Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt, atas berkah dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis hingga selesainya pembuatan modul yang berjudul Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan Modul ini merupakan kelanjutan dari Teknik jahit Bagian-bagian Busana, dan merupakan upaya untuk menunjang pengajaran bagi Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Tata Busana, yang selama ini dirasakan masih sangat kurang. Harapan penulis dengan adanya modul ini akan lebih memudahkan siswa dalam mempelajari teknik-teknik dasar menjahit, baik secara individu maupun industri, sehingga siswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari.
Program Keahlian Tata Busana
ii
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
DESKRIPSI JUDUL Modul ini menjabarkan pengetahuan dan keterampilan memberi tanda bagian-bagian
untuk
mengidentifikasi
melaksanakan
bagian-bagian
yang
proses perlu
jahit
dan
diseterika,
menyetrika, memberi
meliputi;
tanda
dan
menetapkan bagian yang perlu dijahit dan diseterika, serta menetapkan tempat lubang kancing, kancing, memasang kancing dan membuat lubang kancing,
serta
penyelesaian tepi.
Program Keahlian Tata Busana
iii
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
BUS 417C BUS 417D
BUS 417B
Q
BUS 417
BUS 417A BUS 416C
BUS 416B
BUS 313B
BUS 313A
R
BUS 418
P
IV
BUS 416
BUS 313C
M
BUS 313
BUS 312A
JURU GAMBAR
III
BUS 416A
N
O
BUS 414
BUS 415
BUS 312
BUS 414A
BUS 312B BUS 312C
BUS 414B
BUS 415A
BUS 415B
L
PENJAHIT MODISTE
K
BUS 311 BUS 311B
BUS 311A
BUS 101A
BUS 101B
BUS 101
B
I
PEMBANTU PENJAHIT
G
C
D
H
BUS 104
Program Keahlian Tata Busana
BUS 208B
J
BUS 210
PENJAHIT INDUSTRI
BUS 208
BUS 208A
BUS 103
BUS 210C
II
BUS 207
BUS 207C
BUS 205
BUS 206
BUS 207A BUS 207B
BUS 102
E
F
A
BUS 208C
BUS 210B BUS 210A
I
BUS 209 BUS 209A
BUS 209C BUS 209B
iv
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA Mata Diklat : A. Memelihara Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana No 1.
Kode Modul BUS –101A BUS -101B
Judul Modul Pemeliharaan piranti menjahit dan K3 bidang busana Piranti menjahit
Mata Diklat : B. Menjahit Bagian Busana Sesuai Dengan Prosedur Menjahit No 2
Kode Modul BUS -102
Judul Modul Teknik Jahit Bagian-bagian Busana
Mata Diklat : C. Memberi Tanda Untuk Jahit dan Setrika No 3
Kode Modul BUS –103
Judul Modul Tanda-tanda Jahit dan Penyeterikaan
Mata Diklat : D. Melaksanakan Pengepakan Pakaian Dalam Kemasan dan Siap Kirim No 4
Kode Modul BUS –104
Judul Modul Teknik Pengemasan dan Pelabelan
Mata Diklat : E. Melakukan Proses Dan Pelaksanaan Penyeterikaan Dan Pressing No 5
Kode Modul BUS -205
Judul Modul Teknik Setrika dan Pressing
Mata Diklat : F. Melaksanakan Pekerjaan Pengikatan Dan Penomoran Potongan Busana No 6
Kode Modul BUS -206
Judul Modul Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana
Mata Diklat : G. Melaksanakan Pekerjaan Marker No 7
Kode Modul BUS –207A
Judul Modul Teknik marker
BUS –207B BUS –207C
Teknik merancang bahan Petunjuk praktis pekerjaan marker
Program Keahlian Tata Busana
v
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Mata Diklat : H. Membuat Sampel Sesuai Desain No 8
No 9
No 10
No 11
No 12
Kode Modul Judul Modul BUS –208A Teknik pembuatan sampel (busana wanita) BUS –208B Teknik pembuatan sampel (busana pria) BUS –208C Teknik pembuatan sampel (busana anak) Mata Diklat : I. Melaksanakan Pekerjaan Bagian Produksi Kode Modul Judul Modul BUS –209A Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana anak) BUS –209B Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana wanita) BUS –209C Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana pria) Mata Diklat : J. Melakukan Pekerjaan Bordir Kode Modul Judul Modul BUS –210A Teknik bordir BUS –210B Teknik bordir lanjut pada busana BUS –210C Variasi bordir Mata Diklat : K. Melakukan Pekerjaan Sablon/Printing Kode Modul Judul Modul BUS –311A Dasar-dasar printing BUS –311B Pengembangan printing design Mata Diklat : L. Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi Dan Model Kode Modul Judul Modul BUS –312A Konstruksi pola busana pria BUS –312B BUS –312C
No
Konstruksi pola busana wanita Konstruksi pola busana anak
Mata Diklat : M. Membuat Pakaian Dengan Teknik Madya Kode Modul Judul Modul
13
BUS –313A
No 14
BUS –313B Garniture BUS –313C Teknik penyelesaian busana madya Mata Diklat : N. Berkomunikasi Dan Melaksanakan Pelayanan Prima Kode Modul Judul Modul BUS –414A Teknik komunikasi BUS –414B
Prinsip dasar pembuatan busana Madya
Prinsip pelayanan prima
Program Keahlian Tata Busana
vi
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
No 15
No 16
Mata Diklat : O. Membuat Pakaian Dengan Teknik Tailoring Kode Modul Judul Modul BUS –415A Prinsip dasar pembuatan busana tailoring BUS –415B Teknik penyelesaian busana tailoring Mata Diklat : P. Membuat Desain Busana Dan Desain Hiasan Kode Modul Judul Modul BUS –416A Menggambar proporsi tubuh manusia BUS –416B Dasar-dasar desain hiasan busana BUS –416C Dasar-dasar desain hiasan lenan rumah tangga Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan Lenan Rumah Tangga
No 17
No 18
Kode Modul BUS –417A
Judul Modul Pola hiasan lenan rumah tangga
BUS –417B BUS –417C BUS –417D
Pola hiasan busana Teknik menghias lenan rumah tangga Teknik menghias busana
Mata Diklat : R. Melakukan Draping Pakaian Kode Modul Judul Modul BUS –418 Prinsip dan teknik draping busana
Program Keahlian Tata Busana
vii
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini anda diharuskan telah mempelajari Modul Teknik Jahit bagaian-bagian Busana, karena pengalaman teori dan praktek dalam modul terdahulu
berkesinambungan dengan modul Tanda-tanda Jahit dan
Penyeterikaan
Program Keahlian Tata Busana
viii
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………
i
KATA PENGANTAR ……………………………………..………
ii
DESKRIPSI ……………………………………………..…………
iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………..……..…..
