PENGGUNAAN E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMDA DKI JAKARTA KEPADA MASYARAKAT
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama
: Yustrianah
Nim
: 0430212-020
Jurusan : Advertising
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PERIKLANAN PENGGUNAAN E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMDA DKI JAKARTA KEPADA MASYARAKAT YUSTRIANAH 0430212 020
ABSTRAK Electronic government (e-government) merupakan sebuah pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara efektif dan efisien. E-government ini berbentuk sebuah penyampaian informasi dan layanan pemerintah terhadap publik melalui media elektronik yaitu media internet dengan tampilan berupa website atau situs yang dikelola pemerintah daerah. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan e-goverment sebagai media komunikasi pemerintah daerah DKI Jakarta kepada masyarakat. Penggunaan ini dilihat dari tanggapan khalayak/responden. Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan penulis mengumpulkan data melalui kuesioner dan referensi/informasi melalui internet serta buku atau tulisan yang membahas tentang e-government. Responden diambil secara acak dari populasi, yaitu anggota tetap website www.jakarta.go.id. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik tentang e-government. Rancangan website www.jakarta.go.id memdapat penilaian sangat baik dari responden. Sedangkan durasi & frekuensi penggunaan website oleh masyarakat masih sangat sedikit. Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan e-government sebagai media komunikasi pemda DKI Jakarta mendapat respon yang baik. Secara umum penelitian ini menyimpulkan penggunaan e-goverment sebagai media komunikasi pemda DKI Jakarta mendapat penilaian atau tanggapan yang baik oleh masyarakat.
i
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PERIKLANAN
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Skrips
: Penggunaan E-government Sebagai Media Komunikasi Pemerintah Daerah DKI Jakarta Kepada Masyarakat
Nama
: Yustrianah
Nim
: 0430212 020
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Periklanan
Mengetahui,
Pembimbing
Kepala Bidang Studi
Nurprapti, W.W., S.Sos, M.Si
Drs.Ahmad Mulyana, M.Si
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PERIKLANAN
TANDA LULUS UJIAN SKRIPSI
Judul Skrips
: Penggunaan E-government Sebagai Media Komunikasi Pemerintah Daerah DKI Jakarta Kepada Masyarakat
Nama
: Yustrianah
Nim
: 0430212 020
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Periklanan
Ketua Sidang Drs. Ahmad Mulyana, M.Si
____________________
Penguji Ahli Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si
____________________
Pembimbing Nurprapti, W.W., S.Sos, M.Si
____________________
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PERIKLANAN
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Judul Skrips
: Penggunaan E-government Sebagai Media Komunikasi Pemerintah Daerah DKI Jakarta Kepada Masyarakat
Nama
: Yustrianah
Nim
: 0430212 020
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Periklanan
Jakarta, Agustus 2007 Disetujui dan diterima oleh :
Pembimbing
Nurprapti, W.W., S.Sos, M.Si
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Kepala Bidang Studi
Dra. Diah Wardhani, M.Si
Drs. Ahmad Mulyana, M.Si
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah tak ada kata yang patut diucapkan selain kata syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya ini, segala kesulitan dalam penyususnan skripsi yang berjudul “ Penggunaan e-government sebagai media komunikasi Pemda DKI Jakarta kepada masyarakat” dapat dilalui dengan izin-Nya. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Program kuliah sabtu minggu di Universitas Mercubuana, Jakarta. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada suami tercinta, anakku Khanaya, kedua orang tua, serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan, dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Tidak luput juga sahabat-sahabatku di PKSM. Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan penuh rasa hormat saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurparapti selaku pembimbing yang selalu sabar membimbing dan meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penyelesaian skripsi ini. Terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini, atas ilmu yang diberikan selama saya kuliah. Terima kasih juga untuk Bapak Budi Setiawan dan Ibu Linda di KPTI, Pemda DKI Jakarta yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi siap saja yang membaca dan menggunakannya. Jakarta, Agustus 2007 Penulis, Yustrianah
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................ LEMBAR PERSETUJUAN .................................................... LEMBAR TANDA LULUS .................................................... LEMBAR PENGESAHAN .................................................... KATA PENGANTAR ………………………………………………….. DAFTAR ISI ……………………………………………………………. DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..
i ii iii iv v vi vii ix x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 7 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7 1.4.1 Secara Akademis......................................................................... 7 1.4.2 Secara Umum .............................................................................. 8 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi .......................................................................................... 9 2.2 Media Komunikasi Eksternal............................................................. 15 2.3 Internet............................................................................................... 16 2.4 Website (situs web) ............................................................................ 17 2.4.1 Website pemerintah .................................................................. 19 2.5 Electronic Government (E-Government) .......................................... 22 2.5.1 Macam interaksi antar pelaku dalam E-Government............... 22 2.5.2 Macam cara/alur interaksi dengan Pemerintah dalam E-Government.......................................................................... 24 BAB III METODOLOGI 3.1 Tipe penelitian.................................................................................... 34 3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 25 3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 26 3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 26 3.3.1 Data primer .............................................................................. 26 3.3.2 Data sekunder........................................................................... 27 3.4 Populasi dan sampel........................................................................... 27 3.4.1 Populasi.................................................................................... 27 3.4.2 Sampel...................................................................................... 28 3.5 Teknik Penarikan sampel ................................................................... 28 3.6 Lokasi dan waktu penelitian............................................................... 29 3.7.1 Definisi Konsep......................................................................... 29
vi
3.7.2. Operasional Konsep.......................................................................... 29 3.8. Teknik Analisa Data ................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum objek penelitian ..................................................... 44 4.1.1 Kantor Pengelola Teknologi Informasi.................................... 36 4.1.2 Website Pemda DKI Jakarta ..................................................... 40 4.2 Hasil penelitian................................................................................... 41 4.2.1. Identitas responden .................................................................. 42 4.2.2. Aktivitas responden.................................................................. 45 4.2.3. Pengetahuan responden tentang E-government (elektronic goverment) ............................................................................... 47 4.2.4. Penerapan e-government (elektronic goverment) .................... 48 4.2.5 Durasi & frekuensi pemakaian website www.jakarta.go.id...... 49 4.2.6 Rancangan website www.jakarta.go.id ..................................... 51 4.2.7 Sarana informasi........................................................................ 54 4.2.8 Sarana pendidikan ..................................................................... 55 4.2.9 Sarana sosialisasi....................................................................... 56 4.2.10 Sarana promosi........................................................................ 57 4.2.11 Sarana komunikasi dan interaksi............................................. 59 4.2.12 Media persuasif ....................................................................... 60 4.2.13 Kesan dan minat pengguna ..................................................... 61 4.3 Hasil penelitian................................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 66 5.2 Saran .................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68 LAMPIRAN…………………………………………………............................. 69
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel Operasionalisasi Konsep ......................................................... 29 Tabel.4.1. Jenis kelamin responden .................................................................... 41 Tabel.4.2. Usia responden ................................................................................... 41 Tabel.4.3. Pendidikan responden ........................................................................ 42 Tabel.4.4. Pekerjaan responden .......................................................................... 43 Tabel.4.5. Pengeluaran responden per bulan....................................................... 43 Tabel.4.6. Wilayah tempat tinggal responden..................................................... 44 Tabel.4.7. Durasi pemakaian internet.................................................................. 45 Tabel.4.8. Tempat/lokasi mengakses internet ..................................................... 45 Tabel.4.8. Pengetahuan responden tentang istilah e-government ....................... 46 Tabel.4.9. Sumber pengetahuan responden tentang e-government..................... 47 Tabel.4.10. Pendapat responden terhadap manfaat dari penerapan e-government bagi khalayak .................................... 47 Tabel 4.11. Pendapat responden tentang e-government akan mempermudah untuk mengetahui suatu pemerintahan .................... 48 Tabel 4.12. Durasi pemakaian website ................................................................ 49 Tabel 4.13. Frekuensi pemakaian website ........................................................... 49 Tabel 4.14. Penilaian responden terhadap tampilan desain dan gambar pada halaman website .......................................................... 50 Tabel 4.15. Pendapat responden terhadap susunan layout/tata letak website memudahkan responden dalam mencari informasi .......................... 51 Tabel 4.16. Penilaian responden terhadap kecepatan dalam mengakses halaman website ............................................................. 51 Tabel 4.17. Halaman website yang sering dibuka responden .............................. 52 Tabel 4.18. Informasi yang sering dicari responden dalam website .................... 52 Tabel 4.19. Pendapat responden terhadap penyajian informasi yang lengkap dan informatif dalam website ..................................... 53 Tabel 4.20. Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam memenuhi kebutuhan informasi khalayak ............................ 53 Tabel 4.21. Pendapat responden tentang bertambahnya wawasan/pengetahuan responden tentang Pemda DKI setelah membuka website ................................................................. 54 Tabel 4.22. Pendapat responden tentang keinginan untuk menjadikan website sebagai sumber informasi tentang Pemda DKI ................................ 55 Tabel 4.23. Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam menampilkan informasi tentang Pemda DKI yang belum pernah diketahui responden .......................................................................... 55 Tabel 4.24. Pendapat responden terhadap website sebagai sarana sosialisasi tentang Pemda DKI Jakarta .............................................................. 56 Tabel 4.25. Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam mewakili citra Pemda DKI Jakarta ................................................................... 56
viii
Tabel 4.26. Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam membuat Pemda DKI Jakarta jadi lebih dikenal khalayak ............... 57 Tabel 4.27. Pendapat responden terhadap kemampuan website sebagai sarana publikasi bagi Pemda DKI Jakarta ........................................ 57 Tabel 4.28. Pendapat responden terhadap kemampuan website sebagai sarana bagi responden untuk saling bertukar informasi ................... 58 Tabel 4.29. Pendapat responden terhadap terjawabnya pesan yang dikirim responden melalui website (sarana untuk menyalurkan pesan)........ 58 Tabel 4.30. Pendapat responden terhadap website www.jakarta.go.id sebagai sumber inspirasi bagi khalayaknya ................................................... 59 Tabel 4.31. Pendapat responden terhadap website www.jakarta.go.id sebagai sumber motivasi bagi khalayak ........................................................ 59 Tabel 4.31. Kesan responden terhadap layanan website www.jakarta.go.id ....... 60 Tabel 4.32. Keinginan/minat responden untuk mengunjungi kembali website www.jakarta.go.id............................................................................. 60 Tabel 4.33. Ketertarikan responden untuk menggunakan teknologi dalam website ................................................................... 61
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Macam interaksi dalam e-government ............................................... 22 Gambar 2: Macam cara interaksi dengan Pemerintah dalam e-government........ 23 Gambar 3: Struktur Organisasi KPTI .................................................................. 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tampilan Website www.jakarta.go.id ........................................... 69 Lampiran 2. Daftar pertanyaan/kuesioner.......................................................... 70
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Gencarnya globalisasi, demokratisasi dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi atau Integrated Communication Technology (dalam pembahasan selanjutnya disingkat menjadi ICT) tidak dapat melepaskan kita dari perkembangan dan tuntutan penerapan teknologi informasi yang semakin pesat. Perkembangan teknologi ini dapat dilihat dengan makin memasyarakatnya internet sebagai alat komunikasi. Maraknya warnet dan bertambahnya jumlah ISP (Internet Service Provider) dari tahun ke tahun memudahkan masyarakat dalam mengakses internet. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menginformasikan bahwa pertumbuhan pelanggan Internet Service Provider (ISP) sepanjang 2002 lalu dapat melaju sebesar 72,12% menjadi 1 juta pelanggan, bergerak dari 581 pelanggan pada 2001.1 Hal tersebut juga didukung oleh informasi bahwa berdasarkan berita yang dilansir Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, jumlah pemakai Internet di Indonesia sekarang ini mencapai 10 juta orang. Perkiraan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal APJII, Heru Nugroho, dan meliputi pemakai yang terhubung lewat akses perumahan, perkantoran, sekolah, hingga layanan
1
Donny B.U. , M.Si . "Suram, Pertumbuhan Internet Indonesia 2003", Kompas, 16 Januari 2003.
1
2
publik seperti Warnet. Data ini terkumpul sampai dengan semester I tahun 2004 dan diduga pada akhir tahun 2004 dapat mencapai 12 juta orang.2 Situs berita online rakyat merdeka menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 15 juta orang, dari kisaran itu 75 persen berada di wilayah Jabotabek.3 Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) tentu saja juga harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan berbagai informasi yang transparan dan pelayanan yang cepat. Instansi atau badan usaha seperti rumah sakit, sekolah, maupun kampus, mulai banyak yang menggunakan bentuk sistem online atau internet selain untuk memberikan informasi layanan, juga menjadi sarana/media untuk mempromosikan badan usahanya kepada masyarakat luas. Istilah-istilah atau sebutan bagi instansi atau badan usaha yang menggunakan sistem teknologi elektronik (online) seperti e-banking, e-campus, e-commerce, egovernment, kini mulai banyak digunakan dan semakin akrab di telinga masyarakat luas. Teknologi komunikasi dan informasi (ICT) dalam pemerintahan negara sudah lama dilakukan oleh negara-negara maju. Di kawasan Asia, negara yang lebih dulu menerapkan teknologi ini antara lain Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand.
