Permainan Cinta tlah dimulai.... Siapa sih cinta pertama kalian? Berimakasihlah kepadanya, karena.... Karena dia kamu bisa kenal yang namanya jatuh cinta, bisa ngerasain indahnya, gemeterannya, manisnya, rumitnya, simplenya, pahitnya dan tentu sakitnya. Jadikan cinta pertama kamu itu jadi pengalaman pertama kamu, belajarlah dan jika ada kesalahan jangan sampai diulang lagi! Disinilah permainan cinta dimulai... Trouble is life, siapa sih yang gapunya masalah? setiap manusia pasti punya. Kamus remaja atau ABG itu Love is Trouble. bener ga? Udah berani nyoba yang namanya cinta berarti udah berani dong hadapin masalahnya? sakitnya? pahitnya? perihnya? nyeseknya? Harus siap!! Cinta itu nyakitin? Engga ah! cinta itu nano-nano manis,asem,asin tapi ditambah paitnya dikit haha. Cinta bisa jadi manis,tapi kalo udah ngerasain manisnya ya jangan lupa rasain paitnya:p 17 Kisah Manis Pahitnya Cinta ini adalah....Kumpulan kisah cinta para Remaja atau ABG. Apa aja sih? dari mulai manis sampe pahitnya ada loh!! Manisnya? Cinta Pertama,Jatuh Cinta,Rasanya ditembak ADA! pahitnya? Di PHPin, Kangennya LDRan, Ngenesnya jadi JONES! semua yang manis jadi pahit, dan semua yang pahitpun jadi manis donggg... Dijamin kalo kalian baca ke17 kisah dibuku ini pasti kalian bilang : Gue banget! Gue pernah rasaain, Gue tau rasanya(.) kalo engga berarti kalian udah lupa sama semua cerita cinta kaliaan xixixi. Kisah yang terkumpul
dalam buku ini tuh semua hasil survei temen-temen gue,followers di twitter dan ABG lainnya... Sebagian kisah disini ada yang true story loh! Jadi jangan kaget kalo ada kisah dibuku ini yang sesuai dengan apa yang pernah kamu alami:)
"Hallo cantik" Sapa Gilang cowok Playboy yang kata cewek-cewek SMA Taruna sih ganteng, tajir, cool , perfect deh! Dan semua ketenaran itu membuat dia sebagai PlayBoy. "Hallo juga prince" Sapa balik Anita ceweknya Gilang yang kesekian. "Nanti malem ada acara ga?" Tanya Gilang. "Ga ada, Aku selalu siap 24 jam buat kamu, emang mau kemana?" Tanya Anita. "Nonton yuk?" Ajak Gilang. "Yuk! Kebetulan aku mau nonton itu tuh Perahu Kertas, katanya ceritanya Romantis banget, pasti cocok buat kita" Ajak Anita. "Boleh, pokoknya nonton apa aja asal sama kamu pasti seru" "Ih kamu bisa aja deh!" Wajah Anita memerah. "Seriusan loh! Yaudah aku pergi dulu ya, sampai ketemu nanti malem sayang" Gilang pergi dan mengkecup tangan Anita. Dalam perjalanan menuju kelas. "Gilang!" Panggil 2 cewek dengan tampang ganas. Gilang menengok "Ya?" "Masa dia bilang kamu pacar dia!" Ujar cewek seksi,putih dan memiliki rambut panjang. "Lang aku emang pacar kamu kan? Masa dia ngaku ngaku!" Sekarang cewek yang berambut bule ikal dan berbehel. "Tenang-tenang kalian berdua cewek gue kok" Gilang merangkul mereka berdua.
