PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN FORMATIF TIPE SOAL ISOMORFIK BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA DINAMIK SISWA KELAS XI IPA
Lailis Ayu Nur Cahyani*, Sugiyanto, S.Pd., M.Si., Dr. Sentot Kusairi, M.Si** Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected]
ABSTRAK: Pelaksanaan penilaian formatif dalam proses pembelajaran baik secara konvensional maupun berbantuan komputer belum mampu memberikan balikan yang spesifik kepada siswa maupun guru. Hal ini dikarenakan waktu, banyaknya siswa, kesiapan guru, dan belum tersedianya penilaian formatif berbantuan komputer yang mampu menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan oleh guru menjadi kendala dalam pelaksanaan penilaian formatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk Pengembangan model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer untuk meningkatkan penguasaan konsep fluida dinamik siswa kelas XI IPA dan mendeskripsikan kelayakan produk. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan. Pengukuran kelayakan dilakukan dengan validasi isi oleh validator ahli media dan ahli materi dan uji kualitas produk oleh siswa dan guru dalam uji coba terbatas. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan skala penilaian berdasarkan Skala Likert yang menghasilkan data kuantitatif dan kolom komentar dan saran yang menghasilkan data kualitatif. Produk akhir yang dihasilkan adalah model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer. Berdasarkan hasil dari analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat valid, sehingga dapat digunakan dan tidak memerlukan revisi. Meskipun produk ini sudah dikatakan sangat valid, namun masih memerlukan revisi berdasarkan komentar dan saran dari validator, siswa dan guru. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pengembangan produk. Kata Kunci: penilaian formatif, isomorfik, model penilaian formatif berbantuan komputer, fluida dinamik
Penilaian dalam pembelajaran fisika hendaknya dilakukan dengan baik oleh guru. Melalui penilaian yang baik, guru juga dapat mengetahui dan memahami kekuatan dan kelemahan yang dialami oleh siswa selama belajar. Penilaian yang baik dapat dicapai dengan menerapkan penilaian formatif dalam pembelajaran. Warner (2011:1) menyimpulkan bahwa penilaian formatif adalah proses kolaborasi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman pembelajaran dan pengorganisasian konsep siswa, mengidentifikasi kelebihan, mendiagnosis kelemahan, dan sebagai sumber informasi yang dapat digunakan oleh guru dalam memperbaiki pembelajaran dan dapat digunakan oleh siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep yang dimiliki serta *Mahasiswa **Dosen
1
2
memperbaiki prestasi mereka. Penilaian formatif identik dengan adanya pemberian balikan yang ditujukan baik pada siswa maupun guru. Warner (2011:11) mengemukakan bahwa pemberian balikan bagi siswa mengenai tingkat pemahaman mereka dalam pembelajaran, merupakan tujuan utama dari penilaian formatif. Guru menerima balikan tentang spesifikasi pembelajaran yang diperlukan oleh siswa. Keduanya merupakan balikan tentang keberhasilan dan kelemahan mereka selama proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian formatif dalam proses pembelajaran baik secara konvensional maupun berbantuan komputer belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini dikarenakan adanya kendala waktu, banyaknya siswa, kesiapan guru dan belum tersedianya penilaian berbantuan komputer yang mampu menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan guru guna memperbaiki kualitas pembelajaran. Hal ini mengakibatkan guru tidak dapat menindaklanjuti informasi-informasi penting dari hasil penilaian formatif yang dilakukan oleh siswa dalam pelaksanaan pembelajarannya. Pemanfaatan teknologi untuk membantu penilaian (penilaian berbantuan komputer) dapat menjadi solusi atas kendala-kendala terlaksananya penilaian formatif. Penggunaan penilaian berbantuan komputer dapat membantu guru dalam proses analisis dan interpretasi data dalam waktu singkat cepat dengan tingkat keakuratan tinggi (Ferguson, dkk, 2008: 14). Kelebihan lain dari penilaian berbantuan komputer adalah dalam pelaksanaannya menawarkan kecepatan dan keakuratan pada pelaksanaan proses penilaian dan keluasan variasi yang dinilai, hemat waktu serta dapat mengurangi subjektivitas dan human error (Chalmers & McAusland, 2003:4). Salah satu model penilaian yang dapat mendukung peningkatan kemampuan belajar siswa adalah model penilaian dengan tipe soal isomorfik. Soal isomorfik menurut Hayes dan Simon (Shih-Yin Lin dan Singh, 2011:2) adalah model penyusunan soal-soal atau permasalahan yang berbeda secara berpasangan namun memerlukan prinsip fiska yang sama untuk memecahkannya. Melalui penerapan model penilaian dengan tipe soal isomorfik diharapkan siswa semakin mudah menguasai konsep fluida dinamis melalui pengerjaan penilaian tersebut.
