RHpuffiFslRSH*=",o PERATURAN PRESIDENREPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHLIN2Oll TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUANANTARA PEMERINTAH REPTIBLIKINDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASIRUSIA TENTANG KEzuA SAMA PENGG{'NAAN ENERGI ATOM LTNTUK MAKSUD DAMAI (AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENTOF THE REPUBLIC OF INDOI'{ESIAAI,{D THE GOVERNMEIVT OF THE RUSSIANFEDERATIOI'{ON THE COOPERATI)I,{IN THE PEACEFULU,SE,S OF ATOMIC ET\TERGN DENGAN RAHMAT TUH/TNYANG MAHA ESA PRESIDENREPUBLIKINDONESIA, Menimbang : a. bahwadi Moskow,Rusia,padatanggal1 Desember2006 pemerintah
Republik Indonesia telah menandatanganipersetujuan antara PemerintahRepublikIndonesiadan PemerintahFederasiRusiatentang Kerja SamaPenggunaan EnergiAtorn untuk MaksudDamai(,4greement between the Governmentof the Republic of Indonesia and the Governmentof the Russian Federation on the Cooperation in the Peacffil uses of Atomic Energy), sebagaihasil perundinganantara Delegasi-delegasi PemerintahRepublik Indonesia dan pemerintah FederasiRusia; b . bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpadahuruf a,
perlumengesahkan Persetujuan tersebutdenganperaturanpresiden; Mengingat
: 1. Pasal4 ayat(1) danPasal1l undang-undang DasarNegaraRepublik
IndonesiaTahun1945; 2 . undang-undangNomor24 Tahun2000tentangperjanjianInternasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor lg5, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4012):
MEMUTUSI(AN:
PRESIDEN RHPUBLIK INIDONHSIA .)
MEMUTUSI(AN: MENEtapKan : PERATURAN PRESIDENTENTANG PENGESAHANPERSETUJUAN ANTARA
PEMERINTAH
REPUBLIK
INDONESIA
DAN
PEMERINTAH FEDERASI RUSIA TENTANG IGRJA SAMA PENGGUNAAN . ENERGI ATOM UNTLII( MAKSUD DAMAI (AGREEMENT BETWEEN THE GOT/ERNMENTOF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE RUSSIAN FEDEMTION ON THE COOPER,4TION IN THE PEACEFUL USESOF ATOMIC ENERGn, Pasal1 MengesahkanPersetujuanantarc PemerintahRepublik Indonesiadan PemerintahFederasiRusiatentangI(erja SamaPenggunaan EnergiAtom untukMaksudDamai(Agreement betweenthe Government of theRepubttc of Indonesia and the Governmentof the Russian Federation on the Cooperation in the Peaceful (Jses of Atomic Energy) yang telah "
ditandatanganipada tanggatI Desember 2006 di Moskow, Rusia, yang naskahaslinyadalamBahasaIndonesia,BahasaRusia,danBahasaInggris sebagaimana terlampirdan merupakanbagianyangtidak terpisahkandari presidenini. Peraturan Pasal2 Apabila terjadi perbedaanpenafsiranantaranaskahpersetujuandalam Bahasa Indonesia, Bahasa Rusia, dan Bahasa Inggris sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1, yang berlakuadalahnaskahpersetujuandalam BahasaInggris. Pasal3 Peraturan Presidenini rnulaiberlakupadatanggal ditetapkan. Agar. . .
PR,ESIDEN REPUBLIK INDONESIA -J
a
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanPresidenini denganpenempatannyadalam LembaranNegara Republik Indonesia.
Ditetapkandi Jakarta padatanggal l8 Juli 2011 PRESIDENREPUBLIKINDONESIA. nd. DR. H. SUSLO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkandi Jakarta padatanggal18Juli2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIKINDONESIA. trd. PATRIALISAKBAR LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 69 Salinansesuaidenganaslinya SEKRETARIAT KABINET RI
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIKIN DONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASIRUSIA TENTANG KERJASAMAPENGGUNAANENERGIATOM UNTUK MAKSUD DAMAI
PemerintahRepublikIndonesiadan pemerintahFederasiRusia(selanjutnya disebutsebagaiParaPihak), BERMAKSUD untuk meningkatkanhubunganpersahabatanantara kedua Pihak, MEYAKINIbahwa kerjasama yang ruas antara kedua pihak di bidang penggunaanenergi atom untuk maksud damai akan meningkatkan persahabatan dan salingpengertian, MENYADARI bahwapenggunaan energiatomuntukmaksuddamaimerupakan penting faktor dalammemastikan pembangunan sosialdan ekonomidi kedua Negara, MEMPERTIMBANGKAN bahwa kedua negaraadalah anggota Badan Energi Atom Internasional(selanjutnyadisebutsebagai"IAEA"), para pihak pada TraktatNon-Proliferasi SenjataNuklir1 Juli 1968(selanjutnya disebutsebagai TraktatNon-Proliferasi), BERDASARKAN undang-undang yangberlakudi keduanegara, TEI-AH MENYETUJUI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT: Pasal1 Para pihak mengembangkan dan memperdalamkerja sama di bidang penggunaan energi atom untuk maksuddamaiberdasarkanPersetujuanini dan sesuaidenganhukum dan perjanjianinternasional yang berlakubagi masing-masing negara sesuaidenganprioritasprogramnuklir nasionaldi masing-masing negara.
