Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI GASANG 1 DI DATARAN TINGGI DENGAN SISWA SD NEGERI PAGUTAN DI DATARAN RENDAH
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK FKIP UNP Kediri
OLEH :
WIDIYANTORO NPM : 11.1.01.09.1358
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI GASANG 1 DI DATARAN TINGGI DENGAN SISWA SD NEGERI PAGUTAN DI DATARAN RENDAH WDIYANTORO 11.1.01.09.1358 FKIP-PENJASKESREK Email :
[email protected] Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. dan Budiman Agung Pratama, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak Perbedaan tingkat kesegaran jasmani peserta didik tingkat SD di wilayah Kabupaten Pacitan itu berbeda-beda. Ada yang berpendapat bahwa tingkat kesegaran jasmani untuk anak SD yg ada di dataran tinggi lebih bagus dibandingkan dengan anak SD yg ada di dataran rendah dengan alasan aktivitas yang dilakukan anak SD di dataran tinggi lebih aktif. Disamping itu ada yang berpendapat lain bahwa anak SD di dataran rendah memiliki tingkat kesegaran jasmani lebih bagus alasannya yaitu mereka lebih banyak melakukan aktifitas olahraga karena ditunjang sarana prasana yang lebih lengkap. Untuk membuktikan kebenarannya maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa SD di dataran tinggi dengan siswa SD di dataran rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan melakukan tes dan pengukuran. Varibel dalam penelitian ini yaitu kesegaran jasmani siswa SDN Gasang 1 di dataran tinggi dan kesegaran jasmani siswa SD Pagutan di dataran rendah. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 100% dari populasi yaitu siswa kelas V SD Negeri Gasang 1 dengan jumlah siswa 17 anak dan siswa kelas V SD Negeri Pagutan dengan jumlah siswa 12 anak.Pengambilan data dilakukan mengunakan tes dan pengukuran dengan menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk usia 10-12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani siswa SD di dataran tinggi dengan siswa SD di dataran rendah. Kata kunci: tingkat kesegaran jasmani, siswa SD, dataran tinggi, dataran rendah.
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
yang
LATAR BELAKANG Lingkungan
tempat
tinggal
tinggal
di
dataran
Aktivitas tubuh
rendah.
merupakan dasar
atau kebiasaan aktivitas sehari-hari
untuk mencapai tingkat kesegaran
seseorang memberi pengaruh terhadap
jasmani.
kondisi fisik dan kemampuan tubuh
kesegaran jasmani ditentukan oleh
dalam
dengan
aktif tidaknya anggota tubuh itu
Dalam
sendiri.
menyesuaikan
lingkungan
diri
sekitarnya.
Baik
buruknya
Semakin
tingkat
sering
tubuh
kehidupan sehari-hari para siswa di
melakukan pergerakan, tubuh akan
sekolah-sekolah
terbiasa
memiliki
aktivitas
bekerja
sesuai
dengan
beragam sehingga tingkat kesegaran
fungsinya,
jasmani berbeda, hal ini dapat kita
meningkatkan
lihat pada mereka yang tinggal di
jasmani. Dengan meningkatnya nilai
dataran rendah aktivitas sehari-hari
kesegaran
cenderung menggunakan kerja fisik
diharapkan
yang kurang maksimal, ada juga yang
kualitas hidup sehari-hari.
mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga,
sehingga
dapat
nilai
kesegaran
jasmani dapat
tersebut,
mempengaruhi
Kesegaran jasmani siswa tentu
hal ini dapat membina kondisi fisik
sangat
mereka pada jam olahraga saja,
semangat, dan hasil belajar. Dengan
sedangkan bagi mereka yang tinggal
adanya kesegaran jasmani yang baik,
di dataran tinggi setiap keluar rumah
maka
atau membantu orang tua bertani ke
berkonsentrasi
ladang atau bepergian sering jalan
pelajaran yang dipelajarinya, mampu
kaki. Tinggi bukit yang mereka lalui
berfikir secara optimal serta memiliki
bervariasi ada yang terjal sekali dan
gairah dalam belajar sehingga siswa
ada yang landai sehingga pola dan
mampu mendapatkan hasil belajar
kebiasaan
yang
hidupnya
selalu
memanfaatkan kondisi fisik sebagai
mempengaruhi
siswa
optimal
pikiran,
akan
mampu
penuh
terhadap
(Agus
Mukholid,
2007:7).
prioritas utama.
