas
Istirahat, metabolisme & ibadah
Melayani pengunjung
Pergi
Merawat fasilitas penunjang
Skema 3. Skema Pola Kegiatan Karyawan Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Kegiatan Tarbiyah a) Tenaga Pengajar Datang Parkir
Mengajar ilmu tarbiyah kepada peserta (wanita muslim)
Absen
Istirahat, metabolisme & ibadah
Pergi Skema 4. Skema Pola Kegiatan Tenaga Pengajar Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) Peserta dan Pengunjung Datang Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tarbiyah, Membeca buku di perpustakaan & menunggu.
Parkir Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 5. Skema Pola Kegiatan Peserta & Pengunjung Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Karyawan Datang Parkir Pergi
Absen
Merawat fasilitas Kepustakaan Melayani pengunjung
Istirahat, metabolisme & ibadah
Merawat fasilitas penunjang
Skema 6. Skema Pola Kegiatan Karyawan Sumber : Dokumentasi Pribadi
commit to user
V-89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Kegiatan Kecantikan Perawatan Kulit Wajah dan Facial Treatment a) Dokter, Beautician, Terapis & Kapster Datang Parkir
Absen
Melayani konsultasi konsumen, melayani perawatan konsumen dan melayani terapi konsumen.
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 7. Skema Pola Kegiatan Dokter, Beautician, Terapis & Kapster Sumber : Dokumentasi Pribadi
4) Kegiatan Kecantikan Hair Treatment a) Hair Stylish, Kapster Salon & Perias Datang Parkir
Absen
Melayani konsultasi konsumen, melayani perawatan rambut konsumen, rias wajah & Jilbab
Istirahat, metabolisme & ibadah
Pergi Skema 8. Skema Pola Kegiatan Hair Stylish, Kapster Salon & Perias Sumber : Dokumentasi Pribadi
5) Kegiatan Kebugaran Olahraga a) Pelatih Fitness, Senam Aerobic, Body Language, Beli Dance, Bela Diri & Renang
Datang Parkir
Absen
Melatih Fitness, Senam, BL, Beli Dance, Bela Diri dan renang
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 9. Skema Pola Kegiatan Pelatih Fitness, Senam Aerobic, BL, Beli Dance, Bela Diri & Renang Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) Karyawan Administrasi & Karyawan Lainnya Datang Parkir Pergi
Absen
Merawat fasilitas olahraga Melayani pengunjung
Istirahat, metabolisme & ibadah
Mengurus administrasi
commit to user
Skema 10. Skema Pola Kegiatan Karyawan Administrasi & Karyawan Lainnya Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Konsumen/pelanggan Datang Melakukan aktivitas olahraga (fitness, senam aerobic, body language, beli dance, bela diri, & renang)
Parkir Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 11. Skema Pola Kegiatan Konsumen/pelanggan Sumber : Dokumentasi Pribadi
6) Kegiatan Kebugaran Terapi a) Tenaga Ahli Terapi (hidroterapi, terapi bekam, massage, & ear candle)
Datang Parkir
Absen
Melayani konsumen dalam melakukan seluruh terapi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Pergi Skema 12. Skema Pola Kegiatan Tenaga Ahli Terapi Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) Karyawan Administrasi dan Karyawan Lainnya Datang Absen
Parkir
Merawat fasilitas olahraga
Istirahat, metabolisme & ibadah
Melayani pengunjung
Pergi
Mengurus administrasi
Skema 13. Skema Pola Kegiatan Karyawan Administrasi & Karyawan Lainnya Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Konsumen/pelanggan Datang Parkir Pergi
Melakukan aktivitas terapi (hidroterapi, terapi bekam, massage dan ear candle )
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 14. Skema Pola Kegiatan Konsumen/pelanggan commit user Sumber : to Dokumentasi Pribadi
V-91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7) Kegiatan Kebugaran Relaksasi a) Tenaga Ahli (spa dan mandi sauna)
Datang Parkir
Melayani konsumen dalam melakukan relaksasi spa dan mandi sauna
Absen
Istirahat, metabolisme & ibadah
Pergi Skema 15. Skema Pola Kegiatan Tenaga Ahli Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) Karyawan Administrasi dan Karyawan Lainnya Datang Absen
Parkir
Merawat fasilitas olahraga
Istirahat, metabolisme & ibadah
Melayani pengunjung
Pergi
Mengurus administrasi
Skema 16. Skema Pola Kegiatan Karyawan Administrasi & Karyawan Lainnya Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Konsumen/pelanggan Datang Parkir
Melakukan aktivitas mandi sauna dan spa
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 17. Skema Pola Kegiatan Konsumen/pelanggan Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Kelompok Kegiatan Pendukung 1) Kegiatan Pemasaran a) Pemilik Toko dan Karyawan Toko Datang Parkir Pergi
Melakukan pengecekan penjualan barang dan kinerja karyawannya, menjaga toko & melayani pembeli
Istirahat, metabolisme & ibadah
commit to user Skema 18. Skema Pola Kegiatan Pemilik & Karyawan Toko Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Karyawan Lainnya
Datang
Absen
Parkir
Merawat fasilitas pemasaran Melayani pengunjung
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Merawat fasilitas penunjang Skema 19. Skema Pola Kegiatan Karyawan Lainnya Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Konsumen/pelanggan Datang Parkir Pergi
Berbelanja busana muslimah, kosmetik, alat kebugaran, makanan dan minuman
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 20. Skema Pola Kegiatan Konsumen/pelanggan Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Kegiatan Rekreasi a) Cafeteria ·
Karyawan Cafetaria
Datang Parkir
Absen
Membuat pesanan makanan dan minuman serta melayani konsumen
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 21. Skema Pola Kegiatan Karyawan Cafetaria Sumber : Dokumentasi Pribadi
·
Karyawan Administrasi dan Karyawan lainnya
Datang Parkir Pergi
Absen
Mengurus administrasi kafetaria dan merawat serta menjaga kebersihan cafetaria
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 22. Skema Pola Kegiatan Karyawan Administrasi & Karyawan Lainnya Sumber Pribadi commit: Dokumentasi to user
V-93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
·
Konsumen/pelanggan
Datang
Memesan makanan (menunggu teman/saudara/istri yang sedang perawatan)
Parkir Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 23. Skema Pola Kegiatan Konsumen/pelanggan Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) Playground outdoor Datang Bermain permainan outdoor (khusus anak-anak)
Parkir
Istirahat, metabolisme & ibadah
Pergi Skema 24. Skema Pola Kegiatan Playground Outdoor Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Komunal, Open Air Plaza & Amphiteater Datang
Duduk santai, berdiskusi, dan Rekreasi outdoor dan jogging, Melakukan pertunjukkan dan menonton pertunjukkan
Parkir Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Skema 25. Skema Pola Kegiatan Komunal, Open Air Plaza & Amphiteater Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Kelompok Kegiatan Pengelola 1) Bagian Direksi Datang Parkir Pergi
Absen
Memimpin seluruh bagian pengelolaan
Istirahat, metabolisme & ibadah
Mengadakan koordinasi Mengawasi tugas kabag &staff Mengikuti seminar dan rapat Skema 26. Skema Pola Kegiatan Direksi Sumber : Dokumentasi Pribadi
commit to user
V-94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Bagian Operasional Datang Parkir
Absen
Mengelolakegiatan kebugaran Dan kecantikan, komunitas, penunjang dan kegiatan pemasaran
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Mengadakan kerjasama Mengadakan koordinasi Melaporkan kegiatan ke direksi Skema 27. Skema Pola Kegiatan Operasional Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Bagian Administrasi
Datang Parkir
Absensi
Mengelola seluruh kegiatan Mengadakan kerjasama
Pergi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Mengadakan koordinasi Melaporkan kegiatan ke direksi
Skema 28. Skema Pola Kegiatan Administrasi Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Kelompok Kegiatan Servis 1) Security & Parkir
Datang Parkir Pergi
Absensi
Mengikuti rapat / briefing Menjaga keamanan bangunan
Istirahat, metabolisme & ibadah
Menjaga sirkulasi kendaraan di area parkir Skema 29. Skema Pola Kegiatan Security & Parkir commit to user Pribadi Sumber : Dokumentasi
V-95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Karyawan Teknisi Datang Parkir
Absensi
Istirahat, metabolisme & ibadah
Mengikuti rapat / briefing Mengontrol sistem mekanikal elektrikal
Pergi
Merawat sistem utilitas bangunan secara keseluruhan Skema 30. Skema Pola Kegiatan Teknisi Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Distribusi Barang Datang Parkir
Administrasi masuk
Dropping barang
Istirahat, metabolisme & ibadah
Pergi Skema 31. Skema Pola Kegiatan Distribusi Barang Sumber : Dokumentasi Pribadi
2. Pendekatan Kebutuhan Ruang & Pengelompokkan Ruang Tujuan : Untuk mendapatkan kebutuhan ruang berdasarkan pengelompokkan ruang. Dasar pertimbangan : ·
Kelompok kegiatan
·
Kegiatan
·
Pelaku
·
Kebutuhan ruang
Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Pengelola
Pelaku Bagian Direksi
Bagian Operasional 1) Manager & Wakil Manager
Macam Kegiatan · · · · · ·
Parkir Memimpin seluruh kegiatan Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· Parkir · Memimpin seluruh operasional · Makan & minum · Istirahat commit to user · Ibadah · Metabolisme
· · · · · ·
Kebutuhan ruang Area parkir R. Direktur Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· Area parkir · R. Manager & wakil manager · Cafetaria · Istirahat · Mushola
V-96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kabag
3) Staff
Bagian Administrasi 1) Manager & Wakil Manager
Kelompok Kegiatan Utama
2)
Kabag
3)
Staff
Komunitas · Pengunjung
Ilmu Tarbiyah · Tenaga Pengajar
· · · · · ·
Parkir Memimpin tiap bagian Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · ·
· · · · · ·
Parkir Memimpin tiap bagian Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · ·
Area parkir R. Staff Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· · · · · ·
Parkir Memimpin seluruh operasional Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · ·
Area parkir R. Manager & wakil Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· · · · · ·
Parkir Memimpin tiap bagian Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · ·
Area parkir R. Kabag Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· · · · · ·
Parkir Memimpin tiap bagian Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · ·
Area parkir R. Staff Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· Parkir · Mengikuti kegiatan Komunitas
· Anggota Komunitas
Lavatory Area parkir R. Kabag Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· Membeli dan mencari perlengkapan kecantikan muslimah · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme · Parkir · Rapat intern · Rapat ekstern · Mengurus sekretariat · Mengurus dan mempersiapkan seluruh agenda kegiatan komunitas · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme
commit to user · Parkir
· Area parkir · R. Serbaguna, Aula & perpustakaan · · · · ·
Butik muslimah Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· · · ·
Area parkir R. Rapat R. Serbaguna & aula Sekretariat komunitas
· · · ·
Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory
· Area parkir
V-97
perpustakaan.uns.ac.id
· Peserta
· Pengunjung
· Karyawan
digilib.uns.ac.id
· · · · · · ·
Absen Mengajar ilmu tarbiyah Rapat pengajar Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · · · ·
Ruang pengajar Kelas, aula R. Rapat Cafetaria Ruang pengajar Mushola Lavatory
· · · · · ·
Parkir Mengikuti kegiatan tarbiyah Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · · ·
Area parkir Kelas, aula, komunal Cafateria Mini cafe Mushola Lavatory
· · · · · ·
Parkir Menunggu Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · · · ·
Area parkir R. Tunggu Cafateria Mini cafe Mushola Lavatory
· · · ·
Parkir Absen Membersihkan semua fasilitas Melayani peserta, pengajar dan pengunjung Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· Area parkir · R. Karyawan
· · · · Perawatan Kecantikan Pengunjung
· · · · · · ·
Parkir Perawatan wajah Perawatan tubuh Perawatan rambut Konsultasi kecantikan Tata rias Membeli dan mencari informasi produk kecantikan · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme · Parkir · Melayani konsultasi konsumen Dokter, Beautician & Terapis · Melayani perawatan konsumen · Melayani terapi konsumen · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme · Parkir · Melayani perawatan konsumen · Makan & minum · Istirahat Kapster · Ibadah · Metabolisme · Parkir commit to user · Meracik dan menjual obat
· · · ·
Cafetaria Mini cafe Mushola Lavatory
· · · · · · ·
Area parkir R. Perawatan wajah R. Perawatan tubuh R. Perawatan rambut R. Konsultasi R. Tata Rias Apotik kecantikan
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir R. Konsultasi R. Perawatan R. Terapi Cafetaria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir R. Tata Rias Cafateria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir Apotek kecantikan
V-98
perpustakaan.uns.ac.id
Apoteker Perawatan Kebugaran Pengunjung
Pelatih
Area pemasaran Pengunjung
Kelompok Kegiatan Penunjang
Kelompok Kegiatan Servis
digilib.uns.ac.id
· · · ·
Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · ·
Cafateria Istirahat Mushola Lavatory
· · · · · · · · · ·
Parkir Fitness Meditasi Senam Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme Parkir Melatih konsumen
· · · · · · · · · ·
· · · ·
Makan & minum Istirahat Ibadah Metabolisme
· · · ·
Area parkir R. Fitness R. Meditasi R. Senam Cafateria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir R. Fitness, R. Meditasi, R. Senam Cafateria Istirahat Mushola Lavatory
· Parkir · Membeli perlengkapan muslimah · Membeli kosmetik · Membeli alat kebugaran · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme Food court · Parkir · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme Security · Parkir · Mengikuti rapat / briefing · Menjaga keamanan bangunan · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme Penjaga parkir · Parkir · Mengikuti rapat / briefing · Menjaga kelancaran sirkulasi kendaraan · Makan & minum · Istirahat · Ibadah · Metabolisme Penjaga loket parkir · Parkir · Mengikuti rapat / briefing · Memberikan karcis masuk · Menerima pembayaran kendaraan keluar · Makan & minum · Istirahat · Ibadah commit to user · Metabolisme
· Area parkir · Retail butik muslimah · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Retail kosmetik Retail alat kebugaran Cafateria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir Cafateria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir Area parkir Pos jaga Cafateria Istirahat Mushola Lavatory Area parkir Area parkir Area parkir Cafateria Istirahat Mushola Lavatory
· · · ·
Area parkir Area parkir Loket karcis parkir Loket karcis parkir
· · · ·
Cafateria Istirahat Mushola Lavatory
V-99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
· Parkir · Mengikuti rapat/briefing · Mengontrol sistem mekanikal dan elektrikal · Merawat utilitas sistem seluruh bangunan
Karyawan teknisi
· Area parkir · Area parkir · R. PABX, R. Panel, R. Genset, R. AHU · R. Pompa, R. Shaff, R. Ground Reservoir, R. Water Treatment
Tabel 12. Tabel Kebutuhan ruang Sumber : Dokumentasi Pribadi
3. Analisa Besaran Ruang Tujuan : Untuk mendapatkan besaran setiap ruang dan besaran total ruang pada bangunan Pusat Kecantikan Muslimah di Solo. Dasar Pertimbangan : ·
Kelompok kegiatan
·
Sirkulasi pengguna
Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengelola R. Direktur
R. Wakil Direktur
·
Analisa Besaran Ruang
Furniture ruang
Luas Minimal
2
1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 set sofa + meja= 3m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 7,8 = 4,68 m total luas = 7,8 + 4,68= 12,48 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 set sofa + meja= 3m 2 1 lemari = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 7,4 = 4,44 m total luas = 7,4 + 4,44 = 11,84
13 m
12 m
2
12 m
2
2
R. General Manager
1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 set sofa + meja= 3m 2 1 lemari = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 7,4 = 4,44 m total luas = 7,4 + 4,44 = 11,84 2
R. Sekretaris
