PT UNILEVER I NDONESIA T BK DAN ANAK PERUSAHAAN L APORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001
DAN
2000
Daftar Isi
Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasian
1 2-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7 - 30
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per lembar saham Catatan
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.408 pada tahun 2001 dan 1.759 pada tahun 2000) - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar dimuka
3
1.105.735
722.647
288.839 11.810 30.130 301.318 36.673
340.400 13.403 18.545 412.673 26.387
1.774.505
1.534.055
7a 2l, 11b 2h, 8a
16.100 31.464 676.805
17.261 9.511 505.967
2i, 9
106.034
113.793
2m, 5, 7h
76.522
73.050
906.925
719.582
2.681.430
2.253.637
2e, 4
5, 7h 2g, 6 2m
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 224.682 pada tahun 2001 dan 188.113 pada tahun 2000) Aktiva tidak berwujud Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar 21.552 pada tahun 2001 dan 13.793 pada tahun 2000) Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 2
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per lembar saham Catata n
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain
10
570.797 2.710 34.922 198.063 6.020
421.371 1.358 116.157 176.961 7.542
812.512
723.389
31.979 30.323 71.506
28.072 76.617
133.808
104.689
14
6.911
-
15
76.300
76.300
2l, 11c 12
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban diestimasi untuk kompensasi karyawan Kewajiban pensiun
7b 2o 2n, 13
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham (Modal dasar, seluruhnya ditempatkan dan disetor penuh : 763.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham untuk tahun 2001 dan 2000)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 3
Agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo laba yang dicadangkan Saldo laba yang belum dicadangkan
16 2h 18
15.227 154 15.260 1.621.258
15.227 154 15.260 1.318.618
Jumlah Ekuitas
1.728.199
1.425.559
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.681.430
2.253.637
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 4
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah Catata n
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan )
PENJUALAN BERSIH
2k, 19
6.012.611
4.870.972
BEBAN POKOK PENJUALAN
2k, 20
(3.256.098)
(2.594.253)
2.756.513
2.276.719
(1.612.913)
(1.258.157)
(1.236.175) (376.738)
(941.802) (316.355)
1.143.600
1.018.562
114.656
122.824
1.807 67.199 45.650
207 63.699 58.918
1.258.256
1.141.386
(371.401)
(328.181)
886.855
813.205
89
-
886.944
813.205
LABA KOTOR
BEBAN USAHA Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi
2k, 21a 2k, 21b
LABA USAHA PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aktiva tetap Laba selisih kurs, bersih Pendapatan bunga
2h, 8c 2d
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan
2l, 11a
LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS PERUSAHAAN
ATA S
RUGI
BERSIH
ANAK
14
LABA BERSIH
Laba usaha per saham (dalam Rupiah penuh)
2q
1.499
1.335
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
2q
1.162
1.066
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 5
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Modal saham
Agio Saham
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
76.300
15.227
154
15.260
802.983
909.924
-
-
-
-
813.205
813.205
-
-
-
-
(297.570)
(297.570 )
76.300
15.227
154
15.260
1.318.618
1.425.55 9
2o
-
-
-
-
(28.120)
(28.120)
2o, 11b
-
-
-
-
8.436
8.436
-
-
-
-
886.944
886.944
Catatan
Saldo per 31 Desember 1999 (Perseroan) Laba bersih tahun berjalan Dividen
17
Saldo per 31 Desember 2000 (Perseroan) Penyesuaian sehubungan dengan kewajiban diestimasi untuk kompensasi karyawan Penyesuaian untuk pajak tangguhan Laba bersih tahun berjalan
Saldo laba yang dicadangkan
Saldo laba yang belum dicadangkan
Jumlah
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 6
Dividen
Saldo per 31 Desember 2001 (Konsolidasia n)
17
-
-
-
-
(564.620)
76.300
15.227
154
15.260
1.621.258
(564.620 )
1.728.19 9
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan rupiah Catata n
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan )
6.488.698 45.650 (13.910) (4.493.023) (263.220) (34.167) (176.153) (431.723)
5.133.386 58.918 (22.149) (3.694.874) (232.101) (19.278) (202.952) (437.990)
1.122.152
582.960
-
(100.000)
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari pendapatan bunga Pembayaran pinjaman karyawan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran iuran pensiun Pembayaran kas untuk service fee Pembayaran pajak penghasilan badan
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aktiva tak berwujud
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 7
Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Setoran modal pemegang saham minoritas
(215.846) 3.074 7.000
(104.193) 1.300 -
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(205.772)
(202.893)
(564.620)
(297.570)
(564.620)
(297.570)
351.760 31.328 722.647
82.497 120.240 519.910
1.105.735
722.647
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran dividen Arus kas pendanaan
bersih
yang
digunakan
untuk
aktivitas
Kenaikan bersih kas dan setara kas Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas – awal tahun
Kas dan setara kas – akhir tahun
3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 8
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
