PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh: FAISAL
NIM.104015000582
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh: FAISAL
NIM: 104015000582
Di Bawah Bimbingan,
5/r
Yudhi Munadi, M. Ag
NIP. 150 289 434
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)
11111
II I Oleh:
FAISAL
NIM.104015000582
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ')000
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi ini berjudul "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)".
Disusun
oleh Faisal
dengan
nomor induk mahasiswa
104015000582. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) konsentrasi Ekonomi, telah melalui bimbingan dan dinyatakan syah sebagai suatu karya ilmiah untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Fakultas.
Jakarta, 3 Desember 2008
Yang mengesahkan Pembimbing,
Yudhi Munadi, M. Ag NIP. 150 289 434
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul: "Persepsi Guru Ekouomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Stndy Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 15 Januari 2009 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S 1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS). Jakarta, 02 Maret 2009 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Study)
Tanggal ~a'~V
NIP. 050 046 643
Penguji I
........ ....:..-.-.....
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 050 046 643
){:1.. t.. . . . . . '-!'
Penguji II Abdul Rozak, M. Si NIP. 150 277 689
Meugetahui: Dekan, Fakultas limn Tarbiyah dan Keguruan
\~ I
J
r...:.'::\J
..2~.Q.... .....
Drs, H. Nurochim, MM
,
o ada MA
LEMBAR UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul: "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)". Yang disusun oleh Faisal dengan Nomor Induk Mahasiswa
(NIM) 104015000582 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Konsentrasi Ekonomi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UlN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya oleh Dasen Pembimbing skripsi.
Jakruia, 22 Desember 2008 Pembimbing
Yudhi Munadi, M. Ag NIP.150 289 434
LEMBARPERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
Faisal
NIM
104015000582
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.lPS)
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul
Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di UIN Syarif Hidayatullah. Sepanjang pengetahuan penulis dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain atau suatu lembaga, kecuali bagian-bagian tertentu yang secara tertulis disajikan sebagai sumber acuan dalam skripsi ini dan disebutkan dalam footnote dan daftar pustaka. Demikian pernyataan ini dibuat, apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak tidak benar, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Jakarta, 22 Desember 2008
'<..•
FAISAL NIM. 104015000582
ABSTRAK Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana seorang guru dan siswa bertukar fikiran untuk mengembangkan ide dan pengetahuan. Dalam dunia komunikasi juga sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, salah satunya adalah verbalisme atau "tahu kata tetapi tidak tahu arti". Verbalisme bukan untuk menambah kemampuan berfikir siswa melainkan menghalangi proses berfikir siswa. Untuk menghindari dan menekan seminimal mungkin verbalisme dan penyimpangan lain dalam komunikasi, maka diajukanlah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran secara efektif dan efisien. Media pembelajaran sering sekali digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu belajar, media komunikasi, media pendidikan, dan lain-lain. Jadi, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dan disediakan oleh tenaga pengajar untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang fikiran, perasaan dan perhatian siswa dalam kelas untuk memudahkan mencapai tujuan instruksional secara optimal. Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses belajar mengajar, maka para guru dituntut utuk menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Namun ada kalanya para guru tersebut absen bahkan mengabaikan tuntutan tersebut, bahkan tidak jarang para guru enggan untuk menggunakan media pembelajaran selama berlangsungnya proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Hal inilah yang menjadi daya tarik minat penulis untuk melakukan penelitian dan menulis skripsi ini. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)" yang diteliti pada enam guru ekonomi sebagai responden. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian study kasus kualitatif yaitu suat proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa hasil observasi dan wawancara, kemudian dideskripsikan dan dianalisa untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dari penelitian ini dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa dewasa ini dengan tekhnologi yang semakin canggih, namun kesadaran guru terhadap urgensi media pembelajaran di kelas masih sangat rendah untuk berinisiatif menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
KATA PENGANTAR
~ .&1 &-.JI !"P'->11
Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Kepada-Nya semua makhluk tunduk atas keperkasaan kekuasaan-Nya, dan semua hamba shaleh mengabdikan diri dihadapan keagungan kehendak-Nya. Shalawat bertahtakan salam semoga terus tercurahkan bagi baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, segenap sahabat dan semua pengikutnya yang setia. Dengan rahmat dan inayah-Nya, akhimya penulisan skripsi ini dapat dirampungkan dan terselesaikan juga. Meski dalam tahap pengerjaannya penulis mengalami berbagai kendala serta menempuh jalan yang begitu panjang, kadang menikung dan mendaki, bahkan tidak jarang berbalik arah dan berhenti. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihat. Karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada semua pihak yang telah menanamkan jasa dan kebaikan budi kepada penulis, di antaranya : 1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis berharap: Semoga di era "Pak Komar" ini, UIN Jakarta semakin maju dan semakin menemukanjati dirinya. 2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf-stafnya yang telah membantu penulis dalam masalah administrasi dan pengarahannya. 3. Drs. H. Nurochim, MM., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan IPS beserta stafstafnya yang selalu memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh perhatian serta kesabaran dan keikhlasan dalam penulisan skripsi ini. 4. Bpk. Yudhi Munadi, M. Ag sebagai pembimbing, yang telah menberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini. Kesabaran dan keteguhan prinsip yang beliau tunjukkan kepada penulis selama ini telah menanarukan benih-benih kebajikan dan kesabaran.
5. Secara khusus, beribu-ribu ungkapan syukur dan salam takzim penulis haturkan kepada Ayahanda Muhammad Thaib dan Ibunda Rohani yang tercinta, yang berada di Lueng Putu-Aceh. Beliaulah yang telah membimbing, mendidik dan menghaluskan budi penulis melalui sikap, ajaran dan nasihat yang bijak. Penulis berdo' a : "Semoga pendidikan budi pekerti yang beliau
tanamkan kepada penulis sejak kecil hingga dewasa akan berbalas rahmat Allah SWT di sisi-Nya kelak''. 6. Ucapan cinta dan terima kasih yang terdalam penulis haturkan kepada Almarhumah Adinda tercinta Zahara Fauna, yang selalu memberikan semangat kepada penulis. Walaupun Adinda tidak bisa menyaksikan dan menghadiri acara wisuda penulis, tetapi penulis selalu memanjatkan do'a kepada Tuhan YME : "Semoga semua amal shaleh dan ibadah Adinda dapat
diterima di sisi Allah SWT". 7. Ucapan terima kasih yang sangat pribadi, penulis sampaikan kepada Kakanda tercinta Safrina beserta suami Kakanda Putra Irawan, terima kasih atas dukungan dan semangat yang tidak henti-hentinya Kakanda berikan kepada penulis, "Semoga selalu menjadi keluarga yang sakinah mawaddah
warahmah ". 8. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kakanda Fakhrizal beserta istri Kakanda Herawati Usman, dan buah hatinya si kembar Riyath Izaldy Thayyib dan Faiyath Izaldy Thayyib (maafya ... namanya Oom pake dalam
penulisan skripsi ini). 9. Bpk. Saptono, S. Pd sebagai Guru Pamong dan pembimbing penulis dalam Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang. 10. Bpk. Ahmad Mustarsidin, sebagai staf bagian Tata Usaha SMP Dua Mei Ciputat Tangerang. Terima kasih atas segala bantuannya terhadap penulis dalam pengambilan data pada penelitian ini. 11. Terima kasih kepada Bpk. Enjang Supyan, S. Pd sebagai Kepala Sekolah SMP Dua Mei Ciputat Tangerang beserta para dewan guru dan staf.
12. Selanjutnya, penulis menyampaikan salam hormat kepada Bapak, Ibu dan para Dasen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Atas semua pengajaran, bimbingan, pelayanan dan kemudahan yang mereka berikan kepada penulis selama menempuh study Sl pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P .IPS). 13. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, Perpustakaan Jurusan Pendidikan IPS, beserta Perpustakaan Fakultas Psikologi yang telah meminjarnkan berbagai referensi yang penulis butuhkan demi kelancaran penyusunan skripsi ini. 14. Juga tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Angkatan 2004 Jurusan Pendidikan IPS : Ade, Adi, Agus, Fadhil, Bambang, Dede, Dwi, Hardi, Iman, Hasanah, Lukman, Mahfud, Haris, Ipay, Sarah, Uci, Choink, Sainan, Siam, Euis, Maryam, Reni, Umay, Zahra, Yuli, Gilang, Topan, Suharto, dan teman-teman lain yang belum sempat penulis sebutkan namanya karena keterbatasan kesempatan. Semoga Allah SWT meridhai semua niat baik teman-teman. Amin. Akhirnya, kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segala urusan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumbangan penulis bagi khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Penulis juga sangat mengharapkan saran, kritikan beserta masukan atas segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Akhirul kalam wa billahi taufik wal hidayah, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam takzim penulis,
Faisal
DAFTARISI
...............................................................................................
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii ............................................................................................... v
DAFTAR ISi
DAFT AR TABEL .......................................................................................... vii 'BABI:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................ ........... ...............
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 9 C. Pembatasan Masalah ......................................... ....................... 9 D. Perumusan Masalah ................................................................. 9 E. Tujuan Penelitian ............ ..................... ....................................
10
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
10
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Persepsi Guru Ekonomi............................................................
12
I.
Pengertian Persepsi ........... ........ ................. .. ........ ............
12
2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ...................
16
3.
Prinsip-prinsip Persepsi ....................................................
18
4.
Fungsi-fungsi Persepsi .....................................................
19
5.
Pengertian Guru ...............................................................
19
6.
Tanggung Jawab Guru .....................................................
20
7.
Persyaratan Menjadi Guru ............................................... 21
8.
Peranan-peranan Guru ............... ..... ... ..... ........ ... ..... .. ... ..... 22
9.
Kompetensi-kompetensi Guru ......................................... 25
10. Pengertian Ekonomi ........................................................
27
B. Pengertian Media ..................................................................... 28 C. Pengertian Pembelajaran ............. .......... ........... ........ ... .......... .. 30 D. Pengertian Media Pembelajaran .............................................. 33 E. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelaiaran ............................ 35
F. Klasifikasi Media Pembelajaran .............................................. 37 G. Pemilihan Media Pembelajaran ............................................... 39 H. Urgensi Media Pembelajaran .................................................. 41
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Operasional Penelitian ... ... ...... ............... ..... .......... ...... 43 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 43 C. Metode Penelitian ................................ .................................... 44 D. Subjek Penelitian ..................................................................... 45 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 47 F. lnstrumen Penelitian .................. ...... ........................................ 48 G. Proses Pelaksanaan Penelitian ................................................. 48 H. Teknik Analisis Data .............................................................. 49
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Subjek Penelitian ............................................... 51 B. Pengetahuan Guru Tentang Media Pembelajaran ................... 54 C. Kapan Guru Menggunakan Media Pembelajaran ................... 57 D. Alasan Guru Tidak Menggunakan Media Pembelajaran ........ 60 BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........ ..... ... ................. .............. ..................... .. ........
63
B. Saran-saran .............................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel I : Karak:teristik Subjek Penelitian . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... 51
BABI PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
•
Belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu belajar bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Salah satu tanda bahwa seseorang itu belajar adalah dengan adanya perubahan pada tingkah laku yang disebabkan oleh adanya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya Pendidikan Ilmu Pengetahuan Soslal (P JPS) dan lebih spesifik lagi adalah Ilmu Ekonomi. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Sehingga secara ringkas dapat di katakan bahwa kualitas hasil proses perkembangan manusia itu banyak berpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi rendahnya kualitas perkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri. 1
2
Mengajar menurut pengertian yang mutakhir merupakan suatu perbuatan yang kompleks dengan menggunakan sejumlah komponen-komponen yang terkandung dalam proses mengajar secara integratif untuk menyampaikan pesanpesan pengajaran. Dalam proses mengajar yang terpenting adalah harus di usahakan terciptanya sistem lingkungan yang mendukung atau memungkinkannya terjadi proses belajar. Sehingga kedudukan guru di sini tidak hanya sebagai penguasa kelas atau sekolah saja, tetapi lebih kepada manager of learning (pengelola belajar) yang perlu senantiasa siap membimbing dan membantu para siswa dalam menempuh perjalanan menuju kedewasaan mereka sendiri yang utuh dan menyeluruh. 2 Sedangkan mengajar adalah suatu proses pentransferan atau pemindahan ilmu dari tenaga pengajar (guru) kepada peserta didik (siswa). Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana seorang guru dan peserta didik (siswa) bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengetahuan. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpanganpenyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan tidak efisien, penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidakpastian siswa, kurangnya minat dan gairah siswa, dan sebagainya. Untuk menghindari dan menekan seminimal mungkin peny1mpanganpenyimpangan dalam komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru haruslah profesional. Profesionalisme seorang guru yang penulis maksudkan di dalam skripsi ini adalah kompetensi atau kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang guru. Artinya guru 2
Pupuh Fathurrahman & M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/alui
3
bukan saja harus pintar, tetapi juga harus pandai dalam mentransfer ilmunya kepada peserta didik (siswa). Menurut Muhibbin Syah, ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam upayanya untuk meningkatkan keberhasilan belajar mengajar, yaitu : menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media dan sumber belajar, menguasai landasanlandasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, meningkatkan prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran, mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna keperluan pengajaran. 3 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional tidaklah semudah yang bisa di bayangkan. Dari uraian di atas juga disebutkan pada point keempat (4) bahwa salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi atau kemampuan untuk menggunakan media atau sumber belajar. Artinya seorang guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengajarkan ilmu-ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik atau siswa dengan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk digunakan menjadi media atau sumber belajar sebagai perantara. Pendapat Muhibbin Syah tersebut di atas juga didukung oleh pendapat Oemar Hamalik dan Sardiman A.M dalam bukunya masing-masing, yaitu sebagai berikut : Dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh P3G, telah dirurnuskan sejumlah kemampuan dasar seorang calon guru lulusan sistem multistrata, yang terdiri dari dua belas (12) kemamapuan dasar. Di antaranya pada point keempat yang menyatakan bahwa salah satu kemampuan dasar guru adalah kemampuan untuk menggunakan media yakni memilih dan menggunakan media, membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana, menggunakan
3 D,.,,,.,.-:1,.,
Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
v..,.~,,..
""')f\f\A"\
4
dan mengelola laboratorium, mengembangkan laboratorium, serta menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar.
4
Dalam pendidikan guru dikenal adanya "Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi". Mengenai kompetensi guru ini ada berbagai model cara mengklasifikasikan. Untuk program Sl salah satunya dikenal dengan "Sepuluh Kompetensi Guru" yang merupakan profil kemampuan dasar dari seorang guru. Di antaranya pada point keempat disebutkan kemampuan menggunakan media/sumber yang terdiri dari beberapa langkah yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menggunakan media, yaitu: I. Mengenal, mernilih dan menggunakan suatu media. 2. Membuat alat-alat bantu pelajaran yang sederhana. 3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar. 4. Menggunakan buku pegangan atau buku sumber. 5. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. 6. Menggunakan unit microteaching dalam proses pengalaman lapangan. 5 Untuk itulah dalam skripsi ini penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang media pembelajaran atau sumber belajar, terutama yang berhubungan dengan persepsi guru Ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas. Karena,
salah satu upaya untuk mengatasi
atau mencegah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan komunikasi dalam proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan peserta didik (siswa) adalah dengan menggunakan media pembelajaran atau sumber belajar secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Karena salah satu fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar adalah disamping sebagai penyaji stimulus informasi, stimulus sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Demi berjalannya proses belajar mengajar dengan baik dan seperti yang diharapkan yaitu tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Maka 4
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), Cet. 4, h. 44-45 5 Sardiman A.M.,_ Interaksi dan Mottvasi Be/ajar Mengqjar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
5
para guru hams memiliki berbagai upaya dalam memanfaatkan lingkungan di sekitarnya sebagai media dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang baik selalu mengupayakan bagaimana mengatur kegiatan pembelajaran setiap kali akan memulai kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan agar pembelajaran menjadi sistematis, relevan dengan tujuan, menarik, bervariasi dan dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didiknya. Bagi seorang guru kemampuan memulai, menyajikan, dan menutup pelajaran menjadi model dalam merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis. Oleh karena itu cliperlukan berbagai upaya maupun strategi pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan. Dalam strategi pembelajaran terdapat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah dipilih dan juga perencanaan media pembelajaran yang akan digunakan. Perencanaanperencanaan tersebut dipilih dan ditentukan sebelum proses belajar mengajar berlangsung, di mana perencanaan pembelajaran tersebut dapat membantu memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam ha! ini penulis lebih lanjut akan membicarakan atau mencoba untuk membahas tentang masalah persepsi guru Ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas. Urgensi media pembelajaran yang penulis maksudkan di sini adalah meliputi pemilihan media, keefektifan dan keefisienan media tersebut, kerelevanan antara media pembelajaran dengan kondisi anak didik, serta keselarasan antara media dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media merupakan perantara, penghubung dan juga pengantar pesan dari si pengirim pesan kepada si penerima pesan. Oleh karena itu media pendidikan adalah suatu bagian integral dari pembelajaran di sekolah dan menjadi suatu bidang yang hams dikuasai oleh guru. Kehadiran media pembelajaran merupakan alat bantu bagi
guru
dalam
menyampaikan materi pelajaran.
Dengan
menggunakan media pembelajaran maka penjelasan guru akan lebih bervariatif, lebih menarik dan peserta didik (siswa) mendapatkan pengalaman belajar yang barn.
Penggunaan
media pembelajaran
membutuhkan
keterampilan sehingga dapat digunakan secara optimal.
pengetahuan
dan
6
Media pembelajaran sangatlah diperlukan dalam proses belajar mengajar, karena fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memperbaharui iklim, kondisi serta lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media pembelajaran tersebut haruslah sesuai dengan pedoman kurikulum yang ada dan media pembelajaran yang digunakan pun jangan terlalu banyak atau berlebihan, karena bila berlebihan akan membingungkan siswa dan tidak memperjelas konsep yang diajarkan. Hendaknya guru dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, efisien, dan mampu dimiliki oleh sekolah seta tidak menolak digunakannya peralatan teknologi modern yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Permasalahan pokok yang cukup mendasar adalah sejauh manakah kesiapan guru-guru dalam mengkreasikan media pembelajaran di sekolah sehingga tercapai pembelajaran yang optimal sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sering kali terjadi salah tafsir bahwa penggunaan media pembelajaran untuk menjadikan pekerjaan guru dan materi yang disampaikan seorang guru lebih efisien sehingga para guru dan para calon guru diwajibkan mempelajari media pembelajaran atau alat-alat pengajaran atau alat perantara pada lembagalembaga pendidikan. Padahal sebenarnya alat bantu pengajaran atau media pembelajaran harus lebih banyak berguna membantu siswa dalam belajar ketimbang membantu guru mengajar. Oleh karena itu dalam mempelajari masalah media pembelajaran tidak bisa asal-asalan. Penggunaan media terpusat kepada siswa, sebab berfungsi untuk membantu siswa belajar agar lebih berhasil. Seorang guru dapat mengkomunikasikan pengalamannya kepada siswa melalui media pembelajaran, karena dengan penggunaan media tersebut mengandung manfaat tertentu bagi keberhasilan belajar siswa. Sering kali guru mengajar menggunakan metode ceramah, yakni hanya menggunakan kata-kata saja sehingga siswa kurang atau tidak memahami hal-hal yang diajarkan. Dengan kata lain siswa terjebak dalam kondisi pengajaran yang verbalistik. Dimana guru
7
menerangkan pelajaran hanya menggunakan kata-kata atau secara lisan saja. Disini yang aktif hanya guru, sedangkan peserta didik atau siswa lebih banyak bersifat pasif, serta komunikasi bersifat satu arah. Dengan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan tepat, maka siswa akan menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Dan bukan tidak mungkin dengan adanya penggunaan media dalam proses belajar mengajar juga dapat meningkatkan dan menarik minat belajar peserta didik atau siswa. Keadaan yang demikianlah yang menjadi dasar disarankannya penggunaan alat-alat pengajaran atau media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Adapun yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang media pembelajaran adalah karena alasan pribadi,
berdasarkan
pengalaman pribadi penulis pada saat perkuliahan dan pada saat melaksanakan kegiatan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Pada saat perkuliahan banyak dosen yang jarang menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa yang kurang berminat atau kurang antusias dengan kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan. Begitu juga pada saat melaksanakan kegiatan PPKT, penulis melakukan observasi pada kegiatan mengajar penulis sendiri dengan membandingkan kegiatan belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran. Temyata pada kegiatan belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran kondisi siswa sangatlah aktif, siswa terlihat antusias untuk bertanya atau menjawab pertanyaan baik yang diajukan oleh guru maupun yang diajukan siswa lain, siswa juga lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sedangkan pada kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran kondisi siswa justru sebaliknya. Siswa terlihat acuh tak acuh, siswa juga kurang berminat untuk belajar, banyak siswa yang ribut dan berbicara dengan teman-temannya, dan ada juga siswa yang mengantuk. Berdasarkan pengalaman pribadi inilah penulis bertekad untuk menulis skripsi ini. Guru sebagai tenaga professional di bidang pendidikan sudah semestinya mampu menggunakan media pembelajaran dalam menunjang terlaksananya
8
proses belajar mengajar yang kondusif. Karena media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat besar dalam penyampaian dan penyajian pelajaran, media juga dapat menarik perhatian dan minat peserta didik dalam belajar. Manfaat media pembelajaran yang seperti inilah yang hendaknya guru ketahui, akan tetapi pada kenyataannya masih dijumpai keengganan guru dalam menggunakan media pembelajaran selama berlangsungnya proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Menurut Yudhi Munadi, keengganan penggunaan media pembelajaran oleh guru disebabkan oleh dua faktor, yaitu: Faktor intern (potensi guru) antara lain telah membudi daya DDCH (duduk, dengar, catat, dan hafal), dedikasi dan loyalitas profesi kurang serta kemampuan guru itu sendiri yang kurang memadai. Hal inilah yang menyebabkan guru kurang berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan serta siswa kurang aktif. 2. Faktor ekstern antara lain tidak dan kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah, kurang diadakan pelatihan-pelatihan tentang media pembelajaran, kurang tersedianya literatur mengenai media pembelajaran dan literatur petunjuk praktis pembuatan dan penggunaan media pembelajaran yang memadai. 6 I.
Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran di lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dan sangat strategis dalam pembinaan kompetensi peserta didik. Pendidikan Ekonomi dapat didefinisikan sebagai proses mengarahkan dan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar agar dapat mengarungi kehidupan sosial dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berupa sebuah skripsi dengan judul: "PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)".
Dari penulisan penelitian skripsi tersebut diharapkan penulis dapat menemukan jawaban terhadap permasalahan di atas dan dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap kemajuan pendidikan nasional pada umumnya. 6
Yudhi Munadi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Be/ajar,
9
B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis paparkan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalahnya. Di antaranya : I.
Persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas (Study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang).
2.
Pemahaman guru terhadap penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.
3.
Frekwensi guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
4.
Alasan para guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka diberikan batasan yang berkaitan dan sesuai dengan judul yang ada. Penulis hanya akan membahas mengenai "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei'r=iputat Tangerang)".
D. PERUMUSAN MASALAH
Agar dalam penulisan skripsi ini tidak terjadi penyimpangan, maka perlu adanya perumusan masalah. Adapun perumusan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut : "Bagaimana Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)". Untuk memudahkan dalam mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut maka dapat dirumuskan Minor Research Question sebagai berikut: I. Bagaimana pemahaman guru terhadap penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar? 2. Kapankah guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
10
3. Apakah alasan para guru tidak menggunakan media pembelajaran dalarn proses belajar mengajar?
D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka adapun beberapa tujuan dari penelitian skripsi yang penulis lakukan ini adalah sebagai berikut: I.
Untuk mengetahui secara lebih jelas dan terperinci tentang bagaimanakah "Persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas (Study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)".
2.
Untuk mengetahui sejauh manakah pemaharnan para guru tentang media pembelajaran di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.
3.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dalarn pemanfaatan atau penggunaan media pembelajaran terhadap proses belajar mengajar serta upaya penerimaan siswa terhadap pelajaran.
4.
Untuk mengetahui seberapa sering frekwensi penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh para guru di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
Setelah penelitian berlangsung, diharapkan dapat memberikan manfaatmanfaat bagi dunia pendidikan di antaranya : 1.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk kepentingan pengetahuan tentang pendidikan, khususnya pada bidang pendidikan IPS (Ekonomi).
2.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran khususnya bagi para guru dan para tenaga kependidikan pada umumnya.
3.
Bagi para guru, diharapkan untuk lebih meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang guru
melalui perbaikan kegiatan belajar mengajar yang
diberikannya agar menghasilkan lulusan yang berkualitas.
11
4.
Bagi kepala sekolah, memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan, khususnya dalam masalah pengadaan dan pemanfaatan media pembelajaran.
5.
Bagi penulis sendiri, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam memperdalam masalah media pembelajaran IPS dalam bidang ekonomi sebagai disiplin ilmu yang penulis tekuni di jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
BAB II LANDASAN TEORI
A. PERSEPSI GURU EKONOMI 1. Pengertian Persepsi
Berbicara masalab persepsi tidak bisa terlepas dari ilmu psikologi atau ilmu jiwa. Hal ini terbukti karena penulis banyak sekali menemukan pembabasan-pembabasan tentang persepsi di dalam buku-buku psikologi. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, urgensi, sifat-sifat dan ciri-ciri yang dimiliki oleh media pembelajaran tidak terlepas dari perhatian guru-guru sehingga masing-masing guru memiliki persepsi pribadi tentang media pembelajaran. Di bawab ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang persepsi. Persepsi secara sederhana dapat diartikan dengan tanggapan terhadap sesuatu ha!. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "persepsi diartikan dengan I) tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau bisa juga diartikan dengan serapan, 2) proses seseorang mengetahui beberapa ha! melalui panca indranya". 1 Menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib A. Wabab, "persepsi adalab proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat 1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
13
menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri".
2
Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhman "persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa
atau
hubungan-hubungan
yang
diperoleh
dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli)". 3 Berdasarkan ketiga pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, persepsi dalam arti sempit adalah pengamatan, penglihatan, pengalaman atau bagaimana cara seseorang melihat dan memahami sesuatu yang ada di sekelilingnya dengan menggunakan alat-alat indera. Sedangkan persepsi dalam arti luas adalah suatu proses atau aktivitas mengorganisasikan,
menginterpretasikan,
mengartikan,
untuk
menggabungkan,
memfokuskan, dan yang terakhir menyimpulkan pola-pola stimulus atau rangsangan-rangsangan yang di terima oleh alat-alat untuk di kembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat memahami, mengenali dan mengartikan rangsangan-rangsangan yang terdapat di sekeliling (lingkungan) kita, termasuk di dalarnnya memahami dan mengenali diri kita sendiri. Definisi lain tentang persepsi dikemukakanjuga oleh Harold J. Leavitt yaitu "persepsi (perception) dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaiman seseorang memandang atau mengartikan sesuatu". 4
Menurut Rita L. Atkinson dkk, "persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan". 5 M.Alisuf Sabri juga ikut menyumbangkan pendapatnya tentang pengertian "persepsi atau pengamatan adalah aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia
2
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib A. Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektf Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), Cet. 1, h. 88 Jalaluddin Rakhman, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 15, h. 51 4 Harold J. Leavitt, Psikologi Manajemen (Suatu pengantar bagi individu dan kelompok didalam organisasi), (Jakarta: Erlangga, 1997), Ed. 4, Cet. 3, h. 27 5 Rita L. Atkinson dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2003), Jilid 1, Ed. 8,
14
mengenali objek-objek, fakta-fakta objektif dan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya malalui alat-alat indera".
6
Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialami. Di samping
itu,
perseps1
JUga
adalah
kemampuan
membeda-bedakan,
mengelompokkan, dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek. Atau dengan kata Jain persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semata-mata menggunakan pengamatan penginderaan. Berbeda dengan pendapat di atas menurut James P. Chaplin, "persepsi (perception) adalah: I) proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, 2) kesadaran dari proses-proses organis, 3) (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, 4) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan di antara perangsang-perangsang, 5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu". 7 Jadi persepsi dapat di artikan sebagai suatu pengamatan melalui alat-alat indera terhadap sesuatu obyek yang berupa pesan atau informasi yang masuk melalui otak manusia di mana individu dapat menggali, membedakan dan memberi tanggapan terhadap obyek yang dilihat. Persepsi juga merupakan suatu proses penafsiran seseorang terhadap sesuatu yang dilihatnya dengan menginterpretasikan kesan-kesan sensorinya dalam usaha memberikan makna tertentu kepada lingkungannya. Sehingga persepsi menjadi proses pengenalan terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitar kita. Persepsi selalu dipengaruhi oleh kemampuan dan kematangan serta pengalaman seseorang. Jadi setiap persepsi guru akan berbeda satu sama lainnya terhadap obyek yang sama. Pribadi seseorang berbeda dari pribadi
6
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psiko/ogi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet. I, h. 45-46 7 James P.Chaplin, Dictionary of Psychology, (terj: Kartino Kartono), (Jakarta: PT Raja ,...,
,...
.
..,..
.
..... ....
,.,.,.,.~
~.
~
~
. ,
.
--~
15
yang lain, sebagai bukti keunikan manusia sehingga faktor pribadi m1 mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap rangsangan yang sama. Persepsi akan selalu melibatkan evaluasi dan interpretasi, karena itu guru dengan pengalaman yang berbeda akan memiliki persepsi yang berbeda pula. Karena persepsi merupakan proses pengenalan terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya. B.S. Bloom dalam klasifikasi tujuan instruksional (educational objectives) tentang taksonomi belajar, mengelompokkan persepsi kedalam
ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua rangsangan atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadimya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. 8 Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi mempunyai kemampuan internal untuk menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, dan mendiskriminasikan. Sedangkan kata kerja operasionalnya adalah memilih, membedakan, mempersiapkan, menyisihkan, menunjukkan, mengdentifikasikan, dan menghubungkan. Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa persepsi merupakan pengungkapan pengalaman seseorang melalui penglihatan untuk menilai obyek dan memberikan makna stimulus inderawi. Bentuk pengungkapan pendapat dari seseorang sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman yang ia miliki, pemahaman tersebut berkaitan erat dengan persepsi. Dalam memahami sebuah gejala, persepsi setiap orang akan berbedabeda, perbedaan tersebut dikarenakan oleh daya terima, seleksi dan pengorganisasian seluruh pengalaman yang didapatkan seseorang dari
8
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi vang
16
lingkungan
untuk
kemudian
diinterpretasikan JUga
dengan
berbagai
perbedaannya.
2. Faktor-faktor yang mempengarnhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri
atau
terjadi begitu saja, akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam (internal) maupun yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi di antaranya akan dikemukakan oleh beberapa ahli berikut. Menurut Akyas Azhari menyatakan bahwa setidaknya terdapat enam faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi, yaitu: 1. Perhatian, biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitar kita secara sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pada sat atau dua objek saja. 2. Set, adalah harapan seseorang tentang rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada pertandingan sepak bola yang para pemainnya sudah bersiap terhadap satu set bahwa akan terdengan bunyi peluit di saat mereka harus menendang bola. 3. Kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang mempengaruhi persepsi orang tersebut. 4. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. 5. Ciri kepribadian juga mempengaruhi persepsi. Misalnya Adan B bekerja disuatu kantor yang sama dibawah pengawasan satu orang atasan. A yang pemalu dan penakut mempersepsikan atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu dijauhi, sedangkan B yang mempunyai lebih kepercayaan diri akan menganggap atasannya sebagai tokoh yang bisa diajak bergaul seperti orang biasa lainnya. 6. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. 9 Menurut Chaplin, dalam psikologi kontemporer persepsi secara umum diperlakukan sebagai satu variabel campur tangan yang bergantung pada faktor-faktor perangsang, cara belajar, perangkat, keadaan jiwa atau suasana 9
Akyas Azhari, Psikologi Umum & Perkembongan, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), Cet.
17
hati, dan faktor-faktor motivasional. Maka, arti suatu objek atau suatu kejadian objektif ditentukan baik oleh kondisi perangsang maupun oleh faktor-faktor organisme. Proses konseptual dimulai dengan perhatian, yaitu merupakan proses pengamatan selektif. Faktor-faktor perangsang yang penting dalam perbuatan memperhatikan ini adalah perubahan, intensitas, ulangan, kontras, dan gerak. Sedangkan faktor-faktor organisme yang penting adalah minat, kepentingan dan kebiasaan memperhatikan yang telah dipelajari. 10 Menurut Bimo Walgito, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang antara lain: 1.
Stimulus yang culmp kuat, stimulus hams melampaui ambang stimulus, yaitu kekuatan yang minimal tetapi sudah dapat menimbulkan kesadaran, sudah dapat dipersepsikan oleh individu.
2.
Fisiologis dan Psikologis, jika sistem fisiologis terganggu maka ha! tersebut akan berpengaruh dalam persepsi seseorang, sedangkan psikologis antara lain mengenaipengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, motivasi akan berpengaruh paa seseorang dalam mengadakan persepsi.
3.
Lingkungan, atau situasi khusus yang melatarbelakangi stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi. 11 Dalam menentukan persepsi seseorang tidak terlepas dari pengaruh
kondisi dalam diri orang tersebut, karena kondisi mempunyai pengaruh besar dalam diri seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Apabila keadaan dan kondisi orang tersebut baik, maka hasil persepsi atau kemampuan berfikir seseorang dalam mempersepsi juga akan baik pula. Persepsi setiap individu atas suatu benda atau objek berbeda-beda. Hal ini karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek atau benda terebut.
IO James P. Chaplin, Dictionary ofPsychology, (terj. Kartino Kartono), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), Ed. I, Cet. 6, h. 338 11 - ·
-
18
Berdasarkan pemaparan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, dapat disimpulkan bahwa persepsi itu banyak dipengaruhi oleh beberapa ha! yang telah disebutkan di atas. Sebab diyakini bahwa persepsi seseorang sangat berpengaruh pada perilakunya dan perilaku tersebut akan berpengaruh pada motivasinya.
3. Prinsip-prinsip Persepsi Persepsi masing-masing individu timbul dan berkembang sejalan dengan waktu berlangsungnya proses interaksi. Ha ini merupakan sarana bagi individu untuk memberlakukan prinsip-prinsip persepsi dengan baik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh W. S. Winkel, prinsip-prinsip persepsi antara lain: I. Prinsip Proksimatis, artinya persepsi hanya berlangsung bila individu saling dekat atau ada keterdekatan dalam hubungan, atau dengan istilah lain individu telah saling kenal satu sama lain. 2. Prinsip Similaritas, artinya persepsi terhadap seseorang individu dapat diterapkan pada individu lain, apabila individu lain tersebut memiliki kesamaan kepribadian dan tingkah laku dengan individu pertama. 3. Prinsip Kontinuisi, artinya persepsi yang telah terbentuk tidak begitu saja hilang, akan tetapi persepsi tersebut harus tahan lama dalam fikiran individu. 12 Sedangkan menurut Zikri N. Iska, beberapa prinsip-prinsip pengorganisasian persepsi adalah sebagai berikut: I. Wujud dan Latar. Obyek-obyek yang diamati di sekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal-hal lainnya sebagai latar (ground). Misalnya: jika kita mendengarkan lagu, maka suara penyanyinya akan tampil sebagai wujud dan iringan musik sebagai latar. 2. Pola pengelompokan. Kita sering mengelompokkan sesuatu berdasarkan persepsi kita, sehingga bagaimana cara kita mengelompokkan akan menentukan bagaimana kita mengamati sesuatu tersebut. 13
12
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Ed. Yang disempurnakan, Cet. 4 13 Zikri N. !ska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi - . . - - - -- - - . - . - -
19
4. Fungsi-fungsi Persepsi Menurut W. S. Winkel dalam interaksi, persepsi yang akan dilakukan masing-masing individu berfungsi sebagai berik:ut: I. Persepsi digunakan untuk melakukan prediksi terhadap tingkah laku yang relevan dengan tujuan dalam situasi tertentu. 2. Persepsi digunakan untuk menetapkan dan memantapkan hubungan, persepsi dimaksudkan untuk menyeleksi orang dan menilai kepribadiannya. 14
5. Pengertian Guru Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang di terbitkan oleh Balai Pustaka, pengertian "Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencaharian dan profesinya) mengajar". 15 Menurut Depdiknas, "Guru adalah pengelola pembelajaran atau disebut pembelajar. Oleh sebab itu guru harus memiliki keterampilan mengajar,
mengelola
tahapan
pembelajaran,
memanfaatkan
menggunakan media dan mengalokasikan waktu ". 16 merupakan
pendekatan
guru
untuk
metode,
Kelima ha! tersebut
mengkomunikasikan
tindakan
mengajarnya, demi tercapainya tujuan pembelajaran. Secara garis besar guru adalah tenaga pendidikan yang bertugas mengelola kelas dengan tugas utamanya mengajar dalam artian mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik di kelas, guru juga bertugas menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik. Sehingga dengan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya, guru mengkomunikasikan tindakan mengajarnya dan membimbing anak didik dalam mengembangkan potensinya. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Muhibbin Syah, "pengajaran sebagai aktivitas operasional kependidikan dilaksanakan oleh para tenaga pendidikan yang tugas utamanya mengajar. Tenaga pendidikan yang tugas
14
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang disempurnakan, Cet. 4 15 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Ed. 3, Cet. 2, h. 324 ..
..
'.~ Dep_dikn~, D~r:ktorat Jenderal ~1'..~~i~ik~ ~~sar dan Menengah, Direktorat Tenaga
20
utamanya mengajar itu adalah guru". 17 Sedangkan menurut pendapat Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, "guru adalah tenaga pendidikan yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah".
18
Selain memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, guru juga bertugas untuk menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik agar anak didik tersebut memiliki kepribadian yang paripurna. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, guru adalah merupakan pekerjaan professional dengan tugas utamanya adalah mengajar, mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi penulis lebih tertarik untuk mendefinisikan pengertian guru sebagai seseorang yang dengan tulus dan ikhlas untuk berbagi ilmu pengetahuan dengan
anak didiknya atau dengan orang lain, tanpa
mengharapkan imbalan danjasa. Guru juga merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan anak didiknya, karena ketidakberhasilan atau ketidaklancaran komunikasi membawa dampak atau akibat terhadap pesan yang diberikan guru.
6. Tanggung Jawab Guru
Setiap guru harus memenuhi persyaratan sebagai manus1a yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan. Tanggung jawab guru yang paling besar dan utama adalah sebagai "pengajar" dan sebagai "pendidik". 17
Muhibbin Syah, Psikologi Be/ajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. l, h. l Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar (Melalui ~;:nanaman Konsep Umum dan Konsep Islam), (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 18
21
Guru memilik tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai "pengajar" yang transfer of knowledge, tetapi juga sebagai "pendidik" yang transfer of values
dan
sekaligus sebagai
"pembimbing" yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Disini guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks, karena setiap rencana kegiatan guru semata-mata demi kepentingan anak didik dan sesuai dengan profesi dan tanggungjawabnya. 19
7. Persyaratan Menjadi Guru Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang bisa dibayangkan, pekerjaan guru itu berat tetapi luhur dan mulia. Tugas guru itu tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Untuk dapat melakukan tugas, peranan dan tanggung jawabnya seorang guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Menurut M. Ngalim Purwanto, syarat-syarat untuk menjadi seorang guru adalah sebagai berikut: 1.
2. 3. 4. 5.
Berijazah, yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai guru di suatu sekolah tertentu. Sehat jasmani dan rohani, tidak ada cacat atau penyakit yang dapat menghalanginya dalam menunaikan tugasnya sebagai guru. Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik. Bertanggungjawab. .. . 120 BerJ1Wa nas10na . Sedangkan menurut Sardiman, syarat-syarat yang hams dimiliki untuk
menjadi seorang guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1.
Persyaratan administrasi meliputi: soal kewarganegaraan (warga Negara indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, dan mengajukan permohonan.
19
Sardiman A. M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), Ed. I, Cet. 10, h. 125 0 ' ~--i:i:ial~ ~u~an~o'. Jlm_u_ Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja
22
2.
Persyaratan teknik meliputi: memiliki ijazah, menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan atau pengajaran.
3.
Persyaratan psikis meliputi: sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian.
4.
Persyaratan fisik meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang memungkinkan mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejalagejala penyakit yang menular, menyangkut juga masalah kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian. 21
8. Peranan-Peranan Guru
Proses pembelajaran di sekolah tidak mungkin dapat mencapai hasil yang diharapkan tanpa disertai dengan proses belajar yang memadai dan seimbang. Ini membawa konsekuensi kepada guru agar dapat meningkatkan peranannya dalam pembelajaran. Karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan guru. Menurut Oemar Hamalik, peranan guru dapat ditinjau dalam arti !uas dan dalam arti yang sempit. Dalam arti luas, guru mengemban perananperanan sebagai berikut: I.