1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,4 = 2,64 m total luas = 2,64 + 4,4 = 7,04 8m
2
2
R.Tunggu
Total Luasan = 55 m
2
1 set sofa + meja= 3m (2 buah) 2 flow 60% = 0,6 x 6 = 3,6 m 2 total luas = 6 + 3,6 = 9,6 m 2
commit to user
10 m
2
V-100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bagian Operasional 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 set sofa + meja= 3m 2 1 lemari = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 7,4 = 4,44 m total luas = 7,4 + 4,44 = 11,84
R. Manager (1 orang)
12 m 2
R. Wakil Manager (1 orang)
1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4= 2,4 m 2 total luas = 4 + 2,4 = 6,4 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m
R. Staff Operasional (10 orang) R. Kabag Komunitas
R. Kabag Kebugaran
R. Kabag Kecantikan
R. Kabag Pemasaran
R. Kabag Rekreasi
Total Luasan = 125 m R. Manager (1 orang)
8m
2
10 x 6,5 m
2
8m
2
8m
2
8m
2
8m
2
8m
2
2
Bagian Administrasi 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 set sofa + meja= 3m 2 1 lemari = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 7,4 = 4,44 m total luas = 7,4 + 4,44 = 11,84 12 m
R. Wakil Manager (1 orang)
R. Staff Administrasi
2
2
2
1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m commit to user2 1 meja + 3 kursi = 4 m
8m
2
V-101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
(10 orang) R. Kabag Administrasi
R. Kabag Keuangan
R. Kabag Pembukuan
R. Kabag Personalia
Total Luasan = 117 m R. Reseptionist
Pantry Mushola
Lavatory
Hall
flow 60% = 0,6 x 4= 2,4 m 2 total luas = 4 + 2,4 = 6,4 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m
10 x 6,5 m
2
8m
2
8m
2
8m
2
8m
2
6m
2
2x6m
2
2 x 45 m
2
2x9m
2
2 x 12 m
2
2
Area Servis 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m 2 Asumsi 6 m (2 buah) Modul orang shalat 0,6m² Modul standar 1unit wudhu 1m²/unit WC 1,45 x 0,9 = 1,5 m² 26 x 0,6 = 15,6 m² Flow 60% x 17,1 = 10,26 m² 10 x 1 = 10 m² 1,5 x4 = 6 m² Total luas = 1,5 + 15,6 + 10,26 2 + 10 + 6 = 43,36 m Pria 2 Asumsi 9 m Wanita 2 Asumsi 12 m Diperkirakan dapat menampung 30% jumlah pengunjung 0,3 x 600 = 180 orang Modul orang berdiri 0,54 m² NAD&A to user 180 x commit 0,54 = 97,2
100 m
2
V-102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Kantin Asumsi 200 m 2 Total Luasan = 450 m 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Pengelola = 55 + 125 +117 + 450 = 747 m Kelompok Kegiatan Komunitas (Solo Hijabers & Solo Moslem Look) 2 Secretariat 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 (8 set) = 8 x 4 = 32 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 set lemari & 2 set rak 2 = 0,8 + 0,8 = 1,6 m 2 1 set sofa + meja= 3m 2 Area diskusi asumsi = 50 m Total = 32 + 1,6 + 3 + 50 = 2 86,6 m flow 60% = 0,6 x 86,6 = 51,96 2 m total luas = 86,6 + 51,96 = 2 138,56 m 2 R.Tunggu 1 set sofa + meja= 3m (2 buah) 2 flow 60% = 0,6 x 6 = 3,6 m 2 total luas = 6 + 3,6 = 9,6 m 2 R. Rapat Asumsi 40 m 2 R. Perpustakaan Asumsi 120 m Reseptionist 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m 2 Pantry Asumsi 6 m (2 buah) Mushola Modul orang shalat 0,6m² Modul standar 1unit wudhu 1m²/unit WC 1,45 x 0,9 = 1,5 m² 26 x 0,6 = 15,6 m² Flow 60% x 17,1 = 10,26 m² 10 x 1 = 10 m² 1,5 x4 = 6 m² Total luas = 1,5 + 15,6 + 10,26 2 + 10 + 6 = 43,36 m Lavatory Pria 2 Asumsi 9 m Wanita 2 Asumsi 12 m 2 Aula Asumsi 400 m Hall Diperkirakan dapat menampung 30% jumlah pengunjung 0,3 x 600 = 180 orang Modul orang berdiri 0,54 m² NAD&A 180 x 0,54 = 97,2 2 Mini Cafe Asumsi 150 m Kelompok Kegiatan Ilmu Tarbiyah commit to user R. Informasi 1 meja panjang @ 2 kursi = 2
200 m
2 x 140 m
2
2
2
2 x 10 m 2 2 x 40 m 2 120 m
6m
2
2x6m
2
2 x 45 m
2
2x9m
2
2
2 x 12 m 2 400 m
100 m
2
150 m
2
V-103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
R. Ustadzah
R. Diskusi
Lab Bahasa
R.Multimedia
m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m 2 1 meja + 1 kursi = 2 m 2 (10 set) = 10 x 2 = 20 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 set lemari & 2 set rak 2 = 0,8 + 0,8 = 1,6 m 2 1 set sofa + meja= 3 m 2 Total = 20 + 1,6 + 3 = 24,6 m Flow 60% = 0,6 x 24,6 = 14,76 2 m Total = 24,6 + 14,76 = 39,36 2 m
6m
2
40 m
2
Kapasitas 15 org/ruang 2 1,5 m /org 2 = 15 x 1,5 = 22,5 m Flow 30% = 0,3x 22.5 = 6,75 2 m 2 Total = 22,5 + 6,75 = 29,75 m
2 x 30 m
2
70 m
2
70 m
2
2x7m
2
Kapasitas 30 org/ruang 2 1,5 m /org 2 = 30 x 1,5 = 45 m 2 Flow 50% = 0,5 x 45 = 22,5 m 2 Total = 22,5 + 45 = 67,5 m Kapasitas 30 org/ruang 2 1,5 m /org 2 = 30 x 1,5 = 45 m 2 Flow 50% = 0,5 x 45 = 22,5 m 2 Total = 22,5 + 45 = 67,5 m 2
Total Luasan Kelompok Kegiatan Komunitas = 1546 m Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan Area Perawatan Wajah 2 Reseptionist 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,4 = 2,64 m total luas = 4,4 + 2,64 = 7,04 2 m (2 buah) R. Tunggu
Kasir
R. Perawatan Kulit Wajah
2
1,12 m /orang Ada 20 orang 2 2 1,12 m x 20 = 22,4 m Flow 60% = 0,6 x 22,4 = 2 13,44m Total Luasan = 13,44 + 22,4 = 2 35,84 m 2 meja kasir = 2 m 2 flow 60% = 0,6 x 2 = 1,2 m 2 total luas = 2 + 1,2 = 3,2 m ~ 2 4 m commit to user 2 Untuk 25 orang @ 2,5 m
36 m
2
4m
2
V-104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
R. Facial Treatment
Loker Perawatan Kulit Wajah
Loker Facial Treatment
Ruang ganti 1 (untuk perawatan kulit wajah)
Ruang ganti 2 (untuk facial treatment)
R. Konsultasi
R. Beautician
R. Obat R. Karyawan
2
2,5 m x 25 = 62,5 m Flow 60% = 0,6 x 62,5 = 37,5 2 m Total Luasan = 62,5 + 37,5 = 2 100 m 2 Untuk 25 orang @ 2,5 m 2 2 2,5 m x 25 = 62,5 m Flow 60% = 0,6 x 62,5 = 37,5 2 m Total Luasan = 62,5 + 37,5 = 2 100 m 8 unit lemari 2 1 lemari = 0,4 m 2 0,4 x 8 = 3,2 m Flow 60 % = 0,6 x 3,2 = 1,92 2 m Total Luasan = 3,2 + 1,92 = 2 5,12 m 8 unit lemari 2 1 lemari = 0,4 m 2 0,4 x 8 = 3,2 m Flow 60 % = 0,6 x 3,2 = 1,92 2 m Total Luasan = 3,2 + 1,92 = 2 5,12 m 2 0,8-1 m / orang Ada 4 buah unit 2 1x4=4m 2 Flow 40 % = 0,4 x 4 = 1,6 m Total Luasan = 4 + 1,6 = 5,6 2 m 2 0,8-1 m / orang Ada 4 buah unit 2 1x4=4m 2 Flow 40 % = 0,4 x 4 = 1,6 m Total Luasan = 4 + 1,6 = 5,6 2 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m (2 buah) 2 buah unit 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 1 unit asumsi 20 m 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m Ada 6 unit 2 6 x 2 = 18 m 2 1 lemari = 0,4 m Ada 6 lemari 2 6 x 0,4 = 2,4 m Flow 60% = 0,6 x (18+2,4) = 2 12,24commit m to user Total Luasan = 20,4 + 12,24 =
100 m
2
100 m
2
6m
2
6m
2
6m
2
6m
2
2x8m
2
2
2x8m 2 20 m
32 m
2
V-105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Gudang 2 Total Luasan = 382 m Reseptionist
R. Tunggu
Kasir
R. Spa & Sauna
R. Massage
R. Ganti Pakaian (Massage)
Loker
R. Beautician
32,64 m 2 I unit asumsi 20 m Area Perawatan Tubuh 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m 2 1,12 m /orang Ada 20 orang 2 2 1,12 m x 20 = 22,4 m Flow 60% = 0,6 x 22,4 = 2 13,44m Total Luasan = 13,44 + 22,4 = 2 35,84 m 2 meja kasir = 2 m 2 flow 60% = 0,6 x 2 = 1,2 m 2 total luas = 2 + 1,2 = 3,2 m ~ 2 4m Area Sauna 2 0,5-0,6 m / orang 2 KM @ 1 m Area Massage 2 2,5 m / orang Area ganti pakaian 2 0,8-1 m / orang L. Ruang = 0,6 + 1 + 2,5 + 1 = 2 5,1 m Flow 60% = 0,6 x 5,1 = 3,06 2 m Total Luasan = 5,1 + 3,06 = 2 8,16 m 2 Tiap unit 8,16 m Tersedia 10 unit 2 2,5 m / orang Untuk 20 orang 2 20 x 2,5 = 50 m 2 Flow 60% = 50 x 0,6 = 30 m Total Luasan = 30 + 50 = 80 2 m
20 m
2
6m
2
36 m
2
4m
2
10 x 8 m
2
80 m
2
6m
2
6m
2
2
0,8-1 m / orang Ada 4 buah unit 2 1x4=4m 2 Flow 40 % = 0,4 x 4 = 1,6 m Total Luasan = 4 + 1,6 = 5,6 2 m 8 unit lemari 2 1 lemari = 0,4 m 2 0,4 x 8 = 3,2 m Flow 60 % = 0,6 x 3,2 = 1,92 2 m Total Luasan = 3,2 + 1,92 = 2 5,12 m 2 buah unit 2 1 mejacommit + 3 kursito= user 4m 2 1 lemari = 0,4 m
V-106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m (3 Unit) 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m Ada 6 unit 2 6 x 2 = 18 m 2 1 lemari = 0,4 m Ada 6 lemari 2 6 x 0,4 = 2,4 m Flow 60% = 0,6 x (18+2,4) = 2 12,24 m Total Luasan = 20,4 + 12,24 = 2 32,64 m
R. Karyawan
Total Luasan = 280 m
2
32 m
2
6m
2
36 m
2
4m
2
9m
2
70 m
2
70 m
2
2
Reseptionist
R. Tunggu
Kasir
R. Cuci Rambut
R. Perawatan Rambut dan Pengeringan
R. Tata Rias Wajah, Tata Rambut dan Jilbab
R. Karyawan
30 m
Area Perawatan Rambut 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m 2 1,12 m /orang Ada 20 orang 2 2 1,12 m x 20 = 22,4 m Flow 60% = 0,6 x 22,4 = 2 13,44m Total Luasan = 13,44 + 22,4 = 2 35,84 m 2 meja kasir = 2 m 2 flow 60% = 0,6 x 2 = 1,2 m 2 total luas = 2 + 1,2 = 3,2 m ~ 2 4m 2 1,38-1,72 m /2 orang 2 1,5 x 4 = 6 m Untuk 4 orang 2 Flow 40% = 0,4 x 6 = 2,4 m Total Luasan = 2,4 + 6 = 8,4 2 m 2 5,08-6,03 m /2 orang 2 5,5 x 8 = 44 m Untuk 8 orang 2 Flow 40% = 0,4 x 44 = 17,6 m Total Luasan = 17,6 + 44 = 61,6 Standar ruang 2 2,66 x 2,1 = 5,58 m Tersedia 8 unit 2 8 x 5,58 = 44,64 m Flow 60% = 0,6 x 44,64 = 2 26,784 m Total Luasan = 44,64 + 26,784 2 = 71,424 m 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m Ada 6commit unit to user 2 6 x 2 = 18 m
V-107
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
1 lemari = 0,4 m Ada 6 lemari 2 6 x 0,4 = 2,4 m Flow 60% = 0,6 x (18+2,4) = 2 12,24 m Total Luasan = 20,4 + 12,24 = 2 32,64 m Total Luasan = 227 m
32 m
2
2
Area Servis 2 Asumsi 6 m (2 buah) 2 Asumsi 150 m Modul orang shalat 0,6m² Modul standar 1unit wudhu 1m²/unit WC 1,45 x 0,9 = 1,5 m² 26 x 0,6 = 15,6 m² Flow 60% x 17,1 = 10,26 m² 10 x 1 = 10 m² 1,5 x4 = 6 m² Total luas = 1,5 + 15,6 + 10,26 2 + 10 + 6 = 43,36 m Pria 2 Asumsi 9 m Wanita 2 Asumsi 12 m Diperkirakan dapat menampung 30% jumlah pengunjung 0,3 x 600 = 180 orang Modul orang berdiri 0,54 m² NAD&A 180 x 0,54 = 97,2 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m
Pantry Mini Cafe Mushola
Lavatory
Hall
Bagian Informasi
2
2x6m 2 150 m
2 x 45 m
2
2x9m
2
2 x 12 m
2
100 m
6m
2
2
2
Total Luasan = 400 m 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan =382 + 280 + 227 + 400 = 1289 m Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran Area Fitness, Belli dance, Pilates, Senam, Bela Diri & Terapi Reseptionist 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m 2 Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 6m 2 6m 2 R. Tunggu 1,12 m /orang Ada 20 orang 2 2 1,12 m x 20 = 22,4 m Flow 60% = 0,6to x 22,4 commit user= 2 13,44m
V-108
perpustakaan.uns.ac.id
R. Fitness 1 R. Beli Dance R. Pilates R. Senam R. Bela Diri R. Terapi R. Konsultasi Kesehatan
digilib.uns.ac.id
Total Luasan = 13,44 + 22,4 = 2 35,84 m 2 Asumsi 300 m 2 Asumsi 200 m 2 Asumsi 200 m 2 Asumsi 200 m 2 Asumsi 200 m 2 Asumsi 200 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m (2 buah)
36 m
2
2
300 m 2 200 m 2 200 m 2 200 m 2 200 m 2 200 m
2x8m Pantry Mushola
Lavatory
Kasir
Bagian Informasi
Mini Cafe 2 Total Luasan = 1666 m Kolam Renang Mini Café Ruang Ganti
Asumsi 6 m (2 buah) Modul orang shalat 0,6m² Modul standar 1unit wudhu 1m²/unit WC 1,45 x 0,9 = 1,5 m² 26 x 0,6 = 15,6 m² Flow 60% x 17,1 = 10,26 m² 10 x 1 = 10 m² 1,5 x4 = 6 m² Total luas = 1,5 + 15,6 + 10,26 2 + 10 + 6 = 43,36 m Pria 2 Asumsi 9 m Wanita 2 Asumsi 12 m 2 meja kasir = 2 m 2 flow 60% = 0,6 x 2 = 1,2 m 2 total luas = 2 + 1,2 = 3,2 m ~ 2 4m (2 buah) 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 orang/unit 2 Furniture = 2 m , 2 lemari = 2 x 2 0,72 = 1,44 m Flow 70% = 0,7 x (2 + 1,44) = 2 2,408 m Total Luasan = 3,44 + 2,408 = 2 6m 2 Asumsi 150 m Area Kolam Renang Wanita 2 Asumsi 200 m 2 Asumsi 100 m 2 0,8-1 m / orang Ada 10 buah 2 1 x 10 = 10 m 2 Flow 40 % = 0,4 x 10 = 4 m 2 Total Luasan = 4 + 10 = 14 m
2x6m
2
2 x 45 m
2
2x9m
2
2 x 12 m
2
2x 4m
2
6m
2
150 m
0,8-1 commit m / orangto Ada 10 buah 2
2
2
200 m 2 100 m
14 m Ruang Bilas
2
2
2
user
V-109
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
1 x 10 = 10 m 2 Flow 40 % = 0,4 x 10 = 4 m 2 Total Luasan = 4 + 10 = 14 m Lavatory Loket
R. Penjaga
Gudang 2 Total Luasan = 380 m Kolam Renang Mini Café Ruang Ganti
2
Asumsi 20 m 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 2 + 0,4 = 2,4 m Flow 40% = 0,4 x 2,4 = 0,96 2 m Total Luasan = 2,4 + 0,96 = 2 3,36 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 Asumsi 20 m Area Kolam Renang Anak 2 Asumsi 200 m 2 Asumsi 100 m 2 0,8-1 m / orang Ada 10 buah 2 1 x 10 = 10 m 2 Flow 40 % = 0,4 x 10 = 4 m 2 Total Luasan = 4 + 10 = 14 m
2
14 m 2 20 m
4m
2
8m 2 20 m
2
200 m 2 100 m
14 m Ruang Bilas
Lavatory Loket
R. Penjaga
2
2
2
0,8-1 m / orang Ada 10 buah 2 1 x 10 = 10 m 2 Flow 40 % = 0,4 x 10 = 4 m 2 Total Luasan = 4 + 10 = 14 m 2
Asumsi 20 m 1 meja panjang @ 2 kursi = 2 2 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 2 + 0,4 = 2,4 m Flow 40% = 0,4 x 2,4 = 0,96 2 m Total Luasan = 2,4 + 0,96 = 2 3,36 m 2 1 meja + 3 kursi = 4 m 2 1 lemari = 0,4 m 2 1 rak = 0,4 m 2 flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 2 m 2 Asumsi 20 m
Gudang 2 Total Luasan = 380 m 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Kebugaran = 380 + 380 + 1666 = 2426 m Kelompok Kegiatan Pemasaran 2 Retail Butik Muslimah Asumsi 50 m @ 1 unit (11 unit) 2 Retail Alat Kebugaran Asumsi 50 m @ 1 unit (6 unit) commit to user 2 Retail Kosmetik Asumsi 50 m @ 1 unit
2
14 m 2 20 m
4m
2
2
8m 2 20 m
11 x 50 m
2
6 x50 m
2
V-110
perpustakaan.uns.ac.id
(6 unit) Mushola Modul orang shalat 0,6m² Modul standar 1unit wudhu 1m²/unit WC 1,45 x 0,9 = 1,5 m² 26 x 0,6 = 15,6 m² Flow 60% x 17,1 = 10,26 m² 10 x 1 = 10 m² 1,5 x4 = 6 m² Total luas = 1,5 + 15,6 + 10,26 2 + 10 + 6 = 43,36 m Lavatory Pria 2 Asumsi 9 m Wanita 2 Asumsi 12 m Hall Diperkirakan dapat menampung 30% jumlah pengunjung 0,3 x 600 = 180 orang Modul orang berdiri 0,54 m² NAD&A 2 180 x 0,54 = 97,2 m 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Pemasaran = 1382 m Kelompok Kegiatan Rekreasi 2 Cafetaria Asumsi 300 m 2 Playground Asumsi 150 m 2 Amphiteater Asumsi 150 m 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Rekreasi = 600 m Kelompok Kegiatan Servis 2 Ruang genset NAD&A m 2 Ruang pompa NAD&A m 2 Ruang ME NAD&A m 2 Ruang PABX NAD&A m 2 Ruang AHU NAD&A m 2 Ruang teknisi NAD&A m 2 Ruang petugas keamanan 3 unit @ 9 m 2 ATM Center 8 ATM = 9,168 m Flow 20% = 0,2 x (9,168) = 2 1,8336 m Total luasan = 9,168 + 1,8336 2 = 11,0016 m Parkir Pengelola 65% dengan motor 0,65 x 40 = 26 25% dengan mobil 0,25 x 40 = 10 10% dengan angkutan lain Modul standar motor 2,5m²/unit Modul standar mobil 22,5m²/unit Rata-rata kapasitas/unit dan jumlah kendaraan: Motor 1 orang/unit = 26 Mobil 1 orang/unit = 10 NAD & A Area parkir roda 2 2 26 x 2,5 = 65 m 2 Flow 60% x 107, 5= 39 m 2 Total = 65 + 39 to = 104 m commit user Area parkir roda 4
digilib.uns.ac.id
6 x50 m
2
2 x 45 m
2
2x9m
2
2 x 12 m
2
100 m
2
2
300 m 2 150 m 2 150 m
2
160 m 2 160 m 2 4 x (10 x 4) m 2 4 x 10 m 2 4 x (4 x 4) m 2 35 m 2 27 m
12 m
2
V-111
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
10 x 22,5 = 225 m 2 Flow 60% x 225 = 135 m 2 Total = 104 + 135 = 239 m Parkir Karyawan 50% dengan motor 0,5 x 235 = 118 5% dengan mobil 0,05 x 235 = 11 45% dengan angkutan lain Modul standar motor 2,5m²/unit Modul standar mobil 22,5m²/unit Rata-rata kapasitas/unit dan jumlah kendaraan: Motor 1 orang/unit = 118 Mobil 1 orang/unit = 11 NAD & A Area parkir roda 2 2 118 x 2,5 = 295 m 2 Flow 60% x 295 = 177 m 2 Total = 295 + 177 = 472 m Area parkir roda 4 2 11 x 22,5 = 247,5 m 2 Flow 60% x 247,5 = 148,5 m 2 Total = 247,5 + 148,5 = 396 m Parkir Pengunjung 50% dengan motor 0,5 x 400 = 200 30% dengan mobil 0,3 x 400 = 120 20% dengan angkutan lain Modul standar motor 2,5m²/unit Modul standar mobil 22,5m²/unit Rata-rata kapasitas/unit dan jumlah kendaraan: Motor 1 orang/unit = 200 Mobil 1 orang/unit = 120 NAD & A Area parkir roda 2 2 200 x 2,5 = 500 m 2 Flow 60% x 500 = 300 m 2 Total = 300 + 500 = 800 m Area parkir roda 4 2 160 x 22,5 = 3600 m 2 Flow 60% x 2160 = 5760 m 2 Total = 5760 + 800 = 6560 m 2 Luasan Total Kelompok Kegiatan Servis = 7853 m
239 m
2
396 m
2
6560 m
2
Tabel 13. Tabel Besaran ruang Sumber : Dokumentasi Pribadi
Rekapitulasi besaran ruang Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo adalah sebagai berikut : motor 344 mobil 156 Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Pengelola Kelompok Kegiatan Komunitas Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran commit Kelompok Kegiatan Pemasaran