1. Umum PT Unilever Indonesia Tbk ("Perseroan") didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No. 23 Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan No.14 tanggal 16 Desemb er 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3 pada Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934. Nama Perseroan diubah menjadi “PT Unilever Indonesia” dengan akta notaris Ny. Kartini Muljadi SH No. 171 tanggal 22 Juli 1980. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan dengan akta Tn. Mudofir Hadi SH No. 92 tanggal 30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C21.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Pebruari 1998 dan diumumkan dalam Tambahan No. 39 Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998. Pada tanggal 16 Nopember 1981 Perseroan mendapat izin Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No.SI 009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan merubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 100. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo SH No. 19 tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-18481 HT.01.04-TH.2000. Kegiatan usaha Perseroan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, minyak nabati dan makanan berinti susu, minuman dengan bahan pokok teh, es krim dan produk - produk kosmetik. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo No. 82 tanggal 14 Juni 2000 Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama dan penyedia jasa penelitian pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-18482 HT.01.04-TH.2000. Perseroan berlokasi di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Cikarang dan Surabaya. Pada tanggal 22 Nopember 2000 Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak dalam bidang pabrikasi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, sambal dan saus lainnya dengan merek cap Bango, Parkiet dan Sakura dan merek lainnya dibawah lisensi Perseroan kepada PT AL. Perseroan mempunyai kepemilikan langsung di PT AL sebesar 65% modal saham yang ditempatkan PT AL (setara dengan 13.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham). PT AL secara resmi didirikan pada tanggal 7 Pebruari 2001, mulai beroperasi komersial pada tanggal 2 April 2001 dan per tanggal 31 Desember 2001 mempunyai total aktiva sebesar Rp 32,9 milyar. PT AL berlokasi di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Desa Wantilan, Subang, Jawa Barat. Pada tanggal 31 Desember 2001, susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
7
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Presiden Komisaris Komisaris
:
Louis Willem Gunning : Robby Djohan Juwono Sudarsono Sri Mulyani Indrawati Theodore Permadi Rachmat
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur
:
: Nihal Vijaya Devadas Kaviratne Desmond Gerard Dempsey Hanafiah Djajawinata Antonius Armand Pranatadjaja Inarto Setiadi Maurits Lalisang Muhammad Saleh Brian Lee Manning Josef Bataona
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Yang Penting Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. a.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
b.
Laporan arus kas konsolidasian Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung (direct method), dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan, jika ada.
c.
Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan yang dikendalikan, PT Anugrah Lever, dimana Perseroan mempunyai penyertaan saham langsung dengan hak suara lebih dari 50%. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perseroan secara efektif.
8
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perseroan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan kecuali dinyatakan secara khusus. d.
Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan. Kurs tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan saldo mata uang asing tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah Rp 10.450 untuk 1 US$ dan Rp 9.752 untuk 1 US$.
e.
Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan manajemen atas kolektibilitas masing-masing saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
f.
Penjualan piutang usaha Piutang usaha yang dijual dengan jumlah tertentu dengan persyaratan tanpa recourse diperlakukan sebagai pelunasan piutang. Selisih antara pembayaran yang diterima dan nilai buku piutang yang dijual, diakui sebagai kerugian atas transaksi anjak piutang dan diakui sebagai beban usaha dalam periode terjadinya penjualan piutang.
g.
Persediaan Persediaan dinilai dengan nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Metode utama yang dipakai untuk menentukan harga perolehan adalah harga rata-rata. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
h.
Aktiva tetap dan penyusutan Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Pemeliharaan dan perbaikan atas aktiva tetap diakui sebagai beban, sedangkan untuk penggantian dan perbaikan yang secara material menambah nilai atau masa manfaat atau kapasitas aktiva yang bersangkutan dikapitalisasikan. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan. Aktiva yang akan dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan dicatat sebagai aktiva lain-lain. Aktiva tetap tertentu telah dinilai kembali pada 9
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
pada tanggal 1 Januari 1981 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-1677/MK/II/12/1976 dan tanggal 1 Januari 1987 sesuai dengan Peraturan Pemerint ah No. 45/1986 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 914/KMK.04/1986. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun "selisih penilaian kembali aktiva tetap" yang disajikan pada bagian ekuitas di neraca konsolidasian sebesar saldo setelah dikurangi bagian yang dikapitalisasi sebagai modal saham. Penyusutan dihitung dari harga perolehan atau nilai baru revaluasi secara garis lurus selama taksiran masa manfaatnya, dimulai dari awal triwulan setelah tanggal perolehannya. Kelompok-kelompok utama aktiva tetap yang disusutkan berikut taksiran masa manfaatnya diikhtisarkan sebagai berikut: Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
33 - 45 tahun 8 - 25 tahun 4 - 10 tahun
Tanah tidak disusutkan. Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva akan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasikan ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.
i.
Aktiva tidak berwujud Harga perolehan dari hak usaha, merek dagang dan hak cipta diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 10 – 20 tahun.
j.
Penelitian dan pengembangan Beban penelitian dan pengembangan dibukukan sebagai beban pada periode terjadinya.
k.
Pendapatan dan beban Penjualan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk Grup, setelah dikurangi retur, cadangan penjualan, pajak penjualan barang mewah dan pajak pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang diatas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b shipping point ). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada distributor/pelanggan. Beban diakui berdasarkan metode akrual.
l.
Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
10
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. m. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. n.
Manfaat pensiun karyawan Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang mencakup seluruh karyawan. Beban manfaat pensiun dihitung berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”. Biaya manfaat pensiun dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian dan meliputi biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu, biaya koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi aktuaria. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran sisa masa kerja rata-rata peserta aktif dana pensiun selama 12,33 tahun untuk karyawan aktif yang berpartisipasi dalam program yang disponsori oleh Perseroan. Perseroan menggunakan metode Projected Unit Credit untuk penilaian aktuarianya. Iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali. Penilaian aktuaria terakhir dilakukan per tanggal 31 Desember 2001 oleh PT Watson Wyatt Purbajaga.
o.
Pembayaran pesangon karyawan Sebelum 1 Januari 2001 pesangon yang akan diberikan ke karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja umumnya diakui pada saat dibayar. Peningkatan jumlah pesangon yang terhutang seiring dengan peningkatan masa kerja karyawan tidak diakui sebagai beban pada periode berjalan.
Mulai 1 Januari 2001 hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara suka rela, diakui dengan metode akrual. Kewajiban diestimasi yang diakui sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja. Pengakuan kewajiban diestimasi untuk kompensasi karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, merupakan perubahan kebijakan akuntansi. Dengan adanya perubahan kebijakan akuntansi ini maka kewajiban uang jasa dan ganti rugi karyawan sejumlah Rp 30.323.123.000 telah diakui di neraca konsolidasian dan saldo laba konsolidasian pada awal tahun 2001 telah disesuaikan sejumlah Rp 19.684.021.700 yang terdiri dari penyesuaian dari periode sebelumnya sebesar Rp 28.120.031.000 dan dampaknya terhadap pajak tangguhan sebesar Rp 8.436.009.300. Informasi komparatif tidak disajikan kembali. p.
Instrumen keuangan derivatif Instrumen derivatif (termasuk kontrak valuta asing berjangka) dinilai berdasarkan nilai wajar.
11
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Keuntungan dan kerugian dari instrumen derivatif yang tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai (hedging) diakui sebagai laba/rugi dalam periode akuntansi pada saat terjadinya. q.
Laba usaha dan laba bersih per saham Laba usaha dan laba bersih per saham untuk tahun yang bersangkutan dihitung masing-masing atas dasar laba usaha dan laba bersih tahun yang bersangkutan, dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. Tidak ada obligasi konversi, opsi, atau waran yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba usaha atau laba bersih per saham.
r.
Penggunaan estimasi Laporan keuangan konsolidasian yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
12
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
3. Kas dan setara kas Kas Bank Pihak ketiga – Rupiah : HSBC ANZ Bank ABN Amro Bank Bank Mandiri Bank BNI Citibank Deutsche Bank Lippo Bank Bank BCA Bank Bali, Bank Niaga, Standard Chartered Bank (masingmasing saldo kurang dari 1.000) Pihak ketiga - US Dollar : ABN Amro Bank Citibank Standard Chartered Bank Deutsche Bank Pihak ketiga - Euro (EUR) : ABN Amro Bank Deutsche Bank
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
1.105.735
722.647
488
481
237 496 85.165 8.465 2.279 49.818 38.902 18.113 6.201
1.310 17 1.499 29.893 736 39.907 4.820 13.349 1.401
336
975
206.723 25.113 1.852 7.022
21.353 178.837 1.274 2.578
7 2.398
7 7.993
107.101 22.717 50.000 35.000 50.000 383
101.703 75.000 13.359 518
-
68.395
Deposito berjangka (jatuh tempo dalam tiga bulan) : Pihak ketiga - Rupiah : Deutsche Bank Bank BNI ABN Amro Bank HSBC ANZ Bank Citibank Pihak ketiga - US Dollar : Deutsche Bank
13
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Bank Mandiri Lippo Bank Citibank Bank BNI Standard Chartered Bank ANZ Bank Bunga per tahun deposito berjangka tersebut diatas berkisar antara : Deposito – Rupiah Deposito – US Dollar 4. Piutang usaha Pihak ketiga : Rupiah US Dollar Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Unilever Australia Ltd (Australia) Unilever Malaysia Holdings (Malaysia) Unilever Thai Holdings (Thailand) Unilever Taiwan Ltd (Taiwan) Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000)
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
31.350 20.900 282.150 52.519 -
97.765 59.477
10% - 17,88% 1,60% - 6,25%
8% - 12,50% 3% - 6,25%
288.839
340.400
261.319 28.928 (1.408)
319.290 22.869 (1.759)
11.810
13.403
1.906 4.188 3.351 2.365
3.389 4.529 5.485
288.839
340.400
227.799 62.448 (1.408)
333.253 8.906 (1.759)
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Rupiah terdiri atas piutang usaha dari distributor-distributor di seluruh kepulauan Indonesia. Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang US Dollar terdiri atas piutang usaha dari distributor luar negeri. Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Penyisihan piutang ragu-ragu
14
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
(1.408)
(1.759)
Penyisihan piutang ragu-ragu – awal tahun (Tambahan)/ pengurangan p enyisihan piutang ragu-ragu Penghapusan piutang usaha Penyisihan piutang ragu-ragu – akhir tahun
(1.759) 59 292 (1.408)
(1.729) (50) 20 (1.759)
30.130
18.545
5.136 20.158 4.836
8.451 10.034 60
76.522
73.050
53.564 14.095 8.863
49.776 17.447 5.827
301.318
412.673
193.089 8.673 101.276
246.103 1.326 153.661
Berdasarkan penelaahan dari status masing-masing piutang usaha pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu per 31 Desember 2001 dan 2000 adalah cukup. 5. Piutang lain-lain Lancar Uang muka Pinjaman karyawan Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000)
Tidak lancar Pinjaman karyawan Sewa dibayar dimuka Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) Tidak dibuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun diatas karena manajemen berpendapat bahwa saldo piutang akan tertagih seluruhnya dan sewa dibayar dimuka akan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya. 6.
