LAPORAN PENELITIAN
Pengaruh Penerapanmetode Role Playing ( Bermain Peran) Terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris dalam Pembelajaran Mata Kuliah Speaking pada Mahasiswa Semester Tiga Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pancasakti Tegal
Oleh: 1. Drs. H. Rofiudin, M.Hum (Ketua) 2. Nur Laila Molla,S.Pd.,M.Hum. (Anggota) 3. Fajar Prihatini,M.Pd. (Anggota)
NIPY: 5551121964 NIPY: 20262111965 NIPY: 20362091982
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2014
i
ii
ABSTRAK Mahasiswa semester 3 Jurusan PBI FKIP UPS Tegal mempunyai kesulitan dalam mengikuti Mata Kuliah Bahasa Inggris, terutama dalam aspek berbicara. Oleh karena itu, digunakan teknik role-playing untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbicara, dalam hal penggunaan ungkapan meminta, memberi, dan menolak atau mengingkari pendapat. Metoda penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diterapkan pada 25 mahasiswa semester 3 Jurusan PBI FKIP UPS Tegal. Pengumpulan data menggunakan tabel observasi dan test. Pengumpulan data juga dilengkapi dengan tes penampilan mahasiswa bermain peran dengan menggunakan rubrik penilaian. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan kemampuan siswa berbicara pada siklus pertama, kedua, dan
ketiga. Pada siklus pertama
hasil
kemampuan
rata-rata
mahasiswa berbicara adalah rendah, hanya mencapai 54.08. Meningkat menjadi 63.08 pada siklus kedua. Dan menunjukan peningkatan pada siklus ketiga menjadi 70.40. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menggunakan teknik role-playing dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa berbicara dalam Bahasa Inggris.
Kata kunci : Kemampuan berbicara, teknik role-playing, dan siklus
iii
PRAKATA Puji syukur Alhamdulillah, kami ucapkan kepada Allah,SWT atas rakhmat dan hidayahnya sehingga penulisan laporan hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Perkenankan kami mengucapkan terimaksih sedalam-dalanya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Wahyono, S.H.,M.S., selaku Rektor Universitas Pancasakti Tegal. 2. Bapak Dr. Dino Rozano, M.Pd., selaku Kepala Lembaga Penelitian Universitas Pancasakti Tegal. 3. Bapak Dr. Yayat Hidayat Amir, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal. 4. Para mahasiswa Semester tiga Program Studi PBI FKIP Universitas Pancasakti Tegal yang telah bersedia menjadi responden dari penelitian ilmiah ini. 5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Kami menyadari bagaimanapun Laporan Penelitian ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari pihak manapun dengan baik sebagai masukan demi penyempurnaan pelaksanaan penelitian dikemudian hari. Akhir kata, semoga Laporan Penelitian ini dapat berguna bagi mereka yang akan melakukan penelitian bidang pembelajaran khususnya bidang metoda pembelajaran Roleplaying. Terimakasih.
Tegal, 22 Desember 2014
Peneliti
iv
DAFTAR ISI Hal Halaman Judul
i
Halaman Pengesahan
ii
Abstrak
iii
Prakata
iv
Daftar Isi
v
Daftar Tabel
vii
Daftar Lampiran
viii
BAB I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
2
C. Pembatasan Masalah
3
D. Perumusan Masalah
3
E. Tujuan Penelitian
3
F. Manfaat Penelitian
4
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PERUMUSAN HIPOTESIS
5
A. Kajian Teori
5
B. Kerangka Berpikir
9
C. Perumusan Hipotesis
10
BAB III. METODE PENELITIAN
11
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
11
B. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel
11
C. Variabel Penelitian
12
D. Instrumen Penelitian
12
E. Teknik Analisis Instrumen
13
F. Teknik Analisa Data
15
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
17
A. Hasil Penelitian
17
B. Pembahasan
19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
22
A. Kesimpulan
22
B. Saran-saran
22 v
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
Tabel 1. Nilai Rata-Rata mahaiswa dalam siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga 18 Tabel 2. Nilai Rerata setiap aspek Penilaian
19
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Nilai Speaking responden Siklus 1
Lampiran 2.
Nilai Speaking responden Siklus 2
Lampiran 3.
Nilai Speaking responden Siklus 3
Lampiran 4.
Speaking Test Score Sheet
Lampiran 5.
Uji Statistik Rerata seluruh Siklus
Lampiran 6.
Rincian Anggaran Penelitian
Lampiran 7.
