Edisi: Maret 2013
www.kkih.org Email:
[email protected] www.facebook.com/KKIndonesiaHouston
Misa KKIH
Rosario dan Pendalaman Iman Setiap Senin kedua atau keempat Di rumah umat
Pengurus 2012-2014
Rosario:
Bina Anak-anak: Bina Remaja: Bina Dewasa: Koor:
Konsumsi: Perlengkapan: Inventori: Teknologi: Hubungan Luar:
Hubungan Gerejani: Olah Raga: Publikasi:
Pembimbing: Komisi Masa Depan:
Keluarga Katolik Indonesia Houston
Iman Yang Menumbuhkan Amal Pesan Paus Benediktus XVI untuk Pra-Paskah 2013 Sumber: Catholic World Report, February 1, 2013
St. Catherine of Siena 10688 Shadow Wood Houston, TX 77043 Setiap Minggu kedua dan keempat 3:00pm
Ketua: Wakil Ketua: Sekretaris: Bendahara: Treasury: Liturgi:
Warta KKIH
Irwan Hidajat Frankie Sugiaman Sigit Pratopo Kathleen Sendjaja Ina Sumaryanto Hans Sutanto, Sumaryanto Yulia Gunawan, Yanti Inarsoyo Patricia Henry Windra Sugiaman Paul Wahyudin, Gaby Wahyudin Teddy Oetama Djoni Sidarta Yovita Iskandar, Kevin Kang Lisa Siboro, Honny Sinartio, Eryana Adirata Betty Oetama Sri Dilla Tanu Ewa Efendy Harry Kumala, Andrew Huang Christian Tan Husin Karim Fadjar Budhijanto
Romo John Taosan Djoni Sidarta Fadjar Budhijanto
Alih Bahasa: Fadjar Budhijanto
Perayaan
Pra-Paskah, dalam konteks Tahun Iman, menawarkan suatu kesempatan yang sungguh berharga untuk merenungkan hubungan antara iman dan amal; antara percaya kepada Allah – Tuhan Yesus Kristus – dan karya cinta. Cinta adalah buah Roh Kudus dan membimbing kita ke jalan yang mengakrabkan diri kepada Allah dan sesama. 1. Iman sebagai respon cinta Allah
Menjadi kristiani bukanlah sebagai akibat suatu pilihan etika atau ide muluk, melainkan suatu penemuan akan peristiwa atau diri yang pada akhirnya membentangkan cakrawala baru dan arahan yang menentukan dalam hidup seseorang. Karena Allah terlebih dahulu mencintai kita, maka cinta itu tidak lagi menjadi perintah belaka. Cinta itu menjadi suatu respon atas rahmat yang semakin mendekatkan Allah dan manusia.
Perjumpaan dengan Allah (yang adalah Cinta) terjadi dalam hati dan pikiran. Pengakuan akan Allah yang hidup adalah satu-satunya jalan menuju cinta, dan penyatuan kehendak kita dengan kehendak-Nya adalah tindak cinta nyata dalam pikiran dan perbuatan.
Sebagai orang Kristiani, kita membutuhkan iman agar dapat menjumpai Allah yang menumbuhkan cinta dan menjadikan diri kita semakin peka kepada sesama. Karena itu mencintai sesama merupakan konsekuensi dari manifestasi iman.
Orang Kristiani adalah mereka yang ditaklukkan oleh cinta Kristus, yang karena pengaruh cinta itu, mereka semakin terbuka untuk mencintai sesamanya dalam tindak nyata. 2. Amal sebagai ungkapan iman yang hidup
Seluruh kehidupan umat Kristiani merupakan respon dari cinta Allah. lanjutan di halaman 6
Surat Redaksi Dalam dua bulan di awal tahun 2013 ini kita disibukkan dengan berbagai acara baik di kalangan umat mau pun Pengurus.
Penerbitan Warta dalam edisi Maret 2013 mengangkat pesan Paus Benediktus XVI (yang pensiun pada akhir Februari 2013) khususnya tentang kaitan erat antara iman dan amal. Kami juga meliput beberapa kegiatan aktual dari Kelompok Rosario dan Bible Study, Youth KKIH nonton bareng film Soegija, kunjungan pengurus ke paroki St. Andrew Kim dan rencana kegiatan di musim semi yad. Sebagai kelanjutan dari liputan Tahun Iman, kami memuat karya terjemahan yang dikutip dari YouCat yaitu katekese dasar yang ditujukan bagi para remaja. Artikel ini sengaja ditulis dalam dwi bahasa agar dapat dinikmati oleh semua populasi.
