6/4/2014
POLA DASAR SADAPAN
POLA DASAR SADAPAN
Kriteria matang sadap Tanaman karet dapat disadap apabila telah memenuhi kriteria matang sadap pohon dan matang sadap kebun, yaitu:
a. Matang sadap pohon - Umur tanaman ± 5 – 6 tahun - Lilit batang pada ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi minimal 45 cm - Ketebalan kulit pada ketinggian 100 cm minimal 7 mm. umur 5 th umumnya ketebalan tsb akan dicapai, lebih-lebih pada tanah yg subur dgn pemel. tan. sangat baik.
1
6/4/2014
• b. Matang sadap kebun -
Jumlah pohon karet pada satu blok/areal dengan lilit batang dan tebal kulit seperti tersebut di atas (matang sadap pohon), telah mencapai min 60 % dari populasi tanaman karet.
Pembuatan garis / mal sadap -
-
-
Pada awal penyadapan, arah garis sadap adalah dari timur ke barat Pada areal datar, garis sadap mengarah ke gawangan sehingga letak mangkok sadap ada di luar barisan tanaman. Pada areal berteras kontour, garis sadap searah dengan garis kontour sehingga letak mangkok sadap berada dalam barisan tanaman. Jumlah garis sadap 3 daun (untuk 3 bulan penyadapan) dengan jarak antar garis sesuai tataguna kulit yang diterapkan, sekitar 1,5 - 2 cm.
2
6/4/2014
Cara pembuatan mal sadap -
Kemiringan pada penyadapan SKB maupun SKA adalah 30-40o.
-
Dibuat garis batas muka dan belakang (parit sadap).
-
Menggunakan blak/mal sadap
Kelengkapan perlengkapan di pohon • Sebulan sebelum pelaksanaan bukaan sadap baru, perlu dipasang perlengkapan sarana sadap di setiap pohon antara lain : -
Membuat got alur lateks dari titik terendah garis sadap teratas, tegak lurus ke arah bawah sepanjang 10 - 15 cm Pemasangan talang sadap 10 cm dari ujung bawah alur sadap. Pemasangan mangkok tetesan yang diikat ke pohon menggunakan tali ijuk/tampar plastik, atau dapat menggunakan paku yang terbuat dari kayu / paku , dengan jarak 10 cm di bawah talang sadap.
3
6/4/2014
Persiapan sadap TM I • Pengukuran lilit batang Pengukuran lilit batang dilakukan pada ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi, dgn tujuan utk menginventarisasi jumlah pohon yang lilit batangnya telah memenuhi kriteria matang sadap. Pengukuran lilit batang TBM terakhir pada bulan Agustus.
• Waktu buka sadap baru Pelaksanaan buka sadap pertama dilakukan pada bulan Oktober.
• Pembagian hanca Jumlah pohon per hanca tergantung umur tanaman, sistem sadap dan keadaan topografi.
Keterangan : tabel di atas merupakan pedoman yang bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi kulit pohon karet dan sistem sadap.
Tabel Jumlah pohon per hanca Uraian (TM ke)
Jumlah pohon / hanca
1
s.d
5
Topografi datar 500 - 550
Topografi berbukit 400 - 450
6
s.d
10
450 - 500
350 - 400 300 - 350
11
s.d
14
350 - 400
15
s.d
18
350 - 400
300 - 350
19
dst
275 - 300
250 - 275
4
6/4/2014
Gambar proyeksi bidang sadap - Setiap blok/tahun tanam agar dibuat proyeksi bidang sadapan yang ditempatkan pada tempat yang strategis di pinggir jalan, sehingga mudah dilihat setiap orang. Warna dasar sebaiknya cat warna putih, sedangkan garis dan tulisan warna merah.
- Pelaksanaan proyeksi bidang sadap dilakukan setahun sekali bersama-sama dengan penyusunan anggaran - Realisasi penyadapan dilaporkan dalam bentuk tabel proyeksi bidang sadap
Proyeksi Bidang Sadap & Mal Sadap untuk 3 bulan
a
b
5
6/4/2014
Pelaksanaan buka sadap baru -
-
-
Irisan sadap pertama dimulai dari batas 1 cm di atas garis sadap paling atas dengan kedalaman sadap sekitar 4 - 4,5 mm dari kambium. Sadapan diteruskan secara bertahap sampai mencapai garis sadap teratas ( dilakukan sebanyak + 5 kali) dengan kedalaman 1,5 mm dari kambium dan sudah menghasilkan latek. Diupayakan agar kedudukan pisau sadap pada panel sadap telah mapan untuk menghindari luka kayu.
