Perencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya
1
Hisyam Amri, Edijatno, Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil – FTSP – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail :
[email protected] Abstrak - Sistem drainase adalah kumpulan saluran yang
membentuk struktur jaringan saluran mulai dari saluran primer sampai saluran tepi dengan segala bangunan bantu yang ada di daerah pematusannya termasuk badan air dimana saluran primernya bermuara. Jika suatu wilayah, kawasan, ataupun sebuah bangunan tidak memiliki sistem drainase yang baik, maka daerah tersebut akan mengalami genangan yang tentunya akan memberikan dampak yang cukup buruk untuk daerah tersebut. Pembangunan Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kenjeran, Surabaya memiliki suatu permasalahan yakni mengurangi lahan resapan air hujan seluas 1.4 ha. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya limpasan air hujan di daerah tersebut dan akan memberikan dampak buruk bagi kawasan sekitar jika limpasan tersebut tidak dikendalikan dengan baik. Selain itu, lokasi rumah sakit yang berada pada daerah padat siap dikembangkan kedepannya menjadi pembahasan tersendiri untuk mengkaji sistem drainase di luar kawasan rumah sakit. Hasil dari studi ini, untuk mengatasi debit limpasan Rumah Sakit Mitra Keluarga agar tidak membebani saluran pembuang dan kawasan sekitar adalah dengan mengontrol debit yang masuk ke dalam saluran pembuang, direncanakan lebih kecil dari kondisi eksisting dengan bantuan kolam tampung sementara dan pompa. Kata kunci : Sistem drainase, rumah sakit, saluran pembuang, kolam tampung.
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan kota Surabaya dewasa ini sangatlah pesat. Pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan industri berkembang dengan baik di kota ini. Seiring dengan perkembangan kota yang begitu pesat, pembangunan fasilitas - fasilitas umum sangat dibutuhkan demi menunjang perkembangan kota. Fasilitas kesehatan menjadi suatu kebutuhan sentral di kota terbesar kedua di negara ini. Melihat kesempatan ini, maka salah satu pihak merencanakan sebuah Rumah Sakit Mitra Keluarga yang nantinya akan digunakan sebagai penunjang fasilitas kesehatan di kawasan Surabaya Timur. Pembangunan rumah sakit ini sendiri memiliki dampak positif dan negatif terhadap kawasan sekitarnya. Terletak di Jalan Raya Kenjeran Surabaya Timur (Gambar 1.1), pembangunan rumah sakit seluas ± 1,4 ha ini dinilai cukup menguntungkan karena di kawasan tersebut masih sedikit fasilitas kesehatan yang lengkap sebagai penunjang kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Namun, tidak semuanya pembangunan rumah sakit ini dinilai menguntungkan. Perubahan fungsi lahan akibat pembangunan rumah sakit akan berpengaruh terhadap
berkurangnya lahan terbuka yang berfungsi sebagai tempat resapan air hujan. Dalam kondisi eksisting, lahan yang akan dibangun untuk rumah sakit ini adalah berupa lahan kosong dengan berbagai tumbuhan dan sebagian digunakan untuk pembuangan sampah. Dengan adanya pengalihan fungsi lahan ini, air akan sulit meresap ke dalam tanah. Pengalihan fungsi lahan akan menyebabkan koefisien pengaliran (C) menjadi semakin besar. Dalam ilmu hidrologi, semakin besar koefisien pengaliran suatu daerah tangkapan hujan (catchment area), maka debit yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini akan memberikan dampak buruk bagi kawasan sekitar jika debit limpasan tersebut tidak dapat dikendalikan dengan baik. Lokasi rumah sakit berada pada daerah yang padat, dengan bangunan kiri adalah sebuah