iv
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL ……..…………
v
PRASYARAT ………………………………………….….……….
viii
DAFTAR ISI ……………………………………………..………..
ix
PERISTILAHAN ………………………………………..…………
1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL …………………..………
2
TUJUAN …………………………………………………..……….
3
KEGIATAN BELAJAR I : TEKNIK MENYETERIKA A. LEMBAR INFORMASI ……………………………….….…..
4
B. LEMBAR KERJA ………………………………………...…...
4
B. LEMBAR LATIHAN ……..………………………….….…....
7
KEGIATAN BELAJAR II : PEMBERIAN TANDA-TANDA A. LEMBAR INFORMASI ……………………………..…......…
9
B. LEMBAR KERJA …………………………………..…....…..
9
C. LEMBAR LATIHAN ……………………………………..…..
16
KEGIATAN BELAJAR III : PENYELESAIAN TEPI A. LEMBAR INFORMASI …………………………………..…..
17
B. LEMBAR KERJA ………………………………………..…..
17
C. LEMBAR LATIHAN ………………………………………...
27
LEMBAR EVALUASI ……………………………………….……
28
LEMBAR KUNCI JAWABAN ……………………………….…..
29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….……..
36
Program Keahlian Tata Busana
ix
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
PERISTILAHAN/GLOSSARY Steam Press
: Seterika uap, digunakan pada industri-industri busana untuk mengepres kain keras, hasil jahitan atau tempat-tempat dimana diperlukan.
Bundlling
: Pengelompokan atau pengikatan bagian-bagian busana setelah dipotong dan diberi nomor
Cutting
: Proses memotong bahan pada industri busana
Kelim
: Penyelesaian tepi pakaian yang dilipat dan diselesaikan dengan berbagai cara; dengan tangan atau mesin jahit atau mesin kelim
Program Keahlian Tata Busana
1
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Modul ini, merupakan kelanjutan dari modul Teknik menjahit bagian-bagian busana, yang ada pada tahun I Jurusan Tata Busana. 2. Modul ini terdiri dari 3 Kegiatan Belajar, yang memerlukan waktu 160 jam, dengan rincian sebagai berikut : a. Kegiatan Belajar 1 Teknik Menyeterika
= 40 jam
b. Kegiatan Belajar 2 Pemberian Tanda-tanda = 60 jam c. Kegiatan Belajar 3 Penyelesaian Tepi
= 60 jam
3. Setiap Kegiatan Belajar terdiri dari: a. Lembar Informasi, yang berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan teknik dasar menjahit industri. b. Lembar Kerja, yang meliputi alat, bahan, keselamatan kerja dan langkah kerja. c. Lembar Latihan, yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan. 4. Pelajarilah teori-teori tentang teknik dasar menjahit industri secara seksama. 5. Ikuti petunjuk modul ini secara berurutan. 6. Persiapkan alat dan bahan untuk praktek. 7. Lakukan langkah-langkah kerja secara berurutan. 8. Periksa hasil kerja secara teliti.
Program Keahlian Tata Busana
2
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
TUJUAN A. Tujuan Akhir Setelah mengikuti mata diklat ini siswa dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan
memberi
melaksanakan
proses
tanda jahit
bagian-bagian
dan
yang
menyeterika,
diperlukan
meliputi;
untuk
mengidentifikasi
bagian-bagian yang perlu diseterika, memberi tanda dan menetapkan bagian yang perlu dijahit dan diseterika, serta menetapkan tempat lubang kancing, letak
kancing,
membuat
lubang
kancing
dan
memasang
kancing
serta
penyelesaian tepi.
B. Tujuan Antara Setelah
menyelesaikan
Kegiatan
Belajar
I,
anda
diharapkan
dapat
mengenal jenis-jenis seterika, cara mempersiapkan alat-alat seterika dan terampil mengoperasikannya. Sedangkan pada Kegiatan Belajar II anda diharapkan dapat memberikan tanda-tanda pada bagian-bagian busana yang akan dijahit dan diseterika serta menetapkan letak lubang kancing dan kancing serta membuat lubang kancing dan memasang kancingnya. Kegiatan Belajar III akan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menyelesaikan tepi pakaian.
Program Keahlian Tata Busana
3
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
KEGIATAN BELAJAR I TEKNIK MENYETERIKA A. Lembar Informasi Seterika dan papan seterika termasuk bagian dari pelengkap menjahit yang penting. Jahitan atau kampuh-kampuh yang diseterika secara teratur akan menghasilkan pakaian yang lebih bagus. Seterikalah setiap kampuh bagian pakaian setelah dijahit dengan mesin, sebelum dihubungkan dengan bagian yang lain.
