PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Kecamatan Cihaurbeuti Tahun Ajaran 2015/2016)
Iin Mariam Email:
[email protected] Prof. Dr. H. Dedi Heryadi, Drs., M.Pd. Iin Tjarsinah, Dra., M.Pd. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRAK
Iin Mariam. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan dengan Menggunakan Metode Karya Wisata (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Tahun Pelajaran 2015/2016). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar merupakan kompetensi yang harus dimiliki siswa kelas VIII menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Meskipun demikian pada kenyataannya, siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum tahun ajaran 2015/2016 belum mampu menulis laporan perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya metode karya wisata meningkatkan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Kecamatan Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode karya wisata, yaitu suatu cara belajar di luar kelas
dengan mengunjungi suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data menggunakan teknik tes (tes keterampilan menulis laporan) dan teknik nontes (observasi dan panduan wawancara). Berdasarkan hasil pengolahan data terdapat peningkatan proses dan hasil belajar siswa. Pada siklus kesatu terdapat 2 orang (6,7 %) tidak bersungguh-sungguh, 2 orang (6,7 %) tidak aktif, dan 1 orang (3,3 %) tidak berpartisipasi. Pada siklus kedua, sudah tidak ada lagi siswa yang tidak bersungguh-sungguh, tidak aktif, dan tidak berpartisipasi. Pada siklus kesatu terdapat 13 orang (43.3 %) mencapai KKM dari standar KKM 75 dan 17 orang (56.7 %) belum mencapai KKM. Pada siklus kedua, semua siswa (100 %) memperoleh nilai sesuai dengan KKM. Data di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan terbukti. Artinya, metode pembelajaran karya wisata dapat meningkatkan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2015. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu guru dalam memecahkan masalah yang timbul selama pembelajaran bahasa Indonesia sehingga berdampak positif bagi perkembangan pendidikan agar lebih berkualitas.
Kata Kunci : Kemampuan Menulis Laporan Perjalanan, Metode Pembelajaran Karya Wisata, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ABSTRACT
Iin Mariam. 2016. Skill Improvement in writing a report by using karya wisata method ( Class Action Research of Class VIII Students of SMP Islam ASB Miftahul Ulum in 2015/ 2016 school year). Indonesian Educational and Literature Department. Educational Faculty. Siliwangi University of Tasikmalaya.
Writing a report using good and appropriate language is a competence that must be had by class 8 students based on Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. In spite of thus in , there are many class 8 students of SMP Islam ASB Miftahul Ulum have less skill in writing a study tour report. This research has aim to know whether the study tour method can improve skill in writing a tour report on the class VIII students of SMP Islam ASB Miftahul Ulum Kecamatan Cihaurbeuti in 2015/ 2016 school year. The research method, which is an out door learning way by visiting an object in expanding knowledges directly. This research uses class action research (PTK) method. Data collecting use test technique (writing report skill test) and non test technique (observation and interview project). Based on result of data tabulation, there is an improvement in process and result of students’ learning. At the first cycle, there are 2 students (6.7 %) who are not serious, 2 students are not active (6.7 %), and 1 student doesn’t participate (3.3 )%. At the second cycle, there are no unserious, not active and doesn’t participate students anymore. At the first cycle, there are 13 students (43.3 %) reach KKM from the standard of KKM in 75. And 17 students (56.7 %) don’t reach KKM. At the second cycle, all students (100 %) get scores in KKM. The data above show that the action hypothesis is apporoved. It means that the karya wisata learning method can improve student skill in writing a tour report of class VIII students in 2015/2016 school year. The research result using karya wisata method is hoped can help teacher in solving the problems that emerge during Indonesia learning, so that it can give positive effect for better education development that has better quality. Keyword: capability of tour report writing, study tour learning method, class action research (PTK).
A. PENDAHULUAN Menulis laporan perjalanan merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas VIII berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Walaupun demikian pada kenyataanya, siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Kecamatan Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2016 belum mampu menulis laporan
dengan sistematika yang lengkap, kalimat yang efektif, pemaparan yang runtut, pilihan kata yang tepat, tanda baca yang tepat, dan huruf kapital yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui dapat atau tidaknya metode karya wisata meningkatkan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Kecamatan Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Neng Lina Nuraeni, Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNSIL Tasikmalaya. Judul penelitiannya adalah “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Laporan Melalui Pembelajaran Menulis dengan Menggunakan Teknik Jigsaw” penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singaparna Tahun Ajaran 2011/2012. Neng Lina Nuraeni menyimpulkan bahwa teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis laporan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singaparna tahun ajaran 2011/2012. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan dan peningkatan proses dan hasil belajar siswa, yaitu semua siswa (100%) memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus kedua. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Ketidakmampuan siswa dalam menulis laporan diketahui dari data kemampuan awal sebelum dilakukan tindakan, hasil observasi, dan wawancara. Siswa kurang kreatif dalam menyusun kalimat sehingga menghasilkan kalimat yang kurang efektif. Informasi tersebut diperoleh dari guru bahasa Indonesia SMP Islam ASB Miftahul Ulum, Ibu Neneng Sri Mulyati, S.Pd. Berdasarkan data yang diperoleh penulis, dari 30 siswa terdapat 5 siswa (16,7 %) yang telah berhasil mencapai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 25 siswa (83,4 %) belum berhasil mencapai nilai sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 75. Berdasarkan pada permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berupa pembelajaran menulis laporan perjalanan dengan menggunakan metode karya wisata. Menurut Juliansyah (2008 : 65), “Metode karya wisata, yaitu
metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah.” Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Priyono dalam Sukindi dkk. (2010 : 11) mengungkapkan, “PTK adalah strategi pengembangan profesi guru karena: (a) menempatkan guru sebagai peneliti, bukan sebagai informan pasif, (b) menempatkan guru sebagai agen perubahan, dan (c) mengutamakan kerja kelompok antara guru, siswa, dan staf pimpinan sekolah lainnya dalam membangun kinerja sekolah yang lebih baik.” Hasil penelitian penulis wujudkan berupa skripsi yang berjudul, “Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan dengan Menggunakan Metode Karya Wisata” (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Cihaurbeuti Tahun Ajaran 2015/2016).”
B. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis menggunakan metode tindakan kelas, karena di SMP Islam ASB Miftahul Ulum tahun ajaran 2015/2016 masih banyak siswa kelas VIII yang belum mampu menulis laporan perjalanan dengan dengan sistematika yang tepat dan berbahasa baku. Oleh karena itu, penulis berharap dengan digunakannya metode PTK permasalahan yang ada dapat diminimalkan.
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data proses dan hasil pembelajaran pada siklus kesatu dan siklus kedua. Dalam proses pembelajaran pada siklus kesatu siswa yang bersungguh-sungguh sebanyak 15 orang (50 %), siswa yang kurang bersungguh-sungguh sebanyak 13 orang (43,4 %), dan siswa yang tidak bersungguh-sungguh sebanyak 2 orang (6,7 %). Dari aspek keaktifan dapat diuraikan siswa yang aktif sebanyak 14 orang (46,7 %), siswa yang kurang aktif sebanyak 14 orang (46,7 %), dan siswa yang tidak aktif sebanyak 2 orang (6,7 %). Aspek yang ketiga yaitu aspek partisipasi, siswa yang berpartisipasi sebanyak 12 orang (40 %), siswa yang
kurang berpartisipasi sebanyak 17 orang (56,7 %), dan siswa yang tidak berpartisipasi sebanyak 1 orang (3,3 %). Pada siklus kedua, perolehan nilai proses belajar siswa dalam menulis laporan perjalanan siswa yang bersungguh-sungguh 18 orang (60 %), siswa yang kurang bersungguh-sungguh 12 orang (40 %), siswa yang aktif 20 orang (66.7 %), siswa yang kurang aktif 10 orang (33.3 %), siswa yang berpartisipasi 19 orang (63.3 %), dan siswa yang kurang berpartisipasi 11 orang (36.7 %). Perolehan persentase proses belajar siswa dalam menulis laporan dari data-data di atas menunjukkan bahwa pada siklus kesatu proses belajar siswa ternyata masih rendah dan kurang memuaskan, karena masih banyak siswa yang tidak bersungguhsungguh, tidak aktif, dan tidak berpartisipasi. Penulis menyatakan proses belajar siswa pada siklus kesatu kurang baik. Nilai proses pada siklus kedua hasilnya memuaskan karena kesungguhan, keaktifan, dan partisipasi siswa sudah meningkat. Penulis menyatakan proses pembelajaran pada siklus kedua lebih baik dibandingkan dengan proses pembelajaran pada siklus kesatu. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai hasil pembelajaran pada siklus kesatu terdapat siswa yang memperoleh nilai 40 sebanyak 1 orang (3.4 %), 42 sebanyak 1 orang (3.4 %), 56 sebanyak 1 orang (3.4 %), 57 sebanyak 1 orang (3.4 %), 60 sebanyak 2 orang (6.7 %), 62 sebanyak 1 orang (3.4 %), 64 sebanyak 1 orang (3.4 %), 66 sebanyak 1 orang (3.4 %), 67 sebanyak 4 orang (13.3 %), 69 sebanyak 1 orang (3.4 %), 70 sebanyak 1 orang (3.4 %), 72 sebanyak 1 orang (3.4 %), 74 sebanyak 1 orang (3.4 %), 75 sebanyak 1 orang (3.4 %), 76 sebanyak 1 orang (3.4 %), 77 sebanyak 1 orang (3.4 %), 78 sebanyak 1 orang (3.4 %), 79 sebanyak 5 orang (16.7 %), 80 sebanyak 2 orang (6.7 %), 81 sebanyak 1 orang (3.4 %), dan 91 sebanyak 1 orang (3.4 %). Dengan demikian perolehan hasil belajar siswa pada siklus kesatu, siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 orang (43.3 %), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 orang (56.7 %). Perolehan nilai hasil pembelajaran pada siklus kedua yaitu terdapat siswa yang memperoleh nilai 76 sebanyak 1 orang (3.3 %), siswa yang mendapat nilai 77 sebanyak 2 orang (6.7 %), siswa yang mendapat nilai 79 sebanyak 1 orang (3.3 %), siswa yang
mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang (6.7 %), siswa yang mendapat nilai 83 sebanyak 3 orang (10 %), siswa yang mendapat nilai 84 sebanyak 3 orang (10 %), siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 orang (6.7 %), siswa yang mendapat nilai 86 sebanyak 3 orang (10 %), siswa yang mendapat nilai 87 sebanyak 1 orang (3.4 %), siswa yang mendapatkan nilai 88 sebanyak 5 orang (16.7 %), siswa yang mendapat nilai 89 sebanyak 1 orang (3.4 %), siswa yang mendapatkan nilai 91 sebanyak 3 orang (10 %), siswa yang mendapat nilai 92 sebanyak 1 orang (3.4 %), dan siswa yang mendapat nilai 96 sebanyak 2 orang (6.7 %). Berdasarkan data tersebut, perolehan hasil belajar siswa pada siklus kesatu, siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 orang (43.3 %), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 orang (56.7 %). Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus kedua adalah 85.7. Hal ini terbukti seluruh siswa (100 %) memperoleh nilai sesuai dengan KKM. Ketercapaian penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang mempengaruhi ketercapaian dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang penulis gunakan. Metode pembelajaran yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran karya wisata. Metode ini dapat memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam membuat sebuah karya. Siswa juga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena siswa dapat memberikan tanggapan terhadap karya orang lain. Pada proses pelaksanaan, penulis berupaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan menetapkan kriteria penulisan laporan perjalanan. Untuk lebih meyakinkan bahwa metode karya wisata merupakan salah satu faktor keberhasilan belajar siswa dan dapat memotivasi siswa dalam belajar ke arah yang lebih baik, maka penulis memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa dalam bentuk wawancara. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa merasa senang dengan suasana pembelajaran di luar ruangan memadukan antara materi dengan lingkungan sekitar dengan menggunakan metode karya wisata. Hasil wawancara tersebut dapat membuktikan bahwa metode karya wisata disenangi oleh siswa, karena melalui metode ini siswa dapat belajar dengan bersungguhsungguh, aktif, dan berpartisipasi, saling mengoreksi dan saling melengkapi kekurangan
masing-masing, serta membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis laporan perjalanan dengan sistematika yang tepat dan berbahasa baku. Selain itu, terjadinya perubahan dan peningkatan proses dan hasil belajar siswa dapat menjadi bukti bahwa metode karya wisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2016. Dengan demikian, maka penulis menyatakan bahwa penelitian ini selesai dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
D. SIMPULAN Penelitian yang telah penulis laksanakan cukup memuaskan. Keberhasilan penelitian ini dibuktikan oleh adanya perubahan sikap dan kemampuan siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Kecamatan Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis laporan perjalanan menggunakan metode karya wisata semakin baik dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus kesatu perolehan nilai proses siswa yang tidak bersungguh-sungguh sebanyak 2 orang (6,7 %). Dari aspek keaktifan dapat diuraikan siswa yang tidak aktif sebanyak 2 orang (6,7 %). Aspek yang ketiga yaitu aspek partisipasi, siswa yang tidak berpartisipasi sebanyak 1 orang (3,3 %). Pada siklus kedua sudah tidak ada siswa yang tidak bersungguh-sungguh, tidak berpartisipasi, dan tidak aktif. Pemerolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus kesatu adalah 69,7. Dengan demikian perolehan hasil belajar siswa pada siklus kesatu, siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 orang (43.3 %), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 orang (56.7 %). Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus kedua adalah 85.7. Hal ini terbukti seluruh siswa (100 %) memperoleh nilai sesuai dengan KKM. Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian dapat terjawab dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan menulis laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMP Islam ASB Miftahul Ulum Cihaurbeuti tahun ajaran 2015/2016. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian ini diterima.
E. SARAN 1.
Guru mata pelajaran bahasa Indonesia hendaknya menggunakan metode karya wisata pada pembelajaran menulis laporan, khususnya untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan perjalanan. Selain itu, siswa dapat menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah tulisan berdasar laporan perjalanan yang telah dilakukan secara langsung.
2.
Metode karya wisata pada pembelajaran menulis laporan perjalanan meningkatkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Siswa makin aktif dalam pembelajaran karena siswa mendapat hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah diketahuinya.
3.
Selain dengan menggunakan metode karya wisata, guru dapat menggunakan berbagai metode, model, dan pendekatan pembelajaran agar meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
4.
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu guru dalam memecahkan masalah yang timbul selama pembelajaran bahasa Indonesia sehingga berdampak positif bagi perkembangan pendidikan agar lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Depdiknas. Juliansyah, Tiana. (2008). Mengajar Tanpa Bosan: Kiat-Kiat Terbaik untuk Guru. Bandung : PT. Setia PurnaInves. Sukidin. dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia.