Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN INOVASI KOMPOSTER YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Ida Kusnawati Tjahjani, Sritomo Wignjosoebroto dan Udisubakti Ciptomulyono Jurusan Teknik Industri – ITS, Kampus ITS Surabaya e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Kualitas sampah sangat buruk dan menjijikkan karena tercampurnya sampah an -organik dengan organik sehingga menimbulkan lindi yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Padahal sebenarnya mengandung komponen yang bernilai ekonomi tinggi bila sudah dipisahkan sejak dari sumbernya, sampah anorganik seperti besi, kertas, gelas dan plastik didaur ulang sebagai bahan baku industri sedangkan sampah organik dibuat pupuk, biogas dan sumber energi listrik dengan suatu alat bernama komposter Terdapat bermacam komposter dengan model, kapasitas dan perbedaan mekanisme proses yang ditawarkan, namun kurang sesuai dengan ketentuan Badan Standardisasi Nasional tentang Spesifikasi Komposter. Namun standardisasi tersebut ternyata berpotensi mencemari lingkungan karena komposter ditanam dalam tanah dan dibiarkannya lindi terbuang tanpa dikaji dulu kadar COD dan BOD apakah sudah sesuai dengan baku mutu limbah cair yang ditetapkan jika dibuang ke badan jalan. Inovasi terhadap komposter secara ergonomis dengan QFD menghasilkan atribut yang harus dipertimbangkan untuk diperbaiki adalah harga dan kesesuaian kapasitas karena belum memenuhi harapan konsumen sebagai suatu alternatif teknologi pengolahan sampah organik yang akan menghasilkan lindi yang bermanfaat sebagai pupuk cair dengan kuantitas banyak dan kualitas yang bagus. Kata kunci : lindi, inovasi komposter, ergonomis, QFD
PENDAHULUAN Bermasalahnya pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis melainkan lebih dari adanya budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat yang tidak proporsional sehingga harus diubah (Kencana, 2005). Untuk itu pemilahan dan penanganan yang benar sejak dari sumbernya, sudah menjadi keharusan bila melihat dampaknya yang begitu membahayakan kesehatan, karena sampah yang dibuang ke TPA sebagian besar berasal dari rumah tangga dengan perbandingan komposisi antara sampah basah (organik, 80%) dan anorganik (kering, 20%). Hal inilah yang menggerakkan Puslitbang Pemukiman Badan Penelitian dan Pengembangan DPU membuat teknologi sederhana pengolahan sampah rumah tangga bernama komposter yang merupakan solusi tepat penanganan sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, kulit buah, sisa ikan, daging dan lain-lain menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu gas metan sebagai bahan bakar alternatif atau biogas (Simamora, dkk, 2006) dan sumber energi listrik (Sinar Harapan, 2007), kompos sebagai pupuk organik padat serta lindi yang memiliki 2 sisi kontradiktif, yaitu dituding sebagai penyebab terjadinya pencemaran lingkungan namun
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
di sisi lain bermanfaat sebagai pupuk cair organik (Hadisuwito, 2007) yang bernilai jual lebih tinggi bila dibandingkan dengan kompos, yaitu Rp. 40.000 /liter sedang kan kompos Rp. 3.500/kg (Batam Pos, 2006). Mengapa demikian ? Ternyata hal tersebut terjadi karena proses yang berbeda yang telah dialami oleh sampah organik. Meskipun saat ini terdapat berbagai model inovasi komposter yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu mulai dari tahun 2005 sampai sekarang dengan segala kelebihan, kekurangan yang dimiliki serta fungsi yang berbeda yaitu penghasil kompos atau lindi, namun peneliti berkeinginan mengembangkan model