JURNAL
Klasterisasi Daerah Pemasok Sampah Terbesar Ke TPA Klotok Di Kota Kediri Dengan Metode K-means Clustering Regional Clustering Largest Suppliers of Waste Landfill Klotok In the Town of Kediri With the K-means Method Clustering
Oleh: PRISMA WAHYU WULAN DARA 11.1.03.03.0206
Dibimbing oleh : 1. M. Rizal Arief, S.T., M.Kom 2. Sucipto, M.Kom
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI TAHUN 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Klasterisasi Daerah Pemasok Sampah Terbesar Ke TPA Klotok Di Kota Kediri Dengan Metode K-means Clustering Prisma Wahyu Wulan Dars 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
[email protected] M. Rizal Arief, S.T., M.Kom dan Sucipto, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Prisma Wahyu Wulan Dara. 2017. Klasterisasi Daerah Pemasok Sampah Terbesar Ke TPA Klotok Di Kota Kediri Dengan Metode K-means Clustering. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia. Kata kunci : Clustering, K-Means, Sistem Informasi, TPA, Kediri. Di wilayah kota Kediri mempunyai TPA pusat di daerah Klotok. Tempat pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaanya. Pada TPA Kediri proses pengolahan data sampah masuk masih menggunakan proses manual atau paper base system, yaitu dengan menggunakan sistem pengarsipan ke dalam buku laporan sampah harian. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu di butuhkan aplikasi K-mean Clustering untuk menentukan daerah pemasok sampah terbesar setiap harinya sehingga admin lebih mudah mengetahui daerah mana yang pemasok paling banyak. .
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG Di wilayah Kota Kediri mempunyai
penyajian data dan informasi. Adapun
TPA pusat di daerah Klotok. Tempat
kekurangan dari penggunaan sistem manual
pembuangan Akhir (TPA) merupakan
yaitu kegiatan operasional TPA sering
tempat dimana sampah mencapai tahap
terhambat atau terkendala dengan waktu
terakhir dalam pengelolaanya sejak mulai
dan
di
maupun
timbun
di
sumber,
kesalahan
teknik
penyajian
baik
penulisan
informasi
yang
pengumpulan,pemindahan/pengangkutan,
diinginkan. Dengan data dan informasi
pengolahan dan pembuangan dilakukan di
yang tersaji dengan baik dalam kegiatan
TPA. Sampah yang masuk ke TPA Klotok
operasional di TPA Kediri dapat dengan
adalah sampah-sampah yang berasal dari
mudah di ketahui besarnya volume sampah
sampah warga dan industri di wilayah
masuk ke TPA dari wilayah Kota Kediri.
sekitar kota Kediri misalnya dari daerah
Hal
Mojoroto, Bandar, Wilis, Balowerti, dll.
mengadakan
ini
mendorong studi
peneliti
untuk
penelitian
untuk
Pada TPA Kediri proses pengolahan
mengetahui daerah - daerah mana saja yang
data sampah masuk masih menggunakan
memasok sampah terbesar di wilayah Kota
proses manual atau paper base system,
Kediri Pencatatan sampah yang masuk ke
yaitu
sistem
TPA dilakukan dengan mendata berat
pengarsipan ke dalam buku laporan
sampah, volume sampah, nomor polisi
sampah harian. Sehingga membutuhkan
kendaraan, pengangkut sampah, dan daerah
waktu
sampah berasal.
dengan
menggunakan
yang
pengelolaan
cukup data
diantaranya
lama
dalam
sampah
proses
harian,
perhitungan,
B. RUMUSAN MASALAH
pengecekan, pembuatan laporan sampah
Sesuai dengan latar belakang tentang
harian
kesulitan
beberapa hal yang menjadi masalah di TPA
pengerjaaannya.
Kota Kediri, maka rumusan masalah yang
dan
tersendiri
menimbulkan
dalam
hal
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah
harian,
komputerisasi
1. Bagaimana merancang dan membuat
sangat bermanfaat dalam hal ketepatan
suatu aplikasi pencatatan sampah
dan kecepatan prosesnya.
masuk ke TPA Klotok.
Dengan memudahkan
sistem
sistem
akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
komputerisasi
penggunanya
dalam
akan hal
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
2. Bagaimana cara menerapkan metode K-Means
Clustering
ke
dalam
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembangunan pengelompokan
aplikasi daerah
pemasok
sampah di TPA Kediri.
unsupervised
learning.
Masukan
yang
diterima adalah data atau objek dan k buah kelompok (cluster) yang di inginkan. Algoritma ini akan mengelompokkan data
C. TUJUAN PENILITIAN
atau objek ke dalam k buah kelompok
Tujuan dari penelitian Pengelompokan
tersebut. Pada setiap cluster terdapat titik
Daerah Pemasok Sampah di Kota Kediri
pusat (centroid) yang merepresentasikan
adalah sebagai berikut :
cluster tersebut.
1.
Merancang dan membuat aplikasi
K-means ditemukan oleh beberapa orang
komputerisasi pencatatan sampah masuk ke
yaitu Lloyd (1957, 1982), Forgey (1965) ,
TPA Klotok.
