Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BLOG ANIMATIF MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) KELAS XI ( Studi Kasus SMA Baiturrahmah Padang ) Nur Azifah1, Yuliawati Yunus2 Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang Jl. Raya Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, (0751)776666
[email protected],
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan merancang media Blog Animatif yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMA Baiturrahmah Padang, mengembangkan, menguji kelayakan dan keefektifan Blog Animatif. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Penelitian melalui tahapan mengidentifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, mendesain produk, validasi pakar, revisi, uji coba produk skala terbatas, revisi, dan uji coba skala luas sehingga dihasilkan produk final. Uji coba dilakukan dilakukan pada 30 siswa kelas XI SMA Baiturrahmah Padang. Penilaian dari 3 validator terhadap blog animatif yaitu 84,12% ini menunjukan bahwa blog animatif valid digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil penilaian dari 32 siswa bahwa blog sebegai sumber belajar ini memiliki nilai praktikalitas 82,35%, ini dapat dikatakan tingkat kepraktisan blog animatif praktis dan memiliki nilai efektifitas 78,78%, ini dapat dikatakan tingkat efektifitas blog animatif dinyatakan baik. Tanggapan siswa dan validator menunjukan blog animatif baik digunakan sebagai media pembelajaran. Kata Kunci : Blog, Animatif, TIK
1. Pendahuluan Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini, teknologi dan industrialisasi, menghasilkan produk teknologi yang tidak terhitung jumlahnya, banyak teknologi yang dapat dikembangkan untuk membantu dan mempermudah manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan, baik itu dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam proses pembelajaran. Beraneka jenis ragam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam pendidikan, kesehatan, serta sekedar untuk hiburan, salah satu produk teknologi yang sedang populer dikalangan siswa saat ini adalah media online. Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet salah satu nya media blog. Blog adalah singkatan dari “web log” adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Menurut Sifry, berdasarkan hasil penelusuran mesin pencari blog Technorati, jumlah blog telah mencapai 57 juta blog diseluruh dunia, dan jumlah ini berlipat dua kali 230 hari. Blog juga membantu siswa dalam belajar, yaitu sebagai sumber belajar dan dapat memberikan sebuah peluang agar kegiatan belajar lebih menarik dan interaktif. Melalui blog kita dapat sumber-sumber materi yang relevan dan dapat dipublikasikan ke seluruh penjuru sehingga bisa diakses oleh siapapun. Dengan demikian kesulitan siswa dalam mengumpulkan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran dapat diatasi. Oleh karena itu, blog merupakan salah satu sumber belajar yang strategis untuk meningkatkan hasil belajar yang aktif dan interaktif, dan juga dapat mempermudah siswa dalam memperoleh sumber belajar yang baik untuk memperoleh hasil belajar yang bagus. Jadi penggunaan media dalam proses belajar di harapkan dapat menarik perhatian siswa dan dapat menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan studi pendahulu yang penulis lakukan pada kelas XI SMA Baiturrahmah Padang kenyataannya dalam pelaksanaan pembelajaran, guru masih mendominasi meskipun fasilitas media komputer yang ada sudah cukup memadai yakni 15 unit dan komputer server
180
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
untuk mengajar 1 unit. Pembelajaran belum menyentuh sisi efektivitas dengan penggunaan media dan metode. Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selama ini guru masih mengandalkan metode ceramah sebagai metode utama dalam menyampaikan materi, sehingga metode ceramah yang selama ini menjadi strategi pembelajaran yang utama harus segera di ubah. Dengan kata lain, ketika mengajar di kelas, seorang guru di harapkan dapat menciptakan kondisi lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa belajar atau memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep-konsep yang di pelajarinya. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang “ Perancangan dan Pembuatan Blog Animatif Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas XI SMA Baiturrahmah Padang Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015”
2. Tinjauan Literatur 2.1 Media Pembelajaran Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Levie & Lentz dalam Arsyad Azhar (2004) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu : 1) Fungsi atensi Merupakan inti media visual, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran. Media gambar khususnya overhead projektor dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian pembelajar kepada pelajaran yang mereka terima, meskipun pada awalnya materi pelajaran itu tidak disenangi sehingga mereka tidak memperhatikan. 2) Fungsi afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar. Lambang atau gambar visual dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar. Dalam memperhatikan isi pelajaran yang diberikan. 3) Fungsi kognitif Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi kompensatoris Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan pembelajar yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Gerlach dan Erly (1971) mengemukakan tiga ciri media pembelajaran antara lain : 1) Ciri Fiksatif Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan. 2) Ciri Manipulatif Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan tehnik pengambilan gambar time lapse recording. 3) Ciri Distributif
181
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini.
