PERSEPSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS IX MTs ROUDLOTUL FURQON, DESA KEBUMEN, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh YULI WIDIASTUTI NIM 11410070
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN SALATIGA 2012
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.a.c.id e-mail :
[email protected]
Dra. Siti Zumrotun, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Exemplar Hal : Naskah Skripsi Saudari Yuli Widiastuti Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: Yuli Widiastuti
NIM
: 11410070
Jurusan
: Tarbiyah
Judul
: PERSEPSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA
KELAS IX MTS
ROUDLOTUL FURQON, DESA KEBUMEN, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Salatiga, 25 Juli 2012 Pembimbing
Dra. Siti Zumrotun, M.Ag NIP 19670115 199803 2 002
MOTTO
tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Al-A’raaf : 34)
PERSEMBAHAN Untuk kedua orang tuaku Nur Hadi Santoso dan Siti Zulaikhah Atas pancaran kasih sayangnya yang tidak pernah kering Adik-adiku M.Robitul Fa’la, M.Lutfi Azis, M. Fahmi Widodo, Ibnu Mubarok Seluruh keluarga besar HMI Cabang Salatiga, SMC, Teater Getar STAIN Salatiga Atas dukungan dan doanya selama ini
SKRIPSI PERSEPSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA KELAS IX MTS ROUDLOTUL FURQON, DESA KEBUMEN, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 DISUSUN OLEH YULI WIDIASTUTI NIM 11410070
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 7 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag : Benny Ridwan, M.Hum : Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag : Fatchurrohman,S.Ag., M.Pd. : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag
Salatiga, 20 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP.1958 0827 198303 1002
ABSTRAK Widiastuti, Yuli. 2012. Skripsi. Persepsi siswa tentang keteladanan guru pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon Kebumen, Kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag Kata Kunci : persepsi siswa tentang keteladanan guru dan prestasi belajar siswa Penelitian ini upaya untuk mengetahui (1) Bagaimana persepsi siswa tentang keteladanan guru kelas IX MTs Roudlotul Furqon?, (2) Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon?, (3) Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa? Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dengan angket untuk memperoleh data variabel, pengumpulan data dengan dokumentasi untuk memperoleh data tentang sejarah, visi, misi, data guru, dan data siswa. Berdasarkan analisis data hasil penelitian adalah sebagai berikut; (1) 0 responden menilai Persepsi siswa tentang keteladanan guru sangat baik, 9 responden menilai Persepsi siswa tentang keteladanan guru yang baik, 6 responden menilai Persepsi siswa tentang keteladanan guru cukup, 0 responden menilai Persepsi siswa tentang keteladanan guru kurang baik dan 0 responden menilai Persepsi siswa tentang keteladanan guru jelek, (2) 1 responden yang memiliki prestasi belajar yang sangat baik, 10 responden yang memiliki prestasi belajar baik, 4 responden yang memiliki prestasi belajar cukup, 0 responden yang memiliki prestasi belajar kurang baik dan 0 responden yang memiliki prestasi belajar jelek (3) Pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka nilai r yang diperoleh adalah signifikan. Artinya ada korelasi atau ada pengaruh yang positif antara persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa kelas IX MTS Roudlotul Furqon tahun ajaran 2011-2012.
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Yuli Widiastuti
NIM
: 11410070
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2012 Yang menyatakan
Yuli Widiastuti
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan taufiq serta hidayahnya. Semoga shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW. serta para sahabat dan para pengikutnya. Penulisan skripsi merupakan kewajiban setiap mahasiswa dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan. Oleh karena itu penulis menyusun skripsi yang berjudul
”PERSEPSI
SISWA
TENTANG
KETELADANAN
GURU
PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MTS ROUDLOTUL FURQON KEBUMEN, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG” dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.
DR. Imam Sutomo selaku Ketua STAIN Salatiga
2.
Dra. Siti Asdiqoh selaku Kajur Tarbiyah STAIN Salatiga
3.
Dra. Siti Zumrotun, M.Ag selaku pembimbing yang selalu memberi bimbingan sampai terselesaikanya skripsi ini.
4.
Keluarga besar MTs N Roudlotul Furqon yang telah memberikan kemudahan serta fasilitas yang sangat baik kepada penulis untuk mendapatkan data selama penelitian. Saya selaku peneliti mengharapkan masukan dan saran yang membangun,
karena saya sadar skripsi ini masih jauh dari sempurna, semoga bermanfaat .
Salatiga, 10 Agustus 2012
Peneliti
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………..................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..
ii
HALAMAN MOTTO ............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……….................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK……………………………………………….
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN…………………………..
vi
KATA PENGANTAR………………………………………………….
vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………........ 1 B. Rumusan Masalah………………………………………….....
3
C. Tujuan Penelitian …………………………………………........ 3 D. Kegunaan Penelitian………………….………………………… 4 E. Hipotesis....................................................................................... 4 F. Definisi Operasional...................................................................... 5 G.Metode Penelitian……...……...................…………………........ 8 H. Sistematika ................................................................................... 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keteladanan Guru ...............................................…………….. 13 B. Prestasi Belajar Siswa................................................………… 25 C. Pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru................... 31 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Peneletian......…………... 34 B. Data tentang persepsi siswa tentang keteladanan guru................. 37 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan …………………………………………... 43 B. Analisis Uji Hipotesis ………………………………………….. 54
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………..... 58 B. Saran ………………………………………………………....... 59 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 60 DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. 61 1. Daftar riwayat hidup.................................................................. 62 2. Surat ijin peneletian …………………………………………... 63 3. Surat keterangan penelitian......................................................... 64 4. Jurnal konsultasi.......................................................................... 65 5. Angket........................................................................................ 66
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kehidupan seorang manusia tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia lainnya. Sifat-sifat yang ada pada manusia cenderung ada suatu kesamaan, hal ini bisa diketahui bahwasanya seseorang berbuat sesuatu karena terobsesi oleh perbuatan orang lain. Wajarlah bila sifat-sifat yang ada pada manusia punya kecenderungan untuk meniru. Perbuatan meniru untuk hal yang positif dan terpuji disebut meneladani, yang biasanya banyak ditemui dalam kehidupan umat. Dalam hal ini seorang pemimpin mempunyai pengaruh yang kuat terhadap masyarakatnya. Kemampuan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan luar, dalam hal ini hasil pengamatan, pendengaran dan perasaan anak memiliki hubungan terhadap pembentukan kemampuan anak, perilaku guru merupakan salah satu hal yang mampu mempengaruhi kemampuan anak. keteladanan merupakan suatu kesatuan aspek jiwa dan badan, yang menyebabkan adanya kesatuan dalam tingkah laku dan tindakan seseorang. Ini disebut integrasi, integrasi dari pola-pola keteladanan yang dibentuk oleh sesorang, dan pola keteladanan ini terbentuk melalui interaksi dalam dirinya sendiri, dengan pengaruh dari lingkungan luar (Sobur, 2009:312). Oleh karena itu, kehati-hatian para pendidikan Guru tua dalam bersikap dan berkata harus diperhatikan mengingat bahwa anak-anak lebih mudah meniru apa yang mereka saksikan.
1
Di dalam pendidikan Islam sendiri menekankan adanya pendidikan budi pekerti untuk mendidik akhlak manusia sesuai dengan ajaran agama Islam. Tujuan setelah orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan dari
keteladanan orang yaitu
keteladanan seseorang yang membuatnya
menjadi “ Insan kamil “ dengan pola taqwa insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT (Zakiah, 1992:29) Pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak sebagai jiwa pendidikan Islam. . Dengan demikian patut disadari bahwa di lembaga pendidikan formal dan non-formal maupun informal seorang pendidik dianjurkan untuk bisa bersikap yang sebaik-baiknya, karena hal tersebut berpengaruh bagi anak didiknya. Upaya Guru bersikap dan berprilaku sebaik-baiknya terhadap Siswa merupakan nilai positif bagi peningkatan mutu dan kualitas proses belajar mengajar. Terutama pada pendidikan agama, ia mempunyai tanggung jawab yang lebih berat dibandingkan dengan pendidikan pada umunya, karena selain bertanggung jawab terhadap pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan tuntunan agama Islam, juga bertanggung jawab terhadap Allah di akhirat nanti. Dengan didasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba untuk lebih dalam menggali dengan melakukan sebuah penelitian yang berjudul
PERSEPSI
SISWA
TENTANG
KETELADANAN
GURU
PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS IX MTs
ROUDLOTUL
FURQON,
DESA
KEBUMEN,
KECAMATAN
BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang keteladanan guru KELAS IX MTs Roudlotul Furqon, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012? 2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012? 3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012? C. Tujuan Penelitian Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang keteladanan guru kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012. 2. Untuk mengetahui prestasi siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012.
