PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH DI MTS NEGERI SUMBER BUNGUR PAMEKASAN Oleh: Achmad Muhlis (Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Pamekasan) Abstrak: Pengembangan pembelajaran maharatul kalam berbasis media bithaqah jaibiyah pada kelas mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu keharusan dalam pengembangan tazwidul mufrodat yang pada akhirnya menunjang kemahiran berbicara (maharah al-kalam) maupun menyimak (istima’) bagi siswa di MTs Negeri Model Pamekasan. Model pembelajaran ini diterapkan dengan beberapa cara, yaitu: (1) Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok kecil, (2) Penjelasan mekanisme meliputi pembuatan media dan penggunaan media, dan (3) Evaluasi yang dilakukan di dalam dan di luar kelas. Sedangkan siswa merespon pengembangan pembelajaran maharatul kalam dengan media bithaqah jaibiyah pada kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan tergolong sangat positif dan optimistis. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan dan peningkatan motivasi, minat dan bakat tergambar dalam penggunaan dan pemanfaatan media bithaqah jaibiyah yang didayagunakan secara proporsional dan profesional oleh guru bidang studi bahasa Arab kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan sehingga out put yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan target yang tertuang dalam strandar kompetensi lulusan madrasah.
Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran, Maharah Al-Kalam, Bithaqah al-Jaibiyah Pendahuluan
yang
Bahasa Arab merupakan alat
direalisasikan
dalam
empat
keterampilan
berbahasa,
untuk berkomunikasi secara lisan dan
mendengarkan
(istima‟),
tulis. Berkomunikasi adalah memahami
(kalam), membaca (qira‟ah) dan menulis
dan mengungkapkan informasi, pikiran,
(kitabah)1. Keempat keterampilan inilah
perasaan, dan mengembangkan ilmu
yang digunakan untuk menanggapi atau
pengetahuan, teknologi, dan budaya.
menciptakan wacana dalam kehidupan
Kemampuan
yaitu berbicara
berkomunikasi
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata
dalam pengertian yang utuh adalah
pelajaran Bahasa Arab harus diarahkan
kemampuan kemampuan
berwacana, memahami
yakni dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis
1
Rusydi Ahmad Tha‟imah, dkk Ta‟lim alLughah Ittishaliyyan Baina al-Manahij Wa alIstiratiijiyaat, (Mathba‟ah Bani Iznanis : Maroko, 2006), hal 39.
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis untuk mengembangkan keterampilan-
pendekatan, metode, media maupun
keterampilan tersebut agar lulusannya
strategi yang digunakan agar tujuan
mampu berkomunikasi dan berwacana
yang dimaksud dapat tercapai secara
dalam Bahasa Arab.
cepat, efektif dan efisien.
Secara
spesifik,
kemampuan
tingkat
itu
MTs
Negeri
Sumber
Bungur
mencakup
Pamekasan yang senantiasa melakukan
performative , functional, informational,
upaya pembenahan dalam berbagai
dan
macam aspek, utamanya pada strategi
2
epistemic.
Pada
tingkat
performative, orang mampu membaca
pembelajaran,
(fahm maqru‟), menulis (kafa‟ah al-
pengembangan pembelajaran maharah
kitabah),
al-
al-kalam dengan menggunakan bithaqah
masmu‟), dan berbicara dengan simbol-
al-jaibiyah yang merupakan salah satu
simbol (al-kalam bi ramuz al-shauti)
bentuk strategi pembelajaran mufrodat
yang digunakan. Pada tingkat functional,
yang
orang mampu menggunakan bahasa
dilakukan mengingat “mufrodat” adalah
Arab untuk memenuhi kebutuhan hidup
unsur bahasa yang harus dimiliki oleh
mendengarkan
3
sehari-hari
seperti
(fahm
membaca
surat
kabar (qiro‟ah al-jaridah), manual atau 4
melakukan
inovatif
pembelajar
dan
kreatif.
bahasa
perbendaharaan
Hal
Asing,
ini
karena
mufradat/kosa
kata
petunjuk. Pada tingkat informational ,
yang memadai dapat menunjang siswa
orang mampu mengakses pengetahuan
dalam
dengan
dengan bahasa dimaksud.
kemampuan
sedangkan orang
pada mampu
berbahasa, 5
tingkat
epistemic
mengungkapkan
pengetahuan ke dalam bahasa sasaran.
berkomunikasi
dan
menulis
Media bithaqah al-jaibiyah di MTs Negeri
Sumber
Bungur
Pamekasan
merupakan salah satu strategi dalam
Adanya tingkat kemampuan di
tazwid al-mufradat (penambahan kosa
atas memunculkan stigma di masyarakat
kata) siswa yang diaplikasikan secara
bahwa belajar bahasa Arab cukup rumit,
sederhana sehingga siswa menguasai
padahal setiap bahasa memiliki tingkat
kosa kata Arab yang merupakan bagian
kemudahan
masing-
penting dalam proses pembelajaran dan
masing sesuai dengan karakteristik yang
pengembangan bahasa Arab. Media ini
dimiliki.
juga
dan
Oleh
kerumitan karena
itu,
setiap
pembelajaran bahasa, tidak terlepas dari
langsung
kehidupan
sehari-hari
memberikan 2
Ibid, hal. 48 Judat al-Rikabi, Thuruq Tadris alLughah al-„Arabiyyah, (Dar al-Fikr al-Mu‟ashirah : Beirut, 1996), h. 9; Mahmud Ahmad al-Syayid, AlMujaz fi Thuruq Tadris al-Lughah al-„Arabiyyah, (Dar al-„Audah : Beirut, 1980), h. 11-12. 4 Ali Ahmad Madkur, ibid, hal 35-36. 5 Rusydi Ahmad Tha‟imah,dkk, ibid, hal. 48 3
diaplikasikan
stimulus
dengan kepada
dalam cara siswa
untuk melakukan percakapan di tempattempat tertentu dengan menggunakan bahasa Arab. Berdasarkan konteks penelitian di atas, penelitian ini hendak mengkaji pengembangan pembelajaran maharah
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 104
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis al-kalam berbasis media bithaqah al-
Pamekasan
3
diarahkan
jaibiyah di MTs Negeri Sumber Bungur
pembelajaran
Pamekasan.
pada kurikulum 1994. Akan tetapi
dengan
pada
mengacu
sistem dan penilaian serta model Metode Penelitian Penelitian
pembelajarannya ini
dilakukan
pada
pada
diorientasikan
kurikulum
2004,
sehingga
kelas mata pelajaran Bahasa Arab di
pada tahun pelajaran 2003-2004,
MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan
kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis
dengan
Kompetensi)
menggunakan
pendekatan
sudah
dilaksanakan
kualitatif dengan ragam kasuistis dan
secara menyeluruh. Dalam hal ini
jenis penelitian yang bersifat eksploratif.
metode pembelajaran yang semula
Sumber
menitik
data
yang
dipakai
berupa
beratkan
pada
metode
sumber data utama dan penunjang yang
ceramah dan sebagian praktikum di
diperoleh melalui wawancara (interview),
lab
observasi
diterapkan
dan
kemudian
dokumentasi dianalisis
yang dengan
menggunakan analisis interaktif.
pada
tahun
pelajaran
itu
model-model
pembelajaran seperti CTL (Context Teaching
Learning)
dan
pembelajaran di dalam dan di luar Hasil Penelitian
kelas dengan pendekatan siswa
A. Deskripsi
Pengembangan
aktif. Sehingga guru hanya sebagai
Pembelajaran Maharah al-Kalam
mediator,
Berbasis Media Bithaqah Jaibiyah
menentukan
di MTs Negeri Sumber Bungur
mengarahkan.
Pamekasan
artinya
siswa
yang
dan
guru
yang
Kemudian
MTs Negeri Sumber Bungur
perkembangan
pada berikutnya,
yaitu
Pamekasan merupakan salah satu
menerapkan kurikulum baru (2006)
madrasah yang menekankan pada
dengan tetap menggunakan metode
pengembangan
pembelajaran berbasis kompetensi
Hal
ini
aspek
kurikulum.
berimplikasi
pada
yang sudah disuplementasi dengan
implementasi kurikulum yang sudah
kurikulum
dimodifikasi
konsep
Pendidikan (KTSP). Kemudian pada
pengembangan pembelajaran yang
tahun 2013, MTs Negeri Sumber
salah satunya adalah pembelajaran
Bungur
Bahasa
menerapkan kurikulum 2013. Hal ini
terhadap
Arab.