hotel dan kanan sebuah gudang serta kawasan sekitarnya adalah kawasan yang siap dikembangkan untuk kedepannya. Hal ini akan menjadi pembahasan tersendiri untuk mengkaji drainase di luar wilayah Rumah Sakit Mitra Keluarga yang sangat ditentukan oleh Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya. Pembahasan kawasan sekitar rumah sakit ini diperlukan untuk menentukan debit yang akan dilepas ke saluran pembuang. Dengan demikian, sistem drainase di dalam maupun di luar rumah sakit harus dikaji dan direncanakan dengan baik agar tidak mengakibatkan banjir di kawasan sekitar. Konsep dan detail perencanaan sistem drainase yang baik, diharapkan mampu untuk mengendalikan debit pada catchment area agar tidak membebani saluran pembuang. Perumusan Masalah 1. Bagaimana sistem drainase eksisting di kawasan lokasi studi? 2. Berapa debit eksisting di lokasi studi? 3. Berapa debit yang masuk ke saluran pembuang akibat adanya perubahan fungsi lahan dengan dibangunnya Rumah Sakit Mitra Keluarga? 4. Bagaimana detail desain rencana saluran drainase di Rumah Sakit Mitra Keluarga? 5. Bagaimana pengaruh air pada saluran pembuang terhadap kelancaran pembuangan debit limpasan dari rumah sakit? 6. Bagaimana upaya untuk mengatasi debit limpasan rumah sakit agar tidak membebani saluran pembuang? II. METODOLOGI Pada pengerjaan Tugas Akhir ini, konsep awal yang dilakukan adalah memeriksa kondisi eksisting di lapangan untuk memperkirakan permasalahan yang terjadi, mempelajari dan memilih sisitem drainase yang effektif yang sesuai dengan kondisi setempat. Untuk itu, diperlukan tahapan dan beberapa analisa sehingga nantinya dapat menarik kesimpulan yang bisa menghasilkan sebuah perencanaan sistem drainase yang baik. Adapun tahapan konsep perencanaan adalah sebagai berikut :
2 Tabel 3.2. Kesimpulan uji kecocokan
Mulai
Pers. Distribusi
Tinjauan Lapangan
Pearson Tipe III Log Normal
Perumusan Masalah
1. Pengumpulan Data 2. Studi Literatur
Data Hidrologi : 1. Data hujan 3 Stasiun Terdekat 2. Tata guna lahan
Xh2
Chi - Kuadrat Nilai X2
Uji Kecocokan Smirnov - Kolmogorov Ket Dmax Nilai D0 Ket
5.5
<
5.991
ok
0.269
<
0.41
ok
16
>
5.991
not ok
0.22
<
0.41
ok
c.
Data Hidrolika : 1. Pot. memanjang Sal. Pembuang 2. Pot. melintang Sal. Pembuang 3. Denah rumah sakit
Analisa Hidrologi Analisa Hidrolika Debit limpasan rumah sakit Desain dimensi saluran rumah sakit
Perhitungan kolam tampungan dan long storage Not Ok
Analisa kapasitas dan profil muka air (back water) saluran pembuang
Curah Hujan Periode Ulang Pada analisa distribusi disimpulkan bahwa persamaan distribusi Pearson Tipe III memenuhi uji kecocokan dan digunakan dalam perhitungan distribusi peluang data hujan harian. Periode ulang hujan yang digunakan dalam perencanaan sistem drainase rumah sakit ini menggunakan periode ulang hujan 5 tahun, maka didapatkan R5 = 105.9 mm. d. Perhitungan Dimensi Saluran Sebelum masuk ke dalam perhitungan, adapun skema saluran dalam kawasan terdiri dari 18 saluran tersier, 4 saluran sekunder, dan 4 saluran primer dimana 2 saluran primer menggunakan box culvert. Perhitungan dimensi saluran tidak lepas dari perhitungan waktu konsentrasi. Waktu konsentrasi ini dijadikan satu perhitungan dimensi saluran dengan cara trial and error nilai hn saluran. Berikut adalah rekapitulasi dimensi saluran dalam rumah sakit : Tabel 3.3. Rekapitulasi dimensi saluran Nama Sal
Ok
Elevasi saluran kawasan
Selesai
Gambar 2.1. Diagram alir pengerjaan tugas akhir. III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Data Curah Hujan Data hujan yang digunakan untuk analisa dalam tugas akhir ini adalah data hujan dari stasiun hujan Larangan. Data yang digunakan hanya dari satu stasiun dengan alasan bahwa variasi topografi di daerah studi kecil dan stasiun hujan Larangan letaknya paling dekat dengan lokasi studi. Berikut adalah data hujan harian dari tahun 2002-2011 yang telah diurutkan dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Tabel 3.1. Data hujan harian yang telah diurutkan No. Tahun R max (mm) 1 2002 187 2 2010 113 3 2008 84 4 2011 72 5 2006 72 6 2009 70 7 2003 64.5 8 2007 64 9 2005 64 10 2004 61 Ʃ= 851.5 b. Analisa Frekuensi dan Distribusi Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik dalam analisa frekuensi, distribusi hujan rencana dilakukan dengan dua metode yang memenuhi syarat, yaitu metode Pearson Tipe III dan metode log normal. Maka didapatkan kesimpulan uji kecocokan distribusi dari kedua metode tersebut adalah :
Tersier 1 Tersier 2 Tersier 3 Tersier 4 Tersier 5 Tersier 6 Tersier 7 Tersier 8 Tersier 9 Tersier 10 Tersier 11 Tersier 12 Tersier 13 Tersier 14 Tersier 15 Tersier 16 Tersier 17 Tersier 18 Sekunder 1 Sekunder 2 Sekunder 3 Sekunder 4 Primer 1 Primer 2 Primer 3 Primer 4
e.
hn m 0.26 0.32 0.24 0.24 0.24 0.10 0.26 0.15 0.29 0.39 0.22 0.35 0.27 0.29 0.31 0.20 0.32 0.25 0.28 0.14 0.08 0.29 0.12 0.14 0.13 0.17
B m 0.20 0.25 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.30 0.30 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.25 0.20 0.50 0.50 0.50 0.50 1.50 1.50 1.50 1.50
H m 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.50 0.50 0.50 0.50 1.50 1.50 1.50 1.50
S 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Analisa Penampungan Air Penampungan air di dalam kawasan Rumah Sakit Mitra Keluarga bertujuan untuk menampung debit air yang terjadi di kawasan yakni berupa kolam tampung dan long storage. Direncanakan kolam tampung dan long storage bisa menampung limpasan air dari kawasan rumah sakit akibat hujan periode 5 tahunan. Volume limpasan yang harus ditampung adalah sebesar : V = C.R.A = 0.76 x 0.1059 x 14000 = 1176.78 m3 Dimensi Kolam Tampung Menyesuaikan lahan yang ada, maka direncanakan alas kolam tampungan berbentuk trapesium. Data perencanaan kolam adalah sebagai berikut : Luas kolam : 322.5 m2 Kedalaman air rencana :2m
3
Rangkaian Saluran SP2-SP1 SS1 ST5 ST4 ST3 ST2 SS2 ST7-ST6
S 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Lsal Lmax m m 158 158 103 103 42 42 44 44 45 45 54 54 5.5 5.5 65 65 TOTAL
B m 1.50 0.50 0.20 0.20 0.20 0.25 0.50 0.20
hhilir m 1.50 0.50 0.40 0.40 0.37 0.19 0.50 0.39
hhulu m 1.18 0.29 0.32 0.31 0.28 0.08 0.49 0.26
Kapasitas sal (m3) 318.05 20.45 3.01 3.13 2.93 1.84 1.36 4.23 354.99
hhulu m 1.35 0.49 0.21 0.22 0.32 0.39 0.32 0.29
Kapasitas sal (m3) 160.31 1.36 8.22 5.67 2.88 0.55 2.33 3.24 184.57
Dalam studi ini, pembuangan air dari kawasan rumah sakit ke saluran pembuang menggunakan dua cara pembuangan yakni dengan pompa dan pintu air. Pompa digunakan ketika hujan masih berjalan dimulai dengan ketinggian elevasi tertentu di kolam tampungan. Hal ini dimaksudkan agar kolam tampungan dan long storage bisa menampung hujan dengan “td” yang lebih besar. Sedangkan pintu air digunakan ketika hujan telah berhenti atau ketika tidak terjadi hujan. Analisa Pompa Air Kapasitas kolam tampung dan long storage diketahui hanya mampu menampung hujan R5 untuk td = 75 menit. Tetapi dengan bantuan pompa kapasitas 0.07 m3/det hujan dengan td = 90 menit bisa ditampung. Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 adalah perbandingan hubungan elevasi dan waktu untuk td = 90 menit tanpa pompa dan dengan pompa.