Tinggi buka sadap - Tinggi bukaan sadap baru adalah 130 cm diukur dari pertautan okulasi sampai titik terendah alur sadap. - Tinggi bukaan susulan sesuai dengan ketinggian buka sadap awal. - Tinggi buka sadapan pada bidang sadap BO-2, B1-1 dan B1-2 juga setinggi 130 cm. Tidak dibenarkan menambah ketinggian bukaan sadap.
6
6/4/2014
Kemiringan / sudut sadap Sudut irisan pada penyadapan SKB atau SKA adalah 30-40o. diukur terhadap garis horizontal. Maksud / tujuan penyadapan dengan sudut 30-40o. antara lain : a. Memperbanyak pembuluh lateks yang terpotong. b. Memperpanjang alur sadap, agar produksi bisa lebih optimal. c. Memperlancar/mempercepat aliran latek. d. Menghindari terjadinya sisa kulit yang tidak teriris sewaktu perpindahan dari sadap bawah ke sadap atas
Tebal kulit • Ketebalan kulit yang baik adalah > 7 mm. Pada umur 5 tahun umumnya ketebalan tersebut akan dicapai, lebih-lebih pada tanah yang subur dengan pemeliharaan tanaman sangat baik, sedangkan pada tanah yang kurang subuh hanya dicapai ± 6 mm. • Pada kulit pulihan (rewewable-bark), pemulihan kulit pertama dalam 7 tahun dapat mencapai 7 mm, sedangkan untuk pemulihan kedua dalam waktu 8 tahun. • Secara ekonomis tebal kulit pohon harus mencapai 7 mm, pemulihan kulit yang tipis tidak menguntungkan. • Berapapun ketebalan kulit, luka kayu tidak boleh terjadi, khususnya pada penyadapan kulit perawan.
7
6/4/2014
Intensitas Sadap • Intensitas sadap menunjukkan kemampuan pohon dapat disadap yang dinyatakan dalam persen (%). • Sebagai pedoman: Proses biosintesis lateks (regenerasi lateks) pada -
tanaman karet berlangsung selama 2 x 24 jam. Sehingga penyadapan ½Sd/2 yaitu penyadapan 2 hari sekali dinyatakan mempunyai intensitas sadap 100%. Intensitas 100% berarti jumlah lateks yang dikeluarkan melalui penyadapan sama dengan jumlah lateks yang diregenerasikan.
Penjabaran Sistematis Intensitas Sadap - Intensitas pada penyadapan sehari sekali (½Sd/1) Sehingga intensitas pada penyadapan sehari sekali adalah 400%. Intensitas pada penyadapan tiga hari sekali (½Sd/3) Sehingga intensitas pada penyadapan tiga hari sekali adalah 66,67% - Intensitas pada penyadapan tiga hari sekali ditambah stimulan (½Sd/3.ET) memiliki intensitas sadap hampir sama dengan penyadapan ½Sd/2 yaitu 100%.
8
6/4/2014
Konsumsi Kulit • Ketebalan pemakaian kulit mempunyai hubungan dengan jangka waktu penggunaan kulit. Irisan yang terlalu tebal hanya akan memboroskan konsumsi kulit, sehingga umur produksi tanaman karet menjadi pendek. • Ketebalan irisan sadap sebaiknya normatif, yaitu untuk penyadapan SKB (½S↓d/3) diusahakan 1,3 - 1,6 mm/irisan; SKA (¼S↑d/3) diusahakan 2,1 - 2,5 mm/irisan. • Yang penting untuk diketahui adalah bahwa tebal-tipisnya irisan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keluarnya lateks (produksi), tetapi yang sangat menentukan keluarnya lateks adalah kedalaman irisan sadap.
Kedalaman Sadap • Semakin ke arah kambium, jumlah pembuluh lateks semakin banyak. Sehingga irisan sadap yang semakin dalam (namun tidak sampai melukai kayu) akan semakin banyak memotong pembuluh lateks. • Irisan sadap yang kurang dalam menyebabkan pembuluh lateks tidak maksimal terpotong, sehingga produksi tidak optimal. Sebaliknya sadapan yang terlalu dalam, akan beresiko melukai kayu, menyebabkan terganggu pemulihan kulit, timbul benjolan pada bidang sadap, aliran lateks terputus bahkan terjadi kering alur sadap. • Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penyadapan dilakukan dengan kedalaman 0,5 – 1 mm dari kambium. • Hubungan pengaruh kedalaman sadap dan jumlah pembuluh lateks yang terpotong.