Persediaan Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku
15
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Barang dalam perjalanan Suku cadang Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris.
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
3.211 21.966
14.431 21.905
(26.897)
(24.753)
16.100
17.261
15.630 470
14.675 2.044 542
31.979
28.072
8.430 20.948 -
1.848 3.058 2.295 1.000
Manajemen yakin bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris telah mencukupi atas kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 persediaan Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan pengrusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar masing-masing Rp 408 milyar (Rupiah penuh) dan Rp 400 milyar (Rupiah penuh). Menurut pendapat manajemen pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. 7. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa a. Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Unilever Business Group Services B.V. (Belanda) UAL Lever Rexona (Australia) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) Tidak dibuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun ini karena manajemen berpendapat saldo piutang tersebut akan tertagih seluruhnya.
b. Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Unilever N.V. (Belanda) Unilever Business Group Services B.V. (Belanda) Unilever United States, Inc. (Amerika Serikat) Unilever PLC (UK)
16
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Zeepziederij de Hamer BV (Belanda) Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000)
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
2.601
18.850 1.021
c. Berdasarkan syarat dan kondisi yang tercantum dalam perjanjian dengan kelompok perusahaan Unilever, jasa-jasa tertentu diberikan oleh Unilever N.V. kepada Perseroan. Perseroan juga berhak menggunakan semua paten dan merek dagang Indonesia yang dimiliki oleh Unilever N.V. atau anggota kelompok perusahaan Unilever. Perjanjian selanjutnya menyebutkan bahwa sehubungan dengan pemberian hak-hak tersebut, Perseroan harus membayar imbalan tahunan sebesar dua persen (termasuk pajak penghasilan pasal 26) dari nilai penjualan kepada pihak ketiga selama tahun yang bersangkutan. Beban imbalan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing berjumlah 115.576 dan 94.996. Persentase beban imbalan ini adalah 57% (2000 – 57%) dari jumlah fee yang dibayarkan ke kelompok perusahaan Unilever. d. Pada tahun 1997, Perseroan mengadakan perjanjian dengan Unilever Business Group Services B.V. (UBGS). Berdas arkan perjanjian ini, Perseroan akan membayar biaya tahunan untuk jasa-jasa regional yang diberikan oleh UBGS dan Perseroan akan membebani UBGS dengan biaya kelompok perusahaan yang dikeluarkan oleh Perseroan. Total biaya yang dibebankan kepada Perseroan oleh UBGS untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing berjumlah 86.418 dan 71.138 dan setara dengan 43% (2000 – 43%) dari total fee yang dibayarkan ke kelompok perusahaan Unilever. Jumlah keseluruhan biaya yang dibebankan kepada UBGS oleh Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000 masingmasing berjumlah 78.772 dan 37.146. e. Pada 7 April 2000, Perseroan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Kimberly Lever Indonesia (KLI) dimana KLI telah menunjuk Perseroan sebagai distributor eksklusif atas barang-barang KLI yang dijual di Indonesia.
17
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
f.
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Pada 1 Maret 2001 PT Anugrah Lever (PT AL), anak perusahaan, mengadakan perjanjian distribusi makanan dengan PT Anugrah Kasih Karunia (PT AKK), perusahaan afiliasi, dimana PT AL menunjuk PT AKK sebagai distributor untuk daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
g. Pada 1 Maret 2001 PT AL mengadakan perjanjian manufaktur dengan PT Anugrah Setia Lestari (PT ASL), perusahaan afiliasi, dimana PT ASL membantu pelaksanaan produksi, pengepakan dan penyimpanan produk-produk PT AL. Total pembayaran ke PT ASL selama tahun 2001 adalah 3.460. h. Pinjaman karyawan
9.016
7.736
26.444
18.675
12%
9%
Perseroan memberikan pinjaman kepada karyawan kunci. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. i. Gaji dan tunjangan untuk dewan komisaris dan direksi Persentase terhadap total biaya karyawan Piutang dan hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa da lam neraca konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 berhubungan dengan transaksi dengan kelompok perusahaan Unilever seperti disebutkan diatas. Lihat catatan 19 dan 20 untuk perincian penjualan dan pembelian barang dan jasa kepada/dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dilakukan dengan syarat dan kondisi
18
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
yang sama seperti transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
8.