B. Lembar Kerja 1. Alat Peralatan yang harus disediakan adalah: a. Papan setrika b. Papan lengan c. Macam-macam setrika
2. Bahan Macam-macam jenis busana
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pakailah celemek/pakaian kerja sebelum bekerja b. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan c. Atur posisi berdiri agar tidak terlalu dekat dengan meja dan tidak membungkuk d. Bekerjalah dibawah penerangan yang cukup baik e. Perhatikan arus listrik, kabel dan voltase alat-alat yang dipakai f. Jagalah kebersihan ruang kerja g. Kembalikan semua alat setelah selesai
Program Keahlian Tata Busana
4
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
h. Rapikan kembali ruangan
4. Langkah Kerja a. Jenis-jenis seterika: 1) Seterika rumah tangga: a) Seterika arang; ada yang terbuat dari besi tuang, kuningan atau besi berlapis nikel, menggunakan bahan bakar arang. b) Seterika listrik; ada bermacam-macam bentuk dan merk serta cara bekerjanya. Ada seterika listrik biasa dan ada yang otomatis, yaitu dapat mengatur suhu panas yang dibutuhkan. (Lihat gambar 1.1) 2) Seterika
listrik
uap;
sama
seperti seterika listrik otomatis tetapi
dilengkapi dengan alat penyemprot air dan uap. Harganya lebih mahal, hasil seterikaan lebih sempurna namun pemeliharaan lebih sulit
Gambar 1.1. Seterika Rumah Tangga 3) Seterika industri busana: Seterika press (Steam Press) untuk industri, merupakan alat untuk pressing yang ada di industri-industri busana, menggunakan daya listrik yang tinggi, atau dengan menggunakan uap yang langsung dihasilkan dari tabung, dengan energi LPG, akan menghasilkan
Program Keahlian Tata Busana
pengepresan yang
5
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
sempurna. Steam press biasanya dimiliki oleh industri besar, sedangkan industri busana kskala kecil lebih banyak menggunakan seterika uap (gambar 1.2.).
Gambar 1.2. Seterika uap dengan Tabung
b. Persiapan menyeterika: 1) Siapkan Papan Seterika 2) Papan Seterika Lengan 3) Seterika 4) Untuk industri busana siapkan mesin steam pressnya 5) Baju atau bagian-bagian yang akan diseterika dan sudah diberi tanda. 6) Semprotan air jika seterika bukan seterika uap 7) Tempat untuk meletakkan bahan yang akan diseterika dan yang sudah diseterika.
Program Keahlian Tata Busana
6
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
c. Cara mengoperasikan alat seterika: 1) Sebelum mengoperasikan a) bacalah petunjuk pada manual alat seterika b) periksalah voltase yang tercantum apakah sesuai dengan ruangan yang anda pakai. c) periksalah kabel, barangkali ada yang lecet. d) gunakan stop kontak yang mempunyai arde (penangkal petir)
2) Selama mengoperasikan a)
atur suhu pada seterika listrik anda dengan cara memutar setelan, sesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan diseterika.
b)
seterikalah bagian-bagian busana yang sudah diberi tanda.
c)
pergunakan penyemprot air atau uap bilamana diperlukan.
d)
jangan meninggalkan seterika dengan kabel listrik masih terhubung atau tidak mematikan setelannya.
e)
pergunakan papan seterika lengan jika diperlukan.
3) Setelah mengoperasikan: a)
cabut steker dari stop kontak, setelah setelan dimatikan ke posisi o.
b)
letakkan seterika dengan posisi berdiri dan stabil, ketika masih panas.
c)
putarkan
kabel
mengelilingi
seterika
hingga
rapi
kemudian
disimpan pada tempat yang kering
C. Lembar Latihan Kerjakan tugas modul ini pada tempat yang telah disediakan 1.
Ada berapa jenis seterika yang anda ketahui? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
Program Keahlian Tata Busana
7
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
2.
Apa saja yang perlu anda persiapkan sebelum menyeterika? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
3.
Hal-hal apa saja yang perlu anda perhatikan pada waktu mengoperasikan seterika?. ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
Tugas Observasi: Lakukan observasi secara kelompok, pada industri busana atau binatu, dan buatlah
laporan
tentang
pekerjaan
bagian
pressing
(bagaimana
peralatan,
pengoperasian, dan tertib bekerjanya).
Program Keahlian Tata Busana
8
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
KEGIATAN BELAJAR II PEMBERIAN TANDA-TANDA A. Lembar Informasi Pemberian tanda-tanda yang dimaksud adalah, untuk memudahkan dalam melakukan
pekerjaan
berikutnya.
Pekerjaan
ini
dilakukan
baik
untuk
pembuatan busana sendiri maupun untuk industri busana. Pemberian tandatanda pada bagian yang akan dijahit, akan memudahkan dalam menyatukan bagian-bagian pola yang akan dijahit agar tepat. Sedangkan memberikan tanda-tanda pada bagian yang akan diseterika juga memudahkan pekerjaan orang yang menyeterika.
B. Lembar Kerja 1. Alat a. Rader b. Kapur jahit c. Karbon jahit d. Jarum pentul
2. Bahan Bagian-bagian busana yang akan diberi tanda dijahit atau diseterika, macam-macam kancing.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pakailah celemek/pakaian kerja sebelum bekerja b. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan c. Atur posisi berdiri agar tidak terlalu dekat dengan meja dan tidak membungkuk d. Bekerjalah dibawah penerangan yang cukup baik
Program Keahlian Tata Busana
9
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
e. Perhatikan arus listrik, kabel dan voltase alat-alat yang dipakai f. Jagalah kebersihan ruang kerja g. Kembalikan semua alat setelah selesai h. Rapikan kembali ruangan
4. Langkah Kerja a.
Mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu diseterika dan dijahit. Merupakan kegiatan memilah bahan busana yang sudah dipotong oleh tukang potong bahan (bagian cutting), untuk kemudian
menentukan
mana yang harus diseterika atau dijahit terlebih dahulu. b.