Pasal2 Para Pihak akan meraksanakankerjasamapada bidang-bidangsebagai berikut: a' pengembangan,model, pembangunandan pengoperasian reaktorreaktorpenelitiandan pembangkittenaganuklir,termasukpembangkit berkapasitas rendahsebagaicontohadalahpembangkitnuklirterapung, danjuga penelitian dan pengembangan yangterkait; b' -reaktor-reaktor pendinginuntuk gas temperaturbersuhutinggi sebagai penghasil listrikdan panasbagitujuanindustri; c.
penggunaan kekuatannukliruntukdesalinasi laut danartesiair;
d.
produksihydrogen;
e'
produksi/manufaktur dan penggunaan radioisotope, instalasiradiasi'dan akselerasi untukpenggunaan industridan medis;
f.
pendidikan,pelatihan dan pelatihantingkat lanjut bagi personel administratif, ilmiahdan teknis;
g'
pengawasandan pengendaliannegara mengenai permasalahan keselamatan nuklirdan radiasi;
h'
pemberian ijin atasaktivitas-aktivitas di bidangpenggunaan energiatom untuktujuan-tujuan damai;
i.
Bidang-bidang kerjasamalainyangdisetujuiparapihak Pasal3
Kerjasama yangdisebutkan dalamPasal2 Persetujuan ini dilaksanakan dalam bentuksebagaiberikut: a.
metaksanakan penelitianbersamapada program-program yang telah disepakati;
b'
membentukkelompok-kelompok kerja bersama untuk melaksanakan proyekdi bidangpenelitian ilmiahdanpengembangan teknologi;
c.
pertukaran tenagaahli;
d.
mengadakan seminardansimposium I
e.
mengadakan konsuttasi timbatbalikmengenai isu-isuilmiahdan teknis;
f.
memberikanbantuanpelatihan,pelatihanulang dan petatihantingkat lanjutuntukpersonil-personir administratif, ilmiahdan teknis;
g.
memberikan mater'la! nuk!!r', peralatan nuklii' dan menyediakan pelayanan-pelayanan;
h.
hubunganantar pejabatpemerintahan dari ParaPihakdalampengaturan keselamatan nuklirdan radiasidan pengawasan;
i.
pertukaran informasiilmiahdan teknisdi bidang-bidang yangdisebutkan padaPasal2 persetujuan ini;
j.
bentuk-bentuk kerjasamayang lain yang mungkinditambahkan'dan para pihak. disetujuioleh Pasal4
Untukmelaksanakan ketentuanpada persetujuan ini, para pihak menunjuk badanyangberwenang: a.
Atas nama PihakIndonesia- BadanTenagaNuklir trlasional dan Badan Pe n g a w aTs e n a g a N u kl i rR e p ublikIndonesia;
b,
At a sn a m a P i h a kR u si a - B a d a nTenagaAtom Feder al.
c.
Para Pihak segera memberitahukan satu sama lain melalui jalur jika terjadiperubahan diplomatik badanyangberwenang Pasal5
Kerjasamadalam Persetujuanini juga mempertimbangkanketerlibatan pemerintahan organisasi dan swasta. Pasal6 Kerjasamadatampersetujuanini melaluipembentukan kontrak-kontrak dan/ atau pengaturan-pengaturan yang menentukanhak-hak dan kewajibankewajiban dari organisai-organisasi yang terlibatdanjuga kondisikhususdari kerjasama.
_ a.
PasalT=_
ParaPihakakan membentukKomisiKoordinasi Bersamayang terdiridari wakil-wakilyang ditunjuk oleh badanyang berwenangdari para pihak untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatanyang dilakukan berdasarkanPersetujuan,dan mengkonsultasikan permasalahanyang menyangkutkepentinganbersama yang berhubungandengan kerja sai-na di birjangenei-giatoi-nuniuktujuandamai. Pi:rtemuan KomisiKoordinasi Bersamadiadakansebagaimana diperlukan secarabergantiandi RepublikIndonesiadan di FederasiRusia.
b.
BerdasarkanPersetujuan ini badan yang berwenang dapat, jika diperlukan, membentukKelompokKerja
c.
Kelompok Kerja tersebut mengadakanpertemuan dengan tujuan mendiskusikan langkahkhususmenyangkut pelaksanaan Persetujuah ini dan beftukar informasi mengenaikemajuan program, proyek dan aktivitaslainyang menyangkut kepentingan bersama. Pasal8
a.
Dalam kerangka persetujuanini para pihak tidak dapat bertukar informasiyang merupakaninformasirahasiaRepublikIndonesiaatau rahasianegaraFederasiRusia.
b.
Informasidisampaikansehubungandengan Persetujuanyang dibuat sebagaihasil pelaksanaan dan dianggapoleh pihak manapunsebagai yangdapatdidefinisikan kerahasiaan danditandaiseperti: 1) 2)
sehubungan dengan peraturan Republik Indonesia informasi tersebutdikategorikan sebagaiinformasirahasia; Sehubungandengan peraturanFederasiRusia informasitersebut dikategorikan hanyasebagaiinformasi rahasia;
c.