Seperti barangkali pembaca amati, bahwa Warta mengalami sedikit perubahan bentuk tampilan agar lebih profesional meski nafas, semangat dan misi liputan masih sama yaitu untuk memperakrab hubungan antar umat dan saling memperdalam iman kita.
Untuk maksud inilah, Redaktur mengharapkan sumbang an naskah dari para pembaca. Warta akan mendedikasikan penerbitan Mei untuk Bunda Maria. Terima kasih kepada teman-teman yang telah menyumbangkan tulisannya. Selamat membaca,
2
Redaktur.
Warta KKIH Maret 2013
Mendalami Katekese: YouCat Kardinal Christoph Schonborn (editor) Alih bahasa: F. Budhijanto
Mengapa Kita Berkemampuan Untuk Percaya? 1. Apakah maksud keberadaan kita di dunia? Kita hidup untuk mengenal dan mencintai Allah, melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan kehendak-Nya dan pada saatnya nanti kita ke surga. [1-3, 358]
W
hy We Are Able to Believe? 1. For what purpose are we here on earth? We are here on earth in order to know and to love God, to do good according to his will, and to go someday to heaven. [1-3, 358]
Menjadi manusia berarti berasal dan kembali kepada Allah. Asal muasal kita jauh melampaui para orangtua kita. Kita berasal dari Allah, yaitu sumber segala kebahagiaan di surga dan bumi, dan kita pun diharapkan berada dalam berkat-Nya yang tidak berkesudahan. Kita hidup sementara di dunia. Kadang kita merasa begitu dekat dengan Sang Pencipta. Tapi kita sering tidak merasakan apa-apa. Karena itu supaya kita menemukan jalan pulang ke rumah, Allah mengutus Putera-Nya, untuk membebaskan kita dari dosa, menjauhkan dari godaan, dan membimbing ke hidup yang benar. Dialah “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6).
To be a human being means to come from God and to go to God. Our origin goes back farther than our parents. We come from God, in whom all the happiness of heaven and earth is at home, and we are expected in his everlasting, infinite blessedness. Meanwhile we live on this earth. Sometimes we feel that our Creator is near; often we feel nothing at all. So that we might find the home, God sent us his Son, who freed us from [Allah] menghendaki agar semua orang sin, delivers us from all evil, and diselamatkan dan memperoleh pengetaleads us unerringly into true life. huan akan kebenaran. He is “the way, and the truth, and (1 Tim 2:4) the life” (Jn 14:6). [God] desires all men to be saved and to come to the knowledge of the truth.
(1 Tim 2:4)
You cannot imagine at all how much you interest God; he is interested in you
Barangkali kamu tidak dapat membayangkan seberapa tertarikkah dirimu akan Allah; namun Allah tertarik padamu lebih dari segala sesuatu di dunia. (Yulien Green, 1900-1998, penulis Perancis).
Seseorang harus tahu siapa dirinya dan kemanusiaannya agar mampu mencintainya. Kita harus mencintai Allah dan
as if there were no one else on earth.
(Yulien Green, 1900-1998, French writer).
One must know man and human things in order to love them. One must love God and divine things in order to know them.
(Blaise Pascal, 1623-1662, French mathematician and philosopher).
God is love. (1 Jn 4:16b)
2. Why did God create us? God created us out of free and unselfish love. [1-3]
hal-hal yang ilahi agar mengetahuinya.
(Pascal, 1623-1662, matimatikus-filsuf Perancis).
