Universitas Pendidikan Indonesia
PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENDAHULUAN Dalam kehidupan ummat manusia, tidak ada pengetahuan yang independen. Apa yang kita ketahui dan apa yang kita buat saat ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran atau pendapat orang lain yang dikonstruksi di masyarakat secara kolektif. Hal yang sama terjadi dalam dunia akademik. Tidak ada teks atau karya ilmiah yang murni karya seseorang. Setiap karya ilmiah apakah berupa laporan penelitian, buku, atau esei selalu dipengaruhi apa yang pernah dipikirkan, dituliskan atau disampaikan orang lain. Seorang yang cendekia senantiasa dituntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah seperti teliti, cermat, jujur, serta menghargai pikiran, pendapat, jerih payah dan pengorbanan orang lain. Dengan demikian, setiap pikiran, pendapat, atau gagasan orang lain yang mempengaruhi atau yang digunakan untuk memperkuat pendapat kita, harus senantiasa kita berikan penghargaan dengan menyebutkan sumbernya secara tepat, akurat dan memadai sesuai ketentuan yang berlaku. Bila hal itu tidak bisa dilakukan, kita akan termasuk melakukan tindakan pemalsuan, penipuan, pencontekan, atau bahkan perampokan pikiran, gagasan, atau karya orang lain. Tindakan seperti itu dapat dikategorikan sebagai tindakan plagiat yang oleh beberapa ahli hukum dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana. Dalam lingkungan akademik kita, tindakan plagiat masih masih dianggap sesuatu yang asing baik bagi para dosen maupun mahasiswa. Mungkin kita sendiri pernah melakukan tindakan plagiat yang tidak kita sadari atau tidak kita anggap plagiat karena orang lain pun melakukan hal yang sama dan tidak ada sangsi sosial maupun sangsi hukum untuk itu. Salah satu cara untuk menghindari jebakan plagiat adalah dengan memahami apa yang dimaksud plagiat itu sendiri dan mengetahui bagaimana cara menghindarinya. Dari sudut pandang itulah petunjuk teknis pencegahan plagiat ini disusun dan dihadirkan dihapan kita semua. TUJUAN Petunjuk teknis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1) Memberi wawasan dan informasi mengenai tindakan yang dapat dikategorikan plagiat. 2) Memberi petunjuk mengenai bagaimana upaya menghindari tindakan plagiat. 3) Mempermudah civitas akademika UPI dalam menyusun karya ilmiah. 4) Meningkatkan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa dan dosen. SASARAN Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi: 1) Mahasiswa 2) Dosen 3) Masyarakat luas DEFINISI PLAGIAT Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai plagiat, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan plagiat itu. Dalam literatur ada beragam definisi mengenai plagiat, namun definisi yang diberikan Permendiknas No. 17 tahun 2010, Pasal 1, Ayat 1 tentag pencegahan plagiat, cukup representatif untuk dijadikan pegangan. Dalam Permendiknas itu disebutkan bahwa yang dimaksud dengan plagiat adalah, “perbuatan secara Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 1
Universitas Pendidikan Indonesia sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai” (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1). JENIS-JENIS PLAGIAT Jenis-jenis plagiat juga diidentifikasi secara beragam. Tiga sumber di bawah ini cukup representatif untuk mengenali lebih jauh apa itu plagiat. Laman University of Arizona (http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf) mengidentifikasi ada tiga jenis tindakan plagiat, yaitu: 1) menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip beserta rujukannya. 2) menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata-kata itu atau menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan. 3) meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya. Sementara itu, Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University, menggolongkan plagiat menjadi lima jenis, yaitu: 1) “Copy-paste”, dalam arti mengambil kalimat atau frase orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan sumbernya. 2) “Word-switch”, mengambil kalimat atau frase orang lain dengan mengubah struktur kalimat atau kosakatanya. 3) “Style”, dalam arti mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat. 4) “Metafora”, dalam arti menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. 5) “Gagasan”, dalam arti mengambil gagasan, pikiran atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Ireton (n.d) melihat tindakan plagiat dari sudut pandang berbeda. Sarjana itu menggolongkan plagiat menjadi; 1) plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis tanpa menyebutkan sumbernya, 2) plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain dengan mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan rujukan, 3) plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumbernya, 4) plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan karya orang lain atau mengumpulkan artikel yang diperoleh dari Internet atau dari teman, dan 5) autoplagiat, yaitu menggunakan tugas yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau mengambil pikiran sendiri yang telah dikemukakan dalam naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan sumbernya. ALASAN MELAKUKAN PLAGIAT Ada banyak alasan kenapa tindakan plagiat terjadi. Dari berbagai pendapat itu, Insley (2011 p. 185) memberikan penjelasan yang lebih kongkrit. Menurut sarjana itu, plagiat kebanyakan terjadi karena para pelaku 1) tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan bagaimana mengutip secara benar, 2) menunda tugas hingga detik-detik terakhir, 3) menganggap bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, 4) merasa yakin bahwa orang lain tidak akan mendeteksi apa yang dilakukannya.
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 2
Universitas Pendidikan Indonesia 5) tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya pengelolaan waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna (perfectionist) dan karena kondisi di luar kontrol. 6) merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah mata kuliah atau karir. Tekanan itu dapat muncul karena begitu pentingnya tugas yang diberikan, tuntutan keluarga, keinginan untuk memperoleh yang terbaik atau persaingan masuk universitas atau untuk mendapatkan beasiswa. 7) tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas yang diberikan, terutama dalam mencari artikel yang relevan, mengevalausi sumber-sumber Internet, memahami istilah-istilah teknis, mengetahui dan menggunakan format dan model pengutipan tertentu, melakukan pencatatan secara baik, atau tugas yang diberikan dosen kurang jelas. 8) tidak memahami perbedaan antara parafrase dan plagiat, tidak menguasai teknik pengutipan secara benar, tidak memahami perbedaan antara pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual, atau tidak mengetahui bahwa sumber-sumber yang dapat diakses secara online bukan merupakan ranah publik atau pengetahuan umum.
TINDAKAN YANG TERMASUK PLAGIAT Apa saja tindakan yang termasuk plagiat telah banyak dikemukakan oleh berbagai pihak. Dengan memperhatikan apa yang disampaikan dalam laman UCL Plagiarism: Advice to Departments and Faculties, University College London dan laman Northen Kentucky University, Plagiarism and You, Youngstown State University’s website “What Is Plagiarism,” sebagaimana dikutip Stowers dan Hummel (2011 p. 165), pada dasarnya tindakan plagiat mencakupi, tapi tidak terbatas pada: 1) mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai, 2) mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai, 3) menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori pihak lain tanpa menyatakan sumber acuan secara memadai, 4) merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori orang lain tanpa menyatakan sumbernya secara memadai, 5) menyerahkan sebuah karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumbernya secara memadai. 6) tidak memberikan sumber kutipan pada tanda kutip, 7) mengubah kata-kata namun menyalin struktur kalimat dari sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya, 8) menyalin secara berlebihan kata atau gagasan dari sebuah sumber yang membangun sebagian besar sebuah karya walau menyebutkan rujukannya, 9) memarafrase sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya secara benar, 10) mengumpulkan tugas yang nampak seperti diparafrase (dan berisi referensi) tetapi sebenarnya merupakan contekan langsung dari sumber aslinya, 11) penyalinan kalimat, frase, atau paragraf persis seperti sumber aslinya, penyalinan kalimat dan menyusunnya kembali dalam urutan yang berbeda, penyalinan kalimat dan menggantikan beberapa kata dengan sinonimnya, serta penyalinan kalimat dan menambahkan beberapa kata baru bila tanpa menyebutkan rujukan termasuk plagiat Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 3
Universitas Pendidikan Indonesia 12) membeli, meminjam, atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi karya orang lain atas nama sendiri, 13) meminta orang lain untuk mengerjakan esei, makalah, skripsi, tesis, disertasi atau karya lainnya termasuk pengerjaan statistik 14) menggunakan satu atau lebih karya orang lain dengan cara mengambil sebagian besar teks hanya dengan mengaitkannya satu sama lain dengan hanya membubuhkan sedikit kata-kata sendiri, 15) menggunakan sebuah tugas yang sudah diserahkan dan dinilai oleh dosen untuk tugas mata kuliah yang lain, dan 16) menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan menganggapnya sebagai pendapat atau kritikan sendiri.
TEKNIK MENDETEKSI PLAGIAT Bagi dosen, keterampilan menentukan apakah sebuah makalah termsuk plagiat atau tidak sangat dibutuhkan agar makalah yang dinilai benar-benar asli karya mahasiswa. Sebagai bahan pegangan, di bawah ini merupakan teknik mendeteksi plagiat pada makalah atau artikel yang disampaikan mahasiswa sebagaimana disarikan dari UCL Plagiarism: Advice to Departments and Faculties, University College London. 1) Ada perbedaan internal dalam isi teks, seperti dalam gaya penulisan, ejaan, tanda baca, penggunaan font, huruf besar, cetak miring, bahasa, tata bahasa dan konstruksi kalimatnya. Misalnya, ada bagian yang sangat bagus, tetapi ada pula bagian yang sangat payah. 2) Tugas yang diserahkan kualitasnya lebih baik atau bentuknya berbeda (misalnya ujaran bahasanya) dengan apa yang biasanya mahasiswa yang bersangkutan hasilkan. Misalnya, sehari-hari mahasiswa ini menulisnya seperti ini, kemampuannya begini, tapi kok tugasnya sangat berbeda dengan biasanya. 3) Terdapat ketidakkonsistenan internal dalam hal perujukan apakah diteks utama, pustaka acuan atau keduanya. Misalnya, yang satu pakai APA, lainnya pakai MLA. 4) Adanya penghilangan sumber tertentu yang mestinya harus muncul. Mestinya ada gambar atau tabel, tetapi tabel dan gambarnya tidak ada atau ada kalimat yang belum selesai. 5) Ada pernyataan yang tidak didukung oleh bagian teks lainnya, misalnya, “seperti kita dapat amati dalam tabel di bawah ini” sementara tabelnya sendiri tidak ada. 6) Tugas yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan, kualitasnya lebih rendah atau lebih bagus dari yang diminta. Misalnya, tugas yang diperintahkan dalam bidang evaluasi, tetapi ia mengumpulkan dalam bidang sastra. 7) Perujukan yang tidak memadai atau tak sejalan dengan rincian yang muncul di dalam naskah.