Pengakhiran,seperti tercantum pada paragraph Z pasal ini, agar ditangani sehubungandengan peraturan negara pihak penerima informasi. Informasiini agar tidak diberitakan atau disampaikan kepada Pihak ketiga tanpa ada pernyataan tertulis dari Pihak yang menyampaikan informasi.
d.
Berdasarkanperundangan-undangan di negara masing-masing, Para perlindungan Pihakmemberikan yang dan distribusi efisiendari hak atas
I
'
kekayaan=_intelektual, termasuk kepemilikan dan permasalahan hukumnya, yang diberikan atau dibuat berdasarkan Persetujuan ini. P e r ma sa l a h a np e rl i n d u n g an dan pendistr ibusianhak atas kekayaan i n t e l ektu a te l rma su k p e rl i ndunganatas hak yang sah dar i Pihak ketiga, d e n g a n me mp e rti mb a n g k anpor si kepemilikanyang sama ber dasar ka n* kontribusi masing-masing peserta program, yang diatur oleh Persetujuan-persetujuanyang dibuat oleh organisasi-organisasiPara F i i r a kp a d a b i d a n g -b i d a n gkhususker jasama. Pasal 9
Pa r aP i h akme mb e ri b a n tu a nd a n dukunganyang diper lukanoleh or ganisas i organisasiyang berpartisipasidalam pelaksanaanPersetujuanini, termasuk u n t u k m a su k d e n g a n ti d a k d i halangi, m enetap dan m eninggalkannegar a sesuad i e ng a np e ra tu ra nn a si o n alpar a pihak.
Pasal10 a.
Eksportmateri nuklir, peralatannuklir,materi non-nuklirkhususdan teknologiterkait dalam Persetujuanini dilaksanakan sesuai dengan kewajibanParaPihakdalamTraktatNon-Proliferasi SenjataNuklirpada1 Juli 1968,dan juga persetujuan-persetujuan yang lain dan internasional pengafqr.an-pengaturan mengenaipengawasan eksportdimanaRepublik Indonesia dan Federasi Rusiamerupakan pihak.
b.
Materialnuklir, peralatan nuklir, material non-nuklir khusus dan teknologi-teknologi terkaityang didapatkan olehParaPihakberdasarkan Persetujuan ini dan juga nuklir dan materinon-nuklirkhusus,instalasi, danperalatan yangdihasilkan sebagaihasildaripelaksanaan persetujuan ini: 1 ) t i d a k d a p a t d i g u n a k a nu n t u k m e n g h a s i l k asne n j a t a n u k l i r d a n peralatannuklir yang eksplosifatau untuk keperluanmiliteryang lain; 2)
dilengkapidengan langkah-langkah perlindunganfisik dengan tingkat yang tidak lebih rendahdari rekomendasiBadan Energi AtomInternasional;
3)
dieksport,dieksportulang dari jurisdiksiNegarapara pihak hanya dengansyarat dan ketentuandari pasalini dan merupakansubjek perlindungan Badan Energi Atom Internasional berdasarkan persetujuan perlindungan yangsesuai. mengenai 5
,i I
f,l
c. Pihak Indonesia tidak dapat menggunakan peralatan, materi dan teknologi yang berfungsiganda yang diperolehdari FederasiRusia dan d ig u n a ka n u n tu k tu j uan- tujuan nuklir atau untuk m empr odu k s i d u p l i ka t-d u p l i ka tu n tu k aktivitas- aktivitasyang ber kaitan deng an pemroduksianperalatan nuklir yang eksplosif atau di bidang siklus b a h a nb a ka r n u kl i r ya n g bukan m er upakansubjek per lindunganBadan EnergiAtom Internasional. ..
Pasal 11
a.
Materi nuklir yang dikirimkan ke Republik Indonesia berdasarkan P e r se tu j u a ni n i , j u g a mater i nuklir yang dihasilkandar i pengguna an materi, peralatan, atau teknologi terkait yang dikirim berdasarkan Persetujuanini merupakan subjek perlindungan Badan Energi Atom I n t e rn a si o n aya l n g se su aidengan Per setujuan antar a RepublikIndones i a d a n B a d a n E n e rg i A tom Inter nasional m engenai pelaksana an p e rl i n d u n g a nse su a i T ra ktat Non- Pr olifer asi Senjata Nuklir pada 14 Ju l i 1980.
b.
Materinuklir yang dikirimkan ke FederasiRusiaberdasarkan persetujuan i n i , j u g a ma te ri n u kl i r l ain yang dihasilkanoleh penggunaanmater i , p e r a l a ta na ta u te kn o l o g iter kait, jika dim ungkinkan,diletakkandi bawa h p e r l i n d u n g a nB a d a n E n er gi Atom Inter nasionalyang sesuai dengan Persetujuanantara Republik Sosial Uni Soviet dan Badan Energi Atom I n t ern a si o n ame l n g e n a ip elaksanaanoer lindungan di RepublikSJsiatUni So vi e tp a d a 2 1 F e b ru a ri1 985.
Pasal12 Perselisihan atau perbedaanpendapatyang timbul dari penafsiranatau pelaksanaan dari Persetujuanini akan diselesaikan secaradamai melalui konsultasi, negosiasi atauprosedurlainyangdisetujuiparapihak. Pasal13 a.
