Balai Besar Tekstil
PEMBUATAN DE SA IN PAKAIAN PELINDUNG
KEAMANAN
UNTUK MEMENUHI
"PHYSICAL ERGONOMIC AND COMFORTABLE FUNCTION" Oleh : Zubaidi, Rahayu Dwi Lestari Balai Besar Teksil, Jl. A. Yani No. 390 Bandung Telp. 022.7206214-5 E-mail:
[email protected] Tulisan diterima:
7 April 2010, Selesai diperiksa:
Fax. 022.7271288;
10 Juni 2010
ABSTRAK Penelitian pembuatan desain pakaian pelindung (security protection) berupa jaket dan rompi telah dilakukan dalam rangka memenuhi physical ergonomic dan comfortable junction. Penelitian meliputi pembuatan desain, ukuran, dan model yang mengacu pada pembuatan gannen, standard pakaian anti peluru yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan (Hankam), dan batasan pergerakan tubuh (limits of body movement) untuk ukuran manusia Indonesia. Pakaian pelindung tersebut dibuat dengan desain sederhana, nyaman, dan sangat mudah dipakai maupun dilepaskan dalam waktu singkat. Pakaian tersebut didesain dengan dua muka menggunakan warna berbeda yaitu warna loreng tua dan warn a coklat tua, sehingga pengguna dapat tampil beda dalam waktu sing kat. Untuk memenuhi physical ergonomic dan comfortable junction, ukuran jaket pada pakaian pelindung harus dibuat lebih besar dari standar garmen yaitu 12,5% sampai 25% pada bagian lebar jaket, dan 10%- 15% pada tinggi jaket. Sebagai tambahan, desain jaket dapat dikembangkan dengan menambah penguat pada bagian lengan, leher, dan kemaluan untuk meningkatkan keamanannya. Kata Kunci : Garmen, Pelindung keamanan, Anti peluru, Desain pakaian
ABSTRACT A research on making design of protective clothing (security protection) in the form of jacket and vest has been studied in order to fulfil! the physical ergonomic and comfortable junction. The research consist of making design, size, andmodel referred to garment standard, specification standard of bullet proof clothes developed by Department of Defense (Hankam), and the limits of body movement for Indonesia human size. This protective clothing is made by simple design, comfortable, and very easy to wear and to take off easily. This clothing has been designed in two faces with different color i.e. dark stripe and dark brown, thus a user can perform with different model and color immediately. To fulfill the physical ergonomic and comfortable function the size of jacket must be larger then garment size i.e. 12.5% to 25% for the width and 10% to 15% for the height of jacket size. In addition, this jacket can be developed by adding a reinforce in the part of arm, neck, penis, to improve its safety. Keyword: Garment, Security protection, Bullet proof, Clothing Design PENDAHULUAN Pakaian pelindung keamanan (Security Protection) untuk saat ini dan masa yang akan datang semakin banyak diperlukan, kebutuhan tersebut berlaku untuk kepentingan sipil (executive), militer, maupun kepolisian. Pakaian pelindung untuk keamanan dapat berupa rompi, baju, jacket, atau -~. gabungannya yang dapat digunakan secara aman dan nyaman. Dari berbagai laporan disebutkan kekuatan pakaian pelindung mempunyai beberapa tingkatan mulai yang paling ringan seperti anti tusukan (anti puncture vest), sampai yang berat berupa anti peluru (anti ballistic vest), dari jenis revolver, pistol, senapan laras panjang, sampai anti pecahan granat (explosive suppression blanket). Untuk memenuhi berbagai kekuatan tersebut telah dilakukan penelitian pembuatan panel anti peluru menggunakan bahan-bahan yang kuat, seperti keramik,
aluminium, serat sutera, komposit serat rami, dan diberikan penguatnya seperti anyaman kawat stainless, lembaran polipropilena, kain poliester dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rnasing-masing panel mempunyai kelebihan dan kekurangan, misalnya panel dari komposit rami mempunyai bobot sangat ringan tetapi sifatnya kaku (tidak fleksibel), serta mempunyai kekuatan pada level HA (1,2,3). Panel anti peluru yang terbuat dari kain poliester mempunyai tleksibilitas tinggi, kelenturan yang baik, mempunyai bobot sedikit lebih tinggi dari komposit rami, dan kekuatannya dapat memenuhi persyaratan tembak sampai level H (standard NU 0101.04). (4). Panel anti peluru atau rompi anti peluru yang dipakai pada tubuh sebagai pakaian dalam cenderung mempersulit gerakan, memberi beban, dan mengurangi kenyamanan pemakaian. Pembuatan desain pakaian pelindung berupa jaket yang berfungsi untuk menutupi
