Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
PERANAN KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN (KASUS DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG ) ROLE OF COMMUNICATION IN IMPLEMENTATION POLICY INTERNET SERVICE CENTER DISTRICT ( CASE IN BANGKA BELITUNG ISLANDS ) Paraden Lucas Sidauruk Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika – Kementerian Kominfo Jln Medan Merdeka Barat Nomor 9, Jakarta Pusat. E-mail :
[email protected] Naskah diterima : 30 September 2013; Direvisi : 30 Januari 2014; Disetujui : 7 Februari 2014
ABSTRAK Masalah penelitian, bagaimana gambaran implementasi Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), apa gangguan dan hambatannya serta bagaimana peranan komunikasi dalam implementasi PLIK. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan Focus Group Discussion (FGD). Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan penelitian dilaksanakan 26 Juni-30 Juni 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran PLIK beroperasi dan PLIK tidak beroperasi berkaitan dengan berfungsi tidaknya perangkat, khususnya jaringan internetnya. Gangguan dan hambatan berasal dari implementasi penetapan lokasi, jaringan internet, lambatnya penyedia PLIK dalam memperbaiki perangkat. Kesimpulan penelitian, peranan komunikasi masih minim dalam implementasi PLIK terutama dalam penetapan lokasi, penggunaan papan nama dan rambu penunjuk sebagai sarana komunikasi, dan pelaksanaan pelaporan atau pengaduan perangkat sebagai bentuk komunikasi. Oleh sebab itu, disarankan perubahan pada pasal 12 (ayat 1) Permenkominfo, yang mewajibkan penyedia PLIK dalam penetapan lokasi berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah; pembuatan petunjuk pelaksanaan sebagai penjabaran pasal 2 (ayat 3 huruf k) untuk memastikan pemasangan papan nama dan rambu penunjuk; perubahan isi pasal 9 (ayat j) agar penyedia PLIK menyediakan alamat Kantor dan nomor telepon tetap pengaduan pengelola di tingkat kota/kabupaten. Kata Kunci : Peranan, Komunikasi, Implementasi, PLIK ABSTRACT Research problem, how is the implementation of the District Internet Service Center (PLIK), what distractions and obstacles and how the role of communication in the implementation of PLIK. This study used a qualitative research methodology with data collection techniques using in-depth interviews, observation and focus group discussion (FGD). Locations of the study were selected purposively in Pangkalpinang and Central Bangka Regency, Bangka Belitung Islands and research conducted on June 26 to June 30, 2012. The results showed that PLIK which operate and PLIK which is not operate related to the functioning devices, especially internet network. Disorders and barriers derived from the implementation of the determination of the location, the internet network, the slowness of PLIK providers in repairing the device. The conclusion of this study, the role of 81
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
communication in the implementation of PLIK still minimal, especially in the determination of the location, the use of the name boards and signs as a means of communication, and also on the implementation of device complaints as a form of communication. Therefore, it is suggested to revise article 12 (paragraph 1) ICT Ministerial Regulation No.19/2010, which requires PLIK providers to coordinate with the Local Government in determining the location of PLIK; Providing implementation guideline as a translation of Article 2 (paragraph 3 point k) to ensure installation of signage and pointing signs; amendment of article 9 (paragraph j) in order to ensure PLIK provider provide officially office addresses and telephone numbers for handle the complaints at the city/district. Keywords : Role, Communication, Implementation, PLIK
Aptel, SKDI (2008 : 43) menunjukkan
PENDAHULAN
bahwa Community Access Point (CAP)
Latar Belakang
sebagai Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama
internet memungkinkan
penggunanya mencari informasi lebih cepat dan lebih mudah.
Informasi bisa diakses
dari telepon seluler berinternet,
warung
internet (warnet) dan dari fasilitas internet yang ada di tempat-tempat umum seperti hot spot dan WiFi. Sayangnya, jumlah fasilitas tersebut masih amat terbatas dan
belum
menjangkau masyarakat luas. Apalagi, jika penggunaannya bermain
banyak
game
online,
dipakai
untuk
maka
fungsi
hambatan
seperti
menghadapi
banyak
masyarakat
pedesaan
masih awam mengoperasikan komputer dan belum meyakini manfaat CAP. program
pemerintah
Beberapa
berbasis
internet
seperti Mobile CAP (MCAP), Warung Masyarakat
Informasi
(Warmasif)
(Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2010a : 9) juga belum dimanfaatkan untuk tujuan
produktif.
Walapun
demikian,
fasilitas layanan internet ini setidaknya berguna
sebagai sarana pengenalan dan
pembelajaran TIK bagi masyarakat.
informasinya kurang maksimal. Sesungguhnya
telecenter
Untuk meningkatkan akses informasi internet
masyarakat melalui internet, Balai Penyedia
komunikasi dan informasi
dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi
juga memberikan manfaat ekonomis bagi
dan Informatika (BP3TI) membangun PLIK
pemakainya.
secara
di kecamatan sebagai salah satu program
pula
mendorong
Universal Service Obligation (USO) tahun
ekonomi
masyarakat.
2009 – 2014 (BP3TI, 2011b : 4) Tujuannya
itu belum dapat
antara lain untuk (1) mengatasi kesenjangan
karena beberapa hambatan atau
digital (kesetaraan akses teknologi informasi
sebagai sarana
produktif
penggunaan
Pemanfaatannya dapat
pemberdayaan
Namun, sayangnya hal dicapai
kendala. Hasil penelitian Pusat Litbang
dan
komunikasi),
(2)
menunjang
dan 82
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
mendukung
kegiatan
perekonomian”
(BP3TI, 2011a : 5-6, BP3TI, 2012 :4). Ada
tiga
penting
dalam
implementasi sebagai
pelaku
dan
dibangun.
stakeholder
pembentukan
PLIK,
regulator
atau
beroperasi dari total PLIK yang sudah
dan
yaitu (1) BP3TI fasilitator
yang
Setidaknya ada dua permasalahan PLIK yang
penting
yang
memengaruhi
pengoperasiannya, yaitu penetapan lokasi dan
persoalan
perangkatnya.
Dalam
membayar sewa jasa pemakaian internet, (2)
penetapan lokasi termasuk di dalamnya juga
perusahaan
penentuan pengelolanya. Banyak PLIK yang
penyedia
PLIK
yang
menyediakan dan memasang perangkat, dan
tidak
berfungsi
(3) pengelola PLIK yang mengoperasikan
pengelolanya tidak tepat sasaran. Salah
dan memelihara perangkatnya. Salah satu
sasaran
dari penyedia PLIK adalah PT Jastrindo
informasi yang dimiliki penyedia PLIK.
Dinamika yang menyediakan perangkat
Lokasi PLIK
PLIK antara lain di Provinsi Kepulauan
informasi yang cukup dari
Bangka Belitung.
setempat.
ini
karena
terjadi
lokasi
karena
dan
kurangnya
ditetapkan tanpa adanya pemerintah
Prastya (2012) menyatakan
Pembentukan PLIK “sampai 30 Mei
“banyak program PLIK yang salah sasaran.
2012 sudah terpasang 100 persen dari target
Dari 5.748 kecamatan ada beberapa desa
5.748 PLIK di 32 Propinsi. Permasalahan
yang sudah
implementasinya antara lain keterlambatan
seluler. Desa atau kecamatan seperti ini
penyediaan, penetapan mitra/lokasi, isu uang
tidak perlu lagi ada PLIK karena masyarakat
jaminan, penanganan gangguan, keinginan
dapat mengaksesnya lewat warnet atau
PLIK digratiskan, pemahaman pola sewa
ponsel”.
jasa, rambu/petunjuk, relokasi”
(Santoso,
PLIK yang dalam perjalanannya tidak lagi
2012). Masalah lainnya adalah lemahnya
aktif beroperasi karena kurangnya jumlah
monitoring dan evaluasi utamanya pelaporan
pengunjung.
terlayani
jaringan telepon
Oleh karena itu, cukup banyak
PLIK, kurang jelasnya pengawasan BP3TI
Persoalan perangkat PLIK berkaitan
terhadap penyedia PLIK (Pusat Litbang PPI,
dengan penyediaan, pengaduan gangguan,
2012),
“Tidak
perkembangan
adanya PLIK
monitoring dari
Pusat
uang jaminan, dan penggunaan papan nama dan
rambu
penunjuk.
Keterlambatan
(Kemkominfo) menjadikan data pengguna
penyediaan dan adanya pungutan uang
PLIK tidak bisa didapatkan” (Pusat Litbang
jaminan perangkat sudah barang tentu
PPI, 2011 : 49). Akibatnya, tidak mudah
merugikan
mengetahui berapa persentase jumlah PLIK
kesimpangsiuran
yang beroperasi dan
disebabkan tidak adanya konfirmasi dan
PLIK yang tidak
pengelolanya.
Munculnya
uang jaminan perangkat
83
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
informasi yang jelas dari penyedia PLIK
1. Bagaimana gambaran
implementasi
atau BP3TI. Demikian pula, pengaduan
PLIK di Provinsi Kepulauan Bangka
gangguan perangkat yang tidak ditanggapi
Belitung ?
oleh
penyedia
PLIK
berdampak
dengan
buruk
pengoperasionalnya.
cepat terhadap
Cukup banyak PLIK
terhambat pengoperasiannya dan akhirnya
2. Apa
gangguan
implementasi
dan PLIK
hambatan di
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung ? 3. Bagaimana peranan komunikasi dalam
berhenti beroperasi karena perangkatnya
implementasi
PLIK
di
tidak dapat diperbaiki (Pusat Litbang PPI,
Kepulauan Bangka Belitung ?
Provinsi
2012). Di samping itu, papan nama dan rambu penunjuk PLIK sebagai
sarana
Tujuan
komunikasi tidak dipasang pada tempatnya
Penelitian ini bertujuan untuk :
sehingga informasi PLIK kurang diketahui
1. Mengetahui
masyarakat sekitarnya.
PLIK di Provinsi Kepulauan Bangka
Berbagai masalah yang dihadapi PLIK itu dapat mengganggu dan menghambat implementasi PLIK di lokasi. Sebagian di antaranya
telah
gambaran implementasi
menyebabkan
PLIK
Belitung. 2. Menganalisis gangguan dan hambatan implementasi
PLIK
di
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
berhenti beroperasi secara tottal. Fenomena banyaknya
PLIK yang
tidak beroperasi
3. Mengetahui peranan komunikasi dalam
menunjukkan implementasi kebijakan dan
implementasi
program PLIK tidak berjalan sebagaimana
Kepulauan Bangka Belitung.
mestinya.
Sehubungan
penelitian ini diperlukan memahami
bagaimana
dengan untuk
itu, dapat
implementasi
kebijakan PLIK dan bagaimana
peranan
komunikasi di dalamnya.
PLIK
di
Provinsi
Manfaat Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dan bahan evaluasi PLIK bagi BP3TI,
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika. Di samping itu, data dan informasinya
Masalah Penelitian
dapat dimanfaatkan sebagai
referensi bagi perusahaan penyedia PLIK, Masalah
penelitian
dirumuskan sebagai berikut :
ini
dapat
pengelola, dan pemerhati dan komunitas TIK. Hasil penelitian dapat juga menambah khazanah pengetahuan PLIK sebagai bagian dari program USO bidang telekomunikasi. 84
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
that are directed at the achievement of
Kerangka Konseptual Untuk mewujudkan kebijakan publik diperlukan
serangkaian
implementasinya.
tindakan
Hubungan
antara
implementasi dan kebijakan publik amat erat bagaikan “hubungan cara mencapai tujuan” (Sugiyono, 2012 : 349). Begitu pentingnya implementasi
untuk
merealisasikan
isi
kebijakan publik sehingga keberhasilan suatu kebijakan publik bergantung pada implementasinya di lapangan. Pressman dan Wildavsky dalam Abdul Wahab (1997 : 65) menyatakan bahwa “sebuah kata kerja mengimplementasikan itu sudah sepantasnya terkait
langsung
kebijaksanaan”.
dengan Oleh
kata
benda
karena
itu,
implementasi merupakan cara atau proses untuk
merealisasikan
suatu kebijakan
publik.
set
publik merupakan
“Pola ketergantungan
yang kompleks dari pilihan-pilihan kolektif yang saling tergantung, termasuk keputusankeputusan untuk tidak bertindak, yang dibuat oleh badan atau kantor pemerintah”. Lebih lanjut dikemukakannya pada halaman yang sama, “Implementasi kebijakan adalah pengendalian
aksi-aksi
kebijakan di dalam kurun waktu tertentu”. Pengertian implementasi juga dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Abdul Wahab (1997:65) “those actions by
forth
in
prior
decisions”
(tindakan-tindakan
dilakukan
baik
atau
policy yang
oleh
individu/pejabat-pejabat
individukelompok-
kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan). Menurut Anderson (1984 : 20) mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai “Application of the policy by the government’s administrative machinery to the
problem”.
