JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6
1
Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo Yusman Rusyda Habibie, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim Surabaya 60111 e-mail :
[email protected] Abstrak - Sistem drainase yang saat ini digunakan di stadion Batoro Katong adalah sistem drainase terbuka, dimana prinsip dari sistem drainase ini adalah air hujan yang masuk ke dalam stadion, akan disalurkan ke dalam saluran yang berada di samping lapangan yang kemudian diteruskan ke saluran pembuang. Melihat kondisi sekarang, saluran yang berada pada samping stadion kondisinya sudah rusak dan tidak memungkinkan lagi untuk mengalirkan air dengan baik. Belum adanya sistem drainase bawah permukaan (subsurface drainage) di lapangan sepak bola, membuat kondisi lapangan menjadi tergenang saat hujan turun. Pengerjaan tugas akhir dimulai dengan mengumpulkan data perencanaan, yang didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo, antara lain data hidrologi, data hidrolika, dan data tanah. Konsep pengerjaan yang dilakukan untuk perencanaan saluran terbuka direncanakan dengan analisa hidrologi dan hidrolika (Qhidrologi = Qhidrolika), untuk perencanaan saluran bawah permukaan direncanakan dengan menggunakan Hukum Darcy, untuk menentukan kapasitas pipa, dan jarak pemasangan pipa, sedangkan untuk perencanaan dimensi kolam tampung direncanakan dengan menggunakan hidrograf segitiga (Td=Tc) atau hidrograf trapezium (Td>Tc). Dalam perencanaan sub surface drain dipakai pipa drain dengan diameter 10cm, dan dipasang dengan jarak 40 cm. Debit air limpasan setelah pembangunan stadion yang dialirkan melalui sistem drainase dalam kawasan stadion sebesar 0.129 m3/detik, sedangkan debit air limpasan sebelum pembangunan adalah sebesar 0.068 m3/detik. Untuk itu direncanakan kolam tampung untuk menampung debit limpasan akibat pembangunan stadion.Dari hasil perhitungan didapatkan debit outflow yang keluar dari kolam tampung sebesar 0.051 m3/detik, sehingga pembangunan stadion tidak menyebabkan tambahan debit yang masuk ke saluran drainase kota. Kata Kunci Sub Surface Drainage, Kolam Tampung, Drainase Stadion
I. PENDAHULUAN tadion Batoro Katong merupakan stadion serbaguna yang dimiliki oleh Kabupaten Ponorogo, karena stadion ini tidak hanya dipakai untuk pertandingan sepakbola, tetapi juga dipakai untuk kegiatan olahraga lain, seperti atletik dan pacuan kuda. Akan tetapi sejak dibangunnya stadion ini pada tahun 1970, belum ada perbaikan fasilitas stadion, seperti tribun penonton, lintasan atletik, lapangan sepakbola, dan juga sistem drainase stadion tersebut. Kelangsungan aktifitas di dalam stadion sangat bergantung dengan sistem drainase yang ada, karena apabila sistem drainase d alam suatu stadion itu buruk menyebabkan air
S
hujan yang turun tidak dapat dialirkan dengan baik, dan juga dapat menghambat kelancaran aktifitas yang ada di dalam stadion, khususnya di lapangan sepak bola. Sistem drainase yang saat ini digunakan di stadion Batoro Katong adalah sistem drainase terbuka, dimana prinsip dari sistem drainase ini adalah air hujan yang masuk ke dalam stadion, akan disalurkan ke dalam saluran yang berada di samping lapangan yang kemudian diteruskan ke saluran pembuang. Melihat kondisi sekarang, saluran yang berada pada samping stadion kondisinya sudah rusak dan t idak memungkinkan lagi untuk mengalirkan air dengan baik. Belum adanya sistem drainase bawah permukaan (subsurface drainage) di lapangan sepak bola, membuat kondisi lapangan menjadi tergenang saat hujan turun. Upaya untuk mengatasi permasalahan drainase lapangan Stadion Batoro Katong yang sudah tidak memungkinkan lagi yaitu dengan merencanakan sistem drainase bawah permukaan (subsurface drainage). Prinsip dari sistem drainase ini adalah mengalirkan air ke bawah permukaan.
