PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TAYANGAN TODAY’S DIALOGUE DALAM TEMA SKENARIO KENAIKAN BBM DI METRO TV EDISI 6 MEI 2008 (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Broadcasting
Disusun Oleh : Nama
: AHMAD JUNAEDI
Nim
: 4410401-001
Bidang Studi
: BROADCASTING
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Ahmad Junaedi
NIM
: 4410401-001
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi : Broadcast Judul
: Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Today’s Dialogue dalamTema Skenario Kenaikan BBM di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Studi deskriptif pada Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi Angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana)
Jakarta, 3 Agustus 2008
Mengetahui,
Pembimbing
( Dr. Andy Corry Wardhani )
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Ahmad Junaedi
NIM
: 4410401-001
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi : Broadcast Judul
: Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Today’s Dialogue dalamTema Skenario Kenaikan BBM di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Studi deskriptif pada Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi Angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana)
Jakarta, 15 agustus 2008
1. Ketua Sidang Nama : Drs Riswandi M.Si
(……………………)
2. Penguji Ahli Nama : Dra Diah Wardhani M.Si
(……………………)
3. Pembimbing Nama : Dr. Andy Corry Wardhani
(……………………)
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Ahmad Junaedi
NIM
: 4410401-001
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi : Broadcast Judul
: Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Today’s Dialogue dalamTema Skenario Kenaikan BBM di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Studi deskriptif pada Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi Angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana) Jakarta, 19 Agustus 2008
Disetujui dan Diterima Oleh,
Pembimbing
( Dr. Andy Corry Wardhani )
Mengetahui, Dekan FIKOM
Ketua Bidang Studi
( Dra. Diah Wardhani M.Si )
( Drs. Riswandi M.Si ) iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
AHMAD JUNAEDI (4410401-001) Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Today’s Dialogue dalam tema Sekenario Kenaikan BBM di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana) xiv hal + 101 hal + 29 tabel + 18 lampiran + riwayat hidup Bibliografi : 24 buku (Th 1988 - 2005) ABSTRAKSI Televisi sebagaimana media massa mempunyai fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial dan penghubung wilayah secara geografis. Televisi sebagai media massa mempunyai pengaruh serta akibat yang ditimbulkannya melalui program acara yang ditayangkan. Program televisi adalah suatu acara televisi yang memberikan informasi dan hiburan terhadap khalayak. program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat khalayak atau audience tertarik. Tujuan diproduksinya suatu program adalah untuk menjaring audience sebanyak mungkin. Salah satu program acara Televisi yaitu Program acara Today’s Dialogue yang ditayangkan oleh stasiun Televisi Metro TV. Today’s dialogue adalah Program acara reality show dikemas dalam bentuk talk show berdurasi 30 menit, yang mengupas tentang topik-topik permasalahan yang sedang hangat, berkembang di dalam masyarakat. Guna mencari solusi penyelesaiannya. Dengan seputar topik permasalahan yang dibahas seperti masalah politik, sosial, ekonomi, budaya, dalam negeri dan luar negeri dengan menghadirkan beberapa narasumber yang terkait dalam suatu permasalahan, dipandu oleh seorang pembawa acara sebagai moderator . Acara ini ditayangkan pada hari selasa dan hari rabu pada pukul 22:05 WIB. Topik permasalahan yang pernah dibahas dalam program today’s dialogue Metro TV adalah Skenario kenaikan BBM. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana angkatan 2005 dan 2006 terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh persepsi mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana terhadp perogram acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan tema “Sekenario kenaikan BBM”. Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Teori “Stimulus Organisme Response (S-O-R)” menjelaskan bahwa effek merupakan reaksi terhadap stimuli (rangsangan) tertentu. Effek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, dimana penulis mengumpulkan informasi dari 109 Responden dipilih secara purposif, kemudian data yang diperoleh dari jawaban responden diolah secara manual dan dianalisis secara deksriptif. Hasil penelitian menunjukan persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana angkatan 2005 dan 2006 terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 memiliki persepsi positif.
iv
Mengejar Suryaku Saat Itu Ku Mengejar Suryaku Berlomba Dalam Cinta, Berselingkuh Dalam Piker Berbagi Mimpi Pada Keramaian Saat Bersama…….Bernyanyi……..Berkhayal…….Berpikir……… Dan Bercanda…….. Hari Ini Cita Itu Telah Kuraih Harapan Yang lama Terpatri Dalam Relung Hatiku Didepan Gerbang Kerajaan Kecilku Kaki Kecilku Berlari Kencang Laksana Kencana Tangan Kecilku Melawan Kejamnya Dunia Tubuh Kecilku Bertarung Dengan Kokohnya Gedung-Gedung Tinggi Yang Menghimpitku Kini Tak Ada Lagi Ku Bermain Dibingkai Kehidupan Kuberdiri Penuh Semangat Tuk Beranjak Dalam Karya….. Kuterbujur Senyum, Tersujud Syukur Untuk Selamanya Harapan Demi Harapan Terus Menghanyut Bumi Retak Nan Kaya Dari…..Deru Gedung-Gedung Yang Memuntahkan Polusi-Polusi Goncangan Kehidupan Dahsyatnya Menghantam Eratnya Genggamanku Tak Henti-Hentinya Duka Menyelimuti Sukaku Dalam Putaranya Aku Nan Jauh Turut Merasakan Harapanmu,………Wahai Kehidupan Di Sela Sudut Kota….Biasnya Ku Bercengkrama Dengan Senyum Berlari-Lari Riang Menyusuri Sudut-Sudut Kota Ku Tampak Bahagiua Meski Bumi Rencong Tak Henti-Hentinya Dilanda Musibah, Dibanjiri Kebohongan Dan Kebiadaban Tubuh Kecilku Selama Ini Ditembus Ganasnya Butir Peluru Kemalasan Kini….Ku Tegak Menatap Lurus Membawa Dunia Ditanganku Ku Bertelanjang Melawan Dinginya Hempasan Kepalsuan Kehidupan Aku Mampu Menjahit Pakaian Kehinaan Dengan Kostum Kemulyaan Tapi Aku Tak Mamapu Melawan Dahsyatnya Keperkasaan Illahi Ku Hanya Dapat Mengemis Harapan,Berdo’a Dan Belajar Untuk Tidak Pernah Berjalan Menunduk Penuh Ketakutan, Dihantui Rasa Kebimbangan Yang Bersembunyi Diri Dilorong-Lorong Kematian Aku Adalah Penjelmaan Surya Yang Menghapus Pelabuhan Penyesalan Menggores Kaki Kecilku Dalam Berlari Di Sudut-Sudut Kota Menggores Tangan Kecilku Dalam Melawan Riak Badai Kehidupan Dulu Aku Selalu Terlena Dalam Sibuknya Perapian Senja Tapi…….Percayalah, Aku Tetap Membakar Semangat Dengan Pakaian Juangku……..
v
**Junaedi Ahmad **15 agustus 2008**
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB. Allhamdulillaahi Rabbil Aalamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah, dan karunia yang telah dilimpahkannya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi ngkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana terhadap Program acara Todays’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 “Skenario Kenaikan BBM” ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang memberi bantuan baik dari segi moral maupun material, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Andy Corry Wardhani selaku pembimbing dan dosen penulis. Terima kasih atas segala perhatiannya yang sangat besar dan bimbingannya serta ilmuilmu yang berguna dan bermanfaat yang di berikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Terima kasih untuk Ibunda tercinta (Anah) dan Ayahanda
(Maman), orang
yang paling terhebat yang penulis hormati dan segani. Terima kasih yang sebesarbesarnya atas segala dukungan, nasehat, doa, kasih sayang, kepercayaan dan memberikan kesempatan kedua sehingga penulis dapat melanjutkan studinya kembali, Terima kasih atas segalanya. Aku ingin selalu membahagiakan kalian, semoga kalian bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat. Amin….
vi
3. Untuk keluarga besar Alm.Makmur yang selalu bertanya kepada penulis kapan lulus kuliah? terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala nasehat dan doa-nya semoga kalian bahagia di dunia dan akhirat. Amin… 4. Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si selaku penguji ahli dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 5. Bapak Drs. Riswandi M.Si. selaku Ketua siding dan ketua bidang Studi Broadcast Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 6. Bapak Ponco Budi Sulistyo S.Sos M.comn selaku dosen dan konsultan penulis yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis. 7. Seluruh Dosen Fakultas Imu Komunikasi Universitas Mercu Buana, yang sudah memberikan banyak ilmu kepada penulis. 8. Seluruh Staff Tata Usaha FIKOM UMB, Mas Ervan, Mas Mawi, Mba Lila, atas semua bantuannya selama ini. 9. Toek Head Cover Girl , Eva Laura Putri, S.Sos. yang telah menemani hari-hari indahku selama empat tahun, Thanks atas doa, dukungan dan cintanya. 10. Seluruh Crew IBS, Mbak Ariany wanita yang paling baik se IBS, Mbak Melly yang sering ngasih coklat, Mbak Fanny, Mbak atien, Hesti, Indarti (makcomlang), Sawah, Rista, Sigit, Ion, Mas Cipto, Mas Satrio, Mas Iqbal, Mas Dirjo, Pak Idris, Basuki, rohman terimakasih bayak atas kebaikan yang kalian berikan, selama penulis melakukan magang. 11. Buat Bro2 Brother Muhammad Zainuddin (Sutradara+Sang Pujangga tukang ngambek) 04, Mokammad Barmanto
01, Rossa Adang Ibrahim 01, Guruh
Prabowo 01, Ade Irawan 01, Ronal ganteng 01, Reza antares 01, Awan 01, Ndaynuri 01, M Ridwan 04, Arif Room Ahad (Botet)04, Arif Y.W. (Kacamata) 04, Febri cost Biru (Bandar)03, Dika Mubarik 03 yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, penulis ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. vii
12. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswa FIKOM UMB angkatan 2005 dan 2006 terimakasih banyak atas kerjasamanya (selaku responden penelitian). 13. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2004 FIKOM UMB. Roso-roso Gank, IMAHO Gank- tetap semangat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu I love you all !!!. Salam brother. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa depan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi mahasiswa-mahasiswa di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Wassalammualaikum WR.WB
Jakarta, 14 Agustus 2008
Ahmad Junaedi
viii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ………………………….
i
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI ……………………………………..
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI………………………
iii
ABSTRAKSI …………………………………………………………………
iv
Mengejar Suryaku ………………………………………………………………………………...
v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
vi
DARTAR ISI ………………………………………………………………...
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………....
xii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1
1.2
Perumusan Masalah ………………………………………….. 8
1.3
Tujuan Penelitian …………………………………………….. 8
1.4
Signifikansi Penelitian
………………………………………
9
BAB II
1.4.1
Signifikansi Akademis ………………………………
9
1.4.2
Signifikansi Praktis …………………………………...
9
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
Pengertian Komunikasi Massa ………………………………..
10
2.1.1
11
Karakteristik Komunikasi Massa……………………....
ix
2.2
2.1.2
Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa………………..
12
2.1.3
Media Komunikasi Massa ………………………….
15
2.1.4
Efek Komunikasi Massa …………………………….
16
Televisi ………………………………………………………
17
2.2.1
Televisi Sebagai Media Massa ………………………
18
2.2.2
Pengertian televisi ……………………………….....
18
2.2.3
Karakteristik Televisi ……………………………....
19
2.2.4
Peranan Televisi …………………………………....
21
2.2.5
Isi Pesan Media Televisi
…………………………….
21 2.2.6
Program Televisi ……………………...……………
24
2.3 Perkembamgan Reality TV ………….………………………
26
2.3.1
Jenis-jenis Reality TV………………...……….……..
27
2.4 Khalayak ……………………………………………………..
30
2.4.1 Jenis-enis Khalaya……………………………………
BAB III
32
2.5 Persepsi ………………………………………………………
35
2.6 Teori S.O.R …………………………………………………..
38
METODOLOGI 3.1
Sifat Penelitian ……………………………………………....
42
3.2
Metode Penelitian ……………………………………………
42
3.3
Populasi dan Sampel ………………………………………...
43
3.3.1
Populasi ……………………………………………... 43
3.3.2
Sampel ………………………………………………. 44
3.4
Teknik Sampling ………………………………....................
45
3.5
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep ……………..
46
x
3.5.1
Definisi Konsep ……………………………………. 46
3.5.2
Operasionalisasi Konsep …………………………… 47
3.6
Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 3.6.1
54
Data Primer ………………………………………… 54
3.6.2 3.7
Data Sekunder ………………………………………
54
Pengolahan dan Analisis Data ……………………………...
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.2
Sejarah Singkat Metro TV ………………………………… Hasil Penelitian
56
.......................................................................
57 4.3 Identitas Responden ................................................................
58
4.3.1 Jenis Kelamin Responden ……………………………
58
4.3.2 Usia Responden ……………………………………....
59
4.3.3 Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 UMB …………………..... 4.4 Pola Penggunaan Media Televisi ……………………………
60 61
4.5 Persepsi Mengenai program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 ...................................................
63
4.6 Persepsi Mengenai Audio dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 ..................................................
70
4.7 Persepsi Mengenai Visual dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 ...................................................
72
4.8 Persepsi Mengenai Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 ................................................ xi
78
4.9 Persepsi Mengenai Narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 ..................................
84
4.10 Tabel Akumulasi Persepsi …………………………………..
88
4.11 Pembahasan ............................................................................
88
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan …………………………………………………
100 5.2 Saran ………………………………………………………… 101 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL Halaman NO. TABEL Tabel 3.3.1
Populasi ....……………………………………………….
43
Tabel 4.3.1
Jenis Kelamin …………………………………………...
58
Tabel 4.3.2
Usia ……………………………………………………...
59
Tabel 4.3.3
Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan …………………….
60
Tabel 4.4.1
Senang menonton siaran televisi ……………….……….
61
Tabel 4.4.2
Berapa lama waktu menonton program televise dalam sehari ……………………………………..………
Tabel 4.4.3
62
Alasan menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV………………………………………….......... 62
Tabel 4.5.2
Persepsi mengenai Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008…………………….………... xii
64
Tabel 4.5.2
Persepsi mengenai tema dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008………....
Tabel 4.5.3
Persepsi mengenai Isi dialog dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008……..…..
Tabel 45.4
74
Persepsi mengenai Slide dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 …….……
Tabel 4.7.4
73
Persepsi mengenai desain grafis dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ………......
Tabel 4.7.3
71
Persepsi mengenai penataan nama dan logo dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008……
Tabel 4.7.2
70
Persepsi mengenai Sound efek dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008………….
Tabel 4.7.1
69
Persepsi mengenai kualitas Audio dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008………….