Guru sebagai ukuran kognitif, tugas guru pada umumnya adalah mewariskan pengetahuan dan berbagai keterampilan kepada generasi muda. Hal-ha! yang akan diwariskan itu sudah tentu harus sesuai dengan ukuran-ukuran yang telahditentukan oleh masyarakat dan merupakan gambaran tentang keadaan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat yang bersangkutan.
2.
Guru sebagai agen moral dan politik. Sebagai agen moral masyarakat guru ber:fungsi mendidik warga masyarakat agar melek huruf, pandai 21
Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
23
berhitung, dan berbagai keterampilan kognitif lainnya. Sebagai agen politikguru menyampaikan sikap kultur dan tindakan politik masyarakat kepada
generas1
muda,
kemauan-kemauan
politik
massyarakat
disampaikan dalam proses pengajaran dalam kelas. 3.
Guru sebagai innovator. Sebagai innovator, guru bertanggung jawab melaksanakan inovasi di antaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolab, guru yang memegang peranan utama. Guru bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan-gagasan
baru, baik
terhadap siswa maupun terhadap massyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas. 4.
Guru sebagai kooperatif. Dalam melaksanakan tugasnya guru tidak mungkin bekerja sendirian dan mengandalkan kemampuannya secara individual. Karena itu para guru perlu bekerja sama antar sesama guru dan dengan pekerja-pekerja sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan dan dengan persatuan orang tua mun"d.22
Masih menurut Oemar Hamalik, dalam arti sempit peranan guru antara lain: 1.
Guru sebagai model. Siswa membutuhkan guru sebagai model yang dapat dicontoh dan dijadikan teladan. Karena itu guru harus memiliki kelebihan, baik pengetabuan, keterampilan dan kepribadian.
2.
Guru sebagai perencana. Guru berkewajiban mengembangkan tujuantujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang operasional.
3.
Guru sebagai peramal atau mendiagnosis kemajuan belajar s1swa. Peranan tersebut erat kaitarmya dengan tugas mengevaluasi kemajuan belajar siswa.
4.
Guru sebagai pemimpin. Guru adalab pernimpin dalam kelasnya sekaligus sebagai anggota kelompok-kelompok dari siswa.
22
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
24
5.
Guru sebagai petunjuk jalan kepada sumber-sumber. Guru berkewajiban menyediakan berbagai sumber yang memungkinkan akan memperoleh pengalaman yang kaya. 23
Menurut Sardiman, peranan-peranan guru dalam proses belajar mengajar secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut: 1.
Guru sebagai informator. Sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, study lapangan dan sumber informasi kegiatan akademis maupun umum.
2.
Guru sebagai organisator. Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademis, silabus, workshop, jadwal pelajar dan lain-lain.
3.
Guru sebagai motivator. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.
4.
Guru sebagai pengarah/director. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicitacitakan.
5.
Guru sebagai inisiator. Guru sebagai penetus ide-ide kreatif dalam poses belajar yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.
6.
Guru sebagai transmitter. Dalam kegiatan belajar guru akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.
7.
Guru sebagai fasilitator. Guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, seperti dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang serasi dengan perkembangan siswa sehingga interaksi belajar mengajar menjadi efektif.
8.
Guru sebagai mediator. Dapat diartikan guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan 23
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
25
sebagai
penyedia
media,
bagaimana
cara
memakai
dan
mengorganisasikan penggunaan media. 9.
Guru sebagai evaluator. Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana siswanya berhasil atau tidak.
24
9. Kompetensi-Kompetensi Gnru
Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki seperangkat kemampuan atau kompetensi yang beraneka ragam. Secara garis besar ada empat kompetensi pokok yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu: 1.
Kompetensi pedagogik yakni merupakan kompetensi dengan keilmuan dan kecakapan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.
Kompetensi professional yakni kemampuan dasar yang berkaitan langsung dengan jabatan pekerjaan yang dilakukan. Artinya guru harus terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.
3.
Kompetensi kepribadian yakni merupakan modal dasar bagi guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional, kompetensi ini menuntut guru memiliki kepribadian yang dewasa, mantap, susila, dinamik dan bertanggungjawab. 25
4.
Kompetensi sosial yakni kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Harns dapat saling menghargai, 24
Sardiman A. M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), Ed. I, Cet. JO, h. 144-146 25 Tim Revisi Pedoman PPKT 2008, Buku Pedornan PPKT Faku/tas Tarbiyah VIN Syarif
...
,~
.
-~~--
... ·-
26
saling tenggang rasa, saling tolong menolong dan mampu membela . bersama. 26 k epentmgan Sedangkan menurut Roestiyah NK, bahwa kompetensi dasar guru harus meliputi kemampuan-kemampuan sebagai berikut dan seorang guru harus dapat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Merumuskan tujuan instruksional. Memanfaatkan sumber-sumber materi dan belajar. Mengorganisasi materi pelajaran. Membuat, memilih dan menggunakan media pendidikan dengan tepat. Menguasai, memilih dan melaksanakan metode penyampaian yang tepat untuk pelajaran tertentu. Mengetahui dan menggunakan assesmen siswa. Memanage interaksi belajara mengajar, sehingga efektif dan tidak membosankan bagi siswa. Mengevaluasi dan pengadministrasiannya. Mengembangkan semua kemampuan yang telah dimilikinya ke tingkat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. 27 Pendapat-pendapat para ahli di atas juga didukung oleh pendapat dari
Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Sardiman AM, dan Oemar Hamalik, seperti yang telah penulis paparkan pada Bab. 1 Pendahuluan bahwa di antara sekian banyak kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru di antaranya adalah kompetensi atau kemampuan guru dalam membuat, memilih dan menggunakan media pembelajaran dengan tepat dalam kegiatan belajar mengajar. Secara teoritis semua kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya semua kompetensi tersebut tidak mungkin dapat dipisahkan. Karena semua kompetensi tersebut saling menjalin secara terpadu dalam diri guru propfesional.
26
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 Ayat (3) Butir d 27 Roestiyah NK, Masalah-Masalah I/mu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989),
27
10. Pengertian Ekonomi
Menurut Iskandar Putong, "Ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain,
pengertian
ekonomi
adalah
semua
yang
menyangkut
berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga".
hal-hal
yang
28
Berdasarkan pendapat P.A. Samuelson, Sadono Sukimo dan Mankiw dalam bahasa yang berbeda, "ilmu ekonomi adalah suatu study ilmu pengetahuan tentang bagaimana caranya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menghasilkan berbagai barang dan jasa serta didistribusikan untuk keperluan konsumsi". 29 Menurut Lukman dan Nasarudin, "Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan mengadakan pemilihan diantara berbagai altematif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas atau langka (Scarcity)" 30 baik secara jumlah maupun macam-macamnya sehingga menjadi masalah bagi manusia. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang bmanusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak , bervariasi, tidak terbatas dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Dari pengertian ilmu ekonomi di atas, maka pengertian dari kegiatan ekonomi adalah kegiatan seseorang, masyarakat atau suatu perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa, mengkonsumsi (menggunakan) barang atau jasa, serta mendistribusikan barang atau jasa tersebut. 28
lskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Ed. 2, Cet. I, h. 14 29 lskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Ed. 2, Cet. 1, h. 15 30 Lukman & Indoyama Nasarudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Lembaga .................
<
•
......
-~~-'
~
-
I
C~r ::~~::~"-*-------i
Pci,PU.') ! J\hA'"•.N UT Ll!f'J :S\"/\~iJO J/\!{/\f~~:-rI\ . . ----~---------. ._----"-"*-•"-~~·-'· Secara gans besar, anahs1s utama dalam 1lmu ekonom1 dapat
dibedakan kepada tiga kelompok, yaitu ekonomi diskriptif, ekonomi teori dan
ekonomi terapan Ekonomi Diskriptif (Deskriptive Economics), yaitu ilmu ekonomi yang bersifat mengumpulkan keterangan-keterangan yang faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah. Ekonomi Teori (Economic Theory/Economics Analysis), yang terbagi dalam dua cabang, yaitu: a. Teori Ekonomi Mikro (Micro economics Theory) b. Teori Ekonomi Makro (Macro Economics Theory) Yang tugasnya mencoba menerangkan bekerjanya sistem perekonomian tersebut secara teoritis. Ekonomi Terapan (Applied Economics), yaitu kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan dengan menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerapkan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi diskriptif. 31
1.
2.
3.
B. PENGERTIAN MEDIA Media pembelajaran merupakan perpaduan dari dua kata, yaitu kata "media" dan kata "pembelajaran" yang masing-masing memiliki arti tersendiri. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran maka terlebih dahulu akan dibagi kedalam dua point pembahasan, kemudian baru diuraikan mengenai pengertian kata media dan pengertian kata pembelajaran itu sendiri. Menurut pendapat Arief S. Sadiman dkk, kata "media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan". 32 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Media memiliki beberapa arti, yaitu: I) alat, 2) alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk, 3) yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb), 4) perantara, penghubung". 33
31
Lukman & Indoyama Nasarudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UJN Jakarta Press, 2007), Cet. I, h. 4 32 Arief S. Sadiman (dkk), Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatanya), (Jakarta : PT. Raja Grafmdo Persada, 2007), Ed. I, h. 6 33 _ . _ Tjm !enyu~un Kamus_ Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
29
Roestiyah dalam bukunya Masalah-masalah ilmu keguruan mengatakan "media adalah sarana (prasarana) pengajaran/pendidikan yang fungsinya dapat digunakan untuk membantu tercapainya suatu tujuan. Karena itu media pendidikan berarti sarana (prasarana) yang membantu proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan dapat berhasil dengan baik". 34 Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiyah berarti perantara atau pengantar. AECT (Association for Education and Communication Technology) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedang Olson mendefinisikan medium sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui ransangan indera tertentu, disertai penstrukturan informasi. 35 NEA (National Education Association) mendefinisikan "media sebagai benda yang bisa dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional". 36 Media dapat memiliki banyak sekali arti yang beragam seperti: sebagai alat, sarana, perantara, penerangan, sumber, fasilitas, informasi, objek, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan baik berupa pengetahuan maupun informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Menurut Robert M. Gagne "media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar". Sementara itu Briggs berpendapat "media itu adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar". 37 Depdiknas juga punya pendapat sendiri tentang pengertian media, yaitu "media adalah segala sesuatu yang mengantarkan pesan dari sumber kepada 34
Roestiyah NK, Masalah-Masa/ah I/mu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), Cet. 3, h. 60 35 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. I, Cet. 2, h. 457 36
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Pers, 2006), Cet.l,h.11 37 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan ~-------r--~
______
\FT-'----•--
Tvr--...._•
..-.
,...
•
~
•
,...,..,.._,
~•
•
,
,
30
penerima. Dalam konteks interaksi belajar mengajar guru hams terampil untuk menggunakan atau memanfaatkan baik itu sebagai alat bantu mengajar atau sebagai media pembelajaran".
38
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 39 Dari kesemua pengertian tentang media yang telah penulis paparkan di atas, maka dapat di tarik satu benang merah yaitu bahwa media itu sebagai alat perantara atau alat pengantar pesan dari si pengirim pesan kepada si penerima pesan yang bisa dalam berbagai bentuk dengan satu tujuan yaitu untuk proses penyaluran informasi. Media merupakan semua bentuk bahasa yang dibuat oleh guru baik yang berbentuk verbal maupun yang berbentuk non-verbal (biasanya
dibuat dalam bentuk alat I peraga).
C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN Pembelajaran berasal dari kata belajar, dengan penambahan awalan "pem" dan akhiran "-an". Jadi, sebelum membahas lebih lanjut tentang pembelajaran maka ada baiknya terlebih dahulu dibahas pengertian belajar. Menurut Margaret E. Bell Gredler, "Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap". 40 Setiap manusia pasti pemah mengalami proses belajar, karena belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia dan berlangsung terns menerus tanpa terbatas oleh waktu. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila ia mengalami perubahan dalam dirinya sebagai hasil dari proses
38
Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktorat Tenaga Kependidikan, Interaksi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: 2003), h. 14 39 Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 202), Cet. I, h. 11 . :•~i:i~rg~et_E:.,Bel~ ~re?ler, Be/ajar dan Membelajarkan (terj), (Jakarta: PT RajaGrafindo
31
belajar tersebut. Perubahan tersebut misalnya dari seseorang yang tidak tahu menjadi tahu. Arifin mengatakan pengertian belajar seperti yang dikemukakan oleh Ramayulis dalam bukunya bahwa, "Belajar adalah suatu kegiatan anak didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh pengajar yang berakhir pada kemampuan untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan itu". 41 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses/kegiatan yang dapat menghasilkan suatu perubahan pada si belajar, baik itu berupa pengetahuan, keterampilan, sikap ataupun tingkah laku oleh si belajar sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Perubahan-perubahan pada si belajar yang diakibatkan karena pengalaman tidak harus bersifat relatif tetap (permanen) sehingga perubahan tersebut tidaklah hanya sementara tetapi berlangsung terus menerus. Jadi, belajar adalah suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Akan tetapi ada sebagian orang yang berpendapat dan beranggapan bahwa belajar merupakan semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Pembelajaran hampir memiliki makna yang sama dengan membelajarkan, yang dapat diartikan sebagai proses membuat seseorang menjadi belajar. Berarti dalam pembelajaran terdapat aktifitas guru dan peserta didik yang berinteraksi. Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses dalam mengkoordinirkan sejumlah tujuan, bahan, metode, alat/media, dan penilaian/evaluasi. Sadiman dalam bukunya mengartikan "Pembelajaran (instruction) adalah suatu kegiatan yang menekankan pada proses belajar siswa, sehingga usaha-usaha
33
D. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sering sekali kata media pembelajaran digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu belajar, media komunikasi, media pendidikan, dan lainlain. Seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik, dimana beliau melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut dengan media. Alat bantu belajar/media pembelajaran merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar. 45 Menurut pendapat ini media pembelajaran bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian, meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar. Menurut Harjanto, "dalam arti sempit media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana. Sedangkan dalam arti luas media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana". 46 Media pembelajaran adalah merupakan suatu perantara atau pengantar (baik berupa alat, benda, bahasa maupun personal/manusia, pendapat ini menyatakan bahwa manusia JUga termasuk ke dalam media) yang dapat mempengaruhi orang lain tanpa harus mengadakan kontak langsung dengan si penyampai pesan dengan syarat media pembelajaran digunakan secara efektif dalam proses belajar mengajar yang terencana, sehingga informasi atau pesan yang di sampaikan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik melalui proses komunikasi dan interaksi yang terjadi selama penyampaian pesan.
45 %
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembe/aiaran h. 51 .
H~rt~ntn
•
'
Poro.,,.,,,..n.,,nn.,, p,,.,.r;,,.,;,.... ,...,. /f.,.t,.,,,...,.,,. D~ ......1,.,.. r<:-1-...
"lf\f\.C::'\
r-_.._
34
Yusufhadi Miarso berpendapat babwa, "media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali".
47
Sedangkan W.S. Winkel berpendapat babwa istilab media pembelajaran temyata diartikan dengan berbagai cara. Ada pengarang yang mengartikannya secara luas, yaitu "setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetabuan, keterampilan dan sikap'. Dengan demikian tenaga pengajar, buku pelajaran, dan gedung sekolab menjadi suatu medium pengajaran. Ada pula pengarang yang mengartikan istilab media secara agak sempit, yaitu "alat-alat elaktromekanik yang menjadi perantara antara siswa dengan materi pelajaran". Dengan mengikuti pendapat E. De Corte, disini "media pembelajaran diartikan sebagai suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan instruksional" .48 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, media pembelajaran sebagai suatu alat atau sarana non-personal (bukan manusia) yang dapat dijangkau oleh alat indera (terutama penglihatan dan pendengaran) untuk digunakan dalam interaksi educatif untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Media pembelajaran juga mencakup semua sarana yang digunakan untuk memperlancar proses komunikasi belajar mengajar yang dapat membantu serta merangsang peserta didik di dalam kelas sehingga memudabkan pencapaian tujuan secara optimal. Juga dapat meningkatkan efektifitas serta efisiensi pencapaian tujuan instruksional yang meliputi: media visual, media audio, dan media audio visual, sehingga menimbulkan suatu pengaruh terhadap proses belajar siswa.
47
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. I, Cet. 2, h. 458 48 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang A~,...,. ....... ~··--1,--
r<-'"
A
L
,..n..,.
35
E. FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi.
Proses komunikasi
ini harus diwujudkan melalui kegiatan
penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Yang dimaksud pesan dan informasi itu dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman dan sebagainya. Agar proses komunikasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka seorang guru perlu mengenal tentang fungsi media pembelajaran. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman mengemukakan tentang fungsi-fungsi media pembelajaran pada saat ini, sebagai berikut: 1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa/mahasiswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru/dosen. 2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi kongkrit). 3. Menarik perhatian siswa lebih besar Galannya pelajaran tidak membosankan). 4. Semua indra siswa dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh indra lainnya. 5. Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. 6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. 49
di 1.
2.
3.
4.
49 1f\IV'I\
r<- .. 1
Sedangkan menurut Roestiyah, fungsi-fungsi media pembelajaran antaranya adalah: Fungsi edukatif, artinya dengan media pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh yang baik bagi si belajar tanpa harus mengesampingkan nilai-nilai pendidikan. Fungsi sosial, artinya media pembelajaran juga dapat memperbaiki dan membuat hubungan antar peserta didik dapat menjadi lebih baik, karena mereka belajar menggunakan dan memanfaatkan alat media secara bersama-sama dengan teman mereka. Fungsi Ekonomis, artinya hanya dengan satu macam media pembelajaran dapat bertahan lama serta dapat dinikmati oleh sejumlah peserta didik Fungsi politis, artinya dengan media pembelajaran ini berarti sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sampai di daerah-daerah bahkan sama di tiap-tiap sekolah.sehingga tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan yang berarti antara pelaksanaan di daerah dengan di pusat.
Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, t.
'\A
.-,c
36
5. Fungsi seni/budaya, artinya dengan adanya media pemebelajaran ini beraiti kita bisa mengenalkan bermacain-macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan anak tentang nilai-nilai budaya manusia makin lama makin bartambah. Sebab AVA (Audio Visuil Aid atau a/at bantu 50 pandang dengar) inipun hasil budaya manusia. Yudhi Munadi mengemukakan bahwa "Media pembelajaran hendaknya tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu/peraga atau penggambaran (Illustration), tetapi sekaligus sebagai sandi (Code) untuk mengajak peserta didik atau siswa berfikir tentang sesuatu, mendiskusikannya bersama, berdialog untuk menemukan kesimpulan dan jawaban mereka sendiri". 51 Dengan cara demikian, guru menjadikan sandi tersebut sebagai suatu gambaran yang hidup (Animation) tentang suatu kejadian, gejala atau permasalahan nyata tertentu. Untuk masalah kegunaan media pembelajaran, penulis juga akan mencoba memaparkan beberapa pendapat dari para ahli, di antaranya: Miarso berpendapat bahwa berbagai kajian teoritis maupun empiris menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut: I. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Media dapat melampaui batas ruang kelas. Banyak ha! yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa karena: objek terlalu besar, beberapa objek yang terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang, gerakan-gerakan yang terlalu lamban untuk diamati, gerakangerakan yang terlalu cepat pun sulit untuk ditangkap mata biasa, objek yang terlalu kompleks, bunyi-bunyi yang terlalu halus, dan rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim dan geografi secara umum dapat diamati. Media memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan dan persepsi pada semua peserta didik. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa untuk selalu belajar. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang keinginan untuk belajar. 50
Roestiyah NK. Masa/ah -Masalah !/mu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), Cet. 3, h. 63-64 51 • Yudhi Munadi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Be/ajar, T"\ • ..J-1...+.!f __
Y-1----~'--
T
I,.-,.
•I
~~
•• •••
•
--
•
"
37
8.