2
Budi Rahardjo. “Sepuluh Juta Pemakai Internet di Indonesia”, http://direktif.web.id/, diakses 29 Juli 2006.
3
“Berita Nusantara Kelas Dunia”, www.rakyatmerdeka.co.id/situsberita/ , diakses 3 Agustus 2006.
3
Pemerintah Indonesia baru mulai menerapkan ICT sekitar akhir tahun 90an yang kemudian semakin berkembang ke seluruh pemerintah daerah di Indonesia setelah keluarnya Inpres Nomer 3 Tahun 2003 tentang ”Kebijakan dan strategi Nasional Pengembangan E-government”. Dengan menerapkan sistem pemerintahan berbasis teknologi elektronik/online (e-government), pemerintah Indonesia melalui pemerintahan di berbagai daerah (pemda) diharapkan dapat menghasilkan titik cerah bagi masyarakat dalam meningkatkan layanan pemerintah kepada warganya. Electronic government (e-government) merupakan sebuah pemanfaatan tehnologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara efektif dan efisien. E-government ini berbentuk sebuah penyampaian informasi dan layanan pemerintah terhadap publik melalui media electronik yaitu media internet. Sehingga diharapkan munculnya electrical government atau yang disingkat e-government ini dapat menjalankan proses pelayanan publik yang diharapkan masyarakat melalui media internet dengan mudah dan cepat. Dengan adanya e-government maka informasi, komunikasi dan transaksi antara masyarakat dengan pemerintah dapat dilakukan tanpa batasan waktu dimana dapat diakses melalui internet selama 24 jam dan membuka akses informasi yang sebesar-besarnya. E-government juga akan mendorong terjadinya reformasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dimana transparansi kebijakan dan pelaksanaan otonomi daerah akan semakin mudah dikelola dan diawasi dan
4
memastikan semua sumber daya pemerintah digunakan sesuai dengan skala prioritas.4 “Konsep
e-government
ini
sangat
menguntungkan,
karena
akan
mempermudah proses-proses layanan pemerintah ke masyarakat. Selain itu akan memenuhi tuntutan masyarakat akan kebutuhan informasi mengenai kegiatan kepemerintahan”.5 Sesuai konsep e-government, salah satu tujuan diterapkan e-government, yaitu memberi kemudahan bagi warga untuk mengakses layanan pemerintah dengan cara memangkas sistem birokrasi yang ada. Dengan sistem ini interaksi dari masyarakat sebagai pengguna layanan ke pemberi layananan (pemerintah) dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan internet tanpa harus melakukan pertemuan atau datang langsung ke kantor pemerintahan. Misalnya, untuk warga yang ingin membuat atau memperpanjang Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan STNK, dapat melihat jadwal dan tempat pelayanan mobil SAMSAT keliling yang ada di website Pemda DKI (www.jakarta.go.id). Dengan informasi tersebut mereka dapat ke tempat pelayanan terdekat dengan tempat tinggalnya tanpa harus datang langsung ke kantor pelayanan pusat. Selain memberikan layanan dan pengetahuan tentang berbagai informasi penting untuk warganya, e-government juga berfungsi sebagai media yang mewakili citra suatu daerah atau pemerintahan.
4
Budi Harjdono, “E-government: antara konsep, tantangan dan harapan”, http://gerbang.jabar.go.id/, diakses 14 september 2005
5
Wenny Setiawati, “Penerapan e-government di Indonesia”, www.lkht.net, diakses 4 September 2004.
5
Dengan sitem online yang dibentuk, maka setiap orang diseluruh dunia yang dapat memiliki fasilitas akses internet akan dengan mudah membuka website yang dimiliki suatu daerah atau pemerintahan. Melalui website tersebut, setiap orang akan dengan mudah mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan, termasuk informasi yang mendukung promosi daerah tersebut. Penerapan e-government bagi Pemda DKI Jakarta diharapkan akan menjadi sarana informasi yang menyebarluaskan tentang pemerintahan kepada khalayaknya, sarana pendidikan yang memberi nilai edukatif, sarana sosialisasi berbagai hal tentang pemerintahan, sarana promosi yang membuat pemerintahan lebih dikenal khalayak, sarana komunikasi yang menjebatani pemerintahan dengan khalayaknya, serta menjadi media persuasif yang dapat membujuk dan memotivasi khalayak untuk menjadi warga yang baik. Informasi berbagai kegiatan yang sedang dilakukan suatu daerah/pemerintahan atau hal-hal apa saja yang telah dilakukan daerah tersebut untuk melayani warganya dapat diperoleh dengan mudah. Kegiatan yang mendukung promosi daerah juga dapat dilakukan dengan cara menampilkan berbagai macam hal/menarik yang menjadi ciri khas daerah tersebut, misalnya informasi tentang tempat-tempat pariwisata, kesenian daerah, makanan daerah dan berbagai hal menarik lainnya sehingga seluruh masyarakat yang bisa mengakses layanan e-government melalui website yang telah dibentuk dapat mengenal berbagai keistimewaan yang dimiliki suatu daerah/pemerintahan. Selain dapat menjadi sarana promosi daerah dari segi pariwisata, e-government juga dapat menjadi media promosi dari segi perindustrian. Berbagai informasi tentang kekayaan alam, sarana, dan prasarana yang dimiliki daerah tersebut juga
6
bisa menjadi daya tarik bagi para pengusaha atau penanam modal untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam membuka lapangan usaha yang dapat memberi keuntungan bagi pemerintah daerah. Dalam sebuah seminar, seorang pakar telematika mengungkapkan besarnya peranan information & communication technology (ICT) terhadap peningkatan perekonomian suatu negara. Ini bukan omong kosong. Survei yang dilakukan International Telecommunications Union (ITU) di beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika menyebutkan penambahan akses teknologi informasi dan telekomunikasi sebesar 1% akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan sebesar 3%. Di samping itu, negara-negara yang gencar memanfaatkan ICT terbukti kian maju.6 Dengan data-data diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan e-government merupakan suatu sistem teknologi yang tidak hanya berguna dalam memberi layanan pada masyarakat, tapi juga dapat menjadi media komunikasi yang sangat efektif antara suatu daerah/pemerintahan dengan warganya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang penggunaan e-government sebagai media komunikasi. Penulis memilih Pemda DKI Jakarta sebagai objek penelitian karena kota Jakarta adalah wilayah tempat penulis tinggal dan sebagai ibukota negara, penulis menganggap Pemda DKI Jakarta merupakan panutan bagi sistem pemerintahan yang ada wilayah lain di Indonesia. 6
Ade Rachmawati Devi, Kodrat Setiawan dan Houtmand P. Saragih, ”Penerapan E-government: Melompatlah jika Tak Ingin Tertinggal”, www.warta ekonomi.com, diakses 12 Juni 2006
7
1.2
Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, pokok masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini yaitu: ”Penggunaan e-goverment sebagai media komunikasi pemerintah daerah DKI Jakarta kepada masyarakat”.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan e-goverment sebagai media komunikasi pemerintah daerah DKI Jakarta kepada masyarakat.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Akademis Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan menambah ilmu pengetahuan tentang penggunaan teknologi dalam media komunikasi, terutama tentang penerapan e-government dalam membantu kegiatan komunikasi.
8
1.4.2 Secara Umum 1. Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat luas dan siapa saja yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang e-government dan penerapannya dalam bidang komunikasi. 2. Kegunaan hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah e-government masyarakat.
Daerah
DKI
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan
baik digunakan untuk para pegawainya maupun untuk
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Komunikasi
Kata Komunikasi berasal dari perkataan bahasa latin : Communicatio yang berarti “Pemberitahuan “atau” Pertukaran Pikiran”. Dengan demikian makna secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antar komunikator (penyebar pesan) dan Komunikan (penerima pesan)7 Ada beberapa definisi dari ilmu komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah: “Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui peggunaan symbol-simbol seperti gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain” Bernard Berelson & Gary A Steiner, 1977 : 15
“Komunikasi
adalah
suatu
proses
melalui
mana
seseorang
(komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak)” Havland, Janis & Kelly, 1953
7
Prof. Onong Uchyana Effendy, M.A, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, hal 3, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003
9
10
“ Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih)” Gode, 1959
“ Komunikasi adalah prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya”. Weaver, 1949
“Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasilapa (who ?says what ? in wich channel? To whom ? with what effect? )” Lass Well, 1960
2.1.1 Arti Dan Perananan Komunikasi Kata Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi (1992 : 3), yaitu berasal dari perkataan bahasa latin : Communicatio yang berarti “Pemberitahuan “atau” Pertukaran Pikiran”. Dengan demikian makna secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antar komunikator (penyebar pesan) dan Komunikan (penerima pesan) Sementara itu, proses komunikasi dapat diartikan sebagai peran sebagai komunikator dan kepada penerima peran sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainya saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya
11
(encode).peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam bersifat persuasive, edukatif, dan informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak adanya proses interaksi: saling tukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi dan lain sebagainya. Proses penyampaian informasi/pesan tersebut, pada umumnya berlangsung dengan melalui suatu media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang dapat di mengerti atau dalam lambing yang sama. Pengertian pemakaian bahasa dapat bersifat konkret atau abstrak. Komunikasi akan sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan, untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternative atas masalah dan mengambil keputusan dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan. Sedangkan menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi Hovland menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Menurut Hovland, Janis dan Kelley, ada 3 (tiga) variabel penting dalam menelaah sikap yang baru:8 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan Secara umum akibat atau hasil komunikasi yang terjadi pada pihak komunikan mancakup 3 (tiga) aspek, yaitu kognitif, afektif dan konatif.
8
Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Jakarta Ghalia Indonesia, 1984. Hal 26.
12
a. Aspek kognitif Yaitu yang menyangkut kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge). Misalnya; menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan kenal. b. Aspek afektif Yaitu menyangkut sikap atau perasaan/emosi. Misalnya; sikap setuju/tidak setuju, perasaan sedih, gembira, perasaan sedih, gembira, perasaan benci atau menyukai. c. Aspek konatif Yaitu menyangkut perilaku/tindakan. Misalnya; berbuat seperti yang disarankan atau berbuatnamun tidak seperti apa yang disarankan (menentang). Berdasarkan dengan teori komunikasi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian sebagai proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang atau lebih dengan tujuan tertentu.
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Dari contoh definisi komunikasi yang dijelaskan oleh beberapa para ahli diatas, diperoleh gambaran bahwa pengertian komunikasi memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahap atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu, sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis tetapi dinamis dalam arti akan mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus. b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau pelakunya.
13
c. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik, apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan. d. Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang-lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk angka-angka, rata-rata, atau tandatanda lainnya. e. Komunikasi Bersifat Transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut
dua tindakan, memberi dan menerima. Dua
tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. f. Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu dan tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produksi teknologi Komunikasi seperti telepon, faximili, teleks, video text dan lain-lain. Kedua faktor tersebut (waktu dan tempat) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.
14
2.2 Media Komunikasi Eksternal Dalam melakukan komunikasi antara perusahaan dengan publiknya memerlukan media. Menurut hafied Cangara, “media adalah alat atau saranan yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak”9 Media komunikasi menurut Canggara digolongkan atas 4 macam, yaitu: 1) media antar pribadi, yaitu media komunikasi secara langsung antar pribadi yang satu dengan yang pribadi lainnya secara tidak resmi atau sering disebut atau percakapan langsung, pembicaraan dari mulut ke mulut. 2) media kelompok, yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok yang biasanya melibatkan khalayak lebih dari 15 orang, misalnya rapat, pertemuan, belajar bersama dan lain-lain, 3) media publik, yaitu aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 200 orang, 4) media massa, yaitu jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka berada. Media massa adalah alat yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti, surat kabar, radio, televisi, internet, dan lain-lain. Sedangkan bentuk-bentuk media komunikasi eksternal dapat dibagi dalam beberapa bentuk: a. Media berita (media cetak), seperti surat kabar, majalah, brosur, dan lain-lain. b. Media siaran (broadcasting), seperti radio dan televisi c. Media komunikasi tatap muka (komunikasi tradisional) d. Media komunikasi interaktif (menggunakan internet), seperti web, email, blog.
9
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hal.119.