Persetujuan ini berlakupada tanggalpertukaranpemberitahuan tertulis yang terakhir dimana Para Pihak saling memberitahukanbahwa persyarataninternal mereka untuk pemberlakuan Persetujuanini telah dipenuhi.
b.
Persetujuan berlaku selama jangka waktu sepuluh(10) tahun, dan secaraotomatisdiperpanjanguntuk lima (5) tahun berikutnya,kecuali salahsatu Pihaksecaratertulismemberitahukan kepadapihakyang lain
keinginannyauntuk mengakhiriPersetujuanini sekurang-kurangnya 6 (enam)bulansebelumberakhirmasaberlakunya. P e n g akh i ra np e rse tu j u a ni n i tidak akan mempengar uhivaliditas dan durasi kontrak- dan/atau pengaturan yang dibuat berdasarkan Persetujuanini hinggaselesainyakontrak dan/ atau pengaturantersebut. d.
Jika persetujuanini diakhiri,kewajibanParaPihakdalam PasalB, 10, dan 11 Persetujuanini tetap berlaku kecualiParaPihakmenyepakatilain.
e.
Persetujuanini dapat diamandemen dengan kesepakatan tertulis dari ParaPihak.AmandemenPersetujuanini berlakusesuai dengan paraturan p a d aa ya t 1 p a sa li n i .
DIBUAT di Moskow pada hari pertama Desember2006 dalam rangkap dua, m a s i n g - m asi n gd a l a m b a h a saIn donesia,bahasaRusia dan bahasa Inggr is, se l u r u hn a s ka hme mp u n ya ike ku atanhukum yang sama. Dalam hal ter dapat p e r b e d a a npe n a fsi ra n ma , ka n a skahdalam BahasaInggr is yang ber laku.
U N TU K P E ME R IN T A H R EP U B L IK " IN D ON E S IA t
UNTUKPEMERINTAH FEDER,ASI RUSIA
COf.,IAIIIEHITE Me?lcAy llpanrrenbsrBoM pecuy6runu lfrqone3uu H llpanrrenbsrBom poccnfi crofi Oe4epsunrr o colpy[n nqecrBe s o6flasrr Mrrp'oro rctrG''b3oBafif,flarounoff io.prru flpanrrenrcrBo
Pecrrydmmlr l{rgonesur
H
llpanurenrcrBo
Poccnficrofi
CyqecTBytourHe
Mex4y Croponaur, fygytu y6e44enruuu B roM, qro pac,o'pe'He corpyAHnrrecrBa g o6racru MlrpHoroucnoJrb3oBaurrff MexAy CropoHarrau arounofi 3HeprHH cnoco6crnyerAilrrbueinuenry panBrl'ruroap}rx6rr r{ B3€lr.rMorror{HM€lgrrrr, co3HaBa'fl'sTo MHpHoeIIcfIoJIb3oBaHHearounofi OHeprHH sBilserc B€DKHbIM Qar'rropou B Aene o6ecne.{eHr.rr corprzulbHo-gKogoMr{qecKoro pa3Brril{ro6orurrocyAapcTB, rrpr{HHMiUI BO BHHMaHHO ror $arr, qro o6a rocygapcrBa ,BJrrrorc, rracrHHKauu.{oroBopa o HepacrpocqpaHeHErf,AepHoroop)Drc{{ or I mors 1968r. H qreH'Mu M.*ay"apoAuoro areHrcrBa rro aromuofi o'epnil,
(l\4ArAT3), pyKoBOACTByf, Cb3aKoHoAarerbcrBoM CBOrfi f ocyAapcrB, cornacHJrr.rcb o HnKecneAyrorqeM:
Crarrs I cropormr pi*B'Bilror u yrrry6nxm coTpyAHEqecTBo B oOaacru MI{pHoro Hc[oJlb3oBulHr{tatoltroft gHeprnr{ Ha ocHoBe Hacrof,trIero couarueruu H qplr codruo4eurur3arcoHoAareJrbcrBa H MexAy'apoArrbrx aoronoponcBoID(r'cyAapcrB B COOTBercrBHr{ c 4pnopnreraM' CBOr{X Ha4{oHaJcHbIxnporyaMM B o6ragTn Mr{pHoro uc[oJrb3oBagurrarounofi
9uepn{I,{. C:twss2
;
Croponn coTpyAHrrrruor B cneAyroqro(o6lacrsx: paspa60rx4 npoeKnrpoBaHr{e,cTporrreirbcrBo u gKcnnyaraqu.q uccneAoBarenbcKlD( pfiUcTOpOBr.{ aroMHhrx snercrpocra|fjitltdt,B TOM :qI]filcrre aToMHblx SneKrpocTurttr4fii naanofi Mou{HocTtr, K KoTopbrM oTgocflTc, IlnaBrIHe aroMHble snel(TpocralqHr.r, a raloKe rlpoBeAeHne cBs3arrHbrxc HUMUHayrlHo-uccneAoBareJlbcKrD( rr orrhrrHo-KoHcTpyrcropcKrD( pa6or; BbICOKOreMneparypHbIe ra3ooxJraxAaeMbre pearcropbrAJrr nupaoorxu snercrposHepr'HI,rTe[JIaAJUrnpoMbrruJIeHHI,rX qeneft; I{CNOJIb3OBAHIIC ArON,rUOrTSHCPTHI,TNIfl OIIPCCHCHI4;IMOPCKID( II apTe3naHcKrD( BOA; npor{tBoAcrBO BOAOp OAa; rlpoH:tBoAcrBo H
npHMeHeHHe paAHor.r3oTonoB, ycriuroBoK
H
ycKoplmeneit ww o6a5..reruarB npoMbrr''neHHo.Trr H MeA]rrurHe;
odyueune,
rIoAI'oToBKa u
no'hrrueHr.re xnanr.lQr.rx auru
AAMIilIHCTPATHBHOIO I{ HATIHO-TCXHHTICCKOTO UCPCOHiIIA;
rocyAapcrBeHH'e peryJ&rpoB€rHr{eBorrpocoB r4epnofi paAuar$omrofi6egonacHocrr.r; JIIilIetBI{orIHtlf, AetreJILHocrL gHepnfi{ B MrfpHhrx rleJr{x;
Apyme
oolacrn
B odnactu
corpyAH'rlecrBE
H
HcnoJIb3oBaHHt aronauofi
KOTOpbre Moryr
6uru
AonoirHr{TeJrbHo coruracoBamr o6enun CropoHaMH.
