P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
INFORMASI TAMBAHAN 1. Neraca Tersendiri Induk Perusahaan
54
2. Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan
56
3. Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Induk Perusahaan
57
4. Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan
58
5. Akun-akun Tersendiri Induk Perusahaan
59
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum P.T. Surya Semesta Internusa Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 37 tanggal 15 Juni 1971 dari Ny. Umi Sutamto, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama P.T. Multi Investments Ltd. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/150/16 tanggal 8 September 1971 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 1971, Tambahan No. 458. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 55 tanggal 26 Juni 2001 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan komisaris dan direksi. Perubahan ini telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 19 Juli 2001 dan telah didaftarkan di Departemen Perindustrian dan Perdagangan tanggal 9 Nopember 2001. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri, perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa, termasuk mendirikan perusahaan dibidang perindustrian bahan bangunan, real estat, kawasan industri, pengelolaan gedung dan lain-lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan/ pengelolaan kawasan industri, real estat, jasa konstruksi, pembuatan elemen beton pra-tekan, perhotelan dan lain-lain. Perusahaan beralamat di Jl. HR Rasuna Said Kav. X-0, Kuningan, Jak arta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Berdasarkan akta No. 55 tanggal 26 Juni 2001 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: Benyamin Arman Suriadjaya : Theodore Permadi Rachmat Marseno Wirjosaputro : Royanto Rizal Kiki Sutantyo Hamadi Widjaja : Johannes Suriadjaja : Basroni Rizal : Matius Sutrisno Djojopurnomo Eddy Purwana Wikanta Hendrik Nangoi
Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan rata-rata 1.580 orang untuk tahun 2001 dan 2000. Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah kompensasi tersebut adalah sebesar Rp 673.800.000 dan Rp 577.140.000 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000.
b.
Anak Perusahaan
-9 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut :
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan 2001 2000
Tahun Mulai Beroperasi Komersial
Jumlah Aktiva 31 Desember 2001 Rp '000
- PT Suryacipta Swadaya
Jakarta
Pembangunan kawasan industri
100
100
1995
888.633.338
- PT TCP Internusa
Jakarta
Real estat dan penyewaan gedung perkantoran / pertokoan
100
100
1973
329.639.736
- PT Enercon Paradhya International
Jakarta
Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain
100
100
1968
85.039.991
- PT Sitiagung Makmur
Jakarta
Hotel dan usaha sejenis lainnya (dalam tahap pengembangan)
99,99
99,99
belum beroperasi
63.373.202
- PT Pacific Prestress Indonesia
Jakarta
Pembuatan elemen-elemen beton pra-tekan
97,92
97,92
1974
67.592.504
- PT Sumbawa Raya Cipta
Jakarta
Hotel dan usaha sejenis lainnya (dalam tahap pengembangan)
81,50
- PT E.E. Black Construction Indonesia
Jakarta
Bidang konstruksi bangunan
- PT Nusa Raya Cipta
Jakarta
- PT Kreativa Cipta Artistika
- PT Karsa Sedaya Sejahtera
- E-SSIA.Com Inc.
- PT E-Glodokplaza Dotkom
-
belum beroperasi
496.300
95
95
1974
374.057
Bidang konstruksi bangunan
83,33
83,33
1975
146.963.083
Jakarta
Jasa konsultasi, perencanaan, perekayasaan, penyeliaan, survey, studi kelayakan dan manajemen konstruksi
-
77
1986
Jakarta
Perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa (dalam tahap pengembangan)
100
100
belum beroperasi
100
100
2000
5.115.578
75
75
2001
4.714.557
Cayman Island Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain Jakarta
Jasa internet dan penyediaan infrastrukturnya
-
198.569
Berdasarkan akta No. 15 tanggal 10 Agustus 2001 dari Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham PT Kreativa Cipta Artistika menyetujui untuk membubarkan dan menyatakan PT Kreativa Cipta Artistika dalam keadaan likuidasi terhitung mulai tanggal 10 September 2001. c.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 5 Maret 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-306/PM/1997 untuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat, dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 975 per saham.