yang telah ada sehingga sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai penghasil lindi yang banyak dan bagus dengan menggunakan metode QFD dan fokus pada desain yang ergonomis, karena menurut peneliti masih terdapat beberapa atribut dari produk yang ada tidak ergonomis. Oleh sebab itu perlu ditinjau dari sisi ergonomi karena ergonomi secara umum tidak hanya dikenal untuk memecahkan permasalahan secara fisik tetapi juga berhubungan dengan aspek sosial dan psikologis manusia dan pekerjaannya Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : (1). Mengidentifikasi state of the art paradigma pengelolaan sampah dalam sistem daur ulang yang menyeluruh, (2). Merancang model komposter yang ergonomis sebagai salah satu alternatif teknologi tepat guna untuk menangani permasalahan sampah di Kota Surabaya, (3) Memberikan alternatif solusi dari permasalahan sampah khususnya sampah organik sehingga dapat bermanfaat sebagai pupuk cair organik dengan kuantitas banyak dan kualitas bagus. Penelitian ini dibatasi oleh asumsi : (1). Obyek sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga karena memiliki prosentase terbesar dari seluruh jumlah sampah yang dihasilkan Kota Surabaya, (2). Penelitian dilakukan di Kelurahan Gunungsari Surabaya sebagai suatu daerah yang baru mereduksi sampah dan mengenal komposter. (3). Inovasi komposter dilakukan pada komposter aerob berbentuk tabung (4) Penekanan pada konsep dasar ekologi yaitu sustainability, siklus biogeo kimiawi dan carrying capacity. (5). Sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga setiap orang per hari berkisar antara 0,7 – 0,8 kg sehingga pemakaian komposter dapat dilakukan secara komunal dengan kapasitas 60 kg. METODA Tahap awal dari penelitian yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana melakukan inovasi terhadap komposter yang ada sebagai salah satu alternatif teknologi tepat guna pengolahan sampah organik di Surabaya yang akan menghasilkan air lindi yang bermanfaat sebagai pupuk cair organik dengan kuantitas banyak dan kualitas yang bagus. Prosedur pengumpulan data melalui 2 cara yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder untuk memperoleh data QFD dan data ergonomi yang selanjutnya akan diolah, dianalisa dan dievalusi secara ergonomis. Bila sudah sesuai dengan standart ergonomis, maka akan sege ra dilakukan desain dan diimplementasikan. Namun bila tidak, maka harus dievaluasi ulang sampai memperoleh produk yang ergonomis dan tercipta kondisi Enase.
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data Tahap Persiapan
Pengumpulan Data Primer / Observasi Lapangan
Pengumpulan Data Sekunder / Studi Literatur
Data QFD dan Data Ergonomi Tahap Pengumpulan Data Tahap Pengolahan Data
Analisis Data QFD Test/Trial
Evaluasi Ergonomis Tidak
Tidak
Ya
Desain
Implementasi
Gambar 1. Pendekatan Penelitian Yang Digunakan
Data Quality Function Deployment (QFD) Adalah data dari suatu metode pengembangan produk berdasarkan pada keinginan konsumen yang dimulai dengan merancang produk, proses manufaktur sampai produk tersebut dijual ke konsumen. QFD pertama kali digunakan tahun 1966 di departemen Quality Assurance oleh Prof. Yoji Akao dan Mr. Oshiumi dari Bridgestone Tire untuk menunjukkan hubungan antara kualitas, karakteristik kualitas dan karakteristik proses dengan menerapkan fishbone diagram dimana kualitas dalam arti sebenarnya lebih diperhatikan daripada karakteristik kualitas atau karakteristik proses. Langkah yang dilakukan adalah : a. Pengelompokkan berdasarkan kebutuhan pelanggan (Voice of Customer) : b. Membuat matrik perencanaan terdiri atas : (1).Importance to customer, (2) Customer sa tisfaction performance, (3).Customer expected performance, (4).Gap, (5) Goal, (6).Im provement ratio, (7).Sales point, (8).Raw weight dan normalized raw weight c. Pembuatan respon teknis d. Matrik hubungan dan prioritas