3
Penilaian Formatif Penilaian yang biasa dilakukan selama proses pembelajaran yaitu penilaian formatif. Penilaian formatif merupakan proses penilaian yang bertujuan untuk menyediakan balikan dan menginformasikan pada siswa dan guru tentang proses belajar mengajar yang telah dilakukan (Dunn & Mulvenon, 2009:3). Menurut Dunn & Mulvenon (2009:3) menyatakan bahwa penilaian formatif memberikan dampak positif dan memberikan perbedaan yang besar pada kualitas pembelajaran siswa. Penilaian formatif dapat dilakukan formal dan informal. Menurut Kusairi (2012), penilaian formatif formal dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk mengerjakan tes, kuis, mengembangkan karya orang lain. Sedangkan penilaian formatif informal dapat dilakukan dengan tanya jawab dikelas, meminta siswa mengkomentari pendapat guru, wawancara dan rekaman pembelajaran (Kusairi, 2012). Soal Isomorfik Salah satu model penilaian yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya adalah soal dengan tipe isomorfik. Simon dan Hayes mengatakan bahwa dua permasalahan yang mempunyai struktur yang sama dalam ruang masalahnya disebut permasalahan isomorfik (Simon, 1997 dan Kotovsky, 1985 dalam Singh, 2008). Singh mengatakan bahwa dua permalasahan dikatakan isomorfik jika keduanya membutuhkan konsep fisika yang sama untuk memecahkannya. Dalam penelitian ini, soal-soal dikatakan soal isomorfik jika soal-soal tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep-konsep fisika (indikator penilaian) yang sama dengan langkah-langkah penyelesaian soal yang sama. Proses penyusunan soal isomorfik dalam penelitian ini diawali dengan pemetaan indikator penilaian dari indikator pembelajaran. Beranjak dari indikator penilaian yang telah disusun, peneliti kemudian menjabarkan satu indikator penilaian menjadi tiga butir soal pilihan ganda yang berbeda. Tiga butir soal tersebut dapat dikatakan memiliki konsep penyelesaian yang sama mengingat indikator penilaian dari ketiga butir soal tersebut adalah sama. Penilaian Formatif Berbantuan Komputer Penilaian berbantuan komputer (computer Assisted Assesment, CAA)
4
merupakan penilaian yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Penggunaan komputer dalam CAA meliputi penyampaian, penilaian, pemberian balikan penilaian, serta analisis tugas dan hasil ujian. Berbagai tipe pertanyaan digunakan dalam CAA, seperti multiple choice question (MCQs), multiple response questions (MRQs), graphical hotspot questions, dan text/numerical questions. Melalui penggunaan CAA, siswa dan guru mendapatkan balikan yang cepat, lengkap, tepat dari penilaian formatif yang dilakukan. Pengembangan penilaian berbantuan computer dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Adobe Flash CS3. Adobe Flash merupakan sebuah program yang sering digunakan untuk membuat program animasi professional. Program ini dapat dikatakan sebagai program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti animasi interaktif, movie, presentasi dan lain-lain Madcoms (2008).
METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian & pengembangan untuk menghasilkan produk, yaitu model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer. Langkah-langkah penelitian & pengembangan meliputi empat tahap yang diadaptasi dari langkah-langkah menurut Sugiono (2011:289), terdiri dari studi pendahuluan, perancangan draft produk, pengembangan produk, dan uji coba terbatas sehingga diperoleh produk akhir hasil revisi. Subjek coba terdiri dari pihak dosen sebagai tim ahli serta dari pihak siswa dan guru. Pihak dosen dipilih berdasarkan pengalaman dan kemampuan pada bidangnya. Pihak guru dipilih berdasarkan pengalaman mengajar dan disesuaikan dengan materi serta kelas yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan meliputi: (1) angket validasi produk pengembangan, (2) angket validasi soal pilihan ganda, (3) angket uji coba terbatas. Jenis data meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam validasi isi produk pengembangan, validasi isi soal pilihan ganda, serta uji coba terbatas produk pengembangan adalah perhitungan persentase berdasarkan pendapat dari Akbar (2010:213). V
Keterangan:
TSEV x 100% S max
V
= Validitas
TSEV = Total Skor Empirik Validator S-max = Skor maksimal yang diharapkan
5
Berdasarkan nilai rata-rata jawaban yang diperoleh disimpulkan tingkat kelayakan produk yang dikembangkan dengan menggunakan kriteria hasil analisis kelayakan produk berdasarkan Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Hasil Analisis Kelayakan Produk Pengembangan No. 1. 2. 3. 4.