Pada tanggal 25 Maret 1997 seluruh saham Perusahaan sebanyak 739.611.500 saham telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
- 10 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 10 - 20 tahun karena aktiva anak perusahaan dapat memberikan manfaat kepada Perusahaan selama masa tersebut. Selisih lebih antara nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan atas biaya perolehan dan bagian perusahaan diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e.
Investasi Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia
- 11 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan menggunakan metode garis lurus. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Investasi lainnya Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
g.
Aktiva Real Estat Persediaan tanah, rumah tinggal, rumah tinggal dalam penyelesaian dan infrastruktur dinilai berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan rumah tinggal dan rumah tinggal dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan, diluar biaya perolehan tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian tanah mentah, pematangan dan pengembangan tanah, perijinan dan jasa konsultasi, kapitalisasi biaya pinjaman dan taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan kepada pembeli. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian dan pematangan tanah yang bersangkutan. Persediaan proyek dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
h.
Biaya Dibayar Dimuka
- 12 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan mengunakan metode garis lurus. i.
Gedung dan Peralatan untuk Disewakan Gedung dan peralatan untuk disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap selama 20 dan 36 tahun.
j.
Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung Aktiva tetap, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tertentu yang diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 telah dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan
20 dan 40 5 4-8 8 4-5
Aktiva tetap sebagian anak perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) (Catatan 13). Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang, seperti dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
k.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Beban Tangguhan Biaya ini terjadi sehubungan dengan biaya pengembangan usaha di Ungasan, Bali yang ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat beroperasi selama 3 tahun dengan
- 13 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) menggunakan metode garis lurus. Untuk menyesuaikan dengan PSAK No. 19 tentang aktiva tidak berwujud yang mulai berlaku 1 Januari 2001, manajemen memutuskan untuk membebankan seluruh biaya pengembangan usaha di Ungasan, Bali tersebut pada tahun 2001. l.
Hak Bagi Pendapatan Kerjasama Operasi Akun ini terjadi sehubungan dengan diserahkannya aset kerjasama operasi berupa jalan tol dan diamortisasi sesuai dengan perjanjian bagi hasil dengan menggunakan metode garis lurus selama masa konsesi dari April 1999 sampai dengan Januari 2015.
m. Program Pensiun Perusahaan dan anak perusahaan membukukan estimasi manfaat pensiun karyawan untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Kewajiban yang timbul atas jasa masa lalu karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama sisa masa kerja karyawan. Salah satu anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Attained Age Normal Method. n.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
o.
Opsi Pemilikan Saham oleh Karyawan Nilai wajar opsi pemilikan saham karyawan diestimasi dengan model penentuan harga opsi (option-pricing model) pada tanggal pemberian kompensasi. Beban kompensasi diestimasi pada tanggal pemberian kompensasi untuk jumlah instrumen yang diharapkan akan menjadi hak karyawan berdasarkan kinerja penerima hak opsi dan disesuaikan dengan hasil sesungguhnya kinerja penerima hak opsi sampai dengan tanggal hak kompensasi. Perubahan estimasi jumlah saham atau opsi yang diharapkan akan menjadi hak karyawan diakui pada periode berjalan.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat berupa bangunan rumah, pabrik, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas mana bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi :
- 14 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
1) pengikatan jual beli telah berlaku; 2) harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; 3) tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli; 4) telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (property) tersebut. Dalam hal ini setidak -tidaknya bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan; dan 5) Pendapatan dari penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi : 1)
masa pengembalian uang muka telah lewat;
2)
uang muka yang dibayar pembeli telah memadai, sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati;
3)
harga jual akan tertagih, dimana jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
4)
tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli; dan
5)
selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan.
Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi. Pendapatan sewa diakui selama periode kontrak sewa. Pendapatan proyek ditentukan berdasarkan (percentage of completion method).
metode
persentase
penyelesaian
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun bersangkutan (accrual basis).
q.
Pajak Penghasilan •
Pajak Penghasilan Tidak Final
- 15 -
proyek
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. •
Pajak Penghasilan Final Pajak penghasilan atas sewa dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 tahun 1996 tanggal 18 April 1996 tentang pajak penghasilan final atas penyewaan tanah dan/atau bangunan. Nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang berbeda dengan dasar pengenaan pajak (DPP) nya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
r.
Rugi per Saham Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
s.
Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas perusahaan Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi.
3. KAS DAN SETARA KAS
- 16 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2001 Rp Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Jumlah Bank Rupiah Bank NISP Bank Universal Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Lippo Bank Negara Indonesia Bank Bumiputera Bank Internasional Indonesia Standard Chartered Bank Hongkong & Shanghai Bank Corp. Bank of America Bank Media Bank Panin Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) Dollar Amerika Serikat Standard Chartered Bank Bank Universal Hongkong & Shanghai Bank Corp. Bank Lippo Bank Sumitomo Indonesia Bank Bumiputera Citibank Bank Danamon Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) Dollar Singapura Hongkong & Shanghai Bank Corp. Jumlah
- 17 -
2000 Rp
3.065.568.660 323.180.000 106.797 3.388.855.457
3.817.499.982 226.729.850 105.242 4.044.335.074
2.856.133.330 2.753.112.168 1.188.766.791 1.007.668.511 624.570.499 598.721.409 405.980.000 337.533.610 278.146.335 -
7.945.126.768 854.099.864 1.328.617.515 1.206.785.262 39.213.032 2.621.134.119 180.020.120 156.614.986 127.682.338
205.356.009
169.173.478
5.651.845.472 3.575.115.754 1.308.471.632 1.269.575.528 961.977.432 372.788.000 335.966.487 188.152.014
441.924.783 6.317.841.744 10.270.938.581 294.239.694
54.160.180
449.872.351
429.956.807 24.403.997.968
27.561.737 32.430.846.372
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2001 Rp
2000 Rp
Deposito berjangka Rupiah Bank Mandiri Utama International Bank Bank Mega Bank Exim Bank Universal Bank Lippo Dollar Amerika Serikat Hongkong & Shanghai Bank Corp. Citibank Bank Universal Jumlah
800.000.000 700.000.000 600.000.000 450.000.000 390.000.000 -
450.000.000 1.000.000.000 3.187.458.445
33.657.537.368 1.560.000.000 36.107.136 38.193.644.504
11.314.511.122 15.951.969.567
Jumlah kas dan setara kas
65.986.497.929
52.427.151.013
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
10,75% - 17,88% 1,38% - 4%
10,75% - 13,22% 5,0% - 6,8%
2001 Rp
2000 Rp
4. INVESTASI SEMENTARA
Deposito berjangka pada bank pihak ketiga Rupiah Bank NISP Bank Universal Bank Rakyat Indonesia Dollar Amerika Serikat Bank Bumiputera Bank Sumitomo Hongkong & Shanghai Bank Corp.
12.078.846.610 558.450.120 -
766.653.000 558.402.167 149.000.000
19.760.000.000 10.400.000.000 -
10.554.500.000 37.430.198.722
Jumlah
42.797.296.730
49.458.753.889
Portofolio investasi melalui Goldman, Sachs & Co Biaya perolehan Rugi yang belum direalisasi
11.113.600.950 (202.492.999)
11.397.863.293 (1.091.382.802)
Nilai Pasar
10.911.107.951
10.306.480.491
Jumlah
53.708.404.681
59.765.234.380
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
14% 3% - 5,75%
9,5% - 12,5% 5,625% - 5,750%
Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18).