Luas 2
to user
747 m 2 1546 m 2 1289 m 2 2426 m 2 1382 m
V-112
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Kelompok Kegiatan Rekreasi Kelompok Kegiatan Servis Total
600 m 2 7853 m 2 15843 m
Tabel 14. Tabel Rekapitulasi Besaran ruang Sumber : Dokumentasi Pribadi
4. Analisa Organisasi Ruang dan Hubungan Ruang Tujuan dari analisa ini adalah memperoleh pola hubungan dan organisasi ruang makro dan mikro. Pola hubungan ruang dan organisasi ruang
makro
menggambarkan
hubungan
antar
kelompok
ruang,
sedangkan yang mikro menggambarkan hubungan antar ruang yang ada dalam masing-masing kelompok ruang. Sebagai dasar pertimbangan yang utama adalah pola kegiatan yang terjadi dan pengelompokkan kegiatan. Pola
hubungan
ruang
dan
organisasi
ruang
Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo adalah sebagai berikut : Hubungan atar kegiatan ruang erat Hubungan atar kegiatan ruang yang kurang erat Hubungan atar kegiatan ruang yang tidak erat/kurang Hubungan atar kegiatan ruang yang erat Hubungan atar kegiatan ruang yang tidak erat/kurang terkait
a. Hubungan Ruang Makro NO 1 2 3 4 5 6 7
KELOMPOK KEGIATAN Kelompok Kegiatan Komunitas Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran Kelompok Kegiatan Pemasaran Kelompok Kegiatan Pengelola Kelompok Kegiatan Rekreasi Kelompok Kegiatan Servis 5
commit to user 2
3
1
4
7
6
V-113
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Pengelola
Servis
Perawatan Kecantikan
Perawatan Kebugaran
Komunitas
Perawatan Kebugaran
Rekreasi
b. Hubungan Ruang Mikro 1) Kelompok Kegiatan Komunitas & Tarbiyah NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KELOMPOK RUANG
RUANG Secretariat SH Secretariat SML R. Tunggu Resepsionis Perpustakaan R. Rapat R. Ustadzah R. Diskusi Lab Bahasa Aula Pantry Mushola Lavatory R. Informasi Hall Mini Cafe
Area Komunitas
Area Tarbiyah
Area Servis
Area Penerimaan
Bagian Informasi
Bagian Informasi
1
1 Hall
1
1
Resepsionis
R. Rapat
R. Tunggu
3
2
4
R. Ustadzah
8
5 Secretariat SH
R. Diskusi
Aula
7
9
6 Secretariat SML
Perpustakaan
Lab Bahasa
1
1 1 Lavatory
1
Mushola
Pantry
commit to user
V-114
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan KELOMPOK RUANG
NO 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
RUANG Resepsionis R. Tunggu Kasir R. Perawatan Wajah Loker P. Wajah R. Ganti P. Wajah R. Facial Treatment Loker F. Treatment R. Ganti F. Treatment R. Beautician R. Konsultasi R. Obat R. Karyawan Gudang Resepsionis R. Tunggu Kasir R. Spa & Sauna R. Massage R. Ganti Massage Loker R. Beautician R. Karyawan Resepsionis R. Tunggu Kasir R. Karyawan R. Cuci Rambut R. Perawatan Rambut R. Tata Rias Wajah & Jilbab Hall Bagian Informasi Mini Cafe Pantry Mushola Lavatory
Area Perawatan Wajah
Area Perawatan Tubuh
Area Perawatan Rambut
Area Penerimaan Area Servis
30 28 26
29
52
51
50
49
38
39
31
33
32 17 18
34
36
35
37
44
45
27 19
20
23
21
24
22
25
47
43 40
48
41
42
46
commit to user
V-115
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mini Cafe
Bagian Informasi
Hall
Resepsionis
Resepsionis
Resepsionis
R. Tunggu
R. Tunggu
R. Tunggu
Kasir
Kasir
Kasir
R. Beautician
R. Beautician
R. Karyawan
R. Konsultasi
R. Konsultasi
R. Cuci Rambut
R. Karyawan
R. SPA & Sauna
R. Perawatan Rambut
R. Obat
R. Massage
R. Rias Wajah & Jilbab
Gudang
R. Ganti Massage
R. Perawatan Wajah
Loker
Loker P. Wajah R. Ganti P. Wajah R. Facial Treatment
Pantry
Loker F. Treatment
Mushola
R. Ganti F. Treatment
Lavatory
commit to user
V-116
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
KELOMPOK RUANG Area Fitness, Beli Dance, Pilates, Senam, Bela Diri & Terapi
Area Penerimaan
Area Servis
Area Kolam Renang Wanita
Area Kolam Renang Anak-Anak
RUANG R. Senam R. Beli Dance R. Bela Diri R. Fitness 1 R. Pilates R. Terapi R. Konsultasi Resepsionis R. Tunggu Kasir Bagian Informasi Mushola Lavatory Pantry Mini Cafe Kolam Renang Mini Café R. Ganti R. Bilas Lavatory R. Penjaga Gudang Loket Kolam Renang Mini Café R. Ganti R. Bilas Lavatory R. Penjaga Gudang Loket
65
66
60
61
64
67
62
63
82
83
80
81
78
79
76
77
74
75
52
53
54
72
73
57
58
59
70
71
68
69
56
commit to user
V-117
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Resepsionis
Kasir
R. Tunggu
Bagian Informasi
R. Senam
Kolam Renang
Kolam Renang
R. Beli Dance
Mini Cafe
Mini Cafe
R. Bela Diri
R. Ganti
R. Ganti
R. Fitnes
R. Bilas
R. Bilas
R. Pilates
Lavatory
Lavatory
R. Terapi
R. Penjaga
R. Penjaga
R. Konsultasi
Gudang
Gudang
Loket
Loket
Mini Cafe
Mushola
Lavatory
Pantry
4) Kelompok Kegiatan Pemasaran NO 84 85 86 87 88 89 90 91
KELOMPOK RUANG Area Pemasaran Penerimaan Area Servis
RUANG Retail Butik Muslimah Retail Alat Kebugaran Retail Kosmetik Hall Bagian Informasi Mushola Lavatory Gudang
Hall
86
Bagian Informasi
85
84 87
Butik Muslimah
88 Butik Kebugaran
Retail Kosmetik
91
Mushola
89
90
Lavatory commit to user Gudang
V-118
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Kelompok Kegiatan Pengelola NO 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
KELOMPOK RUANG
Area Direksi
Area Operasional
Area Administrasi
Penerimaan
Area Servis
RUANG R. Direktur R. Wakil Direktur R. General Manager R. Sekretaris R. Tunggu R. Manager R. Wakil Manager R. Staff Operasional R. Kabag. Komunitas R. Kabag. Kebugaran R. Kabag. Kecantikan R. Kabag. Pemasaran R. Kabag. Rekreasi R. Manager R. Wakil Manager R. Staff Adm. R. Kabag. Keuangan R. Kabag. Pembukuan R. Kabag. Personalia Hall Resepsionis Pantry Mushola Lavatory Kantin Gudang
115
116
113
114
117
112
111
98
106
105
108
109
107
110
104
97
103
99
95
100
93
96
94 101
commit to user 102
92
V-119
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Gudang
Lavatory
Pantry
Mushola
Kantin
Hall
Resepsionis
R. Manager
R. Manager
R. Direktur
R. Wakil
R. Wakil
R. Wakil
R. Staff Adm
R. Staff Op
R. GM
Kbg. Keuangan
Kbg. Komunitas
R. Sekretaris
Kbg. Pembukuan
Kbg. Kebugaran
R. Tunggu
Kbg. Personalia
Kbg. Kecantikan
Kbg. Pemasaran
Kbg. Rekreasi
6) Kelompok Kegiatan Rekreasi NO 118 119 120 121
KELOMPOK RUANG Rekreasi
Cafetaria
Komunal
RUANG Cafetaria Playground Amphetiater Komunal Playground Informasi
118
119
121
120
Amphiteater
commit to user
V-120
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7) Kelompok Kegiatan Servis NO
KELOMPOK RUANG
RUANG
Servis
R. Genset R. Panel Listrik R. Mesin AC R. Pompa R. Teknisi R. Security ATM Center Parkir Pengelola Parkir Karyawan Parkir Pengunjung
122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
R. Genset
R. Panel Listrik
R. Mesin Ac
R. Pompa
122
123
R. Teknisi
124
125
R. Security
126
Parkir Pengelola
127
129
ATM Center
128 130 Parkir Karyawan
Parkir Pengunjung
131
B. Analisa Site 1. Pemilihan Lokasi Setelah pemilihan Kecantikan
lokasi
mendapat
jumlah
penempatan
Muslimah
di
Solo
besaran
bangunan ini,
ruang
Pusat
diperlukan
total,
dalam
Pengembangan
adanya
beberapa
pertimbangan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan yang tidak mendukung sesuai keadaan kaidah arsitektural akan tercapai pemilihan lokasi Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yang tepat.
commit to user
V-121
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Tujuan Tujuan dari pemilihan site ini adalah untuk mendapatkan lokasi terbaik dan ideal untuk mendirikan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo. b. Dasar Pertimbangan Pemilihan lokasi ini menggunakan dasar pertimbangan : Ø Sesuai dengan rencana pola pemanfaatan ruang RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2016, sebagai bangunan komersial dan jasa. Ø Berada pada daerah campuran 1. Diperuntukkan bagi beberapa jenis kegiatan sosial dan komersial, yaitu kegiatan perdagangan, jasa tertentu, kantor dan perumahan. Ø Terletak di BWK 2 dengan melihat pada Rencana Struktur Pelayanan Kota RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2016. Ø Kualitas lingkungan yang baik Bebas dari gangguan-gangguan yang biasa terjadi pada daerah tropis, lokasi relative mampu menjamin keamanan dari faktor kejahatan karena dekat dengan pos keamanan. Ø Aksesibilitas Memiliki aksesibilitas yang tinggi dengan pencapaian yang mudah, didukung pula sarana dan prasarana dalam kota, serta sirkulasi dua arah yang lancar dalam mencapai lokasi. Ø Jaringan utilitas Tersedianya jaringan utilitas kota pada lingkungan kawasan yang meliputi jaringan listrik, telepon, air bersih, dan air kotor. Ø Dimungkinkan besar dilalui oleh angkutan umum
commit to user
Angkutan
umum
yang
dapat
melewati
gedung
Pusat
V-122
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengembangan Kecantikan Muslimah dapat mempermudah akses dalam pencapaian gedung dari berbagai arah. c. Kriteria Penentuan Lokasi Ø Fungsi dan peran wilayah berdasarkan pembagian Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Ø Eksisting pola dan struktur tata ruang serta kecenderungan di masa yang akan datang. Ø Potensi sektor komersial dan jasa Ø Adanya fasilitas utilitas (sarana dan prasarana) wilayah. d. Penentuan Lokasi
Gambar 22. RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2016
Gambar 23. RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2016
commit to user
V-123
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk pemilihan lokasi disesuaikan dengan RUTRK kota Surakarta tahun 2007-2016. Ø Sesuai dengan rencana pola pemanfaatan ruang RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2016, sebagai bangunan komersial dan jasa. Ø Berada pada daerah campuran 1. Diperuntukkan bagi beberapa jenis kegiatan sosial dan komersial, yaitu kegiatan perdagangan, jasa tertentu, kantor dan perumahan. Ø Terletak di BWK 2 dengan melihat pada Rencana Struktur Pelayanan Kota RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2016. Berdasarkan pertimbangan dan hasil telah analisa kualitas yang
ada,
maka
lokasi
terpilih
untuk
perancangan
Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo adalah di sekitar daerah Jalan Adisucipto dan Jalan Slamet Riyadi.
Gambar 24. Alternatif site 1 dan site 2
KETERANGAN : Alternatif 1
Alternatif 2
commit to user
V-124
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Data Site Alternatif Dari beberapa kriteria tersebut, telah didapat beberapa alternatif site. Beberapa site tersebut adalah sebagai berikut: 1) Alternatif 1
Gambar 26. Alternatif site 1 Gambar 25. Alternatif site 1
Alternatife 1 berada di daerah Purwosari tepatnya di Jalan Slamet Riyadi dengan batas-batas sebagai berikut : Ø Sebelah Utara
: Permukiman Penduduk
Ø Sebelah Selatan
: Jl. Slamet Riyadi, Solo Center Point
Ø Sebelah Barat
: Permukiman Penduduk, PLN
Ø Sebelah Timur
; Jl. Hasanudin
Dalam pemilihan site alternatif 1 ini diperoleh beberapa pertimbangan berupa kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut : Ø Kelebihan · Site terletak di BWK 2 · Site terletak pada Zona campuran 1
commit to user
V-125
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
· Site dekat dengan Stasiun Purwosari yang dapat menguntungkan untuk hubungan antar kota · Site strategis karena terletak di pusat kota dan dekat dengan fasilitas-fasilitas umum dan komersil seperti tempat perbelanjaan, perkantoran, fasilitas olahraga dan apartment · Mudah diakses karena dekat dengan jalan arteri primer kota Solo yaitu jalan Slamet Riyadi dan dilalui oleh kendaraan umum · Site memiliki dua buah akses masuk yaitu jalan Slamet Riyadi dan jalan Hasanudin · Site berada diperempatan jalan sehingga berpotensi untuk dilihat oleh banyak orang terutama ketika berhenti saat lampu merah · Site merupakan lahan kosong Ø Kekurangan · Luasan lahan kecil dan kurang memadai 2) Alternatif 2
Gambar 28. Alternatif site 2
Gambar 27. Alternatif site 2
commit to user
V-126
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Alternatif 2 berada di daerah Karangasem tepatnya di Jln. Adi Sucipto dengan batas-batas sebagai berikut: Ø Sebelah Utara
: Sungai, pemukiman, lahan kosong
Ø Sebelah Timur
: Pemukiman
Ø Sebelah Selatan
: Jln. Adi Sucipto, pemukiman
Ø Sebelah Barat
: Pemukiman
Dalam
pemilihan
site
alternatif
A
ini
diperoleh
beberapa pertimbangan berupa kelebihan dan kelemahannya yaitu sebagai berikut: Ø Kelebihan o
Site terletak di BWK 2
o
Site terletak pada Zona campuran 1
o
Site mudah diakses karena berada di jalur protokol yaitu jalan Adi Sucipto dan dilalui oleh kendaraan umum
o
Site dekat dengan ruang publik seperti Stadion Manahan
o
Site dilewati oleh kendaraan antar kota
o
Site memiliki luasan yang lebih besar daripada site alernatif 1
o
Site merupakan lahan bekas pabrik yang sudah tidak dipakai lagi
o
Site berada di bagian barat kota Surakarta dan lebih dekat dengan
bandara
Adi
Sumarmo,
dimana
lebih
menguntungkan untuk hubungan antar kota. o
Site dilewati oleh angkutan umum antar kota.
o
Pada site terdapat vegetasi yang cukup rimbun. Dapat dimanfaatkan sebagai lansekap.
commit to user
V-127
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Kekurangan o
Site berada jauh dari pusat kota.
o
Site hanya dapat diakses dari 1 sisi saja yaitu jalan Adi Sucipto
d. Data Site Terpilih Dari beberapa site tersebut telah didapat sebuah site terpilih yaitu site alternative 2 dengan alas an sebagai berikut : o Site terletak di BWK 2 o Site terletak pada Zona campuran 1 o Site strategis karena dekat dengan perbatasan Kota Solo dan berbagai fasilitas umum dan ruang publik o Site mudah diakses dari segala arah karena terletak di jalan arteri primer dan dilalui oleh kendaraan umum o Site memiliki lahan yang mampu mewadahi semua kebutuhan ruang bangunan o Lokasi site sesuai dengan RUTRK Kota Surakarta Tahun 20072013 yaitu sebagai area perdagangan dan jasa
Gambar 29. Alternatif Site Terpilih
2. Analisa Pengolahan Tapak a. Analisa Bentuk Site
commit to user
1) Dasar Pertimbangan :
V-128
perpustakaan.uns.ac.id
o
digilib.uns.ac.id
Bentuk site
2) Kondisi Eksisting Sungai
Ruko & Perumahan warga
Gambar 30. Eksisting Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pemukiman
Masjid
3) Analisa Site memiliki keunikan yaitu pada sisi utaranya. Tidak lurus seperti sisi selatannya. Namun berbentuk huruf M. Kemudian pada sisi selatan site terpotong oleh bangunan masjid. Adanya bangunan masjid tersebut menjadi salah satu keuntungan yang dapat menunjang Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah. 4) Hasil analisa Garis batas belakang site (Menyesuaikan bagian belakang site)
Garis batas depan site (Menyesuaikan bagian depan site)
Gambar 31. Eksisting Site Berdasarkan Hasil Analisa Bentuk Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
Garis tengah site
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka didapatkan sebuah solusi desain terhadap site eksisting diatas yaitu dengan melakukan olah tapak secara SIMETRIS. commit to user
V-129
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Analisa klimatologis 1) Dasar pertimbangan : o
Arah datang sinar matahari
o
Arah angin
o
Metafora penampilan muslimah yang tertutup
2) Kondisi Eksisting Matahari Bagian yang menerima matahari terbanyak berada pada sisi utara
Angin Pergerakan udara terbesar berasal dari arah jalan raya. Sisi lain tetap mendapatkan angin yang cukup namun dengan intensitas yang lebih rendah
Gambar 32. Eksisting Site Berdasarkan Kondisi Kimatologis Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Analisa Masalah yang berhubungan dengan iklim mempunyai beberapa altematif pemecahan masalah dengan pertimbangan sebagai berikut : ·
Bukaan Bukaan berfungsi sebagai penangkap sinar matahari dan mengarahkannya ke dalam bangunan sebagai pencahayaan alami. Kegiatan yang berlangsung di dalam bangunan tidak membutuhkan intensitas cahaya matahari yang terlalu besar. Sehingga digunakan secondary skin sebagai pereduksi sinar matahari dan silau.
commit to user
V-130
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Barrier Barrier atau penghalang dapat berupa vegetasi, bangunan dan pagar. Vegetasi dapat digunakan sebagai penghalang atau pereduksi angin yang berlebihan sehingga angin yang masuk ke dalam site menjadi rata ke segala arah. Selain itu juga dapat digunakan untuk menghalangi sinar matahari yang berlebihan sehingga tidak mengganggu kegiatan yang ada di dalam bangunan.