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupwi abstrak. 9. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri. 10. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy) dan kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan apa saja yang terdapat dalam lingkungannya. 11. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan dunia sekitar. 52 12. Media dapat membuat guru dan siswa untuk lebih mengekspresikan diri. Menurut Ramayulis, kita dapat mengambil keuntungan atau manfaat dari media pembelajaran sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Menghemat waktu dalam belajar. Menambah kematangan sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa-siswa. Kegiatan belajar mengajar menjadi bertambah dan gembira. Dapat membantu anak didik/siswa yang lemah dalam belajar. 53 Kegunaan media pembelajaran menurut pendapat para ahli diatas dapat kita
simpulkan bahwa media pembelajaran digunakan untuk memberikan kemudalmn bagi guru untuk membantu efektifitas penyampaian materi pelajaran yang akan disampaikan. Penggunaan media pembelajaran yang baik dan benar juga akan menguntungkan siswa, karena siswa akan lebih paham dengan penjelasan guru.
F. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN Di
saat
seorang
guru
memutuskan
untuk
menggunakan
media
pembelajaran, maka guru tersebut memiliki banyak sekali pilihan media yang ingin dipakai/digunakan untuk membantu kegiatan mengajar sekaligus membantu proses belajar bagi siswa-siswanya. Cukup banyak jenis dan bentuk media pembelajaran pada saat ini, mulai dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang sudah sampai yang harus dirancang sendiri oleh para guru. Kalau
dipelajari
literatur
profesional,
temyata
terdapat
beberapa
sistematika pengkategorian media pembelajaran. Menurut Winkel salah satu sistematika yang dapat digunakan ialah: 52
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Tekno/ogi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005), E. I, Cet. 2, h. 459-460 53 n .. ~ ...... 1:~
T1---··
n __ _,~_,,,
38
1. Media visual yang tidak menggunakan proyeksi, misalnya papan tulis, buku pelajaran, papan yang dapat ditempeli gambaran dan tulisan (display board), dan poster. 2. Media visual yang menggunakan proyeksi, misalnya film dan OHP. 3. Media auditif, seperti gramofon, kaset musik, dan siaran radio. _ 4 4. Media kombinasi visual-auditif, seperti televisi dan rekaman handycam .' Sedangkan
Fathurralunan
dan
Sutikno
mengklasifikasikan
media
pembelajaran dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti: 1. Dilihat dari jenisnya: a. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suaru saja, seperti radio, cassette recorder, dan piringan hitam. b. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ada yang menampilkan gambar atau simbol yang tidak bergerak seperti foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. c. Media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media audio visual terdiri atas: media audio visual diam, media audio visual gerak, media audio visual murni, dan media audio visual tidak murni. 2. Dilihat dari daya liputnya: a. Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap. 3. Dilihat dari bahan pembuatannya: a. Media sederhana adalah media yang bahan dasamya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah, penggunaannya mudah. b. Media kompleks adalah media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal. 55 Menurut pendapat Harjanto, ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran: I. Media dua dimensi atau disebut juga dengan media gratis, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contohnya: 54
W. S. Winkel, Psikologi Pengqjaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang disempurnakan, Cet. 4, h. 287 55 Pupuh Fathurrahman & M. _Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Mela/ui
39
2.
3. 4.
gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, pster, kartun, komik dan lain-lain. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, modi susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film dan penggunaan OHP. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran. 56
Menurut Sardiman, alat-alat pengajaran sebagai media komunikasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu: 1. Alat-alat yang merupakan benda sebenarnya yang memberikan pengalaman langsung dan nyata. Contoh: berkarya wisata langsung ke candi borobudul. 2. Alat-alat yang merupakan benda pengganti yang seringkali dalam bentuk tiruan dari benda sebenarnya, ini memberikan pengalaman buatan atau tidak langsung. Contoh: replika candi borobudul. 3. Bahasa baik lisan maupun tulisan memberikan pengalaman melalui bahasa. 57 Berdasarkan uraian di atas dari berbagai jenis, bentuk dan karakteristik media pembelajaran yang ada, maka sepatutnyalah para guru untuk lebih hati-hati dalam mempertimbangkan dan memilih media mana yang dianggap tepat dan cocok untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, demi menunjang pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
G. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Dalam pemilihan media pembelajaran terlebih dahulu seorang guru dihadapkan pada masalah memilih media yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang hedak disampaikan, sesuai dengan kondisi siswa, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk itulah dalam memilih media pembelajaran tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti prosedur-prosedur tertentu. Adapun prinsip-prinsip dalam pemilihan media seperi yang dikemukakan oleh Nana Sudjana, sebagai berikut:
56
H . arJanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), Cet. 4. h. 237-
238 51 Pl'>rc.;irl~
Sardiman, A. M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakata: PT Raja Grafindo
')l)f\1:\ RA
1
r'o.+
11\ t.. ,,f\c
40
I.
2.
3.
4.
Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pe!ajaran yang diajarkan. Menetapkan atau mempertimbangkan subjek dengan tepat. Artinya, perlu dipertimbangkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik. Menyajikan media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus sesuai dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan . • 58 s1tuas1 yang tepat.
Dalam pemilihan media ini berlaku prinsip selection by rejection yaitu guru hanya memilih media pembelajaran yang bermanfaat dan tidak memilih media yang tidak sesuai. Disamping itu, alasan lain memilih media harus memperhatikan segi ekonomi dan hambatan-hambatan praktis yang mungkin dihadapi oleh siswa dan guru, juga menjadi dasar pertimbangan. Faktor lainnya adalah faktor efektivitas komunikasi dalam kaitannya dengan siswa, bahan pelajaran, dan tujuan yang hendak dicapai, merupakan dasar pertimbangan yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran. Faktor yang terakhir adalah pemilihan waktu, tempat dan situasi yang tepat untuk menggunakan media pembelajaran. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pembelajaran, yakni sebagai berikut: I. Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat di gunakan dalam proses pengajaran, pendekatan ini sudah tentu membutuhkan banyak biaya untuk membelinya lagi pula belum tentu media itu cocok buat penyampaian bahan pelajaran dan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. 2. Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah di rencanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang telah di sampaikan. 59 Berdasarkan kedua pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang kedualah yang paling banyak digunakan oleh para guru-guru. 58
Pupuh Fathurrahman & M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/a/ui Penanamin Ko~sep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2007) cet. 1, h. 68-69 5 Har3anto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), Cet. 4, h. 247?4R
41
Yakni pendekatan dengan mempertimbangkan bahan pelajaran yang akan disampaikan serta kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Kerelevanan terhadap kedua hal tersebut menjadi dasar pertimbangan apakah suatu media akan dipilih atau tidak dipilih.
H. URGENSI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, "urgensi berasal dari kata urgen yang berarti mendesak sekali pelaksanaannya, sangat penting (gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera). Sedangkan urgensi berarti keharusan yang mendesak, dan hal yang sangat penting". Penggunaan media pembelajaran
60
dalam
proses
belajar mengaJar
mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut: 1.
Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki SISWa.
2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
Media dapat mengatasi ruang kelas. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan, sehingga siswa dapat belajar langsung dari lingkungan di sekitarnya. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak. 61 Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah dengan keberhasilan dalam pendidikan. Guru merupakan penentu keberhasilan pembangunan pendidikan. Guru dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itulah guru juga dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan pandangan yang luas. Dengan demikian guru harus professional dalam merencanakan proses belajar mengajar. 60
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Ed. 3, Cet. 2, h. 1252 61 Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pembe/ajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), r""t 1 h 11_1.:;:
42
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi yang terjadi antara guru dengan siswanya untuk saling bertukar fikiran, juga untuk mengembangkan ide dan pengetahuan. Akan tetapi tidak selalu proses komunikasi tersebut berjalan dengan lancar dan berjalan sebagaimana mestinya. Karena sering sekali
timbul
hambatan-hambatan
atau
rintangan-rintanagan
dalam
berkomunikasi. Seperti verbalisme, perhatian yang bercabang, kekacauan penafsiran, tidak adanya tanggapan, kurang perhatian, keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu, serta sifat pasif anak didik. Pada sekolah-sekolah sering sekali siswa-siswa hanya mendengarkan ucapan
guru,
mengetahui
mengulang kembali dan menghafalkannya.
pengertian
yang
sebenarnya,
sehingga
verbalisme, yaitu "tahu kata tetapi tidak tahu arti".
sering
Mereka tidak menimbulkan
Verbalisme bukan untuk
menambah kemampuan berfikir siswa-siswa melainkan menghalangi proses berfikir siswa. Dalam suasana merajalelanya verbalisme, maka dianjurkanlah pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang cukup, efektif dan efisien. Suatu media pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Sedangkan media pembelajaran yang efisien apabila dapat memiliki daya guna ditinjau dari segi cara penggunaannya, waktu dan tempat. Jadi penggunaan media tersebut harus mudah, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas, dan tempat yang dibutuhkan tidak terlalu luas.
BABlll METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari tujuan operasional penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, proses pelaksanaan penelitian, dan teknik analisis data.
A. TUJUAN OPERASIONAL PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui bagaimana persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas, yang meliputi pemahaman guru terhadap media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, kapankah guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, dan alas an para guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dengan melakukan study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.
B. TEMPATDANWAKTUPENELITIAN Penelitian ini mengambil lokasi di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang, yang beralamat di JI. H. Abd Gani No. 135 Ciputat Tangerang. Alasan penulis memilih yayasan tersebut sebagai lokasi penelitian karena yayasan tersebut memenuhi persyaratan penelitian yaitu mempunyai dan mencukupi target
44
minimal enam orang guru ekonomi sebagai responden yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan baik SMP, SMA dan SMK. Selain alasan di atas, alasan lain penulis melakukan penelitian di yayasan tersebut karena tempatnya mudab dijangkau dan dekat dengan tempat tinggal penulis, sehingga tepat untuk dijadikan lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu selama kegiatan PPKT
dimulai dari bulan Maret 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.
penelitian ini juga dilaksanakan dalam dua tabap, tabap pertama penulis melakukan observasi secara kontinyu pada saat responden mengajar, selanjutnya tabap kedua penulis mengambil data dengan cara melakukan wawancara personal terhadap responden.
C. METODE PENELITIAN
Secara garis besar metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini ada dua. Hal ini penulis lakukan untuk memperoleh data yang lebih valid dan akurat, kedua metode tersebut adalab : 1. Metode penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian kepustakaan dipergunakan untuk menelaab buku-buku yang dibutuhkan dan berhubungan dengan penulisan skripsi ini serta yang berkaitan dengan judul sebagai landasan teori., 2. Metode penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan dipergunakan untuk mengambil data yang menjadi obyek penelitian, dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalab Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang. Sedangkan untuk metode penelitian di lapangan yang penulis lakukan menggunakan metode kualitatif yang didasari oleh keinginan untuk memabami pengalaman pribadi dan mendengarkan suara-suara guru-guru ekonomi yang mengajar di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang. Pengertian penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller adalab "suatu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan dan secara
45
prosedur penelitian menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya diamati".
1
Sedangkan untuk metode penulisan atau penyajian data yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah metode study kasus. Study kasus merupakan suatu penelitian yang berupa uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti study kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode seperti wawancara (riwayat hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, survey, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. 2 Sebagai suatu metode kualitatif, study kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa keistimewaan study kasus meliputi hal-hal berikut: I . Study kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti. 2. Study kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. 3. Study kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dengan responden. 4. Study kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trust worthiness). 5. Study kasus memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas. 6. Study kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut. 3 D. SUBJEK PENELITIAN
Farkhan menyatakan bahwa "sampel merupakan sebagian dari populasi atau wakil dari populasi yag diteliti, sampel-sampel ini memiliki ciri-ciri yang umum yang dimiliki oleh populasi". 4
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kua/itatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), Cet. 8, h. 3 2 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru I/mu Komunikasi dan I/mu Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3, h. 201 3 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Barn I/mu Komunikasi dan I/mu Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3, h. 201-202 4 M. Farkhan, Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra, (Jakarta: Cella Jakarta, 2007),
46
Dalam penelitian kualitatif sampel tidak diambil secara acak, akan tetapi justru dipilih mengikuti kriteria tertentu. Dengan demikian, peneliti telah menetapkan kriteria penentuan subjek penelitian sebagai berikut: 1.
Guru-guru yang mengajar pada mata pelajaran ekonomi. Baik yang mengajar pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2.
Guru-guru tersebut mengajar di tempat yang sama yaitu di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang. Penulis menentukan subjek penelitian berdasarkan bimbingan dan arahan
dari Dosen Pembimbing skripsi, yaitu untuk penelitian skripsi ini setidaknya subjek penelitian berjumlah adalah enam (6) responden. Subjek dalam penelitian ini enam responden yang terddiri dari dua (2) guru ekonomi laki-laki dan empat (4) guru ekonomi perempuan. Keenam responden tersebut mempunyai beberapa kesamaan, yaitu sama-sama mengajar mata pelajaran ekonomi dan sama-sama tugas kerja di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang. Keenam responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut. Dua orang mengajar mata pelajaran ekonomi di SMP, tiga orang mengajar mata pelajaran ekonomi di SMA, dan satu orang mengajar mata pelajaran ekonomi di SMK. Setelah menentukan subjek penelitian, maka langkah penulis selanjutnya dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi berskala terhadap proses belajar mengajar yang di lakukan para guru tersebut. Kemudian berdasarkan observasi tersebut baru dilakukan wawancara personal terhadap keenam responden. Wawancara yang penulis lakukan terlebih dahulu sudah mendapat persetujuan dari semua responden dan mereka juga diberitahu sebelum wawancara berlangsung bahwa hasil wawancara tersebut hanya dipergunakan untuk kepentingan penulisan skripsi. Untuk melengkapi data penelitian ini selain responden seperti yang dipaparkan di atas, penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah.
47
Mereka adalah Kepala Sekolah SMP Dua Mei dan Kepala Sekolah SMA Dua Mei.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DAT A
Teknik pengumpulan data merupakan hasil temuan dalam penelitian berupa fakta. Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknik yang tepat dan relevan dengan jenis data yang dicari. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut:
I.
Observasi Observasi merupakan cara mengambil data dengan cara menggunakan mata tanpa ada pertolongan dari alat standar lain untuk keperluan tertentu. 5 Dengan observasi data dikumpulkan dengan mengamati langsung terhadap subjek penelitian, peneliti secara terus-menerus melakukan pengamatan atas perilaku responden. Peneliti melakukan observasi terhadap situasi keseharian dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
2.
Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee). 6 Jadi, wawancara merupakan suatu metode penelitian yang paling sosialis dari semua metode-metode pengumpulan data. Ini karena bentuknya yang berasal dari interaksi verbal antara peneliti dengan responden. Cara yang paling baik untuk mengetahui atau menentukan mengapa seseorang bertingkah laku adalah dengan menanyakannya secara langsung (atau biasa di sebut juga dengan wawancara langsung responden).
3.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan bahan penting dalam penelitian kualitatif yang menelaah dokumen historis dan sumber-sumber sekunder lainnya yang
5 6
M. Nazir, Metode Pene/itian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet. 3, h. 212 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: Rineka
48
menjelaskan tentang aspek situasi tersebut/tertentu. 7 Teknik ini berfungsi untuk mengambil data tentang keadaan guru dengan siswa, sarana dan prasarana, dan latar belakang pendidikan guru dengan cara melihat dokumen yang telah ada dan tercatat di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.
4.
Study kepustakaan Selain ketiga teknik pengumpulan data di atas, peneliti juga menggunakan dan membaca literatur-literatur baik berupa buku-buku, majalah, surat kabar dan media internet sebagai pencari data yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian.
F. INSTRUMEN PENELITIAN Daftar pertanyaan terstruktur dipakai sebagai alat pengumpul data utama. Penulis memutuskan melakukan wawancara secara langsung atau face to face agar informasi yang disampaikan responden dapat tergali. Selain itu, penulis juga dapat melihat ekspresi dan tindakan responden ketika menanggapi pertanyaan. Daftar pertanyaan yang ditulis secara garis besar juga dipakai untuk mengumpulkan data pendukung. Akhimya, hasil wawancara dengan responden baik berupa data utama maupun data pendukung di rekam dengan tape recorder.
G. PROSES PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini mulai dilaksanakan secara intensif sepanjang semester delapan pada tahun 2008, tetapi proposal penelitian telah dibuat sejak semester tujuh. Pengambilan data dilakukan selama bulan Maret 2008 sampai bulan Agustus 2008. kebetulan penulis rnemperoleh akses yang lebih mudah untuk mengambil data karena sebelurnnya penulis telah rnelaksanakan kegiatan PPKT di Yayasan pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang selama empat bulan dari Februari 2008 sampai Mei 2008 , dalam rangka rnernenuhi kegiatan akhir pada Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan. 7
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Barn llmu Komunikasi
49
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, penulis melakukan konsultasi dengan Guru Pamong PPKT yang kebetulan juga seorang guru ekonomi. Kemudian penulis juga melakukan uji coba wawancara dengan salah satu guru ekonomi sekaligus perkenalan dengan gurur-guru ekonomi yang lain dan meminta kesediaan mereka untuk diwawancarai. Dalam mengumpulkan data baik data utama maupun data pendukung, penulis mengalami beberapa kendala. Karena responden-responden tersebut sedang sibuk mempersiapkan silabus dan keperluan lain untuk mengajar, ha! ini wajar karena pada saat tersebut adalah tahun ajaran baru. Hal tersebut menyebabkan penulis kesulitan mendapatkan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara. Bahkan pemah beberapa kali wawancara gaga! karena responden yang
bersangkutan punya kesibukan
mendadak,
padahal
beberapa hari
sebelumnya penulis sudah melakukan kesepakatan dengan responden. Penulis juga harus melakukan beberapa kali konfirmasi dengan responden kapan mereka mempunyai waktu yang tepat dan pasti untuk melakukan wawancara. Data utama dikumpulkan mulai pada tanggal 22 Juli 2008 di sekolah dengan mewawancarai seorang responden yang mengajar ddi SMA Dua Mei. Wawancara dilakukan di ruang guru pada jam istirahat, ruangan ini dipilih karena cukup memberikan kenyamanan danprivacy. Wawancara selanjutnya dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008. Secara keseluruhan pengumpulan data utama dilakukan dari tanggal 22 Juli 2008 sampai tanggal 4 Agustus 2008 terhadap enam guru ekonomi yang kemudian dapat dikategorikan sebagai responden. Sedangkan pengumpulan data pendukung dilakukan pada tanggal 26 Juli 2008 dengan mewawancarai Kepala Sekolah SMP Dua Mei dan Kepala Sekolah SMA Dua Mei.
H. TEKNIKANALISIS DATA Beberapa langkah diambil untuk menggambarkan teknik menganalisis data. Pertama, basil wawancara yang merupakan data pendukung dan data utama ditranskipkan.
Kemudian, transkip wawancara tersebut diseleksi,
diteliti,
50
memudahkan proses pengklasifikasian. Selanjutnya, hasil kategorisasi dan analisa tadi dideskripsikan, diterjemahkan dan dianalisa untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Terakhir, berdasarkan hasil terjemahan dan analisis data maka dirumuskan rekomendasi bagaimanakah persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas.
BABIV HASIL PENELITIAN
A. KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Seperti yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya di Bab: III bahwa dalam penelitian ini penulis mengamati kegiatan belajar mengajar enam orang guru ekonomi dari berbagai jenjang pendidikan di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang, jadi dalam penelitian ini ada enam responden. Seperti kesepakatan antara penulis dengan para responden dan juga melihat etika dalam penelitian, maka informasi mengenai responden disamarkan dengan menggunakan nama samaran, sebagai berikut:
Tabel 1: Karakteristik Subjek Penelitian NO
NAMA
JEN JS
UMUR
KELAMIN
LATAR
MATA
LAMA
BELAKANG
PELAJARAN
MENGAJAR
PENDIDIKAN
YANG DI AMPU
I
2
3
4
Pu spa
Riyath
Faiyath
Bunga
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
40 thn
32 thn
44 thn
36 thn
SI Jurusan Sejarah
Ekonomi,
IKJP Kediri
IPS/Sejarah
SI Jurusan
Ekonorni, !PS
Ekonorni UMJ
Terpadu
S2 SDM Univ.