Aktiva tetap a. Mutasi kelompok-kelompok utama aktiva tetap (pemilikan langsung) adalah sebagai berikut : Tahun yang berakhir 31 Desember 2001 Saldo 31 Desember 2000
Penambahan
Transfer
(Pelepasan )
Saldo 31 Desember 2001
Harga perolehan (termasuk nilai revaluasi) : Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian
37.957 78.658 489.822 24.062
3.680 57.515 102.181 12.235
-
(4.367) (4.072)
41.637 136.173 587.636 32.225
63.581
40.235
-
-
103.816
Total
694.080
215.846
-
(8.439)
901.487
-
3.267
(14.990) (201.097)
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Mesin dan peralatan
(12.907) (166.019 )
(2.083) (38.345)
19
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Kendaraan bermotor
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
(9.187)
(2.871)
-
3.463
(8.595)
Total
(188.113 )
(43.299)
-
6.730
(224.682)
Nilai buku bersih
505.967
676.805
Tahun yang berakhir 31 Desember 2000 Saldo 31 Desember 1999
Harga perolehan (termasuk nilai revaluasi) : Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian
Penambahan
Transfer
(Pelepasan)
Saldo 31 Desember 2000
34.023 72.076 424.805 18.187
3.934 16.605 7.684
6.596 56.135 -
(14) (7.723) (1.809)
37.957 78.658 489.822 24.062
50.342
75.970
(62.731)
-
63.581
20
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Tota l Akumulasi penyusutan : Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Total
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
599.433
104.193
-
(9.546)
694.080
(11.213) (135.758) (8.342)
(1.808) (33.727) (2.355)
105 (105) -
9 3.571 1.510
(12.907) (166.019) (9.187)
(155.313)
(37.890)
-
5.090
(188.113)
Nilai buku bersih
444.120
505.967
b. Perseroan mempunyai 27 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa manfaat antara 8 dan 23 tahun. c. Perhitungan (laba)/rugi pelepasan aktiva tetap adalah sebagai berikut : Laba penjualan aktiva tetap
(1.807)
(207)
Harga perolehan Akumulasi penyusutan
6.462 (5.195)
5.365 (4.272)
Laba penjualan aktiva tetap
(1.807)
(207)
Nilai buku Penerimaan dari aktiva yang dijual
Rugi dari aktiva tetap yang dihapuskan Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku
d. Harga perolehan diatas termasuk selisih penilaian kembali tahun 1981 dan 1987, untuk kelompok-kelompok aktiva sebagai berikut pada tanggal 31 Desember : Bangunan
1.267 (3.074)
1.093 (1.300)
442
3.363
1.977 (1.535)
4.181 (818)
13.982
13.982
3.087
3.087
442
3.363
21
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor e. Aktiva dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember : Bangunan Mesin dan peralatan
10.782 113
10.782 113
103.816
63.581
5.819 97.997
6.784 56.797
Persentase penyelesaian untuk aktiva dalam penyelesaian adalah sekitar 95% (2000 – 78%) dari jumlah biaya yang dianggarkan. Pembangunan diharapkan akan selesai sebelum 31 Desember 2002. f. Beban penyusutan dialokasikan sebagai beban produksi sebesar 22.798 (2000 – 21.009) dan beban usaha sebesar 20.501 (2000 – 16.881). g. Per tanggal 31 Desember 2001 aktiva tetap Grup diasuransikan terhadap risiko kerugian dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 183 juta dan Rp 27.880 juta (Rupiah penuh) (2000 – US$ 173 juta dan Rp 23.294 juta) (Rupiah penuh), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pertanggungan asuransi untuk setiap kelompok aktiva tetap adalah sebagai berikut: Tahun yang berakhir 31 Desember 2001 US$ juta Bangunan, mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
183 183
Tahun yang berakhir 31 Desember 2000 US$ juta
Nilai buku aktiva tetap
Jumlah pertanggungan Rp ekuivalen
1.912.350 1.912.350
Rp 27.880
27.880
507.722 23.630 531.352 Nilai buku aktiva tetap
Jumlah pertanggungan Rp ekuivalen
Rp
Rp
Rp 22
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Bangunan, mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
173 173
1.687.096 1.687.096
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
23.294
23.294
389.554 14.875 404.429 106.034
113.793
127.586 (21.552)
127.586 (13.793)
Pihak ketiga :
570.797
421.371
- Rupiah - US Dollar
537.849 32.948
378.796 42.575
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa-US Dollar
2.710
1.358
Lever Faberge Deutschland GmbH (Jerman) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000)
1.702 1.008
1.358
371.401
328.181
384.918 (6.766) (6.751)
338.579 (8.352) (2.046)
9. Aktiva tidak berwujud Harga perolehan Dikurangi : Akumulasi amortisasi Aktiva tidak berwujud timbul dari perolehan atas hak usaha, merek dagang dan hak cipta yang berhubungan dengan produk Hazeline dan Kecap Bango. 10. Hutang usaha
Saldo-saldo di atas berasal dari pembelian bahan baku, barang-barang teknik, bahan pembantu dan belanja iklan. 11. Pajak a. Beban pajak penghasilan (Konsolidasian) Kini Tangguhan - Tahun berjalan - Tahun lalu
23
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Beban pajak penghasilan tersebut diatas merupakan beban pajak penghasilan Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2001 anak perusahaan, PT Anugrah Lever, masih dalam keadaan rugi baik secara komersial maupun fiskal sehingga tidak mempunyai beban pajak penghasilan dan tidak terhutang pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut :
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Rugi bersih anak perusahaan sebelum pajak penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan - Perseroan Perbedaan waktu : Penyisihan Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dengan fiskal Kewajiban manfaat pensiun Perbedaan tetap : Penghasilan bunga kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Taksiran laba kena pajak
