PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII MTsN KOTA SOLOK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NIKE KURNIAWATI ZULFIKARNI, M.Pd. RINI WIRASTY. B, S.S.,M.Pd.
ABSTRACK This Research aimed to compare the students ability in writing poetry through direct object media and audio-visual media. This Research is quantitative research by using eksperimental method. The Population of this Research is the seventh grade students of MTsN Kota Solok at 2012/2013 academic year. Where the sampel is are class VII.1 and class VII.2. Data of the research obtained trough writing poetry test by using direct object and audio-visual media. Based on the result of this research, it is concluded that the ability in writing poetry of student at the second grade where the number of Beach classes are 32 students whom use direct object media and audio-visual media are excellent and good. The average of student value obtained are 88,19 for the student who use direct object media and 82,19 for the students who use audio-visual media. Thus, the average in the class wherw use direcct object media have differences with the average in the class where use audio-visual media.
aspek-aspek kebahasaan dalam A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Ruang lingkup mata pelajaran
Bahasa
mencakup
bentuk tata bahasa dan fungsi bahasa
Indonesia
komunikasi.
komponen
kemampuan
berbahasa
komponen
sebagai
dan
puisi, prosa dan drama.
kemampuan
Pembelajaran bahasa dan sastra
mendengarkan,
mengintegrasikan
dan
Kemampuan
bersastra meliputi teori sastra,
bersastra yang meliputi aspek membaca,
sarana
berbicara, menulis.
masing
Kemampuan berbahasa meliputi
dilakukan aspek
dengan masing-
pada
setiap
keterampilan yang dipelajari. 1
Misalnya, dapat
aspek
membaca
diintegrasikan
penilaian berbasis kompetensi sekolah
menengah
keterampilan menulis, begitu
mata
pelajaran
juga
Indonesia, pembelajaran sastra
dengan
dengan
aspek-aspek
lainnya. Untuk itu, pengajaran
harus
keterampilan
kenyataan
menulis
juga
pertama Bahasa
dititikberatkan
pada
bahwa
sastra
sangat perlu ditingkatkan. Hal
merupakan salah satu bentuk
ini terbukti dengan diajarkannya
seni yang harus dinikmati dan
keterampilan
dari
diapresiasi. Oleh karena itu,
tingkat pendidikan yang paling
pembelajaran sastra sebaiknya
rendah sampai kepada tingkat
bersifat apresiatif.
pendidikan yang paling tinggi.
adalah
Menulis
mengekspresikan
menulis
merupakan
suatu
agar
Tujuannya
siswa
dapat pikiran,
bentuk kegiatan menyampaikan
perasaan, dan pengalamannya
gagasan atau ide kepada orang
melalui
lain secara tidak langsung oleh
kreatif.
penulis
kepada
pembacanya
kegiatan
menulis
Pembelajaran
menulis,
melalui tulisan dengan bahasa
khususnya menulis puisi dapat
sebagai medianya.
ditemukan dalam pembelajaran
Keterampilan
menulis
di sekolah, khususnya di kelas
puisi sebagai salah satu bagian
VII semester
II SMP/MTs.
dari
keterampilan
Pembelajaran
menulis
perlu
dipelajari
bersastra, di
sekolah
jenjang
sebagai
salah
satu
puisi bentuk
menegah
apresiasi keterampilan menulis
pertama/madrasah tsanawiyah.
sastra terdapat pada standar
Hal
kompetensi
ini
disebabkan
karena
pelajaran
menulis
puisi
mengungkapkan
16,
yaitu keindahan
merupakan salah satu bentuk
alam dan pengalaman melalui
apresiasi sastra. Sebagaimana
kegiatan menulis kreatif puisi.
tercantum
pedoman
Kompetensi dasar 16.1 yaitu
khusus pengembangan sistem
menulis kreatif puisi berkenaan
dalam
2
dengan
keindahan
alam.
Perkembangan
teknologi
Indikator yang dituntut dalam
bidang
kompetensi dasar ini adalah
dimanfaatkan sebagai salah satu
mampu menulis larik-larik puisi
media yang mampu menyajikan
yang berisi keindahan alam dan
tampilan
mampu menulis puisi dengan
alam disertai dengan suara. Hal
pilihan kata yang tepat dan rima
tersebut dapat menarik minat
yang menarik.
dan merangsang daya imajinasi
Kemajuan pesat
di
bidang
informasi (TIK)
yang
sangat
siswa
teknologi
dan
komunikasi
mampu
memberikan
audio-visual
di
gambar
dalam
bisa
keindahan
menulis
puisi
dengan tema keindahan alam. Media
pembelajaran
merupakan
sarana
manfaat yang positif di berbagai
penyampaian
informasi
bidang. Kemajuan yang paling
pesan pembelajaran pada siswa.