Secara
sederhana
implementasi merupakan aplikasi dari suatu kebijakan publik atau program pemerintah melalui serangkaian tindakan atau kegiatan. Implementasi kebijakan publik juga dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara bersama-sama
Menurut Dunn (2000 : 132), kebijakan
pelaksanaan
objectives
maupun
sendiri-sendiri.
George C. Edward III dalam Nurjaman dan Umam (2012 : 322) mengemukakan model implementasi kebijakan publik, yaitu (a) komunikasi (communication), (b) sumbersumber (resources), (c) kecenderungan atau tingkah laku (dispositions), (d) struktur birokrasi (bureaucratic structure). Dalam kaitannya dengan komunikasi, Mulyono (2012) mengutip pendapat ahli yang sama bahwa
implementasi
suatu
kebijakan
dipengaruhi oleh komunikasi. Ukuran dan tujuan kebijakan perlu dikomunikasikan secara tepat kepada para pelaksana.
public or private individuals (or groups) 85
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
Komunikasi merupakan salah satu faktor penting
yang
menentukan
implementasi
Senjaya (2008 :4.8) mengemukakan empat
Kegiatan komunikasi untuk memastikan
fungsinya, yaitu fungsi informatif, regulatif,
apakah implementasi sudah sesuai dengan
persuasif, dan integratif”. Salah satu fungsi
publiknya.
“Komunikasi
penting komunikasi adalah fungsi informasi
memang memainkan peran
penting bagi
melalui
kebijakan
berlangsungnya implementasi
pada
kebijakan
(to enterain), memengaruhi (to influence).
publik.
isi
suatu
keberhasilan
inform), mendidik (to educate), menghibur
berbagai
bentuk
kegiatan
koordinasi
dan
komunikasi seperti tatap muka, sosialisasi,
umumnya.
Namun,
pelaporan lisan atau tertulis, penyebaran
komunikasi yang benar-benar sempurna
informasi
sebetulnya merupakan kondisi yang sulit
komunikasi
untuk bisa diwujudkan” (Abdul Wahab,
penunjuk, dan
1997 :77)
Peranan media massa tidak dapat diabaikan,
Komunikasi menurut Lasswell (1948)
dengan papan
menggunakan nama
dan
sarana rambu
komunikasi media massa.
sebagaimana
dikemukakan
Anderson
dalam Schramm (1963) “A convenient way
(1984:93) “The mass communication media
to describe an act of communication is to
have an independent role apart from their
answer the following questions : Who Says
use as forums for pressure groups and
What In Which Channel
To Whom With
others. The media may play an important
What Effect“, suatu tindakan komunikasi
role in shaping public opinion toward an
terjadi jika
agency by revealing and publicizing its
suatu
pesan
komunikator menyampaikan melalui
saluran
kepada
actions,
favorably
or
unfavorably.”
komunikan dengan efek tertentu.
Dalam
Penyebaran informasi ini penting setidaknya
penelitian ini, unsur pesan atau informasi
untuk
memperkenalkan
dan
mendapat perhatian utama karena “salah
mensosialisasikan kebijakan publik kepada
satu sumber daya penting dalam organisasi
masyarakat.
adalah informasi” (Rohim, 2009 : 153).
Fungsi komunikasi dapat diidentikan
Informasi sebagai unsur dari komunikasi
dengan peranan komunikasi karena merujuk
memengaruhi
pada kegiatan apa yang dilakukan. Hal ini
munculnya gangguan atau
hambatan dalam
implementasi kebijakan
sesuai dengan pendapat Soekanto (1977 :
publik. Kurangnya informasi menyebabkan
146), “Peranan lebih banyak menunjuk pada
implementasi
fungsi. Peranan adalah suatu konsep perihal
kebijakan
publik
tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Effendy, (2003 :55) menyebut fungsi komunikasi, yaitu menginformasikan (to
apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat
Sejalan dengan
sebagai
organisasi”.
itu, peranan komunikasi 86
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
dalam implementasi kebijakan publik berarti
perangkat dari penyedia PLIK ditentukan
memahami fungsi komunikasi terhadap
dalam pasal 2 ayat (3) Permenkominfo.
kegiatan-kegitan implementasi tersebut.
Untuk menghindari timbulnya perbedaan
Dalam penelitian ini, kebijakan publik yang dimaksud adalah Komunikasi
Peraturan Menteri
dan
Informatika
(Permenkominfo) Nomor 19 Tahun 2010 yang menjadi dasar hukum bagi program PLIK.
Beberapa
kegiatan
dalam
implementasi PLIK yang dicermati adalah penetapan
lokasi,
pengaduan
atau
pelaporan gangguan perangkat, penggunaan papan nama dan rambu penunjuk. Penetapan lokasi PLIK menurut Permenkominfo pasal 1 ayat (9) di Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT), yaitu di daerah tertinggal,
daerah
terpencil,
daerah
perintisan, daerah perbatasan, dan daerah yang tidak layak secara ekonomis serta wilayah yang belum terjangkau fasilitas dan atau
jasa
Telekomunikasi.
Berdasarkan
peraturan tersebut lokasi PLIK seharusnya mengikuti kriteria daerah tersebut, artinya PLIK tidak ditempatkan di perkotaan yang telah
memiliki
jaringan
dan
fasilitas
telekomunikasi. Pengaduan atas gangguan perangkat didasarkan pada pasal 9 ayat (j) Permenkominfo, “penyedia PLIK wajib untuk
menyediakan
nomor
telepon
pengaduan pengguna, sekurang-kurangnya di tingkat kabupaten”. Penggunaan papan nama dan rambu penunjuk lokasi PLIK sebagai salah satu dari sebelas paket
penafsiran, berikut ini dikemukakan beberapa pengertian, yaitu : 1. Permenkominfo
adalah
Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19/PER/M.KOMINFO/12/ 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
48/Per/M.Kominfo/11/2009
Tentang Penyediaan Jasa Akses Internet Pada
Wilayah
Pelayanan
Universal
Telekomunikasi Internet Kecamatan atau selanjutnya disebut Permenkominfo. 2. Peranan adalah fungsi, sedangkan fungsi adalah
“kegunaan
suatu
hal”
(Departemen Pendidikan Nasional, 2008 : 400) Peranan
komunikasi artinya
fungsi komunikasi dalam implementasi kebijakan PLIK. 3. Implementasi kebijakan PLIK adalah pelaksanaan
penetapan
lokasi,
penyediaan dan pengaduan gangguan perangkat, penggunaan papan nama dan rambu penunjuk
dalam
pelayanan
Internet
Kecamatan
internet. 4. Pusat (PLIK),
Layanan yakni
pusat
sarana
dan
prasarana penyediaan layanan jasa akses internet di ibu kota kecamatan (pasal 1 dan pasal 2 ayat (1) Permenkominfo).
87
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
5. Penyedia PLIK adalah perusahaan jasa penyedia
perangkat
PLIK
dan
perlengkapannya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu PT Jastrindo
6. Pengelola PLIK adalah seseorang yang mendapat
perangkat
PLIK
mengoperasikannya untuk kepada
dan
pelayanan
masyarakat
di
menggunakan
pendekatan
metodologi
7. Operator
Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah,
Provinsi
adalah
membantu
seseorang
yang
pengelola
untuk
mengoperasikan perangkat PLIK. 8. PLIK yang
beroperasi adalah PLIK
melakukan
pelayanan
Kepulauan
Bangka
Belitung dari 26 Juni sampai dengan 30 Juni 2012.
Lokasi
dengan
kecamatan.
yang
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di
Dinamika.
internet
Metode Penelitian
dipilih secara
pertimbangan
purposive
provinsi
merupakan gugusan pulau dan
ini
memiliki
sarana komunikasi dan telekomunikasi yang memadai. Data
primer
dikumpulkan
melalui
internet
wawancara mendalam (indepth interview),
selama 8 jam atau lebih dalam setiap hari
observasi dan Focus Group Discussion
kerja kepada masyarakat.
(FGD)
9. PLIK yang tidak beroperasi adalah PLIK
dengan
menggunakan pedoman “FGD
masing-masing.
adalah
metode
yang kurang dari 8 jam dalam setiap hari
pengumpulan
kerja atau telah berhenti melakukan
memahami sikap dan perilaku khalayak” (
pelayanan internet kepada masyarakat.
Kriyantoro,
10. Gangguan adalah sesuatu atau hal yang menyebabkan
ketidaklancaran,
“Focus
data
2010
atau
:
group
riset
120).
untuk
Pelaksanaan
discussion
dengan
mengundang para informan kunci untuk
sedangkan hambatan adalah gangguan
mendiskusikan
yang
sehingga
berkaitan dengan data yang diungkap atau
kebijakan atau program tidak dapat
dapat juga menjawab beberapa pertanyaan
diimplementasikan.
penelitian” (Satori dan Komariah, 2009 :
tidak
dapat
diatasi
(Departemen
Pendidikan Nasional, 2008).
96).
11. Diskominfo adalah Dinas Komunikasi dan
Informasi
Kepulauan
Pemerintah Bangka
Di
beberapa
samping
konsep
sebagai
yang
instrumen
pengumpulan data kualitatif, FGD juga
Provinsi
merupakan bagian dari “triangulasi teknik,
Belitung
berarti
berkedudukan di Pangkalpinang.
peneliti
menggunakan
teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”
88
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
(Sugiyanto, 2010 : 327). Pendapat peserta
dengan 10 orang peserta berasal dari 8 unsur
FGD didalami dan dicek lewat wawancara
(Lampiran 1). Pesertanya
mendalam dan obsverasi di lapangan. Hasil
yang
observasi, jawaban informan dan pendapat
keterlibatan langsung atau tidak langsung
peserta FGD dibandingkan satu sama lain
dalam implementasi PLIK atau pengguna
sehingga
jasa layanan internet
diperoleh
data
yang
kredibilitasnya tinggi, artinya datanya dapat dipercaya kebenarannya.
mempunyai
tiga
Herdian Farid,
pengelola PLIK beroperasi “81 Net Games Online”;
Eko Saputra,
pengelola PLIK
tidak beroperasi “Amin Tech”; Donna, operator PLIK beroperasi. Observasi di lokasi PLIK yang beroperasi di Jalan Depati Hamzah, Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan Pangkalpinang dan PLIK yang tidak beroperasi di Jalan KH Ahmad Dahlan Gang Fredy No 32 Kelurahan Mangkol Kecamatan Tengah.
Pangkalan Wawancara
dilakukan secara
Baru, dan
Bangka
pengamatan
terbuka yang diketahui
subjek penelitian (Moleong, 1993 : 127 dan 137).
Objek
atau
kompetensi
dan
dari internet dan Kantor Diskominfo dan
dilakukan dengan
orang informan, yaitu
orang
Pengumpulan data sekunder dilakukan
Badan Wawancara
adalah
subjek
pengamatan
Pusat
Statistik
Pangkalpinang. diperoleh
Data adalah
(BPS) sekunder
monografi
di yang
lokasi
penelitian dan data yang berkaitan TIK dan PLIK. Analisis data menggunakan analisis deskriptif
kualitatif.