Pembuatan Desain Pakaian Pelindung Keamanan untuk Memenuhi "Physical Ergonomic And Comfortable Function" (Zubaidi, Rahayu Dwi Lestari)
11
Balai Besar Tekstil
rompi anti peluru yang dikenakan harus dibuat senyaman mungkin (comfortable) dan bahkan dapat menghilangkan kesan bahwa yang bersangkutan tidak mengenakan rompi anti peluru. Ukuran rompi dan pola desain pakaian (jaket) yang tepat dan harmonis antara bentuk anggota tubuh dan rompi anti peluru yang dikenakan dapat menciptakan keseimbangan sistem pada pakaian pelindung keamanan sehingga selain memberikan rasa aman juga mendapatkan kenyamanan bagi pemakai. Penelitian ini bertujuan membuat desain pakaian pelindung (berupa jaket) yang nyaman untuk digunakan oleh pernakai panel/ rompi tahan peluru (anti ballistic vest). Pembuatan desain disesuaikan persyaratan Standar Spesifikasi Teknik Rompi Tahan Peluru Untuk Personil Militer yang dibuat Mabes ABRI, dan aspek batas pergerakan badan manusia (typical limits of body movements). Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut maka diharapkan desain berupa jaket dapat mernenuhi persyaratan "ergonomic and comfortable function". (5). Menurut Dinas Penelitian dan Pengembangan, Mabes TNT Angkatan Udara, Nopernber 2003 Standar Spesifikasi Teknik Rompi Tahan Peluru Untuk Personil Militer mernpunyai beberapa persyaratan (6). Persyaratan tersebut diantaranya : 1.Memberikan kekebalan bagi pernakai terhadap senjata tajam dan tembakan. 2. Rompi anti peluru harus ringan, enak dipakai dan tidak mengganggu gerakan. 3. Tahan terhadap segala cuaca dan tidak mudah sobek 4. Rompi Taktis dan rompi Dakhura dapat rnemberikan efek kejut kepada lawan (rnenurunkan rnoril lawan). 5. Rornpi lntel dan W ALNIP dapat rnenjarnin kerahasiaan. 6. Mudah dalam pemakaian dan pelepasan. A Sf ek K ons t ru ksi , SI (16) Persyaratan No
Maksimal
Mata Uji Rompi Taktis
Rompi Dhakura
Rompi Intel
Rompi WALl VIP
BERAT LENGKAP I
S
4700 gr
4700 gr
2550 gr
2000 gr
2
M
5100.gr
5100 gr
3500 gr
2250 gr
3
L
5500 gr
5500 gr
4000 gr
2500 gr
4
LL
6000 gr
6000 gr
4500 gr
3000 gr
12
Persyaratan No
Maksimal
11
Mata Uji Rompi Taktis
Rompi Dhakura
Rompi Inte1
Rompi WALl VIP
DIMENSI LINGKAR BADAN
11
I
S
80 cm
112 cm
112cm
75 cm
2
M
90 cm
116cm
116cm
85 cm
3
L
100cm
120cm
120cm
95 cm
4
LL
IlOcm
121 cm
121 cm
105 cm
Perlindungan keamanan bukan hanya dibutuhkan oleh personil angkatan bersenjata saja tetapi juga dibutuhkan oleh sipil. Beijing Zhong Tianfeng Security Protection Technology yang berdiri sejak 1996 selalu mengembangkan produknya untuk berbagai bidang seperti polisi, pegawai Bank, kereta api, jalan raya, kehutanan dan sebagainya (7,8). Oleh karena itu pakaian pelindung keamanan perlu dibuat senyaman mungkin dan tidak mengganggupergerakan tubuh. Pergerakan Organ Tubuh Manusia Organ manusia terdiri dari kepala leher bahu, pinggang, tangan siku yang kesernuanya mempunyai batas pergerakan tertentu. Pergerakan leher saat menengadah (nextjlexion dorsal) atau menunduk (next jlexion ventral) rata-rata hanya dapat -rnembentuk maksimum 610 dan 60° untuk orang laki-laki. Untuk pergerakan geleng kiri dan geleng kanan rata-rata hanya dapat membentuk sudut 410 , demikian pula pergerakan tubuh lainnya (5). Pergerakan ini akan diperhitungkan dalam pernbuatan desain kerung dan krah leher. METODA: Bahan: Bahan yang digunakan diperoleh dari pasaran yang terbuat dari serat poliester dan campurannya dengan anyaman polos yang dicelup dengan warna coklat tua, Bahan kain loreng terbuat dari kain tenun anyaman keper dengan warna krem muda, hijau, dan hijau kehitarnan. Kain tersebut digunakan sebagai warna primer, sedangkan untuk warna sekunder digunakan kain polos (plain) dengan warna coklat tua. Cara Kerja: Penelitian desain pakaian pelindung kearnanan berupa rornpi dan jaket meliputi perencanan, pengukuran, penjahitan, pengujian dan evaluasi berulang untuk dikoreksi dan diperbaiki. Ukuran pola digunakan standar garmen yang dimodifikasi untuk pemakai rornpi yang berisi panel dari serat poliester. Desain Arena Tekstil VoLume 26 No. 1 - Juni 2010: 1 - 56
Balai Besar Tekstil
jaket dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan bolak-balik (dua muka) dan mudah dipakai dan dilepaskan untuk mendapatkan pakaian pelindung keamanan yang memenuhi physical ergonomic and comfortable function dan mempunyai nilai estetika.