*plak* "Enak aja! gue gamau diduain!" *Plak* "Dasar PlayBoy sinting" Gilang mengelus kedua pipinya. "Whats wrong?" *dzing* Tonjokan mampir ke matanya. "Kok mata kamu bisa bengkak gini sih Lang?" Tanya Jessica cewek yang lagi PDKT sama Gilang. "Kebentur Jess" Jawabnya singkat. "Perhatiannya anak-anak" Pak Danu guru fisika datang dan membawa cewek berseragam SMA Taruna. "Kalian kedatangan teman baru dari Bandung, Ayo nak perkenalkan dirimu kepada temanteman" Pak Danu mempersilahkan gadis manis itu. "Perkanalkan nama saya Cindy Miranda,Saya pindahan dari Bandung. Semoga saya bisa jadi teman kelas yang baik buat kalian semua" Cindy tersenyum. "Silahkan kamu duduk di belakang Jessica. "Iya pak, Makasih" Cindy melangkah ke meja barisan yang ke4. Saat dia duduk "Hey Cupu" Ucap tiba-tiba cewek itu kepada Gilang. Gilang kaget. "LO?" ♥♥♥♥ "Bye Sherly" Gilang pergi ke Kantin. "Oh jadi sekarang lo udah jadi PlayBoy yaaa" Ujar Cindy ketus. "Lo? ngapain lo disini?" Gilang kaget. "Gue sekolah lah! masa iya mau modusin cowok-cowok?" Cindy beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Gilang. "Lo masih inget ini?" Cindy menunjukan sebuah foto. "Eitsss mau apa lo?" Cindy langsung ngeles saat Gilang ingin mengambil foto itu. "Sini ga fotonya!" Gilang keliatan marah. "Engga! Kenapa? Lo malu ya?" Cindy tersenyum licik. "Mau lo apaan sih? kok ga bosen-bosen ganggu hidup gue terus? dari SD Dy SD!!" Gilang berusaha mengambil foto itu dari
tangan Cindy. "Engga bosen lah! itukan emang hobby gue!" "Please Dy jangan sebarin foto itu! gue janji bakal ngelakuin apa aja yang lo minta!" Gilang memohon. "Oke! Gue mau lo jadi Bodyguard sekaligus pelayan gue!" Ujar Cindy tegas. "Gila lo!" Gilang ga terima. "Lo harus ikut setiap kaki gue ngelangkah!" Lanjut Cindy. Gilang tampak memikir keras "Oke! Asalkan lo janji ga akan sebarin foto itu!" Gilang setuju. "Oke!! Deal?" Cindy menjabatkan tangannya sebagai tanda persetujuan. "Deal!" ♥♥♥♥ *kriiing* "Aduh siapa sih pagi-pagi gini udah telpon" Gilang kesal. Dia mengecek HPnya "Cindy? aduh ngapain nih? pasti mau nyusahin lagi!!" Gilang mengangkat telponnya dengan malas. "Good Morninggg! Jemput gue sekarang ya!" Serobot Cindy. "Ini kan masih pagi banget!" "Gue piket hari ini! pokoknya lo harus jemput gue!" Cindy memaksa. "Iyaiyaa! gue mandi dulu ya!" Gilang langsung menutup telponnya. "Coba kalo lo ga punya foto gue pas lagi cupu! pasti ga bakal mau gue jemput lo! apalagi jadi pelayan lo!" Gumam Gilang. Mobil Gilang melaju menuju rumah Cindy, kebetulan kemaren Gilang udah nganter Cindy pulang makanya sekarang dia udah tau rumahnya Cindy. "Lo lama banget sih!" Semprot Cindy. "Yaelah ini juga masih pagi kali, gue jamin ga bakal telat!" Gilang yakin. "Tapi gue udah..." Gilang membekep mulut Cindy dan langsung menggeretnya ke mobil "Kalo ga mau telat ga usah banyak ngomong, udah ayo berangkat" Gilang menutup pintu mobil dan langsung jalan. "Lo kasar banget sih!"
Omel Cindy. "Rata-rata cewek gitu ya? banyak cincong berisik banget!" Sindir Gilang. "Cowoknya aja yang terlalu pasif!" Cindy ga terima. "Yaudah deh maaf kalo tadi gue kasar" "Iya dehh… Tapi lo tetep harus full temenin gue hari ini!" Tegas Cindy. "Kenapa sih permintaan lo harus kaya gini? lo seneng ya deket-deket sama gue? apa jangan-jangan lo naksir gue lagi?" Gilang GR. "Ih apaan sih! jiji banget gue naksir sama PlayBoy Cupu kaya LO!" ♥♥♥♥ Semua mata memandang Cindy dan Gilang, Siapa yang ga kaget ngeliat cowok populer kaya Gilang bawain barang-barang cewek, tentunya barang-barang Cindy. "Gilang!! lo apa-apaan sih bawain barang-barang dia?" Omel Anita. "Gilang!" Panggil Cindy. "Gapapa Nit! yaudah gue ke kelas dulu ya!" Gilang meninggalkan Anita gitu aja. "Hey gue belum selesai ngomong!!" Teriak Anita. Saat Cindy jalan, tiba-tiba kakinya tersandung kaki kursi. "AAAA" Gilang menangkap Cindy. 'di liat-liat manis juga ya' batin Gilang. Mereka sempat bertatapan sejenak. "Ih lepasin!" Cindy teriak. Gilang kaget dan melepaskan Cindy. "Awww" Cindy jatuh ke lantai. "Ih lo gimana sih?" Cindy tambah marah. "Aduh maaf, tadikan lo minta dilepas" "Tapi ga gini juga kali! sakit tau" Omel Cindy. "Maaf maaf" Gilang merasa bersalah. Cindy pergi setelah langkahnya beberapa meter "Gilang, tapi tadi thanks ya" Cindy tersenyum. "Iya" Cindy melanjutkan langkahnya lagi "Eh Gilang!" Panggil lagi Cindy. Gilang menengok "Pulang sekolah anter gue ke sesuatu tempat ya!"