1.258.256 255
1.141.386 -
30.182
29.884
(4.720) (2.908)
(8.162) 6.118
(44.972) 47.025
(58.918) 18.318
1.258.511
1.283.118
1.141.386
1.128.626
Jumlah penghasilan kena pajak berdasarkan perhitungan diatas telah sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perseroan. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Perseroan dengan hasil perkalian laba akuntansi Perseroan sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : 24
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Laba sebelum pajak
1.258.511
1.141.386
Beban pajak penghasilan
371.401
328.181
Pajak dihitung pada tarif pajak progresif Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak tangguhan tahun lalu
377.536 (13.491) 14.107 (6.751)
342.407 (17.675) 5.495 (2.046)
31.464
9.511
b. Aktiva pajak tangguhan
- Penyisihan - Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Kewajiban manfaat pensiun - Kewajiban diestimas i untuk kompensasi karyawan
31 Desember 2000 32.039
Penyesuaian ke saldo laba -
Dibebanka n ke laporan laba rugi 15.144
31 Desember 2001 47.183
(45.824) 23.296
-
(1.416) (872)
(47.240) 22.424
-
8.436
9.511
8.436
9.097
31.464
23.187
Dibebanka n ke laporan laba rugi 8.852
31 Desember 2000 32.039
(45.535) 21.461
(289) 1.835
(45.824) 23.296
31 Desember 1999 - Penyisihan - Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Kewajiban manfaat pensiun
661
13.517
(887)
10.398
9.511
25
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Per tanggal 31 Desember 2001 aktiva pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal anak perusahaan (PT Anugrah Lever) tahun 2001 sebesar Rp 76.500.000 (Rupiah penuh) belum dibukukan. Menurut pendapat manajemen, aktiva pajak tangguhan Perseroan per 31 Desember 2001 akan dapat direalisasikan di tahun pembukuan mendatang. c. Hutang pajak (konsolidasian)
34.922
116.157
- Perseroan - Anak perusahaan
35.481 (559)
116.157 -
Hutang pajak (Perseroan)
35.481
116.157
384.918 (358.331)
338.579 (265.746)
26.587
72.833
3.758 1.161 3.975
10.992 11.550 20.782
Pajak dibayar dimuka (Anak perusahaan)
(559)
-
Pajak dibayar dimuka Hutang pajak - pajak lain : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26
(595)
-
14 22
-
Pajak penghasilan – tahun berjalan Dikurangi : Pajak dibayar dimuka Hutang pajak penghasilan badan pasal 29 Hutang pajak - pajak lain : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan pasal 23/26
d. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Grup menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun s ejak tanggal terhutangnya pajak. 26
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
198.063
176.961
37.203 85.467 75.393
46.969 19.827 41.301 68.864
Beban manfaat pensiun terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
29.056
24.359
Biaya jasa kini Unsur bunga atas beban manfaat pensiun yang terhutang Amortisasi biaya jasa lalu dan koreksi aktuaria.
8.860 9.960 10.236
7.291 9.300 7.768
12. Biaya masih harus dibayar Biaya promosi dan penjualan Biaya restrukturisasi Biaya pegawai yang masih harus dibayar Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 10.000) 13. Kewajiban pensiun Perseroan Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. KEP.283/KM.17/2000 tertanggal 3 Juli 2000 untuk mendirikan Dana Pensiun Unilever Indonesia (Dana Pensiun), yang dikelola oleh pengurus yang terpisah, bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu berhak memperoleh manfaat pensiun, cacat atau meninggal dunia. Dana Pensiun akan mendapatkan dana melalui iuran-iuran, yang sebagian besar ditanggung oleh Perseroan, dan cukup untuk memenuhi jumlah minimum yang diharuskan oleh peraturan dana pensiun yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 estimasi kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva Dana Pensiun berdasarkan perhitungan aktuaria terakhir tertanggal 18 Pebruari 2002 dan 21 Maret 2001 yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga adalah sebagai berikut :
27
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Kewajiban aktuaria Nilai wajar aktiva Dana Pensiun (belum diaudit)
Selisih lebih kewajiban aktuaria atas nilai wajar aktiva Dana Pensiun
162.602 (39.418)
136.702 (6.743)
123.184
129.959
71.506
76.617
76.617 29.056 (34.167) -
71.536 24.359 (12.745) (6.533)
6.911
-
7.000 (89)
-
76.300
76.300
64.849
64.849
Berikut ini adalah asumsi utama aktuaria yang digunakan untuk menentukan kewajiban manfaat pensiun : a. Tingkat diskon (discount rate) : b. Kenaikan gaji yang mendapat pensiun (pensionable salary increase) : c. Kenaikan pensiun (pension increases) : Kewajiban manfaat pensiun, terdiri dari :
13% per tahun 11% per tahun 5% per tahun
Saldo awal Penambahan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian Transfer ke Dana Pensiun Pensiun yang telah dibayar oleh Perseroan 14. Hak minoritas Hak kepemilikan minoritas atas kekayaan bersih anak perusahaan : PT Anugrah Lever (AL) – persentase kepemilikan 35% Nilai tercatat – awal tahun Bagian rugi bersih tahun berjalan 15. Modal saham Modal dasar, seluruhnya ditempatkan dan disetor penuh oleh : Mavibel (Maatschappij voor Internationale Beleggingen) B.V. Rotterdam, Belanda: 648.487.750 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham.