Rancangan Penelitian
1. 2. 3.
Panjang Jaket Lebar Jaket Panjang Lengan
:
• • •
Lebar dada (W) Tinggi pakaian (H) Panjang lengan CA)
Gambar 1. Ukuran Standard Jacket
Dasar (6)
Dari ukuran pokok terse but selanjutnya dikembangkan menjadi ukuran-ukuran yang yang lebih rinei yang meliputi :
• •
• • • •
HASIL DAN PEMBAHASAN
.
Pola Desain dan Ukuran Jaket : Untuk menentukan ukuran mengacu pad a .gabungan dari 3 aspek yaitu Standar Pembuatan Garmen, Persyaratan Standar Spesifikasi Teknik Rompi Tahan Peluru yang dibuat oleh Dep Hankam, dan Pedoman pergerakan aktifitas manusia "Body Mobility" (Mobility and posture control). Ukuran yang digunakan sesuai ukuran standar rnanusia Indonesia dengan mengabaikan ukuran diluar normal ": seperti gemuk-pendek, kecil-tinggi, kecil-pendek, tinggi-besar, dan sebagainya. Penelitian cara penentuan ukuran jacket telah dilakukan dengan cara mengumpulkan ukuran standar dari berbagai sumber industri jacket di Indonesia, namun terdapat perbedaan cara pengukuran dan ukuran standarnya. Agar dapat mengakomodasi berbagai sumber tersebut maka ditentukan pengelompokan cara pengukuran sebagai berikut: Pembuatan
Desain Pakaian
Pelindung
Keamanan
Function" (Zubaidi, Rahayu Dwi Lestari)
Lingkar badan Panjang punggung Lebar punggung Lingkar leher Lebar bahu Lebar dada
Keenam ukuran-ukuran tersebut merupakan bagianbagian penting yang harus diukur pada orang yang akan memakainya. Makin besar orangnya makin besar pula ukurannya. Untuk membuat pola desain terlebih dulu dilakukan pengukuran misalnya sebagai berikut :
No
Ukuran
Kecil
Besar
I
Lingkar badan
64
127
2
Panjang punggung
3 4
45 47
Lingkar Leher
23 26 30
Lebar bahu
9
Lebar dada
25
5 6
Lebar Punggung
53 16 44
Dari setiap pengukuran dua orang atau lebih tidak selalu berbanding lurus tetapi juga dipengaruhi oleh postur tubuhnya. Selanjutnya, dari pengukuran tersebut dibuat pola desain yang terdiri dari pola depan dan pola belakang seperti gambar berikut :
untuk Memenuhi
"Physical Ergonomic And Comfortable
13
Balai Besar Tekstil Hubungkan titik Q - T - H menjadi kerung lengan badan belakang. Ukuran standar ini dapat di sesuaikan dengan besar kecilnya badan yang telah diukur.
Lingkar Badan
Pnla Depan
Pembuatan pola desain jaket untuk orang yang memakai rornpi anti peluru, lingkar badan hams ditambahkan sesuai rompi yang digunakan. Untuk yang memakai rornpi dengan panel dari kain poliester dengan ketebalan 180 lapis hasil penelitian Balai Besar Tekstil 2007 (4), lingkar badan perlu ditambahkan 12,5% sampai 15% dari ukuran tanpa memakai rompi Ketetapan ini diperoleh berdasarkan perhitungan, kenyamanan, maupun keserasiannya.
