Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Pembentukan dan Pertumbuhan Cabang Lateral Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sri Darmanti *, Nintya Setiari *, Tanti Dwi Romawati* *Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi Fak. MIPA UNDIP
Abstrac Jatropha is an alternative resource of sustainable energi. Therefore, to support the use of sustainable energi, an increase production of Jatropha seed is important. As Jatropha seeds (fruits) only growth at terminal and axial bud, therefore the presence of lateral bud is necessary to increase production of Jatropha seed. Formation of lateral bud is affected by the balance between auxin and sitokinin. Defoliation will control the balance of these two hormone. In this study, defoliation is conducted on seedling at the age of 4 month. Each treatment was replicated 7 times. Variabel were observed and ended after 6 month. Result indicatec that either defoliation will stimulated the formation and growth of lateral bud. Key words : defolation, lateral bud, Jatropa curcas. Abstrak Jarak Pagar (Jatropha curcas) merupakan tanaman yang pontensial sebagai sumber BBM yan terbarukan. Oleh karena itu peningkatan produksi biji jarak diperlukan untuk mendukung produksi BBM ini. Karena buah Jarak Pagar hanya terbentuk pada ujung batang dan ketiak daun yang dekat dengan ujung batang, maka jumlah cabang yang banyak diperlukan untuk mendapatkan produksi biji jarak yang tinggi. Pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan fitohormon antara lain sitokinin dan auksin. Defoliasi merupakan teknik untuk mengatur keseimbangan kedua fitohormon tersebut. Pada penelitian ini, perlakuan defoliasi dilakukan pada bibit tanaman jarak dari biji yang berumur 4 bulan. Setiap perlakuan dengan 7 ulangan. Pengamatan dilakukan pada akhir perlakuan yaitu setelah 6 bulan perlakuan. Dari hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa perlakuan defoliasi dapat mematahkan dominansi apikal sehingga memacu pembentukan dan perkembangan cabang lateral. Kata kunci : defoliasi, cabang lateral, Jatropa curcas.
perdu dengan percabangan yang tidak
PENDAHULUAN Terjadinya krisis energi, khususnya
teratur, cabang terbentuk di ketiak daun,
bakar
telah
mempunyai daun tunggal, bunga majemuk
menyadarkan semua fihak tentang perlunya
berbentuk malai, berkelamin tunggal dan
mencari bahan bakar alternative khususnya
berumah satu, bunga jantan dan betina
yang terbarukan. Salah satu yang dipandang
tersususun dalam rangkaian yang tumbuh
potensial dari kelompok tanaman adalah
pada ujung batang atau ketiak daun, buah
jarak pagar (Jatropha curcas). Jarak pagar
berupa buah kotak terbagi dalam tiga ruang.
bahan
minyak
(BBM)
termasuk familia Euphorbiaceae, tanaman
13
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
Dianggap sebagai sumber bahan
dominansi apical. Pada sebagian besar
bakar alternative terbarukan yang potensial,
tanaman, apabila pertumbuhan batang sudah
karena tanaman ini mempunyai banyak
cukup, secara alami cabang lateral akan
keunggulan dibandingkan sumber nabati
tumbuh
lainnya, yaitu antara lain adalah : relative
cukup jauh dari ujung
mudah dibudidayakan, tumbuh dengan baik
disebabkan karena semakin jauh dari ujung
pada kondisi kering dengan curah hujan
batang pengaruh dominansi apical semakin
kurang dari 500 mm per tahun,
maupun
berkurang. Berdasarkan kekuatan dominansi
pada lahan dengan kesuburan rendah yaitu
apical, tanaman dibedakan menjadi dua
lahan marginal atau lahan kritis sehingga
yaitu dominansi apical yang kuat seperti
dapat menunjang usaha konversi lahan.
pada tanaman Kalanchoe dan Bryophyllum
Bersifat non edible, sehingga terhindar dari
dan dominansi apical yang lemah seprti pada
kemungkinan kompetisi pemanfaatan untuk
Solanum
bahan pangan manusia atau pakan ternak.
lycopersicu.