Sesuai
dengan
permasalahan penelitian, maka unit analisis adalah kelompok (Bungin, 2001 : 266), yang dalam hal ini
organisasi PLIK yang
beroperasi dan PLIK yang tidak beroperasi. Data dari wawancara mendalam dan FGD dikategorikan
sesuai dengan
tujuan dan
masalah penelitian. Analisis data dimulai dengan melakukan
reduksi data, display
data, dan analisis data (Satori dan Komariah, 2009 : 96-97).
meliputi lokasi sekitar PLIK, bangunan, ruangan dan perangkat komputer, jaringan internet, pengelola dan operator, pelayanan dan penggunanya, kerja,
proses
Gambaran Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
peralatan
papan nama dan rambu penunjuk
lokasi. FGD dilaksanakan di ruangan Kepala Diskominfo Pangkalpinang, Kamis, 28 Juni 2012 pukul 9.30 sampai dengan 11.30 WIB
Dalam
buku
“Kepulauan
Bangka
Belitung Dalam Angka 2011” disebutkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai
luas wilayah 81.725,14 km2
terdiri atas luas daratan lebih kurang 89
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
16.424,14 km2 atau 20,10 % dan luas laut
penghasil tanaman lada dan hasil tambang
kurang lebih 65.301 km2. Tipologinya
timah.
sebagian besar dataran rendah, lembah dan
Di
samping
pendidikan
formal
sebagian kecil pegunungan dan perbukitan.
tingkat TK, SD, SLTP, SMA terdapat pula
Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar
pendidikan yang sederajat, yaitu Ibtidaiyah,
50 meter di atas permukaan laut.
Tsanawiyah,
Secara administratif, provinsi ini terbagi atas
6 kabupaten dan 1 kota, 44
Aliyah.
Pada
pendidikan tinggi terdapat
tingkat
12 perguruan
tinggi negeri dan swasta. Pada tahun 2010
kecamatan, 300 desa dan 61 kelurahan. Kota
jumlah dosen tetap dan tidak tetap
Pangkalpinang
ibukota
orang dengan mahasiswa sebanyak 8.050
Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka
orang (BPS Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung terdiri atas 5 kecamatan dan 36
Belitung, 2011a).
sebagai
kelurahan.
703
Sarana komunikasi seperti telepon,
Pada tahun 2010 jumlah penduduk
warnet, kantor pos dan base transceiver
provinsi ini tercatat 1.223.296 jiwa terdiri
station (BTS) tersebar di kabupaten dan kota
atas
(Tabel 1).
Jumlah PLIK yang telah
terpasang
sebanyak
636.094
perempuan
laki-laki
serta
dan
tingkat
588.202 kepadatan
81
PLIK
dan
penduduknya 74 orang per km2. Kota
penempatannya tersebar di kabupaten dan
Pangkalpinang merupakan paling tinggi
kota seperti pada Tabel 1.
kepadatan penduduknya 1.471 orang per
perangkat PLIK merupakan tanggung jawab
km2, sedangkan kabupaten Belitung Timur
dari PT Jastrindo Dinamika sejak November
yang terendah 42 orang per km2 . Jumlah
2011. Dalam pelaksanaannya
penduduk usia 15 tahun ke atas atau
dilakukan
penduduk usia kerja 932.061 jiwa atau 76,19
kontraktornya.
oleh
kontraktor
Penyediaan
di lokasi atau
sub
%. Tingkat partisipasi angkatan kerja 66,53 % dengan tingkat pengangguran terbuka 5,63 %. Lapangan pekerjaaan sektor pertanian menyerap 32,72 % penduduk usia kerja, sektor pertambangan 20 % dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 21,48 %. Daerah
ini
memang
terkenal
sebagai
90
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk) Tabel 1. Banyaknya Sarana Komunikasi dan Base Transceiver Stasion (BTS) dan PLIK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kabupaten/Kota
Telepon Umum
Wartel
Warnet
Kantor Pos/Pos Pembantu
Pos Keliling
BTS
PLIK
Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Pangkalpinang Jumlah
9 20 44 9 6 1 89
2 3 4 4 1 3 5 22
15 13 9 8 1 8 28 82
5 2 4 4 2 3 5 25
10 5 1 5 1 6 2 30
43 35 32 34 40 35 18 237
16 9 9 14 11 7 15 81
Sumber : Diolah dari BPS Statistik Potensi Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2011b dan Data PLIK dari BP3TI (2012)
lokasi. jaringan internet, pelaporan atau
TEMUAN PENELITIAN
pengaduannya.
Gambaran Implementasi PLIK
yang
Agar diperoleh gambaran
lebih jelas, berikut ini deskripsi
PLIK beroperasi dan PLIK yang tidak
beberapa komponen penting dari PLIK
beroperasi mempunyai beberapa kesamaan
beroperasi dan PLIK tidak beroperasi.
dan perbedaan seperti terlihat pada Matriks Komponen-komponen pada kedua PLIK itu dapat
dibandingkan untuk mengetahui
kelebihan
dan
kekurangannya
terutama
Matriks 1 : Komponen PLIK Beroperasi dan PLIK Tidak Beroperasi No
PLIK Komponen
1 2 3 4
Lokasi Pengelola Penyedia Jenis dan jumlah perangkat yg diterima pengelola
5 6 7 8 9 10 11 12
Uang jaminan Tanggal perangkat diterima Masa Beroperasi Status / luas Bangunan Usaha Non PLIK Listrik Jam Buka Layanan Tarif per jam
13
Operator
PLIK Beroperasi “81 Net Games On line” Perkotaan (urban) Perseorangan PT Jastrindo Dinamika 6 unit komputer (5 PC, 1 server), kursi dan mejanya, 1 papan nama dan 1 1rambu penunjuk Rp 9 juta 16 Mei 2011 Medio Juli 2011- sekarang Kontrak/24 m2 Travel, pembayaran angsuran 1300 watt 08.00-22.00 Rp 4.000,- dan sistem paket: paket 1 Rp 6.000,-u/ 2 jam, paket 2 Rp 8.000,u/3 jam, paket 3 Rp 10.000,- u/4 jam 2 remaja wanita dengan upah bulanan
PLIK Tidak Tech”
Beroperasi
“Amin
Suburban (pinggiran kota) Perseorangan PT Jastrindo Dinamika 6 unit komputer (5 PC, 1 server), 1 modem, 6 kursi dan 6 meja, 1 printer, 1 papan nama dan1 rambu penunjuk Rp 6 juta 10 Mei 2011 10 Mei - Medio Juni 2011 Milik Orang tua/14 m2 Rental komputer, Jasa dokumentasi. 2200 watt 08.00-22.00 (ketika beroperasi) Rp 4.000,- ketika beroperasi; Rp 3.000,- u/game off line (tanpa internet) 1 remaja laki-laki adik kandung
91
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113 14 15 16
Pengguna/jumlah Tujuan Pengguna Sistem operasi
pelajar SD-SMP-SMA /10 orang Game on line Windows mulai Januari 2012
pelajar SD/tidak tentu Game on line (ketika beroperasi) Windows XP
17 18
Jaringan internet Pengaduan ke penyedia
Kabel (Speedy) mulai Januari 2012 Tidak ada
VSAT tdk berfungsi (kabel blm ada) Ada ttg gangguan jaringan
Sumber : Data diolah dari Wawancara Mendalam (27/6/2012) dan hasil FGD (28/6/2012)
Deskripsi Plik Beroperasi “81 Net Games
penyerahannnya
On Line”
berinisiatif mengambil sendiri perangkatnya
A.
pengelola
di kantor penyedia PLIK 16 Mei 2011.
Lokasi dan Perangkat PLIK ini
terlambat,
Pengelola menerima lima komputer client
terletak di Jalan Depati
dan satu server lengkap dengan meja dan
Hamzah Kelurahan Air Itam Kecamatan
kursinya serta papan nama dan rambu
Bukit Intan Pangkalpinang. Papan nama
penunjuk.
PLIK dipasang di atas pintu bangunannya,
pelayanan internet, pengelola membeli satu
tetapi
rambu penunjuknya
komputer lagi dengan dana sendiri.
sudut
ruangan. Rambu ini
diletakkan di
Untuk menambah kapasitas
seharusnya
Perangkat yang diterima dari penyedia
dipasang di tepi jalan raya 500 meter dari
kondisinya cukup baik. Sekarang sebagian
lokasi PLIK sebagai penunjuk arah. PLIK
perangkat mulai rusak, yaitu
menempati bangunan permanen seluas 24
modem, mouse dan keyboard,
m2 dengan mempunyai dua pintu “rolling
kursi (meubellair).
door” di bagian depan dan tidak berjendela
back catu daya (generating set/genset) dan
sehingga
UPS/Uninterruptible Power Supply, Saydam
cuaca di dalamnya terasa gerah
terutama pada siang hari.
printer, meja dan
Namun,
catu daya,
Bangunannya
(2010) dan daftar tarif tidak diterima
dikontrak Rp 6 juta,- setahun dan berakhir
pengelola. Selama dua bulan perangkat
Agustus 2012. Di dalam ruangan terdapat
belum dipasang oleh teknisinya. Padahal
sebuah kipas angin kecil yang diletakkan di
untuk mendapatkannya, pengelola telah
atas meja operator.
menyerahkan uang jaminan Rp 9 juta
Sementara itu, daya
listrik yang disediakan pemilik bangunan
kepada
hanya 1300 watt sehingga tidak mencukupi
(korlap) penyedia PLIK di Pangkalpinang.
untuk
layanan internet
PLIK dan usaha
non-PLIK.
mengantar
sampai di lokasi
koordinator
lapangan
Selain digunakan untuk layanan internet PLIK, ruangannya juga dipakai untuk usaha
Penyediaan perangkat PLIK, termasuk untuk
seorang
dan
travel dan penjualan pulsa,
pembayaran
menyerahkannya
angsuran kendaraan bermotor roda dua,
merupakan tanggung
pembayaran pajak, listrik dan telepon.
jawab PT Jastrindo Dinamika. Karena
Pendapatan
dari
berbagai
jenis
usaha
92
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
tambahan ini digunakan untuk membantu membiayai pengoperasionalan
PLIK. Hal
Pengelola juga tidak memiliki surat perjanjian kerja sama dengan
penyedia
ini sejalan dengan pandangan Rendi (FGD)
PLIK, tetapi ia pernah membacanya. Oleh
agar “Dibikin sebuah pilot project PLIK
karena itu, ia
tidak murni layanan internet, tapi ada unit-
jelas apakah penyedia PLIK
unit usaha pendamping yang bisa menutup
Jastrindo Dinamika atau kontraktornya PT
cost-nya seperti jual teh botol, pecel lele.
Kaesa Indah Sejahtera.
Pengelola PLIK bisa mendapatkan profit
(FGD) “Orang hanya tahu PT Jastrindo,
dari pelayanan jasa internet dan jasa
tapi tidak tahu mitra ke berapa yang
lainnya”.
berhubungan
B.
Bagaimana
Pengoperasian
tidak
mengetahui dengan itu PT
Menurut Rendi
dengan
pengelola
PLIK.
kredibilitas mitranya, siapa
kontraktornya ?”. Pengoperasian PLIK dilakukan oleh pengelola perseorangan dan dibantu oleh operator. Pengelola PLIK seorang tamatan
PLIK ini mulai beroperasi bulan Juli 2011 dengan mendapat izin tempat usaha
DIII Teknik Informatika dari UNIKOM
dari lurah dan kecamatan setempat. Setiap
Bandung
belakang
hari layanan internetnya dibuka mulai pukul
pendidikannya sesuai dengan pengelolaan
08.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB.
PLIK. Motifnya untuk mengelola PLIK
Praktiknya,
selain
sesuai
tahun
2003.
