PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN PADA IYILAI.NILAI LUHUR A. KONDISI UMUM jatidiri yang diarahkan Pembangunan kebudayaan untukmembangun dan memperkuat bangsa dalam kerangka multikultur, membutuhkan pembinaan secara cermat dan penuh kesungguhanagar dapat menjadi kekuatanpemersatubangsa.Kebudayaannasionalmerupakan wadah bagi pembangunandan pembentukankarakter bangsa,serta saranabagi pembentukan sikap mental bangsa Indonesia yang berkualitassehinggamampu menghadapitantangandan perkembanganjaman. Peran strategispembangunankebudayaansemakin dibutuhkan dalam upayamembangunidentitasbangsa,pengikatnasionalismelndonesia,sertamembangunmanusia lndonesiaseutuhnya.Untuk itu pembangunankebudayaanterus dibina dengan menanamkan nilai-nilai budayayang dapatmembentukpola pikir bangsayang berorientasipadakebersamaan, kerjasamasertakecintaankepadatanahair dan bangsa,dalam menjalankankehidupanberbangsa dan bernegara. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain melalui peningkatan internalisasinilai-nilai kearifan lokal dalam membentukjatidiri bangsayang dapat menjagakeberlanjutankeragaman seni dan budayadari seluruhdaerah.Upayamelakukanrevitalisasidan reaktualisasinilai budaya yang sertapranatasosial kemasyarakatan telah menunjukkanhasil yang cukup menggembirakan ditandai den$an semakin berkembangnyaberbagai diatog lokal, nasional dan internasional, tumbuhnyapemahamanataskeberagaman, sertamenurunnyaeskalasikonflik lokal horizontaldi dalammasyarakat. Pada tahun 2007, pencapaian pembangunankebudayaan terkait dengan pengelolaan keragamanbudaya adalah: (l) pelaksanaandialog antarbudayayang terbuka dan demokratis dalam rangka mengatasipersoalanbangsakhususnyadalam rangka kebersamaandan integrasi; (2) penyusunankonsepdasarNeracaSatelitKebudayaanNasionalQ.iesbudnas); (3) penyusunan (4) PetaKesenianIndonesia; sosialisasidan promosi"lndonesiaPerformingArts Mart (IPAM)"; (5) konservasilukisan di Museum Le Mayeur; (6) penyelenggaraanLomba Lukis dan Cipta program film kompetitif untuk memotivasipara sineas Puisi Anak-anak;(7) penyelenggaraan membuat film cerita; (8) pelaksanaansensorfilm sebanyak320 judul film dan 29.500 judul video; (9) penyusunan revisi UU No. 8 Tahun 1992 tentang Perfilman sebagai dasar pengembangan perfilman nasionaldi masayang akan datang;(10) koordinasiTim Pembuatan Film Non Cerita Asing di Indonesiayang bertujuanuntuk menjadikanIndonesiasebagailokasi syuting film dunia; (ll) pengirimanfilm Indonesiake FestivalFilm Internasional;dan (12) fasilitasikerja samaasosiasipembuatfilm internasiohal. Terkaitdenganpengembangan nilai budaya,hasil yang dicapaiadalah:(l) penyusunanpotret industri budaya, inventarisasi aspek-aspektradisi, dan inventarisasi masyarakat adat; (2) penganugerahanpenghargaankebudayaan bagi pelaku dan pemerhati kebudayaan untuk mendorongpartisipasiaktif dalam pengembangankebudayaannasional,dan kampanyehidup rukun dalam kemajemukan; (3) penyelenggaraanPerkemahanBudaya Nasional di Bumi PerkemahanPaneki Donggala Sulawesi Tengah; (4) pergelaran Gita Bahana Nusantara; Bimbingan Pamong Budaya Spiritual dan KepercayaanKomunitasAdat serta perekamandan
Il.2 - |
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
