PERATURAN GUBERNUR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
DAFTAR ISI Daftar Isi ...............................................................................................i Daftar Tabel ...........................................................................................ii BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................I-1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. I-1 1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... I-2 1.3 Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 yang disertai Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi Daerah ........................................................................... I-2 1.4 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2013 ............ I-9 BAB II
2.1
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ..................................................................................II-1 Gambaran Kondisi Umum Daerah............................................... II-1
2.1.1 Aspek Geografi ............................................................................ II-1 2.1.2 Aspek Demografi ......................................................................... II-3 2.2
Evaluasi Kinerja Pembangunan ................................................... II-5
2.2.1 Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah ........................... II-5 2.2.2 Evaluasi Kinerja Berdasrkan Prioritas Dan Fokus Pembangunan Daerah ................................................................. II-11 BAB III
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH .....III-1
3.1 Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2013 per SKPD ............. III-2 3.2 Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2013 per Prioritas Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung ................ III-6 BAB IV
PENUTUP ................................................................................IV-1
i
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Capaian Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2013 dan Target Tahun 2014................................................................ I-5
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2010 ....................................................................... II - 2
Tabel 2.2
Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2012 ....................................................................... II - 2
Tabel 2.3
Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2012 ............... II - 3
Tabel 2.4
Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012 .................................................... II - 4
Tabel 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2011-2012 (%) ................................................................ II - 7
Tabel 2.6
Inflasi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2011-2012 (%) ................................................................. II – 7
Tabel 2.7
Nilai Tukar Petani (NTP) se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2010 – 2013 ..................................................................... II - 8
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012 ...................................................................... II - 8
Tabel 2.9
Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2011 – 2012 .................................................................... II - 9
Tabel 2.10
Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja, TPAK dan TPT
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013 ................................. II - 9 Tabel 2.11
Indeks IPG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011 – 2012 ..................................................................... II - 10
Tabel 2.12
Indeks IDG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2010 – 2011 .................................................................... II - 10
Tabel 2.13
Pencapaian Prioritas 1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ...... II - 11
Tabel 2.14
Pencapaian Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 16
Tabel 2.15
Pencapaian Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 21
Tabel 2.16
Pencapaian Prioritas 4. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ............... II - 32
Tabel 2.17
Pencapaian Prioritas 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Serta Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 35
Tabel 2.18
Pencapaian Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 37
Tabel 2.19
Pencapaian Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ............... II - 39
Tabel 3.1
Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2014 per SKPD ........... III-2
Tabel 3.2
Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2013 per Prioritas Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung ............. ii
III-6
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014;
b.
bahwa sehubungan dengan perubahan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah, Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 286 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014;
1.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan PeraturanPeraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
-1-
3.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahu 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Indonesia 4844);
6.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
-2-
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);
-3-
20.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 20102014;
21.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 1);
22.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7);
23.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
24.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10);
25.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 21);
26.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
27.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir de ngan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
-4-
-5-
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan upaya terencana untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dan potensi yang dimiliki daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan pembangunan dilakukan sebagai wujud dan bentuk kepastian bahwa sumber daya yang dipergunakan optimal dalam mewujudkan cita-cita pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 sebagai dokumen perencanaan tahunan, disusun guna menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. Perubahan RKPD Sebagaimana ketentuan Pasal 285 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dapat diubah apabila tidak sesuai dengan keadaan dalam tahun berjalan yang disebabkan karena perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah. Mendasarkan kondisi hasil evaluasi kinerja pembangunan sampai dengan triwulan I Tahun 2014, serangkaian kejadian bencana alam pada akhir Tahun 2013 dan awal Tahun 2014 yang berakibat adanya kerugian/kerusakan yang cukup besar terhadap 5 sektor dan 15 sub sektor pembangunan utamanya prasarana jalan dan sumber daya air serta upaya penerapan penyesuaian capaian target sasaran Tahun I RPJMD 2013-2018 dimana RKPD Tahun 2014 berada pada masa transisi pergantian Kepala Daerah, menyebabkan diperlukanya perubahan/penyesuaian Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi I-1
Jawa Tengah Tahun 2014 agar target dan sasaran pembangunan tetap dapat dicapai demi untuk meningkatan kesejahteraan dan kemajuan Provinsi Jawa Tengah. 1.2. Maksud dan Tujuan (a) Maksud dari perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 adalah: Sebagai pedoman penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan serta Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2014. (b) Tujuan dari perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 adalah: 1. Sinkronisasi dan sinergitas kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang belum terakomodir pada APBD Induk Tahun Anggaran 2014; 2. Mengalokasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat sangat prioritas/mendesak dan menampung kegiatan yang mengalami pergeseran anggaran termasuk prioritas Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 meliputi upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran, pembangunan infrastruktur, perwujudan kedaulatan pangan serta kedaulatan energi; 3. Pemanfaatan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) atas realisasi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013 sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013; 4. Menyesuaikan perubahan proyeksi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah; 5. Sebagai landasan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014. 1.3. Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 yang disertai Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi Daerah Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tahun berjalan yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan meliputi : 1. Ketidaksesuaian dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; 2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau I-2
3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; 4. Pergeseran anggaran, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, perubahan target kinerja dan pagu kegiatan, serta lokasi dan kelompok sasaran kegiatan. Perubahan beberapa kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah adalah sebagai berikut: 1. Perubahan Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Perekonomian Jawa Tengah Tahun 2014 masih menghadapi tantangan tekanan inflasi yang dipengaruhi antara lain oleh kebijakan Pemerintah untuk menaikkan Tarif Tenaga Listrik dan Upah Minimum kabupaten/kota. Selain itu, kejadian bencana banjir yang melanda Jawa Tengah di awal Tahun 2014 juga diprediksi akan mempengaruhi perekonomian terutama di sektor pertanian. Sehubungan dengan hal tersebut, perubahan Kebijakan umum pembangunan disesuaikan dengan beberapa indikator makro perekonomian antara lain : a. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Selama kurun waktu tahun 2012 – 2013, nilai PDRB Jawa Tengah mengalami peningkatan cukup baik. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 sebesar Rp.556,479 Trilyun meningkat menjadi Rp.623,749 Trilyun pada Tahun 2013. Demikian pula, nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan meningkat dari Rp.210,848 Trilyun menjadi Rp.223,099 Trilyun. Kontribusi terbesar pada sektor industri pengolahan sebesar 32,56%; sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,73%; serta sektor pertanian sebesar 18,30%. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2014, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mencapai Rp.170,468 Trilyun, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan sebesar Rp. 58,132 Trilyun. Tahun 2014 PDRB Atas Harga Berlaku ditargetkan mencapai Rp.603,317 Trilyun dan Atas Harga Konstan sebesar Rp.221,005 Trilyun. b. Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Jawa Tengah Tahun 2013 tumbuh sebesar 5,81% lebih rendah dibanding Tahun 2012 sebesar 6,34%, namun telah mencapai target kisaran 5,8-6,2% dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,78%. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah mencapai 5,4%. Melambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan bencana banjir pada awal tahun sehingga mempengaruhi produksi sektor pertanian dan kerusakan infrastruktur. Kinerja perekonomian pada Triwulan II Tahun 2014 diperkirakan meningkat dari sisi konsumsi rumah tangga utamanya konsumsi swasta nirlaba sebagai dampak penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan menyongsong pelaksanaan Pemilihan Presiden Tahun 2014, I-3
meningkatnya aktivitas perdagangan dalam menghadapi hari raya dan liburan sekolah. Dari sisi sektoral, peningkatan pertumbuhan ekonomi didukung oleh perbaikan sektor industri pengolahan, naiknya kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sampai dengan akhir Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 6,3-6,7%. c. Inflasi Inflasi Jawa Tengah Tahun 2012 sebesar 4,24%, meningkat menjadi 7,99% pada Tahun 2013, namum masih berada pada angka perkiraan sebesar 8,9-9,4% dan lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 8,38%. Kenaikan harga BBM menjadi penyebab utama kenaikan inflasi diikuti dengan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2013 yang mendorong kenaikan harga pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa. Laju inflasi tahun kalender April 2014 sebesar 1,46% dan laju inflasi year on year (April 2014 terhadap April 2013 ) sebesar 7,15%, sedangkan inflasi Tahun 2014 diperkirakan akan berada pada kisaran 5 ±1%. Masih tingginya angka inflasi tersebut antara lain disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok bahan makanan akibat bencana banjir, kenaikan harga elpiji 12 kg pada awal tahun, dan kenaikan tarif transportasi. d. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) TPT di Jawa Tengah Tahun 2013 sejumlah 1,02 juta orang (6,02%), mengalami peningkatan dibanding Tahun 2012 sejumlah 0,962 juta orang (5,63%). Peningkatan TPT ini utamanya disebabkan oleh penduduk usia sekolah masuk dalam angkatan kerja, dampak meningkatnya harga BBM serta melambatnya pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III Tahun 2013 yang berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja pada berbagai sektor. Sedangkan TPT bulan Februari Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 0,97 juta jiwa (5,45%) dan ditargetkan turun menjadi 5,31-4,77% pada akhir Tahun 2014. e. Kemiskinan Penduduk miskin di Jawa Tengah Tahun 2013 sejumlah 4,705 juta jiwa (14,44%), mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2012 sebesar 4,863 juta jiwa (14,98%). Meskipun telah menurun, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah masih cukup banyak dan progres penurunannya cenderung melambat. Untuk itu upaya penanggulangan kemiskinan perlu dipacu melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama pangan, pendidikan, kesehatan, air minum, sanitasi dan perumahan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan jejaring kemitraan, serta peningkatan kemampuan dan ketrampilan agar penduduk miskin mampu keluar dari lingkaran I-4
kemiskinan secara mandiri. Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2014 ditargetkan dapat diturunkan menjadi 11,58-11,37%. f.
Nilai Tukar Petani (NTP) NTP Tahun 2013 sebesar 101,66, sampai dengan Bulan April 2014 NTP mencapai 99,98. Sub sektor yang mengalami kenaikan indeks adalah tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan, sedangkan yang mengalami penurunan indeks adalah sub sektor tanaman pangan dan hortikultura. Target NTP sampai dengan akhir Tahun 2014, sebesar 102,14. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui fasilitasi sarana produksi, peningkatan kemampuan dan ketrampilan petani serta fasilitasi akses pemasaran.
Secara umum pencapaian indikator-indikator makro ekonomi regional Tahun 2012-2013 serta target Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1. Capaian Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2013 dan Target Tahun 2014 No 1.
Indikator
5.
PDRB : Atas dasar harga berlaku (trilyun rupiah) Atas dasar harga konstan (trilyun rupiah) Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Inflasi (%) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Penduduk Miskin (%)
6.
Nilai Tukar Petani (NTP)
2. 3. 4.
2012
2013
2014*)
556,479
623,749
603,317
210,848
223,099
221,005
6,34 4,24 5,63
5,81 7,99 6,02
5,9 – 6,4 5 ±1 5,31-4,77
14,98
14,44
11,58-11,37
106,37
101,66
102,14
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah Keterangan : *) Angka target
2. Perubahan Asumsi Pendapatan Daerah Proyeksi Pendapatan Daerah pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014, diperkirakan sejumlah Rp.14,099 trilyun, naik sejumlah Rp.361,91 milyar atau 2,63% dari Pendapatan Daerah pada APBD Induk Tahun Anggaran 2014 sejumlah Rp.13,737 trilyun. Pendapatan tersebut diasumsikan berasal dari : 1. Pendapatan Asli Daerah naik sejumlah Rp.351,21 milyar atau 4,21% sehingga menjadi Rp.8,699 trilyun antara lain Pajak Daerah naik sejumlah Rp.323,15 milyar atau 4,55% sehingga menjadi Rp.7,420 trilyun, Retribusi Daerah naik sejumlah Rp.2,61 milyar atau 3,35% sehingga menjadi Rp.80,64 milyar, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan naik I-5
sejumlah Rp.9,39 milyar atau 3,36% sehingga menjadi Rp.288,83 milyar dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah naik sejumlah Rp.16,05 milyar atau 1,80% sehingga menjadi Rp.909,36 milyar. 2. Dana Perimbangan naik sejumlah Rp.10,70 milyar atau 0,41% dari bagi hasil pajak/bukan pajak naik sejumlah Rp.10,70 milyar atau 1,48% menjadi Rp.734,50 milyar. 3. Lain-lain pendapatan daerah sejumlah Rp.2,782 trilyun atau tidak mengalami kenaikan. 4. Hal-hal yang mempengaruhi dalam perencanaan pendapatan pada Perubahan APBD TA.2014 adalah adanya penerimaan pajak rokok dari Pemerintah Pusat yang dihitung berdasarkan realisasi triwulan I sebesar Rp.74 milyar, sehingga pada perubahan APBD TA.2014 diasumsikan akan terealisasi untuk 3 (tiga) triwulan atau sebesar Rp.222 milyar. Disamping itu terdapat perubahan tarif Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 menjadi Peraturan Daerah 10 Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar Rp.2,61 milyar. Untuk mencapai target yang telah direncanakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengarahkan kebijakan Perubahan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014, melalui: 1. Peningkatan penerimaan pajak daerah, optimalisasi retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah; 2. Optimalisasi pemanfaatan pengelolaan aset daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; 3. Peningkatan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan pengelolaan BUMD; 4. Peningkatan dana perimbangan dari bagi hasil pajak, bukan pajak dan pembaharuan data; 5. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia yang ada guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; 6. Mengakomodir penerimaan pajak rokok berdasarkan realisasi transfer dari Pemerintah Pusat ke Kas Daerah Provinsi. Upaya yang ditempuh dalam melaksanakan kebijakan Perubahan Pendapatan Daerah sebagai berikut : 1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui penajaman potensi riil sumber-sumber pendapatan, konsistensi penerapan sistem dan prosedur pungutan dan peningkatan kualitas pelayanan publik secara akuntabel; 2. Mengevaluasi peraturan/ketentuan dan prosedur/mekanisme pemungutan serta membuat kebijakan terobosan dan upaya peningkatan pendapatan asli daerah sesuai dengan aspirasi yang berkembang; I-6
3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan pihak-pihak terkait lainnya untuk meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah; 4. Menginventarisir serta mengoptimalkan pendayagunaan asetaset daerah yang tersebar pada SKPD untuk peningkatan Pendapatan Daerah; 5. Meningkatkan pelayanan perpajakan, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain dengan membangun sarana, prasarana dan sistem serta prosedur/ mekanisme administrasi pelayanan. 3. Perubahan Asumsi Belanja Daerah Proyeksi total belanja daerah pada perubahan RKPD Tahun 2014, diperkirakan sejumlah Rp.15,711 trilyun, naik sejumlah Rp.1,714 trilyun atau 12,25% dari Belanja Daerah pada APBD Induk Tahun Anggaran 2014 sejumlah Rp.13,997 trilyun. Kenaikan tersebut berasal dari Belanja Tidak Langsung naik sejumlah Rp.1,272 trilyun atau 12,93% menjadi sejumlah Rp.11,109 trilyun dan Belanja Langsung naik sejumlah Rp.442,32 milyar atau 10,63% menjadi sejumlah Rp.4,601 trilyun. Perubahan kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2014 meliputi asumsi Belanja Tidak Langsung dan asumsi Belanja Langsung dengan penjabaran sebagai berikut: a. Asumsi Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan: 1) Asumsi perubahan dalam penyusunan Belanja Pegawai yang disebabkan: a. Penyesuaian Gaji berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Perubahan Kelima Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; b. Tunjangan Beras dihitung berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER33/PB/2013 dengan perincian realisasi bulan Januari s/d Mei 2014 ditambah dengan data jiwa bulan Mei 2014 kali 7 bulan, adanya mutasi/tambahan pegawai, dan ditambah acress 2,5% serta rapel yang belum dibayarkan bulan Januari-Desember 2013; c. Penyesuaian Belanja Penerimaan Lainnya untuk Gubernur/Wakil Gubernur berupa Penunjang operasional Gubernur/Wakil Gubernur dianggarkan pada Belanja KDH/WKDH dihitung maksimal sebesar 0,15% dari PAD Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014; d. Insentif pemungutan Pajak daerah dan Retribusi Daerah disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 2010 tentang tatacara pemberian insentif I-7
2) 3) 4) 5)
f.
sebagai kewajiban atas kenaikan pendapatan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014; e. Rencana penyesuaian TPP berdasarkan beban kerja bagi PNS dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Penyesuaian Belanja Hibah; Tambahan Belanja Bantuan Sosial guna peningkatan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat; Tambahan Belanja Bagi Hasil Pajak; Tambahan Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa.