Biodata Ketua dan Anggota Penelitian
Lampiran 8.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkaan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris berhubungan dengan banyak variable sebagai penentu keberhasilan proses pembelajaran.Saat ini pembelajaran bahasa inggris merupakan sebuah materi pokok yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa atau mahasiswa di berbagai jenjang institusi pendidikan di Indonesia.Salah satu pembelajaran bahasa inggris yang harus dikuasai oleh siswa adalah speaking. Khusus dalam pembelajaran bahasa inggris terdapat salah satu skill atau kemampuan yang harus dikuasai yaitu speaking atau berbicara.Speaking atau berbicara merupakan skill atau kemampuan dasar untuk menguasai bahasa inggris.Untuk meningkatkan kemampuan speaking kita kita harus berlatih untuk berbicara agar kita terbiasa. Berbicara adalah salah satu cara untuk mengkomunikasikan ide baik secara lisan maupun tulisan kepada pihak lain. Model pembelajaran Speaking, selama ini masih mengandalkan model menghapalkan dialog kemudian maju ke depan kelas untuk mempraktekannya. Untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang tidak monoton, Salah satu nya adalah dengan menerapkan metodeRole Playing (Bermain Peran). Kegiatan menghafalkan dialog ini dilakukan biasanya karena guru/dosen ingin agar kegiatan pembelajaran cepat selesai tanpa repot-repot, atau tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran speaking Speaking. Anggapan sementara, pembelajaran Speaking itu rumit dan butuh keberanian untuk memproduksi ucapan.Inilah
1
yang sering ditakutkan para mahasiswa. Mereka mengira Speaking itu butuh waktu lama dan sulit bagi mahasiswa untuk mengadaptasinya. Kebiasaan mahasiswa yang bersikap pasif dalam proses pembelajaran dapat mengakibatkan mahasiswa merasa takut dan malu untuk mempraktekan dimuka umum atau di depan mahasiswa lain.Untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang tidak monoton, Salah satu nya adalah dengan menerapkan metodeRole Playing (Bermain Peran). Menurut Hamalik (2004: 214) bahwamodel role playing (bermain peran)adalah “model pembelajaran dengan cara memberikan peran-peran tertentu kepada peserta didik dan mendramatisasikan peran tersebut kedalam sebuah pentas”. Bermain peran (role playing) adalah salah satu model pembelajaran interaksi sosial yang menyediakan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif dengan personalisasi.Oleh karena itu, lebih lanjut Hamalik (2004: 214) mengemukakan bahwa “bentuk pengajaran role playing memberikan pada murid seperangkat/serangkaian situasi-situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru”. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapanan metode
Role Playing ( Bermain Peran) Terhadap Kemampuan
Berbicara Bahasa Inggris dalam Pembelajaran Mata Kuliah Speaking pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pancasakti Tegal”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan pada bagian terdahulu, permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana kemampuan berbicara Bahasa Inggris mahasiswa? 2
2. Bagaimana hubungan antara penggunaan metoderole playing dengan kemampuan berbicara Bahasa Inggris mahasiswa? 3. Apakah penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa inggris mahasiswa? C. Pembatasan Masalah Penelitian ilmiah ini dipusatkan hanya pada penerapan metode Role Playing terhadap kemampuan berbicara bahasa inggris dalam pembelajran mata kuliah speaking pada mahasiswa semester 3 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pancasakti Tegal tahun akademik 2014/2015. D. Perumusan Masalah Permasalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah metode Role Playing efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris dalam pembelajaran mata kuliah speaking. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat kemampuan berbicara Bahasa Inggris mahasiswa. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh positif (korelasi) antara penerapan metode role playing terhadap peningkatan kemampuan berbicara Bahasa Inggris. 3. Menegetahui apakah metode role playing sesuai diterapkan pada mata kuliah Speaking.
3
F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ilmiah ini diharapan memberikan manfaat, seperti: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ilmiah ini dapat memberi pemahaman pada para guru dan lingkungan akademisi untuk mengembangkan teknik pembelajaran, khusunya metode Role Playing dalam proses pembelajaran speaking bahasa inggris. 2. Manfaat Praktek a. Bagi guru bahasa inggris Hasil dari penelitian ini dapat mendorong para pendidik untuk mengajarkan mata kuliah speaking salah satunya dengan metode Role Playing. b. Bagi mahasiswa Hasil dari penelitian ilmiah ini dapat memotivasi para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris dalam proses pembelajaran mata kuliah speaking. c. Bagi pembaca Hasil penelitian memberikan lebih banyak informasi tentang pengaruh penerapan metode Role Playing bagi pembelajaran speaking.
4
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Teori Communicative Language Teaching (CLT) CLT bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pengajaran bahasa dan untuk mengembangkan teknik danprosedur untuk kemampuan bahasa pengajaran yang didasarkan pada aspek saling bergantung bahasa dan komunikasi.Kompetensi komunikatif meliputi kompetensi gramatikal, sosiolinguistik, dan strategi.Komunikatifkemampuan bahasa meliputi pengetahuan atau kompetensi dan kecakapan dalam penerapan kompetensi tersebut dipenggunaan bahasa komunikatif, kontekstual, dan sesuai.Communicative
approach in
language teaching starts from a theory of language as communication. The goal of language teaching is to develop communicative competence (Richard and Rodger, 1999: 69).Pendekatan komunikatif pembelajaran bahasa haruslah beryujuan akhir pada peningkatan kompetensi berbicara dalam hal ini adalah kompetensi berbicara Bahasa Inggris. Proses pembelajaran bahasa pada akhirnya tidak hanya evaluasi akhir, tetapi juga penekanan pada bagaimana metode pembelajaranya. Seperti pendapat berikut CLT is the name which was given to a set of beliefs which included not only a re-examination of what aspect of language to teach, but also in a shift in emphasis in how to teach. The “what to teach” aspect of the communicative approach stressed the significance of language function rather than focusing solely on grammar and vocabulary. A guiding principle was to train students to use these language forms appropriately in variety of context and for a variety of purposes. The “how to teach aspect” of communicative approach is closely related to the idea that language learning will take care of its self and that plentiful exposure to language in use and 5
plenty of opportunities to use it are vitally important for students’ development and skill (Harmer, 1998: 84).