Memberikan tanda-tanda pada bagian-bagian yang akan diseterika dan dijahit. Setelah dipilah antara yang harus dijahit dan diseterika terlebih dahulu, kemudian mulai kegiatan pemberian tanda-tanda (penyerian dan numbering)
pada bahan busana tersebut. (Kegiatan ini sebaiknya
diikuti dengan kunjungan/praktek industri) c. Menetapkan letak lubang kancing dan kancing Memasang kancing dan membuat lubang kancing merupakan akhir penyelesaian dari pembuatan pakaian. Sebelum pembuatan lubang kancing dan memasang kancingnya, maka kegiatan yang harus dilakukan adalah menetapkan letak lubang dan kancingnya. Untuk pakaian wanita letak kancing disebelah kiri dan letak lubang kancing disebelah kanan, sehingga setelah kancingnya dipasang, bagian kanan menutup bagian kiri, sedangkan untuk pakaian pria kebalikan dari pakaian wanita. 1) Urutan menetapkan letak lubang kancing a) Menentukan letak/posisi lubang kancing b) Mengukur jarak antara lubang kancing, sambil menghitung berapa jumlah lubang kancing yang akan dibuat. c) Pastikan jarak antara lubang kancing sama.
Program Keahlian Tata Busana
10
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
2) Menetapkan letak kancing Cara menentukan letak kancing yang akan dipasang adalah dengan cara menumpukan kedua tengah muka atau tengah belakang. Tusukkan jarum jahit dari bagian atas ke bagian bawah, lalu diberi tanda dengan pensil gambar atau kapur jahit. Pada industri-industri busana, kegiatan menetapkan letak lubang kancing dan letak kancing yang akan dipasang, tidak dilakukan dengan mengukur satu persatu, tetapi sudah ada alat yang tebuat dari karton yang telah dilubangi, dengan jarak yang telah ditentukan sesuai model busana tersebut. Sehingga buruh tinggal menandai tepat pada lubang tersebut baik untuk letak kancing maupun untuk letak lubangnya. 3) Pembuatan lubang kancing a) Setelah posisi lubang kancing diketahui, maka letak lubang kancing 2 mm setelah tengah muka atau tengah belakang, ukur ke bagian dalam selebar garis tengah kancing + 1 mm. b) Jelujur
sekeliling
tepi
lubang kancing. c) Gunting dengan atau
lubang kancing ujung
gunting
khusus
dengan
gunting lubang kancing. d) Buat
tusuk
kancing
lubang disekeliling
lubang.
Untuk
lubang
kancing
yang
arahnya
vertikal
digunakan
1
Gambar 2.1. Langkah Membuat Lubang Kancing dengan Tangan
trens dan untuk lubang kancing yang arahnya horisontal digunakan 2 trens.
Program Keahlian Tata Busana
11
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
e) Tusuk lubang kancing mulai dibuat di bagian sudut dalam, ujung benang disisipkan di antara dua kain, atau benang untuk tusuk lubang kancing dari benang jelujuran lihat gambar 2.1. f) Untuk industri busana lubang kancing dibuat dengan memakai mesin lubang kancing, ada mesin lubang kancing untuk busana biasa (lihat gambar 2.2.) dan ada mesin lubang kancing untuk bahan jeans, lihat gambar 2.3.
Gambar 2.2. Mesin Pembuat Lubang Kancing Biasa
Gambar 2.3. Mesin Pembuat Lubang Kancing Untuk Kain Tebal
4) Pemasangan kancing a) Pemasangan kancing tanpa tangkai/kemeja Kancing ini ada yang memiliki 2 lubang dan 4 lubang, urutan cara memasangnya yaitu: (1) membuat tusuk mula, ujung benang disisipkan di antara 2 kain dan membuat satu atau dua tusuk kecil sebagai penguat benang. (2) kancing diletakkan ditempat yang telah ditentukan, lalu jarum ditusukkan kelubang kancing tersebut. (3) letakkan jarum pentul ditengah-tengah di antara lubang kancing, buat tusuk pipih 5-6 kali, jarum pentul dilepas dan benang pada bagian bawah kancing dibalut menjadi tangkai kancing, lalu jarum ditusukkan ke bagian dalam.
Program Keahlian Tata Busana
12
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
(4) rentangan benang yang berada di bagian dalam kain diselesaikan dengan cara dibalut.(lihat gambar 2.4.)
Gambar 2.4. Cara Memasang Kancing Tanpa Tangkai
5) Pemasangan kancing bertangkai Cara memasang kancing bertangkai sama dengan cara memasang kancing tanpa tangkai, hanya tidak diberi lilitan benang di bawah kancing sebagai tangkai kancing.(Lihat gambar 2.5)
Gambar 2.5. Cara Memasang Kancing Bertangkai
Program Keahlian Tata Busana
13
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
6) Pemasangan kancing tekan a) kancing tekan terdiri dari dua bagian; yaitu atas dan bawah. b) setiap lubang yang terdapat dalam kancing dijahit dengan tusuk feston atau tusuk lubang kancing.(lihat gambar 2.6.)
Gambar 2.6. Cara Memasang Kancing Tekan
7) Pemasangan kancing kait a.
Tentukan letak untuk memasang kancing kait.
b.
Kepala kancing kait diletakkan 3 mm lebih dalam dari tepi lipatan, kemudian buat rentangan benang 3-5 kali pada kepala kancing.
c.
Jahit bagian mata kancing dengan tusuk feston atau tusuk lubang
kancing.
Jahitan
tersebut
harus
penuh
mengisi
seluruh mata kancing. d.
Kancing pengaitnya diletakkan di bagian dalam kain, 3 mm lebih menonjol dari tepi kain.
e.
Rentangkan benang beberapa kali sehingga ujungnya tidak bergeser.
f.