Asumsi Belanja Langsung Perubahan asumsi Belanja Langsung pelaksanaannya diutamakan untuk : 1) Mendorong capaian target sasaran RPJMD Tahun 2008-2013 yang belum tercapai; 2) Upaya percepatan pencapaian target MDG’s Tahun 2015; 3) Upaya untuk pencapaian target sasaran RPJMD Tahun 20132018 Tahun ke II serta kontribusi terhadap pencapaian target sasaran pembangunan dan komitmen nasional; 4) Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang melanda Jawa Tengah awal Tahun 2014 serta upaya penanggulangan, peningkatan kesiap-siagaan dan tanggap darurat bencana; 5) Fokus pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat; 6) Konsisten dengan perencanaan pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018; 7) Melakukan pergeseran anggaran yang telah mendapat persetujuan dari Sekretaris Daerah dan PPKD; 8) Penyesuaian kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan atau terdapat kendala pada anggaran induk baik berupa optimalisasi dana maupun penyesuaian sasaran dan lokasi kegiatan; 9) Mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan; 10) Mengakomodir kegiatan yang dilaksanakan mendahului penetapan Perda Perubahan APBD TA.2014.
4. Perubahan Asumsi Pembiayaan Daerah Pembiayaan merupakan transaksi keuangan daerah yang digunakan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah yang terdiri atas : a. Asumsi penerimaan pembiayaan Kebijakan penerimaan pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 diarahkan untuk penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) yang I-8
merupakan penyesuaian dari Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013. b. Asumsi pengeluaran pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 diarahkan untuk penyertaan modal pada BUMD, utamanya untuk pemenuhan penyertaan setoran modal sebagai pendiri PT. Jamkrida Jawa Tengah dan penyertaan modal kepada PT.SPJT.
1.4. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2014 Prioritas dan fokus sasaran pembangunan perubahan RKPD 2013, meliputi : 1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, dengan fokus pada: a. Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi pangan, layanan pendidikan, kesehatan, air minum, sanitasi, dan kualitas perumahan permukiman (Rumah Layak Huni); b. Peningkatan kualitas dan keterampilan serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha; c. Pembangunan prasarana dan sarana serta pemberdayaan ekonomi masyarakat guna pengembangan usaha dan peningkatan akses sumber daya ekonomi produktif; d. Penguatan kelembagaan dan pendayagunaan sumber daya potensial untuk penanggulangan kemiskinan. e. Peningkatan ketahanan pangan khususnya untuk peningkatan kemandirian dan kerentanan pangan di masyarakat; f. Pengembangan diversifikasi dan pola konsumsi pangan, khususnya untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pengembangan pangan alternatif. 2. Peningkatan daya saing ekonomi daerah, dengan fokus pada: a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan guna pemantapan pencapaian kontribusi surplus beras nasional 10 juta ton dan swasembada gula nasional serta swasembada daging tahun 2014; peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya, ekspor produk perikanan, konsumsi makan ikan; serta penguatan sistem penyuluhan; b. Peningkatan kualitas, kapasitas dan pengelolaan sarana prasarana jaringan irigasi serta peningkatan ketersediaan air baku; c. Penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat dalam rangka pengembangan hasil hutan rakyat; d. Peningkatan daya saing Koperasi, UMKM dan IKM dengan perluasan akses pasar dan permodalan; peningkatan diversifikasi produk dan sarana produksi; penguatan peran I-9
kelembagaan; serta perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; e. Peningkatan investasi dengan pengembangan iklim investasi yang kondusif; promosi potensi dan peluang investasi secara selektif dan terpadu; serta peningkatan infrastruktur pendukung investasi; f. Peningkatan potensi dan daya tarik wisata dengan pengembangan destinasi wisata, promosi, dukungan prasarana dan sarana pariwisata yang memadai. 3. Kualitas sumber daya manusia, dengan fokus pada : a. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dengan tetap memperhatikan aspek ketersediaan, keterjangkauan, kesetaraan serta kepastian dalam penyelenggaraan pendidikan, melalui peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dan kompetensi/kualifikasi tenaga pendidik; optimalisasi Bantuan Operasional Sekolah dan Beasiswa bagi keluarga kurang mampu serta pengembangan provinsi vokasi dan desa vokasi; b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan pemerataan dan peningkatan mutu layanan kesehatan dalam rangka penurunan AKI, AKB, peningkatan gizi masyarakat, pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, peningkatan kualitas prasarana sarana kesehatan dan kompetensi sumber daya kesehatan; c. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan peningkatan dan perluasan cakupan layanan KB serta fasilitasi pelaksanaan transmigrasi untuk pemerataan penduduk; d. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar; serta penanganan korban kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking; e. Peningkatan penanganan PMKS dengan rehabilitasi, pemberdayaan sosial, pemberian jaminan, perlindungan sosial dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS); f. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha dengan pengembangan kewirausahaan, peningkatan profesionalisme tenaga pelatih dan instruktur BLK serta peningkatan kualitas dan relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja; g. Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek serta inovasi di berbagai bidang dengan pemasyarakatan teknologi terapan; h. Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai kekayaan budaya daerah dengan pengembangan kualitas kesenian budaya daerah, permuseuman, kepurbakalaan dan pelestarian benda cagar budaya; I - 10
i. Peningkatan kualitas dan kapasitas kepemudaan dengan pengembangan kelembagaan dan kewirausahaan pemuda serta optimalisasi penyelenggaraan pusat pendidikan dan latihan pelajar dalam rangka peningkatan pembinaan keolahragaan; j. Pengembangan budaya baca masyarakat dengan optimalisasi pendayagunaan perpustakaan keliling, perpustakaan desa dan daerah; serta penyediaan mobil pintar. 4. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, dengan fokus pada : a. Peningkatan sistem pengelolaan penataan ruang wilayah dengan percepatan penyusunan RDTR Kabupaten/Kota, peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang daerah serta kinerja BKPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota; b. Peningkatan penanganan jalan, jembatan, peningkatan sarana dan prasarana keselamatan, pelayanan serta pengembangan transportasi massal; c. Peningkatan penanganan aksesibilitas Pantura-Pansela, perbatasan antar provinsi dan antar Kabupaten/Kota, menuju kawasan pengembangan perekonomian wilayah, Perkotaan Pusat Kegiatan Nasional/Wilayah/Lokal, kawasan pariwisata, wilayah terisolir, dan wilayah rawan bencana; d. Dukungan penanganan dan penyelesaian infrastruktur strategis utamanya pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Bawen-Solo, Solo-Mantingan dan Pantura), pengembangan Bandara A. Yani Semarang, pengembangan Bandara Dewadaru Jepara, pembangunan double track, reaktifasi jalur KA Kedungjati-Tuntang, pembangunan Pelabuhan Tanjung Emas dengan Pelabuhan penyeberangan Kendal, serta pembangunan Waduk Jatibarang, Matenggeng, Kuningan, Pidekso, Gondang dan Logung; e. Pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi, dengan pengembangan dan pembangunan PLTS, PLTMH dan PLTPB; f. Peningkatan Rasio Elektrifikasi melalui Jaringan Listrik Pedesaan. 5. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana, dengan fokus pada : a. Pengendalian alih fungsi hutan dan lahan produktif menjadi lahan budidaya lainnya untuk mendukung perwujudan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan menjamin kelestarian lingkungan hidup; b. Rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi DAS, pesisir dan laut, dengan pengembangan hutan rakyat, penanganan lahan kritis, penanaman mangrove, pembangunan sabuk pantai, transplantasi karang dan terumbu buatan, serta penguatan
I - 11
kapasitas dan kelembagaan masyarakat sekitar hutan dan pesisir; c. Peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan peningkatan sebaran dan proporsi luasan RTH; d. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan teresterial maupun pesisir, dengan pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta peningkatan pengawasan, penegakan hukum lingkungan; e. Peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati berbasis masyarakat dengan penanganan kawasan lindung di luar kawasan hutan dan pengembangan plasma nutfah; f. Peningkatan upaya penanggulangan bencana dalam rangka pengurangan risiko dan pemulihan dampak bencana, dengan perencanaan penanggulangan bencana, peningkatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat serta rehabilitasi – rekonstruksi pasca bencana termasuk peningkatan pengendalian banjir dan pengamanan pantai, dengan perbaikan dan pembangunan prasarana dan sarana pengendalian banjir dan pengamanan pantai. 6. Tata kelola pemerintahan, dengan fokus pada: a. Peningkatan akuntabilitas, transparansi berbasis teknologi informasi, partisipasi masyarakat serta peningkatan kompetensi dan profesionalisme aparatur dalam penyelenggaraan pemerin-tahan; b. Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai kewenangan pemerintah daerah sebagai upaya pencegahan korupsi; c. Peningkatan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil; d. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan SPM; e. Peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD. 7. Demokratisasi dan kondusivitas daerah, dengan fokus pada : a. Peningkatan demokratisasi dan pendidikan politik masyarakat, penegakan hukum dan penghormatan HAM; b. Peningkatan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban dalam mendukung kondusivitas daerah termasuk pelaksanaan Pemilu Tahun 2014; c. Rencana Aksi Terpadu Gangguan Kamtramtibum sebagai upaya pencegahan konflik sosial.
I - 12
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah 2.1.1. Aspek Geografi Secara geografis wilayah Provinsi Jawa Tengah terletak pada 5040’ - 8030’ Lintang Selatan dan 108030’ - 111030’ Bujur Timur. Wilayah Provinsi Jawa Tengah secara administratif berbatasan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan; Provinsi Jawa Barat di sebelah barat; Provinsi Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota, dan terdiri dari 573 Kecamatan yang meliputi 7.809 Desa dan 769 Kelurahan dengan luas wilayah sebesar 3.254.412 Ha atau 25,04% dari luas Pulau Jawa. Topografi wilayah Jawa Tengah memiliki relief yang beraneka ragam, meliputi daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah; dataran rendah yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah; dan pantai yaitu Pantai Utara dan Selatan. Kemiringan lahan di Jawa Tengah bervariasi, meliputi lahan dengan kemiringan 0-2% sebesar 38%; lahan dengan kemiringan 2-15% sebesar 31%; lahan dengan kemiringan 15-40% sebesar 19%; dan lahan dengan kemiringan lebih dari 40% sebesar 12%. Selain itu, keadaan iklim di Jawa Tengah termasuk dalam kategori iklim tropis basah. Menurut Stasiun Klimatologi Klas I Semarang pada tahun 2012, suhu udara di Jawa Tengah berkisar antara 250C - 280C, dan kelembaban udara berada pada kisaran antara 75% - 83%. Curah hujan tertinggi sebesar 4.972 mm (tercatat di Stasiun Meteorologi Bojongsari) dan hari hujan terbanyak 203 hari (tercatat di Stasiun Meteorologi Cilacap). Penggunaan lahan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 meliputi lahan sawah seluas 991.524 Ha (30,47%) dan bukan lahan sawah seluas 2.262.888 Ha (69,53%). Jika dibandingkan dengan tahun 2009, maka kondisi ini menunjukkan adanya penurunan luas lahan sawah yang beralih menjadi bukan lahan sawah sebesar 128 Ha (0,013%). Penggunaan lahan di Provinsi Jawa Tengah selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
II-1
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 No.
Penggunaan Lahan
1 a b c d e f g 2 a b c d e f g h i j
Lahan Sawah Pengairan Teknis Pengairan 1/2 Teknis Pengairan Sederhana Pengairan Desa/Non PU Tadah Hujan Pasang Surut Lebak, Polder, Lainnya Bukan Lahan Sawah Bangunan/ Pekarangan Tegal/Kebun Ladang/Huma Padang Rumput Hutan Rakyat Hutan Negara Perkebunan Negara Rawa Tambak Kolam/Empang Sementara tidak k diusahakan l Lain-lain Jumlah (Ha)
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Luas (Ha) 990.652 382.643 129.630 136.796 57.032 281.919 1.561 1.071 2.263.760 524.465 732.853 13.346 1.231 95.550 568.572 71.868 9.027 34.972 3.719
% 30,44 38,63 13,09 13,81 5,76 28,46 0,16 0,11 69,56 16,12 22,52 0,41 0,04 2,94 17,47 2,21 0,28 1,07 0,11
Luas (Ha) 991.652 383.262 133.769 136.635 52.596 282.521 1.613 1.256 2.262.760 503.923 730.370 13.413 1.184 103.402 578.107 69.345 9.035 39.810 8.259
% 30,47 38,65 13,49 13,78 5,30 28,49 0,16 0,13 69,53 15,48 22,44 0,41 0,04 3,18 17,76 2,13 0,28 1,22 0,25
Luas (Ha) 991.524 386.953 131.687 140.423 57.731 272.364 1.661 705 2.262.888 537.288 723.056 11.664 1.745 103.004 567.449 71.337 9.021 37.574 3.046
% 30,47 39,03 13,28 14,16 5,82 27,47 0,17 0,07 69,53 16,51 22,22 0,36 0,05 3,17 17,44 2,19 0,28 1,15 0,09
1.772
0,05
1.628
0,05
1.429
0,04
206.385 3.254.412
6,34 100,00
204.284 3.254.412
6,28 100,00
196.275 3.254.412
6,03 100,00
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013
Adanya indikasi perubahan fungsi lahan di Provinsi Jawa Tengah, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi kejadian bencana di Jawa Tengah dari tahun ke tahun yang cenderung mengalami peningkatan. Kondisi kebencanaan di Jawa Tengah dilihat dari frekuensi kejadiannya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini : Tabel 2.2 Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2012 No
Jenis Bencana
2008
2009
2010
2011
2012
1
2
3
4
5
6
7
7
54
115
85
160
21
126
141
202
201
2
100
122
104
312
10
-
-
15
17
73
268
305
1
Banjir
2
Tanah Longsor
3
Angin Topan
4
Kekeringan
6 Kebakaran 30 128 Sumber : Sekretariat BPBD Prov. Jateng, 2013
Frekuensi kejadian bencana banjir mempunyai kecenderungan meningkat. Pada tahun 2008 tercatat hanya 7 kejadian, cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2012 tercatat 160 kejadian. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan dalam upaya pelestarian lingkungan, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan II-2
masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungannya. 2.1.2. Aspek Demografi Jumlah penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan sebanyak 33.270.207 jiwa atau 13,52% dari jumlah penduduk Indonesia, terdiri dari laki-laki sebanyak 16.495.705 Jiwa (49,58%) dan perempuan sebanyak 16.774.502 Jiwa (50,42%), sehingga besar rasio jenis kelamin (RJK) adalah sebesar 99,42. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kabupaten Brebes (1.770.480 jiwa), sedangkan paling sedikit berada di Kota Magelang (120.447 jiwa). Kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan sebesar 1.022 Jiwa/Km2, meningkat dibandingkan kondisi tahun 2011 sebesar 1.003 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tahun 2012 tertinggi di Kota Surakarta (11.573 jiwa/km2) dan terendah di Kabupaten Blora (472 jiwa/km2). Selengkapnya jumlah penduduk, rasio jenis kelamin dan kepadatan penduduk pada masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Tengah disajikan dalam Tabel 2.3 dan Tabel 2.4. Tabel 2.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2012 Jumlah Penduduk Tahun 2012*) No.
Kabupaten/Kota
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
1.
Kab. Cilacap
838.472
1.679.864
841.392
101,48
2.
Kab. Banyumas
800.728
802.309
1.603.037
100,93
3.
Kab. Purbalingga
433.425
444.064
877.489
98,71
4.
Kab. Banjarnegara
446.245
444.717
890.962
101,48
5.
Kab. Kebumen
588.284
593.394
1.181.678
100,05
6.
Kab. Purworejo
349.321
359.162
708.483
98,36
7.
Kab. Wonosobo
390.970
380.477
771.447
103,92
8.
Kab. Magelang
611.711
607.660
1.219.371
101,80
9.
Kab. Boyolali
469.242
484.075
953.317
98,03
10.
Kab. Klaten
565.750
587.297
1.153.047
97,42
11.
Kab. Sukoharjo
420.398
428.320
848.718
99,26
12.
Kab. Wonogiri
459.859
486.514
946.373
95,59
13.
Kab. Karanganyar
414.715
424.047
838.762
98,90
14.
Kab. Sragen
428.761
446.522
875.283
97,11
15.
Kab. Grobogan
662.215
676.912
1.339.127
98,93
16.
Kab. Blora
416.823
430.302
847.125
97,96
17.
Kab. Rembang
303.183
305.365
608.548
99,93
18.
Kab. Pati
590.871
629.122
1.219.993
94,98
19.
Kab. Kudus
397.211
409.794
807.005
98,02
20.
Kab. Jepara
570.684
574.232
1.144.916
99,96
21.
Kab. Demak
540.561
550.818
1.091.379
99,25
II-3
Jumlah Penduduk Tahun 2012*) No.
Kabupaten/Kota
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
22.
Kab. Semarang
492.701
968.383
475.682
97,64
23.
Kab. Temanggung
366.155
364.565
730.720
101,57
24.
Kab. Kendal
469.461
456.864
926.325
103,92
25.
Kab. Batang
363.720
364.858
728.578
100,81
26.
Kab. Pekalongan
427.785
433.581
861.366
99,78
27.
Kab. Pemalang
635.899
649.125
1.285.024
99,07
28.
Kab. Tegal
706.171
714.830
1.421.001
99,91
29.
Kab. Brebes
889.428
881.052
1.770.480
102,09
30.
Kota Magelang
59.274
61.173
120.447
97,99
31.
Kota Surakarta
247.728
261.848
509.576
95,68
32.
Kota Salatiga
86.788
90.692
177.480
96,78
33.
Kota Semarang
799.034
830.890
1.629.924
97,25
34.
Kota Pekalongan
145.130
145.217
290.347
101,07
35.
Kota Tegal
121.101 16.495.705
123.531 16.774.502
244.632
99,14
33.270.207
99,42
16.273.976
16.369.636
32.643.612
98,77
Jumlah
2012*) 2011*)
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013 Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010
Tabel 2.4 Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012 2.1.3.
1.
Kab. Cilacap
213.851
1.679.864
Kepadatan Penduduk (per km2) 786
2.
Kab. Banyumas
132.759
1.603.037
1.207
3.
Kab. Purbalingga
77.765
877.489
1.128
4.
Kab. Banjarnegara
106.974
890.962
833
5.
Kab. Kebumen
128.274
1.181.678
921
6.
Kab. Purworejo
103.482
708.483
685
7.
Kab. Wonosobo
98.468
771.447
783
8.
Kab. Magelang
108.573
1.219.371
1.123
9.
Kab. Boyolali
101.507
953.317
939
No.
Kabupaten/Kota
Luas Wilayah (ha)
Jumlah Penduduk (jiwa)
10.
Kab. Klaten
65.556
1.153.047
1.759
11.
Kab. Sukoharjo
46.666
848.718
1.819
12.
Kab. Wonogiri
182.237
946.373
519
13.
Kab. Karanganyar
77.220
838.762
1.086
14.
Kab. Sragen
94.649
875.283
925
15.
Kab. Grobogan
197.585
1.339.127
678
16.
Kab. Blora
179.440
847.125
472
17.
Kab. Rembang
101.410
608.548
600
18.
Kab. Pati
149.120
1.219.993
818
II-4
19.
Kab. Kudus
42.517
807.005
Kepadatan Penduduk (per km2) 1.898
20.
Kab. Jepara
100.416
1.144.916
1.140
21.
Kab. Demak
89.743
1.091.379
1.216
22.
Kab. Semarang
94.686
968.383
1.023
23.
Kab. Temanggung
87.023
730.720
840
24.
Kab. Kendal
100.227
926.325
924
25.
Kab. Batang
78.895
728.578
923
26.
Kab. Pekalongan
83.613
861.366
1.030
27.
Kab. Pemalang
101.190
1.285.024
1.270
28.
Kab. Tegal
87.970
1.421.001
1.615
29.
Kab. Brebes
165.773
1.770.480
1.068
30.
Kota Magelang
1.812
120.447
6.647
31.
Kota Surakarta
4.403
509.576
11.573
32.
Kota Salatiga
5.296
177.480
3.351
33.
Kota Semarang
37.367
1.629.924
4.362
34.
Kota Pekalongan
4.496
290.347
6.458
35.
Kota Tegal
3.449
244.632
7.092
3.254.412
33.270.207
1.022
3.254.412
32.643.612
1.003
No.
Kabupaten/Kota
Jumlah
2012*)
2011*)
Luas Wilayah (ha)
Jumlah Penduduk (jiwa)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010
2.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah 2.2.1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan secara makro ditunjukkan dengan capaian indikator agregat meliputi : a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu angka Usia Harapan Hidup (UHH) yang mengukur peluang hidup, capaian tingkat pendidikan (rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf), serta pengeluaran rill per kapita guna mengukur akses terhadap sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. Perkembangan IPM Provinsi Jawa Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2011 sebesar 72,94, meningkat menjadi 73,36 pada tahun 2012, secara rinci dapat dilihat pada Gambar (2.1).
II-5
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013
Gambar (2.1) Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2011 IPM Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 73,36 di atas ratarata IPM Nasional sebesar 73,29 dan apabila di bandingkan dengan Provinsi se Jawa – Bali berada pada posisi ke 3 (tiga) di bawah Provinsi DKI dan DIY, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Gambar (2.2) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi se Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011 b. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 5,81% (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2012, yaitu sebesar 6,34%. Namun telah mencapai target kisaran 5,86,2% dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,78%. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah mencapai 5,4%. Target pertumbuhan ekonomi Tahun 2014 sebesar 6,3-6,7% Apabila dibandingkan dengan Provinsi lain di wilayah Jawa – Bali, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2013 berada pada II-6
posisi ke 6 (enam), namun lebih baik dari angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,78%. Pertumbuhan ekonomi Nasional dan Provinsi lain di wilayah Jawa – Bali dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2011 – 2012 (%) No 1 2 3 4 5 6 7
Provinsi/Nasional
2012
Jawa Timur Bali DKI Jakarta Jawa Tengah Jawa Barat Banten D.I. Yogyakarta Nasional
7,27 6,65 6,5 6,34 6,21 5,87 5,32 6,23
2013 6,55 6,05 6,11 5,81 6,06 5,86 5,40 5,78
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013
c. Inflasi Perkembangan inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2008 – 2012 sangat fluktuatif, tetapi cenderung menurun. Inflasi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 7,99%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,24%,. Sedangkan sampai dengan bulan April 2014 mencapai sebesar 7,15%. Kenaikan inflasi tahun 2013 disebabkan karena adanya kenaikan BBM dan adanya perayaan Natal dan Tahun Baru yang mendorong kenaikan harga pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa. Tabel 2.6 Inflasi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2012-2013 (%) No 1 2 3 4 5 6 7
Provinsi/Nasional
2012
Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Banten Jawa Timur DKI Jakarta Bali Nasional
3,86 4,24 4,31 4,37 4,50 4,52 4,71 4,34
2013 9,15 7,99 7,32 9,65 7,59 8,00 7,97 4,34
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013 Sampai dengan bulan april 2014
d. Indeks Gini dan Indeks Williamson Indeks Gini merupakan satu ukuran untuk melihat ketimpangan pendapatan masyarakat. Indeks Gini tahun 2009 sebesar 0,283 meningkat menjadi 0,355 pada tahun 2012, angka ini menunjukkan ketimpangan pendapatan masyarakat meningkat. Sementara tingkat kesenjangan pembangunan antar wilayah di Provinsi Jawa Tengah dilihat dengan Indeks Williamson, pada tahun 2009 sebesar 0,7035, menjadi 0,7042 pada tahun 2011. Namun, Indeks Williamson Jawa Tengah masih di atas angka 0,5 yang menunjukkan bahwa kesenjangan pembangunan di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah masih cukup tinggi. II-7
e. Nilai Tukar Petani (NTP) Kemampuan tukar barang-barang produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian ditunjukkan dengan NTP. Pada bulan Juli 2013, NTP Jawa Tengah sebesar 105,62 lebih baik dibandingkan NTP Nasional sebesar 104,58. Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa – Bali, NTP Jawa Tengah bulan Juli tahun 2013 berada di peringkat keempat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut : Tabel 2.7 Nilai Tukar Petani (NTP) se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2010 – 2013 Provinsi / Nasional
No
2010
2011
2012
2013*
1
Jawa Tengah
103,12
106,62
106,37
105,62
2
Jawa Barat
101,46
108,17
111,55
109,25
3
Jawa Timur
98,87
102,62
103,28
103,01
4
Banten
103,71
106,54
117,07
109,33
5
DIY
113,70
116,61
117,59
117,21
6
Bali
104,20
108,00
108,39
103,37
Nasional
102,75
105,75
105,87
104,58
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2013 *) angka bulan juli 2013
f. Penduduk Miskin dan Pengangguran Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2013 cenderung menurun. Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebanyak 4,70 juta jiwa (14,44%) lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebanyak 4,86 juta jiwa (14,98%), namun masih di atas rata – rata angka nasional sebesar 11,47%. Penduduk miskin di Jawa Tengah sebagian besar berada di wilayah perdesaan, yaitu sebesar 60,24%, sementara yang berada di wilayah perkotaan sebesar 39,76%. Walaupun penduduk miskin telah mengalami penurunan, jumlah tersebut masih cukup tinggi sehingga masih perlu upaya lebih keras untuk menurunkannya. Perbandingan jumlah dan persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut : Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013 No
Tahun / Bulan
1 2
Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa)
Persentase (%)
Kota
Desa
Total
Kota
Desa
Total
2008/Maret
2.556,50
3.633,10
6.189,60
16,34
21,96
19,23
2009/Maret
2.420,90
3.304,80
5.725,70
15,41
19,89
17,72
II-8
No
Tahun / Bulan
3
Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa)
Persentase (%)
Kota
Desa
Total
Kota
Desa
Total
2010/Maret
2.258,94
3.110,22
5.369,16
14,33
18,66
16,56
4
2011/Maret
2.092,51
3.014,85
5.107,36
14,12
17,14
15,76
5
2011/Sept
2.175,82
3.080,17
5.255,99
14,67
17,50
16,21
6
2012/Maret
2.001,12
2.976,25
4.977,36
13,49
16,89
15,34
7
2012/Sept 2013/maret
2.916,90 2.821,74
4.863,41 4.732,95
13,11 12,87
16,55 15,99
14,98
8
1.946,51 1.911,21
9
2013/ Sept
1.870,73
2.834,14
4.704,87
12,53
16,05
14,44
14,56
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008-2013
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa – Bali, persentase penduduk miskin Jawa Tengah, dapat dilihat dari Tabel 2.9 berikut : Tabel 2.9 Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2012-2013 No
Provinsi/ Nasional
2012
2013
(ribu jiwa)
(%)
(ribu jiwa)
(%)
1.
DKI Jakarta
366,77
3,70
375,7
3,72
2.
Bali
160,95
3,95
186,53
4,49
3.
Banten
648,25
5,71
682,71
5,89
4.
Jawa Barat
4.421,48
9,89
4.382,65
9,61
5.
Jawa Timur
4.960,54
13,08
4.865,82
12,73
6.
Jawa Tengah
4.863,41
14,98
4.704,87
14,44
7.
D.I. Yogyakarta
562,11
15,88
535,18
15,03
28.594,64
11,66
28.553,93
11,47
Nasional
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013 *) angka bulan September 2013
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah menunjukkan kecenderungan menurun. TPT pada tahun 2013 sebesar 6,01% (1,02 juta jiwa) naik dibandingkan tahun 2012 sebesar 5,63% (962 ribu jiwa). Hal ini utamanya disebabkan oleh penduduk usia sekolah masuk dalam angkatan kerja dan dampak meningkatnya harga BBM serta melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2013 yang berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja pada berbagai sektor. Disisi lain Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Jawa Tengah masih belum optimal, walaupun cenderung semakin meningkat dari tahun 2009 – 2013. Tabel 2.10 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja, TPAK dan TPT Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013 No
Uraian
1
Angkatan Kerja (jiwa)
17.087.649 16.856.330
- Bekerja
15,835.382 15.809.447
- Mencari Pekerjaan
2009
1.252.267
2010
1.046.883
II-9
2011
2012
2013
16.918.797
17.090.000
17.520.000
15.916.135
16.130.000
16.470.000
1.002.662
960.000
1.050.000
No 2 3
Uraian
2009
Tingkat Partisipasi AK (%) Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)
2010
2011
2012
69,27
70,60
70,77
71,43
7,33
6,21
5,93
5,63
2013 70,43 6,01
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 *) angka bulan Pebruari 2013
g. Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 66,80 meningkat dari tahun 2011 sebesar 66,45. Kondisi ini menggambarkan meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan daerah. Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa – Bali, dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut : Tabel 2.11 Indeks IPG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011 – 2012 Tahun 2011
Tahun 2012
Indeks
Indeks
Jawa Tengah
66,45
66,80
2
Jawa Barat
63,25
63,68
3
Jawa Timur
65,61
66,56
4
Banten
63,35
63,93
5
DKI
74,01
74,66
6
DIY
73,07
74,11
7
Bali
68,24
69,02
Nasional
67,80
67,20
No
Provinsi/ Nasional
1
Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2012
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jawa Tengah pada tahun 2012 mencapai 70,66 meningkat dari tahun 2010 sebesar 67,96, tetapi masih lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 69,14. Peningkatan IDG menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan perempuan di Jawa Tengah semakin baik. Dapat dilihat pada Tabel 2.13 berikut : Tabel 2.12 Indeks IDG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011 – 2012 No
Provinsi/ Nasional
Tahun 2011
Tahun 2012
Indeks
Indeks
1
Jawa Tengah
68,99
70,66
2
Jawa Barat
68,08
68,62
3
Jawa Timur
68,62
69,29
4
Banten
66,58
65,53
5
DKI
74,70
74,70
II-10
No
Provinsi/ Nasional
Tahun 2011
Tahun 2012
Indeks
Indeks
6
DIY
77,70
76,14
7
Bali
58,53
58,49
Nasional
68,52
70,07
Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2013
2.2.2. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Berdasarkan Prioritas dan fokus Pembangunan daerah 2014, maka upaya untuk pencapainnya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan Program Prioritas Daerah Tahun 2014 yang bersifat strategis, berdampak luas pada pencapaian sasaran, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat serta lintas sektor dan lintas wilayah. Strategi pembangunan daerah dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional, dijabarkan dalam prioritas dan fokus pembangunan Jawa Tengah Tahun 2014 sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran ; Peningkatan daya saing Ekonomi Daerah; Kualitas Sumberdaya Manusia; Infrstruktur dan pengembangan wilayah; Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan; Tata Kelola pemerintahan; Demokratisasi dan kondusivitas Daerah.