2. Aktifitas Pembelajaran Communicative Language Teaching (CLT) Pada jenis pembelajaran ini peserta didik dalam hal ini mahasiswa diharapkan untuk berkomunikasi secara oral dan menguasai seluruh komponen kompetensi komunikatif. Seperti pendapat Jeremy Harmer (1998: 1) bahwa During learning process of CLT, students’ are hoped to communicate orally and conquer all components of communicative competence and teacher is being motivator, assessor, facilitator, and corrector during students’ discussion or speaking in front of the class. In addition, the teacher also should make their lesson interesting so the students don’t fall asleep during learning English. Masih pendapat dari ahli yang sama pada halaman lain disebutkan bahwa Learning activities in CLT focuses on real oral communication with variety of language without too focus on form of grammatical patterns if distinguished with non-communicative activities which only focus on how to construct the sentences that based on terms of grammatical during learning process of English (Harmer, 1998: 85).
3. Role Playing (Bermain Peran) Uno (2008: 25) menyatakan bahwa: Model pembelajaran bermain peran (role playing) adalah model yang pertama, dibuat berdasarkan asumsi bahwa sangatlah mungkin menciptakan analogi otentik ke dalam suatu situasi permasalahan kehidupan nyata, kedua bahwa bermain peran dapat mendorong murid mengekspresikan perasaannya dan bahkan melepaskan, ketiga bahwa proses psikologis melibatkan sikap, nilai dan keyakinan kita serta mengarahkan pada kesadaran melalui keterlibatan spontan yang disertai analisis. 6
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa model role playing adalah model bermain peran dengan cara memberikan peran-peran tertentu atau serangkaian situasi-situasi belajar kepada murid dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh dosen dan didramati-sasikan peran tersebut kedalam sebuah pentas. Langkahlangkah pembelajaran Menurut Suherman (2009: 7) bahwa sintak dari model pembelajaran role playing adalah: 1)
Dosen menyiapkan skenario pembelajaran
2)
Menunjuk beberapa mahasiswa untuk mempelajari skenario tersebut
3)
Pembentukan kelompok mahasiswa
4)
Penyampaian kompetensi
5)
Menunjuk mahasiswa untuk melakonkan skenario yang telah dipelajarinya
6)
Kelompok mahasiswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon.
7)
Presentasi hasil kelompok
8)
Bimbingan penyimpulan dan refleksi.
Selanjutnya menurut Uno (2008: 26) bahwa:Prosedur bermain peran terdiri atas sembilan langkah, yaitu: (1) persiapan/pemanasan, (2) memilih partisipan, (3) menyiapkan pengamat (observer), (4) menata panggung atau tempat bermain peran, (5) memainkan peran, (6)diskusi dan evaluasi, (7) memainkan peran ulang, (8) diskusi dan evaluasi kedua, dan (9) berbagi pengalaman dan kesimpulan. 1)Persiapan atau pemanasan Dosen berupaya memperkenalkan mahasiswa pada permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi semua orang perlu mempelajari dan menguasainya. Hal ini bisa muncul dari imajinasi mahasiswaatau sengaja disiapkan oleh dosen. Sebagai contoh, dosen menyediakan suatu cerita untuk dibaca di depan kelas. Pembacaan cerita 7
berhenti jika dilema atau masalah dalam cerita menjadi jelas.Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan pertanyaan oleh dosen yang membuat mahasiswa berpikir tentang hal tersebut. 2) Memilih pemain (partisipan) Mahasiswa dan dosen membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang akan memainkannya. Dalam pemilihan pemain, dosen dapat memilih mahasiswa yang sesuai untuk memainkannya (jika mahasiswa pasif atau diduga memiliki keterampilan berbicara yang rendah) atau mahasiswa sendiri yang mengusulkannya. 3) Menata panggung (ruang kelas) Dosen mendiskusikan dengan mahasiswa di mana dan bagaimana peran itu akan dimainkan serta apa saja kebutuhan yang diperlukan. 4) Menyiapkan pengamat (observer) Guru menunjuk mahasiswa sebagai pengamat, namun demikian penting untuk dicatat bahwa pengamat di sini harus juga terlibat aktif dalam permainan peran. 5) Memainkan peran Permainan peran dilaksanakan secara spontan. Pada awalnya akan
banyak
mahasiswa yang masih bingung memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang seharusnya ia lakukan. Bahkan mungkin ada yang memainkan peran yang bukan perannya.Jika permainan peran sudah terlalu jauh keluar jalur, dosen dapat menghentikannya untuk segera masuk ke langkah berikutnya. 6) Diskusi dan evaluasi Dosen bersama dengan mahasiswa mendiskusikan permainan tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan. Usulan perbaikan akan muncul, mungkin
8
ada mahasiswa yang meminta untuk berganti peran atau bahkan alur ceritanya akan sedikit berubah. 7) Bermain peran ulang Permainan peran ulang seharusnya berjalan lebih baik, mahasiswa dapat memainkan perannya lebih sesuai dengan skenario. 8) Diskusi dan evaluasi kedua Pembahasan diskusi dan evaluasi kedua diarahkan pada realitas. Mengapa demikian? Pada saat permainan peran dilakukan banyak peran yang melampaui batas kenyataan, sebagai contoh seorang mahasiswa memainkan peran sebagai pembeli, ia membeli barang dengan harga yang tidak realistis. Hal ini dapat menjadi bahan diskusi. 9) Berbagi pengalaman dan diskusi Mahasiswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Misalnya mahasiswaakan berbagi pengalaman tentang bagaimana mahasiswa menjadi seorang dokter. Kemudian dosen
membahas bagaimana sebaiknya mahasiswa menghadapi situasi tersebut.