Jahit penuh bagian mata kancing dengan menggunakan tusuk feston atau tusuk lubang kancing, lihat gambar 2.7.
Program Keahlian Tata Busana
14
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Gambar 2.7. Cara Memasang Kancing Kait
8) Pemasangan kancing pada industri busana Pada industri-industri busana, semua pemasangan kancing dapat dilakukan
dengan
mesin
pemasang
kancing,
sehingga
menghemat waktu dan tenaga (Lihat gambar 2.8.)
Gambar 2.8. Mesin Pemasang Kancing
Program Keahlian Tata Busana
15
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
C. Lembar Latihan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Bagaimanakah langkah-langkah menetukan letak lubang kancing dan letak kancing? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
2. Bagaimanakah
langkah-langkah
pembuatan
lubang
kancing
secara
manual? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 3. Bagaimanakah
langkah-langkah
pemasangan
kancing;
tanpa
tangkai,
bertangkai, tekan, kait? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
4. Buatlah fragmen tentang : a. Memasang kancing kemeja b. Memasang kancing bertangkai c. Memasang kancing tekan d. Memasang kancing kait e. Membuat lubang kancing vertikal dan horisontal
Apakah anda sudah merasa cukup trampil dengan materi ini? Sering-seringlah anda berlatih. Lakukan kunjungan industri agar anda memiliki pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam.
Program Keahlian Tata Busana
16
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
KEGIATAN BELAJAR III PENYELESAIAN TEPI
A.Lembar Informasi Pada
pembuatan
sebuah
busana,
penyelesaian
tepi
pakaian
dapat
merupakan pekerjaan paling akhir. Penyelesaian tepi pakaian dapat dikerjakan dengan tangan yang mempergunakan tusuk kelim, atau dapat juga ditindas dengan setikan mesin jahit. Penyelesaian tepi (kelim) terdiri dari 3 bagian yaitu; lipat dalam kelim, lebar kelim dan kelim yang terlihat dari bagian baik. Lipat dalam umumnya ½ cm, tetapi bila kainnya tembus terang dibuat sama lebar dengan lebar kelim. Lebar kelim tergantung pada apa yang dikelim
Apabila bahan yang akan
dikerjakan dengan tangan cukup tebal atau keras, maka jari telunjuk dapat mempergunakan bidal atau tutup jari.
B. Lembar kerja 1. Alat a. Kapur jahit b. Jarum pentul c. Jarum tangan
2. Bahan Bahan atau busana yang akan diselesaikan tepinya.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pakailah celemek/pakaian kerja sebelum bekerja b. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan c. Atur posisi berdiri agar tidak terlalu dekat dengan meja dan tidak membungkuk d. Bekerjalah dibawah penerangan yang cukup baik
Program Keahlian Tata Busana
17
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
e. Perhatikan arus listrik, kabel dan voltase alat-alat yang dipakai f. Jagalah kebersihan ruang kerja g. Kembalikan semua alat setelah selesai h. Rapikan kembali ruangan
4. Langkah Kerja a. Penyelesaian Tepi/Kelim 1)
Kelim biasa Biasanya digunakan untuk mengelim; pinggir rok, blus dan lengan, kebaya dsb.(lihat gambar 3.1.)
Cara mengerjakannya: a)
keliman dijelujur
b)
jarum berjalam dalam lipatan, sehingga benang som kelihatan hanya sedikit, baik dari bagian dalam maupun luar.
Gambar 3.1. Kelim Biasa
2)
Kelim sungsang Cara mngerjakannya sama seperti som/kelim biasa. Bedanya hanya pada cara menusukkan jarumnya, yaitu dua kali dalam satu lubang, sehingga jalan benang mati dan tidak mudah lepas jika ada yang putus.(Lihat gambar 3.2.)
Program Keahlian Tata Busana
18
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Gambar 3.2. Kelim Sungsang 3)
Kelim Tindas Biasanya digunakan untuk penyelesaian tepi; kemeja, piyama, lengan kemeja. kaki celana dsb.(Lihat gambar 3.3.) Cara mengerjakannya: a) Lipat lebar kelim yang dikehendaki, kemudian jelujur b) Tindas dengan mesin jahit.
Gambar 3.3. Kelim Tindas 4)
Kelim Konveksi Biasanya digunakan pada konveksi pakaian, karena menghemat waktu dan tenaga, kelim ini sering dipergunakan pada ; pinggir keliman rok model klok, blus atau kemeja, kaki celana dan sebagainya.(Lihat gambar 3.4.)
Cara mengerjakan:
Program Keahlian Tata Busana
19
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
a) lipat lebar kelim sesuai kebutuhan, jelujur. b) tindas dengan mesin jahit pada bagian lipatan kelim dan tepi keliman, sehingga ada 2 setikan mesin.
Gambar 3.4. Kelim Konveksi
5.
Kelim Tusuk Flanel Biasanya penyelesaian tepi ini dipergunakan untuk mengelim; rok yang kainnya tebal, kaki celana panjang, mantel atau baju luar yang berkain tebal, dsb.(Lihat gambar 3.5.)
Gambar 3.5. Kelim Tusuk Flanel Cara mengerjakan: a.
keliman dijelujur, tetapi tidak dilipat dalam, sehingga tiras kain tetap terlihat.
b.
buat tusuk flanel ke arah kanan di atas tepi yang bertiras.
Program Keahlian Tata Busana
20
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
c.
perhatikan jarak tusuk flanel, dan benang jangan terlalu kencang.
d.
usahakan bahan yang dikait dan ditusuk hanya terambil sehelai benang saja.
6.