Latar
mencari keuntungan, juga
ingin
mempekerjakan orang serta memberikan fasilitas internet kepada masyarakat. Oleh
layanan dibuka tidak selalu
dengan
bergantung
jam
pada
kerja
keadaan
itu, cuaca
tetapi dan
banyaknya pengunjung. Pada siang hari
karena itu, baginya ukuran keberhasilan
dalam cuaca yang amat gerah,
PLIK
tidak saja berupa keuntungan
tidak ada pengunjung sehingga ruangannya
finansial, tetapi juga dapat membuat anak-
pun ditutup. Pada observasi 27 Juni 2012
anak SD, SMP tersenyum. Mengelola PLIK
pukul
biasanya
10.00 di ruangan PLIK hanya ada
hanya merupakan pekerjaan sampingannya,
seorang anak kecil bermain game on line.
sedangkan
adalah
Pada pukul 12.30 ketika cuaca semakin
sebagai koordinator salah satu multi level
panas tidak ada seorangpun pengunjung dan
marketing (MLM) produk kesehatan. Oleh
layanan internet pun ditutup sementara.
karena itu,
pekerjaan
utamanya
pengelola sendiri
jarang
Untuk
menarik
pengunjung
mendatangi PLIK-nya karena pengoperasian
diberlakukan tarif pemakaian akses internet
sehari-hari dilaksanakan oleh operator.
secara bervariasi, yaitu Rp 4000.,- per jam. Apabila internet digunakan lebih dari 2 jam, 93
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
maka
pembayarannya dihitung dengan
sistem paket : (1) paket 1 selama 120 menit/
melayani
pengunjung
yang
berurusan
sampai
Desember
dengan usaha non-PLIK.
2 jam Rp 6.000,-(2) paket 2 selama 180
Mulai bulan
Juli
menit/3 jam Rp 8.000,- (3) paket 3 selama
2011 akses internet PLIK masih 256 Kbps
240 menit/4 jam Rp 10.000,-.
Pengguna
(downlink) dan 128 Kbps (uplink) dengan
dengan tarif paket 3 masih mendapakan
sistem operasi Linux Fedora sesuai dengan
bonus tambahan waktu satu
Permenkominfo. Aksesnya yang lambat dan
jam dengan
bayaran tetap Rp 10.000,-. Para
pemain
penggunaan Linux yang tidak familiar kerap
game on line biasanya memilih tarif paket 3.
menjengkelkan para penggunanya. Oleh
Pengoperasian dilaksanakan orang
oleh
operator
PLIK
sehari-hari
karena itu, mulai Januari 2012 Linux diganti
operator.
Ada
dengan Windows XP dan VSAT ditukar
remaja
wanita
dua yang
dengan jaringan kabel (speedy).
Untuk
dipekerjakan, yaitu satu orang untuk shift
membayar biaya sewa jasa internet speedy
kerja pagi : 7.30-16.00, dan satu orang lagi
itu
dengan shift malam dari 16.00-22.00. Shift
Penggantian
perangkat
pagi
memungkinkan
layanan internet PLIK
lebih
pendek
(pagi/siang/sore)
daripada
waktunya shift
malam.
Oleh karena itu, besarnya upah operator juga
berbeda
kerjanya. Upah
sesuai dengan
dibutuhkan Rp 700.000,- sebulan. tersebut
masih bisa berjalan, meskipun cenderung merugi.
lama jam
Gangguan pada perangkat bisa terjadi 4-
per bulan untuk operator
5 kali dalam sebulan seperti komputer mati
shift pagi Rp 400.000, dan shift malam Rp 700.000,-
atau
hang, virus dan
jebol”
(Donna,
wawancara, 27/6/2012). Setiap kali terjadi
Pekerjaan operator selain membuka dan menutup ruangan PLIK, juga
melayani
gangguan teknis pada komputer dan internet, operator melaporkannya kepada pengelola.
internet kepada pengunjung. Tiap hari kerja
Untuk
operator mencatat lama pemakaian internet
menghubungi seorang
(operasi waktu) dan jumlah biayanya dengan
yang bekerja di suatu perusahaan teknologi
teliti. Rekamannya secara rapi dan akurat
informasi.
tersimpan di komputer server
tersebut
Catatan kegiatan
ini
merupakan
pelayanan
bukti
internet
operator.
memperbaikinya,
pengelola
teknisi komputer
Dalam waktu 2-3 jam, teknisi sudah tiba di lokasi PLIK dan
adanya
langsung memperbaikinya.
kepada
perbaikannya biaya sebesar Rp 50.000,-.
masyarakat. Di samping itu, operator juga
Untuk sekali
Gangguan lain, terjadinya pemadaman listrik hampir setiap
hari Sabtu di lokasi 94
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
PLIK. Semua kegiatan pelayanan internet dan usaha lainnya
C.
Penggunaan
terpaksa dihentikan
Pengguna internet terbanyak adalah
selama pemadaman karena tidak ada genset
anak-anak anak laki-laki seusia SD. Jumlah
untuk menggantikannya. Tiap kali terjadi
penggunanya
pemadaman listrik juga berpotensi merusak
kecuali pada hari libur. Mereka
peralatan
game on line dalam waktu yang lama hingga
komputer
elektronik.
dan
Kerusakan juga disebabkan
tegangan aliran listrik Anehnya,
peralatan
yang tidak stabil.
voltage
yang
rata-rata 10 orang per hari,
sore hari menjelang magrib.
bermain
Jika terjadi
gangguan pada jaringan internet anak-anak
naik-turun
memprotes operator, terutama pada saat
membuat tagihan listrik melonjak hingga
mereka asyik bermain. Kadang-kadang ada
Rp 500.000- per bulan.
juga anak-anak
Sementara itu, dalam dua bulan terakhir pendapatan PLIK
rata-rata
hanya Rp
70.000,- per bulan. Uang sejumlah itu tentu tidak cukup untuk membayar tagihan listrik dan upah membayar
operator. sewa
Apalagi, untuk
internet speedy dan
perempuan seusia SD
menggunakan internetnya bahan
tugas sekolah,
untuk mencari
tetapi paling lama
satu jam. Biasanya anak laki-laki
memilih tarif
paket 3, yaitu 240 menit/4 jam dan bonus satu
jam
dengan
biaya
Rp
10.000,-
ongkos perbaikan komputer. Padahal, pada
Besarnya tarif penggunaan internet PLIK
awal PLIK beroperasi, omzet-nya pernah
tidak menghalangi keinginan
mencapai Rp 200.000,- per bulan. Layanan
untuk bermain game on line. Bagi mereka
internet sekarang tidak menguntungkan dan
anak-anak
tarif tidak masalah, tetapi yang terpenting
cenderung merugi. Selama ini PLIK masih
adalah bisa bermain dengan senang hati
bisa membiayai kebutuhannya
(enjoy).
berkat
adanya bantuan dari keuntungan usaha nonPLIK dan pengelolanya. PLIK
dan
dukungan
dana pribadi
Secara ekonomis, layanan usaha
lainnya
tidak
menguntungkan lagi. Walaupun demikian, pengelola merasakan adanya kebanggaan tersendiri sebab masih mampu membayar orang lain untuk bekerja dan menyediakan akses internet untuk anak-anak.
Sementara itu, kalangan sebanyak
pengguna internet dari
mahasiswa jumlahnya tidak anak-anak.
Biasanya
memakai internet kurang
mereka
dari satu jam
untuk membuka jejaring sosial, Facebook (FB) dan Twitter. Namun, ada juga di antaranya yang datang untuk mencari bahan pembuatan tugas kuliah.
95
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
Secara umum kehadiran PLIK dapat
menjadi enggan melaporkan gangguan pada
diterima masyarakat di sekitarnya sebab
komputer dan internetnya
pergaulan
anak-anaknya
lebih
kepraktisan saja. Oleh karena itu, gangguan
terkontrol.
Para orang tua menganggap
perangkatnya tidak diadukan ke nomor
PLIK sebagai
sarana
dapat
anak-anak untuk
karena alasan
telepon penyedia PLIK, tetapi disampaikan
bermain game on line. Namun ada juga
kepada teknisi komputer lain.
orang tua
karena
pula, pengelola juga tidak pernah membuat
bermain game on line seharian.
laporan tertulis kepada Diskominfo sebab
anaknya
yang memprotesnya
Anak-anak yang ketagihan (kebablasan)
dianggap tidak ada gunanya bagi PLIK.
bermain game on line ini meresahkan orang tuanya.
Berkaitan monitoring
Sementara itu, sikap pemilik
warnet
Demikian
dengan
pelaporan
itu,
dan evaluasi dari penyedia
PLIK membingungkan pengelolanya karena
yang terdekat dengan lokasi PLIK tidak
dilakukan secara
menunjukkan
Desember 2011 PLIK pernah dikunjungi
rasa permusuhan terhadap
tiba-tiba.
pengelola atau operator. Ekspresinya biasa-
karyawannya
biasa saja, padahal
banyak anak bermain
perangkatnya. Sesudah itu tidak ada lagi
game on line di PLIK dari pindahan warnet.
komunikasi dan kunjungan monitoring dan
Persaingan
evaluai dari penyedia PLIK. Akan tetapi,
barangkali
tidak
tampak
menonjol
karena kebanyakan pengguna
ketika
untuk
Pada bulan
pengelola
mengecek kondisi
sedang
berwawancara
internet PLIK anak-anak, sedangkan warnet
dengan peneliti 28 Juni 2012, karyawan
beragam
penyedia
warga
masyarakat
terutama
PLIK
meneleponnya
mahasiswa. Seperti dikatakan Rendi (FGD),
meminta waktu
“market terbesar menggunakan internet
PLIK.
adalah kaum pemuda, mereka orang-orang
Deskripsi plik tidak beroperasi “Amin
yang kuliah, mereka yang sekolah”
Tech”
D.
Pengaduan
A.
Sebagai sarana komunikasi, nomor telepon
pengaduan
yang
disediakan
PLIK ini terletak Ahmad Dahlan Gang Kelurahan
pengelola
Pangkalan
dianggap
hanya
perangkat
Lokasi dan Perangkat
penyedia PLIK tidak pernah digunakan karena
pengecekan
untuk
di Jalan K.H.
Fredy Nomor
Mangkol, Baru,
32
Kecamatan
Kabupaten
Bangka
membuang-buang waktu. Pengaduan lewat
Tengah. Lokasinya berbatasan dengan kota
telepon tidak lagi digunakan karena sulitnya
Pangkalpinang.
menghubungi
Infrastruktur
jalan
dan
penyedia PLIK. Pengelola 96
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
listriknya cukup baik. Sayangnya,
gang
perjanjian kerja sama hanya Rp 2,5 juta.
yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda
Uang tersebut diberikan untuk
empat
pengiriman, pembelian bensin dan uang
ini
belum
mempunyai
jaringan
telepon.
ongkos
makan petugas dari penyedia PLIK atau
Perangkat
PLIK ditempatkan dalam
bangunan
satu,
Pemasangan perangkat PLIK dan VSAT
berdampingan dengan rumah induk milik
dilakukan oleh dua teknisi penyedia PLIK
orang tua pengelolanya. Paviliun ini sengaja
10 Mei 2011. Sebagian perangkatnya sudah
direnovasi untuk ruangan pengoperasian
diganti, yakni
printer
dengan catridge
PLIK. Seluruh lantai dasarnya berukuran 3,5
printer, Linux dengan
Windows XP.
m x 4 m digunakan untuk layanan internet
Penggantian Linux
PLIK dan usaha rental komputer dan lain-
penggunaanya lebih familiar. Padahal sistem
lain, sedangkan lantai satu dipakai sebagai
operasi
tempat tinggal pengelola dan keluarganya.