Seandainya jadi
dokter dari mahasiswa tersebut, sikap seperti apa yang sebaiknya
dilakukan, mahasiswa akan belajar tentang kehidupan B. Kerangka Berpikir Berdasarkan pembahasan teoritis sebelumnya, kerangka berpikir penelitian ilmiah ini bisa digambarkan. Perlakuan berbeda diberikan pada dua grup sampel. Grup tersebut adalah eksperimental grup dan control group. Eksperimental grup diajarkan mengunakan metode Role Playing. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok kelompok kecil terdiri dari lima sampai enam anggota. Kemudian setiap kelompok diberikan tema untuk dimainkan. Dosen/instruktur memberikan waktu yang cukup bagi setiap kelompok untuk mempersiapkan diri 9
dan berlatih dengan baik. Pada akhirnya, setiap kelompok menampilkan performa mereka sambil kelompok lain melakukan observasi terhadap grup yang sedang tampil. Nantinya, grup lain harus memberikan komentar atas grup yang menampilkan peranya. Sementara itu, grup control diajar menggunakan menggunakan teknik pembelajaran satu arah. Dimana dosen hanya memberi materi, tanpa mengedepankan aspek komunikasi dua arah. Hal ini dilakukan untuk nantinya melakukan perbandingan antara kedua kelompok Metode Role Playing membantu para mahasiswa mengembangkan ide percakapan situasional dalam bahasa inggris sesuai dengan tema yang diberikan dosen untuk tiap grup. Disamping itu peserta dalam satu kelompok harus mampu mensinkronkan antara percakapan yang diproduksi dan olah peran yang dilakoninya. Hal ini membutuhkan keterampilan dan kordinasi tim dalam satu kelompok. C. Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah sebuah jawaban sementara berdasarkan permasalahan dalam riset, dan hal itu dapat dibuktikan dengan pengumpulan data (Arikunto, 2010:110). Hipotesis dari penelitian ilmiah ini diformulasikan sebagai berikut: “(1) Mahasiswa yang diajarkan dengan Metode Role Playing akan meningkat kemampuan speaking-nya daripada mahasiswa yang tidak diajarkan dengan Metode Role Playing. (2) Penerapan Metode Role Playing dalam pembelajaran mata kuliah speaking berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berbicara/speaking dalam bahasa inggris.”
10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Peneltian ilmiah ini menggunakan data kuantitatif dan analisa statistik untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Role Playing terhadap kemampuan berbicara Bahasa Inggris. Data dikumpulkan menggunakan Observasi, Tes dan Angket/Quastionaire. 2. Desain peneltian Penelitian ilmiah ini akan dilaksanakan pada mahasiswa semester 3, Jurusan PBI, FKIP UPS Tegal, tahun akademik 2014/2015. Dua grup akan digunakan dalam penelitian ilmiah ini. Dengan kata lain, ada dua grup sampel yang dipilih secara acak; kedua grup tersebut adalah grup eksperimen dan grup control. Grup eksperimen diajarkan menggunakan Metode Role Playing, sedangkan grup control diajarkan menggunakan cara konvensional. Lalu, tes lisan digunakan dalam peneltian ilmiah ini. Tes ini diterapkan terhadap dua kelompok tersebut. Pada bagian akhir, data yang didapatkan dianalisa menggunakan t-test. B. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan PBI UPS Tegal Semester III/Ganjil Tahun Akademik 2014/2015.Jumlah total populasi adalah 112 mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah Populasi Homogen dimana sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama. Riduwan (2009:54) menyatakan bahwa ,’Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.” 11
2. Sampel Sampel diambil dari populasi itu sendiri yaitu mahasiswa semester 3, jurusam PBI FKIP UPS Tegal. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik random sampling digunakan untuk mengambil sampel pada penelitian ilmiah ini. Pada awalnya, dua kelas sebagai sampel secara acak dari lima kelas mahasiswa semester tiga, FKIP UPS Tegal tahun akademik 2014/2015. Kemudian dari dua kelas yang masing masing berisi 25 orang, diambil secara acak nantinya dua grup yang berisi 25 mahasiswa. Satu kelas untuk grup eksperimen dan satu kelas sisanya untuk grup control. C. variable Penelitian Variable dibagi menjadi variable independen dana variable dependen (Arikunto, 2010:162). Variable-variabel penelitian ilmiah ini adalah: 1. Independen variable : Metode Role Playing Variable ini akan diterapkan tindakan kelas berupa tiga siklus dimana menerapkan tiga materi bahasan untuk dilaksanakan dengan metoda Role Playing. Materi tersebut adalah : Expressions For Asking, Giving, And Refusing Opinion 2. Dependent variable
: pembelajaran Speaking konvensional
Variable ini tidak diterapkan Metoda Role Playing. D. Istrumen Penelitian Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah: 1. Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku dan kemampuan berbicara bahasa inggris selama pelaksanaan Role Playing untuk grup eksperimen dan selama pelaksanaan 12