Prioritas 1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran ditunjukkan dengan 22 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 11 indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 3 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 7 indikator capaiannya rendah (<25%), dan 1 indikator belum diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut: 1. Jumlah siswa Sd/MI penerima pendampingan dana BOS; 2. Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG) 3. Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD 4. Peningkatan kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) II-11
5. Penguatan kelembagaan PNPM-MD 6. Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-PKK 7. Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan Secara rinci Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut: Tabel 2.13 Pencapaian Prioritas 1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, dengan fokus pada: a. Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi pangan, akses pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi serta kualitas perumahan permukiman (Rumah Layak Huni); b. Peningkatan kualitas dan keterampilan serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha; c. Pembangunan prasarana dan sarana serta pemberdayaan ekonomi masyarakat guna pengembangan usaha dan peningkatan akses sumber daya ekonomi produktif; d. Penguatan kelembagaan dan pendayagunaan sumber daya potensial untuk penanggulangan kemiskinan. e. Peningkatan ketahanan
Indikator Peningkatan Pemerataan Pendidikan Dasar 1. Jumlah Siswa SD/MI penerima pendampingan dana BOS 2. Jumlah Siswa SMP/MTs penerima pendampingan dana BOS Peningkatan Pemerataan Pendidikan Menengah : Jumlah siswa SMA/MA/SMK penerima BOS Dikmen/ Beasiswa Siswa dari Keluarga Tidak Mampu Peningkatan Kesetaraan dan Kewirausahaan Masyarakat: Pengembangan dan penguatan Desa Vokasi Pembiayaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni
Peningkatan cakupan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD pada tahun 2014
%
SKPD
3.700.000 siswa SD/MI
569.649 dari 3.573.820 SD/MI
13,63%
Dinas Pendidik an
1.600.000 siswa SMP/MTs
218.186 dari 1.627.455 SMP/MTs
107,71
Dinas Pendidikan
15.441 siswa SMA/MA/S MK
351.732 BOS SMA; 16054 siswa krng mampu
Pencairan anggaran dalam proses
103,96
Dinas Pendidikan
35 desa; 200 desa
35 desa; 200 desa
Pencairan anggaran dalam proses
100
Dinas Pendidikan
35 Kabupaten / Kota
35 Kabupaten / Kota
35 Kabupaten / Kota
100
Dinas Kesehatan
4.220 unit
3.590 unit
Rasio Rumah Layak Huni : 76,73
85,07
Dincip kataru
Air bersih perkot 67%;
Air bersih perkot 63,99%;
720 unit berikutnya masih menunggu SK Gubernur Penerima Hibah Menunggu SK Gubernur Penerima Hibah
Air bersih perkot 67%;
112,26
Dincip kataru
II-12
35 desa
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah pangan khususnya untuk peningkatan kemandirian dan kerentanan pangan di masyarakat; f. Pengembangan diversifikasi dan pola konsumsi pangan, khusunya untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pengembangan pangan alternatif.
Indikator
Pengurangan jumlah pengangguran terbuka di Jawa Tengah Jumlah Kabupaten lokasi penerima bantuan PNPM Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggu-langan kemiskinan Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG)
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
perdes 45,5%; Sanitasi 69% 5,6 – 5,5%
perdes 49,13%; Sanitasi 64,50%
29 Kabupaten
Ketera ngan
Target RPJMD pada tahun 2014 perdes 50,50%; Sanitasi 69% 5,31 4,77%
%
SKPD
107,98 93,48 NA
Dinna kertrans duk;
29 Kabupaten
100
Baper masdes
35 Kabupaten /Kota
35 Kabupaten /Kota
100
Baper masdes
30 lokasi, 72 orang, 1000 eksemplar majalah, 50 orang pengelola pokyantekd es 35 Kelompok, 29 unit, 29 unit, 58 orang, 70 orang, 58 orang
0
0
Baper masdes
0
Baper masdes
Peningkatan kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
34 unit
0
0
Baper masdes
Penguatan kelembagaan PNPM-MD
290 orang
0
0
Baper masdes
Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2KPKK
70 kelompok, 140 org
0
0
Baper masdes
Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan
2.500 anak, 70 orang, 350 orang. 300 orang
Baru akan dilaksana kan setelah memasuki tahun ajaran baru (bulan Agustus
0
BKP
Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD
0
II-13
SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan (Data di BKP : 1.500 anak)
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Indikator
Jumlah Desa Mandiri pangan
Meningkatnya kualitas konsumsi pangan masyarakat menuju skor PPH 100 : a. Tercapaianya Skor PPH
b. Mempertahan kan angka ketersediaan energi dan protein sesuai standar WNPG VIII Tahun 2004
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD pada tahun 2014
2014) - Fasilitasi alat pengolah pangan sudah selesai dilaksana kan (20 desa baru) - Fasilitasi berupa ternak domba/ kambing masih dalam proses pengadaan (proses pemerik saan)
20 Desa baru
90,75
Angka keterse diaan energi 2200 kkal/kap/ hari
dan angka ketersedia an protein 57 g/ kap/hari
Saat ini masih dalam tahap survey, sehingga belum didapatka n hasil skor PPH Berdasark an data NBM 2013 : angka ketersedia an energi 4057 kkal/kap/ hari
dan angka ketersedia an protein 93,36 g/ kap/hari
II-14
Survey di Kab/Kota diperkirak an akan selesai bulan Juni 2014
Untuk analisa NBM 2014 menunggu angka ATAP 2014 dan penganalis aan NBM akan dilaksanak an bulan Agustus s/d September 2014
90,75
%
SKPD
100
BKP
50
BKP;
184,41
BKP;
163,79
Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah ditunjukkan dengan 60 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 3 indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 25 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 24 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut: 1. Produksi Kacang hijau 2. Produksi Ubi kayu 3. Produksi Daging 4. Produksi Susu 5. Produksi Gula 6. Produksi Kentang 7. Produksi Mangga 8. Produksi Salak 9. Produksi Kelapa 10. Produksi Kopi 11. Produksi Kakao 12. Produksi Jambu Mete 13. Produksi Cengkeh 14. Produksi Teh 15. Produksi Tebu 16. Produksi Nilam 17. Produksi Tembakau 18. Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes 19. Produksi perikanan Tangkap 20. Produksi perikanan Budidaya 21. Volume ekspor produk perikanan 22. Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi 23. Peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku 24. Realisasi Investasi di Jawa Tengah Secara rinci Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
II-15
Tabel 2.14 Pencapaian Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 2. Daya saing ekonomi daerah, dengan fokus pada: a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perke-bunan dan peternakan guna pemantapan pencapaian kontribusi surplus beras nasional 10 juta ton dan swasembada gula nasional serta swasembada daging tahun 2014; peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya, ekspor produk perikanan, konsumsi makan ikan; serta penguatan sistem penyuluhan; b. Peningkatan kualitas, kapasitas dan pengelolaan sarana prasara-na jaringan irigasi serta peningkatan ketersediaan air baku; c. Penguatan kapasitas dan kelem-bagaan masyarakat dalam rangka
Indikator Meningkatnya produksi dan kualitas pangan hasil pertanian: 1. Tanaman pangan a. Padi b. Jagung c. Kedelai d. Kacang tanah e. Kacang hijau f. Ubi kayu g. Ubi jalar 2. Produksi hasilhasil peternakan a. Daging b. Susu c. Telur 3. Produksi hasil perkebunan a. Gula
Tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi: a. Tersedianya cadangan pangan Pemerintah Provinsi
b. Terbentuknya sistem distribusi pangan yang efisien
Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian 1. Produksi tanaman hortikultura a. Bawang Merah b. Kentang
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD Dinper tan TPH;
10.275.849 3.025.216 139.621 141.946 97.881 3.356.540 171.158
3.437.529 1.247.692 49.799 52.279 3.276 335.114 61.840
33,45 41,24 35,67 36,83 3,35 9,98 36,13 Disna keswan
274.428.498 kg 111.077.865 liter 278.757.849 kg
369.000 ton
50.833.261 kg 26.793.993 liter 95.300.524 kg
0
250 ton GKG
Gabah 113,5 ton GKG dan 1,4 ton beras (per 30 April 2014)
58 Gapoktan LDPM
Fasilitasi gabah telah dilaksana kan di 29 gapoktan LDPM (±1,86 ton/gapok tan LDPM)
ASEM ASEM ASEM
274.428.498 kg 98.990.250 liter 278.757.849 kg
18,52 24,12 34,19
Belum ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014
0
Dinbun
Pengadaan gabah masih berlangs ung dan diperkira kan akan selesai akhir Mei 2014 Proses penyalur an gabah masih berlangs ung dan diperkira kan akan selesai akhir bulan Mei 2014
45,6
BKP
50
BKP
Dinper tan TPH;
428.042
108.103,2
II-16
428.042
25,26 18,46
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah pengembangan hasil hutan rakyat; d. Peningkatan daya saing Koperasi, UMKM dan IKM dengan perluasan akses pasar dan permodalan; peningkatan diversifikasi produk dan sarana produksi; penguatan peran kelembagaan; serta perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; e. Peningkatan investasi dengan pengembangan iklim investasi yang kondusif; promosi potensi dan peluang investasi secara selektif dan terpadu; serta peningkatan infrastruktur pendukung investasi; f. Peningkatan potensi dan daya tarik wisata dengan pengembangan destinasi wisata, promosi, dukungan prasarana dan sarana pariwisata yang memadai.
Indikator
c. Cabe besar d. Durian e. Mangga f. Salak 2. Produksi tanaman perkebunan a. Kelapa b. Kopi
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD pada tahun 2014
288.826 122.488 79.952 426.590
53.321,9 45.900,8 73.327,9 57.428,0
288.826 122.488 79.952 426.590
449.627
106.806,3
449.627
% Capaian
37,47 91,71 3,46 23,75 Dinbun
183.500 ton 24.500 ton
45.000 ton 0
c. Karet d. Kakao e. Jambu Mete
1.600 ton 1.900 ton 10.000 ton
410 ton 425 ton 0
f. Cengkeh
7.500 ton
g. Teh h. Tebu
6.500 ton 5.525.000 ton
i. Nilam
12.500 ton
0
j. Tembakau
35.000 ton
0
0
1.315 ton 0
Masa panen masih pertenga han tahun
Belum memasu ki masa panen Masa panen masih pertenga han tahun Belum ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014 Belum memasu ki masa panen Belum memasu ki masa panen
184.354 16.881
24,52 0
1.612 2.040 -
25,63 22,37 0
-
0
5.125.500
20,23 0
-
0
-
0
3. Populasi ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kambing dan Domba Meningkatnya Fungsi Kelembagaan Petani : a. Berkembang- nya kelembagaan lumbung pangan masyarakat
b.
Peningkatan kelembagaan Unit Pengelolaan
SKPD
Disna keswan 2.096.461 ekor 155.294 ekor 6.574.298 ekor
1.500.077 ekor 103.794 ekor 6.380.462 ekor
ASEM
71,55
ASEM
66,84
ASEM
97,05
40 lumbung Penyaluran Proses pangan gabah di penyalur Masyarakat 10 an gabah kelompok masih lumbung berlangpangan sung masyarakat - Pelatihan 30 30 - 20 klp kelompok Operator kelompok - 5 paket - Aplikasi terlaksa
II-17
25
66,7
BKP
Set. Bakor luh
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Jasa Alsintan (UPJA) c.
Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes Meningkatnya produksi perikanan : 1. Produksi perikanan a. Tangkap
b. Budidaya
2.
Nilai pendapatan nelayan : a. Perikanan tangkap
b.
Pembudidaya ikan
na 4 pkt (56 klp) 20 unit BP dan 100 unit Posluhdes
293.296 ton
Ketera ngan
4 Unit BP dan 20 Unit Posluhdes
20 BP dan 50 Posluhdes
a. Data produk si tangka p baru masuk 3 Kabupaten yaitu: Rembang, Batan, dan Kebumen
Rp.12.730. 530/kapita /tahun
-
Pendapat an hanya dapat dihitung pada akhir tahun
Rp.3.976.2 60/kapita/ tahun
-
3.
Volume ekspor produk perikanan
25.609,51 ton
4.523,14 ton*
4.
Konsumsi makan ikan
19,73 kg/kapita/
II-18
-
% Capaian
SKPD
UPJA
a. Produksi Perikanan Tangkap - Perairan Laut = 46.129 ,49 ton* - Perairan Umum Darat= 4.661, 80 ton* Produksi Perikanan Budidaya 7.349,69 ton
294.711 ton
Target RPJMD pada tahun 2014
20
Set. Bakor luh
17,32
Dinlut kan
296.663,00 ton 288.084,05 ton
Data Produksi budidaya sampai dengan maret baru masuk 6 Kabupaten (Grobogan, sragen, Blora, Pati, Temanggung, Kota Pekalongan)
17,23
16.339.722 ,52/kapita
NA
/ tahun
Dinlut kan
NA
Data masih 25.093,46 dalam angka sementara Konsums 18,69 kg i Ikan /kapita
17,66
Dinlut kan
NA
Dinlut kan
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
tahun
Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi Peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku Produksi hasil hutan kayu Fasilitasi pengendalian dan pengawasan hasil hutan Penertiban industri pengolahan hasil hutan Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi Persentase Koperasi Sehat terhadap KSP
2 % (72% menjadi 74%) 4% (50% mejadi 54%) 3.500.000 m3 10 Kab/Kota
Ketera ngan hanya dapat dihitung pada akhir tahun
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
/tahun
0 % (72% menjadi 72%) 0% (50% mejadi 50%)
10 unit industri
0
Dinas PSDA
0
Dinas PSDA
NA
Dinhut
NA
Dinhut
NA
Dinhut
91,6
Dinkop & UMKM Dinkop & UMKM Dinkop & UMKM Dinkop & UMKM Dinkop & UMKM Dinkop & UMKM Dinkop & UMKM Dinper indag
32,75%
30,00%
32,75%
22%
28,95%
22%
Jumlah Produk OVOP
7 Prov
3 Prov
7 Prov
42,9
Persentase Koperasi Provinsi Berkualitas
12.950
12.690
12.950
98,0
Persentase UMKM yg telah mengakses kredit Jangkauan pemasaran produk KUMKM Jumlah SDM KUMKM yg terlatih
80,71%
80,69%
80,71%
100,0
15,70%
15,29%
15,70%
97,4
105
70
105
66,7
Menjaga kestabilan harga 18 Kepokmas dan 7 komoditas strategis
Rata-rata koefisien tidak lebih dari 5%
18 komoditi rata-rata naik sebesar 2,01%
Persentase meningkatnya nilai ekspor non migas Jumlah IKM yang dikembangkan Realisasi Investasi di Jawa Tengah
6% – 7% 2.732 IKM
US$ 844.61 11,29% *) 1.733 IKM
119,5 Trilyun rupiah Wisman : 3%/th dan Wisnus : 5%/th
9.594,99 Milyar rupiah Wisman : 59.526 Wisnus : 3.565.965
3,228 Trilyun rupiah 27.827.107 wisnus 387.511 wisman
Wisman : 2,3 hari & Wisnus : 2,1 hari
Wisman : 2,1hari & Wisnus : 1,48 hari
Wisman : 2,37 hari & wisnus 2,75
Peningkatan jumlah kunjungan Wisman & Wisnus
Rata rata lama inap Wisman & Wisnus
II-19
SKPD
Data hasil monev di Ibukota Prov. Jateng, 5 Pasar Data Jan-Peb 2014
131,6
91,6
131,6
Dinper indag
42,9
Dinper indag BPMD
0,80 NA
Dinbud par
91,30
Dinbud par
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Indikator Pengeluaran wisman dan wisnus
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
-
Dihitung tahunan
Pengeluara n wisman : 200 US$/kunju ngan &Wisnus : Rp.800.000 / kunjungan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
Pengeluaran wisman 392,11 US$/kunjungan Rp 583.480 /kunjungan
NA
SKPD Dinbud par
Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia Pencapaian prioritas Kualitas sumber daya manusia ditunjukkan dengan 89 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 33 indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 11 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 25 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 20 indikator belum diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut: 1. Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP 2. Rekomendasi kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya; 3. Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah; 4. Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi; 5. Jumlah Riset Unggulan Daerah (RUD) 6. Jumlah Kajian Strategis (rekomendasi). 7. Jumlah Penelitian Mandiri. 8. Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK (Kegiatan). 9. Kreativitas Inovasi masyarakat – krenova (Kegiatan) 10. Incubator Teknologi (Kegiatan) 11. Jumlah pengembangan Klaster Inovatif (unit/paket). 12. Jumlah Pengembangan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/Kota) 13. Jumlah seniman yang dibina 14. Jumlah BCB yang dilakukan pelestarian 15. Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor 16. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi 17. Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam pengembangan pemuda II-20
18. Jumlah pemuda kader kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan kewirausahaan 19. Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan modal/peralatan usaha 20. Jumlah peserta kompetisi olahraga 21. Jumlah bibit atlet olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi, regional maupun nasional 22. Jumlah pojok baca di Kantor SKPD Provinsi (Kantor) 23. Jumlah pojok baca di Kantor Pemda Kabupaten / Kota (Kantor) 24. Jumlah perpustakaan desa yang akan difasilitasi (bantuan buku, rak buku) 25. Jumlah pengadaan mobil pintar Secara rinci Pencapaian prioritas Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut: Tabel 2.15 Pencapaian Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 3. Kualitas sumber daya manusia, dengan fokus pada : a. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan yang tetap memperhatikan aspek ketersediaan, keterjangkauan, kesetaraan serta kepastian dalam penyelenggaraan pendidikan, melalui peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dan kompetensi /kualifikasi
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
72,00%
NA
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Peningkatan Kualitas dan Layanan PAUD : APK PAUD Layanan Pendidikan Dasar :
71,50%
-
1. APM SD/MI
99,42 %
99,42
NA
100,50 %
100,54
NA
Ujian dilaksana kan bulan April -Mei 2014 Ujian dilaksana kan bulan April -Mei 2014 Ujian dilaksana kan bulan April -Mei 2014
99,96
NA
99,17
NA
7,09
NA
Ujian dilaksana kan bulan April -Mei 2014
6,86
NA
Indikator
2. APK SMP/MTs
SKPD Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
3. Angka Kelulusan SD/MI
99,95 %
-
4. Angka Kelulusan SMP/MTs
99,5 %
-
5. Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
7,49
-
6,8
-
6. Nilai Rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs
Keterangan
II-21
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah tenaga pendidik; optimalisasi Bantuan Operasinal Siswa dan beasiswa bagi keluarga kurang mampu serta pengembangan provinsi vokasi dan desa vokasi;
Indikator 7.