Friedman and Rubin (1967) , and McQueen
2.
Menerapkan metode K-Means ke
(1967) . Ide dari clustering pertama kali
dalam pembangunan aplikasi penentuan
ditemukan oleh Lloyd pada tahun 1957,
klasterisasi daerah pemasok sampah di TPA
namun hal tersebut baru dipublikasi pada
Kota Kediri.
tahun 1982. Pada tahun 1965, Forgey juga mempublikasi teknik yang sama sehingga
II. a.
METODE
terkadang dikenal sebagai Lloyd-Forgy
K-MEANS
pada beberapa sumber.
K-means merupakan salah satu algoritma
Algoritma untuk melakukan K-Means
clustering. Tujuan algoritma ini yaitu untuk
clustering adalah sebagai berikut :
membagi data menjadi beberapa kelompok.
1. Pilih K buah titik centroid secara acak
Algoritma ini menerima masukan berupa
2. Kelompokkan data sehingga terbentuk K
data tanpa label kelas. Hal ini berbeda
buah cluster dengan titik centroid dari
dengan supervised learning yang menerima
setiap cluster merupakan titik centroid yang
masukan berupa vektor (¬x¬1 , y1) , (¬x¬2
telah dipilih sebelumnya
, y2) , …, (¬x¬i , yi), di mana xi merupakan
3. Perbaharui nilai titik centroid
data dari suatu data pelatihan dan yi
4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai nilai dari
merupakan label kelas untuk xi .
titik centroid tidak lagi berubah.
Pada
algoritma
ini,
Proses pengelompokkan data ke dalam
komputer mengelompokkan sendiri data-
suatu cluster dapat dilakukan dengan cara
data yang menjadi masukannya tanpa
menghitung jarak terdekat dari suatu data
mengetahui terlebih dulu target kelasnya.
ke sebuah titik centroid. Perhitungan jarak
Pembelajaran
Minkowski
ini
pembelajaran
termasuk
dalam
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
dapat
digunakan
untuk
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menghitung jarak antar 2 buah data. Rumus
Learning karena tidak membutuhkan proses
untuk menghitung jarak tersebut adalah :
pelatihan untuk klasifikasi awal data dalam masing-masing kelompok atau cluster. Tujuan utama clustering adalah untuk
Di mana: g = 1, untuk menghitung jarak Manhattan g = 2, untuk menghitung jarak Euclidean g = ∞, untuk menghitung jarak Chebychev xi , xj adalah dua buah data yang akan
menemukan bermanfaat
atau
mencari
atau
berguna
pola
yang
pada
suatu
database, kemudian merangkumnya dan membuat lebih mudah untuk dipahami. Dalam
dihitung jaraknya
melakukan
proses
analisa
terhadap cluster - cluster yang telah
p = dimensi dari sebuah data
terbentuk Pembaharuan suatu titik centroid dapat
dan
pencarian
pengetahuan
dengan metode tertentu disebut cluster analyse (Kamber, 2007).
dilakukan dengan rumus berikut:
c.
Definisi Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002:11):”Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang
Di mana: µk = titik centroid dari cluster ke-K
saling berhubungan satu sama lain yang
Nk = banyaknya data pada cluster ke-K
berbentuk
xq = data ke-q pada cluster ke-K
mengitegrasikan
b. Clustering
menyimpan
Clustering adalah suatu kumpulan dari
informasi
entitas yang hampir sama (Everit, 1993).
mendukung
Pengertian lain menurut Kamber (2007),
Informasi
Clustering adalah kumpulan dari objek
komponen yang saling berinteraksi satu
yang mirip dengan objek lainnya dan
dengan yang lainnya membentuk satu
berada
kesatuan
pada
kelompok
yang
sama.
satu
kesatuan data,
memproses
serta yang
untuk
dan
mendistribusikan
di
suatu terdiri
untuk
perlukan
untuk
organisasi“.
Sistem
dari
komponen
mencapai
-
sasarannya.
Sedangkan proses untuk mengelompokkan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
data baik itu bersifat fisik atau abstrak
berasal dari data yang diambil dari basis
kedalam suatu kelompok atau kelas yang
data yang diolah melalui suatu model -
memiliki kesamaan sifat disebut clustering.
model tertentu.
Clustering dikategorikan kedalam teknik Undirect Knowledge atau Unsupervised Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
Suatu sistem informasi dianggap efektif jika memenuhi
berbagai
kebutuhan
yang
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menjadi tujuan pengembangan sistem itu
b. People
dan
sendiri. Terdapat empat atribut yang harus
merupakan
di
menggunakan mesin.
perhitungkan
untuk
menghasilkan
informasi yang baik, yaitu kecermatan,
procedures
manusia
c. Data
dan
yang
tata
merupakan
cara
jembatan
penyajian tepat waktu (relevan), lengkap,
penghubung antara manusia dan mesin agar
dan ringkas.
terjadi suatu proses pengolahan data
Dari definisi - definisi mengenai Sistem dan Informasi, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi
adalah
III.