penyiaranKegiatan Budaya Spiritual dan UpacaraAdat; (5) gelar DongengAnak-anakNusantara dan pestapermainantradisionalanak; (6) sosialisasipasartradisionalpada era hipermarket;(7) FestivalNasionalMusik Tradisionaluntuk anak-anak;(8) pengirimanmisi kesenianke berbagai acara internasional,seperti Australia Performing Arts Mart (APAM), World Summit on Art and Culture di Neu' Castle, UK dan China Sanghai Internastional Arts Festival; Penyelenggaraan "Indonesian Night" di Beijing dan Jinan, Cina yang bekerja sama dengan perkumpulan Indonesia-Tionghoa (INTI); (9) penyelenggaraan Hari Raya Waisak Internasionaldi kompleks Candi Borobudur dengan menampilkan serangkaian kegiatan berupa pergelaran kolaborasi penari-penaridari enam negara, yaitu Indonesia,Kamboja, Laos, Myanmaq Thailand, dan Vietnam serta peluncuran perangko dan buku "Trail of Civilization" yang berisi informasi mengenaibangu bangunan'bangunanBudha dari enam negaratersebut;dan (10) Pawai Budaya Nusantara. Terkait dengan pengelolaankekayaanbudaya, hasil yang dicapai adalah: (1) pemberian bantuan advokasi terhadap penanggulangan kasus pelanggaran benda cagar budaya dan penangananperlindungan benda cagar budaya bawah air; (2) peningkatankualitas SDM bidang peninggalanbawah air; (3) lawatan sejarahtingkat nasional; (4) penyelenggaraanMusyawarah Kerja Nasional Pengajaran Sejarah: "Pendidikan Sejarah untuk Pembentukan Kepribadian Bangsa dalam Konteks Multikultural"; (5) kajian pemekaranwilayah di Sulawesi dalam PerspektifSejarah; (6) pe nyusunanPedomanKajian Geografi Sejarahdan PedomanSistem InformasiGeografisuntuk PemetaanSejarah;(7) pemetaanSejarahKota Yogyakartadan Klaten Pascagempa;(8) perencanaanpendirian Museum SejarahNasional; (9) penyusunanKonsep MuseumMaritim; ( | 0) penyusunanPedomanPengembangan MuseumSitusCagarBudaya;( I I ) pemberianbantuan kepada 2l Museum Daerah; (12) Trail of Civilization on Cultural Heritage TburismCooperation arnong Cambodia,Indonesia,Lao PDR, Myanmar, Thailand, andYietnam; (13) penyusunandetail desain (DED) Pelestariandan PengembanganSitus Sangiranyang meliputi zonasi kawasan Sangiran, tata ruang kawasan, keserasiantata ruang dan kelestarian ekologi, serta (14) Pengembanganpariwisata sejarah dan budaya (Cultural Heritage Tburisrn Management). Pada khun 2008, perkiraan pencapaian pembangunan kebudayaan terkait pengelolaan keragamanbudaya adalah (l) terselenggaranyaberbagaidialog kebudayaandan kebangsaan;(2) terlaksananya pengembangan kesenian dan perfilman nasional; (3) terlaksananya pengembangan galeri nasional;(4) komunikasi,informasi dan edukasi(KIE) bidang perfilman; (5) peningkatankualitasdan kuantitassensorfilm; (6) stimulasiperfilman melalui Lomba Film Kompetitif dan Festival Film Indonesia(FFI); (7) fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah;(8) pendukunganpengelolaantaman budaya daerah; dan (9) optimalisasi koordinasi pengembangan nilai budaya,seni dan film. Perkiraanpencapaianterkait denganpengembangan nilai budayaadalah:(l) revitalisasinilai luhuq budi pekerti dan karakter bangsa;(2) pelestariandan pengaktualisasian nilai-nilai tradisi; (3) pelestariandan aktualisasiadat dan tradisi; (4) terlaksananyakebijakanpengembangan nilai budaya di seluruh Indonesia; (5) terlaksananyapendukunganpengembangannilai budaya daerah;(6) terselenggaranyapelayananperpustakaandan informasi kepada masyarakat;dan (7) termanfaatkannyanaskahkuno nusantara. Perkiraanpencapaianterkait denganpengelolaankekayaanbudaya adalah: (l) mgningkatnya pemahamanterhadapnilai nilai sejarah;(2) tersusunnyabuku sejarah dan geografi sejarah nasional;(3) terlaksananyapengelolaanpeninggalankepurbakalaan; (4) Fasilitasipenyelamatan
Il.2 - 2
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