Secara
pengembangan
kurikulum
historis, yang
dilakukan meliputi: Pada
awal
Tingkat
Pamekasan
sebagaimana
dijelaskan
Satuan
“belajar” oleh
Mohammad Holis selaku Kepala tahun
2002,
orientasi pengembangan kurikulum di MTsN Model Sumber Bungur
Madrasah bahwa: MTs Sumber Bungur adalah madrasah yang senantiasa melakukan inovasi pada aspek
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 105
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis kurikulum. Tidak terkecuali pada upaya melaksanakan kurikulum 2013 yang diprakarsai oleh Mendiknas. Pelaksanaan kurikulum 2013 di MTs Negeri sumber Bungur Pamekasan tidak secara penuh diterapkan karena Kementerian Agama masih belum memberikan perintah pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahun ini melainkan dicanangkan pelaksanaannya pada tahun depan. Sehingga saya menggunakan istilah “belajar 6 menggunakan kurikulum 2013”.
dikembangkan penyesuaian
dasarnya,
pengembangan
kurikulum
Kelas
upaya
kurikulum
secara
berkala dengan perkembangan atau perubahan
yang
terjadi
dalam
masyarakat serta tuntutan budaya pesantren yang merupakan cikal bakal MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan.i Untuk mata pelajaran PAI yang meliputi fiqh, qur‟an hadits, aqidah
Pada
sebagai
akhlak
dan
SKI
juga
dilakukan pengembangan muatan dengan tujuan untuk mendukung
Mata Pelajaran Bahasa Arab adalah
kompetensi
bagian
pengembangan Bahasa Arab yang
dari
pengembangan
kurikulum
2006
dengan
menekankan
pada
kebutuhan
siswa
dalam
ranah
lebih intensif.ii Keseluruhan
pendalaman
masyarakat dan eksistensi budaya
materi tersebut diorientasikan pada
pesantren. Hal ini disampaikan oleh
penguatan maharatul istima‟, kalam
Edi
qiro‟ah dan kitabah dengan tanpa
Subiyanto
selaku
PKM
kurikulum bahwa:
mengesampingkan
Kurikulum kelas mata pelajaran bahasa Arab adalah pengembangan kurikulum 2006 yang sebenarnya sudah mengarah pada kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum kelas bahasa Arab ini menekankan pada kebutuhan masyarakat akan beberapa penguatan materi berbasis arab dan budaya pesantren yang memang cikal bakal MTs Negeri Sumber Bungur 7 Pamekasan.
konten
kitab-
kitab yang dikaji. Misalnya fiqh yang berorientasi pada tata cara ibadah dan tafsir yang berorientasi pada pemahaman
terhadap
al-Qur‟an
secara utuh. Berdasarkan keterangan
di
disimpulkan
bahwa
beberapa atas kelas
dapat mata
pelajaran bahasa Arab adalah kelas Berdasarkan
penjelasan
yang alokasi waktu mata pelajaran
dapat
bahasa Arab dan PAI terdapat
dipahami bahwa kurikulum kelas
penambahan jam pelajaran, yaitu
mata
bahasa Arab menjadi 8 jam dan
PKM
Kurikulum pelajaran
di
atas
Bahasa
Arab
mata pelajaran PAI menjadi 4 jam. 6
Mohammad Holis, Kepala MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 5 Mei 2014. 7 Edi Subiyanto, PKM Kurikulum MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 5 Mei 2014.
Dalam
kaitannya
dengan
pengembangan
pembelajaran
maharatul
kalam,
MTs
Sumber
Bungur
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 106
Negeri
Pamekasan
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis kehidupan sehari-hari serta selalu termotivasi untuk lebih menampakkan kualitas yang mereka miliki. Sedangkan dari sisi kompetensi awal, setiap siswa sudah harus memiliki kemampuan Bahasa Arab yang lebih baik dari pada teman-temannya di kelas lain mengingat orientasi pembelajaran 9 ini bersifat pengembangan.
menekankan aplikasinya pada kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab. Hal ini dikarenakan kurikulum dan alokasi waktu yang diberikan pada kelas tersebut terhadap
sangat proses
pembelajaran
mendukung pengembangan
maharatul
kalam. Berdasarkan
Menurut Edi Subiyanto: Pembelajaran maharatul kalam berbasis media bithaqah jaibiyah sulit diterapkan pada kelas selain kelas Bahasa Arab mengingat alokasi waktu yang dibutuhkan dalam orientasi pengembangannya. Sehingga model pengembangan pembelajaran tersebut hanya diterapkan di kelas Bahasa Arab karena alokasi waktu yang dimiliki 8X40 jam dengan beberapa 8 tambahan jam ektra kurikuler.
keterangan
Moch Cholid tersebut terlihat bahwa selain alokasi waktu yang memadai, kesiapan mental dan kompetensi awal
siswa
menjadi
acuan
terlaksananya
proses
pengembangan
pembelajaran
maharatul
kalam
ini.
Kesiapan
mental
dibutuhkan
untuk
memberikan motivasi pada siswa Berdasarkan
keterangan
untuk mempraktekkan apa yang
tersebut dapat disimpulkan bahwa
mereka pelajari dalam kehidupan
modal
sehari-hari, mereka harus bangga
utama
maharatul menggunakan
pengembangan
kalam media
dengan bithaqah
dengan belajar Bahasa Arab secara intensif.
Sedangkan
kompetensi
jaibiyah ini adalah cukupnya alokasi
awal yang
harus dimiliki siswa
waktu yang diberikan mengingat
diharapkan
mampu
banyaknya tahapan-tahapan yang
warna
terhadap
harus
pengembangan
dilakukan.
Disamping
itu,
Moch. Cholid juga menambahkan: Adanya alokasi waktu yang memadai bukanlah satu-satunya faktor pendukung berjalannya konsep pengembangan pembelajaran ini. Dua hal yang juga menjadi faktor utama, yaitu kesiapan siswa dari sisi mental dan kompetensi awal dalam rangka pengembangan potensi kebahasaannya. Dari sisi mental, siswa dituntut untuk senantiasa merasa bangga mempelajari bahasa Arab secara intensif sehingga mereka tidak perlu malu untuk mengungkapkannya dalam Edi Subiyanto, PKM Kurikulum MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 5 Mei 2014.
proses pembelajaran
maharatul kalam berbasis bithaqah jaibiyah ini. Artinya setiap siswa yang ada pada kelas Bahasa Arab ini
sudah
memiliki
sehingga merupakan
modal
pembelajaran
peningkatan
kompetensi
awal ini
pengembangan
dan
menuju
arah yang lebih efektif.
9
8
memberikan
Moch Cholid, Guru Bahasa Arab Kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 7 Mei 2014.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 107
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis Secara
umum,
model
pembelajaran model pembelajaran maharatul kalam di kelas ini meliputi model tanya jawab, menghafalkan dialog, percakapan terpimpin dan percakapan bebas. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Moch Cholid bahwa: Sedikitnya ada 4 model pembelajaran maharatul kalam yang kami terapkan pada kelas bahasa Arab ini, yaitu model tanya jawab, menghafalkan dialog, percakapan terpimpin dan percakapan bebas. Keempat model pembelajaran ini ditopang oleh pendalaman mufrodat yang disebut dengan tazwidul mufrodat yang pada tahapan penerapannya menggunakan media bithaqah 10 jaibiyah.
Jadi
empat
model
pembelajaran tersebut diaplikasikan secara intensif dan efektif untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang
baik.
diberikan pemberikan siswa
1
Model
tanya
jawab
dengan
cara
guru
pertanyaan
dan
setelah
kepada siswa
1
menjawab dia akan bertanya pada siswa 2 yang dilakukan secara berkesinambungan
sampai
pada
siswa terakhir. Misalnya:
10
Ibid.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 108
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
كما يف املثال،تبادل السؤال واجلواب مع زميلك َ كم الساعة:1 المثال؛ اآلن؟ . الساعة الواحدة:2 5
4
3
2
1
10
9
8
7
6
كما يف املثال،تبادل السؤال واجلواب مع زميلك في أي اع ٍةة تصلِّي:1 المثال؛ ُظ الل ْه َ ؟ صلِّي ُظ الل ْه َ في الساعة َ أ ُظ:2 الواحدة يصلِّي – الل
– الساعة الواحدة
الساعة الواحدة إال- من المدرسة-يزجع الزبع
الساعة السادسة والنصف- الدرس-يقزأ
الساعة السادسة والنصف-إلى المدرسة-يذهب
الساعة الثانية عشزة-العزبية-يدرس
Menghafalkan model dialog dilakukan
dengan
cara
guru
banyak maka
dialog besar
memberikan model dialog tertentu
digunakan
dan
kehidupan
siswa
mempraktekkan
diminta dialog
untuk tersebut
karenanya,
tanpa menggunakan teks. Model ini
diberikan
terkesan tekstual akan tetapi ketika
kondisi
yang
dihafalkan,
kemungkinan oleh
siswa
dalam
sehari-hari.
Oleh
model harus
siswa
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 109
akan
dialog
sesuai dalam
yang dengan
kehidupan
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis sehari-hari, sekolah,
seperti rumah
dialog
di
Menurut Moch Cholid yang
ataupun
di
merupakan guru yang sebelumnya
pesantren.
pernah
Percakapan
terpimpin
memiliki
pengalaman
mengembangkan
Lembaga
dilakukan dengan cara siswa diberi
Pengembangan
topik pembecaraan yang sederhana
(Arab) mengatakan bahwa model-
kemudian
mengembangkannya
model tersebut di atas sulit untuk
menjadi sialog yang berkelanjutan.
direalisasikan tanpa adanya upaya
Misalnya siswa diberikan arahan
penambahan
tentang
karenanya, Kelas Bahasa Arab MTs
suatu
menuntutnya
kondisi
untuk
yang
mengatakan
Negeri melakukan
dengan Bahasa Arab.
penambahan
sederhana
menggunakan
mereka
yang
masih
mutawassit
jaibiyah
dan
beberapa
temannya
tanpa
dengan
dibatasi
tema
tertentu “yang penting ngomong dengan Sebagaimana
Bahasa disampaikan
Abdul Haq:
dalam
kalam
dengan
media
ini
adalah:
bithaqah
dilakukan
tahapan,
dengan
diantaranya
Pembagian
kelompok,
penjelasan mekanisme, evaluasi.
Arab”. oleh
mufrodat
Penerapan media bithaqah
akan membawa siswa ke luar kelas dialog
strategi
jaibiyah.
(MTs). Sehingga dalam hal ini guru melakukan
Oleh
rangka menunjang pengembangan maharatul
tingkat
Asing
Pamekasan
inovasi
diorientasikan pada materi yang mengingat
mufrodat.