3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012. D. Hipotesis Penelitian Peneliti memiliki anggapan dasar bahwa ada pengaruh persepsi siswa terhadap keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa, artinya semakin baik persepsi siswa tentang keteladanan guru maka semakin baik prestasi siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012. E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki tujuan secara teoritis dan praktis. 1. Tujuan Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara khusus sekolah dalam, hal ini adalah guru agama. 2. Tujuan Praktis Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa, diantaranya sebagai berikut : a. Pentingnya pemahaman kepada guru tentang pentingnya keteladanan guru. b. Pentingnya pemahaman kepada guru arti penting keteladanan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
c. Pentingnya
memberikan
pemahaman
perlunya
menjaga
dan
meningkatkan kualitas keteladanan guru sebagai pendidik dan teladan F. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian, perlu ditegaskan beberapa istilah dalam judul diatas, yaitu : 1. Pengertian keteladanan Guru Kata Al-Uswah berarti Al-Qudwah berarti sesorang yang mengikuti orang lain, terlepas yang dikuti itu baik atau buruk, merusak atau menyesatkan. Sedangkan Saad (2005:313) nilai keteladanan merupakan sesuatu hal yang mampu memberikan pengaruh seperti kesan yang baik, ketakjuban, penghargaan dan kecintaan, terhadap sesuatu yang diikuti. Dalam hal ini kesan yang baik, ketakjuban, penghargaan dan kecintaan melaksanakan sesuatu yang ada dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Indikator keteladanan guru antara lain : a. Guru berpakaian rapi
b. Guru berpakaian bersih dan harum c. Guru dalam berpakaian sopan dan islami d. Guru tidak pernah dating terlambat e. Peran serta guru dalam kegiatan sekolah f.
Semangat dalam mengajar
g. Guru bertindak sesuai antara ucapan dengan tindakan
h. Pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama i. Pengetahuan tentang budaya dan tradisi j. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan k. bersikap empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab l. Berwawasan luas m. Selalu memberikan pengetahuan yang baru n. Santun dalam berbicara o. Selalu memberikan motivasi dalam ucapanya p. Berhubungan baik dengan guru dan murid q. Ramah dan terbuka
2. Pengertian Belajar Prestasi Siswa Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan presatasi adalah: Hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 2002:895) Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2) Purwanto (2003:85) dalam bukunya Psikologi Pendidikan, mengemukakan bahwa belajar adalah ìtingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. Dari beberapa teori di atas maka dapat garis bawahi bahwa prestasi belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam adalah hasil yang telah dicapai dalam proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan pada mata pendidikan agama Indikator upaya peningkatan prestasi belajar siswa adalah: a. Upaya untuk meraih rangking 1 di kelas b. Upaya untuk mengikuti setiap perlombaan yang diadakan oleh sekolah c. Upaya dalam meraih juara olimpiade dan sejenisnya d. Memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru e.
Partisipasi dalam belajar kelompok
f. Upaya untuk mencari bacaan / pengetahuan lain, yang mampu melengkapi materi pelajaran g. Upaya / kegiatan yang dilakukan siswa untuk mendukung semangat belajar h. Bertanya dengan guru setiap ada materi yang belum dipahami
i. Memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran j. Melengkapi catatan
pelajaran yang tertinggal (karena sakit dan
keperluan lain) G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono (2010:13) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian, Metode ini disebut sebagai metode positifistik, karena telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis, dan dikatakan kuantitatif karena data penelitian berupa angka angka dan analisis menggunakan statistik Dalam penelitian ini menggunakan teknik metode pengumpulan data berupa angket sebagai standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan menggunakan metode observasi sebagai pembanding ukuran standar penelitian. Dan metode dokumentasi untuk keperluan instrumen penelitian. Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan tiap variabel peneliti menggunakan sebuah analisis statistik product moment 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MTS ROUDLOTUL FURQON Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, dan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai
Januari, terhitung mulai tanggal 20 Mei 2012 sampai dengan 20 Juni 2012. 3. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Hadi, 1987 : 31) dan sampel adalah sebagian yang mewakili keseluruhan untuk dijadikan responden, dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah 15 Siswa kelas IX MTS ROUDLOTUL FURQON Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang . 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang akan digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya/hal-hal yang diketahui, metode ini penulis gunakan untuk menghimpun data siswa kelas IX MTS ROUDLOTUL FURQON Desa
Kebumen, Kecamatan Banyubiru,
Kabupaten
Semarang b. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapat dan menyimpan informasi penelitian seperti; profil sekolah. Sejarah, visi misi sekolah, keadaan guru dan siswa, dan sejumlah informasi lain yang menunjang penelitian ini
5.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen atau alat dan bahan yang digunakan dalam mengukur hubungan atau pengaruh antar variabel antara lain : a. Angket Angket berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada indikator penelitian kedua variable b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode untuk menyimpan data yang telah terkumpul, sehingga data-data penelitian dapat terakomodir dengan baik. Adapun alat yang digunakan antara lain : 1) Flashdisk (penyimpan soft file) 2) Kamera ( pengambil gambar) 3) Komputer Ms. Exel ( alat pengukur dan penghitung)
6. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui kecendrungan variasi masing-masing variabel, digunakan teknik analisis dengan rumus : F P = N X 100 % Keterangan: P = Angka Presentase F = Frekuensi masing – masing variabel N = Jumlah respoden
b. Untuk mengetahui persentase pengaruh kedua variabel dan menguji hipotesis yang telah diujikan, digunakan analisis product moment Persentase frekuensi chi kuadrat dengan rumus :
rxy
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
2
2
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y X
= Persepsi siswa tentang keteladanan guru
Y
= Prestasi belajar siswa
H. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini akan disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan Meliputi : latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II
: Kajian Pustaka
Meliputi teori–teori yang berhubungan dengan variabel yaitu : persepsi siswa tentang keteladanan guru, faktor yang mempengaruhi keteladanan guru, prestasi belajar siswa, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, dan pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa
BAB III
: Laporan Hasil Penelitian
Meliputi gambaran umum lokasi penelitian, yang mencakup sejarah berdirinya lokasi, sarana prasarana pendidikan, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, hasil data siswa antara persepsi siswa keteladanan guru dan prestasi siswa BAB IV
: Analisis Data
Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang; persepsi siswa tentang keteladanan guru dan prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon BAB V
: Penutup Meliputi
:
kesimpulan,
saran,
dan
penutup
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keteladanan Guru 1. Pengertian Keteladanan a. Pengertian secara Bahasa Keteladanan mempunyai akar kata “teladan” yaitu perbuatan yang patut ditiru dan dicontoh. Jadi “keteladanan” adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988:46) b. Pengertian secara Istilah i.
Al-Asyfahani dikutip oleh Arif (2002:17) Kata “keteladanan” dalam bahasa Arab diungkapkan dengan kata “Uswah” & “qudwah, “al-uswah” dan “al-iswah” sebagaimana kata “al-qudwah” dan “al-qidwah” berarti “suatu keadaan ketika seorang manusia mengikuti manusia lain, apakah dalam kebaikan, kejelekan, atau kejahatan.
ii.
Ibn Zakaria dikutip oleh Arif (2002:17) Kata
“uswah” berarti
“qudwah” yang
berarti
ikutan,
mengikuti yang diikuti”. Dengan demikian keteladanan adalah halhal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain. Namun keteladanan yang dimaksud di sini adalah keteladanan
13
yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan Islam, yaitu keteladanan yang baik. c. Bentuk Keteladanan Di bawah ini akan dijelaskan bentuk-bentuk keteladanan antara lain disengaja dan tidak disengaja (Muchtar, 2005:224) 1.
Keteladanan Disengaja Keteladanan
kadang
kala
diupayakan
dengan
cara
disengaja, yaitu pendidik sengaja memberi contoh yang baik kepada para peserta didiknya supaya mereka dapat menirunya. Umpamanya pendidik memberikan contoh bagaimana cara membaca yang baik agar para peserta didik menirunya. Dalam proses belajar mengajar, keteladanan yang disengaja dapat berupa pemberian secara langsung kepada peserta didiknya melalui kisah-kisah nabi yang di dalam kisah tersebut terdapat beberapa hal yang patut dicontoh oleh para peserta didik. 2.
