PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
DAFTAR
ISI
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen Ekshibit N e r a c a
A
Laporan Laba Rugi
B
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Laporan Arus Kas
D
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Ekshibit A
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
ASET Kas
2c,r,3,34
6.882.828
3.088.296
Giro pada Bank Indonesia
2c,r,4,34
109.532.685
46.886.299
Giro pada bank lain 2c,h,r,5, (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif 31,34 sebesar Rp 287.913 pada 31 Desember 2009 dan Rp 152.434 pada 31 Desember 2008)
28.503.430
15.091.049
487.813.132
137.858.363
1.501.899.777
735.833.850
1.206.115.292
669.775.071
87.631.334
73.887.864
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 939.500 pada 31 Desember 2009 dan Rp nil pada 31 Desember 2008)
2d,h,r,6, 31,34
Efek-efek (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 1.680.921 pada 31 Desember 2009 dan Rp 2.583.196 pada 31 Desember 2008)
2e,h,r,7, 31,34
Kredit yang diberikan (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 11.036.649 pada 31 Desember 2009 dan Rp 7.639.956 pada 31 Desember 2008)
2g,h,r,8, 31,34
Aset tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.868.797 pada 31 Desember 2009 dan Rp 7.608.700 pada 31 Desember 2008)
2i,9
Tagihan akseptasi (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 752 pada 31 Desember 2009 dan Rp nil pada 31 Desember 2008)
2h,j,31
Aset lain-lain
2l,r,10,34
Aset pajak tangguhan
2s,17c
JUMLAH ASET
74.408
-
30.274.060
21.099.824
454.409
248.653
3.459.181.355
1.703.769.269
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit A/2
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan nasabah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2k,r,11,34 2m,r,t, 12,13,14, 33,34
Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja
2n,15 2f,16 2s,17a 2h,24b 2r,18,34 2q,19
609.146
2.014.546
2.451.422.768 101.344 2.451.524.112
1.000.215.648 44.633 1.000.260.281
217.120.060 247.098.437 8.233.388 1.192.654 28.302.043 589.197
171.074.012 324.097.111 4.022.772 146.864 8.729.506 389.489
2.954.669.037
1.510.734.581
2b,20 21 22,23
453.264.662 7.522.410 4.250.000
151.088.221 20.660.277 -
2b,47
39.475.246
21.286.190
504.512.318
193.034.688
3.459.181.355
1.703.769.269
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar – 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 4.532.646.624 saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 1.510.882.208 saham pada tanggal 31 Desember 2008 Tambahan modal disetor – Bersih Cadangan umum Saldo laba (saldo rugi sebesar Rp 287.577.980 telah dieliminasi melalui kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007) JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi
2009
2o,25 2p,26
Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga dan pembiayaan lainnya
2o,p,27
Pendapatan Bunga – Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan (kerugian) yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan diperdagangkan – Bersih Pendapatan lain-lain
2e 28
2008
222.275.681 17.231.804
163.222.573 11.732.034
239.507.485
174.954.607
153.322.375
115.997.858
86.185.110
58.956.749
1.680.645 ( 710.224
498.558 ) 997.344
2.390.869
498.786
27.854.490 19.659.424 4.121.596 3.570.149 2.882.808 1.045.790
16.715.628 11.974.261 2.342.412 7.517.621 2.623.873 146.864
Jumlah Beban Operasional Lainnya
59.134.257
41.320.659
Laba Operasional - Bersih
29.441.722
18.134.876
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Kerugian transaksi mata uang asing – Bersih Penyisihan penghapusan aset produktif Kerugian penjualan efek-efek – Bersih Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
29 30 2r 2h,31 2e 2h,24b
PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional
(
57.862 253.496) (
2.386 1.219.288 )
Beban Non-Operasional - Bersih
(
195.634)
1.216.902)
Ekshibit B/2
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2009
2008
29.246.088
16.917.974
2s,17
Beban Pajak Penghasilan – Bersih LABA BERSIH
(
7.012.788 ) ( 205.756
6.281.369 ) 1.463.428
(
6.807.032 ) (
4.817.941 )
22.439.056
12.100.033
8,01
LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2u,32
7,73
LABA PER SAHAM DASAR DILUSIAN (Rupiah penuh)
2u,32
6,58
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
-
Ekshibit C
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan Tambahan dan disetor modal penuh disetor
Cadangan umum
Saldo laba
Jumlah ekuitas
Saldo 31 Desember 2007 Laba bersih tahun berjalan
151.088.221 -
20.660.277 -
-
9.186.157 180.934.655 12.100.033 12.100.033
Saldo 31 Desember 2008 Peningkatan modal disetor melalui penawaran umum terbatas Tambahan modal disetor, setelah dikurangi dengan biaya emisi saham Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan
151.088.221
20.660.277
-
21.286.190 193.034.688
Saldo 31 Desember 2009
453.264.662
302.176.441 -
Catatan 20
( 13.137.867) 7.522.410
-
-
( 4.250.000 ( 4.250.000) 22.439.056 4.250.000
Catatan 21 Catatan 22,23
302.176.441 13.137.867 ) 22.439.056
39.475.246 504.512.318 Catatan 47
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit D
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan (beban) operasional lainnya – Bersih Bunga dibayar Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Selisih transaksi kurs valuta asing Beban non operasional – Bersih Laba sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban Perubahan dalam aset dan kewajiban: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
( ( ( ( ( (
214.239.078 17.200.805 2.141.587 ) ( 151.805.626 ) ( 17.877.526 ) ( 18.302.411 ) ( 4.121.596 ) ( 107.383 ) ( 37.083.754
163.222.573 11.728.436 2.121.487 ) 115.997.858 ) 12.016.936 ) 11.287.245 ) 2.342.413 ) 1.453.019 ) 29.732.051
350.894.268 ) ( 763.483.007 ) ( 539.736.913 ) ( 1.418.550 ) ( 1.451.263.831 46.046.049 ( 2.596.416 ) ( 15.293.375
8.500.345 ) 349.910.949 ) 108.011.466 ) 6.699.094 ) 222.980.011 51.022.343 7.167.726 ) 10.744.869
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
(
108.442.145 ) (
165.810.306 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
(
854.687 24.463.666 ) (
31.189.920 )
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(
23.608.979 ) (
31.189.920 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Setoran modal Biaya emisi
( ( ( (
2008
76.998.674) 305.198.206 16.159.630)
207.516.376 -
212.039.902
207.516.376
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
79.988.778
10.516.150
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
65.218.078
54.701.928
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
145.206.856
65.218.078
6.882.828 109.532.685 28.791.343
3.088.296 46.886.299 15.243.483
145.206.856
65.218.078
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
( (
INFORMASI TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank”) didirikan berdasarkan akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989, keduanya dibuat di hadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September 2004. Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Dan perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 Juni 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal 18 September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Pebruari 2009, Tambahan No. 4349. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1199/KMK.013/ 1989 tanggal 25 Oktober 1989 dan Surat Bank Indonesia No. 22/946/UPPS/PSD tanggal 26 Desember 1989. Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki 1 (satu) kantor pusat operasional, 2 (dua) kantor cabang, 18 (delapan belas) kantor cabang pembantu, dan 1 (satu) kantor kas. b. Penawaran Umum Saham Bank Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham.
Ekshibit E/2 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan) Para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan penerbitan Waran dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2009, dan telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui Surat Keputusannya No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009. Dalam penawaran ini dikeluarkan saham baru Perseroan sebanyak 3.021.764.416 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham. Setiap pemegang 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai 2 HMETD untuk membeli 2 saham biasa dengan harga Rp 101 per saham. Bank secara bersamaan menerbitkan sebanyak 503.627.403 lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham. Untuk setiap 6 (enam) saham pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1(satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Bank dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya sehingga seluruhnya berjumlah Rp 50.362.740. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran selama 3 tahun yaitu mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 12 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Bank. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Bank dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 2008 Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
Danny Nugroho 1) Hardisan Koman 4) Amrih Masjhuri 7)
Direktur Utama Direktur merangkap Direktur Kepatuhan Direktur Direktur
Nico Mardiansyah Isbandiono 5) Wahyu Dwi Aji 2) Hengky Setiono 6)
1)
Berdasarkan Berdasarkan 3) Berdasarkan 4) Berdasarkan 5) Berdasarkan 6) Berdasarkan 7) Berdasarkan 2)
persetujuan persetujuan persetujuan persetujuan persetujuan persetujuan persetujuan
BI BI BI BI BI BI BI
No. No. No. No. No. No. No.
6/69/DGS/DPIP/Rahasia 7/91/GBI/DPIP/Rahasia 8/143/GBI/DPIP/Rahasia 9/57/GBI/DPIP/Rahasia 1/9/DpG/DPIP/Rahasia 10/96/GBI/DPIP/Rahasia 11/59/GBI/DPIP/Rahasia
3)
Danny Nugroho 1) Hardisan Koman 4) Lioe Siana 4) Nico Mardiansyah Isbandiono 5) Wahyu Dwi Aji 2) Hengky Setiono 6)
3)
Ekshibit E/3 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) c. Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan) Susunan Komite Audit Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/025A/DIR/VII/09 tanggal 13 Juli 2009 dan No. SK/031/DIR/ VI/07 tanggal 26 Juni 2007 yang telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut: 2009 Hardisan Koman Doklas Sitio Mulyadi -
Ketua Anggota Anggota Anggota
2008 Hardisan Koman Lioe Siana Doklas Sitio Siau Ling als Lylis Chandra
Jumlah karyawan Bank adalah 327 dan 157 orang, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 2.407.638 dan Rp 2.452.144.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan”, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAI, praktik-praktik industri perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia serta peraturan Bapepam No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau perusahaan publik industri pertambangan umum, minyak dan gas bumi, dan perbankan. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar lain seperti yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi yang bersangkutan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi (modified direct method) dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Seluruh angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali jika dinyatakan secara khusus, adalah dalam ribuan Rupiah.