Ekonomi
Krisna Dwipayana
Akuntansi
SI Pendidikan !PS
Ekonomi
!KIP Padang
17 Tahun
4 Tahun
26 Tahun
IOTahun
52
5
Della
Perempuan
35 thn
SI Jurusan
Ekonomi
Ekonomi iKIP
Akuntansi
IO Tahun
Rawamangun
6
Shanti
Perempuan
28 thn
SI Pendidikan
Ekonomi, JPS
Ekonomi IKIPN
Terpadu, MPHP
Semarang
Negosiasi
5 Tahun
Puspa adalah seorang Guru Ekonomi di SMP Dua Mei Ciputat
Tangerang, Lahir pada tanggal 2 September 1968, jadi sekarang berumur 40 tahun, Berasal dari daerah Kediri. Beliau lulusan S, 1 Jurusan Sejarah di IKIP Kediri pada tahun 199L Pertama sekali mengajar pada tahun 1991, jadi sampai sekarang sudah mengajar selama 17 tahun, Di SMP Dua Mei selain mengajar Mata Pelajaran Ekonomi, beliau juga mengajar pelajaran IPS/Sejarah, Selain mengajar di SMP Dua Mei, beliau juga Kepala Sekolah di SMK Muhammad Tharnrin Situ Gintung. Selama pembelajaran Ekonomi berlangsung beliau adalah salah satu guru/responden yang menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, Riyath adalah seorang Guru Ekonomi di SMA Dua Mei Ciputat
Tangerang, Lahir pada tanggal 14 Desember 1976 dan sekarang berurnur 32 tahun, Beliau berasal dari daerah Tasikmalaya, Beliau lulusan S, 1 Jurusan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pertama sekali mengajar pada tahun 2004 dan sampai sekarang sudah mengajar selama 4 tahun. Selain mengajar Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Dua Mei, juga mengajar pelajaran IPS Terpadu di SMP Dua Mei. Beliau cuma mengajar di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang. Beliau salah satu responden yang menggunakan media pembelajaran, Faiyath adalah seorang Guru Ekonomi di SMA Dua Mei Ciputat
Tangerang. Lahir pada tanggal 2 Juni 1964 dan sekarang sudah berurnur 44 tahun. Berasal dari daerah Yogyakarta, Pendidikan terakhir S,2 Sumber Daya Manusia di Universitas Krisna Dwipayana Pondok Gede Jakarta Timur, Pertama sekali mengajar pada tahun 1982 jadi sampai sekarang sudah mengajar selama 26 tahun. Di SMA Dua Mei beliau cuma mengajar pelajaran Ekonomi Akuntansi. Beliau juga menjadi dosen STPT Trisakti, STIE Gotong Royong Blok, A Jakarta Selatan,
53
STKIP Purnama, dan di UNISAT Cengkareng. Beliau juga responden yang menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Bunga adalah seorang Guru Ekonomi di SMP Dua Mei Ciputat
Tangerang. Lahir pada tahun 1972 dan sekarang berumur 36 tahun. Beliau berasal dari daerah Padang. Pendidikan terakbir S. l Pendidikan IPS IKIP Padang. Pertama sekali mengajar tahun 1998 dan sudah mengajar selama 10 tahun. Di SMP Dua mei cuma mengajar pelajaran Ekonomi. Selain itu beliau juga mengajar di SMP 239 Jakarta Barat. Beliau salah satu responden yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Della adalah Guru Ekonomi di SMA Dua Mei Ciputat Tangerang. Lahir
pada tahun 1973 dan berumur 35 tahun. Berasal dari daerah Jakarta. Pendidikan terakhir S.l IKIP Rawamangun. Pertama sekali mengajar pada tahun 1998 dan sampai sekarang sudah mengajar selama 10 tahun. Cuma mengajar mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di SMA Dua Mei. Selain itu beliau juga mengajar di SD Grogol Jakarta Barat. Dalam proses belajar mengajar beliau salah satu responden yang tidak menggunakan media pembelajaran. Shanty adalah Guru Ekonomi di SMK Dua Mei Ciputat Tangerang. Lahir
pada tanggal 17 Januari 1980 dan sekarang berumur 28 tahun. Berasal dari daerah Banjar Negara Jawa Tengah. Pendidikan terakhir S. l Pendidikan Ekonomi IKIPN Semarang. Pertama sekali mengajar pada tahun 2003 dan sekarang sudah 5 tahun beliau mengajar. Di SMK Dua Mei beliau mengajar pelajaran ekonomi, IPS Terpadu (kelas 1 dan 2), pelajaran Negosiasi dan MPHP (Mata Pelajaran Hutang Piutang). Beliaujuga mengajar di SMK Sumber Daya Manusia di Warung Buncit. Beliau adalah responden ketiga yang tidak menggunakan media pembelajaran. Untuk melengkapi data penelitian ini, selain responden seperti yang dipaparkan di atas. Penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah. Mereka adalah Kepala Sekolah SMP Dua Mei dan Kepala Sekolah SMA Dua Mei. Hasil wawancara dengan kedua kepala sekolah tersebut akan penulis gunakan sebagai data pendukung terhadap data utama. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dalam penelitian ini terdapat enam responden yang menjadi subjek penelitian sebagai data utama. Keenam responden
54
tersebut terdiri dari tiga responden yang menggunakan media pembelajaran dan tiga responden yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengaJar. Data yang berimbang tersebut merupakan suatu kebetulan dan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Artinya, penulis memilih responden karena mereka mengajar mata pelajaran ekonomi di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang, terlepas dari mereka menggunakan mediapembelajaran atau tidak dalam proses belajar mengajar.
B. PEMAHAMAN GURU TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN
Pengetahuan seorang guru sangat berpengaruh besar dalam menjadikan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Keprofesional seorang guru juga dipengaruhi oleh seberapa kaya pengetahuan guru tersebut.
Sedangkan
pengetahuan yang penulis maksudkan dalam penelitian ini meliputi pengetahuan seorang guru tentang media pembelajaran. Baik itu mengenai manfaat dan fungsifungsi media pembelajaran, klasifikasi atau jenis-jenis media pembelajaran, maupun bagaimana cara mengoperasikan suatu media pembelajaran dan bagaimana cara membuat media-media yang sederhana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar apabila di sekolah tidak tersedia media pembelajaran yang dibutuhkan. Pengetahuan para guru ekonomi di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang atau pengetahuan para responden mengenai media pembelajaran cukup memadai. Hal tersebut terbukti pada saat wawancara, penulis mengajukan pertanyaan kepada para responden, apakah mereka mencantumkan media pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)?, dalam bahasa yang berbeda bahkan bisa dibilang hampir sama mereka menjawab: "Ya, saya mencantumkan media pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)". Begitu juga dengan metode belajar yang digunakan para responden dalam pembelajaran ekonomi sangatlah beragam atau menggunakan berbagai macam metode, di antaranya ada yang memakai metode ceramah. tanva iawab. diskusi.
55
simulasi, pelaku peran/sosiodrama, demonstrasi, dan penugasan. Penggunaan bermacam-macam metode dibutuhkan karena dalam proses belajar mengajar tidak mungkin cukup dengan satu metode saja, ha! ini untuk menghindari terjadinya kejenuhan pada siswa. Untuk memperkaya pengetahuan guru dibidang media pembelajaran, dari pihak sekolah atau yayasan sendiri juga mengadakan pembekalan dan pelatihan khusus bagi para guru untuk menambah wawasan pengembangan media pembelajaran. Berikut pemyataan Kepala Sekolah SMP Dua Mei dalam menanggapi pertanyaan diatas: "Sekolah sudah pemah mengadakan pelatihan khusus/workshop mengenai pengembangan media pembelajaran. Di antaranya mengadakan pelatihan ITC atau pelatihan computer bagi seluruh guru". "Sekolah juga sudah melakukan kerja sama dengan Pustekkom berkaitan dengan masalah pemanfaatan media pembelajaran dan kerja sama dengan badan lainnya". Jawab Kepala Sekolah SMA Dua Mei. Selain melakukan kerja sama, pihak sekolah juga membeli product-product dari Pustekkom. Penulis juga mengajukan pertanyaan kepada kedua kepala sekolah tentang bagaimana upaya-upaya sekolah mengenai penyediaan media pembelajaran. Berikut pemyataan kedua kepala sekolah:
Kepala Sekolah SMP: "Upaya sekolah dalam menyediakan media pembelajaran yaitu: membeli media sesuai dengan anggaran RAPBS, meminta bantuan kepada dewan terkait/pengurus yayasan, dan membuat sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran".
Kepala
Sekolah SMA:
"Upaya-upaya sekolah dalam
melengkapi
dan
menyediakan media pembelajaran tetap kita usahakan, namun terbatas oleh dana dan wewenang yang ada di yayasan". Jadi, sangat jelas sekali kalau pihak sekolah atau yayasan sudah mengupayakan berbagai cara untuk menambah wawasan dan pengetahuan guruguru mengenai media pembelajaran. Setelah semua pengetahuan yang didapat, sekarang semuanya tergantung dari guru-guru tersebut untuk mengaplikasikan
56
pengetahuannya terkait dengan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Pada dasarnya semua responden memahami dan mengetahui bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar lebih banyak bermanfaat bagi diri siswa, selain juga untuk membantu guru dalam menyampaikan materi-materi pelajaran kepada siswa. Dalam bahasa yang berbeda para responden menyatakan bahwa manfaatmanfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, adalah: 1. Mempermudah dan mempercepat siswa dalam memahami dan mengerti materi pelajaran yang sedang diajarkan. 2. Mempermudah siswa dalam mengingat materi yang disampaikan. 3. Mempermudah siswa dalam mencerna materi-materi pelajaran. 4. Memudahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 5. Memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa lebih mudah mengerti dan mempercepat dalam pembelajaran. Berbeda dengan lima responden lainnya, salah seorang responden yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menyatakan: "Manfaat media pembelajaran untuk membantu dan mempermudah guru dalam kegiatan belajar mengajar dan mempermudah dalam penyampaian materi yang akan diajarkan". Manfaat serta kegunaan media pembelajaran hendaklah berpusat pada siswa sehingga dapat memberikan keuntungan bagi siswa karena siswa akan lebih mudah memahami penjelasan guru. Selain itu media pembelajaran juga dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk membantu efektifitas penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Setelah mengetahui manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, maka sangat jelas sekali kalau media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi. Para responden masih dalam bahasa yang berbeda menyatakan bahwa mereka mampu menggunakan dan memanfaatkan secara efektif media pembelajaran yang tersedia di sekolah. Mereka tidak pemah mengalami kesulitan
57
dalam mengoperasikan media, karena sebelwnnya alat peraga atau media tersebut dicoba dahulu sebagai latihan sebelwn masuk ke kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu para responden juga mencoba untuk membuat sendiri media pembelajaran yang sederhana untuk membantu proses belajar mengajar, seperti: slide, gambar-gambar, karton, membuat kliping/makalah dari koran dan majalah. Para responden berusaha sekreatif mungkin dalam mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan belajar mengajar, dan berusaha meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan guru di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang tentang media pembelajaran sangat memadai bahkan bisa dibilang cukup memadai. Mulai dari usaha sekolah maupun yayasan dalam memperkaya pengetahuan guru dibidang media pembelajaran, sampai inisiatif guru-guru itu sendiri untuk mengoperasikan dan membuat media pembelajaran yang sederhana.
C. KAPAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Sardiman (lihat Bab: II halaman 26-27), salah satu peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah peranan guru sebagai mediator, artinya guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar mengajar. Mediator disini juga dapat diartikan sebagai penyedia media pembelajaran, guru berkewajiban untuk menghadirkan media pembelajaran ke dalam kelas selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru juga mengaplikasikan bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media. Bila perlu guru membuat sendiri media pembelajaran yang sederhana apabila di sekolah tidak tersedia media yang dibutuhkan. 8 Penggunaan media pembelajaran tidak bisa sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam penggunaan media pembelajaran juga ada beberapa ha! yang menjadi pertimbangan, seperti 8
Sardi!Ilan A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
58
jawaban salab seorang responden: "Pertimbangan-pertimbangan saya agar siswa mudab dalam memabami dan menangkap materi pelajaran yang disampaikan, selain itu kepraktisan dan harga ekonomis media juga harus menjadi pertimbangan". Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah/yayasan untuk membantu dan menunjang guru dalam menggunakan media pembelajaran, di antaranya: spidol, buku-buku sumber, OHP, infocus, laboratorium, video, koran dan majalab. Setelab tersedianya fasilitas berupa media pembelajaran, maka perlu kesadaran dari diri guru itu sendiri untuk memanfaatkan media. Adapun media pembelajaran yang digunakan para responden sangatlab bervariasi atau bisa disebut multimedia. Menurut pendapat salab seorang responden: "V ariasi penggunaan media dibutuhkan agar siswa tidak merasa jenuh dalam proses belajar". Alasan lain supaya siswa tidak merasa bosan dan suntuk, karena biasanya siswa juga prates kalau media yang digunakan itu-itu saja. Media pembelajaran yang digunakan di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang oleh para responden di antaranya media gambar, foto kondisi pasar, OHP, uang, proposal daftar harga barang dagang, majalab, koran, infocus dan video. Berdasarkan media-media pembelajaran yang penulis sebutkan di atas dapat diketabui babwa media pembelajaran yang terdapat di sekolah/yayasan sudab cukup memadai, adapun media pembelajaran yang tersedia di antaranya ruang komputer, televisi dan DVD untuk memutar film-film pendek tentang pendidikan, dan infocus. Sedangkan untuk media pembelajaran yang bersifat sederhana atau media yang dibuat oleh guru sendiri untuk mendukung proses belajar mengajar karena di sekolah/yayasan tidak tersedia media yang dibutuhkan. Di antaranya ada transparansi yang diproyeksikan dengan OHP, dan kartu-kartu berwarna yang berisi pemyataan-pemyataan yang benar dan salab, kemudian siswa diminta untuk menganalisis apakab kartu yang ada di tangan mereka berisi pemyataan yang benar atau salab.
59
Kemudian
yang
menjadi
pertanyaan
besar
adalah:
Kapan
guru
menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Penulis berusaha mengutip jawaban dari ketiga responden yang menggunakan media pembelajaran. Puspa: "Saya menggunakan media pembelajaran pada saat materi pelajaran itu
sendiri membutubkan media pembelajaran untuk lebih memperjelas isi dari materi".
Riyath: "Saya menggunakan media pembelajaran kalau ada materi yang harus
manggunakan alat peraga". Faiyath: "Saya menggunakan media pembelajaran tidak pada semua materi
pelajaran, tetapi pada materi-materi tertentu saja yang saya anggap susah dipahami siswa apabila saya tidak menggunakan media pembelajaran". Dari jawaban-jawaban para responden bahwa tidak semua materi pelajaran membutubkan dan dapat digunakan media pembelajaran, tetapi guru harus menganalisis sendiri dan memilah-milah materi pelajaran manakah yang sangat urgen penggunaan media pembelajaran. Para responden tidak selalu menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang akan disampaikan dan disesuaikan juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah penggunaan media pembelajaran, sejauh manakah pengaruh penggunaan media tersebut terhadap motivasi dan partisipasi siswa? Media pembelajaran memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap motivasi dan partisipasi siswa dalam belajar. Pada pembelajaran yang menggunakan media siswa/i sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, siswa lebih tertarik dan lebih bersemangat, siswa juga lebih berminat dalam belajar dan memberikan banyak tanggapan. Sedangkan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran siswa/i cenderung pasif. Dari uraian-uraian di atas, guru menggunakan media pembelajaran pada materi-materi pelajaran tertentu saja jadi tidak pada semua materi pelajaran. Penggunaan media oembelaiaran daoat memberikan oerniaruh van!! oositif
60
terhadap kegiatan belajar mengajar siswa karena siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Sebaliknya siswa akan cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran.
D. ALASAN GURU TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN Adakalanya
pembelajaran
yang
dilakukan
para
responden
tanpa
menggunakan media pembelajaran sebagai perantara atau alat bantu dalam mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan belajar mengajar. Pada pembahasan sebelumnya di point C penulis menyatakan bahwa terdapat tiga orang responden yang menggunakan media pembelajaran, maka pada point D ini merupakan pembahasan tentang alasan-alasan yang dikemukakan oleh tiga orang responden lagi yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Menurut persepsi dua orang kepala sekolah yang penulis wawancarai sebagai data pendukung, kesadaran para guru dalam menggunakan media pembelajaran cukup rendah, karena mungkin terbatasnya waktu pengaturan dan belum lengkapnya sarana yang ada. Berikut pemyataan salah seorang kepala sekolah: "Kesadaran guru-guru masih rendah dalam menggunakan media pembelajaran, hanya ada beberapa guru saja yang sering menggunakan media pembelajaran. Contohnya: guru olah raga, IPA, agama dan matematika". Keabsenan
para
guru
dalam
menggunakan
media
pembelajaran
dikarenakan sampai saat ini belum ada sanksi yang tegas dari pihak sekolah terutama dari kepala sekolah sendiri terhadap guru yang tidak menggunakan media, yang ada hanya berupa teguran atau peringatan saja agar guru yang bersangkutan menggunakan media pembelajaran terutama untuk materi-materi tertentu yang sangat esensial agar siswa lebih termotivasi. Namun demikian himbauan untuk guru agar menggunakan media pembelajaran selalu ditekankan. Dukungan yang diberikan kepala sekolah terhadap para guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah dengan mengadakan rapat dan menyampaikan arti pentingnya memakai media agar materi-materi pelaiaran lebih mudah dan lebih menarik ba!!i siswa. Sehiin itn
61
kepala sekolah juga menyarankan kepada guru yang bersangkutan agar sarana untuk mendukung pembelajaran yang ada dapat digunakan, atau membuat sendiri dengan bahan yang murah dan barang yang tidak terpakai lagi dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatannya sebagi salah satu tugas prakarya. Walaupun sudah sangatjelas bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar antara
pembelajaran
yang
menggunakan
media
pembelajaran
dengan
pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran. Namun pada kenyataannya
masih
banyak
dijumpai
guru-guru
yang
enggan
dalam
menggunakan media pembelajaran selama berlangsungnya proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Baik karena kurangnya kesiapan guru tersebut dalam menggunakan media pembelajaran, waktu yang ditetapkan pihak sekolah terbatas untuk menggunakan media pembelajaran, maupun karena ketersediaan sarana dan prasarana berupa media pembelajaran itu sendiri juga terbatas. Adapun yang menjadi alasan-alasan para responden tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangatlah beragam, di antaranya: Bunga: "Karena kurangnya kesiapan saya sendiri dalam menggunakan media
pembelajaran, dan keterbatasan dalam penyediaan media pembelajaran". Della: "Karena dalam pembelajaran ekonomi akan lebih mudah dimengerti oleh
siswa dengan membuat dan memberikan contoh-contoh langsung yang ada di sekitamya". Shanti: "Karena adanya keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana, dan
karena keterkaitan dengan materi ekonomi yang tidak mengharuskan untuk menggunakan media pembelajaran". Alasan para responden di atas juga relevan dengan jawaban dari kepala sekolah yang menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang menjadi penghalang dalam penyediaan media pembelajaran di sekolah/yayasan, antara lain: 1. Dana yang tersedia terbatas, lagi-lagi uang/dana menjadi masalah yang paling utama dalam pengadaan media pembelajaran. Tanpa ada dana yang mencukupi maka media pembelaiaran yang dibutuhkan iuga tidak danat dibeli.
62
2. Perawatan terhadap alat-alat bantu atau media pembelajaran yang telah ada, media pembelajaran yang sudah tersedia membutuhkan perawatan dengan baik supaya bisa dipakai dalam waktu yang lebih lama. 3. Masih ada media pembelajaran yang digunakan bersama dengan jenjang pendidikan lain, seperti dengan SMP, SMA dan SMK. Selain itu penulis juga mengajukan pertanyaan kepada para responden, apakah ada keinginan dari diri mereka masing-masing untuk menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar? Semua responden memberikan jawaban "iya" , bahwa ada keinginan dalam diri mereka untuk menggunakan media pembelajaran walaupun media yang paling sederhana sekalipun, supaya siswa/i lebih mudah memahami materi-materi pelajaran yang diajarkan. Untuk masalah kepuasan bathin para responden terhadap kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran mereka mengatakan bahwa belum begitu puas, karena mereka juga ingin menggunaan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar supaya lebih menyenangkan dan tujuan-tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah dan cepat. Walaupun para responden tidak menggunakan media pembelajaran namun siswa/i tetap aktif dalam kegiatan belajar mengajar, tergantung bagaimana cara para responden mengkondisikan dan mengontrol suasana belajar di dalam kelas. Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar ada dua alasan kenapa ada guru yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pertama, karena faktor internal (potensi guru) seperti telah membudi dayanya DDCH (duduk, dengar, catat, dan hafal) serta kurangnya dedikasi, loyalitas profesi dan kemampuan guru itu sendiri yang kurang memadai. Kedua, karena faktor eksternal seperti kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah, kurangnya dana untuk mengadakan media pembelajaran, kurang diadakan pelatihan-pelatihan tentang media pembelajaran, kurang tersedianya literatur mengenai media pembelajaran dan literatur petunjuk praktis pembuatan dan penggunaan media pembelajaran yang memadai.