Kelim di Rompok Kelim/penyelesaian
tepi
dengan
menggunakan
rompok,
biasanya
digunakan untuk; rok yang berkain tebal, pinggir tiras baju jas dan mantel.(Lihat gambar 3.6.) Cara mengerjakan: a. Tepi kain dijahit bersama kain serong, dirompok terlebih dahulu. b. Lebar jadi tidak lebih dari 0,5 cm. c. Lipat lebar kelim 3 cm, dan diselesaikan dengan som biasa.
Gambar 3.6. Kelim di Rompok 7.
Kelim Kril Som Biasanya digunakan pada; pinggiran kemeja, lajur kerut, sapu tangan, sarung bantal dsb.(Lihat gambar 3.7.) Cara mengerjakan: a. Kain dijahit dengan mesin yang menggunakan sepatu kril som. b. Bagian yang akan dijahit hendaknya dipilin terlebih dahulu.
Program Keahlian Tata Busana
21
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
8.
Kelim Rol Kegunaanya untuk mengelim kain yang tipis; jilbab dan sebagainya, lihat gambar 3.8. Cara mengerjakan: a. Pinggir kain yang bertiras dipilin/digulung kecil b. Diselesaikan dengan tusuk balut.
Gambar 3.8. Kelim Rol
9.
Kelim Palsu Biasanya kelim ini dibuat jika kain yang dipergunakan kurang mencukupi. (Lihat gambar 3.9.) Cara mengerjakan:
Program Keahlian Tata Busana
22
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
a. Sambung kain yang tidak cukup dengan kain lain yang senada warnanya dan hampir manyerupai teksturnya atau depun. b. Dilipat kedalam dan disom atau dijahit seperti membuat kelim tindas.
Gambar 3.9. Kelim Palsu
10. Kelim Lajur Kerut Dapat digunakan pada baju yang tepinya berkerut. (Lihat gambar 3.10.)
Gambar 3.10. Kelim Lajur Kerut Cara mengerjakan:
Program Keahlian Tata Busana
23
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
a. Lajur panjang yang sudah dikerut, diletakkan sama tepi kain, kemudian ditutup dengan kain serong dan ditindas mesin jahit. b. Tepi kain yang bertiras dimasukkan dalam lipatan kain serong dan ditindas lagi. 11. Kelim Serip Kelim serip dipergunakan sebagai variasi pada keliman, misalnya: variasi pada kerung leher, variasi pada ujung lengan, variasi pada celana piyama, dan sebagainya. Lebar dan bentuk serip tidak selalu harus lurus, tetapi dapat pula persegi atau menurut bentuk lainnya. Kelim serip diselesaikan dengan cara ditindas mesin jahit, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.11.
Gambar 3.11.. Kelim Serip
12. Kelim Rompok Digunakan untuk mengelim pinggiran yang bertiras atau dapat juga sebagai hiasan.(Lihat gambar 3.12.) Cara mengerjakan: a. Tepi kain yang bertiras dijahit dengan kain serong. b. Lipat kedalam diatur sedemikian rupa kemudian dijelujur. c. Dijahit dari bagian baik bahan.
Program Keahlian Tata Busana
24
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
13. Kelim Depun Kelim depun artinya melapis tepi kain dengan kain lain yang sama bentuk dari bagian buruk bahan, atau kebalikan dengan serip. Kelim ini sering dipergunakan sebagai pelapis kerung leher, lengan atau tempat yang berbentuk lengkung atau persegi. (Lihat gambar 3.13. dan 3.14.)
Gambar 3.13. Kelim Depun Bentuk Bulat
Program Keahlian Tata Busana
25
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
b. Penyelesaian Tepi pada Industri Busana Pada
industri-industri
busana,
semuanya dikerjakan dengan pada industri akan lebih
pekerjaan
penyelesaian
mesin kelim, karena
tepi
ini
penggunaan mesin
efektif dan efisien baik dari segi waktu,
tenaga dan hasilnya akan lebih sempurna. Mesin mesin kelim pada industri dapat dilihat pada gambar 3.15.
Gambar 3.15. Mesin som/kelim pada industri busana
C. Lembar Latihan
Program Keahlian Tata Busana
26
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Buatlah fragmen macam-macam penyelesaian tepi a. Kelim biasa b. Kelim sungsang c. Kelim tindas d. Kelim konveksi e. Kelim tusuk flanel f. Kelim dirompok g. Kelim kril som h. Kelim rol i. Kelim palsu j. Kelim lajur kerut k. Kelim serip l. Kelim rompok m. Kelim depun
Program Keahlian Tata Busana
27
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
LEMBAR EVALUASI
a. Evaluasi Kognitif 1. Sebutkan jenis-jenis seterika yang anda ketahui! 2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada waktu mengoperasikan seterika? 3. Bagaimanakah
langkah-langkah
menentukan
letak
lubang
kancing
dan
kancing? 4. Apa yang dimaksud dengan penyelesaian tepi! 5. Sebutkan macam-macam penyelesaian tepi!
b. Evaluasi Kinerja 1. Buatlah fragmen pada selembar bahan ukuran 15 x 15 cm: a. Cara memasang kancing tidak bertangkai, bertangkai, tekan dan kait! b. Cara membuat lubang kancing biasa vertikal dan horisontal!
2. Buatlah fragmen penyelesaian tepi/kelim: a. Kelim biasa b. Kelim konveksi c. Kelim rompok d. Kelim rol e. Kelim lajur dikerut f. Kelim depun g. Kelim serip
Program Keahlian Tata Busana
28
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
LEMBAR KUNCI JAWABAN A. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar I 1. Jenis-jenis seterika: a. Seterika rumah tangga: 1)
Seterika arang; ada yang terbuat dari besi tuang, kuningan atau besi berlapis nikel, menggunakan bahan bakar arang
2)
Seterika listrik; ada bermacam-macam bentuk dan merk serta cara bekerjanya.Ada seterika listrik biasa dan ada yang otomatis, yaitu dapat mengatur suhu panas yang dibutuhkan.