Ekshibit E/4 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Kuasi-Reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Bank merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait. c. Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank Lain Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak ada pembatasan dalam pencairannya. Kas meliputi kas kecil, kas besar dan bank notes. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Sedangkan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (”SBI”), Surat Utang Negara (”SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas simpanan Bank Indonesia, call money, deposito berjangka dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima di muka.
Ekshibit E/5 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Lanjutan) Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain. e. Efek-Efek Efek-efek yang dimiliki Bank terdiri dari obligasi pemerintah dan korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia. Efek-efek diklasifikasikan, sesuai dengan tujuan manajemen pada saat perolehan, ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (”trading”) dan dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”). Efek yang tujuan investasinya untuk diperdagangkan (”trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi. Efek yang tujuan investasinya untuk dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”) dinilai sebesar biaya perolehan ditambah amortisasi premi atau dikurangi amortisasi diskonto yang belum diamortisasi untuk efek-efek tersebut, kecuali Obligasi Pemerintah, jika ada, disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo. Nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Nilai wajar obligasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga penawaran pada saat penutupan pasar per tanggal neraca. Untuk obligasi yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar dihitung dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity. Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan obligasi pemerintah dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus (special indentification method), dan dikreditkan/ dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan yang merupakan penurunan yang bersifat permanen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Obligasi yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut: 1. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dipulihkan kembali.
Ekshibit E/6 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Efek-Efek (Lanjutan) 2. Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut. 3. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas. 4. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan terpisah dalam ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga. f. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. beban bunga yang belum direalisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset di dalam neraca karena kepemilikan efek tersebut tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual. g. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis atas pengembalian kredit atau hubungan yang normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan penghapusan kredit di neraca. h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tiap akhir periode dan dengan memperhitungkan kondisi ekonomi secara umum.
Ekshibit E/7 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Lanjutan) Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik (committed). Aset non-produktif adalah aset bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account. Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut:
Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum penyisihan kerugian (%) 1 5 15 50 100
Persentase penyisihan penghapusan aset produktif di atas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan. Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum. Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan peminjam dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan. Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan menurut pertimbangan Manajemen, estimasi kemampuan membayar peminjam berada dibawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Ekshibit E/8 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Lanjutan) Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portfolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh peraturan BI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar. Penyisihan penghapusan aset produktif untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi“. Aset produktif dengan klasifikasi macet dihapusbukukan terhadap penyisihan penghapusan aset pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum“ yang telah diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi dan persentase Lancar Kurang lancar (15%) Diragukan (50%) Macet (100%)
Batas waktu Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi dan persentase Lancar Macet (100%)
Batas waktu Sampai dengan 180 hari Lebih dari 180 hari
i. Aset Tetap Aset tetap, kecuali aset tetap yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Ekshibit E/9 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Aset Tetap (Lanjutan) Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih metode biaya (cost method) atau metode revaluasi (revaluation method) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Bank telah memilih untuk menggunakan metode biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Klasifikasi Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
Taksiran masa manfaat (Tahun) 20 4–8 4–8 4–8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan usaha tahun berjalan. Sesuai dengan PSAK No 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya perijinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga jual bersih tersebut dan nilai pakai. j. Tagihan Akseptasi Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasikan atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Penyisihan penghapusan aset produktif disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi.
Ekshibit E/10 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Kewajiban Segera Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari pelanggan maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban Bank. l. Aset Lain - Lain Termasuk didalam aset lain-lain antara lain adalah beban dibayar di muka, bunga dibayar di muka, uang muka, pendapatan yang akan diterima, dan rupa-rupa aset lainnya. Beban dibayar di muka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Beban dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Beban dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah beban sewa, beban asuransi, dan beban penyimpanan arsip dibayar di muka. beban sewa dibayar di muka merupakan pembayaran di muka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama periode sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Uang muka dicatat sebesar harga perolehan. Piutang bunga adalah pendapatan atas bunga deposito, bunga giro, bunga tabungan, bunga obligasi, dan call money yang telah diakui namun belum diterima pembayarannya. Bunga dibayar di muka adalah bunga deposito yang telah dibayarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Bunga dibayar di muka akan diamortisasi selama masa penempatan dan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Rupa-rupa aset lainnya merupakan persediaan barang-barang untuk keperluan kantor, seperti materai, alat tulis, barang promosi dan barang cetakan. m. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito dinyatakan sebesar nilai nominal. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Ekshibit E/11 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Simpanan Nasabah (Lanjutan) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau di bawah 7% pada tanggal 31 Desember 2009 (2008: di bawah 10%). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank adalah peserta dari program penjamin tersebut. n. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang berdasarkan perjanjian jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain tersebut. o. Pendapatan dan beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian pinjaman yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok pinjaman baru pada saat pembayaran pinjaman diterima. p. Pendapatan dan beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material serta berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Jika kredit atau pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan atau beban provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit atau pinjaman dilunasi.
Ekshibit E/12 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi (Lanjutan) Provisi dan komisi yang tidak material atau tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. q. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja Mulai 1 Januari 2006, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (selanjutnya disebut PSAK No. 24 Revisi), yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada bulan Juni 2004. PSAK No. 24 Revisi mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. PSAK No. 24 Revisi ini menggantikan PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan pertama kali PSAK No. 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal akun saldo laba dari periode komparatif paling dini yang disajikan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank membukukan pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan (UUK) No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Pencadangan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan yang disiapkan oleh aktuaris independen. Jumlah pencadangan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata perkiraan sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Sedangkan pencadangan untuk biaya jasa kini, dibebankan secara langsung pada kegiatan operasi tahun berjalan. r. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Rupiah penuh):
2009 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD)
9.395,00 6.704,50
2008 10.900,00 7.587,91
Ekshibit E/13 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Pajak Penghasilan Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan pengakuan manfaat pajak masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal, sebesar kemungkinan manfaatnya dapat direalisasikan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Bank. t. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh kembali). Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan arus kas, aset lain atau kewajiban, perubahan tersebut harus dianggap seolah-olah telah terjadi pada awal periode penyajian. Laba per saham dilusian dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. w. Pelaporan Segmen Sebuah segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Bank melaporkan segmen berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yaitu pemasaran, kredit dan treasuri.
Ekshibit E/14 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Pelaporan Segmen (Lanjutan) Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3. K A S 2009
2008
Rupiah Dolar Amerika Serikat
4.112.694 2.770.134
2.959.621 128.675
Jumlah
6.882.828
3.088.296
2009
2008
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Dolar Amerika Serikat
104.506.501 5.026.184
43.561.963 3.324.336
Jumlah
109.532.685
46.886.299
Giro wajib minimum dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah - Giro wajib minimum Utama - Giro wajib minimum Sekunder Mata uang asing *)
*)
5,22% 66,65% 1,31%
2008
5,37% 3,35%
tidak termasuk Excess Reserve
Giro wajib minimum Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing–masing sebesar 5,00% dan 2,50% (2008: 5,00% dan 0,00%) dan mata uang asing sebesar 1,00% (2008: 1,00%).
Ekshibit E/15 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang dan Bank 2009
2008
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bumi Arta Tbk
2.811.510 677.755 20.499 2.564 -
3.529.319 2.207.389 71.284 1.113.425
Jumlah Rupiah
3.512.328
6.921.417
Dolar Amerika Serikat Citibank, N.A. PT Bank Panin Tbk PT Bank Permata Tbk Deutche Bank Trust Company America PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
13.873.239 5.539.678 4.669.199 861.631 304.601
7.652.287 624.239 10.832 -
Jumlah Dolar Amerika Serikat
25.248.348
8.287.358
Dolar Singapura Calyon
30.667
34.708
Jumlah Dolar Singapura
30.667
34.708
28.791.343
15.243.483
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset produktif
(
Bersih
287.913 ) ( 28.503.430
152.434 ) 15.091.049
b. Berdasarkan Kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kolektibilitas giro pada bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut di atas. c. Penyisihan Kerugian Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2009
2008
Awal Penambahan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 31)
( (
152.434 ) ( 135.479 ) (
63.181 ) 89.253 )
Akhir
(
287.913 ) (
152.434 )
Ekshibit E/16 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) c. Penyisihan Kerugian (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset produktif untuk giro pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain tersebut. d. Suku Bunga Rata-Rata per Tahun 2009 Rupiah Mata uang asing
2008
0,72% 0,05%
0,97% 0,45%
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Bank
Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) – Bersih Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset produktif
(
Bersih
2009
2008
394.802.632
137.858.363
93.950.000
-
488.752.632
137.858.363
939.500) 487.813.132
137.858.363
b. Berdasarkan Umur Jatuh Tempo 2 0 0 9
Rupiah Kurang dari 1 bulan Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Jumlah
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Deposito berjangka
Jumlah
394.802.632
-
394.802.632
-
93.010.500
93.010.500
394.802.632
93.010.500
487.813.132
Ekshibit E/17 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan Umur Jatuh Tempo (Lanjutan) 2 0 0 8 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah Kurang dari 1 bulan
137.858.363
137.858.363
Jumlah
137.858.363
137.858.363
c. Berdasarkan Kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. d. Suku Bunga Rata-Rata per Tahun Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka
2008
6,56%
9,54%
1,33%
-
e. Penyisihan Kerugian Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2009 Awal (Penambahan) pemulihan penyisihan selama periode berjalan Akhir
(Catatan 31)
(
939.500)
(
939.500)
2008 (
981) 981 -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset produktif untuk penempatan pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut.
