Analisis Data dan Bahasan Bab ini menguraikan data penelitian dan bahasan tentang data penelitian tetapi sebelumnya akan membahs objek penelitian. Gambaran Objek Di era yang semakin modern ini masyarakat selalu menginginkan segala sesuatu yang baik dalam efisiensi waktu maupun efisiensi biaya. Salah satunya adalah kebutuhan manusia mendapatkan kredit dari bank untuk membangun usaha kecil. Untuk itu tidak heran perusahaan selalu mencari ide-ide untuk menemukan sesuatu untuk kebutuhan masyarakat sekarang ini. Semua orang pasti mengenal PT Bank Mega Tbk, yang memberikan nilai-nilai yang telah terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat dinikmati bersama. Bank Mega membuatnya dengan Mega peduli dan Mega berbagi. Bank Mega saat ini lebih fokus kepada pemberian kredit kepada pengusaha kecil dan menengah, dalam rangka turut mendukung perkembangan dan penguatan perekonomian negara di sektor riil, disamping itu Bank Mega juga berkomitmen untuk dapat tumbuh berkembang bersama para pengusaha kecil dan menengah. Agar hal itu tercapai, maka Bank Mega disamping akan membantu para pengusaha kecil dan menengah dari segi permodalan melalui pembiayaan Mega UKM, Bank Mega juga senantiasa menolong kelangsungan usaha, dengan membantu dalam pelatihan manajerial dan konsultasi berbagai masalah guna dicarikan solusinya, untuk itu Bank Mega akan menambah jumlah tenaga marketing yang fokus pada penyaluran Mega UKM. Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega.
Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC. PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan "Mega Tujuan Anda" tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bankbank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini. PT Bank Mega Tbk, sudah sangat dikenal oleh masyarakat dan membuka cabang dimana-mana. Dan baru-baru ini membuka cabang tepatnya di Salatiga yang berdiri sejak November 2010 dan proporsi di salatiga sangat besar karena UKM ini yang sebagai penyumbang terbesar bagi Bank Mega.
Gambar 1.1. logo Bank Mega
Keuntungan dan Manfaat kredit UKM Semua pencapain tersebut mendorong laba yang sangat signifikan. Bisa dilihat dari tabel di bawah ini. Table 4.1 NO Aspek yang berubah Tahun 2009 Tahun 2010 Total perubahan (dalam %) 1. Laba sebelum pajak 65 trilliun Rp 1,04 triliun Sebesar 62,5% 2. Laba bersih Rp 537,46 miliar Rp 951,8 miliar Meningkat 77,1%
3.
ESP
Rp 169
Rp 299
4.
Rasio operasional dan resiko pasar
5.
Rasio kecukupan modal (CAR) berdasarkan resiko kredit dan resiko operasional Rasio laba bersih terhadap modal (ROE) Laba bersih terhadap aset (ROA) Rasio penyaluran kredit terhadap simpanan Keuntungan bunga bersih/net interest margin (NIM) Pendapatan operasional lain dari pos provinsi dan komisi
pada level 15,03%, atau berada di atas ketentuan Bank Indonesia. di level 14,78%
pada level 15,03%, atau berada di atas ketentuan Bank Indonesia. di level 14,78%
18,72%
27,20%.
1,77%
2,45%
0,68%
-
56,03%
-
-
4,88%
6. 7. 8. 9.
10.
Rp 290,19 miliar Rp 383,26 miliar
Meningkat sebesar Rp 130 Kedua rasio permodalan minimal berada di level 8%. Kedua rasio permodalan minimal berada di level 8%. 8,84%
-
32,07%
Di sini juga terlihat kenaikan yang sangat signifikan dari laporan keuangan terakhir 2011 PT Bank Mega Tbk (MEGA). Dimana, laba bersih PT Bank Mega Tbk (MEGA) meningkat 12,77% menjadi Rp 1,07 triliun atau Rp 314 per saham pada 2011 dibandingkan 2010. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh keberhasilan strategi Bank Mega selama 2011 dalam meningkatkan penyaluran kredit, khususnya di segmen usaha kecil & menengah (UKM), serta
meningkatkan kualitas kredit, likuiditas dari secondary reserves, dan
reprofiling dana pihak ketiga.