3)
Seterika listrik uap; sama seperti seterika listrik otomatis
tetapi
dilengkapi dengan alat penyemprot air dan uap. Harganya lebih mahal, hasil seterikaan lebih sempurna namun
pemeliharaan lebih
sulit b. Seterika industri busana: Seterika press (Steam Press) untuk industri, merupakan alat untuk pressing yang ada di industri-industri busana, menggunakan daya listrik
yang
tinggi
dengan
hasil
pengepresan
yang
sempurna.
Harganya mahal, mesin press biasanya dimiliki semua industri busana. 2. Persiapan menyeterika: a.Siapkan papan seterika b.
Papan seterika lengan
c.
Seterika
d.
Untuk industri busana siapkan mesin steam pressnya
e.
Baju atau bagian-bagian yang akan diseterika dan sudah diberi tanda.
f.
Semprotan air jika seterika bukan seterika uap
g.
Tempat untuk meletakkan bahan yang akan diseterika dan yang sudah diseterika.
Cara mengoperasikan alat seterika: a. Sebelum mengoperasikan b. Bacalah petunjuk pada manual alat seterika
Program Keahlian Tata Busana
29
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
c. Periksalah voltase yang tercantum apakah sesuai dengan ruangan yang anda pakai. d. Periksalah kabel, barangkali ada yang lecet. e. Gunakan stop kontak yang mempunyai arde (penangkal petir) f. Selama mengoperasikan 1)
atur suhu pada seterika listrik anda dengan cara memutar setelan, sesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan diseterika.
2)
seterikalah bagian-bagian busana yang sudah diberi tanda.
3)
pergunakan penyemprot air atau uap bilamana diperlukan.
4)
jangan meninggalkan seterika dengan kabel listrik masih terhubung atau tidak mematikan setelannya.
5)
pergunakan papan seterika lengan jika diperlukan.
g. Setelah mengoperasikan: 1)
cabut steker dari stop kontak, setelah setelan dimatikan ke posisi o.
2)
letakkan seterika dengan posisi berdiri dan stabil, ketika masih panas.
3)
putarkan kabel mengelilingi seterika hingga rapi kemudian disimpan pada tempat yang kering.
B. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar II 1. a. Menentukan letak lubang kancing dan letak kancing b.Urutan menetapkan letak lubang kancing: - Menentukan letak/posisi lubang kancing - Mengukur jarak antara lubang kancing, sambil menghitung berapa jumlah lubang kancing yang akan dibuat. - Pastikan jarak antara lubang kancing sama. c. Cara menentukan letak kancing yang akan dipasang adalah Menetapkan letak kancing dengan cara menumpukan kedua tengah muka atau tengah belakang. Tusukkan jarum jahit dari bagian atas ke bagian bawah, lalu diberi tanda dengan pensil gambar atau kapur jahit.
Program Keahlian Tata Busana
30
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Pada industri-industri busana, kegiatan menetapkan letak lubang kancing dan letak kancing yang akan dipasang, tidak dilakukan dengan mengukur satu persatu, tetapi sudah ada alat yang tebuat dari karton yang telah dilubangi, dengan jarak yang telah ditentukan sesuai model busana tersebut. Sehingga buruh tinggal menandai tepat pada lubang tersebut baik untuk letak kancing maupun untuk letak lubangnya. d. Langkah-langkah pembuatan lubang kancing secara manual: 1) Setelah posisi lubang kancing diketahui, maka letak lubang kancing 2 mm setelah tengah muka atau tengah belakang, ukur ke bagian dalam selebar garis tengah kancing + 1 mm. 2) Jelujur sekeliling tepi lubang kancing. 3) Gunting lubang kancing dengan ujung gunting atau khusus dengan gunting lubang kancing. 4) Buat tusuk lubang kancing disekeliling lubang. Untuk lubang kancing yang arahnya vertikal digunakan 1 trens dan untuk lubang kancing yang arahnya horisontal digunakan 2 trens. 5) Tusuk lubang kancing mulai dibuat di bagian sudut dalam, ujung benang disisipkan di antara dua kain, atau benang untuk tusuk lubang kancing dari benang jelujuran. 3. Pemasangan kancing a. Pemasangan kancing tanpa tangkai/kemeja Kancing ini ada yang memiliki 2 lubang dan 4 lubang, urutan cara memasangnya yaitu: 1) Membuat tusuk mula, ujung benang disisipkan di antara 2 kain dan membuat satu atau dua tusuk kecil sebagai penguat benang. 2) Kancing
diletakkan
ditempat
yang
telah
ditentukan,
lalu
jarum
ditusukkan kelubang kancing tersebut. 3) Letakkan jarum pentul ditengah-tengah di antara lubang kancing, buat tusuk pipih 5-6 kali, jarum pentul dilepas dan benang pada bagian bawah kancing dibalut menjadi tangkai kancing, lalu jarum ditusukkan ke bagian dalam.
Program Keahlian Tata Busana
31
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
4) Rentangan benang yang berada di bagian dalam kain diselesaikan dengan cara dibalut. 5) Pemasangan kancing bertangkai Cara memasang kancing bertangkai sama dengan cara memasang kancing tanpa tangkai, hanya tidak diberi lilitan benang di bawah kancing sebagai tangkai kancing. 6) Pemasangan kancing tekan • Kancing tekan terdiri dari dua bagian; yaitu atas dan bawah. • Setiap lubang yang terdapat dalam kancing dijahit dengan tusuk feston atau tusuk lubang kancing. 7)Pemasangan kancing kait •
Tentukan letak untuk memasang kancing kait.
•
Kepala kancing kait diletakkan 3 mm lebih dalam dari tepi lipatan, kemudian buat rentangan benang 3-5 kali pada kepala kancing.