Ekshibit E/18 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK a. Berdasarkan Tujuan, Jenis dan Mata Uang 2009 Dimiliki Hingga Jatuh Tempo: Pihak ketiga – Rupiah Obligasi pemerintah Diskonto yang belum diamortisasi
(
Nilai bersih
2008
323.021.000 418.021.000 25.081.649 ) ( 36.022.000) 297.939.351
Obligasi korporasi Diskonto yang belum diamortisasi
-
Nilai bersih
-
381.999.000 193.200.000 ( 140.564.612)
297.939.351 Pihak ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi korporasi Diskonto yang belum diamortisasi
52.635.388 434.634.388
44.964.470 2.887.744 ) (
74.120.000 10.355.000)
42.076.726
63.765.000
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
340.016.077
498.399.388
Diperdagangkan: Pihak ketiga – Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 1.817.096 dan Rp 54.427 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Obligasi pemerintah Obligasi korporasi Reksadana
698.182.904 328.910.350 50.407.800 50.359.569
49.945.573 48.152.900 139.172.385 -
1.127.860.623
237.270.858
25.247.944 10.456.054
2.746.800 -
35.703.998
2.746.800
Jumlah diperdagangkan
1.163.564.621
240.017.658
Jumlah
1.503.580.698
738.417.046
(
Nilai bersih
Pihak ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi korporasi Obligasi pemerintah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset produktif Bersih
(
1.680.921) ( 1.501.899.777
2.583.196 ) 735.833.850
Ekshibit E/19 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) b. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo 2009 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun Lebih dari 10 tahun
2008
750.642.473 162.683.596 188.388.755 324.085.150
64.950.046 280.969.030 105.318.125 220.668.045
1.425.799.974
671.905.246
Dolar Amerika Serikat 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun
77.780.724 -
34.901.800 31.610.000
Jumlah Dolar Amerika Serikat
77.780.724
66.511.800
1.503.580.698
738.417.046
Jumlah Rupiah
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset produktif
(
Bersih
1.680.921) (
2.583.196)
1.501.899.777
735.833.850
2009
2008
1.335.488.659 168.092.039
480.097.473 258.319.573
1.503.580.698
738.417.046
c. Berdasarkan Efek Pemerintah dan Bukan Pemerintah
Efek pemerintah Efek korporasi
Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset produktif Bersih
(
1.680.921) ( 1.501.899.777
2.583.196) 735.833.850
Tingkat bunga tahunan obligasi pemerintah dan korporasi dengan tingkat bunga tetap sesuai dengan tingkat bunga yang tercantum dalam masing-masing sertifikat obligasi yang dimiliki oleh Bank. Obligasi ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai dari 8 April 2010 sampai dengan 15 Pebruari 2028. Tingkat bunga rata-rata obligasi adalah 10,88% dalam Rupiah dan 8,40% dalam USD pada tanggal 31 Desember 2009 (31 Desember 2008: 10,94% dalam Rupiah dan 10,95% dalam USD).
Ekshibit E/20 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) d. Rincian Efek - Efek Efek Pemerintah Rupiah - obligasi untuk dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
31 Desember 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Zero Coupon 003 FR 38 FR 39 FR 40 FR 43 FR 47
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
Nilai wajar
20 Nopember 2012 15 Agustus 2018 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2022 15 Pebruari 2028
11,60% 11,75% 11,00% 10,25% 10,00%
127.375.796 22.755 11.444.055 69.265.028 35.729.361 54.102.356 297.939.351
31 Desember 2008 Diperoleh dari pasar sekunder Zero Coupon 003 FR 28 FR 38 FR 39 FR 40 FR 43 FR 47 FR 48 ORI 4
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
Nilai wajar
20 Nopember 2012 15 Juli 2017 15 Agustus 2018 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2022 15 Pebruari 2028 15 September 2018 12 Maret 2012
10,00% 11,60% 11,75% 11,00% 10,25% 10,00% 9,00% 9,50%
116.078.042 31.590.000 22.958 11.550.000 69.600.000 40.900.000 54.108.000 8.150.000 50.000.000 381.999.000
Rupiah - obligasi untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
31 Desember 2009 Diperoleh dari pasar sekunder FR 28 FR 31 FR 32 FR 40 FR 42 FR 44 FR 45 FR 46 FR 47 FR 48
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
15 Juli 2017 15 Nopember 2020 15 Juli 2018 15 September 2025 15 Juli 2027 15 September 2024 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Pebruari 2028 15 September 2018
10,00% 11,00% 15,00% 11,00% 10,25% 10,00% 9,75% 9,50% 10,00% 9,00%
Nilai wajar 31.594.500 30.939.000 61.500.000 34.174.800 4.925.000 9.030.000 5.931.250 39.990.000 59.493.300 51.332.500 328.910.350
Ekshibit E/21 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) d. Rincian Efek - Efek (Lanjutan) Efek Pemerintah (Lanjutan) Rupiah - obligasi untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Lanjutan)
31 Desember 2008 Diperoleh dari pasar sekunder FR 22 FR 40 FR 46 FR 47 FR 48
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
15 September 2011 15 September 2025 15 Juli 2023 15 Pebruari 2028 15 September 2018
12,00% 11,00% 9,50% 10,00% 9,00%
Nilai wajar 942.000 7.612.500 680.000 24.248.400 14.670.000 48.152.900
Dolar Amerika Serikat – obligasi untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2009
31 Desember 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Euro Bond ROI 14
Jatuh tempo 10 Maret 2014
Tingkat bunga tahunan 6,75%
Nilai wajar 10.456.054
Efek Bukan Pemerintah Rupiah – obligasi untuk dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008
31 Desember 2008 Diperoleh dari pasar sekunder Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 Apexindo SY Ijarah I Tahun 2005 WOM Finance 2C Tahun 2005 Bank DKI V Tahun 2008 Bank Lampung II Tahun 2007 Bank Mayapada 2B Tahun 2007 Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Bank Panin II B Tahun 2007 Indosat IV SY IJ Tahun 2005 HIT SY IJ Tahun 2004 Bhakti Sekurities I Tahun 2008
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
21 Maret 2017 8 April 2009 7 Juni 2009 4 Maret 2013 9 Nopember 2012 29 Mei 2012 15 Januari 2018 19 Juni 2012 21 Juni 2011 17 Desember 2009 30 Mei 2011
12,50% 12,25% 13,90% 11,25% 11,85% 12,00% 11,50% 10,75% 12,00% 14,00% 14,00%
Nilai wajar 15.884.000 7.576.656 5.560.500 4.942.500 4.928.000 3.002.400 3.000.000 2.971.500 1.993.800 1.775.991 1.000.041 52.635.388
Ekshibit E/22 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) d. Rincian Efek - Efek (Lanjutan) Efek Bukan Pemerintah (Lanjutan) Rupiah - obligasi untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
31 Desember 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009 Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 Ciliandra 2 Tahun 2007 Bakrie Telecom Tahun 2007 Bank Lampung II Tahun 2007 Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005 Bhakti Sekurities I Tahun 2008
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
1 Desember 2014 21 Maret 2017 27 November 2012 4 September 2012 9 Nopember 2012 8 April 2010 30 Mei 2011
11,65% 12,50% 11,50% 11,90% 11,85% 12,25% 14,00%
Nilai wajar 14.070.000 13.000.000 7.070.000 6.726.300 6.441.500 2.100.000 1.000.000 50.407.800
31 Desember 2008 Diperoleh dari pasar sekunder Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Bank Lampung II Tahun 2007 Bank Mayapada 2B Tahun 2007 Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 Bank DKI V Tahun 2008 Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 WOM Finance 2C Tahun 2005 Adira IIA Dinamika Multi Finance Tahun 2006 Bank Tabungan Negara X Tahun 2004 Tunas Financindo 4B Tahun 2007 Indosat IV Tahun 2005 Medco I Tahun 2004
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
15 Januari 2018 9 Nopember 2012 29 Mei 2012 21 Maret 2017 4 Maret 2013 20 Oktober 2011 7 Juni 2009 8 Juni 2009 25 Mei 2009 27 Pebruari 2009 21 Juni 2011 12 Juli 2009
11,50% 11,85% 12,00% 12,50% 11,25% 15,00% 13,90% 14,40% 12,20% 10,40% 12,00% 13,12%
Nilai wajar 33.500.000 30.060.800 21.517.200 21.344.125 17.793.000 4.590.900 3.336.300 3.333.660 1.483.800 992.000 921.200 299.400 139.172.385
Dolar Amerika Serikat – obligasi untuk dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 31 Desember 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Euro Bond GITI TIRE Euro Bond Berlian Laju Tanker Euro Bond GT 2005
Jatuh tempo 26 Januari 2012 15 Mei 2014 21 Juli 2014
Tingkat bunga tahunan 12,25% 7,50% 5,00%
Nilai wajar 18.790.000 13.765.040 9.521.686 42.076.726
Ekshibit E/23 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) d. Rincian Efek - Efek (Lanjutan) Efek Bukan Pemerintah (Lanjutan) Dolar Amerika Serikat – obligasi untuk dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Lanjutan)
31 Desember 2008 Diperoleh dari pasar sekunder Euro Bond Berlian Laju Tanker Euro Bond GITI TIRE Euro Bond GT 2005 Euro Bond PGN Euro Fin
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
15 Mei 2014 26 Januari 2012 21 Juli 2010 24 Pebruari 2014
7,50% 12,25% 10,25% 7,50%
Nilai wajar 26.160.000 21.800.000 10.355.000 5.450.000 63.765.000
Dolar Amerika Serikat – obligasi untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 31 Desember 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Euro Bond PGN Euro Fin Euro Bond GT 2005
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
24 Pebruari 2014 21 Juli 2014
7,50% 5,00%
Nilai wajar 4.697.500 20.550.444 25.247.944
31 Desember 2008 Diperoleh dari pasar sekunder Euro Bond GITI TIRE
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
26 Januari 2012
12,25%
Nilai wajar 2.746.800
e. Penyisihan Penghapusan Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut: 2009 Awal Pemulihan (penambahan) penyisihan selama periode berjalan Akhir
( (Catatan 31) (
2008
2.583.196 ) (
160.160)
902.275 (
2.423.036)
1.680.921 ) (
2.583.196)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kolektibilitas efek-efek digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo efek-efek yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut.