2.2 Blog dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Blog (secara umum) adalah website yang bersifat personal (meskipun tidak selalu begitu), yang memuat opini personal dan hal-hal lain yang merupakan aktualisasi diri pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global dunia. Penerapannya pada proses pembelajaran blog bisa dimanfaatkan oleh guru untuk memposting bahan ajar sehingga siswanya dapat mempelajari melalui blog tersebut. Bahkan lebih dari itu, tidak hanya siswa saja yang secara formal yang dapat menikmati bahan ajar melainkan semua orang yang membutuhkannya. Sebagai media belajar, blog dapat digunakan untuk memposting atau mengarsipkan apa yang didapat dalam internet. Bagi siswa blog dapat di gunakan sebagai media belajar, karena materi ajar yang akan diberikan disekolah ditampilkan sebagai halaman web. Hal ini sebagai suatu solusi sistem pengajaran diluar kelas sekaligus mengenalkan anak dalam dunia teknologi dan informasi khususnya dunia internet, sebagai media pengajar atau lebih tepatnya media saling berbagi siswa. Blog dapat dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunias guru di sebuah sekolah beramai-ramai membuat blog yang isi (content). Informasi yang ditampilkan dalam blog, tidak menutup kemungkinan akan mendapat respon/komentar dari pengunjung blog, baik respon positif maupun yang kontra. Komentar yang di sampaikan oleh pengunjung dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar pengaruh informasi yang dibuat didalam blog. Dengan memberi respon balik terhadap komentar yang masuk, berarti blogger peduli terhadap setiap pengunjung yang mengakses blognya. Dengan membiasakan hal tersebut di atas maka guru dengan sendirinya akan menjadi peka terhadap informasi pedidikan yang berkembang dan akan terbiasa untuk menulis. Disamping itu guru juga dapat menciptakan media pembelajaran yang bervariatif dengan memanfaatkan media blog, melalui publising materi pelajaran, soal-soal dan pembahasannya dan guru juga dapat mengukur dirinya melalui komentar yang masuk dalam sebuah blog, sehingga dengan komentar tersebut di harapkan guru dapat melakukan refleksi diri tentu saja dalam rangka menuju perubahan diri untuk menjadi guru yang professional dan kompeten.
2.3 Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah. Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah: 1) Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. 2) Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri. 3) Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari. 4) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. 5) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
182
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
1) Presentasi Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint 2) Demonstrasi Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet dengan alamat. 3) Virtual Experiment Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. 4) Kelas virtual Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.
2.4 Pertanyaan Peneliti Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah Pengembangan blog animatif untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas XI SMA Baiturrahmah Padang Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 untuk mengevaluasi validitas, praktikalitas, dan efektifitas.
3. METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dibahas pada bab 1, metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian Research & Development (R&D). Sebagaimana yang dikatakan oleh Sugiyono (2013:297) bahwa Research & Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilakan berupa blog animatif pembelajaran dalam bentuk perangkat lunak. Sehingga pada penelitian ini R&D merupakan jenis metode penelitian yang cocok, karena sesuai dengan tujuan penelitian dan didukung oleh teori para ahli. Dalam langkah-langkah penelitian dan pengembangan blog animatif ini menurut Sugiyono (2013:298). Pada prosedur pengembangan terdiri dari 10 pengembangan yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk dan produksi masal. Dalam tahap ini produksi massal tidak dilakukan karena keterbatasan waktu biaya. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
183
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D)
3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan uji coba blog animatif dilaksanakan hanya pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Baiturrahmah padang yang berjumlah 29 orang dan 1 guru TIK.