Tabel 4.6.2
68
Persepsi mengenai penempatan hari tayang dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008……
Tabel 4.6.1
67
Persepsi mengenai penempatan jam tayang dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008……
Tabel 4.5.6
66
Persepsi mengenai durasi dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008…..............
Tabel 4.5.5
65
75
Persepsi mengenai dekorasi tempat atau studio dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ……………………………….……….
Tabel 4.7.5
Persepsi mengenai penataan property dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ………….
Tabel 4.8.1
76
77
Persepsi mengenai penampilan Wardrobe presenter Dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ………………………………….………
Tabel 4.8.2
79
Persepsi mengenai penguasaan materi presenter Dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ………………………………….……… xiii
80
Tabel 4.8.3
Persepsi mengenai artikulasi presenter Dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ………………………………….………
Tabel 4.8.4
81
Persepsi mengenai gaya bicara presenter Dalam Program acara Todasy’s Dialogue metro TV edisi 6 mei 2008 ………………………………….………
Tabel 4.8.5
82
Persepsi mengenai pertanyaan yang diajukan presenter Kepada narasumber dalam Program acara Todasy’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 …………………………..…
Tabel 4.9.1
83
Persepsi mengenai Penampilan Wardrobe narasumber dalam Program acara Todasy’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 …………………………..…
Tabel 4.9.2
85
Persepsi mengenai penguasaan materi narasumber dalam Program acara Todasy’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 …………………………..…
Tabel 4.9.3
86
Persepsi mengenai gaya bicara narasumber dalam Program acara Todasy’s Dialogue
Tabel 4.10
Metro TV edisi 6 mei 2008 …………………………..…
87
Akumulasi persepsi ………………..…………………..…
88
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa orde baru perkembangan informasi dan komunikasi sangat dibatasi oleh pemerintah yang bersifat otoriter dan menyebabkan media penyiaran dan cetak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada perkembangan masyarakat luas, mengakibatkan kebutuhan informasi khususnya mengenai pemerintahan negara dibatasi oleh pemerintah saat itu. Setelah bergulirnya era reformasi pada tahun 1998, segala pemberitaan yang semula sangat dibatasi oleh pemerintah berangsur-angsur hilang. Semangat reformasi membawa dampak perubahan sistem pemberitaan dan penyiaran yang sebelumnya dibatasi, berubah menjadi bebassebebasnya tanpa aturan yang tegas sehingga tidak jarang media mengekploitasi unsur kekerasan dan seksualitas. Disisi lain kebebasan pers membawa Negara kearah yang demokrasi. Perusahaanperusahaan media massa baru kemudian tumbuh dan berkembang, serta mempunyai andil dalam menyemarakkan kondisi jurnalisme saat ini. Media massa merupakan sarana dari komunikasi massa, media massa telah menjadi dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tapi juga masyarakat dan kelompok secara kolektif media menyuguhkan budaya dan juga di baurkan dengan informasi dan hiburan.1 Gerakan reformasi juga memicu perkembangan industri media massa di Indonesia, termasuk juga media televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin meningkat (kualitas dan kuantitas). Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak beberapa televisi swasta baru serta beberapa televisi daerah yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan stasiun televisi local.
1
Denis McQual. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar, Edisi Kedua, Erlangga- Jakarta,1996. hal 3
Media televisi adalah media massa yang bersifat audio-visual, audio berarti pendengaran dan visual berarti pengelihatan, jadi televisi adalah media yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga. Media televisi juga salah satu alat komunikasi yang paling ampuh untuk meyampaikan pesan untuk khalayak luas, bahkan pada era reformasi ini media televisi sebagai salah satu media unggulan untuk masalah sosial, life style, ekonomi, politik dan hiburan, karena media ini selalu up to date dari isi program dari waktu ke waktu dengan keunggulan sebagai media yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran dan penglihatan.2 Menurut Marshall Mc Luhan, “Media televisi telah mampu menggiring masyarakat pada corak berfikir seperti “kaca spion” (rearview). Segala sesuatunya dilihat sebagai realitas yang bukan sebenarnya.3 Perkembangan industri pertelevisian di Indonesia sampai saat ini sudah semakin pesat. Hal ini ditandai dengan berdirinya 17 stasiun televisi dan telah mengudara. Setiap stasiun televisi masing-masing memiliki visi dan misi yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi perbedaan ini tidak akan menghilangkan fungsi media televisi yang pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan bagi khalayak pemirsa. Perkembangan pertelevisian di Indonesia sendiri dimulai dengan berdirinya stasiun televisi pertama, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI). TVRI berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962 di Jakarta, selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi saja. Namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini industri pertelevisian di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Bermula dari hanya satu stasiun televisi milik pemerintah kini telah berkembang menjadi belasan televisi swasta yang ada di tanah air.4 Pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang merupakan televisi swasta pertama yang berdiri di Indonesia. Disusul dengan berdirinya Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV) yang berdiri pada tahun 2 3 4
Morissan, Media Penyiaran ( Strategi Mengelola Radio Dan Televisi). Jakarta. 2005, hal. 8 Asep Saepul Muhtadi, Jurnalistik; Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta, Logos Wacana Ilmu 1999, hal. 98. Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, Jakarta hal 3.
1990, kemudian INDOSIAR, ANTV, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), METRO TV tahun 1999, TRANS TV, TV 7, LATIVI, dan TV GLOBAL.5 Ditambah stasiun TV lokal baru yaitu, O CHANNEL, JAK TV, Banten TV, SPACE TOON, ELSHINTA dan DAAI TV. Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian penelitian adalah stasiun televisi Metro TV. Dan salah satu media televisi swasta Indonesia adalah stasiun Metro TV. Dengan Elang sebagai logo dan lambangnya Metro TV mengangkat kiprahnya di belantika pertelevisian nusantara. Metro TV berdiri pada tahun 1998 tetapi mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang. Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Secara tereterial saluran Metro TV dapat ditangkap di 40 kota dan 100 kabupaten. Melalui Cablevision diseluruh Indonesia melalui Satelit Palapa 2 keseluruh negara-negara ASEAN, termasuk Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea dan sebagian Australia serta Jepang. Secara “Live” pada waktu-waktu tertentu di negara lainnya di Asia melalui Channel News Asia (CNA) maupun diseluruh RRC melalui China Central Television (CCTV), Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan koprehensif kepada dunia luar. Metro TV terdiri dari 60 % berita, yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin, ditambah 40 % infotainment maupun entertainment yang bersifat edukatif.6 Tujuan dari kebanyakan program siaran televisi adalah bagaimana caranya mendapatkan audience sebanyak mungkin karena progam yang behasil adalah program yang dapat di tonton oleh audience. Program televisi di Indonesia pada umumnya di produksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Dengan semakin banyaknya keberadaan stasiun televisi
memberikan angin segar bagi
masyarakat dalam hal menerima informasi (berita) maupun hiburan dari televisi yang sesuai dalam fungsinya. Stasiun televisi berusaha memberikan program acara yang variatif buat khalayak seperti
5 6
Ibid hal 4. Sejarah Metro TV .Data dari HRD Metro TV
drama (fiksi), non drama (non fiksi) dan berita (news).7 Jenis program acara yang ingin penulis teliti disini adalah jenis program berita (news) yaitu yang dikemas dalam bentuk. talk show, Bentuk program ini menyajikan program dialog yang meghadirkan beberapa narasumber yang berkompenten / terkait dengan suatu topik permasalahan yang akan didiskusikan dan dibahas. Program acara talk show ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi pemirsanya, makanya banyak stasiun televisi memproduksi program acara ini karena memiliki nilai informasi yang sangat menarik untuk ditonton. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah program today,s dialogue di Metro TV. Today’s dialogue adalah Program acara berita berdurasi 30 menit dikemas dalam bentuk talk show mengupas tentang topik-topik permasalahan yang sedang hangat, berkembang di dalam masyarakat. Guna mencari solusi penyelesaiannya. Dengan seputar topik permasalahan yang dibahas seperti masalah politik, sosial, ekonomi, budaya, dalam negeri dan luar negeri dengan menghadirkan beberapa narasumber yang terkait dalam suatu permasalahan, dipandu oleh seorang pembawa acara sebagai moderator . Acara ini ditayangkan pada hari selasa dan hari rabu pada pukul 22:05 WIB.8 Seperti contoh topik permasalahan yang pernah dibahas dalam program today’s dialogue Metro TV adalah edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario kenaikan BBM”. yang menarik dari episode ini adalah pertama kalinya program acara today’s dialogue metro TV menghadirkan empat narasumber, dimana sebelumnya hanya dua atau tiga narasumber saja. Tentunya dengan semakin banyak narasumber maka semakin menarik diskusi bernuansa politik ini. Menonton sebuah program tayangan televisi, seperti Today’s Dialogue berarti sebuah proses komunikasi massa terjadi dimana khalayak memperhatikan. Komunikan memperoleh rangsangan lewat panca inderanya, kemudian diolah didalam dirinya, dengan menyimpulkan informasiinformasi, menafsirkan pesan dan setelah itu reaksi balik (tanggapan) yang dihasilkan dari efek pesan-pesan yang telah disampaikan, kemudian disebut persepsi. 7 8
Raymond William. Television Technology and Cultural form. (London : Shocken Books, 1975), hal. 78-79 Definisi Today’s dialogue.Data dari HRD Metro TV
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.9 Jadi media massa khususnya televisi mempunyai dampak yang sangat kuat kepada khalayak karena televise media audio visual. Khalayak bisa memilih, menerima, mengorganisasikan dan menafsirkan pesan dari setiap program tayangan televisi tersebut. Dalam penelitian ini
yang
menjadi obyek kajian adalah persepsi mahasiswa fikom angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana, yang menyaksikan program acara Todsa’y Dialogue Metro TV. Dipilihnya mahasiswa Universitas Mercu Buana, karena sebelumnya penulis pernah melakukan penelitian (pre research) terhadap populasi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana angkatan 2005dan 2006 yang akan dijadikan sampel penelitian, dengan menanyakan sebelumnya kepada mereka sebanyak 100 responden. maka diperoleh hasil bahwa sebagian besar dari mereka mahasiswa Fikom UMB angkatan 2005 dan 2006 pernah menonton program today’s dialogue Metro TV edisi 6 Mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM”. Alasan dipilihnya Mahasiswa ilmu komunikasi karena mereka memepelajari tentang ilmu komunikasi massa yang berhubungan erat dengan topik penelitian yang penulis lakukan. Mengenai pemberitaan di media massa menyangkut informasi kepada publik, selain mereka belajar, mereka juga mengamati, menganalisis dan mengkritisi tentang masalah-masalah yang terjadi Indonesia. Seperti masalah perpolitikan, ekomomi, dan sosial budaya yang berhubungan dengan mata kuliah mereka tentang ilmu komunikasi. Angkatan 2005 dan 2006. dipilih peneliti, karena angkatan ini masih mudah untuk ditemui dikampus untuk melakukan peneltian. Selain mereka masih baru kuliah, belum terlibat untuk tugas-tugas praktek kuliah dan magang kuliah, sehingga mereka masih menfokuskan diri untuk kuliah di dalam kampus. Berdasarkan alasan tersebut sehingga penulis mencoba untuk mengetahui persepsi mereka terhadap program Today’s Dialogue Metro TV. Pesan yang disampaikan tersebut akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda satu sama lain terhadap program acara Today’s Dialogue Metro TV, sesuai dengan latar belakang mereka dan juga sesuai Deddy Mulyana. Ilmu komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2000. Hlm 167 9
dengan kepribadian dan kondisinya masing-masing. Berdasarkan dari uraian tersebut dan didorong oleh keinginan untuk memperdalam pengetahuan mengenai persepsi mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana, terhadap tayangan today’s dialogue di Metro TV edisi 6 Mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM” sebagai judul penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Persepsi mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana terhadap tayangan today’s dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM”?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk memperoleh persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu
Buana
terhadap tayangan today’s
dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM”.
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai kajian dibidang komunikasi massa, khususnya mengenai persepsi mahasiswa terhadap tayangan talk show today’s dialogue dalam tema Skenario Kenaikan BBM di Metro TV edisi 6 mei 2008.
1.4.2 Signifikansi Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan,
informasi serta pertimbangan bagi insan pertelevisian di Indonesia khususnya kepada pihak yang memproduksi today’s dialogue Metro TV agar ke depannya dapat memberikan sajian informasi atau berita yang lebih baik, bermanfaat, kritis, cover both side, aktual dan informatif bagi masyarakat.
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Pengertian Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa yang disampaikan oleh Astrid Susanto adalah sebagai
berikut : Komunikasi massa adalah suatu kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak yang tidak dikenal (anonim) selain itu sifat dari massa adalah heterogen dalam latar belakang ekonomi, latar belakang budaya, dan latar belakang pendidikan. Komunikasi dapat dipergunakan media massa dan dapat pula tanpa media.1 Onong Uchjana effendy menjelaskan dalam bukunya "llmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.” Yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass comunication) adalah komunikasi melalui media modern, yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, siaran radio, dan televisi yang ditunjukan kepada umum, dan film yang dipertunjukan di gedung-gedung bioskop.2 Komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektonis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
2.1.1
Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yaitu : 10 1. Komnikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam tidak dibatasi oleh
1
2
Astrid S. Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, (Bandung, Bina Cipta, 2001) hal.1 Onong Uchjana Effendy, llmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung, Citra Aditya Bakti, 2003). Hal 79.
latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun setatus sosialnya. Khalayak yang bersifat anonom artinya diantara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Di antara pembaca Koran, pembaca majalah, pendengar radio atau pemirsa televise satu dengan yang lain saling terpisah, khalyak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal golongan, dan batasan-batasan yang lainya. 2. bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan perorangan atau pribadi. Lebih lanjut, pengertian dari ciri ini, bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media. 3. Pola penyampaian pesan media massa. Pola ini berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas
baik secara geografis
maupun cultural. Karena karakteristiknya yang demikian, media massa disebut sebagai massages multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). 4. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda. 5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi yang justru ditonjolkan adalah identitas organisasi ataukelompok. 6. Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkal, tidak bersifat temporer. 7. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (social, ekonomi, politik. Budaya dan lain-lain) baik yang bersifat informatif dan edukatif maupunhiburan.3 3
Sasa Djuarsa Sendjaja, pengantar ilmu komunikasi, Universitas terbuka Jakarta 2001.hal 112
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa Media massa memiliki tujuan terhadap masyarakat luas sebagai alat atau sarana yang diciptakan untuk meneruskan pesan komunikasi dengan bahasa (surat, telepon, radio, dan televisi adalah media untuk menyambung atau menyebarluaskan pesan yang menggunakan bahasa). Pesan yang terkandung dalam media massa mengandung daya untuk mempengaruhi dan mendesakkan pendapat sehingga terjadinya perubahan didalam masyarakat.4 Ketika kita membicarakan masalah fungsi komunikasi massa, yang harus ada dalam benak kita adalah bahwa kita juga sedang membicarakan fungsi dari media massa. Komunikasi massa itu sendiri berarti komunikasi melalui media massa. Ini berarti, komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan keberadaan media massa sebagai sebuah elemen yang terpenting dalam komunikasi massa, sebab tidak ada komunikasi massa tanpa adanya media massa. Menurut Alexis S Tan (19810), fungsi komunikasi massa tersebut adalah:5 1. Informasi Fungsi informasi adalah fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen yang paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita atau hal-hal yang disajikan. 2. Hiburan Fungsi hiburan bagi sebuah media massa elektronik menduduki posisi yang paling tinggi bila dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita memang masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Kita berada dirumah kemungkinan besar masyarakat menjadikan televisi sebagai media hiburan. Paling tidak untuk hiburan karena dalam aktivitas hariannya telah membuatnya lelah. 3. Persuasi Fungsi persuasi dari komunikasi massa ini tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi 4 5
Subandy Ibrahim & Hanif Susanto, Wanita dan Media, PT Remaja Rosdakarya. Bandung 1999.hal 207. Nurudin, Komunikasi Massa, Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2003, hal 62-83
dan hiburan. Bagi Josep A Devito (1997) fungsi persuasi ini dianggap sebagai bentuk yang paling penting. 4. Transmisi Budaya Transmisi budaya adalah salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun yang paling sedikit diperbincangkan. Transmisi budaya tidak dapat lagi dielakan selalu hadir untuk berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Secara historis umat manusia telah dapt melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan. 5. Mendorong Kohesi Sosial Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong untuk bersatu. Media merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai itu bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. 6. Pengawasan Bagi Lasswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan ini bisa dibagi menjadi dua, yakni warning surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud disini adalah fungsi menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antar berbagai komponen masyarakat. 8. Pewarisan Sosial Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika, dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
2.1.3
Media Komunikasi Massa Proses komunikasi massa sebagai penyampaian pesan-pesan melalui sarana media
komunikasi massa media massa, seperti6 : a. Surat kabar b. Majalah c. Radio d. Televisi e. Film. Kelima jenis media massa ini dikenal sebagai the big five of mass media yang memiliki karakteristik antara lain ditujukan kepada khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis atau kultural. 2.1.4
Efek Komunikasi Massa Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Dependensi Mengenai Efek
Komunikasi Massa. Didalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja yang berjudul Teori Komunikasi, teori ini memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktual suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini pada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat modern, dimana media massa dapat dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam akifitas sosial.7 Pemikiran terpenting dari teori ini adalah bahwa dalam masyarakat modern, pemirsa menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi bagi pengetahuan tentang orientasi kepada apa yang terjadi dalam masyarakat. Meskipun kondisi terpenting terutama berkaitan dengan tingkat perubahan, konflik atau tidak stabilnya masyarakat tersebut. Pembahasan lebih lanjut mengenai teori ini ditujukan pada jenis-jenis efek yang dapat dipelajari melalui teori ini. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan sebagai 6
Dennis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, (Edisi Kedua : Erlangga, 1996),hal.2
7
S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta 1994 hal 178
berikut : a. Kognitif 1. Menciptakan atau menghilangkan ambiguitas. 2. Pembentukan sikap. 3. Agenda Setting. 4. Perluasan sistem keyakinan masyarakat. 5. Penegasan atau penjelasan nilai-nilai. b. Afektif 1. Menciptakan ketakutan atau kecemasan. 2. Meningkatkan atau menurukan dukungan moral. c. Behavioral 1. Mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan. 2. Pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya. 3. Menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktifitas. 4. Menyebabkan perilaku dermawan8
2.2
Televisi Penemuan piringan (disk) pertama untuk pencampuran gambar oleh "Paul Nipkow" di
Berlin tahun 1884 dapat dilihat dari sebagai awal televisi. Dengan disk ini gambar disebarkan untuk ditransmisikan dan pada akhirnya disatukan lagi pada waktu penerimaan, Yang menggunakan penemuan pertama kali adalah Isac Schoenberg tahun 1930. Percobaan televisi pertama dimulai Berlin bulan maret 1935. program televisi reguler baru dimulai pada olimpiade berlin 15 januari 1936. Stasiun televisi pertama dibuka di Amerika Serikat 30 april 1939 untuk pertandingan ekshibisi dunia baru. Perang dunia II menghambat perkembangan televisi, namun setelah tahun 1945 semua negara eropa mendirikan stasiun televisi dengan program reguler. Televisi berwarna
8
ibid, hal 209.
dimulai awal tahun 60-an. 9
2.2.1 Televisi Sebagai Media Massa Perkembangan media televisi begitu cepat, karena sebagai media massa dirasakan sangat besar manfaatnya, dimana suatu peristiwa yang terjadi di belahan bumi yang berbeda, dalam waktu bersarnaan dapat diikuti khalayak di belahan bumi yang lain, dengan jumlah penonton yang relatif tidak terbatas jumlahnya. Maka dengan kondisi semakin berkembangnya teknologi komunikasi ini, menyebabkan abad ini sebagai abad informasi. Televisi sebagai salah satu media massa yang sangat berperan dalam pola perilaku khalayak luas. Hal itu disebabkan karena fungsi televisi untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan kepada masyarakat. Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki bersifat audio-visual, bersama media cetak dan radio (audiotif) merupakan Tritunggal media massa, yang mempunyai pengaruh dan dengan sendirinya akan membentuk kekuatan yang besar. 10
2.2.2 Pengertian Televisi Media televisi adalah sebagai alat komunikasi massa yang bersifat audio-visual bertujuan menyebarkan informasi berita dan pesan kepada masyarakat atau khalayak luas. Media televisi sebagaimana media massa lainnya berperan sebagai alat untuk menyebarkan informasi, hiburan, kontrol social, dan penghubung wilayah secara geografis. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda – beda menurut visi pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
2.2.3 Karakteristik Televisi Karakteristik media televisi terdiri atas 7 macam antara lain : 9 10
JB Wahyudi, Dasar – dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1996), Hal 23. Ibid, Hal 24
1. media televisi adalah media audio visual. media yang mengutamakan setiap gambar yang di sajikan di pilih yang mengandung unsur gerak. 2. Media televisi adalah media non rinci medium tidak dapat menyajikan sisi pesan secara rinci karena sifat pesan/informasi televisi hanya lewat begitu saja (transitory). Itulah sebabnya medium televisi tidak menguasai waktu tetapi menguasai ruang, oleh karena itu berita televisi di sajikan sangat ringkas tiap berita. 3. Media televisi memiliki ukuran radio layar 4:3. gambar yang mengandung unsur gerak atau lebih menarik di tonton dalam layar televisi relatif kecil (ukuran 4:3) 4.
Media televisi adalah media transitory. media televisi hanya meneruskan isi pesan, yang berarti isi pesan hanya di dengar atau di lihat sekilas, maka penyusunan naskah untuk karya jurnalistik harus tepat, rangkas, jelas, sederhana dan dapat di percaya.
5. Media televisi adalah media pandang dengar. media televisi menyajikan informasi dalam bentuk audio visual secara sinkron. 6.
Media televisi adalah media personal (close up media). visual yang diliput sangat mengutamakan gambar – gambar close up (jarak dekat) karena ukuran layar televisi relatif kecil.
8. Media televisi adalah incorporate media. media yang dapat untuk menyajikan media lain (slide,fotografik dan lain – lain).11 Sifat / Ciri Televisi Televisi merupakan sarana komunikasi massa dimana terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan sebagai media komunikasi massa, televisi memiliki ciri sebagai berikut : 11
Ibid 25-26.
1. Informasi disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancaran atau transmisi. 2. Si pesan audiovisual. Artinya, dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu pada siaran. 3. Sifatnya periodik, tidak dapat diulang. 4. Sifatnya transitori (hanya meneruskan) pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. 5. Serentak dan global 6. Meniadakan jarak dan waktu 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi, secara langsung atau orisinal. 8. Bahasa yang digunakan formal dan nonformal (bahasa tutur). 9. Kalimat singkat, padat, jelas dan sederhana 10. Tujuan akhir dari pcnyampaian pesan untuk menghibur, mendidik kontrol sosial.12
2.2.4
Peranan Televisi Peranan media televisi dalam kehidupan manusia secara ringkas antara lain :
1. Media televisi membantu mensosialisasikan pribadi manusia. 2. Media televisi memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara jelas segala informasi yang didapat dari media tersebut. 3. Media televisi dikenal juga sebagai media hiburan. 13
2.2.5 Isi Pesan Media Televisi Televisi sebagaimana media massa mempunyai fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial dan penghubung wilayah secara geografis. Televisi sebagai media massa mempunyai pengaruh serta akibat yang ditimbulkannya. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi 12 13
Ibid. hal 8-9 Ibid. hal 15
pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan di interprestasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. Serta dampak yang ditimbulkannya juga beraneka ragam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi. Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa belum tentu penting bagi khalayak. Jadi efektif tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi kondisi pemirsa dan lingkungan sosialnya.14 Pesan-pesan media massa televisi tidak hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat didalam gambar yang begerak. Tujuan akhir dari penyampaian pesan media televisi bisa menghibur, mendidik, kontrol sosial, menghubungkan atau sebagai bahan informasi. Komunikasi media massa televisi terbagi menjadi dalam beberapa bagian, yakni:15 1. Siaran informasi atau pemberitaan, “news bulletin (berita harian)”. 2. News Magazine (berita berkala) 3. Wawancara televisi serta laporan investigasi terhadap suatu kasus. Dalam menyampaikan isi pesannya, komunikasi massa media televisi memiliki sifat, yaitu publisitas, periodits, universalitas, aktualitas dan kontinuitas. Selain itu isi pesan media televisi memiliki karakteristik sebagai berikut:16
1. Sesuatu yang baru (novelty) Sesuatu yang “baru” unsur yang terpenting bagi suatu pesan media. Khalayak akan mengkonsumsi media apabila isinya dipandang mengungkapkan hal yang baru dan belum diketahui. 2. Jarak (jauh atau dekat) Jarak terjadinya peristiwa dengan tempat dipublikasikannya peristiwa itu, mempunyai arti 14 15 16
Ibid. hal 99 Ibid. hal 100 Sasa Djuarsa sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas terbuka,Jakarta 2001 hal 115-117
penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya. 3. Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. 4. Pertentangan (conflic) Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai khalayak. 5. Komedi (humor) Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal yang lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu, bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humur (komedi) lazimnya disenangi khalayak. 6. Seks dan keindahan Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan atau kecantikan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal.
7. Emosi Hal-hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar (basic need) manusia, seringkali bisa menimbulkan emosi dan simpati khalayak. 8. Nostalgia Nostalgia adalah merujuk pada hal-hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa silam. 9. Human interest Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupan orang lain. Gambaran tentang kehidupan orang ini biasanya dikemas dalam bentuk feature, biografi dan berbagai bentuk acara deskripsi lainnya.
2.2.6 Program Televisi Kata ‘program’ berasal dari bahasa inggris programme atau program. Program televisi adalah suatu acara yang memberikan informasi, dan hiburan terhadap khalayak. Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan, program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat khalayak atau audience tertarik, jadi orang yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah departemen programming.17 Dalam pembagian jenis program televisi tidak terdapat kategorisasi yang benar-benar baku. Di dalam buku Deddy Iskandar Muda yang berjudul Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profersional, acara-acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi adalah : 1. News Reporting (laporan berita) Program News Reporting ada dua kategori yaitu : a. Hard News Berita yang ingin diketahui oleh masyarakat tentang semua masalah yang berpengaruh pada kehidupan mereka. Ada banyak kejadian di masyarakat yang dapat diberitakan yaitu masalah politik, ekonomi, kejahatan dan berita kontroversi dan masalah-masalah sosial lainnya. b. Soft News Biasanya program berita berakhir dengan berita-berita ringan, yang fungsinya membantu pemirsa dari berita yang serius keberita yang ringan dan menghibur. Biasanya soft news memberitakan tentang kejadian yang unik, tempat-tempat rekreasi atau kejadian aneh. 2. Sport 3. Call-in Show 4. Documentair Adalah program yang menyajikan kehidupan seseorang dan film tentang suatu peristiwa. 5. Magazine/tabloid 6. Rural Program 17
Morissan, M.A. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi , Ramdina Prakarsa, hal 97
7. Advertising 8. Education/Instructional Program yang menitiberatkan pada masalah pendidikan. 9. Art & Culture 10. Music Program yang menitikberatkan pada masalah musik. 11. Soap Operas/sinetron/drama 12. TV Movies 13. Komedi18 2.3
Perkembangan Reality TV Sebagai suatu bentuk program yang menampilkan keaktualan (actual dalam arti “yang
sebenarnya”) atau kenyataan (the real) reality program, pada awalnya termasuk dalam kategori genre non-fiksi beberapa jurnalis bersepakat seperti juga gaya electronic news grathering, penggunaan anchor dan reporter dengan stand-up shot di lokasi sering ditemui diantara program reality, yang terpenting dari keberadaan reality program adalah factor kesegeraan dari adegan (scene) atau kejadian dimana menekankan pada kejelasan dari kealamian berita. Namun demikian, konsep “the Real” dalam reality program merupakan konsep yang sangat fleksibel. Lebih dari penggunaan actual documentary atau “live” footage semata-mata untuk kredibilitasnya, reality program sering kali menggambarkan pencampuran antara acting, news footage, interview dan reka ulang yang merupakan simulasi mengenai kenyataan. 19 Pada perkembangan reality program, mengalami perluasan makna. Dengan persaingan semakin ketat diantara stasiun televise dan juga upaya untuk meningkatkan jumblah penonton, reality program tidak saja menampilkan tayangan yang berkaitan dengan kondisi sosial, politik dan yang menyangkut moralitas di tengah-tengah masyarakat. Pada akhirnya, reality program atau saat
18 19
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik televisi Menjadi Reporter Profesional, Pt Remaja Rosdakarya, Bandung, hal 7 Produksi non Berita I. Program Mata Kuliah Sabtu Mingu, Fakultas Ilmu Komunikasi UMB disusun oleh :Ponco Budi Sulistio
ini yang lebih dikenal sebagai reality TV lebih mengandalkan unsur-unsur hiburan dengan tetap mengambil tema dari kejadian atau peristiwa yang (berkemungkinan/seolah-olah) terjadi dalam kehidupan shari-hari. Karena dianggap tidak sesuai dengan pengertian reality TV pada awalnya, hal tersebut dianggap menggambarkan sesuatu yang justru jauh dari reality yang sebenarnya. Dengan menempatkan peserta di suatu lokasi yang eksotik dan diluar kebiasaan kadang-kadang diarahkan untuk melakukan sesuatu hal, dan juga dilakukan manipulasi pada saat proses editing, baik dari segi audio maupun visual. 20
2.3.1 Jenis-jenis reality TV 1. Documentary Style Pada beberapa tayangan reality TV, penonton dan kamera menjadi passive observer mengikuti kemana orang pergi melakukan aktivitas keseharian mereka, baik kegiatan peribadi ataupun pekerjaan mereka jenis tayangan seperti ini kebanyakan merujuk kepada konsep. Dengan situasi tanpa naskah, lokasi yang sesungguhnya dan tidak ada suatu tugas yang perlu dilakukan oleh para peserta. 2. Reality game show Reality game show adalah dimana para peserta digambarkan berkompetisi untuk memenangkan suatu hadiah, biasanya mereka tinggal secara bersmaan di satu lingkungan atau lokasi tempat tinggal. satu persatu peserta disingkirkan, sampai hanya tinggal satu peserta yang bertahan dan dinyatakan sebagai pemenang. Biasanya juga dilakukan dengan cara mengeliminasi peserta satu demi satu melalui voting-voting dilakukan oleh audience ataupun oleh sesame peserta. 3. Self improvement / makeover Tayangan reality yang menggambarkan
seseorang atau sekelompok orang memperbaiki
beberapa bagian dari kehidupanya. Kadang-kadang sekelompok orang yang sama disiarkan pada satu musim tayang. Tetapi biasanya ada sasaran yang berbeda beda untuk dibedah di setiap 20
Produksi non Berita I. Program Mata Kuliah Sabtu Mingu, Fakultas Ilmu Komunikasi UMB disusun oleh :Ponco Budi Sulistio
episodenya. Meskipun berbeda dari segi isinya, formatnya biasanya selalu sama: pertama-tama tayangan tersebut mengenalkan subyek di lingkungan tempat tingalnya, dan ditujnjukan hal-hal yang jauh dari ideal dari lingkungan tempat tinggalnya tersebut. 4. Dating Show Tayangan yang menggambarkan sepasang orang yang melakukan kencan (date) kadang-kadang ada unsure kompetisi di dalamnya, dimana ada beberapa calon yang akan mendapatkan satu orang peserta. 5. Hidden Camera Jenis lain dari tayangan reality TV menyugguhkan reaksi dari orang-orang ketika dikejutkan yang direkam melalui kamera yang tersembunyi reaksi orang-orang tersebut mungkin lucu untuk disaksikan, tetapi dilain sisi juga menampilkan kondisi manusia yang sesungguhnya. 6. Hoaxes Dalam tayangan reality hoax, keseluruhan tayangan merupakan trik-trik yang dimainkan oleh para pemeran di mana beberapa actor lainya memainkan lawakan-lawakan lainya. seperti dalam hidden camera, tayangan ini memperlihatkan reaksi orang di jalan ketika mendapatkan perlakuan-perlakuan aneh. Namun dalam tayangan hoax isinya lebih dielaborasi baik dari segi aktingnya maupun kejadian yang diperankan tersebut. 7.