Keteladanan Tidak Disengaja Keteladanan ini terjadi ketika pendidik secara alami memberikan contoh-contoh yang baik dan tidak ada unsur sandiwara di dalamnya. Dalam hal ini, pendidik tampil sebagai figur yang dapat memberikan contoh-contoh yang baik di dalam mampu
di
luar
kelas.
Bentuk
pendidikan
semacam
ini
keberhasilannya banyak bergantung pada kualitas kesungguhan dan
karakter pendidik yang diteladani, seperti kualitas keilmuannya, kepemimpinannya, keikhlasannya, dan sebagainya. Dalam kondisi pendidikan seperti ini, pengaruh teladan berjalan secara langsung tenpa disengaja. Oleh karena itu, setia orang yang diharapkan menjadi pendidik hendaknya memelihara tingkah lakunya, disertai kesadaran bahwa ia bertanggung jawab di hadapan Allah dan segala hal yang diikuti oleh peserta didik sebagai pengagumnya. Semakin tinggi kualitas pendidik akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pendidikannya d. Ruang Lingkup Keteladanan di Sekolah Di bawah ini akan dijelaskan ruang lingkup keteladanan di sekolah adalah sebagai berikut : 1) Perilaku Pendidik terhadap Peserta Didik Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
(PERMENDIKNAS) Nomor 16 Tahun 2007 menerangkan bahwa salah satu kompetensi inti guru adalah menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Agar tujuan pendidikan Islam lebih terarah dan tercapai dengan baik. Pendidik diharapkan memiliki tingkah laku yang baik dan dapat memberikan contoh pada peserta didiknya, Mendorong pendidik agar selalu berbuat baik karena akan dicontoh oleh peserta didiknya. Pendidik senantiasa berbuat baik di dalam maupun di luar kelas, karena pendidik itu ibaratnya adalah cermin
yang selalu dicontoh oleh peserta didiknya, baik sikap, sifat dan perilakunya.Pendidik Akan merasa malu jika salah satu dari peserta didik melihat ada tingkah laku pendidik yang tidak baik diketahui oleh mereka, karena itu pendidik harus berhati-hati dalam bersikap. Hal ini akan mendorong pendidik untuk berfikir dua kali ketika akan mengambil sikap. 2) Hubungan Pendidik dan Peserta Didik Tercipta hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik. Pendidik yang senantiasa bersikap baik pada peserta didik tentunya mereka akan lebih menghormati dan menyukai pendidik tersebut, dibandingkan dengan pendidik yang kurang perhatian pada peserta didiknya. Peserta didik akan lebih akrab dengan pendidik yang terbuka dan yang menyenangkan untuk dijadikan teman ngobrol dan bertukar cerita tentang kehidupan mereka masing-masing. 3) Materi Pembelajaran yang Bersifat Praktis Materi pelajaran adalah sesuatu yang sangat penting untuk diajarkan kepada para peserta didik. Materi pelajaran adalah satu dari sekian banyak komponen belajar mengajar yang harus dipenuhi. Proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak ada materi yang diajarkan. Materi yang sudah disampaikan kepada peserta didik sebaiknya diamalkan juga oleh pendidik karena teori tanpa praktik
akan menimbulkan verbalisme. Akan teramat sulit bagi peserta didik untuk melaksanakannya ketika mereka melihat pendidik tidak mengamalkannya. 4) Lingkungan Sekolah Konsep dan persepsi keagamaan pada anak dipengaruhi oleh unsur dari luar diri mereka. Hal ini terjadi karena sejak usia dini telah melihat, mempelajari hal-hal yang berada di luar diri mereka. Mereka telah melihat dan mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang sesuatu. ”Orang tua mempunyai pengaruh terhadap anak sesuai dengan prinsip eksplorasi yang mereka miliki” (Ramayulis, 2005 : 81). Dalam kehidupan sehari-hari perilaku keagamaan yang dilakukan anak-anak pada dasarnya mereka peroleh dari meniru. Shalat berjamaah misalnya mereka lakukan merupakan hasil melihat perbuatan itu di lingkungannya, baik berupa pembiasaan ataupun pengajaran khusus yang intensif. Sehinggga sifat meniru yang dimiliki anak ini merupakan modal yang positif dan potensial dalam pendidikan keagamaan pada anak. Sejak fase-fase awal kehidupan, seorang anak banyak sekali belajar melalui peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang-orang di sekitarnya, khususnya dari kedua orang tuanya. Kecenderungan anak meniru dan belajar melalui peniruan,
menyebabkan keteladanan menjadi sangat penting artinya dalam proses pembelajaran. Firman Allah SWT dalam surah Al Ahzab ayat 21 :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. Agar peserta didik meniru sesuatu yang positif dari gurunya, maka guru harus menjadikan dirinya sebagi uswatun hasanah dengan menampilkan diri sebagai sumber norma, budi yang luhur, dan perilaku yang mulia. Dengan demikian ketaatan kepada ajaran agama merupakan kebiasaan yang menjadi milik mereka, yang dipelajari dari orang tua maupun guru. Bagi anak sangat mudah untuk menerima ajaran dari orang dewasa walaupun ajaran itu belum mereka sadari sepenuhnya manfaat ajaran tersebut. Berawal
dari
peniruan
dan
selanjutnya
dilakukan
pembiasaan di bawah bimbingan guru, peserta didik akan semakin terbiasa. Bila sudah menjadi kebiasaan yang tertanam jauh di dalam hatinya, peserta didik itu kelak akan sulit untuk berubah dari kebiasaannya itu. Ia, misalnya, akan melakukan shalat berjamaah bila waktu shalat tiba, tidak akan berpikir panjang apakah shalat dulu atau melakukan hal lain, apakah berjamaah atau nanti saja
shalat sendirian. Hal ini disebabkan karena kebiasaan itu merupakan perilaku yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, berlangsung begitu saja tanpa dipikirkan lagi. Dengan demikian, seseorang dalam keberagamaannya haruslah
senatiasa
meniru,
meneladani
yang
dicontohkan
Rasulullah SAW, kemudian membiasakannya. Selain itu, Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukan oleh peserta didik harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau dengan perkataan lain, guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku peserta didik. Untuk itulah guru harus dapat menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta didik, karena pada dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru. b. Faktor-faktor Pendukung dan Pengahambat Keteladanan Setiap kegiatan yang dilakukan pasti ada hal-hal yang mendukung dan mengambat jalannya proses kegiatan tersebut. Sama halnya dalam menjalankan dalam kegiatan belajar mengajar PAI di sekolah. Di bawah ini akan dijelaskan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Keteladanan di sekolah. 1) Faktor Pendukung Keteladanan
a.
Agar
tujuan
pendidikan Islam lebih terarah dan tercapai dengan baik Tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam. Pendidik diharapkan memiliki tingkah laku yang baik dan dapat memberikan contoh pada peserta didiknya. b.
Mendorong pendidik agar selalu berbuat baik karena akan dicontoh oleh peserta didiknya. Pendidik senantiasa berbuat baik di dalam maupun di luar kelas, karena pendidik itu ibaratnya adalah cermin yang selalu dicontoh oleh peserta didiknya, baik sikap, sifat dan perilakunya.Pendidik Akan merasa malu jika salah satu dari peserta didik melihat ada tingkah laku pendidik yang tidak baik diketahui oleh mereka, karena itu pendidik harus berhatihati dalam bersikap. Hal ini akan mendorong pendidik untuk berfikir dua kali ketika akan mengambil sikap.
c.