- 18 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Mutasi laba (rugi) pemilikan portofolio yang belum direalisasi : 2001 Rp Saldo awal Laba (rugi) penjualan portofolio yang telah direalisasi Penurunan nilai portofolio Saldo akhir
2000 Rp
(1.091.382.802) 1.135.047.841 (246.158.038)
784.483.015 (770.045.559) (1.105.820.258)
(202.492.999)
(1.091.382.802)
5. PIUTANG USAHA 2001 Rp a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut : Pihak ketiga PT Kia Keramik Mas PT Prambanan Dwipaka PT Nakajima PT Makro Indonesia PT Satwika Permai Indah PT Bina Nusa Rama PT Graha Persada Propertindo PT Komponindo Beton Jaya PT Dasatria Utama PT Adhi Karya PT Tanjung Enim Pulp & Paper Yayasan Panti Kosala PT Astra International Tbk Herry Wibowo PT Hammer Sakti PT Pakubumi Sentosa PT Malindo Synergy PT Hutama Karya Nono Sampono PT Gento Indonesia PT Kilang Vecolina PT Deurindo Widya PT Surya Mobil Megatama PT Global Daya Manunggal PT Duta Pertiwi Tbk PT HM Sampoerna PT Sigma Karya Lain-lain
2000 Rp
7.852.727.265 3.868.565.448 2.869.691.910 1.920.823.450 1.702.798.150 1.377.068.182 1.174.050.938 1.114.961.870 1.101.101.200 1.076.465.700 880.250.046 797.820.317 598.252.413 578.181.818 569.377.000 548.124.885 543.965.730 478.326.841 460.181.818 372.805.400 368.155.096 353.434.230 342.026.000 342.015.905 319.275.508 316.755.543 9.004.742.384
7.717.169.789 1.702.798.150 1.172.312.332 1.132.234.972 547.351.538 584.388.540 36.574.293.907 12.545.771.571
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
40.931.945.047 (246.468.959)
61.976.320.799 (36.909.831.174)
Bersih
40.685.476.088
25.066.489.625
- 19 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2001 Rp Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Skylift Indonesia PT Wahana Sempurna PT Maeda - NRC PT Arman Investments Utama
2000 Rp
58.615.920 50.822.162 1.363.962 -
151.616.486 14.672.677 54.865.575
110.802.044
221.154.738
40.796.278.132
25.287.644.363
13.566.097.477
9.277.832.967
9.275.148.896 4.338.309.520 564.017.222 2.413.701.396 10.885.472.580
3.046.521.061 926.090.299 423.663.619 483.818.486 48.039.549.105
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
41.042.747.091 (246.468.959)
62.197.475.537 (36.909.831.174)
Bersih
40.796.278.132
25.287.644.363
35.240.150.623 5.802.596.468
43.641.487.006 18.555.988.531
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
41.042.747.091 (246.468.959)
62.197.475.537 (36.909.831.174)
Bersih
40.796.278.132
25.287.644.363
36.909.831.174 120.931.692 (36.784.293.907)
37.631.680.102 (721.848.928)
Jumlah Jumlah piutang usaha b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur sebelum dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah Dollar Amerika Serikat
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu : Saldo awal Penyisihan Penghapusan Saldo akhir periode
246.468.959
36.909.831.174
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
- 20 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank (Catatan 18 dan 22).
6. PIUTANG PRESTASI DAN KELEBIHAN TAGIHAN PRESTASI Piutang prestasi merupakan pekerjaan selesai pada akhir tahun yang belum ditagih. Kelebihan tagihan prestasi merupakan kelebihan tagihan atas pekerjaan dalam pelaksanaan pada akhir tahun.