Talk show Talk show Adalah program televisi yang dilakukan dengan format talk show tradisional,
dimana seorang host mewawancara tamu yang diundang atau mendiskusikan topic yang dipilih dengan seorang tamu atau beberapa tamu secara panel. topik-topiknya biasanya bersifat mengejutkan dan dipilih yang sekiranya dapat menciptakan suatu drama televise tekanan atau perilaku yang tidak terduga meskipun tidak secara eksplisit dapat dikategorikan sebagai reality TV (jika dilihat dari format) yang biasanya, tetapi karena pemilihan topik-topiknya menyangkut kisahkisah kehidupan manusia maka dapat dianggap sebagai tayangan reality TV21. Contoh : Today’s 21
Produksi non Berita I. Program Mata Kuliah Sabtu Mingu, Fakultas Ilmu Komunikasi UMB disusun oleh :Ponco Budi Sulistio
Dialogue di Metro TV.
Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus semuanya ada, karena acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingann masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan22 Sebagai media komunikasi massa, televisi selain berfungsi sebagai sarana, informasi, pendidikan dan hiburan. serta memiliki program-program acara lain untuk menunjang siaran yang akan disuguhkan kepada khalayak. Dalam penelitian ini tayangan acara yang akan dibahas adalah tayangan today’s dialogue di Metro TV . 2.4 Khalayak Khalayak dalam komunikasi massa dapat terdiri dari pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton film dan televise. Dengan kata lain, khalayak, terutama dalam komunikasi massa adalah mereka yang menjadi sasaran pesan-pesan yang bersifat umum. Juga khalayak dapat merupakan orang banyak yang menjadi sasaran pidato atau media massa yang disebut dengan massa. 23 Khalayak adalah penerima, sasaran, pendengar, decoder dan komunikan. Khalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. 24 Khalayak juga merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Karena komunikator tentunya sebagai patokan keberhasilan upaya komunikasi yang ia lakukan itu apabila pesan yang disampaikan melalui suatu saluran atau media dapat diterima sampai kekhalayak sasaran. Dipahami dan mendapat tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan yang diinginkan komunikator. Karena itulah, dalam merancang suatu kegiatan komunikasi melalui saluran komunikasi personal atau melalui media massa, hendaknya berorientasi kehalayak (audience oriented) oleh sebab itu Schram menyatakan bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan
22 23 24
Dedi Iskandar Muda Op-Cit hal 9 JB Wahyudi, Komunikasi Jurnal, Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa. Sebuah Analisis Media Televisi. Hal 8 Ibid Hal 9
yang disebarluaskan, khalayak telah terlebih dahulu mempengaruhi komunikator.25 Dengan berbagai fungsi media massa seperti diatas, maka akan mengakibatkan terjadinya hubungan komunikator dengan khalayak penonton, sehingga akan melibatkan berbagai kelompok serta berbagai lapisan masyarakat, dari mereka yang masih berusia anak-anak sampai yang berusia lanjut, serta mereka yang berpendidikan rendah sampai pendidikan tinggi dan sebagainya. Dalam keadaan masyarakat yang semakin berkembang seperti sekarang ini, sangat memungkinkan setiap anggota masyarakat melakukan komunikasi antara satu dengan lainnya, demikian pula dengan kelompoknya atau dengan kelompok lain. Hal yang demikian itu akan mengakibatkan tumbuhnya kepercayaan diri mereka, sehingga memudahkan menerima rangsangan tertentu, yang akhirnya mengakibatkan semakin rneningkatnya kebutuhan-kebutuhan kehidupan mereka dan yang lebih penting lagi semakin meningkatnya wawasan hidup mereka, yang berarti pula akan memperluas bidang kegiatan. Karakteristik penonton media ini berbeda dengan mereka atau penonton film bioskop. Kalau penonton media televisi bersifat individual, sedang penonton film bioskop bersifat Crowded Audience, seperti halnya penonton digedung kesenian dan sebagainya, sehinngga mereka dalam keadaan Mental isolation.26 Menurut K. Avery didalam tulisannya Communication and The Media, khalayak dapat digolongkan menjadi:
1. Selective Attention Golongan ini yang termasuk mau menerima pesan-pesan tetapi yang diminati saja. 2. Selective Perception Yang termasuk golongan ini adalah mereka yang berbeda perpepsi dalam menanggapi suatu pesan. 3. Selective Retention Yang terakhir merupakan golongan yang hanya mau mengingat, apa yang perlu diingat saja 25 26
Sasa Djuarsa sendjaya. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. 1998 hal55 Ibid 9
terutama kalau erat kaitannya dengan kepentingan mereka27.
2.4.1 Jenis-jenis Khalayak 1. Massa Massa adalah orang banyak yang tidak perlu berada pada satu tempat tertentu, melainkan secara bersama-sama mengikuti peristiwa atau kejadian penting. Yang mengikat dalam massa, ialah adanya persamaan minat dan persamaan perhatian dan kepentingan terhadap suatu kejadian yang menyangkut kepentingan umum. Jumlah manusia dalam massa itu, akan menjadi sangat besar jika peristiwa yang mereka ikuti itu adalah peristiwa yang dioperkan melalui media massa. Bahkan menurut Mayor Polak (187,1947) massa hanya ada karena adanya media moderen (pers, radio, film dan televise) itu yang justru dinamakan media massa. Tanpa media massa tak mungkin ada massa. 28 Menurut Herbert Blumer, massa mempunyai cirri-ciri yang khas sebagai berikut: a. Massa terdiri dari orang-orang yang berasal dari segala lapisan kehidupan dan tingkatan masyarakat, karena sifatnya heterogen. b. Mereka tidak saling kenal mengenal satu sama lain (anonim) c. Anggota massa tidak terdapat interaksi dan pertukaran pengalaman, karena itu mereka terpisah satu sama lain, hingga mempunyai sedikit kesempatan untuk “milling”, milling atau perputaran dimana para individu berputar dan berkeliling tidak menentu dan tanpa tujuan yang nyata. d. Massa sangat longgar dalam ikatan organisasi atau bahkan tidak mempunyai organisasi secara jelas sehingga akibatnya tidak mampu bertindak secara teratur dan terarah. 2. Crowd Menurut Soerjono Soekamto ukuran utama adanya crowd (kerumunan) adalah kehadiran orang-orang secar fisik. Crowd akan segera hilang atau lenyap apabila oring-orang telah bubar, dan karena itu crowd merupakan kelompok sosil yang bersifat sementara dengan demikian jelas bahwa 27
Ibid hal 10
28
Anwar arifin, strategi komunikasi, sebuah pengantar ringkas.armico bandung.
crowd tidak terorganisir. 3. Audiens Menurut la Pierre dan Fansworth membedakan dan membandingkan
audience dengan
public. Public menujnjukan sejumblah orang yang berada dalam situasi kontak jauh atau interaksi terjadi secara tidak langsung yang biasanya melalui media massa. Sedangkan audiens berada dalam situasi kontak langsung. Perbedaan kontak langsung dan tidak langsung tersebut terutama dalam peninjauan ilmu komunikasi membawa perbedaan dalam cirriciri maupun dalam komunikasi antara komunikator dan komunikan. 29
3. Publik Menurut Karl Mannehiem, public ialah kesatuan banyak yang bukan berdasarkan interaksi perseorangan, tetapi atas dasar reaksi terhadap stimuli yang sama. Reaksi ini muncul keharuan berdekatanya anggota public itu secara fisik
tanpa
antara satu sama lain. Ada beberapa
keistimewaan dari public yaitu: a. Punya tujuan tertentu atau maksud tertentu. b. Integrasi mereka mempunyai organisasi primer dimana terdapat keteraturan waktu dan tingkahlaku. Mereka menduduki dan meninggalkan tempat duduk pada waktu tertentu. c. Anggota public memainkan peran tertentu seperti sebagai penonton atau pendengar atau pembaca.30
Khalayak dari penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana yang menonton tayangan Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 “Skenario Kenaikan BBM”. Mahasiswa menerima pesan dengan cara melihat dan mendengar apa yang ada di dalam tayangan program tersebut. Dalam melihat dan mendengarkan tayangan program itu, berarti Mahasiswa yang memperhatikan dimana ia telah memperoleh rangsangan lewat panca 29 30
opini public Fakultas Ilmu Komunikasi UMB,( modul) disusun oleh Helena olii 2007 hal 25. Ibid Hal 27.