·
Material Material lebih difungsikan sebagai pemecahan masalah bangunan dengan sinar matahari. Material digunakan untuk mereduksi sinar matahari berlebihan yang dapat mengurangi kesilauan (glare) dalam bangunan.
·
Metafora penampilan muslimah Muslimah diwajibkan untuk menutup semua auratnya dari yang
bukan
muhrimnya.
Karakter
ini
kemudian
di
metaforakan ke dalam bangunan dengan memberikan secondary skin sebagai penutup bangunan. Bangunan dianalogikan sebagai muslimah sedangkan secondary skin
dianalogikan
sebagai
pakaian
muslimah
yang
menutupi aurat muslimah. 4) Hasil analisa ·
Sinar matahari
Secondary skin pada semua sisi sebagai pereduksi glare dan panas matahari Secondary skin yang menyelubungi bangunan yang dianalogikan sebagai commit pakaian yang menutupi aurat muslimah
to user
Gambar 33. Respon Eksisting SiteTterhadap Sinar Matahari Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-131
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Bentuk bangunan
Bangunan dibuat memanjang dan tipis agar setiap ruang mendapatkan cahaya matahari dari luar bangunan sehingga menghemat penggunaan energi Gambar 34. Respon Eksisting Site Terhadap Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi
·
Orientasi Bangunan BARAT
Bangunan memanjang dari barat ke timur untuk memberikan pencahayaan alami tanpa menimbulkan glare pada bangunan Bangunan dimiringkan 15 derajat untuk mengurangi glare pada sisi barat dan timur serta untuk meratakan aliran angin ke sluruh sisi site
TIMUR
Gambar 35. Respon eksisting site terhadap orientasi Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Analisa View 1) Dasar Pertimbangan : o
Orientasi dimaksudkan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap kegiatan yang berada di dalam bangunan
o
View bisa didapatkan dari arah dalam maupun luar bangunan
o
Letak site dan sirkulasi memegang peranan dalam penentuan view bangunan
commit to user
V-132
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kondisi Eksisting
View Selatan
View From Site
Pada sisi ini hanya terdapat pemukiman warga serta sebuah sungai kecil, view ini tidak terlalu menarik
View Barat Merupakan bangunan lebih dari 1 lantai yang terdiri dari restauran dan perkantoran
View Timur Pada sisi ini terdapat beberapa bangunan lebih dari 1 lantai. Seperti rumah tinggal, studio senam sekolah dasar serta jalan lingkungan.
View Utara Merupakan view terbesar. Karena pada sisi ini terdapat jalan adi sucipto serta beberapa bangunan publik seperti kantor DPRD Surakarta dan Rumah Sakit
Gambar 36. Eksisting Site Berdasarkan View Ke Luar Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
View To Site View Dari Barat Bangunan harus lebih dari 2 lantai agar terlihat dari arah barat, tidak terdapat jalan lingkungan sehingga bangunan hanya dapat dilihat dari bangunan lainnya
View Selatan Tidak ada potensi bagi bangunan untuk dilihat oleh pengamat. Hanya ada permukiman warga dan sungai kecil View Timur Bangunan berpotensi untuk dilihat oleh pengamat dari arah selatan karena terdapat jalan lingkungan.
View Utara Sisi ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dilihat oleh pengamat. Karena terdapat jalan raya yang dilalui oleh banyak orang
Gambar 37. Eksisting Site Berdasarkan View Ke Dalam Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Analisa : o
View from site yang paling menarik adalah view kearah selatan. Karena disana terdapat jalan Adisucipto yang banyak dialui oleh kendaraan. Pada sisi barat dan timur banyak bangunan tinggi > 2 lantai. Sedangkan sisi utara
commit to user
hanya ada pemukiman penduduk.
V-133
perpustakaan.uns.ac.id
o
digilib.uns.ac.id
View to site terbesar berasal dari jalan Adisucipto yang merupakan satu-satunya akses masuk ke dalam site.
o
Pada
sisi
selatan
terdapat
2
area
potensial
yang
menguntungkan bagi bangunan yaitu perbatasan solo dan perempatan lampu merah. 4) Hasil analisa : 1 massa lainnya berorientasi agak miring kearah timur. Disisi ini terdapat perempatan dengan lampu merah. Sehingga sangat berpotensi dilihat banyak orang
Orientasi diarahkan ke jalan adisucipto karena merupakan jalan yang ramai dilewati kendaraan
PERBATASAN SOLO
Bangunan di buat jamak, 1 massa berorientasi agak miring kearah barat. Sebelah barat merupakan perbatasan solo sehingga sangat potensial. Gambar 38. Hasil analisa view Sumber : Dokumentasi Pribadi
LAMPU MERAH
Bangunan dibuat lebih dari 2 lantai karena disekitar site banyak bangunan yang lebih dari 1 lantai
d. Analisa Pencapaian 1) Dasar Pertimbangan : o Penentuan ME (main entrance) dan SE (second entrance) o Sirkulasi yang mudah, aman dan nyaman o Kondisi, arus kendaraan dan potensi jalan 2) Kondisi Eksisting Side Entrance Tidak ada side entrance karena satu-satunya akses menuju site hanya jalan adisucipto. Main Entrance Jalan Adisucipto jalan besar dan merupakan satu-satunya akses menuju site. Sehingga ME commit diletakkan pada jalan ini. Gambar 39. Eksisting Site Berdasarkan Pencapaian Sumber : Dokumentasi Pribadi
to user
V-134
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Analisa o Dari kondisi eksisting tersebut serta dengan pertimbangan jumlah arus transportasi yang melalui Jalan Ahmad Yani maka ME diletakkan di sisi selatan site yaitu di Jalan Adisucipto. Tidak ada Side Entrance karena satu-satunya akses menuju site adalah Jalan Adisucipto. Sehingga seluruh akses untuk masuk dan keluar site melalui 1 sisi. 4) Hasil analisa Jalan Adi sucipto merupakan satu-satunya akses jalan yang tersedia pada site
Jalan adi sucipto merupakan salah satu jalan arteri primer kota solo, sehingga ramai dilalui kendaraan Lebar jalan 15 m dengan jalur lambat masing-masing di sisi jalan dengan lebar 4 m. serta terdapat trotoar sebanyak 2 buah disisi jalan dengan lebar 1,5 m.
IN
OUT
15 m
4m
1,5 m
ME diletakkan disisi selatan site yaitu jl. Adisucipto. Tidak tersedia SE karena site hanya memiliki 1 buah akses jalan. Gambar 40. Hasil analisa pencapaian Sumber : Dokumentasi Pribadi
e. Analisa Kebisingan 1) Dasar Pertimbangan : o Penentuan zona publik dan servis o Penempatan area outdoor dan area indoor 2) Kondisi Eksisting Noise Terkecil Noise terkecil berasal dari utara dan barat. Maka ruang tertutup lebih efektif untuk diletakkan di sisi ini. Noise Terbesar Noise terbesar berada pada sisi selatan. Digunakan untuk area outdoor Gambar 41. Eksisting Site Berdasarkan Noise Sumber : Dokumentasi Pribadi
commit to user
V-135
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Analisa o
Pemberian vegetasi pada sisi selatan dimaksdukan untuk mereduksi noise yang ditimbulkan dari arah jalan Adisucipto & sebagai estetika.
o
Peletakan ruangan yang menjauhi pusat kebisingan terbesar
4) Hasil Analisa
PUSAT NOISE Kebisingan dari jalan Adisucipto direduksi dengan penambahan vegetasi besar
Bangunan diletakkan menjauhi pusat kebisingan
Gambar 42. Hasil Analisa Noise Sumber : Dokumentasi Pribadi
f.
Vegetasi sebagai pereduksi noise dan debu & elemen estetika
Analisa Zoning 1) Dasar Pertimbangan : o
Hasil
dari
analisa
makro
(pengolahan
tapak)
yang
disesuaikan dengan konsep bangunan yang ingin diterapkan. o
Hubungan antar kelompok kegiatan (kelompok kegiatan komunitas dan ilmu tarbiyah, kelompok kegiatan kecantikan, kelompok
kegiatan
kebugaran,
kelompok
kegiatan
pemasaran, kelompok kegiatan rekreasi, kelompok kegiatan pengelola, kelompok kegiatan servis )
commit to user
V-136
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kondisi Eksisting
Akses menuju site (dengan tingkat kebisingan yang paling tinggi) Gambar 43. Eksisting Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Analisa o
ME di posisikan sebagai pintu utama masuknya area.
o
Kelompok kegiatan utama terdiri dari kelompok kegiatan komunitas dan ilmu tarbiyah, kegiatan kecantikan, kegiatan kebugaran dan kegiatan pemasaran. Kelompok kegiatan utama diperuntukan bagi wanita muslimah
o
Kelompok kegiatan penunjang terdiri dari kelompok kegiatan pengelola, kegiatan servis, kegiatan rekreasi. Kelompok kegiatan penunjang diperuntukan bagi semua kalangan baik pria maupun anak-anak.
o
Kebutuhan akan area privat dan tenang untuk fasilitas kebugaran dan perawatan kecantikan.
o
Kemudahan akses bagi seluruh pengguna bangunan.
commit to user
V-137
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Hasil Analisa Zona kelompok kegiatan utama : kelompok kegiatan komunitas dan ilmu tarbiyah, kelompok kegiatan perawatan kecantikan, kelompok kegiatan kebugaran dan kelompok kegiatan pemasaran
Komunitas & Ilmu Tarbiyah
Diletakkan di depan, karena tidak membutuhkan privacy
Pemasaran
Diletakkan di belakang, karena membutuhkan privacy dan ketenangan
Perawatan Kecantikan Pemasaran Kebugaran Hall Penerimaan
Gambar 44. Hasil Analisa Penzoningan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Diletakkan ditengah, untuk memudahkan pengunjung untuk menggunakan fasilitas utama
Zona kelompok kegiatan pengelola, kelompok kegiatan servis dan kelompok kegiatan rekreasi Diletakkan mengelilingi zona utama, agar zona utama dapat terkontrol oleh zona pengelola dan servis serta dapat terakses oleh zona rekreasi
g. Analisa Tata Massa 1) Dasar Pertimbangan : o
Hasil analisa eksisting berdasarkan bentuk site & zoning site
o
Metafora Jilbab Pasmina
2) Kondisi Eksisting
Dimiringkan 30 derajat
Sejajar Jl. Adisucipto
Gambar 45. Hasil Analisa Penzoningan Sumber : Dokumentasi Pribadi
commit to user
V-138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Analisa o
Bentuk dasar jilbab Pasmina adalah persegi panjang. Bentuk dasar tersebut dimetaforakan pada bentuk dasar denah setiap bangunan.
o
Terdapat
4
kelompok
Pengembangan
kegiatan
Kecantikan
utama
Muslimah
dalam
yaitu
Pusat
kelompok
komunitas & ilmu tarbiyah, perawatan kecantikan, perawatan kebugaran dan kegiatan pemasaran. Keempat kelompok kegiatan tersebut tidak memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga massa setiap kelompok kegiatan dibuat terpisah. o
Pola tata massa pada bangunan ada 5 macam yaitu : Ø Terpusat
:
suatu
ruang
dominan
dimana
pengelompokkan sejumlah ruang sekunder dihadapkan. Ø Linier : suatu urutan linier dari ruang-ruang yang berulang. Ø Radial : suatu ruang pusat yang
menjadi acuan
organisasi-organisasi ruang yang linier berkembang menurut bentuk jari-jari. Ø Cluster
:
ruang-ruang
dikelompokkan
berdasarkan
adanya hubungan atau bersama-sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual. Ø Grid : ruang-ruang diorganisasi dalam kawasan grid structural atau grid tiga dimensi lain. (sumber : Francis D.K. Ching, Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya)
commit to user
V-139
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Hasil Analisa Bangunan memusat pada satu titik yaitu HALL PENERIMAAN
Mengarahkan Massa 1, 2, & 3 ke Hall Penerimaan
2 2 3
1
Hall sebagai penerima & pengarah pengunjung menuju bangunan
1
2
Memadukan garis temu antar bangunan dengan lingkar plaza
3
Gambar 46. Hasil Analisa Tata Massa Sumber : Dokumentasi Pribadi
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka Pusat
Pengembangan
Kecantikan
Muslimah
Di
Solo
ini
menggunakan pola Terpusat. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini terdiri dari beberapa fasilitas yang berbeda-beda dengan massa bangunan yang berbeda pula. Sehingga untuk memudahkan
pengunjung,
konsep
pola
tata
massa
yang
digunakan adalah pola terpusat. Bangunan dipusatkan pada satu titik penerimaan berupa hall atau plaza. Kemudian dari plaza tersebut pengunjung dapat diarahkan ke fasilitas-fasilitas yang akan mereka gunakan.
C. Analisa Karakteristik Bangunan Dalam Konteks Metafora Dalam merancang karakteristik bangunan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : o
Menanggapi keadaan tapak pada bangunan
o
Memaksimalkan
commit to user penghematan energi
meskipun
bangunan
ini
V-140
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berprospek menggunakan energi listrik yang cukup banyak. o
Menampilkan fasade yang mencitrakan bangunan
o
Memperhatikan pengguna bangunan
o
Kesesuaian dengan fungsi, karakter kegiatan, pengguna bangunan, tuntutan ruang dan tampilan bangunan. Dengan penerapan strategi tersebut, diharapkan nantinya desain
Pusat Kecantikan Muslimah di Solo dapat merespon site dengan segala potensi yang berada disekitarnya serta dapat mencitrakan
kegiatan
didalamnya yaitu kegiatan Komunitas Hijabers dan kegiatan perawatan kecantikan dan kebugaran Muslimah. 1. Analisa Bentuk Bangunan Proses analisa terhadap bentuk bangunan diperlukan guna mewujudkan penampilan bangunan yang bisa mencitrakan bahwa yang berkegiatan
di dalamnya
pengunjung
bisa
langsung
adalah muslimah. Dengan kata lain, mengetahui
fungsi
bangunan
yang
dilihatnya tanpa harus masuk ke dalamnya. Sesuai dengan penekanan konsep metafora, maka dalam proses analisa bentuk bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah diterapkan pendekatan arsitektur metafora. Jenis arsitektur metafora yang digunakan adalah metafora kombinasi (combined metaphor). Metafora kombinasi adalah metafora yang menggabungkan aspek kongkrit dan aspek abstrak. Dalam perwujudan metafora pada bangunan ini, aspek kongkrit diwujudkan pada bentuk bangunan yang didapatkan dari metafora jilbab pasmina. Gambar 47. Pasmina
commit to user
V-141
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut adalah tabel perwujudan metafora kombinasi yang memadukan aspek kongkrit dengan obyek visual jilbab pasmina dan aspek abstrak karakter muslimah dan karakter komunitas Solo HIjabers dan Solo Moslem Look. MUSLIMAH
METAFORA ·
Karakter Muslimah : ·
Sifat muslimah lembut
·
Terdapat sebuah keistimewaan dari penampilan yang Islami walaupun tertutup namun tetap tampil cantik.
·
Muslimah adalah wanita muslim yang taat kepada Allah Swt.
yang
hangat
&
Penerapan Desain :
Karakter Solo Hijabers dan Solo Moslem Look : ·
Komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look memiliki ciri khas tersendiri dalam hal berbusana muslimah, yaitu berani menggunakan mode-mode busana muslimah yang tidak biasa namun tetap Islami.
Bentuk bangunan yang luwes dan melengkung. Karakter yang akan ditimbulkan dari bentuk lengkung tersebut adalah karakter lembut & mengalir. Karakter lembut yang dimaksud adalah karakter lembut seorang wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Peran BentukBentuk Arsitektur)
·
Fasade Bangunan Tata Landscape (Jogging Track, Plaza) Denah (Split Level) Secondary Skin berupa metal pra cetak dengan beberapa pelubangan untuk memasukkan cahaya matahari serta sebagai pereduksi panas matahari. Secondary Skin tersebut menyelubungi bangunan. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin
Secondary Skin yang menyelubungi bangunan dianalogikan sebagai busana muslimah yang menutupi aurat muslimah. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin
Karakter tertutup muslimah dan keistimewaan muslimah dibalik penampilannya yang tertutup. Penerapan Desain : -
·
commit to user
Secondary Skin pada sisi luar yang lebih rapat daripada Secondary Skin pada sisi dalam.