"Kemana?" tanya Gilang. "Nanti juga lo tau" Cindy melanjutkan langkahnya lagi. "Sip" Gilang setuju. "Tempat apaan ini?" tanya Gilang. "Bisa baca papan itu?" Cindy menunjuk sebuah papan di depan rumah kecil. "Panti asuhan?" Gilang ragu. "Ya" jawab Cindy singkat. "Terus ngapain kita disini?" "Gue mau nemenin mereka aja, Tuh buku-buku yang super banyak itu buat mereka" Cindy menunjuk buku yang dibawa Gilang. "Oh pantes aja bukunya dongeng-dongeng gitu" Gilang mulai mengerti. "Yaudah yuk masuk!" Seru Cindy. "Ka Cindyyyyyy" Segerombolan anak-anak lari menghampiri Cindy. "Hey liat nih ka Cindy bawa apaa?" Cindy mengambil buku yang di bawa Gilang dan membagikannya kepada anak-anak panti itu. "Makasih kakak, kak bacain ya dongengnya?" Pinta salah satu anak panti. "Dengan senang hati sayang, yuk kita ke ruang belajar!" Cindy menggiring anak-anak itu ke ruang belajar. "Cindy!" Panggil Gilang. Cindy menengok "Lo beda banget, gue ga nyangka lo bisa lakuin hal kaya gini" Gilang takjub. "Ah biasa aja! Lonya aja yang belum kenal gue lebih deket" Cindy tersenyum lebar. "Lang yuk ikut gue ngajar anak-anak!" Seru Cindy, Gilang mengangguk. Gilang menatap langit kamarnya "Jalan sama Cindy jadi ingetin gue sama masa lalu, tapi dulu gue ga seganteng ini" Gilang terkikik sendiri. lalu ia membuka laci yang berada di samping tempat tidur. ia mengambil sebuah album berwarna emas, dibukanya album itu lembar demi
lembar. pandangannya berhenti disebuah gambar sekumpulan anak SMP dan dia tertawa saat melihat lelaki cupu berkacamata tebal, rambut belah tengah dan berkerah kencang. "Ini gue? yaampun bener-bener kocak ya, pantes aja Cindy seneng banget ledekin gue!" lalu ia membuka lembaran baru, tampaklah seorang gadis berambut pendek dan menggunakan seragam olahraga tampak seperti cewek tomboy "Dy..gue berubah jadi gini tuh gara-gara gue suka sama lo, tapi lo selalu ledekin dan jailin gue, tapi gue ga nyangka perubahan ini bisa merubah semuanya" Gilang menutup album itu dan bangkit menuju cermin. "Ga nyangka perubahan ini bisa membuat gue jadi PlayBoy" Gilang menarik nafas "Dan tiba-tiba lo hadir buat nyadarin gue" Gilang tersenyum tipis. "Lang belanjaan lo banyak banget?" Tanya Cindy. Mereka sedang berada di suatu Mall di jakarta. "Ini buat anakanak panti" Gilang tersenyum yakin. "Yang bener? Ini semua?" Cindy tidak percaya. "Iya, Kemaren gue liat banyak anak-anak yang peralatan tulisnya kurang layak, dan juga mereka keliatan kurus, kekurangan gizi. Makanya gue udah siapin eskrim, coklat dan susu buat mereka" Jelas Gilang bersemangat. "Wah makasih ya lo udah perhatian sama mereka" Cindy tersenyum kagum. "Iya, lagian gue seneng kok lakuin ini, dan gue harusnya berterimakasih sama lo, karena lo udah kenalin mereka ke gue" Gilang tersenyum. kedua mata mereka seketika bertatapan dan sekitar 3 detik tatapannya mulai dipalingkan. "Yaudah yuk kita ke panti, gue ga sabar
ngeliat kebahagiaan mereka" Cindy semangat. Setelah sampai di panti, anak-anak panti langsung menyambut mereka. "Kakaa bawa apa?" Tanya seorang anak panti memerhatikan bungkusan yang dibawa Cindy dan Gilang. "Ini alat tulis dan makanan buat kaliaan" Ujar Gilang bersemangat dan tersenyum lebar. Sekitar 2 jam lebih mereka di panti. Gilang mengantar Cindy pulang. "Thanks ya lang" Cindy bergegas keluar dari mobil. "Cindy!" panggil gilang. Cindy menengok dan kembali ke mobil "Apa?". "Lo tau ga gue kagum sama lo, dari dulu sampe sekarang" Ujar Gilang gugup. "Gue sayang sama lo" lanjut Gilang. Cindy hanya diam terpaku, mukanya mendadak pucat "Udah malem lang, gue masuk dulu ya" Cindy bergegas keluar dengan kepala tertunduk. Wajah Gilang terlihat sangat kecewa "Bego banget sih gue! pake bilang kaya tadi segala. pasti dia ngehindar" Gilang tampak cemas, cemas karena ia takut dijauhi oleh gadis yang ia kagumi diam-diam selama ini. "Aduuuh kok Gilang bisa suka sih sama gue? selama ini kan gue selalu...." Cindy mengambil selembar foto di dalam tasnya. "Cupu-Cupu lo itu sekarang udah berubah, tapi gue kangen sama lo, kangen ngatain lo dan lo itu orang yang bikin gue semangat sekolah waktu SD sampe SMP" Cindy terkikik. "Tapi kenapa ya ucapan Gilang tadi bener bener bikin gue grogi! apa jangan-jangan gue suka dia lagi?" Cindy menutup wajahnya dengan bantal. "Ga boleeehh!!" teriak Cindy di dalam bekapan bantal yang ia remas.