Proses pengolahan minyak jarak kasar atau
pembentukan cabang lateral ini dipengaruhi
untuk kebutuhan rumah tangga pengganti
oleh keseimbangan konsentrasi hormone
minyak tanah dan untuk pembakaran tungku
(Khrishnamoorthy, 1981; Taiz and Zeiger,
atau boiler sangat sederhana sehingga
1998 dan Hopkins, 1995).
mudah dilakukan hingga ke pelosok oleh petani.
Pengolahan untuk bahan bakar
pada nodus bagian bawah yang batang, hal ini
tubersum
dan
Dominansi
Solanum
apical
dan
Salah satu teknik budidaya yang dapat
dilakukan
untuk
memperbanyak
motor pengganti minyak solar juga tidak
cabang, agar diperoleh bahan untuk stek
memerlukan teknologi tinggi sehingga biaya
dalam
investasinya relative lebih murah.
defoliasi. Defoliasi adalah pemangkasan
Tanaman jarak pagar mempunyai tipe
percabanagn
yang
maksimal
adalah
ujung batang (Hopkins, 1995). Prinsip dari
untuk
perlakuan tersebut adalah untuk mengatur
mendapatkan bahan stek dalam jumlah yang
keseimbangan hormone antara lain sitokinin
besar diperlukan tanaman induk dalam
dengan auksin pada ketiak daun di bawah
jumlah yang besar pula. Hal ini merupakan
ujung batang (Taiz and Zeiger, 1998 dan
kendala dalam penyediaan bahan stek.
Hopkins, 1995). Sintesis auksin terjadi pada
Pada
monopodial,
jumlah
tanaman,
bagian tanaman yang sedang mengalami
sering
pertumbuhan atau pada bagian meristematis,
lain
terutama pada ujung batang. Auksin yang
pembentukan cabang lateral
disintesisi pada ujung batang ini akan
dihambat. Fenomena ini disebut sebagai
ditransport secara basipetal ke bagian batang
pertumbuhan mendominasi sehingga
beberapa ujung
batang
pertumbuhan
bagian
14
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
yang lebih bawah. Hal ini menyebabakan
METODOLOGI
terakumulasinya auksin pada ketiak daun
a. Persiapan
dibawahnya
inisiasi
Bahan yang dipakai untuk perlakuan
pembentukan tunas lateral pada ketiak daun
defoliasi adalah bibit jarak pagar dari
terhambat atau terjadi dormansi tunas
biji yang berumur 4 bulan. Ditanaman
lateral, karena inisiasi pembentukan tunas
dalam pot dengan media tanam berupa
lateral mensyaratkan konsentrasi auksin
campuran tanah, kompos dan sekam
yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi
dengan perbandingan 2:2:1.
auksin
yang
optimal
berakibat
untuk
pertumbuhan
memanjang batang.
b. Perlakuan. Tanaman dibagi dalam 2 kelompok,
Pada perlakuan defoliasi, sintesis
yaitu
kelompok
tanaman
yang
auksin ditiadakan sehingga tidak terjadi
dipangkas pada ujung batangnya dan
trasnsport
sehingga
tanaman yang tidak dipangkas ujung
konsentrasi auksin di ketiak daun semakin
batangnya. Masing-masing kelompok
rendah.. Dengan turunnya auksin di ketiak
terdiri dari 7 tanaman..
auksin
kebawah
daun akan memacu pembentukan hormone
c. Pemeliharaan.
sitokini (Taiz dan Zeiger, 1998). Menurut
Pemeliharaan
Sato dan Mori (2001), pemacuan sintesisi
penyiraman dan pemberantasan hama.
sitokinin oleh turunnya konsentrasi auksin
Dilakukan pada waktu dan dosis yang
ini tidak secara langsung, tetapi melalui
sama untuk semua tanaman percobaan.