Ruang Kelas SD dan SMP sesuai standar nasional pendidikan
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan
95% (SD); 97% (SMP)
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
64,5
NA
Peningkatan Kualitas dan Layanan Pendidikan Menengah : 1. APK SMA/SMK/MA 2. Rasio Siswa SMK: SMA
Dinas Pendidikan 70,53 %
72
NA
70 % : 30 %
3. Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA/SMK/MA
7,75
4. Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar nasional pendidikan
80 %
NA -
Ujian dilaksana kan bulan April -Mei 2014
NA 7,73
NA 81
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik : -
b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan pemerataan dan peningkatan mutu layanan kesehatan dalam rangka penurunan AKI, AKB, peningkatan gizi masyarakat, pencega-han, pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, peningkatan kualitas prasarana sarana kesehatan dan kompetensi sumber daya kesehatan;
Pendidik berkualifikasi S1/D4 (fasilitasi studi lanjut S1/D4)
Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Prevalensi Gizi Buruk Penemuan kasus baru TB BTA positif (Case Detection Rate) Penemuan Kasus baru HIV/AIDS Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence) Angka kesakitan DBD
SKPD
Dinas Pendidikan 4.200 guru
5.142 Dik Formal; 2.000 PAUD
118/100.000 KH 12,50/1.000 KH
156 kasus
118
NA
Dinkes
846 kasus
12,50
NA
Dinkes
0,05%
340 kasus
0,05
NA
Dinkes
116
9.881 kasus
116
NA
Dinkes
1.584 kasus
254/186
NA
Dinkes
0,07
0,008
0,07
100
Dinkes
< 20/100.000 penduduk
5,94
<20/100.000 penduduk
100
Dinkes
II-22
170,05
Pencairan anggaran dalam proses
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah c. Peningkatan penanganan PMKS dengan rehabilitasi, pemberdayaan sosial, pemberian jaminan, perlindungan sosial dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);
Indikator
Target RKPD 2014
Keluarga Rawan Sosial Eko-nomi (KRSE) & Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) men-dapatkan bantuan Modal UEP.
3.500 orang
Keluarga Komunitas Terpencil mendapat bimsos dan bantuan UEP
200 orang
Masyarakat Desa di Kabupaten Tertinggal mendapatkan pelatihan penanganan PMKS berbasis partisipatif Terbantu dan tertanganinya Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya Tertangani dan terehabilitasinya penyandang cacat. Tertangani dan terehabilitasinya Anak Nakal dan Anak Jalanan Tertangani dan terlindunginya Lanjut Usia Terlantar Potensial dan Non Potensial serta dukungan pada operasionalisasi Komda Lansia Provinsi Jawa Tengah Tertangani dan terehabilta-sinya Pekerja Migran Berma-salah Sosial (PMBS) dan Korban Tindak Kekerasan (KTKPM) melalui Pemberian Bantuan Sosial
80 orang
Realisasi Capaian Seleksi Motivaasi dan Pemantap an PKKKRSE 2.400 KK . Seleksi WRSE 1.100 Orang Motivaasi dan Pemantapan WRSE 850 Orang 200 Orang
300 orang
266 Orang
1.700 orang
460 orang
Keterangan
Seleksi Motivaasi dan Pemantapan KAT 200 Orang.
Seleksi Veteran dan Keluarganya
500 anak
500 orang dan 1 Komda Lansia
300 Orang
300 orang
Seleksi KTKPM 300 Orang Bimbingan Pemantapan 180 Orang
II-23
Bantuan Kepada LU Non Potensial Tahap 1
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
100
Dinsos
200 orang
100
Dinsos
80 Orang
NA
Dinsos
300 orang
88,67
Dinsos
27,06
Dinsos
A N 200 Orang A Ja 300 Orang 500 Orang
NA
Dinsos
60
Dinsos
300 Orang
100
Dinsos
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Indikator Tertangani dan terlayaninya penyandang Tuna Sosial : BWBLP, eks PSK, ODHA, PGOT, Eks Korban Narkoba/NAPZA
Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP
Target RKPD 2014 900 orang
1.300 orang
Realisasi Capaian - Eks PGOT Seleksi 500 Org Bimb. 175 Org - WBLP Seleksi 100 Org Bimb. 100 Org - Eks PSK Seleksi 100 Org Bimb. 40 Org - ODHA Seleksi 50 Org Bimb. 20 Org - Eks Korban Narkoba /Napza Seleksi 150 Org Bimbing an 140 Org 75 Org 500 Org
II-24
Keterangan
- Penjaringan dan Pendampi ngan PGOT Seleksi 300 Org Bimb. 150 org. - 75 Org Pemb. Karakter di Rindam IV Dip. '- 500 Org Hasil Penjaring an TRC
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
- Eks PGOT 500 Org - BWBLP 100 Org '- Eks PSK 100 Org - ODHA 50 Org - Eks Napza 150 Org
55,5
Dinsos
1.300 orang
19,16
Dinsos
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
d. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar; serta penanganan korban kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking;
Indikator
Target RKPD 2014
Terlaksananya pemberdayaan dan penguatan kapasitas lembaga kesos (LKS dan PSKS) dalam penanganan PMKS antara lain : Lembaga JKS-GR, Karang Taruna, Dunia Usaha, PSM, Orsos, TKSK, LK3 serta Penyuluh Sosial Masyarakat
5 klp JKSGR, 70 KT (700 orang), 400 DU, 100 orang PSM, 70 Orsos, 573 TKSK, 35 LK3, dan 75 orang Penyuluh Sosial
Jumlah kebijakan peningkatan kualitas perlindungan perempuan yang diterbitkan. Jumlah SKPD yang telah menerapkan penganggaran responsif anak. Prosentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPRG Jumlah SKPD Provinsi yang melaksanakan PUG Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan sistem perlindungan anak
1 Kabupaten
Realisasi Capaian
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
5 Klp JKSGR 70 KT (700) Org 400 DU 100 Org PSM 70 ORSOS 573 TKSK 35 LK3 200 Org Penyuluh Sosial Masy.
80
Dinsos
2 dokumen
- Motivasi Sosial dan Pemb.Kl p4 Klp.JKS GR - Seleksi 70 KT Bimb. Tap. 20 KT (40 org) - Seleksi PSM 15 Paguyub an - Seleksi ORSOS 70 orsos - Taliasih 573 TKSK Triwulan I - Pembinaan LK3 19 Lokasi 2 dokumen
Tak ada dalam DPA
100
BP3AKB
2 SKPD
2 SKPD
Direncanakan Bulan Mei
100
BP3AKB
11,4% (4 Kabupaten)
11,4 % ( 4 5,71% ( 2 Kabupaten) Kab) Sukoharjo, Purworejo 4 SKPD 2 SKPD ( Biro Bangda, Badan Diklat) 1 1 Kab Kabupaten (Banyumas)
Sesuai dengan DPA
100
BP3AKB
Sesuai dengan DPA
100
BP3AKB
Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap anak semula RKO Septemb menjadi Maret
100
BP3AKB
4 SKPD
II-25
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan
Jumlah SKPD yang menerapkan sistem perlindungan anak
1 SKPD
1 SKPD
1 SKPD (BP3AKB)
Prosentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan GSIB
17% (6 Kabupaten)
17% (6 Kabupaten)
14,3 % (5 Kab)
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPEP. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pemberdayaan politik perempuan di Kabupaten dengan IDG rendah Prosentase korban yang mendapatkan pelayanan : a. Layanan rujukan PPT Provinsi
9 Kabupaten
9 kabupaten
2 Kabupaten
2 Kabupaten
100%,
100%
100%
b. Layanan pengaduan oleh tenaga terlatih c. Layanan bantuan hukum oleh tenaga terlatih Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan perlindungan perempuan kelompok rentan a. IRT dengan HIV/AIDS
61,70%
61,70%
20,05%
20,05%
2 Kabupaten
2 Kabupaten
b. Pokja Bina Keluarga TKI
2 Kabupaten
2 Kabupaten
c. Lansia perempuan
1 Kabupaten
1 Kabupaten
Jumlah Kabupaten yang menuju KLA
5 Kabupaten
5 Kabupaten
Indikator
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
100
BP3AKB
100
BP3AKB
9 Kabupaten
100
BP3AKB
17 Kabupaten
100
BP3AKB
Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap anak semula RKO Septem menjadi Maret Kab Banjarnega ra, Kab.Pemala ng, Kab Banyumas, Kab. Tegal dan Brebes,
BP3AKB
100
BP3AKB
51%
100
BP3AKB
51%
100
BP3AKB
56 korban yang dirujuk
BP3AKB
II-26
Direncanak an bulan April Direncanak an Bulan Juli dan Agustus Direncanak an Bulan Juni Direncanak an bulan Mei
100
BP3AKB
100
BP3AKB
100
BP3AKB
100
BP3AKB
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Realisasi Capaian
Keterangan
150 orang
150 orang
100%
100%
35 Kab/Kota
35 Kab/Kota
80 orang
80 orang
Direncanak an Bulan Juni
100
2 Kabupaten
2 Kabupaten
Direncanak an pada bulan Oktober
100
Meningkatnya kepesertaan dan Kemandirian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
1,1% dari target keseluruhan (35.000 Akseptor)
1,1% dari target keseluruh an (35.000 Akseptor)
6.621 akseptor terdiri dari 71 MOP; 727 MOW; 1359 IUD; 4464 implant)
Meningkatnya kompetensi tenaga kerja di Jawa Tengah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
75-80% terserap pasar kerja atau berwirausa ha mandiri
Penduduk yang bekerja 16,75 Juta
Berdasar kan keadaan ketenagak erjaan Jawa Tengah Februari 2014. (Berita Statistik Provinsi Jawa Tengah )
Indikator Meningkatnya pemahaman 100% bagi Pengambil kebijakan di kab/kota terpilih dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum melalui pendekatan restorative justice Tertanganinya 100% Layanan penanganan ABH oleh petugas TESA 129 bagi masyarakat. Meningkatnya pemahaman bagi anggota Gugus Tugas KLA Kab./Kota dalam Implementasi RAD KLA Jumlah anak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Jumlah Kabupaten yang melaksanakan PUG dalam PNPM
e. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan peningkatan dan perluasan cakupan layanan KB serta fasilitasi pelaksanaan transmigrasi untuk pemerataan penduduk; f. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha dengan pengembangan kewirausahaan, peningkatan
Target RPJMD pada tahun 2014
Target RKPD 2014
II-27
% Capaian
SKPD
150 orang
100
BP3AKB
15 kali layanan pendampingan penanganan ABH 35 Kab/Kota
100
BP3AKB
100
BP3AKB
TPAK : 72,27 %
BP3AKB
BP3AKB
100
BP3AKB
NA
Dinaker trans duk
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah profesionalisme tenaga pelatih dan instruktur BLK serta peningkatan kualitas dan relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja;
g. Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek serta inovasi di berbagai bidang dengan pemasyarakata n teknologi terapan.
Indikator Tertanganinya kasus-kasus ketenagakerjaan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan TKI
Peningkatan Pengembangan dan Penerapan IPTEK 1.Rekomendasi kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya; 2.Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah; 3.Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi; 4.Rekomendasi kebijakan dari hasil riset unggulan dan kajian strategis: a. Jumlah Riset Unggulan Daerah (RUD) b. Jumlah Kajian Strategis (rekomendasi). c. Jumlah Penelitian Mandiri.
