PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D THE ZERO BERBASIS 3DSMAX
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Muhammad Ali Zainal Abidin
10.02.7859
Bagus Arum Tejo Kusumo
10.02.7870
Muchamd Adidya Subchan
10.02.7878
Gilang Kusuma Putra
10.02.7884
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
DESIGN AND MANUFACTURE 3D ANIMATION FILM THE ZERO 3DSMAX BASED PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D THE ZERO BERBASIS 3DSMAX Muhammad Ali Zainal Abidin Bagus Arum Tejo Kusumo Muchamad Adidya Subchan Gilang Kusuma Putra Agus Purwanto Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Along with the development of science and technology, can be applied as the design and manufacture of 3D animation "THE ZERO" Similarly the design and manufacture of animation that has a visual work that can be seen by the general public. The design and manufacture of 3D animation "THE ZERO" Maximizing Software with 3D Studio Max, After Effects and Premiere Pro, animation is created with the aim to introduce or invite the public to learn more about the field of multimedia in particular 3D animations. The results so obtained after several themes search process, modeling, animating Character, video compilation, giving the sound effects, and rendering process. 3D concept, so Video animations can improve knowledge in the field of 3D animation kususnya. In addition, people can see the Visual concepts are shown, so that Videobased 3D animations that can be attractive packaging in 3D Animation Video. Keyword : Technology,Mutimedia, Software 3DS Max, Animations
1.
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, Perkembangan film animasi berkembang begitu pesat, didukung dengan peralatan (komputer) yang sangat menunjang dalam pembuatan film animasi yang semakin menarik dan spektakuler. Animasi merupakan teknik yang banyak dipakai didalam dunia film dewasa maupun anak- anak, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film maupun bersatu dengan film live. Teknologi animasi di dunia sekarang ini sangat berkembang, terutama dinegara Jepang yang sangat berkembang dalam pembuatan animasi dunia. Yang diantaranya adalah dengan banyaknya Film kartun Jepang bahkan layar lebar pun telah banyak menggunakan bantuan animasi dalam pembuatan tersebut. Pada animasi 2 dimensi biasanya digunakan untuk pembuatan kartun, baik di Negara Jepang maupun Amerika. Di Indonesia animasi 2 dimensi telah digunakan dalam pembentukan kartun yang ditayangkan di salah satu Stasiun Televisi Swasta yang pembuatannya masih kurang dibandingkan kartun di Jepang dan Amerika. Sedang pada Animasi 3 Dimensi sekarang telah banyak dikembangkan dalam pembuatan kartun untu kanak-anak maupun untuk dewasa. Seperti dalam kartun di Jepang animasi 3 dimensi telah dipakai dalam pembuatan kartun Gundam, Vandread, bahkan Doraemon pun telah dibuat dalam bentuk 3 dimensi. Film ini dibuat dalam bentuk animasi 3D, Dengan alasan
karena film ini
menggunakan tokoh karakter pesawat terbang, sehingga sangat tidak memungkinkan jika kita menggunakan pesawat yang sesungguhnya. Karena keterbatasan peralatannya, maka film ini menggunkan animasi 3 dimensi. Sedangkan pada animasi 3 dimensi kelebihannya adalah dalam segi penggambarannya terlihat lebih real, bentuk tubuh karakter yang lebih proporsional, dan samanya bentuk karakter bila dilihat dari berbagaiarah.
1
2.
Landasan Teori
2.1.
Pengertian Animasi Animasi berasal dari kata ‘To Animate’ yang berarti bergerak. Di Indonesia,
kata‘Animasi’ sendiri sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata ’Animation’ dalam Bahasa
Inggris.
Jadi
secara
harfiahnya
animasi
dapat
berarti ’menggerakkan’.
Menggerakkan di sini yaitu membuat gambar seolah-olah bergerak, sehingga objek yang di hasilkan tanmpak terkesan hidup dan memiliki emosi.
1
Animasi merupakan suatu teknik yang banyak sekali di pakai dalam dunia Film dewasa ini. Baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu Film, maupun bersatu dengan Film Live. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi dan wujud lain di dalam Film Live dan animasi. Dapat di katakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua konvensi atau disiplin, yaitu film dan gambar. Untuk dapat mengerti dan memakai teknik animasi, kedua konvensi tersebut harus di pahami dan di mengerti. 2.2.
SEJARAH ANIMASI Sebenarnya sejak Zaman dulu, manusia telah mencoba menganimasikan gerak
gambar binatang di sekitar mereka, seperti yang telah di temukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda, di gambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23). 2.3.
PERKEMBANGAN ANIMASI Pada masa-masa awal, gambar yang ingin di gerakkan di buat dengan tangan di
pindahkan pada lembar seluloid (celluloid) dengan asam cuka sel. Setelah terbentuk gambar yang tebal, gambar di perhalus dengan tinta acetate adhering (tinta yang di gunakan untuk proses penggambaran pada Zaman itu). Setelah gambar desain sempurna, seorang memberikan warna dengan cat vinil. Untuk proses animasinya, gambar-gambar tersebut di shooting satu persatu dengan cepat oleh kamera sesuai dengan kecepatan frame perdetiknya. 2.4.