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2001 Rp
2000 Rp
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 28A Pajak final atas sewa Pajak Pertambahan Nilai
209.015.644 2.500.000 3.125.378.280 1.110.741.226 1.086.410.717
5.865.914 281.249.236 1.000.000 757.146.019 2.317.924.967
Jumlah
5.534.045.867
3.363.186.136
8. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 2001 Rp
2000 Rp
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Direksi dan karyawan PT Adicipta Luhur Swadaya PT Skylift Indonesia PT Anekacipta Sejahtera
5.943.316.540 223.675.826 204.960.000 10.702.670
2.533.152.105 206.596.988 -
Jumlah
6.382.655.036
2.739.749.093
Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sitiswadaya Permai PT Suryalaya Anindita International
470.457.660 330.503.124
479.133.859 377.108.964
Jumlah
800.960.784
856.242.823
Piutang kepada PT Adicipta Luhur Swadaya dan PT Anekacipta Sejahtera terjadi sehubungan dengan pemberian pinjaman sementara dan dikenakan bunga 12% per tahun. Piutang kepada PT Skylift Indonesia terjadi sehubungan dengan dividen kepada PT TCP Internusa, anak perusahaan.
- 21 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Hutang kepada PT Sitiswadaya Permai dan PT Suryalaya Anindita International terjadi sehubungan dengan pembebanan biaya-biaya yang dibayar terlebih dahulu. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.
9. PIUTANG KERJASAMA Piutang kerjasama merupakan piutang kepada PT Jaya Obayashi (Catatan 48).
10. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM
Nama Perusahaan
Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan %
Jakarta Jakarta Jakarta
48,05 50,00 34,16
2001 Rp
2000 Rp
Metode Ekuitas Biaya Perolehan PT Suryalaya Anindita International PT Maeda - NRC PT Skylift Indonesia Jumlah Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Saldo awal Periode berjalan PT Suryalaya Anindita International PT Skylift Indonesia PT Maeda - NRC Jumlah Dividen kas Saldo akhir Jumlah Investasi dengan Metode Ekuitas Metode Biaya PT Real Estate Indonesia Sewindu PT Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia Jumlah
1.475.000.000 458.104.039 1.933.104.039
60.645.766.100 1.475.000.000 458.104.039 62.578.870.139
1.498.027.588
3.325.962.510
280.534.408 (60.577.013) 219.957.395
(45.738.700.500) (67.249.512) 239.878.318 (45.566.071.694)
(204.960.000)
(241.221.523)
1.513.024.983
(42.481.330.707)
3.446.129.022
20.097.539.432
Jakarta
<1
11.000.000
11.000.000
Jakarta
<1
400.000 11.400.000
400.000 11.400.000
3.457.529.022
20.108.939.432
Jumlah
Pada tahun 2001, Perusahaan mencatat selisih lebih bagian Perusahaan atas akumulasi kerugian PT Suryalaya Anindita International dengan biaya perolehannya pada akun kewajiban, yaitu “Kewajiban Sehubungan dengan Jaminan kepada Perusahaan Asosiasi” (Catatan 26).
- 22 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 11. AKTIVA REAL ESTAT 2001 Rp
2000 Rp
Persediaan tanah dan rumah tinggal : Tanah Rumah tinggal Rumah tinggal dalam penyelesaian Infrastruktur Persediaan proyek
856.116.552.825 37.965.659 317.865.626 1.655.224.850 3.350.743.912
870.703.989.162 104.793.499 793.209.404 1.655.224.850 2.509.743.871
Jumlah
861.478.352.872
875.766.960.786
Biaya bunga yang dikapitalisasi pada persediaan tanah masing-masing sebesar Rp 1.485.562.080 dan Rp 53.588.537.067 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000. Kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 371.468.178 dan Rp 90.168.657.200 dikapitalisasi pada persediaan tanah masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000. Persediaan tersebut diatas dijadikan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18 dan 22). Tanah seluas sekitar 30.000 m2 milik PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan masih dalam perkara gugatan (Catatan 49).