inderanya kemudian diolah di dalam dirinya sehingga menjadi pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan disebut persepsi.31
2.5
Persepsi Robert A. Baron dan Paul B. Paulus dalam Deddy Mulyana mengatakan, bahwa persepsi
adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.32 Sedangkan Brian Fellows dalam Deddy Mulyana mendefinisikan, bahwa persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.33 Pendefinisian persepsi yang lain juga diungkapkan oleh Joseph A. DeVito yakni, proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimuli yang mempengaruhi indra kita.34 Persepsi membantu manusia memahami dunia sekelilingnya untuk disimpan dalam memorinya. Akibatnaya terbatasnya kapasitas memori manusia, persepsi membantu memori dalam menafsirkan dunia ini dengan pengalaman masa lalu, rekaman-rekamannya yang telah dipelajari, nilai-nilai budaya, dan sebagainya. Hal tersebut membuat suatu stimuli yang sama bisa diinterprestasikan oleh dua manusia yang memiliki persepsi berbeda.35 Jadi dapat dikatakan bahwa persepsi ini merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu atau informasi. Bisa saja dalam situasi yang sama, seseorang akan memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain, hal ini bisa terjadi karena setiap orang akan melihat sesuatu hal melalui panca inderanya. Namun setiap orang akan berbeda dalam mengikuti, mengatur dan menginterprestasiakan informasi yang masuk. 31
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, remaja Rosdakarya, Bandung 1994 hal 51 Deddy Mulyana. Ilmu komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2000. Hlm 167 33 Ibid, hal 168 34 Ibid, hal 168 35 Leon G. Schiffman and Leslie Lazer Kamuk. Consumer Behaveor. Fourth Esdition. Prentice Hall Inc. New Jersey. 1991. hal 146 dikutip dari skripsi Ronal Renvian persepsi anak muda terhadap program tayangan sepak bola liga italia seri-a di indosiar periode januari-mei 2006 32
Pada proses persepsi, terdapat dua tahapan, antara lain perhatian (attention) dan penafsiran (interpretation). Kemudian setelah tahapan tersebut, akan muncul suatu respon yang disebut kognitif. Proses terjadinya persepsi dapat dilihat dengan skema model : Stimulus----->Atensi------>Interprestasi------->Kognisi36 1. Perhatian (attention) Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian (attention) perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera yang lain.37 Manusia akan lebih memperhatikan hal-hal yang dianggap menarik dari pada yang tidak menarik. Apa yang menjadi perhatian kita, kadang-kadang dapat lolos dari perhatian orang lain. Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting dan yang diminati saja. Kita cenderung menonton program atau acara di televisi tertentu, hal-hal seperti ini akan menentukan kita untuk menaruh perhatian. 2. Penafsiran (interpretation) Persepsi juga sering disebut dengan tindakan memberi makna melalui indera-indera kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang lebih berarti. Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap pesan yang diterimanya, mengorganisaikan stimuli dengan melihat konteksnya, dan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten denagan rangkaian stimuli yang dipersepsi. Setiap makna yang timbul akan berbeda-beda dengan individu lainnya dalam menafsirkan informasi. Hal ini karena setiap individu mengorganisasikan rangsangan yang diterimanya sesuai denagan kenyataan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, ragam penafsiran akan muncul pada 36
David A. Aaker and John G. Mayer. Advertising Management. Prentice Hall Inc, New Jersey 1996. hal 236. dikutip dari skripsi Mokamad Barmanto (Persepsi mahasiswa Sinematografi (FFTV) IKJ Angkatan 2004 dan 2005 terhadap Film GIE)2006 37 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung 1994-1996. hal 52
setiap individu walaupun stimulinya sama. 3. Pengetahuan (kognitif) Kemudian, setelah tahap perhatian dan interpretasi, akan muncul respon yang disebut kognitif. Kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. 38 Kognitif membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan megembangkan ketrampilan pengetahuannya (kognitif), melalui media massa, dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi, orang, teknologi baru atau benda. Pada saat mempersepsikan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan kognif, yaitu usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan eksternal.39
2.6
Stimulus-Organisme-Response (S-O-R) Teori stimulus organisme response (S-O-R) menjelaskan bahwa efek merupakan reaksi
terhadap stimuli (rangsangan) tertentu. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur yang terdapat didalam teori stimulus-organisme-response (S-O-R) adalah : •
Pesan (stimulus)
•
Komunikan (organisme)
•
Efek (response).40 Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan dan kemudian diteruskan pada proses berikutnya dimana komunikan menjadi mengerti. Setelah komunikan mengolah dan 38
ibid. hal 52
39
Elvirano Ardianto & Lukiati K.M. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung hal 52 Sasa Djuarsa Sendjaya. Dkk, Teori Komunikasi, bandung. Remaja Rosda Karya.2001. Hlm 6
40
menerimanya maka terjadilah kesedian untuk mengubah sikap. Jadi ketika stimulus atau pesan sampai keorganisme atau komunikan sebelum menjadi efek, pesan tersebut diolah dahulu oleh organisme atau komunikan. Proses pengolahan pesan yang terjadi terhadap individu yaitu: 1. Stimulus yang diberikan pada organisme dapat diterima atau dapat ditolak, maka proses selanjutnya terhenti. Ini berarti bahwa stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian (anttention) dari organisme. Dalam hal ini, stimulus adalah efektif dan ada reaksi 2. Langkah berikutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus (Correctly Comprehended). Kemampuan dari organisme inilah dapat melanjutkan proses berikutnya. 3. Langkah berikutnya adalah bahwa organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk perubahan sikap.41 Hal ini juga dibahas oleh Mara’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya”. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang mengatakan bahwa dalam menelah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan Berdasarkan penjelasan diatas teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : Stimulus
Organisme • Perhatian • Pengertian • Penerimaan
Response (Perubahan Sikap) 41
Mar’at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Ghalia Indonesia.1992.Hlm.26
Prinsip stimulus - organisme - response merupakan prinsip-prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap suatu stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antar pesan-pesan media dan reaksi audience. Ketika stimuli masuk kedalam diri organisme melalui panca indera maka terjadilah proses yang dinamakan proses sensory stimuli yang merupakan suatu proses yang dialami oleh seseorang ketika menerima stimuli lewat seluruh inderanya. Dalam komunikasi massa, stimuli alat indera tergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, pada radio dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, pada televisi dan film kita hanya mendengar serta melihat, melalui panca indra kita dapat merespon suatu pesan dimana pesan tersebut dapat kita persepsikan. Jadi dapat dikatakan bahwa persepsi ini merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu atau informasi. Bisa saja dalam situasi yang sama, seseorang akan memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain, hal ini bisa terjadi karena setiap orang akan melihat sesuatu hal melalui panca inderanya. Namun setiap orang akan berbeda dalam mengikuti, mengatur dan menginterprestasiakan informasi yang masuk. 42
42
Ibid.Hlm.27
BAB III METODOLOGI
3.1
Sifat Penelitian Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari ataupun menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Pendkatan kuantitatif yaitu bermaksud untuk membuat deskripsi objektif tentang fenomena terbatas dan menentukan apakah fenomena dapat dikontrol melalui beberapa interversi. kuantitatif merupakan alat guna memperoleh gambaran dan memahami tindakan melalui kuesioner yang kemudian dideskripsikan dalam angka-angka statistik. Pendekatan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. 1
3.2
Metode Penelitian Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yaitu
Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumsspulan yang pokok. Metode survei membedah dan menguliti sketsa mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus ataupun dengan menggunakan sampel. Unit yang digunakan dalam metode penelitian survei termasuk masalah kemasyarakatan (Social Survey), masalah komunikasi dan pendapat umum 42 (Survei Pendapat Umum) dan sebagainya. 2 3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan Subjek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala, Nilai jelas atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.3 Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang ciri - cirinya akan di duga.4 Tabel 3.3.1 Populasi Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikas Angkatan 2005 dan 2006 Angkatan 2005 2006
1
Universitas Mercu Buana Laki-laki Perempuan 136 orang 160 orang 109 orang 143 orang Jumlah Mahasiswa
Jumlah mahasiswa 296 orang 252 orang 548 orang
J.moleng,lexy. Metode Penelitian Kuantitatifi, 2005 Bandung,PT. Remaja Rosdakarya, hal 31 Ibid. hal, 64-65 3 H.Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Univ, Gajah Mada, Yogyakarta, 1991, hal, 141 4 Eko Setyanto, Metode Penelitian Komunikasi, Univ, Sebelas Maret, Jurusan Ilmu Komunikasi Surakarta, 2001, hal, 18 2
Populasi Mahasiswa yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 yang aktif berjumlah 548 orang5.
3.3.2 Sampel Sampel adalah dari keseluruhan populasi yang dianggap mewakili tersebut.6
Dalam
penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 sebagai responden penelitian khususnya mereka yang menyaksikan tayangan Today’s Dialogue Metro TV edisi edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM”. Penentuan jumlah sample dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto7 Sekedar ancar-ancar, maka apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10% hingga 15%, atau 20%, 30%, hingga 40% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : 1. Kemampuan peneliti, dari waktu, tenaga, dan dana. 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar akan lebih baik. Melalui pendapat tersebut, peneliti mengambil sampel sebesar 20% dari jumlah populasi, yaitu : 548 x 20% = 109,6 Sampel yang diambil 109 responden (berdasarkan pembulatan jumlah)
3.4
Teknik Sampling Teknik penarikan sampling yang dipakai dalam penelitian ini yaitu, sampling purposif
5 6 7
Data dari tata usaha Fakultas Ilmu Komunikasi UMB. 2008 Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi, Univ Terbuka 1995, hal 54 Suharsimi Arikunto. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Rineka Cipta. Jakarta. Hlm 112.
(purposive sampling), yaitu: memilih orang-orang tertentu, karena dianggap dapat mewakili, berdasarkan penilaian tertentu, mewakili statistik dan tingkat signifikansi.8
Kemudian jumlah
responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung dengan cara, jumlah populasi Mahasiswa yang aktif tercatat pada tahun 2008 berjumlah 548 Mahasiswa. Jumlah 548 Mahasiswa aktif. diambil sampel sejumlah 109 orang yang dianggap mewakili penelitian. Oleh karena itu yang berhak menjadi sampel hanya mahasiswa tertentu saja, yaitu Mahasiswa yang pernah menonton program acara Today’s Dialogue Metro TV, maka mereka yang berhak menjadi sampel penelitian.
3.5
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.5.1 Definisi Konsep a.
Persepsi persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.9
b.
Program Televisi Dalam penelitian ini, Program televisi adalah suatu acara yang memberikan informasi, dan hiburan terhadap khalayak. Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan, program atau acara yang disajikan
8
Ibid. Hlm. 81 Deddy Mulyana. Ilmu komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2000. Hlm 167 9
adalah faktor yang membuat khalayak atau audience tertarik, jadi orang yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah departemen programming.10 c.
Today’s Dialogue Metro TV Today’s dialogue adalah acara berita dikemas dalam bentuk talk show mengupas tentang topik-topik permasalahan yang sedang hangat, berkembang di dalam masyarakat. Guna mencari solusi penyelesaiannya. Dengan seputar topik permasalahan yang dibahas seperti masalah politik, sosial, ekonomi, budaya, dalam negeri dan luar negeri dengan menghadirkan beberapa narasumber yang terkait dalam suatu permasalahan, dipandu oleh seorang pembawa acara sebagai moderator . Acara ini ditayangkan pada hari selasa dan hari rabu pada pukul 22:05 WIB.11
3.5.2
Operasionalisasi Konsep 1. Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. 2. Program 3. Audio 4. Visual 4. Presenter 5. Narasumber
Persepsi yang dimaksud pada penelitian ini adalah pandangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006, terhadap program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM”. Pada operasionalisasi konsep, indikator yang digunakan untuk persepsi adalah tentang isi
10 11
Morissan, M.A. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi , Ramdina Prakarsa, hal 97 Data dari HRD Metro TV
program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM” meliputi: 1. Tema dialog 2. Isi dialog 3. Presenter 4. Narasumber 5. Audio 6. Visual
OPERASIONALISASI KONSEP Konsep Persepsi
Dimensi 1. Persepsi Program
Indikator
Skala
1. Persepsi mengenai Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Ada Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
2. Persepsi mengenai Tema Program acara Today’s Dialogue Metro TV Edisi 6 mei 2008 “Skenario kenaikan BBM”
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Ada Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
3 Persepsi mengenai Isi dialog Program acara Today’s Dialogue Metro TV Edisi 6 mei 2008
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Ada Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
4. Persepsi mengenai Durasi (30 menit) program acara Today’s Dialogue Metro TV
A. Sangat Setuju B. Setuju C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Setuju E. Sangat Tidak Setuju
Konsep
Dimensi
Indikator Edisi 6 mei 2008 5.Persepsi mengenai Penempatan jam tayang (22:05 WIB) Program acara Today’s Dialogue Metro TV Edisi 6 mei 2008 6.Persepsi mengenai Penempatan hari tayang (Selasa dan Rabu) Program acara Today’s Dialogue Metro TV
2. Audio
7. Persepsi mengenai Kualitas Audio Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 8. Persepsi mengenai Sound effek Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
3. Visual
9.Persepsi mengenai Penataan nama dan logo Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 10.Persepsi mengenai desain grafis Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
11.Persepsi mengenai Slide Program acara
Skala
A. Sangat Setuju B. Setuju C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Setuju E. Sangat Tidak Setuju
A. Sangat Setuju B. Setuju C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Setuju E. Sangat Tidak Setuju
A. Sangat Baik B. Baik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Baik E. Sangat Tidak Baik
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
A. Sangat Menarik B. Menarik
Konsep
Dimensi
3. Presenter
Indikator Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
Skala C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
12.Persepsi mengenai Dekorasi Studio pada Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
13.Persepsi mengenai Penataan property pada Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
14.Persepsi mengenai Penampilan Wardrobe Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 15.Persepsi mengenai Penguasaan materi Prsenter Dalam program acara today’s dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 16.Persepsi mengenai Artikulasi Prsenter dalam program acara today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 17.Persepsi mengenai Gaya bicara Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 18.Persepsi mengenai
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
A. Sangat Bagus B. Bagus C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Bagus E. Sangat Tidak Bagus A. Sangat Bagus B. Bagus C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Bagus E. Sangat Tidak Bagus
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik A. Sangat Menarik
Konsep
Dimensi
4. Narasumber
Indikator Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 19.Persepsi mengenai Penampilan Wardrobe narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
Skala B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
20.Persepsi mengenai Penguasaan materi Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
A. Sangat Bagus B. Bagus C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Bagus E. Sangat Tidak Bagus
21.Persepsi mengenai Gaya bicara Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
Peneliti akan membuat pertanyaan seperti yang terdapat di dalam indikator dari program acara Today’s Dialogue Metro TV, untuk mengetahui persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan tema “Skenario Kenaikan BBM” Kategori-kategori yang dikumpulkan akan diukur dengan menggunakan skala jumlahan, yang paling umum adalah skala likert, yaitu setiap jawaban diberi nilai bilangan.12 Tabel Bobot Skala Likert 12
Jalalludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2001. Hlm 94
Bobot
Penilaian
5 4 3 2 1
A. Sangat Menarik B. Menarik C. Tidak Punya Pendapat D. Tidak Menarik E. Sangat Tidak Menarik
Rumus 13: i = Jarak Pengukuran (R) Jumlah Interval Keteangan : i
= Interval
R
= Nilai Tertinggi (NT) – Nilai Terendah (NR)
NT = 21 pertanyaan x Jawaban skor tertinggi adalah 5 = 21 x 5 = 105 NR = 21 x Jawaban skor terendah adalah 1 = 21 x 1 = 21 Jumlah Skala = 5 i
= 105 – 21 5 = 84 5 = 16,8
Pembulatan Jumlah = 16
Tabel Akumulasi Skala Likert Interval
Penilaian
89 – 105
Sangat Menarik
72 – 88
Menarik
55 – 71
Tidak Punya Pendapat
38– 54
Tidak Menarik
21 – 37
Sangat Tidak Menarik
Semua kategori yang berhasil dikumpulkan kemudian dikomputasi untuk mendapatkan satu 13
Prof. Drs.Sutrisno Hadi MA. Statistik. Jilid I. Yogyakarta, 1998. hal 13
kesatuan tentang persepsi tersebut. Pada indikator terdapat 21 pertanyaan, setiap jawaban dalam pertanyaan diberi nilai, A nilainya 5, B nilainya 4, C nilainya 3, D nilainya 2 dan E nilainya 1. Persepsi positif, Jika persepsi responden terhadap Program acara Todays’s Dialogue di Metro TV Tinggi. Apabila jawaban memiliki nilai dari 72 – 105 point. Persepsi netral, Jika persepsi responden terhadap Program acara Todays’s Dialogue di Metro TV sedang. Apabila jawaban memiliki nilai dari 55 – 71 point.
Persepsi negative, jika persepsi responden terhadap Program acara Todays’s Dialogue di Metro TV Rendah. Apabila jawaban memiliki nilai dari 21 - 54 point.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan.14Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam melakukan penyusunan skripsi ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
3.6.1 Data primer Dalam memperoleh data dan informasi tentang persepsi terhadap tayangan Today’s Dialogue, peneliti membagikan kuesioner yang seragam kepada setiap responden. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan terstruktur dan sistematis.