15
2.3 Internet Istilah internet mempunyai banyak definisi, tergantung pada sudut pandangnya. Secara harafiah, internet (kependekan daripada perkataan 'inter-network') ialah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.10 Dari sudut teknis, internet adalah jaringan komputer dunia yang meliputi jutaan komputer. Komputer-komputer tersebut bisa saling bertukar informasi dan bahkan saling "berbicara". Dari sudut ilmu pengetahuan, internet adalah perpustakaan besar yang di dalamnya terdapat jutaan artikel, buku, jurnal, kliping berita, foto, dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang bisa "berkunjung" ke perpustakaan tersebut kapan saja dan dari mana saja. Bagi yang suka berbelanja, internet merupakan pusat perbelanjaan terbesar di dunia.11 Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data secara ekstrim. Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan
10
Wikipedia Indonesia, www.wikipedia.co.id Budi P., “Satu Planet, Satu Internet : Jurang digital harus segera diatasi”, Koran Tempo, 8 Desember 2003. 11
16
sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government. Penggunaan internet semakin banyak dipilih dalam berbagai kegiatan, karena informasi yang diperoleh akan lebih cepat dan praktis dan dapat menjangkau sasaran di berbagai tempat.
2.4 Website (situs web) Sebuah website memiliki banyak keuntungan bagi berbagai macam golongan pemakai, serta menawarkan berbagai macam manfaat. Pada dasarnya website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri anda di internet. Website anda adalah sebuah tempat di internet, siapa saja di dunia ini dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat mengetahui tentang diri anda, memberi pertanyaan kepada anda, memberikan anda masukan atau bahkan mengetahui dan membeli produk anda. Internet bagaikan sebuah pusat perdagangan terbesar di dunia dan website anda adalah salah satu toko / kios / kantor di pusat perdagangan tersebut12 Website tidak saja menghemat waktu dan tempat, tapi juga biaya. Internet merupakan jaringan global dan sebuah website dapat menjadi media promosi yang sangat efektif serta alat bantu marketing yang tangguh, dengan melihat prospek pelanggan diseluruh dunia maupun di seluruh Indonesia. Seseorang dapat melihat apa yang anda tawarkan dari Jepang, Paris, Australia, Jakarta, Medan dan Surabaya, pada saat yang bersamaan.
12
“Website”, www.radiosipatahunan.com, diakses 10 Mei 2007.
17
Bayangkan dana yang dapat anda hemat untuk biaya desain dan cetak bahan promosi. Website anda dapat menjangkau seluruh penjuru dunia dan tersedia 24 jam sehari. Tidak membutuhkan biaya tinggi dan prospek untuk mendapatkan pelanggan semakin besar, karena dengan mudah mereka dapat mengakses dan menyimpan seluruh informasi secara instan mengenai apa yang ditawarkan melalui website anda. Sebuah website merupakan identitas perusahaan anda di internet, semacam 'kartu nama dan brosur elektronik' interaktif yang dapat dengan mudah di perbarui isi maupun tampilannya. Website merupakan salah satu tempat dimana calon pelanggan pertama kali mengetahui tentang anda, perusahaan anda, atau apa saja yang anda tawarkan (produk/jasa). Suatu website yang menarik memiliki isi tampilan, antara lain: 1. Identitas lembaga (mewakili citra perusahaan atau badan pembuat website); 2. Desain website (bentuk, warna, gambar dan layout); 3. Isi website (informasi/pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak); 4. Fasilitas website (hal yang dapat digunakan pengguna website), 5. Fitur website; dan 6. Uji respons. (bagaimana website dpat dengan cepat merespon feedback dari khalayak). Sedangkan pengunjung website dapat diklasifikasikan menjadi unidentified visitor, yakni pengunjung yang tidak diketahui jatidirinya; unique visitor yakni pengunjung yang diketahui beberapa kali berkunjung dari jatidirinya walau tidak mendaftar; session visitor yakni yang mempunyai identitas sesi (misalnya dari cokkie atau dari IP Address alamat internet, dan tipe browsernya); tracked visitor yakni pengunjung yang dapat dilacak perilakunya (misalnya melalui cookie; dan identified visitor yakni pengunjung yang diketahui identitasnya(misalnya melalu data registrasi).13
13
Jazi Eko Istiyanto, Ph.D, ”Mengukur Kesuksesan Sistem dan Teknologi Informasi”,
18
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa melakukan bisnis di era milenium saat ini sulit berkembang tanpa memanfaatkan fasilitas internet seperti website dan email. Dengan adanya internet biaya-biaya seperti promosi dan komunikasi akan dapat ditekan secara drastis dan efektif.
2.4.1 Website pemerintah Pada saat ini pemerintah sedang menggalakan pemanfaatan teknologi informasi (internet) dalam menunjang aktifitas kegiatan pemerintahannya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk menuju terwujudnya e-government, yaitu Sebuah konsep untuk mewujudkan terjadinya interaksi dan komunikasi baru antara pemerintah daerah yang satu dengan yang lainya, antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, antara pemerintah dengan masyarakat, dan antara pemerintah dengan dunia usaha. Tujuan pembangunan website Pemerintah Daerah adalah untuk mewujudkan sistem jaringan informasi yang terpadu bagi pemerintahan daerah, dengan aplikasi berbasis teknologi informasi internet, untuk menunjang peningkatan pembangunan daerah dalam menjalankan fungsinya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat daerahnya.14 Secara garis besar manfaat pembangunan website Pemerintah Daerah adalah: a. Menampilkan secara interaktif jurnal informasi dan pembangunan daerah serta memaparkan segala informasi mengenai potensi daerah dalam segala aspek kehidupan daerah pemerintahan yang bersangkutan. b. Mensosialisasikan kebijakan/program pemerintah dan informasi pemerintah lainya kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat yang terjangkau oleh jaringan internet.
Majalah e-Indonesia Edisi Maret 2006 14 “Paket website pemerintah Indonesia”, www.goechi.com, diakses 26 Maret 2007.
19
c. Memberikan media alternatif bagi peningkatan pembanguna daerah, melalui berbagai forum interaktif, yang meliputi, forum perdagangan, forum usaha kecil dan menengah, forum peningkatan agribisnis, forum kerjasama bisnis/partnership, forum lapangan kerja dan usaha, dll. d. Menyediakan media bagi pemerintah daerah untuk mendapatkan feedback/masukan dari anggota masyarakat dan pelaku bisnis lainya. Adapun tujuan pembangunan website Pemerintah Daerah adalah antara lain: 1. Menjadikan website ini sebagai satu-satunya portal yang menyajikan Journal, Informasi, dan potensi daerah secara terpadu dan menyeluruh. 2. Menjadikan website ini sebagai media interaksi antara masyarakat dengan pemerintah daerahnya, antara dunia usaha dan pemerintah daerahnya, dan antara pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lainya, serta masyarakat luas lainya. 3. Target audience meliputi masyarakat daerah, pemerintah, pemerintah pusat, kalangan dunia usaha baik dunia usaha daerah yang satu maupun daerah lainnya, masyarakat luas Indonesia serta masyarakat internasional. 4. Sasaran yang ingin dicapai adalah, melalui website ini dapat menunjang kemajuan pembangunan daerah, serta pemanfaatan potensi daerah yang lebih maksimum bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat daerah. 5. Sebagai langkah awal terwujudnya implementasi e-government Pemerintah Daerah-
20
”... tahapan e-Government itu terdiri dari 4 tahap. Tahap yang pertama adalah memiliki website sebagai sarana penyebarluasan informasi, tahap yang kedua adalah e-Gov sebagai sarana interaksi masyarakat melalui website, tahapan ketiga adalah e-Gov dapat dijadikan sebagai sarana transaksi dan yang terakhir atau keempat mengaplikasikan e-Gov sebagai sarana transformasi ke paperless office”.15 Dari seluruh manfaat dan tujuan pembuatan website pemerintah yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa pada intinya website pemerintah merupakan: a) Alat untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat (sarana informasi) b) Memberikan pengetahuan kepada masyarakat (media pendidikan) c) Menssosialisasikan program/kebijkan pemerintah kepada masyarakat (sarana sosialisasi) d) Mempromosikan berbagai potensi daerah yang dimiliki pemerinatah (media promosi) e) Media atau sarana komunikasi dan interaksi bagi pemerintah dan masyarakat. Selain itu dibuatnya website ini juga bertujuan untuk menjadi alat yang dapat memberi inspirasi dan motivasi, serta membujuk (media persuasif) bagi pemerintah kepada warganya.
15
“Pelatihan Pengembangan Website Perbenihan dan Sarana Produksi”, www.setjen.deptan.go.id, diakses 30 Juli 2007
21
2.5 Electronic Government (E-Government) Ada banyak sekali variasi devinisi e-government, salah satunya adalah sebagai berikut: “EGovernment berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti: wide area network nternet, dan komunikasi bergerak) oleh lembaga pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan hubungan pemerintah dengan warganya, pelaku dunia usaha (bisnis), dan lembaga pemerintah lainnya. Teknologi ini dapat mempunyai tujuan yang beragam, antara lain: pemberian layanan pemerintahan yang lebih baik kepada warganya, peningkatan interaksi dengan dunia usaha dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Hasil yang diharapkan dapat berupa pengurangan korupsi, peningkatan transparansi, peningkatan kenyamanan, pertambahan pendapatan dan/atau pengurangan biaya.(Sumber: Website Bank Dunia, Juni 2002)”16 Secara umum tahapan perkembangan e-government dibagi menjadi 4, yaitu: 17 1.
Web Presence (keberadaan website);
2.
Interaction (interaksi dengan khalayak);
3.
Transaction (transaksi dengan khalayak);
4.
Transformation (transformasi).
2.5.1
Macam interaksi antar pelaku dalam E-Government
Salah satu tujuan utama dari diterapkannya e-government adalah untuk memungkinkan layanan publik diselenggarakan melalui mekanisme yang lebih terbuka dan cepat melalui sarana informasi digital (internet).
16
Bank Dunia, “E*Goverment: A Definition of E*Government”, Juni 2002. www1.worldbank.org, diakses dari 19 Juni 2006. 17
Warta Ekonomi Tahun XVI - Nomor 17, 25 Agustus 2004
22
E-government bertujuan untuk meningkatkan interaksi antar pelaku. Dari definisi di atas terdapat interaksi antar pelaku sebagai berikut: a) Government to Business (G2B) : layanan informasi kepada kalangan pengusaha mengenai sumberdaya di daerah, system pengurusan perijinan yang cepat. b) Government to Citizen (G2C): pengurusan KTP secara cepat, si tem informasi kependudukan, system informasi kesehatan masyarakat, sistem informasi pendidikan dan pelatihan jarak jauh. c) Government to Government (G2G): sistem pertukaran data antar departemen. d) Government to Employee (G2E): sistem administrasi pegawai.
Gambar 1: Macam interaksi dalam e-government
23
2.5.2 Macam cara/alur interaksi dengan Pemerintah dalam E-Government Disamping cara interaksi tradisional, e-government memberi kemudahan bagi warga dan dunia usaha untuk mengakses layanan pemerintah. Dalam hal ini, terdapat beberapa macam cara atau alur interaksi dari pengguna layanan ke pemberi layanan (Pemerintah) seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2: Macam cara interaksi dengan Pemerintah dalam e-government (sumber: PIU UK, 2000, dimodifikasi dari Fig. 6.3 hal. 48
BAB III METODOLOGI
3.1
Tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (Deskriptive Research) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Penelitian deskriptif memiliki tujuan yaitu mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada, mengindentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.37 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
37
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1998, hal 25.
24
25
3.2
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Metode survey adalah kuesioner yang terstruktur yang diberikan ke responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik. Maka, metode ini memperoleh informasi berdasarkan pertanyaan yang diajukan ke responden.38 Metode penelitian ini memiliki ciri-ciri: 1. Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang. 2. Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang tersebut merupakan sample, dan 3. Informasi diperoleh dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan. Selain merupakan metode pengumpulan data secara primer juga merupakan komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Data peneliti berasal dari subjek yang menyatakan opini, sikap, pandangan, pengalaman, dan penelitian karakteristik tertentu baik secara individual maupun kelompok.39 Melalui metode ini, diharapkan penulis dapat memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan berdasarkan dari jawaban, opini/pendapat melalui kuesioner yang disebarkan ke responden.
3.3
Metode Pengumpulan Data
3.3.1
Data primer
Data primer adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner (daftar rangkaian pertanyaan) kepada responden. Kuesioner disebarkan melalui email (electronic mail). Daftar rangkaian pertanyaan yang dibuat berisikan masalah yang diteliti dengan tujuan untuk mendeskripsikan penelitian ini. 38
Naresh K. Malhotra, Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, edisi ke-4, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2005. 39 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Rja Grafindo Persada, 2003, hal.22.
26
3.3.2
Data sekunder
Data sekunder diperoleh dengan melalui metode kepustakaan. Metode kepustakaan diperoleh dari data-data yang ada di buku, majalah, riset, makalah, artikel, hasil pencarian di internet dan referensi lainnya yang berkaitan dan dapat mendukung penelitian ini.