Crarw3 cotpyar^ecrBo,
,'peAycMmpe'HoeB crarbe z Hacroffrrlero
i
Couaurerms, ocyulecr BIIArTcfl B cJleA)fiollryx Qopuax: npoBeAeHne coBMecrHbrx- HccneAosanrili no
corJracoBanlrbrM
nporpaMMaM, co3Aaur{ecoBMecrHbrxpa6ouro<rpyrm A-rlf,ocyqecrnJleHr{ffnpoercroB rapaspa6onol rexHolomtfi; n o6lacrn HayqHbrxHccJIeAoBaru4fit o6ues gKc[eprtuu; [poBeAeMe ceM[HapoB4 cHMfio3r,lyMoB; rrpoBeAeHue B3ullrMHblx KoHcyJrbrarlilX rro HafIHo-TexHHqecKI,tM BOrpocaM; oKilriulre cogefigrnur B opraHrrarr{u craxr{poBoK, B noAroroBKe, nepenOAroTOBKe H noBI'I[IeHHH ruanuQuxallyM qAMEHHcrpaTr{BI{orO Lr HayqHo-TexHHrrecKoro [epcoHaJra; nocTaBKatAepHLIX MaTepuanon,o6opyAoBaHurH npeAocTaBJreHue coorBeTcTB Foutlx ycnyr; B3auMoAeficreueMexAy oprilraMr{ BJracrHrocyAapsrB Cropou no BOnpocaMperyn4poBaHltr xgepuofi H paAHarylOrurofi oegonacHocrr{; o6ueu uayuuofi Ii rexfiHqecxofi unQopuaqr.refino HanpaoJreHurM, nepequclteHHbrM B craTbe2 uacronuero CouarneHu.n. Apyrue
Qopr'ru
corpyAHnqecrB4
Korophre
Mofyr
6rrrr
Ao[orurilgJrbHocouracoBalrnrCropoHilMu.
Crarrr 4 .ftr
pealuraqnr,r noloxeHruT HacToflrrleroCouaurerulx Croponu
Ha3HaqiuoT cJreAyroqueKoMneTerrTHbre oprar{hr: c Hruonesldcrofi Croporu - HaruoHarrbHoe arerrcrBo rro arotrrrofi SHepfr{.Lr M coser Iro yrpaBneHHrc aromnofi ouepruefi Pecnyonuxu Hngouesrul;
(DegepamuoeetrerrcrBo ro arounoft
c Poccuficrofi cropomr 3H=epn{H.
Cropornr
He3aMe4tmTeJr6HO yBeAoMJUtrOr Apyf
Apyra
ro
ArI[noMaTHqecKHM KaHirJI:lM B Cnyqae KL3MCHCHUA CBOITX KOMIICTCTMIIbIX
opraHoB.
Craru 5 Colpyg"^ecTBo B paMKax Hacroflulero Comarn elnn IIpeAnonaraeT fracrue rocyAapcrBeHnhrx H sacrHbrx opftlrrnt ar+il\.
Crarrs 6 CorpygHlr.recTBo
B
paMKax
HacTof,rrlero
Corltarrreruu ocyrqegTBrrtsrc rryTeM 3aKil}oqeHur AOroBopoB,KOTOphreofipeAeJUrroT npaBa H o6xgarilrocrfi 3ar{HTepecoBaur{brx oprarmraqru?, r(oHKpeTrrhre y cnaBHA C0rpyaHuqecTBa.
Crarss7 l. P{a KorffpoJurH KoopAr{Har-u{H pa6m, Bbr[oJrH.,reMbrx B paMKilx I{acros'Ilefo CoMarrrslalq, npoBeAeHH' KOHCyJrbraqnXIIo B0npocztM, NPCACTANMO*T
B3AUMHbIfi NTTTCPCC TI CBff}AHIIbIM C COTPYAHH'CCTBOM B
oolacru MI{pHoro,ncnoilb3o BarIaflaromrofi gHepr'r{,co3Aaerc,conuecrnufi I(oopA'Hal{Hognu'fi KoMl'rrer,coctoxrqnfi B rrpe4craru-reneli, Ha3HasaeM'rx KOMneTelrTrrbrMH OpraHarrau cropou. 3acega'rff coBMecr'oro KoopAru{ar&o'rroro KoMnnTeranpoBoArrc, no Mepe ueooxo4UrtlocTHnooqepeAHo B pecnyorurxe HnAouesfiH n PoccrulcxofiOegeparlul.