28
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Masyarakat (tercatat dalam Bursa Efek Jakarta dan Surabaya): 114.512.250 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham (Rupiah penuh).
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
11.451
11.451
15.227
15.227
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Mavibel B.V. yang memiliki 648.487.750 lembar saham atau 85% dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor, merupakan pemegang saham utama Perseroan; tidak ada pemegang saham lain yang memiliki saham lebih dari 2,9% (2000 – 1,9%) dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Direksi yang memiliki saham publik adalah : Direksi : - Tn. Inarto Setiadi - Tn. Hanafiah Djajawinata - Tn. Josef Bataona Masing-masing dengan pemilikan tertinggi tidak lebih dari 0,001% (2000 – 0,001%) dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan. Tidak ada anggota dewan komisaris yang memiliki saham publik Perseroan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. 16. Agio Saham
29
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Agio saham merupakan selisih antara harga jual (Rp 3.175 setiap lembar saham) (Rupiah penuh) dengan nilai nominal (Rp 1.000 setiap lembar saham) (Rupiah penuh) untuk 9.200.000 saham yang dijual melalui Bursa Efek di Indonesia pada bulan Desember 1981, setelah dikurangi kapitalisasi ke modal saham melalui pembagian 4.783.333 saham bonus sebesar Rp 4.783.333.000 (Rupiah penuh) pada tahun 1993. 17. Dividen Dividen final tahun 2000 Dividen interim tahun 2001 Dividen final tahun 1999 Dividen interim tahun 2000
564.620
297.570
373.870 190.750 -
144.970 152.600
6.012.611
4.870.972
5.703.351 309.260
4.611.809 259.163
18. Penyisihan untuk cadangan umum Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai dengan Akta Notaris Singgih Susilo SH No. 81 tanggal 31 Mei 1999, telah disetujui untuk menyisihkan saldo laba tahun 1998 sebesar 15.260 sebagai dana cadangan sesuai dengan ketentuan Pasal 61 undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang dikeluarkan pada bulan Maret 1995. 19. Penjualan bersih Dalam negeri Ekspor Penjualan Perseroan kepada kelompok perusahaan Unilever yang berhubungan dengan Mavibel B.V. (pemegang saham), berjumlah 175.362 dan 73.454 berturut -turut untuk tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, atau masing-masing setara dengan 2,92% dan 1,51% dari total penjualan bersih.
30
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Perincian penjualan kepada kelompok perusahaan Unilever adalah sebagai berikut : Unilever Australia Ltd (Australia) Unilever New Zealand (Selandia Baru) Unilever Singapore (Singapura) Unilever Malaysia Holdings Sdn. Bhd. (Malaysia) Lipton Japan K.K. (Jepang) Unilever Korea Ltd (Korea Selatan) Unilever Taiwan Ltd. (Taiwan) Unilever Thai Holdings (Thailand) Unilever Philippines Inc (Filipina) Lever Brothers West Indies, Trinidad W.J. (Guyana) Unilever Market Development, Durban South Africa (Afrika Selatan) PT Anugrah Kasih Karunia (Indonesia) Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 20. Beban pokok penjualan
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
175.362
73.454
70.133 21.130 7.439 25.309 3.355 3.006 14.190 10.086 3.652 3.021
21.490 2.654 2.242 9.782 3.454 9.232 19.830 1.678
2.535 10.510 996
2.362 730
3.256.098
2.594.253
165.244 2.880.466
176.615 2.358.802
2.946.154 73.941 22.798 167.538
2.370.173 54.260 21.009 134.389
Komponen beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Bahan baku - Awal tahun - Pembelian
- Akhir tahun
Bahan baku yang digunakan Biaya tenaga kerja langsung Penyusutan Beban pabrikasi lainnya Jumlah beban produksi Barang dalam proses - Awal tahun - Akhir tahun Harga pokok produksi Barang jadi - Awal tahun - Akhir tahun
3.045.710 (99.556)
3.210.431 1.326 (8.673)
2.535.417 (165.244)
2.579.831
5.874 (1.326)
3.203.084
2.584.379
246.103 (193.089)
255.977 (246.103) 31
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Pembelian Perseroan dari kelompok perusahaan Unilever yang berhubungan dengan Mavibel B.V. (pemegang saham), pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing berjumlah 80.617 dan 42.602 untuk tahun yang berakhir berturut -turut pada 31 Desember 2001 dan 2000, yang mana setara dengan 2,58% dan 1,7% dari total seluruh pembelian barang dan jasa.