3.4
Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, tumbuhan dan gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian dan secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga mewakili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap mewakili populasi.40 3.4.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung website Pemda DKI (www.jakarta.go.id) yang telah terdaftar sebagai anggota tetap, yaitu sekitar 6000 orang. Populasi tidak diklasifikasikan secara khusus, siapa saja yang yang datang mengunjungi website www.jakarta.go.id dan terdaftar sebagai anggota tetap memiliki peluang yang sama untuk dapat dimasukkan dalam populasi ini.
40
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University press, 1990) hal 141.
27
3.4.2
Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus yang sederhana untuk menentukan jumlah sampel, rumus yang digunakan adalah rumus Slovin.41 Keterangan: n
=
Ukuran sampel
N =
Ukuran populasi
E
Kesalahan pengambilan sampel yang
=
ditolerir (error of estimate), yaitu 10%.
Berdasarkan perhitungan rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah 98 orang responden dari anggota tetap website.
3.5
Teknik Penarikan sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Total sampling dan electronic survey. Melalui teknik Total sampling pemilihan sampel dilakukan secara keseluruhan ke semua anggota tetap website www.jakarta.go.id. Pada penelitian ini sampel yang terpilih adalah anggota tetap website www.jakarta.go.id yang mengisi data dan alamat e-mail dengan lengkap. Penelitian ini menggunakan electronic survey (survey elektronik), adalah teknik survey yang dalam melakukan pengumpulan data menggunakan sistem yang dapat dilakukan dengan e-mail atau dikelola dengan Internet/Web.
41
Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT Gramedia Pustaka Utama, 2002, hal. 133
28
Berdasarkan data alamat e-mail para anggota yang tersimpan oleh pengelola website kemudian kuesioner disebarkan melalui e-mail pada 21 Mei 2007 – 3 Juni 2007 dengan jumlah responden adalah 98 orang.
3.6
Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di DKI Jakarta pada tanggal 21 Mei – 3 Juni 2007.
3.7
Definisi Konsep dan Operasional Konsep
3.7.1. Definisi Konsep Pengunaan e-goverment sebagai media komunikasi adalah bagaimana e-government dapat menjadi sarana penghubung antara pemerintah daerah dan masyarakat, melalui tampilan website www.jakarta.go.id dalam mempromosikan Pemda DKI Jakarta. E-government sebagai media komunikasi dapat dikatakan berjalan baikl jika kegiatan komunikasi yang dilakukan melalui website dalam menarik minat khalayak, memperkenalkan kegiatan, menyebarluaskan informasi, memberikan respon atas pesan yang dikirim, mendidik khalayak (pengunjung website) mengenai hal-hal baru, dan menyebarluaskan petunjuk atau tips-tips tentang sesuatu hal/kegiatan yang dilakukan Pemda DKI Jakarta.. 3.7.2. Operasional Konsep Dalam penelitian ini penggunaan media komunikasi dioperasionalisasikan bagaimana penggunaan e-government melalui tampilan website www.jakarta.go.id dapat menjadi sarana; informasi, pendidikan, sosialisasi, promosi, komunikasi dan interaksi, serta menjadi alat yang dapat memberi inspirasi dan motivasi, serta membujuk (media persuasif) bagi khalayaknya (pengunjung website).
29
Tabel 3.1. Tabel Operasionalisasi Konsep No 1.
Variabel E-government
Dimensi Pengetahuan tentang e-government
Indikator a. Pengetahuan responden tentang istilah e-government b. Sumber pengetahuan responden tentang e-government c. Manfaat e-government bagi khalayak
2.
d. Mempermudah untuk mengetahui suatu pemerintahan
Durasi & frekuensi
a. Durasi pemakaian website
pemakaian
b. Frekuensi responden mengunjungi website
Rancangan website
a. Kesan terhadap tampilan website b. Kesan terhadap susunan layout/tata letak website c. Kecepatan dalam mengakses website d. Keseluruhan isi website e. Memenuhi kebutuhan informasi responden
3.
E-government sebagai media komunikasi
Sarana informasi
a. Informasi yang lengkap dan informatif b. Memenuhi kebutuhan informasi khalayak
30
Sarana pendidikan
a. Bertambahnya wawasan/ pengetahuan responden b. Keinginan untuk mencari informasi di website/ menjadikan website sebagai sumber informasi
Sarana sosialisasi
a. Mensosialisasikan berbagai hal tentang pemda DKI b. Memperkenalkan/memberikan suatu informasi/hal baru yang pada khalayak c. Memberikan penjelasan tentang informasi/hal-hal yang belum diketahui khalayak sebelumnya.
Sarana promosi
a. Menampilkan citra Pemda DKI Jakarta b. Memperkenalkan Pemda DKI Jakarta kepada khalayak luas c. Mempublikasikan Pemda DKI Jakarta kepada khalayak luas
Sarana komunikasi dan interaksi
a. Khalayak dapat berkomunikasi dengan masyarakat lain (sesama pengunjung website). b. Khalayak dapat berkomunikasi dengan pemerintah dengan cara mengirimkan pesan/informasi atau pun pertanyaan.
31
c. Terjawabnya pesan/ pertanyaan yang telah dikirimkan
Media persuasif
a. Memberikan inspirasi kepada khalayak b. Membujuk dan memberikan motivasi kepada khalayak
Kesan dan minat pengguna
a. Kepuasan terhadap layanan website b. Minat responden untuk mengunjungi kembali website c. Ketertarikan responden untuk menggunakan teknologi dalam website
32
i3.8. Teknik Analisa Data Teknik analisa data adalah proses penyerdehanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh melalui kuesioner, penulis akan mengolah data dengan metode analisa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi, atau lukisan secara sistematik, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomenafenomena yang diselidiki.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran umum objek penelitian a. Sejarah Jakarta Sejarah Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Laporan para penulis Eropa abad ke-16 menyebutkan sebuah kota bernama Kalapa, yang tampaknya menjadi bandar utama bagi sebuah kerajaan Hindu bernama Sunda, beribukota Pajajaran, terletak sekitar 40 kilometer di pedalaman, dekat dengan kota Bogor sekarang. Bangsa Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta. Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda, tanah air mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-kelamaan kota Batavia berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lilngkungan cepat rusak, sehingga memaksa penguasa
33
34
Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini dinamakan Weltevreden. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan kedutaan negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21.
b. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk, Jakarta berkedudukan sebagai propinsi, setingkat dengan propinsi lain yang ada di Indonesia. Sebagai sebuah propinsi, Jakarta dikepalai oleh seorang Gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri. Dengan memiliki posisi ganda sebagai kota propinsi dan ibukota negara, Jakarta memperoleh status sebagai Daerah Khusus Ibukota (DKI). Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menetapkan kebijakan - yang merupakan petunjuk bagi badan-badan pemerintah daerah - serta membantu Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam
menetapkan
kebijakan-kebijakan
mengenai
perencanaan
strategis,
pembangunan, dan keuangan untuk wilayah DKI Jakarta. DKI Jakarta terdiri dari lima Kotamadya dan satu Kabupaten Administratif, yang berkedudukan sebagai daerah swatantra tingkat dua, di bawah pengawasan kantor Gubernur. Kelima kotamadya tersebut adalah Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta
35
Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Tiap kotamadya dikepalai oleh seorang Walikota yang membantu mempersiapkan perencanaan wilayahnya, sedangkan Kepulauan Seribu dikepalai oleh seorang Bupati bertanggung jawab dalam bidang keuangan. Masing-masing wilayah kota membawahi sejumlah kecamatan dan kelurahan. Di seluruh DKI Jakarta terdapat 43 kecamatan dan 265 kelurahan. Selain itu terdapat juga organisasi-organisasi kemasyarakatan yakni Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), yang berada di bawah yurisdiksi kecamatan. Gubernur DKI Jakarta 1.
Dr. Sumarno, Mayjen TNI AD (Purn.),Gubernur (1960- 1965)
2.
Henk Ngantung, Gubernur (1964 - 1965)
3.
H. Ali Sadikin, Letjen TNI AL/Marinir (Purn.),Gubernur (1966- 1977)
4.
H. Tjokropranolo, Letjen TNI AD (Purn.),Gubernur (1977 - 1982)
5.
R. Soeprapto, Mayjen TNI AD (Purn.),Gubernur (1982 - 1987)
6.
Wiyogo Atmodarminto, Letjen TNI AD (Purn.),Gubernur (1987 - 1992)
7.
Surjadi Soedirdja Gubernur ( 1992 - 1997 )
8.
H. Sutiyoso (1997 – Sekarang)
Lembaga Teknis Daerah a. Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah b. Badan Pemberdayaan Masyarakat c. Kantor Tata Bangunan dan Gedung Pemda d. Kantor Pendidikan dan Pelatihan e. Kantor Pelayanan Pemakaman f. Badan Kesatuan Bangsa g. Kantor Taman Margasatwa Ragunan h. Badan Penanaman Modal dan Pendayagunaan Kekayaan dan Usaha Daerah
36
i. Kantor Perpustakaan Umum Daerah j. Kantor Pengelola Teknologi Informasi k. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah l. Kantor Arsip Daerah m. Badan Kepegawaian Daerah n. Kantor Urusan Haji o. Badan Perencanaan Daerah p. Badan Pengawasan Daerah
4.1.1
Kantor Pengelola Teknologi Informasi
Kantor Pengelola Teknologi Informasi atau KPTI berpusat di Balaikota yang merupakan pusat pengolahan dan penyimpanan seluruh data dan pusat interkoneksi yang menghubungkan berbagai area internal pemprov (walikota, dinas, samsat, kecamatan, hingga kelurahan) maupun eksternal. a. Visi Visi Kantor Pengelola Teknologi Komunikasi adalah memberikan layanan terbaik di bidang teknologi informasi guna mewujudkan good governance. b. Misi 1. Mewujudkan transparansi pelayanan masyarakat dengan teknologi informasi 2. Mewujudkan otomatisasi administrasi pemerintahan propinsi DKI Jakarta 3. Mewujudkan penyediaan informasi bagi pimpinan dan masyarakat 4. Mewujudkan jaringan komunikasi data antar instansi 5. Mewujudkan aparatur dan masyarakat berwawasan teknologi informasi
37
c. Tugas pokok dan fungsi 1. Tugas pokok Kantor Pengelola Teknologi Informasi (KPTI) mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang teknologi informasi. 2. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan teknologi informasi. b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah propinsi. c. Perumusan kebijakan di bidang sistem informasi. d. Penyusunan rencana dan program di bidang pembangunan dan pengembangan sistem informasi/telematika. e. Penyiapan standar dan prosedur pembangunan dan pengembangan sistem informasi manajemen pemerintah daerah ( Simda ). f. Pembangunan dan pengembangan sistem informasi/telematika. g. Penyiapan database untuk pembangunan dan pengembanngan sistem informasi/ telematika. h. Pengintegrasian berbagai sistem informasi/telematika. i. Pemberian bimbingan teknis di bidang pembangunan dan pengembangan sistem informasi/telematika pengendalian sistem informasi dilingkungan pemerintah daerah. j. Pelaksanaan kerjasama teknologi informasi dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi/telematika. k. Pengelolaan dukungan teknis dan administratif
38
Gambar 3. Struktur organisasi KPTI
39
4.1.2 Website Pemda DKI Jakarta Website Pemda DKI yang beralamat www.jakarta.go.id dibuat dan mulai diperkenalkan sejak tahun 1996. Tujuan utama dari dibuatnya website adalah untuk menginformasikan tentang Pemda DKI (memperkenalkan, mempromosikan, dan meyebarluaskan informasi tentang Jakarta) kepada masyarakat dengan mudah, cepat dan efektif.
Website ini
diharapkan dapat menjadi sarana; informasi, pendidikan, sosialisasi, promosi, komunikasi dan interaksi bagi Pemda DKI Jakarta. Selain itu dibuatnya website ini juga bertujuan untuk menjadi alat yang dapat memberi inspirasi dan motivasi, serta membujuk (media persuasif) bagi Pemda DKI kepada warganya. Selain hal-hal yang disebutkan di atas, tujuan lain dibuatnya website juga untuk mewujudkan aparatur pemerintahan dan masyarakat yang berwawasan teknologi informasi (mengimplementasikan e-government). Pengelolaan website Pemda DKI berada dibawah tanggung jawab Sub Bidang Instalasi dan Database Perangkat Skala Kecil yang ada di bawah naungan Kantor Pengelola Teknologi Informasi atau KPTI . Pada hari kerja website www.jakarta.go.id dikunjungi sekitar 1300 orang perhari, sedangkan pada hari libur sekitar 400 pengunjung. Sesuai dengan data yang terekam oleh administrasi website, pengunjung yang telah terdaftar menjadi anggota tetap berjumlah sekitar 6000 orang. Informasi dan berita- yang dimuat dalam website selalu di update atau diperbarui setiap hari. Untuk informasi yang bersifat berita dilakukan perubahan sesuai dengan kejadian terbaru/data yang paling aktual. Sedangkan untuk informasi/data yang bersifat statis, misalnya program Pemda DKI Jakarta, peraturan baru Pemda, ataupun artikel tentang event/kegiatan yang sedang atau akan berlangsung di Jakarta akan di ubah atau di sesuaikan berdasarkan informasi yang dikeluarkan dari Biro Humas.