Cindy dan Gilang berpapasan di kantin. Gilang berusaha tersenyum kepada Cindy, tapi Cindy hanya tertunduk pura-pura tak melihat. "Aduh kok gue jadi kikuk gini sih kalo ketemu Gilang, dia kan pelayan gue! nanti dia keenakan lagi ga di kasih tugas" Cindy ngomel kecil. Dari ke jauhan Gilang memperhatikan Cindy ada rasa ingin menghampirinya tapi ia tak berani. "Gilang duduk dimana ya?" Cari Cindy saat matanya melihat mata seseorang yang ia cari dan kebetulan Gilang pun sedang memperhatikan Cindy, mereka berdua kaget saat mata mereka bertemu dan saling bertatapan. "Aduh mati gue" Cindy langsung bangun dari tempat duduknya dan pergi. Gilang hanya bisa terdiam melihat tingkah Cindy yang berubah karena kejadian malam itu, terbesit rasa menyesal di hati Gilang.
"Waktu rasanya lama banget! gue harus cari kesibukan!" Cindy langsung menekan tombol ponselnya "Hallo Rik? Riko gue sewa motor lo dong!" "Lo mau main motor lagi?" Tanya Riko temen motornya Cindy di bandung. "Iya, lo kirimin ke rumah ya! nanti duitnya gue transfer" ujar Cindy bersemangat "Oke"
"Asyik deh motornya sampe!" Cindy langsung bergegas mengambil jaket, sarung tangan dan helm. "Cindy is
baccck!" Cindy mengendarai motor ninja hijau itu dengan wajah sumringah, tapi bagaimana pun perasaannya masih saja memikirkan Gilang. tiba-tiba ada kucing, Cindy membanting setir dan jatuh di bahu jalan yang berumput. "Aduh" Badannya terasa kaku tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya, berambut klimis dan berkacamata tebal. awalnya Cindy bisa melihat sosok itu, tapi tiba-tiba semuanya gelap.
"Aduhh" Cindy merasa pusing. "Udah sadar Dy?" Tanya cowok itu. "Lo siapa?" Cindy bingung, rasanya seperti mengenalinya tapi ia lupa siapa. "Masa lo ga kenal sama gue?" Cowok itu membuka kacamatanya dan mengacakacak rambutnya. "See?" Ia tersenyum kecil. "Gilang?" Cindy tak menyangka sosok cowok cupu itu kembali. Gilang memakai lagi kacamatanya. "Ya! Gue Gilang si Cupu" Ia tertawa. "Haha lo kok bisa berubah kaya gitu sih?" Cindy terngangah. "Selama ini gue yang berubah, Gue emang kaya gini ini diri gue" Gilang tersenyum. "Lo kenapa Dy? lo ngejauh dari gue ya?" Gilang mulai serius. "Enggak!" sergah Cindy. "Lo benci banget ya sama gue?" wajah Gilang tampak sedih. "Enggak Lang! Gue sayang sama lo" Wajah Cindy memadam. "Lo sayang sama gue?" Gilang tak percaya. "Kemarin gue emang ngehindar, karena gue bingung sama perasaan gue sendiri, gue suka sama lo yang cupu dan lugu, tapi yang ada sekarang adalah cowok playboy dan populer, lo tetep lo tapi perasaan gue beda" Cindy menunduk. "Dan gue yang
sekarang adalah cowok cupu yang lo suka" Gilang tertawa lebar. "Lo mau kan terima cowok cupu ini?" Gilang memegang tangan Cindy. Cindy mencoba menatap mata Gilang dan ia mengangguk kecil. Wajah Gilang tampak berbinar lalu ia mencium lembut tangan Cindy dan dekapan itu pun ia lakukan. Cindy menutup mata seolah merasakan kenyamanan. "Gue cinta sama lo wonder woman yang super jail" Gilang tertawa kecil dan membelai rambut Cindy. "Gue juga cinta sama lo PlayBoy cupu!"