PRINSIP ANIMASI Prinsip Animasi. Kata “animasi” berasal dari kata “animate,” yang berarti untuk
membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Seorang Animator profesional sepertinya harus mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa 1
John Hallas & Roger Manvell, 1973, The Technique of Film Animation, Hal. 23
2
sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Dua orang animator profesional Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang di adopsi dari animasi produksi Walt Disney. Animasi ini sebenarnya paling pas digunakan untuk animasi kartun. 2.5.
Tahapan Pembuatan Film 3D Pembuatan film kartun atau animasi menurut Pixar Studio biasanya melalui
empat tahap, yaitu tahap pengembangan, tahap pra-produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. 2.5.1 Tahap Pengembangan Merupakan tahap menciptakan storyline, di mana ide dilemparkan kepada anggota tim pengembangan dengan menjual ide dan anggota tim mempercayai ide tersebut atau ada kemungkinan lain dari ide tersebut. Kemudian ditindaklanjuti dengan pengembangan dan pembuatan storyboard. Storyboard seperti versi buku komik yang digambar dengan tangan sebagai cetak biru dari adegan-adegan dan dialog-dialog dari film tersebut. 2.5.2
Tahap Pra-Produksi Pada tahap pra-produksi, suara mulai direkam dan editorial mulai membuat rol
yang berisi urutan storyboard yang berdiri sendiri. Perekaman suara meliputi dialog yang ada di dalam storyboard, biasanya suara yang direkam untuk sebuah karakter dilakukan oleh aktor atau aktris yang professional.
Berikut komponen-komponen yang dibuat saat PRA PRODUKSI : 1. Cerita. 2. Naskah. 3. Story Board 4. Konsep karakter 2.5.3
Tahap Produksi Pada tahap ini karakter, set dan prop dibuat dalam tiga dimensi kemudian diberi
baju, model hiasan, misalnya kursi, korden, dan mainan untuk membuat seperti dunia nyata. Peran computer multimedia tampak menonjol pada tahap ini. Langkah selanjutnya adalah memindahkan cerita dalam adegan tiga dimensi, koreografer, layout karakter dalam set dan menggunakan kamera virtual untuk membuat shot yang menangkap titik cerita dan emosi pada masing-masing adegan. Set dan karakter dibuat bayangan serta pencahayaan disempurnakan dan bagian akhir dari produksi ini adalah proses rendering. Rendering merupakan kegiatan mentransfer seluruh informasi dalam file yang membuat
shot set, warna gerakan
karakter dan sebagainya kedalam frame tunggal dalam film. Pixar menggunakan
3
computer besar untuk melakukan rendering ini. Masing-masing frame menyajikan 1/24 detik dari waktu layar dan membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk merender. Berikut komponen-komponen yang dibuat saat Produksi : 1. Modelling 2. Texturing. 3. Rigging 4. Animation 5. Rendering 2.5.4 Tahap Pasca Produksi Pasca produksi merupakn salah satu tahap dari proses pembuatan film. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. 2.6
Software yang di gunakan 1. DS Max Software
visualisasi 3Dimensi merupakan software yang banyak digunakan
dikalangan masyarakat yang berhubungan dengan dunia pendidikan, perkantoran, Entertaintment 3Dimensi
yang
dan
masih banyak bidang lainnya. Salah satu
sangat
contoh
software
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan akan model atau
aplikasi yang berhubungan dengan 3Dimensi yaitu 3DS Max. 3DS Max memiliki fiturfitur yang digunakan dalam pembuatan sebuah objek dan aplikasi 3Dimensi antara lain user interface, pemodelan objek , pemberian material, pembuatan animasi, advance lighting dan rendering.Selain itu 3DS Max memiliki
objek-objek
primitive,
shapes,
compound dan system.Dan 3DS Max juga menyediakan fasilitas untuk mengeksport aplikasi yang dibuat menjadi file berformat tif, jpg dan avi. 2. Adobe After Effects. Adobe after Effect adalah program pengolah video editing. Fungsi Adobe After Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek-efek khusus dalam membuat video acara-acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri perTVan (broadcast). 3. Adobe Premier Pro. Adobe Premier Pro di gunakan untuk menyatukan semua video yang terpisahpisah baik per Scane atau per Cut agar cerita urut dan tidak terputus-putus. 3.
Perancangan
3.1.
Pra Produksi Persiapan yang paling awal dalam membuat film live ataupun animasi 3D.