pengaktifan enzim isopentenil transferase yang
merupakan
katalisator
pada
pembentukan sitokinin.
perlu
berupa
pemupukan,
d. Pengamatan. Pengamatan dilakukan setiap bulan sampai 6 bulan perlakuan terhadap
Dari latar belakang diatas, maka
variable : jumlah cabang lateral, panjang
untuk
cabang lateral, diameter cabang lateral,
perlakuan
di
kaji
defoliasi
seberapa dapat
efektif memacu
pembentukan tunas lateral, yang diharapkan
tinggi batang utama dan jumlah daun. e. Rancangan percobaan dan Analisis data.
dengan bertambahnya jumlah cabang lateral
Menggunakan RAL dengan 2 perlakuan,
dapat meningkatkan bahan untuk membuat
masing-masing perlakuan dengan 7
stek batang untuk bibit.
ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan T Test Dua Sampel Independen menggunakan program SPSS.
15
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
lateral yang terbentuk ini dapat digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
penelitian
menunjukkan
sebagai bahan untuk stek jarak pagar. Data
bahwa defoliasi ujung batang jarak pagar
hasil penelitian tercantum dalam Tabel
(Jatropa
berikut ini :
curcas)
berpengaruh
memacu
pertumbuhan cabang lateral, sehingga tunas Tabel 1. Rata-rata jumlah cabang lateral, panjang cabang lateral (cm), diameter cabang lateral (cm) , tinggi batang utama (cm) dan jumlah daun tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) setelah setelah pemangkasan ujung batang. Parameter Penelitian Tanaman kontrol
Perlakuan Tanaman Perlakuan
0a 0a 0a 117,14b 48,71a
Jumlah cabang lateral Panjang cabang lateral Diameter cabang lateral Tinggi batang utama Jumlah daun
2,57b 132,86b 5,63b 29,71a 80,86b
Keterangan : Angka dalam baris yang sama yang diikuti superskrip yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata menurut uji T pada taraf signifikasi 95 %.
pertumbuhan Rata-rata jumlah cabang lateral pada tanaman perlakuan adalah 2,37 sedangkan pada tanaman control tidak terbentuk cabang lateral sampai akhir perlakuan. Hal ini disebabkan karena keberadaan tunas apical menghambat pertumbuhan tunas lateral.. Menurut Lakitan (1996) dan Purbiati dkk (2001) pada prinsipnya defoliasi akan merangsang
terbentuknya
tunas
lebih
banyak, defoliasi menyebabkan dominasi apikal
hilang
sehingga
pertumbuhan
memanjang ke atas terhenti.
Hal
ini
dikarenakan sel-sel meristem yang ada di bagian
pucuk
tanaman
dihilangkan,
akibatnya tanaman yang dipangkas ujung batangnya cenderung beralih melakukan
menyamping,
misalnya
pembentukan cabang atau tunas lateral. Pada tanaman perlakuan terdapat tunas-tunas membentuk
lateral
yang
kemudian
cabang-cabang
lateral.
Pertumbuhan cabang lateral ini dipengaruhi oleh auksin dan sitokinin. Sitokinin akan mengaktifkan
pembelahan
sel
pada
meristem tunas lateral (Khrishnamoorthy, 1981). Hal ini juga dikemukakan oleh Lakitan (1996), bahwa hormon sitokinin mempunyai pembentukan
peran
yang
cabang
penting lateral,
pada karena
sitokinin yang terdapat pada ujung akar akan ditransport secara akropetal melalui bagian xilem ke bagian atas tanaman. Hal ini lebih jauh dikemukakan oleh Tekei et al., (2001),
16
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
bahwa
sitokinin
merangsang
sel melalui peningkatan laju sintesis protein
pembelahan sel pada tanaman dan sel-sel
(Lakitan, 1996), dengan adanya pembelahan
yang membelah tersebut akan berkembang
sel maka jumlah sel akan menjadi banyak
menjadi tunas, cabang dan daun daun.
dan dengan adanya auksin sel dapat
Setelah
akan
dilakukan
pemangkasan
membesar dan memanjang. Auksin dapat
pada ujung batang, suplai auksin dari tunas
menyebabkan pemanjangan sel dengan cara
apikal tidak terjadi lagi, sehingga kadar
mempengaruhi
auksin dalam ruas dibawahnya berkurang.