4. Ctoporrr B coorBercrBnu c 3tu(oHoAareJrbcrBoM cBorD(rocyAapcrB o6ecnequsam oQ0ercnmnyro 3arqrry
r{
pacnpeAeneHne qpaB Ha
HIrreJIJIeIcry:uIblrIoco6crseE{ocrb, flepeAaBaervryroHlrrr co3AaBaeMyroB coorBercrBr{H c Hacroffrr{HM coruauerMeM. Bonpoctr 3auryrrr,r H pacnpeAen eHrlr npaB Ha lrnrerureroyarrbuyro co6crneunosrb perynnpyroTcrr AoroBopaMl{, 3€IKIIK)qaeMbIMrI opraHrmars.rrMu C'rupou rro KoHKperHbrM HanpaBJleHHrM coTpyAnHqe cTBa.
Crarrn 9 cropour,r oKil3brB€rrorcoAeficrsue 14 ueo6xo4uuyro noAAep)KKy opraHrcar&fM, yqacrByroryilu B peurraarp[rl Hacrosrqero couarnegus, BKJIIoqa.tt coAeficrnneOecnpentrcrBeHHoMyBb€4y, upe6brBulHr{ro r{ BbrBAy IB rocyAapcrBaB coorBercrBHHc 3aKoHoAareirbcrBoM rocyAapcrn Cropog.
Crarus10 l.3xcnopt
sAepHbIX MaTepH€rJroB, obopyaonauxrs.,cnequ€rlrbHbrx
HetAepHhlx Marepl{iuloB 14 coorBercrByrorrtrD( rexgonorrui Hacro.f,rr{ero cornaruerul,c
ocyr4ecrB rfrercfr
B
B paMrcrx
coorBercrBHH
C
o6sraremcrBiur.r rocyAapcrB Cropou, BbrreKiuouufMr{rtl .{oronopa o HepacnpocTpar{eHr{H rAepHoro oppKrrf, oT I Iilols lg6g r., a raroKe rB ApynD( MexAyuapoAHbrx AoroBopoB u AoroBoperuromefi B o6ragrn 9KcnOprHoro Kolrrponff, 1nracrHHKilMHKoTopbrx mJurrorcf, PoccHficra.n OegeparglruJunuPecny6nma HnAoHesHs. Z.flgeprme MaTepr{alH, o6opyAoBauue, cnequanruue HeflAqpHbre MaTepr{iulblr{ coorBergrBytorttue TexnoJrorufi, nony{eHubre CropouaMr{ B cooTBeTcrBI{I{ c Hacrof,utHMCorrarneH}IeM, a raloKe nponsnejleHghreHa rD(
rapiufnfr B cBr3Hc.{oronopoM o HepacnpocrpaHeHur.r flAepHoroop}Dro{fior 14ruoirx1980r. 2. fgeprrme Marepuarrbr, repeAannbre Poccnficrofi @egepaqnu B paMKa(Hacro.f,IllefoCorlanreHbrs,,a TaIoI(eno6ue {AepHhreMaTep[ilJlbr, npoH:|BeAeHlIbIe B p$ynbrare ucroJrb3oBanr{rMarepr{anon,o6opy4oBzlnux wM
coorBercrByroqD(
rexnolornfi, 6y;ryru, rAe 3To rlpr{Merrra{o, 'b HulxoAl{Tbctr noA rapanT[f,Mu coorBeTcTgr{l{c ComarrreHr{eMMeXAy CotogoM CosercKID( CouaarrucrrFrecKr.D(Pecny6nrac u MexqgyHapoAr{brM arellrcrBoM rlo arousoft
sHeprfir{ o npr{MeHerffr{ raparrud
B Coroge
CosercKr.D( CorsaanncrrqecKrD( Pecrrydnm or2I Qenpann1985r.
o
Crarw,12
L
JLo6rre crropgbre Bonpocrr
wrr
pa3gornacrr, cB.rnaHHbrec
ToJIKoBaHI{eM I{rIH BbI[oJIHeHHeM HacrofitrIero CornanreHn{, pa3peruarcTcff rrrreM
xoncymrar4liq
neperoBopoB
wrr4
Apyrr{Mt{
cuoco6aur4
coulacoBaHubluu CropoHurMri.