II.
METODOLOGI START Survey Lapangan Studi
Pengumpulan data :
Data Hidrologi
Analisa Hidrologi 1. Menntukan Luasan Catchment Area 2. Analisa Curah Hujan 3. Analisa
Data Tanah
Analisa Tanah 1. Permeabili tas Tanah 2. Laju Infiltrasi
A
Data Hidrolika
Analisa Hidrolika 1. Analisa Subsurface Drain 2. Dimensi Saluran 3. Analisa ketinggian
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6
2 Tabel 1. Data Hujan Maksimum
A
Hujan Maksimum (mm) 96 100 80 80 78 145 122 122 90 112 83 *)Sumber :
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Perencanaan saluran dalam stadion NOT
Qhidrologi= Qhidrolika
OK
Analisa Kolam
NOT
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo [1]
Evaluasi Debit Outflow
OK Gambar Desain Perencanaan
C. Analisa Frekuensi Menghitung nilai parameter statistik dari data hujan yang diketahui 1. Nilai rata-rata ΣLog X �= LogX n 21.937 = 11
FINISH Gambar 1. D Diagram alir pengerjaan Tugas Akhir
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Konsep Perencanaan Konsep yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini, adalah sebagai berikut; 1. Saluran Terbuka Perencanan saluran terbuka direncanakan dengan analisa hidrolika dan hidrologi (Qhidrolika = Qhidrologi) [2] 2. Saluran Bawah Permukaan Perencanaan saluran bawah permukaan direncanakan dengan menggunakan Hukum Darcy, untuk menentukan kapasitas pipa, dan jarak pemasangan pipa[2] 3. Kolam Tampung Untuk mendapatkan dimensi kolam tampung yang direncanakan, dapat digunakan hidrograf segitiga (Td=Tc) atau hidrograf trapesium (Td>Tc) [4] B. Analisa Hujan Dalam pengerjaan tugas akhir ini, data curah hujan yang digunakan berdasarkan data dari stasiun hujan yang berpengaruh pada lokasi perencanaan. Untuk perhitungan curah hujan rata-rata digunakan metode poligon thiessen, dan dapat diketahui bahwa stasiun hujan yang berpengaruh pada lokasi perencanaan adalah stasiun hujan Ponorogo. Adapun data curah hujan yang diperoleh adalah data hujan selama 11 tahun.
= 1.994 2.
Nilai standar deviasi
�)2 Σ(Log X − Log X 0.082 = � = 0.091 n−1 11 − 1 3. Nilai koefisien variasi S CV = = 0.046 Log � X S= �
4.
Nilai koefisien kemencengan
CS =
�)3 n ∗ ∑(LogXi − LogX (n − 1) ∗ (n − 2) ∗ (S)4
=
11 ∗ 0.003 (11 − 1) ∗ (11 − 2) ∗ (0.091)4
=
11 ∗ 0.0012141 (11 − 1) ∗ (11 − 2) ∗ (11 − 3) ∗ (0.091)4
= 0.542 Hitung nilai Koefisien ketajaman �)4 n ∗ ∑(LogXi − LogX CK = (n − 1) ∗ (n − 2) ∗ (n − 3) ∗ (S)4 5.