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
e. Korelasi teknis f. Benchmarking dan penetapan target DATA ERGONOMIS Data yang diperoleh dengan cara pengukuran langsung terhadap sampel penelitian. Untuk memperoleh data yang akurat dilakukan pengujian dengan metode statistik, meliputi 1. Data Antropometri tubuh 2. Data Dimensi Komposter Sebelum Perancangan 3. Data Denyut Nadi 4. Data Keluhan Kerja 5. Data Nordic Body Map HASIL DAN DISKUSI Setelah data diolah dengan metode QFD kemudian dilakukan analisa sebagai berikut : Analisa Data QFD Analisa Keinginan Konsumen Tabel 1. Tingkat Kepentingan Setiap Atribut Yang Dipentingkan Pengguna Komposter Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atribut
Skala Kepentingan 4,440 4,400 4,360 4,320 4,320 4,280 4,280 4,240 4,200 4,200 4,160 4,160 3,960 3,760 3,400
Multifungsi (kompos dan lindi) Pengaduk semi permanen Tahan lama Proses pengisian sekaligus Aman dan nyaman Harga Kesesuaian tinggi Lubang hasil Lubang sirkulasi udara Mudah digunakan Mudah diletakkan Tidak menjijikkan Kesesuaian kapasitas (60 kg) Warna menarik Keunikan desain
Analisa Tingkat Kepuasan Pelanggan Performansi Inovasi Komposter
Inovasi DKP Tongci
5,000
Kepuasan
4,000 3,000 2,000 1,000 0,000 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15
Atribut ke -
Gambar 2. Performansi inovasi komposter dibandingkan dengan pesaingnya
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Analisa Gap Tabel 2. Gap Antara Kepuasan dan Harapan Untuk Masing-masing Atribut Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atribut Harga Kesesuaian tinggi Kesesuaian kapasitas (60 kg) Lubang hasil Mudah diletakkan Mudah digunakan Lubang sirkulasi udara Keunikan desain Proses pengisian Aman dan nyaman Tahan lama Fungsi Warna menarik Pengaduk semi permanen Tidak menjijikkan
Gap -2,560 -2,280 -1,640 -1,480 -1,080 -1,040 -0,880 -0,840 -0,560 -0,400 -0,040 0,080 0,160 0,320 0,320
Analisa Improvement Ratio dan Raw Weight Tabel 3. Urutan Prioritas Kebutuhan Konsumen Menurut Raw Weight No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atribut Harga Kesesuaian tinggi Proses pengisian Fungsi Tahan lama Pengaduk semi permanen Aman dan nyaman Mudah digunakan Kesesuaian kapasitas (60 kg) Lubang hasil Mudah diletakkan Lubang sirkulasi udara Keunikan desain Tidak menjijikkan Warna menarik
Raw Weight 9,877 8,957 8,307 8,125 8,097 7,300 7,122 6,809 5,999 5,872 5,267 4,395 4,182 3,715 3,279
Analisa Respon Teknis 1. Material utama dan pendukung terhadap harga (kuat), tahan lama (sedang) dan keseuaian kapasistas (rendah). 2. Diameter pipa terhadap pengaduk (kuat), mudah digunakan (sedang) dan lubang sirkulasi udara (rendah). 3. Tinggi komposter terhadap kesesuaian tinggi (kuat), mudah digunakan (sedang), aman dan nyaman (rendah). 4. Tinggi pengaduk terhadap pengaduk semi permanen (kuat), kesesuaian tinggi (sedang) dan keunikan desain (rendah). 5. Ukuran komposter terhadap kesesuaian kapasitas (kuat), mudah digunakan (sedang) dan proses pengisian sekaligus (rendah). 6. Umur terhadap tahan lama (kuat), harga (sedang) dan keunikan desain (rendah). 7. Variasi desain terhadap keunikan desain (kuat), harga (sedang) dan multifungsi (rendah). 8. Penyangga komposter terhadap kesesuaian tinggi (kuat), mudah digunakan (sedang) dan keunikan desain (rendah).