Tercipta
hubungan
yang harmonis antara pendidik dan peserta didik. Pendidik yang senantiasa bersikap baik pada peserta didik tentunya mereka akan lebih menghormati dan menyukai
pendidik tersebut, dibandingkan dengan pendidik yang kurang perhatian pada peserta didiknya. Peserta didik akan lebih akrab dengan pendidik yang terbuka dan yang menyenangkan untuk dijadikan teman ngobrol dan bertukar cerita tentang kehidupan mereka masing-masing. 2) Faktor Penghambat Keteladanan a) Jika figur yang peserta didik contoh tidak baik, maka mereka cenderung untuk mengikuti tidak baik. Pendidik adalah penuntun bagi semua peserta didik karena semua tingkah lakunya akan ditiru oleh mereka. Semua orang yang akan menjadi pendidik diharuskan memiliki tingkah laku yang baik. Apabila pendidik yang tidak memiliki perangai yang
baik
akan
berdampak
buruk
bagi
perkembangan
kepribadian peserta didik. Peserta didik cenderung akan meniru semua yang dilakukan oleh pendidik. Dari beberapa fakta yang ada sesuatu yang tidak baik akan cepat tertanam dalam hati peserta didik dari pada hal yang baik, terasa amat sulit mencontoh yang baik karena banyak sekali godaan yang datang, sehingga peserta didik enggan meniru hal-hal yang baik. Pendidik adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Di lingkungan rumah yang bertindak sebagai pendidik adalah orang tua (ayah
dan ibu) peserta didik. Pendidik utama yang sangat berperan aktif dalam hal pendidikan peserta didik baik dalam bidang pendidikan agama maupun pendidikan akademis, khususnya di bidang pendidikan budi pekerti bagi peserta didik. Di lingkungan sekolah, yang berperan sebagai pendidik adalah bapak dan ibu guru di sekolah, orang tua kedua setelah ayah dan ibu di rumah. Tidak hanya pendidik saja yang bertanggung jawab memberikan keteladanan dan pendidikan akhlak pada peserta didik, tapi seluruhpihak sekolah harus ikut serta dalam pemberian pendidikan keteladanan dan pemberian setelah pada peserta didik. Keberhasilan dunia pendidikan diantaranya adalah sejauh mana peserta didik dan stakeholders lainya secara peserta didik demi terwujudnya peserta didik yang berkepribadian
baik
dan
berakhlakul
karimah
(Rosyid,
2006:152) Kedua figur tersebut, ayah dan ibu serta bapak dan ibu guru, harus menjadi suri teladan yang baik agar peserta didik tidak salah dalam memilih idola. b) Teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme. Materi pelajaran adalah sesuatu yang sangat penting untuk diajarkan kepada para peserta didik. Materi pelajaran adalah satu dari sekian banyak komponen belajar mengajar yang harus dipenuhi. Proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak ada materi yang diajarkan.
Materi yang sudah disampaikan kepada peserta didik sebaiknya diamalkan juga oleh pendidik karena teori tanpa praktik akan menimbulkan verbalisme. Akan teramat sulit bagi peserta didik untuk melaksanakannya ketika mereka melihat pendidik tidak mengamalkannya c. Sifat-sifat keteladanan guru 1) Ikhlas dalam menyampaikan ilmu Guru Darajat (1995:45) menyampaikan suatu profesi yang sangat mulia. Seorang guru haruslah mempunyai niat yang ikhlas dalam memberikan didikan dan ajaran kepada anak didik. Hendaknya dengan profesinya sebagai pendidik dan dengan keluasan ilmunya, guru hanya bermaksud mendapatkan keridlaan Allah, mencapai dan menegakkan kebenaran; yakni menyebarkan ke dalam akal anak-anak dan membimbing mereka sebagai para pengikutnya. Segala sesuatu pasti akan mendapatkan ganjaran dari Allah. Sebagaimana dalam hadits rasulullah yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim yang artinya : Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung kepada niatnya dan sesungguhnya segala sesuatu tergantung kepada apa yang dia niatkan. 2) Jujur Darajat (1995:66) menyampaikan hendaknya guru jujur dalam menyampaikan apa yang diserukannya. Tanda kejujuran itu ialah menerapkan anjurannya itu pertama-tama pada dirinya
sendiri. Jika ilmu dengan amalnya telah sejalan, maka para pelajar akan mudah meniru dan mengikutinya dalam setiap perkataan dan perbuataannya. Tetapi jika perbuatannya bertentangan dengan seruannya,
maka
pada
para
pelajar
timbul
keengganan
mengamalkan apa yang diucapkan gurunya, bahkan mulai goyah kepercayaan kepada perkataan gurunya; atau setidak-tidaknya merasa bahwa perkataan gurunya itu tidak sungguh-sungguh. Allah berfirman dalam Al qur’an Artinya : Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya)
pengkhianatan
dari
suatu
golongan,
Maka
kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. 3) Amanah Darajat
(1995:67)
menyampaikan
guru
mempunyai
tanggung jawaba yang besar dalam menjalankan profesinya. Seorang guru diharapkan untuk selalu dapat menjaga amanah dalam memberikan pelajaran dan didikan kepada anak didik. Allah Swt berfirman dalam Al Qur’an surat Annisa’
ayat 58:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
4) Wajib menyampaikan ilmu yang diperoleh Darajat (1995:68) menyampaikan Guru diwajibkan untuk menyampaikan ilmu yang dia miliki karena sesungguhnya kewajiban guru terhadap anak didik salah satunya adalah menyampaikan ilmu. 5) Cerdas Darajat (1995:69) Seorang guru tidak hanya dituntut untuk pintar tetapi juga guru harus memiliki kecerdasan dalam memberikan pelajaran kepada anak didik. B. Prestasi Belajar Siswa 1.
Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu .prestasi. dan belajar, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai yaitu dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002:895). Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan
sebagai berikut: .Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:3) Purwanto (2003:85) dalam bukunya Psikologi Pendidikan, mengemukakan bahwa belajar adalah .tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap Dalam rumusan H. Spears yang dikutip oleh Ketut (1993:17) mengemukakan bahwa belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai
dari
mengamati,
membaca,
menurun,
mencoba
sampai
mendengarkan untuk mencapai suatu tujuan Selanjutnya, defini belajar yang diungkapkan oleh Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology yang dikutip oleh Sumardi Suryabrata (2002:231) menyatakan bahwa: belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya. Berdasarkan definisi yang dikemukakan beberapa tokoh di atas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibatdari pengalaman
atau
latihan.
Sedangkan
pengertian
prestasi
belajar
sebagaimana yang tercantum dan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang
dan
kemampuan
masing-masing.
Prestasi
belajar
dapat
memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara: a. Penilaian formatif Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajarmengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan. b. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu (Purwanto, 2001: 26) 2.
Tiga Ranah Tujuan Pembelajaran
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun karsa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garisgaris besar indikator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan jenis-jenis prestasi yang hendak diukur (Muhibbin, 1999:150) Dalam
sebuah
situs
yang
membahas
Taksonomi
Bloom,
dikemukakan mengenai teori Bloom yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka melalui ketiga ranah ini pula akan terlihat tingkat keberhasilan siswa dalam menerima hasil pembelajaran atau ketercapaian siswa dalam penerimaan pembelajaran. Dengan kata lain, prestasi belajar akan terukur melalui ketercapaian siswa dalam penguasaan ketiga ranah tersebut. Maka Untuk lebih spesifiknya, penulis akan akan menguraikan ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai yang terdapat dalam teori Bloom berikut (Suprijono, 2009:6) a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
b. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin 3.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap siswa, karena melalui belajar mereka memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Dengan demikian belajar berhubungan dengan perubahan dalam diri individu sebagai hsil pengalamannya di lingkungan. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi dua macam: a) Aspek eksternal Kondisi umum diluar kejasmanian seperti lingkungan belajar, keluarga, pergaulan dan keadaan ekonomi mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. kondisi lingkungan belajar yang kurang baik dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak membekas. b) Aspek internal Banyak faktor yang termasuk aspek internal yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualits perolehan pembelajaran siswa.
Namun, di antara faktor-faktor internal siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: (1) Tingkat kecerdasan Intelegensi kemampuan
pada
psiko-fisik
umumnya untuk
dapat
mereaksi
diartikan
sebagai
rangsangan
atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungan dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan .menara pengontrol. hampir seluruh aktifitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa mak semakin besar peluangnya untuk memperoleh sukses. (2) Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, barang,dan sebgainya, baik secara positif maupun negatif. (Muhibbin, 1999:135).
Sikap
merupakan
faktor
psikologis
yang
kan
mempengaruhi belajar. Dalam hal ini sikap yang akn menunjang belajar seseorang ialah sikap poitif (menerima) terhadap bahan atau pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap lingkungan tempat dimana ia belajar seperti: kondisi kelas, teman-temannya, sarana pengajaran dan sebagainya (Alisuf 1996:84) (3) Bakat Siswa Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan denikian, sebetulnya setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas (superior) atau cerdas luar bisa (very superior) disebut juga sebagai gifted, yakni anak berbakat intelektual. (4) Minat siswa Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi seseorang terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualits pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Muhibbin, 1999:136).
C. Pengaruh Persepsi Siswa Keteladanan Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Interaksi belajar mengajar, memiliki dua sisi, dilihat dari siswa merupakan upaya belajar, dan dilihat dari sisi guru merupakan kegiatan belajar. Hal itu mudah dipahami, karena mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan situasi agar siswa belajar (Nana, 2005:262) Dari penjelasan tersebut dapat guru dan siswa merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar, bagaimanapun juga keduanya akan saling terkait baik dari sisi keteladanan dan hasil belajar, guru yang memiliki keteladanan sehat atau baik tentunya akan membawa dampak positif bagi prestasi belajar siswa begitu pula sebaliknya. Salah satu faktor sosial yang mempengaruhi belajar adalah guru dan cara mengajarnya (Chalidjah, 1994:97), keteladanan guru merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi gaya mengajar guru, sehingga keteladanan guru menjadi salah satu aspek penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar itu sendiri Dalam proses pengajaran dalam menentukan keberhasilan belajar dalam bingkai keteladanan yang sempurna Chalidjah (1994:106) menjelaskan ada empat hal yang harus dijadikan muatan aktifitas sekaligus, dimana guru sebagai pengajar mempunyai peran sebagai berikut : 1. Sebagai Fasilitator Menyediakan situasi kondisi yang dibutuhkan oleh individu yang belajar, artinya situasi-kondisi yang mampu menunjang keberhasilan
proses belajar menagajar seperti sarana prasarana, kondisi nyaman, damai dan seterusnya
2. Sebagai Pembimbing Memberikan bimbingan kepada siswa dalam interaksi edukatif, agar siswa mampu belajar dengan lancer dan berhasil secara effektif dan effisien 3. Sebagai Motivator Memberikan dorongan semangat agar siswa mau dan giat dalam belajar, motivasi belajar dalam hal ini bias dilakukan dengan beberapa cara seperti dorongan secara lesan dan keteladanan, jadi guru harus mampu memberikan keteladanan yang baik kepada muridnya dimanapun tempat dan waktunya 4. Sebagai Organisator Guru harus mampu mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar dengan baik sehingga akan sesuai antara perencanaan dengan pelaksanaan, dan indicator belajar dengan tujuan belajar atau prestasi belajar
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs NU Rooudlotul Furqon 1. Nama Sekolah Sekolah ini bernama Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul ulama Roudlotul Furqon Banyubiru, yang kemudian disingkat dengan MTs NU Roudlotul Furqon Banyubiru, Bertempat di Dusun Krajan, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. 2. Visi MTs NU Roudlotul Furqon Visi MTs NU Roudlotul Furqon Adalah taat kepada ajaran Islam Ahlus Sunnah Waljama’ah 3. Misi MTs NU Roudlotul Furqon Misi MTs NU Roudlotul Furqon adalah : a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah b. Membentuk siswa yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 4. Pendiri MTs NU Roudlotul Furqon Pendiri MTs NU Roudlotul Furqon adalah Almaghfurlah KH. Muntaha pada tahun 1981. Dalam perkembangan berikutnya pada tahun 2003 dibukalah sekolah formal MTs oleh Hj. Siti Fatimah Muntaha (Bu Nyai)
34
5. Managemen MTs NU Roudlotul Furqon MTs NU Roudlotul Furqon Bernaung di bawah lembaga pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Semarang, namun demikian dengan surat keputusan LP Ma’arif kabupaten Semarang tentang komposisi dan personalia pengurus MTs NU Roudlotul Furqon, maka exofficio manajemen LP Ma’arif dilimpahkan kepada pengurus MTs NU Roudlotul Furqon Secara sistematis, manajemen dikelompokan dalam dua hal, sebagai berikut : pertama, yang berkaitan dengan man, material, dan money (3M) berada di tangan pengurus
LP Ma’arif NU Kabupaten
Semarang c.q. Pengurus MTs NU Roudlotul Furqon. Dengan demikian penetapan dan pengangkatn personalia, baik yang tetap maupun yang tidak tetap, serta urusan kelaikan sarana dan prasarana dan keuangan menjadi tangung jawab pengurus MTs NU Roudlotul Furqon. Kedua, Manajemen yang berkaitan dengan teknik edukatif dan administratif menjadi tangung jawab kepala sekolah beserta dewan guru. Dengan pembatasan manajemen ini diharapkan kepala sekolah dan dewan guru lebih terfokus pada teknik edukatif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. 6. Kurikulum MTs NU Roudlotul Furqon Kurikulum adalah program pembelajaran dalam garis-garis besar sebagai acuhan dalam proses pembelajaran, adapun kurikulum yang dipakai
oleh
MTs
NU
Roudlotul
Furqon
adalah
KTSP
yang
disempurnakan beserta suplemenya ditambah dengan kurikulum Al-Islam
ala Ahlul sunnah wal Jama’ah, yaitu Fiqih, Aqidah Akhlak, SKI, AlQur’an- Hadist, Bahasa Arab, dan ke-NU-an, Sesuai dengan landasan program dan pengembangan maka struktur program dan alokasi waktu yang tersedia adalah terlampir. Berkenaan dengan kurikulum yang masih bersifat umum, maka seorang
guru
berkewajiban
merencanakan,
mengorganisasikan,
melaksanakan, mengevaluasi program, pada akhirnya akan ditentukan analisis dan tindak lanjut. Untuk melengkapi kurikulum yang ada, maka direncanakan ada tambahan pelajaran ekstra kurikuler materi pondok pesantren, misalnya Baca Tulis Al-Qur’an dan kajian kitab-kitab salafiyah, komputer, pramuka, dan olah raga, sesuai dengan bakat minat siswa. 7. Daftar Guru dan Karyawan MTs NU Roudlotul Furqon Tabel 3.1 Daftar Guru MTs NU Roudlotul Furqon No
Nama
1 2
M. Budhi Santosa,S.Ag H. Irsyam
3
Pangkat/golongan
Mapel
Hadi Mahzu, BA
Kepala Sekolah Waka Sarpras Kaprodi Guru
Aswaja, B.Jawa Tahfidzul Qur’an Bhs Arab
4 5 6
Abdul Rahman Istiqomah, S.Pd Tutik Takmilati, S.Pd.I
TU Waka Kurikulum Guru
7
Guru
8
M. Nanang Qosim, S.HI Helmi Wibowo, S.T.
Bhs. Indonesia Tahfidzul Qur’an Matematika
9
Yuni Riwayati, S.Si
Guru
Staf TU
IPA, Kimia, Fisika , Bahasa Inggris
10 11 12 13 14 15
Peni Hertanti, S.Pd Umi Nu’amah, S.Pd Agus Widodo, S.IP Ahmad Solikhin Dwi Indah A, S.PPd Sri Atikah, A.Md
Guru Waka Kesiswaan Guru TU Guru Guru
Matematika SBK, Mat Penjaskes PKN Bhs. Inggris
B. Data Persepsi Siswa tentang Keteladanan Guru dan Prestasi Belajar Siswa 1. Data Responden Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IX MTS Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Tabel 3.2 Daftar responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Sofiyani Rahmatun Miftachul Munir M. Anwar Rhosid Ahmadiyanto M. Khoirul Basyuni Laela Rahmadani Septiawan Prayogo Nailul Muna Adit Fiyanto M. Abdul Muis Agus Khoirul Umam A. Adib S M. Yusuf M. Irfansyah Nur Atikah
2. Penyajian Data
Kelas IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX
Inisial SF MM MA AH MK LR SP NM AF MA AK AA MY MI NA
Adapun hasilnya adalah diketahuinya data-data frekuensi dari beberapa variabel penelitian sebagai berikut : a. Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa tentang Keteladanan Guru Tabel 3.3 Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Keteladanan Guru No
Nama responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sofiyani Rahmatun Miftachul Munir M. Anwar Rhosid Ahmadiyanto M. Khoirul Basyuni Laela Rahmadani Septiawan Prayogo Nailul Muna Adit Fiyanto M. Abdul Muis Agus Khoirul Umam A. Adib S M. Yusuf M. Irfansyah Nur Atikah
Distribusi Jawaban 4 5 1 2 3 1 8 8 1 7 8 1 4 11 12 2 6 9 5 9 3 1 5 11 10 7 4 5 8 7 10 5 9 3 1 4 12 11 6 3 9 5 10 7 1 7 9
Dari tabel 3.3 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan langkah langkah sebagai berikut : 1) Bila jawaban (1) diberi bobot nilai
:1
2) Bila jawaban (2) diberi bobot nilai
:2
3) Bila jawaban (3) diberi bobot nilai
:3
4) Bila jawaban (4) diberi bobot nilai
:4
5) Bila jawaban (5) diberi bobot nilai
:5
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini : Tabel 3.4 Skor per item dari data Persepsi Siswa tentang Keteladanan Guru
No Resp.
Distribusi Jawaban 1 2 3 4 5
1
2
1
8
8
0
0
7
8
1
0
2
4
11
2
0
0
2
6
9
0
0
5
9
3
0
0
5
11
0
2
10
7
0
0
5
8
0
0
7
10
0
0
5
9
3
0
0
1
4
12
0
0
11
6
0
0
9
5
0
0
10
7
0
0
1 2
1
3 4 5 6
1
7 8
4
9 10 11 12 13 14
3
Nilai 3 4 3 3 2 3 21 2 4 12 4 2 6 4 3 15 6 2 0 0 4 0 0 2 12 0 2 0 8 3 15 6 1 3 6 4 0 4 3 9 6 4 0 0
Skor 5 40
75
5
60
10
66
45
75
15
66
55
77
35
75
40
72
50
78
15
66
60
79
30
74
25
70
35
75
15 Jumlah
1
7
0
9
3
2 8
45
76 1084
b. Hasil Angket Mengenai Prestasi Belajar Siswa Tabel 3.5 Hasil Angket Mengenai Prestasi Belajar Siswa No
Nama responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sofiyani Rahmatun Miftachul Munir M. Anwar Rhosid Ahmadiyanto M. Khoirul Basyuni Laela Rahmadani Septiawan Prayogo Nailul Muna Adit Fiyanto M. Abdul Muis Agus Khoirul Umam A. Adib S M. Yusuf M. Irfansyah Nur Atikah
1
Jawaban 4 2 3 4 3 4 1 4 5 2 6 5 5 5 2 7 2 6 4 6 1 6 2 5 1 7 1 5 8 3 2
5 6 3 2 5 1 2 1 5 2 4 2 5
Dari tabel 3.5 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan langkah langkah sebagai berikut : 1) Bila jawaban (1) diberi bobot nilai
:1
2) Bila jawaban (2) diberi bobot nilai
:2
3) Bila jawaban (3) diberi bobot nilai
:3
4) Bila jawaban (4) diberi bobot nilai
:4
5) Bila jawaban (5) diberi bobot nilai
:5
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Skor per item dari data prestasi belajar siswa No Resp.
Distribusi
Jawaban 1 2 3 4 4 1 3 4 2 1 4 5 3 2 6 4 5 5 5 5 6 7 7Tabel lanjutan 2 2 6 8 9 4 6 1 6 2 10 5 11 1 7 12 1 5 13 8 14 3 2 15
Jumlah
Nilai 5 6 3 2 5 1 2 1 5 2 4 2 5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
3 0 9 12 6 15 0 6 6 12 18 0 3 3 0 9
Skor 4 16 16 20 24 20 20 28 24 24 8 20 28 20 32 8
5 30 15 0 10 0 25 5 10 0 5 25 10 20 10 25
46 40 34 40 35 45 39 40 36 33 45 41 43 42 42 601
BAB IV ANALISIS DATA Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langkah selanjutnya adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data ini meliputi tahapan-tahapan data untuk menggali data mengenai hal hal berikut 1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang keteladanan guru kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar dalam Pendidikan Agama Islam siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar dalam Pendidikan Agama Islam siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun 2012 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik product moment sebagai berikut :
rxy
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y
2
2
X
= Persepsi siswa tentang keteladanan guru
Y
= Prestasi Belajar Siswa
A. Analisis Pendahuluan Langkah analisa data ini 42 meliputi tahapan tabulasi data dan membuat tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data penelitian berikut akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai variabel persepsi siswa tentang
keteladanan guru (variabel X) dan Prestasi belajar siswa
(variabel Y) dengan rumus sebagai berikut : P = F/N X 100% Keterangan : P = Prosentase perolehan F = Frekuensi mentah N = Jumlah total responden 1. Data Persepsi Siswa tentang Keteladanan Guru Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean dari data persepsi siswa tentang keteladanan guru. a. Data skor persepsi siswa tentang keteladanan guru Tabel 5 Distribusi angket Persepsi siswa tentang keteladanan guru No
1
Klafikasi jumlah jawaban 1 2 3 4 5 1 8 8
Jumlah Skor
skor item 1 0
2 0
3 3
4 32
5 40
75
Nominasi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
7 4 2 5
1 4 5 1 3 1
8 11 6 9 5 10 5 7 9 4 11 9 10 7
1 0 2 0 9 0 3 0 11 0 7 0 8 0 10 0 3 0 12 0 6 0 5 0 7 0 9 Jumlah
2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 12 6 15 0 0 12 0 15 3 0 9 0 3
32 44 24 36 20 40 20 28 36 16 44 36 40 28
5 10 45 15 55 35 40 50 15 60 30 25 35 45
60 66 75 66 77 75 72 78 66 79 74 70 75 76 1084
b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori persepsi siswa tentang keteladanan guru Sangat baik
=A
Baik
=B
Cukup
=C
Kurang baik
=D
Jelek
=E Selanjutnya peneliti membuat interval kategori dengan cara
atau langkah-langkah sebagai berikut :
i
R K
Keterangan : i
:
Interval kelas
R :
Range
K :
Jumlah kelas 5 (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R = H–L+1 H = Jumlah item X Skor tertinggi, a = 5 = 17 x 5 = 105 L = Jumlah item x skor terendah, c = 1 = 17 x 1 = 17 Jadi, R = H – L + 1 R = 105 – 17 +1 = 89 i = 89 5 = 17,8→ 18 (dibulatkan) c. Menetapkan klasifikasi persepsi keteladanan guru 1) Untuk mencari kategori sangat baik (93-111) P = F/N X 100% P = 0/15 X 100% P = 0% 2) Untuk mengetahui kategori baik ( 74 - 92) P = F/N X 100%
P = 9 / 15 X 100% P = 60% 3) Untuk mengetahui kategori cukup (55 – 73) P = F/N X 100 P = 6/15 X 100% P = 40 % 4) Untuk mengetahu kategori kurang baik (36-54) P = F/N X 100% P = 0/15 X 100% P = 0% 5) Untuk mengetahui kategori jelek (17-35) P = F/N X 100% P = 0/17 X 100% P = 0% Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari prosentase tentang persepsi siswa tentang keteladanan guru bisa dilihat pada tabel berikut Tabel 6 Persentase Persepsi Siswa tentang Keteladanan Guru No 1 2 3 4 5
Interval 93 –111 74 –92 55 – 73 36-54 17-35
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Jelek
Frekuensi 0 9 6 0 0
Persentase 0% 60% 40% 0% 0%
Dari tabel diatas diperoleh bahwa 0 responden menilai tingkat persepsi siswa tentang keteladanan guru yang sangat baik, 9 responden menilai tingkat persepsi siswa tentang keteladanan guru yang baik, 6 responden menilai tingkat persepsi siswa tentang keteladanan guru cukup, 0 responden menilai tingkat persepsi siswa tentang keteladanan guru kurang baik dan 0 responden menilai tingkat persepsi siswa tentang keteladanan guru jelek Selanjutnya untuk mengetahui variasi persepsi siswa tentang keteladanan guru disajikan tabel frekuensi dan prosentase jawaban per item pertanyaan dan variabel persepsi siswa tentang keteladanan guru sebagai berikut: Tabel 7 Frekuensi alternatif persentase persepsi siswa tentang keteladanan guru
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Item Persepsi keteladanan Guru Guru berpakaian rapi Guru berpakaian bersih dan harum Guru dalam berpakaian sopan dan islami Guru tidak pernah datang terlambat Peran serta guru dalam kegiatan sekolah Semangat dalam mengajar Guru bertindak sesuai antara ucapan dengan tindakan Pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial
Frekuensi 1
2
1 1
Persentase (%)
3
4
5
1
2
3
4
5
2
9 10
6 3
-
-
13.3
60 6.7
40 20
1
4
10
-
-
6.7
26.7 66.7
5
6
3
-
6.7
33.3
40
20
2
6
6
6.7
-
13.3
40
40
8
7
-
-
-
2
10
3
-
-
13.3
66.7
1
3
11
-
-
6.7
20.0 73.3
53.3 46.7 20
9
10
11 12 13 14 15 16 17
maupun agama Pengetahuan tentang budaya dan tradisi Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan bersikap empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab Berwawasan luas Selalu memberikan pengetahuan yang baru Santun dalam berbicara Selalu memberikan motivasi dalam ucapanya Berhubungan baik dengan guru dan murid Ramah dan terbuka
1
10
4
-
-
6.7
66.7 26.7
3
7
5
-
-
20
46.7 33.3
1
7
7
-
-
6.7
46.7 46.7
2 3
7 6
6 6
-
-
13.3 20
46.7 40
2
9 5
6 8
-
-
13.3
60 40 33.3 53.3
2
6
7
-
-
13.3
2
5
8
-
-
13.3
40
40 40
46.7
33.3 53.3
d. Penafsiran data Berdasarkan tabel diatas dapat diambil pengertian masing masing item sebagai berikut Tabel 8 Penafsiran data Alternatif Jawaban NO Kurang Sangat Jelek Cukup Baik Baik baik Penampilan 1 Guru berpakaian rapi 60% 40% 2 Guru berpakaian bersih dan 13.3% 6.7% 20% harum 3 Guru dalam berpakaian 6.7% 26.7% 66.7% sopan dan islami Perilaku 4 Guru tidak pernah dating 6.7% 33.3% 40% 20% terlambat 5 Peran serta guru dalam 6.7% 13.3% 40% 40% kegiatan sekolah Pernyataan Tentang Persespsi siswa tentang keteladanan Guru
6
Semangat dalam mengajar
-
-
7
Guru bertindak antara ucapan tindakan
-
-
sesuai dengan
-
13.3% 66.7%
Kecerdasan Pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama Pengetahuan tentang budaya dan tradisi Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan
8
9 10
11
bersikap empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab Berwawasan luas Selalu memberikan pengetahuan yang baru
12 13
6.7%
16 17
20%
20%
73.3%
6.7%
66.7% 26.7%
20%
46.7% 33.3%
46.7% 46.7%
-
-
6.7%
-
-
13.3% 46.7% 20% 40%
Cara berkomunikasi Santun dalam berbicara Selalu memberikan motivasi dalam ucapanya Berhubungan baik dengan guru dan murid Ramah dan terbuka -
14 15
53.3% 46.7%
40% 40%
60% 40% 13.3% 33.3% 53.3% 13.3%
40%
46.7%
13.3% 33.3% 53.3%
2. Data Prestasi Belajar Siswa a. Data skor prestasi belajar siswa Tabel 9 Distribusi angket Prestasi belajar No
Klafikasi jumlah jawaban 1 2 3 4 5
Jumlah Skor
skor item 1
2
3
4
5
Nominasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
4 4 5 6 5 5 7 6 6 2 5 7 5 8 2
3 4 2 5
1
2 2 4 6
1
1 1 3
b.