3.6.2 Data sekunder Merupakan pengumpulan data yang diperlukan dalam bentuk yang sudah jadi, berupa publikasi. Dalam hal ini peneliti mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dengan cara melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku literatur
14
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Baha Indonesia, 1988, hal 211
komunikasi, buku-buku teknologi komunikasi, surat kabar, tabloid, majalah, internet atau artikel yang berkompeten dan berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Penelitian dengan menggunakan cara ini dilaksanakan untuk memperoleh berbagai teori, sehingga dapat memberikan pengertian secara teoritis mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
3.7 Teknik pengolahan dan Analisis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Karena metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Proses pengolahan data dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1.Mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan kepada khalayak untuk dihitung frekuensi dan persentasenya. 2.Dari jawaban para responden kemudian data dianalisa kedalam tabel frekuensi data. 3.Memberikan skala atau bobot dari jawaban-jawaban kuesioner.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Metro TV Salah satu media televisi swasta Indonesia adalah stasiun Metro TV. Dengan Elang sebagai logo dan lambangnya Metro TV mengangkat kiprahnya di belantika pertelevisian nusantara. Metro TV berdiri pada tahun 1998 tetapi mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang. Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Secara tereterial saluran Metro TV dapat ditangkap di 40 kota dan 100 kabupaten. Melalui Cablevision diseluruh Indonesia melalui Satelit Palapa 2 keseluruh negara-negara ASEAN, termasuk Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea dan sebagian Australia serta Jepang. Secara “Live” pada waktu-waktu tertentu di negara lainnya di Asia melalui Channel News Asia (CNA) maupun diseluruh RRC melalui China Central Television (CCTV), Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan koprehensif kepada dunia luar. Salah satu program yang di tayangkan Metro TV adalah program acara Today’s dialogue. Program acara berita dengan durasi 30 menit dikemas dalam bentuk talk show, yang mengupas tentang topik-topik permasalahan yang sedang hangat, berkembang di dalam masyarakat. Guna mencari solusi penyelesaiannya. Dengan seputar topik permasalahan yang dibahas seperti masalah politik, sosial, ekonomi, budaya, dalam negeri dan luar negeri dengan menghadirkan beberapa narasumber yang terkait dalam suatu permasalahan, dipandu oleh seorang pembawa acara sebagai 56 moderator . Acara ini ditayangkan pada hari selasa dan hari rabu pada pukul 22:05 WIB. Sesuai dengan sasaran keseluruhan di Metro TV, maka sasaran utama program ini adalah pemirsa pada segmen A,B, 20+. Namun pada pelaksanaannya diupayakan agar semua kalangan bisa menikmati program ini.
4.2 Hasil Penelitian Hasil dalam penelitian ini merupakan data-data penelitian yang telah dianalisa berasal dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti pada pertengahan bulan Juli 2008. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana. dengan jumlah responden sebanyak 109 orang, peneliti mengambil jumlah responden tersebut secara acak di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Kemudian peneliti menganalisa dan menyeleksi seluruh kuesioner dengan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah diterima, diketahui bahwa seluruh responden menjawab “pernah” menyaksikan tayangan program acara “Today’s Dialogue” edisi 6 mei yang di tayangkan di Metro TV. Namun sebelum penyebaran kuesioner dilakukan kepada responden, penulis memberikan pertanyaan saringan terlebih dahulu yaitu “apakah anda pernah menyaksikan tayangan program acara Todey’s Dialogue di Metro TV?” dengan maksud agar peneliti mendapatkan responden yang tepat dan jawaban yang diinginkan. Pengisian jawaban oleh para responden terhadap daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden langsung diawasi oleh peneliti. Agar setiap pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden dapat ditanyakan langsung kepada peneliti. Penelitian survei ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dianalisa secara kuantitatif pula, artinya data yang berhasil dikumpulkan, dikelompokan dan dijumlahkan sehingga angka-angka atau bilangan-bilangan yang dimaksud dalam hal ini, mencerminkan jumlah responden secara keseluruhan, kemudian membuat kesimpulan dari data yang telah diolah dan disusun secara tabulasi.
4.3 Identitas Responden. Berdasarkan karakteristik responden dapat dijelaskan dalam berbagai kriteria sebagai berikut :
4.3.1
Jenis Kelamin Responden Tabel 4.3.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Angkatan
1.
2005
2.
2006
Jenis kelamin Laki-laki
f 24
% 22,1
Perempuan Laki-laki
35 22
32,2 20,1
28 109
25,6 100%
Perempuan Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.3.1, diperoleh keterangan mengenai jenis kelamin responden angkatan 2005 dan 2006 yang terbagi menjadi lakilaki dan perempuan. Dengan jumlah responden angkatan 2005 laki-laki sebanyak 24 responden (22,1%) dan responden perempuan sebanyak 35 responden (32,2%). Responden angkatan 2006 laki-laki sebanyak 22 responden ( 20,1%) dan perempuan 28 responden (25,6%) Angkatan 2005 dan 2006 cenderung lebih banyaknya responden yang berjenis kelamin perempuan 63 responden (57,8%) dibandingkan dengan responden laki-laki 46 responden (42,2%) sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, berdasarkan data dari tata usaha Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Hasil penelitian mengenai usia responden dapat diketahui pada tabel sebagai berikut :
4.3.2
Usia Responden Tabel 4.3.2
Responden Berdasarkan usia No. 1.
18 – 20 tahun
Usia
F 73
% 66,9%
2.
20 – 22 tahun
29
26,6%
3.
> 22 tahun
7 109
6,5% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.3.2, diperoleh keterangan mengenai usia responden yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu : Usia 18-20 tahun sebanyak 73 responden (66,9%), usia 20-22 tahun sebanyak 29 responden (26,6%) dan usia di atas
22 tahun sebanyak 7 responden (6,5%). Dari hasil tersebut menunjukan bahwa sebagian besar responden berusia antara 18 tahun sampai 20 tahun sebanyak 73 atau 66,9%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak berdasarkan usia yaitu yang berusia 18-20 tahun. dikarenakan sample yang diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006, jadi rata-rata umur mereka berkisar antara 18-20 tahun.
4.3.3
Fakultas Ilmu Komunikasi Angkatan Tabel 4.3.3 Fakultas Ilmu Komunikasi Angkatan No. 1.
Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005
2.
2006 Jumlah
F 59
% 54,2%
50 109
45,8% 100%
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.3.3 diperoleh keterangan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 sebesar 59 responden (54,2%) sedangkan angkatan 2006 sebesar 50 responden (45,8%). dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 lebih banyak dibandingkan angkatan 2006 hasil tersebut berdasarkan data dari tata usaha FIKOM UMB 2008.
4.4 Pola Penggunaan Media Televisi Setelah mengetahui identitas responden, berikutnya akan diuraikan hasil penelitian bagian II yaitu mengenai Pola penggunaan media televisi, yang pertanyaannya meliputi : 1. Senang menonton siaran televisi ? 2. Berapa lama waktu menonton program televisi dalam sehari ? 3. Apa alasan menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV?
Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai Pola penggunaan media televisi, dengan hasil sebagai berikut: 4.4.1
Senang menonton siaran televisi Tabel 4.4.1 Senang menonton siaran televise
No. 1. Ya 2.
Senang menonton siaran televisi
Tidak Jumlah
F 109
% 100%
0 109
0 100%
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.4.1, diperoleh keterangan dari jawaban sebanyak 109 responden senang menonton siaran televisi dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 100%. Berlandaskan hasil penelitian maka responden menyatakan bahwa menyaksikan siaran Televisi dapat memperoleh informasi dan hiburan.
4.4.2 Berapa lama waktu menonton program televisi dalam sehari Tabel 4.4.2 Berapa lama waktu menonton program televisi dalam sehari No. 1.
Berapa lama waktu menonton program televisi dalam sehari 1 sampai 3 jam
F 19
% 17,5%
2.
3 sampai 5 jam
41
37,6%
3.
Lebih dari 5 jam
49 109
44,9% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.4.2, diperoleh jawaban mengenai Berapa lama waktu menonton program televisi dalam sehari dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden adalah lebih dari 5 jam presentase terbesar yaitu sebanyak 49 responden (44,9%) Berlandaskan hasil penelitian dilapangan alasan responden menyaksikan siaran Televisi lebih dari lima jam dapat memperoleh pengetahuan dan hiburan yang
beragam.
4.4.3
Apa alasan menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV Tabel 4.4.3 Alasan menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV No.
Apa alasan menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV
F
%
1.
Untuk menambah wawasan
56
51,4%
2.
Untuk memperoleh hiburan
47
43,1%
3.
Untuk mengisi waktu senggang 6 5,5% Jumlah 109 100% Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.4.3, diperoleh jawaban mengenai alasan mahasiswa menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden adalah untuk menambah wawasan dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 56 responden
(69,7%).
berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab untuk menambah wawasan
karena program acara Todays Dialog di Metro
TV membahas
seputar topik
permasalahan yang dibahas seperti masalah politik, sosial, ekonomi, budaya, dalam negeri dan luar negeri yang berkembang dimasyarakat.
4.5 Persepsi Mahasiswa mengenai program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Setelah mengetahui indentitas responden di bagian I, pola menonton di bagian II, berikut ini akan diuraikan pembahasan penelitian bagian III yaitu mengenai Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana angkatan 2005 dan 2006 terhadap program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 pertanyaannya meliputi: Bagaimana Persepsi mengenai Program Today’s Dialogue Metro TV, tema Program acara, isi dialog, durasi tayang, penempatan hari tayang dan penempatan jam tayang. Berikut ini akan penulis uraikan hasil penelitian mengenai Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana angkatan 2005 dan 2006 terhadap Program acara
Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan hasil sebagai berikut : 4.5.1
Persepsi Mahasiswa mengenai Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.5.1
Persepsi Mahasiswa mengenai program acara Today’s Dialogue di Metro TV Edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
33
30,3%
2.
Menarik
76
69,7%
3.
Tidak punya pendapat
0
0%
4.
Tidak Menarik
0
0%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.5.1, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik mengenai
program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan
presentase terbesar yaitu sebanyak 76 responden (69,7%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab menarik karena: pertama bahwa narasumber yang dihadirkan sebanyak empat narasumber sedangkan di edis-edisi sebelumya hanya menghadirkan dua atau tiga narasumber selain itu juga yang menariknya pada edisi 6 mei 2008 adalah tema yang dibahas yaitu tentang kenaikan BBM.
4.5.2
Persepsi mahasiswa mengenai tema Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Skenario kenaikan BBM) Tabel 4.5.2
Persepsi mahasiswa mengenai tema Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Skenario kenaikan BBM)
No.
f
%
1.
Persepsi mengenai tema program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Skenario kenaikan BBM) Sangat Menarik
29
26,6%
2.
Menarik
61
55,9%
3.
Tidak punya pendapat
11
10,1%
4.
Tidak Menarik
8
7,4%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.5.2, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai tema Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik mengenai tema program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 61 responden (55,9%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab menarik mengenai tema Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008. pemirsa khususnya mahasiswa sebagai responden penelitian ingin mengetahui apa alasan utama pemerintah menaikan harga BBM dan mengapa harus harga BBM yang harus dinaikan.
4.5.3
Persepsi mahasiswa mengenai Isi dialog dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.5.3
Persepsi mahasiswa mengenai Isi dialog dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai Isi dialog dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TVedisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
31
28,4%
2.
Menarik
62
56,9%
3.
Tidak punya pendapat
16
14,7%
4.
Tidak Menarik
0
0%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.5.3, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai isi dialog Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik mengenai isi dialog program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 62 responden (56,9%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab menarik mengenai isi dialog Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008. pertama: karena isi dialognya fokus dengan tema permasalahan, kedua isi dialognya dapat di mengerti oleh pemirsa khususnya mahasisa yang menjadi responden penelitian ini.
4.5.4
Persepsi mahasiswa mengenai durasi (30 menit) Program acara Today’s Dialogue di Metro TV Tabel 4.5.4
Persepsi mahasiswa mengenai durasi (30 menit) Program acara Today’s Dialogue di Metro TV No.
f
%
1.
Persepsi mengenai durasi (30 menit) program acara Today’s Dialogue di Metro TV Sangat Setuju
9
8,2%
2.
Setuju
22
20,2%
3.
Tidak punya pendapat
7
6,4%
4.
Tidak Setuju
71
65,2%
5.
Sangat tidak Setuju
0 109
% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.5.4, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai durasi (30 menit) Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan tidak setuju tentang durasi (30 menit) program acara Today’s Dialogue di Metro TV dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 71 responden (65,2%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab tidak setuju mengenai durasi Program acara Today’s Dialogue Metro TV
karena durasi 30 menit terlalu singkat, hendaknya durasi
diperpanjang sehingga cukup unutk membahas masalah secara mendalam.
4.5.5
Persepsi mahasiswa mengenai penempatan jam tayang (22:05 WIB) Program acara Today’s Dialogue di Metro TV Tabel 4.5.5
Persepsi mahasiswa mengenai penempatan jam tayang (22:05 WIB) Program acara Today’s Dialogue di Metro TV No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penempatan jam tayang (22:05 WIB) program acara Today’s Dialogue di Metro TV Sangat Setuju
23
21,1%
2.
Setuju
26
23,8%
3.
Tidak punya pendapat
13
11,9%
4.
Tidak Setuju
47
43,2%
5.
Sangat tidak Setuju
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.5.5, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai jam tayang Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan tidak setuju tentang jam tayang program acara Today’s Dialogue di Metro TV dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 47 responden (43,2%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab tidak setuju tentang jam tayang Program acara Today’s Dialogue Metro TV karena pada pukul 22:00 WIB waktunya untuk beristirahat (tidur), penonton khususnya mahasiswa yang menjadi responden penelitian ini lebih setuju bahwa Program acara Today’s Dialogue Metro TV ditayangkan sekitar pukul 19:00-20:00 WIB karena pada waktu tersebut masih termasuk pada waktu luang untuk bersantai dirumah menikmati hiburan. 4.5.6
Persepsi mahasiswa mengenai penempatan hari tayang (selasa dan rabu) Program acara Today’s Dialogue di Metro TV Tabel 4.5.6
Persepsi mahasiswa mengenai penempatan hari tayang (selasa dan rabu) Program acara
Today’s Dialogue di Metro TV No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penempatan hari tayang (selasa dan rabu) program acara Today’s Dialogue di Metro TV Sangat Setuju
12
11,0%
2.
Setuju
27
24,7%
3.
Tidak punya pendapat
11
10,1%
4.
Tidak Setuju
59
54,2%
5.
Sangat tidak Setuju
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.5.6, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai penempatan hari tayang Program acara Today’s Dialogue di Metro TV. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan tidak setuju tentang penempatan hari tayang program acara Today’s Dialogue di Metro TV dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 59 responden (54,2%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab tidak setuju tentang penempatan hari tayang karena, pada hari-hari tersebut tidak termasuk hari libur, terkadang responden tidak sempat untuk menyaksikan program tersebut dikarenakan banyakanya aktivitas. Responden lebih setuju Program acara Today’s Dialogue di Metro TV ditayangkan pada hari sabtu dan minggu.
4.6
Persepsi Mahasiswa mengenai Audio dalam program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 Setelah mengetahui identitas responden di bagian I, Pola penggunaan media televisi di
bagian II dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV pada bagian III, berikut ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian di bagian IV yaitu Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana angkatan 2005 dan 2006 mengenai Audio dalam Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang pertanyaannya meliputi: persepsi Mahasiswa mengenai Kualitas Audio dan Sound effek dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008.