pembelajaran speaking konvensional. Hal ini juga untuk mengamati perubahan perubahan yang diharapkan muncul selama pelaksanaan treatment pada grup eksperimen. 2. Tes Tes speaking digunakan terhadap grup eksperimen dan grup control. Pelaksanaan tes ini dilaksanakan sebelun dan sesudah treatment. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan kemampuan berbicara anggota baik grup eksperimen ataupun grup control. E. Teknik Analisa Instrumen Digunakan dua cara untuk menguji instrument, yaitu: a. Validitas An instrument could be categorized valid if it could measure the data from a variable which would be assessed exactly. In other words, a test is said to be valid when it could measure what to be measured. Validity is devided into logical validity and empirical validity (Griffin,2006). Validitas logis digunakan dalam penelitian ini. Untuk menghitung validitas logis menggunakan validitas konten dan validitas konstruksi. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara dalam bahasa inggris mahasiswa. b. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat stabilitas instrument. Hal ini berarti bahwa kapanpun tes digunakan pada waktu berbeda, tes seharusnya menghasilkan hasil yang sama. Reliabilitas adalah sebuah karakteristik yang diperlukan dari tes apapun. Sebuah tes yang reliabel adalah konsisten dan dependable (Arikunto, 2010:221). Sesudah tes-nya valid, kemudian diukur lagi ke reliabiliasnya. Speaking mahsiswa harus diukur secara konsisten. Dengan kata lain, skalanya harus dapat dilakukan 13
dengan cara yang sama pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, standat penilaian digunakan untuk menilai kemampuan berbicara mahasiswa dalam penelitian ini. Rubrik Penilaian Speaking Aspects Fluency
Meaning clearance
Spelling
Intonation
Inspiration
Description very smooth Smooth Current, but there are doubts In case of doubt It is difficult to produce words All speech is clear Most obvious Fraction clear All speech is difficult to understand All speech cannot be understood All right speech Most of the right speech A small part of right speech Almost all of speech is not true All speech is not true correct intonation Intonation largely true Fraction correct intonation Intonation all wrong word without intonation very good pretty good poorly not good No inspiration
Maximum score
: 100
Final score
:
Minimum Passing Grade
: 70.00
x 100
14
Score 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
E. Teknik Analisa Data Data dianalisa menggunakan t-test formula. Hal ini untuk mengetahui apakah mahasiswa yang diajar menggunakan metode Role Playing meningkat kemampuan berbicara bahasa inggrisnya daripada mahasiswa yang diajar speaking menggunakan metode konvensional. Untuk menganalisa data digunakan beberapa formula, sebagai berikut: 1. Mean Mean adalah skor rata rata dari data riset. : Mean : skor total n
: jumlah sampel
2. Median Median adalah skor tengah data hasil penelitian. 3. Modus Modus adalah skor data yang sering keluar. 4. Standar Deviasi Standar Deviasi adalah tingkat rata rata dari serangkaian skor deviasi dari mean.
s.d.
( x x) 2 n
s.d
: Standar Deviasi
Σ(x- x )2
: jumlah kuadrat mean
n
: jumlah sampel
15
5. Varian Varian adalah quadrat dari standar deviasi.
Keterangan: S2
: varian
S1
: standar deviasi grup eksperimen
S2
: standar deviasi grup control
n1
: jumlah sampel grup eksperimen
n2
: jumlah sampel grup kontrol
6. Perhitungan t-test : t*
x2 2 1
s n1
x1 s22 n2
16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hail Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap penelitian tindakan kelas. Mereka merencanakan, bertindak, melakukan observasi, dan fase refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, ada tiga data yang telah dikumpulkan. data diambil dari rubrik penilaian, tabel observasi, dan catatan lapangan. Dalam rubrik penilaian peneliti menilai lima aspek keterampilan berbicara untuk mengetahui hasil siswa berbicara kemampuan dalam melakukan ekspresi role-playing. Berdasarkan skor Analisis rubrik, mean skor kemampuan mahasiswa berbicara dalam menggunakan ekspresi pendapat dalam siklus pertama adalah 54,08. Skor mahasiswa menunjukkan dari 25 siswa, 3 mahasiswa mendapat nilai 70 atau lebih tinggi (10%), 22 mahasiswa mendapatkan nilai di bawah 70 (90%). Ini berarti hasil siklus pertama adalah rendah. Pada siklus kedua nilai rata-rata mahasiswa untuk kemampuan berbicara dalam menggunakan ekspresi pendapat adalah 63,08. skor mahasiswa menunjukkan dari 25 siswa, 10 mahasiswa mendapat nilai 70 atau lebih tinggi (40%), 15 mahasiswa mendapatkan nilai di bawah 70 (60%). Ini berarti kemampuan mahasiswa tidak bisa mencapai standar minimum berbicara skor 70, dengan kata lain nilai rata-rata kemampuan mahasiswa berbahasa masih tidak memuaskan.
Dan kemudian, nilai rata-rata mahasiswa berbicara dalam menggunakan ekspresi
pendapat pada siklus ketiga meningkat menjadi 70,40 yang mencapai standar yang sukses. Berdasarkan klasifikasi tabel kemampuan berbahasa mahaiswa meningkat. Peningkatan nilai rata-rata mahasiswa pada setiap siklus dapat dilihat pada grafik 1. Dan untuk memperjelas nilai rata-rata di setiap aspek berbicara dapat dilihat pada tabel 2.
