PERSEPSI PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN BIDANG PENGEMBANGAN DIRI PADA PROGRAM EKSTRAKURIKULER DI SMAN 5 KOTA JAMBI
OLEH : LUCKY MANDALA PUTRA ERA1D011140
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2016
PERSEPSI PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN BIDANG PENGEMBANGAN DIRI PADA PROGRAM EKSTRAKURIKULER DI SMAN 5 KOTA JAMBI Oleh : LUCKY1), Emosda2), Akmal Sutja2) • Mahasiswa pendidikan kimia • Dosen pendidikan kimia Program Studi Bimbingan Konseling Jurusan FKIP Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi E-mail:
[email protected] ABSTRAK Kata kunci : Persepsi, Layanan Penempatan dan Penyaluran,Pengembangan Diri,Ekstrakurikuler Layanan penempatan dan penyaluran yaitu suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk membantu individu atau kelompok yang mengalami mismatch (ketidak sesuaian antara potensi dengan usaha pengembangan), dan penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya serta pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal. Tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran yaitu membantu siswa mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas. Dengan pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran siswa dapat menyalurkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki,berdasarkan latar belakang penulis berminat mendeskripsikan tentang” Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Bidang Pengembangan Diri Siswa pada Program Ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Kota Jambi”. Penelitian ini bersifat deskriptif yang yang bertujuan untuk mendiskripsikan apa yang saat ini berlaku. Sampel penelitian berjumlah 123 orang siswa. Dari hasil penelitian dengan 123 orang siswa yang dilaksanakan terungkap berdasarkan analisis pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang pengembangan diri siswa pada program ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Kota Jambiberada pada tingkat”BAIK”(62,4%) Responden mengatakan “YA”dan (37,6%) responden yang mnegatakan “TIDAK”.Data yang terkumpul dalam penelitian ini akan disajikan kedalam tabel yaitu : pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMAN 5 kota Jambi yang berhubungan dengan 1) pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri kategori penempatan,terlihat rata-rata persentase skor yaitu (64%) pada kualitas baik 2) pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri kategori pengembangan,terlihat rata-rata
persentase skor yaitu (58,1%) pada kategori sedang 3) pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri kategori potensi,dengan rata-rata persentase(65,6%) dalam kualitas baik.
PENDAHULUAN Pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta mampu berkompetisi. Mengingat sangat pentingya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan Negara, maka hampir seluruh Negara di dunia menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi eduktif antara guru pembimbing dan siswa. Tujuan dari interaksi eduktif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru pembimbing, baik dalam menyampaikan materi, penggunaan metode, pengolahan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkaan pada guru pembimbing untuk lebih kreatif melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didalam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah melakukan layanan penempatan dan penyaluran. Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana strategis (Renstra) Depdiknas 2004-2009 menekankan bahwa perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta didik atau dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Semua jenjang lembaga pendidikan formal (sekolah). Kegiatan pengembangan diri atau ekstrakulikuler lebih mengendalikan inisiatif sekolah. Pengembangan ekstrakulikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah, salah satu keputusan Menteri Pendidikan Nasiaonal RI No. 125/U/2002 tentang kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan kegiatan ekstrakurikuler dalam keputusan ini terdapat dalam
BAB 5 Pasal 9 Ayat 2, yaitu “pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni (porseni), karya wisata, lomba kreatifitas atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seutuhnya.” Dalam bagian lampiran keputusan mendiknas ini juga dinyatakan liburan sekolah atau madrasah selama bulan ramadhan diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan, yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman atau amaliah agama termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral. Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri biasanya diwajibkan kepada semua siswa pada sekolah tersebut. Menurut pandangan penulis tentang kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri sangat bermanfaat bagi murid-murid yang menyukai bidang studi pilihannya masing-masing sesuai kemauan diri sendiri bukan paksaan dari luar. Dari sekian banyak kegiatan yang diberikan mungkin yang paling banyak diminati adalah kegiatan yang bersifat olahraga dan ilmu teknologi seperti futsal dan komputer. Dengan kegiatan yang sudah ada sekarang, penulis merasa sudah banyak perubahan pengembangan jenis ekstrakurikuler atau jumlah aktivitas yang juga dapat mendukung bakat siswa saat ini. Tapi pada sebagian besar siswa banyak yang tidak mau memanfaatkan kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan pengembangan diri ini, di karenakan tidak sesuainya keinginan atau minat siswa pada kegiatan ekstrakulikuler. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat Deskriptif seperti yang kemukakan Sutja,dkk (2014) penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan subjek saat itu,atau menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan persepsi pelaksanaan layanan dan penempatan penyaluran terhadap kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 5 kota Jambi