Harian Bangka Pos server kebanyakan Linux”
Sebagai alat
(Andri Yanto, FGD).
digunakan besar.
baru
bertingkat
kontraktornya.
penyejuk
ruangan PLIK
satu kipas angin yang cukup
Selain
itu,
bangunan
ini
juga
mempunyai halaman yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat parkir
ini dimaksudkan agar
“Linux itu sebenarnya bagus,
di
Lagi pula penggunaan
“Linux dulu beda dengan Linux sekarang yang lebih familiar” (Rendi, FGD) Akan tetapi, “Linux itu tidak cocok untuk warnet. Tapi,
cocok
untuk
pendidikan,
kantor
dan
individu. Linux memang ada kelebihannya
kendaraan bermotor.
virus tidak mudah masuk” (Agus MD, FGD).
Perangkat yang diterima pengelola dari penyedia PLIK, yaitu
terdiri atas 5 komputer untuk client, 1 unit komputer server dan modem termasuk jaringan akses internet melalui VSAT. Selain itu, komputer,
ada pula
6 kursi,
5 meja
1 meja operator dan
1 satu
printer, 1 papan nama dan 1 rambu penunjuk.
Semua
Sementara
6 unit komputer
perangkat
dan
perlengkapan itu diterima dalam kondisi baik. Untuk mendapatkannya,
pengelola
itu,
untuk mendukung
pengoperasian PLIK, listriknya
setara
dibutuhkan daya
dengan
2200 watt.
Penambahan daya ini dilakukan tanpa biaya (gratis) dari PLN. Namun, akibatnya biaya tagihan listrik meningkat menjadi rata-rata Rp 100.000,- per bulan. B.
Pengoperasian dan Penggunaan PLIK “Amin Tech” ini dikelola
secara perseorangan. Di samping kuliah di
membayar Rp. 6 juta kepada seorang
Sekolah
petugas penyedia PLIK,
pengelolanya bekerja sebagai sales pada
padahal
dalam
Tinggi
Agama
Islam
Negeri,
97
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
salah satu perusahaan kendaraan bermotor
Pertengahan
Juni
2011
layanan
di Kota Pangkalpinang. Ia juga merangkap
internetnya terpaksa ditutup karena jaringan
sebagai operator,
sehari-hari
VSAT tidak berfungsi lagi. Pertama-tama,
mendapat bantuan dari adiknya yang masih
aksesnya loading lama (lola) dan akhirnya
bersekolah
Teknik
tidak loading sama sekali. Dengan akses
Komputer. Keikutsertaan anggota keluarga
internet hanya 256 kbps downlink dan 128
ini diperlukan karena pengelola kurang
uplink,
memahami seluk beluk
mengalami
di
namun
SMK
Bagian
komputer atau
layanan internetnya pun sering gangguan.
Apalagi,
jika
internet. Menurut Rendi (FGD), “Rata-rata
kecepatannya dibandingkan dengan warnet,
pengelola PLIK tidak mengerti teknis,
maka internet PLIK tidak menarik. Warnet
sifatnya mengelola, me-managerial, harus
“kebanyakan 2 mega sekarang, nah kalau
ada edukasi yang melibatkan komunitas”.
itu menggunakan kbps 256 udah ga ada
PLIK ini pernah beroperasi mulai dari 10 Mei sampai pertengahan Juni 2011.
yang datang itu” (Pascal, FGD).
Pada
Faktor kecepatan akses internet itu
hari
ternyata amat penting bagi masyarakat.
Senin hingga Minggu mulai pukul 08.00
“Kalau masalah tarif di Bangka Belitung
sampai
Tarif
tergantung kualitas kecepatannya, kalau
penggunaan internetnya Rp. 4.000,- per jam
cepat Rp. 10.000 orang ke situ semua
sama besarnya dengan
tarif di warnet
karena orang Bangka Belitung perlu waktu
terdekat. Ketentuan tarif Rp 2.000,- per jam
cepat mau pergi libang timah. Kalau uang
seperti
dapat
segitu bagi orang Palembang itu tidak
diberlakukan karena pengelola merasa takut
masalah yang penting waktunya cepat”
bersaing dengan pemilik warnet terdekat.
(Marwan,
Sebelumnya,
pengoperasian PLIK bukan karena tarifnya,
layanan internetnya
waktu itu
dengan
di
pukul
daerah
dari
22.00.
lain
papan nama
tidak
PLIK pernah
dilempar orang hingga berlubang-lubang. Kebanyakan pengguna PLIK adalah anak-anak seusia SD
yang berasal dari
lingkungan sekitarnya. Pada awalnya anakanak
ini
tidak
mengetahui
cara
menghidupkan dan mematikan komputer. Namun, berkat bantuan operatornya mereka
FGD).
Jadi,
hambatan
melainkan karena lambatnya akses internet melalui
VSAT.
Andri
Yanto
(FGD)
mengatakan “Kalau mau cepat pakai speedy. Speedy saja kadang-kadang dikeluhkan, apalagi VSAT. “VSAT lebih difungsikan untuk daerah yang lebih terisolir yang tidak punya jaringan backbone, ada isu listrik, demografi, petir dan cuaca” (Rendi, FGD).
pun bisa mengoperasikannya sendiri dan bermain game on line. 98
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
Keinginan pengelola untuk memasang
Akibatnya, pendapatan dari layanan game
jaringan kabel sebagai pengganti VSAT
off-line hanya rata-rata Rp. 15.000,- per
belum dapat terpenuhi karena
hari. Uang sebesar ini tidak cukup untuk
tidak
tersedianya tiang telepon di sepanjang gang
membayar tagihan listrik bulanan.
menuju lokasi PLIK. PT Telkom, Tbk Pangkalpinang
menyarankan
Berhentinya
layanan
internet
PLIK
agar
berarti pemasukan dari game on line tidak
pengelola membeli tiang telepon sendiri
ada lagi, sedangkan jumlah pendapatan dari
yang harganya Rp 1.500.000 per tiang.
layanan game off-line dan usaha non-PLIK
Pilihan lain adalah ia mendaftar sebagai
juga
pemohon (waiting list) di PT Telkom untuk
finansial
mendapat
kabel.
keluarganya juga disebabkan pembayaran
Namun, sejak pendaftaran pada November
cicilan pinjaman bank untuk merenovasi
2011 hingga Juni 2012 tiang telepon belum
bangunan
PLIK.
juga dipasang oleh PT. Telkom, Tbk
jaminan
perangkat
Pangkalpinang.
diharapkan dapat dikembalikan penyedia
pemasangan
jaringan
Setelah layanan internet PLIK ditutup bulan Juni 2011, maka usaha non-PLIK
cenderung mengecil. yang
dialami
Kesulitan
pengelola
dan
Oleh karena itu, uang Rp
6.000.000,-
PLIK atau kontraktornya. C.
Pengaduan
tetap dijalankan seperti sediakala, yaitu jasa Gangguan
pengetikan, rental komputer, penjualan pulsa elektronik,
rental
play
station,
jasa
dilaporkan Teknisinya
dokumentasi (foto dan video).
tetapi Di samping itu, diadakan layanan game
jaringan VSAT pernah
kepada datang
penyedia untuk
memperbaiki,
hanya bisa berfungsi selama satu
minggu.
Pada pengaduan
berikutnya,
off-line dengan menggunakan komputer.
teknisi penyedia atau kontraktornya
Game off line sebagai pengganti game on
datang lagi. Responsnya
line diadakan untuk menjaga agar anak-anak
pengelola
tetap mengunjungi PLIK, dan tidak pindah ke warnet terdekat. Beberapa tetap
bermain
game,
anak-anak
tetapi
PLIK.
karena
tidak
mengecewakan
mereka
hanya
mendistribusikan barang. Oleh karena itu, pengelola tidak lagi mengadukan gangguan
tidak
jaringan kepada penyedia PLIK karena tidak
menggunakan internet. Sebagian kecil anak-
dapat diperbaiki lagi, kecuali menggantinya
anak sudah
merasa dekat atau familiar
dengan jaringan kabel. Dengan demikian,
dengan pengelolanya. Tarifnya tidak lagi
gangguan jaringan VSAT berubah menjadi
Rp. 4000,- per jam seperti internet masih
hambatan yang menyebabkan berhentinya
on line, tetapi turun menjadi Rp. 3.000,-.
layanan internet PLIK. 99
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
komputernya.
PEMBAHASAN Gangguan
Dan
Hambatan
Dalam
Gangguan
berpengaruh
terhadap
ini
sangat
beroperasinya
pelayanan internet PLIK. Jaringan VSAT
Implementasi Kebijakan Plik
yang disediakan penyedia PLIK seringkali Dalam praktiknya, tiap PLIK tentu menghadapi gangguan atau hambatan yang berbeda-beda. Pengoperasian PLIK terus berlangsung
dapat
karena gangguannya
berhasil ditanggulangi, sedangkan PLIK yang
gagal
mengatasinya
berhenti
beroperasi. Dalam hal ini, gangguannya berubah
menjadi
hambatan
yang
membuatnya tidak beroperasi lagi. Pada PLIK beroperasi dan PLIK tidak beroperasi gangguan atau hambatannya bisa dari
dalam
ataupun
dari
Gangguan internal
berasal
luar
adalah
PLIK.
Apabila gangguan ini
(pointing) yang tepat. Selain itu, akses internetnya
tidak
menjadi hambatan bagi
tidak
Gangguan eksternal lokasi yang salah
sasaran, kurangnya kerja sama yang ditandai dengan lamban
kerusakan
penyedia tanggapan
terhadap
perangkat
PLIK
adalah
pengoperasian
jaringan VSAT tidak
berfungsi lagi sehingga dengan sendirinya PLIK juga berhenti melayani internet kepada masyarakat. Sebaliknya,
pengaduan
yang disampaikan
PLIK masih beroperasi
karena gangguan
jaringan
kabel.
ini tiba-tiba mengalami gangguan sehingga diprotes para
pengguna internet yang
sedang
asyik bermain game on line.
Padahal
penggunaan
VSAT.
jaringan
solusi dari
dari penetapan lokasi yang
PT Telkom, Tbk Pangkalpinang.
perkotaan,
masalah jaringan VSAT dan kerusakan pada
kabel masalah
Gangguan eksternal yang utama berasal
tiang telepon yang merupakan kewenangan
Gangguan internal yang utama adalah
Sebenarnya,
dari gangguan teknis. Kadangkala jaringan
tidak
telekomunikasi seperti jaringan kabel dan
dapat
penggunaan jaringan kabel juga tidak luput
dianggap sebagai
infrastruktur
jaringannya
dengan cara menggantinya
pengelola. Hambatan eksternalnya adalah tersedianya
dengan
PLIK. Jadi, hambatan utama pengoperasian
dengan
yang
mati
tidak mampu diperbaiki oleh penyedia PLIK
itu menjadi hambatan beroperasinya PLIK
PLIK
bisa
sendirinya. Gangguan jaringan VSAT yang
ditanggulangi
berasal dari penetapan
saja melambat, tetapi
lama ke lamaan
berhasil diperbaiki atau diganti, maka hal
secara permanen.
titik sinyal
kerusakan
perangkat terutama komputer dan jaringan internet.
sulit untuk mendapatkan
tetapi
kurang
letaknya
di
dibutuhkan
masyarakat. Apalagi, jika lokasi PLIK berdekatan dengan warnet.
Warnet yang 100
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
terlebih dahulu berada
di wilayah yang
dengan
menggunakan
WiFi.
Semakin
sama menganggap kehadiran PLIK sebagai
lengkap jumlah fasilitas internet pada suatu
saingan
lokasi, maka peluang penggunaan internet
baru.
Keduanya
berusaha
memperebutkan pangsa pasar yang sama,
PLIK semakin kecil. Oleh karena
yaitu pengguna internet terutama anak-anak
penetapan PLIK di perkotaan tidak tepat
yang suka bermain game on line. Munculnya
sasaran, apabila
PLIK di lokasi yang sama dikhawatirkan
mudah
akan menarik pelanggannya.
berbagai fasilitas tersebut. Implikasinya
Penolakan atas kehadiran PLIK di
dapat
adalah
itu,
masyarakatnya dengan mengakses
internet
pengunjung PLIK
sepi atau
masyarakat bersifat langsung ataupun tidak
kebanyakan
langsung. Salah satunya dilakukan dengan
menguntungkan
merusak papan nama PLIK. Kejadian ini
diadakannya
menimbulkan perasaan takut dalam diri
tercapai, yaitu menyediakan akses internet
pengelola dan keluarganya. Untuk mencegah
untuk pemberdayaan masyarakat di bidang
timbulnya konflik dengan pemilik warnet,
TIK. Minimnya pengunjung PLIK dapat
maka tarif layanan internet PLIK yang
menjadi sumber gangguan bahkan hambatan
seharusnya lebih rendah dari tarif di warnet
bagikelangsungan pengoperasiannya.
tidak dapat diberlakukan. Akibatnya, tarif
anak-anak.
dari
Selain
pengelolanya,
tidak tujuan
internet PLIK juga tidak
Gangguan pengoperasian PLIK bersifat
PLIK sama dengan tarif di warnet. Hal ini
temporer bisa juga disebabkan
bertentangan
tarif Rp
iklim atau cuaca ekstrim dan seringnya
merupakan
pemadaman listrik. Cuaca yang panas pada
2.000,-
per
implementasi
dengan ketentuan jam dari
yang pasal
Permenkominfo. Dengan
9
ayat
(i)
siang hari di lokasi PLIK
keadaan
menyebabkan
tarif internet
ruangan layanannya harus ditutup karena
sebesar itu tentu pengunjung lebih memilih
tidak ada pengunjung. Cuaca yang demikian
warnet
tidak saja
daripada
masyarakatnya
PLIK.
Apalagi,
sudah familiar dengan
membuat
tetapi juga
operator kegerahan,
dapat merusak perangkat
warnet yang lebih dahulu melayani internet
komputer dan internetnya. Penggunaan kipas
di sekitar lokasi PLIK.
angin tidak mampu menyejukkan ruangan,
Salah satu implikasi dari
penetapan
apalagi jika jumlahnya hanya satu kipas
lokasi di tengah perkotaan adalah kurangnya
angin. Sementara,
jumlah
penyejuk
pengunjung
PLIK.
Hal
ini
disebabkan banyaknya warnet, dan pemilik telepon seluler berinternet dan hotspot area
ruangan
pemasangan (AC)
tidak
alat dapat
dilakukan karena kondisi ruangannya yang terbuka
dan
daya
listriknya
tidak 101
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
mencukupi. seperti
Akibatnya, pada siang hari
itu,
layanan
PLIK
terpaksa
dihentikan sementara.
tidak mendapat respons dari penyedia. Akibatnya,
pengelola
enggan
untuk
menyampaikan laporan mengenai gangguan
Pemadaman listrik yang sering terjadi
perangkat.
Untuk
memperbaiki
juga mengganggu pengoperasian internet
perangkatnya,
dan layanan non-PLIK.
Perangkat PLIK
menghubungi teknisi komputer lain. Lebih
terutama komputer, internet, dan peralatan
jauh lagi, timbul apatisme terhadap penyedia
elektronik tidak dapat digunakan sehingga
PLIK
seluruh aktivitas berkaitan dengan itu
ketidakmampuannya
dipaksa berhenti sementara. Pemadaman
perangkat. Sikap pengelola dan penyedia
aliran listrik dari PLN ini sebenarnya dapat
yang demikian merupakan hambatan bagi
diatasi jika saja PLIK mempunyai genset
terjalinnya kerja sama yang baik antara
untuk membangkitkan listrik.
keduanya.
Selain itu, voltage listrik yang
tidak
pengelola
sebagai
justru
akibat
dari
mengatasi gangguan
Salah satu upaya yang ditempuh PLIK
stabil juga membuat komputer dan internet
agar bisa tetap melayani internet adalah
rentan diserang virus dan hang. Pada saat
melakukan
terjadi
jaringan
gangguan
tegangan
listrik,
penggantian VSAT dengan kabel.
Jaringan
kabel
sebenarnya aliran listrik dapat distabikan
memungkinkan akses internetya lebih cepat
dengan UPS. Sayangnya, penyedia PLIK
sehingga
dapat
tidak mempunyainya. Genset dan UPS
Namun,
penggantian
merupakan bagian dari sebelas perangkat
dilakukan
menarik
oleh
pengunjung.
itu tidak dapat
PLIK yang belum
pasal 2 ayat (3)
mempunyai infrastruktur telekomunikasi di
huruf (h) dan (i) Permenkominfo, tetapi
daerahnya. Selain itu, jaringan kabel juga
nyatanya tidak pernah diterima pengelola.
memerlukan adanya tiang telepon terlebih
yang ditentukan dalam
dahulu. Salah satu gangguan yang bersumber dari eksternal adalah kurangnya kerja sama yang baik dari penyedia atau kontraktornya. Lambatnya
tanggapan
penyedia
untuk
memperbaiki jaringan internet dan komputer mengakibatkan
pengoperasian
PLIK
terganggu dan bahkan menjadi terhambat. Berbagai
laporan dari pengelola melalui
Sementara
pemasangannya
merupakan kewenangan PT Telkom, Tbk di Pangkalpinang sehingga pengelola dan penyedia
bergantung
telekomunikasi hambatan
ini.
pada
perusahaan
Jadi,
salah
eksternal PLIK tidak bisa
beroperasi adalah tidak adanya kabel
untuk
sementara
satu
menggantikan untuk
jaringan VSAT,
pemasangannya
nomor telepon pengaduan resmi kerap kali 102
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
membutuhkan tiang telepon menuju lokasi
pemerintah
PLIK.
pemerintah kabupaten dan kota. Penetapan
Hambatan
ini
sangat
merugikan
provinsi
maupun
dengan
lokasi PLIK dipilih sendiri oleh penyedia
pengelolaan PLIK sebab PLIK tidak dapat
PLIK
dioperasikan
Diskominfo.
“Tidak ada koordinasi antara
Kemkominfo,
pemenang
untuk
melayani
internet.
Dalam hal ini, penting diupayakan kerja sama yang baik antara PT Telkom,Tbk dan BP3TI,
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika untuk mempercepat penyediaan infrastruktur jaringan
telekomunikasi,
kabel.
khususnya
Dengan
demikian,
diharapkan tidak ada PLIK yang terhambat beroperasi
hanya
disebabkan
tidak
Komunikasi
dikomunikasikan
dengan
tender/kontraktor,
Diskominfo Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk penetapan
lokasi PLIK” (Suranto, FGD).
Marwan mengatakan “Dinas Kominfo ini sama sekali tidak tahu siapa-siapa yang mendapatkan itu, titiknya ada dimana, masyarakat mana yang mendapatkan karena PLIK itu langsung dibagikan oleh pihak ketiga dalam hal ini PT Jastrindo yang
tersedianya jaringan kabel di daerahnya. Peranan
tanpa
langsung membagikan kepada masyarakat”
Dalam Dalam perencanaan pengalokasian PLIK
Implementasi Kebijakan Plik
diperlukan adanya Dalam implementasi kebijakan PLIK terdapat beberapa kegiatan atau isu
informasi mengenai
lokasi yang benar dan lengkap. Informasi
yang
tersebut dapat diperoleh dari pemerintah
berkaitan dengan aspek-aspek komunikasi,
setempat yang mengetahui karakteristik
yaitu penetapan lokasi, penggunaan papan
masyarakat
nama dan rambu penunjuk, pengaduan atau
Kominfo ... dan komunitasnya
pelaporan
gangguan
karena mereka yang mengetahui medannya,
pungutan
uang
perangkat,
jaminan
dan
perangkat.
Tampaknya, peranan komunikasi
kurang
dan
tahu
dan
“Dinas
wilayahnya.
pasarnya”
dilibatkan
(Rendi,
FGD).
Komunikasi dan koordinasi secara intensif
mendapat perhatian baik dari pengelola
dengan
maupun dari penyedia PLIK sehingga
memungkinkan
diperolehnya
informasi
implementasinya tidak maksimal.
situasi
yang
termasuk
Penetapan Lokasi
mengenai rekam jejak pengelolanya. Data
Selama ini penentuan suatu kecamatan sebagai lokasi PLIK dilakukan
tanpa
berkoordinasi dan berkomunikasi dengan aparat pemerintah daerah baik dengan
pemerintah
lokasi
kota
dan
akurat,
provinsi
dan informasi yang akurat mengenai kondisi daerah dan masyarakat di sekitar lokasi PLIK
diperoleh melalui
komunikasi.
Kebutuhan masyarakat akan informasi dan
103
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
ketersediaan jasa telekomunikasi merupakan
dapat diterima masyarakat khalayaknya
faktor pertimbangan
sehingga
sebelum mengambil
keputusan lokasi.
terjadi
PLIK
yang
pengunjungnya sepi, munculnya persaingan
Selama ini banyak PLIK salah sasaran “Koordinasi
karena
tidak
tidak
jelas dan
informasi tidak cukup lengkap. Kenapa
dari pemilik warnet dan penolakan sebagian masyarakat. Dalam
kenyataannya, PLIK yang
pengelola bisa dapat PLIK, aneh tiba-tiba
penempatannya tanpa informasi lokasi dan
ada
pengelola
yang
datang
menawarkannya,
akan
menghadapi
banyak
seharusnya dari awal ada perencanaan
gangguan dan hambatan. PLIK seperti ini
kerja yang jelas” (Hilyah, FGD). Kehadiran
yang tidak mampu mengatasinya,
rentan
PLIK seharusnya berada di lokasi di mana
mengalami kegagalan.
“PLIK
tidak
masyarakat
berjalan dengan baik karena PLIK tidak
sungguh-sungguh
membutuhkannya.
Masyarakat
yang
sampai pada orang yang sebenarnya dituju.
demikian dapat menunjang keberadaan dan
Seharusnya lewat Kominfo dulu atau kantor
kelangsungan PLIK melalui penggunaan
Gubernur
internetnya.
Selain itu, dengan adanya
Apkomindo yang mengetahui wilayahnya”
informasi yang cukup dapat pula dihindari
(Hadi Santoso, FGD). Jadi,“Hampir semua
munculnya
persaingan bisnis dan konflik
masalah itu berawal dari koordinasi yang
antara pengelola dan pemilik warnet yang
tidak jelas kemudian informasi yang tidak
secara moral dan finansial hanya merugikan
cukup lengkap“ (Hilyah, FGD). Untuk
PLIK. Oleh karena itu, komunikasi dengan
menghindari kesalahan lokasi itu, penyedia
pemerintah daerah merupakan keharusan
atau BP3TI yang berwenang menetapkan
yang
perencanaan
lokasi PLIK dapat meminta informasi
PLIK
terlebih dahulu dari pemerintah setempat.
dilakukan
sejak
pengalokasiannya
sehingga
tidak
ditempatkan di lokasi yang masyarakatnya
dan
berkoordinasi
dengan
Memang, secara legal formal tidak ada
tidak kondusif dan berdekatan dengan
ketentuan
warnet. Oleh karena itu, salah satu faktor
mengharuskan
penentu keberhasilan PLIK adalah perlunya
dengan pemerintah daerah setempat untuk
penyedia
menetapkan suatu lokasi PLIK.
pemerintah
PLIK
berkomunikasi
daerah
untuk
dengan
mendapatkan
informasi yang cukup dalam penetapan lokasi.