= 0.728 Setelah dilakukan analisa frekuensi dari distribusi Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log Pearson III, maka hanya distribusi log normal dan log pearson yang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 memenuhi persyaratan kesesuaian nilai Cs dan Ck, sehingga perhitungan uji kecocokan yang ditampilkan adalah uji kecocokan untuk distribusi Log Normal dan Log Pearson III. Untuk perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada [5]
-
D. Uji Kecocokan Uji kecocokan yang dipakai dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah Uji Chi-Kuadrat dan Uji SmirnovKolmogorov. [3] - Uji Chi Kuadrat - Uji Chi- Kuadrat untuk Distribusi Log Normal Mencari Jumlah kelompok (G) G = 1 + 3.322(Log N) Dimana; N = Banyaknya data = 1 + 3.322 (Log (11)) = 4.459 = 5 Didapatkan Interval Peluang (P) 1 1 P = = = 0.2 G 5 Apabila nilai pelang dari batas setiap sub kelompok peluang (P) = 0.2, maka variabel dari data pengamatan akan terletak sebagai berikut ; Sub kelompok 1 : Yi ≤ 1.918 Sub kelompok 2 : 1.918 < Yi ≤ 1.972 Sub kelompok 3 : 1.972 < Yi ≤ 2.017 Sub kelompok 4 : 2.071 < Yi ≤ 2.071 Sub kelompok 5 : 2.071 > Yi Selanjutnya dapat disusun perhitungan seperti ditunjukkan pada Tabel.2
- Mencari nilai derajat kebebasan (dk) dk = G - R - 1 =5 -2 -1 =2
Tabel .2 Perhitungan Chi-Kuadrat untuk Distribusi Log Normal
No 1 2 3 4 5
Interval Sub Kelompok 82.28514625 95.23854461 106.2160008 119.1693992
Xi < <Xi< <Xi< <Xi< Xi>
*)Sumber : Perhitungan [5]
82.28515 95.23854 106.216 119.1694
Jumlah Data Oi Ei 3 2.2 2 2.2 2 2.2 1 2.2 3 2.2 11 11
(Oi-Ei)^2 (Oi-Ei)^2/Ei 0.640 0.040 0.040 1.440 0.640
0.291 0.018 0.018 0.655 0.291 1.273
Dari hasil perhitungan di atas, didapat nilai χ2 sebesar 1.273, dengan nilai derajat kepercayaan sebesar 5%, maka didapatkan nilai χr2 sebesar 5.991. Maka pengujian kecocokan Chi Kuadrat Distribusi Log Normal dapat diterima -
Uji Smirnov-Kolmogorov Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov, sering juga disebut uji kecocokan non parametrik (non-parametric test), karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu.
3 Tabel.3 Uji Smirnov-Kolmogorov untuk Distribusi Log Normal dan Log Pearson III Xi 1 145 122 122 112 100 96 90 83 80 80 78
Yi (Log Xi) 2 2.161 2.086 2.086 2.049 2.000 1.982 1.954 1.919 1.903 1.903 1.892
m
P(Y) = m/(n+1)
P(Y<)
f(t) = (Yi - Ybar)/S
P'(Y<)
D
3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4 0.083 0.167 0.250 0.333 0.417 0.500 0.583 0.667 0.750 0.833 0.917
5 = Nilai 1 -kol.4 0.917 0.833 0.750 0.667 0.583 0.500 0.417 0.333 0.250 0.167 0.083
6 1.841 1.014 1.014 0.605 0.063 -0.132 -0.441 -0.829 -1.005 -1.005 -1.126
7 0.970 0.856 0.856 0.744 0.545 0.428 0.312 0.190 0.146 0.146 0.120 Dmax
8 = 7-5 0.054 0.023 0.106 0.077 -0.038 -0.072 -0.105 -0.143 -0.104 -0.021 0.037 0.1062
*)Sumber : Perhitungan [5]