Waktu vs Elevasi Elevasi (m)
Tinggi kolam mati : 0.5 m Tinggi jagaan : 0.2 m Kapasitas kolam tampung : 645 m3 Perhitungan Long Storage Volume limpasan kawasan akan ditampung di kolam tampungan dan memanfaatkan saluran dalam kawasan sebagai tampungan sementara/long storage. Perhitungan kapasitas long storage menggunakan konsep bangun prisma yang memanfaatkan saluran dalam kawasan. Adapun volume yang harus ditampung long storage adalah : V = V limpasan – V kolam = 1176.78 – 645 = 531.78 m3 Volume yang harus ditampung sudah diketahui, maka kebutuhan dimensi dari long storage dapat dicari. Berikut adalah tabel kapasitas dan rangkaian saluran yang dapat digunakan sebagai tampungan sementara : Tabel 3.4. Kapasitas long storage zona A
2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 0 20 40 60 80 100 120
Tabel 3.5. Kapasitas long storage zona B S 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Lsal Lmax m m 75 75 5.5 5.5 92 92 92 92 40 40 7 7 33 33 48 48 TOTAL
B m 1.50 0.50 0.30 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
hhilir m 1.50 0.50 0.39 0.40 0.40 0.40 0.39 0.39
Total kapasitas saluran yang dapat digunakan sebagai long storage sebesar 354.99 + 184.57 = 539.56 m3 Analisa Elevasi Muka Air Tampungan Analisa perhitungan elevasi muka air tampungan ini bertujuan untuk mendapatkan kapasitas maksimum tampungan (kolam tampung dan long storage) dalam menghadapi berbagai macam kondisi durasi hujan (td) periode ulang hujan 5 tahun (R5). Dari beberapa kali analisa dengan berbagai macam nilai td, diketahui bahwa kolam tampungan dan long storage yang direncanakan hanya dapat menahan hujan di kawasan untuk td maksimal 75 menit, selebihnya kolam tampungan dan long storage akan meluap. Berikut rekapitulasi hasil analisa tersebut : Tabel 3.6. Rekapitulasi volume kolam tampung dan elevasi No. 1 2 3 4 5 6 7 8
f.
td menit 19.34 (td = tc) 40 50 60 70 75 80 90
Volume tampung m3 200.630 607.499 776.886 916.381 1085.768 1155.516 1255.156 1394.650
Analisa Pembuangan Air
Elevasi m 0.565 1.185 1.420 1.619 1.860 1.960 2.101 2.300
Ket. aman aman aman aman aman aman meluber meluber
t (menit) Gambar 3.1. Elevasi muka air kolam tanpa pompa
Waktu vs Elevasi Q Inflow (m3/det)
Rangkaian Saluran SP4-SP5 SS4 ST10 ST13 ST18 ST17 ST16 ST15-ST14
Elevasi td = 90
2.00 1.50 1.00
Elevasi td = 90
0.50 0.00 0 20 40 60 80 100 120 t (menit)
Gambar 3.2. Elevasi muka air kolam dengan pompa Dari perbandingan kedua gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan bantuan pompa air, kolam tampung dalam kawasan dapat menampung limpasan untuk td = 90 menit. g. Kapasitas dan Debit Eksisting Saluran Pembuang Saluran pembuang untuk kawasan rumah sakit terbentang langsung di depan kawasan menuju ke timur sampai pada Rumah Pompa Kalijudan. Kemudian limpasan dari saluran pembuang ini akan dilimpahkan ke Saluran Kenjeran bersama limpasan dari Kali Kalijudan dan sebagian kawasan sisi timur Pompa Kalijudan. Dalam studi ini, analisa kapasitas saluran pembuang dibagi menjadi 3 section. Yang pertama adalah saluran yang membentang sebelum kawasan sampai di depan kawasan (section 0-1). Selanjutnya yang kedua adalah saluran yang membentang
4 tepat di depan kawasan (section 1-2). Dan yang ketiga adalah saluran yang membentang dari depan kawasan sampai Rumah Pompa Kalijudan (section 2-3). Kapasitas Saluran section 0-1 : Data yang diketahui : b = 1.4 m, h = 1.15 m, n =0.015 I=