Allah adalah kasih. (1 Yoh 4:16b)
2. Mengapa Allah menciptakan kita? Allah menciptakan kita karena cinta yang membebaskan dan tidak egois. [1-3]
Manakala seorang jatuh cinta, hatinya berbungaWhen a man loves, his heart overflows. He would bunga. Dia senang membagikan sukacitanya kepada like to share his joy with others. He gets this from orang lain. Sifat ini diperoleh dari Penciptanya. Meski his Creator. Although God is a mystery, we can still Allah adalah suatu misteri, kita dapat memikirkanthink about him in a human way and say: Out of the Nya dalam konteks cara manusia misalnya: Dengan “surplus” of his love he created us. He wanted to luapan cinta-Nya, Dia menciptakan kita. Dia ingin share his endless joy with us, who are creatures of membagikan sukacita-Nya yang tak pernah pudar kepada kita, yang tidak lain adalah karya ciptaan his love. cinta-Nya. The measure of love is the love without measure. (Saint Francis of Sales, 1567-1622, distinguished bishop, brilliant spiritual guide, founder of a religious community, and Doctor of Church).
Telah terbit ....
Ukuran dari sebuah cinta adalah cinta yang tak terukur. (Santo Francis dari Sales, 1567-1622, uskup terkenal, pembimbing rohani yang piawai, pendiri ordo religius, dan Doktor Gereja).
Kisah pergumulan iman di perantauan oleh 14 orang dari berbagai belahan dunia. Empat di antara penulis adalah anggota keluarga besar KKIH.
Penyunting: Caecilia Triastuti Djiwandono Penerbit: Obor, Indonesia www.obormedia.com Email:
[email protected] ISBN 978-979-565-645-6 Januari 2013 Rp. 45,000.
Melalui sharing kabar gembira, pengalaman disentuh dan diubah oleh kasih Allah, diharapkan pembaca dapat semakin mengenali kasih dan penyelenggaraan-Nya yang melintasi batas waktu, tempat, jarak dan budaya.
Royalti hasil penjualan buku ini sepenuhnya digunakan untuk membantu karya sosial di Indonesia, terutama diarahkan bagi penyantun dana anak asuh yang ada di seluruh pelosok nusantara dan berbagai bantuan untuk keperluan perawatan kesehatan dari keluarga-keluarga yang kurang mampu secara finansial. 3
Warta KKIH Maret 2013
Mengenal Kelompok Doa Rosario dan Pendalaman Iman Yulia Gunawan-Yanti Inarsoyo Penulis adalah koordinator Kelompok Doa Rosario
K
sayangnya selama mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus.
egiatan kelompok Doa Rosario diadakan 9 kali dalam setahun, yang dimulai pada bulan September Bagi banyak orang katolik, doa Rosario dinilai dan berakhir hingga bulan Mei tahun berikutnya. sangat membantu perkembangan hidup rohani Misi kelompok ini tahun lalu adalah Berdoa dan mereka. Di masa hidupnya, Ibu Teresa rajin berdoa Perutusan - kita semua diutus untuk melayani rosario dan tradisi ini tetap dilanjutkan oleh segesesama yang membutuhkan bantuan doa-doa kita. nap anggota Misionaris Cinta Kasih hingga kini.
Mulai periode tahun ini, kita menambahkan unsur Pengulangan doa yang berirama itu sedikit demi Belajar yaitu pendalaman iman di bawah bimbingan sedikit menciptakan keheningan dalam batin kita. Romo John Taosan. Kita mencoba untuk melepaskan diri dari beban pikiran yang dipenuhi hiruk pikuk kesibukan rutin, kekuatiran atau kecemasan akan masa mendatang Berdoa dll. Dalam keheningan batin selama kontemplasi Ajaran dan teladan Yesus menekankan kepada kita selanjutnya, kita dengan bantuan terang Roh Kudus, betapa pentingnya peranan doa dalam hidup priba- dapat merasakan kehadiran dan bisikan Allah yang di-Nya. Karenanya, melalui kelompok ini, kita pun lemah lembut. ingin meneladani Yesus. Melalui doa rosario, kita diajak untuk merenungBanyak macam doa yang kita kenal dalam tradisi Gereja Katolik, misalnya: novena, devosi, lectio divina, meditasi dll. Akan halnya doa Rosario, merupakan penghormatan dan penghargaan kita kepada Maria, Bunda Kristus dan juga Bunda Gereja. Bagi kita orang katolik, Bunda Maria adalah simbol seorang ibu yang sederhana, beriman teguh dan menerima kehendak Allah dengan penuh keberanian, kerendahan hati dan ketaatan total.
kan berbagai peristiwa penting dalam kaitannya dengan kehidupan dan kebangkitan Sang Putera, yaitu Yesus Kristus.