Strategi pemasaran UKM Untuk menunjang strategi pemasaran agar sukses diperlukan kapabilitas yang baik dari pihak internal perusahaan. Strategi pemasaran harus memperhatikan elemen 4P, yang terdiri dari product, promotion, price dan place. Pada Bank Mega ini sendiri sangat memperhatikan bauran pemasarn ini. Dimana, (a) produk yang dibuat ini untuk anda pemilik
usaha kecil menengah (UKM) yang saat ini ingin mengembangkan usahanya, Kucuran dana Kredit UKM bisa sangat membantu. Bank Mega dengan programnya MEGA UKM memberikan solusi tepat untuk kredit usaha anda. Dengan Tag line “Tumbuh Bersama Kredit UKM Bank Mega”. (b) promosi yang dilakukan Bank Mega itu sendiri berbeda dengan Bank lain. Dimana, Bank Mega melakukan promosi melalui telephone dan juga promosi door to door dengan mendatangi calon nasabah di café-café, rumah makan lainnya. (c) harga yang diberikan juga sangat berbeda dengan bank-bank lainnya seperti Cicilan ringan dengan jangka waktu pengembalian bisa lebih lama (sampai dengan 7 tahun), Bebas biaya asuransi jiwa kredit (AJK)*, Persyaratan mudah dan proses cepat, Plafond kreditnya 100juta s/d 500juta (setelah 6 bulan, bisa di tingkatkan sampai dengan 1 Milyar), cicilan ringan yang memudahkan anda mengontrol keuangan bisnis dan meningkatkan keuntungan. (d) Bank Mega ini mempunyai jaringan bisnis ritel yang luas, memiliki layanan perbankan yang lengkap, anda akan mendapatkan pelayanan yang bersahabat. Dalam strategi yang digunakan oleh bank Mega ini sangatlah berebeda dengan strategi yang digunakan oleh bank-bank lain, ini dilihat dari Bank Mega itu sendiri yang merupakan cabang di salatiga ini, dimana berada pada posisi mendistribusikan produk Mega UKM ini dengan strategi Bank Mega yang sudah ada. Dalam penerapannya cara Bank Mega memasarkan produk Mega UKM ini dengan strategi Bank Mega capem salatiga yang terdiri dari (a) variasi situasi making contact & introduction. (b) variasi situasi fact findingpresentation. (c) individu di dalam kelompok, dan (d) cara menemukan peluang. Di bawah ini akan dijelaskan tentang strategi pemasaran yang digunakan a) Variasi situasi making contact & introduction Tahap dimana terjalin perkenalan kepada nasabah sehingga terjalin pembicaraan, ketika calon nasabah tersebut sudah tertarik untuk mengambil kredit di perusahaan. Pada tahap ini marketing bisa langsung meminta no.handphone calon nasabah resebut. Dari situasi seperti
ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap lagi, yaitu melalui telepon dan walk-in customer. Melalui telepon mencakup calon nasabah baru dan nasabah terdaftar (existing). Sementara itu, walk-in customer berarti calon nasabah yang mendatangi perusahaan. Untuk dua cara ini sama-sama melalui empat tahap yaitu oferring (menawarkan), benefit (memberikan manfaat), confirm (memberikan informasi), probing (menyelidik). b) Variasi situasi fact finding- presentation Tahap dimana melakukan pencarian fakta-fakta yang terkait dengan nasabah, pada tahap ini marketing harus melakukan pengecekan dengan menggunakan BI checking apakah calon nasabah ini pernah bermasalah dengan pinjaman di bank lain. Dari situasi seperti ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap lagi, yaitu melalui telepon dan visit customer. Melalui telepon mencakup calon nasabah baru dan nasabah terdaftar (existing). Sementara itu, visit customer berarti mengunjungi calon nasabah. Untuk dua cara ini sama-sama melalui empat tahap yaitu oferring (menawarkan), benefit (memberikan manfaat), confirm (memberikan informasi), probing (menyelidik). c) Individu di dalam kelompok Pada tahap ini menggunakan Aturan : Setiap orang dalam satu kelompok dibagi menjadi berberapa peran-peran sebagai : Marketing, Nasabah dan Pengamat. Setiap kelompok melakukan role play, bergantian, sehingga setiap peserta pernah memerankan peran marketing dan pengamat. Setiap satu putaran selesai, pengamat memberikan penilaian. Dan properti yang digunakan yaitu, brosur produk bank mega dan application form. d) Cara menemukan peluang Melalui empat tahap yaitu, isyarat verbal (menjelaskan secara langsung kepada nasabah agar mengetahui kebutuhan nasabah seperti apa). Isyarat visual (membagikan info melalui brosur/gambar kepada nasabah agar mengetahui kebutuhan nasabah seperti apa). Transaksi
yang spesifik dan permintaan nasabah (melihat transaksi/permintaan nasabah yang memiliki potensi penjualan contohnya calon nasabah ini mempunyai usaha, dia ingin mengembangkan usahanya tetapi tidak mempunyai modal kerja). Mengingatkan kembali produk atau layanan bank (menggunakan kata-kata yang mudah/gampang diingat sehingga mendorong nasabah mengingat kembali apa yang sudah jelaskan)
Tingkat keberhasilan kredit UKM Pilihan strategi yang baik dimana fokus pada retail banking dengan segmen UKM telah berhasil meningkatkan kinerja Bank Mega, seperti diringkas pada tabel 4.2 berikut ini.