Berikut ini akan peneliti uraikan hasil penelitian tentang Persepsi Mahasiswa mengenai Audio dalam Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008, dengan hasil sebagai berikut: 4.6.1
Persepsi Mahasiswa mengenai Kualitas Audio dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.6.1
Persepsi Mahasiswa mengenai kualitas Audio dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai kualitas Audio dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Baik
29
26,6%
2.
Baik
57
52,3%
3.
Tidak punya pendapat
17
15,6%
4.
Tidak Baik
6
5,5%
5.
Sangat tidak Baik
0 109
0% 100%
Jumlah Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang
tertera pada table
4.6.1, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai kualitas Audio Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan baik tentang kualitas Audio program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 57 responden (52,3%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab baik tentang kualitas Audio Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 karena pada acara Program tersebut berlangsung tidak adanya gangguan-ganguan pada Audio. 4.6.2
Persepsi Mahasiswa mengenai Sound efek dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.6.2
Persepsi Mahasiswa mengenai Sound efek dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai Sound efek dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
32
29,4%
2.
Menarik
45
41,3%
3.
Tidak punya pendapat
15
13,8%
4.
Tidak Menarik
13
11,9%
5.
Sangat tidak Menarik
4
3,6%
109
100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.6.2, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai Sound effek Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang Sound effek program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 45 responden (41,3%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan responden menjawab menarik namun responden tidak memberikan alasan, mengapa mereka menjawab menarik mengenai sound effek dalam program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008. 4.7
Persepsi Mahasiswa mengenai Visual dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Setelah mengetahui identitas responden di bagian I, Pola penggunaan media televisi di
bagian II, Persepsi Mahasiswa mengenai Program Acara Today’s Dialogue Metro TV di bagian III, Persepsi Mahasiswa mengenai Audio dalm Program acara Today’s Dialogue Metro TV pada bagian IV, berikut ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian di bagian V yaitu Persepsi Mahasiswa mengenai Visual dalam Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang pertanyaannya meliputi: Persepsi mengenai Penataan nama dan logo program, persepsi mengenai desain grafis, Persepsi mengenai Slid, persepsi mengenai dekorasi Studio dan persepsi mengenai Penataan property dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 Berikut ini akan peneliti uraikan hasil penelitian, Persepsi Mahasiswa mengenai Visual Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan hasil sebagai berikut :
4.7.1
Persepsi Mahasiswa mengenai penataan nama dan logo Program acara Today’s Dialogue di Metro TV Tabel 4.7.1
Persepsi Mahasiswa mengenai penataan nama dan logo Program acara Today’s Dialogue di Metro TV No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penataan nama dan logo program acara Today’s Dialogue di Metro TV Sangat Menarik
26
23,8%
2.
Menarik
38
34,9%
3.
Tidak punya pendapat
27
24,8%
4.
Tidak Menarik
18
16,5%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.71, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai penataan nama dan logo Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang penataan nama dan logo program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 38 responden (34,9%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan responden menjawab menarik namun responden tidak memberikan alasan, mengapa mereka menjawab menarik mengenai penataan nama dan logo dalam program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008.
4.7.2
Persepsi Mahasiswa mengenai Desain grafis dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.7.2
Persepsi Mahasiswa mengenai Desain grafis dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
Persepsi mengenai Desain grafis dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV
f
%
edisi 6 mei 2008 1.
Sangat Menarik
21
19,3%
2.
Menarik
35
32,1%
3.
Tidak punya pendapat
32
29,4%
4.
Tidak Menarik
19
17,4%
5.
Sangat tidak Menarik
2 109
1,8% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.7.2, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai desain grafis Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang desain grafis program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 35 responden (32,1%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab menarik mengenai desain gerafis Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008
karena desain gerafis yang
ditampilkan dalam bentuk animasi.
4.7.3
Persepsi Mahasiswa mengenai Slide Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.7.3
Persepsi Mahasiswa mengenai Slide dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai Slide program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
34
31,2%
2.
Menarik
48
44,1%
3.
Tidak punya pendapat
27
24,7%
4.
Tidak Menarik
0
0%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.7.3, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai Slide Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang Slide program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 48 responden (44,1%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab menarik mengenai Slide Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 karena Slide menampilkan atau memvisualisasikan salah satunya tentang antrian panjang kendaraan di beberapa tempat SPBU.
4.7.4
Persepsi Mahasiswa mengenai Dekorasi tempat atau Studio Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.7.4
Persepsi Mahasiswa mengenai Dekorasi tempat atau Studio program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai Dekorasi tempat atau Studio program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
34
31,2%
2.
Menarik
54
49,6%
3.
Tidak punya pendapat
21
19,2%
4.
Tidak Menarik
0
0%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.7.4, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai dekorasi tempat atau studio Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik dekorasi tempat atau studio program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 54 responden (49,6%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan responden menjawab menarik namun responden tidak memberikan alasan, mengapa mereka menjawab menarik mengenai dekorasi
tempat atau studio dalam program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008.
4.7.5
Persepsi Mahasiswa mengenai Penataan property Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.7.5
Persepsi Mahasiswa mengenai Property program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penataan Property program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
27
24,8%
2.
Menarik
42
38,5%
3.
Tidak punya pendapat
10
9,2%
4.
Tidak Menarik
23
21,1%
5.
Sangat tidak Menarik
7 109
6,4% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.7.5, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai penataan Property Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang penataan Property program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 42 responden (38,5%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan responden menjawab menarik mengenai penataan Property Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 karena acara tersebut berbentuk formal, sehingga penataan property ditata dengan suasana formal.
4.8
Persepsi Mahasiswa mengenai Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008
Setelah mengetahui identitas responden di bagian I, Pola penggunaan media televisi di bagian II, Persepsi Mahasiswa mengenai Program Acara Today’s Dialogue Metro TV di bagian III, Persepsi Mahasiswa mengenai Audio dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV pada bagian IV, Persepsi Mahasiswa mengenai Visual dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV pada bagian V. berikut ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian di bagian VI yaitu Persepsi Mahasiswa mengenai Presenter dalam Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang pertanyaannya meliputi: Persepsi mengenai Penampilan Wardrobe Presenter, Persepsi mengenai penguasaan materi presenter, Persepsi mengenai Artikulasi Prsenter, Persepsi mengenai Gaya bicara Presenter dan Persepsi mengenai Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 Berikut ini akan peneliti uraikan hasil penelitian, Persepsi Mahasiswa mengenai Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan hasil sebagai berikut :
4.8.1
Persepsi Mahasiswa mengenai penampilan wardrobe Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.8.1
Persepsi Mahasiswa mengenai penampilan wardrobe Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penampilan wardrobe Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
36
33,1%
2.
Menarik
60
55%
3.
Tidak punya pendapat
13
11,9%
4.
Tidak Menarik
0
0%
5.
Sangat tidak Menarik
0
0%
109
100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.8.1, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai penampilan wardrobe Presenter Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang penampilan wardrobe Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 60 responden
(55%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan
responden menjawab menarik mengenai penampilan wardrobe Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 karena acara program ini berbentuk formal sehingga penampilan wardrobe presenter menunjukan adanya kesesuaian dengan program yang berbentuk formal.
4.8.2
Persepsi Mahasiswa mengenai penguasaan materi Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.8.2
Persepsi Mahasiswa mengenai penguasaan materi Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penguasaan materi Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Bagus
32
29,4%
2.
Bagus
57
52,3%
3.
Tidak punya pendapat
20
18,3%
4.
Tidak Bagus
0
0%
5.
Sangat tidak Bagus
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.8.2 diperoleh jawaban persepsi mengenai penguasaan materi presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang menjawab Bagus sebanyak 57 responden (52,2%), dari keterangan
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan Bagus mengenai penguasaan materi presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008, karena telah menunjukan kepiawaiannya menjadi seorang presenter sehingga dapat mengelola sebuah tema yang diangkat dan memberikan pemahaman pemirsa khususnya responden penelitian ini dalam menangkap informasi.
4.8.3
Persepsi Mahasiswa mengenai artikulasi presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.8.3
Persepsi Mahasiswa mengenai artikulasi Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai artikulasi Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Bagus
43
39,4%
2.
Bagus
59
54,2%
3.
Tidak punya pendapat
0
0%
4.
Tidak Bagus
7
6,4%
5.
Sangat tidak Bagus
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.8.3 diperoleh jawaban persepsi mengenai artikulasi presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang menjawab Bagus sebanyak 59 responden (54,2%), dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan Bagus mengenai artikulasi presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 karena pesan yang disampaikan program acara ini memberikan penjelasan secara detail sehingga dimengerti oleh pemirsa khususnya mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini.
4.8.4
Persepsi Mahasiswa mengenai gaya bicara presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.8.4
Persepsi Mahasiswa mengenai gaya bicara Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai gaya bicara Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
56
51,4%
2.
Menarik
44
40,3%
3.
Tidak punya pendapat
5
4,6%
4.
Tidak Menarik
4
3,9%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.8.4 diperoleh jawaban persepsi mengenai gaya bicara presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang menjawab sangat menarik sebanyak 56 responden (51,4%),
dari
keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan sangat menarik mengenai gaya bicara presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008
karena ketrampilan seorang presenter dalam menyampaikan pesan memberikan
kemudahan terhadap pemirsa khususnya mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini.
4.8.5
Persepsi Mahasiswa mengenai Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.8.5
Persepsi Mahasiswa mengenai Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
Persepsi mengenai Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei
f
%
2008 1.
Sangat Menarik
34
31,2%
2.
Menarik
75
68,8%
3.
Tidak punya pendapat
0
0%
4.
Tidak Menarik
0
0%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.8.5 diperoleh jawaban persepsi mengenai Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang menjawab menarik sebanyak 75 responden (68,8%), dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik mengenai Pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 pertama pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber sangat keritis kedua memberikan kemudahan nara sumber yang kompeten dibidang masing-masing dalam menjawab pertanyaan.
4.9
Persepsi Mahasiswa mengenai Narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Setelah mengetahui identitas responden di bagian I, Pola penggunaan media televisi di
bagian II, Persepsi Mahasiswa mengenai Program Acara Today’s Dialogue Metro TV di bagian III, Persepsi Mahasiswa mengenai Audio dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV pada bagian IV, Persepsi Mahasiswa mengenai Visual dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 pada bagian V, Persepsi Mahasiswa mengenai Presenter dalam Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 pada bagian VII. berikut ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian di bagian VIII yaitu Persepsi Mahasiswa mengenai narasumber dalam Program Acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang pertanyaannya meliputi: Persepsi mengenai Penampilan Wardrobe narasumber, Persepsi mengenai
penguasaan materi
narasumber dan Persepsi mengenai Gaya bicara narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue
Metro TV edisi 6 mei 2008 Berikut ini akan peneliti uraikan hasil penelitian, Persepsi
Mahasiswa mengenai
Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan hasil sebagai berikut :
4.9.1
Persepsi Mahasiswa mengenai penampilan wardrobe narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.9.1
Persepsi Mahasiswa mengenai penampilan wardrobe narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi anda mengenai penampilan wardrobe narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
31
28,4%
2.
Menarik
66
60,6%
3.
Tidak punya pendapat
0
0%
4.
Tidak Menarik
9
8,3%
5.
Sangat tidak Menarik
3 109
2,7% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.9.1, diperoleh jawaban persepsi mahasiswa mengenai penampilan wardrobe narasumber Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik tentang penampilan wardrobe narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 dengan presentase terbesar yaitu sebanyak 66 responden
(60,6%). berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan alasan
responden menjawab menarik mengenai penampilan wardrobe narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 karena acara program ini berbentuk formal sehingga
kesinambungan narasumber memberikan kesesuaian dengan acara program tersebut.
4.9.2
Persepsi Mahasiswa mengenai penguasaan materi narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.9.2
Persepsi Mahasiswa mengenai penguasaan materi narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 No.
f
%
1.
Persepsi mengenai penguasaan materi narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Bagus
28
25,7%
2.
Bagus
46
42,2%
3.
Tidak punya pendapat
14
12,8%
4.
Tidak Bagus
21
19,3%
5.
Sangat tidak Bagus
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.9.2 diperoleh jawaban persepsi mengenai penguasaan materi narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang menjawab Bagus sebanyak 46 responden (42,2%), dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan Bagus mengenai penguasaan materi narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 karena menunjukan kepiawaian narasumber dalam penguasaan sebuah tema yang diangkat sehingga memberikan pengertian pemirsa dalam menangkap informasi yang telah dikemas khususnya mahasiswa yang menjadi responden penelitian ini.
4.9.3
Persepsi Mahasiswa mengenai gaya bicara narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Tabel 4.9.3
Persepsi Mahasiswa mengenai gaya bicara narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008
No.
f
%
1.
Persepsi mengenai gaya bicara narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Sangat Menarik
31
28,5%
2.
Menarik
63
57,8%
3.
Tidak punya pendapat
0
0%
4.
Tidak Menarik
15
13,7%
5.
Sangat tidak Menarik
0 109
0% 100%
Jumlah
Berdasarkan hasil jawaban dari 109 responden yang tertera pada tabel 4.9.3 diperoleh jawaban persepsi mengenai gaya bicara narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 yang menjawab menarik sebanyak 63 responden (57,8%),
dari
keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jawaban responden yang mengatakan menarik mengenai gaya bicara narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 karena keterampilan responden dalam menjawab sehingga memudahkan pemirsa khususnya mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini.
4.10
Akumulasi Persepsi Tabel 4.10 Akumulasi Persepsi
NO 1.
Persepsi Positif
Interval 72-105
Frekuensi 95
Persentase 87,2%
2.
Netral
55-71
11
10,1%
3.
Negatif
21-54
3 109
2,7% 100%
Jumlah
Berdasarkan dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memberikan persepsi positif terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV sebanyak 95 responden (87,2%,) jadi dari hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa persepsi Mahasiswa Fakultas ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana menunjukkan persepsi positif
terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV.
4.11
Pembahasan Seperti yang telah disjelaskan pada bab II tentang komunikasi massa, bahwa komunikasi
yang merupakan penggunaan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikasi secara massal, berjumlah banyak dan bertempat tinggal yang jauh. Begitu pula pada program acara “Today’s Dialogue” di Metro TV merupakan sarana di dalam memberikan informasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Media penyiaran seperti televisi merupakan komunikasi massa yang mempunyai dampak yang sangat besar terhadap masyarakat luas yang menontonnya. Sehingga media televisi dituntut akan tanggung jawab moral dan sosial yang besar terhadap perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat luas yang menyaksikan program acaranya. Tujuan dari penelitian ini bahwa penelitian ini dilakukan untuk memperoleh persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana terhadap program acara “Today’s Dialogue” di Metro TV, apakah mendapatkan persepsi yang positif atau negatif. Dalam penelitian ini mengenai persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana terhadap program acara “Today’s Dialogue” di Metro TV. Stimulus atau pesan yang disampaikan melalui program acara “Today’s Dialogue” di Metro TV mungkin dapat diterima atau ditolak oleh penonton. Teori stimulus organisme response (S-O-R) menjelaskan bahwa efek merupakan reaksi terhadap stimuli (rangsangan) tertentu. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (penonton). Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton dan kemudian diteruskan pada proses berikutnya dimana penonton menjadi mengerti serta memahami tentang Perogram acara Today’s Dialogue tersebut. Setelah penonton mengolah dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap.