6 3 2 5 1 2 1 5 2 4 2 5 Jumlah
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
0 9 12 6 15 0 6 6 12 18 0 3 3 0 9
16 16 20 24 20 20 28 24 24 8 20 28 20 32 8
30 15 0 10 0 25 5 10 0 5 25 10 20 10 25
46 40 34 40 35 45 39 40 36 33 45 41 43 42 42 1084
Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori prestasi belajar siswa Sangat baik
=A
Baik
=B
Cukup
=C
Kurang baik
=D
Jelek
=E Selanjutnya peneliti membuat interval kategori dengan cara
atau langkah-langkah sebagai berikut :
i
R K
Keterangan : i
:
Interval kelas
R :
Range
K :
Jumlah kelas 5 (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R = H–L+1 H = Jumlah item X Skor tertinggi, a = 5 = 10 x 5 = 50 L = Jumlah item x skor terendah, c = 1 = 10 x 1 = 10 Jadi, R = H – L + 1 R = 50 – 10 +1 = 41 i = 41 5 = 8,2→ 8 (dibulatkan) c.
Menetapkan klasifikasi prestasi belajar siswa 1) Untuk mencari kategori sangat baik (46-54) P = F/N X 100% P = 1/15 X 100% P = 6,6 % 2) Untuk mengetahui kategori baik ( 37 - 45) P = F/N X 100% P = 10 / 15 X 100%
P = 66, 7% 3) Untuk mengetahui kategori cukup (28 –36 ) P = F/N X 100 P = 4/15 X 100% P = 26,7% 4) Untuk mengetahui kategori kurang baik (19-27) P = F/N X 100% P = 0/15 X 100% P = 0% 5) Untuk mengetahui kategori jelek (10-18) P = F/N X 100% P = 0/15 X 100% P = 0% Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari persentase tentang prestasi belajar siswa bisa dilihat pada tabel berikut Tabel 10 Persentase Prestasi belajar siswa No 1 2 3 4 5
Interval 46 –54 37 –45 28 – 36 19-27 10-18
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Jelek
Frekuensi 1 10 4 0 0
Persentase 6,6 % 66, 7 % 26,7 % 0% 0%
Dari tabel diatas diperoleh bahwa 1 responden yang memiliki prestasi belajar siswa yang sangat baik, 10 responden yang memiliki prestasi belajar baik, 4 responden yang memiliki prestasi belajar cukup, 0
responden yang memiliki prestasi belajar kurang baik dan 0 responden yang memiliki prestasi belajar jelek Selanjutnya untuk mengetahui variasi prestasi belajar siswa disajikan tabel frekuensi dan persentase jawaban per item pertanyaan dan variabel prestasi belajar sebagai berikut:
Tabel 7 Frekuensi alternatif persentase prestasi belajar siswa No 1 2
3
4 5
6
7
8
Item Prestasi Belajar Siswa Upaya untuk meraih rangking 1 di kelas Upaya untuk mengikuti setiap perlombaan yang diadakan oleh sekolah Upaya dalam meraih juara olimpiade dan sejenisnya Memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru Partisipasi dalam belajar kelompok Upaya untuk mencari bacaan / pengetahuan lain, yang mampu melengkapi materi pelajaran Upaya / kegiatan yang dilakukan siswa untuk mendukung semangat belajar Bertanya dengan guru setiap ada materi yang
1
Frekuensi 2 3 4 3 10
1
1
5 2
1 0
Persentase (%) 2 3 4 5 0 20 66.7 13.3
6
5
4
0
0
40 33.3 26.7
1
8
5
0
6. 7
6.7 53.3 33.3
4
7
4
0
0
26.3 46.7 26.7
8
5
2
0
0
53.4 33.3 13.3
4
9
2
0
0
26.7
2
8
4
0
6. 7
13.3 53.3 26.7
1
11
3
0
0
60 13.3
6.7 73.3
20
belum dipahami Memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran Melengkapi catatan pelajaran yang tertinggal (karena sakit dan keperluan lain)
9
10
d.
2
6
7
0
0
13.3
3
6
6
0
0
20
40 46.7
40
40
Penafsiran data Berdasarkan tabel diatas dapat diambil pengertian masing masing item sebagai berikut
NO 1 2 3
4 5 6 7
Pernyataan Tentang Prestasi Belajar KOGNISI Meraih rangking yang bagus di kelas Menjuarai perlombaan yang diadakan oleh sekolah Meraih juara atau mendapatkan penghargaan olimpiade dan sejenisnya AFEKSI Bertanya kepada guru jika ada masalah dalam materi yang belum dipahami Partisipasi aktif dalam belajar kelompok Gemar membaca buku yang mampu menambah pengetahuan dan memperdalam materi pelajaran Semangat belajar
Alternatif Jawaban 1 2 3 4 5 0
0
20
66.7 13.3
0
0
40
33.3 26.7
0
6.7
6.7
53.3 33.3
0
0
26.3 46.7 26.7
0
0
53.4 33.3 13.3
0
0
26.7
0
6.7
0
0
6.7
73.3
20
0
0
13.3
40
46.7
0
0
20
40
40
60
13.3
13.3 53.3 26.7
PSIKOMOTORIK 8
Mencari tahu setiap ada materi yang belum dipahami
Memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran Melengkapi catatan pelajaran yang 10 tertinggal (karena sakit dan keperluan lain) 9
B. Analisis Uji Hipotesis Dari data diatas maka Untuk mengetahui prosentase pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi siswa, maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisien antar variabel, Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat Tabel Penolong Untuk Menghitung Persentase Besarnya Pengaruh Tabel 11 Tabel penolong untuk menghitung Persentase besarnya pengaruh No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9
X
Y
X2
Y2
X.Y
75
46
5625
2116
3450
60
40
3600
1600
2400
66
34
4356
1156
2244
75
40
5625
1600
3000
66
35
4356
1225
2310
77
45
5929
2025
3465
75
39
5625
1521
2925
72
40
5184
1600
2880
78
36
6084
1296
2808
10 11 12 13 14 15
66
33
4356
1089
2178
79
45
6241
2025
3555
74
41
5476
1681
3034
70
43
4900
1849
3010
75
42
5625
1764
3150
76
42
5776
1764
3192
1084
601
78758
24311
43601
Dengan melihat tabel kerja koefisien di atas dapat diketahui ∑X
= 1084
∑Y
= 601
∑X2
= 78758
∑Y2
= 24311
X.Y
= 43601
Untuk mengetahui persentase pengaruh persepsi
keteladanan guru
terhadap upaya peningkatan prestasi belajar siswa dapat digunakan rumus :
rxy
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
2
2
(15.43601) – (1084) (601) rxy = √{(15.78758)-(1084)2}{(15.24311)-(601)2 } 654015 – 651484
rxy = √{1181370-1175056}{364665-361201} rxy = rxy =
2531 √ (6314)(3464) 2531 √ 21871696
rxy = 2531 4676,71 rxy = 0,54 Setelah diketahui r (Koefisien korelasi) dari variabel X dan Y, maka selanjutnya akan dikonfirmasi dengan nilai r product moment (nilai r dalam tabel) untuk diketahui signifikan atau tidaknya sebagai jawaban atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, bila r diperoleh sama atau lebih besar dari tabel r, maka nilai r yang diperoleh berarti signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Taraf Signifikasi N
15
5%
1%
0,456
0,575
Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa : Untuk taraf signifikasi 5% adalah rt = 0,456 Jadi
ro > rt
Untuk taraf signifikasi 1% adalah rt = 0,575 Jadi
ro = 0,54
ro < rt
ro = 0,54
Oleh karena nilai ro yang diperoleh lebih besar dari nilai rt, pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka nilai r yang diperoleh adalah signifikan. Artinya ada korelasi atau ada pengaruh yang positif antara persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon tahun ajaran 2011-2012.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pokok masalah dalam penulisan skripsi dan penelitian di lapangan, serta analisis data dari hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Persepsi siswa tentang keteladanan guru kelas IX MTs Roudlotul Furqon dapat ditafsirkan atau dijelaskan bahwa bahwa 0 responden menilai persepsi siswa tentang keteladanan guru yang sangat baik, 9 responden menilai persepsi siswa tentang keteladanan guru yang baik, 6 responden menilai persepsi siswa tentang keteladanan guru cukup, 0 responden menilai persepsi siswa tentang keteladanan guru kurang baik dan 0 responden menilai persepsi siswa tentang keteladanan guru jelek
2.
Prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon dapat ditafsirkan atau dijelaskan bahwa 1 responden yang memiliki prestasi belajar yang sangat baik, 10 responden yang memiliki prestasi belajar baik, 4 responden yang memiliki prestasi belajar cukup, 0 responden yang memiliki prestasi belajar kurang baik dan 0 responden yang memilik prestasi belajar jelek
3.
Pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan siswa terhadap prestasi belajar siswa dari hasil penghitungan nilai r menunjukan 0,54, artinya berdasarkan tabel r product moment ro lebih besar atau sama dengan rt,
58
maka dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang keteladanan guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas IX MTs Roudlotul Furqon. B. Saran Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, maka beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yaitu : 1.
Bagi seluruh pengurus yayasan dan dewan guru MTs Roudlotul Furqon, hendaknya
tetap
mempertahankan
lembaga
tersebut
mengingat
eksistensi lembaga pendidikan berbasis keagamaan saat ini mulai terancam dengan kemajuan jaman dan globalisasi, sebagai harapan masyarakat dalam transformasi nilai-nilai agama dan moralitas masyarakat banyubiru pada khususnya. 2.
Dalam penelitian ini terbukti bahwa
keteladanan guru memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, hendaknya guru selalu menjaga dan memahami arti penting kepribadian, keberhasilan prestasi belajar akan
menjadi
motivasi
hidup
tersendiri
bagi
dilingkungan masyarakat, keluarga maupun sekolah.
anak-anak
baik
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, Cooperative learning (teori dan praktik pembelajaran PAIKEM), 2011, (Yogyakarta: Pustaka pelajar) Abu Ahmadi, Sholeh Munawar, 2005, Psiokologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta Abdullah Nashih Ulwan, 1995, Pendidikan Anak dalam Islam, Pustaka Amani, Jakarta Armai Arief, 2002, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta Anwar, 2004, Pendidikan Anak Usia Dini, Alfabeta, Bandung Alex, Sobur, 2009, Psikologi Umum, CV.PUSTAKA SETIA, Bandung Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, jakarta Chalijah, Hasan, 1994, Dimensi Dimensi Psikologi Pendidikan, Al-Ikhlas Surabaya Indonesia, Surabaya Daradjat, Zakiah, 1995, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, CV Ruhama, Bandung Departemen Pendidikn dan Kebudayaan, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Hadi Sutrisno, 1987, Metodelogi Reseach I. Yayasan Penerbitan UGM, Jogjakarta Mulyasa, E, 2008, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya: Bandung Purwanto Ngalim, 1990, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya). Sabri, Alisuf, 1992, Mimbar Agama dan Budaya, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN
Syaodih, Nana, Sukmadinata, 2005, Landasan Psikolologi Proses Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta Slameto, 2004, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikam, Alfabeta, Bandung Sukardi, Dewa, Ketut, 1983, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional Suryabrata, Sumardi, 2002, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindi Persada Suhardono, Edy. 1994. Teori Peran : Konsep,Derivasi, dan Implikasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Syah, Muhibbin, 1999, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu Yamin, Martinis, 2007, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press
BIODATA PENELITI Nama
: Yuli Widiastuti
Tempat / Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 27 Juli 1968 Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Kauman, Rt 02, Rw 02, Kebondowo, Banyubiru
Riwayat Pendidikan
:
1. SD N 2 Petang Poglar Jakarta Barat
Lulus Tahun
1981
2. SMP Santo Yusuf Ambarawa
Lulus Tahun
1984
3. SMA Islam Sudirman
Lulus Tahun
1987
4. D II UNDARIS
Lulus Tahun
2002
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 Juli 2012 Peneliti,
Yuli Widiastuti
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.a.c.id e-mail :
[email protected]
ANGKET PENELITIAN (CHECK LIST) PERSEPSI SISWA TENTANG KETELADANAN GURU Nama Kelas
: ................................................. : .................................................
Pilih salah satu jawaban ; 1 (Jelek), 2 (Kurang baik), 3 (Cukup), 4 (Baik), dan 5 (Sangat baik) dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom alternatif jawaban.
Persepsi Siswa tentang Keteladanan
Alternatif Jawaban
NO Guru
1 Penampilan
1
Guru berpakaian rapi
2
Guru berpakaian bersih dan harum
3
Guru dalam berpakaian sopan dan islami
6
Perilaku Guru tidak pernah dating terlambat
7
Peran serta guru dalam kegiatan sekolah
8
Semangat dalam mengajar
9
Guru bertindak sesuai antara ucapan dengan tindakan
10
Kecerdasan Pengetahuan tentang adat istiadat baik
2
3
4
5
sosial maupun agama 11
Pengetahuan tentang budaya dan tradisi
12
Memiliki
sikap
yang
benar terhadap
pengetahuan dan pekerjaan
13
bersikap
empati,
terbuka,
berwibawa,
bertanggung jawab 14
Berwawasan luas
15
Selalu memberikan pengetahuan yang baru
Cara berkomunikasi 22
Santun dalam berbicara
23
Selalu
memberikan
motivasi
dalam
ucapanya 24
Berhubungan baik dengan guru dan murid
25
Ramah dan terbuka
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.a.c.id e-mail :
[email protected]
ANGKET PENELITIAN (CHECK LIST) PRESTASI BELAJAR Nama Kelas
: ................................................. : .................................................
Pilih salah satu jawaban ; 1 (Jelek), 2 (Kurang baik), 3 (Cukup), 4 (Baik), dan 5 (Sangat baik) dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom alternatif jawaban.
Alternatif Jawaban NO
Prestasi Belajar 1 KOGNISI
1
Upaya untuk meraih rangking 1 di kelas
2
Upaya untuk mengikuti setiap perlombaan yang diadakan oleh sekolah
3
Upaya dalam meraih juara olimpiade dan sejenisnya AFEKSI
6
Memanfaatkan
kesempatan
untuk
bertanya kepada guru 7
Partisipasi dalam belajar kelompok
8
Upaya
untuk
mencari
bacaan
/
2
3
4
5
pengetahuan
lain,
yang
mampu
melengkapi materi pelajaran 9
Upaya / kegiatan yang dilakukan siswa untuk mendukung semangat belajar
PSIKOMOTORIK 11 Bertanya dengan guru setiap ada materi yang belum dipahami 12 Memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran 13 Melengkapi catatan
pelajaran
yang
tertinggal (karena sakit dan keperluan lain)