PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010
EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 – 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email :
[email protected] http//:www.bankwindu.com
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT Bank Windu Kentjana International Tbk pada akhir periode 30 September 2011 dan 2010. LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010
i
Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode 30 September 2011 dan 30 September 2010
ii
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode 30 September 2011 dan 30 September 2010
iii
Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode 30 September 2011 dan Tahun yang berakhir 31 Desember 2010
iv
Laporan Perubahan Ekuitas
v
Laporan Arus Kas
vi
Catatan atas Laporan Keuangan
1
2
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010
30 September 2011 31 Desember 2010 Rp '000.000 Rp '000.000 ASET Kas
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada tahun 2011 dan pada tahun 2010 Penempatan pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada tahun 2011 dan tahun 2010
98,144
68,077
372,783
292,227
53,302
161,835
-
435,000
Efek-efek - pihak ketiga - setelah memperhitungkan penyisihan penghapusan, pendapatan diterima dimuka dan premi yang belum diamortisasi sebesar nihil pada tahun 2011 dan tahun 2010
1,038,189
289,311
Kredit - setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 64.963 juta pada tahun 2011 dan Rp 56.657 juta pada tahun 2010
3,875,110
2,905,446
1,266
3,278
18,259
10,800
124,776
141,794
Aset pajak tangguhan
8,268
8,268
Aset lain-lain - bersih
72,675
38,424
5,662,773
4,354,460
Tagihan akseptasi - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 13 juta pada tahun 2011 dan nihil pada tahun 2010 Pendapatan bunga yang masih akan diterima aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 55.277 juta pada tahun 2011 dan Rp 47.849 juta pada tahun 2010
JUMLAH ASET
3
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN i PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010
30 September 2011 Rp '000.000
31 Desember 2010 Rp '000.000
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera
10,832
25,116
77,537 4,933,154 5,010,691
111,249 3,514,436 3,625,685
23,576
131,658
Kewajiban akseptasi - pihak ketiga
1,279
3,278
Hutang pajak
6,341
7,132
11,174
7,031
9,695
9,695
Liabilitas lain-lain
43,424
23,445
Jumlah Liabilitas
5,117,012
3,833,040
375,688 127,419
375,688 127,419
42,654
18,313
545,761
521,420
5,662,773
4,354,460
Simpanan Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain - pihak ketiga
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
Ekuitas Modal saham Modal dasar 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal ditempatkan dan disetor 2.742.245.170 saham Tambahan modal disetor - bersih Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek Laba - setelah eliminasi defisit sebesar Rp 147.757 juta pada tanggal 31 Oktober 2005 melalui kuasi reorganisasi Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN i PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010
30 September 2011 Rp '000.000
30 September 2010 Rp '000.000
341,771 205,917 135,854
229,379 141,194 88,185
Pendapatan operasional lainnya Keuntungan penjualan surat berharga Provisi dan komisi lainnya Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Pemulihan cadangan penurunan nilai aset non produktif Keuntungan atas kenaikan nilai wajar efek-efek Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Lain-lain
927 17,408 1,583 6,576 15,083
36,576 11,316 477 42,472 20,933
Jumlah pendapatan operasional lainnya
41,577
111,774
Beban operasional lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Penyisihan kerugian komitmen dan kontinjensi Cadangan kerugian penghapusan aset non produktif Kerugian atas penurunan nilai efek-efek
64,294 56,808 12,392 10,813 5,159
47,836 53,263 26,394 6,773 693 43,057
Jumlah beban operasional lainnya
149,466
178,016
Beban operasional lainnya - bersih
(107,889)
(66,242)
27,965
21,943
PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL Pendapatan Beban
4,761 274
4,412 1,348
PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH
4,487
3,065
32,453
25,008
8,113 -
6,252 -
8,113
6,252
24,340
18,756
6.48
6.31
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga - bersih
LABA OPERASIONAL
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah Penuh)
ii
5
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010 30 September 2011 Rp '000.000 LABA BERSIH Pendapatan Komprehensif Lain Selisih Kurs Karena Adanya Penjabaran Laporan Keuangan dalam mata uang asing Keuntungan/Kerugian yang belum di realisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Pajak Penghasilan Terkait Komponen Laba Komprehensif lain Pendapatan Komprehensif Lain setelah Pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