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
9. Kasa penutup lubang terhadap tidak menjijikkan (kuat), aman dan nyaman (sedang) dan lubang sirkulasi udara (rendah). 10. Kran putar terhadap multifungsi (kuat), mudah digunakan (sedang) dan keunikan desain (rendah). 11. Saringan pemisah terhadap multifungsi (kuat), mudah digunakan (sedang) dan lubang hasil (rendah). 12. Penampung lindi terhadap multifungsi (kuat), mudah digunakan (sedang) dan kesesuaian tinggi (rendah). Analisa Korelasi Antar Respon Teknis 1. Korelasi pengaruhnya positif sangat kuat ; • Material utama dan pendukung kuat terhadap ukuran komposter, tinggi komposter, umur, penampung lindi, variasi desain, penyangga komposter, saringan, kran dan kasa penutup lubang. Karena pemilihan material merupakan kunci utama proses perancangan komposter yang ergonomis. • Penyangga komposter terhadap penampung lindi dan tinggi pengaduk. Karena ukuran yang tidak tepat dari penyangga akan mempengaruhi tinggi pengaduk, penampung lindi dan kran putar. • Variasi desain mempunyai korelasi positif sangat kuat terhadap penampung lindi, penyangga komposter, saringan pemisah, kran dan ketinggian pengaduk karena respon teknis tersebut merupakan unsur utama dari variasi desain yang akan diterapkan. 2. Korelasi pengaruhnya positif cukup kuat. • Variasi desain mempunyai korelasi cukup kuat dengan umur pakai karena semakin unik suatu desain terdapat kecenderungan konsumen untuk merawatnya sehingga umur pakainya lebih lama. • Kasa penutup lubang berkorelasi cukup kuat terhadap diameter pipa dan kran putar karenanya ukuran kasa yang akan digunakan harus sesuai. • Kran putar dengan penampung lindi karena ketinggian penampung lindi harus disesuaikan dengan ketinggian kran putar. • Saringan pemisah terhadap ukuran komposter karena saringan ditempatkan di dalam komposter sehingga jenis bahan yang dipilih, diameter dan ketebalan saringan harus sesuai dan cukup kuat menampung sampah organik yang dimasukkan ke dalam komposter. Analisa Data Ergonomis Analisa Antropometri 1. Tinggi siku : 88,13 cm untuk menentukan tinggi pengaduk 2. Diameter genggam : 3,91 cm untuk menentukan ukuran diameter pengaduk. 3. Panjang siku : 40,93 cm jarak minimum pengguna dengan pengaduk. 4. Panjang tangan : 16,72 cm untuk menentukan dimensi ukuran lubang hasil. 5. Lebar telapak tangan : 7,27 cm untuk menentukan dimensi ukuran lubang hasil.
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Analisa Kinerja Fisik 1. Analisa berdasarkan Nordic Body Map (NBM) Jenis Keluhan Yang Dirasakan 32%
35% 30% Prosentase
leher baw ah bahu kanan punggung lengan atas kanan pinggang siku kanan lengan baw ah kanan paha kiri paha kanan
24%
25% 20% 12%
15%
12%
4%
10%
4% 4% 4% 4%
5% 0% Jenis Keluhan
Gambar 5. Jenis Keluhan Yang Dirasakan
2. Analisa Denyut Nadi Kerja 33
Prosentase CVL
32,5 32 31,5 31 30,5 30 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
Re s ponde n
Gambar 6. Nilai CVL Responden
Analisa Biomekanik Dari perhitungan biomekanik tersebut dapat diketahui bahwa momen pada tangan kanan saat melakukan pengadukan komposter yaitu 0,72 Nm, tetapi setelah diredesain menjadi lebih kecil yaitu Mb = 0,07 Nm. Analisa Lingkungan Kerja Tabel 4. Analisa Lingkungan Intern
No Lingkungan Intern 1 Kualitas Udara terkait
2
Sebelum Redesain
Nilai mean dari data tingdengan atribut : kat kepuasan : • Lubang sirkulasi • Lubang sirkulasi udaudara ra = 3,280 • Pengaduk semi per- • Pengaduk semi permamanen nen = 2,000 Faktor Psikologis ter - Dari data tingkat kepua kait dengan : san yang dirasakan : Aman dan nyaman Mean = 3,040 Mudah digunakan Mean = 2,760 Mudah diletakkan Mean = 2,800 Tidak menjijikkan Mean = 2,160