pusaka bawah air; (5) terlaksananya pengembangan/pengelolaan permuseuman; (6) terlaksananya pengembanganpemahaman kekayaan budaya; (7) terlaksannaya pendukungan pengelolaanmuseumdaerah;(8) terlaksananyapendukunganpengembangan kekayaanbudaya daerah; (9) terwujudnyapele starianfisik dan kandungannaskahkuno; (10) perekamandan digitalisasibahan pustaka;(l l) terlaksannayapengelolaankoleksi deposit nasional;dan (12) terlaksananyapengembanganstatistik perpustakaandan perbukuan. yang masihdihadapidalampembangunan Permasalahan kebudayaanpadatahun2009 adalah: (l) belum optimalnya kemampuanbangsadalam mengelolakeragamanbudaya,yang ditandai dengan adanya disorientasitata nilai seperti nilai solidaritas sosial, kekeluargaan,keramahtamahansosialdan rasacinta tanahair yang berpotensimerusakintegrasibangsa;(2) terjadinya krisis identitasnasionalyang ditandaioleh (a) belum memadainyapembentukansikap moral dan penanamannilai budayayang mengakibatkanadanyakecenderungansemakin menguatnyanilainilai materialisme;dan (b) kurangnya kemampuanmasyarakatdalam menyeleksi nilai dan budaya global sehinggaterjadi pengikisannilai-nilai budaya nasional yang positif; serta (3) belum optimalnyapengelolaankekayaanbudaya,yang disebabkanoleh kurangnyapemahaman, apresiasi,kesadaran,dan komitmen pemerintahserta masyarakat,yang ditandai oleh (a) masih adanyaberbagaikekayaanbudayadan kekayaanintelektualyang belum terdaftardi Departemen Hukum dan HAM; dan (b) masihterbatasnyakemampuanpemerintahdaerahdalam pengelolaan kekayaanbudaya,baik kemampuanfiskal maupunkemampuanmanajerial.
B. SASARANPEMBANGUNANTAHUN 2OO9 Berdasarkan permasalahanyang dihadapi, sasaran pembangunan kebudayaan yang berlandaskan nilai-nilai luhur padatahun2009 diarahkanpada:
t . Terwujudnya kesadaranmasyarakatakan arti pentingnya karakter dan jati diri bangsayang ditandai dengan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi. 2. Meningkatnya kesadaranbudaya yang dita ndai dengan sikap saling menghormatidan menghargaikeberagaman budayadalamrangkamemperkukuhNKRI. Terbentuknyanilai-nilai baru yang positif dan produktif dalam rangkamemantapkanbudaya nasionalyang terwujuddalamsetiapaspekkebijakanpembangunan. 4. Terpeliharanyakerjasama yang sinergis antar pihak terkait dalam upaya pengelolaan kekayaanbudaya a
C. ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9
Dalam rangka mencapaisasarantersebutdi atasdan merujuk pada RPJMN 2004-2009 maka kebijakanpembangunankebudayaanyang akan ditempuh padatahun 2009 mencakup: L Meningkatkankemampuanbangsadalam mengelolakeragamanbudayadan menciptakan keserasianhubunganbaik antarunit sosial dan budaya maupun antarabudaya lokal dan budaya nasional,dalam bingkai keutuhanNKRI, melalui (a) penyelenggaraan berbagai dialog kebudayaandan kebangsaan;(b) pe ngembangandan pelestariankesenian; (c) pengembangangaleri nasional,perfilman nasional,dan penyelenggaraan sensorfilm; (e)
ll.2 - 3
PRESIOEN' REPUBLIK INDONESIA
pendukunganpengembangankeragamanbudayadaerah;dan (f1 pendukunganpengelolaan taman budayadaerah. Mernperkukuhjati diri dan ketahananbudaya nasional untuk menangkal penetrasibudaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasiteradopsinyabudaya asing yang bernilai karakterdan pekerti bangsa;(b) pelestarian positif dan produktif, melalui (a) pembangunan dan pengaktualisasiannilai-nilai tradisi; (c) pengembangan masyarakat adat; (d) pengembangannilai budaya daerah; (d) penyelenggaraan pelayanan perpustakaandan informasi kepadamasyarakat;dan(e) memanfaatkannaskahkuno nusantara.
3.
Meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan meningkatkan sistem pengelolaannya agar asetbudayadapatberfungsioptimal sebagaisaranaedukasi,rekreasi, kebudayaan,melalui(a) pemahamanterhadapnilai sejarahdan geografi dan pengembangan sejarah; (b) pengelolaan peninggalanke purbakalaandan peninggalanbawah air; (c) permuseuman;dan (d) pelestarianfisik dan kandungannaskahkuno. pengembangan
tr.2- 4