Menurut Djoko Pekik Irianto
Kondisi seperti ini dilakukan
(2006
:
7)
untuk
mendapatkan
hampir setiap hari sehingga kondisi
kebugaran yang memadai diperlukan
tubuh
perencanaan
selalu
aktif.
Secara
tidak
sistematis
melalui
langsung dapat meningkatkan tingkat
pemahaman pola hidup sehat bagi
kesegaran jasmani pada anak yang
setiap lapisan masyarakat meliputi
tinggal di dataran tinggi dan anak
tiga
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
upaya
bugar
yaitu
makan,
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
istirahat, dan olahraga. Untuk dapat
baik
mempertahankan hidup secara layak
belajar dan hasil belajar siswa, dimana
setiap manusia memperlukan makan
pelaksanaan idealnya dilakukan secara
yang cukup, baik kuatitas maupaun
rutin dan teratur serta bukan bersifat
kualitas.
sementar (Agus Mukholid, 2007:65).
Tiap individu memiliki tingkat
kemampuan
berfikir,
Diberbagai
minat
daerah
kesegaran jasmani yang berbeda-beda.
pemeliharaan
“Makin
tinggi
jasmani ini kurang membuahkan hasil.
jasmani
seseorang
tingkat
kesegaran
kesegaran
makin
Ini mungkin disebabkan kurangnya
organ-organ
pemahaman dan minat siswa tentang
tubuhnya khususnya fungsi jantung,
pentingnya pemeliharaan kesegaran
peredaran darah, dan fungsi syaraf
jasmani, serta situasi sekarang yang
yang memungkinkan berkonsentrasi
serba
penuh
peralatan yang serba otomatis dalam
sempurnalah
maka
tingkat
upaya
fungsi
terhadap
dipelajarinya” 2007:7).
apa
(Agus
yang
Mukholid,
Selanjutnya
menggunakan
melakukan
mesin
kegiatan
dan
sehari-hari.
Harsono
Hadirnya mesin dan peralatan yang
(1998:258) mengemukakan “Apabila
serba otomatis ini secara langsung
tingkat kesegaran jasmani baik, maka
mengurangi
akan
dalam
sehingga membuat siswa menjadi
kemampuan, serta sirkulasi dan kerja
kurang aktif dan malas bergerak
jantung, akan ada peningkatan dalam
akhirnya berakibat buruk terhadap
kekuatan,
kecepatan,
kesegaran jasmani mereka. Dalam hal
akan
ini
ada
stamina
peningkatan
kelentukan, dan
lainnya,
ada
aktivitas
pelajaran
fisik
pendidikan
siswa
jasmani
pemulihan organ-organ tubuh setelah
memiliki peran yang sangat penting
latihan, dan akan ada respon tubuh
terhadap kesegaran jasmani siswa.
yang cepat bila sewaktu-waktu respon
Dari test kesegaran jasmani nantinya,
dibutuhkan”.
guru akan dapat mengetahui sejauh
Karena pemeliharaan jasmani.
itu
diperlukan
mana tingkat kesegaran jasmani para
tingkat
kesegaran
siswa yang mereka bimbing, dan guru
Pemeliharaan
ini
perlu
juga dapat menilai sejauh mana
dilakukan karena tingkat kesegaran
kesiapan
jasmani bukan hanya mempengaruhi
proses belajar mengajar, lebih kreatif
kualitas
tetapi
dan inofatif
kemampuan anak secara menyeluruh,
pembelajaran.