PENCEGAHAN PLAGIAT Untuk menghindari tindakan plagiat, beberapa hal yang harus diperhatikan baik oleh mahasiswa atau dosen seperti dikemukakan Roig (2003, 2006) di bawah ini. 1) Ketika diberi tugas kelompok, pastikan kita mengenali kerja sama dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas tugas tersebut. 2) Jika tugas yang diberikan belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas tugas yang diberikan kepada dosen terkait.
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 4
Universitas Pendidikan Indonesia 3) Jika ada informasi tambahan mengenai tugas di laman web, pengumuman, SMS atau facebook, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik. 4) Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya. 5) Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana memanfaatkannya. 6) Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga perbedaan antara plagiat dan parafrase, pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual sehingga tidak terjebak melakukan plagiat. 7) Perhatikan dan sadari bahwa bila informasi bibliografi hilang dari sumber-sumber elektronik, upaya yang harus dilakukan untuk mengidentifikasinya membutuhkan upaya yang lebih keras. Upayakan agar setiap mengutip, referensinya juga langsung dituliskan. 8) Upayakan agar tugas yang besar dipecah-pecah ke dalam tugas yang lebih kecil. Misalnya, jika ada tugas yang harus diselesaikan akhir semester, mulailah digarap di awal semester dengan mengumpulkan kajian pustaka dan data serta melakukan analisis dan melaporkannya secara terjadwal. 9) Ketika mengumpulkan bahan pustaka, buatlah catatan yang rinci dan cermat. Jangan menggarisbawahi atau mewarnai bagian-bagian yang dianggap penting. Gunakan kartu berukuran 3 x 5 inci (3 R) untuk menuliskan kata-kata yang asli dari sumber yang digunakan. Berikan tanda kutip di sekitar bahan itu dan catat halamannya, walaupun hanya 1 atau 2 kata yang di kutip. 10) Ketika memarafrase sebuah gagasan, pastikan keseluruhan gagasan itu dinyatakan kembali dalam kata-kata sendiri. 11) Jika informasi yang diperoleh merupakan parafrase, beri tanda P pada kartu tersebut. 12) Jika menuliskan gagasan sendiri, berikan catatan GS atau gagasan sendiri pada kartu. 13) Ketika menggunakan catatan dalam kartu, catat semua informasi bibliografi dari sumber yang digunakan secara lengkap. 14) Ketika menulis draf pertama tulisan, berikan perujukan secara benar akan pikiran dan kata-kata yang bukan milik kita sendiri dalam teks yang kita tulis. 15) Berikan pula informasi bibliografi yang lengkap baik dalam karya-karya yang dikutip di dalam teks maupun pustaka acuan untuk setiap karya yang dikutip. 16) Ketika menulis makalah, kendalikan cara kita menyajikan dan mengembangkan topik dengan hanya menggunakan informasi dalam sumber rujukan untuk mendukung gagasan kita dan jangan membiarkan sumber rujukan mengarahkan argumen kita. 17) Lakukan parafrase sebanyak mungkin dengan menggunakan gaya penulisan yang benar. 18) Ketika melakukan parafrase, ungkapkan kembali semua kata-kata dan pikiran sumber menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri secara keseluruhan. Caranya, baca teks berkali-kali, renungkan dan pikirkan, tutup bukunya, baru tuliskan parafrasenya. 19) Lakukan perujukan atas sumber-sumber yang digunakan, kata-kata, struktur kalimat, dan pola pengorganisasian menggunakan model dan format yang benar. 20) Gunakan kata-kata asli dari sumber yang dirujuk hanya ketika kata-kata dari sumber itu dapat menambah bobot dari apa yang akan disampaikan atau ketika benar-benar kata yang digunakan itu diperlukan dan efektif. Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 5
Universitas Pendidikan Indonesia 21) Ketika mengutip kalimat, berikan tanda kutip untuk setiap kata-kata atau kalimat asli dan gunakan tatacara pengutipan yang benar. 22) Sebelum menyerahkan tugas, lakukan pengecekan atas kutipan kita dengan sumber aslinya. 23) Pastikan bahwa kita telah melakukan parafrase secara benar, telah menulis kutipan untuk semua sumber yang digunakan, pola pengorganisasian, gagasan dan kata-kata orang lain. 24) Lakukan pengecekan atas penyusunan kutipan dan pustaka acuan agar kedunya sinkron. 25) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap kontribusi, pendapat, gagasan atau pemikiran orang lain. 26) Setiap teks yang disalin apa adanya harus dituliskan dalam tanda kutip. 27) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap sumber yang digunakan, baik berupa parafrase, ringkasan atau kutipan langsung. 28) Ketika meringkas, bahan yang substansial dipadatkan menggunakan bahasa sendiri dalam bentuk paragraf pendek atau kalimat. 29) Ketika meringkas atau memarafrase, sumber informasi harus tetap diidentifikasi. 30) Ketika memarafrase dan/atau meringkas, makna yang sama dengan fakta atau gagasan penulis harus dihasilkan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri. 31) Agar menghasilkan perubahan yang substansial dari teks asli dengan menggunakan parafrase yang benar, pemahaman yang memadai atas gagasan dan peristilahan yang digunakan harus dimiliki. 32) Seorang penulis memiliki tanggung jawab etis atas pembacanya dan atas penulis lain yang gagasannya dipinjam, menghormati gagasan dan kata-kata orang lain dengan menuliskan rujukannya, serta menggunakan kata-kata sendiri saat melakukan parafrase. 33) Jika ragu apakah sebuah konsep atau fakta merupakan pengetahuan umum atau bukan, rujukan harus dicantumkan. 