Sumber
sesuatu dan itu harus disampaikan Percakapan bebas ini lebih
Bahasa
Secara media
detail,
bithaqah
penerapan
jaibiyah
adalah
sebagai berikut:
Model percakapan bebas yang diterapkan disini masih sederhana karena siswanya masih MTs, bukan siswa MA ataupun mahasiswa. Oleh karenanya, praktek percakapan tersebut dilakukan dengan cara membawa siswa keluar kelas kemudian memerintahkan mereka untuk berdialog secara bebas dengan 11 menggunakan Bahasa Arab.
1. Pembagian Kelompok Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagi siswa dalam
satu
kelas
menjadi
beberapa kelompok kecil yang dalam hal ini idealnya adalah 8 kelompok yang masing-masing anggotanya sebanyak 5 orang. Hal ini berjutuan untuk lebih
11
Abdul Haq, Guru Bahasa Arab Kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 7 Mei 2014.
mengefektifkan
kerjasama
kelompok
banyaknya
anggota
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 110
karena dapat
menghambat
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis kinerja kelompok.
Pembagian
mengalami
kegagalan.oleh
kelompok ini didasarkan atas
karenanya
dibutuhkan
kemampuan siswa yang disebar
keseimbangan
pada masing kelompok secara
kelompok.
merata, misalnya pada setiap
kualitas
antar
2. Penjelasan Mekanisme
kelompok ada yang memiliki
Penjelasan
kualitas yang tinggi dan ada juga
meliputi pembuatan media yang
kelompok
dibutuhkan
yang
kualitas
mekanisme
ini
dan
cara
anggotanya menengah. Hal ini
mempergunakannya.
Pertama,
sebagaimana
pembuatan media:
disampaikan
Moch Cholid bahwa:
1. Masing-masing
Langkah awal aplikasi tazwidul mufrodat dengan menggunakan bithaqah jaibiyah adalah dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil yang idealnya setiap selompok beranggotakan sebanyak 5 orang. Siswa disebar pada kelompok masing-masing yang disesuaikan dengan kemampuan yang mereka miliki, jadi setiap kelompok ada yang memiliki kualitas cukup baik dan ada juga yang 12 kualitasnya menengah.
Jadi upaya pengelompokan ini menjadi urgen ketika aplikasi media ini membutuhkan kinerja kelompok
yang
antar
anggotanya saling menjunjung satu
dengan
yang
lainnya.
Apabila dalam satu kelompok tidak dilakukan pemerataan dari segi
kualitas,
dikhawatirkan
ada
kelompok
yang
sementara
kelompok
12
maka satu sukses lain
kelompok
diberi tugas membuat “kotak yang menyerupai kantong” yang terbuat dari kardus sisa makanan ringan. 2. Kotak
yang
ditempelkan
sudah
dibuat
pada
kertas
plano kosong. Kotak tersebut dihias
sedemikian
rupa
sehingga terlihat bagus. 3. Setiap kertas plano berisi kotak sesuai dengan jumlah anggota sudah
kelompok
yang
ditentukan
dan
memberikan nama kelompok pada kertas Plano bagian atas
serta
nama
masing-
masing anggota pada bagian atas kotak. 4. Setiap siswa diminta untuk membuat kertas ukuran kecil yang terbuat dari kertas plano yang dipotong-potong kecil menyerupai
ukuran
buku
saku yang disiapkan sebagai
Moch Cholid, Guru Bahasa Arab Kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 7 Mei 2014.
media penulisan mufrodat.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 111
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis Kedua,
penjelasan
cara
menggunakan media:
7. Siswa
yang
maka
1. Siswa
tidak
masuk,
dia
harus
diharuskan
menghafalkan mufrodat dua
mufrodat
kali lipat sebagai pengganti
dengan cara menulis minimal
mufrodat selama dia tidak
lima
mufrodat
hari
masuk.
Penggantian
pada
kertas
yang
berlaku
kelipatan
menghafalkan
setiap plano
sudah disiapkan 2. Siswa
ini
sesuai
dengan jumlah hari dia tidak
menghafalkan
mufrodat sebagai tiket masuk
masuk ke madrasah. Berdasarkan
penjelasan
kelas di pagi hari pada jam
diatas dapat dipahami bahwa media
pertama
ini sebenarnya berorientasi pada
3. Setelah bel masuk berbunyi, maka
pengembangan
semua
siswa
pembelajaran
di
kelas
dengan
berkumpul
luar
cara
strategi yang
diaplikasikan
yang
dan
dengan berderet ke belakang
menyenangkan
sesuai dengan kelompoknya
siswa dituntut untuk menghafalkan
4. Anggota
karena
unik
sekalipun
kelompok
mufrodat setiap hari, mereka tidak
menghafalkan mufrodat pada
merasa terbebani dengan materi
ketua kelompok dengan cara
yang rumit karena ada mekanisme
menyetorkan
yang inovatif. Lebih lanjut Moch
kertas
mufrodatnya, ketua kelompok memiliki
hak
untuk
memberikan tes dengan cara mengacak mufrodat tersebut 5. Ketua kelompok dipilih sesuai dengan
urutan
kelompok
sehingga
setiap
harinya
anggota dalam selalu
bergantian. 6. Apabila
ada
anggota
kelompok yang tidak hafal, maka dia harus berada di luar kelas terlebih dahulu sebelum berhasil mufrodat
menghafalkan yang
sudah
Cholid mengatakan bahwa: Tahapan pelaksanaan hafalan mufrodat tersebut tidak diawasi oleh seorang gurupun, artinya seluruh siswa dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran sebagai upaya peningkatan kemampuannya sendiri. Bahkan ketika terdapat hari tidak efektif seperti Kegiatan Tengah semester (KTS) dan pekan Ramadhan. Jadi misalnya dalam satu semester terdapat 126 hari efektif, maka minimal siswa mampu menghafalkan 3780 mufrodat dan itu belum ditambahkan dengan hari tidak efektif. Apalagi ketika siswa mengambil 10 mufrodat setiap harinya, maka palig sedikit mereka akan
ditulisnya OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 112
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis menghafalkan 13 mufrodat.
sekitar
7560
Madrasah adalah
Keterangan
tersebut
yang
guru
sebelum
notabene
Bahasa
menjabat
Arab
sebagai
bahwa
Kepala, dalam sebulan sekali
dengan cara yang cukup sederhana
masuk ke kelas Bahasa Arab
dihasilkan prestasi yang cukup baik.
dengan membawa sejumlah alat
Dengan
cara
tulis sebagai reward bagi siswa
namun
kreatif,
memberikan
pemahaman
yang
menghafalkan
sederhana
siswa hingga
dapat
yang
7560
pertanyaan
mufrodat. Kemampuan ini cukup untuk
mengembangkan
mampu
menjawab
yang
diberikan
dengan cepat. Sedangkan
proses luar
Lebih-lebih ketika materi tazwidul
general
mufrodat
dengan
diminta untuk melakukan dialog
materi nahwu dan shorrof serta
di kantin sekolah dengan cara
pengayaan
bertransaksi
ditambahn materi
PAI
yang
dilakukan
di
pengembangan maharatul kalam. ini
kelas
evaluasi
dimana
setiap
secara siswa
dengan
menggunakan kitab kuning yang
menggunakan
kesemuanya menunjang terhadap
Sebagaimana disampaikan oleh
bertambahnya mufrodat.
PKM Kurikulum Edi Subiyanto
3. Evaluasi
bahwa:
Evaluasi yang dilakukan dalam proses
dengan media bithaqah jaibiyah dilakukan di dalam dan diluar kelas. Di dalam kelas, guru melakukan evaluasi satu kali dalam seminggu dengan cara mengambil mufrodat siswa yang di
kemudian
mufrodat
meminta
menterjemah diajukan
kotak
mufrodat
secara
kesempatan
acak.
lain,
Arab.
Sebagai upaya memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan bahasa Asing dalam melakukan transaksi sehari-hari, setiap siswa yang memperagakan dialog bahasa Asing baik Arab maupun Inggris di kantin Madrasah, maka dia akan mendapatkan bonus diskon pembelian atau pemberian barang. Misalnya siswa yang ini membeli makanan seharga 1000 rupiah, maka dia akan mendapatkan harga 500 rupiah. Demikian pula apabila siswa hendak membeli makanan seharga 500 rupiah, maka ia akan ditambah dengan mendapatkan bonus makanan lainnya. Ini juga berlaku untuk pembelian buku tulis, bolpoin, kertas dan 14 sebagainya.
pengembangan
pembelajaran maharotul kalam
terletak
Bahasa
siswa yang Pada Kepala
13
Moch Cholid, Guru Bahasa Arab Kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 7 Mei 2014.
14
Edi Subiyanto, PKM Kurikulum MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 7 Mei 2014.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 113
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis mengembangkan Berdasarkan
keterangan
pengembangan pembelajaran.
tersebut, konsep evaluasi di luar kelas
pada
dasarnya
pola-pola
Sebagai kelas yang memiliki
diimbangi
struktur
diberikan
Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs
kepada siswa sebagai upaya dalam
Negeri Sumber Bungur Pamekasan
memberikan
dengan motivasi yang
kurikulum
stimulus
untuk
merupakan
bahasa
Arab.
menerapkan
menggunakan
sendiri,
aset
kelas
dalam
upaya
berbagai
macam
Sehingga cara mengukurnya adalah
pengembangan strategi dan model
semakin
pembelajaran
banyak
siswa
yang
mendapatkan banus, maka semakin
diketahui
banyak
pula
menggunakan
sehingga
signifikansi
dapat
efektivitas
siswa
yang
suatu model dengan model-model
Bahasa
Arab.
pembelajaran
lainnya.