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-7
Setelah Redesain Nilai mean dari data tingkat kepuasan : • Lubang sirkulasi udara = 3,440 • Pengaduk semi permanen = 4,520 Dari data tingkat kepua san yang dirasakan : Mean = 3,640 Mean = 2,960 Mean = 3,160 Mean = 4,480
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Analisa Keluhan Subyektif Frekuensi Tingkat Keluhan
Jumah Responden
7
Skala 1 Skala 2 Skala 3
6 5 4 3 2 1 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21 23 25 27 Jenis Keluhan
Gambar 7. Frekuensi Tingkat Keluhan Yang Dialami Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisa Ergonomi
No Analisa 1 Analisa NBM 2 Denyut Nadi Kerja 3 Keluhan Kerja
Hasil Penelitian Ada CVL > 30% Ada
Seharusnya Tidak Ada CVL < 30% Tidak Ada
Ergonomis Tidak Tidak Tidak
Setelah terbukti tidak ergonomis, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi keinginan dari 25 orang responden terhadap proses pengolahan sampah organik dengan komposter yang ada sehingga muncullah atribut yang diinginkan untuk diredesain agar lebih ergonomis dan dapat tercipta kondisi efektif, nyaman, aman dan sehat (Enase). Analisa Hasil Perancangan Produk 1. Penyangga Komposter, terdiri atas :
• Besi dengan 4 roda agar mudah dipindahkan • 8 kait besi (dari paku) untuk tahanan komposter agar tidak mudah goyah • Papan kayu dengan ketebalan 2 cm sebagai alas komposter. 2. Tempat Botol Lindi, terdiri atas :
Bekas tempat rokok (slepen) sebagai tempat botol lindi yang telah disesuaikan dengan diameter botol penampung agar botol tidak mudah jatuh. Kayu sebagai tempat slepen yang dihubungkan dengan penyangga kompos ter agar mudah dipindahkan dan diletakkan.
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
3. Saringan Pemisah dan Kain Parasut Hitam, terdiri atas :
Saringan plastik yang berlubang-lubang sebagai sarana pemisah kompos dan lindi yang terbentuk agar tidak tercampur. Kain parasut hitam sebagai sarana agar butiran kompos yang kecil tidak ter- campur dalam lindi. 4. Kran Air Putar
Dipilih yang bentuknya putar dan bukan pencet adalah agar lindi yang terben- tuk dapat segera mengalir ke botol penampung bila telah sampai pada ketinggian tertentu tanpa perlu memencetnya. 5. Lubang Udara, terdiri atas :
• 4 buah pipa Ø ± 6 cm yang diletakkan secara terpisah agar terjadi sirkulasi udara (proses aerob). • Dilengkapi dengan kain kasa agar tidak ada hewan yang masuk ke dalam. 6. Pematus atau Lubang Hasil, terdiri atas :
2 buah engsel sebagai sarana agar lubang hasil dapat terbuka dan tertutup Pegangan untuk pembuka dan penutupnya. 7. Pengaduk Semi Permanen, terdiri atas :
Pipa paralon Ø 3,20 cm dilengkapi dengan knee sebagai pegangan agar mudah ketika melakukan pengadukan. 8. Tutup Komposter, terdiri atas :
Tutup dilengkapi dengan sock yang disesuaikan dengan diameter pengaduk agar posisinya tidak goyah.
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Berikut ini gambar inovasi komposter yang ergonomis secara keseluruhan :
Gambar 8. Inovasi Komposter Yang Ergonomis
Analisa Biaya Perancangan Produk Terdiri atas : - Biaya Material Langsung - Biaya Material Pelengkap - Biaya Tenaga Kerja Total Biaya
= Rp. 152.000,= Rp. 29.500,= Rp. 50.000,------------------- + = Rp. 231.500,-
Analisa Hasil Percobaan Tabel 6. Data Analisa Lindi No 1. 2. 3. 4.