Auksin akan memacu protein yang ada di
Sebagai
IPT
membram sel untuk memompa ion H+ ke
(isopentenil transferase) pada tanaman. IPT
dinding sel. Ion H+ ini akan mengaktifkan
merupakan enzim yang bertanggung jawab
enzim
sehingga
sebagai
ikatan
silang hidrogen rantai
akibatnya
terjadi
biokatalisator
ekpresi
pada
biosintesis
plastisitas
dinding
memutuskan
sel.
beberapa molekul
sitokinin. Sitokinin yang dihasilkan dari ruas
selulosa. tumbuhan kemudian memanjang
tanaman
dan
akibat air yang masuk secara osmosis.
menyebabkan pertumbuhan tunas lateral
Setelah pemanjangan ini, sel terus tumbuahn
(Sato dan Mori, 2001). Peningkatan kadar
dengan
sitokinin
dinding sel dan sitoplasma (Campbelll, et
memasuki
dalam
mendorong
tunas
tunas
lateral
lateral
penyempurnaan
dapat
hubungan
mensintesis
kembali
material
al., 2000).
berkas pembuluh antara tunas lateral dan
Pertumbuhan
diameter
cabang
batang tumbuhan sehingga dapat dikatakan
lateral pada tanaman perlakuan disebabkan
bahwa sitokinin menyebabkan terjadinya
karena adanya aktifitas kambium pembuluh.
diferensiasi
Bagian
lateral
jaringan
(Heddy,
pengangkut
1989).
tunas
batang
ini
akan
bertambah
Terbentuknya
diameternya pada saat inisial fusiform
jaringan pengagkut tersebut memungkinkan
kambium membentuk xilem sekunder ke
terjadinya transport nutrien darai batang ke
bagian dalam dan floem sekunder ke bagian
tunas lateral, sehingga tunas lateral dapt
luar.
tumbuh. Hal ini sesuai dengan hasil
sekunder inilah yang mempunyai peranan
penelitian pada variabel panjang cabang
besar
lateral dan diameter cabang lateral.
tumbuhan bekayu.
Pertumbuhan memanjang cabang lateral
dipengaruhi
oleh
auksin
Akumulasi
terhadap
jaringan
pertambahan
pembuluh
diameter
Tinggi batang utama menunjukkan
yang
perbedaan yang nyata, dimana pada tanaman
dihasilkan oleh ujung apikal tunas lateral
kontrol lebih tinggi dibanding pada tanaman
sendiri dan sitokinin yang ditransport dari
perlakuan. Perbedaan ini disebabkan pada
akar. Siokinin akan merangsang pembelahan
tanaman kontrol terdapat jaringan meristem
17
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
yang aktif membelah pada apikal batang
Pertumbuhan tinggi batang utama,
utama, sehingga bagian ini dapat terus
panjang
memanjang.
perlakuan
merupakan suatu proses pertumbuhan yang
pertumbuhan memanjang batang terhenti
tidak dapat terjadi sendiri-sendiri, tetapi
karena
tumbuh serantak dan merupakan suatu
Pada
tanaman
meristem
Pertumbuhan
apikal
batang
dihilangkan.
dipengaruhi
oleh
dan
diameter
korelasi
cabang
pertumbuhan.
lateral
Selama
proses pembelahan dan pembentangan sel.
pertumbuhannya, batang memerlukan nutrisi
Kedua proses tersebut dipengaruhi oleh
dan mineral yang cukup agar dapat tumbuh
hormon auksin yang terdapat pada bagian
dengan
apikal tanaman (Khrishnamoorthy, 1981).
batang disebabkan oleh aktivitas meriatem
Pembesaran sebagai
sel
akibat
baik.