Dengan
demikian,
ditempatkan pada lokasi yang tepat
PLIK dan
dalam
PLIK hanya
Permenkominfo
yang
penyedia berkomunikasi
Penyedia
diwajibkan bekerja sama
dengan masyarakat dan/atau UKM untuk pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PLIK. Walaupun koordinasi dan komunikasi 104
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
tidak diwajibkan, informasi dari pemerintah
masyarakat. “Sebenarnya tempat PLIK di
daerah dan bahkan dari komunitas teknologi
daerah terpencil, kecamatan yang belum
informasi (TI)
ada sarana komunikasi dan listriknya. Sulit
setempat
berguna untuk
memahami kondisi daerah dan masyarakat
kalau
yang ada pada suatu lokasi PLIK. Selain itu,
terpencil” (Pascal, FGD).
komunitas TI dan asosiasi di daerah juga dapat
ikut
membantu
pemeliharaan
PLIK
ditempatkan
di
daerah
Di samping itu, komunikasi juga perlu dilakukan penyedia
dengan pemerintah
perangkat PLIK. “Asosiasi seperti local
kecamatan dan kelurahan serta kepolisian
technical
dalam
setempat. Komunikasi tidak hanya diadakan
bisa
pada saat pelaporan kehadiran PLIK, tetapi
FGD).
juga pada waktu tertentu sehingga terjalin
komunikasi dengan
hubungan baik. Dalam hal ini, diperlukan
support
implementasi
dilibatkan
PLIK
mengawasinya”
agar
(Hasan
Akibat kurangnya
Zayadi,
komunitas dan asosiasi TI dalam penetapan
adanya sosialisasi kepada
masyarakat
lokasi, maka tidak mengherankan apabila
sekitar
diharapkan
penanganan gangguan perangkat
masyarakat atau pemilik warnet dapat
tidak
maksimal.
sehingga
menerima kehadiran PLIK.
Tampaknya,
penyedia
mengutamakan
pencapaian
pembentukan
PLIK
mengupayakannya
agar
kriteria
PLIK
yang
Selain itu,
lebih
sosialisasi juga dapat meningkatkan minat
target
masyarakat untuk memanfaatkan internet
daripada sesuai
dengan
ditetapkan
dalam
PLIK. Penggunaan Papan Nama dan Rambu Penunjuk
Permenkominfo, yaitu di daerah yang membutuhkannya.
Penempatan PLIK di
daerah tertinggal atau daerah yang belum terjangkau
telekomunikasi
belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh penyedia PLIK.
Alasan
dilaksanakannya
mengapa hal itu
belum
sesuai
dengan
Permenkominfo,
sejauh
dikomunikasikan
kepada
ini
tidak
masyarakat
tersebut. Pembentukan PLIK di perkotaan menimbulkan kontroversi akibat kurangnya informasi
yang
disampaikan
kepada
Selama ini papan nama dan rambu penunjuk lokasi
dilihat hanya
sebagai
pelengkap perangkat PLIK, tetapi belum diperlakukan sebagai sarana komunikasi. Oleh karena itu, pemasangannya dilakukan tidak
sesuai dengan ketentuan, tetapi
bergantung kepada keinginan pengelolanya. Pemasangannya bervariasi seperti
papan
nama PLIK dipasang seadanya, tetapi rambu penunjuk lokasinya ruangan.
Tempat
diletakkan di
pemasangannya
bermacam-macam seperti
juga
ditempelkan di 105
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
atas pintu bangunan atau halaman rumah.
didirikan di
sosialisasi terhadap masyarakat di sekitar
Hal ini menunjukkan
lokasi PLIK tidak pernah dilakukan oleh
kurangnya pemahaman
pengelola dan
penyedia PLIK atau BP3TI.
”Saya tidak
penyedia PLIK terhadap fungsi informatif
pernah mendengar ada sosialisasi untuk
yang melekat pada perangkat itu.
program PLIK, karena memang dibilang
Dari segi komunikasi, papan nama dan
tadi agak seperti sembunyi-sembunyi ini
merupakan
kayak gerakan intelijen saja menghidupkan
sarana komunikasi yang berfungsi untuk
internet di kecamatan-kecamatan” (Rendi,
menginformasikan keberadaan
FGD). Sebab itu dapat dimengeri apabila
rambu penunjuk lokasi PLIK
bangunan
PLIK dan internetnya. Kedua sarana ini
masyarakat bahkan pejabat bisa
mempunyai
mengetahui keberadaan PLIK.
fungsi
informatif
kepada
khalayak masyarakat sekitar lokasi PLIK. Perangkat
yang
berkaitan
komunikasi ini diberikan
dengan
tidak
Penggunaan papan nama dan rambu penunjuk
yang
benar
dapat
penyedia PLIK
menginformasikan keberadaan PLIK kepada
berdasarkan pasal 2 ayat (3) huruf (k)
masyarakat. Dengan demikian, masyarakat
Permenkominfo, yaitu “PLIK yang bersifat
diharapkan
tetap menyediakan rambu penunjuk lokasi
menggunakan internet PLIK. Lebih jauh
serta rambu papan nama”. Seharusnya papan
lagi, banyaknya
pengguna PLIK sudah
nama
barang
berpengaruh
dipasang
di
depan
bangunan,
mau
tentu
berkunjung
pendapatannya
tepi jalan raya 500 meter dari lokasi PLIK.
internet.
Pemasangan rambu itu dimaksudkan untuk
sarana komunikasi ini dengan tepat dapat
menunjukkan arah lokasi berdirinya PLIK
memengaruhi kemajuan PLIK. Sebaliknya,
agar diketahui
papan nama dan rambu penunjuk yang tidak
pengelola
dan
menyadarinya
Oleh karena itu,
pentingnya
pemasangan
memberikan manfaat baginya atau malahan
rambu penunjuk
bisa merugikan PLIK sendiri. Oleh karena
Secara tidak langsung,
semestinya
penggunaan
PLIK
kurang diperhatikan.
dipasang
pelayanan
penyedia
papan nama, sedangkan
baru
usaha
terhadap
sedangkan rambu penunjuk ditempatkan di
masyarakat. Sayangnya,
dari
dan
itu, diperlukan ketentuan pemasangan
pemasangan
papan
nama
tentu
tidak
dan tata cara dan
rambu
perangkat komunikasi ini dapat berguna
penunjuk sebagai penjabaran dari pasal 2
sebagai alat peraga sosialisasi PLIK kepada
ayat (3) huruf (k) Permenkominfo Nomor 19
masyarakat
sekitarnya.
Pemasangan
Tahun 2010.
perangkat itu semakin diperlukan karena 106
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
hubungi lagi, betul pak ya? Jadi tidak bisa
Pengaduan atau Pelaporan Pengaduan didasarkan
gangguan
pada
pasal
9
perangkat
lagi di hubungi orangnya sudah hilang
ayat
dianggap selesai ini sulit”.
(j)
Permenkominfo, “penyedia PLIK wajib untuk
menyediakan
nomor
telepon
Masalahnya, selain sulit
nomor teleponnya
dihubungi,
penyedia
atau
pengaduan pengguna, sekurang-kurangnya
kontraktornya juga tidak cepat tanggap
di tingkat kabupaten”. Penyediaan nomor
terhadap laporan pengelola. Laporan kerap
telepon ini dimaksudkan sebagai sarana
tidak mendapat tanggapan yang cepat dan
pengaduan agar pengelola dapat melaporkan
tuntas sehingga
gangguan perangkatnya kepada penyedia
Kalaupun teleponnya tersambung, maka
melalui telepon. Pada hakekatnya suatu
jawaban petugasnya terkesan melemparkan
pelaporan atau pengaduan juga merupakan
tanggung jawab kepada orang lain.
proses komunikasi antara pelapor dan
(wawancara,
penerima
“tugas kami hanya mendistribusikan barang
laporan.
disampaikan
Informasi
melalui
telepon
yang
umumnya
diragukan
kegunaannya.
27/6/2012)
saja”. Sikap penyedia
Eko
menirukannya
yang demikian
tentang gangguan atau kerusakan perangkat.
menyebabkan
Pelaporan sebagai bentuk komunikasi dapat
kemudian berhenti
berjalan dengan baik tatkala unsur-unsur
perangkatnya. Dengan demikian, pelaporan
komunikasi
atau pengaduan gangguan sebagian besar
khususnya
nomor
telepon
pengelola
enggan
dan
melaporkan gangguan
sebagai sarana komunikasi juga berfungsi
tidak berfungsi seperti
dengan maksimal.
Permenkominfo. Hal ini disebabkan tidak
Sayangnya, sarana
komunikasi ini
efektifnya
acapkali tidak dapat
dihubungi para
sebagai sarana komunikasi, dan
pengelola sehingga
timbul dugaan bahwa
nomornya sudah diganti. Nomor telepon, apalagi
nomor
ponsel
penggunaan
diatur dalam
nomor
telepon juga
karena sikap penyedia dan kontraktornya yang kurang responsif.
sewaktu-waktu
Sulitnya
mendapatkan
memang dapat ditukar dengan mudah.
perbaikan
Penggantian nomor ini bisa merupakan salah
sebenarnya dapat dimengerti karena tidak
satu cara untuk menghindari pengaduan dari
pernah
pengelola.
mengenai pelayanan purna jual. Di samping
penggantian
Kemungkinan nomor
ponsel
dipertanyakan Marwan (FGD)
adanya ini “Mereka
langsung tukar nomor HP ga bisa di
itu,
perangkat
adanya
dari
tanggapan
informasi
penyedia
yang
jelas
perjanjian kerja sama penyedia dan
pengelola juga
tidak ada
ketegasan
mengenai hal itu. “Kontraktor tidak punya 107
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113 tanggung jawab terhadap services karena dia
PLIK di tingkat kota atau kabupaten.
sudah sampai masuk ke layer ke 3, ia bukan
Nomor telepon dan alamat kantor dapat
Jastrindo lagi, dia sudah sampai ke mitra-mitra
saling
yang belum tentu mempunyai kapabilias untuk
komunikasi, “kalau ada kendala seharusnya
melakukan services. Kalau di kontak sekarang
melengkapi
sebagai
sarana
pengelola mengetahui ke mana mengadu dan ke
kadang-kadang 1 bulan kemudian itu ada
mana
tapi kan itu tidak bisa memberikan solusi
adanya alamat kantor yang jelas, pengaduan
kemudian balik lagi mati” (Rendi, FGD).
tidak hanya melalui
Sejalan dengan itu, Marwan mengatakan
secara langsung dengan komunikasi tatap
“Kalau mengharapkan mereka menanggapi
muka. Hal ini bisa menjalin hubungan kerja
laporan itu saya kira karena awalnya tidak
yang akrab antara pengelola dan penyedia
beres maka akhirnya pun banyak yang tidak
PLIK.
bertanya”
(Hilyah,
FGD).
Dengan
telepon, tetapi juga
beres”. Pungutan Uang Jaminan Perangkat Padahal
peranan
pelaporan sebagai
bentuk komunikasi penting untuk mengatasi masalah gangguan perangkat.
Informasi
yang disampaikan dalam suatu
laporan
tidak hanya penting bagi pengelola, tetapi juga menyangkut kinerja penyedia PLIK di daerah.
Akibat
pelaporan,
tidak
maka
berfungsinya
komunikasi
antara
pengelola dan penyedia juga terputus. Terhambatnya komunikasi pengelola dan penyedia
ini
berpengaruh
terhadap
pemeliharaan dan pengoperasian PLIK. Implikasinya,
adalah
perangkat
yang
mengalami kerusakan tidak dapat diperbaiki
Salah satu dampak
dari tidak adanya
komunikasi yang baik adalah munculnya pungutan uang jaminan yang simpang siur di kalangan
pengelola
Pangkalpinang
dan
PLIK
kabupaten
di
kota
Bangka
Tengah. Selain dasar hukumnya yang tidak jelas, jumlah pungutannya antara pengelola yang satu dengan pengelola yang lain juga berbeda-beda.
Hal
ini
menimbulkan
keresahan dan kecurigaan di kalangan pengelola.
Farid (wawancara 28/6/2012)
mengatakan
“Saya terima barangnya, tapi
dikenakan biayanya bukan Rp 2,5 juta, tapi Rp 9 juta. Beda lagi, masih mending saya Rp 9
oleh penyedia atau kontraktornya sehingga
juta,- teman saya ada lagi Rp 20,- juta”.