34) Penulis yang mengirimkan naskah yang berisi data, pembahasan, kesimpulan, dll. yang telah disebarluaskan sebelumnya (misalnya: diterbitkan dalam artikel sebuah jurnal, disajikan di dalam konferensi, diunggah di laman web), harus secara jelas menunjukkan kepada editor dan pembaca bentuk penyebarluasan yang telah dilakukan. 35) Jika meneliti sejumlah variabel yang kompleks dan dianggap sebagai satu kesatuan, seorang peneliti harus memublikasikan hasil penelitiannya ke dalam satu artikel saja. Jika akan diterbitkan ke dalam lebih dari satu artikel, penulis harus mengemukakan tulisan lain (baik yang dipublikasikan atau tidak) yang mungkin merupakan bagian dari artikel yang sedang siapkan. 36) Karena beberapa tindakan plagiat, otoplagiat, dan beberapa praktik penulisan yang mungkin dapat diterima (misalnya, melakukan parafrase atau menuliskan kata-kata kunci dalam jumlah yang cukup besar dari sebuah buku) dapat melanggar hak cipta, penulis sangat disarankan untuk mengenali dasar-dasar undang-undang hak cipta. 37) Penulis harus menghindari upaya menggunakan kembali tulisan sendiri yang telah diterbitkan sebelumnya kecuali disertai pencantuman rujukan dan parafrase. 38) Pastikan pula bahwa tidak ada kesalahan elemen kutipan seperti nama penulis, volume dan nomor jurnal, halaman, tahun dan elemen lainnya. Selain itu, harus dipastikan pula agar perujukan diberikan kepada penulis yang pertama menyajikan persoalan yang dibicarakan. Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 6
Universitas Pendidikan Indonesia 39) Referensi yang disajikan harus benar-benar relevan dengan materi yang dibahas. Tidak dibenarkan mencantumkan rujukan hanya untuk memanipulasi impact factor dari sebuah artikel. 40) Penulis senantiasa berusaha memperoleh bahan rujukan yang telah dipublikasikan. Jika tak tersedia, penulis harus mengutip versi rinci dari artikel itu, apakah berbentuk presentasi konferensi, abstrak atau naskah yang tidak dipublikasikan. 41) Ketika mendeskripsikan karya orang lain, jangan mengandalkan ringkasan sekunder karena merupakan praktik penipuan, merefleksikan standar akademik yang rendah serta dapat menimbulkan kesalahan dalam mendeskripsikan karya yang dimaksud. 42) Ketika mengutip begitu banyak dari sebuah sumber, penulis harus membuat jelas mana gagasan sendiri dan mana gagasan atau pikiran orang lain seperti dengan batas penanda halaman atau menggunakan kata ibid, op cit dan loc cit. 43) Penulis berkewajiban menyampaikan bukti-bukti atau pendapat yang bertentangan dengan pandangannya. Gagasan atau pendapat yang digunakan untuk mendukung pendapat penulis secara metodologis harus benar. Bila ada kajian atau data pendukung yang memiliki keterbatasan metodologi, statistik, atau lainnya, kekurangan itu harus dikemukakan kepada pembaca. 44) Penulis berkewajiban melaporkan semua aspek yang berkaitan dengan penelitian yang dapat mempengaruhi replikasi ulang kajian tersebut. 45) Peneliti memiliki kewajiban etis untuk melaporkan hasil penelitiannya berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Setiap manipulasi setelah penelitian dilakukan yang dapat mengubah hasil yang diperoleh sebelumnya, seperti penghilangan outliers atau pengubahan analisis statistik harus digambarkan secara jelas disertai dengan alasannya 46) Penentuan kepenulisan harus dibicarakan sebelum penelitian bersama dilakukan dan harus berdasarkan pedoman yang ditetapkan. Pencantuman nama dosen pada artikel yang berasal dari skripsi, thesis atau disertasi mahasiswa, biasanya bukan sebagai penulis pertma. 47) Hanya pihak yang telah memberikan kontribusi signifikan atas penelitian yang namanya berhak dicantumkan sebagai penulis. 48) Penulis harus menyadari kemungkinan adanya konflik kepentingan dalam penelitiannya dan harus berusaha mengemukakan kondisi yang dapat menimbulkan atau berpotensi untuk menimbulkan adanya konflik kepentingan. TEKNIK PENGUTIPAN DAN PERUJUKAN BERDASARKAN MODEL APA (AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION) Sebagaimana dibahas di atas, tindakan pencegahan plagiat salah satunya dapat dicegah melalui penulisan rujukan yang cermat dan memadai. Perujukan adalah cara terstandar untuk mengakui sumber informasi dan gagasan atau pikiran yang telah digunakan dalam sebuah karya tulis yang memungkinkan sumber itu teridentifikasi. Perujukan dipandang penting untuk menghindari plagiat, untuk mengecek ulang kutipan dan untuk memungkinkan pembaca menindaklanjuti apa yang telah ditulis dan lebih memahami karya yang telah dikutip penulis. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengutipan dan perujukan sangat penting bagi mahasiswa dan dosen. Di bawah ini akan diuraikan teknik penulisan rujukan menggunakan model APA (American Pyschological Association) yang diadaptasi dari laman Perpustakaan University of Queensland Australia. Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 7
Universitas Pendidikan Indonesia
JENIS RUJUKAN BUKU Buku dengan seorang penulis
DI DALAM TEKS
A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009, p.80)
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
atau Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol ... Buku dengan dua orang penulis
A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010)
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
atau
Buku dengan tiga s.d. 5 penulis
Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa … Penjelasan Coyle, Hood, & Marsh (2010) menyimpulkan bahwa ...