fisik
saja,
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
akan
siswa
untuk
dalam
mengikuti
melaksanakan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dari hasil observasi penulis dengan siswa yang ada di dataran
Dasar yang ada di dataran tinggi dan yang ada di dataran rendah.
tinggi pada hari jum’at tanggal 19
Oleh sebab itu untuk melihat
Desember 2014 di SD Negeri Gasang
hasil dari tingkat kesegaran jasmani
1 Kecamatan Tulakan
Kabupaten
siswa sekolah dasar ditinjau dari
Pacitan, bahwa sebagian besar para
ketinggian wilayah, sehingga peneliti
siswa
merasa tertarik untuk mengadakan
berangkat
berjalan
kaki
sekolah
dikarenakan
dengan faktor
penelitian
mengenai
Perbedaan
keadaan daerah dari rumah siswa
Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SD
menuju sekolah melewati bukit-bukit
Negeri Gasang 1 Di Dataran Tinggi
dan hari jum’at tanggal 26 Desember
Dengan Siswa SD Negeri Pagutan Di
2014 di dataran rendah SD Negeri
Dataran Rendah.
Pagutan
Kecamatan
Arjosari
Pacitan,
bahwa
Kabupaten kebanyakan
siswa
berangkat
ke
II. METODE A. Variabel Penelitian
sekolah sudah sangat jarang dengan
Variabel dalam penelitian
jalan kaki tetapi sudah menggunakan
ini
kendaraan. Ada yang diantar orang
jasmani siswa kelas V SD Negeri
tua, kendaraan sendiri, dan sudah
Gasang 1 di dataran tinggi dan
malas datang ke sekolah dengan jalan
tingkat kesegaran jasmani siswa
kaki. Dan di SD Negeri Pagutan
kelas V SD Negeri Pagutan di
diadakan senam kesegaran jasmani di
dataran
sekolah hanya pada hari jumat dengan
2014/2015,
durasi 15 menit.
tingkat kesegaran jasmani yaitu
Dengan
memperhatikan
adalah
tingkat
rendah
menggunakan
kesegaran
tahun
untuk
Tes
mengukur
Kesegaran
masalah yang dikemukakan di atas
Jasmani Indonesia (TKJI).
yakni, minimnya siswa melakukan
B. Metode dan Pendekatan
aktifitas fisik di sekolah, kegiatan dan tingkat kesegaran jasmani yang belum pernah
diukur,
memandang penelitian
maka
perlu mengenai
ajaran
Penelitian Metode yang digunakan
penulis
dalam penelitian ini adalah metode
mengadakan
survei dengan teknik tes dan
Tingkat
pengukuran.
Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
normal atau tidak, apabila data
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
berdistribusi normal maka analisis
Penelitian
ini
dapat dilakukan.
dilaksanakan di lapangan SD
1. Uji Normalitas
Negeri Gasang 1 Desa Gasang Kecamatan
Tulakan
Kabupaten
Pacitan dan di
Hasil Uji Normalitas Sekolah SDN
lapangan SD Negeri Pagutan
Gasang 1
Desa
SDN
Pagutan
Kecamatan
N
Zhitung
Ztabel
17
0,732
1,960 0,658 Normal
12
0,676
1,960 0,750 Normal
P
Ket.
Pagutan
Arjosari Kabupaten Pacitan.