BABV
PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang merujuk pada rumusan permasalahan dan tujuan dari penelitian, maim dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pemahaman para guru di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang tentang media pembelajaran sangat memadai bahkan bisa dibilang cukup memadai.
Mulai
dari
usaha
sekolah/yayasan
dalam
memperkaya
pengetahuan guru dibidang media pembelajaran, sampai inisiatif guru itu sendiri untuk mengoperasikan dan membuat media pembelajaran yang sederhana. 2.
Penggunaan media pembelajaran dilakukan guru pada materi-materi pelajaran tertentu saja, jadi tidak pada semua materi pelajaran menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran juga memberikan pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar, karena siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Sebaliknya siswa akan cenderung pasif apabila tidak menggunakan media pembelajaran.
3.
Secara garis besar ada dua alasan kenapa ada guru yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pertama, faktor internal (potensi guru) seperti telah membudi dayanya DDCH (duduk, dengar, catat rl!lln h!ll-f!lll\ CPrt~ lcnr~nonv~ ilPclik-~~1 lov~lit::tS nrofesi. c1~n kemamnuan Qllrll
64
itu sendiri yang kurang memadai. Kedua, faktor ekstemal seperti kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah, kurang diadakan pelatihanpelatihan tentang media pembelajaran, dan lain-lain. 4.
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, maka dapat penulis sarnpaikan bahwa kesadaran para guru dalarn menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran culmp rendah.
B. SARAN-SARAN Berdasarkan dari
hasil
keseluruhan penelitian ini,
penulis dapat
memberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dalarn penelitian ini. Di antaranya kepada: 1.
Pihak Yayasan a. Yayasan sebagai pihak yang berwewenang agar dapat menjadi penggagas dalarn ha!
memperkaya pengetahuan guru,
dengan
mengadakan
pelatihan/workshop khusus berkaitan dengan media pembelajaran. b. Diharapkan agar Yayasan dapat mengadakan dan menyediakan media pembelajaran yang dibutubkan guru, supaya proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efisien. 2.
Kepala Sekolah c. Diharapkan fungsi Kepala Sekolah yang telah baik, agar menjadi lebih baik lagi dengan selalu memberikan pengarahan khusus dalarn membantu guru-guru dalarn memanfaatkan media pembelajaran, sehingga tercapai dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. d. Kepala Sekolah sebagai supervisor kaitannya dengan peningkatan kinerja pembelajaran ekonomi dan juga sebagai penanggung jawab lembaga pendidikan, hendaknya dapat meningkatkan intensitas pelaksanaan supervisi. ldealnya Kepala Sekolah memiliki program yang sistematis khususnya untuk menilai guru dalarn pemanfaatan media pembelajaran.
3.
Guru Ekonomi a. Diharapkan lebih meningkatkan kreativitas mengajarnya dalarn kelas.
65
b. Diharapkan setiap guru ekonomi menggunakan media pembelajaran dalam setiap kali mengajar atau pada setiap materi pelajaran supaya pembelaj aran dapat memberikan hasil dan pengaruh positif terhadap belajar siswa. c. Diharapkan kompetensi yang sudah dimiliki oleh guru lebih ditingkatkan dalam mengajar dan dijaga sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan. d. Diharapkan agar guru ekonomi dapat berinisiatif dan kreatif dalam membuat media pembelajaran yang sederhana apabila di sekolah tidak tersedia media yang memadai.
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Ed. Revisi V, Cet. 12 Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Pers, 2006), Cet. 1 Atkinson, Rita L. dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2003), Ji!. 1, Ed.8 Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangannya, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), Cet. 1 Chaplin, Jarues P., Dictionary of Psychology, (terj. Kartino Kartono), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Ed. 1, Cet. 6 Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan, Interaksi Be/ajar Mengajar, 2003 Farkhan, Muhammad, Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra, (Jakarta: Cella Jakarta, 2007), Cet. 1 Fathurrahman, Pupuh & M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: PT. Refika Aditarua, 2007), Cet. I Gredler, Margaret E. Bell, Be/ajar dan Membelajarkan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), Ed. I, Cet. 2 Harualik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, ..... . Harualik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), Cet. 4 Harualik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet. 2 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet. 4 Iska, Zikri Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother's, 2006), Cet. 1 Leavitt, Harold J., Psikologi Manajemen (Sebuah Pengantar Bagi Individu dan ..
,......
.
.. ..
.......
.
. ""'""""'
.........
~
..
,....
'
.....
67
Lukman & Indoyana Nasarudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan Uf.N Jakarta Press, 2007), Cet. l Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. 1, Cet. 2 Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), Cet. 8 Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru flmu Komunikasi dan llmu Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3 Munadi, Yudhi, Pendayagunaan Media Pembelqjaran dalam Berbagai Model Belajar, Didaktika Islamika: Jurnal Keislaman, Kependidikan dan Kebahasaan. III. (9 Oktober 2002) Nazir, Moh., Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet. 3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 Ayat (3) Butir d Purwanto, M. Ngalim, I/mu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), Ed. 2, Cet. 8 Putong, Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Ed. 2, Cet. 1 Rakhman, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 15 Ramayulis, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994) Rasyad, Aminuddin, Teori Be/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA Press, 2003), Cet. 4 Roesdiyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), Cet. 3 Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet. 1 Sadiman, Arief S. (dkk), Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Ed. 1
68
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003 ), Cet. I 0 Shaleh, Abdur Rahman & Muhbib A. Wabab, Psiko/ogi Suatu Pengantar (Da/am Perspektif Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), Cet. I Syab, Muhibbin, Psikologi Be/ajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. I Syab, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)Ed. 3, Cet. 2 Tim Revisi Pedoman PPKT 2008, Buku Pedoman PPKT Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: 2008) Walgito, Bimo, Psikologi Sosia/, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), Ed. 4 Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang telah disempurnakan, Cet. 4
PEDOMAN WAWAN CARA Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama Tempat/tanggal wawancara Pendidikan terakhir Jabatan Waktu wawancara
1.
Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMP Dua Mei?
2.
Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?
3.
Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar
mengajar? 4.
Menurut persepsi Bapak/Ibu bagaimana kesadaran para guru dalam menggunakan media pembelajaran dan media apa sajakah yang digunakan?
5.
Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan media pembelajaran pada penyampaian materi?
6.
Apakah sekolah yang Bapak/Ibu pimpin pemah mengadakan pelatihan khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media pembelajaran?
7.
Bagaimana menurut penilaian Bapak/Ibu tentang cara mengajar guru antara guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?
8.
Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang lain?
9.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/lbu sebagai kepala sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di SMP Dua Mei?
PEDOMAN WAWAN CARA Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama Tempat/tanggal wawancara Pendidikan terakhir Jab atan Waktu wawancara
1.
Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMA Dua Mei?
2.
Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?
3.
Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar
mengajar? 4.
Menurut persepsi Bapak/Ibu bagaimana kesadaran para guru dalam menggunakan media pembelajaran dan media apa sajakah yang digunakan?
5.
Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan media pembelajaran pada penyampaian materi?
6.
Apakah sekolah yang Bapak/Ibu pimpin pemah mengadakan pelatihan khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media pembelajaran?
7.
Bagaimana menurut penilaian Bapak/Ibu tentang cara mengajar guru antara guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?
8.
Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang lain?
9.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di SMA Dua Mei?
PEDOMAN WAWAN CARA Wawancara dengan Guru Ekonomi Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama Tempat/tanggal wawancara Pendidikan terakhir Jabatan Waktu wawancara
1.
Perencanaan apa saJa yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelurn mengajar?
2.
Apakah Bapak/lbu mencanturnkan media pembelajaran didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
3.
Bagaimanakah cara menyampaikan materi
pelajaran ekonomi yang
Bapak/lbu lakukan kepada siswa? 4.
Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi?
5.
Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran?
6.
Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/lbu ketahui?
7.
Menurut Bapak/lbu apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?
8.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/lbu selalu mengadakan evaluasi?
9.
Bagaimanakah upaya Bapak/lbu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?
Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembelajaran!
11.
Media apa sajakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi?
12.
Dalam
penggunaan
media
tersebut,
apa
sajakah
yang
menjadi
pertimbangan? 13.
Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/Ibu lakukan dalam proses belajar mengajar?
14.
Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunJang penggunaan media pembelajaran tersebut?
15.
Apakahjumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah sesuai dan cukup untuk menggunakan media?
16.
Kapankah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam PBM?
17.
Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran?
18.
Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media?
19.
Apakah pemah Bapak/Ibu mengalami kesulitan mengoperasikan media pembelajaran selarna proses belajar mengajar?
20.
Apakah Bapak/lbu selalu menggunakan media?
Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!
11.
Apakah alasan Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
12.
Apakah Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran pada materimateri tertentu atau pada semua materi pelajaran?
13.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran?
14.
Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru terhadap Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran?
15.
Apakah ada keinginan dari diri Bapak/Ibu sendiri untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
16.
Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan secara efektif media pembelajaran yang tersedia di sekolah?
17.
Pemahkah Bapak/Ibu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang sederhana untuk membantu proses belajar mengajar?
18.
Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa?
19.
Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak menggunakan media pembelajaran?
20.
Apakah Bapak/Ibu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran?
HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
: Enjang Supyan, S. Pd
Tempat/tanggal wawancara
SMP Dua Mei/Sabtu, 26 Juli 2008
Pendidikan terakhir
s. 1
Jab atan
Kepala Sekolah SMP Dua Mei
Waktu wawancara
1.
: Pukul 09.00-Selesai
Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMP Dua Mei?
Jawaban: Keadaan sarana dan prasarana di SMP Dua Mei sudah cukup memadai, meskipun belum lengkap seluruhnya. Sarana yang ada antara lain: ruang guru, ruang kelas, laboratorium IP A, laboratorium bahasa, perpustakaan, mushalla, ruang keterampilan, ruang OSIS, kantin, green house, lapangan upacara, dan lain-lain. 2.
Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?
Jawaban: Upaya sekolah dalam menyediakan media pembelajaran yaitu: membeli sesuai dengan anggaran RAPBS, meminta bantuan kepada dewan terkait, dan membuat sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. 3.
Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar mengajar?
Jawaban: Mengadakan rapat dan menyampaikan arti pentingnya memakai media pembelajaran dalam proses pembelajaran agar materi-materi pelajaran lebih mudah dan lebih menarik bagi para siswa. 4.
Menurut persepsi Bapak/Ibu bagaimana kesadaran para guru dalam mern.munakan media oembelaiaran dan media aoa saiakah yang digunakan?
Jawaban:
Kesadaran
guru-guru
masih
rendah
dalam
menggunakan
media
pembelajaran, hanya ada beberapa guru saja yang sering menggunakan media pembelajaran.
Contohnya:
guru
olahraga,
IP A,
agama dan
matematika. 5.
Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan media pembelajaran pada penyampaian materi? Jawaban:
Sanksi tegas tidak ada, hanya berupa peringatan atau teguran saja agar guru yang bersangkutan menggunakan media pembelajaran terutama untuk materi-materi tertentu yang sangat esensial agar siswa lebih termotivasi. 6.
Apakah sekolah yang Bapak/lbu pimpin pernah mengadakan pelatihan khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media pembelajaran? Jawaban:
Sekolah
sudah
pernah
mengadakan
pelatihan
khusus
mengenai
pengembanagn media pembelajaran. Di antaranya mengadakan pelatihan ITC atau pelatihan komputer bagi seluruh guru. 7.
Bagaimana menurut penilaian Bapak/Ibu tentang cara mengajar guru antara guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak? Jawaban:
Jelas sekali berbeda. Bagi guru yang menggunakan media pembelajaran beliau lebih siap karena sebelumnya sudah melakukan persiapan yang cukup, selain itujuga siswa pun lebih antusias dalam belajar. 8.
Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang Iain? Jawaban:
Pemah. Sekolah sudah pemah melakukan kerja sama dengan Pustekkom berkaitan masalah pemanfaatan media pembelajaran ataupun kerja sama dengan badan lainnya.
9.
Faktor-fak:tor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam menyediak:an media pembelajaran di SMP Dua Mei? Jawaban:
Adapun fak:tor-faktor yang menjadi penghalang dalam penyediaan media pembelajaran antara lain: a.
Dana yang terbatas.
b.
Perawatan terhadap alat-alat bantu yang telah ada.
c.
Masih ada media pembelajaran yang digunak:an bersama denganjenjang pendidikan lain, seperti dengan SMA dan SMK.
HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
Yayat Ruhiyat, S.Pd
Tempat/tanggal wawancara
SMA Dua Mei/26 Juli 2008
Pendidikan terakhir
s. 1
Jabatan
Kepala Sekolah SMA Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 11.00-Selesai
1.
Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMA Dua Mei? Jawaban:
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Dua Mei dapat dikatakan mencukupi, namun ada beberapa komponen yang belum lengkap dan belum terpenuhi. 2.
Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran? Jawaban:
Upaya-upaya
sekolah
dalam
melengkapi
dan
menyediakan
media
pembelajaran tetap kita usahakan, namun terbatas oleh dana dan wewenang yang ada di yayasan. 3.
Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar
mengajar? Jawaban:
Menyarankan kepada guru yang bersangkutan agar sarana untuk mendukung pembelajaran yang ada dapat digunakan, atau membuat sendiri dengan bahan yang murah dan tidak terpakai yang dapat melibatkan siswa dalam proses pembuatannya sebagai salah satu tugas prakarya. 4.
Menurut persepsi Bapak/lbu bagaimana kesadaran para guru dalam menggunakan media pembelajaran dan media apa sajakah yang digunakan? Jawaban:
Kesadaran para guru dalam menggunakan media pembelajaran cukup rendah, karena mungkin terbatasnya waktu pengaturan dan belurn lengkapnya sarana yang ada. 5.
Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan media pembelajaran pada penyampaian materi? Jawaban:
Sampai saat ini belurn ada sanksi yang tegas dari pihak sekolah terutama dari saya sendiri
sebagai kepala sekolah, akan tetapi himbauan untuk
menggunakan media pembelajaran selalu kita tekankan. 6.
Apakah sekolah yang Bapak/lbu pimpin pemah mengadakan pelatihan khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media pembelajaran? Jawaban:
Belum ada secara khusus pelatihan atau workshop bagi para guru dalam pengembangan dan pembinaan guru untuk media pembelajaran. 7.
Bagaimana menurut penilaian Bapak/lbu tentang cara mengajar guru antara guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?
Jawaban:
Tentu saja ada korelasinya antara pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran terhadap hasil pembelajaran itu sendiri, namun data otentik atau analisis tehadap masalah ini belurn kita lakukan. 8.
Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang lain? Jawaban:
Belurn pemah ada kerja sama dengan pihak Jain berkaitan dengan masalah pemanfaatan media pembelajaran, walaupun ada kita hanya membeli product dari Pustekkom. 9.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/lbu sebagai kepala sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di SMA Dua Mei? .Tawahan:
Adapun faktor-faktor yang menjadi penghalang dalam menyediakan media pembelajaran, antara lain wewenang kepala sekolah dan dana yang tersedia terbatas.
HASILWAWANCARA Wawancara dengan Guru Ekonomi Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
Puspa
Tempat/tanggal wawancara
SMP Dua Mei/4 Agustus 2008
Pendidikan terakhir
S.l IKIP
Jabatan
Guru Ekonomi SMP Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 09.15-selesai
1.
Perencanaan apa saJa yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelum mengajar? Jawaban:
Perencanaan yang saya lakukan sebelum mengajar yaitu pertama sekali saya melihat bagaimana kondisi kelas yang meliputi kebersihan dan kerapian kelas. Apakah kelasnya sudah bersih atau belum? Apakah kelasnya sudah rapi atau belum? Kalau belum saya meminta kepada siswa untuk memungut sampah-sampah yang ada di lantai. Setelah kelasnya bersih dan rapi, baru kemudian saya mengabsen kehadiran siswa. Langkah selanjutnya saya akan melakukan pre-test kepada siswa mengenai materi yang akan segera dipelajari. 2.
Apakah Bapak/lbu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? Jawaban:
Tentu. Tentu saja saya mencantumkan media pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3.
Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang Bapak/Ibu lakukan kepada siswa? Jawaban:
Cara yang saya lakukan dalam menyampaikan materi pelajaran ekonomi adalah dem1an menvesuaikan derni:an kurikulum Van!:! telah ada.
4.
Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar ekonomi? Jawaban:
Multi metode yang saya gunakan. Jelas disini karena tidak cukup dengan satu metode saja. Metode-metode yang saya gunakan di antaranya metode ceramah, tanyajawab dan pemberian tugas. 5.
Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran? Jawaban:
Tentu saja ada. Media pembelajaran sangat berguna untuk mendukung kelancaran metode belajar yang saya gunakan. 6.
Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/Ibu ketahui? Jawaban:
Salah satu manfaat dari media pembelajaran adalah dapat memudahkan atau mempercepat anak didik saya dalam memahami dan mengerti materi pelajaran yang sedang diajarkan. 7.
Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi? Jawaban:
Ya, media pembelajaran dapat memberikan kontribusi terhadap proses belajar mengajar ekonomi. 8.
Untuk mengetahui basil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan evaluasi? Jawaban:
Ya, saya selalu mengadakan evaluasi untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar siswa. 9.
Bagaimanakah upaya Bapakllbu dalam meningkatkan hasil belajar siswa? Jawaban:
Upaya-upaya yang saya lakukan adalah dengan melakukan evaluasi baik melalui test formatif maupun melalui pemberian tugas.
10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa? Jawaban:
Ada. Saya selalu mengkonfirmasi kondisi dan hasil belajar siswa dengan para orang tua atau wali siswa yang bersangkutan,
Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembe/ajaran!
11. Media apa sajakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi? Jawaban:
Media pembelajaran yang saya gunakan di antaranya media gambar, foto kondisi pasar, baik pasar tradisional maupun pasar moderen. 12. Dalam penggunaan media tersebut, apa sajakah yang menjadi pertimbangan? Jawaban:
Yang menjadi pertimbangan saya karena media gambar atau foto tersebut merupakan tempat dari akan terjadinya sistem perekonomian melalui perdagangan. 13. Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/Ibu lakukan dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Ada. Tentu saja ada variasi penggunaan media pembelajaran supaya anakanak tidak merasa bosan dan suntuk. 14. Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunJang penggunaan media pembelajaran tersebut? Jawaban:
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah di antaranya OHP dan infocus. 15. Apakah jumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah sesuai dan cukup untuk menggunakan media? Jawaban:
Sudah cukup, jumlah waktunya sudah cukup untuk menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran ekonomi. 16
K HnHnlrnh RHnHk/Thn mernrnunakan media nembelaiaran dalam PBM?
Jawaban:
Saya menggunakan media pembelajaran pada saat materi pelajaran itu sendiri membutuhkan media pembelajaran untuk lebih memperjelas isi dari materi. 17. Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Saya menggunakan media pembelajaran pada materi-materi pelajaran seperti pada bab tentang pasar. 18. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media? Jawaban:
Pengaruhnya sangat positif. Ada perbedaannya kalau menggunakan media pembe!ajaran anak-anak lebih tertarik dan lebih bersemangat, sementara kalau tidak menggunakan media anak-anak cenderung pasif. 19. Apakah pernah Bapak/lbu mengalami kesulitan mengoperasikan media pembelajaran selama proses belajar menisajar? Jawaban:
Tidak. Saya tidak perah mengalami kesulitan dalam menggunakan media. 20. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan media? Jawaban:
Tidak. Saya tidak selalu menggunakan media pembelajaran.
HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Gnrn Ekonomi Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
Bunga
Tempat/tanggal wawancara
SMP Dua Mei/25 Juli 2008
Pendidikan terakhir
S.1
Jabatan
Guru Ekonomi SMP Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 08.00-selesai
1.
Perencanaan apa saJa yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelum mengajar? Jawaban:
Perencanaan yang saya lakukan sebelum mengajar yaitu pertama sekali saya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan silabus. Kemudian diaplikasikan di kelas dengan pendahuluan, penyajian materi atau pelajaran dan terakhir penutup materi. 2.
Apakah Bapak/Ibu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? Jawaban:
Ya. Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3.
Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang Bapak/Ibu lakukan kepada siswa? Jawaban:
Saya menyampaikan materi-materi pelajaran ekonomi dengan cara santai tetapi tetap serius, artinya saya membuat siswa serileks mungkin tanpa harus membuat mereka kehilangan konsentrasi. 4.
Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar ekonomi? Jawaban:
Metode-metode yang saya gunakan adalah diskusi, ceramah dan tanya jawab. Semua metode tersebut pokoknya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, lebih banyak yang digunakan adalah metode diskusi. 5.
Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran? Jawaban:
Ya, ada keterkaitan antara metode belajar dengan media pembelajaran yang digunakan. Contohnya: bila saya menggunakan metode ceramah maka saya menggunakan media untuk memperjelas apa saja yang telah sayajelaskan 6.
Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/Ibu ketahui? Jawaban:
Manfaat penggunaan media pembelajaran adalah untuk mempermudah dalam proses kegiatan belajar mengajar. 7.
Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi? Jawaban:
Ya, media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi. 8.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan evaluasi? Jawaban:
Ya. Saya selalu mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak didik saya. 9.
Bagaimanakah upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa? Jawaban:
Upaya saya dalam meningkatkan hasil belajar s1swa adalah dengan memberikan semangat kepada siswa-siswa saya supaya tidak lupa untuk belajar.
10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?
Ya. Saya selalu melibatkan orang tua dalam kegiatan belajar siswa, serta saya selalu mendiskusikan keadaan siswa-siswa saya dengan orang tua apabila ada siswa yang bermasalah.
Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!
11.
Apakah alasan Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Karena kurangnya kesiapan saya sendiri dalam menggunakan media pembelajaran, dan keterbatasan dalam penyediaan media pembelajaran. 12.
Apakah Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran pada materimateri tertentu atau pada semua materi pelajaran? Jawaban:
Saya tidak menggunakan media pembelajaran pada materi-materi tertentu, sesuai dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 13.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/lbu untuk menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Factor yang menjadi kendalanya adalah kurang kesiapan saya dalam menggunakan media dan ketersediaannya media pembelajaran itu sendiri. 14.
Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru terhadap Bapak/lbu untuk menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Ya. Kepala sekolah selalu memberikan anjuran untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 15.
Apakah ada keinginan dari diri Bapak/lbu sendiri untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Ya. Tentu saja saya ingin menggunakan media pembelajaran pada saat belajar mengajar supaya siswa-siswa lebih mudah memahami pelajaran.
I
u''i"'"'"·'''''.,
I~--"'_'_,) ~~~~~16.
- -
····1
J
Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan-'secaraefektif media pembelajaran yang tersedia di sekolah? Jawaban:
Ya, Saya mampu menggunakan dan memanfaatkanmedia pembelajaran. 17.
Pemahkah Bapak/lbu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang sederhana untuk membantu proses belajar mengajar? Jawaban:
Pemah. Saya pemah mencoba membuat media pembelajaran yang sederhana seperti slide dan gambar-gambar. 18.
Bagaimanakah upaya yang Bapak/lbu lakukan dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa? Jawaban:
Upaya-upaya yang saya lakukan dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa dengan memberikan nasehat-nasehat, memberikan tugas tau pekerjaan rumah, dan melakukan tanya jawab. 19.
Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Tergantung dari situasi dan kondisi pada saat itu. Kalau siang maka seperti biasa siswa mudah merasa bosan. 20.
Apakah Bapak/lbu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran Jawaban:
Belum. Seharusnya ada media pembelajaran untuk menunJang kegiatan belajar mengajar.
HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Guru Ekonomi Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
Riyath
Tempat/tanggal wawancara
SMA Dua Mei/28 Juli 2008
Pendidikan terakhir
S.l Ekonomi
Jabatan
Guru Ekonomi SMA Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 12.35-selesai
1.
Perencanaan apa saJa yang Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu sebelum mengajar? Jawaban:
Persiapan yang saya lakukan sebelum mengaJar adalah mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan bahan atau materi yang akan disampaikan. 2.
Apakah Bapak/lbu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? Jawaban:
Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3.
Bagaimanakah cara menyampaikan materi
pelajaran ekonomi yang
Bapak/Ibu lakukan kepada siswa? Jawaban:
Cara menyampaikan materi yang saya lakukan ada yang dengan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran dan ada juga yang tidak menggunakan alat peraga tergantung materi pelajaran yang akan di sampaikan. 4.
Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi? Jawaban:
Metode yang sava gunakan di anataranya ceramah, tanya jawab dan diskusi.
5.
Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran? Jawaban:
Ada keterkaitan antara metode belajar dengan media pembelajaran yang hendak digunakan. 6.
Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/Ibu ketahui? Jawaban:
Manfaat media pembelajaran yang saya ketahui di antaranya agar mempermudah bagi siswa/i dalam mengingat materi yang di sampaikan, dan agar memudahkan dicema oleh setiap siswa maupun siswi. 7.
Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi? Jawaban:
Media pembelajaran sangat memberikan kontribusi yang sangat besar karena dengan memakai media pembelajaran siswa/i tidak akan merasajenuh dalam belajar. 8.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan evaluasi? Jawaban:
Saya selalu mengadakan evaluasi untuk melihat hasil akhir setiap siswa dan siswi dalam proses belajar mengajar. 9.
Bagaimanakah upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa? Jawaban:
Untuk meningkatkan hasil belajar saya selalu berupaya memberikan pembinaan kepada setiap siswa/i untuk giat belajar. 10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa? Jawaban:
Ada. Karena keterlibatan orang tua besar sekali dalam proses belajar mengajar siswa/i biar berhasil dalam kegiatan belajar.
Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembelajaran!
11.
Media apa sajakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi? Jawaban:
Media pembelajaran yang saya gunakan dalam pembelajaran ekonomi adala11 OHP, uang, dan proposal daftar harga barang dagang. 12.
Dalam
penggunaan
media
tersebut,
apa
sajakah
yang
menjadi
pertimbangan? Jawaban:
Yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan media pembelajaran adalah agar siswa mudah dalam memahami dan mengerti materi yang disampaikan. 13.
Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/lbu lakukan dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Ada. Variasi dubutubkan agar siswa tidak merasa jenuh dalam proses belajar.
14.
Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang penggunaan media pembelajaran tersebut? Jawaban:
Fasilitas yang disediakan sekolah seperti OHP, spidol, dan buku-buku sumber. 15.
Apakah jumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah sesuai dan cukup untuk menggunakan media? Jawaban:
Sudah cukup, waktu yang ditentukan cukup untuk menggunakan media pembelajaran. 16.
Kapankah Bapak/lbu menggunakan media pembelajaran dalam PBM? Jawaban:
Saya menggunakan media pembelajaran kalau ada materi yang harus menggunakan alat peraga.
17.
Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/lbu menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Pada materi uang dan perbankan, permintaan dan penawaran. 18.
Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media? Jawaban:
Pengaruhnya sangat besar sekali, pada pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran siswa/i sangat antusias terhadap materi yang disampaikan,
berbeda
sekali
apabila
tidak
menggunakan
media
pembelajaran siswa/i tidak terlalu antusias. 19.
Apakah pemah Bapak/Ibu mengalami kesulitan mengoperasikan media pembelajaran selama proses belajar mengajar? Jawaban:
Tidak. Karena sebelumnya alat peraga atau media pembelajaran di coba dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. 20.
Apakah Bapak/lbu selalu menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Tidak selalu, disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang akan kita sampaikan.
HASIL WA WANCARA Wawancara dengan Guru Ekonomi Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
Faiyath
Tempat/tanggal wawancara
SMA Dua Mei/28 Juli 2008
Pendidikan terakhir
S.2
Jabatan
Waka Kurikulwn/Guru Ekonomi SMA Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 11.45-selesai
1.
Perencanaan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu sebelum mengajar? Jawaban:
Sebelum
mengajar yang
perlu
di
lakukan
adalah
mempersiapkan
administrasi. Mulai dari program, rencana pelaksanaan pembelaj aran (RPP), dan evaluasi. 2.
Apakah Bapak/Ibu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? Jawaban:
Ya. Untuk memudahkan pemahaman dan penjelasan kepada siswa perlu di buat media pembelajarannya. 3.
Bagaimanakah cara menyampaikan materi
pelajaran
ekonomi yang
Bapak/Ibu lakukan kepada siswa? Jawaban:
Cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang saya guoakan adalah menerangkan garis besarnya dan selanjutnya siswa yang lebih berperan aktif. 4.
Metode apa yang Bapak/Ibu guoakan dalam mengajar ekonomi? Jawaban:
Saya mengguoakan metode ceramah, simulasi, pelaku peran/sosiodrama 5.
Apakah ada keterkaitan antara pengguoaan metode belajar dengan pemilihan -
_____ _c__ .._ _______ ..J!_
---1--1-: .... _........ <)
Jawaban:
Ada. Metode belajar apa yang saya gunakan maka akan mempengaruhi media pembelajaran apa nantinya yang akan saya pakai. Begitu juga sebaliknya. 6.
Apa sajakab manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/Ibu ketabui? Jawaban:
Manfaat media pembelajaran yang saya ketabui di antaranya untuk memudabkan bagi anak didik untuk memabami materi yang di sampaikan. 7.
Menurut Bapak/Ibu apakab media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi? Jawaban:
Jelas sekali kalau media pembelajaran sangat bermanfaat. 8.
Untuk mengetabui hasil belajar siswa, apakah Bapak/lbu selalu mengadakan evaluasi? Jawaban:
Evaluasi itu harus selalu di adakan untuk mengukur sejauh mana pemabaman dan daya serap siswa terhadap materi itu tuntas atau belum. 9.
Bagaimanakab upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa? Jawaban:
Mengadakan pengayaan dan penugasan terhadap siswa. 10. Apakab ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa? Jawaban:
Keterlibatan orang tua sangat perlu dalam proses belajar mengajar siswa karena tugas pendidikan bukan hanya tugas guru saja.
Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembelajaran!
11.
Media apa sajakab yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi? Jawaban:
Media pembelajaran yang sudab pemab saya gunakan adalab majalab ,
12.
Dalam
penggunaan
media
tersebut,
apa
sajakah
yang
menjadi
pertimbangan? Jawaban:
Pertimbangan-pertimbangan saya agar siswa mudah dalam memahami dan menangkap materi pelajaran yang disampaikan, selain itu kepraktisan dan harga ekonomis media juga hams menjadi pertimbangan. 13.
Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/lbu lakukan dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
ada. Saya menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, karena biasanya siswa-siswa juga protes kalau media yang digunakan itu-itu saja. 14.
Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang penggunaan media pembelajaran tersebut? Jawaban:
Fasilitas penunjang yang disediakan oleh pihak sekolah di antaranya laboratorium, video, OHP, koran-koran, majalah dan infocus. 15.
Apakahjumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah sesuai dan cukup untuk menggunakan media? Jawaban:
Ya,
waktu yang
ditentukan
cukup
untuk menggunakan media
pembelajaran. 16.
Kapankah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam PBM? .Jawaban:
Saya menggunakan media pembelajaran tidak pada semua materi pelajaran, tetapi pada materi-materi tertentu saja yang saya anggap susah di pahami siswa apabila saya tidak menggunakan media pembelajaran. 17.
Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Saya menggunakan media pembelajaran pada materi pasar, uang dan perbankan, permintaan dan penawaran. Juga pada materi-materi lain yang semuanya saya sesuaikan dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar. 18.
Bagaimanakah
pengaruh
penggunaan media pembelajaran
terhadap
motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media?
Jawaban: Pengaruh media terhadap partisipasi siswa cukup menyenangkan. Tentu saja ada perbedaan, apabila menggunakan media siswa jadi lebih berminat dan lebih banyak memberikan tanggapan. Sedangkan apabila tidak menggunakan media siswa menjadi pasif. 19.
Apakah pemah Bapak/Ibu mengalarni kesulitan mengoperasikan media pembelajaran selarna proses belajar mengajar?
Jawaban: Tidak. Karena sebelum masuk ke kelas saya terlebih dahulu melakukan latihan menggunakan media tersebut. 20.
Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan media pembelajaran?
Jawaban: Tidak. Tetapi saya sesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Guru Ekonomi Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang
Nama
Della
Tempat/tanggal wawancara
SMA Dua Mei/22 Juli 2008
Pendidikan terakhir
S.1
Jab atan
Guru Ekonomi SMA Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 10.00-selesai
1.
Perencanaan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu sebelurn mengajar? Jawaban:
Perencanaan awal saya adalah membuat RPP dan mempersiapkan buku-buku yang relevan dengan materi pelajaran. 2.
Apakah Bapak/Ibu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? Jawaban:
Ya. Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam RPP. 3.
Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang Bapak/Ibu lakukan kepada siswa? Jawaban:
Dengan menggunakan ceramah, demonstrasi, tanyajawab dan penugasan. 4.
Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi? Jawaban:
Saya menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan penugasan. 5.
Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran? Jawaban:
Ada keterkaitan. Manfaatnya supaya siswa lebih mudah mengerti apa yang di •
1
,
1
6.
Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/Ibu ketahui?
Jawaban: Manfaatnya untuk
lebih memudahkan dalam menyampaikan materi
pelajaran, siswa jadi lebih mudah mengerti apa yang di ajarkan, dan lebih cepat dalam pembelajaran. 7.
Menurut Bapak/Ibu
apakah media pembelajaran dapat memberikan
kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?
Jawaban: Ya. Karena dengan adanya media pembelajaran guru mengajar lebih mudah da!am penyampaiannya dan siswa lebih cepat mengerti. 8.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan evaluasi?
Jawaban: Ya. Saya mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana daya serap dan daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran yang telah di sampaikan. 9.
Bagaimanakah upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Jawaban: Dengan mengadakan tugas tambahan dan remedial. I 0. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?
Jawaban: Ada. Orang tua memantau proses belajar mengajar di rumah.
Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran! 11. Apakah alasan Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
Jawaban: Karena dalam pembelajaran ekonomi akan lebih mudah di mengerti olah siswa dengan membuat dan memberikan contoh-contoh langsung yang ada di sekitarnya
12. Apakah Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran pada materimateri tertentu atau pada semua materi pelajaran? Jawaban:
Saya tidak menggunakan media pembelajarn pada materi-materi tertentu saja. 13. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Faktor-faktor yang menjadi kendala saya menggunakan media pembelajaran adalah waktu yang sempit dan keterbatasan sarana serta prasarana. 14. Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru terhadap Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Tidak. 15. Apakah ada keinginan dari diri Bapak/Ibu sendiri untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Ada. Saya juga ingin sekali-kali menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. 16. Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan secara efektif media pembelajaran yang tersedia di sekolah? Jawaban:
Mampu, karena sebelum memasuki ruang kelas saya terlebih dahulu mempelajari cara mengoperasikan media pembelajaran yang bersangkutan dan mananyakan kepada guru yang lain apabila ada yang kurang saya mengerti. 17. Pemahkah Bapak/Ibu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang sederhana untuk membantu proses belajar mengajar? Jawaban:
Pemah. Dengan menggunakan karton, membuat kliping atau makalah dari
18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa?
Jawaban: Upaya-upaya yang saya lakukan antara lain dengan memberikan tugas atau latihan, dan menasehati siswa-siswa agar lebih banyak membaca. 19. Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak menggunakan media pembelajaran?
Jawaban: Aktif. Sejauh
m1
s1swa aktif-aktif saja tergantung bagaimana cara saya
mengkondisikan dan mengontrol suasana kelas. 20.
Apakah Bapak/lbu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran?
Jawaban: cukup puas, karena tanpa menggunakan media pembelajaran pun siswa cukup mengerti.
HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Guru Ekonomi Yayasan Pendidikan Dna Mei Ciputat Tangerang
Nama
Shanti
Tempat/tanggal wawancara
SMK Dua Mei/24 Juli 2008
Pendidikan terakhir
S.l
Jabatan
Guru Ekonomi SMK Dua Mei
Waktu wawancara
Pukul 10.00-selesai
1.
Perencanaan apa saja yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelum mengajar? Jawaban:
Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi yang akan diberikan. 2.
Apakah Bapak/lbu mencantumkan media pembelajaran di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? Jawaban:
Ya. Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam RPP. 3.
Bagaimanakah
cara menyampaikan materi
pelajaran
ekonomi
yang
Bapak/lbu lakukan kepada siswa? Jawaban:
Dengan menggunakan metode ceramah. 4.
Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi? Jawaban:
Saya lebih banyak menggunakan metode ceramah dab menjelaskan dengan metode tanya jawab. 5.
Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran? Jawaban:
Ada. Tentu saja metode dan media mempunyai kaitan yang sangat erat dalam pelaksanaannya. 6.
Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang Bapak/Ibu ketahui? Jawaban:
Manfaat media pembelajaran untuk membantu dan mempermudah guru dalam kegiatan belajar mengajar dan mempermudah dalam penyampaian materi yang akan di ajarkan. 7.
Menurut Bapak/lbu apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi? Jawaban:
Ya. Media pembelajaran mempermudah saya dalam penyampaian materi pelajaran. 8.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/lbu selalu mengadakan evaluasi? Jawaban:
Ya. Saya selalu melakukan evaluasi dengan mengadakan ulangan harian. 9.
Bagaimanakah upaya Bapak/lbu dalam meningkatkan hasil belajar siswa? Jawaban:
Dengan cara memberikan latihan setiap akhir kompetensi dan mengadakan remedial apabila ada nilai siswa yang belum kompeten. 10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa? Jawaban:
Ya. Ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar siswa.
Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!
11.
Apakah alasan Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Karena adanya keterbatasan dalam penyediaan sarana dana prasarana dan karena keterkaitan dengan materi ekonomi yang tidak mengharuskan untuk menggunakan media pembelajaran. 12.
Apakah Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran pada materimateri tertentu atau pada semua materi pelajaran? Jawaban:
Saya tidak menggunakan media pembelajaran pada materi-materi tertentu saja bukan pada semua materi pelajaran. 13.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Kyang menjadi kendala bagi saya adalah keterbatasan waktu yang ada yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. 14.
Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru terhadap Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Ada. Tentu ada keharusan bahkan dorongan untuk menggunakan media pembelajaran. 15.
Apakah ada keinginan dari diri Bapak/lbu sendiri untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Jawaban:
Ada. Saya juga ingin menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, biarpun media yang paling sederhana sekalipun. 16.
Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan secara efektif media pembelajaran yang tersedia di sekolah? Jawaban:
Mampu. Saya mampu menggunakan secara efektif media pembelajaran yang tersedia di sekolah. 17.
Pemahkah Bapak/Ibu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang sederhana untuk membantu proses belajar mengajar?
Belum pernah. 18.
Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa? Jawaban:
Upaya-upaya yang saya lakukan adalah mengupayakan agar tidak terlalu tegang dalam kegiatan belajar mengajar karena siswa tidak begitu suka kalau guru serius. Juga dengan memperbanyak memberikan latihan atau tugas. 19.
Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Ya. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar walaupun tidak menggunakan media pembelajaran sekalipun. 20.
Apakah Bapak/Ibu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran? Jawaban:
Belum. Saya belum begitu puas dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran,
karena saya juga ingin
menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar saya supaya lebih menyenangkan dan tujuan-tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah dan cepat.
MEDIA PEMBELAJARAN DI Y AYASAN PENDIDIKAN DUA MEI CIPUTAT TANGERANG
TEMP AT TERBIT PENE RB IT T AHUN TERBIT Rahman Psikologi Suatu Pengantar I Jakarta, Kencana, 2004 ' Muhbib (Dalam Perspektiflslam) b JUDULBUKU
,RANG
I
BAB/ HALAMAN
SIFAT KUTIPAN
Bab 2/h. 15
I Tidak langsung
KETERANGAN
//'
zhari
Psikologi Umum Perkembangannya
dan I Jakarta, Teraju Mizan, 2004
Bab 2/h. 15 Bab 2/h. 18
Tidak lai1gsung Langsung
iin
Teori Belajar Pembelajaran
dan I Jakarta, UHAMKA Press, 2003
Bab 2/h. 34
Tidak langsung
Bab 2/h. 30 Bab 2/h. 31 Bab 2/h. 34
Langsung Lang sung Tidak langsung
Bab 2/h. Bab 2/h. Bab 2/h. Bab2/h.
31 32 37 44
Tidak langsung Langsung Langsung Tidak langsung
.~_,.,......) - •
Bab 2/h. 15 Bab 2/h. 19
Tidak langsung Tidak langsung
~/,_
I
Bab 3/h. 47 Bab 3/h. 47
Tidal( langsung Langsung
I Jakarta, Depdiknas,
Bab 2/h. 22 Bab 2/h. 32
Tidak langsung Langsung
I
'· Sadiman I Media Pendidikan Jakarta, PT. Raja (Pengeitian, Pengembangan Grafindo Persada, 2007 dan Pemanfaatannya) r & ddin
M. I Media Pendidikan
Valgito
Psikologi Sosial
J akaita, Ciputat Pers, 2006
I Yogyakai·ta, Andi Offset, 2007
Mulyana
Metodologi Penelitian Bandung, PT. Remaja Kualitatif (Paradigma Baru Rosdakarya, 2003 Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya)
mas
Interaksi Belajar Mengajar
2003
/,_P-,,,,/
_,,,
·--"
/_,..?