Harapan kami dengan menekuni dan menjiwai doa ini maka kita semakin bertumbuh dalam persahabatan dengan Tuhan dan semakin menyadari akan tugas sebagai anak Allah yaitu mencintai Allah dan mencintai sesama seperti Allah mencintai dan menerima sepenuhnya diri kita masing-masing.
Kiranya tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa Maria adalah orang yang pertama menerima Perutusan Yesus, jauh sebelum umat lain menjadi pengikut-Nya. Maria telah merelakan kandungannya, memberikan Tema yang dipilih Romo John tahun lalu ini akan darah dan air susunya, serta mencurahkan kasih kita lanjutkan sebagai salah satu misi pelayanan KKIH Mass in Saint Catherine of Siena
4
Warta KKIH Maret 2013
lanjutan di halaman 5
Kelompok Doa Rosario .... kepada sesama yang membutuhkan.
Tahun lalu kita mulai belajar melayani di Loaves and Fishes atas saran ibu Patricia. Kami bersyukur dan bangga ketika tahu ada salah seorang anggota kelompok Rosario yang berinisiatif untuk merayakan hari ulang tahunnya dengan berbagi kasih dengan orang- orang yang kekurangan. Saya percaya keinginan yang tulus itu akan selalu diberkati Tuhan dan Dia selalu menunjukkan jalan-Nya. Dengan kemurahan hati umat KKIH, akhirnya kita bisa melayani kurang lebih 250- 300 pengunjung di
Melalui pelayanan di Loaves and Fish, kami merasa memperoleh penghiburan dan dorongan semangat yang berarti dari mereka.
Loaves and Fishes pada siang hari itu, sambil merayakan ulang tahun teman-teman di bulan Februari.
Tentu saja masih banyak lagi bentuk pelayanan lain yang kita lakukan. Beberapa anggota kelompok Rosario bersama umat paroki Ephyfany, dengan penuh kasih dan sabar melayani serta menghibur para orang tua sebulan sekali. Kelompok Rosario berharap agar kita menjadi semakin peka dalam melayani sesama yang membutuhkan penghiburan dan pertolongan. Tentunya dengan niat, bantuan doa dan dukungan dari teman-teman semua, harapan itu dapat terwujud.
Model yang dibawakan oleh Romo John dalam Pendalaman Iman ini yaitu melalui diskusi kelompok. Setiap pertemuan ada 3 orang yang bertugas untuk membuat pertanyaan sharing dengan topik yang sudah dirundingkan bersama Romo John, misalnya tentang: Doa dan Persembahan, Gereja, Maria Bunda Gereja dan Sepuluh Perintah Allah.
Tujuan sesi pendalaman iman yaitu mengajak setiap anggota untuk aktif berpartisipasi dalam mempelajari dan mempresentasikan topik tertentu. Dengan demikian, kita diajak untuk berinisiatif belajar sendiri atau bersama teman-teman sekelompok. Kemudian dalam pertemuan kelompok, kita diperkaya dengan pengetahuan dan penjelasan dari Romo. Melalui diskusi kelompok, para anggota dilatih untuk semakin mampu mendengarkan satu sama lain, saling memperkaya dan menguatkan iman melalui sharing sesama anggota. Sikap-sikap positif inilah yang diyakini (oleh kelompok Rosario) mampu mendorong kita semua untuk hidup bersemangat dengan penuh cinta kasih dan pelayanan pada sesama.
Foto oleh Missy Pangemanan
Melalui pelayanan di Loaves and Fishes, kami merasa memperoleh penghiburan dan dorongan semangat yang sangat berarti dari mereka. Kami menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan beberapa orang di sana. Salah seorang bapak sharing bahwa dirinya telah kehilangan pekerjaan karena kecerobohan dalam hidup masa lalunya (mabuk saat menyetir). Namun kini dia sudah menyesali kesalahannya dan malahan dia merasakan syukur yang mendalam karena bisa membantu melayani di Loaves and Fishes. Ada pula yang mohon dukungan doa agar cepat mendapatkan pekerjaan. Dengan antusias, bapak ini memperlihatkan bakat-bakatnya dalam mengarang cerita dan menggambar.
