POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Maret 2011
PERANAN STUDI PUSTAKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH Burhan Ibnu Mubtadi Tenaga Pengajar Jurusan Teknik Mesin / Otomotif Politeknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRACT Phenomena that exist among lectar or teacher, partly the result of research reports and writing scientific papers from the literature suggested writing seems less strong, as a result the writing was less steady, although the possibility of having a high enough contribution. Writing a good book study and think the right will provide a systematic flow and logical. Discussion of literature as a theoretical framework will bring up a framework on the basis of relevant theories, so the discussion of issues raised in strict accordance with the substantive content and scholarly factor accountable. Writing literature sangal important role and have a high contribution to the process of research and writing scientific papers. With the correct puslaka study research process will be smooth, and can create solutions that really useful to reveal. KEYWORDS: Study of literature and scientific writing PENDAHULUAN Realisasi pelaksanaan Tri dharma Perguruan Tinggi (PT) merupakan salah satu indikasi dan cerminan bagi maju atau tidak majunya institusi PT. Fenomenanya tidak semua komponen-komponen yang ada di dalam Tri dharma PT itu dapat berjalan beriringan dan proporsional sebagaimana mestinya. Salah satu komponen Tri dharma PT adalah penelitian,
Peranan Studi Pustaka. . .
termasuk didalamnya masalah penulisan karya ilmiah. Pada tingkat intensitas yang tinggi pada pelaksanaan komponen ini merupakan cerminan kemampuan dosen beraktivitas dan berkreativitas untuk berupaya mendapatkan kualitas. Semakin sering beraktivitas dan berkreativitas, akan semakin tambah pengetahuan dan pengalamannya di bidang penulisan karya ilmiah, sepanjang pelaksanaannya sesuai dengan
69
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
kaidah dan aturan-aturan penelitian dalam koridor keilmiahan baik isi maupun tata tulisnya. Fenomena yang ada di PT mengindikasikan bahwa penelitian-penelitian yang telah dilaporkan oleh peneliti, sebagian belum memenuhi syarat sebagai karya ilmiah yang baik. Hal ini dapat dilihat dari sisi metodologi penelitian dan studi pustaka yang digunakan sebagai kerangka teori yang melandasi adanya penelitian tersebut kurang kuat. Akibatnya penelitian itu kurang sempurna meskipun kontribusinya mungkin cukup tinggi. Hal senada juga terdapat pada sebagian penulisanpenulisan karya ilmiah lain yang seharusnya memerlukan studi pustaka mendalam sebagai rujukan kuat dan mantap. Penelitian dan penulisan karya ilmiah seseorang tidak lepas dari studi pustaka yang digunakan sebagai landasan pokok. Studi pustaka merupakan bagian penting untuk berpijak, agar pelaksanaan penelitian tidak menemui hambatan, dan sesuai dengan garis yang akan dijalani untuk mewujudkan tujuan penelitian. Tanpa mengkaji studi pustaka yang baik dan benar, penelitian yang dilakukan akan kurang sempurna.
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
Permasalahan pokok pada kajian pustaka, sering sekali terletak pada kurang tepatnya pemilihan pokok-pokok kepustakaan yang di telaah dan dimunculkan sebagai kerangka teori, di samping kajian yang kurang mendalam. Selanjutnya teori-teori yang telah dikemukakan itu tidak diramu atau diolah sedemikian rupa sehingga tampak bukan merupakan hasil kerangka pikir peneliti atau penulis itu sendiri. Atau pendapat penulis yang dapat dinyatakan sebagai teori yang didukung oleh teori-teori yang telah ada. Di samping itu ada pokok pikiran yang seharusnya di-munculkan sebagai kerangka teori, berkenaan dengan variabel yang diambil tetapi justru tidak dibahas. Oleh karena itu makalah ini mencoba menelaah masalah studi pustaka, bagaimana peranannya terhadap aktivitas penelitian dan penulisan karya ilmiah. PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH Isi Tri dharma PT merupakan rambu-rambu yang perlu dilakukan oleh sivitas akademika khususnya dosen sebagai pelaksana proses pendidikan dan pengajaran. Pelaksanaannya
70
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