Coyle, D., Hood, P. & Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Kutipan berikutnya dalam teks: (Coyle et al., 2001) Buku dengan enam penulis atau lebih
It was argued that…(Johnson et al., 2005)
Johnson, L., Lewis, K., Peters, M., Harris, Y., Moreton, G., Morgan, B. et al. (2005). How far is far? London: McMillan.
atau
Buku tanpa penulis
Johnson et al. (2005) talks about… The spinal column (Dorland’s Illustrated, 2000) has ...
Dorland’s illustrated medical dictionary (29th ed.). (2000). Philadelphia: Saunders.
Bila merujuk judul buku, brosur, atau laporan yang tanpa penulis, beberapa kata dari judul buku atau laporan tersebut harus cetak miring Buku dengan penulis sekaligus penerbit
(Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa ....
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Depdiknas. Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Balitbang. ....
Kutipan berikutnya: (Balitbang Depdiknas, 2010)
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 8
Universitas Pendidikan Indonesia Beberapa buku ditulis oleh orang yang sama pada tahun berbeda
... metode penelitian yang paling banyak digunakan (Alwasilah, 2002, 2010)
Buku ber editor
(Waugh & Monville-Burston, 1990)
Beberapa buku dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Alwasilah, C. (2010). Pokoknya kualitatif. Bandung: Pustaka Jaya. Alwasilah, C. (2005). Pengantar penelitian linguistik terapan. Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas. Diurutkan dari yang paling baru. Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ...
Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of Kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The washback effect of national examination (ENE) on English teachers’ classroom teaching and students’ learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96111, (susun secara alfabetis berdasarkan judul) Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012) (Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Laporan tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN.
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Buku dengan edisi berbeda
(Cox, 1999) Cox (1995) mengemukakan gagasan bahwa …
Buku berseri
(Clapham, 1996) Clapham (1996) berpendapat bahwa …
Clapham, C. (1996). The development of IELTS: A study of the effect of background knowledge on reading comprehension. Studies in language testing 4. Cambridge: Cambridge University Press
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012).
Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Kutipan dari buku elektronik
Kutipan dari buku terjemahan Kutipan lebih dari 1 halaman
(Young & Rang, 2005)
Kutipan pertama: (Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber yang sama: (Rush et al., 2005, p. 291)
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Cox, C. (1999). Teaching language arts: A student-and response-centered classroom (3rd. ed.). Needam Heights, MA: Allyn & Bacon.
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292.
Page 9
Universitas Pendidikan Indonesia BAB DARI SEBUAH BUKU Kutipan dari bab dalam buku
(Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Kutipan dari bab dalam ebook
(Coleman, 2011)
Mitchell (1913) (Mitchell, 1913) KAMUS/ENSIKLOPEDIA Kutipan dari (Crystal, 1987) buku ensiklopedia
Kutipan dari kamus
Pilgrimage can be defined as, “to take a trip especially of some distance”: (Webster, 1841).
MAJALAH DAN KORAN Dari artikel (Aisy, 2012) majalah Dari artikel (Kunaefi, 2012) koran cetak dengan penulis Artikel dari (Kemendiknas: RSBI tak wajib koran online gunakan Bahasa Inggris, 2011) tanpa penulis Laporan online The head of Board of Research tanpa penulis and Development (BSNP), dan tanpa tahun Mansyur Ramly, (Today Online, 2011, March 14) stated that ... DOKUMEN PEMERINTAH Dokumen Jalal, Samani, Chang, pemerintah Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ...
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Richards, J. C. (2002) Theories of teaching in language teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press. Coleman, H. (2011). Allocating resources for English: The case of Indonesia’s English medium international standard schools. In Coleman, H. (ed.), Dreams and realities: Developing countries and the English language, pp. 89-113. London: British Council. Retrieved March 5, 2012, from: http://www.teachingenglish. org.uk/transform /books/dreams-realities-developing-countriesenglish-language. Mitchell, H. W. (1913). Alcoholism and the alcoholic psychoses. In W. A. White & S. E. Jelliffe (eds.), The modern treatment of nervous and mental diseases (Vol. 1, pp. 287–330). Retrieved from PsycBOOKS database.
Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press. Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5). Webster, N. (1841. An American dictionary of the English language, (1st ed), New Haven, Conn.: B. L. Hamlen.
Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris. (2011, April 14). Today Online. Retrieved March 5, 2012, from: www.today.co.id. April 14, 2011. Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris. (n.d.). Today Online. Retrieved March 5, 2012, from: www.today.co.id. April 14, 2011.
Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddpext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf
Page 10
Universitas Pendidikan Indonesia Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that ...
PROSIDING DAN SEMINAR Makalah (Sukyadi, 2011) seminar atau konferensi atau prosiding
Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit. Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat Makalah yang masuk prosiding: Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in Indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Dalam Nasanius, Y. (ed.) Conference on English Studies (CONEST) 8, pp. 133-135, Jakarta: Unika Atma Jaya. Makalah yang disajikan: Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in Indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, 1-2 Desember 2011, Unika Atma Jaya, Jakarta.
(Sukyadi, 2007)
ARTIKEL JURNAL TERCETAK Artikel jurnal (Karjo, 201) dengan satu penulis atau Karjo (2011) berpendapat bahwa …. Artikel jurnal dengan dua penulis
Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
Artikel jurnal dengan lebih dari 6 penulis
(Sukyadi & Mardiani, 2011)
(Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
(Galea et al., 2008)
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Sukyadi, D. (2007). Coreferences in English and Indonesian detached participle clauses. Paper presented at Conference on English Studies 4 (Connest 4). Jakarta: Unika Atma Jaya
Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75,
Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011). The washback effect of national examination (ENE) on English teachers’ classroom teaching and students’ learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96111, Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Galea, L.A., Uban, K. A., Epp, J.R., Brummelte, S., Barha, C.K., Wilson, W. L. et al. (2008). Endocrine regulation of cognition and neuroplasticity: Our pursuit to unveil the complex interaction between hormones, the brain, and
Page 11
Universitas Pendidikan Indonesia behaviour. Canadian Journal of Experimental Psychology/Revue Canadienne de Psychologie Expérimentale, 62, pp. 247-260. Artikel jurnal yang masih dalam proses penerbitan
(Palmer, in press) atau
Palmer, R. (in press). A third way: online labs integrated with print materials. Indonesian Journal of Applied Linguistics.
(Palmer, dalam proses penerbitan) ARTIKEL ONLINE Artikel (Sklair, 2010) elektronik dengan Digital Sklair argues that .... (2009) Object Identifier (DOI) Artikel web dengan DOI
(Ormel,Hermans, Knoors, Verhoeven, 2009)
Artikel tanpa DOI dan tersedia bebas di Internet
(Lakoff & Johnson, 1980)
Artikel yang diterbitkan online sebelum dicetak
Philippsen, Hahn, Schwabe, Richter, Drewe, & Schachinger, 2007).
Artikel yang telah diterima untuk dipublikasikan oleh sebuah jurnal tetapi diunggah online oleh penulisnya
Shanahan, M. (in press).
Artikel dari basis data ERIC, EBSCO, Proquest atau basis data lainnya.
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Sklair, L. (2010). Iconic Architecture and the Cultureideology of Consumerism. Theory Culture Society, 27(135), pp. 135-159. DOI: 10.1177/0263276410374634 (Nomor volume dicetak miring) Ormel, E., Hermans, D., Knoors, H., & Verhoeven, L. (2009). The role of sign phonology and iconicity during sign processing: The case of deaf children. Journal of Deaf Studies and Deaf Education 14(4), pp. 437-448. DOI 10.1093/deafed/enp021 Lakoff, G. & Johnson, M. (1980). Conceptual metaphor in everday language. The Journal of Philosophy, 77(8), pp. 453-486. Retrieved from http://www.cse.buffalo.edu/~rapaport/575/F01/lak off.johnson80.pdf Philippsen, C., Hahn, M., Schwabe, L., Richter, S., Drewe, J., & Schachinger, H. (2007). Cardiovascular reactivity to mental stress is not affected by alpha2-adrenoreceptor activation or inhibition. Psychopharmacology, 190, pp. 181– 188. Advance online publication. Retrieved January 22, 2007. doi:10.1007/s00213-006-05977 Shanahan, M. (in press). Perception as abduction: Turning sensor data into meaningful representation. Cognitive Science. Retrieved August 25, 2004, from http://www.cs.utexas.edu/users/kuipers/readings/S hanahan-cogsci-05.pdf Jika artikel sudah dipublikasikan, pustaka acuan harus diperbaiki menjadi: Shanahan, M. (2005). Perception as abduction: Turning sensor data into meaningful representation. Cognitive Science, 29, pp. 103–134. doi:10.1207/s15516709cog2901_5 Shyyan, V., Thurlow, M., & Liu, K. (2005). Student perceptions of instructional strategies: Voices of English language learners with disabilities. Minneapolis, MN: National Center on Educational Outcomes, University of Minnesota. Retrieved from the ERIC database.(ED495903).