Naskah adalah panduan utama dalam produksi. Apabila naskah tergolong buruk maka bisa dipastikan film yang akan dibuat juga akan buruk. Sebelum maupun sampai pada film jadi, ada langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan. Dari langkah – langkah
4
itu dibagi-bagi menjadi beberapa tahapan proses. Langkah-langkah dalam penulisan naskah film animasi 3D adalah : 3.1.1
Menentukan Ide. Cerita pada film animasi 3 Dimensi yang akan dibuat,berjudul ”The Zero”. Cerita
ini diangkat berdasarkan penggalan pengalaman menonton film yang bertema pesawat. Cerita disuguhkan dengan durasi yang tidak terlalu panjang. 3.1.2
Menentukan Tema Pada film animasi 3 Dimensi berjudul ”The Zero” tema pokok yang diambil adalah
berasal dari satu kata yaitu ”Zero”.Mengisahkan tentang adegan Pertempuran pesawat di udara. 3.1.3
Membuat Naskah ’’The Zero’’ Pada tahun 2013 terjadilah sebuah konflik pesawat Eil dengan pesawat the
zero, awal mulanya, pesawat Eil merusak sebuah box jaringan IT markas pesawat The Zero. 3.1.4
Break Down Naskah Film animasi 3D“The Zero” Durasi 3 menit
3.1.5
Story board. Storyboard untuk film animasi 3D biasanya dari 8-50 lembar (frame). Setiap
frame terdapat ruang untuk meletakan teks, termasuk efek suara dan sudut pandang kamera 3.1.6
karakter Karakter yang digunakan yaitu karakter Pesawat “The Zero”, karakter Pesawat
Musuh dan karakter gedung. 4.
Pembahasan
4.1.
Produksi
4.2.
Modeling
4.2.1
Modeling Chracter Pada tahap pembuatan character (tokoh), digunakan teknik editable poly
modeling. Modelling karakter di sini terbatas pada model pesawat pada karakter yang digunakan. Salah satu teknik modeling yang paling mudah adalah teknik box modeling.Teknik ini menggunakan objek box sebagai dasarnya, kemudian di modifikasi sehingga membentuk benda yang di inginkan.
5
4.2.1.1 PEMBUATAN KARAKTER PESAWAT Dalam proses pembuatan karakter atau bentuk pada film animasi ini ada beberapa alas an yang kami deskripsikan antara lain adalah karakter pesawat hero, karakter pesawat musuh dan karakter gedung. 4.2.2.1 Pesawat “The Zero” Pesawat hero merupakan tokoh utama yang kami buat dari software adobe 3ds max. Adapun bentuk dari pesawat hero kami pilih yang tidak terlalu kaku karena kami harapkan film ini pada semua usia termasuk anak- anak. Maka dari itu kami rasa bentuk dari pesawat hero sudah tepat. Yaitu bentuk yang telah dimodifikasi dengan bentuk yang menarik, akan tetapi tidak menghilangkan kesan gagah dari bentuk pesawat tersebut. 4.2.1.2 Pesawat Musuh Musuh dalam film animasi 3D ini berbentuk pesawat, yaitu pesawat yang kokoh, kuat dan canggih. 4.2.2
Modeling Environment Pada pembuatan environment, di sini diberikan contoh objek gedung, airport,
yang dijadikan sebagai objek environment pada film animasi 3D ini. 4.2.2.1 Modeling Airport Pada mebuatan modeling Airport Penulis menggunakan Teknik Create box kemudian convert ke Editable Poly. Berikut langkah langkah pembuatan modeling Airport. 4.2.2.2 Modeling Tanah Pada modeling tanah penulis menggunakan teknik Displace kemudian Edit Mesh. Berikut tahap tahap modeling tanah. 4.2.2.3 Modeling Air Pada modeling Air penulis menggunkan teknik plane membuat panel create geometry - plane. atur posisinya agar permukaan air merendam sebagian daerah perbukitan. Berikut tampilannya. 4.3
Texturing (Mapping) Setelah tahap pembuatan model dilakukan, langkah selanjutnya adalah
melakukan texturing pada model yang sudah dibuat. 4.3.1
Teksturing Karakter dan Environment Pada proses teksturing Karakter dan Environment, penulis hanya menggunakan
teknik mapping biasa dengan peralatan texture yang disediakan secara default oleh software 3D Studio Max 11 dan juga menggunakan tekstur referensi dari internet.
6
4.4
Animasi
4.4.1
Animasi Dasar Pada proses Penganimasian karakter pesawat ini, Penulis menggunakan teknik
Panel Motion biasa, Dengan menggunakan referensi dari internet dan buku. 4.4.2
Pengembangan Animasi Pada proses pengembangan animasi ini, pesawat terbang mengikuti jalur yang
telah ditentukan. 4.4.3
Rendering Setelah
selesai
dengan
semua
animasi,
pemasangan
camera,
dan
penempatannya dengan background, langkah terakhir adalah melakukan proses rendering. 4.6
Pasca Produksi
4.6.1
Compositing Proses pembuatan model dan animasi selesai dibuat pada 3D Studio Max.
Proses selanjutnya adalah melakukan Compositing dan Editing. Compositing dilakukan di software Adobe After Effects, selanjutnya dilakukan editing keseluruhan file animasi pada software Adobe Premiere Pro 6.0 5
KESIMPULAN
5.1
KESIMPULAN Dari uraian penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi dalam pembuatan
film animsi 3D, maka secara garis besar penulis besar dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. Dalam keadaan spesifikasi komputer yang terbatas, proses pembuatan membutuhkan kesabaran baik pada saat pengerjaan maupun pada saatproses rendering.
7
DAFTAR PUSTAKA
John & Roger Manvell Halas. 1973. The Technique of Film Animation. Londong ; Hastings House.
8