diharapkan terdapat distribusi merata namun proporsional. Fitrah manusia bekerja menginginkan adanya suatu kebebasan berkiprah. Ada suatu bentuk kebebasan dosen sebagai pengajar di Perguruan Tinggi adalah kebebasan akademik, dalam format yang paling sederhana adalah kebebasan melaksanakan komponen – komponen Tri dharma PT khususnya kebebasan mengajar, dan kebebasan melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan aturan-aturan format dan keilmiahan. Menurut Widianarko (1997), salah satu kebebasan akademik yang benar-benar tidak berubah sejak dulu adalah publikasi ilmiah untuk ide dan penemuan baru. Pada dasarnya kebebasan untuk mengungkap fakta dan ide baru melalui aktivitas penelitian yang dilakukan adalah merupakan bagian dari kebebasan akademik. Dalam hal penelitian, Arikunto (1989) mengatakan : kegiatan penelitian merupakan rangkaian proses pengkayaan ilmu pengetahuan. Menguji dugaan kebenaran (hipotesis), memikirkan dengan logika, menganalogikan pengalaman dan mencari intuisi, dan menggali
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
permasalahan yag akan dicarikan jawaban melalui data. Proses pelaksanaan penelitian tersebut peneliti harus selalu berdekatan lekat dengan bahan pustaka sebagai gudang ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan sesuatu aktivitas ilmiah dalam rangka mencari sesuatu, mengungkap fakta berdasarkan data, dan proses mengaktualisasikan diri ke dalam bentuk menemukan sesuatu (ide) yang baru melalui analisis ilmiah Hasilnya dapat diimplikasikan ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah selanjutnya dipublikasikan kepada umum, untuk dimanfaatkan nilai kebenarannya. Sejumlah data yang telah dikumpulkan akan dapat mengungkap fakta melalui suatu analisis yang bersifat deskriptif maupun non deskriptif (statistik) berupa angka-angka. Analisis itu dimunculkan dengan harapan hasil penelitian itu mendapatkan atau mencapai kebenaran, baik dari substansial isi maupun kaidah keilmiahan, selanjutnya hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam bentuk tulisan ilmiah. Penelitian yang dilakukan seseorang tidak terlepas dari metode ilmiah untuk mencapai kebenaran, karena dengan adanya metode ilmiah, permasalahan dan
71
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
pertanyaan penelitian yang akan atau sedang dilakukan akan mudah dijawab melalui suatu proses penelitian. Menurut Nazir (1988), metode ilmiah sebagai suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan – pertimbangan logis. Dengan demikian implikasi terhadap penelitian itu untuk mengungkap fakta berdasarkan data, disertai kebenaran suatu analisis melalui metode ilmiah, akan menghasilkan suatu kesimpulan yang bermakna. Studi pustaka merupakan bagian integral dari setiap penelitian, baik yang dilakukan sebelum penelitian, pada waktu sedang melakukan penelitian atau dimungkinkan setelah melakukan penelitian dalam rangka pengembangan lebih lanjut. Peneliti akan melakukan berbagai usaha untuk menggali dan mengkaji semua informasi tentang teori, dalil-dalil, konsepkonsep dan menjawab permasalahan yang akan ataupun sedang dilakukan dalam penelitian. Informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian maupun bidang penelitian hendaknya diperoleh sebanyakbanyaknya dan digali sedalamdalamnya Informasi ini dapat diperoleh melalui studi pustaka
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
baik dari sub-stansial isi teoriteori yang dikemukakan maupun dari sejumlah pengalaman penelitian sebelumnya yang senada, relevan, atau justru pada obyek penelitian yang sama namun dengan variabel yang berbeda sebagai bahan perbandingan. Hasil penelitian tidak hanya sekedar asal ditulis dan dilaporkan saja, melainkan harus ditulis sesuai dengan sistematika dan kaidah tulisan ilmiah. Menurut Sitompul (1998) tulisan ilmiah adalah tulisan yang memenuhi persyaratan atau kaidah ilmu pengetahuan. Makalah ilmiah adalah tulisan ilmiah yang dipersiapkan untuk disampaikan di depan umum atau diki-rimkan untuk diterbitkan pada penerbitan tertentu dan memenuhi kaidah ilmiah. Selanjutnya dikatakan bahwa untuk memenuhi syarat ilmiah bila ditulis berdasarkan data-data, fakta-fakta, atau informasi ilmiah. Dengan demikian interalasi antara penelitian, metode ilmiah dan tulisan ilmiah merupakan satu kesatuan dan rangkaian yang tak dapat dipisahkan, sehingga melekat dan terintegrasi ke dalam satu bentuk karya tulis ilmiah yang harus dapat dipertanggung jawabkan nilai keilmiahan dan kebenarannya.