Pertumbuhan
memanjang
berlangsung
terutama
apikal, saat tanaman bertambah tinggi maka
meningkatnya
tekanan
ukuran batang juga akan bertambah besar.
hidrolik internal desebabkan karena sel
Pada
menyerap lebih banyak air. Pembesaran sel
kebutuhan mineral dan nutrisi juga semakin
ini juga melibatkan sintesisi bahan-bahan
banyak, sehingga pertumbuhan tinggi dan
penyusun dinding, membram dan organel
ukuran batang juga dipengaruhi juga oleh
yang terkandung dalam sel (Lakitan, 1996).
ketersediaan nutrisi dan mineral dalam tanah
Selain adanya jaringan meristem, hormon
dan
nutrisi
juga
saat
batang
betambah
panjang,
(Wareing dan Phllips, 1981).
berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman. Hormon
KESIMPULAN
dan nutrisi yang semula berada di bagian
Berdasarkan hasil penelitian ini
apikal dipindahkan ke jaringan meristem
dapat
yang sedang aktif tumbuh (Lakitan, 1996).
defoliasi
Menurut
dominansi apikal, memacu pembentukan
teori
”Nutrien
Diversion”
disimpulkan
bahwa
berpengaruh
perlakuan mamatahkan
dominansi apikal terjadi karena gerakan
dan pertumbuhan
nutrien ke atas diarahkan ke tunas apikal
menghambat pertumbuhan batang utama.
tunas lateral
tetapi
bukan ke tunas lateral, hal ini sebagai akibat adanya produksi auksin di apikal tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Daun dan beberapa tunas yang terbebas dari
Campbell, N. A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2000. Biologi. Edisi 5: Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
dominansi apikal akan mulai tumbuh dan menghasilkan auksin. Adanya sitokinin akan memacu pembelahan sel dan produksi
Heddy,
S. 1989. Hormon Tumbuhan. Penerbit CV Rajawali. Jakarta
auksin sehingga terbebas dari dominansi (Wilkins, 1989).
18
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
Hopkis, W.G. 1995. Introduction to Plant Physiology. John Willey and Sons Inc, Singapore. Hoad, G. V. 1950. Transport of Hormones in floem of Higher Plant. Plant Growth regulation. 16. Krishnamoorthy, H.N. 1981. Plant Growth Substances Including Applications In Agriculture. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. New Delhi. Purbiati, T., S. Yuniastuti, P. Santoso dan E. Srihastuti. 2001. Pengaruh Pemangkasan dan Aplikasi Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja Gravindo Persada Paklobutrasol Terhadap hasil Pendapatan Usaha Tani Mangga. Jurnal Hortikultura 11(4): 223-231.
Taiz L. and E. Zieger. 1998. Plant Physiology. Sinauer Associates
Inc.,
Publisher.
Sunderland.
Massachusetts. Sato, S.S and H. Mori. 2001. Control Outgrowth and Dormancy In Axilary Bud. http://www.plantphysiol.org. Salisbury, B and C.W.Ross. 1992. Plant Physiology. Wadsworth Publishing Company. Belmont. California. Tekei, K., H. Sakakibara and T. Sugiyama. 2001. Identification of Genes Encoding Adenylate Isopentenyltrasferase, A Cytokinin Biosynthesis Enzyme In Arabidopsis Thaliana. http: //wwwjbc.org./ogi/content/abstract/ M102130200vl. Wareing, P.F. and I.D.J. Phillips. 1986. Growth and Differentiation in Plant. The Pergamon Press. Toronto. Wilkins, M.B. 1989. Fisiologi Tanaman. Bina Aksara. Jakarta.
19
Perlakuan Defoliasi untuk Meningkatkan Sri Darmanti, Nintya Setiari, Tanti Dwi Romawati
20