Ekshibit E/24 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) f. Informasi Lainnya Pada tanggal 9 Oktober 2008, Deputi Gubernur Bank Indonesia mengeluarkan surat No. 10/77/DpG/DPNP yang ditujukan untuk semua bank mengenai penetapan nilai wajar dan reklasifikasi atas Surat Utang Negara (SUN). Berdasarkan surat tersebut, antara lain, bankbank diperkenankan untuk mengklasifikasikan kembali SUN dan surat berharga hutang dalam negeri dari kelompok “Diperdagangkan” dan “Tersedia untuk Dijual” menjadi kelompok “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” secara retroaktif mulai dari tanggal pemindahan, 1 September 2008. Dengan mengacu pada surat ini, Bank mengklasifikasikan kembali surat berharga dengan nilai nominal sebesar Rp 311.321.000 dan USD 6.500.000 yang pada awalnya dicatat dalam kelompok “Diperdagangkan” menjadi surat berharga dalam kelompok “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” pada 31 Desember 2008. Perpindahan ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dilakukan untuk menyesuaikan pengelompokan obligasi dengan kebijakan manajemen risiko Bank. Manajemen berkeyakinan memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Bank melakukan evaluasi dan mengklasifikasikan kembali beberapa surat berharganya dari klasifikasi kelompok “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” menjadi kelompok “Diperdagangkan” dengan nilai nominal sebesar Rp 133.000.000 dan USD 1.750.000 selama tahun 2009. Berikut rincian surat berharga yang dipindahkan: Dari kelompok “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” menjadi kelompok “Diperdagangkan” sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Nilai nominal USD (Penuh) Rupiah Pihak ketiga – Rupiah Obligasi Pemerintah 95.000.000 Obligasi korporasi 38.000.000 -
133.000.000
Pihak ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi korporasi
1.750.000
-
Jumlah
1.750.000
133.000.000
Dari kelompok “Diperdagangkan” menjadi kelompok “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” pada tanggal 31 Desember 2008. Nilai nominal USD (Penuh) Rupiah Pihak ketiga – Rupiah Obligasi Pemerintah 258.021.000 Obligasi korporasi 53.300.000 -
311.321.000
Pihak ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi korporasi
6.500.000
-
Jumlah
6.500.000
311.321.000
Ekshibit E/25 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) f. Informasi Lainnya (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, obligasi pemerintah dan obligasi korporasi dengan jumlah nilai nominal masing-masing sebesar Rp 363.000.000 dan Rp 471.600.000 dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 16). Obligasi korporasi Bank diperingkat berdasarkan PT Moody’s Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut :
Bank Lampung II Tahun 2007 Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 Bhakti Sekurities I Tahun 2008 Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009 Ciliandra 2 Tahun 2007 Bakrie Telecom Tahun 2007 Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005 Bank Mayapada 2B Tahun 2007 Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Bank BTN X Tahun 2004 Bank DKI V Tahun 2008 Bank Panin II B Apexindo Sy Ijarah I Tahun 2005 HIT SY IJ Tahun 2004 Tunas Financindo 4B Tahun 2007 Medco I Tahun 2004 Adira Dinamika Multi Finance IIA Tahun 2006 Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 Indosat SY IJ Tahun 2005 Indosat IV Tahun 2005 WOM Finance 2C Tahun 2005
2009
2008
BBB+ BBB BBB IdAAIdAIdAIdA+ -
IdBBB A3.id Baa1.id A2.id A(idn) IdA+ idAAA-(idn) IdA+ (sy) A1.id IdAIdAAIdAAIdBBB IdAA+ IdAA+ IdA-
Ekshibit E/26 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang 2009
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
1.060.894.098 28.428.264 15.823.980
-
-
-
5.450.000 50.000 1.049.264
7.483.127
-
-
-
219.711 1.017.611 7.684.533
-
-
Jumlah Rupiah
1.121.551.324
-
Dolar Amerika Serikat Akseptasi
88.547.875 1.210.099.199
Rupiah Akseptasi Angsuran berjangka Rekening koran Kredit pemilikan rumah (KPR) Kredit pemilikan mobil (KPM) Pinjaman karyawan Cerukan
-
Jumlah 1.066.344.098 28.478.264 16.873.244 7.483.127
-
503.478
-
-
7.052.742
-
-
-
-
-
-
7.052.742
-
-
-
( 4.182.144 ) (
1.203.244.694
-
-
-
2.870.598
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
618.429.521 14.205.299 12.115.310
-
2.500.000 -
-
9.489.080
-
-
-
1.735.922 39.249 1.532.422
-
9.155
-
459.069
1.735.922 39.249 2.000.646
Jumlah Rupiah
657.546.803
-
2.509.155
-
- 6.459.069
666.515.027
Dolar Amerika Serikat Akseptasi
10.900.000
-
-
-
668.446.803
-
2.509.155
-
6.459.069
-
( 3.284.069 ) (
-
3.175.000
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(
Bersih
6.854.505 )
-
-
219.711 1.017.611 8.188.011 1.128.604.066
88.547.875 1.217.151.941
11.036.649 ) 1.206.115.292
2008
Rupiah Akseptasi Angsuran berjangka Rekening koran Kredit pemilikan rumah (KPR) Kredit pemilikan mobil (KPM) Pinjaman karyawan Cerukan
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
4.222.005 ) 664.224.798
-
(
133.882) 2.375.273
5.000.000 1.000.000 -
-
Jumlah 625.929.521 14.205.299 13.115.310 9.489.080
10.900.000 677.415.027
7.639.956 ) 669.775.071
Ekshibit E/27 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b. Jaminan Kredit Jaminan pemberian kredit pada umumnya berupa harta berwujud (tanah, bangunan, mesin, kendaraan, saham, giro, dan deposito berjangka) (Catatan 12 dan 14). Manajemen berpendapat bahwa nilai agunan atas kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. c. Berdasarkan Sektor Ekonomi Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 2 0 0 9 Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
280.735.378 101.400.000 84.391.690 66.286.232
-
-
-
-
280.735.378 101.400.000 84.391.690 66.286.232
56.696.000
-
-
-
-
56.696.000
24.063.922 5.037.655 502.940.447
-
-
-
7.052.742 -
31.116.664 5.037.655 502.940.447
79.152.875 9.395.000
-
-
-
-
79.152.875 9.395.000
1.210.099.199
-
-
-
7.052.742
-
-
-
( 4.182.144 ) (
-
-
-
2.870.598
Lancar Rupiah Transportasi Konstruksi Pertambangan Perindustrian Jasa-jasa dunia usaha Perdagangan dan restoran Jasa sosial Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perindustrian Perdagangan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
6.854.505 ) 1.203.244.694
Jumlah
1.217.151.941
11.036.649 ) 1.206.115.292
Ekshibit E/28 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c. Berdasarkan Sektor Ekonomi (Lanjutan) 2 0 0 8 Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
359.219.013 98.576.405 83.856.398 19.914.955
-
2.509.155 -
-
-
359.219.013 101.085.560 83.856.398 19.914.955
8.721.308 2.005.922 85.252.802
-
-
-
6.459.069 -
15.180.377 2.005.922 85.252.802
10.900.000
-
-
-
-
10.900.000
668.446.803
-
2.509.155
-
6.459.069
677.415.027
-
( 3.284.069 ) (
-
3.175.000
Lancar Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Perindustrian Pertambangan Jasa sosial Perdagangan dan restoran Transportasi Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perindustrian Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
4.222.005) 664.224.798
-
(
133.882 ) 2.375.273
Jumlah
7.639.956 ) 669.775.071
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan tahun kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2009
2008
Berdasarkan tahun perjanjian Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
170.499.780 943.545.464 2.383.006 12.175.816
41.968.382 603.332.124 8.370.416 12.844.105
88.547.875
10.900.000
1.217.151.941
677.415.027
11.036.649) ( 1.206.115.292
7.639.956) 669.775.071
Ekshibit E/29 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo (Lanjutan) 2009
2008
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(
Bersih