Parameter pH Nitrogen Pospat Kalium
Satuan mg/L NH4 – N mg/L PO4 – P mg/L K
Hasil Analisa 6,45 5.285,36 511,54 855,40
Metode Analisa pH meter Spektropotometri Spektropotometri AAS
Analisa Produtvity dan Non Productivity Tabel 7. Perbandingan Kinerja Sebelum dan Setelah Redesain Parameter
Sebelum Redesain
Sesudah Redesain
Atribut : - Penyangga - Kran Air Putar - Tempat Botol Lindi - Pematus - Pengaduk semi per – manen - Saringan pemisah Proses Pengisian
Komposter sulit dipindahkan dan diletakkan, lindi yang terbentuk tidak dapat keluar sendiri bila kran tidak dipencet, botol lindi harus di pegangi, tutup sering dibuka un tuk sampah baru dan pengadukan serta tercampurnya kompos dan lindi yang terbentuk. Sampah dapat dimasukkan sewaktu-waktu sehingga sering buka tutup komposter, timbul bau dan muncul rasa jijik bagi yang belum terbiasa. Agak lama dengan hasil sedikit karena tergantung dari sampah yang dimasukkan Menjijikkan karena harus buka tutup komposter, timbul keluhan di beberapa bagian tubuh dan pening katan CVL > 30%
Komposter mudah dipindahkan dan diletakkan, lindi yang terben – tuk dapat keluar sendiri bila mencapai ketinggian tertentu, botol tidak perlu dipegangi namun tidak jatuh, tidak perlu buka tutup komposter ketika membuang sampah dan mengaduk. Sekaligus agar tidak mengganggu proses yang sedang berlangsung, tidak bau dan tidak menjijikkan..
Waktu Panen Lindi
Proses Pengadukam
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-10
Lebih cepat dan hasilnya lebih banyak karena proses pengisiannya sekaligus Keluhan banyak berkurang, terasa nyaman saat melakukan pengadu kan karena tinggi pengaduk dise suaikan dengan tinggi pengguna.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008 Tabel 7. Perbandingan Kinerja Sebelum dan Setelah Redesain Parameter Posisi Tubuh
Kondisi Enase
Lingkungan Kerja
Lingkungan Sosial
Sebelum Redesain
Sesudah Redesain
Sedikit jinjit atau membungkuk sehingga tidak nyaman dan timbul keluhan (lurang ergonomis) Kurang diperhatikan, timbul keluhan, tidak nyaman, bau dan menjijikkan.
Berdiri tegak, nayaman dan lebih ergonomis sehingga keluhan ber kurang. Lebih diperhatikan, keluhan sudah banyak berkurang karena posisi tu buh lebih ergonomis, nyaman, tidak bau dan tidak menjijikkan. Lebih hiegienis dan berkurangnya pengaruh psikologis pengguna.
Kurang higienis terkait dengan kualitas udara dan pengaruhnya pada faktor psikologis pengguna. Lebih individualis karena kurang – nya interaksi antar warga.