72
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
STUDI PUSTAKA Untuk melakukan aktivitas penelitian maupun menulis makalah ilmiah bertumpu dan bertitik tolak dari pengetahuan yang sudah ada (dimiliki) untuk selanjutnya dilakukan pengembangan. Langkah dan acuan yang digunakan peneliti atau penulis adalah menggali, mempelajari, menganalisa dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah dipaparkan oleh penemu (ahli) sebelumnya, untuk selanjutnya diharapkan memberi informasi yang baru atau justru dapat menemukan sesuatu yang baru. Aktivitas peneliti atau penulis untuk menggali, mempelajari, mendalami, menganalisa, dan mengidentifikasi terhadap sesuatu (ilmu) melalui referensi (buku) atau informasi lain untuk selanjutnya dikembangkan dikenal dengan Studi Pustaka atau kajian pustaka. Senada dengan itu, Arikunto (1989) menyebutnya sebagai mengkaji bahan pustaka, kajian pustaka atau telaah pustaka. Dalam kaitan ini digunakan istilah Studi Pustaka, yang pada dasarnya peneliti tidak bisa terlepas dari pustaka atau buku-buku yang digunakan
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
sebagai referensi, sehingga harus dipelajari secara mendalam. Kajian pustaka dalam rangka proses pelaksanaan penelitian merupakan keharusan dilakukan dan tidak dapat diabaikan (eksistensi dan peranannya). Menurut Sukamto dkk. (1991) dalam buku Pedoman Penelitian IKIP Yogyakarta (1991) kajian pustaka untuk jenisjenis penelitian kecuali penelitian kualitatif berisi uraian tentang : 1. Kajian teoritik dan kajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan. 2. Kerangka pemikiran atau model hubungan yang dikonsepsikan. 3. Hipotesis (jika ada), diuraikan dalam kalimat deklaratif yang menyatakan hubungan antara variabel. Kajian teoritik yang dimunculkan berkaitan erat dengan variabel penelitian. Pokok pikiran dan alur pikir untuk menjawab permasalahan penelitian dengan berpijak pada teori-teori yang mendasari teoriteori yang relevan dengan tujuan penelitian harus dikemukakan dengan jelas dan perlunya mengkaji hasil penelitian sebelumnya yang relevan atau setidak-tidaknya dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan penelitiannya sehingga juga dapat
73
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
berfungsi sebagai tarnbahan rujukan sekaligus sebagai perbandingan. Teori-teori yang dimunculkan melalui kutipankutipan dari para pakar diramu atau dikombinasikan sedemikian rupa untuk selanjutnya dimunculkan sesuatu gagasan baru sebagai hasil penyederhanaan ataupun kesimpulan dari teori-teori terdahulu. Hal ini akan difungsikan sebagai kerangka teori, yang selanjutnya dapat dibangun atau ditetapkan kerangka berpikir peneliti dengan dasar kajian-kajian teori yang ada. Sukamto dkk (1991) menyatakan kerangka pemikiran merupakan konsep pikir yang diajukan peneliti berlandaskan kajian pustaka. Menurut Arikunto (1989) kerangka teori adalah bagian dari penelitian tempat peneliti mernberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya. Kerangka berpikir adalah bagian dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis. Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti dan memberikan penjelasan kepada orang lain.
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
Penulisan kerangka berpikir harus didasarkan atas pendapat para ahli dan hasil-hasil penelitian yang mendahuluinya. Kerangka teori maupun kerangka berpikir berada dalam kawasan kerangka studi pustaka. Penulisan studi pustaka merupakan bagian pokok dari aktifitas proses pelaksanaan penelitian, dalam kerangka menjawab masalah penelitian yang dimunculkan. Oleh karena itu studi pustaka dalam penelitian berperan sangat penting dan mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap mutu penelitian dan sekaligus mutu tulisan karya ilmiahnya. Penulisan studi pustaka akan dapat lebih baik dan efektif, apabila hasil penelitian yang dinyatakan berupa laporan penelitian itu dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam proses pelaksanaan penelitian. Hasilnya sebagai tulisan ilmiah itu dapat diinformasikan dan dikomunikasikan lebih luas, efektif, dan bermakna khususnya dalam bidang yang relevan kepada para pembaca. Studi pustaka yang disusun dan dikemukakan secara efektif, sistematis dan logis, maka alur pikir dalam suatu rangkaian penelitian akan jelas. Studi pustaka yang dinyatakan dalam
74
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