Hal
ini
Dengan semakin banyaknya siswa
disebabkan kompetensi awal dan
menggunakan Bahasa Arab, maka
kedisiplinan
sudah
senantiasa menjadikan mereka siap
bisa
dipastikan
tingkat
yang
efektifitas pengembangan maharatul
dalam
kalam
pengembangan
dengan
menggunakan
bithaqah jaibiyah ini.
menerima
mereka dan
miliki
mengikuti
pembelajaran
dengan baik. Pada dasarnya, Bahasa Arab
B. Respon
Siswa
Pengembangan Maharatul
Terhadap Pembelajaran
Kalam
Menggunakan
dengan
Media
Bithaqah
Jaibiyah masyarakat
menunjukkan
Bahawa
Arab
bahwa masih
dianggap sulit dan rumit. Padahal sebenanya setiap Bahasa memiliki tingkat kesulitan dan kemudahan yang
tergolong
asing
Kendatipun
bagi
mereka.
demikian,
menurut
mereka Bahasa Arab memiliki daya tarik tersendiri karena bahasa Arab
Stigma yang berkembang di belajar
masuk pada kategori bahasa yang
berbeda-beda
tergantung
adalah
adanya upaya-upaya untuk lebih menyederhanakan stigma tersebut yang salah satunya adalah dengan
al-Qur‟an
dan
merupakan bahasa keilmuan dalam Islam.
Oleh
karenanya,
berasumsi
bahwa
mereka dengan
mengetahui bahasa Arab, maka mereka sudah menguasai bahasa asing yang mulia di mata mereka.
pada karakteristik sistem bahasa itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan
bahasa
Dalam
kaitannya
pengembangan
dengan
pembelajaran
maharatul kalam yang merupakan salah
satu
jenis
kemampuan
berbahasa yang ingin dicapai dalam
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 114
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis konteks pembelajaran Bahasa Arab,
antara respon siswa yang bisa
siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa
dijadikan sebagai indikator adalah
Arab salah satu upayanya diberi
sebagai berikut:
menu media bithaqah jaibiyah. Hal
1. Media
bithaqah
jaibiyah
ini didasarkan pada realitas pada
senantiasa memberikan motivasi
proses pembelajaran Bahasa Arab
lebih terhadap siswa.
dimana
seharusnya
Sebagaimana telah disampaikan
tertarik untuk menggunakan Bahasa
sebelumnya, bahwa siswa kelas
Arab justru menjadi tidak tertarik,
Mata Pelajaran Bahasa Arab
tidak terangsang sehingga suasana
MTs
menjadi
macet.
Pamekasan
terjadi
kemampuan yang lebih dalam
Kondisi
siswa
yang
kaku ini
bahkan
sebenarnya
Negeri
Sumber
Bungur memiliki
karena penguasaan kosa kata dan
hal
pola kalimat yang masih sangat
Bahasa
terbatas dan perasaan takut salah
menjadikan mereka merasa sulit
ketika bertutur kata. Sebagaimana
dalam mendalami mata pelajaran
yang dijelaskan oleh Moch Cholid:
bahasa
Arab
bahwa
bahasa
Salah satu penyebab tidak menariknya penggunaan Bahasa Arab disini adalah minimnya penguasaan mufrodat dan rasa kekhawatiran siswa terhadap kesalahan dalam bertutur kata. Oleh karena itu diperlukan media khusus untuk memberikan motivasi pada siswa untuk menguasai mufrodat dan berani mengungkapkan mufrodat 15 apapun yang mereka miliki.
kompetensi
penguasaan
Arab.
pelajaran
Kondisi
dan
berasumsi
Arab
yang
meraka
termotivasi
dalam
bahkan
jenuh
yang
adalah
menakutkan
sehingga materi
ini
kurang menerima
cepat pada
merasa akhirnya
mereka menjadi siswa pasif. Kondisi di atas akan bertolak
Aplikasi
media
jaibiyah
ini
terhadap
siswa
bithaqah
berdampak dalam
macam
aspek
wilayah
kerumitan
positif berbagai
belakang
ketika
guru
yang
bersangkutan mengajar dengan kreatif
dan
menggunakan
pada
berbagai macam media terutama
penguasaan
media bithaqah jaibiyah pada
terutama
mufrodat yang merupakan modal
proses
utama
pembelajaran maharatul kalam.
dalam
mengembangkan
pembelajaran maharatul kalam. Di
pengembangan
Hal
ini
diungkapkan
sebagaimana oleh
Syarif
16
15
hidayat :
Moch Cholid, Guru Bahasa Arab Kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, Wawancara, Pamekasan, 7 Mei 2014.
16
Wawancara dengan Syarif Hidayat siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 115
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
Awalnya saya adalah salah satu anak kelas mata pelajaran Bahasa Arab yang minder ketika belajar bahasa Arab karena materinya sulit dipahami. Maklum pak, saya ini lulusan SD dan tidak pernah belajar bahasa Arab di Madrasah Diniyah. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ternyata bahasa Arab itu gampang dan mudah dipahami. Saya sangat senang kalau pak Cholid yang ngajar karena media yang digunakan banyak sekali, mulai dari gambar, modul, dan program bahasa Arab yang menyenangkan. Beliau juga mengenalkan pada kami cara menghafalkan mufrodat dengan istilah bithaqah jaibiyah.
Awal mula melihat pak Cholid, kesan yang saya dapatkan beliau adalah seorang guru yang menakutkan, akan tetapi setelah saya diajari bahasa arab oleh beliau dengan menggunakan gaya dan media yang menyenangkan, saya menjadi suka dan termotivasi untuk belajar bahasa Arab, saya suka kalau pak Cholid lagi ngajar mufrodat
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu
upaya
Entah kenapa kalau pak Cholid yang ngajar saya sangat senang. Padahal sebelumnya saya juga pernah belajar bahasa Arab di Madrasah Ibtida‟iyah, akan tetapi cara mengajar dan media yang digunakan guru bahasa Arab saya sebelumnya tidak sama dengan media yang digunakan oleh pak Cholid. Pak Cholid itu kalau ngajar menyenangkan, selalu aja ada yang beliau lakukan ketika teman-teman capek, ngantuk atau bahkan yang lagi tidak paham, sehingga yang selumnya saya tidak terdorong untuk belajar bahasa Arab, saat ini menjadi pelajaran favorit yang selalu ingin saya pelajari.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Mufidah18: Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014 17 Wawancara dengan Abd Aziz siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014 18 Wawancara dengan Mufidah siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014
menarik
perhatian siswa untuk senantiasa senang
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Abd. Aziz17:
untuk
Arab
mempelajari adalah
Bahasa
metode
yang
digunakan dan inovasi yang tepat untuk
di
implementasikan.
Kendatipun metode dan model pembelajaran
berpengaruh
terhadap minat belajar anak, ada beberapa
anak
yang
justru
merespon pembelajaran dengan bithaqah
jaibiyah
respon
biasa.
ini
dengan
Hal
ini
sebagaimana diungkapkan oleh Sajarah: Sejak dari awal saya memang memilih kelas Bahasa Arab karena kelas ini memiliki daya tarik tersendiri bagi saya. Di kelas, banyak variasi guru-guru dalam mengajar. Ada yang bagus ada yang sedang dan ada pula yang kurang bagus. Ini saya nilai dari sisi kreatifitas dan metode yang digunakan. Kendatipun banyak guru yang menggunakan berbagai macam metode, semua itu tidak mempengaruhi saya secara khusus, pakai metode apapun saya pasti akan senantiasa termotivasi. Sehingga apabila saya kurang paham, maka saya bisa belajar sendiri, bertanya
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 116
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis pada guru yang lain dan 19 bertanya pada orang tua.
belajar
bahasa
Arab
dengan
model konvensional yang hanya Keterangan
tersebut
mengindikasikan
adanya
terpaku pada buku atau kitab yang
dipakai
dengan
motivasi intrinsik yang dimiliki
menekankan pada materi qawaid
oleh
semata
siswa.
Bahasa
Mereka
belajar
bukan
marena
Arab
tanpa
pengembangan
adanya pembelajaran
media yang digunakan bagus,
bahasa Arab melalui media (al‟ab
melainkan karena rasa ingin tahu
lughawiyah),
yang ada dalam diri mereka
yang
sendiri. Dalam hal ini, siswa yang
dalam setiap jenjangnya, menjadi
memiliki
stagnan atau bahkan cenderung
motivasi
intrinsik
sehingga
seharusnya
minat
meningkat
memiliki tujuan menguasai suatu
menurun.
bidang tertentu, sehingga dia
Di kelas Mata Pelajaran Bahasa
terdorong
untuk
melakukan
Arab MTs Negeri Sumber Bungur
apapun
untuk
mencapai
Pamekasan,
tujuannya agar supaya apa yang
sebelumnya
diinginkan dapat terwujud secara
potensi dan hanya bermodalkan
maksimal.
motivasi paksaan, akhirnya mulai
siswa belum
yang memiliki
jaibiyah
memiliki minat yang cenderung
senantiasa meningkatkan minat
meningkat dari tahun ke tahun
belajar siswa dalam menguasai
untuk
mufrodat
Sebagaimana
2. Media
bithaqah
Sebagian
siswa
kelas
Mata
tapi ada juga beberapa siswa belajar
bahasa Arab. Mereka itu adalah siswa
atau
siswi
lulusan
Madrasah Ibtida‟iyah (MI) atau yang
pernah
pendidikan 19
mengenyam
Madrasah
Diniyah,
Wawancara dengan Sajarah siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014
yang
telah
Pada saat pertama kali masuk Kelas Mapel Bira, mata pelajaran bahasa Arab adalah mapel yang sulit saya kuasasi dan saya semakin tidak berminat kalau tidak paham. Lebih-lebih ketika ada program penghafalan mufrodat setiap hari, rasanya saya ingin pindah kelas aja. Namun itu tidak berlaku ketika pak Cholid menggunakan kotak mufrodat yang sebelumnya kami buat. Kami pun didatangi Bapak Kepala Madrasah dan diberi hadiah apabila bisa menjawab
Arab pada jenjang sebelumnya, pernah
Arab.
disampaikan oleh Mas‟odi :
belum pernah belajar bahasa
sudah
bahasa 20
Pelajaran Bahasa Arab ada yang
yang
belajar
20
Wawancara dengan Mas‟odi siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 117
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis pertanyaannya. Yang lebih menarik ketika beli-beli dikantin kita akan dapat diskon.
bahasa Arab yang efektif dan
3. Media bithaqah jaibiyah dapat
harus menyiapkan sarana dan
mengembangkan bakat belajar
prasarana yang memadai dalam
siswa
pembelajaran
dalam
pembelajaran
efisien. Pihak madrasah juga
bahasa
Arab,
bahasa Arab di kelas dan luar
seperti
kelas
LCD proyektor, TV, DVD player,
Salah satu kelebihan Kelas Mata
Compact Disk program, internet
Pelajaran
Bahasa
dan lain sebagainya.