Page 12
Universitas Pendidikan Indonesia KUTIPAN DARI ABSTRAK, SKRIPSI, TESIS ATAU DISERTASI Berasal dari Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing (Amalia, 2012) tesis individu procedural text: A quasi-experimental study in atau institusi one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan). Skripsi/tesis/dis McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A McNiel (2006) ertasi dari personal narrative discussing growing up with an database alcoholic mother. Retrieved from ProQuest (MCNiel, 2006) Digital Dissertations. (AAT 1434728) Abstrak dari Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism (Morrissey, 2004) basis data of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Abstrak Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. Brier, Pandelaere, Dewitte, & seminar atau (2006, June). Hungry for money: The desire for Warlop (2006) simposisum caloric resources increases the desire for financial online resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf Skripsi/tesis/dis Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing (Amalia, 2012) ertasi dari procedural text: A quasi-experimental study in Repository one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skrip si=11587
TELAAH BUKU/BOOK REVIEW Cetak Cramond (2007)
Online
Rasmussen (2005)
DARI LAMAN WEB Laman web (Ljungberg, 2012) dengan penulis
Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/ Rasmussen, B. (2005). Have we learned from our mistakes? [Review of the book Learning from our mistakes: Beyond dogma in psychoanalysis and psychotherapy, by P. Casement]. Psychoanalytic Social Work, 12(1), pp. 73-79. doi:10.1300/J032v12n01_06.
Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php
Laman web tanpa penulis
(Using Sound Symbolism for Competitive Advantage, 2012)
Using sound symbolism for competitive advantage. (2012). Retrieved March 22, 2012, from http://www.lexiconbranding.com/BrandNamingPr ocess/SoundSymbolism/
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/topi
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 13
Universitas Pendidikan Indonesia c5a/7soundchecksheet.htm Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011),
Gambar dari Web
(Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.) Foto Paris Van Java-BandungIndonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option=co m_content&task=view&id=26&Itemid=1.
Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/ Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
KOMUNIKASI PRIBADI/EMAIL Email atau komunikasi pribadi
A. Saukah (personal communication, February 12, 2012)
Tidak dimasukan ke dalam daftar pustaka. Hanya dikutip di dalam teks
atau (F.A. Abdulhamied, komunikasi pribadi, 5 Februari, 2010) Pesan yang diunggah ke dalam forum diskusi atau facebook Posting blog atau facebook
(Gaskell, 1998)
Gaskell, G. (1998, August 20). The phonological clusters of semantically similar words [Msg 1]. Message posted to http://linguistlist.org/issues/9/91171.html
(Wuryanto, 2011)
Diskusi lewat email atau arsip Web
(Rostati, 2011)
Wuryanto, A. (2011, September 13). Rubrik penilaian pembelajaran Bahasa Inggris. Message posted to http://aguswuryanto.wordpress.com/2011/09/13/ru brik-penilaian-pembelajaran-bahasa-inggris/ Rostati (2011, July 17). ESP and EFL. Message post to
[email protected] electronic mailing list, archived at http://by156w.bay156.mail.live.com/default.aspx# !/mail/InboxLight.aspx?fltid=5&n=745128654!n= 1016137892&st=vfltseameo%40yahoogroups.com
BROSUR DAN BAHAN KULIAH Brosur
Bahan Kuliah
(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, The third international conference on applied linguistics, CONAPLIN 3, 2011)
Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, The third international conference on applied linguistics, CONAPLIN 3 [Brochure]. Bandung: Penulis.
(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, TOEFL Preparation Course)
(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, TOEFL Preparation Course) [Brochure]. Bandung: Penulis.
(Suherdi, 2010)
Suherdi, D. (2010). Week three: Analyzing structure [Powerpoint slides]. Unpublished manuscript, IG502, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia.
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 14
Universitas Pendidikan Indonesia Bahan kuliah online
(Lukmana, 2008)
Lukmana, I. (2008). Minggu ke II: Introduction to systemic and functional grammar [Slide Powerpoint]. Diakses dari LMS, Universitas Pendidikan Indonesia Online, PS603: http://www.lms.upi.edu/
Video/DVD
(Costner & Blake, 1990)
Costner, K. (Director), & Blake, M. (Writer). (1990). Dances With Wolves [Motion picture]. United States: Majestic Film/Tig Productions.
Acara televisi
(Ilyas, 2012)
Ilyas, K. (Penulis) (2012, Maret 20). Indonesian Lawyers’ Club [Television Broadcast]. Jakarta: Public Broadcasting Service.
Mengutip dari kutipan
Murray (dikutip dalam Emilia, 2008) mengatakan bahwa menulis pendahuluan ...
Emilia, E. (2008). Menulis tesis dan disertasi. Bandung: Alfabeta.
VIDEO & TV
Menulis pendahuluan merupakan salah satu cara untuk mengetahui apa yang ingin kita katakan (Murray, dikutip dalam Emilia, 2008) Mengutip langsung dengan tanda kutip, “ .......”
According to Jones (1998), "Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time" (p. 199).