Prosentase 75% - 100% 50% - 74% 25% - 49% 0% - 24%
Keterangan Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi) Cukup valid (dapat digunakan dengan revisi kecil) Tidak valid (tidak dapat digunakan) Sangat tidak valid (terlarang digunakan)
(Akbar, 2010) HASIL PENGEMBANGAN Tahap awal perancangan draft produk pengembangan yaitu dengan menyusun story board produk pengembangan. Cuplikan Story board produk pengembangan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Story Board Produk Pengembangan No Frame
1
Gambaran Scene
Menu
Keterangan - Menyediakan empat menu pilihan bagi pengguna Model Penilaian Formatif Berbantuan Komputer Tipe Isomorfik. “Mainkan”, “Tentang Kami”, “Setelan”, dan “Bantuan”. - Terdapat ucapan “Selamat Datang” kepada siswa dan kalimat penyemangat untuk mejadi “The Master of Fluid Dinamic” yang menerus muncul dengan efek kemunculan berkedip. - Terdapat tombol KELUAR yang berfungsi menutup aplikasi Model Penilaian Formatif Tipe Isomorfik.
Langkah selanjutnya adalah menyusun indikator fluida dinamik. Adapun pemilihan materi fluida dinamik didasarkan pada hasil studi lapangan. Hasil pemetaan indikator berjumlah 13 indikator fluida dinamik untuk dikembangkan menjadi butir soal pilihan ganda. Setiap indikator kemudian dikembangkan menjadi 6 butir soal pilihan ganda (soal quis dan soal remedi) disertai dengan pembahasan soal dan penjelasan materi. Total keseluruhan butir soal yang dikembangkan peneliti berjumlah 78 butir soal. Langkah terakhir pada perancangan draft produk pengembangan adalah menentukan materi remedial yang sesuai dengan konsep pada indikator yang telah ditentukan. Cuplikan materi remedial dapat dilihat pada Tabel 3.
6
Tabel 3. Pemetaan Materi Remedial Indikator Materi Remedial Mendeskripsikan Siswa ditunjukkan persamaan penjelasan tentang kontinuitas persamaan kontinuitas melalui animasi fluida yangmengalir melalui pipa dengan ujung penampang yang berbeda.
Scene Materi Remedial - Persamaan Kontinuitas
Keseluruhan komponen yang disusun pada tahap perancangan draft produk kemudian dikembangkan menggunakan software Adobe Flash CS3 menjadi aplikasi model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat movie dan menyusun frame-frame yang telah dibuat di story board. Selanjutnya peneliti memasukkan butir soal pilihan ganda yang telah dikembangkan ke dalam bagian-bagian soal. Langkah berikutnya adalah menyusun animasi yang digunakan dalam materi remedial. seluruh materi remedial yang disediakan dikembangkan secara pribadi oleh penyusun. Langkah terakhir dari proses pengembangan adalah mengembangkan introduction dan bagian awal produk. Berikut ini disajikan deskripsi produk hasil pengembangan model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer. Penyajian Soal Bagian ini berisi soal dengan lima pilihan jawaban. Terdapat tombol A, B, C, D, E yang harus ditekan siswa untuk menuju ke soal berikutnya. Frame ini juga berisi nomor soal, waktu pengerjaan soal,dan pewaktu. Siswa harus mengerjakan seluruh soal untuk mendapatkan balikan berupa informasi tingkat ketercapaian konsep dan pembahasan. Frame Hasil Penilaian Siswa Bagian ini berisi rekaman terhadap hasil pekerjaan siswa setelah siswa selesai menjawab seluruh soal pada setiap bagian soal. Frame laporan ini berisi skor perolehan siswa, komentar, jumlah jawaban benar, jumlah jawaban salah,
7
tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap konsep tertentu. Terdapat tiga tingkat penguasaan dan pemahaman siswa yaitu “Perlu Perbaikan”, “Sudah Bagus”, dan “Sempurna”. Siswa yang mendapat komentar “Perlu Perbaikan”, akan menemukan tombol “Cek” disamping kalimat “Perlu Perbaikan”. Tombol ini berfungsi untuk membawa siswa menuju frame yang memberi informasi tentang letak kesalahan siswa. Kriteria “Perlu Perbaikan” berarti siswa hanya mampu menjawab benar di bawah 2 soal, “Sudah Bagus” berarti siswa mampu menjawab benar sebanyak 2 soal, “Sempurna” berarti siswa mampu menjawab 3 soal benar dalam satu indikator. Frame Informasi Letak Kesalahan Siswa Dalam frame ini berisi nomor soal yang termasuk dalam konsep yang belum dikuasai siswa. Nomor soal sekaligus menjadi tombol yang membawa siswa menuju frame pembahasan soal. Disebelah kanan nomor soal terdapat informasi tentang hasil benar-salah setiap soal yang dijawab siswa. Pada frame ini juga terdapat tombol yang membawa siswa pada materi remedial sesuai dengan indikator yang belum dikuasai. Frame Pembahasan Berisi penjelasan jawaban soal yang dijawab salah oleh siswa. Terdiri dari kalimat soal, jawaban yang benar, serta penjelasan mengapa suatu jawaban dikatakan benar. Frame Tutorial Berisi materi remedial dalam bentuk video yang di-import ke dalam movie flash. Materi remedial yang diberikan dalam frame tutorial sesuai dengan konsep yang kurang dikuasai siswa. Frame Print out Rekaman Hasil Penilaian Siswa Bagian ini berisi laporan hasil penilaian oleh siswa yang siap untuk dicetak. Frame ini memuat informasi tentang nama siswa, jumlah jawaban benar, jumlah jawaban salah, waktu pengerjaan, total poin yang diperoleh, indikator penilaian, ketercapaian terhadap indikator terkait, keterangan berupa saran atau komentar terhadap ketercapaian indikator penilaian, petunjuk waktu saat siswa
8
mengakses produk. Print out rekaman hasil penilaian siswa ini kemudian diserahkan ke guru fisika sebagai informasi tentang tingkat ketercapaian siswa terhadap konsep tertentu. Melalui frame ini produk memfasilitasi guru untuk mengakses informasi yang dibutuhkan guna memperbaiki kualitas pembelajaran. Analisis Data Data kuantitatif yang didapatkan dari hasil validasi isi produk pengembangan, validasi isi soal pilihan ganda, dan uji coba terbatas produk pengembangan dianalisis dengan metode perhitungan persentase. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan pada aspek rekayasa perangkat lunak, instructional design, dan komunikasi visual, produk pengembangan telah memenuhi kriteria layak untuk digunakan. Soal pilihan ganda sebagai komponen produk pengembangan pada ranah materi, ranah konstruksi, dan ranah bahasa juga telah memenuhi kriteria layak untuk digunakan. Hal ini didasarkan pada kriteria kelayakan produk pengembangan yang telah dijelaskan pada sub metode. Berdasarkan persentase nilai hasil uji coba terbatas, produk sistem penilaian formatif berbantuan komputer yang dihasilkan memiliki kriteria layak dan tidak memerlukan revisi. Hal ini didasarkan pada kriteria kelayakan produk pengembangan yang telah dijelaskan pada sub metode. Revisi Produk Berdasarkan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil validasi isi dan uji coba terbatas, produk yang dihasilkan tidak memerlukan revisi pada semua aspek dan ranah penilaian. Namun berdasarkan data kualitatif berupa saran dan komentar validator, produk memerlukan revisi dari segi penulisan menurut kosakata Bahasa Indonesia dan kesesuian
besaran yang ditanyakan dengan
indikator penilaian. KAJIAN DAN SARAN Kajian Produk akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer pada materi fluida dinamik. Produk ini digunakan sebagai bentuk penilaian formatif bagi siswa. Idealnya, penggunaan
9
produk ini dilaksanakan seusai pembelajaran materi fluida dinamik. Produk yang dikembangkan merupakan serangkaian latihan soal dan latihan soal remidi, pembahasan soal, dan materi remedial. Setiap selesai mengerjakan satu bagian soal, siswa dapat mengetahui skor pengerjaan soal, tingkatan penguasaan terhadap konsep tertentu, kebenaran jawaban, dan pembahasan soal. Produk yang dikembangkan memungkinkan guru dapat mengetahui ting-kat penguasaan terhadap ranah kognitif siswa yang bisa dijadikan guru sebagai bahan untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Produk ini juga memfasilitasi guru dapat mengakses informasi hasil penilaian yang dilakukan siswa dengan menu mencetak dokumen. Hal ini sesuai dengan tujuan