Target RKPD 2014 100% kasus tertangani
Realisasi Capaian
Keterangan
100 % - Penyelekasus saian tertangani Kasus melalui Bipartit,M ediasi dan PHI : 52 kasus, -Data kasus TKI = 263 orang terdiri 11 orang, Deportasi Malaysia 252 orang. Penangan an kasus kecelakaa n kerja : 12 kasus
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI) = 3.500 kasus
100
SKPD Dinaker trans duk
3 Rekomendasi
0
3
0
Balit bang
3 Rekomendasi
0
3
0
Balit bang
3 Rekomendasi
0
3
0
Balit bang
10 RUD
0
10
0
Balit bang
12 Rekomenda si
5
12
0
Balit bang
6 Penelitian
0
6
0
Balit bang
4 Jenis
0
4
0
Balit bang
1. Kegiatan pengembangan dan penerapan IPTEK: a. Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK (Kegiatan).
II-28
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Indikator b. Jumlah Business Technology Center (Keg) c. Kreativitas Inovasi masyarakat – krenova (Kegiatan) d. Incubator Teknologi (Kegiatan)
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
1
4
25
Balit bang
10 org/kelomp ok
0
10
0
Balit bang
2 klaster
0
2
0
Balit bang
1 paket
1
1
100
Balit bang
6 lokasi
1
6
16,6
Balit bang
5 lokasi
2
9
40
Balit bang
3 lokasi
0
3
0
Balit bang
745 orang
230 orang
30,87
Dinbud par
4.725 seniman
350 Seniman
7,41
Dinbud par
8 museum
3 museum
37,50
Dinbud par
5 BCB
0 museum
0
Dinbud par
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
4 unit BTC
Keterangan
SKPD
2. Kegiatan
a.Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai kekayaan budaya daerah dengan pengembangan kualitas kesenian budaya daerah dan pelestarian benda cagar budaya;
a. Peningkatan kualitas dan kapasitas
pengembangan SIDa: a. Jumlah peningkatan kapasitas kelembagaan Kab/Kota (Paket). b. Jumlah pengembangan Klaster Inovatif (unit/paket). c. Jumlah Pengembangan Desa Inovatif (Desa/Kelurahan). d. Jumlah Pengembangan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/ Kota) Pelestarian dan Pengem-bangan seni budaya daerah : 1. Jumlah orang yang dilakukan pembinaan nilai budaya 2. Jumlah seniman yang dibina Pengembangan Cagar Budaya : 1. Jumlah museum yang dioptimalkan 2. Jumlah BCB yang dilakukan pelestarian Peningkatan Partisipasi dan Pemberdayaan Pemuda
II-29
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah kepemudaan dengan pengembangan kelembagaan dan kewirausahaan pemuda serta optimalisasi penyelenggaraan pusat pendidikan dan latihan pelajar dalam rangka peningkatan pembinaan keolahragaan;
Indikator 1. Jumlah pemuda kader yang mendapat fasilitasi penanaman wawasan kebangsaan dan bela negara 2. Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor 3. Jumlah sarjana penggerak pembangunan pendesaan 4. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi 5. Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam pengembangan pemuda
Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Hidup Pemuda 1. Jumlah pemuda kader kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan kewirausahaan 2. Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan modal/peralatan usaha Peningkatan Pembibitan, Budaya dan prestasi Olahraga 1. Jumlah atlet yang dibina melalui PPLPD
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
3.500 orang
1.014 orang
28,97
Din pora
175 orang
0
0
Din pora
40 orang
40 orang
100
Din pora
570 orang
100 orang
17,54
Din pora
55 OK
0
57 OK
0
Din pora
560 orang
0
560 orang
0
Din pora
80 kelompok
0
80 kelompok
0
Din pora
142 atlet
142 orang
II-30
40 orang
142 atlet
100
Din pora
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
a. Pengembangan budaya baca masyarakat dengan optimalisasi pendayagunaan perpustakaan keliling, perpustakaan desa dan daerah, serta penyediaan mobil pintar;
Indikator 2. Jumlah peserta kompetisi olahraga 3. Jumlah bibit atlet olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi, regional maupun nasional 4. Jumlah cabang olahraga unggulan daerah beserta atlet pelajar potensial yang dibina Peningkatan Budaya Baca : 1. Jumlah pojok baca di Kantor SKPD Provinsi (Kantor)
2. Jumlah pojok
Target RPJMD pada tahun 2014
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
12.500 orang
1.100 orang
8,8
Din pora
500 atlet (200 regional dan 300 provinsi)
0
0
Din pora
8 Cabor, 280 orang
8 cabor, 280 orang
100
Din pora
59 SKPD
0
0
Badan Arpus
35 Kantor
0
0
Badan Arpus
5 unit
25%
25%
Badan Arpus
70 desa
5,57%
proses lelang
5,57%
Badan Arpus
3 unit
5%
proses lelang
5%
Badan Arpus
Keterangan
8 cabor
% Capaian
baca di Kantor Pemda Kabupaten / Kota (Kantor)
3. Jumlah pojok baca di tempat fasilitas umum Peningkatan Layanan Perpustakaan : 1. Jumlah perpustakaan desa yang akan difasilitasi (bantuan buku, rak buku) 2. Jumlah pengadaan mobil pintar
proses verifikasi buku
SKPD
Prioritas 4. Infrastruktur dan pengembangan wilayah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Pencapaian prioritas Infrastruktur dan pengembangan wilayah ditunjukkan dengan 17 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 1 indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 6 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 10 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%). Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut: II-31
1. Meningkatnya keselamatan angkutan darat dan kereta api 2. Meningkatnya pelayanan angkutan masal (BRT) 3. Terlaksananya fasilitasi reaktivasi jalur KA. Lintas Kedungjati-Tuntang 4. Terfasilitasinya pembangunan fasilitas terminal Kendal. 5. Terlayaninya pelayanan penyeberangan Semarang-Jepara-Karimunjawa. 6. Terbebaskannya sebagian tanah di Bandara Dewadaru 7. Pembangunan PLTS SHS 8. Pembangunan PLTS PJU 9. Pembangunan PLTMH 10. Pengembangan Potensi Gas Rawa Secara rinci Pencapaian prioritas Infrastruktur dan pengembangan wilayah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut: Tabel 2.16 Pencapaian Prioritas 4. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 3. Infrastruktur dan pengembangan wilayah, dengan fokus pada : a. Peningkatan sistem pengelolaan penataan ruang wilayah dengan percepatan penyusunan RDTR Kabupaten/Kot a, peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang daerah serta kinerja BKPRD Provinsi dan Kabupaten/Kot a; b. Peningkatan penanganan jalan, jembatan, peningkatan sarana dan prasarana keselamatan, pelayanan serta pengembangan transportasi massal; c. Peningkatan
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan 1 Perda tidak masuk dalam Prolegda sehingga tidak dapat proses lebih lanjut; -1 Matek dalam proses pengadaan jasa konsultansi
Jumlah Rencana Rinci Tata Ruang
2 Perda dan 3 Matek
1 Perda dalam pembahasan; 2 Matek dalam proses penyusunan
Jumlah pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
1 Pedoman dan 2 Pergub
1 Pedoman dalam proses penyusunan; 2 Pergub dalam pembahasan
Kondisi Jalan Baik
86,88 %
86,76 %
Kondisi Jembatan Baik
79,72 %
79,18 %
Panjang ruas jalan sesuai kriteria kecepatan (jalan min 6 m)
68,90 %
50,80 %
II-32
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
Persentase Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang memiliki Rencana Tata Ruang : 3,3
60
Dinas Cipka taru;
Persenta-se Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Rencana Tata Ruang: 63
50
Dinas Cipkat aru /Biro Tapem
Realisasi capaian per Triwulan I
99,86
Dinas Bina Marga
Realisasi capaian per Triwulan I Realisasi capaian per Triwulan I
99,32
Dinas Bina Marga Dinas Bina Marga
73, 73
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah penanganan aksesibilitas PanturaPansela, perbatasan antar provinsi dan antar Kabupaten/Kot a, menuju kawasan pengembangan perekonomian wilayah, Perkotaan Pusat Kegiatan Nasional/Wilayah/Lokal, kawasan pariwisata, wilayah terisolir, dan wilayah rawan bencana; d. Dukungan penanganan dan penyelesaian infrastruktur strategis utamanya pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Semarang-Solo, Solo-Mantingan dan Pantura), pengembangan Bandara A. Yani, pembangunan double track, reaktifasi jalur KA KedungjatiTuntang, pembangu-nan Pelabuhan Tanjung Emas dengan pelabuhan penyeberangan Kendal, serta pembangunan Waduk Jatibarang, Matenggeng, Kuningan, Pidekso, Gondang dan Logung; e. Pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi, dengan pengembangan dan pembangunan PLTS, PLTMH dan PLTPB;
Indikator Terpenuhinya keselamatan angkutan umum AKDP Meningkatnya keselamatan angkutan darat dan kereta api
Meningkatnya pelayanan angkutan masal (BRT) Terlaksananya fasilitasi reaktivasi jalur KA. Lintas KedungjatiTuntang Terfasilitasinya pembangunan fasilitas terminal Kendal.
Terlayaninya pelayanan penyeberangan SemarangJeparaKarimunjawa. Terbebaskannya sebagian tanah di Bandara Dewadaru Pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi : 11.Pembangunan PLTS SHS 12.Pembangunan PLTS PJU 13.Pembangunan PLTMH 14.Pengembangan Potensi Gas Rawa Peningkatan Rasio
Target RPJMD pada tahun 2014
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
95,81 %
25%
26,09
Dishub kominfo
Tersedianya : - Rambu 1.500 Buah - RPPJ 30 buah - Guardrail 150 Beam - APILL 1 unit - Marka 50.000 m - Penanganan 15 perlintasan sebidang Terbangun nya 2 shelter BRT
0
0
Dishub kominfo
0
0
Dishu bkomi nfo
Dokumen UKL dan UPL.
0
0
Dishub kominfo
Terbangun nya lapangan penumpukan Terminal Kendal (200 m X 26 m) Beroperasi nya KMC Kartini I selama 9 bulan.
0
0
Dishub kominfo
0
0
Dishub kominfo
Tersedianya lahan seluas + 3 Ha
0
0
Dishub kominfo
Keterangan
Tidak masuk DPA
% Capaian
SKPD
Dinas ESDM
200 unit
0
0
94 unit
0
0
2 unit
0
0
1 kab
0
0
82%
85,29%
104,01
II-33
Dinas ESDM
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
f. Peningkatan
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
Elektrifikasi
Rasio Elektrifikasi melalui Jaringan Listrik Pedesaan
Prioritas 5.
Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup serta Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I. Pencapaian prioritas Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup
serta
pengurangan
risiko
bencana
ditunjukkan
dengan
24
indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 6 indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 1 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 9 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut: 1. Rehabilitasi dan konservasi dengan komoditas perkebunan 2. Pembangunan sumur resapan 3. Pembangunan sumur pantau 4. Raklamasi lahan tambang 5. Sertifikasi benih dan bibit 6. Penanaman mangrove 7. Bangunan pencegah abrasi/erosi 8. Transplantasi Karang 9. Terumbu karang buatan Secara rinci Pencapaian prioritas Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
II-34
Tabel 2.17 Pencapaian Prioritas 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Serta Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana, dengan fokus pada : a. Pengendalian alih fungsi hutan dan lahan produktif menjadi lahan budidaya lainnya untuk mendukung perwujudan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan menjamin kelestarian lingkungan hidup; b. Rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi DAS, pesisir dan laut, dengan pengembangan hutan rakyat, penanganan lahan kritis, penanaman mangrove, pembangunan sabuk pantai transplantasi karang dan terumbu buatan, serta penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat sekitar hutan dan pesisir; c. Peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan peningkatan sebaran dan proporsi
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
Menunggu musim hujan Menunggu musinm hujan Menunggu musim hujan Menunggu musim hujan
NA
Dinhut
NA
Dinhut
NA
Dinhut
NA
Dinhut
Kegiatan yang dilakukan baru berupa sosialisasi di 4 kabupate n dari total 10 kabupate n. Untuk penanam an masih di akhir tahun.
0
Dinbun
Rehabilitasi hutan dan lahan
10.000 Ha
Dalam proses
Pengembangan hutan rakyat
25.000 Ha
Dalam proses
300 Ha
Dalam proses
186.000 batang / 372 Ha
Dalam proses
500 ha
0
7 lokasi
7 lokasi
100
14 unit
0 unit
0
6 unit
0 unit
0
3 lokasi di 3 Kab 1 jenis
0 lokasi
0
0
0
130.000 batang dan 300.000 batang
0
Pengembangan tanaman bawah tegakan Peningkatan tutupan lahan di kawasan lindung di luar kawasan hutan, karst, sumber mata air dan resapan air Rehabilitasi dan konservasi dengan komoditas perkebunan
Penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penanganan kerusakan lahan akibat gangguan lingkungan & pemanasan global, melalui : 10.Pembangunan sumur resapan 11.Pembangunan sumur pantau 12.Raklamasi lahan tambang 13.Sertifikasi benih dan bibit Penanganan kerusakan pesisir dan laut, melalui: a. Penanaman mangrove
II-35
Penanam an Mangrove dapat dilaksana kan pada awal penghuja n (musim tanam)
0
Dinas PSDA
Dinas ESDM Dinas ESDM Dinas ESDM Dinbun
Dinlut kan
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah luasan RTH; d. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan teresterial maupun pesisir dengan pengembanga n teknologi ramah lingkungan, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum lingkungan; e. Peningkatan pengelolaan keanekaragam an hayati berbasis masyarakat dengan penanganan kawasan lindung di luar kawasan hutan dan pengembanga n plasma nutfah; f. Peningkatan upaya penanggulang an bencana dalam rangka pengurangan risiko dan pemulihan dampak bencana, dengan perencanaan penanggulang an bencana, peningkatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat serta rehabilitasi – rekonstruksi pasca bencana termasuk peningkatan pengendalian banjir dan pengamanan pantai dengan perbaikan prasarana dan sarana pengendalian dan pengamanan pantai.
Target RPJMD pada tahun 2014
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
b. Bangunan pencegah abrasi/erosi c. Transplantasi Karang
1.040 m
0
0
Dinlut kan
60 unit
0
0
Dinlut kan
d. Terumbu karang buatan
52 unit
0
0
Dinlut kan
Pengembangan komoditas unggulan hasil hutan bukan kayu
Penyiapan kelembagaan
100
Dinhut
Penurunan gangguan keamanan dan kebakaran hutan
Gangguan keamanan dan kebakaran hutan menurun 35.000 batang/87, 5 Ha di 4 wilayah perkotaan 2 klaster UMKM 100 usaha &/atau kegiatan menengah besar
100
Dinhut
Indikator
Peningkatan tutupan lahan pada Ruang Terbuka Hijau Pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemar
Pengawasan dan Penegakan hukum Perbaikan kinerja pengelolaan B3 dan limbah B3 Terlaksananya pelayanan so-sial dasar (dapur umum) bagi korban bencana Terlaksananya Pengerahan Taruna Siaga Bencana (TAGA-NA) dalam bidang Rekoferi (Pembersihan Bencana) pasca kejadian bencana Terlaksananya kegiatan bimbingan Pemantapan
30 usaha &/atau kegiatan 100 usaha &/atau kegiatan 10.000 orang
(Bambu grobogan & pekalongan, kapulogo tegal) 20 lokasi
26.412 batang (66,03 Ha) 2 kluster UMKM/Obye k domestik 100 usaha dan/atau kegiatan memengah besar 30 usaha dan/atau kegiatan 100 usaha dan/atau kegiatan
Keterangan
Akan dilaksana kan pada Bulan Agustus sampai dengan Septembe r karena di bulan tersebut merupaka n puncak kemarau (perairan jernih)
% Capaian
SKPD
75,46
BLH
100
BLH
100
BLH
100
BLH
NA
BPBD
13 Lokasi Kejadian Bencana
NA
BPBD
350 orang
NA
BPBD
II-36
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah
Target RKPD 2014
Indikator
Realisasi Capaian
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
TAGANA
Penanganan prasarana dan sarana pengendalian banjir
10 lokasi
NA
BPBD
Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Pencapaian prioritas Tata Kelola Pemerintahan ditunjukkan dengan 12 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 5 indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 4 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 2 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 1 indikator belum diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut: 1. Diklat Teknis 2. Diklat Pim Secara rinci Pencapaian prioritas Tata Kelola Pemerintahan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut: Tabel 2.18 Pencapaian Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 5. Tata Kelola Pemerintahan, dengan fokus pada: a. Peningkatan akuntabilitas, transparansi berbasis teknologi informasi, partisipasi masyarakat serta peningkatan kompetensi dan profesionalisme
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD
Meningkatnya pelayanan informasi tentang penyeleng-garaan pemerintahan dan pembangunan teknologi informasi:Pengadaan B/J LPSE Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yg sesuai dengan peraturan perundangan
1.200 paket
699 paket
58,25
Dishub kominfo
60 obyek pemeriksaan lingkup Prov. dan 19 obyek pemeriksaan lingkup Kab/Kota
16 kab/kota
45,71
Inspek torat
Terlaksananya Aksi PPK sebagai
Pemerintah Provinsi dan
1 provinsi 14 kab/kota
47,22
Biro Huku
II-37
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan; b.Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai kewenangan daerah; c. Peningkatan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil; d.Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan SPM; e. Peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD.