726.935.210 389.421.608 10.416.120 1.831.128
647.055.462 6.558.944 12.737.580 163.041
88.547.875
10.900.000
1.217.151.941
677.415.027
11.036.649 ) ( 1.206.115.292
7.639.956 ) 669.775.071
e. Tingkat Bunga 2009 17,47% 5,41%
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2008 22,01% 4,93%
f. Penyisihan Kerugian Mutasi penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Awal Penambahan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 31)
( (
7.639.956 ) ( 3.396.693 ) (
2.633.643 ) 5.006.313 )
Akhir
(
11.036.649 ) (
7.639.956 )
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
Ekshibit E/30 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) g. Berdasarkan Kolektibilitas 2009 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(
2008
1.210.099.199 7.052.742
668.446.803 2.509.155 6.459.069
1.217.151.941
677.415.027
11.036.649) ( 1.206.115.292
7.639.956) 669.775.071
h. Informasi Lainnya Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana pada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang kriteria penyediaan dana kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dikecualikan dari perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”). Dalam laporan BMPK Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 kepada Bank Indonesia, Bank tidak memiliki debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. Kredit yang dihentikan pembebanan bunganya (non-performing loan/NPL) oleh Bank masing-masing sebesar Rp 1.549.914 dan Rp 942.384 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Dengan demikian, rasio NPL secara gross sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing sebesar 0,58% dan 1,32% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Secara neto, rasio NPL pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 0,24% dan 0,82%. Kredit Usaha Kecil (KUK) yang disalurkan Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing berjumlah Rp 14.777.000 dan Rp 2.123.983 atau sebesar 1,21% dan 0,31% dari jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Ekshibit E/31 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP 2009
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
18.254.438 42.726.337 14.114.729 2.093.392 4.307.668
2.819.115 16.469.672 1.554.413 1.039.391 2.581.075
17.901 4.698 1.437.500
21.073.553 59.196.009 15.651.241 3.128.085 5.451.243
Jumlah
81.496.564
24.463.666
1.460.099
104.500.131
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
3.178.267 3.148.144 656.808 625.481
4.822.531 3.683.500 644.021 627.205
13.799 3.621 499.740
8.000.798 6.817.845 1.297.208 752.946
Jumlah
7.608.700
9.777.257
517.160
16.868.797
Nilai buku
2008
-
-
73.887.864
Saldo awal
87.631.334
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
13.739.458 28.641.935 6.439.490 1.542.439 2.159.553
4.514.980 16.300.633 7.675.239 550.953 2.148.115
2.216.231 -
18.254.438 42.726.337 14.114.729 2.093.392 4.307.668
Jumlah
52.522.875
31.189.920
2.216.231
81.496.564
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
1.631.370 1.214.169 258.195 261.244
2.688.884 1.933.975 398.613 364.237
1.141.987 -
3.178.267 3.148.144 656.808 625.481
Jumlah
3.364.978
5.385.709
1.141.987
7.608.700
Nilai buku
49.157.897
73.887.864
Ekshibit E/32 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP (Lanjutan) Rincian kerugian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2009 Harga jual Nilai buku
(
Kerugian atas penjualan aset tetap Pengurangan dengan nilai 31 Desember 31 Desember
2008
854.687 937.760 )
-
83.073
-
aset tetap termasuk penghapusbukuan aset tetap yang rusak atau tidak terpakai buku sebesar Rp 5.179 berupa inventaris kantor dan peralatan kantor pada tanggal 2009 dan sebesar Rp 1.074.244 berupa bangunan dan prasarana pada tanggal 2008.
Beban penyusutan sebesar Rp 9.777.257 dan Rp 5.385.709 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat pada Beban Umum dan Administrasi dalam laporan laba rugi (Catatan 29). Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB” yang mempunyai masa manfaat antara 2 – 28 tahun. Masa berlaku HGB akan berakhir antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2037. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank telah mengasuransikan aset tetapnya sebagian besar kepada beberapa perusahaan asuransi untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 121.766.000 dan Rp 41.519.479. Manajemen berpendapat bahwa masing-masing nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap. 10. ASET LAIN-LAIN 2009
2008
Piutang bunga Beban dibayar di muka Uang muka Bunga dibayar di muka Lain-lain
25.155.774 2.752.190 1.443.709 333.754 588.633
17.119.171 993.234 755.085 2.232.334
Jumlah
30.274.060
21.099.824
Aset yang belum digunakan merupakan aset tetap yang dimiliki Bank tetapi belum digunakan untuk kegiatan usaha Bank.
Ekshibit E/33 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KEWAJIBAN SEGERA 2009 Rupiah Deposito yang telah jatuh tempo Kewajiban lain segera dibayar Dolar Amerika Serikat Deposito yang telah jatuh tempo Jumlah
2008
322.508 234.197
1.137.440 875.853
556.705
2.013.293
52.441
1.253
609.146
2.014.546
12. SIMPANAN NASABAH - GIRO Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 33)
Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Jumlah
2008
242.670.880 1
70.171.923 -
242.670.881
70.171.923
33.328.781
84.697.332
275.999.662
154.869.255
2009
2008
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Amerika Serikat
4,44% 1,08%
7,45% 1,01%
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, simpanan giro masing-masing sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 55.000.000 merupakan simpanan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8). 13. SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 33)
Jumlah
2008
29.626.283 50.218
15.635.393 6.429
29.676.501
15.641.822
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah
4,67%
2008 7,62%
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat simpanan nasabah tabungan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan.
Ekshibit E/34 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Jumlah
(Catatan 33)
2008
1.988.921.682 51.125
815.525.293 38.204
1.988.972.807
815.563.497
156.875.142
14.185.707
2.145.847.949
829.749.204
Rincian akun ini berdasarkan sisa waktu sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2009
2008
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
1.409.565.716 423.704.541 112.627.781 43.074.769
641.674.966 63.552.872 39.601.523 70.734.136
Jumlah Rupiah
1.988.972.807
815.563.497
46.860.233 15.715.350 94.562 94.204.997
13.145.672 168.035 872.000
156.875.142
14.185.707
2.145.847.949
829.749.204
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Dolar Amerika Serikat Jumlah
Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu deposito adalah sebagai berikut: 2009
2008
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
1.260.826.375 481.868.956 188.398.706 57.878.770
620.416.952 81.244.799 18.405.111 95.496.635
Jumlah Rupiah
1.988.972.807
815.563.497
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
32.610.592 20.487.363 158.400 103.618.787
2.145.171 174.796 71.940 11.793.800
Jumlah Dolar Amerika Serikat
156.875.142
14.185.707
2.145.847.949
829.749.204
Jumlah
Ekshibit E/35 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan) Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat
8,37% 2,06%
2008 14,40% 4,30%
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 401.796.750 dan USD 11.027.142 ; dan Rp 181.309.521 dan USD 1.000.000 merupakan simpanan nasabah – deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8) dan bank garansi (Catatan 24).