17
Dalam tabel checklist pengamatan, tabel digunakan untuk menulis deskripsi dengan kolaborator dalam mengamati perilaku pengajar dan mahasiswa saat melakukan kegiatan bermain peran dalam setiap siklus. Sementara catatan lapangan adalah catatan ditulis oleh dosen ketika teknik bermain peran diterapkan pada mahasiswa. Pada siklus pertama, ditemukan mahasiswa tidak mengikuti pelajaran dengan baik dan mereka berbicara satu sama lain. Ketika dosen memberikan penjelasan mahasiswa tampak agak kebingungan. Kemudian pada siklus kedua, para mahasiswa tidak sibuk dengan urusan mereka sendiri, namun mereka memperhatikan penjelasan dosen dan mereka bisa menjawab pertanyaan dosen secara aktif. Dan siklus ketiga, Mereka juga tidak tampak bingung lagi dan tahu apa yang akan mereka pelajari. Namun demikian, masih adanya beberapa mahasiswa tidak mengikuti kegiatan dengan baik dan mereka berbicara satu sama lain. Namun ada peningkatan dari siklus pertama ke siklus ketiga. Tabel 1. Nilai Rata-Rata mahaiswa dalam siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus 1
Siklus 2
18
Siklus 3
Rata-rata siklus pertama adalah 54,08. Pada siklus kedua skor rata-rata adalah 63,08 dan meningkat menjadi 70,40 pada siklus ketiga. Untuk memperjelas nilai rata-rata di setiap aspek berbicara dalam dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 2. Nilai Rerata setiap aspek Penilaian 3
2.5 Fluency
2
Meaning Clearance Spelling
1.5
Intonation Inspiration
1
0.5
0 Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
B. Pembahasan Berbicara sangat penting untuk dikuasai oleh mahasiswa sebagai alat komunikasi (Gordo Well, 1999). Mahasiswa diharapkan dapat mengekspresikan perasaan mereka, ide-ide, pendapat, dan pengalaman. Rendahnya kemampuan berbahasa membuat mahasiswa tidak dapat mencapai tujuan pengajaran berbicara Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa berbicara dalam menggunakan ekspresi dan pendapat dalam Bahasa Inggris. Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di PBI FKIP UPS Tegal, sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan untuk mengikuti perkuliahan terutama dalam belajar berbicara Bahasa Inggris . Ini disebabkan beberapa aspek keterampilan berbahasa. Kebanyakan 19
dari mereka kurang penguasaan kosakata, pengucapan yang salah, dan membuat kesalahan dalam tata bahasa, sehingga mereka tidak bisa berbicara dengan lancar. Dengan menggunakan role playing mereka diharapkan untuk memecahkan masalah mereka dalam berbicara. Dengan demikian, penulis menggunakan teknik role play untuk meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris, karena role play yang memberikan kesempatan untuk menunjukkan bagaimana menggunakan bahasa Inggris dalam situasi nyata dan membuat mereka fokus pada komunikasi. Berdasarkan hasil siswa kinerja berbicara dalam siklus pertama skor mahasiswa hanya 54,075. Dari Dua puluh lima mahasiswa hanya tiga mahasiswa yang komunikatif. Dapat disimpulkan rata-rata mahasiswa PBI Semester 3 FKIP UPS Tegal memiliki masalah pada kemampuan berbahasa Inggris mereka. Namun pada siklus kedua dosen sudah menyiapkan rencana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam siklus pertama. Ada beberapa perubahan yang dilakukan dalam untuk meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris. Media untuk diskusi yang berbeda dari siklus sebelumnya yang sudah akrab bagi mereka. Ini bertujuan untuk membuat mereka lebih menarik dalam diskusi. Peneliti juga membantu para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata yang cocok untuk membuat dialog berdasarkan gambar. Kemudian, dosen membimbing mahasiswa mengucapkan beberapa kata baru. Hasilnya nilai berbicara mahasiswa dalam siklus kedua menunjukkan peningkatan, meskipun mereka bukan mahasiswa yang mempunyai kemampuan komunikatif sangat baik tetapi rata-rata telah menunjukkan peningkatan. Menurut hasil nilai mahasiswa di siklus pertama dan siklus kedua, prestasi kemampuan berbicara mahasiswa dalam menggunakan ekspresi dan pendapat masih tidak memuaskan. Peneliti berharap rata-rata kemampuan mahaiswa bisa mencapai 70 atau lebih tinggi kemampuan berbicara berbahasa Inggris. Itulah sebabnya dalam siklus ketiga peneliti lebih fokus berlatih 20
percakapan setelah mahasiswa benar-benar memahami bagaimana melakukan dialog. Pada siklus ini, para mahasiswa tampak bersemangat dan lebih percaya diri karena mereka mengerti tentang peran mereka dan tahu apa yang harus mereka mainkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dalam siklus ketiga adalah 70,40. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian dari penelitian tindakan kelas cukup memuaskan. Para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan melalui teknik Role playing berbahasa Inggris.
21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Menggunakan role-playing sebagai teknik dalam mengajar berbicara Bahasa Inggris harus dikombinasikan dengan media seperti gambar dan video sebagai langkah pertama untuk melibatkan mahasiswa dalam situasi role-playing. Dengan menggunakan teknik ini dosen dapat membuat mahasiswa lebih aktif dan menciptakan suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Hal itu dibuktikan dengan hasil rata-rata skor test berbicara mahasiswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga. kemampuan berbicara para mahasiswa dalam menggunakan ekspresi menunjukkan peningkatan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis ingin mengusulkan beberapa saran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam proses belajar mengajar terutama dalam kegiatan belajar mengajar berbicara. Saran-saran yang akan disampaikan sebagai berikut: 1) Untuk membuat mahasiswa lebih aktif dan dalam proses belajar mengajar, dosen harus menggunakan teknik yang sesuai. Salah satu tekniknya adalah role-playing. Teknik ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam Berbahasa Inggris secara aktif. 2) Perlu bagi dosen mempersiapkan media untuk membuat mahasiswa memahami materi dengan mudah. 3) Sebelum penggunaan Role-playing; dosen harus memastikan bahwa mahasiswa mengerti dan memiliki informasi yang mereka butuhkan. 4) Dosen guru harus mengatur waktu dan ruang kelas secara efektif untuk menciptakan suasana yang menyenangkan selama proses belajar mengajar. 5) Teknik Role playing dapat digunakan dalam berbagai jenjang pendidikan , seperti SLTA, SLTP tidak hanya di perguruan tinggi yang bertujuan mebelajarkan berbicara Bahasa Inggris.