40
4.2
Hasil penelitian
E-goverment yang dikelola oleh Pemda DKI Jakarta berdasarkan pengamatan penulis, digunakan sebagai sarana untuk membuat jembatan penghubung dengan masyarakat dalam tampilan di website www.jakarta.go.id. E-government merupakan salah satu media pemerintah daerah untuk dapat mempromosikan program, aturan, atau bahkan acara/event/kegiatan yang sedang atau akan berlangsung di wilayahnya (memperkenalkan, menginformasikan, dan meyebarluaskan informasi tentang kota Jakarta). Dalam website disajikan berbagai informasi yang dapat menimbulkan kesan dan minat kepada responden untuk tertarik menggunakan website www.jakarta.go.id. Selanjutnya kesan dan minat ini dapat menimbulkan rangsangan kepada responden untuk selalu menggunakan website sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi dengan Pemda DKI Jakarta. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat berdasarkan hasil data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden sesuai dengan indikator yang mempengaruhi efektivitas e-government sebagai salah satu media promosi Pemda DKI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan daftar pertanyaan atau kuesioner yang diisi oleh responden. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui email (electronic survey) pada tanggal 20 mei - 2 Juni 2007. Sedangkan jumlah responden pada penelitian ini adalah 98 orang. Sampel didapat berdasarkan dari bagian jumlah keseluruhan populasi (anggota tetap website, yaitu sekitar 6000 orang) yang dianggap dapat menggambarkan populasinya.. Penelitian dilakukan dengan metode Non probability sampling, dimana pemilihan sampel dilakukan secara acak atau kebetulan. Berikut
adalah
hasil
penelitian
dan
pembahasan
tentang
efektivitas
e-government sebagai sebagai salah satu media promosi bagi Pemda DKI Jakarta.
41
4.2.1. Identitas responden Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data-data tentang responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel.4.1. Jenis kelamin responden Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan Jumlah
Jumlah responden 70 28 98
Prosentase (%) 72 28 100
Sumber: Kuesioner no.3
Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa perbandingan antara jumlah lakilaki dan permepuan cukup sginifikan. Mayoritas responden atau sekitar 72% responden adalah laki-laki. Sedangkan responden berjenis kelamin perempuan hanya sebesar 28%. Hal ini tentu saja tidak mempengaruhi hasil penelitian karena penyebaran kuesioner menggunakan metode accidental probability sampling, dimana pemilihan responden dilakukan secara acak/kebetulan tanpa membedakan jenis kelamin.
Tabel.4.2. Usia responden Usia a. < 20 tahun b. 21-30 tahun c. 31-40 tahun d. Lebih dari 40 tahun Jumlah
Jumlah responden 6 42 47 3 98
Prosentase (%) 6 43 48 3 100
Sumber: Kuesioner no.4
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh keterangan bahwa dari sebanyak 98 responden, terdapat jumlah terbanyak atau 48% yang berusia 31-40 tahun. Sedangkan jumlah terkecil atau 3% adalah responden dengan usia lebih dari 40 tahun. Hal ini
42
menunjukkan bahwa pengguna internet atau mayoritas yang mengakses internet ada pada masa dewasa produktif, dimana pada masa ini seseorang telah memiliki pengetahuan yang cukup, kematangan secara pribadi dan kemampuan untuk bekerja atau memiliki penghasilan.
Tabel.4.3. Pendidikan responden Pendidikan a. SMA sederajat b. Diploma c. Sarjana d. Pasca Sarjana e. Lainnnya Jumlah
Jumlah responden 22 27 43 5 1 98
Prosentase (%) 22 28 44 5 1 100
Sumber: Kuesioner no.5
Dari hasil tabel 4.3 dapat diperoleh keterangan bahwa jumlah responden dengan latar belakang pendidikan sarjana memperoleh jumlah tertinggi yaitu 43 responden atau sebesar 44%. Responden dengan pendidikan SMA dan Diploma memiliki jumalah perbedaan yang sangat tipis, yaitu 22% dan 28%. Sedangkan prosentase terkecil adalah pada jawaban lainnya, yaitu responden dengan latar pendidikan S3 sebanyak 1%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung website www.jakarta.go.id memiliki memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. Ini tentu saja berkaitan dengan wawasan dan ilmu pengetahuan responden tentang penggunaan komputer dan internet, karena umumnya pada pendidikan perguruan tinggi seseorang telah mendapat pengetahuan dan mahir dalam mengoperasikan komputer dan menggunakan intenet.
43
Tabel.4.4. Pekerjaan responden Pekerjaan a. Pegawai negeri b. Karyawan swasta c. Profesional/wiraswasta d. Lainnnya Jumlah
Jumlah responden 22 59 10 7 98
Prosentase (%) 23 60 10 7 100
Sumber: Kuesioner no.6
Pada tabel 4.4 dapat diperoleh keterangan bahwa prosentase terbesar dari pekerjaan responden adalah karyawan swasta, yaitu sebanyak 60%. Prosentase terkecil ada pada jawaban d (lainnya) yaitu sebanyak 7%, dimana responden yang memilih jawaban tersebut adalah ibu rumah tangga dan mahasiswa. Dari hasil pada tabel dapat diketahui bahwa karyawan swasta merupakan jumlah terbesar dari pekerjaan yang dimiliki pengunjung website. Tabel.4.5. Pengeluaran responden per bulan Pengeluaran per bulan a. Rp 1. 000.000 - Rp 2.000.000 b. Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000 c. Rp 4.000.000 - Rp 6.000.000 d. > Rp 6.000.000 Jumlah
Jumlah responden 37 41 13 7 98
Prosentase (%) 38 42 13 7 100
Sumber: Kuesioner no.7
Jumlah pengeluaran per bulan dari pengunjung website dapat dilihat pada tabel 4.5. Pengeluaran terbesar ada pada pilihan jawaban b, dimana 41 orang atau sekitar 42% responden memiliki pengeluaran 2 juta hingga 4 juta rupiah setiap bulannya. Sedangkan pilihan jawaban terkecil ada pada jawaban d sebanyak 7%, yaitu responden dengan pengeluaran > 6 juta setiap bulan. Berdasarkan keterangan tersebut dapat kita ketahui bahwa orang yang dapat mengakses internet dan mengunjungi website www.jakarta.go.id adalah orang-orang dari golongan menengah ke atas. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kemampuan responden untuk memiliki fasilitas atau infra struktur yang memadai agar
44
dapat mengakses internet, misalnya saja komputer, layanan/akses internet, telepon gengggam atau laptop dengan teknologi online, dsb.
Tabel.4.6. Wilayah tempat tinggal responden Wilayah tempat tinggal a. Jakarta b. Bogor c. Bekasi d. Tangerang e. Depok f. Lainnya Jumlah
Jumlah responden 55 8 8 8 10 9 98
Prosentase (%) 56 8,2 8,2 8,2 10,2 9,2 100
Sumber: Kuesioner no.8
Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa wilayah tempat tinggal terbesar adalah kota Jakarta, yaitu 56%. Sedangkan 8% responden tersebar di beberapa kota seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Responden yang memilih jawaban f (lainnya) sebanyak 9,2% adalah responden yang tinggal di luar daerah Jabodetabek, seperti Surabaya, Semarang dan Makasar. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pengunjung website www.jakarta.go.id tinggal di Jakarta yang memiliki pengetahuan dan infra struktur serta layanan akses internet sangat memadai. Keadaan ini tentu saja sangat jauh berbeda dibandingkan dengan daerah lain yang penduduknya memiliki masih sedikit pengetahuan komputer dan internet serta fasilitas yang kurang memadai.
4.2.2. Aktivitas responden Berdasarkan hasil penelitian dari hasil kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data-data tentang aktivitas online atau kegiatan responden yang dalam menggunakan internet. Hal ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
45
Tabel.4.7. Durasi pemakaian internet Durasi pemakaian internet a. Sangat sering (setiap hari) b. Sering (3-5 kali seminggu) c. Jarang (1-3 kali dalam sebulan) d. Kadang-kadang ( > dari 1 bulan) Jumlah
Jumlah responden 53 25 18 2 98
Prosentase (%) 54 26 18 2 100
Sumber: Kuesioner no.9
Data dari hasil kuesioner pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebanyak 54% responden sangat sering menggunakan internet (setiap hari). Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas online atau penggunaan internet oleh responden sangat tinggi. Hampir seluruh responden melakukan aktivitas online yang cukup sering dalam setiap bulannya. Sedangkan hanya sebagian kecil, yaitu 2% responden yang menggunakan internet > dari 1 bulan.
Tabel.4.8. Tempat/lokasi mengakses internet Tempat/lokasi mengakses internet a. Kantor (T1/LAN) b. Rumah (Broadband/DSL/cable, Dial-up) c. Warnet (Broadband/DSL/cable) d. Lain-lain (hotspot) Jumlah
Jumlah responden 69 15 7 8 98
Prosentase (%) 69.4 15.3 7,1 8,2 100
Sumber: Kuesioner no.10
Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat diperoleh keterangan bahwa mayoritas responden melakukan aktivitas online di kantor. Sebanyak 69,4% responden menggunakan fasilitas kantor untuk berinteraksi dengan menggunakan internet. Warung internet atau warnet hanya digunakan oleh sebagian kecil responden, atau 7,1% dari total responden. Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden banyak melakukan aktivitas online pada saat jam kantor atau saat menyelesaikan tugas kantor secara bersamaan responden juga melakukan aktivitas internet.
46
4.2.3. Pengetahuan responden tentang E-government (elektronic goverment) Hasil kuesioner yang disebarkan pada responden menunjukkan dari total seluruh responden, ternyata masih ada beberapa responden yang tidak tahu sama sekali tentang egovernment. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.4.8. Pengetahuan responden tentang istilah e-government Jumlah responden 44 19 28 9 98
Pengetahuan responden a. Sangat tahu b. Tahu c. Kurang tahu d. Tidak tahu sama sekali Jumlah
Prosentase (%) 44 19 28 9 100
Sumber: Kuesioner no.11
Dari data pada tabel 4.8 dapat diketahui dari 98 orang responden 44% sangat tahu tentang e-government. Sedangkan ada 9 orang atau 9% responden tidak tahu sama sekali tentang istilah e-government. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang e-government sudah cukup bagus. Tetapi karena masih ada responden yang tidak tahu
sama
sekali,
maka
Pemda
perlu
meningkatkan
kegiatan/usaha
dalam
menyebarluaskan pengetahuan tentang e-government. Penggunaan media dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang e-government juga masih sangat minim. Selama ini media yang banyak membahas tentang e-government masih di dominasi mendia online/internet, sedangkan media lain masih sangat jarang. Berdasarkan hasil data pada tabel, maka jumlah responden untuk pertanyaan selanjutnya menjadi berkurang. Dari jumlah keseluruhan responden berkurang 9 orang menjadi 89 orang.
47
Tabel.4.9. Sumber pengetahuan responden tentang e-government Sumber pengetahuan responden a. Internet (website/portal, blog, email/mailing list) b. Media elektronik (radio, TV) c. Media cetak (koran, majalah, buku) d. Lainnya Jumlah
Jumlah responden 66
Prosentase (%) 74
4 7 12
4,5 8 13,5 89
100
Sumber: Kuesioner no.12
Sebagian besar responden mengetahui tentang istilah e-government dari media internet, yaitu 74% responden mengetahu tentang e-government dari website, blog, maupun email. Sejumlah 13,5% responden mejawab bahwa mereka mendapatkan informasi tentang e-government dari teman, rekan bisnis, atau pun rekan kerja. Hanya 4,5% responden yang mengetahui tentang e-governmet dari media elektronik. Hal ini disebabkan masih sangat sedikit media elektronik seperti, TV dan radio yang menginformasikan atau mempublikasikan tentang e-government. Hal ini sangat disayangkan mengingat di Indonesia TV dan radio adalah media yang paling efektif untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 4.2.4. Penerapan e-government (elektronic goverment) Berdasarkan data dari hasil kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data tentang pemahaman responden terhadap e-government. Hal ini dapat dilihat pada tabeltabel berikut: Tabel.4.10.