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN Rincian akun ini berdasarkan mata uang, jenis dan nasabah adalah sebagai berikut: 2009
2008
Rupiah Pihak ketiga Interbank Call Money Deposito berjangka bank Giro dari bank lain
200.000.000 12.083.400 5.036.660
150.000.000 18.250.000 2.824.012
Jumlah
217.120.060
171.074.012
Rincian akun deposito berjangka bank berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 2009
2008
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
10.700.000 500.000 500.000 383.400
17.500.000 750.000 -
Jumlah
12.083.400
18.250.000
Rincian akun ini berdasarkan tingkat bunga rata-rata: 2009 Interbank Call Money Deposito berjangka bank Giro dari bank lain
7,75% 7,48% 7,10%
2008 13,53% 8,06% 7,45%
Tidak ada saldo simpanan dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Ekshibit E/36 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI 31 Desember 2009
Jenis
Nilai nominal
Tanggal dimulai
Tanggal jatuh tempo
Kewajiban pembelian kembali
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai bersih
ZC 003
160.000.000
19 Nopember 2009
15 Pebruari 2010
112.583.520 (
1.266.840 )
111.316.680
FR 32
50.000.000
1 Desember 2009
7 Januari 2010
41.349.831 (
64.838 )
41.284.993
FR 40
64.000.000
30 Nopember 2009
14 Januari 2010
42.094.000 (
153.689 )
41.940.311
FR 43
35.000.000
30 Nopember 2009
14 Januari 2010
21.603.531 (
78.876 )
21.524.655
FR 47
54.000.000
30 Nopember 2009
14 Januari 2010
31.145.513 (
113.715 )
31.031.798
248.776.395 (
1.677.958 )
247.098.437
363.000.000
Ekshibit E/37 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (Lanjutan) 31 Desember 2008 Tanggal dimulai
Tanggal jatuh tempo
Kewajiban pembelian kembali
Beban bunga yang belum diamortisasi
Jenis
Nilai nominal
ZC 003
67.000.000
26 Desember 2008
5 Januari 2009
39.722.445 (
55.017 )
39.667.428
FR 46
1.000.000
26 Desember 2008
5 Januari 2009
836.505 (
1.158 )
835.347
FR 22
1.000.000
26 Desember 2008
5 Januari 2009
995.389 (
1.379 )
994.010
FR 40
22.000.000
26 Desember 2008
5 Januari 2009
20.184.461 (
27.956 )
20.156.505
FR 40
29.000.000
30 Desember 2008
6 Januari 2009
26.610.713 (
44.265 )
26.566.448
FR 47
33.200.000
30 Desember 2008
6 Januari 2009
28.098.836 (
46.741 )
28.052.095
FR 48
28.000.000
30 Desember 2008
6 Januari 2009
22.785.091 (
37.901 )
22.747.190
ORI 4
20.000.000
30 Desember 2008
6 Januari 2009
17.959.193 (
29.874 )
17.929.319
ZC 003
40.000.000
30 Desember 2008
6 Januari 2009
23.735.262 (
39.482 )
23.695.780
FR 47
20.000.000
3 Desember 2008
8 Januari 2009
10.332.600 (
29.466 )
10.303.134
Tufi 4 B
1.000.000
4 Desember 2008
13 Januari 2009
732.400 (
4.030 )
728.370
Medco I
300.000
4 Desember 2008
13 Januari 2009
228.875 (
1.259 )
227.616
192.221.770 (
318.528 )
191.903.242
Dipindahkan
262.500.000
Nilai bersih
Ekshibit E/38 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (Lanjutan) 31 Desember 2008 (Lanjutan) Jenis
Nilai nominal
Tanggal dimulai
Pindahan
262.500.000
Wom 2 C
3.300.000
4 Desember 2008
Adira II A
3.300.000
Lampung II
Tanggal jatuh tempo
Kewajiban pembelian kembali
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai bersih
192.221.770 (
318.528 )
191.903.242
13 Januari 2009
2.450.488 (
13.484 )
2.437.004
4 Desember 2008
13 Januari 2009
2.517.625 (
13.853 )
2.503.772
3.000.000
4 Desember 2008
13 Januari 2009
2.166.683 (
11.922 )
2.154.761
BTN X
1.500.000
4 Desember 2008
13 Januari 2009
1.251.183 (
6.885 )
1.244.298
ZC 003
53.000.000
5 Desember 2008
5 Maret 2009
31.051.276 (
617.085 )
30.434.191
FR 28
20.000.000
11 Desember 2008
12 Januari 2009
14.196.000 (
73.500 )
14.122.500
FR 39
10.000.000
11 Desember 2008
12 Januari 2009
7.605.000 (
39.375 )
7.565.625
FR 47
25.000.000
3 Desember 2008
7 Januari 2009
12.183.750 (
36.750 )
12.147.000
ORI 04
30.000.000
17 Desember 2008
16 Januari 2009
21.606.562 (
123.500 )
21.483.062
FR 40
20.000.000
17 Desember 2008
16 Januari 2009
13.171.158 (
75.284 )
13.095.874
FR 43
40.000.000
17 Desember 2008
16 Januari 2009
25.149.533 (
143.751 )
25.005.782
325.571.028 (
1.473.917 )
324.097.111
471.600.000
Ekshibit E/39
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 2009
2008
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
2.606.471 74.967 7.624 168.651 5.375.675
1.480.242 274.334 16.710 376.181 1.875.305
Jumlah
8.233.388
4.022.772
b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda temporer: (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek Penyisihan penghapusan aset produktif Pencadangan imbalan pasca-kerja
Beda tetap: Penyusutan aset tetap Pengurangan yang tidak diperkenankan Amortisasi atas biaya emisi saham
29.246.088
2.179.203 ) 173.455 199.708
4.807.045 130.253
(
1.806.040 )
4.937.298
(
393.242 317.265 3.104.885 ) (
164.372 61.517 1.084.930 )
(
2.394.378 ) (
859.041 )
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan
Taksiran hutang pajak penghasilan
16.917.974
(
Taksiran penghasilan kena pajak - tahun berjalan
Pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 25
2008
(
25.045.670
20.996.231
7.012.788
6.281.369
1.637.113 ) (
4.406.064 )
5.375.675
1.875.305
Ekshibit E/40
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: - Penyusutan aset tetap - Pengurangan yang tidak diperkenankan - Amortisasi atas biaya emisi saham - Penyesuaian
( (
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
2009
2008
29.246.088
16.917.974
8.188.905
5.057.892
110.108 88.834 869.368 ) ( 711.447 ) 6.807.032
46.024 17.225 303.780 ) 580 4.817.941
c. Aset Pajak Tangguhan Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan serta nilai aset dan kewajiban dengan dasar pajak pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2008 Beban penyisihan aset produktif Pencadangan imbalan pasca-kerja Efek-efek
109.057 139.596 (
Aset pajak tangguhan – Bersih
248.653
2007
Dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi 727.271 38.242 559.757) ( 205.756
Dikreditkan dalam laporan laba rugi
2009 727.271 147.299 420.161 ) 454.409
2008
Efek-efek Pencadangan imbalan pasca-kerja
(
1.292.546 ) 77.771
1.432.142 31.286
139.596 109.057
Aset (kewajiban) pajak tangguhan – Bersih
(
1.214.775 )
1.463.428
248.653
Ekshibit E/41
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28,00% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25,00% sejak 2010.
18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Rupiah Hutang bunga Cadangan beban tenaga kerja Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain
Dolar Amerika Serikat Setoran jaminan Hutang bunga Lain-lain
Jumlah
2009
2008
6.500.538 1.357.013 324.375 1.456.683
8.017.287 145.844 267.059
9.638.609
8.430.190
18.663.434 -
284.763 8.625 5.928
18.663.434
299.316
28.302.043
8.729.506
19. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 3 Pebruari 2010 dan 14 Januari 2009 untuk menghitung kewajiban imbalan kerja masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".
Ekshibit E/42
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Nilai kewajiban yang diakui di neraca: 2009
2008
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: Kerugian aktuaria - bersih
201.958
339.111
387.239
50.378
Kewajiban pada neraca
589.197
389.489
Pencadangan imbalan pasca-kerja (yang terdiri dari beban jasa kini dan amortisasi beban jasa lalu) yang dibebankan pada kegiatan operasi adalah sebagai berikut: 2009 Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria - bersih
(
Jumlah beban
2008
187.703 31.343 19.338 ) (
123.536 11.754 5.037 )
199.708
130.253
Rincian akun “Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja” yang disajikan di neraca adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Beban tahun berjalan
(Catatan 29)
Saldo akhir tahun
2008
389.489 199.708
259.236 130.253
589.197
389.489
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain:
Tabel mortalitas Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun
2009
2008
TMI-2 10% 6% 55 tahun
TMI-2 10% 6% 55 tahun
Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
20. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2009 Pemegang saham Danny Nugroho Inigo Investment LTD Zen Gem Investments Limited TFI (X) -TRA Ordinary 1 1st Financial Company Limited Credit Suisse Singapore Publik (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan Persentase disetor penuh kepemilikan
Jumlah
983.634.709 700.000.000 650.000.000 537.531.000 519.800.000 374.580.813 767.100.102
21,70% 15,44% 14,34% 11,86% 11,47% 8,26% 16,93%
98.363.471 70.000.000 65.000.000 53.753.100 51.980.000 37.458.081 76.710.010
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Ekshibit E/43
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (Lanjutan) 31 Desember 2008 Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan Persentase disetor penuh kepemilikan
Danny Nugroho PT Millenium Danatama Sekuritas Publik (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah
983.634.709 84.189.500 443.057.999
65,10% 5,57% 29,33%
98.363.471 8.418.950 44.305.800
1.510.882.208
100,00%
151.088.221
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 Juni 2008, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi Rp 600.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 65110.AH.01.02. TH.2008 tanggal 18 September 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2009, tambahan No. 4349. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (seratus lima puluh satu miliar delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh ribu delapan ratus Rupiah) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (empat ratus lima puluh tiga miliar dua ratus enam puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu empat ratus Rupiah).
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut: 2009 Agio saham Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham Biaya emisi saham Bersih
25.000.000 3.021.764 ( 20.499.354 ) ( 7.522.410
2008 25.000.000 4.339.723 ) 20.660.277
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.
Ekshibit E/44
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PENGGUNAAN LABA BERSIH Pada tanggal 24 Juni 2009, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 75 tanggal 24 Juni 2009, dimana para pemegang saham telah menyetujui alokasi sebesar Rp 4.250.000 ke cadangan umum yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan sisanya dialokasikan sebagai laba yang ditahan.