HASIL DAN KESIMPULAN 1) Tampilan Menu Login
sekumpulan
komponen - komponen yang saling terkait satu dengan yang lainnya yang menjalankan proses-proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu yaitu mengelola data-data untuk di jadikan suatu informasi yang di butuhkan. Gambar 5.9 Tampilan Login
Sistem informasi menurut Laudon yaitu komponen-komponen
yang
saling
berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyebarkan
mendukung koordinasi,
informasi
pengambilan pengendalian
untuk
keputusan, dan
untuk
memberikan gambaran aktifitas di dalam
Tampilan di atas adalah tampilan dari menu login
dan
untuk
memulai
mengoperasikannya, program meminta agar user
login
memasukkan
terlebih
dahulu.
username
dan
Dengan password
sesuai database. 2) Tampilan Master Angkutan
perusahaan. Sedangkan menurut McKeown, Sistem Informasi adalah gabungan dari komputer dan user yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi tersebut. Gambar 5.12 Master Angkutan
Komponen Sistem Informasi a. Hardware
dan
software
yang
berfungsi sebagai mesin.
Tampilan halaman ini berada dalam menu master kemudian pilih menu master angkutan kemudian admin memasukkan data sampah. Menu tersebut berupa edit data, delete dan save. Input data meliputi:
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Id angkutan, No plat, Sopir, Jenis
Aplikasi ini memudahkan dalam
Kendaraan, Jenis Sampah, Daerah Angkut,
pengelompokan sampah di TPA
Id Lokasi, Volume , Berat
Kediri
3)
Tampilan Laporan Lokasi
IV.
DAFTAR PUSTAKA
A. Widodo and Purhadi, Perbandingan Metode Fuzzy C-Means Clustering Dan Fuzzy C-Shell Clustering (Studi Kasus: Kabupaten/Kota Di Pulau Jawa
Berdasarkan
Pembentuk
Gambar 5.11 Laporan Lokasi
Indeks
Variabel Pembangunan
Tampilan halaman ini berada dalam menu
Manusia). Institut Teknologi Sepuluh
laporan lokasi yang menunjukan daerah
Nopember, Surabaya
mana yang saja pemasok sampah di kota kediri dari yang terbesar, sedang, maupun
G. W. Fajarianto and H. Tjandrasa,
yang sedikit.
Segmentasi
A.
Penghapusan Tekstur Dan K-Means
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian saya lakukan
di
Dengan
Batasan
TPA KLOTOK KEDIRI dapat disimpulkan
Teknologi
bahwa
Surabaya.
dibutuhkan
Clustering
untuk
aplikasi menentukan
K-means
Data
daerah mana yang pemasok paling banyak.
Techniques.
klasterisasi
untuk
hasilkan mengetahui
Ruang.
Sepuluh
Institut
Nopember,
Han, Jiawei, Micheline Kamber. 2001.
sehingga admin lebih mudah mengetahui
di
Menggunakan
daerah
pemasok sampah terbesar setiap harinya
1. Telah
Citra
aplikasi
Mining
Concepts
Morgan
and
Kaufmann:
California
daerah
pemasok sampah. 2. Dari penelitian tersebut telah di
I. Hardiyanto., Implementasi Segmentasi Citra dengan Menggunakan Metode
hasilkan pencatatan sampah yang masuk ke
Generalized
Fuzzy
C-Means
TPA Klotok.
Clustering Algorithm with Improved Fuzzy Partitions. Institut Teknologi
Prisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya,
Means
dalam
Analisis
2012.
Universitas Negeri Semarang.
Cluster.
K. Muthukannan and M. M. Moses, "Color
S. L. S. Abdullah, H. A. Hambali, and N.
Image Segmentation Using Kmeans
Jamil, "Adaptive K-Means Method
Clustering And Optimal Fuzzy C-
For
Means Clustering," in International
Natural
Conference on Communication and
Proceedings of the 4th International
Computational Intelligence, Kongu
Conference
Engineering
Perundurai,
Informatics, ICOCI 2013, Sarawak,
Erode, T.N.,India., 2010, pp. 229-234
Malaysia. Universiti Utara Malaysia,
College,
Segmenting
Images
Under
Environment,"
in
on
Computing
and
2013, pp. 115-120. Kusrini and Emha Taufiq Luthfi, Algoritma Data Mining, 1st ed. Yogyakarta, Indonesia: Andi, 2010.
Paulanda, Z. 2012. Model Profil Mahasiswa Yang
Potensisal
Menggunakan
Drop
Teknik
Out
Kernel-K-
Mean Clustering Dan Decision Tree. Tesis. Universitas Sumatera Utara. 2013.
Panda,
Sandeep.,
Pradeep.,
Sahu, &
Sanat.,
Jena,
Chattopadhyay,
Subhagata. 2013 Comparing Fuzzy C-Means and K-Means Clustering Techniques: A Comprehensive Study. India
Soraya, Y. 2011. Perbandingan Kinerja Metode
Single
Linkage,
Metode
Complete Linkage dan Metode KPrisma Wahyu Wulan Dara| 11.1.03.03.0206 Teknik – Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 8||