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Dmax sebesar 0.1062, data pada peringkat ke m = 3. Dengan menggunakan data dari Tabel 2.3, untuk derajat kepercayaan 5% dan N = 11, maka diperoleh nilai interpolasi Do = 0.396. Karena nilai Dmak lebih kecil dari nilai Do (0.1062 < 0.396), maka persamaan distribusi Log Normal dan Log Pearson III yang diperoleh dapat diterima. Hasil perhitungan uji kecocokan Chi-Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov untuk distribusi Log Normal dan Log Pearson III dapat diilihat pada Tabel.4 Tabel .4 Hasil Uji Kecocokan Chi-Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov Chi Kuadrat
Persamaan Distribusi Log Normal Log Pearson III
χ2 1.273 1.273
< < <
χr2 5.991 5.991
Uji Kecocokan Ket OK OK
Dmax 0.1026 0.1026
Smirnov-Kolmogorov < < <
Do 0.396 0.396
Ket OK OK
*)Sumber : Perhitungan [5]
Dari hasil uji kecocokan chi-kuadrat dan smirnovkolmogorov, dapat diambil kesimpulan,bahwa distribusi Log Normal dan Log Pearson III dapat diterima, artinya kedua distribusi tersebut dapat dipakai menghitung besarnya curah hujan rencana maksimum. Untuk perhitungan debit, dipilih hujan rencana dengan nilai paling besar dari perhitungan hujan rencana dengan menggunakan distribusi Log Pearson III, untuk periode ulang 10 tahun yang besarnya 130.181 mm, E. Perhitungan Hujan Rencana � + K.S Log XT = Log X T = 2 tahun Log X2 = 1.994 + (-0.089383 x 0.542) Log X2 = 1.9862 X2 = 96.867 mm T = 5 tahun Log X5 = 1.994 + (0.804662 x 0.542) Log X5 = 2.0673 X5 = 116.770 mm T = 10 tahun Log X10 = 1.994 + (1.324794 x 0.542) Log X10 = 2.1145 X10 = 130.180 mm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 Tabel.5 Rekapitulasi Perhitungan Hujan Rencana
Distribusi Log Normal Log Pearson III
*)Sumber : Perhitungan [5]
vi
Periode Ulang 2 5 10 98.69346 117.6359 128.9678 96.8667 116.7702 130.181
F. Waktu Konsentrasi - Waktu Konsentrasi Luar Kawasan Stadion Data yang diketahui untuk ruas saluran 11-1 _ 11 : L =187 m V = 0.861 m/dt nd =Jalan Raya ; 0.02 Pemukiman ; 0.4 S =Jalan raya ; 2% Pemukiman : 5% l =Jalan Raya ; 2 m Pemukiman ; 25.19 m - Menghitung T0 : - Jalan Raya : 𝑙
0.467
𝑙
0.467
1.44 �𝑛𝑑 × � √𝑠 = 0.798 menit - Pemukiman
-
-
1.44 �𝑛𝑑 ×
√𝑠
�
= 1.44 �0.02 × = 1.44 �0.4 ×
2 √0.02
�
0.467
-
Tf
-
-
-
Perhitungan waktu konsentrasi untuk kawasan dalam stadion, dimulai dari pipa saluran sub surface drainage pada lapangan hingga pada saluran drainase eksisting pada luar kawasan stadion. Berikut contoh perhitungan waktu konsentrasi pada pipa sub surface drain (P-0) dan saluran tepi lapangan (0-1) pada kawasan stadion :
-
-
Perhitungan Tc untuk sub surface drain Data perenanaan : Tinggi hujan rencana : 117.64 mm Panjang saluran : 41.31 m Tebal lapisan drain : 0.3 m Laju infiltrasi : 100 mm/jam Kemiringan pipa : 0.0004 Porositas tanah : 0.3939 Menghitung T0:
𝑛 10
= 0.3939 = 25.385 cm/jam 𝐻 = 𝑣𝑖 30
1
2
1
= × R3 × S 2 n = (1/0.013) x (0.25 x 0.1)(2/3) x (0.0004)(1/2) = 0.1315 m/dt L = V 41.31
= 0.1315 = 314.06 detik = 0.0872 jam Menghitung Tc : Tc = T0 + Tf = 1.1818 + 0.0872 = 1.2691 jam Perhitungan Tc untuk saluran tepi Data yang diketahui :