Pnla Belakang
~-
R
c
D
Gambar 2. Po la depan dan pola belakang Pola depan
Panjang jaket
dibuat garis siku A, B, C, D A - B = V2lingkar badan + 2 cm = (64 cm : 2 ) + 2 cm =34cm C - D A -B 34 cm A - C = panjang punggung + 1 V2cm = 23 cm + I V2= 241/2 cm
Pergerakan badan manusia yang sering berubah-ubah pada waktu melakukan aktifitas dapat menyebabkan ketidakserasian pada panjang jaket. Pacta waktu berdiri tegak, membungkuk, dan merangkak, panjang jaket menjadi tidak serasi. Panjang jaket pacta waktu berdiri akan terkesan cukup panjang, akan tetapi pada waktu membungkuk panjang jaket akan terkesan lebih pendek. Untuk menjaga keserasian ditentukan tengah-tengahnya (setengah dari selisih panjang pacta waku berdiri dan membungkuk). Untuk pemakai jaket yang menggunakan rompi anti peluru perlu ditambahkan 10% - 15% dari panjang jaketnya.
=
=
= A-C = 24 V2 A - K = 1/6 lingkar leher cm = 5 V2cm B- D
A K A C
-
+ V2cm
= (30 cm : 6 )
L = (A - K ) + I cm = 5 V2cm + 1cm L = kerung leher depan I = V2A-B = 32 cm :2 = 17 cm R
= A-I =
+ V2
= 6 V2cm
17 cm
I- J = turun 2 V2cm R - H = V2R - J = (24 V2cm - 2 V2cm ) : 2 = 11 cm
Panjang Lengan. Panjang lengan diukur dari ujung ~bahu sampai ujung pergelangan tangan. Pengukuran panjang lengan jaket biasanya diukur pada waktu posisi tangan dalam keadaan lurus. Dalam pernakaiannya, pacta waktu tangan dalam posisi ditekuk, maka panjang lengan jaket akan terkesan lebih pendek. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat menentukan pilihan tengah-tengahnya atau sedikit lebih panjang. Dalan hal pembuatan disain jaket untuk orang yang tidak rnernakai dan untuk orang yang memakai rompi anti peluru, panjang lengan jaket tidak ban yak perbedaan yang berarti. Demikian juga lingkar tangan tidak perlu diperhitungkan.
Hubungkan titik K-J K - P = lebar bahu = 9 cm C - G R - H = 11 cm L - M = V2L-G = 3 V2cm
=
M - S = V2 lebar dada
= 25 cm : 2 = 12 V2 cm Hubungkan titik P - S - H menjadi kerung lengan badan depan C - C ' turun 1 cm Hubungkan titik C' - R
=
Pola belakang B - F = turun 1 V2cm B - 0 = A - K = 5 V2cm Hubungkan titik 0 - F menjadi Tariklah garis : Q = lebar bahu 9 cm D - E =R - H = 11 cm E - N V2E - F 6 cm N - T V2lebar punggung
kerung
---.
o-
= =
14
Pola Desain dan Ukuran Rompi
leher belakang
=
= 26 cm:2 = 13 cm
Pola rompi anti peluru dibuat berdasarkan pola dasar pembuatan kemeja, Dari percobaan dan pengujian pada bagian "pola depan" mempunyai beberapa
perubahan
sebagai
berikut
:
Arena Tekstil Volume 26 No. 1 - Juni 2010: 1- 56
Balai Besar Tekstil
L
/-----
., .,
Gtcr":--t H' I
"fc;- - -
R'
I
i I
H'
F - Q' = Y21ebar punggung = 26 cm : 2 = 13 cm H-H'=2 cm R-R' = 1 Y2 cm F - N = turun 5 cm F - N - T = sudut siku-siku Hubungkan titik 0 - F- N - T - Q' - 0 menjadi pola pas bahu belakang Hubungkan titik N - X - Y- R - H - T - N menjadi pola belakang Hal yang harus dilakukan selanjutnya yaitu cara membuat pola lengan baju
I
z
Gambar 3. Pola depan rompi
Pola lengan Ukuran yang diperlukan: L Panjang lengan 2. Lingkar kerung lengan 3. Lingkar lengan Contoh ukuran : Panjang lengan : 15 cm (pendek) dan 32 (panjang), Lingkar kerung lengan : 28 cm, lingkar lengan : 24 cm
P - S = naik 1/2cm A - S = Y2 lebar punggung atas = 26 cm : 2 = 13 cm A - M = panjang kemeja 35 cm L-L' =M-M' = 1Yzcm H-H' =2cm R-R' 1 Y2cm M' - Z = G - H' = 20 Yz cm Titik Z naik 1 cm K - K = S - S' = turun 2 Yz cm Hubungkan titik K'- L' - M'- Z - R ' - H' - S' - K' menjadi pola badan depan Hubungkan titik K- K' - S - S' - K menjadi pola pas bahu yang dapat disatukan dengan pola belakang
=
bagian belakang
D ..... · ..•. ·
A'I :\._._._.-
IG
bagian depan
I
I
o
\\: H
I \ B·l---
.L:::.fIIiIIIIIIIII-
Gambar 5. Pola lengan pendek dan panjang
H'
""x
-a.