Dari penjelasan diatas teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut :
Perogram acara Today’s Dialogue (Stimulus)
Penonton Perogram acara Today’s Dialogue •
Penerima/Receiver
Efek (Respon) • Persepsi
Prinsip stimulus - organisme - response merupakan prinsip-prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap suatu stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antar pesan-pesan media dan reaksi penontonnya. Ketika stimuli masuk kedalam diri organisme melalui panca indera maka terjadilah proses yang dinamakan proses sensory stimuli yang merupakan suatu proses yang dialami oleh seseorang ketika menerima stimuli lewat seluruh inderanya. Dalam komunikasi massa, stimuli alat indera tergantung pada jenis media massa. Melalui Perogram acara Today’s Dialogue khalayak dapat melihat serta mendengar. Hal ini berkaitan dengan elemen inderawi seperti pengelihatan, pendengaran dan suara. Melalui penglihatan dan pendengaran tersebut penerima pesan akan merespon suatu pesan yang dating dari luar, sehingga respon tersebut yang akan dipersepsikan oleh penerima pesan. Penulis telah memberikan kuesioner kepada 109 responden yang merupakan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunkasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana yang menyaksikan
tayangan today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008. pembahasaan penulis dibagi menjadi tujuh bagian sesuai dengan apa yang tertera dalam kuesioner yaitu: indentitas responden, pola menonton, persepsi mengenai program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, persepsi mengenai Audio dalam Program Acara Today’s Dilogue Metro TV edisi 6 mei 2008, persepsi mengenai Visual dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, persepsi mengenai Presenter dalam Program Acara Today’s Dilogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dan persepsi mengenai Narasumber dalam Program Acara Today’s Dilogue Metro TV edisi 6 mei 2008 Pertama yaitu, pembahasan mengenai identitas responden, dalam pembahasan mengenai identitas responden ini penulis mengajukan tiga pertanyaan dalam kuesioner tersebut. Pertama jenis kelamin, usia dan angkatan responden. Jawaban yang telah diberikan oleh responden melalui kuesioner maka penulis mengetahui identitas responden yang menonton Program Acara Today’s Dilogue Metro TV edisi 6 mei 2008. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 109 responden yang telah penulis lakukan dilapangan maka diperoleh hasil bahwa sebagian besar adalah perempuan sebanyak 63 responden (57,8%) dan laki-laki 46 atau 42,2%. Perbandingan lebih banyaknya responden yang berjenis kelamin perempuan yang menyaksikan Program acara Toda’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang masuk dalam Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 lebih banyak peminatnya perempuan dibandingkan laki-laki sesuai dengan data yang diperoleh dari Tata usaha Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana tahun 2008. Kedua yaitu, usia responden berdasarkan hasil penelitian terhadap 109 responden yang telah penulis lakukan dilapangan maka diperoleh hasil bahwa sebanyak 73 orang (66,9%) responden yang mengisi kuesioner ini adalah responden yang berusia 18-20 tahun. Hal ini dikarenakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angatan 2005 dan 2006 UMB umurnya berkisar antara 18-20 tahun. Sedangkan yang ketiga yaitu, angkatan responden berdasarkan hasil penelitian terhadap 109 responden yang telah penulis lakukan dilapangan maka diperoleh hasil bahwa sebanyak 59 orang
54,2% responden yang mengisi kuesioner ini adalah angkatan 2005 dan sebanyak 50 orang atau 45,8% angkatan 2006. Setelah membahas mengenai identitas responden, selanjutnya penulis akan membahas tentang pola menonton responden dan penulis mengajukan tiga pertanyaan pertama apakah senang menonton tayangan Televisi, berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menonton Televisi dan apa alasan menonton Program acara Today’s Dialogue di Metro TV. Program acara yang disajikan oleh televisi memang sangat beragam sehingga masyarakat dapat memilih program-program acara tersebut sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka masingmasing. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 109 responden (100%) memilih ‘ya’ senang menonton siaran televisi. Hal ini dikarenakan makin maraknya stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia. Mengenai berapa lama waktu untuk menonton program televisi dalam sehari sebanyak 49 responden (44,9%) ternyata lebih dari 5 jam dalam sehari. Selain itu sebanyak 51 responden (46,7%) menyatakan untuk menambah wawasan menonton program acara Today’s Dialogue Metro TV. I.
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Mahasiswa sebagai audience memperhatikan dimana ia telah memperoleh rangsangan lewat
panca inderanya kemudian diolah dalam dirinya sehingga menjadi pengalaman tentang obyek, peristiwa / hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi – informasi dan menafsirkan pesan dari isi Program acara Today’s Dialogue yang kemudian disebut persepsi. Dalam bagian ini penulis akan membahas persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. Pertama-tama penulis akan membahas mengenai Persepsi mahasiswa terhadap program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 56 responden (51,4%) menjawab menarik tentang program tersebut karena narasumber yang dihadirkan sebanyak empat narasumber
sedangkan di edis-edisi sebelumya hanya menghadirkan dua atau tiga narasumber selain itu juga yang menariknya pada edisi 6 mei 2008 adalah tema yang dibahas yaitu tentang kenaikan BBM. mengenai persepsi mahasiswa terhadap Tema Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 (Skenario kenaikan BBM). Seperti data yang dikumpulkan peneliti dilapangan, mengenai hal ini 61 responden (55,9%) menjawab menarik karena pemirsa yang menyaksikan khususnya mahasiswa sebagai responden penelitian akan mengetahui apa alasan utama pemerintah menaikan harga BBM dan mengapa harus harga BBM yang harus dinaikan. selanjutnya persepsi mahasiswa Mengenai Isi dialog Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008, sebanyak 62 responden (56,9%) menjawab menarik karena isi dialognya fokus dengan tema permasalahan dan dapat di mengerti oleh pemirsa khususnya mahasiswa yang menjadi responden penelitian ini. pembahasan selanjutnya mengenai penempatan hari tayang (selasa dan rabu) Program acara Today’s Dialogue di metro TV, sebanyak 59 responden (54,2%) tidak setuju ditayangkanya program tersebut pada hari selasa dan hari rabu, begitu juga mengenai penempatan jam tayang (22:05) Program acara Today’s Dialogue di metro TV sebanyak 47 responden (43,2%) menyatakan tidak setuju. Selanjutnya mengenai durasi (30 menit) Program acara Today’ Dialogue di metro TV sebanyak 71 responden (65,2%) menjawab tidak setuju, mungkin dengan durasi 30 menit terlalu singkat bagi yang menyaksikan suatu program acara yang bermanfaat seperti Program acara Today’s Dialog di Metro TV. Setelah membahas persepsi mahasiswa terhadap Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, selanjutnya penulis akan membahas persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 UMB terhadap Audio dalam Program Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008.
II.
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap Audio Dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Pembahasan mengenai persepsi Mahasiswa terhdap Audio dalam Program acara Today’s
Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dalam hal ini penulis mengajukan dua pertanyaan dalam
kuesioner tersebut. Pertama mengenai Kualitas Audio yang kedua Mengenai Sound effek. Jawaban yang telah diberikan oleh responden melalui kuesioner maka penulis mengetahui, bahwa sebanyak 57 responden (52,3%) menjawab baik mengenai kualitas Audio karena pada acara Program tersebut berlangsung tidak adanya gangguan-ganguan pada Audio, sedangkan persepsi mahasiswa terhadap Sound effek, sebanyak 45 responden (41,3%) menyatakan menarik. Setelah membahas persepsi mahasiswa terhadap Audio dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, selanjutnya penulis akan membahas persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 UMB terhadap Visual dalam Program Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 III.
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap Visual Dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Dalam bagian ini peneliti akan membahas mengenai persepsi mahasiswa terhadap Visual
dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 antara lain berkaitan dengan: penataan nama dan logo program, desain grafis, slide, dekorasi studio dan penataan property dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 Pertama-tama penulis akan membahas mengenai persepsi mahasiswa terhadap penataan nama dan loga Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, sebanyak 38 responden (34,9%) menjawab menarik, Selanjutnya perepsi mahasiswa mengenai desain grafis dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008. Berdasarkan hasil jawaban para responden, mayoritas responden menjawab menarik dengan jumlah jawaban sebanyak 35 responden (32,1%) karena desain gerafis yang ditampilkan dalam bentuk animasi yang sangat menarik. Selanjutnya berkaitan dengan Slide Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, sebanyak 48 responden (44,1%) menjawab menarik 2008 karena Slide menampilkan atau memvisualisasikan tentang antrian panjang kendaraan di beberapa tempat SPBU. Berikutnya persepsi mahasiswa mengenai dekorasi tempat atau studio, berdasarkan jumlah jawaban para responden sebanyak54 responden (49,6%) menjawab menarik. selanjutnya persepsi mahasiswa mengenai property dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008,
sebanyak 42 responden (38,5%) memberikan jawaban menarik. Setelah membahas persepsi mahasiswa terhadap Visual dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, selanjutnya penulis akan membahas persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 UMB terhadap Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008.
IV.
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap presenter Dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Dalam bagian ini penulis akan membahas mengenai persepsi Mahasiswa terhadap Presenter
dalam dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 antara lain berkaitan dengan Penampilan Wardrobe presenter, penguasaan materi, artikulasi dan gaya bicara Presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. Pertama-tama peneliti akan membahas mengenai persepsi mahasiswa terhadap penampilan wardrobe presenter Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, sebanyak, 60 responden (55%) menjawab menarik karena acara program ini berbentuk formal sehingga kesinambungan presenter menunjukan dan memberikan kesesuaian dengan program Today’s Dialogue tersebut. Mengenai persepsi mahasiswa terhadap penguasaan materi presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008, berdasarakan hasil penelitian sebanyak 57 responden (52,3%) menjawab bagus karena menunjukan kepiawaian seorang presenter dalam mengelola sebuah tema yang diangkat sehingga memberikan pemahaman pemirsa dalam menangkap informasi. Sedangkan persepsi mengenai artikulasi presenter sebanyak 59 responden (54,2%) memberikan jawaban bagus. Selanjutnya persepsi mengenai gaya bicara presenter sebanyak 56 responden (51,4%) menjawab sangat menarik karena keterampilan seorang presenter dalam menyampaikan pesan memberikan pengertian responden dalam mencerna pembahasan yang disajikan. sedangkan persepsi mengenai pertanyaan yang diajukan presenter kepada narasumber sebanyak 75 responden (68,8%) memberikan jawaban menarik karena memberikan kemudahan nara sumber yang kompeten dibidang masing-masing dalam menjawab.
Setelah membahas persepsi mahasiswa terhadap presenter dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008, selanjutnya penulis akan membahas persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 UMB terhadap Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. V.
Persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 terhadap Narasumber Dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 Dalam bagian ini penulis akan membahas mengenai persepsi Mahasiswa terhadap
Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 antara lain berkaitan dengan Penampilan Wardrobe Narasumber, penguasaan materi dan gaya bicara Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. Pertama-tama penulis akan membahas mengenai persepsi mahasiswa terhadap penampilan wardrobe Narasumber Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, sebanyak 66 responden (60,6%) menjawab menarik karena acara program ini berbentuk formal sehingga kesinambungan narasumber memberikan kesesuaian dengan acara program Today’s Dialogue Metro TV. Selanjutnya persepsi Mengenai penguasaan materi narasumber sebanyak 46 responden (42,2%) memberikan jawaban Bagus karena menunjukan kepiawaian narasumber
dalam penguasaan sebuah tema yang diangkat sehingga
memberikan pengertian pemirsa dalam menangkap informasi yang telah dikemas khususnya mahasiswa yang menjadi responden penelitian ini. Sedangkan persepsi mengenai gaya bicara Narasumber sebanyak 63 responden (57,8%) menjawab karena keterampilan responden dalam menjawab sehingga memudahkan responden untuk mengerti. Mengetahui persepsi dalam konteks komunikasi internal merupkan usaha untuk mengetahui feed back dari sebuah sistem komunikasi yang dapat dijadikan indikator apakah komunikasi yang terjadi dapat berjalan efektif, sesuai dengan salah satu prinsip komunikasi, dimana sebuah proses komunikasi dapat dikatakan efektif ketika hasilnya sesuai dengan harapan para pelaku komunikasi. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2005 dan 2006 Universitas Mercu Buana sebagai responden penelitian ini Mayoritas memberikan persepsi positif terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 sebanyak 95 responden (87,2%).
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Seperti telah dikemukakan pada bab pertama di pendahuluan, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persepsi mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana terhadp perogram acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. Secara umum dapat dikatakan bahwa program acara “Today’s Dialogue” di Metro TV telah memberikan manfaat bagi mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana dengan memberikan informasi, secara langsung memberikan masukan-masukan dan pengetahuan pada mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana. Hasil penelitian dari penyebaran kuesioner kepada 109 responden mengenai persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UMB angkatan 2005 dan 2006 terhadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi Mahasiswa tehadap Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 bahwa jawaban responden memiliki persepsi positif terhadap program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. 2. Persepsi Mahasiswa tehadap presenter dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 bahwa jawaban responden memiliki persepsi positif terhadap Presenter dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008. 100 3. Persepsi Mahasiswa tehadap Narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008 bahwa jawaban responden memiliki persepsi positif terhadap Narasumber dalam program acara Today’s Dialogue di Metro TV edisi 6 mei 2008.
5.2 Saran
Dari uraian yang telah dijabarkan oleh Penulis, maka dapat disumbangkan saran-saran sebagai berikut : 1
Seharusnya yang menjadi narasumber dalam Program acara Today’s Dialogue Metro TV edisi 6 mei 2008 dalam tema Skenario kenaikan BBM adalah Presiden SBY atau wakil presiden Jusuf Kalla karena yang memutuskan naiknya harga BBM adalah Presiden dan wakil Presiden sehingga acara Talak Show yang bernuansa politik ini lebih menarik.
2
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari responden, hendaknya durasi Program acara Today’s Dialogue di Metro TV diperpanjang menjadi satu jam sehingga permasalahan yang diperbincangkan dikupas secara mendalam agar mendapatkan solusi yang tepat.