tulisan, relevansinya akan dapat terlihat dengan jelas, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi para pembaca. Keilmiahan suatu hasil penelitian maupun tulisan karya ilmiah di antaranya dapat dilihat dari substansial isinya, yang dapat dibuktikan dengan metode – metode ilmiah, berdasar pada data dan fakta yang kemudian dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu faktor keilmiahan dapat dilihat, bila jelas rujukan yang digunakan dalam mengutip sumber pustaka sebagai informasi ilmiah dan bukan opini dan prediksi yang tanpa dasar. Peneliti yang sedang mengemukakan studi pustaka, dalam mengutip suatu informasi dituntut untuk mampu membedakan antara opini orang lain atau benar-benar merupakan data yang berfakta. Bila informasi itu berupa opini, maka bukan merupakan informasi ilmiah dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber rujukan. Di sisi lain, Bell (1987) mengatakan peneliti harus menghasilkan suatu konsep atau membangun suatu struktur teoritis yang dapat menjelaskan faktafakta dan hubungan-hubungan diantara fakta. Sebuah teori merupakan suatu alat yang penting dalam menstimulasi
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
peningkatan pengetahuan yang berkelanjutan. Konsep pikir sebagai kerangka pemikiran sekaligus sebagai hasil telaah teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan, diharapkan akan menggiring pola pikir dan alur pikir peneliti untuk membuktikan hipotesis yang dimunculkan (jika ada). Hipotesis tidak harus terbukti, melainkan fakta melalui data yang terkumpul, akan diolah dan dianalisis sehingga memberikan jawaban dengan benar yang diharapkan tanpa adanya bias. Kerangka berpikir yang dimunculkan akan lebih mudah menarik benang merahnya dalam suatu penelitian, sehingga akan memudahkan proses pelaksanaan dan analisis penelitiannya. Tanpa adanya kerangka berpikir dimungkinkan pembahasan penelitian kurang mengarah pada hal yang substansial untuk dibicarakan dan dibahas. MANFAAT STUDI PUSTAKA Studi pustaka merupakan hal pokok yang harus dikemukakan di dalam penelitian. Manfaat yang diperoleh bagi peneliti setelah melakukan studi pustaka menurut Arikunto (1989) dapat diringkaskan antara lain:
75
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
• Proses pelaksanaan penelitian akan dapat lancar, karena banyak hal yang dapat diketahui di dalam berbagai literatur berupa teori-teori, konsep-konsep, dan dalil, dengan mengacu pengetahuan yang sudah ada. • Peneliti dapat mengetahui apakah permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian betul-betul belum pernah diteliti sebelumnya. Jika dari studi pustaka diketahui bahwa permasalahan sudah terdapat di dalam bukubuku dan telah terbukti melalui prosedur ilmiah, maka peneliti sebaiknya mengalihkan pada masalah lain yang akan lebih bermanfaat. • Bila dengan studi pustaka didapatkan masalah-masalah yang lebih menarik dibandingkan dengan masalah yang telah dipilih, maka masalah yang menarik itu dapat dijadikan penggantinya. • Kedudukan peneliti sebagai ilmuwan akan menjadi mantap, kokoh, dan tegar, karena peneliti bersifat jujur dan mengakui kelebihan orang lain dengan menyebutkan sumber pustaka secara lengkap. Fungsi tinjauan pustaka (sebagai bentuk studi pustaka) di samping
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
untuk memperkuat teori, juga untuk : 1. Memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang diteliti. 2. Menyusun kerangka pemikiran yang logis, sistematis dan akurat. 3. Mempertegas landasan teoritis yang dijadikan landasan berfikir. 4. Mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga mempermudah dalam perumusan hipotesis. 5. Menghindarkan terjadinya pengulangan suatu penelitian. (Ahmad Saebani, 2008). Apabila studi pustaka sebagai pijakan implementasi dan implikasi “berteori”, dalam kegiatan penelitian, maka fungsi teori menurut Sugiyono (2010) adalah : 1. Untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruksi atau variabel yang akan diteliti. 2. Sebagai prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta yaitu untuk merumuskan hipotesis dan instrumen penelitian (karena pada dasarnya hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif). 3. Digunakan untuk mencandra dan membahas hasil
76
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