Pendalaman Iman
Kisah jenaka tentang Sepuluh Perintah Allah oleh Lisa Siboro
“Alkisah konon malaikat mengunjungi berbagai dunia untuk menawarkan apakah manusia bersedia menerima Perintah Allah. Banyak orang dari berbagai negara menolak dengan alasan masingmasing. Hanya orang Yahudi yang bersedia menerima. Karena gratis, dia minta sepuluh.” Kisah selengkapnya silakan hubungi Lisa. 5
Warta KKIH Maret 2013
Iman Yang Menumbuhkan Amal .... Respon pertama adalah iman yang menerima inisiatif ilahi yang memanggil kita, dengan penuh rasa kagum dan syukur.
Jawaban “ya” atas panggilan itu merupakan awal dari persahabatan dengan Allah, yang mengisi dan memberi makna atas hidup kita. Akan tetapi Allah tidak puas jikalau kita sekedar menerima cinta-Nya itu. Dia ingin menarik kita semakin dekat denganNya dan mengubah kita secara luar biasa. Sama Discussion on Soegija seperti apa yang dikatakan Rasul Paulus: “Tidak lagi aku yang hidup tetapi Kristus yang hidup di dalam diriku.”
Film Soegija Agnes Budhijanto KKIH Youth
K
“ emanusiaan itu satu. Kendati berbeda bangsa, asal usul, dan ragamnya, berlainan bahasa dan adat istiadatnya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupakan keluarga besar.”
Humanity is one. Even Apabila kita membuka diri untuk cinta Allah, kita we face differences such membiarkan Dia hidup dalam diri kita dan membias nations or ethnic groups, origins, languages, arkan kita mencintai bersama Dia, dalam Dia dan seperti Dia. Dengan cara inilah iman kita benar- customs, achievements and the way of life, all is one big family. benar menjadi aktif dalam mencinta. Iman memampukan kita mengetahui kebenar- These are Soegija’s words that basically describe an dan melekatkan diri kepadanya. Amal adalah the entire movie. In fact, it describes the type of ungkapan nyata dari iman. Dalam iman kita menja- person that Soegija was. It shows that Soegija was lin persahabatan dengan Allah. Melalui amal, persa- very caring, humble and did not judge people based habatan ini menjadi hidup dan bertumbuh. Iman on where they came from. memampukan kita merengkuh perintah Allah. Amal When the Japanese invaded Indonesia and memberikan kebahagiaan ketika mengaktualisasi- kidnaped several women, including Lingling’s mothkan iman dalam karya nyata. er, Lingling was confused. She did not understand Dalam iman kita menjadi anak-anak Allah. Amal as to why the Japanese would take her mother. In membuat diri kita gigih membina hubungan kekelu- the scene at the beach, Soegija told Lingling that she argaan ilahi, untuk membuahkan [karya] Roh Kudus. would understand later in life when she grew up. Iman memampukan kita mengenali kebaikan dan Soegija was being very guiding to Lingling, telling kemurahan hati Allah kepada kita. Amal membuat her that everything would get better soon. He was very fatherly; after all he was a priest. semuanya ini berbuah lebih banyak. Going back to the quote, “Humanity is one,” Soegija believed that occupation and war should be ended. 3. Keterkaitan abadi antara iman dan amal He wrote a letter to the Prime Minister to have a Jelas kita tidak dapat memisahkan iman dan amal cease fire. And to the Pope in Vatican asking for his sebab keduanya saling berkaitan erat. Sebaliknya, support to acknowledge Indonesia as an indepenmemisahkan keduanya atau menekankan salah satu dent country. He did this because he simply did adalah hal yang bisa menyesatkan karena membawa not want people to lose hope and gave up in seekkita kepada fideisme [mengutamakan iman] mau ing peace. Soegija himself tried the hardest that he pun aktivisme moral [mengutamakan amal]. could in order to keep the country as one. Dalam Kitab Suci, kita menyaksikan betapa para Soegija believed that everyone is strong enough to rasul tidak hanya bersemangat dalam mewartakan fight the battle, and he was right. He was very hardInjil dan membangkitkan iman orang-orang. Tetapi working, determined, and dedicated. 100% Cathomereka juga giat melakukan amal untuk melayani lic, 100% Indonesian. lanjutan di halaman 8
6
Warta KKIH Maret 2013
Kunjungan Pengurus ke St. Andrew Kim Belajar dari Komunitas Korea Frankie Sugiaman Wakil Ketua Pengurus
P
ada tanggal 28 Januari 2013, KKIH yang diwakili oleh Irwan Hidajat, Paul Wahyudin, Fadjar Budhijanto, Gaby Wahyudin dan Frankie Sugiaman mengunjungi gereja St.Andrew Kim (komunitas Korea) di jalan 1706 Bingle, Houston. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui dan belajar mengenai program pendidikan agama untuk anakanak dan remaja di Komunitas Korea.