Output
Lindi yang dihasilkan 200 ml/hari
Gaya dan Momen
0,72 N
Lebih sosialis karena pemakaian komposter dapat dilakukan secara komunal Lindi yang dihasilkan 643 ml/hari, berarti ada peningkatan produkti – vitas sebesar 200% 0,07 N berarti ada efisiensi sebe sar = 9,7%
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, baik analisa data QFD maupun ana- lisa data ergonomi, maka dapat diperoleh kesimpulan : 1. Keinginan responden berdasarkan Voice Of Customer (VOC) untuk inovasi komposter yang ergonomis dapat dikelompokkan menjadi 7 dimensi yaitu bahan, harga, desain, kemudahan, fungsi, estetika dan ukuran. 2. Faktor yang paling dipentingkan oleh responden dari inovasi komposter adalah multifungsi, pengaduk semi permanen, tahan lama, proses pengisian, aman dan nyaman, harga, kesesuaian tinggi, lubang hasil, lubang sirkulasi udara, mudah digunakan, mudah diletakkan, tidak menjijikkan, kesesuaian kapasitas, warna menarik dan keunikan desain 3. Setelah mempertimbangkan nilai tingkat prioritas kompetitif dari masing-masing faktor yang dipentingkan, maka diperoleh faktor-faktor yang diprioritaskan untuk segera diperbaiki karena faktor tersebut tingkat performansinya tidak berbeda jauh dengan para pesaingnya sehingga akan lebih menguntungkan jika diperbaiki antara lain ; harga dan kesesuaian kapasitas. 4. Kualitas inovasi komposter yang ergonomis masih dapat diterima oleh responden, karena tidak semua atribut memiliki nilai gap negatif. 5. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dipentingkan maka muncullah respon teknis yang diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan antara lain; material utama dan pendukung, diameter pipa, tinggi komposter, tinggi pengaduk, ukuran komposter, umur pakai, variasi desain, penyangga komposter, kasa penutup lubang, kran putar, saringan pemisah dan penam pung lindi. 6. Dimensi tubuh yang digunakan untuk merancang inovasi komposter yang ergonomis adalah tinggi siku, diameter genggam, panjang siku, panjang tangan dan lebar telapak tangan yang bertujuan untuk mengurangi kelelahan pada beberapa bagian tubuh antara lain bahu kanan (24%), punggung (12%), pinggang (12%), leher bawah, siku kanan, lengan bawah kanan, paha kiri, paha kanan (4%) dan peningkatan nilai CVL > 30%.
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
7. Redesain dilakukan untuk beberapa parameter antara lain atribut, proses pengisian, waktu panen, proses pengadukan, posisi tubuh, kondisi enase, lingkungan kerja, lingkungan sosial, output, serta gaya dan momen sehingga produktivitas output meningkat sebesar 200% (lindi) dan efisiensi sebesar 9,7% 8. Sistem pengolahan sampah dirancang sedemikian rupa terkait dengan mekanisme, pihak yang berkepentingan dengan bermacam cara dan pendekatan. SARAN Saran yang diusulkan untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan pada atribut yang dianggap kurang sempurna yaitu pengaduk semi permanen karena tinggi pengaduk yang kurang fleksibel dengan harapan agar pengaduk dapat diatur ketinggiannya dan sesuai dengan tinggi siku pengguna komposter (prinsip kerja mirip antena radio) 2. Proses pengadukan sebaiknya sering dilakukan, untuk memperbaiki kualitas lindi misal tiap pagi dan sore hari. 3. Agar memperoleh hasil lindi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan komposisi sampah organik yang akan digunakan. 4. Perhitungan benefit cost dari sampah organik belum dapat terealisir karena hasilnya masih untuk konsumsi warga, oleh karena itu saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat diketahuinya nilai benefit cost dari pengolahan sampah organik sehingga warga memiliki tambahan pendapatan dari sektor kebersihan disamping lingkungan hidup di sekitarnya menjadi bersih dan sehat. DAFTAR PUSTAKA Batam Pos (2006), Ayo Tuntaskan Sampah dengan Komposter Cohen, Lou (1995), ”Quality Function Deployment, How to Make QFD Work for You”, Addison-Wesley Publishing Company Dinas Kebersihan (2007), Manajemen Sampah Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS, Surabaya Hadisuwito, .S (2007), Kiat Praktis Membuat Pupuk Kompos Cair, Agromedia Pustaka, Jakarta Kecana (2005), Dengan Komposter, Membuat Kompos di Kota Jadi Mudah Simamora, dkk (2005), Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis, Membuat Biogas, Agromedia Pustaka, Jakarta Simamora (2006), Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis, Meningkatkan Kualitas Kompos, Agromedia Pustaka, Jakarta Sinar Harapan (2007), Dari Sampah ke Energi Listrik
ISBN : 978-979-99735-6-6 A-25-12