Menggunakan warna putih pada fasade bangunan. Warna putih adalah warna murni, steril, suci, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan disini adalah karakter suci dan bersih. (Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007)
V-142
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penerapan Desain :
·
-
Fasade Bangunan
-
Seluruh Interior Bangunan
Menggunakan material kayu. Kayu memiliki kesan penampilan yang hangat, lunak, alamiah menyegarkan. Penggunaan material kayu dimaksdukan untuk mencitrakan sifat muslimah yang hangat. Sifat hangat yang dimaksud adalah hangat dalam menjalin tali persaudaraan terhadap sesama wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur)
·
Fasade kayu yang menyelubungi bangunan sebagai shading diibaratkan sebagai pakaian muslimah yang menyelubungi atau menutupi aurat muslimah
·
Menggunakan warna ungu. Warna ungu memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian dan kebenaran. Ungu juga mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Karakter warna ungu mampu menggambarkan kekuatan spiritual mengingat bahwa kegiatan yang ada di dalam sarat dengan kegiatan spiritual seperti kegiatan pengajian yang sering dilakukan oleh komunitas muslimah. Selain itu warna ungu juga menampilkan sisi kemewahan. Kemewahan yang dimaksud adalah suatu kelebihan berupa inner beauty yang dimiliki oleh wanita muslimah. (Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007)
Karakter Obyek Visual : Muslimah memiliki sebuah benda yang sangat penting bagi dirinya sebagai wanita muslimah yang bertakwa yaitu jilbab. Di dalam bangunan ini terdapat fasilitas bagi komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look, dimana kedua komunitas tersebut memiliki sebuah keunikan dalam hal tata cara pemakaian jilbab, terutama jilbab pasmina. Obyek visual yang akan dimetaforakan adalah Jilbab Pasmina
·
Metafora jilbab jenis pasmina ke dalam bentuk dan fasade bangunan.
·
Jenis pasmina dipilih karena didalam bangunan ini terdapat sebuah komunitas yang menyediakan saran pembelajaran tentang tata cara memakai jilbab terutama jilbab jenis pasmina.
·
Bentuk pasmina yang diadaptasi adalah pasmina yang sedang dibentangkan dengan lekukan-lekukan dibeberapa sisi.
·
Massa bangunan yang majemuk dan berbentuk pasmina yang dibentangkan mengisyaratkan bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan tempat para wanita muslimah beraktivitas.
commit to user
Tabel 15. Tabel Metafora Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-143
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari perwujudan metafora tersebut didapatkanlah bentuk dasar bangunan yang akan mencitrakan Pusat Kecantikan Muslimah Di Solo. 2 DIMENSI
Bentuk dasar Pasmina (Persegi Panjang) Persegi panjang sesuai dengan bentuk site pada bagian selatan site. Bangunan dibentangkan dari barat ke timur Garis Lengkung Dianalogikan sebagai sifat lembut seorang muslimah dan kelenturan Pasmina yang dapat dibentuk-bentuk BENTUK DASAR GUBAHAN MASSA
Gambar 48. Bentuk Dasar Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Bentuk bangunan yang luwes dan melengkung. Karakter yang akan ditimbulkan dari bentuk lengkung tersebut adalah karakter lembut dan mengalir. Karakter lembut yang dimaksud adalah karakter lembut seorang wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Bentuk-Bentuk Arsitektur)
2. Analisa Gubahan Massa 3 DIMENSI
Fasilitas utama : - Komunitas Muslimah & Ilmu Tarbiyah - Perawatan Kecantikan - Perawatan Kebugaran - Pemasaran (Perbelanjaan)
Fasilitas penunjang : - Pengeloa - Cafetaria - Servis
Bangunan dibuat memanjang dan tipis agar terkena cahaya dari 2 sisi yaitu sisi utara & selatan. Massa bangunan yang majemuk dan berbentuk Pasmina yang dibentangkan mengisyaratkan bahwa kawasan tersebut adalah kawasan tempat muslimah beraktivitas.
MASSA MAJEMUK (4 Massa Utama) (4 Massa Penunjang)
Secara Fungsional, bangunan harus dibuat tinggi agar terekspose dari seluruh sisi terutama dari arah jalan Adisucipto. Bangunan diangkat dari tanah dan terkesan melayang agar tidak mengurangi lahan resapan air hujan. Secara Metafora, bangunan dibuat terkesan melayang dari tanah agar sesuai dengan metafora Pasmina karena Pasmina memiliki sifat yang ringan
Gambar 49. Analisa Gubahan KETERANGAN : Massa commit to user Sumber : Dokumentasi Pribadi Bangunan 1 lantai
Bangunan > 1 lantai
V-144
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Hasil Analisa
Agar Bangunan dapat terekspose maka bangunan dibuat tinggi dan lebih dari 1 lantai. Simbolis, pengingat bahwa kadar iman seseorang dapat naik dan turun dengan mudahnya apabila tidak dibentengi dengan iman yang kuat Secara Fungsional : Semakin atas semakin privat. Maksudnya digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan ketenangan dan privasi yang lebih tinggi.
Gambar 50. Gubahan Massa Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi
4. Analisa Eksterior Bangunan a. Massa Utama (Komunitas & Ilmu Tarbiyah, Perawatan Kecantikan, Perawatan Kebugaran & Pemasaran) 1) Dasar Pertimbangan o
Pencitraan bangunan yang ingin ditampilkan
o
Metafora muslimah dan pashmina
2) Analisa Secondary Skin menyelubungi seluruh sisi bangunan dianalogikan sebagai busana muslimah yang menutupi aurat muslimah
Secondary Skin digunakan untuk mengoptimalkan cahaya matahari di pagi dan siang hari serta mereduksi panas yang datang dari luar agar tidak masuk ke dalam bangunan
Tidak menggunakan atap lengkung seperti secondary skinnya. Karena ruang dibawahnya berpotensi terkena panas yang besar di siang hari
Gambar 51. Analisa Eksterior Massa Utama commit: Dokumentasi to user Sumber Pribadi
V-145
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Hasil Analisa
Secondary skin lebih terbuka dengan bentuk yang diadaptasi dari bentuk yang diadaptasi dari bentuk diamond. Dianalogikan bahwa sisi dalam seorang wanita muslimah layaknya diamond yang berkilauan.
Elemen Vertical: Stabil, Megah, Agung & Kuat
Material : Metal Pra Cetak Sifat Material : Efisien Kesan Penampilan : Ringan & dingin Warna : Putih
Elemen Lengkung: Lembut, Bergerak Dinamis
Warna ungu memberi kesan spiritual, kemewahan, keaslian & kebenaran Warna ungu menunjang kegiatan berkontemplasi dan bermeditasi
Menggunakan atap Grren Roof untuk mengurangi panas matahari pada siang hari serta menaikkan suhu bangunan didalam ruang dan di site
Secondary skin yang rapat dengan bukaan berupa pola pohon ditengahnya dianalogikan sebagai penampilan muslimah yang sopan dan tertutup.
Material : Metal Pra Cetak Sifat Material : Efisien Kesan Penampilan : Ringan & dingin Warna : Putih
Pola pohon yang akan tumbuh subur apabila dipelihara & diberi pupuk setiap hari dianalogikan sebagai kecantikan wanita yang apabila dijaga & dirawat maka akanmemancar dengan sendirinya baik inner maupun outer beauty.
Warna putih adalah warna yang suci, bersih, jujur, sederhana dan baik. Dianalogikan sebagai hati muslimah yang bertakwa.
Warna hijau dibutuhkan untuk menjembatani jurang pemisah antara aktifitas fisik& spiritual Warna hijau juga berarti kesehatan, keseimbangan, rileks & kemudaan. Warna hijau membawa ketenangan pikiran, kedamaian & ketentraman jiwa
Gambar 52. Eksterior Massa Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Massa Penunjang 1) Massa Cafetaria & Massa Pengelola a) Dasar Pertimbangan :
commit to user
V-146
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
Bentuk dasar bangunan
o
Metafora
b) Analisa
Bentuk dasar hasil analisis sebelumnya
Pengembangan 3D dari bentuk dasar bangunan (2D). Bangunan dibuat menjadi 2 lantai dengan konsep split level. Bangunan diangkat dari tanah untuk memperthankan lahan resapan air hujan.
Gambar 53. Analisa Eksterior Massa Cafetaria & Pengelola Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Hasil Analisa Gambar 54. Eksterior Massa Cafetaria & Pengelola Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sama halnya dengan massa utama, massa cafeteria & massa pengelola pun menggunakan konsep yang sama. Menggunakan Secondary skin. Bedanya ada di dalam motif & warnanya. Materialnya pun tetap menggunakan metal berwarna coklat dan putih. Atapnya dibuat menjadi Green Roof. Green Roof bias dijadikan area makan untuk massa cafeteria dan area santai untuk massa pengelola. Selain itu juga digunakan untuk menaikkan suhu ruangan yang ada dibawahnya
2) Massa Kolam Renang a) Dasar Pertimbangan o
Kegiatan yang berlangsung dalam bangunan
o
Pengguna
o
Metafora ombak
b) Analisa o
Kegiatan yang berlangsung di dalam adalah kegiatan olahraga renang. Penggunanya terbagi menjadi 2 kelompok yaitu muslimah dan umum (anak-anak & pria).
commit to user
V-147
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
Pencitraan bangunan yang ingin ditampilkan didapat dari metafora ombak yang diaplikasikan pada bentuk bangunan serta penggunaan material yang berwarna biru.
c) Hasil Analisa
Pengembangan 3D dari bentuk dasar 2D dari hasil analisis sebelumnya. Bangunan dibuat melengkung seperti ombak. Kolam renang didesain Indoor untuk menjaga privacy muslimah. Konsep ombak digunakan untuk mengkomunikasikan bahwa di dalam bangunan tersebut terhadap kegiatan yang berhubungan Gambar 55. Massa Kolam Renang dengan air & ombak yaitu kolam renang Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Massa Informasi a) Dasar Pertimbangan o
Fungsi bangunan dan keserasian bangunan dengan sculpture yang ada di dekatnya
b) Analisa o
Bangunan
informasi
harus
dapat
menarik
mata
pengunjung serta bentuknya harus serasi dengan sculpture yang ada di depannya. c) Hasil Analisa Bangunan informasi dibuat seperti sculpture dengan menggunakan struktur cangkang dan dilapisi oleh material metal.
Gambar 56. Massa Informasi Sumber : Dokumentasi Pribadi
D. Analisa Landscape 1. Dasar Pertimbangan : o
Pola tata massa
o
Pengguna bangunan
o
Pembagian area khusus wanita dan publik
commit to user
V-148
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
Metafora Inner & Outer Beauty seorang muslimah
o
Metafora kebebasan ekspresi komunitas muslimah
2. Analisa o
Pola tata massa
10
7 4
9
5 8
1 3
6 11
12
1 : Plaza Penerimaan 2 : Area Parkir 3 : Massa Komunitas & Ilmu Tarbiyah 4 : Massa Perawatan Kecantikan 5 : Massa Perawatan Kebugaran 6 : Massa Pemasaran 7 : Massa Kolam Renang 8 : Massa Cafetaria 9 : Massa Pengelola 10 : Plaza Outdoor 11 : Kolam 12 : Massa Servis
2
o
Gambar 57. Pola tata massa Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pengguna Pengguna Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini tidak hanya wanita muslimah saja serta tidak terbatas pada kalangan remaja saja. Namun juga digunakan oleh wanita muslimah yang sudah berkeluarga. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini juga dapat diakses secara umum oleh anak-anak dan pria. Sehingga dibutuhkan pembagian area yang jelas antara area khusus untuk wanita, pria dan anak-anak.
3. Hasil Analisa o
Perpaduan konsep terbuka dan privat Ø Konsep terbuka Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini terbuka untuk umum pada bagian outdoornya. Seperti Plaza Penerimaan, Plaza Outdoor, Area sekitar Kolam, Kolam Renang Anak, Area
commit to user
V-149
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Parkir, Bangunan Pengelola, Bangunan Servis, Cafetaria, dan Jogging Track.
Ø Konsep privat Area Privat ditunjukkan untuk wanita muslimah saja. Area privat
meliputi
Bangunan
Bangunan
Perawatan
Kebugaran,
Bangunan
Komunitas
Kecantikan, Pemasaran
&
Ilmu
Bangunan &
Kolam
Tarbiyah, Perawatan Renang
Muslimah. Konsep privat ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan kepada wanita muslimah dalam berkegiatan dengan tetap menjalankan kewajibannya sebagai umat islam terutama dalam menjaga auratnya. o
Konsep City Walk Gambar 58. Batas pejalan kaki & kendaraan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Batas area pejalan kaki dan kendaraan
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini di desain dengan menerapkan konsep city walk. Terdapat pembagian yang jelas antara area yang dapat dilalui oleh kendaraan area dan area yang tidak
dapat
dilalui
oleh
kendaraan.
Hal
ini
dimaksudkan
menyamaratakan seluruh pengunjung. Tidak ada kesenjangan antara pengunjung yang membawa mobil, motor ataupun yang naik kendaraan umum. Selain itu juga untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung ketika berjalan-jalan ataupun
commit to user
V-150
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berolahraga karena tidak akan terganggu oleh kendaraan yang lalu lalang.
o
Konsep aktivitas dan pencapaian setiap bangunan dan area outdoor Ø Plaza Penerimaan
Pencapaian dibuat langsung menuju Ruang Dominan (Plaza Penerimaan). Kesan yang muncul adalah tegas, mengarahkan pengunjung ke dalam sebuah akses masuk. Jadi kesan bebas yang ada di dalam kawasan bukan semata-mata sebebas-bebasnya, namun sebuah kebebasan yang tetap diatur dan diikat dengan tegas melalui sebuah akses masuk.
Gambar 59. Plaza Penerimaan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Plaza penerimaan didesain dengan ketinggian 25m. tujuannya adalah untuk menciptakan kesan bahwa manusia adalah mahkluk lemah yang kecil yang tidak berdaya dihadapan Allah Swt. Sehingga sebelum beraktivitas mereka akan selalui mengingat Allah Swt.
Ø Area Parkir Aktivitas : Parkir kendaraan mobil dan motor Parkir diletakkan didepan baik kendaraan mobil ataupun motor baik pengunjung maupun pengelola.
Gambar 60. Area Parkir Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ø Massa Utama Aktivitas : Bangunan Komunitas & Ilmu Tarbiyah (3) Bangunan Perawatan Kecantikan (4) Bangunan Perawatan Kebugaran (5) Bangunan Pemasaran (6) Bangunan Perawatan Kecantikan dan Kebugaran diletakkan dibagian agak belakang, karena kedua bangunan ini membutuhkan area yang jauh dari pusat kebisingan yaitu jalan Adisucipto.
Gambar 61. Massa Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ø Kolam Renang Aktivitas : Kolam renang muslimah Kolam renang anak-anak Makan dan minum
Gambar 62. Massacommit Kolam Renang to user Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-151
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Cafetaria dan Pengelola (8 & 9) Aktivitas : Cafetaria : makan, minum & hotspot Pengelola : Mengelola operasional bangunan Cafeteria diletakkan di antara bangunan utama untuk memudahkan akses ketika menunggu kerabat yang sedang menggunakan fasilitas utama. Pengeloa diletakkan diantara bangunan utama agar mudah mengontrol seluruh bangunan Ø Plaza Outdoor
Gambar 63. Cafetaria & Pengelola Sumber : Dokumentasi Pribadi
Aktivitas : Olahraga (umum) Rekreasi Outdoor (umum) Playground kid (anak-anak) Menggunakan Pola Daun
Gambar 64. Plaza Outdoor Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ø Kolam Aktivitas : Permainan Bola Air (Anak, Dewasa) Kolam juga berfungsi sebagai pengarah pengunjung untuk masuk melalui satu akses
Gambar 65. Kolam Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ø Jogging Track Aktivitas : Jogging Akses kendaraan servis
Gambar 66. Jogging Track Sumber : Dokumentasi Pribadi
Menggunakan Pola Kipas tangan Pola daun dan ranting pohon yang menaungi pola kipas. Kipas berfungsi memberikan kesejukan secara buatan, sedangkan pohon dapat memberikan kesejukan secara alamiah Kedua hal tersebut menganalogikan bahwa kecantikan alamiah yang dimiliki oleh seorang muslimah dapat dijaga dan dirawat. Inner Beauty dapat dijaga dan dirawat dengan melakukan pengajian-pengajian, mendengarkan dakwah Islami dan melakukan kajian-kajian Islami. Sedangkan Outer Beauty dapat dijaga dan dirawat dengan melakukan perawatan kecantikan dan kebugaran. Keseluruhan rangkaian kegiatan di Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini adalah menciptakan kesejukan baik kesejukan lahir dan batin
E. Analisa Konfigurasi Jalur Pengunjung 1. Dasar Pertimbangan : o
Kemudahan akses pengunjung
o
Keterkaitan aktivitas antara bangunan dan area
commit to user
V-152
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Analisa o
Ada 6 jenis Konfigurasi Jalur (Francis D.K. Ching, Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan Edisi Kedua) Ø Linier Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Disamping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang atau membentuk putaran (loop). Ø Radial Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. Ø Spiral (Berputar) Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Ø Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. Ø Jaringan Suatu
konfigurasi
jaringan
terdiri
dari
jalan-jalan
yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang. Ø Komposit (Gabungan) Pada kenyataanya, sbeuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari pola-pola diatas. Hal terpenting dalam setiap
commit to user
pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan, serta
V-153
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tempat untuk sirkulasi vertical berupa tangga-tangga, landaian dan elevator. Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan
jalur
pergerakan
melalui
bangunan
dan
menyediakan kesempatan untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari timbulnya orientasi
yang
membingungkan,
suatu
susunan
hirarkis
diantara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan
skala,
bentuk
dan
panjang
serta
penempatannya. 3. Hasil Analisa
Radial Jaringan Linier
Gambar 67. Hasil Analisa Konfigurasi Jalur Sumber : Dokumentasi Pribadi
F. Analisa Bahan Bangunan 1. Dasar Pertimbangan : o
Jenis konstruksi yang digunakan
o
Metafora jilbab pashmina
o
Citra bangunan yang ingin ditampilkan
2. Analisa Material
Sifat
Kesan Penampilan
Kayu
Mudah dibentuk, juga untuk konstruksi yang kecil; bentuk lengkung
Hangat, lunak, alamiah, menyenangkan
Batu bata
Fleksibel,
Praktis
commit to user
Contoh Pemakaian Untuk bangunan rumah tinggal dan tempat masyarakat membutuhkan kontak langsung dengan bangunan Banyak digunakan
V-154
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terutama pada detail dapat untuk macam-macam struktur, bahkan untuk strukturstruktur besar Hanya menahan gaya tekan
Formil, keras dan kaku
Baja
Hanya menahan gaya tarik
Keras, kokoh dan kasar
Metal Kaca
Efisien Tembus pandang dan biasanya digabung dengan bangunan lain Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan dapat diberi macam-macam warna
Ringan dan dingin Ringkih, dingin dan dinamis
Bangunan monumental dan bangunan pemerintahan Bangunan pemerintahan dan bangunan utilitas Bangunan komersil Hanya sebagai pengisi
Ringan, dinamis dan informal
Bangunan yang bersifat santai
Beton
Plastic
untuk bangunan perumahan, monumental dan komersial
Tabel 16. Sifat-Sifat Material Sumber : Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah memiliki misi untuk mensyiarkan Islam melalui wanita muslim yaitu dengan mengajak wanita-wanita
muslim
di
Solo
pada
khususnya
untuk
mau
menggunakan hijab dan mau mengembangkan segala potensi kecantikan yang ada dalam dirinya masing-masing namun juga tetap menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim. Pencitraan yang ingin
ditampilkan
adalah
dengan
memetaforakan
jilbab
jenis
pashmina secara majemuk untuk menggambarkan bahwa didalam kawasan ini terdapat banyak muslimah yang beraktivitas. 3. Hasil Analisa o
Beton. Beton digunakan untuk memperkuat konstruksi bangunan. Mengingat bangunan yang direncanakan adalah bangunan yang lebih dari 2 lantai dan diangkat dari tanah serta terkesan melayang.