Pendapat responden terhadap manfaat dari penerapan e-government bagi khalayak
Manfaat e-government a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah Sumber: Kuesioner no.13
Jumlah responden 32 51 4 2 89
Prosentase (%) 36 57,3 4,5 2,2 100
48
Sesuai dengan data pada tabel 4.10, dapat diketahui bahwa dari 89 responden ternyata mayoritas atau sebanyak 57,3% responden setuju jika penerapan e-government sangat bermanfaat bagi khalayak. Sedangkan 2,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden sudah mengerti tentang manfaat yang didapatkan dengan adanya penerapan e-government dalam sistem pemerintahan.
Tabel 4.11.
Pendapat responden tentang e-government akan mempermudah untuk mengetahui suatu pemerintahan
e-government mempermudah responden mengetahui suatu pemerintahan a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden
Prosentase (%)
34 51 2 2
38,2 57,3 2,25 2,25 89
100
Sumber: Kuesioner no.14
Dari tabel 4.11 diketahui 57,3% responden setuju jika e-government akan mempermudah responden untuk mengetahui dan mengenal suatu pemerintahan. Ini menunjukkan mayoritas responden menganggapa jika e-government dapat menjadi jembatan bagi khalayak untuk dapat lebih mengenal suatu pemerintahan. Dari total keseluruahn responden, hanya sebanyak 2,25% responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
4.2.5 Durasi & frekuensi pemakaian website www.jakarta.go.id Pada tabel berikut ini dapat dilihat bagaimana hasil dari jawaban responden yang di dapat dari kuesioner yang telah di sebarkan, berkaitan dengan durasi dan frekuensi pemakaian website www.jakarta.go.id
49
Tabel 4.12. Durasi pemakaian website Durasi pemakaian website a. > jam b. 1 jam c. < 1 jam Jumlah
Jumlah responden 29 14 46 89
Prosentase (%) 33 16 51 100
Sumber: Kuesioner no.15
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa sebanyak 16% responden mengakses website selama 1 jam dan sebanyak 33% responden mengakses website > 1 jam. Responden yang mengakses website www.jakarta.go.id selama < 1 jam berjumlah 46 atau sebanyak 51% responden. Hal ini berkaitan dengan kesibukan responden sebagai karyawan, sehingga waktu yang mereka miliki sangat sempit dan aktivitas online dilakukan disela-sela pekerjaan kantor yang padat. Semakin lama waktu yang dihabiskan responden dalam menggunakan website, semakin banyak informasi yang dibaca dan diserap responden. Mayoritas responden hanya menggunakan website < 1 jam ini berarti kebanyakan responden hanya sekedar membaca informasi/berita yang mereka anggap penting atau perlu, karena untuk mengekplorasi/menelusuri setiap halaman website atau melakukan aktivitas download diperlukan waktu minimal sekitar 1 jam.
Tabel 4.13. Frekuensi pemakaian website Frekuensi pemakaian website a. Sangat sering (setiap hari) b. Sering (1-3 kali seminggu) c. Kadang-kadang (1-3 kali dalam sebulan) d. Sesekali ( bila ada perlu) Jumlah
Jumlah responden 8 12 24
Prosentase (%) 9 13,5 27
45
50,5 89
100
Sumber: Kuesioner no.16
Sesuai dengan data pada tael 4.13 dapat diketahui bahwa responden yang sangat sering melakukan akses ke website www.jakarta.goid hanya sebanyak 9% saja. Jumlah 9%
50
ini sangat signifikan atau sangat mencolok sekali jika dibandingkan dengan responden yang memilih jawaban d (sesekali). Dari tabel di atas dapat diketahui responden terbanyak, yaitu responden yang hanya mengakses website sesekali atau bila ada perlu saja berjumlah 50,5% responden. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan responden yang sebagian besar karyawan swasta dan aktivitas online yang mereka lakukan pada waktu jam kantor. Sehingga tidak memungkinkan mereka untuk lebih sering mengakses website www.jakarta.go.id.
4.2.6 Rancangan website www.jakarta.go.id Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner didapat data-data tentang penilaian responden mengenai rancangan website seperti tampilan desain dan gambar serta pendapat responden terhadap susunan layout website www.jakarta.go.id. Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14.
Penilaian responden terhadap tampilan desain dan gambar pada halaman website
Tampilan desain dan gambar website a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik d. Sangat tidak menarik Jumlah
Jumlah responden 8 47 23 11 89
Prosentase (%) 9 53 26 12 100
Sumber: Kuesioner no.17
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa responden terbanyak, yaitu 53% responden memberi penilaian menarik terhadap tampilan desain dan gambar website. Sedangkan responden lainnya, yaitu 26% menilai tidak menarik sebanyak 12% menilai sangat tidak menarik dan hanya 9% responden yang menilai website www.jakarta.go.id memiliki tampilan desain dan gambar yang sangat menarik. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola website hendaknya memperbarui website agar tampil lebih atraktif dan dapat menarik perhatian pengunjung website.
51
Tabel 4.15.
Pendapat responden terhadap susunan layout/tata letak website memudahkan responden dalam mencari informasi
Susunan layout/tata letak website a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 11 53 17 8 89
Prosentase (%) 12 60 19 9 100
Sumber: Kuesioner no.18
Pada tabel 4.15 dapat diperoleh data bahwa 60% responden setuju jika susunan layout website ww.jakarta.go.id memudahkan responden dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Sedangkan dari keseluruhan responden hanya 9% yang menjawab tidak setuju. Dari hasil tersebut dapat diketahui jika saat membuka website responden dapat dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan karena tidak terganggu dengan susunan layout atau tata letak halaman yang rumit.
Tabel 4.16.
Penilaian responden terhadap kecepatan dalam mengakses halaman website
Kecepatan mengakses website a. Sangat mudah/cepat b. Mudah/cepat c. Lambat d. Tidak dapat diakses Jumlah
Jumlah responden 5 58 26 89
Prosentase (%) 6 65 29 100
Sumber: Kuesioner no.19
Berdasarkan pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa dari total seluruh responden ada 65% responden menyatakan bahwa halaman website mudah/cepat untuk diakses. Sedangkan tidak ada satu-pun responden atau 0% yang tidak dapat mengakses website. Hal ini berarti seluruh responden dapat mengakses halaman website www.jakarta.go.id.
52
Tabel 4.17. Halaman website yang sering dibuka responden Halaman website a. Utama b. Email c. Forum warga d. Fokus Kita e. Kontak f. Jakarta g. Pemerintahan h. Layanan i. Pariwisata j. Peta Jakarta k. Statistik l. Berita Jakarta Jumlah
Jumlah responden 11 31 1 1 2 4 9 7 17 6 89
Prosentase (%) 12 35 1 1 2 5 10 8 19 7 100
Sumber: Kuesioner no.20
Dari tabel 4.17 diketahui bahwa halaman website yang paling sering dikunjungi responden adalah Forum warga. Karena dari 89 orang responden ada 35% responden yang membuka halaman Forum warga. Sedangkan pada halaman Email dan halaman Statistik tidak satu pun pengunjung atau 0% responden yang membuka halaman tersebut.
Tabel 4.18. Informasi yang sering dicari responden dalam website Informasi dalam website a. Agenda Jakarta b. Info kurs c. Prosedur dan persyaratan layanan d. Potensi Jakarta e. Bank Data f. Direktori g. Download Jumlah
Jumlah responden 46 1 23
Prosentase (%) 51 1 26
3 5 6 5
3 6 7 6 89
100
Sumber: Kuesioner no.21
Berdasarkan data pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa 51% responden mencari informasi tentang informasi tentang berbagai kegiatan yang berlangsung di Jakarta yang ada pada kolom Agenda Jakarta. Responden yang mencari informasi tentang prosedur dan
53
persyaratan layanan tercatat ada 26%. Sedangkan responden yang mencari informasi tentang kurs atau mata uang hanya sebesar 1%.
4.2.7 Sarana informasi Hasil dari jawaban kuesioner yang disebar ke responden menghasilkan data-data tentang bagaimana
e-government
yang
diterapkan
melalui
website
Pemda
DKI
(www.jakarta.go.id) dapat menjadi sarana informasi bagi khalayak. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut:
Tabel 4.19.
Pendapat responden terhadap penyajian informasi yang lengkap dan informatif dalam website
Penyajian informasi yang lengkap dan informatif website a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 17 47 19 6 89
Prosentase (%) 19 53 21 7 100
Sumber: Kuesioner no.22
Berdasarkan pada tabel 4.19 diperoleh hasil dari 89 responden ternyata 53% setuju jika website www.jakarta.co.id menyajikan informasi yang lengkap dan informatif kepada khalayaknya. Hanya 7% responden yang menyatakan keberatan atau sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.20.
Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam memenuhi kebutuhan informasi khalayak
Kemampuan website dalam memenuhi kebutuhan informasi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah Sumber: Kuesioner no.23
Jumlah responden 12 45 26 6 89
Prosentase (%) 13 51 29 7 100
54
Dari tabel 4.20 diketahui bahwa dari total responden terdapat 51% yang setuju bila website ww.jakarta.go.id dapat memenuhi kebutuhan informasi khalayaknya. Hanya 7% responden yang menyatakan sangat tidak setuju..
4.2.8 Sarana pendidikan Hasil kuesioner yang disebar ke responden menghasilkan data-data tentang bagaimana egovernment yang diterapkan melalui website Pemda DKI (www.jakarta.go.id) dapat menjadi sarana pendidikan (educatif) bagi khalayak. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut: Tabel 4.21.
Pendapat responden tentang bertambahnya wawasan/ pengetahuan responden tentang Pemda DKI setelah membuka website
Bertambahnya wawasan/ pengetahuan responden a. Ya, sangat bertambah b. Bertambah c. Tidak bertambah d. Sangat tidak bertambah Jumlah
Jumlah responden 69 3 17 89
Prosentase (%) 77,5 3,5 19 100
Sumber: Kuesioner no.24
Berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa 77,5% responden atau mayoritas dari keseluruhan responden yang menjawab bahwa pengetahuan mereka tentang Pemda DKI semakin bertambah setelah mendapatkan informasi dari website www.jakarta.go.id. Sedangkan yang menjawab sangat bertambah adalah 0%, ini menunjukkan tidak satu pun dari responden yang menjawab pilihan a (sangat bertambah).
55
Tabel 4.22.
Pendapat responden tentang keinginan untuk menjadikan website sebagai sumber informasi tentang Pemda DKI
Website sebagai sumber informasi a. Sangat berkeinginan b. Berkeinginan c. Tidak berkeinginan d. Sangat tidak berkeinginan Jumlah
Jumlah responden 81 3 5 89
Prosentase (%) 91 3 6 100
Sumber: Kuesioner no.25
Berdasarkan tabel 4.22 didapatkan hasil bahwa sebanyak 91% responden sangat berkeinginan untuk menjadikan website www.jakarta.go.id sebagai sumber informasi sebagai sumber informasi tentang Pemda DKI. Tidak seorang pun responden atau 0% yang menjawab tidak berkeinginan.
4.2.9 Sarana sosialisasi Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data tentang bagaimana e-government yang diterapkan melalui website Pemda DKI (www.jakarta.go.id) dapat menjadi sarana sosialisasi berbagai hal tentang Pemda DKI bagi khalayak. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut: Tabel 4.23.
Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam menampilkan informasi tentang Pemda DKI yang belum pernah diketahui responden
Menampilkan informasi yang belum pernah diketahui responden a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 7 70 1 11 89
Prosentase (%) 8 79 1 12 100
Sumber: Kuesioner no.26
Sesuai data tabel 4.23 dapat dilihat bahwa responden terbanyak, yaitu 79% menyatakan setuju jika website www.jakarta.go.id mampu menampilkan informasi tentang Pemda DKI yang belum pernah diketahui responden. Sedangkan 1% menyatakan tidak
56
setuju, sedangkan 12% menyatakan sangat tidak setuju dan hanya 8% saja yang menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.24.
Pendapat responden terhadap website sebagai sarana sosialisasi tentang Pemda DKI Jakarta
Website sebagai sarana sosialisasi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 26 58 3 2 89
Prosentase (%) 29 65 3,5 2,5 100
Sumber: Kuesioner no.27
Berdasarkan tabel 4.24 diketahui dari seluruh responden terdapat 65% yang setuju jika website www.jakarta.go.id dapat menjadi sarana sosialisasi tentang Pemda DKI Jakarta. Hanya 2,5% responden yang sangat tidak setuju.
4.2.10 Sarana promosi Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data tentang bagaimana e-government yang diterapkan melalui website Pemda DKI (www.jakarta.go.id) dapat menjadi sarana promosi bagi khalayak. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut: Tabel 4.25.
Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam mewakili citra Pemda DKI Jakarta
Website dalam mewakili citra Pemda DKI Jakarta a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah Sumber: Kuesioner no.28
Jumlah responden 21 44 17 7 89
Prosentase (%) 23,5 49,5 19 8 100
57
Berdasarkan tabel 4.25 diperolah data bahwa dari 98 responden sejumlah 49,5% menyatakan setuju jika website www.jakarta.go.id mampu mewakili citra Pemda DKI Jakarta. Hanya 8% responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.26.