12. GEDUNG DAN PERALATAN UNTUK DISEWAKAN 1 Januari 2001 Rp Biaya Perolehan Dikurangi Akumulasi Penyusutan
163.644.357.555
Jumlah Tercatat
135.252.818.749
28.391.538.806
1 Januari 2000 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 2001 Rp
-
-
163.644.357.555
-
36.588.679.334
8.197.140.528
127.055.678.221
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 2000 Rp
Biaya Perolehan Dikurangi Akumulasi Penyusutan
163.619.462.555
24.895.000
-
163.644.357.555
20.195.172.758
8.196.366.048
-
28.391.538.806
Jumlah Tercatat
143.424.289.797
135.252.818.749
- 23 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Jumlah beban penyusutan adalah Rp 8.197.140.528 dan Rp 8.196.366.048, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000. Gedung dan peralatan untuk disewakan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan gedung, kerusakan mesin, peperangan, pemogokan karyawan dan kerusuhan dengan perincian sebagai berikut : Nilai Pertanggungan 2001 2000 USD USD
Nama Perusahaan
PT China Insurance Indonesia PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Ace Ina Insurance Indonesia
9.318.800 12.698.000 4.679.200
13.998.000 12.698.000 -
Jumlah
26.696.000
26.696.000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin dialami. Gedung untuk disewakan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 22).
13. AKTIVA TETAP 1 Januari 2001 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2001 Rp
49.587.665.711 39.340.855.132 65.861.220.208 13.165.186.253 530.559.188 6.183.052.049 69.015.056.473
487.700.060 200.712.217 1.288.645.590 2.009.238.270 271.283.009 1.405.069.275 1.850.807.467
63.883.125 144.858.750 -
(2.992.332.377)
50.075.365.771 39.541.567.349 67.149.865.798 15.110.541.398 801.842.197 7.443.262.574 67.873.531.563
243.683.595.014
7.513.455.888
208.741.875
(2.992.332.377)
247.995.976.650
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan
7.921.737.016 49.883.692.605 7.922.110.866 299.029.874 5.340.971.557
1.978.693.007 3.291.743.528 2.160.966.114 123.588.807 720.384.193
60.126.589 144.858.750
-
9.900.430.023 53.175.436.133 10.022.950.391 422.618.681 5.916.497.000
Jumlah
71.367.541.918
8.275.375.649
204.985.339
-
79.437.932.228
Jumlah
Jumlah Tercatat
172.316.053.096
168.558.044.422
- 24 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari 2000 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2000 Rp
51.547.767.393 39.243.961.332 65.508.077.658 11.199.202.135 473.778.025 5.992.595.190 71.429.586.977
7.893.479.266 96.893.800 485.193.746 2.807.757.338 56.781.163 377.580.132 1.338.359.441
8.567.925.000 129.551.196 1.015.860.753 243.456.699 3.516.904.044
(1.285.655.948) (2.500.000) 174.087.533 56.333.426 (235.985.901)
49.587.665.711 39.340.855.132 65.861.220.208 13.165.186.253 530.559.188 6.183.052.049 69.015.056.473
245.394.968.710
13.056.044.886
13.473.697.692
(1.293.720.890)
243.683.595.014
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan
1.285.655.948 5.919.982.717 45.539.089.360 7.281.620.043 224.180.824 4.973.486.907
2.001.754.299 4.474.154.441 1.567.682.211 74.849.050 551.105.118
129.551.196 907.211.048 195.535.866
(1.285.655.948) (19.980.340) 11.915.398
7.921.737.016 49.883.692.605 7.922.110.866 299.029.874 5.340.971.557
Jumlah
65.224.015.799
8.669.545.119
1.232.298.110
(1.293.720.890)
71.367.541.918
Jumlah
Jumlah Tercatat
180.170.952.911
172.316.053.096
Beban penyusutan adalah Rp 8.275.375.649 dan Rp 8.669.545.119, masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000. Aktiva dalam penyelesaian merupakan bangunan apartemen, mal, serta hotel dan fasilitasnya di Ungasan, Bali. Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, kerusakan gedung dan kendaraan serta hilangnya kendaraan dengan perincian sebagai berikut : Nilai Pertanggungan 2001 Rp