ii
6
30 September 2010 Rp '000.000
24,340
18,756
-
-
-
-
24,340 24,340
18,756 18,756
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010
30 September 2011 Rp '000.000
30 September 2010 Rp '000.000
98,144
59,538
372,783
474,715
53,302
158,318
ASET Kas
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 0 juta pada tahun 2011 dan Rp 1.599 juta pada tahun 2010 dan Penempatan pada bank lain - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 0 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009
-
-
Efek-efek - pihak ketiga - setelah memperhitungkan penyisihan penghapusan, pendapatan diterima dimuka dan premi yang belum diamortisasi sebesar Rp - juta pada tahun 2011 dan Rp 861 juta pada tahun 2010
1,038,189
255,588
Kredit - setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 64.963 juta pada tahun 2011 dan Rp 50.816 juta pada tahun 2010
3,875,110
2,486,620
1,266
1,986
18,259
9,388
124,776
82,626
Aset pajak tangguhan
8,268
5,933
Aset lain-lain - bersih
72,675
108,817
5,662,773
3,643,528
Tagihan akseptasi - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 13 juta pada tahun 2011 dan Rp 20 juta pada tahun 2010 Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 55.277 juta pada tahun 2011 dan Rp 45.264 juta pada tahun 2010
JUMLAH ASET
iii
7
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (Neraca) Pada Akhir Periode 30 September 2011 dan 30 September 2010
30 September 2011 Rp '000.000
30 September 2010 Rp '000.000
10,832
7,037
77,537 4,933,154 5,010,691
111,437 2,904,886 3,016,323
23,576
41,371
Liabilitas akseptasi - pihak ketiga
1,279
2,006
Hutang pajak
6,341
3,735
11,174
7,175
9,695
6,514
Liabilitas lain-lain
43,424
49,644
Jumlah Liabilitas
5,117,012
3,133,805
375,688 127,419
375,688 127,419
42,654
6,617
545,761
509,724
5,662,773
3,643,528
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Pihak - pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain - pihak ketiga
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
Ekuitas Modal saham Modal dasar 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal ditempatkan dan disetor 2.742.245.170 saham Tambahan modal disetor - bersih Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek Laba - setelah eliminasi defisit sebesar Rp 147.757 juta pada tanggal 31 Oktober 2005 melalui kuasi reorganisasi Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
iii
8
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
30 September 2011 Rp '000.000
31 Desember 2010 Rp '000.000
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga
341,771 7,542 349,313
337,211 337,211
Beban bunga Pendapatan bunga - bersih
205,917 143,396
201,248 135,963
Pendapatan operasional lainnya Keuntungan penjualan surat berharga Provisi dan komisi lainnya Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Pemulihan cadangan penurunan nilai aset non produktif Keuntungan atas kenaikan nilai wajar efek-efek Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Lain-lain
927 9,866 1,583 6,576 15,083
34,289 1,545 746 24 9,004
Jumlah pendapatan operasional lainnya
34,036
45,608
Beban operasional lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Penyisihan kerugian komitmen dan kontinjensi Cadangan kerugian penghapusan aset non produktif Kerugian atas penurunan nilai efek-efek
64,294 56,808 12,392 10,813 5,159
64,686 53,581 26,792 2,672 174
Jumlah beban operasional lainnya
149,466
147,905
Beban operasional lainnya - bersih
(115,430)
(102,297)
27,965
33,666
PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL Pendapatan Beban
4,761 274
4,990 843
PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH
4,487
4,147
32,453
37,813
8,113 -
12,575 (3,055)
8,113
9,520
24,340
28,293
6.48
8.81
LABA OPERASIONAL
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah Penuh)
iv
9
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode 30 September 2011 dan 30 Desember 2010 30 September 2011 Rp '000.000 LABA BERSIH Pendapatan Komprehensif Lain Selisih Kurs Karena Adanya Penjabaran Laporan Keuangan dalam mata uang asing Keuntungan/Kerugian yang belum di realisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Pajak Penghasilan Terkait Komponen Laba Komprehensif lain Pendapatan Komprehensif Lain setelah Pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
iv
10
31 Desember 2010 Rp '000.000
24,340
28,293
-
-
-
-
24,340 24,340
28,293 28,293
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode 30 September 2011 dan 2010
TAHUN 2010
KOMPEN
A.
MODAL
LABA
DISETOR
DITAHAN
TAHUN 2011 TOTAL
MODAL
LABA
DISETOR
DITAHAN
TOTAL
MODAL DASAR 10.000.000.000 lbr saham @ Rp.100 Rp. 1.000.000.000.000,-
B.
MODAL DITEMPATKAN & DISETOR 3.756.875.883 lbr saham @ Rp.100,-
375,688
375,688
375,688
375,688
3.756.875.883 lbr saham @ Rp.100,-
C.
-
TAMBAHAN MODAL - Agio Saham
127,419
127,419
127,419
127,419
- Disagio (-/-) -Cadangan Umum & Tujuan -Laba / Rugi Tahun Lalu
(12,140)
(12,140)
18,314
18,314
-
-
-
-
18,756
18,756
24,340
24,340
6,617
509,724
42,654
545,761
-Penurunan Nilai Surat Berharga -Revaluasi aset Tetap
LABA BERJALAN 1 JANUARI S/D 30 September 2010 dan 2011
SALDO PER 30 September 2011
503,107
v
11
503,107
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Laporan Arus Kas Selama Periode 30 September 2011 dan 2010 30 September 2011 Rp '000.000
30 September 2010 Rp '000.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pendapatan Non Operasional Beban bunga dan beban keuangan lainnya Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban non-operasional - bersih
349,864 17,988 (205,920) (67,236) (59,302) (274)
239,532 101,635 1,314 (141,104) (123,181) (47,855) (1,347)
35,120
28,994
435,000 (748,878) (969,665) 2,012 (41,715)
(337,569) 460,273 (917,254) 8,449 (77,451)
(14,283) 1,385,005 (108,082) (1,999) 15,223
(8,111) 595,062 19,260 (8,534) 27,583
(47,381)
(238,292)
4,761 9,590 14,351
3,099 26,978 30,078
-
189,575
-
189,575
2,090
10,355
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
522,139 -
345,648 -
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
524,229
356,004
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
98,144 372,783 53,302
59,538 136,549 159,917
Jumlah Kas dan Setara Kas
524,229
356,004
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan Liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) Aset operasi : Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi : Liabilitas segera Simpanan dari masyarakat Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Hutang pajak Liabilitas lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aset tetap Perolehan Aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan setoran modal Kenaikan tambahan modal disetor setelah dikurangi biaya emisi saham
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
vi
12
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan PT. Bank Windu Kentjana International (d/h PT. Bank Multicor Tbk.) (atau selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan pada tanggal 2 April 1974 berdasarkan Akta No. 4 dari Bagijo, SH, notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Y.A 5/369/19 tanggal 12 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1974, tambahan No. 719. Pada tahun 2007, berdasarkan Akta No. 170 tanggal 28 November 2007 dari Eliwaty Tjitra, SH notaris di Jakarta, nama perusahaan diubah menjadi PT. Bank Windu Kentjana International Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 01 tanggal 03 Januari 2008 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta sehubungan dengan penggabungan PT. Bank Windu Kentjana ke dalam Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-00982.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 08 Januari 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.58 tanggal 18 Juli 2008. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor Pusat di Equity Tower Lantai 9, Jl. Jend Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta. Perusahaan mempunyai 1 kantor Pusat, 22 Kantor Cabang, 20 Kantor Cabang Pembantu dan 30 Kantor kas yang berlokasi di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan Tanjung Pinang sehingga total seluruh kantor 73 Kantor. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Perusahaan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1974. Perusahaan adalah sebuah Bank devisa swasta nasional. B.