22
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Brown, Gillian and Yule, George. 1999. Teaching the spoken Language. Cambridge University Press Brown, H. D. 2001 Teaching by principal. An Interactive Approach to Language Pedagogy. (2nd ed) New York Addison Wesley Longman, Inc. Clark, 1997. The Foreign Language Learner. United States of America;Regent Publishing Company, Inc.
Griffin, Bryan W. 2006. Validity. Online. http://www.bwgriffin.com/gsu/courses/edur7130/content/validity.html (accessed on March 22nd,2014) Harmer, Jeremy.1998.How to teach English: an introduction to the practice of English language teaching. New York: Logman. Kemmis,
Stephen & Robin Mc Taggard (1998) The DeakinUniversity Australia : Deakin University
Action
Research
Planner.
Lever, Lucille 2009. Role-play scripted enchance Speaking Practice in LanguageLearning. English fun network. From : http : /www.suite101.com / contentdialogue. Roleplay Richard, Jack C and Rodger, Theodore S. 1999.Approaches and Method in Language Teaching: Communicative Language Teaching.Cambridge University Press. Suherman, E. 2009. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Murid. Educare; Jurnal Pendidikan dan Budaya.ISSN 1412-579x, (Online) http://educare.e-fkipunla.net, (diakses tanggal 30 Juni 2009). – for communication practice. 138107 NationalLanguage Resource Center. Washingtin DC, 2004The National Capital Language Resource Center. (2003-2004) Washington Dc
Usman, Husaini. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi aksara.Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Uno, H.B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
23
LAMPIRAN
LAMPIRAN RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN A. PEMASUKAN 1. Dana dari LPPM
Rp. 2.000.000,00
2. Dana dari peneliti pribadi a. Ketua Peneliti
Rp. 2.500.000,00
b. Anggota Peneliti 1
Rp. 1.000.000,00
c. Anggota Peneliti 2
Rp. 1.000.000,00
Jumlah Pemasukan
Rp. 6.500.000,00
B. PENGELUARAN 1. Honor Peneliti a. Ketua Peneliti
Rp. 1.500.000,00
b. Anggota Peneliti 1
Rp. 1.000.000,00
c. Anggota Peneliti 2
Rp. 1.000.000,00
2. Alat Tulis a. Kertas HVS
Rp.
40.000,00
b. Tinta
Rp.
30.000,00
c. Cartridge
Rp.
285.000,00
d. Flashdisk
Rp.
125.000,00
e. Buku tulis
Rp.
50.000,00
f. Kertas Folio
Rp.
15.000,00
g. Foto Copy
Rp.
100.000,00
3. Transportasi dan Komunikasi a. Biaya Tindakan Kelas
Rp. 300.000,00
b. Komunikasi
Rp. 150.000,00
4. Publikasi a. Penjilidan
Rp. 140.000,00
b. Publikasi
Rp. Jumlah Pengeluaran
176.500,00 Rp. 6.500.000,00
LAMPIRAN 1 NILAI SPEAKING RESPONDEN SIKLUS 1 RESPONDEN
NILAI/SCORE
1
55.00
2
58.00
3
50.50
4
50.00
5
50.00
6
51.00
7
55.00
8
49.00
9
48.50
10
50.55
11
55.38
12
56.00
13
55.50
14
54.75
15
55.60
16
58.00
17
61.50
18
52.25
19
60.50
20
58.25
21
55.60
22
50.75
23
52.50
24
55.25
25
52.50
LAMPIRAN 2 NILAI SPEAKING RESPONDEN SIKLUS 2 RESPONDEN
NILAI/SCORE
1
66.00
2
65.00
3
61.00
4
60.00
5
64.25
6
61.35
7
63.00
8
63.25
9
65.75
10
64.00
11
66.00
12
68.00
13
62.50
14
65.00
15
60.00
16
60.00
17
62.00
18
62.25
19
65.00
20
63.00
21
62.25
22
61.50
23
62.00
24
62.78
25
61.00
LAMPIRAN 3 NILAI SPEAKING RESPONDEN SIKLUS 3 RESPONDEN
NILAI/SCORE
1
71.50
2
75.00
3
69.00
4
76.00
5
68.00
6
69.00
7
75.00
8
75.50
9
67.00
10
68.50
11
73.00
12
67.25
13
68.30
14
67.75
15
70.00
16
70.30
17
75.00
18
69.50
19
68.25
20
68.60
21
75.00
22
68.60
23
67.25
24
68.40
25
68.50
LAMPIRAN 4
SPEAKING TEST SCORE SHEET
Respondent No: …………………… Score No
Criteria
1
Fluency
2
Meaning clearance
3
Spelling
4
Intonation
5
Inspiration
Score
Total
LAMPIRAN 5
UJI STATISTIK RERATA SELURUH SIKLUS SIKLUS 1 One-Sample Statistics Statistic
Bootstrap Bias
Std. Error
a
95% Confidence Interval Lower
N
Upper
25
Mean
54.0752
.0234
.7020
52.6278
55.4991
Std. Deviation
3.56106
-.07738
.40370
2.66662
4.29913
Siklus1 Std. Error Mean
.71221
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 bootstrap samples One-Sample Test Test Value = 0 t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Siklus1
75.926
24
.000
54.07520
Std. Deviation
Std. Error Mean
Upper
52.6053
55.5451
SIKLUS 2 One-Sample Statistics N Siklus2
Mean 25
63.0752
2.12566
.42513
One-Sample Test Test Value = 0 t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Siklus2
148.366
24
.000
63.07520
62.1978
Upper 63.9526
SIKLUS 3
One-Sample Statistics N Siklus3
Mean 25
Std. Deviation
70.4080
Std. Error Mean
3.06729
.61346
One-Sample Test Test Value = 0 t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Siklus3
114.772
24
.000
70.40800
69.1419
Upper 71.6741
LAMPIRAN 7. Biodata Ketua dan Anggota Penelitian Ketua Tim Peneliti DATA PRIBADI a. Nama Lengkap
: Drs. H. Rofiudin, M.Hum
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Tempat & Tgl Lahir
: Tegal, 1 Desember 1964
d. Pangkat/Gol.