9
6/4/2014
Hubungan kedalaman irisan sadap dan persentase pembuluh lateks terpotong Kedalaman
Persentase pembuluh lateks terpotong
2,0 mm dari kambium
38%
1,5 mm dari kambium
48%
1,0 mm dari kambium
62%
0,5 mm dari kambium
80%
Waktu Penyadapan • Keluarnya lateks dipengaruhi tekanan turgor yaitu akibat adanya perbedaan tekanan sel pembuluh lateks dan sel-sel parenchym di sekitar pembuluh lateks • Tekanan turgor dipengaruhi suhu udara. Pada pagi hari udara masih lembab, dingin, laju transpirasi masih kecil dan tekanan turgor lebih besar. • Semakin siang sirkulasi udara semakin cepat sehingga mempercepat koagulasi lateks terutama pada permukaan irisan sadapan yang menyebabkan lateks berhenti mengalir. • Karena faktor-faktor tersebut, maka penyadapan harus dilakukan sepagi mungkin dan secepatnya selesai, diusahakan paling lambat jam 04.00 WIB.
10
6/4/2014
Tiga Tertib Penyadapan 1. Tertib norma sadap / cara menyadap 2. Tertib mulai menyadap jam 03.00 pagi 3. Tertib polong / pungut lateks
Proses / urutan penyadapan • Urutan pekerjaan dalam menyadap pohon karet dimulai dari pekerjaan pertama sampai terakhir, yaitu: Lump mangkok diambil dan dimasukkan ke ember plastik, -
sehingga tidak dibenarkan jika ditaruh di tanah. Mengambil scrap dan dikumpulkan. Menempatkan tempat talang dengan benar. Jarak talang dengan allur sadap terendah sekitar 10 cm. Mempertegas garis belakang dan depan jika garis tersebut sudah tidak jelas. Menyadap dengan sothokan dan petetan.
11
6/4/2014
-
-
Memasang mangkok. Mengarahkan agar getah mengalir tidak menyimpang dari mangkok. Pohon awal yang disadap adalah dimulai dari pohon awal yang distimuansia pertama kali. Setiap setengah bulan, urutan pohon yang disadap dibalik, yang disadap pertama pada periode yang lalu, kemudian disadap paling akhir pada penyadapan berikutnya.
Gerakan penyadapan • Gerakan-gerakan dasar penyadapan dilakukan dengan gerakan yang kompak antara kedua tangan yang memegang pisau sadap, gerakan memutar badan, dan langkah kaki berjalan mundur setapak mengikuti lingkar pohon dan arah miringnya sadapan.
Gerakan penyadapan ke arah bawah (SKB) ; Tangkai pisau dipegang dengan jari tangan kanan tepat pada
-
pertengahan sehingga terdapat keseimbangan berat untuk memudahkan pengendalian penyadapan. Jari tangan kiri, selain kelingking dan ibu jari ditempelkan pada punggung pisau sadap untuk membantu mengendalikan pisau, pada saat menyadap maupun mengatur kedalaman irisan.
12
6/4/2014
-
-
-
• -
Memperdalam irisan dapat dilakukan dengan mengangkat dinding pisau yang menempel pada bidang sadap. Penyadap berdiri di samping bidang sadap, bertumpu pada kedua kaki, berat badan bertumpu pada kaki kiri yang berada di posisi depan, sedangkan kaki kanan bertumpu pada ujung kaki. Ujung kaki kanan berada di sebelah tumit kaki kiri dengan jarak sekitar satu genggam. Kemudian mata pisau diletakkan pada ujung bidang sadapan. Sebelum dilakukan penyadapan bidang sadap, bagian ujung dishothok dengan mata pisau bagian atas. Pada saat melakukan penyadapan, irisan sadap dimulai dari kiri atas ke kanan bawah dengan menggerak-gerakkan pisau. Gerakan pisau dikendalikan oleh refleksi pergelangan tangan dan dikemudikan jari tangan kiri.
Gerakan kaki mengikuti laju pisau ke arah kanan bawah sadapan melingkar sesuai alur irisan sadap. Kaki kiri berjalan mundur setapak bergantian dengan kaki kanan. Pada akhir penyadapan, pada saat mata pisau di batas selokan bawah, mata pisau diangkat keatas memotong sedikit bidang sadap untuk menambah keluarnya latek.
13
6/4/2014
• TERIMAKASIH
14