Crarrs 13 1. Hacroxqee CorlameHr{e Bcrynaer B cHJry c Aarbr nocneAHeno ru{cbMeril{oro yBeAoM[eHrrs o BbrnoJrHeHHr{ cropouauu BlryrpurocyAapcTBeHrrbrx nporleAyp,
ueo6xo4dr.rbrx Na
BcTyrureHHrr
HacrorrqeroCouarneHu.rrB cwry. 2. Hacrorqee
comarrreruae 4eficrnyer
B TeqeHHe 10 ner
H
aBToMarnqecKH IlpoAlleBaercf, Ha nocJre4yrcrqne 5 Jrer, ecJrr{Hrr o.qHar{t ctopoH ru{cbMeHHoHe yBeAoMHTApyryrc cropoHy o c'oeM HaMepeHHH npeKparrrr gefictnue Hacromlero Corlarnegrdrr He MeHeerreM3a 6 Mecrqes
cpora,qeilffBnr Conaaurenur. A0 HcreqeHr{fl 3. IlpercparqeHueAeftcTsrwHacrorrqero Cornarrre:gDfiHe Bff{f,er Ha AeficrsHeAoroBopoB,3€lKJIIoqeHHbrx B paMKilxHacrorrqero CorlarrreHHrr, BTIOTb AO ID( HCnOJTHeHI{'I.
4.8 cryqae npexpalqemuspeficrnux Hacrof,rqero Cornanrenu.s o6saremcrnaCroporl npeAycMorpeHHbre B crarbfi 8, l0 n l l namof,rqero Comarrreutln, ocriuorct B cwre,ecrnCropoH.ur HeAoroBoptrTcx o6 unou. 5. C m{cbMellHorocomacl{f, Ctopou n Hacrorulee Comarrresge MOrfr
BHocllTbcf, I{tMeHeHHf, 14 AononHeHr{r. Jlro6ue
rtlMeHenufl
vr
BHOCI,IMbTe B Hacrorrqee corlameHHe, Bcrynaror B Clrjry B AOnOnHeHH.f,,
coorBersrBwr c lryruffoMI uacroruefi grarr,H.
conepueHo B r. Mocxse I gera6ps, 2006r. B Asyx erceMrrJr.flpax, xax4ufi Ha ril{AoHeguficrou,pyccKoM u wl.nuircxoM r3hrKix, rlpurreM Bce TeKcrbIl{Meror oAHHitKoByrocldny. B cry1ae pacxoxAeHuff B ToJTKoBaHHH TeKcroBr{cnonb3yercf,TeKcrHa aHrru,[icKoMs3brKe.
3aflpanureJrbcrBo Pecny6nru
v
3a flpaurrreJrbcrBo PoccuftcxofiOeaepartr{H
AGREEM ENT BETWEEN THE GOVERNMENTOF THE REPUBLICOF INDONESIA AND THE GOVERNMENTOF THE RUSSIAN FEDERATION ON THE COOPERATIONIN THE PEACEFULUSESOF ATOMIC ENERGY The Governmentof the Republicof Indonesia and the Government of the RussianFederation(hereinafter referred to as the parties), DESIRING to strengthenthe friendly relationsexistingbetweenthe parties, BEINGcoNVINcED that broadeningof the cooperation betweenthe parties in the fiefd of peaceful uses of atomic energy contributes to the further development of friendshipand mutuar understanding, REALIZINGthat the use of atomic energy for peaceful purposes is an importantfactor in ensuringsocialand economic developmentof both states, TAKINGINTO ACCOUNTthat both countries are the Member States of the InternationalAtomic Energy Agency (hereinafter referred to as the ..IAEA,,), the Partiesto the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclearweapons of July 1, 1968(hereinafterreferred to as the Non-proliferation Treaty), PURSUANT To rawsand regurationsin their states, HAVEAGREED AS FOLLOWS: Article 1 The Partiesshall develop and deepen the cooperation in the field of peaceful use of atomic energy based on this Agreement and in compliancewith the legislation and internationaltreaties of their respectivestates accordingto the prioritiesof their national nuclear programs in the field o peaceful uses of a t o m i ce n e rg y. Article 2 The Partiesshall cooperatein the followingareas: a' '
I
development, design, construction and operation of research'reactors and nuclear power prants, ' incruding row power capacity prants representedby floating nuclear power ptants, as well as research and ' developmentwork retatedto the above;
lilfi
t$
b.
high temperaturegas cooledreactors,for generationsof electricityand heatfcr industrialpurposes;
c.
useof nuclearpowerfor desalination of sea and artesianwater;
d.
hydrogenproduction;
e'
production/manufacture and use of radioisotopes, irradiationinstallation andaccelerators for industrialand medicalapplications;
f'
education, trainingand advancedtrainingof administrative, scientificand technicalpersonnel;
9.
statesupervision and controlover nuclearand radiationsafetyissues;
h.
licensingactivitiesin the field of use of atomic energy for peaceful purposes;
=_
other areas of cooperationas may be mutually agreed upon by the Parties. Article 3 The cooperationprovided for in Article z of this Agreement shall be undertaken in the foffowingforms: a.
conducting joint researches on agreedprograms;
b'
establishing joint workinggroupsto implementprojects in the field of scientificresearches and technorogy devetopment;
c.
exchangeof experts;
d.
holdingseminarsand symposia;
e.
carryingout mutualconsultations on scientificand technicalissues;
c t.
providingassistancein training, retraining and advancedtraining of administrative, scientificand technicarpersonner;
9.
supplyof nuclearmaterials,equipmentand providingservices;
h I t.
interactionbetweengovernmentalauthoritiesof the parties in nuclear and radiationsafetyregutationand supervision;
t.
exchange of scientific and technical information in the areas listed in Article 2 of this Agreement;
J.