commit to user
V-155
perpustakaan.uns.ac.id
o
digilib.uns.ac.id
Baja. Baja khususnya baja ringan digunakan untuk konstruksi atap space frame.
o
Metal. Metal digunakan untuk secondary skin seluruh bangunan. Secara
fungsional
secondary
skin
dapat
digunakan
untuk
mereduksi panas matahari dan glare di siang hari. Namun secara metafora,
material
metal
dengan
sifatnya
yang
ringan
dianalogikan dengan pashmina yang mempunyai sifat ringan yang sedang terbentang. o
Kaca. Digunakan untuk memaksimalkan view dari bangunan ke luar banguna serta untuk memasukkan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami.
G. Analisa Warna Bangunan Dalam
proses
analisa
pemilihan
warna
bangunan,
harus
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pengguna dan citra bangunan yang ingin disampaikan. Untuk membuat sebuah pencitraan yang sesuai dengan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah maka warna dominan yang akan digunakan pada bangunan adalah warna ungu dan putih. Warna ungu memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian dan kebenaran. Ungu juga mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Karakter warna ungu mampu menggambarkan kekuatan spiritual mengingat bahwa kegiatan yang ada di dalam sarat dengan kegiatan spiritual seperti kegiatan pengajian yang sering dilakukan oleh komunitas muslimah. Selain itu warna ungu juga menampilkan sisi kemewahan. Kemewahan yang dimaksud adalah suatu kelebihan berupa inner beauty yang dimiliki oleh wanita muslimah. Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma
commit to user
Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007.
V-156
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sedangkan warna putih adalah warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan disini adalah karakter suci dan bersih. Warna putih digunakan sebagai bentuk pencitraan bahwa wanita muslimah memiliki hati serta pikiran yang bersih dan suci. Warna-warna menyampaikan
citra
yang
digunakan
bangunan
Pusat
nantinya
diharapkan
Pengembangan
mampu
Kecantikan
Muslimah dimana penggunanya adalah muslimah dan secara khusus komunitas muslimah.
H. Analisa Interior Bangunan a. Dasar Pertimbangan o
Citra suasana yang ingin ditampilkan
o
Karakter dari fungsi ruang
o
Pengguna ruangan
o
Efek warna terhadap psikologi seseorang
o
Metafora karakter muslimah
b. Analisa Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah merupakan bangunan yang digunakan oleh wanita muslimah. Seluruh kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya merupakan kegiatan yang dapat menunjang pengembangan kecantikan muslimah seperti kegiatan keislaman, kegiatan perawatan kecantikan dan kebugaran serta perbelanjaan. Pengguna fasilitas utama adalah wanita muslimah. Sedangkan fasilitas penunjangnya dapat digunakan oleh pria dan anak-anak. Karakter ruang yang ingin ditampilkan yaitu :
commit to user
V-157
perpustakaan.uns.ac.id
o
digilib.uns.ac.id
Fasilitas utama. Karakter ruang yang feminim, lembut dan hangat. Serta menunjang masing-masing kegiatan.
o
Fasilitas Penunjang. Karakter ruang yang natural dan netral.
c. Hasil Analisa Berdasarkan analisa yang telah dilakukan diatas maka : o
Fasilitas utama menggunakan warna putih, ungu & pink serta menggunakan material kayu. Warna putih adalah warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan adalah karakter suci dan bersih. Sedangkan warna pink adalah warna yang melambangkan kasih sayang, perasaan romantic dan kesan lembut. Warna ungu adalah warna yang mampu memberikan efek spiritual, kemewahan, keaslian & kebenaran. Secara fungsional warna ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. (Ashad dalam Natural, 2011)
Gambar 68. Interior Dengan Suasana Putih Sumber : www.arcidec.com
Gambar 69. Interior Dengan Suasana Putih Sumber : www.decodir.com
Gambar 70. Interior Dengan Suasana Putih Sumber : www.rumahainie.com
Muslimah itu sendiri memiliki karakter yang lembut. Pada tampilan inetrior
karakter
lembut
tersebut
dapat
diaplikasikan
pada
pemilihan bahan bangunan yang berupa kayu. Diharapkan kayu mampu menciptakan suasana tenang dan rileks. Suasana tenang dan rileks sangat dibutuhkan pada bangunan ini terutama pada bangunan
untuk
perawatan
kecantikan,
commit to user
kebugaran
dan
komunitas. (Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur)
V-158
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 71. Interior Dengan Suasana Kayu Sumber : www.decodir.com
o
Fasilitas penunjang menggunakan warna putih dan coklat serta menggunakan material kayu. Warna coklat memiliki sifat yang berkesan natural, membumi, stabil, menghadirkan kenyamanan, keamanan, kesan elegan dan akrab (Ashad dalam Natural, 2011). Material kayu memiliki sifat yang hangat, lunak, alamiah dan menyenangkan (Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur). Warna coklat dan material kayu cocok untuk diaplikasikan pada bangunan cafetaria dan bangunan pengelola yang digunakan oleh semua kalangan baik pria maupun wanita. Serta mendukung aktivitasaktivitas yang berada di dalam masing-masing bangunan tersebut seperti aktivitas bekerja, makan, minum, hotspot dan menunggu.
I.
Analisa Nonfisik Site 1. Analisa Pencahayaan a. Dasar Pertimbangan : o
Kebutuhan sinar matahari pada ruang
b. Analisa Konsep bangunan utama, bangunan cafetaria dan pengelola adalah dengan menggunakan secondary skin di sisi utara dan sisi selatanya. Tujuan secara fungsionalnya adalah untuk mereduksi panas matahari dan meminimalisir terjadinya glare. Dengan demikian dinding di balik secondary skin harus mampu memasukkan cahaya matahari. Sedangkan untuk bangunan kolam renang, konsep yang digunakan
commit to user
adalah kolam renang indoor. Tujuannya adalah agar privacy
V-159
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
muslimah ketiga berenang terjaga. Untuk menghemat energi dibutuhkan sebuah pencahayaan alami pada bagian atapnya. c. Hasil Analisa o
Bangunan utama, pengelola dan cafetaria menggunakan dinding kaca yang menyeluruh.
Gambar 72. Kaca Sisi 1 Bangunan Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 74. Kaca Sisi 1 Bangunan Pengelola & cafetaria Sumber : Dokumentasi Pribadi
o
Gambar 73. Kaca Sisi 2 Bangunan Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 75. Kaca Sisi 2 Bangunan Pengelola & Cafetaria Sumber : Dokumentasi Pribadi
Bangunan kolam renang menggunakan skylight pada bagian atapnya.
Gambar 76. Skylight Bangunan Kolam Renang Muslimah & Anak Sumber : Dokumentasi Pribadi
2. Analisa Penghawaan a. Dasar Pertimbangan o
Aktifitas pada setiap bangunan
o
Kebutuhan penghawaan alami pada ruang
o
Kebutuhan penghawaan buatan pada ruang
b. Analisa o
Aktifitas di bangunan utama Ø Kegiatan pengajian, dakwah, diskusi islami dan sebagainya.
commit to user
V-160
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Kegiatan perawatan muslimah seperti perawatan kulit tubuh, wajah dan rambut. Ø Kegiatan
olahraga
fisik
seperti
senam
dan
fitness.
Membutuhkan ruang yang sejuk dan bersih. Ø Kegiatan berbelanja kebutuhan muslimah. Bangunan utama membutuhkan ruang yang sejuk, sunyi & bersih. Aktifitas di cafetaria dan pengelola
o
Ø Aktifitas di cafetaria adalah kegiatan makan, minum, hotspot dan area menunggu pria dan anak-anak. Ø Aktifitas
di
pengelola
adalah
kegiatan
pengelolaan
keseluruhan operasional bangunan. Cafetaria dan Pengelola membutuhkan ruang yang sejuk, nyaman dan bersih. Aktifitas di kolam renang adalah kegiatan renang muslimah dan
o
anak-anak, makan dan minum. Membutuhkan ruang yang sejuk tanpa penghawaan buatan. c. Hasil Analisa Bangunan
o
utama,
pengelola
dan
cafetaria
menggunakan
penghawaan buatan. Bangunan kolam renang menggunakan penghawaan alami.
o 3.
Analisa Struktur Bangunan a. Sub Struktur Pondasi yang dipilih adalah pondasi food plate dengan tiang pancang dengan pertimbangan sebagai berikut : o
Bangunan merupakan bangunan yang terdiri dari 5 lantai (termasuk green roof). Sehingga membutuhkan kekuatan yang
commit to user
konstruksi yang besar untuk menyangga bangunan.
V-161
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Super Struktur Sistem struktur yang dipilih adalah struktur rangka, struktur kantilever, dengan pertimbangan sebagai berikut : o
Bangunan bukan merupakan bangunan yang tinggi sehingga hanya memerlukan struktur yang bentuk dan sistemnya sederhana dan ringan namun cukup kuat, yaitu struktur rangka.
o
Struktur kantilever digunakan untuk menyangga ruangan yang berada di dalam bangunan.
c. Upper Struktur Sistem struktur atap bangunan yang dipilih adalah sistem space frame, plat beton dan cangkang, dengan pertimbangan : o
Sistem plat beton dipergunakan untuk membentuk rooftop dan konsep sustainable memungkinkan bangunan ini tumbuh vertical.
o
Space Frame digunakan untuk ruangan-ruangan bentang lebar tanpa adanya kolom di ruang tengah.
o
Cangkang
digunakan
untuk
bangunan
yang
sifatnya
monumental seperti sclupture. 4.
Analisa Utilitas Bangunan Sistem utilitas bangunan yang difungsikan untuk mendukung kelangsungan bangunan dapat dijabarkan sebagai berikut : o
Sistem Jaringan Listrik
o
Sistem Jaringan Air (Bersih dan Kotor)
o
Sistem Pemadam Kebakaran
o
Sistem Penangkal Petir
Berikut adalah pembahasan ke-empat sistem diatas :
commit to user
a. Sistem Jaringan Listrik
V-162
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kebutuhan listrik pada bangunan disuplai dari PLN. Listrik dari PLN dan genset dihubungkan dengan sebuah automatic transfer dengan sistem ATS yaitu suatu alat transfer yang secara otomatis akan menjalankan genset apabila aliran listrik dari PLN padam. PLN
Trafo
Genset
M
MDP
SDP
S
Distribusi
Skema 32. Skema Bagan System Jaringan Listrik Sumber : Dokumentasi Pribadi Keterangan : M = Meteran MDP = Main Distribution Panel SDP = Sub Distribution Panel
UPS S
= Uninteruptable Power Supply = Sekering
b. Sistem Jaringan Air Bersih Penggunaan
sumur
sebagai
sumber
air
utama
dipertimbangkan berdasar pada nilai ekonomis dan mampu menyediakan air dalam jumlah banyak dengan debet air yang relatif konstan. Ada dua cara pendistribusian air, yaitu Up Feed Distribution dan Down Feed Distribution. Pemakaian Sistem Down Feed Distribution lebih baik karena air tanah tidak terus menerus dipompa ke atas (seperti Up Distribution) tetapi ditampung dalam tangki-tangki air yang diletakkan diatas beberapa menara kemudian didistribusikan. Keuntungan menggunakan sistem ini adalah mampu memperhitungkan jangkauan distribusi dengan membagi area pelayanan terhadap luasan tapak. Sumur
PAM
GT
P
UT
Distribusi
M Skema 33. Skema Bagan System Jaringan Air Bersih commit to: user Sumber Dokumentasi Pribadi
Keterangan : M = Meteran GT = Ground Tank
UT P
= Upper Tank = Pompa
V-163
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Sistem Jaringan Air Kotor Sistem jaringan air kotor dibagi menjadi dua bagian, yaitu jaringan air kotor padat dan jaringan air kotor cair (air hujan, wastafel, tempat wudlu, dll). Air kotor padat disalurkan ke Septictank kemudian ke peresapan, sedangkan air kotor cair dikumpulkan di bak kontrol kemudian baru ke riol kota. Air Kotor
Air Hujan
Bak
Air Lemak
Riol Kota
Penangkap Lemak Skema 34. Skema Bagan Sistem Jaringan Air Kotor Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran Peristiwa kebakaran merupakan bahaya yang sering terjadi pada bangunan, apalagi dengan isi bangunan yang berupa bahan-bahan kimia untuk perawatan wajah, alat-alat perawatan, kain-kain busana muslimah yang mudah terbakar maka diharapkan konsep ini bisa mengantisipasi dan mengatasinya, sehingga perlu disediakan sistem pencegahan bahaya kebakaran dalam bangunan. Bahan Pemadaman Kelas Kebakaran
Sistem Pemadaman
Kelas A Kayu, Karet, Tekstil, dll Kelas B Bensin, Cat, Minyak, dll Kelas C Listrik dan Mesin-mesin Kelas D Logam
Air
Foam (Busa)
CO2
CTF-BT
Powder Dry Chemical
Pendinginan, penguraian, isolasi
Baik
Boleh
Boleh
Boleh
Boleh
Isolasi
Bahaya
Baik
Baik
Boleh
Boleh
Isolasi
Bahaya
Bahaya
Baik
Boleh
Baik
Isolasi, pendinginan
Bahaya
Bahaya
Boleh
Bahaya
Baik
Tabel 17. Tabel Sistemcommit Pemadam to dan userBahan yang Dipergunakan Sumber : Dokumentasi Pribadi
V-164
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tingkat Bahaya Berbahaya cukup
Prosentase CO2 40% 30%
Volume CO2 40% x 30% x
Berat CO2 / m 0,8 kg 0,6 kg
3
Tabel 18. Tingkat Bahaya, Prosentase, Volume dan Berat CO2 Sumber : Utilitas Bangunan, In Hartono Poerbo, M.Arch, dalam Febri Fahmi Hakim, 2005 : 153
Cara kerja yang dipilih untuk diterapkan pada bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo ini adalah sistem semi
otomatis
untuk
ruang-ruang
pengelola,
mengingat
pentingnya dokumen-dokumen yang terdapat pada ruang-ruang tersebut. Hal ini akan merugikan apabila sistem pemadaman otomatis dengan splinker air langsung dipakai tanpa melihat dulu seberapa besar kebakaran yang terjadi. Untuk itu pula tetap disediakan tabung-tabung gas C02 dengan tujuan ketika digabung
dengan
sistem
semi
otomatis,
manusia
bisa
mengambil keputusan apakah kebakaran yang terjadi masih bisa dikendalikan dengan tabung CO2 atau tidak. e. Sistem Penangkal Petir Api & Asap
Alat
Panel
Manusia/Operator
Sistem
Pemadam Kebakaran
Manual (Tabung CO2)
Alat Pemadama n Aktif
Skema 35. Skema Bagan :Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dasar pertimbangan Sumber : Hakim, Febri Fahmi, 2005 : 154
o
Penangkal
petir
mempunyai
kemampuan
tinggi
untuk
melindungi bangunan dari sambaran petir. o
Sistem penangkal petir tidak menimbulkan efek elekrifikasi/ flash over pada saat penangkal tersebut mengalirkan arus ke grounding sistem.
o
Pemasangan
penangkal
petir
bangunan.
commit to user
tidak
mengganggu
fasad
V-165
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sistem penangkal petir pada terdiri dari: o
Sistem franklin, Prinsip kerja melindungi isi dari kerucut, dimana jari jari dan alasnya sama dengan tinggi kerucut. Sistem ini untuk bangunan dengan luasan atap yang relatif luas dirasa kurang efektif dan efisien.
o
Sistem faraday, Sistem ini menggunakan jaringan tiang-tiang kecil yang dipasang di atas atap. Tinggi tiang tidak lebih dari 60cm. Sistem ini lebih efektif dibanding sistem franklin.
o
Sistem Thomas, Sistem ini menggunakan alat berbentuk payung setinggi 50 cm yang dipasang di atas atap dan diisolasi agar tidak mengalirkan listrik kedalam bangunan.
f.