• Bahasa pengantar dalam bahasa Inggris dan bahan-bahan (student and teacher handout) untuk pengajaran yang didapatkan dari keuskupan. • Seluruh pengajar harus Virtus trained.
• Untuk posisi Director of Religious Education, sebaiknya dipegang oleh certified catechist.
• Seluruh kegiatan pendidikan agama ini dilakukan pada hari Minggu, bersamaan dengan misa untuk orang dewasa. Acara Sunday School dilanjutkan dengan misa anak-anak/remaja. Dengan demikian, bagi umat yang tinggal jauh dari gereja, mereka cukup sekali datang ke gereja untuk misa, pendidikan agama anak-anak, ramah tamah dengan komunitas Korea dan Sama halnya dengan makan siang bersaKKIH, acara ramah ma. Ini adalah agentamah diisi oleh makan da acara yang bagus siang bersama. Acara untuk dicontoh KKIH ramah tamah di Komujika ingin mengadakan nitas Korea ini dilakupendidikan agama, kan setiap hari Minggu karena anggota KKIH dan dihadiri sekitar juga tersebar di ber 700 orang. Makan siang bagai macam wilayah disiapkan bergantian di sekitar Houston. oleh 12 kelompok yang Dengan agenda acara masing-masing terdiri semacam ini, umat dari 20 orang. Semua cukup menyediakan kegiatan masakwaktu sekitar 3 jam memasak dilakukan di pada hari Minggu dapur paroki. Sung- Santap siang di Parish Hall St. Andrew Kim. Foto oleh Paul Wahyudin untuk melakukan semua kegiatan rohani dan guh mengagumkan kekompakan mereka dalam ramah-tamah yang disebutkan di atas. mempersiapkan acara ramah tamah dan kegiatan • Mereka juga sering mengadakan kegiatan retret pendidikan agama anak-anak dan remaja. gabungan dengan komunitas Korea dari kota lain Rangkuman yang kita dapatkan dari kunjungan untuk kelompok Middle dan High school. ini sehubungan dengan pendidikan agama (Sunday Terima kasih Wanjoo dan komunitas Korea untuk School): berbagi informasi dan keramah-tamahan kalian. • Komunitas Korea memberikan pendidikan agama Semoga Tuhan selalu memberkati usaha kalian untuk sekitar 250 anak grade K-12. Masing-masing dalam pembinaan rohani dan menjadi garam di kelas dipimpin oleh dua orang volunteers. Mereka dunia ini. juga memberikan persiapan untuk calon baptis dan konfirmasi. 7 Warta KKIH Maret 2013 Kunjungan ini, diawali dengan menghadiri misa anak-anak/remaja yang kebetulan pada saat itu dipimpin oleh Romo John Taosan. Setelah misa, kita diundang ke acara ramah-tamah untuk berbincangbincang dengan Wanjoo Choi (Director of Religious Education), Cecilia dan satu orang pengurus lainnya.
Iman Yang Menumbuhkan Amal .... mereka yang terpinggirkan.
Dalam Gereja, kontemplasi dan aksi, sesungguhnya melambangkan figur Maria dan Martha dalam Injil, yang keduanya saling melengkapi. Hubungan dengan Allah selalu menjadi prioritas. Dan semua tindakan amal, sebagaimana dijiwai oleh Injil, harus mengakar pada iman. Kadangkala kita cenderung mengerdilkan makna istilah “amal” dalam konteks tindakan solidaritas atau bantuan kemanusiaan semata-mata. Sekali pun demikian, hendaknya diingat bahwa karya amal adalah pewartaan Kabar Gembira.
Hubungan iman dan karya amal tampak jelas dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus (2:810). Kutipan ini menuliskan bahwa inisiatif penebusan datang dari Allah, melalui rahmat dan pengampunan-Nya yang kita peroleh karena iman. Sekali pun demikian, inisiatif ini, sesungguhnya menjadikan mereka otentik dan mendorong mereka untuk berkarya amal.
erahan diri Kristus yang total dan cinta-Nya yang tak terbatas kepada Tuhan dan sesama.
Hubungan antara iman dan amal mencerminkan hubungan dua sakramen dasar dalam Gereja, yaitu: Sakramen Permandian dan Ekaristi. Baptis (sacramentum fidei) mendahului Ekaristi (sacramentum caritatis) dan sekaligus menjadikan Ekaristi sebagai puncak perjalanan Kritiani. Demikian pula, iman mengawali amal. Iman yang murni terjadi ketika diikuti dengan tindakan amal. Dengan menerima iman (yaitu memahami bahwa diriku dicintai Allah), kita dapat menyentuh kebenaran amal, yaitu memahami bagaimana mencintai Allah dan sesama.
Berita Umat
Masa Pra-Paskah mengajak kita, dengan menjalani tradisi hidup orang Kristiani, untuk menyuburkan iman kita dengan mendengarkan Sabda Tuhan secara seksama, menerima sakramen, dan juga melakukan amal, menumbuhkan cinta kepada Allah dan sesama. Khususnya dalam melakukan pantangpuasa, menerima sakramen pengakuan dosa dan tindak amal. 4. Prioritas iman, keutamaan amal
Iman dan amal keduanya digerakkan oleh Roh Kudus. Iman memampukan kita memahami kebenaran Kristus yang lahir dan disalibkan. Iman menumbuhkan benih dalam hati dan pikiran kita akan keyakinan bahwa hanya Cinta yang mampu mengalahkan kejahatan dan kematian. Iman mengajak kita untuk menatap masa depan dengan penuh harapan bahwa cinta Kristus akan datang dalam kepenuhannya. Sebaliknya, amal mengantarkan kita kepada cinta Allah dan menyatukan kita untuk meneladani peny8
Warta KKIH Maret 2013
Foto oleh Missy Pangemanan
Jadi karya amal bukan merupakan usaha manusia semata-mata, tetapi lahir dari iman dan mengalir karena rahmat Allah. Iman tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.
Keluarga Tjendrawira
Selamat datang kepada keluarga Tjengdrawira (Agus, Yuly, Anthony dan Emily). Dari Houston ke Perth, kembali ke Houston. Agus adalah mantan Wakil Ketua Pengurus KKIH (2004-2006) sedangkan Yuly pernah menjabat sekretaris (2006-2007). Selamat bergabung dalam keluarga besar KKIH: 1. Caroline Silka Salim dan Tonny Casiano Salim serta Michael dan Luigi yang baru pindah dari Jakarta. Silka dipindah-tugaskan oleh Chevron ke Houston. 2. Teny Moniaga dan Nita Mulyadi serta kedua putranya Dilan dan Aaron. Keluarga ini berdomisili di bilangan Jersey Village, Houston. 3. Hendra Tedjo dan Connie Chandra serta Zander dan Chloe. Mereka pernah tinggal di Portland, Maine dan kini berdomisili di Sugarland.
Misa & Piknik Paskah KKIH Minggu, 31 Maret 2013, Jam 12 siang Gereja: Our Lady By the Sea, Crystal Beach, Galveston Imam: Romo John Taosan Musik: KKIH Youth Our Lady of the Sea
Interior Gereja
Ferry tidak dipungut bayaran (gratis), berangkat setiap 0.5 jam.
Ferry Penyeberang
Foto oleh Frankie Sugiaman
Holy Family Parish (tempat tinggal Romo John) 1010 35th Rear St., Galveston, TX 77550.