Penggabungan Usaha dengan PT. Bank Windu Kentjana Untuk memperkuat struktur Permodalan terkait dengan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia ( API) , para pemegang saham PT. Bank Multicor Tbk dan PT. Bank Windu Kentjana, telah menyetujui untuk melakukan penggabungan usaha ( merger ). Rencana merger tersebut telah dituangkan dalam ” Usul Inti Kesepakatan Pemegang Saham PT. Bank Windu Kentjana dan PT. Bank Multicor Tbk tanggal 31 Juli 2007. Dalam penggabungan ini PT. Bank Multicor Tbk bertindak selaku” Perusahaan yang menerima Penggabungan dan PT. Bank Windu Kentjana, sebagai ” Perusahaan Yang Akan Bergabung”. Pada tanggal 2 Oktober 2007, Perusahaan telah mengajukan Pernyataan Penggabungan kepada Bapepam–LK dan telah mendapat persetujuan efektif sesuai dengan Surat Ketua Bapepam dan LK dengan No. S-5968/BL/2007 tanggal 26 November 2007. Berdasarkan Akta No. 170 PT. Bank Multicor Tbk tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 November 2007 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, menyetujui beberapa hal sebagai berikut : 1.
Menyetujui penggabungan usaha ( merger ) PT. Bank Windu Kentjana ke dalam PT. Bank Multicor Tbk. 2. Menyetujui Rancangan Penggabungan Usaha ( Merger ) yang telah disusun bersama-sama
13
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN oleh Direksi PT. Bank Windu Kentjana dan Direksi PT. Bank Multicor Tbk. 3. Menyetujui konsep Akta Penggabungan ( merger ) dan konsep Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. 4. Menyetujui perubahan susunan Direksi dan komisaris Perusahaan. 5. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, antara lain: Perubahan nama dari PT. Bank Multicor Tbk menjadi PT. Bank Windu Kentjana International Tbk dan perubahan lokasi.
Perubahan Modal Dasar Perusahaan Rp. 1 Triliun ( 1.000.000.000.000 ) yang terbagi atas 10.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 100, dan modal Ditempatkan dan Disetor 2.742.245.170 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 274.224.517.000,- dengan perincian sebagai berikut : Jumlah Saham Nominal Suganda Setiadi Kurnia Ir. Syamsuar Halim PT. Mitra Wadah Kencana Drs. Johnny PT. BCA Finance Masyarakat Total
722.551.399 593.457.809 556.706.008 361.275.699 129.093.590 379.160.665 2.742.245.170
Rp. 100,Rp. 100,Rp. 100,Rp. 100,Rp. 100,Rp. 100,-
Jumlah 72.255.139.900 59.345.780.900 55.670.600.800 36.127.569.900 12.909.359.000 37.916.066.500 274.224.517.000
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/67/KEP.GBI/2007 tanggal 18 Desember 2007, Bank Indonesia telah memberikan izin penggabungan usaha PT. Bank Windu Kentjana ke dalam PT. Bank Multicor Tbk. dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar PT. Bank Multicor Tbk, Perusahaan Hasil Penggabungan Oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-00982.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 8 Januari 2008. Dengan efektifnya penggabungan, maka seluruh kepemilikan saham PT. Bank Windu Kentjana dihapuskan serta dilakukan konversi dan alokasi saham Perusahaan (berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Penilai Independen ) sebagai berikut : Sebelum Merger Eks PT. Bank Multicor Tbk Eks PT. Bank Windu Kentjana
1.729.245.170 202.600
Setelah Merger 2.185.539.162 556.706.008
Sejak tanggal penggabungan usaha, seluruh hubungan hukum antara nasabah/ relasi bisnis eks PT. Bank Windu Kentjana dengan PT. Bank Multicor Tbk telah dialihkan ke PT. Bank Windu Kentjana International Tbk.
Neraca proforma setelah efektifnya penggabungan usaha pada tanggal 08 Januari 2008 telah dipublikasikan pada tanggal 6 Pebruari 2008 pada Koran Bisnis Indonesia.
C. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 20 Juni 2007 melalui surat No.S-3023/BL/2007 dari ketua Badan Pengawas Pasar
14
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 300.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009 seluruh saham Perusahaan sebanyak 2.742.245.170 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 24 Juni 2010 melalui surat No. S-5684/BL/2010 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif untuk Penawaran Umum Terbatas I (‘PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Juli 2010. Pada tanggal 31 Juli 2010 seluruh saham Perusahaan sebanyak 3.756.875.883 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. D. Karyawan , Direksi dan Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per tanggal 30 September 2011 sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: Sjerra Salim : Ir.Syamsuar Halim : Mohamad Hasan : Donny Pradono Suleiman* : Herman Sujono : Hendri Kurniawan : Tohir Sutanto : Setiawati Samahita
* Efektif terhitung sejak mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Perusahaan memiliki Komisaris Independen sebagaimana dipersyaratkan oleh Bapepam-LK sebagai perusahaan terbuka, yaitu Mohamad Hasan yang telah mendapat kan persetujuan dari Bank Indonesia pada tanggal 16 November 2009 dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Januari 2010. Per tanggal 30 September 2011 komite yang ada adalah sebagai berikut : Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
: Donny Pradono Suleiman : Muhammad Rusdji : Rusmin
Susunan Komite Pemantau Resiko adalah sebagai berikut :
Ketua Anggota Anggota
: Donny Pradono Suleiman : Muhammad Rusdji : Rusmin
15
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Susunan Komite Renumerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut :
Ketua Anggota Anggota
: Donny Pradono Suleiman : Syamsuar Halim : Andreas Basuki
Jumlah rata-rata karyawan pada bulan September 2011 dan 2010 adalah sebanyak 1.053 karyawan dan 845 karyawan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang akhir 30 September 2011 disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (‘PAPI’) 2008 dan peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas termasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan simpanan yang sangat likuid dengan jatuh tempo tiga (3) bulan atau kurang dari tanggal perolehan. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas temasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain. Perubahanini disebabkan dari pencabutan PSAK 31 ”Akuntansi Perbankan” efektif 1 Januari 2010. Dengan demikian, untuk tujuan perbandingan penyajian, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 30 September 2010 telah disajikan kembali. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah. Angka-angka yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan ini adalah dalam jutaan Rupiah, kecuali bila dinyatakan secara khusus.
b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) Revisi Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi efektif tanggal 1 Januari 2010, berikut: (i) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrument keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrument keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aktiva keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aktiva dan liabilitas keuangan
16
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. (ii) PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aktiva keuangan, liabilitas keuangan dan kontrakkontrak pembelian atau penjualan instrument non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”. Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penyesuaian transisi berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aktiva keuangan, yang merupakan selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) setelah dikurangi dampak aktiva pajak tangguhan dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan menggunakan Peraturan Bank Indonesia mengenai penyisihan penghapusan aktiva produktif.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing yang terjadi di sepanjang tahun tercatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinnya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aktiva dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia melalui reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laba rugi tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB masingmasing sebesar: 2011 Rp Euro
2010 Rp
11,901.23
12,168.79
Dolar Amerika Serikat
8,790.00
8,925.00
Dolar Autralia
8,566.30
8,646.10
Dolar Singapura
6,798.29
6,785.53
Dolar Hongkong
1,128.61
1,150.02
114.36
107.19
Yen Jepang
17
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN d. Transaksi Pihak – pihak Berelasi Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Definisi pihak berelasi adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihakpihak berelasi dan sesuai dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 mengenai ”Perubahan atas Peraturan BI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Definisi pihak yang berelasi adalah antara lain: Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan ( termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi ). Perusahaan Asosiasi Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaaan). Karyawan Kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi, dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Karyawan, selain karyawan kunci , tidak dikelompokkan sebagai pihak berelasi. Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah asset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan asset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus- menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
18
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN f.
Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Perusahaan mengakui aktiva keuangan atau liabilitas keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aktiva keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aktiva keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrument keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aktiva keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrument keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aktiva keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aktiva keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aktiva keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut
19
PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aktiva yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan ”Laba/Rugi Hari ke-1” yang sesuai. Aktiva Keuangan 1. Aktiva Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aktiva keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi asset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan asset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aktiva keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila asset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Aktiva keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aktiva atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aktiva tersebut merupakan bagian dari kelompok aktiva keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
20