Sampel adalah bagian dari Populasi. Adapun yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel random sampling,yaitu sampel yang diambil secara acak sesuai dengan kebutuhan refresentatif. Dalam penelitian deskriptif kualitatif, ”pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi,wawancara mendalam dan dokumentasi, ”(Sugiyono, 2013:225). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, ,angket dan dari dokumentasi dalam rangka mengumpulkan data-data untuk keperluan penelitian. Kemudian langkah lainnya yang digunakan adalah mencari data dari data tertulis, berupa: arsip, buku-buku, surat kabar, majalah dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk menunjang data yang diperoleh di lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang di peroleh dari penyebaran angket dari 123 responden, kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik, maka diperoleh hasil penelitian yang di sajikan pada tabel 6 dimana terlihat bahwa rata-rata persentase frekuensi jawaban responden dari 41 item pernyataan pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Kota Jambi berada pada Kualitas baik (62,4%) ini sesuai dengan pendapat Mulyadi (2003:26), menjelaskan bahwa layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan didalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi, program latihan, magang dan kegiatan kolegtra kulikuler) sesuai dengan potensi, bakat, minat, serta kondisi pribadinya. Kegiatan pengembangan bakat bisa dibilang penting ataupun bagi beberapa orang mengatakan tidak terlalu penting, tapi coba kita lihat dari sisi baiknya, kegiatan yang sesuai
dengan bakat dan minat masing-masing anak pasti akan lebih terpandu dengan adanya suatu media yang mendorong mereka secara pelan-pelan. Hal ini menunjukan bahwa layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan dan konseling yang akan membantu siswa mengembangkan dan menyalurkan bakat, minat, dan potensi yang dimiliki secara tepat dan sesuai.
Pada item pernyataan
nomor 4 hanya sedikit siswa yang memilih jawaban ya, hal ini kemungkinan di karenakan anggapan siswa bahwa layanan penempatan dan penyaluran belum tentu mempengaruhi kemampuan siswa dibidang ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan mengenai pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler kategori pengembangan di SMAN 5 perlu ditingkatkan lagi dikarenakan masih adanya siswa yang belum mengoptimalkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Dilihat dari hasil penelitian yang terdahulu yang peneliti bahas pada BAB II (dua) dimana meneliti persepsi siswa terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dimana hasil cukup baik,sedangkan dalam penelitian peneliti membahas bagaimana pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMAN 5 kota Jambi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengmbangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA negeri 5 Kota Jambi maka dapat di simpulkan : •
Kategori pelaksanaan layanan penampatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA negeri 5 Kota Jambi yang berada pada kategori penempatan terbukti pada kualitas baik (64%) ini menunjukan bahwa pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran berdasarkan penempatan untuk meningkatkan,
membina, dan memanfaatkan waktu senggang siswa berada pada tingkatan yang positif. •
Kategori pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA negri 5 Kota Jambi yang berada pada kategori pengembangan berada
pada kualitas sedang (58,1%) ini menunjukan bahwa
pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran berdasarkan kegiatan yang dilakukan secara teris menerus dan kegiatan yang dlakukan secara tidak terus menerus, maupun kegiatan yang dilakukan dalam bentuk prilaku sehari-hari pada program ekstrakurikuler berada pada tingkatan yang kurang baik. •
Kategori pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA negri 5 Kota Jambi yang Dapat mencapai potensi yang di tetapkan dalam menyalurkan minat, dan mengarahkan kemampuan yang dimiliki siswa berada pada
kualitas baik (65,6%) ini menunjukan bahwa
pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran berdasarkan penyaluran minat siswa dan mengarahkan kemampuan yang dimiliki siswa berada pada tingkat yang baik. Jadi pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA negri 5 Kota Jambi berada pada kualitas baik (62,4%), ini berarti pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bidang pengembangan diri pada program ekstrakurikuler di SMA negri 5 Kota Jambi berada pada tingkatan yang baik. DAFTAR RUJUKAN Ahsin Zakaria dan Elisabet Christina (2014) dengan judul : “Layanan Penempatan dan penyaluran untuk peningkatan potensi non akademik anak usia dini di TK Insan Taqwa” Daien A, 2005. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Bandung : Balai Penataran Guru Bandung Depdikbud. 2002. Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: IDSN.
Desti Sartini, (2014) : “Efektivitas Layanan Penempatan dan Penyaluran pada Program Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Pekanbaru”. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/07/pengelolaan-ekstrakurikuler-siswa/ infodanpengertian.blogspot.com/2016/02/pengertian-ekstrakurikuler-menurut-para.html Menteri Pendidikan Nasional. 2002. Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah. Jakarta : KEPMEN RI No. 125/U/2002 Mesy Juliza,Universitas Jambi. Dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 7 Muaro Jambi “ Mulyadi, A. 2003.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Prayitno. Layanan Penempatan dan Penyaluran. (Padang; FKIP Universitas Negeri.2004) Purwoko, Budi. 2008. Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Suryosubroto, 2010. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Sutja, A. DKK. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi. Program Ekstensi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi