Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR Vera Virgia Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email :
[email protected]
ABSTRAK IUD (Intra Uteri Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dan sterilisasi merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang banyak digunakan oleh ibu post partum di negara berkembang dengan persentase 15 – 23%. Penurunan penggunaan kontrasepsi spiral dikarenakan faktor kecemasan yang dialami oleh ibu, sehingga ibu lebih memilih metode kontrasepsi lain. Kecemasan pengguna kontrasepsi AKDR dikarenakan oleh rendahnya pengetahuan akseptor terhadap pemakaian kontrasepsi AKDR Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR. Jenis penelitian ini adalah analitik Populasi diambil dari semua ibu pengguna AKDR di BPS Fuji Anggraini,Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang sebanyak 50 orang dengan jumlah sampel 25 orang, dengan tehnik quota sampling. Dalam penelitian ini variabel independen adalah pengetahuan ibu tentang kontrasepsi AKDR dan variabel dependen adalah kecemasan pengguna kontrasepsi AKDR. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu tentang AKDR sebagian besar kurang sebanyak 14 responden (56%) dan sebagian besar ibu merasakan kecemasan berat sebanyak 12 responden (48%). Hasil uji Rank Spearman dengan SPSS For Windows 11.5 didapatkan bahwa α hitung lebih kecil dari ρ tabel yaitu 0,003 < 0,05, artinya ada hubungan pengetahuan dan kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR.
Kata Kunci: Pengetahuan, AKDR, Kecemasan
Halaman | 23
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
PENDAHULUAN Program KB di Indonesia mengalami kemajuan pesat dengan adanya bermacam – macam alat kontrasepsi antara lain pil, suntik, implan, MOW dan MOP. Pil merupakan alat kontrasepsi jangka pendek yang cenderung lebih populer di negara maju, sedangkan IUD (Intra Uteri Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dan sterilisasi merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang banyak digunakan oleh ibu post partum di negara berkembang dengan persentase 15 – 23% Peserta keluarga berencana aktif di Propinsi Jawa Timur yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MK-JP) yaitu AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), MOP/MOW, dan peserta KB non metode kontrasepsi jangka panjang (Non MKJP) yang jenis suntik, pil, kondom, obat vagina dan lainnya yang paling banyak memilih metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) jenis AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) sebesar 13,62%, sedangkan keluarga berencana (KB) Non MKJP yang paling banyak dipilih adalah jenis suntik sebesar 50,84% dari 3.824.832 akseptor (Dinkes, 2011). Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2011 menunjukkan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebesar 264.456, sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 171.232 orang (83,67%). Adapun jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB aktif adalah suntik sebesar 661.209 orang (50,7%), pil 329.104 orang (25,2%), AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 119.459 orang (9,2%), MOP 93.713 orang (7,2%), implan 74.496 orang (5,7%) dan kondom 25.556 orang (2,0%) (Dinkes, 2011). Sumarji Arjoso mengatakan masih rendahnya peserta keluarga berencana vasektomi dan tubektomi, dan menurunnya KB AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) serta meningkatnya peserta KB suntik dan pil. Sedangkan peserta KB dengan menggunakan kontrasepsi jangka panjang khususnya kontrasepsi dalam rahim (AKDR) selama lima tahun terakhir mengalami penurunan, berdasarkan data yang dihimpun sejak tahun 2007 tercatat sebanyak 5,918 peserta. Jumlah ini mengalami penurunan hingga mencapai 4,933 peserta. Penurunan penggunaan kontrasepsi spiral dikarenakan faktor kecemasan yang dialami oleh ibu, sehingga ibu lebih memilih metode kontrasepsi lain
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 17 Juli 2011 di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang secara wawancara dari 8 ibu didapatkan bahwa 6 ibu tidak tahu tentang kontrasepsi AKDR, 4 ibu pengguna kontrasepsi AKDR merasa dan 2 ibu tahu tentang kontrasepsi AKDR, 1 ibu pengguna kontrasepsi AKDR merasa cemas. Kecemasan pengguna kontrasepsi AKDR mungkin dikarenakan oleh rendahnya pengetahuan akseptor terhadap pemakaian kontrasepsi AKDR. Oleh karena itu penting untuk memberikan informasi kepada ibu tentang AKDR sehingga ibu tidak merasakan cemas dan dapat menggunakan kontrasepsi AKDR. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “ Hubungan Pengetahuan dan Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik. Penelitian analitik adalah suatu studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dan hasil penelitian diolah dengan menggunakan uji statistik. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat (Nursalam, 2003). Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu pengguna AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec megaluh Kab Jombang sebanyak 50 orang. Pada penelitian ini pengambilan sampel secara quota sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang ditentukan (Sugiyono, 2006). Pada penelitian ini sampelnya adalah ibu pengguna AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec megaluh Kab Jombang sebanyak 25 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang kontrasepsi AKDR. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecemasan pengguna kontrasepsi AKDR. Halaman | 24
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data
melalui tahapan Editing, Coding, Skoring, dan Tabulasi. Untuk mengetahui hubungan antara variabel, dilakukan uji statistik Rank Spearman yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala ordinal (non-parametrik)
HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang No Umur Responden Jumlah Persentase (%) 1. 20 – 25 tahun 11 44 2. 26 – 30 tahun 0 0 3. 31 – 35 tahun 4 16 4. 36 – 40 tahun 7 28 5. > 40 tahun 3 12 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden adalah 20 – 25 tahun sebanyak 11 responden (44%). 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang No Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. SD 7 28 2. SMP 13 52 3. SMA 4 16 4. Akademi/PT 1 4 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 2 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (52%). 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang No Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1. Petani 3 12 2. Swasta 9 36 3. PNS 7 28 4. IRT 6 24 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 3 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah swasta sebanyak 9 orang (36%). 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Menggunakan AKDR Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Menggunakan AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang No Lama Menggunakan Jumlah Persentase (%) 1. 1 tahun 14 56 2. 2 tahun 3 12 3. 3 tahun 5 20 4. > 3 tahun 3 12 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 4 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi suntik selama 1 tahun sebanyak 14 orang (56%).
Halaman | 25
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
5. Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi AKDR Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%) 1. Baik 5 20 2. Cukup 6 24 3. Kurang 14 56 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi AKDR sebanyak 14 responden (56%), sedangkan 5 responden (20%) memiliki pengetahuan baik. 6. Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR Tabel 6 Distribusi Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang No Kecemasan Jumlah Persentase (%) 1. Ringan 9 36 2. Sedang 4 16 3. Berat 12 48 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 6 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan berat saat menggunakan kontrasepsi AKDR sebanyak 12 responden (48%), sedangkan 9 responden (36%) mengalami kecemasan ringan. 7. Pengetahuan dan Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang Tabel 7 Tabulasi silang Pengetahuan dan Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang Kecemasan Pengetahuan Ringan Sedang Berat Total ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % Baik 4 16 0 0 1 4 5 20 Cukup 3 12 2 8 1 4 6 24 Kurang 2 8 2 8 10 40 14 56 Total 9 36 4 16 12 48 25 100 Uji Rank Spearman = 0,003 Berdasarkan tabel 7 didapatkan bahwa dari 14 responden yang memiliki pengetahuan kurang, 10 diantaranya mengalami kecemasan saat menggunakan kontrasepsi AKDR. Berdasarkan hasil uji Rank Spearman dengan SPSS For Windows 11.5 didapatkan bahwa ρ hitung lebih kecil dari ρ tabel yaitu 0,003 < 0,05, artinya ada hubungan pengetahuan dan kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR.
PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi AKDR Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang AKDR sebagian besar kurang sebanyak 14 responden (56%). Rendahnya pengetahuan ibu pengguna kontrasepsi AKDR dikarenakan oleh faktor umur, pendidikan, informasi dan pekerjaan. Pengetahuan ibu tentang kontrasepsi AKDR masih banyak yang kurang yang meliputi keuntungan dan efek samping AKDR. Hal ini diduga karena memiliki usia yang relatif muda yaitu 20-25 tahun (44%).
Karena usia relatif muda maka memiliki informasi tentang AKDR yang masih kurang sehingga pengetahuan AKDR menjadi kurang. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Notoatmodjo (2003) yang mengemukakan bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Ibu pengguna kontrasepsi AKDR yang berpengetahuan kurang rata-rata Halaman | 26
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (52%), dimana pendidikan yang rendah membuat ibu sulit dalam menerima informasi tentang kontrasepsi AKDR baik dari orang lain maupun dari media massa, sebaliknya bila pendidikan ibu yang tinggi akan mempermudah ibu pengguna kontrasepsi AKDR dalam mengakses dan menyerap informasi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Rendahnya pengetahuan ibu pengguna kontrasepsi AKDR diduga karena faktor pekerjaan. Dimana status pekerjaan responden yang sudah terjadwal menyebabkan responden mempunyai kesempatan mencari informasi tentang AKDR di sela-sela waktu luang. Sebaliknya responden yang bekerja menyita banyak waktu (sibuk) menyebabkan responden sedikit mempunyai kesempatan mencari informasi baru tentang AKDR. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa masyarakat yang sibuk, yang hanya memiliki waktu sedikit untuk memperoleh informasi. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang. 2. Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR adalah berat sebanyak 12 responden (48%). Sebagian besar kecemasan yang responden hadapi yaitu gejala respirasi dan gejala autonom misalnya jantung berdebar, mudah berkeringat, pusing atau sakit kepala, nyeri panggul dan perdarahan bercak. Kecemasan juga dikarenakan proses pemasangan AKDR pada rahim ditakutkan akan melukai rahim dan menimbulkan rasa sakit, selain itu juga rasa cemas saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Kecemasan pengguna kontrasepsi AKDR mungkin dikarenakan oleh 14 responden (56%) menggunakan kontrasepsi AKDR selama 1 tahun. Kecemasan berat yang dialami oleh responden bisa dikarenakan responden tidak mempunyai pengalaman tentang
penggunaan kontrasepsi AKDR, responden belum pernah menggunakan alat kontrasepsi AKDR. Pada ibu pengguna kontrasepsi AKDR yang pertama kali, ibu belum pernah merasakan bagaimana proses pemasangan dan hal yang akan dialami sehingga perasaan ibu cemas, takut sakit yang akan dirasakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Carpenito (2006) yang menyatakan bahwa kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan. Biasanya perasaanperasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah. 3. Hubungan Pengetahuan dan Kecemasan Ibu Pengguna Kontrasepsi AKDR Berdasarkan tabel 7 hasil analisa dengan uji Rank Spearman dengan memanfaatkan Software SPSS For Windows 11.5, pada taraf kesalahan 5% dan diperoleh nilai ρ sebesar 0,003, dimana ρ = 0,003 kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR di BPS Fuji Anggraini Amd, Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang Tahun 2011. Hal ini dapat Hal ini dapat dimengerti karena ketidaktahuan pengguna kontrasepsi AKDR tentang pengertian, keuntungan dan efek samping sehingga dapat menimbulkan pemahaman atau respon negatif tentang AKDR yang berlebihan sehingga menimbulkan kecemasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sastro Asmoro (2001) yang menyatakan bahwa kecemasan ibu dalam menggunakan kontrasepsi AKDR ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Kecemasan juga dikarenakan proses pemasangan AKDR pada rahim ditakutkan akan melukai rahim dan menimbulkan rasa sakit, selain itu juga rasa cemas saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Halaman | 27
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di BPS Fuji Anggraini, Amd. Keb Desa Sumberagung Kec Megaluh Kab Jombang dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengetahuan ibu tentang kontrasepsi AKDR adalah kurang 2. Ibu pengguna kontrasepsi AKDR mengalami kecemasan berat 3. Ada hubungan pengetahuan dan kecemasan pengguna kontrasepsi AKDR SARAN 1. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan institusi pendidikan memberikan materi pembelajaran pada mahasiswa tentang pelayanan kontrasepsi sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan di lapangan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Melakukan penelitian tentang faktor yang mungkin mempengaruhi kecemasan ibu pengguna kontrasepsi AKDR. 3. Bagi Ibu Lebih menambah pengetahuan tentang kontrasepsi AKDR baik melalui media massa maupun media elektronik sehingga akan menambah wawasan mengenai AKDR. 4. Bagi Bidan Diharapkan bidan dapat memberikan informasi tentang kontrasepsi AKDR yang benar.
Budiarto, Eko, 2002. Biostatistika. Jakarta : EGC Carpenito, Lynda Juall, 2006. Keperawatan. Jakarta : EGC
Diagnosa
Effendy, Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Friedman, Marilyn, 2002 . Keperawatan Keluarga Edisi 3 . Jakarta: EGC. Hartanto, Hanafi. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Kartono, 2006. Jakarta.
Perilaku
Manusia.
ISBN.
Manuaba, IBG, 1998. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : ISBN Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis ObstetrI : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. EGC. Jakarta. Morgan. 2002. Kecemasan. Jakarta :EGC Nazir, Mohammad, 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Alimul. Aziz, 2007. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo Soekidjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Alimul, Aziz, 2003. Metode Penelitian Kebidanan.Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, 2001. Pendekatan praktis metodologi riset keperawatan. Jakarta: Sagung Seto
Azwar, 2007. Sikap Manusiateori Dan Pengukurannya Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nursalam, 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: PT. Salemba Medika
Badudu,J.Zain.2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Halaman | 28
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Sugiyono, 2006. Statistik Untuk Kesehatan. ALFABETA. Bandung
Terry, G. 2003. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Halaman | 29