Hasil
2. Waktu Penelitian
uji
normalitas
ini
variabel tingkat kesegaran jasmani
dilaksanakan pada tanggal 12
dapat diketahui bahwa semua
Juni
Negeri
variabel kesegaran jasmani siswa
Gasang 1 dan tanggal 13 Juni
kelas V SDN Gasang 1 dan siswa
2015 di SD Negeri Pagutan.
kelas V SDN Pagutan mempunyai
Penelitian
2015
di
SD
nilai Zhitung lebih kecil dari Ztabel
D. Subyek Penelitian
dan nilai signifikansi lebih besar
Subyek dalam penelitian total
dari 0,05 pada (p>0,05), sehingga
sampling yaitu semua siswa kelas
dapat disimpulkan bahwa semua
V SD Negeri Gasang 1 dengan
variabel tingkat kesegaran jasmani
jumlah siswa 17 anak dan siswa
siswa kelas V SDN Gasang 1 dan
kelas V SD
tingkat kesegaran jasmani siswa
ini
menggunakan teknik
Negeri Pagutan
kelas
dengan jumlah siswa 12 anak.
V
SDN
Pagutan
berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Hasil Uji Homogenitas
A. Analisis Data Sebelum hipotesis,
dilakukan
terlebih
uji
dahulu
dilakukan uji prasyarat analisis yang tediri dari uji normalitas dan uji
homogenitas.
Pengujian
Sekolah
Fhitung
Ftabel
P
Ket.
1,214
3,35
0,477
Homogen
SDN Gasang 1 – SDN Pagutan
Dari
data
di
atas
normalitas data digunakan untuk
menjelaskan bahwa untuk data
menguji apakah data berdistribusi
tingkat kesegaran jasmani siswa
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kelas V SDN Gasang 1 dan kelas
SDN Gasang 1 dan siswa kelas V
V SDN Pagutan dapat diketahui
SDN
nilai signifikansi lebih besar dari
dengan nilai signifikasni sebesar
nilai
0,043
taraf
signifikansi
5%
lebih
sebesar
kecil
dari
2,125
taraf
(p>0,05), yang berarti bahwa data
signifikansi 5% dan thitung lebih
tingkat kesegaran jasmani siswa
besar daripada ttabel ( thitung : 2,125
kelas V SDN Gasang 1 dengan
>ttabel :
tingkat kesegaran jasmani siswa
perbedaan yang signifikan antara
kelas V SDN Pagutan tersebut
tingkat kesegaran jasmani siswa
homogen,
kelas V SDN Gasang 1 di dataran
sehingga
memenuhi
2,052).
Artinya
ada
syarat untuk dilakukan Uji-t.
tinggi dengan tingkat kesegaran
3. Pengujian Hipotesis
jasmani siswa kelas V SDN
Hasil Uji-t Sekolah
Mean
SDN
16,47
thitung ttabel
Pagutan di dataran rendah. P
Ket.
t-tabel
1
C. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari Uji-
t-hitung >
Gasang
2,125 2,052 0,043 (signifikan)
SDN
Pagutan
14,75
t juga menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V
Pagutan
Ketentuan yang dimaksud adalah
apabila nilai signifikansi
lebih kecil dari taraf signifikansi 5% dan harga thitung lebih besar dari
ttabel pada taraf signifikansi
5%
maka
H0
ditolak
dan
Ha diterima. Sebaliknya jika harga thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf signifikasi 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan analisis bahwa
perhitungan
hasil
thitung tingkat
kesegaran jasmani siswa kelas V Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
dengan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN Pagutan di dataran
rendah
yaitu
hasil
thitung sebesar 2,125 dengan nilai signifikasi sebesar 0,043 lebih kecil dari taraf signifikansi 5% dan thitung lebih besar daripada ttabel ( thitung : 2,125 >ttabel : 2,052).
IV. DAFTAR PUSTAKA
B. Pembahasan
menunjukkan
SDN Gasang 1 di dataran tinggi
Abdoelah, Arma dan Agusmanadji. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Arifin,
Zainal.
2012.
Penelitian
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar
Pendidikan. Bandung: PT
Kependidikan.
Remaja
Rineka Cipta.
Rosda
Karya
Offest. Arikunto,
Ihsanudin,
Suharsimi.
(2006).
Prosedur
Penelitian.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Cholik, Toho dan Ali Maksum. 2007.
Eka.
Jakarta:
2010.