menonjol dalam perkembangan
Dengan
TIK dan mulai memasuki era
pembelajaran
penting
kehidupan
belajar mengajar, diharapkan
sehari-hari adalah di bidang
dapat membantu guru dalam
multimedia.
meningkatkan prestasi belajar
dalam
Dengan
menggabungkan
adanya
atau media
pada
proses
dan
pada siswa. Oleh karena itu,
visual, maka media audio-visual
guru hendaknya menghadirkan
menjadi satu kesatuan yang
media
tidak terpisahkan. Hal ini dapat
pembelajaran
dimanfaatkan dan diaplikasikan
pembelajaran tercapai. Media
dalam dunia pendidikan sebagai
pendidikan
salah
kegunaan
satu
audio
dalam
bentuk
media
dalam
setiap
proses
agar
tujuan
mempunyai untuk
mengatasi
pembelajaran yang inovatif dan
berbagai
mampu menarik minat siswa
hambatan
dalam belajar. Misalnya, dalam
keterbatasan ruang kelas, sikap
pembelajaran bertemakan
hambatan,
seperti:
komunikasi,
menulis
puisi
siswa yang pasif, pengamatan
keindahan
alam.
siswa yang kurang seragam, 3
sifat objek belajar yang kurang
tentang keindahan alam, adalah
khusus
dengan
sehingga
tidak
menggunakan
media
memungkinkan dipelajari tanpa
objek langsung: (1) Mengajak
media, tempat belajar yang
siswa
terpencil dan sebagainya.
memperhatikan keindahan alam
Berdasarkan
keluar
kelas
dan
hasil
di sekitar lingkungan sekolah.
diskusi
Siswa bersama guru mengamati
nonformal dengan guru mata
lingkungan sekolah selama 10
pelajaran
menit
wawancara
dan Bahasa
Indonesia
kemudian
siswa
yaitu Ibu Fitriati, S.Pd yang
memandangi
mengajar di kelas VII MTsN
sekelilingnya sambil mencatat
Kota Solok, minat siswa dalam
apa yang mereka lihat, setelah
menulis
itu
puisi
cukup
baik.
alam
kembali
ke
di
kelas.
(2)
Namun, puisi yang ditulis siswa
Menggunakan media sederhana
belum memiliki bahasa yang
yang ada di sekitar siswa seperti
indah dan cenderung bersifat
kuntum
informasional.
yang
pohon yang kering. Namun,
dapat
hasilnya kurang memuaskan,
digunakan
Bahasa cukup
membangkitkan
pikiran
dan
media
bunga
ini
dan
ranting
ternyata
kurang
perasaan. Hal ini tentu perlu
efektif karena siswa menjadi
mendapat dukungan sehingga
sulit dikendalikan.
nantinya lahir pribadi yang aktif
Berdasarkan hasil diskusi
dan kreatif. Hal yang dapat
nonformal dengan guru mata
dilakukan salah satunya adalah
pelajaran
dengan
yang mengajar di kelas VII
pemanfaatan
media
pembelajaran. media
siswa
dalam
pembelajaran dalam menulis
tergolong
puisi yang pernah digunakan di
disebabkan
MTsN
kompetensi
Indonesia
MTsN Kota Solok, kemampuan
Bentuk
Kota
Bahasa
menulis
baik, oleh
hal
puisi ini media
Solok
untuk
pembelajaran yang digunakan
menulis
puisi
guru pada saat mengajar cukup 4
efektif. Pemilihan media dalam
baru
mengajar
termotivasi
memang
sangat
ini,
diharapkan
siswa untuk
berpengaruh, agar pelaksanaan
memperhatikan pelajaran dan
pembelajaran berjalan sesuai
terpancing imajinasinya dalam
dengan
berkreativitas
yang
diharapkan.
menghasilkan
Berdasarkan penjelasan di atas,
karya sastra yang lebih baik
maka peneliti merasa perlu
dalam
melakukan penelitian terhadap
dengan tujuan pembelajaran.
perbandingan menulis
kemampuan
puisi
bentuk
MTsN
menggunakan
puisi kota
merupakan
sesuai Solok
satu-satunya
media yang pernah digunakan
madrasah
yaitu media objek langsung
yang ada di kota Solok. Sekolah
dengan media audio-visual yang
ini
belum pernah digunakan pada
Zakaria
pembelajaran
kelurahan
menulis
puisi
tsanawiyah
berada
di
jalan
Padang
negeri Syech Galundi
Tanah
Garam
siswa kelas VII semester II
kecamatan Lubuk Sikarah kota
MTsN Kota Solok.