NO
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
Aspek yang berubah
Tabel 4.2 Tahun 2009 Tahun 2010
Total asset Bank Mega Rp 21.57 trilliun Rp 51,59 trilliun Simpanan pihak ketiga Rp 13.784 miliar Rp 42.084 miliar Perbandingan antara dana 51,8% : 47,7% 52,3% : 48,2% murah (giro dan tabungan) berbanding dana mahal (deposito) Penyaluran kredit Rp 18.639 Rp 23.891 Kredit komersial Rp 4,3 Rp 4,8 Kredit segmen UKM Rp 1,1 trilliun Kredit korporasi Rp 3 trilliun Rp 8,5 trilliun kredit consumer Rp 4,6 trilliun Rp 9,6 trilliun Sumber : Laporan akhir PT. Bank Mega tbk pada akhir tahun 2010
Total perubahan (tahun 2010 - tahun 2009 /tahun 2009*100%) 139,17% 205,13% 0,96% : 1,04%
28,17% 11,62% 183,3% 108,69%
Strategi tersebut berjalan dengan baik sehingga komposisi ini menunjukkan, bahwa strategi yang telah ditetapkan awal tahun berhasil baik dlam penghipunan DPK. Untuk tahun yang akan datang, Bank masih akan tetap fokus pada peningkatan dana murah daripada dana mahal. Sesuai dengan strategi perusahaan, kredit UKM akan menjadi tulang punggung dari bisnis kredit secara umum. Dari tabel neraca di bawah ini terlihat jelas sumbangsih kredit terhadap laba perusahaan.
Tabel 4.3 NERACA NO
POS-POS ASET
BANK 31-Mar-11
KONSOLIDASI 31-Mar-10
31-Mar-11
31-Mar-10
1.
Kredit a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo 24.148.610 18.922.216 24.148.610 18.922.216 d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (1.500) (1.500) (1.500) (1.500) a. Surat berharga (279.289) (299.596) (279.289) (299.596) b. Kredit c. Lainnya Sumber : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK MEGA Tbk Per 31 Maret 2011 dengan angka perbandingan Per 31 Maret/ dalam jutaan Rupiah (a) Informasi keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan informasi keuangan yang diambil dari Laporan Keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. (b) Informasi keuangan di atas, disajikan sesuai halhal sebagai berikut: (1) Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005 tentang “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”. (2) Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 perihal “Perubahan kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia”. (3) Peraturan Bapepam & LK No.X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-36/PM/2003 tanggal 30 September
2003 tentang “Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala” dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-E. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek jakarta No. Kep-306/BEj/07-2004 tentang “Kewajiban Penyampaian Informasi. (4) Surat Bank Indonesia No. 5/559/DPNP/IDPnP tanggal 24 Desember 2003 mengenai “Laporan Keuangan Publikasi Bank”. (c) Dikarenakan informasi keuangan konsolidasi di atas diambil dari laporan keuangan yang dikonsolidasi tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, maka informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasi. (d) Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. (e) Bank dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini diimplementasikan secara prospektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Bank juga telah mengidentifikasikan dan menerapkan penyesuaian transisi terkait dengan penurunan nilai aset keuangan yang diakui sebagai penyesuaian awal saldo laba awal per 1 januari 2010. (f) Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam Laporan Keuangan Publikasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 telah disesuaikan dengan penyajian Laporan Keuangan Publikasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011. (g) Kurs per 31 Maret 2011 USD 1 = Rp 8.707,50 dan per 31 Maret 2010 USD 1 = Rp 9.100,00. Mencapai target yang telah ditentukan pastinya menjadi impian besar setiap pelaku usaha. Baik target berupa omset penjualan dengan nominal tertentu maupun target berupa peningkatan kualitas usaha dari sisi internal dan eksternal, sering menjadi fokus utama pelaku usaha untuk mencapai suksesnya. Jadi wajar adanya bila setiap pelaku usaha berusaha
menciptakan strategi dan trik-trik khusus untuk mencapai target yang telah mereka tentukan. Meskipun setiap pelaku usaha telah menciptakan beberapa strategi dan rencana kerja untuk mencapai target-target bisnisnya, namun tidak sedikit dari mereka yang masih mengalami kegagalan dalam mencapai target tersebut. Jadi perlunya strategi yang baik dalam mencapai target sehingga terlihat dari tabel-tabel sebelumnya adanya sumbangsih yang sangat besar dari penyaluran kredit UKM ini, dimana dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat signifikan terlihat kredit segmen UKM pada tahun 2010 1,1 trilliun kepada bank Mega, itu terbukti sumbangsih terhadap laba perusahaan sangat besar. Dan juga jika dilihat dari sumbangsih kredit terhadap perusahaah ini sangat terlihat jelas di tabel neraca pada tahgun 2009 (279,289) mengalami kenaikan sebesar (299,596) pada tahun 2010. Untuk itu di sini diterangkan strategi ini adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya, atau sebagai pola tanggapan dan respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif/berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.