Tujuan
Pendidikan Sekolah Dasar. Yogyakarta: Bahtera Buku. Irianto, Djoko P. 2000. Pendidikan Jasmani Yang Efektif dan
Sport Development Index.
Aman. Yogyakarta: Lukman
Indonesia. Indeks.
Offset.
Depdikbud. 1997. Pusat Kesegaran Jasmani
dan
Rekreasi.
Penilaian
Kesegaran
Jasmani
Dengan
A.C.S.P.F.T
Tes
--------------------- 2002. Dasar Kepelatihan.Yogyakarta: Andi Offset. ---------------------
2004.
Pedoman
Untuk Siswa
Praktis Berolahraga Untuk
SD dan Anak-Anak Berusia
Kesegaran dan Kesehatan.
Setingkat
Yogyakarta: PT Andi Offset.
Dengan
SD.
Jakarta: Depdikbud.
Iskandar Z.A, dkk. 1999. Buku I
Depdikbud. 1997. Studi Kasus.
Panduan Teknis Tes dan
Jakarta: Depdikbud.
Latihan Kesegaran Jasmani
Depdiknas. 2010. Tes Kesegaran
Untuk Anak Sekolah.
Jasmani Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Sehat. Bandung: Rineka
Harsono.1998. Coaching Dan AspekAspek
Psikologis
Cipta.
Dalam
Lutan, Rusli. (2002). Menuju Sehat
Departemen
dan Bugar. Jakarta: Direktur
Pendidikan dan Kebudayaan,
Jendral Olahraga. Depdiknas.
Choaching.
Proyek
Howard.
Kusuma, Afandi. 2009. Pengertian
Pengembangan
Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan
Lembaga Pendidikan Tenaga
Jasmani
Pendidikan. Jakarta.
Kesehatan.
1997. Eksekutif
Olahraga (Andy
Terjemahan).
Para
Zoeltom,
Jakarta:
CV
Olahraga
dan
Surakarta:
Yudhistira. Piaget, J. 1962. Play, Dreams, and
Imitation
in
Pedoman Ilmu Jaya. Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Childhood. New York:
------------ 2006. Statistik Untuk
Norton.
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Riduan. 2013. Belajar Mudah
------------
2013.
Metode
Penelitian
Penelitian Untuk Guru-
Pendidikan
Karyawan Dan Peneliti
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Pemula. Cetakan ke-9.
Bandung: Alfabeta
Bandung: CV Alfabeta.
Suharjana. 2013. Kebugaran Jasmani.
Roji. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Yogyakarta: Jogja Global Media. Suharjo.
Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan
Pendekatan
2006.
Mengenal
Pendidikan
Sekolah
Dasar.
Jakarta:
Kekuatan Kondisi Fisisk Dalam
Departemen Pendidikan Nasional
Olahraga.
Direktorat Jenderal Pendidikan
Semarang:
Dahara
Prize. Santrock,
Johm
Tinggi Direktorat Ketenagaan. W.
1995.
Life-Span
Suhartono,
Suparlan.
2008.
Wawasan
Development (5th ed). Medison:
Pendidikan: Sebuah Pengantar
Wm. C. Brown & Benchmark.
Pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz
Inc.
Media.
Seifert, K. L & Hoffnung. R. J. 1994. Child
and
Adolescent
Tamat, Tisnowati. Moekarto Mirman. 2003. Pendidikan Jasmani dan
Development. Boston: Houghton
Kesehatan
Pusat
Mifflin Company.
Universitas Terbuka.
Penerbit
Singarimbun, Masri dan Sofian, E. (2006).
Utomo, Surtiyo dan Suwandi. (2008).
Metode Penelitian Survei. Jakarta:
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
LP3ES.
dan Kesehatan 3. Jakarta: PT
Sugiyono.1982. Peranan Kesehatan
Bumi Aksara.
Jasmani Dalam Pengembangan. Jakarta.
Widiyantoro | 11.1.01.09.1358 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||