Sistem Jaringan Sampah Pengolahan
sampah
pada
Pusat
Pengembangan
Kecantikan Muslimah Di Solo ini akan menggunakan sistem sampah yang membagi sampah menjadi beberapa bagian sesuai dengan jenisnya. Jadi sampah akan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: o
Sampah anorganik, Contoh : logam, besi, kaleng dll. yang tidak dapat mengalami pembususkan secara alami.
o
Sampah organik, Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, dll. yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
o
Sampah berbahaya, contoh : Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas, dll. Sampah
organik
akan
di
olah
dengan
sistem
pengkomposan. Setelah terkumpul dalam jumlah yang cukup sampah
organik
akan
dimasukkan
commit to user
ke
dalam
sebuah
bak
penampung lalu akan ditimbun dan diolah untuk menjadi pupuk
V-166
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kompos. Kompos yang dihasilkan akan digunakan menyuburkan vegetasi yang ada di tapak. Lalu untuk sampah anorganik dan sampah berbahaya dari titik-titik sampah yang ada akan dialihkan ke tempat pembuangan sementara sesuai jenisnya dan selanjutnya diambil oleh petugas untuk dialihkan ke TPS sehingga akan ikut mempermudah proses penyeleksian untuk kemudian akan di olah kembali oleh pihak yang bersangkutan dalam pengolahan sampah.
Sampah Organik
Bak Penampung (Pengkomposan)
Konsumsi
Bak Penampung Sampah Anorganik
Sampah Organik
TPA
Bak Penampung Sampah Berbahaya
SampahBerbahaya
TPA
Gambar 36. Skema Bagan Sistem Pengelolaan Sampah Sumber : www.walhi.or.id
commit to user
V-167
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
A. Konsep Peruangan 1. Konsep Kebutuhan Ruang a. Konsep Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengelola o
R. Direktur
o
R. Sekretaris
o
R. Wakil Direktur
o
R.Tunggu
o
R. General Manager
o
Bagian Operasional
o
ü R. Manager
ü R. Kabag Kebugaran
ü R. Wakil Manager
ü R. Kabag Kecantikan
ü R. Staff Operasional
ü R. Kabag Pemasaran
ü R. Kabag Komunitas
ü R. Kabag Rekreasi
Bagian Administrasi ü R. Manager
ü R. Kabag Keuangan
ü R. Wakil Manager
ü R. Kabag Pembukuan
ü R. Staff Administrasi
ü R. Kabag Personalia
ü R. Kabag Administrasi o
Area Servis ü R. Reseptionist
ü Lavatory
ü Pantry
ü Hall
ü Mushola
ü Kantin
b. Konsep Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look o
R. Direktur
o
R. Wakil Direktur
commit to user
o
R. Secretary
o
R.Tunggu VI-168
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o
R. Treasurer
o
R. Rapat
o
R. Community
o
R. Perpustakaan
Development
o
R. Reseptionist
R. Talent
o
Pantry
Management Division
o
Mushola
R. HC Branch
o
Lavatory
Development
o
Aula
o
R Event Division
o
Hall
o
R. IT Division
o
Mini Café
o
R. PR & Marketing
o
o
c. Konsep
Kebutuhan
Ruang
Kelompok
Kegiatan
Perawatan
Kecantikan o
R. Reseptionist
o
Ruang ganti 1
o
R. Tunggu
o
Ruang ganti 2
o
Kasir
o
R. Konsultasi
o
R. Perawatan Kulit Wajah
o
R. Beautician
o
R. Facial Treatment
o
R. Obat
o
Loker P. Kulit Wajah
o
R. Karyawan
o
Loker Facial Treatment
o
Gudang
o
Area Perawatan Tubuh ü R. Reseptionist
ü R. Ganti Pakaian (Massage)
ü R. Tunggu
ü Loker
ü Kasir
ü R. Beautician
ü R. SPA & Sauna
ü R. Karyawan
ü R. Massage o
Area Perawatan Rambut
commit to user
ü R. Reseptionist
ü R. Tunggu VI-169
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Kasir
ü R. Karyawan
ü R. Cuci Rambut
ü R.
ü R. Tata Rambut
Perawatan
Rambut
Pengeringan
ü R. Tata Rias Wajah dan Jilbab o
Area Servis ü Pantry
ü Lavatory
ü Mini Café
ü Hall
ü Mushola
ü Bagian Informasi
d. Konsep Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Kebugaran o
R. Resepsionist
o
R. Konsultasi Kesehatan
o
R. Tunggu
o
Pantry
o
R. Fitness 1
o
Mushola
o
R. Beli Dance
o
Lavatory
o
R. Pilates
o
Kasir
o
R. Senam
o
Bagian Informasi
o
R. Bela Diri
o
Mini Café
o
R. Terapi
o
Area Kolam Renang Wanita
o
ü Kolam Renang
ü Lavatory
ü Mini Café
ü Loket
ü Ruang Ganti
ü R. Penjaga
ü Ruang Bilas
ü Gudang
Area Kolam Renang Anak ü Kolam Renang
ü Lavatory
ü Mini Café
ü Loket
ü Ruang Ganti
ü R. Penjaga
ü Ruang Bilas
commit to user
ü Gudang VI-170
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Konsep Kebutuhan Ruang Kleompok Kegiatan Pemasaran
f.
o
Retail Butik Muslimah
o
Mushola
o
Retail Alat Kebugaran
o
Lavatory
o
Retail Kosmetik
o
Hall
Konsep Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Rekreasi o
Cafeteria
o
Playground
o
Amphitheater
g. Konsep Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Servis o
R. Genset
o
R. Petugas Keamanan
o
R. Pompa
o
ATM Center
o
R. Panel Listrik
o
Parkir Pengelola
o
R. Mesin AC
o
Parkir Karyawan
o
R. Teknisi
o
Parkir Pengunjung
2. Konsep Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan Jenis Ruang
Besaran 2
R. Direktur R. Wakil Direktur R. General Manager R. Sekretaris
13 m 2 12 m 2 12 m 2 8m
R.Tunggu
10 m 2 55 m
2
Luas Bagian Operasional
2
R. Manager R. Wakil Manager R. Staff Operasional R. Kabag Komunitas R. Kabag Kebugaran R. Kabag Kecantikan R. Kabag Pemasaran R. Kabag Rekreasi
12 m 2 8m 2 65 m 2 8m 2 8m 2 8m 2 8m 2 8m 2 125 m
Luas Bagian Administrasi R. Manager R. Wakil Manager R. Staff Administrasi R. Kabag Administrasi R. Kabag Keuangan
2
commit to user
12 m 2 8m 2 65 m 2 8m 2 8m
VI-171
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
R. Kabag Pembukuan R. Kabag Personalia
8m 2 8m 2 117 m
Luas Area Servis
2
R. Reseptionist Pantry Mushola Lavatory Hall Kantin Luas 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Pengelola = 55 + 125 +117 + 450 = 747 m Kelompok Kegiatan Komunitas (Solo Hijabers & Solo Moslem Look)
6m 2 12 m 2 90 m 2 42 m 2 100 m 2 200 m 2 450 m
2
Sekretariat R. Tunggu R. Rapat R. Perpustakaan Reseptionist Pantry Mushola Lavatory Aula Hall Mini Café
280 m 2 20 m 2 80 m 2 120 m 2 6m 2 12 m 2 90 m 2 42 m 2 400 m 2 100 m 2 150 m Kelompok Kegiatan Ilmu Tarbiyah 2
R. Informasi R. Ustadzah R. Diskusi Lab. Bahasa R. Multimedia
6m 2 40 m 2 60 m 2 70 m 2 70 m Total Luasan Kelompok Kegiatan Komunitas = 1546 m Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan Area Perawatan Wajah
Reseptionist R. Tunggu Kasir R. Perawatan Kulit Wajah R. Facial Treatment Loker Perawatan Kulit Wajah Loker Facial Treatment Ruang ganti 1 (untuk perawatan kulit wajah) Ruang ganti 2 (untuk facial treatment) R. Konsultasi R. Beautician R. Obat R. Karyawan Gudang Luas Area Perawatan Tubuh Reseptionist R. Tunggu Kasir commit to user R. Spa & Sauna
2
2
14 m 2 36 m 2 4m 2 100 m 2 100 m 2 6m 2 6m 2 6m 2 6m 2 16 m 2 16 m 2 20 m 2 32 m 2 20 m 2 382 m 2
6m 2 36 m 2 4m 2 80 m
VI-172
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
R. Massage R. Ganti Pakaian (Massage) Loker R. Beautician R. Karyawan
80 m 2 6m 2 6m 2 30 m 2 32 m 2 280 m
Luas Area Perawatan Rambut
2
Reseptionist R. Tunggu Kasir R. Cuci Rambut R. Tata Rambut R. Tata Rias Wajah dan Jilbab R. Karyawan Luas
6m 2 36 m 2 4m 2 9m 2 70 m 2 70 m 2 32 m 2 227 m Area Servis
Pantry Mini Café Mushola Lavatory Hall Bagian Informasi
2
12 m 2 150 m 2 90 m 2 42 m 2 100 m 2 6m 2 Luas 400 m 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan =382 + 280 + 227 + 400 = 1289 m Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran Area Fitness, Belli dance, Pilates, Senam, Bela Diri & Terapi 2 Reseptionist 6m 2 R. Tunggu 36 m 2 R. Fitness 1 300 m 2 R. Beli Dance 200 m 2 R. Pilates 200 m 2 R. Senam 200 m 2 R. Bela Diri 200 m 2 R. Terapi 200 m 2 R. Konsultasi Kesehatan 16 m 2 Pantry 12 m 2 Mushola 90 m 2 Lavatory 42 m 2 Kasir 8m 2 Bagian Informasi 6m 2 Mini Café 150 m 2 Luas 1666 m Area Kolam Renang Wanita 2 Kolam Renang 200 m 2 Mini Café 100 m 2 Ruang Ganti 14 m 2 Ruang Bilas 14 m 2 Lavatory 20 m 2 Loket 4m 2 R. Penjaga 8m 2 Gudang 20 m 2 Luas 380 m commit to user Area Kolam Renang Anak
VI-173
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Kolam Renang Mini Café Ruang Ganti Ruang Bilas Lavatory Loket R. Penjaga Gudang Luas 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Kebugaran = 380 + 380 + 1666 = 2426 m Kelompok Kegiatan Pemasaran Retail Butik Muslimah Retail Alat Kebugaran Retail Kosmetik Mushola Lavatory Hall 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Pemasaran = 1382 m Kelompok Kegiatan Rekreasi Cafetaria Playground Amphiteater 2 Total Luasan Kelompok Kegiatan Rekreasi = 600 m Kelompok Kegiatan Servis Ruang genset Ruang pompa Ruang ME Ruang PABX Ruang AHU Ruang teknisi Ruang petugas keamanan ATM Center Parkir Pengelola Parkir Pengunjung Parkir Karyawan 2 Luasan Total Kelompok Kegiatan Servis = 7853 m
200 m 2 100 m 2 14 m 2 14 m 2 20 m 2 4m 2 8m 2 20 m 2 380 m
2
550 m 2 300 m 2 300 m 2 90 m 2 42 m 2 100 m
2
300 m 2 150 m 2 150 m
2
160 m 2 160 m 2 160 m 2 40 m 2 64 m 2 35 m 2 27 m 2 12 m 2 239 m 2 6560 m 2 396 m
Tabel 19. Tabel Besaran ruang Sumber : Dokumentasi Pribadi
Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Pengelola Kelompok Kegiatan Komunitas Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran Kelompok Kegiatan Pemasaran Kelompok Kegiatan Rekreasi Kelompok Kegiatan Servis Total
Luas 2
747 m 2 1546 m 2 1289 m 2 2426 m 2 1382 m 2 600 m 2 7853 m 2 15843m
3. Konsep OrganisasiTabel Ruang dan Hubungan Ruang 20. Tabel Total Besaran ruang Sumber : Dokumentasi Pribadi
commit to user
VI-174
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan dari analisa ini adalah memperoleh pola hubungan dan organisasi ruang makro dan mikro. Pola hubungan ruang dan organisasi ruang
makro menggambarkan
hubungan
antar
kelompok
ruang,
sedangkan yang mikro menggambarkan hubungan antar ruang yang ada dalam masing-masing kelompok ruang. Sebagai dasar pertimbangan yang utama adalah pola kegiatan yang terjadi dan pengelompokkan kegiatan.
Pola
hubungan
ruang
dan
organisasi
ruang
Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo adalah sebagai berikut : Hubungan atar kegiatan ruang erat Hubungan atar kegiatan ruang yang kurang erat Hubungan atar kegiatan ruang yang tidak erat/kurang Hubungan atar kegiatan ruang yang erat Hubungan atar kegiatan ruang yang tidak erat/kurang terkait a. Hubungan Ruang Makro NO 1 2 3 4 5 6 7
KELOMPOK KEGIATAN Kelompok Kegiatan Komunitas Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran Kelompok Kegiatan Pemasaran Kelompok Kegiatan Pengelola Kelompok Kegiatan Rekreasi Kelompok Kegiatan Servis 5 7 2
3
1
4
6 Pengelola
Servis
Perawatan Kecantikan
Perawatan Kebugaran
Komunitas
Perawatan Kebugaran
Rekreasi
b. Hubungan Ruang Mikro commit to user
VI-175
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Kelompok Kegiatan Komunitas & Tarbiyah NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KELOMPOK RUANG
RUANG Secretariat SH Secretariat SML R. Tunggu Resepsionis Perpustakaan R. Rapat R. Ustadzah R. Diskusi Lab Bahasa Aula Pantry Mushola Lavatory R. Informasi Hall Mini Cafe
Area Komunitas
Area Tarbiyah
Area Servis
Area Penerimaan
Bagian Informasi
Bagian Informasi
Hall
Resepsionis
R. Tunggu
R. Rapat
R. Ustadzah
Secretariat SH
Aula
R. Diskusi
Secretariat SML
Perpustakaan
Lab Bahasa
16
14 Lavatory
Mushola
Pantry
15
1
3
2
4
8
5 7
9
6 11
10
commit to user
12
13
VI-176
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kelompok Kegiatan Perawatan Kecantikan NO 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
KELOMPOK RUANG
Area Perawatan Wajah
Area Perawatan Tubuh
Area Perawatan Rambut
Area Penerimaan Area Servis
30 28
29
26
27
RUANG Resepsionis R. Tunggu Kasir R. Perawatan Wajah Loker P. Wajah R. Ganti P. Wajah R. Facial Treatment Loker F. Treatment R. Ganti F. Treatment R. Beautician R. Konsultasi R. Obat R. Karyawan Gudang Resepsionis R. Tunggu Kasir R. Spa & Sauna R. Massage R. Ganti Massage Loker R. Beautician R. Karyawan Resepsionis R. Tunggu Kasir R. Karyawan R. Cuci Rambut R. Perawatan Rambut R. Tata Rias Wajah & Jilbab Hall Bagian Informasi Mini Cafe Pantry Mushola Lavatory
52
51
50
49
38
39
31
33
32 17 18
19
20
23
21
24
22
25
47
34
36
35
37
44
45
43 40 41 48 commit to user
42
46
VI-177
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mini Cafe
Bagian Informasi
Hall
Resepsionis
Resepsionis
Resepsionis
R. Tunggu
R. Tunggu
R. Tunggu
Kasir
Kasir
Kasir
R. Beautician
R. Beautician
R. Karyawan
R. Konsultasi
R. Konsultasi
R. Cuci Rambut
R. Karyawan
R. SPA & Sauna
R. Perawatan Rambut
R. Obat
R. Massage
R. Rias Wajah & Jilbab
Gudang
R. Ganti Massage
R. Perawatan Wajah
Loker
Loker P. Wajah R. Ganti P. Wajah R. Facial Treatment
Pantry
Loker F. Treatment
Mushola
R. Ganti F. Treatment
Lavatory
commit to user
VI-178
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Kelompok Kegiatan Perawatan Kebugaran NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
KELOMPOK RUANG Area Fitness, Beli Dance, Pilates, Senam, Bela Diri & Terapi
Area Penerimaan
Area Servis
Area Kolam Renang Wanita
Area Kolam Renang Anak-Anak
RUANG R. Senam R. Beli Dance R. Bela Diri R. Fitness 1 R. Pilates R. Terapi R. Konsultasi Resepsionis R. Tunggu Kasir Bagian Informasi Mushola Lavatory Pantry Mini Cafe Kolam Renang Mini Café R. Ganti R. Bilas Lavatory R. Penjaga Gudang Loket Kolam Renang Mini Café R. Ganti R. Bilas Lavatory R. Penjaga Gudang Loket
65
66
60
61
64
67
62
63
82
83
80
81
78
79
76
77
74
75
52
53
54
72
73
57
58
59
70
71
68
69
56
commit to user
VI-179
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Resepsionis
Kasir
R. Tunggu
Bagian Informasi
R. Senam
Kolam Renang
Kolam Renang
R. Beli Dance
Mini Cafe
Mini Cafe
R. Bela Diri
R. Ganti
R. Ganti
R. Fitnes
R. Bilas
R. Bilas
R. Pilates
Lavatory
Lavatory
R. Terapi
R. Penjaga
R. Penjaga
R. Konsultasi
Gudang
Gudang
Loket
Loket
Mini Cafe
Mushola
Lavatory
Pantry
4) Kelompok Kegiatan Pemasaran NO 84 85 86 87 88 89 90 91
KELOMPOK RUANG Area Pemasaran Penerimaan Area Servis
RUANG Retail Butik Muslimah Retail Alat Kebugaran Retail Kosmetik Hall Bagian Informasi Mushola Lavatory Gudang
Hall
86 85
84
Bagian Informasi
87 Butik Muslimah
88 Butik Kebugaran
Retail Kosmetik
91
Mushola
89
90
Lavatoryto user commit Gudang
VI-180
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Kelompok Kegiatan Pengelola NO 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
KELOMPOK RUANG
Area Direksi
Area Operasional
Area Administrasi
Penerimaan
Area Servis
RUANG R. Direktur R. Wakil Direktur R. General Manager R. Sekretaris R. Tunggu R. Manager R. Wakil Manager R. Staff Operasional R. Kabag. Komunitas R. Kabag. Kebugaran R. Kabag. Kecantikan R. Kabag. Pemasaran R. Kabag. Rekreasi R. Manager R. Wakil Manager R. Staff Adm. R. Kabag. Keuangan R. Kabag. Pembukuan R. Kabag. Personalia Hall Resepsionis Pantry Mushola Lavatory Kantin Gudang 115
116
113
114
117
112
111
98
106
105
108
109
107
110
104
97
103
99
95
100
93
96
94 102
101
92
commit to user
VI-181
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Gudang
Lavatory
Pantry
Mushola
Kantin
Hall
Resepsionis
R. Manager
R. Manager
R. Direktur
R. Wakil
R. Wakil
R. Wakil
R. Staff Adm
R. Staff Op
R. GM
Kbg. Keuangan
Kbg. Komunitas
R. Sekretaris
Kbg. Pembukuan
Kbg. Kebugaran
R. Tunggu
Kbg. Personalia
Kbg. Kecantikan
Kbg. Pemasaran
Kbg. Rekreasi
6) Kelompok Kegiatan Rekreasi KELOMPOK RUANG
NO 118 119 120 121
Rekreasi
Cafetaria
Komunal
RUANG Cafetaria Playground Amphetiater Komunal
Playground Informasi
118
119
121
120
Amphiteater
commit to user
VI-182
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7) Kelompok Kegiatan Servis NO 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
KELOMPOK RUANG
RUANG
Servis
R. Genset R. Panel Listrik R. Mesin AC R. Pompa R. Teknisi R. Security ATM Center Parkir Pengelola Parkir Karyawan Parkir Pengunjung
R. Genset
R. Panel Listrik
R. Mesin Ac
R. Pompa
R. Teknisi
122
123
124
R. Security
125
126 Parkir Pengelola
127
ATM Center