23. CADANGAN UMUM Bank telah membentuk penyisihan cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp 4.250.000 pada 31 Desember 2009, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Berdasarkan Kas dan Mata Uang Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam neraca. Bank memiliki kewajiban komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian kredit kepada nasabah, sebagai berikut: 2009
2008
Kewajiban komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Committed - Uncommitted
123.296.330
31.796.558
Jumlah
123.296.330
31.796.558
2009 Kewajiban kontinjensi Rupiah Bank garansi Bunga kredit dalam penyelesaian Titipan kliring Dolar Amerika Serikat Bank garansi L/C domestik L/C impor
Jumlah
2008
20.584.867 1.549.914 910.841
28.411.971 942.342 23.575.627
23.045.622
52.929.940
93.870.915 19.198.895 15.783.600
688.518 1.423.813 -
128.853.410
2.112.331
151.899.032
55.042.271
Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Ekshibit E/45
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) b. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 2009
2008
Awal Penambahan penyisihan selama periode berjalan
( (
146.864 ) 1.045.790) (
146.864)
Akhir
(
1.192.654) (
146.864)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi telah memadai. c. Berdasarkan Kolektibilitas dan Mata Uang
2 0 0 9
Kewajiban komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
123.296.330
-
-
-
-
123.296.330
123.296.330
-
-
-
-
123.296.330
20.584.867
-
-
-
-
20.584.867
1.549.914
-
-
-
1.549.914
910.841
-
23.045.622
-
-
-
-
23.045.622
93.870.915 34.982.495
-
-
-
-
93.870.915 34.982.495
128.853.410
-
-
-
-
128.853.410
151.899.032
-
-
-
-
151.899.032
-
-
-
-
-
-
-
-
Kewajiban kontinjensi Rupiah Bank garansi Bunga kredit dalam penyelesaian Titipan kliring
Dolar Amerika Serikat Bank garansi L/C
Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian Bersih
(
1.192.654) 150.706.378
Jumlah
910.841
(
1.192.654) 150.706.378
Ekshibit E/46
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) c. Berdasarkan Kolektibilitas dan Mata Uang (Lanjutan) 2 0 0 8
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
31.796.558
-
-
-
-
31.796.558
31.796.558
-
-
-
-
31.796.558
28.411.971 23.575.627
-
-
-
-
28.411.971 23.575.627
942.342
-
-
-
-
942.342
52.929.940
-
-
-
-
52.929.940
1.423.813 688.518
-
-
-
-
1.423.813 688.518
2.112.331
-
-
-
-
2.112.331
55.042.271
-
-
-
-
55.042.271
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
Kewajiban komitmen Rupiah Fasilitas penyediaan dana yang belum digunakan
Kewajiban kontinjensi Rupiah Bank garansi Titipan kliring Bunga kredit dalam penyelesaian
Dolar Amerika Serikat L/C Bank garansi
Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian Bersih
(
146.864) 54.895.407
(
146.864) 54.895.407
d. Informasi Lainnya Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka (Catatan 14). Jangka waktu bank garansi adalah antara 1(satu) bulan sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan.
Ekshibit E/47
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENDAPATAN BUNGA 2009
2008
Kredit yang diberikan - Akseptasi - Rekening koran - Rupiah - Angsuran berjangka - Kredit kepemilikan rumah - Cerukan - Akseptasi valas - Kredit kepemilikan mobil - Rekening koran valas Efek-efek Penempatan pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
110.297.944 2.582.853 2.556.146 1.572.323 1.496.196 978.566 140.942 71.846.516 18.325.102 12.479.093
95.026.246 1.889.186 2.723.950 1.587.238 411.059 715.896 422.350 1.796 47.661.113 10.239.552 2.544.187
Jumlah
222.275.681
163.222.573
2009
2008
26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI
Pendapatan provisi kredit - Provisi pinjaman aksep - Provisi pinjaman angsuran berjangka - Provisi pinjaman rekening koran - Provisi pinjaman aksep – valas - Provisi pinjaman kredit kepemilikan rumah - Provisi pinjaman kredit kepemilikan mobil Pendapatan provisi lainnya - Provisi bank garansi - Provisi DLC - Provisi bank garansi – valas Pendapatan komisi - Pendapatan komisi lainnya - Pendapatan komisi bank garansi - Pendapatan komisi asuransi Pendapatan lain-lain - Pendapatan lain-lain Jumlah
13.105.325 417.500 308.875 56.550 2.500 -
9.906.771 1.000 238.638 46.465 35.000 4.063
1.752.203 130.875 -
146.152 219.500 12.285
1.250.380 143.551 33.046
786.477 261.523 70.562
30.999
3.598
17.231.804
11.732.034
27. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA 2009
2008
Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Simpanan dari bank lain Premi penjaminan Beban lainnya
123.206.282 18.774.932 9.150.301 2.188.555 2.305
83.104.260 16.024.883 14.522.590 2.343.250 2.875
Jumlah
153.322.375
115.997.858
Ekshibit E/48
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PENDAPATAN LAIN – LAIN 2009
2008
Jasa transfer dana Administrasi kredit Administrasi nasabah Biaya notaril Operasional lainnya Buku cek / BG Administrasi - valas Transaksi ATM bersama Ongkos tolakan Penutupan rekening Denda dan pokok bunga Penggantian materai Lain-lain
204.668 179.250 125.113 36.487 36.327 28.340 26.971 18.328 18.175 14.678 14.239 5.322 2.326
94.659 152.400 96.813 135 4.434 23.444 8.173 1.962 40.125 15.030 534.410 5.270 20.489
Jumlah
710.224
997.344
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Penyusutan Sewa Promosi Pemeliharaan gedung Kendaraan Telepon, teleks, dan faks Jasa profesional Pencadangan imbalan kerja karyawan Lain-lain Jumlah
(Catatan 9)
(Catatan 19)
2009
2008
9.777.257 3.824.544 3.492.363 1.153.926 785.305 755.690 418.750 199.708 7.446.947
5.385.709 2.019.304 2.886.812 703.364 564.275 985.063 734.805 130.253 3.306.043
27.854.490
16.715.628
30. GAJI DAN TUNJANGAN 2009
2008
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Beban pelatihan Lain-lain
11.749.914 4.584.037 1.569.900 1.755.573
7.057.731 3.173.215 687.016 1.056.299
Jumlah
19.659.424
11.974.261
Ekshibit E/49
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. (PENAMBAHAN) PEMULIHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF 2009 Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
(Catatan (Catatan (Catatan (Catatan
Jumlah
5c) 6e) 7e) 8f)
( (
2008
( (
135.479) ( 939.500) 902.275 ( 3.396.693) ( 752)
89.253) 981 2.423.036) 5.006.313) -
(
3.570.149) (
7.517.621)
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif: 2009
2008
Awal Penambahan penyisihan selama periode berjalan
( (
10.375.586 ) ( 3.570.149 ) (
2.857.965 ) 7.517.621 )
AkhIr
(
13.945.735 ) (
10.375.586 )
32. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN a. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2009 Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
22.439.056
2.904.627.526 7,73
2008
12.100.033
1.510.882.208 8,01
b. Laba Per Saham Dilusian Dalam perhitungan laba bersih dilusian jumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredar disesuaikan dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank memiliki potensi saham yang bersifat dilutif dalam bentuk Waran.
Ekshibit E/50
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: 2009 Kewajiban Direksi dan karyawan Simpanan nasabah - Giro Simpanan nasabah - Tabungan Simpanan nasabah - Deposito
(Catatan 12) (Catatan 13) (Catatan 14)
1 50.218 51.125
Persentase terhadap jumlah kewajiban
6.429 38.204
101.344
44.633
0,003%
0,003%
2009 Beban bunga Direksi dan karyawan
2008
4.100
2008 2.720
Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
34. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: 31 Desember 2009 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain
SGD (Penuh) 4.574 -
USD (Penuh)
Rupiah
294.852 534.985 2.687.424 10.000.000 8.278.949 9.425.000 281.302
2.770.134 5.026.184 25.279.015 93.950.000 77.780.724 88.547.875 2.642.828 295.996.760
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan nasabah Biaya yang harus dibayar dan kewajiban lain-lain Hutang pajak
-
5.582 20.245.229 1.986.528 9.957
52.441 190.203.923 18.663.434 93.541 209.013.339
Aset bersih
86.983.421
Ekshibit E/51
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 31 Desember 2008 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain
SGD (Penuh) 4.574 -
USD (Penuh)
Rupiah
11.805 304.985 760.309 6.102.000 1.000.000 212.319
128.675 3.324.336 8.322.066 66.511.800 10.900.000 2.314.283 91.501.160
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan nasabah Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Hutang pajak
-
115 9.071.838 27.460 2.434
1.253 98.883.039 299.316 26.536 99.210.144
Kewajiban bersih
(
7.708.984 )
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut. Jika posisi aset bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 disajikan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal 22 Maret 2010, tanggal laporan auditor independen (Rp 9.120,00 untuk 1 USD, Rp 6.514,75 untuk 1 SGD), aset bersih tersebut akan turun sebesar Rp 2.546.053.
35. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan, termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit, yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan, termasuk, namun tidak terbatas pada, ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya. Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.