Solok. Alasan utama peneliti
Media audio-visual dipilih sebagai
pembanding
sebelumnya
karena
melakukan penelitian di sekolah
media
ini karena MTsN kota Solok
media
merupakan
satu-satunya
audio-visual merupakan salah
madrasah
satu bentuk media pembelajaran
yang ada di kota Solok. Alasan
yang
mampu
lain yang mendasari keinginan
menarik minat siswa dalam
peneliti melakukan penelitian di
belajar. Alasan lain pemilihan
sini
media ini adalah karena media
sekolah
audio-visual
berdekatan
inovatif
dan
belum
pernah
digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Dengan
tsanawiyah
adalah
karena yang dengan
negeri
lokasi letaknya tempat
tinggal peneliti.
menulis
puisi.
Penelitian akan peneliti
pemanfaatan
media
lakukan di kelas VII. Alasannya
audio-visual
yang
tergolong
adalah, 5
berdasarkan
silabus
mata
pelajaran
Indonesia, puisi
Bahasa
pelajaran
berkenaan
Mengingat
banyaknya
menulis
permasalahan yang ditemukan,
dengan
agar penelitian ini lebih terarah
keindahan alam dipelajari di
maka
kelas VII semester II. Oleh
pembatasan
masalah.
sebab itu, penelitian yang akan
Berdasarkan
identifikasi
peneliti lakukan ini menjadikan
masalah di atas, maka penelitian
kelas
ini
VII
sebagai
populasi
dalam penelitian.
perlu
dibatasi
dilakukan
pada
bentuk
perbandingan hasil kemampuan
Berdasarkan
latar
menulis
puisi
menggunakan
belakang masalah di atas, dapat
media objek langsung dengan
diidentifikasi berbagai macam
media audio-visual siswa kelas
masalah dalam pembelajaran
VII semester II MTsN Kota
menulis puisi, yaitu: Pertama,
Solok.
kemampuan
siswa
dalam
Berdasarkan
menulis puisi masih kurang.
masalah
Kedua, puisi yang ditulis siswa
masalah penelitian ini adalah
belum
sebagai berikut:
yang
menggunakan indah
atas,
rumusan
cenderung
1. Bagaimanakah kemampuan
bersifat informasional. Ketiga,
menulis puisi menggunakan
pembelajaran dengan
dan
bahasa
di
batasan
menulis
puisi
media objek langsung siswa
menggunakan
media
kelas VII semester II MTsN
objek langsung seperti media
Kota Solok?
sederhana yang ada di sekitar
2. Bagaimanakah kemampuan
siswa seperti kuntum bunga dan
menulis puisi menggunakan
ranting
kering
media audio-visual siswa
Keempat,
kelas VII semester II MTsN
kurang
pohon
yang
efektif.
kegiatan menggunakan
menulis media
puisi
Kota Solok?
audio-
3. Bagaimanakah
visual belum pernah dilakukan
perbandingan
di MTsN Kota Solok.
kemampuan menulis puisi 6
hasil
menggunakan media objek
dalam
langsung
kegiatan belajar serta dapat
dengan
media
merencanakan
audio-visual siswa kelas VII
menggunakan
semester II MTsN Kota
pembelajaran yang dapat
Solok?
meningkatkan motivasi dan
Penelitian ini diharapkan
aktivitas
siswa.
dapat memberikan manfaat bagi
meningkatkan
berbagai pihak. Pihak yang
dalam
dimaksud adalah:
mengajar.
1.
Peneliti
sendiri,
sebagai
seorang
calon
guru
4.
2.
sebagai dalam
untuk menambah wawasan
yang sejenis. 5.
ajar
Pihak
penelitian
sekolah
siswa
belajar mengajar.
mengupayakan
Siswa,
penelitian
untuk
bagi
ini siswa
prasarana
menulis
hal
apalagi
berbagai dapat proses
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
yang
membosankan tetapi justru sangat
yang
menunjang
karya sastra, belajar sastra bukanlah
dengan
fasilitas berupa sarana dan
meningkatkan
kemampuannya
dapat
meningkatkan hasil belajar
yang efisien dalam proses
bermanfaat
3.