3.2 Alur Penelitian Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang di tempuh dalam penelitian. Perancangan dan pembuatan blog animatif pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini diuraikan pada prosedur berikut: a. Tahap Analisis kebutuhan bahan ajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tahap ini dimulai dengan menganalisis bahan ajar pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Setelah dianalisis baru dijabarkan materi yang harus dikuasi oleh siswa. Analisis materi dilakukan dengan berdiskusi dengan guru dan mengumpulkan buku yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran sebagai acuan untuk menentukan/melengkapi isi dan materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam pengembangan blog animatif. b. Tahap Perancangan Blog Animatif Tahap perancangan bertujuan untuk merancang suatu produk, produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and development ini yaitu sebuah blog animatif. c. Tahap pembuatan media blog animatif Tahap pembuatan media blog animatif bertujuan untuk membuat blog berdasarkan rancangan pada tahap sebelumnya. d. Tahap validasi media blog animatif Pada tahap ini dilakukan validasi oleh dosen ahli. Berikut ini langkah-langkah validasi blog animatif yang dilakukan kepada dosen dan guru: 1) Meminta kesediaan dosen dan guru untuk melihat kelayakan blog animatif yang dibuat. 2) Dosen dan guru diminta untuk memberikan penilaian terhadap blog animatif yang telah di buat. 3) Setelah penilaian dilakukan, peneliti merevisi blog animatif sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator dan selanjutnya di uji cobakan. e. Tahap Revisi Pada rahap revisi ini atau perbaikan di dapat dari proses validasi yang dilakukan oleh dosen. f. Blog Animatif Blog animatif ini adalah produk yang di hasilkan setelah di lakukan perbaikan atau revisi berdasarkan validasi yang di lakukan oleh dosen. g. Uji Coba Blog Animatif Setelah tahap validasi blog animatif selesai langkah selanjutnya adalah uji coba terhadap blog animatif. Uji coba dilakukan oleh 29 orang siswa kelas XI IPS 2 dan 1 orang guru TIK SMA Baiturrahmah Padang dengan mencoba menggunakan blog sebagai media tambahan dalam belajar.
184
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
h. Penyebaran Angket Siswa yang telah selesai mencoba media blog animatif, diperbolehkan mengisi angket yang telah divalidasi. i. Analisa Data Angket Tahap ini dilakukan setelah didapatkan data dari angket yang diisi oleh siswa. Data ini dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Angket yang digunakan dalam bentuk skala likert. Skala likert disusun berkategori mendukung (pernyataan positif) dengan bobot option sebagai berikut : Tabel 1. Penilaian Jawaban Option Keteranga Bobot n Sangat SS 5 Setuju Setuju S 4 Ragu-ragu RR 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat tidak STS 1 setuju Sumber: Sugiyono (2013 : 93) Data jawaban pertanyaan yang telah dipresentasekan dapat dilihat pada lampiran. Data ini kemudian di deskripsikan dan dibahas untuk memperoleh kesimpulan mengenai kualitas blog animatif pada mata pelajaran TIK di kelas XI IPS 2 di SMA Baiturrahmah Padang. j. Kualitas Blog Animatif Setelah tahap analisis angket yang telah di perhitungkan maka akan terlihat bagaimana kualitas blog animatif yang telah di rancang dan di buat. Langkah-langkah pengembangan blog animatif disajikan dalam bentuk diagram berikut ini: Analisis bahan ajar (TIK) Perancangan media blog animatif Pembuatan media blog animatif
Validasi Blog animatif yang valid Uji coba pada siswa SMA Baiturrahmah Penyebaran angket padang Analisis hasil uji coba Kualitas Blog animatif
Gambar 2. Alur perancangan dan pembuatan blog animatif
185
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
3.3 Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer. Data pertama berupa hasil validasi blog animatif yang diberikan oleh validator. Data kedua diperoleh dari pelaksanaan uji coba blog animatif. Pada uji coba blog animatif ini di ambil berupa, (1) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan media blog animatif, (2) Respon siswa terhadap media blog animatif yang telah di uji cobakan. b. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen Kevalidan Instrumen kevalidan digunakan untuk mengetahui apakah blog animatif yang telah dirancang valid atau tidak. Dengan kata lain, seluruh instrument yang telah dirancang akan divalidasi terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kevalidan instrument tersebut. Lembar validasi pada penelitian ini adalah validasi yang dilakukan oleh validator. Instrumen Kepraktisan Setelah instrument dinyatakan valid oleh validator, selanjutnya beberapa instrument tersebut digunakan untuk uji praktisan. Adapun instrument yang digunakan pada uji coba kepraktisan berupa angket kepraktisan. Angket sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan oleh penulis sebagai bahan penelitian yang bertujuan untuk mengetehui kelayakan dan menarik atau tidaknya tampilan pada blog animatif yang dibuat oleh penulis sebagai alternatif pembelajaran. Instrumen Keefektivan Cara pengujian keefektivan blog animatif digunakan soal. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, siswa mangisi soal. Soal diberikan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan blog animatif. Tujuan pemberian soal ini adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimana tingkat motivasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan blog animatif.