∆H 0.019 = = 0.001 L 75 2 1 1 ×R 3 ×I 2 ×A n
Q=
2 1 1 ×R 3 ×I 2 n 2 1 1 = × 0.39 3 × 0.001 2 0.015
V=
= 1.13 m/dtk Q=A×V = 1.26 × 1.13 = 1.43 m³/dt
Dengan cara yang sama, kapasitas untuk section 1-2 dan section 2-3 adalah 1.65 m3/det dan 1.96 m3/det. Debit Eksisting Section 0-1 Q
= =
1 3.6 1 3.6
CIA x 0.7 x 67.69 x 0.017
= 0.226 m3/dt
Dengan trial and eror didapatkan ketinggian saluran di hilir adalah 0.241 m Section 1-2 1 Q = CIA =
3.6 1
x 0.7 x 63.96 x 0.035
3.6 1
x 0.7 x 60.5 x 0.061
3.6
= 0.43 m3/dt Dengan trial and eror didapatkan ketinggian saluran di hilir adalah 0.404 m Section 2-3 1 Q = CIA =
3.6
= 0.718 m3/dt Dengan trial and eror didapatkan ketinggian saluran di hilir adalah 0.465 m h. Analisa Profil Muka Air Saluran Pembuang Analisa muka air saluran pembuang dalam studi ini menggunakan metode tahapan langsung (direct step). Analisis profil air balik diperlukan untuk menentukan sampai berapa jauh pengaruh kenaikan muka air di saluran. Dalam perhitungannya, “h” yang digunakan sebagai acuan adalah yang terjelek (kapasitas maksimum saluran di hilir) sebesar 1.4 m. Berikut hasil analisa profil muka air saluran pembuang pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8.
Pada section 2-3 saluran pembuang sudah sampai tepat pada hilir saluran dalam kawasan rumah sakit. Didapatkan elevasi muka air di hulu saluran pembuang untuk section 23 adalah (-3.93) dihitung dari elevasi lobby Rumah Sakit Mitra Keluarga (±0.00) dan elevasi terendah di kawasan adalah (-3.50), maka dapat disimpulkan bahwa kawasan Rumah Sakit Mitra Keluarga bebas dari banjir periode ulang 5 tahun. Tetapi pada saluran pembuang terjadi backwater untuk section berikutnya (1-2 dan 0-1). Berdasarkan analisa, kapasitas saluran pembuang masing – masing section masih mampu menampung air balik tersebut. IV. KESIMPULAN Berdasarkan beberapa analisa dan perhitungan pada bab – bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem drainase eksisting kawasan lokasi studi terdiri dari saluran pembuang yang berada tepat di depan kawasan rumah sakit dimana hilir dari saluran pembuang tersebut adalah Pompa Air Kalijudan yang nantinya limpasan akan lanjutkan ke Saluran Kenjeran. 2. Perhitungan debit eksisting dan kapasitas saluran pembuang berdasarkan curah hujan sebesar 105.9 mm untuk periode ulang hujan 5 tahun dibagi menjadi 3 section dimana kapasitas untuk section 0-1 sebesar 1.43 m3/det, section 1-2 sebesar 1.65 m3/det, dan section 2-3 sebesar 2.78 m3/det. Sedangkan Debit eksisting untuk masing – masing section adalah section 0-1 = 0.154 m3/det dengan ketinggian air = 0.197 m, section 1-2 = 0.291 m3/det dengan ketinggian air = 0.308 m, dan section 2-3 = 0.545 m3/det dengan ketinggian air = 0.383 m. 3. Debit yang masuk ke saluran pembuang dalam kondisi sebelum pembangunan adalah 0.076 m3/det dan dalam operasional sistem drainase rumah sakit, direncanakan debit yang keluar dari kawasan dan masuk ke saluran pembuang lebih kecil dari debit eksisting yaitu sebesar 0.07 m3/det dengan bantuan pompa air. 4. Detail perencanaan sistem drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga adalah sebagai berikut : • Limpasan dalam kawasan rumah sakit dialirkan melalui 18 saluran tersier, 4 saluran sekunder, dan 4 saluran primer dimana ada 2 saluran primer yang mengarah langsung ke dalam kolam tampungan.