Pendapat responden terhadap kemampuan website dalam membuat Pemda DKI Jakarta jadi lebih dikenal khalayak
Website dalam membuat Pemda DKI Jakarta jadi lebih dikenal khalayak a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden
Prosentase (%)
22 53 9 5
25 60 10 5 89
100
Sumber: Kuesioner no.29
Dari tabel 4.26 diperoleh hasil bahwa sebanyak 60% responden setuju bahwa dengan adanya website www.jakarta.go.id membuat Pemda DKI jadi semakin lebih dikenal khalayak. Hanya sedikit yaitu 5% responden yang menyatakan sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut.
Tabel 4.27.
Pendapat responden terhadap kemampuan website sebagai sarana publikasi bagi Pemda DKI Jakarta
Website sebagai sarana publikasi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidal setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 29 54 3 3 89
Prosentase (%) 33 61 3 3 100
Sumber: Kuesioner no.30
Dari data pada tabel 4.27 dapat diketahui bahwa sebanyak 61% responden setuju jika website www.jakarta.go.id menjadi sarana yang tepat untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemda DKI Jakarta. Sedangkan dari 89 responden, terdapat 3% yang menyatakan sangat tidak setuju.
58
4.2.11 Sarana komunikasi dan interaksi Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data tentang bagaimana e-government yang diterapkan melalui website Pemda DKI (www.jakarta.go.id) dapat menjadi sarana komunikasi dan interaksi bagi khalayak. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut: Tabel 4.28.
Pendapat responden terhadap kemampuan website sebagai sarana bagi responden untuk saling bertukar informasi
Website sebagai sarana bertukar informasi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 25 50 10 4 89
Prosentase (%) 28 56,5 11 4,5 100
Sumber: Kuesioner no.31
Berdasarkan pada tabel dapat diketahui bahwa dari 89 responden terdapat 56,5% yang menyatakan setuju jika website www.jakarta.go.id menjadi sarana bagi responden untuk saling bertukar informasi. Hanya 4,5% responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Tabel 4.29.
Pendapat responden terhadap terjawabnya pesan yang dikirim responden melalui website (sarana untuk menyalurkan pesan)
Sarana untuk menyalurkan pesan a. Selalu mendapat respon b. Pernah c. Tidak pernah d. Tidak pernah sama sekali Jumlah
Jumlah responden 4 26 54 5 89
Prosentase (%) 5 29 60 6 100
Sumber: Kuesioner no.32
Berdasarkan data pada tabel 4.29 dapat diketahui dari 89 responden terdapat 60% responden menyatakan tidak pernah mendapat balasan/jawaban dari Pemda DKI Jakarta
59
terhadap pesan yang dikirim. Selanjutnya terdapat 6% responden yang menyatakan tidak pernah sama sekali mendapatkan balasan/jawaban.
4.2.12 Media persuasif Sesuai data hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data tentang bagaimana e-government yang diterapkan melalui website Pemda DKI (www.jakarta.go.id) dapat menjadi alat persuasif bagi khalayak. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut:
Tabel 4.30.
Pendapat responden terhadap website www.jakarta.go.id sebagai sumber inspirasi bagi khalayaknya
Website sebagai sumber inspirasi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah responden 15 48 19 7 89
Prosentase (%) 17 54 21 8 100
Sumber: Kuesioner no.33
Berdasarkan tabel 4.30 diperoleh hasil bahwa dari 89 responden, 54% responden menyatakan setuju jika website www.jakarta.go.id dapat memberi inspirasi kepada khalayaknya untuk menjadi warga yang baik dan bertanggungjawab. Sedangkan 8% responden menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.31.
Pendapat responden terhadap website www.jakarta.go.id sebagai sumber motivasi bagi khalayak
Website sebagai sumber motivasi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jumlah Sumber: Kuesioner no.34
Jumlah responden 12 52 17 8 89
Prosentase (%) 13,5 58,5 19 9 100
60
Dari tabel 4.31 diketahui bahwa mayoritas responden, yaitu 58,5% menjawab setuju jika www.jakarta.go.id dapat menjadi sumber motivasi bagi khalayaknya untuk cinta dan bangga pada kota DKI Jakarta. Sebanyak 9% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4.2.13 Kesan dan minat pengguna Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh data tentang bagaimana kesan dan minat pengguna website Pemda DKI setelah mereka mengunjungi dan mendapatkan pelayanan dari www.jakarta.go.id. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut:
Tabel 4.31. Kesan responden terhadap layanan website www.jakarta.go.id Kesan terhadap layanan website a. Sangat puas b. Puas c. Tidak puas d. Sangat tidak puas Jumlah
Jumlah responden 7 43 28 11 89
Prosentase (%) 8 48 31,5 12,5 100
Sumber: Kuesioner no.35
Dari tabel 4.31 diketahui bahwa dari 89 responden terdapat 48% yang menyatakan puas terhadap layanan yang diberikan website www.jakarta.go.id. Responden yang menyatakan sangat tidak puas tercatat berjumlah 12,5%. Tabel 4.32.
Keinginan/minat responden untuk mengunjungi kembali website www.jakarta.go.id
Keinginan/minat responden untuk mengunjungi website a. Sangat berkeinginan b. Bserkeinginan c. Tidak berkeinginan d. Sangat tidak berkeinginan Jumlah Sumber: Kuesioner no.36
Jumlah responden 81 5 3 89
Prosentase (%) 91 6 3 100
61
Berdasarkan perolehan data pada tabel 4.32 diperoleh data bahwa responden yang berkeigninan membuka kembali website www.jakarta.go.id sebesar 91% responden. Tidak ada seorang pun responden, yaitu 0% yang menjawab pilihan c (tidak berkeinginan).
Tabel 4.33.
Ketertarikan responden untuk menggunakan teknologi dalam website
Ketertarikan untuk menggunakan teknologi dalam website a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Tidak tertarik d. Sangat tidak tertarik Jumlah
Jumlah responden 26 45 11 7 89
Prosentase (%) 29 51 12 8 100
Sumber: Kuesioner no.37
Berdasarkan data pada tabel 4.33 diperoleh data bahwa dari 89 responden terdapat 51% yang tertarik untuk menggunakan teknologi yang ada dalam website. Hanya 7 orang atau 8% responden sangat tidak tertarik untuk menggunakan teknologi dalam website www.jakarta.go.id.
62
4.3
Pembahasan
Pemanfaatan teknologi informasi (internet) dalam menunjang aktifitas kegiatan Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk menuju terwujudnya e-government, yaitu sebuah konsep untuk mewujudkan terjadinya interaksi dan komunikasi baru antara pemerintah daerah dengan masyarakat. E-goverment yang dikelola oleh Pemda DKI Jakarta digunakan sebagai sarana untuk membuat jembatan penghubung dengan masyarakat dalam tampilan di website www.jakarta.go.id. E-government merupakan salah satu media pemerintah daerah untuk dapat mempromosikan program, aturan, atau bahkan acara/event/kegiatan yang sedang atau akan berlangsung di wilayahnya (memperkenalkan, menginformasikan, dan meyebarluaskan informasi tentang kota Jakarta). Melalui website www.jakarta.go.id diharapkan menjadi sarana; informasi, pendidikan, sosialisasi, promosi, komunikasi dan interaksi, serta menjadi alat yang dapat memberi inspirasi dan motivasi, serta membujuk (media persuasif) bagi Pemda DKI Jakarta dan masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan daftar pertanyaan atau kuesioner yang diisi oleh responden. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui email (electronic survey) pada tanggal 20 mei - 2 Juni 2007. Sedangkan jumlah responden pada penelitian ini adalah 98 orang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah responden pria lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu 72% laki-laki dan 28% perempuan. Hal ini tidak mempengaruhi hasil penelitian karena pengguanaan website ww.jakarta.go.id tidak dikhususkan untuk laki-laki ataupun perempuan. Selanjutnya adalah data usia responden pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa usia responden yang mengakses
63
website mayoritas yaitu 48% adalah berusia 31-40 tahun Jenjang pendidikan responden sebanayk 44% adalah sarjana. Jenis pekerjaan juga menjadi sorotan dalam penelitian ini, mereka yang menggunakan website www.jakarta.go.id kebanyakan bekerja sebagai karyawan swasta yaitu 60% responden dibadingkan dengan jumlah pegawai negeri yang hanya berjumlah 23%. Hal penting yang juga didapat dalam penelitian ini adalah mengenai pengetahuan responden tentang e-government. Sebanyak 44% responden mengakui jika mereka sangat tahu tentang e-government. Sedangkan ada 9% responden mengakui bahwa mereka tidak tahu sama sekali tentang e-government. Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang tidak mengetahui tentang e-government, ini berarti Pemda DKI Jakarta harus dapat meniingkatkan usaha yang dapat menyebarluaskan pengetahuan tentang e-government. Untuk mencapai efektivitas e-government sebagai media promosi sesuai dengan yang diharapkan hendaknya dilakukan suatu perencanaan yang baik saat menerapkan e-government dalam sistem pemerintahan. Sebanyak 57,3% responden setuju jika penerapan e-governamen sangat bermanfaat. Dari 89 responden sebanyak 57,3% berpendapat jika dengan penerpan e-government akan mempermudah masyarakat untuk mengetahui suatu pemerintahan. Dari hasil penelitian juga diketahui jika 51% responden menggunakan website < 1 jam dan sebanyak 50,5% menggunakan website hanya sesekali atau jika ada perlu. Dari semua data-data tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan egovernment menunjukkan hasil yang baik. Rancangan website merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, melalui data dari hasil kuesioner tentang rancangan website www.jakarta.go.id, yaitu penilaian tarahadapa desain, layout, akses website didapatkan hasil penilaian yang baik dari
64
responden. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa website ww.jakarta.go.id cukup dapat menarik perhatian khalayak. Penyajian informasi dalam website juga menjadi hal penting untuk mengukur efektivitas e-government sebagai media promosi. Informasi yang disajikan harus memiliki kandungan unsur informatif, edukatif, interaktif juga persuasif. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa website www.jakarta sebagai sarana informasi (informatif) adalah baik, ini terlihat dengan 53% responden menjawab setuju jika website www.jakarta.co.id menyajikan informasi yang lengkap dan informatif kepada khalayaknya. Dan dari seluruh responden 51% yang setuju bila website ww.jakarta.go.id dapat memenuhi kebutuhan informasi khalayaknya. Website sebagai sarana pendidikan (edukatif) mendapat nilai baik, ini dapat dilihat dengan 77,5% responden atau mayoritas dari keseluruhan responden yang menjawab bahwa pengetahuan mereka tentang Pemda DKI semakin bertambah setelah mendapatkan informasi dari website dan sebanyak 91% responden sangat berkeinginan untuk menjadikan website www.jakarta.go.id sebagai sumber informasi. Responden menilai website www.jakarta.go.id sebagai sarana sosialisasi adalah baik ini dilihat berdasarkan data bahwa 65% responden setuju jika website www.jakarta.go.id dapat menjadi sarana sosialisasi tentang Pemda DKI Jakarta. Sebagai sarana promosi website mendapat penilaian baik dari responden. Hal ini terlihat
dari 98 responden sejumlah 49,5% menyatakan setuju jika website
www.jakarta.go.id mampu mewakili citra Pemda DKI Jakarta. Serta sebanyak 60% responden setuju bahwa dengan adanya website membuat Pemda DKI jadi semakin lebih dikenal khalayak dan 61% responden setuju jika website www.jakarta.go.id menjadi sarana yang tepat untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemda DKI Jakarta.