PT China Insurance Indonesia PT IBS Insurance PT Asuransi Ikrar Lloyd PT Asuransi HIH Indonesia PT Asuransi Astra Buana PT CGU Insurance PT LG Simas General Insurance PT Asuransi AIU Indonesia PT Asuransi Wahana Tata PT Asuransi Samsung Tugu PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Asuransi Multi Artha Guna PT Asuransi Hastin Utama PT Asuransi Bintang Tbk
2000 USD
Rp
USD
23.278.720.000 19.616.706.651 3.053.320.000 419.900.000 366.550.000 234.000.000 161.000.000 -
562.500 1.308.228 187.500 -
17.478.395.651 1.815.200.000 26.699.620.000 170.000.000 8.010.339.000 930.000.000 714.600.000 419.900.000 256.225.000 105.000.000 40.000.000
3.865.536 3.000.000 -
47.130.196.651
2.058.228
56.639.279.651
6.865.536
- 25 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Sebagian aktiva tetap di atas disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), dengan rincian sebagai berikut : 2001 Rp
2000 Rp
Biaya perolehan Pemilikan langsung Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Jumlah
2.019.259.179 801.842.197 1.525.084.728 4.346.186.104
1.945.818.315 530.559.188 1.196.808.028 3.673.185.531
Dikurangi akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Jumlah
1.400.109.228 422.618.681 1.268.450.865 3.091.178.774
1.150.282.220 299.029.874 1.094.558.290 2.543.870.384
Jumlah tercatat
1.255.007.330
1.129.315.147
Aktiva tetap pemilikan langsung, kecuali aktiva dalam penyelesaian, dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18 dan 22).
14. GEDUNG DAN PERALATAN UNTUK DISEWAKAN YANG TERBAKAR Akun ini merupakan gedung dan mesin-mesin untuk disewakan milik salah satu anak perusahaan yang berlokasi di Jl. Pinangsia Raya, Jakarta berupa pusat belanja “Plaza Glodok” yang telah terbakar dalam kerusuhan bulan Mei 1998. Gedung tersebut diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 17.500.000 dengan klaim asuransi untuk penggantian dalam bentuk yang dibangun kembali (reinstatement). Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, jumlah yang disetujui pihak asuransi atas klaim tersebut masih dalam proses penyelesaian dan gedung masih dalam proses perbaikan dan pembangunan kembali. Pada saat gedung yang terbakar tersebut selesai diperbaiki dan dibangun menjadi kondisi semula, selisih antara nilai klaim asuransi dengan biaya perbaikan dan pembangunan kembali akan dicatat sebagai “Laba (Rugi) Atas Klaim Asuransi”. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, selisih antara nilai penggantian klaim dengan biaya perbaikan dan pembangunan disajikan sebagai akun “Klaim Asuransi Diterima Di Muka” (Catatan 24). Manajemen berkeyakinan bahwa klaim asuransi berupa perbaikan dan pembangunan kembali gedung yang dibangun kembali (reinstatement) yang tersisa dapat dipenuhi pihak asuransi.
- 26 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 15.
GOODWILL – BERSIH 2001 Rp
2000 Rp
Saldo awal PT TCP Internusa PT Enercon Paradhya International PT Pacific Prestress Indonesia PT Nusa Raya Cipta
50.509.993.577 20.035.356.934 11.987.959.938 (1.143.366.200)
50.509.993.577 20.035.356.934 12.822.371.843 (1.143.366.200)
Jumlah
81.389.944.249
82.224.356.154
Pengurangan PT Pacific Prestress Indonesia
(668.978.574)
(834.411.906)
Jumlah
(668.978.574)
(834.411.906)
Jumlah
80.720.965.675
81.389.944.248
Dikurangi akumulasi amortisasi PT TCP Internusa PT Enercon Paradhya International PT Pacific Prestress Indonesia PT Nusa Raya Cipta
24.443.665.384 10.788.269.121 6.138.788.151 (138.156.748)
21.251.870.221 9.247.087.818 5.287.249.374 (80.988.438)
Jumlah
41.232.565.908
35.705.218.975
Jumlah Tercatat
39.488.399.767
45.684.725.273
Beban amortisasi adalah sebesar Rp 5.527.346.933 dan Rp 4.995.381.170 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000. Penambahan dan pengurangan harga perolehan terjadi karena adanya penambahan investasi dalam bentuk saham anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia dan merger antara PT TCP Internusa dengan anak perusahaan, PT Multi Plaza Properties pada tahun 2000.