44.29 m = 0.5 m/dt = Lintasan lari ; 0.023 Tribun ; 0.033 S = Lintasan lari ; 2% Tribun: 10% l = Lintasan lari ; 24.48 m Tribun 40.82 m Menghitung T0 : - Lintasan Lari : 1.44 �𝑛𝑑 ×
- Tc Pemukiman : 8.525 menit + 3.620 menit = 12.145 menit Dipilih Tc dengan nilai terbesar : 12.145 menit: Untuk perhitungan waktu konsentrasi luar kawasan stadion secara lengkap dapat dilihat pada buku Tugas Akhir [5] - Waktu Konsentrasi Dalam Kawasan Stadion
𝑞1
L= V nd
0.861
Menghitung Tc : - Tc Jalan Raya : 0.798 menit + 3.620 menit = 4.418 menit
=
= 25.385 = 1.1818 jam = 70.909 menit Menghitung Tf : V
�
= 8.525 menit Menghitung Tf : L 187 = = 217.189 detik = 3.620 menit V
T0
25.19 0.467 √0.05
4
𝑙
√𝑠
= 2.745 menit - Tribun 𝑙
�
1.44 �𝑛𝑑 × � √𝑠 = 2.833 menit -
0.467
0.467
= 1.44 �0.023 × = 1.44 �0.033 ×
24.48 0.467 √0.02
�
40.82 0.467 √0.1
�
Menghitung Tf : L 44.29 = = 88.580 detik = 1.476 menit V 0.5 Menghitung Tc : - Tc Lintasan Lari: 2.745 menit + 1.476 menit = 4.222 menit - Tc Pemukiman : 2.833 menit + 1.476 menit = 4.310 menit Dipilih Tc dengan nilai terbesar : 4.310 menit:
Perhitungan waktu konsentrasi dalam kawasan stadion dapat dilihat secara lengkap pada buku Tugas Akhir [5] G. Analisa Debit Rencana - Metode Rasional Untuk perhitungan debit rencana pada saluran drainase di dalam dan di luar kawasan stadion, metode
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 yang digunakan adalah metode rasional, dimana debit dihitung dengan menggunakan rumus; Q = 0,278 x C x I x A dimana; Q = debit (m3/detik) C = koefisien pengaliran I = intensitas hujan untuk periode ulang tertentu (mm/jam) A = luas area yang akan didrain (km2) - Debit luar kawasan Berikut adalah contoh perhitungan debit pada saluran jalan Gondosuli adalah sebagai berikut ; - Data yang diketahui : C : Jalan Raya ; 0.8 Pemukiman ; 0.7 A : Jalan Raya ; 0.0002805 km2 Pemukiman : 0.00665 km2 Tc : 12.145 menit = 0.202 jam : 130.181 mm R24 - Menghitung C gabungan (0.8×0.0002805)+(0.7×0.00665) Cgabungan = (0.0002895+0.00665)
= 0.704 - Menghitung Intensitas hujan I=
𝑅24 24
2
24 3 𝑡𝑐
� �
130.181
24
2 3
= � � 24 0.202 = 130.914 mm - Menghitung debit saluran ; 1 Q= xCxIxA 3,6
=
1 3,6
x 0.704 x 130.914 x (0.0002805 + 0.00665)
= 0.177 m3/detik Untuk perhitungan debit luar kawasan stadion secara lengkap dapat dilihat pada buku Tugas Akhir [5] - Debit dalam kawasan Perhitungan debit untuk saluran tepi lapangan - Data yang diketahui : C :Lintasan lari ; 0.1 Tribun : 0.9 A :Lintasan lari ; 0.001102 km2 Tribun ; 0.000509 km2 Tc : 8.531 menit = 0.142 jam R24: 117.636 mm Menghitung C gabungan Cgabungan = -
(0.1×0.001102)+(0.9×0.000509) (0.001102+0.000509)
= 0.350 Menghitung Intensitas hujan 2
I=
𝑅24 24 3 � � 24 𝑡𝑐 117.636
-
24
2 3
= � � 24 0.202 = 130.914 mm Menghitung debit saluran ; 1 Q= xCxIxA 3,6 1
=
3,6
x 0.704 x 130.914 x (0.0002805 + 0.00665)
= 0.177 m3/detik
5
Untuk perhitungan debit luar kawasan stadion secara lengkap dapat dilihat pada buku Tugas Akhir [5] H. Menentukan jarak pipa drain Pemasangan pipa sub surface drain di area lapangan stadion, dipasang di bawah lapisan tanah timbunan. Untuk menentukan jarak pemasangan pipa drain dapat dihitung dengan menggunakan rumus dupuit : 𝐾