3.4 Teknik Analisis Data Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis meliputi analisis validitas blog, analisis praktikalitas blog dan analisis efektifitas blog, dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1) Memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala Likert yang dimodifikasi oleh Sugiyono (2013 : 93) yaitu: Tabel 2. Penilaian Jawaban Option Keteranga Bobot n Sangat SS 5 Setuju Setuju S 4 Ragu-ragu RR 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat tidak STS 1 setuju Sumber: Sugiyono (2013 : 93) 2) Menentukan skor tertinggi 3) Menentukan jumlah skor dari masing-masing dengan menjumlahkan semua skor yang di peroleh dari masing-masing indikator. 4) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor. 5) Penentuan nilai validitas, praktikalitas dan efektifitas dimodifikasi dari Purwanto (2010:102) sebagai berikut :
186
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
Keterangan : NP = Nilai persen yang dicari atau yang diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh SM = Skor Maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan Tetap Untuk mencari Distribusi Frekuensi dari Validitas, Praktikalitas dan Efektifitas di modifikasi dari Agus Irianto sebagai berikut : a) Menghitung jarak atau rentangan (R) Keterangan : R= Range b) Mencari jumlah Jumlah kelas (K) Keterangan : K= Jumlah Kelas n= Jumlah Validator c) Menghitung panjang kelas interval (P) Keterangan : P= Panjang Kelas R= Range K= Jumlah Kelas 6) Memberikan penilaian validitas, praktikalitas dan efektifitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2010 : 82) berikut ini : Tabel 3. Klasifikasi Aspek Penilaian No Nilai Rerata Aspek Yang Dinilai 1 90%-100% Sangat Valid 2 80%-89% Valid 3 65%-79% Cukup Valid 4 55%-64% Kurang Valid 5 ≤ 55% Tidak Valid Sumber: Purwanto (2010 : 82)
4. Hasil dan Pembahasan 4.1
Hasil Rancangan Tampilan
Hasil rancangan tampilan merupakan rancangan antar muka blog animatif. Tampilan rancangan inilan yang merealisasikan terjadinya interaksi antara manusia dengan komputer. Hasil rancangan tampilan dapat dijelaskan di dalam poin-poin berikut ini : a. Menu Beranda Menu Beranda merupakan halaman yang menjadi halaman sampul atau halaman awal yang ada pada blog. b. Menu Profil Menu Profil merupakan tanda pengenal atau sebagai tanda bukti kepemilikan yang berisi tentang informasi. c. Menu Materi Menu Materi merupakan menu yang berisikan materi-materi semester genap tahun pelajaran 2014/2015. d. Menu Video
187
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
Menu Video merupakan menu yang berisikan video tutorial yang berhubungan dengan materi microsoft excel. e. Menu Latihan Menu Latihan berisi tentang latihan-latihan pada microsoft excel beserta kunci jawabannya. 4.2 Analisis Data 4.2.1 Uji Ahli Validasi
Validasi blog animatif dari validator dilakukan untuk menilai rancangan blog animatif. Validator memberikan penilaian, saran dan komentar terhadap rancangan blog animatif dengan cara mengisi angket yang telah disediakan. Validator memberikan penilaian tentang aspek fungsi dan manfaat dari media pembelajaran, aspek karakteristik tampilan media blog animatif dan karakteristik blog animatif sebagai media pembelajaran apakah dapat mempermudah dipakai dalam pembelajaran. Validasi ahli media melakukan oleh tiga ahli penilai dengan mengisi angket kelayakan blog animatif yang berjumlah 24 item pernyataan. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Angket Validitas Kelas Interval f0 %f0 89-95 1 33,33 96-102 0 0 103-109 2 66,67 Jumlah 3 100 Hasil rata-rata perhitungan nilai 3 validator ahli media 84,12 dan melihat tabel kriteria penafsiran, maka disimpulkan validasi dari ahli media blog animatif dinyatakan Valid. 4.2.2
Uji Coba Praktikalitas
Uji coba praktikalitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepraktisan blog, uji coba praktikalitas yang dilakukan oleh 29 siswa dan 1 guru TIK. Aspek yang dinilai pada uji keterbacaan blog ini terdiri atas keadaan dan penggunaan blog dari 8 butir pernyataan, efektivitas dan waktu pembelajaran terdiri dari 5 butir pernyataan, sedangkan manfaat dari blog terdiri dari 5 butir pernyataan. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Angket Praktikalitas Kelas Interval f0 %f0 57-61 3 10 62-66 2 6,666667 67-71 2 6,666667 72-76 8 26,66667 77-81 12 40 82-86 3 10 Jumlah 30 100 Data kepraktisan blog animatif melalui uji coba praktikalitas 29 siswa dan 1 orang guru TIK dengan jumlah 18 butir pernyataan dilihat nilai rata-rata 82,41 dapat dikatakan tingkat kepraktisan blog animatif Praktis. 4.2.3
Uji Coba Efektifitas
Pada tahap ini, kegiatan dipusatkan untuk mengevaluasi apakah blog animatif yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar. Aspek yang dinilai pada uji efektifitas terdiri dari 20 butir penyataan. Dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan microsoft excel. Penelitian ini tentang soal efektifitas, secara singkat dapat dinyatakan bahwa deskripsi data ini akan mengungkapkan informasi tentang nilai yang diperoleh dari masingmasing item pernyataan, bobot total, nilai dan kriteria.