129 128 Parkir Karyawan
Parkir Pengunjung
130 131
B. Konsep Site 1. Konsep Pemilihan Lokasi Menurut hasil analisa dan pertimbangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka site terpilih yang cocok untuk mendirikan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo adalah di kawasan Colomadu tepatnya di Jln. Adisucipto. Site alternative 2 terpilih dengan alasan sebagai berikut : o
Site terletak di BWK 2
o
Site terletak pada Zona campuran 1
commit to user
VI-183
perpustakaan.uns.ac.id
o
digilib.uns.ac.id
Site strategis karena dekat dengan perbatasan Kota Solo dan berbagai fasilitas umum dan ruang publik
o
Site mudah diakses dari segala arah karena terletak di jalan arteri primer dan dilalui oleh kendaraan umum
o
Site memiliki lahan yang mampu mewadahi semua kebutuhan ruang bangunan
o
Lokasi site sesuai dengan RUTRK Kota Surakarta Tahun 2007-2013 yaitu sebagai area perdagangan dan jasa
Gambar 77. Site Terpilih
Alternatif 2 berada di daerah Karangasem tepatnya di Jln. Adi Sucipto dengan batas-batas sebagai berikut: Ø Sebelah Utara
: Sungai, pemukiman, lahan kosong
Ø Sebelah Timur
: Pemukiman
Ø Sebelah Selatan
: Jln. Adi Sucipto, pemukiman
Ø Sebelah Barat
: Pemukiman
Luasan Site Ø Luasan site
: 57.450 m2
Ø Building Coverage
: 60 %
Ø Lahan yang boleh didirikan bangunan
: 57.450 x 60 % =
commit to user
34.470 m2
VI-184
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Konsep Pengolahan Tapak a. Konsep Pengolahan Tapak Berdasarkan Bentuk Site Garis batas belakang site (Menyesuaikan bagian belakang site) Gambar 78. Eksisting Site Berdasarkan Hasil Analisa Bentuk Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
Garis batas depan site (Menyesuaikan bagian depan site)
Garis tengah site
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka didapatkan sebuah solusi desain terhadap site eksisting diatas yaitu dengan melakukan olah tapak secara SIMETRIS. b. Konsep Klimatologis 1) Sinar matahari Secondary skin pada semua 1) sisi sebagai pereduksi glare dan panas matahari Secondary skin yang menyelubungi bangunan yang dianalogikan sebagai pakaian yang menutupi aurat muslimah Gambar 79. Respon eksisting site terhadap sinar matahari Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Bentuk bangunan
Bangunan dibuat memanjang dan tipis agar setiap ruang mendapatkan cahaya matahari dari luar bangunan sehingga menghemat penggunaan energi Gambar 80. Respon eksisting site terhadap bangunan commit toSumber user : Dokumentasi Pribadi
VI-185
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Orientasi Bangunan Bangunan memanjang dari barat ke timur untuk memberikan pencahayaan alami tanpa menimbulkan glare pada bangunan Bangunan dimiringkan 15 derajat untuk mengurangi glare pada sisi barat dan timur serta untuk meratakan aliran angin ke sluruh sisi site
c. Konsep View
Orientasi diarahkan ke jalan adisucipto karena merupakan jalan yang ramai dilewati kendaraan
BARAT
TIMUR
Gambar 81. Respon eksisting site terhadap orientasi Sumber : Dokumentasi Pribadi 1 massa lainnya berorientasi agak miring kearah timur. Disisi ini terdapat perempatan dengan lampu merah. Sehingga sangat berpotensi dilihat banyak orang
PERBATASAN SOLO
Bangunan di buat jamak, 1 massa berorientasi agak miring kearah barat. Sebelah barat merupakan perbatasan solo sehingga sangat potensial. Gambar 82. Hasil analisa view Sumber : Dokumentasi Pribadi
LAMPU MERAH
Bangunan dibuat lebih dari 2 lantai karena disekitar site banyak bangunan yang lebih dari 1 lantai
d. Konsep Pencapaian Jalan adi sucipto merupakan salah satu jalan arteri primer kota solo, sehingga ramai dilalui kendaraan Lebar jalan 15 m dengan jalur lambat masing-masing di sisi jalan dengan lebar 4 m. serta terdapat trotoar sebanyak 2 buah disisi jalan dengan lebar 1,5 m.
Jalan Adi sucipto merupakan satu-satunya akses jalan yang tersedia pada site
IN
OUT
commit to user ME diletakkan disisi selatan site yaitu jl. Adisucipto. Tidak tersedia SE karena site hanya memiliki 1 buah akses jalan.
15 m
4m
1,5 m
Gambar 83. Hasil analisa pencapaian Sumber : Dokumentasi Pribadi
VI-186
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Konsep Kebisingan
PUSAT NOISE Kebisingan dari jalan Adisucipto direduksi dengan penambahan vegetasi besar
Bangunan diletakkan menjauhi pusat kebisingan
Gambar 84. Hasil Analisa Noise Sumber : Dokumentasi Pribadi
f.
Vegetasi sebagai pereduksi noise dan debu & elemen estetika
Konsep Zoning
Zona kelompok kegiatan utama : kelompok kegiatan komunitas dan ilmu tarbiyah, kelompok kegiatan perawatan kecantikan, kelompok kegiatan kebugaran dan kelompok kegiatan pemasaran
Komunitas & Ilmu Tarbiyah Pemasaran
Diletakkan di depan, karena tidak membutuhkan privacy Diletakkan di belakang, karena membutuhkan privacy dan ketenangan
Perawatan Kecantikan Pemasaran Kebugaran Hall Penerimaan
Gambar 85. Hasil Analisa Penzoningan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Diletakkan ditengah, untuk memudahkan pengunjung untuk menggunakan fasilitas utama
commit to user
Zona kelompok kegiatan pengelola, kelompok kegiatan servis dan kelompok kegiatan rekreasi Diletakkan mengelilingi zona utama, agar zona utama dapat terkontrol oleh zona pengelola dan servis serta dapat terakses oleh zona rekreasi
VI-187
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Konsep Tata Massa Bangunan memusat pada satu titik yaitu HALL PENERIMAAN
Mengarahkan Massa 1, 2, & 3 ke Hall Penerimaan
2 2 3
1
Hall sebagai penerima & pengarah pengunjung menuju bangunan
1
2
3
Memadukan garis temu antar bangunan dengan lingkar plaza
Gambar 86. Hasil Analisa Tata Massa Sumber : Dokumentasi Pribadi
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka Pusat
Pengembangan
Kecantikan
Muslimah
Di
Solo
ini
menggunakan pola Terpusat. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini terdiri dari beberapa fasilitas yang berbeda-beda dengan massa bangunan yang berbeda pula. Sehingga untuk memudahkan
pengunjung,
konsep
pola
tata
massa
yang
digunakan adalah pola terpusat. Bangunan dipusatkan pada satu titik penerimaan berupa hall atau plaza. Kemudian dari plaza tersebut pengunjung dapat diarahkan ke fasilitas-fasilitas yang akan mereka gunakan.
C. Karakteristik Bangunan Dalam Konteks Metafora 1. Konsep Bentuk Bangunan Berikut adalah tabel perwujudan metafora kombinasi yang memadukan aspek kongkrit dengan obyek visual jilbab pasmina dan
commit to user
VI-188
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
aspek abstrak karakter muslimah dan karakter komunitas Solo HIjabers dan Solo Moslem Look. MUSLIMAH
METAFORA ·
Karakter Muslimah : ·
Sifat muslimah lembut
·
Terdapat sebuah keistimewaan dari penampilan yang Islami walaupun tertutup namun tetap tampil cantik.
·
Muslimah adalah wanita muslim yang taat kepada Allah Swt.
yang
hangat
&
Penerapan Desain :
Karakter Solo Hijabers dan Solo Moslem Look : ·
Komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look memiliki ciri khas tersendiri dalam hal berbusana muslimah, yaitu berani menggunakan mode-mode busana muslimah yang tidak biasa namun tetap Islami.
Bentuk bangunan yang luwes dan melengkung. Karakter yang akan ditimbulkan dari bentuk lengkung tersebut adalah karakter lembut & mengalir. Karakter lembut yang dimaksud adalah karakter lembut seorang wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Peran BentukBentuk Arsitektur)
·
Fasade Bangunan Tata Landscape (Jogging Track, Plaza) Denah (Split Level) Secondary Skin berupa metal pra cetak dengan beberapa pelubangan untuk memasukkan cahaya matahari serta sebagai pereduksi panas matahari. Secondary Skin tersebut menyelubungi bangunan. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin
Secondary Skin yang menyelubungi bangunan dianalogikan sebagai busana muslimah yang menutupi aurat muslimah. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin
Karakter tertutup muslimah dan keistimewaan muslimah dibalik penampilannya yang tertutup. Penerapan Desain : -
·
Secondary Skin pada sisi luar yang lebih rapat daripada Secondary Skin pada sisi dalam.
Menggunakan warna putih pada fasade bangunan. Warna putih adalah warna murni, steril, suci, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan disini adalah karakter suci dan bersih. (Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007) Penerapan Desain : -
commit to user -
Fasade Bangunan Seluruh Interior Bangunan
VI-189
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
·
Menggunakan material kayu. Kayu memiliki kesan penampilan yang hangat, lunak, alamiah menyegarkan. Penggunaan material kayu dimaksdukan untuk mencitrakan sifat muslimah yang hangat. Sifat hangat yang dimaksud adalah hangat dalam menjalin tali persaudaraan terhadap sesama wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur)
·
Fasade kayu yang menyelubungi bangunan sebagai shading diibaratkan sebagai pakaian muslimah yang menyelubungi atau menutupi aurat muslimah
·
Menggunakan warna ungu. Warna ungu memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian dan kebenaran. Ungu juga mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Karakter warna ungu mampu menggambarkan kekuatan spiritual mengingat bahwa kegiatan yang ada di dalam sarat dengan kegiatan spiritual seperti kegiatan pengajian yang sering dilakukan oleh komunitas muslimah. Selain itu warna ungu juga menampilkan sisi kemewahan. Kemewahan yang dimaksud adalah suatu kelebihan berupa inner beauty yang dimiliki oleh wanita muslimah. (Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007)
Karakter Obyek Visual : Muslimah memiliki sebuah benda yang sangat penting bagi dirinya sebagai wanita muslimah yang bertakwa yaitu jilbab. Di dalam bangunan ini terdapat fasilitas bagi komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look, dimana kedua komunitas tersebut memiliki sebuah keunikan dalam hal tata cara pemakaian jilbab, terutama jilbab pasmina. Obyek visual yang akan dimetaforakan adalah Jilbab Pasmina
·
Metafora jilbab jenis pasmina ke dalam bentuk dan fasade bangunan.
·
Jenis pasmina dipilih karena didalam bangunan ini terdapat sebuah komunitas yang menyediakan saran pembelajaran tentang tata cara memakai jilbab terutama jilbab jenis pasmina.
·
Bentuk pasmina yang diadaptasi adalah pasmina yang sedang dibentangkan dengan lekukan-lekukan dibeberapa sisi.
·
Massa bangunan yang majemuk dan berbentuk pasmina yang dibentangkan mengisyaratkan bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan tempat para wanita muslimah beraktivitas.
Tabel 21. Tabel Metafora Sumber : Dokumentasi Pribadi
commit to user
VI-190
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari perwujudan metafora tersebut didapatkanlah bentuk dasar
bangunan
yang
akan
mencitrakan
Pusat
Kecantikan
Muslimah Di Solo. Bentuk dasar Pasmina (Persegi Panjang) Persegi panjang sesuai dengan bentuk site pada bagian selatan site. Bangunan dibentangkan dari barat ke timur
2 DIMENSI
Garis Lengkung Dianalogikan sebagai sifat lembut seorang muslimah dan kelenturan Pasmina yang dapat dibentuk-bentuk BENTUK DASAR GUBAHAN MASSA
Gambar 87. Bentuk Dasar Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Bentuk bangunan yang luwes dan melengkung. Karakter yang akan ditimbulkan dari bentuk lengkung tersebut adalah karakter lembut dan mengalir. Karakter lembut yang dimaksud adalah karakter lembut seorang wanita muslim. (Wave Line. Peran, Kesan dan Bentuk-Bentuk Arsitektur)
2. Konsep Gubahan Massa
Agar Bangunan dapat terekspose maka bangunan dibuat tinggi dan lebih dari 1 lantai. Simbolis, pengingat bahwa kadar iman seseorang dapat naik dan turun dengan mudahnya apabila tidak dibentengi dengan iman yang kuat Secara Fungsional : Semakin atas semakin privat. Maksudnya digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan ketenangan dan privasi yang lebih tinggi.
Gambar 88. Gubahan Massa Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi
3. Konsep Eksterior Bangunan
commit to user
VI-191
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Konsep Eksterior Bangunan Utama Secondary skin lebih terbuka dengan bentuk yang diadaptasi dari bentuk yang diadaptasi dari bentuk diamond. Dianalogikan bahwa sisi dalam seorang wanita muslimah layaknya diamond yang berkilauan.
Elemen Vertical: Stabil, Megah, Agung & Kuat
Material : Metal Pra Cetak Sifat Material : Efisien Kesan Penampilan : Ringan & dingin Warna : Putih
Elemen Lengkung: Lembut, Bergerak Dinamis
Warna ungu memberi kesan spiritual, kemewahan, keaslian & kebenaran Warna ungu menunjang kegiatan berkontemplasi dan bermeditasi
Menggunakan atap Grren Roof untuk mengurangi panas matahari pada siang hari serta menaikkan suhu bangunan didalam ruang dan di site
Secondary skin yang rapat dengan bukaan berupa pola pohon ditengahnya dianalogikan sebagai penampilan muslimah yang sopan dan tertutup.
Material : Metal Pra Cetak Sifat Material : Efisien Kesan Penampilan : Ringan & dingin Warna : Putih
Pola pohon yang akan tumbuh subur apabila dipelihara & diberi pupuk setiap hari dianalogikan sebagai kecantikan wanita yang apabila dijaga & dirawat maka akanmemancar dengan sendirinya baik inner maupun outer beauty.
Warna putih adalah warna yang suci, bersih, jujur, sederhana dan baik. Dianalogikan sebagai hati muslimah yang bertakwa.
Warna hijau dibutuhkan untuk menjembatani jurang pemisah antara aktifitas fisik& spiritual Warna hijau juga berarti kesehatan, keseimbangan, rileks & kemudaan. Warna hijau membawa ketenangan pikiran, kedamaian & ketentraman jiwa
Gambar 89. Eksterior Massa Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Konsep Massa Penunjang a) Konsep Massa Cafetaria & Pengelola Sama halnya dengan massa utama, massa cafeteria & massa pengelola pun menggunakan konsep yang sama. Menggunakan Secondary skin. Bedanya ada di dalam motif & warnanya. Materialnya pun tetap menggunakan metal berwarna coklat dan putih. Atapnya dibuat menjadi Green Roof. Green Roof bias dijadikan area makan untuk massa cafeteria dan area untuk massa pengelola. Selain itu juga commitsantai to user digunakan untuk menaikkan suhu ruangan yang ada dibawahnya
Gambar 90. Eksterior Massa Cafetaria & Pengelola Sumber : Dokumentasi Pribadi
VI-192
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Konsep Massa Kolam Renang
Pengembangan 3D dari bentuk dasar 2D dari hasil analisis sebelumnya. Bangunan dibuat melengkung seperti ombak. Kolam renang didesain Indoor untuk menjaga privacy muslimah. Konsep ombak digunakan untuk mengkomunikasikan bahwa di dalam bangunan tersebut terhadap kegiatan yang berhubungan Gambar 91. Massa Kolam Renang dengan air & ombak yaitu kolam renang Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) Konsep Massa Informasi Bangunan informasi dibuat seperti sculpture dengan menggunakan struktur cangkang dan dilapisi oleh material metal.
Gambar 92. Massa Informasi Sumber : Dokumentasi Pribadi
D. Konsep Landscape o
Perpaduan konsep terbuka dan privat Ø Konsep terbuka Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini terbuka untuk umum pada bagian outdoornya. Seperti Plaza Penerimaan, Plaza Outdoor, Area sekitar Kolam, Kolam Renang Anak, Area Parkir, Bangunan Pengelola, Bangunan Servis, Cafetaria, dan Jogging Track. Ø Konsep privat Area Privat ditunjukkan untuk wanita muslimah saja. Area privat meliputi Bangunan Komunitas Perawatan
Kecantikan,
& Ilmu Tarbiyah,
Bangunan
Perawatan
Bangunan Kebugaran,
Bangunan Pemasaran & Kolam Renang Muslimah. Konsep privat ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan kepada wanita muslimah
dalam
berkegiatan
dengan
tetap
menjalankan
commit to user
VI-193