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
35 Kabupaten /Kota
2 kab/kota
2.380 orang,
315 orang
13,24
4. Diklat Fungsional
750 orang,
200 orang
26,67
5. Diklat Pim
920 orang
0
0
24 orang
60 0rang
250,00
Badan Diklat /BKD BKD
108 orang
320 orang
296,30
BKD
Tersedianya data terbaru tentang Administrasi kependudukan di 35 Kab/Kota
1)Rasio penduduk memiliki e-ktp per wajib KTP 85,99 %; 2) 78,57 % penduduk 0-18 tahun memiliki akta kelahiran; 3) 35 Kab/kota mengoperasi kan SIAK
9 bidang urusan Pemerintah Provinsi dan 15 bidang urusan kab/kota
Indikator upaya pencegahan korupsi Meningkatnya kompetensi aparatur Provinsi Jawa Tengah: 3. Diklat Teknis
6. Tes Kompetensi Pejabat Struktural Prov 7. Tes Kompetensi Pejabat Struktural Kab/Kota Terlayaninya administrasi kependudukan bagi masyarakat
Percepatan penerapan SPM pada layanan sosial dasar masyarakat
UPP Pem.prov.Jateng yang menerapkan SMM dengan baik dan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 Inventarisasi asset daerah dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah.
Keterangan
Target RPJMD pada tahun 2014
% Capaian
SKPD m
100
Disna kertra nsduk
9 bidang urusan Pemerintah Provinsi dan 22 kab/kota
146,66
Otdak er
3 UPP
3 UP3AD
100
DPPA D
35 Kab/Kota
48 SKPD
NA
DPPA D
II-38
1)Rasio penduduk memiliki e-ktp per wajib ektp; 2)% penduduk 0-18 tahun memiliki akta kelahiran; 3)Jumlah kabupaten /kota mengopera sikan SIAK
Badan Diklat /BKD Badan Diklat /BKD
Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Pencapaian
prioritas
Demokratisasi
dan
Kondusivitas
Daerah
ditunjukkan dengan 3 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 2 indikator telah mencapai target RKPD, dan sejumlah 1 indikator memiliki capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%). Secara rinci Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut: Secara rinci Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut: Tabel 2.19 Pencapaian Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah 6. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah, dengan fokus pada : a. Peningkatan demokratisasi dan pendidikan politik masyarakat, penegakan hukum dan HAM; b. Peningkatan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban dalam mendukung kondusivitas daerah termasuk pelaksanaan Pemilu Tahun 2014 c. Rencana Aksi Terpadu Gangguan Kamtrantibbum
Indikator Jumlah Kab/Kota untuk pelaksanaan peningkatan pendidikan politik bagi masyarakat. Jumlah Kab/Kota untuk penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota yang menyusun Rencana Aksi Terpadu Gangguan Kamtrantibbum sebagai upaya pencegahan konflik sosial
Target RPJMD pada tahun 2014
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
35 kab/kota
35 kab/kota
100
35 kab/kota
35 kab/kota
100
Pemerintah Provinsi dan 35 kab/kota
18 kab/kota 3 kab/kota telah menyusun rencana aksi
51,42
II-39
Keterangan
% Capaian
SKPD Badan Kes bang polin mas Badan Kes bang polin mas Badan Kes bang polin mas
BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Dalam rangka perwujudan target-target pembangunan daerah serta untuk menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran, maka dilaksanakan perubahan/pergeseran alokasi anggaran kegiatan dengan memperhatikan : a. Sinkronisasi dan sinergitas kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang belum terakomodir pada APBD Induk Tahun Anggaran 2014; b. Urgensi kegiatan yang bersifat sangat prioritas/mendesak dan menampung kegiatan yang mengalami pergeseran anggaran; c. Prioritas RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 meliputi upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran, pembangunan infrastruktur, perwujudan kedaulatan pangan serta kedaulatan energi; d. Percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, upaya penanggulangan, peningkatan kesiap-siagaan dan tanggap darurat bencana; e. Perubahan proyeksi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lainlain Pendapatan Daerah yang Sah. Kegiatan dalam Perubahan RKPD 2014, selanjutnya dipersandingkan alokasi anggarannya sebelum dan sesudah perubahan dengan diklasifikasikan ke dalam kategori : kegiatan baru dalam APBD Induk dan Perubahan RKPD 2014; kegiatan yang mengalami perubahan target, lokasi dan anggaran, sebagai berikut :
III - 1
3.1 Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2014 per SKPD
Tabel 3.1 Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2014 per SKPD Dalam ribuan rupiah URUSAN/SKPD 1 URUSAN WAJIB
JUMLAH SEBELUM PERUBAHAN 2
JUMLAH SETELAH PERUBAHAN 3
BERTAMBAH (BERKURANG) BELANJA TDK BELANJA LANGSUNG LANGSUNG 4 5
JUMLAH BERTAMBAH (BERKURANG) 6
13.313.476.167
14.990.072.134
1.251.720.388
424.875.579
1.676.595.967
271.212.578 271.212.578
295.288.975 295.288.975
-
24.076.397 24.076.397
24.076.397 24.076.397
Kesehatan Dinas Kesehatan RSUD dr. Moewardi Surakarta RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto RSUD Tugurejo Semarang RSUD Kelet Donorojo Jepara RSJD dr. Amino Gondo Utomo Semarang RSJD Surakarta RSJD dr. RM. Soedjarwadi Klaten
1.625.097.866 214.269.772 574.162.950 347.468.877 188.659.932 82.531.377 74.012.479 80.552.239 63.440.240
1.811.630.920 223.694.789 625.942.469 411.670.002 229.252.846 86.487.012 82.140.723 85.665.795 66.777.284
2.255.830 221.181 229.367 1.184.659 72.840 547.783 -
184.277.224 9.425.017 51.558.338 63.971.758 39.408.255 3.882.795 8.128.244 4.565.773 3.337.044
186.533.054 9.425.017 51.779.519 64.201.125 40.592.914 3.955.635 8.128.244 5.113.556 3.337.044
Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
1.321.225.597 1.018.764.142 219.840.148 82.621.307
1.456.803.859 1.147.414.833 226.144.735 83.244.291
(19.596.890) (14.468.999) (3.898.604) (1.229.287)
155.175.152 143.119.690 10.203.191 1.852.271
135.578.262 128.650.691 6.304.587 622.984
Pendidikan Dinas Pendidikan
III - 2
BERTAMBAH (BERKURANG) BELANJA TDK BELANJA LANGSUNG LANGSUNG 4 5 (394.039) 924.670 (394.039) 924.670
JUMLAH SEBELUM PERUBAHAN 2 39.116.881 39.116.881
JUMLAH SETELAH PERUBAHAN 3 39.647.512 39.647.512
127.226.099 127.226.099
136.065.925 136.065.925
(2.113.608) (2.113.608)
10.953.434 10.953.434
8.839.826 8.839.826
Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
42.041.349 42.041.349
42.256.906 42.256.906
(689.628) (689.628)
905.185 905.185
215.557 215.557
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
19.827.106
20.047.646
-
220.540
220.540
19.827.106
20.047.646
-
220.540
220.540
231.849.185 209.721.065 22.128.120
240.805.810 215.711.329 25.094.481
8.501 8.501
8.948.124 5.990.264 2.957.860
8.956.625 5.990.264 2.966.361
Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan
96.840.019
99.381.475
-
2.541.456
2.541.456
96.840.019
99.381.475
-
2.541.456
2.541.456
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi dan UMKM
50.160.077 50.160.077
59.139.781 59.139.781
(597.828) (597.828)
9.577.532 9.577.532
8.979.704 8.979.704
Penanaman Modal Badan Penanaman Modal Daerah
22.262.616 22.262.616
22.267.701 22.267.701
-
5.085 5.085
5.085 5.085
Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
76.081.962 76.081.962
79.234.200 79.234.200
-
3.152.238 3.152.238
3.152.238 3.152.238
URUSAN/SKPD 1 Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Sosial Dinas Sosial Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah
III - 3
JUMLAH BERTAMBAH (BERKURANG) 6 530.631 530.631
BERTAMBAH (BERKURANG) BELANJA TDK BELANJA LANGSUNG LANGSUNG 4 5 1.574.496 1.574.496
JUMLAH SEBELUM PERUBAHAN 2 53.041.151 53.041.151
JUMLAH SETELAH PERUBAHAN 3 54.615.647 54.615.647
71.461.024 51.941.347
72.951.105 52.442.787
41.891 -
1.448.190 501.440
1.490.081 501.440
19.519.677
20.508.318
41.891
946.750
988.641
9.145.499.479
10.437.707.225
1.272.408.760
19.798.986
1.292.207.746
36.726.463 11.249.070 8.171.772.352 110.780.152 494.826.882 24.148.604 31.851.895 23.382.692 82.287.298 119.478.651 11.203.674 16.506.351 11.285.395
36.726.463 12.749.070 9.467.826.121 113.212.918 505.483.201 23.637.030 34.692.314 24.073.950 84.086.904 95.408.642 11.401.656 16.510.221 11.898.735
1.500.000 1.288.382.199 7.627.168 (513.014) 39.699 116.259 (25.081.524) 337.973
7.671.570 2.432.766 3.029.151 1.440 2.800.720 691.258 1.683.347 1.011.515 197.982 3.870 275.367
1.500.000 1.296.053.769 2.432.766 10.656.319 (511.574) 2.840.419 691.258 1.799.606 (24.070.009) 197.982 3.870 613.340
Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan
30.654.532 30.654.532
30.302.983 30.302.983
(84.860) (84.860)
(266.689) (266.689)
(351.549) (351.549)
Pemberdayaan Masyarakat Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
39.998.029 39.998.029
40.724.379 40.724.379
-
726.350 726.350
726.350 726.350
URUSAN/SKPD 1 Kepemudaan dan Olah Raga Dinas Pemuda dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian DPRD KDH & WKDH Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Inspektorat Kantor Perwakilan Badan Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian Daerah Bakorbang Lintas Kabupaten/Kota Wilayah I Bakorbang Lintas Kabupaten/Kota Wilayah II Bakorbang Lintas Kabupaten/Kota Wilayah III
III - 4
JUMLAH BERTAMBAH (BERKURANG) 6 1.574.496 1.574.496
-
BERTAMBAH (BERKURANG) BELANJA TDK BELANJA LANGSUNG LANGSUNG 4 5 482.259 832.424 482.259 832.424
JUMLAH SEBELUM PERUBAHAN 2 39.906.054 39.906.054
JUMLAH SETELAH PERUBAHAN 3 41.220.737 41.220.737
9.974.563 9.974.563
9.979.348 9.979.348
-
4.785 4.785
4.785 4.785
URUSAN PILIHAN
683.682.016
692.811.354
(8.322.469)
17.451.807
9.129.338
Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Perkebunan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi
364.641.931 159.863.636 104.884.474 77.888.234 22.005.587
365.567.589 157.886.374 108.262.184 78.022.005 21.397.026
(6.514.368) (2.786.722) (1.618.248) (1.496.982) (612.416)
7.440.026 809.460 4.995.958 1.630.753 3.855
925.658 (1.977.262) 3.377.710 133.771 (608.561)
Kehutanan Dinas Kehutanan
35.453.389 35.453.389
35.555.004 35.555.004
(539.557) (539.557)
641.172 641.172
101.615 101.615
Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
80.467.375 80.467.375
80.627.119 80.627.119
(303.135) (303.135)
462.879 462.879
159.744 159.744
Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan
82.121.371 82.121.371
85.014.762 85.014.762
(965.409) (965.409)
3.858.800 3.858.800
2.893.391 2.893.391
120.997.950 120.997.950
126.046.880 126.046.880
-
5.048.930 5.048.930
13.997.158.183
15.785.939.613
1.346.454.044
442.327.386
5.048.930 5.048.930 1.788.781.430
URUSAN/SKPD 1 Kearsipan Badan Arsip dan Perpustakaan Komunikasi dan Informatika Sekretariat Komite Penyiaran Indonesia Daerah
Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan JUMLAH BELANJA
III - 5
JUMLAH BERTAMBAH (BERKURANG) 6 1.314.683 1.314.683
3.2 Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2014 per Prioritas Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung Tabel 3.2 Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2014 per Prioritas Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung 2014 MURNI No
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1) 1
(2) Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
PERUBAHAN %
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(3) 272.264.109.000
(4) 10,95
(5) 6,55
(6) 283.949.127.000
(7) 10,21
(8) 6,17
Pendidikan Dasar
30.243.150.000
1,22
0,73
31.918.150.000
1,15
0,69
b. Pendidikan Menengah
26.450.000.000
1,06
0,64
32.257.056.000
1,16
0,70
c. Pendidikan Non Formal dan Informal
56.500.000.000
2,27
1,36
57.900.505.000
2,08
1,26
d. Promosi dan Pemberdayaan
47.375.455.000
1,90
1,14
47.375.455.000
1,70
1,03
e. Pembangunan Perumahan
11.310.000.000
0,45
0,27
13.500.000.000
0,49
0,29
f.
20.577.000.000
0,83
0,49
20.577.000.000
0,74
0,45
g. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi
7.913.000.000
0,32
0,19
7.913.000.000
0,28
0,17
h. Peningkatan Kesempatan Kerja
4.697.500.000
0,19
0,11
4.697.500.000
0,17
0,10
45.768.700.000
1,84
1,10
46.381.157.000
1,67
1,01
2.650.000.000
0,11
0,06
2.650.000.000
0,10
0,06
k. Penguatan Kelembagaan Masyarakat
3.950.500.000
0,16
0,09
3.950.500.000
0,14
0,09
l.
7.881.650.000
0,32
0,19
7.881.650.000
0,28
0,17
6.128.154.000
0,25
0,15
6.128.154.000
0,22
0,13
819.000.000
0,03
0,02
819.000.000
0,03
0,02
a.
Pemberdayaan Komunitas Perumahan
i.
Peningkatan Ketahanan Pangan
j.
Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan Fasilitasi Pengembangan Masyarakat dan Desa
m. Peningkatan Partisipasi Masyarakat n. Pengembangan Wilayah Transmigrasi
III - 6
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1) 2
(2) Peningkatan Daya Saing Ekonomi Daerah
PERUBAHAN
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(3) 298.417.715.000
(4) 12,00
(5) 7,17
(6) 319.861.174.000
(7) 11,50
(8) 6,95
a.
Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM
2.880.000.000
0,12
0,07
4.087.000.000
0,15
0,09
b.
Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha
5.350.000.000
0,22
0,13
8.250.000.000
0,30
0,18
c.
Peningkatan Kualitas SDM KUMKM
1.975.000.000
0,08
0,05
3.070.000.000
0,11
0,07
11.450.000.000
0,46
0,28
14.130.000.000
0,51
0,31
1.800.000.000
0,07
0,04
2.050.000.000
0,07
0,04
1.878.648.000
0,08
0,05
1.878.648.000
0,07
0,04
3.100.000.000
0,12
0,07
3.100.000.000
0,11
0,07
d.
Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal e. Pengembangan Akses Permodalan dan Efektivitas Pembiayaan f. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi g. Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi h. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah i. Pengembangan Pemasaran Pariwisata
498.000.000
0,02
0,01
498.000.000
0,02
0,01
7.000.024.000
0,28
0,17
7.996.024.000
0,29
0,17
j.
5.496.000.000
0,22
0,13
5.496.000.000
0,20
0,12
k. Pengembangan Kemitraan
2.324.000.000
0,09
0,06
2.278.000.000
0,08
0,05
l.