Pembelian barang dan jasa dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari: PT Kimberly Lever Indonesia (Indonesia) PT Anugrah Setia Lestari (Indonesia) Lipton Ltd Mombasa (Kenya) UAL Lever Rexona (Australia) Diversey Lever Ltd (United Kingdom) Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari 1.000) 21. a. Beban pemasaran dan penjualan Iklan, promosi dan riset Penyusutan aktiva tetap Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas dan entertainmen Reparasi dan pemeliharaan Biaya distribusi Lain-lain b. Beban umum dan administrasi Service fee Gaji dan tunjangan Pensiun Telekomunikasi Penyusutan aktiva tetap Sewa gedung
80.617
42.602
72.479 3.460 3.028 1.076 574
31.693 4.157 5.484 1.268
1.236.175
941.802
794.541 6.750 170.169 46.335 5.528 143.748 69.104
665.049 6.789 114.798 14.855 5.072 108.157 27.082
376.738
316.355
201.994 59.370 29.056 21.591 13.751 23.684
166.135 37.102 24.359 22.392 10.092 15.944 32
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Jasa konsultan Lain-lain
18.461 8.831
11.644 28.687
22. Biaya karyawan
303.480
196.906
Jumlah karyawan permanen Grup pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah 2.467 dan 2.199 orang. 23. Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing Aktiva dan kewajiban dalam berbagai valuta asing adalah sebagai berikut (valuta asing selain US Dollar dinyatakan dalam nilai setara dengan US Dollar).
Aktiva : Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban : Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain
Kelebihan aktiva atas kewajiban dalam valuta asing
US$
US$
60.290.335
44.882.499
2.768.230 1.130.126 1.539.358
2.356.444 1.415.810 265.160
65.728.049
48.919.913
3.152.904 259.371 3.060.180 888.687 618.393
4.365.799 139.219 2.878.609 8.408 176.872
57.748.514
41.351.006
7.979.535
7.568.907
33
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Jika diperlukan, Grup akan melakukan kontrak pembelian valuta asing untuk mengurangi dampak perubahan kurs mata uang asing terhadap aktiva dan kewajiban dalam valuta asing. Pada tanggal 31 Desember 2001 Grup tidak mempunyai kontrak pembelian valuta asing karena manajemen berkeyakinan bahwa aktiva dalam valuta asing yang dimiliki Grup saat ini cukup untuk membayar kewajiban dalam mata uang asing. 24.
Ikatan dan kewajiban bersyarat a. Perseroan mempunyai ikatan untuk pembelian aktiva tetap berjumlah sekitar Rp 37,8 milyar dan pembelian bahan baku Rp 16,6 milyar pada tanggal 31 Desember 2001 (2000 – Rp 7,2 milyar untuk pembelian aktiva tetap) (Rupiah penuh). b. Sewa yang harus dibayar berdasarkan perjanjian sewa menyewa (“operating lease”) : Tahun berakhir 31 Desember 2001 Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
Tahun berakhir 31 Desember 2000 Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 2-5 tahun c.
US$ (dalam ribuan)
Rp (dalam jutaan)
1.306
-
US$ (dalam ribuan)
Rp (dalam jutaan)
1.440 1.290
3.823 9.409
Perseroan memperoleh fasilitas "kredit revolving" pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 dari : Jangka pendek US$ (Juta)
Rp (Juta)
Cerukan Rp (Juta) 34
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah
Citibank ABN AMRO Bank Deutsche Bank HSBC
10 5 -
200.000 10.000
10.000 3.000
Total fasilitas
15
210.000
13.000
2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Fasilitas ini akan ditinjau kembali setiap tahun. Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan dan dibebani bunga sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku. Per 31 Desember 2001 dan 2000, Perseroan tidak menggunakan fasilitas hutang jangka pendek ini. 25.
Kondisi ekonomi Indonesia mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya ekonomi global pada tahun 2001. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga peminjam internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Grup. Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berkelanjutan. Laporan keuangan konsolidasian ini tidak memasukkan penyesuaian yang berkaitan dengan ketidakpastian tersebut dan manajemen Grup berkeyakinan bahwa ketidakpastian ini tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
26.
Peristiwa sesudah tanggal neraca
35
PT UNILEVER INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000
Jutaan Rupiah 2001
2000
(Konsolidasia n)
(Perseroan)
Aktiva dan kewajiban moneter Grup pada tanggal 31 Desember 2001 telah dilaporkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs 1 US$ = Rp 10.450 (Rupiah penuh). Sejak tanggal 31 Desember 2001, kurs tersebut telah berubah dari 1 US$ = Rp 10.450 (Rupiah penuh) menjadi 1 US$ = Rp 10.330 (Rupiah penuh) pada tanggal 1 Pebruari 2002. Pada masa mendatang, kurs masih mungkin berubahubah dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.
36