Ekshibit E/52
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar. 31 Desember 2009
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
ASET Kas 6.882.828 6.882.828 Giro pada Bank Indonesia 109.532.685 109.532.685 Giro pada bank lain 28.791.343 28.791.343 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 488.752.632 Efek-efek 1.503.580.698 Kredit yang diberikan 1.217.151.941 Aset tetap 87.631.334 87.631.334 Aset lain-lain 30.803.629 27.892.076
488.752.632 748.542.473 2.100.000 160.962.096 591.976.129 57.065.253 178.186.567 219.445.533 749.655.154 12.799.434 2.911.553 -
3.473.127.090 260.730.266 1.297.271.911 178.186.567 221.545.533 749.655.154 12.799.434 160.962.096 591.976.129 Penyisihan penghapusan (
13.945.735 ) 3.459.181.355
Ekshibit E/53
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Desember 2009
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
439.419.891 112.722.343 137.279.766 1.250.000 -
-
-
-
111.316.680 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah 2.451.524.112 305.676.162 Simpanan dari bank lain 217.120.060 5.036.660 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 247.098.437 Hutang pajak 8.233.388 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 1.192.654 Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 28.911.189 10.247.755 Pencadangan imbalan pasca-kerja 589.197 589.197
1.456.425.949 210.833.400
2.954.669.037 321.549.774
1.812.881.231
135.781.757 8.233.388
1.192.654
414.083 -
17.211.079 -
1.038.273 -
569.197.650 113.760.616 137.279.766
Perbedaan jatuh tempo
518.458.053 ( 60.819.508 ) ( 515.609.320 )( 391.011.083 ) 107.784.917 612.375.388 12.799.434 160.962.096 591.976.129
Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
504.512.318
Ekshibit E/54
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Desember 2008
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset lain-lain
3.088.296 46.886.299 15.243.483
3.088.296 46.886.299 15.243.483
137.858.363 738.417.046 677.415.027 73.887.864 21.348.477
73.887.864 16.115.754
1.714.144.855 155.221.696 Penyisihan penghapusan
(
10.375.586) 1.703.769.269
137.858.363 49.945.046 2.476.000 12.529.000 6.051.844 189.696.828 108.253.244 353.953.546 22.901 371.167 1.556.674
9.353.000 19.803.000 644.311.000 6.558.944 12.737.580 163.041 3.158.086 36.190 87.705
193.855.253 189.719.729 111.100.411 368.039.220 19.070.030 32.576.770 644.561.746
Ekshibit E/55
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Desember 2008
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah 1.000.260.281 170.511.077 Simpanan dari bank lain 171.074.012 2.824.012 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 324.097.111 Hutang pajak 4.022.772 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 146.864 146.864 Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban 10.744.052 1.294.684 lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja 389.489 389.489
654.820.638 167.500.000 249.524.662 4.022.772 -
-
63.720.907 39.601.523 750.000 74.572.449 -
9.164.605 -
-
-
1.510.734.581 175.166.126 1.075.868.072 148.207.961 39.601.523
Perbedaan jatuh tempo
203.410.274(
Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
193.034.688
71.606.136 -
284.763 71.890.899
19.944.430)( 882.012.819) 41.511.768 71.498.888 296.148.321 19.070.030 32.576.770 644.561.746
Ekshibit E/56
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan, fasilitas giro, dan instrumen rekening administratif. Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan, melaksanakan, serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan. Selain itu, risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan, batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima, serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian. Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market), pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR), serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.
38. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses, dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan, dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit, yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan keandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud, kesalahan proses, dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan.
39. RISIKO MANAJEMEN Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan. a. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Ekshibit E/57
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) a. Risiko Hukum (Lanjutan) Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif, dokumen legal yang lemah, konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum, grup legal bertugas untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum yang terjadi, menatausahakan setiap event yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum. b. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan, dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi, visi, dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, Bank telah membentuk, merumuskan, menyusun, dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank. Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. c. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain: citra (image), harga saham, dan konflik internal. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation, CSR (Corporate Social Responsibility), respon yang cepat terhadap keluhan nasabah, dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah. d. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan, ketentuan kehatihatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti:
Ekshibit E/58
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan) - Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN). - Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah: perubahan peraturan eksternal, komunikasi internal, budaya disiplin karyawan, dan infrastruktur. Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara: - Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. - Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan. - Memelihara hubungan baik dengan regulator. - E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal). 40. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit, dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank, sebagai berikut: 31 Desember 2009 Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran
Kredit
7.382.565 1.202.223.588
Treasuri
Jumlah
2.149.489.294 3.359.095.447 100.085.908 3.459.181.355
Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
2.474.868.755
19.856.088
448.154.554 2.942.879.397 11.789.640 2.954.669.037
31 Desember 2008 Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran
246.248.460
Kredit
422.953.511
Treasuri
Jumlah
953.364.056 1.622.566.027 81.203.242 1.703.769.269
Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
1.026.478.520
146.864
478.347.111 1.504.972.495 5.762.086 1.510.734.581
Ekshibit E/59
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Desember 2009
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional
142.949 137.934 480.170
119.624.970 17.093.870 193.690
101.305.599 -
221.073.518 17.231.804 673.860
Jumlah pendapatan
761.053
136.912.530
101.305.599
238.979.182
Beban Beban bunga Beban operasional lainnya
127.735.409 1.357.052
4.647.638
25.586.966 408.073
153.322.375 6.412.763
Jumlah beban
129.092.461
4.647.638
25.995.039
159.735.138
Pendapatan segmen – Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan
79.244.044 36.364 (
49.838.686 )
Pendapatan operasional – Bersih Pendapatan non operasional Beban non operasional
(
29.441.722 57.862 253.496 )
Laba sebelum pajak Beban pajak
(
29.246.088 6.807.032 )
Laba bersih 31 Desember 2008
22.439.056 Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional
380.694 39.718 272.678
102.777.721 60.064.158 163.222.573 11.688.718 11.728.436 686.810 ( 3.122.430 ) ( 2.162.942 )
Jumlah pendapatan
693.090
115.153.249
56.941.728
172.788.067
Beban Beban bunga Beban operasional lainnya
86.266.145 3.071.772
7.640.165
29.731.713 163.377
115.997.858 10.875.314
Jumlah beban
89.337.917
7.640.165
29.895.090
126.873.172
Pendapatan segmen – Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan
(
45.914.895 2.300.957 )
(
25.479.062 )
Pendapatan operasional – Bersih Pendapatan non operasional Beban non operasional
(
18.134.876 2.386 1.219.288 )
Laba sebelum pajak Beban pajak
(
16.917.974 4.817.941 )
Laba bersih
12.100.033
Ekshibit E/60
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan”, Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan, serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar”: (disajikan dalam jutaan Rupiah) 2009 Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal - Tambahan modal disetor - Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak - Cadangan umum dan tujuan - Defisit tahun-tahun lalu - Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak - Laba bersih tahun berjalan - Laba tahun-tahun lalu Jumlah Modal Inti B. Modal Pelengkap Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Modal Pinjaman Jumlah Modal Pelengkap Jumlah Modal C. Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko pasar D. Rasio Kecukupan Modal - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko pasar
2008
453.265
151.088
7.522 17.036 4.250 11.220 -
20.660 9.186 5.319 -
493.293
186.253
10.956 -
7.104 -
10.956
7.104
504.249
193.357
1.077.751
680.738
1.130.058
754.596
46,79%
28,40%
44,62%
25,62%
Jumlah kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
Ekshibit E/61
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No. 7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: (disajikan dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2009 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Aset 294.175 31
Posisi devisa neto
Kewajiban 210.068 -
84.107 31 84.138
Jumlah modal
504.249
Rasio PDN (Keseluruhan)
31 Desember 2008 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Jumlah modal Rasio PDN (Keseluruhan)
16,69%
Aset 90.801 35
Posisi devisa neto
Kewajiban 99.204 ( -
8.403 ) 35
(
8.368) 193.357 4,33%
Ekshibit E/62
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. RASIO LAINNYA 2009 (%)
2008 (%)
Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO
1,42 6,50 4,64 86,03
1,14 6,54 4,36 88,36
Likuiditas LDR
49,65
67,72
44. INFORMASI TAMBAHAN Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003, manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut:
Risiko Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategik Kepatuhan
2009
2008
Moderat Moderat Moderat Moderat Moderat Rendah Moderat Moderat
Rendah Moderat Tinggi Moderat Moderat Rendah Moderat Rendah
45. PERJANJIAN PENTING a.
Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
b.
Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000.
Ekshibit E/63
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) c.
Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010.
d.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
e.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang sama apabila tidak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masingmasing pihak.
f.
Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
g.
Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
h.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010.
i.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumen-dokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011.
Ekshibit E/64
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) j.
Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2009 sampai dengan 31 Mei 2010.
k.
Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 15 Mei 2010.
l.
Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011.
46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut: − PPSAK 2 : Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang, − PPSAK 3 : Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, − PPSAK 4 : Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana, − PPSAK 5 : Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing. Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut: a.
PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.
b.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
Ekshibit E/65
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (Lanjutan) c.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut: − PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, − PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, − PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, − PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, − PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, − PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, − PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, − PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, − ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, − ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, − ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan, − ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik, − ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer, Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya. Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. 47. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan, meskipun mungkin dari segi prospek bisnis, Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang.
Ekshibit E/66
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit, pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieliminasi ke akun-akun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Cadangan umum; b. Cadangan khusus; c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual, selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain); d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal); e. Modal saham. Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini: Sebelum Setelah Kuasi Kuasi Reorganisasi Reorganisasi ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek – Bersih Kredit yang diberikan – Bersih Aset tetap – Bersih Aset lain-lain
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
JUMLAH ASET
825.755.247
825.755.247
Ekshibit E/67
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini (Lanjutan): KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 31 Maret 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208 saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset tetap Cadangan umum Defisit
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
724.667.026
724.667.026
371.000.000 101.088.221 3.841.498 13.824.703 ( 287.577.980) -
JUMLAH EKUITAS
101.088.221
101.088.221
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
825.755.247
825.755.247
48. INFORMASI KOMPARATIF Manajemen melakukan penyesuaian terhadap penyajian laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dengan mereklasifikasi akun tertentu dari laporan keuangan tersebut agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
31 Desember 2008 Kewajiban Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Kewajiban segera
Sebelum reklasifikasi
10.744.052 ( -
Reklasifikasi
2.014.546 ) 2.014.546
Setelah reklasifikasi
8.729.506 2.014.546
Manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian dan reklasifikasi tersebut di atas akan memberikan informasi keuangan dan aktivitas Perusahaan secara lebih wajar.
49. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2010.