Halaman wajib dicantumkan
Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what implications does this have for teachers?
Aturan umum untuk kutipan hasil ringkasan atau parafrase
She stated, "Students often had difficulty using APA style" (Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why. According to Jones (1998), APA style is a difficult citation format for first-time learners.
Biasanya tanpa halaman, tapi kalau mencantumkan halaman lebih baik
APA style is a difficult citation format for first-time learners (Jones, 1998, p. 199). ALAT BANTU PERUJUKAN loc. cit.
loco citato (di tempat diacu)
Pengacuan pada halaman yang sama karya yang diacu sebelumnya yang mungkin diselang pengacuan pada sumber rujukan lain (Rifai, 2005:43)
op. Cit
opere citato (pada karya yang diacu)
Menandai pengacuan pada karya yang sama seperti diacu sebelumnya, tetapi pada halaman lain (ibid. 43)
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 15
Universitas Pendidikan Indonesia ibid.
ibidem (di tempat yang sama)
Digunakan untuk menandai pengacuan yang dilakukan segera tanpa diselang oleh pengajuan pada sumber lain. Ibid diikuti nomor halaman. Jika halaman tida disebutkan berarti halaman yang sama dengan catatan sebelumnya yang dimaksud (ibid. 43).
TIPS LAINNYA Bedakan kapan kutipan dimulai dan kapan berakhir Kutipan ditandai tahun dan diakhiri nomor halaman. Yang digaris bawahi adalah ujaran penulis.
Contoh
Sementara itu, Sanders (2004) memaknai langue sebagai sistem linguistik potensial yang ada dalam benak semua anggota dari sebuah masyarakat tutur, dan menunggu untuk dibangkitkan di dalam parole, yaitu ujaran individual atau tindak tutur. Langue merepresentasikan hasil berpikir bersama yang dapat bersifat internal pada masing-masing individu atau bersifat kolektif karena berada di luar jangkauan kemampuan seorang individu untuk mengubahnya. Di sisi lain, parole menandai perwujudan tindakan, pernyataan dan ujaran berbahasa seorang individu melalui kombinasi penggunaan konsep dan bunyi yang merepresentasikannya (p.5). Tatabahasa yang tertuang dalam buku, atau kosakata dalam kamus merupakan langue, sedangkan ujaran atau tulisan yang kita
PENUTUP Demikian petunjuk teknis ini disusun dengan harapan dapat menjadi alat bantu bagi para penulis skripsi, tesis, disertasi, esei, kertas kerja, naskah pidato, makalah, atau artikel ilmiah baik dosen maupun mahasiswa agar dapat menghindari tindakan plagiat. Apa yang termaktub dalam dokumen ini belum begitu lengkap dan di sana-sini masih terdapat kekurangan. Oleh karenanya, petunjuk teknis ini akan terus disempurnakan. Untuk kepentingan itu, para pembaca diharapkan dapat memberi masukan atau saran ke pimpinan prodi, fakultas, SPS atau Perpustakaan. Bila memerlukan teknis perujukan yang lebih rinci, para pembaca dapat berkonsultasi langsung dengan informasi sumber pertama APA edisi ke 6 dengan judul “Publication Manual of the American Psychological Association, Sixth Edition, tahun 2009 oleh American Psychological Association. REFERENSI Insley, R. (2011). Managing Plagiarism: A Preventative Approach. Business Communication Quarterly, 74, p. 183. DOI: 10.1177/1080569911404058 Ireton, T. (n.d.). The five types of plagiarism. Diakses tanggal 18 Juni 2012 dari http://www.centralia.edu/academics/writingcenter/Event%20Info/Plagiarism.ppt Plagiarism: A student's guide to recognizing it and avoiding it. Diakses tanggal 18 Juni 2012 dari: http://www.valdosta.edu/~cbarnbau/personal/teaching_MISC/plagiarism.htm Permendiknas No 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan penanggulangan Plagiat. Dikases tanggal 12 Maret 2012 dari: http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4bcff12e7c4d5/node/686/pp-no-17tahun-2010-pengelolaan-dan-penyelenggaraan-pendidikan References/BibliographyAPA Based on the “Publication Manual of the American Psychological Association” 5th edition. Diakses tanggal 18 Juni 2012 dari: The Queensland of England University Library. http://www.library.uq.edu.au/training/citation/apa.pdf Roig, M. (2003, 2006). Avoiding plagiarism, self-plagiarism, and other questionable writing practices: A guide to ethical writing. Retrieved on March12, 2012, from: http://facpub.stjohns.edu/~roigm/plagiarism/Index.html Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 16
Universitas Pendidikan Indonesia Stowers R.H. dan Hummel, J.Y. (2011). The Use of Technology to Combat Plagiarism in Business Communication Classes. Business Communication Quarterly 2011 74: 164. DOI: 10.1177/1080569911404406 UCL Plagiarism: Advice to Departments and Faculties, University College London, Diakses dari tanggal12 Maret 2012 dari: www.ucl.ac.uk/.../Appendices.../Appendix_42... There are basically three kinds of plagiarism. Diakses tanggal 18 Juni 1021 dari: http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf
Petunjuk teknis pencegahan plagiat
Page 17