dari penilaian formatif menurut Warner (2011:11) yaitu sebagai sumber informasi yang dapat digunakan oleh guru dalam memperbaiki pembelajaran dan dapat digunakan oleh siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep yang dimiliki serta memper-baiki prestasi mereka. Model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer antara lain: 1) Model penilaian formatif tipe isomorfik terfokus paa materi fluida dinamik, 2) siswa mendapat banyak latihan soal, 3) produk dapat memberikan informasi mengenai tingkat penguasan dan pemahaman siswa terhadap suatu konsep dan ranah kognitif tertentu, 4) produk yang dihasilkan dapat mendeteksi lama waktu siswa mengerjakan soal, 5) guru dapat mengakses informasi tentang penguasaan dan pemahaman terhadap konsep dan ranah kognitif siswa melalui menu mencetak dokumen. Kekurangan dari model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer antara lain: 1) kepemilikan perangkat pendukung, yaitu komputer, 2) produk menyajikan informasi tentang penguasaan konsep dan ranah kognitif siswa terbatas pada masing-masing individu siswa, 3) soal tidak disajikan secara acak tiap kali siswa mengakses produk, 4) penyajian soal yang dirancang tidak dapat kembali ke soal sebelumnya yang telah dilewati. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.
10
1. Adanya pengembangan model-model penilaian formatif berbantuan komputer lain yang dapat mengelola informasi penting hasil penilaian formatif yang dapat mengakumulasikan hasil penilaian seluruh kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan program akumulasi data menggunakan Microsoft Excel berbantuan web dan mengharuskan siswa mengisikan informasi hasil penilaian formatif ke dalam program tersebut, sehingga didapatkan kesimpulan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti oleh guru pada pembelajaran selanjutnya. 2. Guru hendaknya menggunakan produk model penilaian formatif tipe isomorfik berbantuan komputer karena produk ini terbukti mendapatkan respon yang baik dari guru dan siswa sebagai subjek ujicoba produk. 3. Siswa hendaknya benar-benar mengerjakan soal dengan serius dan tidak perlu menyontek pekerjaan teman, karena hasil penilaian ini dijadikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
DAFTAR RUJUKAN Akbar, Sa’dun. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media Chalmers, Douglas & W. D. M. McAusland. 2003. Computer Assissted Assessment, The Handbook for Economics Lecturers. Glasgow: Glasgow Caledonian University. Dunn, Karee E. & Mulvenon, Sean W. 2009. A Critical Revie of Research on Formative Assessment: The Limited Sciientific Evidence of the Impact of Formative
Assessment
in
Education,
14
(7):
1-11.(Online),
(http://pareonline.net/pdf/v14n7.pdf), diakses 16 Desember 2012. Ferguson, Gayle., Sheader, Elizabeth. and Grady, Ruth. 2008. Computer-Assisted and Peer Assessment: A Combined Approach to Assessing First Year Laboratory Practical Classes for Large Numbers of Students (Vol. 11). (Online), (http://www.bioscience.heacademy.ac.uk/journal/vol11/beej-114.pdf), diakses 16 Desember 2012. Kusairi, Sentot. 2012. Asesmen dan Peranannya dalam Pembelajaran. (Online), (http://share.pdfonline.com/12f65d8ca9804a63ab775e7db337bdc6/Asesme
11
n%20dan%20Peranannya%20dalam%20Pembelajaran.htm), diakses 27 Maret 2013. Shih-Yin Lin dan Singh, C. (2011). Using Isomorphic Problems to Learn Introductory physic 7(2):020104, 1-16. The American Physical Society. Singh, C. (2008). Assessing Student Expertise in Introductory Physic with Isomorphic Problem II. Effect of Some Potensial Factors on Problem Solving and Transfer 4(1):01010, 1-10. The American Physical Society. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms. 2008. Adobe Flash CS3 Professional. Madiun: Penerbit Andi. Warner, Zachary B. (2011). Adoption of Computer-Based Formative Assessment in a High School Mathematics Classroom 13(4):9-20. SUNY: University at Albany.