L = 2 � (𝑏 2 − 𝑎2 ) 𝑣
Dimana ; L : Jarak pipa drain K : Koefisien permeabilitas v : Laju infiltrasi b : Ketinggian air tanah dari lapisan kedap air a : Ketinggian air dalam pipa dari lapisan kedap air Data perencanaan : K : 50 mm/jam v : 100 mm/jam a : 30 cm b : 40 cm Menggunakan rumus dupuit : 𝐾
L = 2 � (𝑏 2 − 𝑎2 ) =2�
𝑣
50
100
(402 − 302 )
= 37.41cm ≈ 40 cm Pipa sub surface dipasang dengan jarak antar pipa 40 cm I. Menentukan kapasitas pipa drain Kapasitas pipa drain dihitung untuk mengetahui debit aliran pada ujung hilir pipa, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Q = q.L.P Dimana ; Q : Debit yang dialirkan q : Kemampuan sistem drain L : Jarak pipa drain P : Panjang pipa drain Data perencanaan : Tebal lapisan (H) : 0.6 m Laju infiltrasi (q1) : 100mm/jam Angka pori (e) : 0.65 e 0.65 Porositas (n) : = = 0.394 1+e
1+0.65
- Menentukan Kemampuan sistem drain Kemampuan sistem drain dapat dihitung dengan persamaan : q2 = 4/5.n.Vi.sin2α Dimana ; n : Porositas Vi : Kecepatan resap - Menghitung Kecepatan resap q1 100 Vi = = = 253.846 mm/jam n 0.374 - Menghitung sudut resap air H Tan α= 0.5 L
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 =
Penyelesaian : Qhidrologi = Qhidrolika
0.6 0.5 .0.4
1
0.0122 m3/s = 0.0122m3/s =
5 4
= . (0.394). (253.846). Sin2 72.682 5 = 72.911 mm/jam - Menghitung debit yang dialirkan pada ujung pipa: Dengan menggunakan persamaan (6.2), debit yang dialirkan pada ujung pipa dapat dihitung sebagai berikut Q = q.L.P = 72.911 mm/jam x 0.40 m x 38m = 0.000308 m3/detik J. Menentukan diameter pipa drain Diameter pipa drain dapat dihitung dengan menggunakan grafik elemen hidrolik saluran penampang lingkaran/pipa. Grafik tersebut dapat digunakan untuk menghitung parameter hidrolis. Data perencanaan : d/D : 0.5 S : 0.0004 n : 0.02 Q : 0.000308 m3/detik Sehingga; 𝑑 𝑞 = 0.5 → = 0.5 *didapat dari grafik 𝑄
𝑞
𝑄= →𝑄= 0.5 𝑄 = 𝑉. 𝐴 𝑄=
1
𝑛
2
0.000308
= 0.000616 m3/dt
1
0.311527
��
0.000616 .0.013 1
0.00042
��
1
K. Analisa Surface Drainage Analisa surface drain diperlukan untuk merencanakan ulang dimensi saluran pada kawasan stadion, hal ini dilakukan karena kondisi saluran sudah tidak mampu mengalirkan air dengan baik. Dengan menggunakan konsep Qhidrologi= Qhidrolika, maka perhitungan dimensi saluran adalah sebagai berikut : - Saluran 0’_1’ : Data perencanaan : h = 0.2 m b = 0.37 m n = 0.014 (saluran beton) S = 0.0002 tc= 1.207 jam I = 35.983 mm/jam Qhidrologi = 0.0122 m3/detik
1
0.014 1
0.014
.�
.�
𝑏.ℎ
𝑏+2.ℎ
2 3
1
� . 0.00022 . (𝑏. ℎ) 2 3
0.2×0.37
0.2+2×0.37
1
� . 0.00022 . (0.2 × 0.37)
Tabel 6. Perhitungan Perencanaan Saluran
Saluran
H (m)
b (m)
A (m2)
P (m)
R (m)
S
V (m/dt)
0'_1' 1'_2' 2'_3' 3'_4' 4'_5' 5'_6' 0_1 1_2 2_3 3_4 4_5 5_6 6_6' 7_8
0.37 0.33 0.4 0.44 0.25 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.483 0.651 0.65
0.2 0.311 0.364 0.41 0.311 0.5 0.311 0.311 0.311 0.311 0.311 0.469 0.4 0.4