penelitian, selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah (sebagai kontrol). Dari beberapa pendapat di atas, fungsi dan manfaat lain studi pustaka adalah : • Peneliti / penulis mempunyai peningkatan cakrawala pandang dan pikir terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang yang relevan dengan penelitiannya. • Peneliti / penulis bila tidak menemukan teori-teori, dalil – dalil, atau rujukan lain yang tepat akan dapat mengembangkan dan menajamkan analisis untuk mengkombinasikan dan mengolahnya sedemikian rupa, sehingga menggiring teori-teori yang ada menjadi sesuatu (pengetahuan) yang baru sehingga dapat lebih bermanfaat. HAMBATAN-HAMBATAN Untuk menghasilkan penelitian yang baik maupun makalah ilmiah yang bermutu pemanfaatan studi pustaka mempunyai kontribusi yang tinggi dalam memberikan penilaian terhadap isi tulisan itu. Untuk merealisasikan tulisan yang baik banyak faktor yang mem-pengaruhi, namun ada juga
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
yang justru merupakan penghambat. Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan studi pustaka sehingga mempengaruhi kelancaran pelaksanaan penelitian bahkan kualitas penelitian itu sendiri. Hambatan-hambatan ini menurut Kasbollah (1991) antara lain disebabkan beberapa faktor sebagai berikut : • Sebagian peneliti kurang menyadari peran studi pustaka dalam setiap penelitian. • Buku dan bahan referensi kurang terutama yang bersifat ilmiah. • Sebagian peneliti lemah membaca dan memahami referensi berbahasa asing (Inggris). • Tidak semua peneliti gemar membaca tulisan ilmiah. Selain yang tersebut di atas, sebenarnya ada fenomena yang paling menonjol antara lain disebabkan oleh: • Adanya kesibukan-kesibukan lain yang lebih dapat menjanjikan keuntungankeuntungan finansial yang lebih besar (khususnya penghasilan diluar profesinya sebagai dosen, sehingga tidak sempat belajar lebih banyak tentang studi pustaka. 77
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Faktor malas dan tingkat kemampuan untuk mengkaji ilmu yang terbatas. • Kurang bisa membuka diri dan berjiwa besar untuk menerima input kritikan yang konstruktif. • Adanya iklim kerja yang kurang kondusif, kemudahankemudahan mendapatkan sesuatu tanpa diiringi usaha yang objektif, kompetitif dan konstruktif. Sebagian kemudahan-kemudahan tersebut dapat diidentikkan dengan kuantitas finansial yang dikeluarkan untuk melegitimasikan segala macam cara. Akibat dari hal-hal tersebut di atas kita akan semakin ketinggalan atau setidak-tidaknya adalah kurang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang yang relevan. Bila hambatan-hambatan itu selalu muncul ke permukaan maka jangan di harapkan bobot tulisan dilihat dari segi keilmiahan akan mempunyai bobot yang baik. Sebaliknya akan didapat kurang nampak konsistensi alur pikir, cenderung parsial dan kurang mendalam pembahasannya. •
Peranan Studi Pustaka. . .
Maret 2011
KESIMPULAN Penulisan studi pustaka yang tepat akan memberikan kelancaran dalam proses penelitian dan penulisan karya ilmiah, karena studi pustaka mempunyai peran yang sangat penting untuk dimunculkan secara sistematis dan logis. Dengan memgemukakan studi pustaka yang baik, faktor kesalahan dapat dieliminir sekecil mungkin, dan kebermaknaan penelitian akan maksimal, karena pembaca akan dengan jelas dapat memahami isi penelitian tulisan itu, di samping faktor keilmiahannya dapat dipertanggungjawabkannya. Penulisan studi pustaka dalam proses penelitian maupun penulisan karya ilmiah yang tidak baik dan tidak lengkap, hasil tulisan yang dilaporkan akan dirasakan kurang bermakna dan kurang dapat mencerminkan faktor keilmiahan. Studi pustaka berperan sangat penting dan mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap mutu tulisan. Dengan studi pustaka yang baik dan benar, tulisan akan efektif dan dapat dikomunikasikan lebih luas serta bermanfaat secara maksimal.
78
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Maret 2011
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Saebani, Beni. 2008. Metode Penelitian, Bandung : Pustaka Setia. Arikunto, S 1989. Manajemen Penelitian, Jakarta. Depdikbud - Dikti. Bell, J. 1987. Doing your Research Project. Philadelphia: Open University Press. Kasbollah, K. 1991. Peranan dan Prosedur Studi Kepustakaan (Tingkat Lanjut). Makalah. Penlok. Tingkat Lanjut. Malang 26 April s/d 9 Juni 1991. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Penerbit Alfa Beta. Sukamto, dkk. 1991 Pedoman Penelitian Edisi (1991). Pusat Penelitian 1KIP Yogyakarta. Yogyakarta: Andi Offset. Widianarko, B. 1997. Profesi Dosen dan Kegiatan Penelitian. Suara Pembaruan Jumat 28 Februari 1997. Hal. 11.
Peranan Studi Pustaka. . .
79