other forms of cooperationas may be additionallyagreed by the parties. Article 4
To implement the provisions of this Agreement, the parties shall appoint competentauthorities: 1
on bchalf of ihe indonesianparty - the NationalNuclearEnergy Agencyand the NuclearEnergyRegulatory Agencyof the Republicof Indonesia;
party- the FederalAtomicEnergyAgency; b . on behalfof the Russian The Partiesshall immediatelynotifyeachother by diplomaticchannels in caseof any changesto their competentauthorities. Article 5 cooperation under this Agreement arso envisages participation of governmental and privateorganizations. Article 6 The cooperationunder this Agreementshall be implemented by means of concludingcontractsdeterminingthe rights and obiigations of participating organizations as well as specific conditions of the cooperation. Article 7 a'
The Partiesshall establisha Joint Coordinating Committeecomposedof the representativesdesignatedby the competentauthorities of the Parties to control and coordinate work implemented under this Agreement,and to consulton the issuesof mutual interest relatedto cooperation in the fierdof peacefur of atomicenergy. The Joint CoordinatingCommitteemeetingsshall be held as necessary alternatelyin the Republic of IndonesiaanJin the RussianFederation.
b.
Underthis Agreementthe competentauthoritiesof the parties may, if required,establishWorkinqGroups.
c.
The WorkingGroupsshall hold their meetingswith the aim to discuss specificmeasuresrelatedto the implementation of this Agreementand to a 1
ll
exchange the informationon the progressof joint programs,projectsand otheractivitiesof mutualinterest. Article 8
t
a'
:
Withinthe frameworkof the Agreementthe Partiesshall not exchange secret informationof the Republicof Indonesiaor informationthat constitutesstate secretof the RussianFederation.
b.
Informationbeing transmitted in accordancewith the Agreementof createdas a resuit of its impiementation and considered by either party as confidential shall be clearly definedand markedsuch: . 1) In accordancewith the legislationof the Republicof Indonesia such informationshailbe termedas confidentiat information; 2) In accordancewith the legislationof the RussianFederation such informationshallbe termedas information for officialuse only.
t
c'
The termination,as per paragraph2 of this article,shallbe handled in accordancewith the state legislationof the party receiving the information.This informationshall not be disclosedor transmitted to a third Party without written consent of the party transmitting such information.
d'
in accordance with the legislationof their statesthe partiesshallprovide protection efficient and distributionof intelfectual-pr-operty right which are beingtransferredor createdin accordance with thi; Ag;eement.The issuesof protectionand distributionof intellectual propertf right shall be regulatedb the agreementsconcludeby organizations of the partieson specificareasof cooperation, Article 9
The Partiesshall render assistanceand necessary supportto organizations whichparticipate in the implementation of thisAgreement including supportto the unimpededentry, stay and depafturefromihe state in accordance with the nationallegislation of the parties. Article 1O a' (
Exportof nucfear materials,equipment,specialnon-nuclear materials and relatedtechnologies on this Agreementshall be done in conformity with the obrigationsof the parties pursuant to the Treaty of NonProliferation of Nuclearweapons of July L, 1968, as well as other international treaties and arrangementsin export controlsin which the Republic of Indonesiaand/orthe RussianFederation are partiesto.
b.
Nuclearmaterials,equipment,specialnon-nuclear materialsand related technologies obtainedby the Partiesunder'thisAgreementas well as nuclearand special. non-Duclear materials,installations and equipment producedon their balis or as a resultof theirapplication: 1) shall not be used for manufacturingof nuclearweaponsand other nuclearexplosives devicesor for any othermilitarypurposes; 2) shallbe providedwith measuresof physicalprotectionat the levelsnot lowerthan those recommended by IAEA; 3)'shall be exported,or re-exportedfrom jurisdictionof the Statesof the Partiesonly under the terms and conditionsof this Article and are subject to the IAEA safeguardsas practicableunder the retevant safeguards agreement. IndonesianParty shail not used duar-purpose equipmentand materiar and relevant technologiesobtainedfrom the RussianFederation and appliedfor nuclearpurposesor any producedduplicates thereoffor the activitiesassociatedwith manufacturing of nuclearexplosives 6evicesor in the field of nucrearfuer cycre which is not subject to the IAEA Safeguards. The Partiesshall cooperatein the field of implementing control over exportof suchequipment, materialandtechnology. Article 11
a.
Nuclearmaterialstransferredto the Republicof Indonesiaunder the Agreement, as well as any nuclearmaterials produced as a resultof the use of materials,equipment,or relativetechnologies transferredunder the Agreementshall be subjectto the IAEAsafeguards in accordance with the Agreementbetweenthe Republicof Indonesiaand the IAEAon applicationof safeguardsin conformity with the Treaty on Non_ Proliferation of NuclearWeapons of Julyt+, f ggO.
b.
Nuclear materials transferredto the RussianFederation under the Agreement,as well as any nuclearmaterialsproduced as a resultof the use of materials, equipment or relevant technologies shall, where applicable,be under the IAEA safeguardsin accordance with the Agreement between the Union of soviet sociar Repubric and the International Atomic EnergyAgencyconcerning application of safeguards in the unionof sovietsociarRepubric of February )r, rges.