5
5.
6.
[1]
[2]
[3] [4]
[5]
[6] [7]
Saluran primer 1 dan primer 3 direncanakan dengan box culvert dikarenakan terjadi perbedaan elevasi yang cukup tinggi sehingga limpasan dialirkan dari bawah timbunan. • Kapasitas volume maksimum kolam tampungan adalah 645 m3 dan long storage sebesar 539.55 m3 yang direncanakan untuk hujan (td = 90 menit) dan didapat elevasi sebesar +1.987 dari dasar kolam tampungan. • Sistem pembuangan dari kawasan dilakukan dengan bantuan pintu air dan pompa air berkapasitas 0.07 m3/det. Dari hasil analisa profil muka air didapatkan elevasi muka air hulu saluran pembuang yang juga merupakan hilir dari sistem drainase kawasan Rumah Sakit Mitra Keluarga adalah (-3.93) dihitung dari elevasi lobby Rumah Sakit Mitra Keluarga (±0.00) dan elevasi terendah di kawasan adalah (-3.50). Maka dapat disimpulkan bahwa kawasan Rumah Sakit Mitra Keluarga bebas dari banjir periode ulang 5 tahun, tetapi terjadi backwater untuk section 1-2 dan 0-1. Meskipun terjadi backwater, saluran masih mampu menampung aliran air tersebut, jadi tidak perlu dilakukan normalisasi. Kesimpulan akhir dalam mengatasi debit limpasan Rumah Sakit Mitra Keluarga agar tidak membebani saluran pembuang dan kawasan sekitar adalah mengontrol debit yang masuk ke dalam saluran pembuang direncanakan lebih kecil dari kondisi eksisting. Hal ini dilakukan dengan cara menampung air sementara dalam kolam tampung dan long storage dengan sistem pembuangan menggunakan pompa air sehingga debit yang keluar dapat dikontrol dan konstan. Kapasitas pompa direncanakan lebih kecil dari debit eksisting kawasan sebelum pembangunan karena berdasarkan RTRW Kota Surabaya kawasan sekitar akan menjadi pusat industri, pergudangan, dan permukiman. Hal ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. DAFTAR PUSTAKA Amri, Hisyam, Sofia F, dan Edijatno. 2014. Tugas Akhir, Perencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil ITS. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Pemkot Surabaya. 2000. Surabaya Drainage Master Plan 2018. Surabaya : PT Tricon Jaya. Cow, Ven Te. 1989. Hidrologi Saluran – Terbuka. Jakarta : Erlangga. Edy dan Sudiwalujo. 2006. Perencanaan Saluran Drainase Pada Lokasi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Mojokerto. Jurusan Teknik Sipil ITS. Novita, Sofia F, dan Edijatno. 2011. Tugas Akhir, Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Perumahan Sukolilo Dian Regency di Surabaya Timur. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil ITS. Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Jilid 1. Bandung : Nova. Sofia, Fifi dan Sofyan R. 2006. Modul Ajar Sistem dan Bangunan Drainase. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil ITS.
[8] [9]
Sosrodarsono, Suyono. 2006. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta : Pradnya Paramita Suripin. 2004. Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : Andi Offset.