Seminar Sehari “Good Families Don’t Just Happen” by Ms. Cathy Garcia Prats Pembicara tingkat nasional, Pernah diwawancarai Oprah Winfrey, Seorang ibu Katolik, sukses mendidik 10 anak
Sabtu, 27 April 2013 Jam 8:30am - 3:00pm Hanya $10/orang (senilai $40)
Manfaatkan kesempatan langka ini. Tempat terbatas. Daftarkan segera melalui:
[email protected]
Sisa tempat akan dibuka untuk non KKIH setelah 27 Maret
430 Bunker Hill Road, Houston, TX 77024
9
Warta KKIH Maret 2013
Foto oleh Paul Wahyudin
Discussion on Soegija among the KKIH Youth
Tempat: Holy Name Retreat Center
Kejutan Berantai di St. Anthony, Laffayette
Baru kira-kira jam 1:30 Romo Siprianus muncul. Beliau pun terkejut karena sama sekali tidak menduga kunjungan kami yang mewakili para umat KKIH (bukan “Romo Toraja” sebagaimana diberitakan awalnya).
Wartawan Warta
Senin pagi tanggal 18 Februari yang lalu, rom-
Setelah potret bersama, kami pamit sore itu juga bongan “Romo Toraja” sudah bergerak dari Sugar- dan kembali ke Houston yang ditempuh dalam land dan Katy menuju Laffayette untuk menghadiri waktu 4 jam. Meski diguyur hujan sangat lebat dan “rapat” bersama para Romo SVD Indonesia yang kini badan terasa capai, tetapi hati kami sungguh puas bertugas di Lousiana. Tengah hari kami tiba di paro- mengunjungi para sahabat, yaitu Romo kita. ki St. Anthony, tempat tugas Romo Lambert.
Lang zal ze leven, Oma Mona!
Tanpa banyak kesulitan, ketua rombongan, Romo John memperoleh izin dari sekretaris paroki untuk “mengamankan” rombongan di ruang tamu pasturan sambil menunggu tuan rumah tiba.
Van uw beste vrienden
Tidak lama kemudian Romo Lambert muncul dengan wajah berseri-seri menyambut Romo John. Beliau terkejut ketika membuka pintu ruang tamu dan menemukan belasan penggembira yang tentu saja tidak pernah dibayangkan kehadirannya.
Kelompok Rosario dan Bible Study
Beliau
adalah sosok orangtua yang penuh perhatian, ramah, terbuka, tegar dan sabar. Lebih daripada itu, bagi kami yang hidup jauh dari orangtua, oma Mona bisa menghadirkan diri sebagai sosok pengganti ibu di perantauan ini.
Suasana menjadi hening kala mendengar seseorang mengetuk pintu belakang pasturan. Romo Lambert sengaja berpura-pura sedang membuka kunci padahal memberi kesempatan kami untuk mengendap dalam persembunyian masing-masing.
Rupanya Romo Benignus siang itu datang dari Lake Charles dengan pakaian resmi rapi, siap menghaBeliau adalah salah seorang umat KKIH yang diri pertemuan penting. Beliau terperangah seolah tertua. Kenangan suka duka masa lalu di seputar tidak percaya ketika menjumpai kami semua. berdirinya KKIH (tahun 1999) masih melekat segar Karena Romo Siprianus yang kini bertugas sebagai dalam ingatannya. Hingga kini beliau masih setia, pembantu romo paroki di Opelousas, sedang ada bersemangat dan senang setiap kali berkumpul, rapat mendadak maka kami makan siang dulu di bercanda bersama umat KKIH yang datang silih ruang serba guna paroki. Kami menyantap lahap- berganti. Realita inilah yang sering menggugah semangat kami yang jauh lebih muda. beragam hidangan Indonesia bersama para romo.
Tak terasa perjalanan hidup selama 80 tahun sudah beliau lalui dengan penuh rasa syukur atas semua anugerah dan rahmat yang telah Tuhan limpahkan kepadanya.
St. Anthony Church Laffayette, LA
Foto oleh Ewa Efendy
10
Warta KKIH Maret 2013
Di hari ulang tahunnya tanggal 3 Februari yang lalu, kami, para sahabat dekatnya yang tergabung dalam kelompok Rosario, dengan penuh rasa syukur ikut merayakannya.
“Selamat Ulang Tahun Oma Mona. Semoga Tuhan selalu membimbingmu dan melindungimu .. Wish you all the best. Dan terimakasih atas dukungan Oma Mona pada KKIH.”