188
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor Angket Efektifitas Kelas Interval f0 %f0 29-33 3 10 34-38 2 6,666667 39-43 2 6,666667 44-48 3 10 49-53 15 50 54-58 5 16,66667 Jumlah 30 100 Data efektifitas blog animatif melalui uji coba efektifitas 29 siswa dengan jumlah soal 20 butir pernyataan dilihat nilai rata-rata 83,78 dapat dikatakan tingkat efektifitas blog animatif dinyatakan Efektif. Media pembelajaran blog animatif yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi untuk mengetahui kelayakan media tersebut. Setelah blog animatif di validasi kemudian media pembelajaran blog animatif di uji cobakan kepada siswa dalam bentuk uji coba Praktikalitas dan efektifitas. Untuk mengetahui keefektifan produk maka dilakukan ujicoba penerapan media pembelajaran blog animatif. Berikut ini pembahasan dari masing-masing pengujian kelayakan blog: Model Rancangan Blog Animatif TIK Dari rancangan blog animatif disimpulkan bahwa untuk pembelajaran diperlukan media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berupa blog animatif yang menarik. Kevalidan Hasil penilaian oleh ahli media oleh tiga pakar ditinjau dari aspek (1) Kelayakan isi : 86,66 %; (2) Komponen kebahasaan : 78,66 %; (3) Komponen penyajian: 85,83 % ; (4) Komponen kegrafikan: 85,33 %. Secara keseluruhan penilaian uji validator terhadap media pembelajaran blog animatif sebesar 84,12%, sehingga tingkat validitas dapat di interprestasikan Valid digunakan. Pengujian Kepraktisan Hasil penilaian uji kepraktisan ditinjaun dari aspek (1) Keadaan Penggunaan : 82,41 %; (2) Efektifitas Waktu Pembelajaran : 83,19 %; (3) Manfaat : 81,46 %. Secara keseluruhan penilaian kepraktisan terhadap media pembelajaran blog animatif sebesar 82,35%, sehingga tingkat praktikalitasnya dapat di interprestasikan Praktis digunakan. Pengujian Keefektifan Hasil penilaian uji keefektifan ditinjaun dari soal dengan 20 pertanyaan. Secara keseluruhan penilaian keefektifan terhadap media pembelajaran sebesar 83,78%, sehingga tingkat efektifitasasnya dapat di interprestasikan Efektif Digunakan.
5. KESIMPULAN Perancangan dan pembuatan blog animatif mengikuti prosedur dan pengembangan (Research and Development) Sugiyono (2013:298). Berdasarkan diskripsi, analisis data, perancangan dan pembuatan blog animatif dapat disimpulkan sebagai berikut : Perancangan media blog animatif ini merupakan sebuah media bantu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah, khususnya di SMA Baiturrahmah Padang. Perancangan dan pembuatan blog animatif mengikuti prosedur penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan 9 tahap dari 10 langkah dengan kevalidan dari validator dinyatakan valid dan kepraktisan, keefektifan dari siswa dikategorikan praktis dan efektif setelah di uji.
DAFTAR PUSTAKA [1 ] Agus Irianto. (2010). Statistika Konsep, Dasar, Aplikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [2 ] Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajawali Persada.
189
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal. 180-190 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2355-9977
[3 ] National Education Association. 1969. Audiovisual Instruction Department, New Media and College Teaching. Washington, D.C. : NEA [4 ] Ngalim, Purwanto. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya [5 ] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru, 1991 [6 ] Rusman (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Jakarta. Rajawali Pers. PT. Rajagrafindo Persada. [7 ] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
190