4.150.000.000
0,17
0,10
4.150.000.000
0,15
0,09
m. Peningkatan logistik daerah, akses pasar dalam negeri dan pemberdayaan UDKM
4.125.000.000
0,17
0,10
4.125.000.000
0,15
0,09
n. Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dalam negeri
5.200.000.000
0,21
0,13
4.700.000.000
0,17
0,10
o. Pengembangan Industri Logam, Mesin dan Tekstil
9.200.000.000
0,37
0,22
9.200.000.000
0,33
0,20
p. Pengembangan Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan aneka
2.805.000.000
0,11
0,07
2.805.000.000
0,10
0,06
q. Pengembangan Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan
4.990.000.000
0,20
0,12
9.990.000.000
0,36
0,22
Pengembangan Destinasi Pariwisata Peningkatan ekspor, promosi dan efisiensi impor
III - 7
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1)
(2) Pengembangan dan pengutan kelembagaan Industri dan dagang s. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(3) 2.250.000.000
(4) 0,09
(5) 0,05
(6) 2.250.000.000
(7) 0,08
(8) 0,05
1.650.000.000
0,07
0,04
1.650.000.000
0,06
0,04
77.725.964.000
3,13
1,87
83.605.964.000
3,01
1,82
16.670.000.000
0,67
0,40
16.840.000.000
0,61
0,37
2.155.000.000
0,09
0,05
2.155.000.000
0,08
0,05
11.225.000.000
0,45
0,27
11.446.100.000
0,41
0,25
7.520.000.000
0,30
0,18
9.898.000.000
0,36
0,22
700.000.000
0,03
0,02
700.000.000
0,03
0,02
1.700.000.000
0,07
0,04
1.700.000.000
0,06
0,04
aa. Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan
5.584.000.000
0,22
0,13
6.584.000.000
0,24
0,14
bb. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa serta Jaringan Air Lainnya
88.166.079.000
3,54
2,12
86.078.438.000
3,10
1,87
8.850.000.000
0,36
0,21
9.150.000.000
0,33
0,20
r.
t.
Pengembangan Agribisnis
u. Peningkatan Kesejahteraan Petani v. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan w. Pengembangan Perikanan Tangkap x. Pengembangan Perikanan Budidaya y. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan z.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
cc. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 3
PERUBAHAN
Kualitas Sumber Daya Manusia
495.406.045.000
19,92
11,91
581.658.120.000
20,92
12,64
a.
Pendidikan Anak Usia Dini
5.540.000.000
0,22
0,13
9.375.650.000
0,34
0,20
b.
Pendidikan Khusus
9.200.000.000
0,37
0,22
12.454.100.000
0,45
0,27
c.
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
31.540.000.000
1,27
0,76
36.072.569.000
1,30
0,78
d.
Manajemen Pelayanan Pendidikan
25.480.000.000
1,02
0,61
24.462.688.000
0,88
0,53
e.
Pendidikan Berkelanjutan
6.550.000.000
0,26
0,16
7.076.958.000
0,25
0,15
f.
Fasilitasi Sumber Daya Pendidikan Tinggi
5.450.000.000
0,22
0,13
7.712.988.000
0,28
0,17
III - 8
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1)
PERUBAHAN
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
g.
(2) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
(3) 3.375.000.000
(4) 0,14
(5) 0,08
(6) 3.575.000.000
(7) 0,13
(8) 0,08
h.
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
3.950.000.000
0,16
0,09
4.740.000.000
0,17
0,10
i.
Pelayanan Kesehatan
261.929.345.000
10,53
6,30
330.796.467.000
11,90
7,19
j.
Kesehatan Lingkungan
950.000.000
0,04
0,02
950.000.000
0,03
0,02
k.
Sumber Daya Manusia Kesehatan
8.314.841.000
0,33
0,20
8.964.841.000
0,32
0,19
l.
Manajemen, Informasi & Regulasi Kesehatan
6.825.000.000
0,27
0,16
6.525.000.000
0,23
0,14
m.
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
6.400.000.000
0,26
0,15
6.400.000.000
0,23
0,14
11.750.000.000
0,47
0,28
11.750.000.000
0,42
0,26
n. o.
Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit lainnya)
2.625.000.000
0,11
0,06
2.625.000.000
0,09
0,06
p.
Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
8.160.000.000
0,33
0,20
8.310.000.000
0,30
0,18
q.
Pengembangan IPTEK dan Inovasi Daerah
8.452.750.000
0,34
0,20
8.452.750.000
0,30
0,18
r.
Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
1.066.000.000
0,04
0,03
1.066.000.000
0,04
0,02
1.478.669.000
0,06
0,04
1.478.669.000
0,05
0,03
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
5.406.500.000
0,22
0,13
5.556.500.000
0,20
0,12
887.400.000
0,04
0,02
887.400.000
0,03
0,02
v.
Pelayanan Keluarga Berencana
2.913.752.000
0,12
0,07
2.913.752.000
0,10
0,06
w.
Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
236.650.000
0,01
0,01
236.650.000
0,01
0,01
x.
Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu – PAUD
135.250.000
0,01
0,003
135.250.000
0,005
0,003
s. t. u.
III - 9
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1)
(2) Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB Mandiri z. Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Bina Keluarga dan Bina Balita aa. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
PERUBAHAN
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(3) 83.000.000
(4) 0,003
(5) 0,002
(6) 83.000.000
(7) 0,003
(8) 0,002
531.000.000
0,02
0,01
531.000.000
0,02
0,01
7.337.080.000
0,30
0,18
7.337.080.000
0,26
0,16
11.800.808.000
0,47
0,28
11.800.808.000
0,42
0,26
415.000.000
0,02
0,01
405.200.000
0,01
0,01
12.441.700.000
0,50
0,30
13.601.500.000
0,49
0,30
6.170.000.000
0,25
0,15
6.170.000.000
0,22
0,13
21.272.800.000
0,86
0,51
22.472.800.000
0,81
0,49
gg. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Olah Raga hh. Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kepemudaan dan Olahraga ii. Penyadaran dan Pemberdayaan Kepemudaan
1.210.000.000
0,05
0,03
1.210.000.000
0,04
0,03
965.000.000
0,04
0,02
965.000.000
0,03
0,02
4.142.500.000
0,17
0,10
4.142.500.000
0,15
0,09
jj.
1.500.000.000
0,06
0,04
1.500.000.000
0,05
0,03
2.600.000.000
0,10
0,06
2.600.000.000
0,09
0,06
1.485.000.000
0,06
0,04
1.485.000.000
0,05
0,03
400.000.000
0,02
0,01
400.000.000
0,01
0,01
3.483.000.000
0,14
0,08
3.483.000.000
0,13
0,08
953.000.000
0,04
0,02
953.000.000
0,03
0,02
y.
bb. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan cc.
Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dd. Pembinaan Tradisi, Kesenian dan Nilai Budaya ee.
Pelestarian dan Pengembangan Kesenian dan Cagar Budaya
ff.
Pembibitan, Pembinaan serta Pemasyarakatan Olah Raga
Peningkatan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
kk. Peningkatan Sarana Prasarana Kepemudaan dan Keolahragaan ll. Pengembangan Budaya Baca mm. Peningkatan SDM Perpustakaan nn. Pengembangan Sarpras Perpustakaan oo. Pengembangan Manajemen Perpustakaan
III - 10
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1) 4
(2) Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(3) 999.447.576.000
(4) 40,18
(5) 24,03
(6) 1.148.382.635.000
(7) 41,30
(8) 24,95
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
310.330.665.000
12,48
7,46
336.481.985.000
12,10
7,31
b. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
564.110.957.000
22,68
13,56
678.232.913.000
24,39
14,74
32.048.199.000
1,29
0,77
33.963.613.000
1,22
0,74
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Perdesaan
9.380.000.000
0,38
0,23
8.980.271.000
0,32
0,20
e. Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta Pengembangan Jasa Konstruksi f. Perencanaan Tata Ruang
3.435.000.000
0,14
0,08
3.435.000.000
0,12
0,07
3.300.000.000
0,13
0,08
3.300.000.000
0,12
0,07
g. Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1.000.000.000
0,04
0,02
1.000.000.000
0,04
0,02
32.717.755.000
1,32
0,79
41.620.705.000
1,50
0,90
c. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
h. Pengembangan Perhubungan Darat i.
Pengembangan Perhubungan Laut
5.100.000.000
0,21
0,12
4.500.000.000
0,16
0,10
j.
Pengembangan Perhubungan Udara
3.175.000.000
0,13
0,08
2.525.000.000
0,09
0,05
15.950.000.000
0,64
0,38
15.842.893.000
0,57
0,34
k. Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi l. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas
5
PERUBAHAN
14.340.000.000
0,58
0,34
13.940.255.000
0,50
0,30
m. Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
1.000.000.000
0,04
0,02
1.000.000.000
0,04
0,02
n. Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3.560.000.000
0,14
0,09
3.560.000.000
0,13
0,08
113.815.791.000
4,58
2,74
128.341.293.000
4,62
2,79
12.536.000.000
0,50
0,30
13.482.495.000
0,48
0,29
4.000.000.000
0,16
0,10
4.000.000.000
0,14
0,09
750.000.000
0,03
0,02
750.000.000
0,03
0,02
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup serta Pengurangan Risiko Bencana a. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan b. Perlindungan dan Konsevasi Sumber Daya Alam c. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
III - 11
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1)
(2) d. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam e. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA dan LH f.
PERUBAHAN
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(3) 10.050.000.000
(4) 0,40
(5) 0,24
(6) 10.050.000.000
(7) 0,36
(8) 0,22
2.450.000.000
0,10
0,06
2.450.000.000
0,09
0,05
Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup g. Rehabilitasi Hutan dan Lahan
506.500.000
0,02
0,01
506.500.000
0,02
0,01
2.761.792.000
0,11
0,07
2.761.792.000
0,10
0,06
h. Perencanaan dan Pengembangan Hutan
1.325.000.000
0,05
0,03
1.325.000.000
0,05
0,03
i.
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
1.075.000.000
0,04
0,03
1.075.000.000
0,04
0,02
j.
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
4.417.452.000
0,18
0,11
4.417.452.000
0,16
0,10
2.082.000.000
0,08
0,05
2.082.000.000
0,07
0,05
18.987.281.000
0,76
0,46
18.949.200.000
0,68
0,41
12.000.000.000
0,48
0,29
12.000.000.000
0,43
0,26
n. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi
2.450.000.000
0,10
0,06
2.950.000.000
0,11
0,06
o. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
9.240.000.000
0,37
0,22
10.380.000.000
0,37
0,23
p. Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
790.000.000
0,03
0,02
790.000.000
0,03
0,02
q. Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR
805.000.000
0,03
0,02
805.000.000
0,03
0,02
27.589.766.000
1,11
0,66
39.566.854.000
1,42
0,86
k. Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan l. Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya m. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah
r.
Pegendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
0,00 6
Tata Kelola Pemerintahan
269.146.980.000
10,82
6,47
279.143.498.000
10,04
6,07
a. Perencanaan Pengembangan Wilayah Perbatasan
207.500.000
0,01
0,005
207.500.000
0,01
0,005
b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
166.000.000
0,01
0,004
166.000.000
0,01
0,004
III - 12
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah Rp.
(1)
PERUBAHAN
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(2) c. Perencanaan Pembangunan Daerah
(3) 3.777.500.000
(4) 0,15
(5) 0,09
(6) 3.777.500.000
(7) 0,14
(8) 0,08
d. Perencanaan Pembangunan Ekonomi
1.800.000.000
0,07
0,04
1.800.000.000
0,06
0,04
e. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
2.929.500.000
0,12
0,07
3.429.500.000
0,12
0,07
f.
3.228.500.000
0,13
0,08
3.228.500.000
0,12
0,07
g. Penataan Administrasi Kependudukan
2.290.500.000
0,09
0,06
2.290.500.000
0,08
0,05
h. Penataan Peraturan Perundang-undangan
8.067.950.000
0,32
0,19
8.855.400.000
0,32
0,19
34.907.414.000
1,40
0,84
35.609.214.000
1,28
0,77
3.269.400.000
0,13
0,08
3.969.400.000
0,14
0,09
2.187.200.000
0,09
0,05
2.487.200.000
0,09
0,05
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah m. Pengelolaan Aset Daerah
40.763.230.000
1,64
0,98
41.969.173.000
1,51
0,91
5.901.030.000
0,24
0,14
5.454.130.000
0,20
0,12
n. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah
10.001.420.000
0,40
0,24
11.953.695.000
0,43
0,26
130.000.000
0,01
0,003
130.000.000
0,005
0,003
p. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
51.439.273.000
2,07
1,24
51.020.726.000
1,83
1,11
q. Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah
64.197.456.000
2,58
1,54
65.410.969.000
2,35
1,42
Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam
i.
Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
j.
Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah
k. Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah l.
o. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
r.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah Daerah s. Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
0,27
0,16
6.772.805.000
0,24
0,15
6.772.805.000 1.586.000.000
0,06
0,04
1.586.000.000
0,06
0,03
t.
2.037.650.000
0,08
0,05
2.037.650.000
0,07
0,04
1.754.400.000
0,07
0,04
2.485.384.000
0,09
0,05
Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
u. Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
III - 13
2014 MURNI No
%
Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
(Thd Total BL - EKS BAU BLUD)
Rp. (1)
% (Thd Total BL)
% Rp.
(Thd Total BL EKS BAU - BLUD)
% (Thd Total BL)
(2) v. Peningkatan Pemasyarakatan Kearsipan Kepada Masyarakat
(3) 182.600.000
(4) 0,01
(5) 0,004
(6) 182.600.000
(7) 0,01
(8) 0,004
w. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
273.900.000
0,01
0,01
273.900.000
0,01
0,01
x. Kerjasama Informasi dengan Mass Media
8.077.500.000
0,32
0,19
7.608.996.000
0,27
0,17
y. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
7.583.252.000
0,30
0,18
8.551.756.000
0,31
0,19
z.
4.045.000.000
0,16
0,10
5.115.000.000
0,18
0,11
1.570.000.000
0,06
0,04
1.570.000.000
0,06
0,03
-
-
1.200.000.000
0,04
0,03
38.640.324.000
1,55
0,93
39.415.324.000
1,42
0,86
10.170.270.000
0,41
0,24
10.445.270.000
0,38
0,23
b. Pengembangan Wawasan Kebangsaan
3.638.730.000
0,15
0,09
3.738.730.000
0,13
0,08
c. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1.459.000.000
0,06
0,04
1.459.000.000
0,05
0,03
d. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan e. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat
4.340.252.000
0,17
0,10
4.340.252.000
0,16
0,09
3.546.000.000
0,14
0,09
3.746.000.000
0,13
0,08
13.234.600.000
0,53
0,32
13.234.600.000
0,48
0,29
2.251.472.000
0,09
0,05
2.451.472.000
0,09
0,05
2.487.138.540.000
100,00
59,79
2.780.751.171.000
100,00
60,43
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
aa. Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi bb. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pemerintah daerah 7
PERUBAHAN
Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah a. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
f.
Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) dan Rakyat Terlatih (RATIH)
g. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal TOTAL
III - 14
-
BAB IV PENUTUP
Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014, dilakukan dengan harapan dapat untuk dapat terjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran sebagai upaya mengakomodasi dinamika perkembangan masayarakat dan pembangunan yang terjadi serta upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan Jawa Tengah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari – Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Dalam implementasi dokumen Perubahan RKPD 2013, diperlukan konsistensi dan komitmen seluruh SKPD serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan sehingga tercapai sinkronisasi dan sinergitas guna pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Dokumen Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ini menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaraan (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 yang selanjutnya dijabarkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
GUBERNUR JAWA TENGAH
GANJAR PRANOWO
IV - 1