Mahasiswa, melanjutkan
media
belajar
pedoman
dan pengetahuan tentang
Serta
kreativitas
kegiatan
penelitian ini bermanfaat
pemanfaatan
media
B. METODE PENELITIAN
menyenangkan didukung
Penelitian
oleh
penelitian
ini
kuantitatif
berjenis dengan
pemanfaatan media yang
menggunakan
metode
menarik.
eksperimen. Disebut penelitian
Guru
mata
pelajaran
kuantitatif karena menggunakan
Bahasa
Indonesia dalam
angka, mulai dari pengumpulan
meningkatkan kemampuan
data, penafsiran terhadap data 7
tersebut,
serta
penampilan
sebanyak 32orang, kelas VII 3
hasilnya (Arikunto, 2006:12).
sebanyak 36 orang, kelas VII 4
Sugiyono
(2012:72)
sebanyak 36 orang, kelas VII 5
mengungkapkan bahwa metode
sebanyak 36 orang, kelas VII 6
penelitian eksperimen adalah
sebanyak 35 orang, dan kelas
metode
VII 7 sebanyak 36 orang,
penelitian
yang
digunakan
untuk
mencari
pengaruh
pelakuan
tertentu
terhadap kondisi
yang
lain
yang
Arikunto
dalam
menyatakan
(2006:131) sampel
adalah
terkendalikan.
sebagian atau wakil populasi
Pada pelaksanaan penelitian ini,
yang diteliti. Mengingat jumlah
siswa dibedakan menjadi dua
populasi yang sangat besar, agar
kelas
yaitu
kelas
yang
penelitian lebih terarah maka
menggunakan
media
objek
penelitian
yang
terhadap sampel yang mewakili
audio-
populasi. Sampel diambil dua
langsung
dan
menggunakan
kelas media
visual.
ini
dilakukan
kelas dari populasi yang ada
Arikunto menyatakan
(2006:130)
populasi
dengan
teknik
purposive
adalah
sampling. Sugiyono (2012:85)
keseluruhan subjek penelitian.
menyatakan bahwa purposive
Sebelum dilakukan penelitian,
sampling
adalah
teknik
maka terlebih dahulu ditentukan
penentuan
sampel
dengan
populasi penelitian. Populasi
pertimbangan tertentu.
dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan
teknik
siswa kelas VII MTsN Kota
pengambilan sampel yang telah
Solok
pelajaran
ditentukan, maka terpilih kelas
2012/2013. Jumlah keseluruhan
VII 1 sebagai kelas kontrol dan
siswa kelas VII adalah 246
kelas VII 2 sebagai
orang. Siswa terbagi menjadi
eksperimen. Penentuan kelas
tujuh kelas, yaitu kelas VII 1
VII 1 dan VII 2 sebagai kelas
sebanyak 32 orang, kelas VII 2
kontrol dan kelas eksperimen
tahun
8
kelas
dilakukan dengan pertimbangan
kelas yang menggunakan media
tertentu, yaitu: (1) diajar oleh
objek langsung dan 82,97 untuk
guru yang sama, (2) media yang kelas yang menggunakan media
digunakan sama, (3) jumlah siswa
dalam
masing-masing
audio-visual. Dengan demikian,
kelas sama, dan (4) kemampuan
nilai rata-rata di kelas yang
siswa dari kedua kelas yang menggunakan
homogen.
media
objek
langsung memiliki perbedaan C. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
analisis
menunjukkan
dengan nilai rata-rata di kelas
data yang
bahwa
kemampuan siswa kelas VII semester
II
tahun
menggunakan
ajaran E. KEPUSTAKAAN
media
Abdurahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Bahan Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.
objek langsung dan audio-visual terdapat
perbedaan
signifikan.
Kelas
menggunakan langsung
media berada
yang yang objek pada
kualifikasi baik sekali (BS)
Anderson, Ronald. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Pers.
dengan nilai rata-rata 88, 19. Kelas
yang
media
audio-visual.
2012/2013 dalam menulis puisi dengan
menggunakan
menggunakan
media audio-visual berada pada kualifikasi baik (B) dengan
Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
rata-rata 82,97. D. KESIMPULAN Nilai
rata-rata
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta.
yang
diperoleh adalah 88,19 untuk 9
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Remaja Rosdakarya.
2007. Jakarta:
Sadiman, Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raga Grafindo Persada Asmiati.
Depdiknas.
Sari,
2009. “Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Padang Gantiang Ditinjau dari Penggunaan Media Objek Langsung dan Tanpa Objek Langsung”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Mella. 2012. “Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X MAN 2 Padang”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Semi, Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Subana, dkk. 2000. Pendidikan. Bandung: Setia.
2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan menengah.
Statistik Pustaka
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Susilana, Rudi, dkk. 2007. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung : CV. Wacana Prima.
Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suyitno. 2009. Apresiasi Puisi dan Prosa. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Kosasih. 2006. Ketatabahasaan dan Kesusasteraan. Bandung: Yrama Widya.
Tarigan,
Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 10
Hendri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Hendri Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Zilvia, Yeti. 2010. “Penggunaan Media Audio-Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas X SMA N 1 Solok”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif. Padang: UNP Press Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. WS, Hasanuddin. 2002. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: Angkasa.
11