0.074 0.10263 0.1456 0.1804 0.07775 0.25 0.07775 0.07775 0.07775 0.07775 0.07775 0.226527 0.2604 0.26
0.94 0.971 1.164 1.29 0.811 1.5 0.811 0.811 0.811 0.811 0.811 1.435 1.702 1.7
0.0787234 0.10569516 0.12508591 0.13984496 0.0958693 0.16666667 0.0958693 0.0958693 0.0958693 0.0958693 0.0958693 0.15785854 0.15299647 0.15294118
0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017 0.00017
0.171067 0.208193 0.232935 0.250916 0.195082 0.282052 0.195082 0.195082 0.195082 0.195082 0.195082 0.272025 0.26641 0.266346
Q hidrolika
tc( jam )
I (mm/jam
1.206573 1.219 1.249 1.261 1.285 1.330 1.207 1.218 1.249 1.261 1.284 1.329 1.331 1.341
35.983 35.731 35.158 34.935 34.506 33.725 35.981 35.749 35.163 34.944 34.515 33.733 33.705 33.537
(m3/dt)
*)Sumber : Perhitungan [5]
0.0127 0.0214 0.0339 0.0453 0.0152 0.0705 0.0152 0.0152 0.0152 0.0152 0.0152 0.0616 0.0694 0.0692
Q hidrologi
Del Q
(m3/dt)
0.0122 0.0214 0.0340 0.0426 0.0540 0.0595 0.0123 0.0215 0.0341 0.0427 0.0541 0.0616 0.0695 0.0695
0.000 0.000 0.000 0.003 -0.039 0.011 0.003 -0.006 -0.019 -0.028 -0.039 0.000 0.000 0.000
Dimensi (pakai) b h 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.4 0.65 0.4 0.65
Dari hasil analisa debit outflow kolam tampung, yang dihitung dengan menggunakan metode Routing, didapatkan hasil debit outflow yang keluar dari kolam tampung adalah sebesar 0.051 m3/detik, sehingga pembangunan stadion tidak menyebabkan tambahan debit yang masuk ke saluran drainase kota. 1.
2.
3 8
𝐷 = 0.082375 m ≈ 0.10 m Digunakan pipa sub surface drain dengan diameter 0.10 m atau 10 cm
𝑛
0.0122 m3/s = 0.0127 m3/s Sehingga nilai ∆Q = -0.0005 dan saluran cukup untuk menampung debit limpasan
3.
1
. 𝑅3 . 𝑆 2 . 𝐴
𝐷 = ��
0.5
2
0.0122 m3/s = . 𝑅3 . 𝑆 2 . 𝐴
= 3.20713 α = Arc.Tan (3.20713) = 72.682o Sehingga, 4 q = . n. Vi. Sin2 α
𝐷
6
4. 5.
IV. KESIMPULAN Permukaan lapangan yang tidak rata, dan belum adanya sistem drainase bawah permukaan menyebabkan genangan air di permukaan lapangan. Debit yang dialirkan dari kawasan stadion melalui sistem drainase sebesar 0.129 m3/detik. Jarak pipa drainase yang dibutuhkan untuk dapat mengalirkan debit limpasan secara efektif adalah sebesar 40 cm dengan diameter pipa sebesar 10 cm Dimensi saluran keliling yang dibutuhkan untuk dapat mengalirkan debit limpasan secara efektif, adalah sebesar b=50cm h=50 cm Debit outflow yang keluar dari kolam tampung sebesar 0.051 m3/detik, sehingga pembangunan stadion tidak menyebabkan tambahan debit yang masuk ke saluran drainase kota
DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Ponorogo, Laporan Akhir, Master Plan Drainase Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, 2006 [2] Fifi Sofia, Sofyan Rasyid. 2002. Drainase. Surabaya :Jurusan Teknik Sipil [3] Soewarno. 1995: Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data. Bandung : Penerbit “N O V A”. [4] Suripin. 2004. Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : Andi Offset [5] Y.R.Habibie. Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2014