y
A - B = B - C = panjang lengan 15 cm A - B = D - C = Y2 lingkar kerung lengan =28 cm : 2 = 14cm B - E = Y2 A - B = 14 cm: 2 = 7 cm D - F = Y2 Iingkar lengan = 24 cm:2 = 12 cm Kerung lengan depan : A - G =E - H = 14 A-E Titik G ke kiri 1 cm dan titik H ke kanan 1 cm Kerung lengan belakang A - I 1/3 A- E Titik Ike kiri 1 14cm Titik J ke kanan 14cm
=
Gambar 4. Pola belakang Pada pola dasar belakang perubahannya menjadi : Q - Q' = naik Y2 cm
Pada bagian lengan pada contoh diatas adalah pola lengan pendek apabila membuat lengan panjang / jaket maka di panjangkan
Pembuatan Desain Pakaian Pelindung Keamanan untuk Memenuhi "Physical Ergonomic And Comfortable Function" (Zubaidi, Rahayu Dwi Lestari)
15
Balai
Balai Besar Tekstil
Gambar
6. Pola leher dan ukuran yang di perlukan untuk Iingkar leher
A-B = 3 cm A-B lebar kerah = untuk anak -anak biasanya 2 cm B-D= '12 lingkar leher = 30 : 2 = 15 cm B-E = '12 B-D = 9 cm C-G= kerung leher (K-G-D) D-G= B-C= lebar kerah = 2 cm
KENYAMANAN
PEN
Pemakaian jaket rompi anti peluru yang didesain dan dibuat dengan ukuran sesuai penelitian dapat menambah kenyamanan dibanding hanya menggunakan rompi anti peluru saja. Hal tersebut disebabkan oleh kesan distribusi perlindungan yang merata pada seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi perasaan jiwa, meningkatkan kepercayaan, keberanian dan memberikan kewibawaan. Pernbuatan desain yang dapat digunakan bolak-balik melengkapi fungsi pakaian pelindung. Rancangan desain dan ukuran jaket dan rompi ban yak mementukan kenyamanan dalam pemakaian baik dalam kondisi duduk, berdiri, jongkok, dan berbaringl merangkak. Kenyamanan pakaian yang berhubungan dengan kondisi/gerakan manusia serta bentuk tubuhnya (physical ergonomic and comfortable function) telah disempurnakan dengan penggunaan kain dan bahan yang nyaman dipakai dengan memperhatikan unsur kekuatan. Kain yang digunakan untuk pembuatan jaket menggunakan kain poliester 1 kapas dengan perbandingan 65/35% dimana kekuatannya diwakili oleh serat poliester sedangkan kenyarnanannya diwakili oleh serat kapas. Konstruksi anyaman satin dan polos dapat menjamin kestabilan, kekuatan, dan tidak mudah sobek. Kain tersebut sangat tahan terhadap pengaruh jarnur dan mikrobiologi. Pemeliharaan pakaian pelindung tersebut tidak perlu banyak pencucian karena kain poliester termasuk tahan kotor.
pe ne (ram prote
dapa meni paka ditan pelin Gam tetap tersel pema corn].
Desain jaket dibuat dua muka yaitu menggunakan warna polos coklat tua pada satu si si dan warna loreng pad a si si lainnya dapat lebih fleksible dalam penampilan. Dengan demikian selain efisiensi dapat dengan rnudah untuk melakukan penyamaran dalarn waktu singkat yaitu dengan cara rnernbalikkan pakaian jaket yang dikenakan. Masa pakai dan umur bahan tersebut minimal dapat digunakan lebih dari 5 tahun.