65
.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 89 responden terdapat 56,5% yang menyatakan setuju jika website www.jakarta.go.id menjadi sarana bagi responden untuk saling bertukar informasi. Hal ini menunjukkan bahwa website sebagai saranan komunikasi mendapat penilaian baik dari responden. Penilaian terhadap website sebagai sarana media persuasif adalah baik. Hasil penilaian ini sesuai dengan data bahwa dari 89 responden, 54% responden menyatakan setuju jika website www.jakarta.go.id dapat memberi inspirasi kepada khalayaknya Kesan dan minat pengguna website mendapatkan nilai yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3.1 yang menunjukkan bahwa 48% responden merasa puas dengan layanan website. Sebanyak 91% responden menyatakan sangat berkeinginan untuk mengunjungi kembali website www.jakarta.go.id. Dari seluruh responden juga menyatakan tertarik untuk mencoba teknologi yang tersedia dalam website. Dari data-data diatas dapat disimpulkan bahwa website www.jakarta.go.id mendapatkan kesan yang baik bagi khalayaknya dan dapat menimbulkan minat khalayak untuk mengunjungi kembali website www.jakarta.go.id.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data-data hasil penyebaran kuesioner, penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan e-government sebagai media komunikasi Pemda DKI Jakarta telah berjalan baik. E-government yang ditampilkan melalui website www.jakarta.go.id secara keseluruhan dinilai memiliki tampilan desain dan gambar yang menarik dan memiliki susunan layout yang memudahkan khalayak dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Sebagai sarana informasi e-government dianggap dapat menyajikan informasi yang lengkap dan informatif dan mampu memenuhi kebutuhan informasi khalayak. Sebagai sarana pendidikan e-government dianggap dapat memenuhi kebutuhan informasi khalayak karena dapat menambah wawasan/pengetahuan responden dan keinginan responden untuk menjadikan website sebagai sumber informasi tentang Pemda DKI. E-government dapat menjadi media promosi karena kemampuan website dalam mewakili citra Pemda DKI Jakarta, membuat Pemda DKI Jakarta jadi lebih dikenal khalayak, serta sarana yang tepat untuk menyebarluaskan informasi (sarana publikasi) tentang Pemda DKI Jakarta. Selain itu melalui website www.jakarta.go.id e-governmet dinilai dapat menjadi sarana media persuasif
yang dapat membujuk dan memberikan motivasi bagi
khalayaknya. E-government dalam tampilan website www.jakarta.go.id juga dapat membentuk kesan dan minat yang baik dan menimbulkan keinginan untuk datang kembali menngunjungi website ww.jakarta.go.id.
66
67
5.2 Saran
Dari keseluruhan hasil penelitian penggunaan s e-government sebagai media komunikasi Pemda DKI Jakarta kepada masyarakat, ada bebarapa hal yang penulis sarankan agar dapat memaksimalkan kualitas e-government sebagai media komunikasi melalui tampilannya di website www.jakarta.go.id, diantaranya adalah: 1. Pemda DKI Jakarta lebih meningkatkan usaha atau kegiatan yang dapat menyebarluaskan informasi tentang e-governement kepada khalayak luas. 2. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan website www.jakarta.go.id agar selalu menyajikan informasi yang bermanfaat dan dapat menampilkan hal-hal baru yang dapat menimbulkan antusias dan minat khalayak untuk selalu mengunjungi website. 3. Penelitian ini dapat menjadi kajian yang diharapkan dapat membuka wawasan mengenai teknologi komunikasi dalam sistem pemerintahan sebagai media komunikasi.
(e-government)
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta. 1990 Basu Swastha, Azas-azas Marketing, Liberty, Yogyakarta. 1994 Budi
Harjdono,
e-government:antara
konsep,
tantangan
dan
harapan,
http://gerbang.jabar.go.id/, diakses 14 september 2005 Budi P., Satu Planet, Satu Internet : Jurang digital harus segera diatasi, Koran Tempo Budi Rahardjo, Sepuluh Juta Pemakai Internet di Indonesia, http://direktif.web.id/, diakses 29 Juli 2006. Donny B.U. , M.Si , Suram, Pertumbuhan Internet Indonesia 2003, Kompas, 16 Januari 2003. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Kotler, Phillip., Marketing Management, edisi 10, Prentice Hall, Inc, 2002 Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Jakarta Ghalia Indonesia, 1984. Prof. Onong Uchyana Effendy, M.A, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, hal 3, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 Rhenald Kasali, Manajemen Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1995. Richard
J.Semenik.
Promotion
and
Integrated
Mreketing
Communications
3002.Ohio-USA.South-Western, 5101 Madison Road, Ohio. Sunaryo
Hadi,
Fungsi
Website
sebagai
alat
pendukung
promosi,
http://www.sunaryohadi.info/, diakses 16 April 2007. Suwandi, Pengaruh kejelasan peran dan motivasi kerja terhadap efektivitas pelayanan tugas jabatan, www.damandiri.or.id, diakses 29 maret 2007. The Liang Gie, Efesiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara, Jogjakarta: UGM Press, 1981 Tom Duncan, IMC: Using Advertising & Promotion to Build Brands, NY: McGrawhill/Irwin, 2002. Wenny Setiawati, Penerapan e-government di Indonesia, www.lkht.net, diakses 4 September 2004.
William Wells, John Burnet, and Sandra Moriaty, Advertising Principles and Practice, New Jersey Prencetice-Hall, Inc, 2000. Website, www.radiosipatahunan.com, diakses 10 Mei 2007. Website, www.rakyatmerdeka.co.id/situsberita/, Berita Nusantara Kelas Dunia, diakses 3 Agustus 2006. www.worldbank.org, E-Goverment: A Definition of E-Government, diakses 19 Juni 2006. www.anao.gov.au/ webSite.nsf/, Measuring the Efficiency and Effectiveness of EGovernment, diakses 4 Oktober 2005 www.goechi.com, Paket website pemerintah Indonesia, diakses 26 Maret 2007. www.warta ekonomi.com, Penerapan E-government: Melompatlah jika Tak Ingin Tertinggal, diakses 12 Juni 2006
KUESIONER PENGGUNAAN E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMDA DKI JAKARTA KEPADA MASYARAKAT
Petunjuk pengisian: 1. Jawablah pertanyaan yang menurut Anda paling sesuai. 2. Ketik jawaban dalam kotak sesuai dengan huruf yang ada pada daftar pilihan (a, b, c…)
I. Data responden a. Identitas responden 1. Nama
: ……………………
2. Email
: ……………………
3. Jenis Kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan
Jwb: 4. Usia a. < 20 tahun c. 31-40 tahun
b. 21-30 tahun d. Lebih dari 40 tahun
Jwb: 5. Pendidikan a. SMA sederajat c. Sarjana
b. Diploma d. Pasca Sarjana
Jwb: 6. Pekerjaan a. Pegawai negeri c.Profesional/wiraswasta
b.Karyawan swasta d. Lainnya, sebutkan......
Jwb: 7. Pengeluaran per bulan a. Rp 1. 000.000 - Rp 2.000.000 c. Rp 4.000.000 - Rp 6.000.000
b. Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000 d. > Rp 6.000.000
Jwb: 8. Wilayah tempat tinggal a. Jakarta b. Bogor c. Bekasi Jwb:
d. Tangerang e. Depok f. Lainnya, sebutkan...
b. Aktivitas responden 9. Berapa sering Anda menggunakan internet a. Sangat sering (setiap hari) b. Sering (3-5 kali seminggu) c. Jarang (1-3 kali dalam sebulan) d. Kadang-kadang ( > dari 1 bulan) Jwb:
1
10. Darimana/bagaimana Anda mengakses internet a. Kantor (T1/LAN) b. Rumah (Broadband/DSL/cable, Dial-up) c. Warnet (Broadband/DSL/cable) d. Lain-lain (hotspot), sebutkan………….. Jwb: II. Pengetahuan tentang E-government (elektronik goverment) 11. Apakah Anda mengetahui/mengerti tentang istilah e-government a. Sangat tahu b. Tahu c. Kurang tahu d. Tidak tahu sama sekali (Jika jawaban Anda “d” maka tidak perlu menjawab pertayaan selanjutnya) Jwb: 12. Darimana Anda mengetahui tentang e-government a. Internet (website/portal, blog, email/mailing list) b. Media elektronik (radio, TV) c. Media cetak (koran, majalah, buku) d. Lain-lain, sebutkan ………………… Jwb: 13. Setujukah Anda bahwa penerapan e-government dengan melalui website www.jakarta.go.id sangat bermanfaat bagi khalayak a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: 14. Setujukah Anda bahwa dengan adanya e-government akan mempermudah dalam membantu Anda untuk mengenal/mengetahui suatu pemerintahan a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: III. Akses website 15. Berapa lama Anda menggunakan website www.jakarta.go.id (durasi pemakaian website) a. > 1 jam b. 1 jam c. < 1 jam Jwb: 16. Berapa sering Anda login website www.jakarta.go.id (frekuensi pemakaian) a. Sangat sering (setiap hari) b. Sering (1-3 kali seminggu) c. Kadang-kadang (1-3 kali dalam sebulan) d. Sesekali ( bila ada perlu) Jwb: IV. Rancangan website 17. Menurut Anda, bagaimana tampilan desain dan gambar/foto dalam website www.jakarta.go.id a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik
2
d.
Sangat tidak menarik
Jwb: 18.
Setujukah Anda susunan/layout pada website www.jakarta.go.id mempermudah pengunjung dalam mencari informasi yang dibutuhkan a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb:
19. Bagaimana kecepatan akses dan link pada fitur serta halaman www.jakarta.go.id, ketika Anda login ke website a. Sangat mudah/cepat b. Cepat c. Lambat d. Tidak dapat diakses Jwb:
V. Isi website 20. Bagian mana yang paling menarik (sering Anda buka) saat login ke website www.jakarta.go.id a. Utama b. Email c. Forum warga d. Fokus Kita e. Kontak f. Jakarta g. Pemerintahan h. Layanan i. Pariwisata j. Peta Jakarta k. Statistik l. Berita Jakarta Jwb: 21. Informasi tentang apakah yang paling sering Anda cari saat membuka www.jakarta.go.id a. Agenda Jakarta (informasi tentang berbagai kegiatan yang berlangsung di Jakarta) b. Info kurs (informasi tentang mata uang) c. Prosedur dan persyaratan layanan (informasi tentang prosedur & pelayanan pemerintahan kepada warga) d. Potensi Jakarta (eksport, import, pariwisata, perdagangan) e. Bank Data (informasi tentang pemerintahan, kesejahteraan rakyat, dll) f. Direktori ( telepon penting, rumah sakit, atm) g. Download (fasilitas download formulir layanan, perda, dll) Jwb: VI. Media informasi 22. Website www.jakarta.go.id menyajikan informasi yang lengkap dan informatif mengenai Pemda DKI Jakarta a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: 23. Apakah informasi yang disajikan www.jakarta.go.id dapat memenuhi kebutuhan informasi Anda a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
3
d.
Sangat tidak setuju
Jwb: VII. Media pendidikan 24. Apakah pengetahuan/wawasan Anda tentang Pemda DKI Jakarta semakin bertambah setelah membuka www.jakarta.go.id a. Ya, sangat bertambah b. Bertambah c. Tidak bertambah d. Sangat tidak bertambah Jwb: 25. Apakah Anda berkeinginan untuk membuka www.jakarta.go.id, jika mencari/membutuhkan informasi/data tentang Pemda DKI Jakarta a. Sangat berkeinginan b. Berkeinginan c. Tidak berkeinginan d. Sangat tidak berkeinginan Jwb: VIII. Media sosialisasi 26. Website www.jakarta.go.id menampilkan informasi tentang Pemda DKI Jakarta yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: 27. Setujukah Anda bahwa melalui website www.jakarta.go.id membuat Anda tahu tentang agenda/kegiatan, program, atau prosedur/peraturan yang berlangsung di wilayah Pemda DKI Jakarta a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: IX. Media promosi 28. Isi dari www.jakarta.go.id dapat mewakili citra pemda DKI Jakarta a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: 29. Apakah Anda setuju bahwa dengan adanya website www.jakarta.go.id membuat Pemda DKI Jakarta jadi semakin lebih dikenal dan diketahui khalayak a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: 30. Website www.jakarta.go.id adalah media/sarana yang tepat untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan berbagai informasi mengenai Pemda DKI Jakarta a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb:
4
X. Media interaksi (two way communication) 31. Setujukan Anda, bahwa melalui www.jakarta.go.id Anda dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi dengan pengunjung lain (fitur forum warga) a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: 32. Apakah pesan yang Anda sampaikan melalui www.jakarta.go.id dapat tersalurkan dengan baik (mendapat respon/tanggapan dari Pemda DKI Jakarta) a. Selalu mendapat respon b. Pernah c. Tidak pernah d. Tidak pernah sama sekali Jwb: XI. Media persuasif 33. Informasi yang disajikan website www.jakarta.go.id menginspirasikan Anda untuk menjadi warga Pemda DKI Jakarta yang baik dan bertanggung jawab a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb:
34. Berbagai informasi dalam website www.jakarta.go.id memberikan motivasi yang mendorong Anda untuk cinta dan bangga pada kota DKI Jakarta a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Jwb: XII. Opini dan minat pengguna 35. Bagaimana kesan Anda setelah mendapat layanan dari www.jakarta.go.id a. Sangat puas b. Puas c. Tidak puas d. Sangat tidak puas Jwb: 36. Apakah Anda berkeinginan untuk membuka kembali website www.jakarta.go.id a. Sangat berkeinginan b. Berkeinginan c. Tidak berkeinginan d. Sangat tidak berkeinginan Jwb: 37. Apakah Anda tertarik mencoba teknologi yang disediakan www.jakarta.go.id dalam membantu/mempermudah berbagai kebutuhan Anda (fasilitas download formulir). a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Tidak tertarik d. Sangat tidak tertarik Jwb:
5