•
Jahit bagian mata kancing dengan tusuk feston atau tusuk lubang kancing. Jahitan tersebut harus penuh mengisi seluruh mata kancing.
• Kancing pengaitnya diletakkan di bagian dalam kain, 3 mm lebih menonjol dari tepi kain. • Rentangkan benang beberapa kali sehingga ujungnya tidak bergeser. • Jahit penuh bagian mata kancing dengan menggunakan tusuk feston atau tusuk lubang kancing.
C. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar III Membuat fragmen macam-macam penyelesaian tepi a. Kelim Biasa b. Kelim sungsang c. Kelim tindas d. Kelim konveksi e. Kelim tusuk flanel f. Kelim dirompok g. Kelim kril som
Program Keahlian Tata Busana
32
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
h. Kelim rol i. Kelim palsu j. Kelim lajur kerut k. Kelim serip l. Kelim rompok m. Kelim depun
Penilaian praktek pembuatan fragmen macam-macam penyelesaian tepi, meliputi; a. Kecepatan waktu pengerjaan b. Kehalusan jahitan/penyelesaian c. Ketepatan ukuran d. Pemilihan bahan
D. Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Kognitif: 1. Jenis-jenis seterika: a. Seterika rumah tangga: • Seterika arang; ada yang terbuat dari besi tuang, kuningan atau besi berlapis nikel, menggunakan bahan bakar arang • Seterika listrik; ada bermacam-macam bentuk dan merk serta cara bekerjanya.Ada seterika listrik biasa dan ada yang otomatis
yaitu dapat
mengatur suhu panas yang dibutuhkan. • Seterika listrik uap; sama seperti seterika listrik otomatis tetapi dilengkapi dengan alat penyemprot air dan uap. Harganya
lebih mahal, hasil
seterikaan lebih sempurna namun pemeliharaan lebih sulit b. Seterika industri busana: Seterika press (Steam Press) untuk industri, merupakan alat untuk pressing
yang
ada
di
industri-industri
busana,
menggunakan
daya
listrik yang tinggi dengan hasil pengepresan yang sempurna.
Program Keahlian Tata Busana
33
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
2.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu mengoperasikan seterika: a. Sebelum mengoperasikan • Bacalah petunjuk pada manual alat seterika • Periksalah voltase yang tercantum apakah sesuai dengan ruangan yang anda pakai. • Periksalah kabel, barangkali ada yang lecet. • Gunakan stop kontak yang mempunyai arde (penangkal petir) b. Selama mengoperasikan 3.
Atur suhu pada seterika listrik anda dengan cara memutar setelan, sesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan diseterika.
4.
Seterikalah bagian-bagian busana yang sudah diberi tanda.
5.
Pergunakan penyemprot air atau uap bilamana diperlukan.
6.
Jangan meninggalkan seterika dengan kabel listrik masih terhubung atau tidak mematikan setelannya.
7.
Pergunakan papan seterika lengan jika diperlukan.
c. Setelah mengoperasikan: • Cabut steker dari stop kontak, setelah setelan dimatikan ke posisi o. • Letakkan seterika dengan posisi berdiri dan stabil, ketika masih panas. • Putarkan kabel mengelilingi seterika hingga rapi kemudian disimpan pada tempat yang kering. 3. Langkah-langkah menentukan letak lubang kancing dan kancing: a. Urutan menetapkan letak lubang kancing 1) Menetapkan letak kancing 2) Cara menentukan letak kancing yang akan dipasang adalah dengan cara menumpukan kedua tengah muka atau tengah belakang. 3) Tusukkan jarum jahit dari bagian atas ke bagian bawah, lalu diberi tanda dengan pensil gambar atau kapur jahit. 4. Pengertian penyelesaian tepi: Penyelesaian
tepi
Penyelesaian
tepi
pakaian pakaian
dapat dapat
merupakan dikerjakan
pekerjaan
paling
akhir.
dengan
tangan
yang
mempergunakan tusuk kelim, atau dapat juga ditindas dengan setikan mesin
Program Keahlian Tata Busana
34
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
jahit. Penyelesaian tepi (kelim) terdiri dari 3 bagian yaitu; lipat dalam kelim, lebar kelim dan kelim yang terlihat dari bagian baik. Lipat dalam umumnya ½ cm, tetapi bila kainnya tembus terang dibuat sama lebar dengan lebar kelim. Lebar kelim tergantung pada apa yang dikelim
Apabila bahan yang akan
dikerjakan dengan tangan cukup tebal atau keras, maka jari telunjuk dapat mempergunakan bidal atau tutup jari. 5. Macam-macam penyelesaian tepi: a. Kelim biasa b. Kelim sungsang c. Kelim tindas d. Kelim konveksi e. Kelim tusuk flanel f. Kelim dirompok g. Kelim kril som h. Kelim rol i. Kelim palsu j. Kelim lajur kerut k. Kelim serip l. Kelim rompok m. Kelim depun
Kunci Jawaban Evaluasi Kinerja: Penilaian praktek pembuatan fragmen macam-macam penyelesaian tepi, meliputi; a.
Kecepatan waktu pengerjaan
b.
Kehalusan jahitan/penyelesaia n
c.
Ketepatan ukuran
d.
Pemilihan teknik untuk jenis-jenis busana
Program Keahlian Tata Busana
35
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
DAFTAR PUSTAKA Hadijah, Idah. 1999. Teknik Pembuatan Busana I Jilid I. Teknologi Busana IKIP Malang.
Malang: PSSJ
Hadijah, Idah. 1994. Teknologi Penyelesaian Pakaian. Malang: PMT PKK FPTK IKIP Malang. Lewis, D.S. 1980. Clothing Constructions And Wardrobe Planning. New York: The MacMillan Company. Wancik, M.H. 1993. Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakaian Wanita I. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Program Keahlian Tata Busana
36