PLIK tidak beroperasi.
Sementara itu, Eko
Oleh karena sarana pengaduan resmi
membayar Rp 6 juta
(wawancara 27/6/2012)
dan
seorang
melalui telepon tidak dapat diandalkan,
pemilik warnet yang sebelumnya pernah
maka diperlukan
alternatif lainnya, yaitu
mengelola PLIK juga mengalami hal yang
adanya alamat kantor perwakilan penyedia
sama. “Kita sama kenanya 9 juta bayarnya,
108
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
terus saya bilang biaya ini untuk apa ?.
merugikan citra penyelenggara program
Dibilang
PLIK.
untuk transportasi, mobilisasi
peralatan dari Jakarta ke sini” (Agus MD, FGD).
Selain itu,
uang jaminan ini juga
memicu lahirnya
Adanya
pungutan
perangkat
uang
jaminan
isu
dugaan
memunculkan
penyimpangan
terhadap
konflik di kalangan
antarkontraktor atau subkontraktor PLIK. Kasus
persengketaan
subkontraktor
penyediaan
(penerima pekerjaan survey lokasi PLIK)
perangkat PLIK. Oleh karena dasar hukum
dengan subkontraktor lainnya berujung pada
pemungutan
pernah
pengaduan penipuan di Kantor Kepolisian
dijelaskan, maka timbul pertanyaan apakah
Resort Pangkalpinang. ”Mereka minta uang
pungutan itu bersifat resmi atau hanya
muka 2,5 juta per kecamatan jadi pada
merupakan
penyimpangan di lapangan.
waktu itu saya dikasih untuk tahap pertama
Sejauh ini tidak ada penjelasan mengenai hal
40 kecamatan, saya bayar 100 juta pada
itu dari BP3TI sebagai penanggung jawab
waktu itu, tunggu-tunggu sampai sekarang
program
atau
tidak ada barangnya. Duit belum kembali
pernah
karena masalah itu, lalu saya adukan ke
mengklarifikasinya sehingga pungutan uang
Bareskrim, jadi sekarang sudah ditangani
ini menjadi isu yang mengganggu para
oleh kepolisian“ (Pascal, FGD). Konflik
pengelola.
antarsubkontraktor tentu tidak muncul ke
uang
PLIK.
itu
Penyedia
kontraktornya
juga
Kesimpangsiuran jaminan
tidak
PLIK
tidak
pungutan
uang
ini tentu berdampak negatif
terhadap citra kebijakan dan program PLIK. Munculnya implementasi diklarifikasi
isu
pungutan
dalam
PLIK sebenarnya dapat melalui
peningkatan
permukaan, apabila
sejak awal dilakukan
sosialisasi dan penjelasan resmi mengenai pungutan uang jaminan. Di
samping
antarsubkontraktor
itu, dapat
konflik terjadi
karena
peran
tidak adanya pengaturan dan pengawasan
komunikasi baik yang dilakukan oleh BP3TI
yang jelas dari penyedia dan BP3TI. Bisnis
maupun oleh penyedia atau kontraktornya di
model implementasi program PLIK di
daerah. Informasi yang jelas mengenai
kalangan penyedia dengan kontraktor dan
duduk perkara pungutan uang itu amat
subkontraktornya belum ditata dengan baik
dibutuhkan
sehingga terbuka
masyarakat.
Tidak
peluang penyimpangan.
disampaikannya informasi yang jelas berarti
Salah satu penyebabnya, adalah lemahnya
identik dengan membiarkan isu pungutan
pengawasan
uang jaminan berkembang dan akhirnya
kontraktor atau subkontraktor di lokasi
dan
komunikasi
dengan
109
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
PLIK. Dampaknya, secara perlahan konflik
pengoperasian
kontaktor dengan subkontraktor PLIK dapat
pembentukannya.
berpengaruh negatif terhadap citra BP3TI dan
Kementerian
Informatika
sebagai
Komunikasi
dan
pencapaian
tujuan
Tiap PLIK menghadapi gangguan yang
dan
bersumber
dari internal dan eksternal.
penanggung jawab
Gangguan
internal
program USO-PLIK.
umumnya
PENUTUP
VSAT.
perangkat
PLIK
berasal dari jaringan internet Beberapa gangguan eksternal
berasal dari penetapan lokasi PLIK yang
Kesimpulan
salah sasaran, yaitu adanya persaingan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut :
dengan
warnet,
seringnya
Gambaran implementasi PLIK dapat
sepinya
terjadi
pengunjung,
pemadaman
listrik,
kurangnya kerja sama penyedia PLIK untuk
dilihat dari komponen-komponennya, antara
memperbaiki
lain
tersedianya jaringan kabel di daerah lokasi
lokasi
dan
perangkat
PLIK,
penggunanya, dan pengaduan gangguan perangkat.
Penetapan
lokasi
PLIK
di
perkotaan kontroversial, tetapi masih bisa beroperasi dengan menggunakan jaringan kabel sebagai pengganti VSAT. Pengguna internet yang kebanyakan anak-anak untuk bermain game on line kurang sesuai dengan tujuan pembentukan PLIK. Dalam pada itu, terdapat PLIK yang mengalami hambatan untuk melayani internet karena VSAT tidak berfungsi lagi, sementara
di daerahnya
tidak
kabel
tersedia
menggantinya.
jaringan Umumnya,
pengaduan
penanganan gangguan perangkat mendapat
tanggapan
yang
penyedia PLIK. Jadi, komponen-komponen
untuk
kurang
cepat
dari
cukup banyak
PLIK
yang
tidak
kondusif untuk menunjang kelangsungan
perangkat
dan
tidak
PLIK. Peranan komunikasi dalam implementasi PLIK masih minim terlihat dari beberapa hal, yaitu: kurangnya informasi dalam penetapan
lokasi akibat tidak adanya
koordinasi
penyedia
PLIK
dengan
pemerintah daerah; papan nama dan rambu penunjuk lokasi sebagai sarana komunikasi tidak
dipasang
keberadaan masyarakat
PLIK
semestinya
sehingga
kurang
diketahui
sekitarnya;
pengaduan
atau
pelaporan sebagai bentuk komunikasi yang ditentukan dalam Permenkominfo tidak efektif karena nomor telepon pengaduan sulit dihubungi; munculnya keresahan di kalangan pengelola akibat isu pungutan uang jaminan perangkat yang simpang siur dan timbulnya konflik antara subkontraktor dan kontraktor
PLIK.
Kurangnya
peranan 110
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
komunikasi dalam mengakibatkan
implementasi PLIK belum
maksimalnya
pelaksanaan program PLIK.
kantor di tingkat Kota atau Kabupaten. Selain itu, disarankan penyedia PLIK dan BP3TI menyampaikan penjelasan mengenai uang jaminan perangkat PLIK dan bisnis
Saran
model penyelenggaraan program PLIK yang Sehubungan dengan kesimpulan itu, disarankan agar komponen-komponen PLIK dievaluasi
secara
seksama
subkontraktor di daerah.
sehingga
pengoperasiannya dapat berlangsung sesuai dengan
melibatkan penyedia PLIK, kontraktor, dan
DAFTAR PUSTAKA
tujuan pembentukannya. Dalam
pada itu, diperlukan adanya komunikasi dan koordinasi yang intensif antara penyedia
Abdul
Wahab, S. (1997) Analisis Kebijaksanaan. Edis Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
PLIK dan pemerintah daerah sehingga dapat diperoleh lokasi yang tepat sasaran. Untuk pemasangan
jaringan
pengganti
jaringan
kabel
sebagai
internet
VSAT
sebaiknya dijalin kerja sama yang baik antara penyedia PLIK dan PT Telkom, Tbk
Anderson, J. E. (1984). Public PolicyMaking. New York: CBS College Publishing. BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2011a). Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka 2011.
Pangkalpinang. Di samping itu, untuk meningkatkan peranan komunikasi dalam penetapan lokasi PLIK
disarankan antara lain : adanya
perubahan
isi
pasal
12
(ayat
1)
Permenkominfo yang mewajibkan penyedia PLIK berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
setempat;
adanya
pemasangan
papan
untuk
memastikan
nama
dan
rambu
penunjuk sebagai sarana komunikasi; perlu adanya penambahan isi sehingga penyedia PLIK
BP3TI. (2011a). Penyediaan KPU/USO Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). Buku Pintar.
petunjuk
pelaksanaan dari pasal 2 (ayat 3 huruf k) Permenkominfo
BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2011b). Statistik Potensi Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2011
pasal 9 (ayat j) selain wajib
menyediakan nomor telepon tetap (fixed
______. (2011b). Sebaran dan Pemanfaatan PLIK dan MPLIK. Materi BP3TI Sosialisasi, Koordinasi dan Kerjasama Masyarakat TIK, Bogor 6 Juli 2011. Makalah. ______. ( 2012). Penyediaan PKU/USO. Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Melalui USO,
line), juga diharuskan memberikan alamat 111
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 81 - 113
Kita Buka Kemudahan Akses Informasi Hingga Pelosok Negeri. Bungin, B. (Ed). (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dunn, W. N. (2000). Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Moleong, L.J. (1993). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyono. (2 Mei 2012). Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III. Diakses dari http://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/2 8/model-implementasi-kebijakangeorge-edward-iii/ Nurjaman, K. & Umam, K. (2012). Komunikasi dan Public Relations. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
Effendy, Onong, Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Prastya, Teguh. (4 Juni 2012) . Perlunya Evaluasi Program Agar Lbih Tepat Sasaran. Diakses dari http://koranjakarta.com/index.php/detail/view01/88 572.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2010a). Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2010-2014.
Pusat Litbang Aptel, SKDI. (2008). Community Acces Point. Hadir Membantu Masyarakat Miskin di Pedesaan. Jakarta
-------. (2010b) . Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19/PER/M.KOMINFO/12/ 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 48/Per/M.Kominfo/11/2009 Tentang Penyediaan Jasa Akses Internet Pada Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi Internet Kecamatan.
Pusat Litbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI). (2011). Analisis Penerimaan Masyarakat Lokal terhadap Layanan Internet Pada Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). Laporan Penelitian Mandiri.
Kriyantoro, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ruslan, R. (2010). Metode Peneltian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Lasswell, H. D. (1948). The Structure and Function of Communication in Society” dalam Wilbur Schramm. Mass Communication. Urbana, University of Illinois, 1963.
Santoso, H. (2012). “PLIK Target Terpasang Penyedia Pelaksanaan Pembayaran Permasalasan Umum” Presentasi dalam Bimtek Pusat Litbang
-------. (2012). Laporan Kajian Yang Mendukung Monitoring dan Evalasi PLIK.
112
Peranan Komunikasi Dalam Implementasi... (Paraden Lucas Sidauruk)
Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Jakarta. Satori, D & Komariah, A. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Penerbit Alfabeta. Saydam, G. (2010). Kamus Istilah Telekomunikasi. Bandung : Pustaka Reka Cipta. Sendjaja, S. D., dkk. (2008). Teori Komunikasi. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Soekanto, S.. (1977). Sosiologi. Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Rohim, S.. H. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta. Lampiran 1 *) Moderator FGD adalah Marwan,SAg Sekretaris Diskominfo, dan pesertanya 10 orang berasal dari delapan unsur stakeholder, yaitu (1) Herdian Farid sebagai pengelola PLIK beroperasi, (2) Eko Saputra pengelola PLIK tidak beroperasi, (3) Rendi Kurniawan, pengamat IT/PLIK, (4) Andri Yanto sebagai pengguna IT dari Harian Bangka Pos, (5) Surranto dari Diskominfo, (6) H. Agus M.D. sebagai pengusaha warnet di Pangkalan Balam, (7) Pascal Joemadi ketua Apkomindo dan M. Hasan Zayadi, sekretaris Apkomindo, (8) Hadi Santoso dan Hilyah Magdalena, akademisi/dosen STIMIK Atma Luhur.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.
113