16. AKTIVA TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM USAHA
1 Januari 2001 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 2001 Rp
Biaya perolehan Tanah Bangunan Mesin
663.191.052 1.087.644.054 682.231.332
-
168.421.004 -
663.191.052 919.223.050 682.231.332
Jumlah
2.433.066.438
-
168.421.004
2.264.645.434
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 2000 Rp
753.251.634 653.780.095 -
433.863.959 682.231.332
90.060.582 -
663.191.052 1.087.644.054 682.231.332
1.407.031.729
1.116.095.291
90.060.582
2.433.066.438
1 Januari 2000 Rp Biaya perolehan Tanah Bangunan Mesin Jumlah
- 27 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 17. UANG MUKA INVESTASI SAHAM Akun ini merupakan uang muka investasi saham kepada PT Arjunaraya Unggul, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk pembelian 12.500 saham PT Giri Lingga Abadi dengan nilai nominal Rp 1.000.000 setiap sahamnya dan kepada PT Sumbawa Raya Cipta sebesar Rp 489.000.000. Berdasarkan akta jual beli dari notaris Benny Kristianto, S.H., No. 34 tanggal 17 Mei 2001, PT Arjunaraya Unggul telah menjual seluruh kepemilikan saham atas PT Giri Lingga Abadi kepada Perusahaan. Berdasarkan akta jual beli dari notaris Benny Kristianto, S.H., No. 36 tanggal 17 Mei 2001, Perusahaan menjual seluruh kepemilikan saham atas PT Giri Lingga Abadi kepada Bapak Luhur Wibowo Hidayat dan PT First National Cooling Industry seharga Rp 28.000.000.000. Uang muka investasi saham ke PT Sumbawa Raya Cipta sudah menjadi investasi saham pada tahun 2001.
18. HUTANG BANK DAN CERUKAN 2001 Rp Pinjaman Revolving Dalam Dollar Amerika Serikat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), eks Bank Pelita, maksimum US$ 20.000.000 Hongkong & Shanghai Bank Corp., maksimum US$ 5.000.000 Bank Danamon maksimum US$ 4.000.000 Dalam Rupiah BPPN, eks Bank Dagang Nasional Indonesia, maksimum Rp 11.300.000.000 BPPN, eks Bank Umum Servitia, maksimum Rp 3.650.000.000 Bank Danamon maksimum Rp 2.000.000.000 Pinjaman tetap Dalam Rupiah Bank Panin BPPN, eks Bank Umum Servitia BPPN, eks Bank Modern Cerukan Dalam Rupiah BPPN, eks Bank Dagang Nasional Indonesia BPPN, eks Bank Umum Servitia Utama International Bank Pinjaman modal kerja BPPN, eks Bank Pelita Jumlah Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Rupiah Dollar Amerika Serikat
- 28 -
2000 Rp
179.628.000.939
172.182.275.000
33.657.537.362
35.851.020.227
-
38.380.000.000
11.276.905.727
11.276.905.727
2.684.819.583
2.684.819.583
160.781.967
1.678.180.610
5.750.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
6.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
2.090.624.086 999.999.084 652.651.244
2.090.624.086 999.999.084 1.165.846.028
487.981.147
487.981.147
242.389.301.139
278.297.651.492
14% - 18,5% 4,12% - 10%
11,22% - 30% 7,50% - 15%