Gambar 7: Contoh Desain Jaket Anti Peluru yang Dibuat Berdasarkan physical ergonomic dan comfortable function
KEKEBALAN Dari persyaratan yang dibuat oleh Depertemen Hankam RI pakaian pelindung yang mempersyaratkan dapat memberikan kekebalan terhadap senjata tajam dan tembakan, bobotnya yang ringan, fleksibel, tidak mengganggu gerakan telah terpenuhi dengan menggunakan panel dari serat poliester yang penelitiannya telah dilakukan sebelumnya. Panel tersebut mempunyai kekuatan pada level Il, yang dapat digolongkan rnernpunyai keamanan yang baik pada kelasnya.
G:
Pemh 16
Arena
Tekstil
Volume
26 No. I - Juni 20 I 0 : I - 56
Funci
Balai Besar Tekstil
PENGEMBANGAN MODEL Desain dan ukuran yang telah dibuat dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk pembuatan (rompi dan jaket) dan pakaian pelindung (security protection) pada umumnya. Model pakaian pelindung dapat dikembangkan menjadi berbagai model untuk meningkatkan keindahan dan kearnan, misalnya pakaian pelindung untuk anti huru-hara perlu ditambahkan pelindung leher, pelindung alat fital, pelindung bahu dan lengan seperti ditunjukkan pada Gambar 8. Namun demikian, desain dan ukurannya tetap harus mengacu pada hasil penelitian ini. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kenyamanan dalam pemakaian sesuai fugsinya (physical ergonomic and comfortable function)
KESIMPULAN 1.
Penelitian pembuatan desain pakaiar pelindung keamanan (security protection: telah di lakukan dengan mengacu pada standai pembuatan garmen, persyaratan standai spesifikasi teknik pakaian anti peluru, dan pedornan pergerakan aktifitas rnanusia "Bad) Mobility" t Mobilit» and posture control).
2.
Untuk mernbuat desain dan ukuran jaket anti peluru dapat digunakan ukuran standard (tanpa menggunakan rompi) dengan menarnbahkan ukuran lingkar badan jaket antara 12,5% sampai 25% dan menarnbahkan panjang jaket sebabnyak 10%- 15%.
3.
Model pakaian pelindung dapat dikembangkan atau menambahkan aksesoris untuk keamanannya atau keindahan, tetapi desain dan ukuran yang digunakan tetap harus rnengacu pada hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA I.
( 2.
3.
4.
5.
6.
7. Gambar 8 : Contoh Beberapa Desain Pakaian Pelindung (9,10,11)
Laporan teknik Pembuatan Keramik anti Peluru, Proyek penelitian dan Pengembangan Balai Besar Keramik, Jalan Jend . A. Yani 392, Bandung 2003. Laporan teknik Pembuatan Panel Anti Peluru dari Komposit Serat Rami, Proyek penelitian dan Pengembangan Balai Besar Tekstil , Bandung 2005. laporan teknik, Vji Coba dan Penyempurnaan Rompi Anti Peluru dari Buhan Dasar Rami, Proyek penelitian dan Pcngembangan Balai Besar Tekstil , Bandung 2006. Zubaidi, Moekarto M, Santoso, Pembuatan Rompi Anti Peluru Men ggunakan Bahan Dasar Serat Poliester, Arena Tekstil Vol 24, No.2, 2009. Wesley E.Woodson, "Human Factors Design Handbook:"; Me Graw Hill Book Company, New York 1993. Standar Spesifikasi Teknik Romp! Tahan Peluru Untuk Pcrsonil Militer, Dinas Penelitian dan Pengembangan, Mabes TNI Angkatan Udara, Nopember 2003. US American standard NU -0101.04 "Ballistic Resistance of Personal Body Armor", 200 I
Pembuatan Desain Pakaian Pelindung Keamanan untuk Memenuhi "Physical Ergonomic And Comfortable Function" (Zubaidi, Rahayu Dwi Lestari)
17
Balai Besar Tekstil
8.
18
Beijing Zhong - Tianfeng Security Protection Technologies, Research Institute of Ministry of Public Security, Republic of China, 2003
9. Standard Ukuran Jacket. www.medogh.com 10. Mengenal Standard Ukuran Jacket, 3beeshop.com 11. www.armytechnology.com
Arena Tekstil Volume 26 No. I - Juni 20 I 0 : 1 - 56