~~,.,
~--'·
-
oau
,t.,111 •
..,.J
.L....o ..... ~ ..
o ..... -·--o
. Leavitt
I Psikologi Manajemen
I Jakarta, Erlangga, 1997 I
Bab 2/h. 15
Tidak langsung
I
Putong
I Pengantar
I
Bab 2/h. 29 Bab 2/h. 29
Langsung Tidak langsung
I
____.,,_.JP •
I Dictionary of Psychology
I Jakarta, PT. Raja
Bab 2/h. 16 Bab 2/h. 19
Langsung Langsw1g
I
______ ,..,"-~--? .
Tidak langsung
I
.~-
Langsung
I
~
. Chaplin
Ekonomi Mikro Jakarta, Ghalia Indonesia, 2002 danMakro
I
Grafindo Persada, 2000 in
I Psikologi Komunikasi
I
Bandung, PT. Remaja Rordakarya, 2000
Bab 2/h. 15
I Metodologi
Penelitian Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1997
I
Bab 3/h. 47
Mikro Jakruta, Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press, 2007
Bab 2/h. 29 Bab 2/h. 30
I Jakarta, PT. Raja
Bab 2/h. 33
n Moleong
Kualitatif t& ta !in
Pengantar Ekonomi
Teori
et E. Bell I Belajar dan Membelajarkan
Grafindo Persada, 1994 ;uf Sabri
I Pengantar Psikologi Umum Jakarta, Pedoman Ilmu dan Perkembanagnnya
uih ito fazir
I Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis
I Metode Penelitian
I I
I
Bab 2/h. 15
Langsung Langsung
I
Langsung
I
Tidak langsung
I
Jaya, 1993 Bandung, PT. Remaja Roadakarya, 1995
I Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988
.~·
,r.
___..,........ ...
~
~.)-
.~-
I
Bab 2/h. 23
I
Langsung
I
---· "__,__,..
I
Bab 3/h. 50
I
Langsung
I
·------''}-- .
IV11111a.i.1.
l ..._
I
-~~~---·
dan Pengaruhnya Terhadap Jurusan l:'en0101Kan Kinerja Pembelajaran IPS, 2007 Sosiologi di MA Jam'iyyah Pondok Aren Tangerang
I
.uuv ... , .._ .... ..., ,
I
Bab 3/h. 48
I Tidak langsung I
I
Bab l/h. 1 Bab 2/h. 22
Langsung Tidak langsung
I
khan
I Proposal
rr Syah
I Psikologi Belajar
La!llalik
I Kurikulum dan Pembelajaran
Bab 2/h. 35
Langsung
I
!a!llalik
I Pendidikan
Guru Jakaiia, Bumi Aksara, Pendekatan 2006
Bab l/h. 4
Tidak langsung
I
Pengajaran J akma, Bumi Aksara, Pendekatai1 2003
Bab 2/h. 26 Bab 2/h. 35
Tidak langsung Tidak lai1gsung I
Bab l/h. 2 Bab l/h. 3 Bab 2/h. 22 Bab 2/h. 31 Bab 2/h. 41 Bab 2/h. 42
Tidak lai1gstmg Tidak langsung Tidak lai1gsung Tidak langsung Tidak langsung Langsung
Bab 2/h. 33 Bab 2/h. 39 Bab 2/h. 15
Langsung Langsung Tidak langsung
Penelitian Bahasa Jakaiia, Cell Jakaiia, 2007 dan Sastra
Berdasarkan Kompetensi la!llalik
I Perencanaan Berdasarkan Sistem
ihman& :y Sutikno
Jlis Atkinson
I
Jakai"ta, Logos, 1999
Strategi Belajar Mengajar Bandung, PT. Refika Melalui Penana!llan Konsep Aditama, 20070 Umum dan Konsep Islam
/ Ilmu Pendidikan Isla!ll
I Jakaiia, Kalam Mulia,
I Pengantai· Psikologi
1994 / Jakarta, Erlangga, 2003
...--~
____
_
.--~
_......,·.:.
.,,-<' .
____,..,-"
------.J~'
~-·
I
____ ...,,..;.-
I
____ __,..__,,_,.,1-- -
1
·'
~~
~
-
-
1L J.
~
.... ,._
I Aksara,
Ke guru an
1A.M.
I Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar
saroh
I Persepsi
111
I Prosedur
)
1989
I Jakarta, PT. Raj a
Grafindo Persada, 2003
Siswa Tentang Jakarta, Perpustakaan Gum Jurusan Pendidikan Kepribadian Hubungannya dengan Hasil !PS, 2007 Belajar !PS Kelas VIII MTs Al-Mukhsin Penelitian Pendekatan Praktek)
tyusun ?us at
I Karnus
visi nPPKT
I Buku
/inkel
I Psikologi Pengajaran
Besar
Indonesia
(Suatu Jakarta, Rineka Cipta, 2002
I
I
I
I
Bahasa Jakarta, Balai Pustaka, 2002
PPKT J Jakarta, 2008 Pedoman UIN Fakultas Tarbiyah Syarif Hidayatullah
I
IJakarta, Grasindo, 1996 I
oau
,L,,111. J 1
,L....!'-"'"LLbLl,_*"O
Bab 2/h. 36 Bab 2/h. 37
Tidak hmgsung I Langsung
Bab l/h. 4 Bab 2/h. 23 Bab 2/h. 24 Bab 2/h. 27 Bab 2/h. 34 Bab 2/h. 41
Tidak langsung Tidak langsung Tidak langsung Tidak langsung Langsung Tidak langsung
Bab 2/h. 20 Bab 2/h. 21
Langsung Lang sung
I
Langsung
I
Bab 3/h. 50
I
Bab 2/h. 14 Bab 2/h. 31 Bab 2/h. 36 Bab 2/h. 43
Langsung Langsung Tidak langsung Langsung
Bab 2/h. 28
I Tidaklangsung
Bab 2/h. 17 Bab 2/h. 36 Bab 2/h. 40
I
-----~~'·
v-<' •
----_______.,,,, .
I
~'-
I
____.,.,...._;-
Tidak langsw1g I Tidak langsung Tidak langsung
______ .µ
~
.....
Pendidikan
1i !ska
I Psikologi Pemahaman Lingkungan
I
Pengantar Jakarta, Kizi Brother's, Diri dan 2006
I
.uuu
.:.,,1
.u.. _, •
~
---·-
--·--o·~
._.
Bab 2/h. 36 Bab 2/h. 39
Tidak langsung Tidak langsung
Bab 2/h. 15 Bab 2/h. 18 Bab 2/h. 21
Tidak langsung Langsung Langsung
_, ,_,,...,,.'
I
.--~
I
.--------·-"'
~
Jakarta, 22 Desember 2008 Pembimbing/Penguji Reforensi
51/fYudhi Munadi, M. Ag NIP. 150 289 434
Jakarta, 24 Maret 2008 Nomor Lampiran Hal Kepada Yth: Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Di Tempat
;
Assalamu A '/aikum, wr. wb '~ Salam sejahtera saya sampaikan semoga Bapak selalu dalam lindungan ATlah SWT. dan selalu diberikan kemudahan lahir batin dalam menjalankan aktivitas duniawi dan uld1rawi. Amin ya rabbal 'alamin. Selanjutnya saya yang bertandatangan dibawah ini adalah: Nama NIM Jurusan/Smt Program
: Faisal : 104015000582 : Pendidikan IPSNIJI
:s1
Bennaksud mengajukan proposal skripsi berjudul : " PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Studi Kasus di SMP Dua Mei Ciputat Tangerang)" Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan: 1. Out line 2. BAB I, BAB II, BAB III 3. Daftar Pustaka Sementara Demikianlah surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak saya ucapkan terima kasih. Wassa/amu A/aikwn, wr. wb
Pemohon
Drs. H. Nurochim, M. NIP. 050 046 643
1
~oJ!~6 ·-:s .
--
IH~PARTl~Ml~N
AGAMA
UNlVERSITAS ISLAJVI NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
F'AKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Teip.
Email : [email protected]
~
Nomor Lamp. Ha I
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-2;) ?443328
-----·'!!--·
omor 95, Ciputat 15412, Indonesia
•Un. 01/F.1/KM.01.3i8JV 12008
Jakarta, 7 Juli 2008
• Abstraks1/0utline • BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth Yudhi Munadi, M.Ag Pembimbing Skripsi "akultas llmu Tarb'yah C::a Uil'< Syarif Hid3yatullah
1
l~eg':' ua.1
Jakarta. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1/11 (materi/teknis) penulisan skripsi mal1asiswa• Nama
Faisal
NIM
104015000582
Jurusan
Pendidikan IPS
Semester
Viii
Judul Skripsi
Persepsi C3uru ekonomi terhadap urgensi media pembebjar;in di kelas (study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Cirutat Tangerang)
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 Maret 2008 dengan abstrak/outline, sebagaimana terlampir. ~.~eskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubilh judul tersebut bila dipandan(J t!dak /ku.rang sesuai. Bimbingan skripsi ini diharapkan se:esai dalam wc:ktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan beriku'nya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sar ia Saudara. kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'a/ailwm wr.wb.
a.n. Dekan
Tembusari. 1. Dekan FITK 2. MahasiswaYbs
DEPARTEMEN A GAMA UNIVERSITAS iSLA!\1. NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN Y.EGURUAN Telp. · : (62 21) 7443328, 740192.i, Fax. (62-2 i) 7443311
Email : [email protected]
Nomor Lamp. Ha I
: Un. 01/F.1/KM.01
3;J0/
/2008
Jakarta, 7 Juli
2008
· Outline/Proposal
: Permohonan lzin Penelitian Kepada 'Ith: Kepala Yayasan Pendid1kan Dua Mei di Tempat Assalamu'a/aikum wr. Wb .
Dengan hormat kami sampaikan ba'1wa. Narna
Faisal
NIM
10401500(582
Jurusan
Pcndidikan IPS
Semester
VIII
Judul Skripsi
Persepsi Guru ek•Jnorni terhadap urgensi media pernjelajaran di kelas (study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputal Tangerang)
adalah benar mahasiswa Fakultas i'mu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang rnenyusun skripsi. dan akan rnengadakan penelitian (rise\) di instansi/sekolah yang Saudara pim~in. Untuk itu kami mohon Sauda: a dapat mengizinkan mahasiswa terse,but melaksanakan penelitian dimaksc J Alas perhat1c
11
dan bantuan Saudara. kam1 ucapkan terirna kasih.
Wassalamu'a/aikum wr wb
Tem/Jusan:
1. Dekan FITK 2. Pembantu Oekan 81dang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Te\p. ornor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor Lamp. Hal
: (62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 7443328
Email : [email protected],id
: Un. 01/F 1/KM.01 31GrJ72008 : Instrument Riset
Jakarta, 16 Juli
2008
:WAWANCARA Kepada Yth: Kepala Yayasan Pendidikan Dua Mei di Tempat Assalamu'a/aikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nam a
Faisal
NIM
104015000582
Jurusan
Pendidikan IPS
Semester
IX
Judul Skripsi
Persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas (studi kasus di SMP Dua Mei Ciputat Tangerang).
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan Wawancara di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon bantuan Saudara terhadap mahasiswa tersebut dalam melaksa.nakan penelitian dimaksud. Alas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
YAYASAN PENDIDIKAN DUA MEI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) (TERAKREDITASI) JI. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Ciputat - Tangerang Telp. (021) 7490034, 74707557
SURAT KETERANGAN Nomor : iDo,5 /SMP/YPDM/VH/2008
ang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Dua Mei iputat Timur Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
: FAISAL
NJM
: 104015000582
Jurusan
: Pendidikan IPS
Semester
: VIII
;audara/i tersebut di atas adalah benar telah melaksanakan penelitian di sekolah kami, sebagai ;yarat untuk melengkapi bahan skripsi, dengan judul:
"PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PE!VIBELAJARAN DI KELAS(STUDIKASUSDIYAYASANPENDIDIKANDUAMEICIPUTATTANGERANG)"
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sesuai dengan keperluan.
t, 11 Agustus 2008 ekolah,
YAYASAN PENDIDIKAN DUA MEI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) (TERAKREDITASI) JI. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Ciputat-Tangerang Telp. (021) 7490034, 74707557
SURAT KETERANGAN No: 160 I SMA I YPDMI Vlll / 2008
Yang bertanda tangan di bawab ini : Nama
: Yayat Ruhiat, S.Pd
No.NIP/NPK Jabatan
: Kepala Sekolah
Tempat Tugas
: SMA Dua Mei Ciputat
Dengan ini menerangkan babwa : Nama
:FAISAL
NIM
: 104015000582
Jurusan
: Pendidikan IPS
Semester
: VIII
Nama Mahasiswa tersebut di atas telah mengadakan riset untuk persyaratan pembuatan skripsi dengan judul " PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (STUDI KASUS DI YAYASAN
PENDIDIKAN
DUA
MEI
CIPUTAT
TANGERANG)"
Pada 22 Juli - 22 Agustus 2008.
Demikian surat keterangan ini di buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
BIODATA PENULIS
Faisal lahir di Lueng Putu Kee. Bandar Baru Kab. Pidie Jaya, Aceh 4 Oktober 1986. menamatkan pendidikan tinggi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Keguruan
Ekonomi Universitas
Hidayatullah
tahun
Fakultas Islam 2009.
Ilmu Negeri
Sebelum
Tarbiyah (UIN)
dan Syarif
menyelesaikan
pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga menamatkan beberapa pendidikan formal di jenjang sebelumnya, di SD Negeri Teupin Jangat Aceh tahun 1998, di MTsN Gelumpang Minyeuk Aceh tahun 2001, dan di MAK Negeri Banda Aceh tahun 2004. Faisal adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan, Bapak Muhammad Thaib dan Ibu Rohani Mahmud. Beliaulah yang telah mendidik dan menghaluskan budi pekerti penulis melalui sikap, ajaran, dan nasihat-nasihat yang bijak. Do'a penulis: "Semoga pendidikan budi pekerti yang mereka tanamkan
kepada penulis sejak kecil hingga dewasa akan berbalas rahmat Allah SWT di sisi-Nya kelak". Terima kasih juga buat Kakakku Safrina, Abang Putra Irawan, Abang Fakhrizal, Kakak Herawati, Keponakan Oom Sikembar Riyath-Faiyath dan Almarhumah Adinda tercinta Zahara Fauna yang selalu memberikan semangat dan keceriaan dalam sehari-harinya. Karya ilmiah ini adalah tulisan pertama dari penulis berupa skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan guna memenuhi syarat dalam mencapai gelar sarjana strata satu dengan judul: "Persepsi Guru Ekonomi
Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Ke/as (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang) ".
SELAYANG PANDANG About P.IPS 2004 Lo tau nggak sich apa itu JPS ....? bukan Ikatan Pensiunan Supervisi, bukan Ieuw Preman Sableng, bukan Ikatan Perjaka Super, dan bukan Iiih Paan Sich? dan seabreg istilah lainnya yang kamu-kamu berikan atas diri kami. Kamu udah tau, ragu-ragu atau boro-boro tau? Kaya'a kenalpun rasanya nggak dengan eksistensi kami di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercinta ini yang basecamp' a terletak di lantai 5 gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dan bila dilihat dari kaca matanya "Sherlock Holmes" bersebelahan dengan Jurusan KI-Manajemen Pendidikan. Kalo kamu belum tau? nah, kamu boleh coba dehh simak about our stories. IPS atau lengkap'a P.IPS, merupakan kepanjangan dari Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Konsentrasi Ekonomi tahun angkatan 2004. Kami merupakan deportasi dari Jurusan KI-Supervisi Pendidikan, kalang kabut sich pas da desas-desus mo di deportasi (kaya TKI ato TKW di negeri jiran ja...), da juga yang nyantai-nyantai aja, Adem ayem. But, akhirnya kami di deportasi juga ke Jurusan P.JPS tercinta ini. Jurusan baru, mata kuliah baru 'n Kajur baru dibawah asuhan Kajur P.JPS yang Guanteng, keTche dan Pinter AbizT "Drs. H. NUROCIDM, MM''. Yes ... we can. Dengan dukungan sarana, tempat dan kelas permanen yang sangat strategis (buat Godain kaMiu ...). Kami senantiasa berbahagia dan berprestasi serta berusaha membuktikan keperkasaan kami dalam berbagai Event dan Games dibidang Science, sport 'n art. Kami punya Qori-Qoriah, aTlet Futsal, Tabib belum bersertifikat, Mantan pResiden ke2 'N Duet Maut (ZAHRA, IY AM 'n BUIS). Dalam perKuliahan da HARDI yang bertindak sbagai kepala suku yang senantiasa bijaksana dan berbesar hati kalo Qta-Qta berisik, ZAHRA yang slalu angkat tangan + nunjuk loteng pas Dosen nanya (Doi jg slalu jadi panutan tementemen), CHOINK yg jadi bodyguard kelas senantiasa menjaga UMAY NYINGNYING biar gak tawa ngakak, da jg YULI ratu jampang yang doyan banget makan. Setiap hari slalu terdengar suara merdu dari MAHFOET PREDLY yg berduet dgn SARAH PERSSIK, JPS 04/05 ternyata kelas terkaya karna punya juragan MARTABAK BANGKA OOM SAINAN dan BAIDAWI "raja" RUMAH MAKAN, dan keuntungan dari semua'a dipegang oleh MARJYAM "si tangan basah" NISWAN. Lalu da juga Raja dan Ratu Cabul yakni AKI ADI dan NYAI NANA serta biang terlambat yakni IPAY 'Pak' GURU OLAH RAGA dan dihebohkan oleh RENI DARATISTA yang ditentang oleh BAMBANG IRAMA yang berselingkuh dengan model cuci UCI TARMINAH serta ada juga petinju dari sasana IMAN BOXING yang terkenal dengan ketok mejik'a dengan julukan TABIB dan dipromotori oleh DWI RINGGO. Lalu da penampakan dari si HARIS TUYUL MILENIUM yang menghuni lemari MBAH DUKUN AGUS sijin tidur. Belom lagi AYU BUIS yang tidak pernah lepas dari pentol dan cermin, GILANG manusia jangkung yang suka minta digOdain ma LUKE. Oiya JPS 04/05 jg da penampakan dari makhluk serupa tapi tak sama sikembar ADE 'n DEDE yg slalu diketawain FADHIL NGIK-NGIK, selain itu JPS 04/05 punya kelebihan dibidang Islami !ho, Qta tidak pernah meninggalkan ajaran ALLAH seperti TOEPAN yang selalu SIAM, kata'a sich itu sekalian sambil diet. Ternyata JPS 04/05 bener2X
nyenengin lho, bukti'a mantan presiden RI yang ke2 KAKEK HARTO jauh2X dari cendana nyempatin waktunya tuk bisa belajar bareng2X ma ana!c2X IPS 04105. Dan yang t'akhir and the only one da FAISAL GANTENG (whatever ... ). Seakan waktu begitu cepat berlalu, tanpa Qta sadari kini Qta akan mengemas koper Qta dari lingkungan yg telah Qta bina selama 48 Purnama ini. Waktu yg singkat itu telah menggoreskan beribu kenangan suka maupun duka di mata Qta, Begitu cepatkab semua ini berlalu? (Ssstt ... jangan percaya, lagi putus cinta tuch). Inilah sepenggal kisah yang dapat penulis ungkapkan About P.IPS 04/05 dan mohon maaf apabila ada kata dan tulisan yang menyinggung temen-temen. Semua'a pasti pernah bikin kesalahan, salah ngomong, salah colek, salah tingkah alias Ge-Er, salah sangka, salahjawaban pas UTS/UAS, poko'a apapun kesalahan itu bakal jadi kenangan ManieZ dan ;ga pernah bikin Qta jadi bercerai berai. Seiring dengan berjalannya waktu, Semoga Qta dapat meraih impian yang dicitacitakan. Semoga sukses, jangan lupa telepon-telepon, keep kompak 'en selamat menempuh hidup baru ..,.,,@*#$56&:** Akhirul kalam ..... bukan perpisahan yang Qta tangisi dan bukan pertemuan yang Qta sesali, Truz aPa doNg ... ?!? (BinguNg) Entahlah NyeEe ... Aaamiiiiiiiiiiiiiiiiiiinn
By: Faisal