: Penata / III c
e. NIPY
: 5551121964
f. Jabatan Fungsional
: Lektor
g. Fakultas/Prodi
: Keguruan Ilmu Pendidikan/Pend. Bahasa Inggris
h. Alamat Kantor
: Jl. Halmahera Km.01 Tegal
i. Telepon
: (0283) 357122
j. Alamat Rumah
: Jl. Pala 2 No.46 Mejasem Tegal
k. Telepon
: (0283) 320505
l. e-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1. Lulus S1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang. 2. Lulus S2 Magister Liguistik Universitas Indonesia Jakarta.
PENGALAMAN PENELITIAN -
Anggota I Tim Peneliti A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap
Nur Laila Molla, S.Pd.,M.Hum.
2
Jabatan Fungsional
Dosen PBI
3
Jabatan Struktural
Dosen
4
NIPY
20262111965
5
NIDN
0602116501
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Bandung, 2 November 1965
7
Alamat Rumah
Jl. Kapten Ismail, Dk.Krobokan 19 Tegal
8
Nomor Telepon/Fax/HP
: (0283) 350911
9
Alamat Kantor
Jl. Halmahera Km.01 Tegal
10
Nomor Telepon/Fax
(0283) 357122
11
Alamat e-mail
[email protected]
12
Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 =
orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
1. Grammar 13
Mata Kuliah Yang Diampu
2. Speaking 3. Business English 4. Bahasa Inggris (Fakultas Teknik)
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi
UPS
UNDIP
Bidang Ilmu
Pendidikan Bahasa Inggris
Magister Linguistik
Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis
1989 - 1996
2009 - 2011
Deskripsi Analisis Kontrastif antara
The Effectiveness of GTM
Struktur Frasa Bahasa Inggris dan
Plus on Students’ English
Frasa Bahasa Indonesia dan
Reading Achievement at RSBI
Manfaatnya untuk Kesulitan Siswa
Junior High School 1 Tegal
dalam Pembelajaran Struktur Bahasa Inggris Nama Pembimbing
Dra. Sri Wardhani
Soenarwoto
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir No
Tahun
Pendanaan
Judul Penelitian
Sumber
Jumlah (Rp)
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir No 1
Tahun 2013
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Peningkatan Kemampuan Berbicara
Pendanaan Sumber
Jumlah (Rp)
Pribadi
-
Bahasa Inggris Melalui Pelatihan English Conversation Club (ECC) di UPTD SMP Negeri 1 Tegal E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir No
Judul Artikel
Volume/No mor/Tahun
Nama Jurnal
F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 tahun terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian internal. Tegal, 22 Desember 2014 Pengusul,
Nur Laila Molla, S.Pd.,M.Hum.
Anggota II Tim Peneliti DATA PRIBADI a. Nama Lengkap
: Fajar Prihartini,M.Pd.
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. Tempat & Tgl Lahir
: Brebes, 20 September 2014
d. Pangkat/Gol.
: Tenaga Pengajar/III a
e. NIPY
: 20362091982
f. Jabatan Fungsional
: Dosen PBI
g. Fakultas/Prodi
: Keguruan Ilmu Pendidikan/Pend. Bahasa Inggris
h. Alamat Kantor
: Jl. Halmahera Km.01 Tegal
i. Telepon
: (0283) 357122
j. Alamat Rumah
: Kebonagung, Rt.03 Rw.03 Jatibarang, Brebes
k. Telepon
: 08122576064
l. e-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1. Tahun 2005 Lulus S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNNES Semarang. 2. Tahun 2011 Lulus S2 Magister PendidikanUNNES Semarang. PENGALAMAN PENELITIAN -
LAMPIRAN 8 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN N
Nama
o
Kegiatan Penyemp urnaan
1
Proposal dan persiapan Pelaksana
2
an Penelitian Pengump ulan data
3
dan analisis data Penyemp urnaan
4 laporan penelitian Penyerah 5 an
hasil
September
Oktober
November
I II III IV V I II III IV V I II III IV V I
Desember II III IV V
laporan penelitian