Negeri
Sumber
Arab
bahasa,
Bungur
Dengan demikian, guru dapat
adalah
melakukan inovasi pembelajaran
kompetensi
yang dapat mengembangkan dan
Pamekasan memaksimalkan
MTs
Laboratorium
bidang studi agama termasuk
meningkatkan
didalamnya adalah bahasa Arab
siswa terhadap mata pelajaran
dasar
Karena
bahasa Arab. Hal itu terbukti di
tuntutan kualitas itu, maka pihak
Mata pelajaran Bahasa Arab MTs
madrasah
Negeri
(mufrodat). memiliki
kewajiban
minat
Sumber
belajar
Bungur
untuk senantiasa meningkatkan
Pamekasan, siswa yang semula
dan
hanya
mengembangkan
bakat
memiliki
kemampuan
dasar yang dimiliki oleh siswa
dasar (bakat terbatas), menjadi
tersebut
meningkat bahkan ada beberapa
supaya
kemampuan
dasar yang dimiliki sebelumnya
siswa
dapat
mempresentasikan
dikembangkan
secara
yang
sudah
mampu materi
maksimal sesuai dengan standar
bahasa Arab di depan kelas
kompetensi lulusan MTs Negeri
sebagaimana diungkapkan oleh
Sumber Bungur Pamekasan. Hal
Aqidatul Izzah:21
yang dilakukan oleh lembaga
Salah satu yang saya suka di kelas ini adalah peningkatan kemampuan yang saya miliki dan saya rasakan. Misalnya saya dulunya tidak berani berbicara di depan kelas dengan Bahasa Arab, sekarang sudah mulai berani. Saya biasanya malu untuk mengungkapkan Bahasa Arab, sekarang saya tidak lagi canggung untuk berbicara
adalah menyiapkan guru, sarana dan prasarana yang menunjang terhadap berkembangkan minat dasar yang dimiliki oleh siswa khususnya dalam materi bahasa Arab. Guru misalnya harus memiliki minimal empat kompetensi yang menunjang terlaksananya
terhadap pembelajaran
21
Wawancara dengan Aqidatul Izzah siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 118
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis dengan menggunakan Bahasa Arab terutama di kantin, lumayan dapat diskonan.
Secara
eksplisit,
bersifat
Salah satu manfaat saya belajar Bahasa Arab di kelas ini, saya selalu dijadikan acuan oleh teman-teman yang lain dalam hal materi Bahasa Arab karena saya ada di kelas Bahasa Arab. Situasi ini memunculkan semangat sendiri pada saya untuk lebih hebat dari teman-teman yang lain dalam hal berbahasa arab. Setelah sekolah saya sering di ajak belajar kelompok oleh teman-teman lain, seperti teman dari kelas Bahasa Inggris, kelas IPA, kelas Matematika dan kelas-kelas lainnya. Mereka juga kadang mendatangi saya untuk menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan Bahasa Arab. Bahkan kakak kelaspun kadang-kadang meminta saya untuk menjelaskan materi yang tidak diketahuinya. Jadi saya benar-benar dituntut untuk menguasai Bahasa Arab melebihi teman-teman yang lain.
cukup baik dan lebih mudah dalam memahami materi Bahasa Arab. Hal ini dikarenakan adanya model
pembelajaran yang tidak hanya berkutat
pada
satu
sisi,
melainkan senantiaa mencoba yang baru dan mempertahankan yang
sudah
efektif.
Pada
akhirnya bakat dan minat siswa muncul dengan sendirinya tanpa harus ada paksaan dari guru maupun orang tua. Minat dan bakat siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs
Negeri
Sumber
Bungur
Pamekasan juga terlihat di luar kelas
dimana
mereka
menunjukkan keberanian untuk berkomunikasi
dengan
menggunakan
Bahasa
sederhana
dan
Arab bangga
melakukan proses mekanisme aplikasi media bithaqah jaibiyah. Di
samping
Bahasa
itu,
Arab
siswa MTs
kelas Negeri
Sumber Bungur Pamekasan juga mengaktualisasikan minatnya
dengan
bakat
dan
memberikan
ini
disampaikan oleh Raihanah:
kemampuan
pengembangan
Hal 22
siswa di dalam kelas menjadi
upaya
ringan.
Dalam hal ini, minat dan bakat siswa tidak hanya teraktualisasi di Madrasah atau dikantin pada khususnya, melainkan sebagian dari mereka sudah mampu untuk membantu menjelaskan materi pada teman-temannya yang lain. Kebiasaan
ini
terstruktur
ketika
dengan
akan
lebih
difasilitasi
diresmikannya
“Kampung Pendidikan” di MTs Negeri
Sumber
Bungur
pembelajaran pada siswa yang lain dengan cara berkelompok maupun
privat
yang
masih
22
Wawancara dengan Rihanah siswa kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan pada tanggal 10 Mei 2014
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 119
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis hanya dirasakan oleh saya, melainkan semua teman-teman yang ada di kelas Bahasa Arab.
Pamekasan yang point utamanya adalah
memberdayakan
kemampuan
siswa
berbagai
macam
pelajaran
termasuk
dalam rumpun dalam
pembelajaran Bahasa Arab yang nantinya akan memakai siswa dan siswa Bahasa Arab untuk membentuk
“Kampung
Pendidikan” di sekitar Madrasah. 4. Media bithaqah jaibiyah sebagai titik tolak pemerolehan Bahasa Bithaqah salah
jaibiyah satu
upaya
memberikan Bahasa intensif
untuk
pembelajaran
Arab dan
merupakan
yang
bersifat
mendalam
pada
siswa karena pada hakikatnya model serta mekanisme yang diterapkan mengarah pada hal tersebut. Oleh karenanya, media bithaqah jaibiyah ini merupakan titik tolak pemerolehan bahasa anak
mufrodat.
dengan
tazwidul
Fenomena
ini
dirasakan oleh Intan Hayuni, ia berkata:
keterangan
tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa kelas Bahasa Arab MTs Negeri
Sumber
Pamekasan
Bungur
mendapatkan
pengalaman yang cukup bagus yaitu
pemerolehan
bahasa
(iktisab al-lughah) melalui media bithaqah jaibiyah dengan seluruh rangkaian
Arab
arab
Berdasarkan
mekanismenya.
Indikasi yang cukup jelas dapat dilihat
dari
kemampuan
perkembangan siswa
baik
penambahan mufrodat (tazwidul mufrodat) dan kecakapan dalam berbicara (maharatul kalam). C. Pembahasan Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa stigma yang berkembang
dimasyarakat
menunjukkan bahwa belajar Bahasa Arab masih dianggap sulit dan rumit, padahal sebenarnya setiap bahasa memiliki tingkat kesulitan dan kemudahan yang berbeda-beda
Sejak saya ada di kelas Bahasa Arab ini, saya merasa memiliki banyak tambahan pembelajaran Bahasa Arab, tambahan mufrodat serta tambahan keberanian mengungkapkan sesuatu yang saya ketahui. Kemampuan Bahasa Arab saya berkembang secara nyata di kelas ini. Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap situasi ini adalah penggunaan media bithaqah jaibiyah yang tentunya tidak
tergantung pada karakteristik sistem bahasa itu sendiri, baik sistem fonologi, morfologi maupun sintaksis dan semantiknya.23 Dalam
penguasaan
keterampilan berbahasa tersebut, 23
Abdul Fattah, Musykilatul Lughah wa al-Takhatub fi Dhau‟i al-“ilm al-Lughah al-Nafs (alQahirah: Dar al-Qubah, 2002), hlm. 232.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 120
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis terdapat empat keterampilan yang
pengetahuan
dimiliki
sasaran.
oleh
siswa,
yaitu
ke
dalam
bahasa
keterampilan mendengar (maharah al-istima‟), keterampilan berbicara
A. Deskripsi
Pembelajaran
(maharah al-kalam), keterampilan
Maharatul Kalam berbasis Media
membaca (maharah al-qira‟ah) dan
Bithaqah Jaibiyah di MTs Negeri
keterampilan menulis (maharah al-
Sumber Bungur Pamekasan
kitabah). Tingkat kemampuan itu 24
mencakup
performative ,
functional,
informational,
epistemic.
Pada
performative,
dan tingkat
orang
mampu
Kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab
merupakan
materi
kelas
prioritas
dan
Bahasa
keagamaan
Arab di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan.
Dalam
membaca (fahm maqru‟), menulis
pembelajarannya, kurikulum yang
(kafa‟ah al-kitabah), mendengarkan
digunakan
(fahm al-masmu‟), dan berbicara
penekanan-penekanan
dengan simbol-simbol (al-kalam bi
pada materi Bahasa Arab. Kondisi
ramuz al-shauti) yang digunakan.
ini memberikan peluang besar pada
Pada
diterapkannya
tingkat
functional,
orang
juga
mengacu
pada
terutama
berbagai
macam
mampu menggunakan bahasa Arab
model pembelajaran yang inovatif.
untuk memenuhi kebutuhan hidup
Oleh
25
sehari-hari
karenanya,
pembelajaran
seperti membaca surat
Bahasa Arab khususnya maharatul
kabar (qiro‟ah al-jaridah), manual
kalam pada kelas ini dilakukan
atau
upaya pengembangan yaitu dengan
petunjuk. 26
informational ,
Pada
tingkat
orang
mampu
menggunakan
mengakses pengetahuan dengan
jaibiyah
kemampuan berbahasa, sedangkan
berorientasi
pada mampu
tingkat
epistemic
27
orang
mengungkapkan
media
yang
pada
pada
bithaqah intinya
penambahan
kosa kata (mufrodat). 1. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagi siswa dalam
24
Rusydi Ahmad Tha‟imah,dkk, ibid, hal.
satu
kelas
menjadi
beberapa kelompok kecil 2. Penjelasan mekanisme meliputi
48 25
Judat al-Rikabi, Thuruq tadris allughah al-arabiyah, (dar al-fikr al-mu‟ashirah : Berut, 1996), hal. 9; baca: Mahmud Ahmad alSyayid, Al-mujaz fi thuruq tadris al-lughah alarabiyah, (dar al-„audah : Berut, 1980), 11-12. 26 Ali Ahmad Madkur, ibid, hal 35-36. 27 Rusydi Ahmad Tha‟imah,dkk, ibid, hal. 48
pembuatan
media
dan
penggunaan media. Dalam hal ini siswa ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh siswa, yaitu:
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 121
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis a. Masing-masing
kelompok
g. Setelah bel masuk berbunyi,
diberi tugas membuat “kotak
maka
yang menyerupai kantong”
berkumpul
yang terbuat dari kardus sisa
dengan berderet ke belakang
makanan ringan.
sesuai dengan kelompoknya
b. Kotak
yang
semua
siswa
di
kelas
luar
sudah
dibuat
pada
kertas
menghafalkan mufrodat pada
plano kosong. Kotak tersebut
ketua kelompok dengan cara
dihias
menyetorkan
ditempelkan
sedemikian
h. Anggota
rupa
sehingga terlihat bagus.
kelompok
kertas
mufrodatnya, ketua kelompok
c. Setiap kertas plano berisi
memiliki
hak
untuk
kotak sesuai dengan jumlah
memberikan tes dengan cara
anggota
mengacak mufrodat tersebut
sudah
kelompok
yang
ditentukan
dan
i.
Ketua kelompok dipilih sesuai
memberikan nama kelompok
dengan
pada kertas Plano bagian
kelompok
atas
setiap
serta
nama
masing-
masing anggota pada bagian atas kotak.
urutan sehingga
anggota dalam
harinya
selalu
bergantian. j.
Apabila
ada
anggota
d. Setiap siswa diminta untuk
kelompok yang tidak hafal,
membuat kertas ukuran kecil
maka dia harus berada di luar
yang terbuat dari kertas plano
kelas terlebih dahulu sebelum
yang dipotong-potong kecil
berhasil
menyerupai
buku
mufrodat
saku yang disiapkan sebagai
ditulisnya
ukuran
media penulisan mufrodat. e. Siswa
diharuskan
menghafalkan
f.
k. Siswa maka
menghafalkan yang
yang
tidak
sudah masuk,
dia
harus
mufrodat
menghafalkan mufrodat dua
dengan cara menulis minimal
kali lipat sebagai pengganti
lima
mufrodat
mufrodat selama dia tidak
pada
kertas
setiap plano
hari yang
masuk.
Penggantian
sudah disiapkan
berlaku
kelipatan
Siswa
dengan jumlah hari dia tidak
menghafalkan
mufrodat sebagai tiket masuk kelas di pagi hari pada jam pertama
ini
sesuai
masuk ke madrasah. 3. Evaluasi yang dilakukan di dalam kelas dan diluar kelas, di dalam kelas evaluasi dilakukan oleh
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 122
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis guru sedangkan di luar kelas
teknik demonstratif. Dalam hal ini
evaluasi
siswa
dilakukan
secara
general
mempraktekkan
Melihat konsep yang diaplikasi di
dituntut
atas,
inti
dari
sebenarnya
media
adalah
ini
tazwidul
mufrodat. Mufrodat yang merupakan
untuk
ujaran-ujaran
sederhana
yang
sering
dibutuhkan
dalam
sebuah
percakapan. 2. Bayan al-Sabab
salah satu unsur bahasa yang harus
Metode ini juga efektif digunakan
dimiliki oleh siswa karena sangat
untuk meningkatkan kemampuan
berpengaruh
dalam
melakukan
berbicara. Dalam
komunikasi.
Artinya
kemahiran
siswa dapat mengasah pikiran
berbahasa apabila
tidak
tidak
akan
di
berhasil
dukung
oleh
untuk
strategi ini,
mengeksplorasikan
idenya tentang kegiatan
ideyang
temannya.29
penguasaan kosa taka yang kaya,
dilakukan
produktif
Berdasarkan data yang ada di
dan
aktual.
Oleh
oleh
karenanya, penambahan kosa kata
lapangan,
merupakan
menggunakan model ini dengan
bagian
yang
cukup
penting.
para
siswa
cara dikelompokkan kemudian
Pengembangan pembelajaran
secara bergantian siswa yang
maharatul kalam di MTs Negeri
satu memberikan tes kepada
Sumber
siswa
Bungur
beberapa
terdiri
strategi,
adalah
mubasyarah,
sabab,
nubu‟at
dari
yang
lain
berdasarkan
diantaranya
mufrodat yang ada pada kotak
bayan
mufrodat. Semakin banyak siswa
al-ashdiqa‟
aldan
yang
menjwab,
maka
akan
„ardhu al-shuwar.
semakin banyak pula nilai yang
1. Mubasyarah
didapatkan.
Metode ini memprioritaskan pada keterampilan berbicara sebagai reaksi dari metode gramatika.
28
3. Nubu‟at al-ashdiqa‟ Model
ini
dipakai
dalam
memberikan pendalaman materi
Di MTs Negeri Sumber Bungur,
mufrodat
metode
setiap hari. Jadi dengan model
ini
digunakan
membentuk berbicara
dalam
keterampilan siswa
guru
dilaksanakan
hanya
membuat
sehingga
pembelajarannya terfokus pada
28
ini,
yang
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN Maliki Press, 2011), hlm. 143.
29
Radliyah Zaenuddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka Rihlah, 2005), hlm. 120. Lihat juga Bisri Mustofa, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 88.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 123
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis mekanisme atau aturan main
al-Ittishaliyah-al-Intiqaiyah). Metode
pendalaman
ini
mufrodat.
Para
memiliki
beberapa
karakter,
siswa dikelompokkan kemudian
diantaranya
dalam setiap harinya diharuskan
mengembangkan kompetensi siswa
menyetor mufrodat kepada ketua
secara
kelompoknya
komunikasi
sebagai
persyaratan masuk ke kelas.
adalah
utuh
dalam
yang
konteks
sesungguhnya.
Kedua, siswa memiliki peran aktif
4. „Ardlu al-Shuwar
sebagai
Strategi ini dapat mendorong siswa untuk berekspresi dengan
guru
komunikator sebagai
sedangkan
fasilitator
yang
31
merancang konsepnya.
berbagai pembendaharaan kata terkait dengan obyek maupun 30
gambar.
Dalam hal ini, siswa
B. Respon
Siswa
Terhadap
Pengembangan Maharatul Kalam
Kelas Mata Pelajaran Bahasa
dengan
Arab MTs Negeri Sumber Bungur
Surah Bithaqah Jaibiyah
Pamekasan gambar
dilakukan
Media
Seiring dengan dinamika dan
menggunakan apabila
menggunakan
kemajuan
abad
informasi
dan
didalam kelas dan menggunakan
globalisasi dewasa ini, nampaknya
obyek nyata ketika dilakukan di
sudah
luar kelas. Siswa diminta untuk
mengikis
mengumpulkan mufrodat terkait
menghilangkan kesan umum bahwa
dengan obyek yang dia lihat
mempelajari bahasa Arab itu sulit.
kemudian
spontan
Bersamaan dengan itu, perlu juga
berbicara tentang obyek yang
ditambahkan kesadaran bersama
mereka
lihat
berdasarkan
bahwa mengerti dan menguasai
mufrodat
yang
sebelumnya
bahasa Arab itu tidak hanya penting
dengan
untuk
sudah disiapkan. Berdasarkan
penjelasan
di
saatnya
kita
berupaya
atau
menopang
bahkan
pemahaman
seseorang terhadap ajaran Islam,
atas, metode yang diaplikasikan
melainkan
pada Kelas Mata Pelajaran Bahasa
didayagunakan
Arab di MTs Negeri Sumber Bungur
bidang kehidupan. Mengubah atau
Pamekasan masuk pada kategori
memperbaharui
student center method (al-Thariqah
kesadaran” peserta didik agar cinta bahasa
penting
Arab
juga
dalam
untuk
berbagai “motivasi
memang
bukan
30
Radliyah Zaenuddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 93. Lihat juga: Abd. Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 93.
31
Abd. Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 67-68.
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 124
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis pekerjaan mudah oleh karena itu,
terdiri
diperlukan pendekatan edukatif.
sebagaimana
Pendekatan ini bisa diakukan melalui
lembaga-lembaga
pendidikan setiap
dengan
pengajar
cara
bahwa
faktor
pendidikan
disebutkan
diatas,
yakni faktor kurikulumnya sendiri harus
memadai
keseluruhan
(mencakup
dari
unsur
Arab
pembelajaran bahasa Arab dengan
hendaknya mampu menumbuhkan
tujuan dan orientasi yang berbasis
motivasi, minat dan bakat serta
kompetensi), yang didukung oleh
menanamkan
akan
sarana dan prasana yang memadai,
pentingnya menguasai bahasa Arab
SDM atau guru yang profesional,
baik
Tentu
alokasi waktu yang memadai serta
terlebih dahulu para guru bahasa
aplikasi metodologi pembelajaran
Arab membekali dirinya dengan
yang mutahir.
lisan
bahasa
dari
kesadaran
maupun
tulis.
kemampuan berbahasa Arab dan menguasai
metode
dan
Berdasarkan
penjelasan
di
teknik
atas, motivasi, minat dan bakat
dengan
siswa dalam pembelajaran bahasa
menggunakan media pembelajaran
Arab pada Kelas Mata Pelajaran
serta faktor sarana dan prasana
Bahasa Arab di MTs Negeri Sumber
juga harus diupayakan untuk lebih
Bungur
mendukung.
berkembang
mengajarkannya
Dalam
meningkatkan
rangka
Pamekasan dan
dapat
menunjukkan
kualitas
peningkatan yang cukup signifikan
Arab,
jika didukung oleh guru dan media
nampaknya kita perlu membenahi
pembelajaran yang sesuai dengan
kembali
karakteristik peserta didik.
pembelajaran
bahasa
sistem
pembelajaran
bahasa Arab di madrasah.
Perkembangan
Berbicara pendekatan edukatif tidak
terlepas
proses
dari
pelaksanaan
pembelajaran
dan
peningkatan motivasi, minat dan bakat tergambar dalam penggunaan
yang
dan pemanfaatan media bithaqah
lembaga
jaibiyah yang didayagunakan secara
pendidikan, baik pendidikan formal,
proporsional dan profesional oleh
non
informal,
guru bidang studi bahasa Arab
dimana di dalamnya terdapat unsur
kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab
input
MTs
dilaksanakan formal
di maupun
pembelajaran,
proses
dan
Negeri
Sumber
Bungur
output. Terkait dengan faktor input
Pamekasan sehingga hasil atau out
tentunya
siswa
itu
sendiri,
put yang dihasilkan sesuai dengan
sedangkan
yang
terkait
dengan
harapan dan target yang tertuang
setidak-tidaknya
dalam strandar kompetensi lulusan
unsur
proses,
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 125
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis madrasah.
Realitas
ini
dapat
membagi
siswa
dalam
satu
kelas
dibuktikan dengan adanya respon
menjadi beberapa kelompok kecil, (2)
positif dan optimal dari siswa kelas
Penjelasan
Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs
pembuatan
Negeri Sumber Bungur Pamekasan.
media, dan (3) Evaluasi yang dilakukan
Pemanfaatan media bithaqah
mekanisme media
dan
meliputi penggunaan
di dalam dan di luar kelas.
jaibiyah menjadi efektif jika media
Respon
siswa
terhadap
tersebut dapat menjelaskan apa
pengembangan pembelajaran maharatul
yang
akan disampaikan kepada
kalam berbasis media bithaqah jaibiyah
siswa secara tepat dan berhasil
pada kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab
guna dengan mempertimbangkan
di
aspek
Pamekasan
efektifitas
(sederhana
dan
efisiensi
dan
Penggunaan
menarik).
media
ini
secara
MTs
optimal.
Negeri
tergolong
Hal
beberapa
Sumber
ini
dapat
indikator
Bungur
positif dilihat berikut:
(1)
meningkatkan
dimanfaatkan oleh guru pengajar
belajar Bahasa Arab, (2) Membentuk
bahasa
minat siswa dalam mengaktualisasikan
pada kelas
Mata
siswa
dari
optimal sudah dilaksanakan dan Arab
motivasi
dan
Pelajaran Bahasa Arab di MTs
kemampuan
Negeri Sumber Bungur Pamekasan
Mengembangkan
sehingga siswa termotivasi untuk
siswa di luar kelas, dan (4) Sebagai titik
mengembangkan
dan
tolak pemerolehan bahasa dan tazwidul
minatnya dalam mendalami bahasa
mufrodat. Indikator tersebut tergambar
Arab pada semua maharah (istima‟,
dalam penggunaan dan pemanfaatan
kalam,
media
bakat
qiro‟ah
dan
kitabah).
bahasanya,
untuk
bakat
bithaqah
(3)
kebahasaan
jaibiyah
yang
Kendatipun fakus utamanya ada
didayagunakan secara proporsional dan
pada dimensi maharatul kalam.
profesional
Kesimpulan
bithaqah
kalam jaibiyah
pelajaran
pembelajaran
berbasis pada
Bahasa
pada
kemahiran
kelas Arab
akhirnya
studi
ini
diterapkan
Bungur Pamekasan sehingga hasil atau
mata
out put yang dihasilkan sesuai dengan
lebih
harapan dan target yang tertuang dalam strandar kompetensi lulusan madrasah.
Model dengan
beberapa cara, yaitu: (1) Pembagian dilakukan
Bahasa Arab di MTs Negeri Sumber
menunjang
berbicara.
pembelajaran kelompok
bidang
media
diorientasikan pada tazwidul mufrodat yang
guru
bahasa Arab kelas Mata Pelajaran
Pengembangan maharatul
oleh
dengan
cara
DAFTAR PUSTAKA Abd. al-Rahman dan Ahmad Usman, Manahij al-Bahts al-„ilm wa turuq al-kitabah, (Beirut: Dar al-Fikr t.t.)
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 126
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
AECT (Association for Education and Communication Technology), Evaluating Media Program District and School (Washington, D.C.: The Association, 1976) Afandi, A. Khozin ed., Berpikir Teoritis Merancang Proposal (Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2006) Ahmad, Muhammad Abdul Qadir, Thuruqu Ta‟lim al-Lughah al„Arabiyah (Beirut: Maktabah alNahdhah al-Mishriyah, 1989) Ali al-Khuli, Muhammad, asalib tabris allughah al-arabiyah, (Riyadl : alMamlukah al-Arabiyah alSu‟udiyah, 1982) Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Press, 2002)
Darsono, Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000) Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami (Bandung: Refika Aditama, 2007) Fattah, Abdul, Musykilatul Lughah wa alTakhatub fi Dhau‟i al-“ilm alLughah al-Nafs (al-Qahirah: Dar al-Qubah, 2002) Hadi, Sutrisno, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1989) Hamalik, ,Oemar Media Pendidikan (Bandung: Alumni, 1985) Hermawan, Acep, Motodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011)
Arifin, Imron, ed., Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan keagamaan (Malang: Kalimasahada Press, 1996)
Ibrahim, Abdul Halim, al-Muwajjih alFanni (Beirut: Dar al-Ma‟arif, 1968)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Akasara, 2002)
Iskandarwassid, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998)
Ismail, Mahmud dan Umar al-Shadiq, alMu‟ayyanat al-Bashariyah fi Ta‟lim al-Lughah (Riyadh: Jami‟ah al-Mulk su‟ud, 1984)
Ibrohim Muhammad „Atha, Thuruqu Tadrisi al-Lughah al-„Arabiyah wa al-Tarbiyah al-Diniyah (Kairo, Maktabah al-Nahdlah al-Misriyah, 1996) Basrowi dan Sukidin, Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro (Surabaya: Insan Cendekia, 2002)
Khathir, Mahmud Rusydi, dkk, thuruq tadris al-lughah al-arabiyah wa al-tarbiyah al-diniyah fi dhau‟i alittijahaat al-tarbawiyah alhaditsah, (Kairo : dar al-ma‟arif, 1983) Madkur, Ali Ahmad, tadris funun allughah al-arabiyah, (Riyadl : dar al-syawaf, 1991)
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 127
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
Mahmudi, Husein, Wasa‟il al-Ittishal wa al-Tiknulujiya fi al-Ta‟lim (Kuwait: Dar al-Qalam, 1996) Meleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi) (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) Muhlis, Ahmad, Maharatul Kalam wa Thariqah Tadrisiha (Pemekasan: STAIN Press) Mustofa, Bisri, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Maliki Press, 2012) Mustofa, Syaiful, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN Maliki Press, 2011) Nasution, S., Metode Naturalistik-Kualitatif Tarsito, 1988) Qosim,
Penelitian (Bandung:
Mohammad, ed., Pondok Pesantren di Pamekasan; Pertumbuhan dan Perkembangannya (Pamekasan: P3M, 2002)
Rasyidi, Mahmud, Thuruqu Tadrisi alLughah al-„Arabiyah wa alTarbiyah al-Diniyah (Beirut: Dar al-Ma‟rifah, 1982)
Salim, Ahmad, Mudzakarah al-Daurat alTarbawiyah (Beirut: Dar al-Fikr, 1987) Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2007) Sharon E Smaldino et. al., Instructional Technology and Media for Learning (New Jersey: Paerson Merrill Prentice Hall, 2005) al-Syayid, Mahmud Ahmad, Al-mujaz fi thuruq tadris al-lughah alarabiyah, (dar al-„audah : Berut, 1980) Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001) Sudikan, Seya Yuwana, Metode Penelitian Kebudayaan (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press, 2001) Sugandi, Achmad, Teori Pembelajaran. (Semarang: UPT MKK UNNES, 2004)
al-Rikabi, Judat, Thuruq tadris al-lughah al-arabiyah, (dar al-fikr almu‟ashirah : Berut, 1996)
Sumiyarno, Penelitian Kualitatif Langkah Operasional, Makalah disampaikan pada Pendidikan dan Latihan Peneliti (Surabaya: Balai Pendidikan dan Latihan Pegawai teknis Keagamaan, 17 Nopember 2003)
Rosyidi, Abd. Wahab, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Maliki Press, 2012)
Suprayogo, Imam Tobrini, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
Sadiman, Arief S., Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Jakarta: Rajawali Press, 2010)
Tha‟imah, Rusydi Ahmad, dkk ta‟lim allughah ittishaliyan baina almanahij wa al-istiratiijiyaat, (mathba‟ah bani iznanis : Maroko, 2006)
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 128
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
Uno,
Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Zaenuddin, Radliyah, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka Rihlah, 2005)
i
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Arab sesuai dengan PMA No. 2 Tahun 2008 dan ditambah dengan SK dan KD mata pelajaran Nahwu dan Sorrof sebagai berikut: Nahwu Kelas 7 NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1 Memahami kalam dan bentuk 1.1 Memahami pengertian kalimah susunannya 1.2 Memahami tanda-tanda isim 1.3 Memahami tanda-tanda fi’il 1.4 Memahami pembagian fi’il 1.5 Memahami tanda-tanda huruf 2 Memahami I’rab dan Bina’ 1.1 Memahami pengertian I’rab 1.2 Memahami pembagian I’rab 1.3 Mengetahui sesuatu yang boleh memasuki Isim dan Fi’il 1.4 Memahami definisi Bina’ (mabni) 1.5 Memahami isim mu’rab dan isim mabni 1.6 Memahami isim-isim yang dimabnikan 1.7 Memahami fi’il mabni dan fi’il mu’rab 3 Memahami tanda-tanda I’rab 1.1 Memahami tanda i’rab rofa’ 1.2 Memahami tanda i’rab jar 1.3 Memahami tanda i’rab jazm 1.4 Memahami lafadz yang di i’rab dengan harakat dan huruf 1.5 Memahami ketentuan i’rab isim tatsniyah, jama’ mudzakkar salim, asma’us sittah, lafadz hanu, dan amtsilatul khamsah 1.6 Memahami i’rab fi’il mu’tal 4 Memahami Isim Nakirah dan Isim 4.1 Memahami macam-macam isim dhomir Ma’rifah 4.2 Memahami isim dhomir muttasil dan munfasil 4.3 Mamahami isim alam, isyarah dan maushul
Kelas 8 NO STANDAR KOMPETENSI 1 Memahami isim yang dirofa’kan
KOMPETENSI DASAR Memahami fa’il Memahami maful yang tidak disebut failnya Memahami mubtada’ dan khabar Memahami amil-amil yang masuk pada mubtada’ dan khabar 1.5 Memahami kana, inna, dzanna dan saudarasaudaranya 1.6 Memahami af’alul muqarabah 1.1 1.2 1.3 1.4
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 129
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
2
Memahami isim yang dinashabkan
Kelas 9 NO STANDAR KOMPETENSI 1 Memahami isim yang dinashabkan
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2
Memahami maf’ul bih dan maf’ul muqaddam Memahami maf’ul mutlaq dan pembagiannya Memahami Maf’ul fih Memahami maf’ul min ajlih Memahami maf’ul ma’a dan sifat yang menyerupai isim fail
KOMPETENSI DASAR Memahami hal Memahami tamyiz Memahami mustatsna dan ketentuannya Ketentuan i’rab lafadz khala, ‘ada dan hasya Memahami pengertian idhafah Memahami pembagian idhafah
2
Memahami isim-isim yang dijarkan
3
I’rab fi’il mudhara’ah
3.1 Memahami awamilun nasbi dan pembagiaannya 3.2 Memahami ‘awamilul jazm
4
Memahami Naat
4.1 Memahami pengertian naat 4.2 Memahami konsep dasar naat
5
Memahami ‘athaf
5.1 Memahami ketentuan ‘athaf bayan dan athaf nasaq 5.2 Memahami fungsi huruf ‘athaf
6
Memahami taukid
7
Memahami badal
6.2 6.3 7.2 7.3
Sharraf Kelas 7 NO STANDAR KOMPETENSI 1 Memahami konsep dasar ilmu sharraf
2
Memahami tashrif istilahi
Memahami pengertian taukid Memahami bentuk-bentuk taukid Memahami pengertian badal Memahami macam-macam badal
KOMPETENSI DASAR 1.1 Memahami pengertian ilmu sharraf 1.2 Memahami pengertian bina’ dan macam-macamnya 1.3 Memahami pengertian shighat dan macammacamnya 1.4 Memahami wazan-wazan sharfi 1.5 Memahami fi’il mujarrad dan mazid 1.6 Memahami fi’il ma’mul dan majhul 2.1 Memahami cara mentashrif bina’ shahih secara istilahi 2.2 Memahami cara mentashrif bina’ mahmuz secara istilahi 2.3 Memahami cara mentashrif bina’ mudha’af secara istilahi 2.4 Memahami cara mentashrif bina’ mitsal secara istilahi 2.5 Memahami cara mentashrif bina’ ajwaf secara istilahi 2.6 Memahami cara mentashrif bina’ naqish secara istilahi
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 130
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
Kelas 8 NO STANDAR KOMPETENSI 1 Memahami tashrif istilahi
2
Memahami tashrif lughawi
Kelas 9 NO STANDAR KOMPETENSI 1 Memahami tasfrif lughawi
2
Memahami faidah-faidah peribahan wazan
KOMPETENSI DASAR 1.1 Memahami cara mentashrif bina’ lafif mafruq secara istilahi 1.2 Memahami cara mentashrif bina’ lafif maqun secara istilahi 1.3 Memahami cara mentasfrif fi’il ruba’i mujarrad dan mazid 2.1 Memahami cara mentashrif bina’ shahih secara lughawi 2.2 Memahami cara mentashrif bina’ mudha’af secara istilahi 2.3 Memahami cara mentashrif bina’ mahmuz secara istilahi 2.4 Memahami cara mentashrif bina’ mitsal secara istilahi 2.5 Memahami cara mentashrif bina’ ajwaf secara istilahi 2.6 Memahami cara mentashrif bina’ naqish secara istilahi 2.7 Memahami cara mentashrif bina’ lafif secara istilahi 2.8 Memahami cara mentashrif isim fa’il marfu’ secara istilahi
KOMPETENSI DASAR 1.1 Memahami cara mentashrif isim maf’ul marfu’ secara istilahi 1.2 Memahami cara mentashrif fi’il mudhari’ mabni fa’il yang bersambung dengan nun taukid tsaqilah secara istilahi 1.3 Memahami cara mentashrif fi’il mudhari’ mabni fa’il yang bersambung dengan nun taukid khafifah secara istilahi 1.4 Memahami cara mentashrif fi’il amar lil ghaib dan hadir mabni fa’il yang bersambung dengan nun taukid tsaqilah secara istilahi 1.5 Memahami cara mentashrif fi’il amar lil ghaib dan hadir mabni fa’il yang bersambung dengan nun taukid khafifah secara istilahi 1.6 Memahami cara mentashrif isim zaman dan isim makan secara istilahi 1.7 Memahami cara mentashrif isim alat secara istilahi 2.1 Memahami faidah-faidah wazan fi’il tsulatsi mazid ruba’i 2.2 Memahami faidah-faidah wazan fi’il tsulatsi mazid khumasi 2.3 Memahami faidah-faidah wazan fi’il tsulatsi mazid sudasi 2.4 Memahami faidah-faidah wazan fi’il ruba’i mazid khumasi 2.5 Memahami faidah-faidah wazan fi’il ruba’i mazid sudasi 2.6 Memahami faidah-faidah wazan fi’il ruba’i mulhaq
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 131
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH Achmad Muchlis
ii
Secara sederhana berikut adalah struktur dan muatan kurikulum kelas Mata Pelajaran Bahasa Arab MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan: STRUKTUR KURIKULUM KELAS MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ALOKASI WAKTU 8 JP 4 JP 4 JP 4 JP 2 JP
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB FIQH QUR’AN HADITS AQIDAH AKHLAK SKI
MUATAN KURIKULUM KELAS MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MATA PELAJARAN
BAHASA ARAB
FIQH
QUR’AN HADITS
AQIDAH AKHLAK SKI
ALOKASI WAKTU 4 JP 2 JP 2 JP
2 JP 2 JP 2 JP 2 JP
2 JP 2 JP 2 JP
MATERI Materi Konvensional Nahwu Sorrof Pendalaman Mufrodat & Insya’ Materi Konvensional Kitab Fiqh Ringan & Praktek Membaca Kitab Materi Konvensional Tafsir dan Syarah Hadits Ringan
Materi Konvensional Kitab Akhlaq Mencari Ilmu Materi Konvensional
Buku Ajar Bahasa Arab Yudis, al ‘Arabiyatu lil Aulad Matan al Jurmiyah Al Miftah Fi Talkhis al Ilmi al Sorfi Al Muhtawa, insya’ litarqiyatil lughah al arabiyah Buku Fiqh Penerbit Safinah/fathul qorib/sullamut taufiq Buku Qur’an Hadits Penerbit Guru membuat resume dalam Kitab Tafsir & Syarah Hadits yang bersifat Maudlu’i (Tafsir al-Misbah dan Ibnu Katsir) Buku Aqidah Penerbit Ta’limul Muta’allim Buku SKI Penerbit
OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014 132