PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU BERBASIS MIND MAPPING MATERI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02
SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Maya Anita Sari 1401412459
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU BERBASIS MIND MAPPING MATERI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02
SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Maya Anita Sari 1401412459
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 i
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” QS. Al Insyiroh:5 “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” QS. Al Insyiroh:8
PERSEMBAHAN Bahagia mengiringi selesainya karya sederhana ini yang kupersembahkan untuk: AyahandaMardiyono dan IbuSri Pujiyati tersayang, Teman-teman seperjuanganku, Almamater tercinta, PGSD FIP Unnes.
v
PRAKATA Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rezeki, dan izinNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02”. Tugas Akhir Skripsi ini dapat terwujud berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. 2. Isa Ansori., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. 3. Fitria Dwi Prasaetyaningtyas, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen pembimbing 1 yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan semangat selama penyusunan skripsi. 4. Farid Ahmadi, S.Kom.,M.Kom.,Ph.D., sebagai dosen pembimbing 2 yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan semangat selama penyusunan skripsi. 5. Susilo Tri Widodo, S.Pd., M.H.,sebagai penguji utama dan validator materi yang telah menguji, memberikan penilaian, masukan, dan saran perbaikan terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mappingyang dikembangkan. 6. Sumilah, M.Pd., validator media yang telah memberikan penilaian, masukan dan saran perbaikan terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mappingyang dikembangkan. 7. Budiasih Dwi Setyonowati, S.Pd.,selaku kepala sekolah SDN Tambakaji 02 dan guru pengampu PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 yang telah memberikan izin penelitian dan membantu kelancaran penelitian.
vi
8. Fitriati Utami, S.Pd.,SD., guru kelas IV SDN Tambakaji 02 yang telah membantu kelancaran penelitian. 9. Siti Asroh, S.Ag., M.Pd, kepala sekolah SDN Purwoyoso 02 yang telah memberikan izin penelitian. 10. Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya untukku. 11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penyusunan skripsi. Semoga semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini, mendapat karunia dan kemuliaan dari Allah SWT.
Semarang,19 Juli 2016 Penulis
Maya Anita Sari NIM. 1401412459
vii
ABSTRAK Sari, Maya Anita. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1, Fitria Dwi Prasetyaningtyas S.Pd.,M.Pd, dan pembimbing 2, Farid Ahmadi S.Kom., M.Kom.,Ph.D
Berdasarkan data hasil belajar siswa dan wawancara dengan guru pengampu PKn kelas IV, pemahaman siswa terhadap PKn masih kurang. Ketersediaan media pembelajaran yang inovatif dan menarik diperlukan pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping; mengetahui kelayakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping, dan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat mata pelajaran PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D) yang diadaptasi dari model pengembangan Sugiyono. Data penelitian ini diperoleh menggunakan wawancara, kuesioner atau angket kebutuhan guru dan siswa, kuesioner validator, kuesioner respon guru dan siswa, serta pretest dan postest. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen One Group Pretest Postest Design. Hasil penelitian menunjukkan 7 tahap pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) uji coba produk, 6) revisi produk, dan 7) uji coba pemakaian. Dari hasil uji kelayakan yang dilakukan kepada validator materi, media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping mendapat persentase 93,18% dengan kategori sangat layak. Uji kelayakan yang dilakukan kepada validator media mendapat persentase 91,67% dengan kategori sangat layak. Hasil belajar pretest dan postest dihitung menggunakan N-Gain mengalami peningkatan sebesar 0,38 dengan kategori sedang. Berdasarkan uji hipotesis dengan uji t-test (Paired Samples Test) dengan bantuan program SPSS, pada output diketahui Sig (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar PKn sebelum menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Jadi kesimpulannya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat yang dikembangkan, layak dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. Kata kunci: Buku saku, mind mapping, hasil belajar PKn.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .....................................................
ii
PESETUJUAN PEMBIMBING .................................................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
v
PRAKATA ....................................................................................................
vi
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori ............................................................................................
11
2.1.1 Belajar ...................................................................................................
11
2.1.1.1 Pengertian Belajar ..............................................................................
11
2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................................
13
2.1.1.3 Pengertian Pembelajaran ....................................................................
15
2.1.1.4 Hasil Belajar .......................................................................................
17
2.1.2 Media Pembelajaran .............................................................................
19
2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran .........................................................
19
2.1.2.2 Fungsi Media Pembelajaran ...............................................................
21
2.1.2.3 Manfaat Media Pembelajaran .............................................................
22
2.1.2.4 Kriteria Media Pembelajaran .............................................................
24
2.1.2.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran .........................................................
26
ix
2.1.3 Buku Saku .............................................................................................
28
2.1.3.1 Pengertian Buku Saku ........................................................................
28
2.1.3.2 Karakteristik Buku Saku ....................................................................
30
2.1.3.3 Buku Saku PKn sebagai Media Pembelajaran ...................................
32
2.1.4 Mind Mapping ......................................................................................
34
2.1.4.1 Pengertian Mind Mapping ..................................................................
34
2.1.4.2 Kelebihan Mind Mapping...................................................................
35
2.1.4.3 Cara Membuat Mind Mapping ...........................................................
38
2.1.5 Hakikat PKn di Sekolah Dasar .............................................................
39
2.1.5.1 Pengertian PKn di Sekolah Dasar ......................................................
39
2.1.5.2 Tujuan PKn di Sekolah Dasar ............................................................
40
2.1.5.3 Ruang Lingkup PKn di SD.................................................................
42
2.1.5.4 Materi Ajar Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat ...............................
44
2.2 Kajian Empiris ........................................................................................
49
2.3 Kerangkan Berpikir .................................................................................
53
2.4 Hipotesis .................................................................................................
56
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .........................................................................................
58
3.2 Model Pengembangan ..............................................................................
58
3.3 Prosedur Penelitian...................................................................................
60
3.3.1 Potensi dan Masalah .............................................................................
60
3.3.2 Pengumpulan Data ................................................................................
60
3.3.3 Desain Produk .......................................................................................
60
3.3.4 Validasi Desain .....................................................................................
61
3.3.5 Uji Coba Produk ...................................................................................
61
3.3.6 Revisi Produk .......................................................................................
62
3.3.7 Uji Coba Pemakaian .............................................................................
62
3.3.8 Hasil Produk .........................................................................................
63
3.4 Subjek Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................
64
3.5 Variabel Penelitian ...................................................................................
65
3.5.1 Variabel Bebas ......................................................................................
65
x
3.5.2 Variabel Terikat ....................................................................................
65
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................
65
3.6.1 Populasi Penelitian................................................................................
65
3.6.2 Sampel Penelitian .................................................................................
65
3.7 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................
65
3.7.1 Teknik Tes ............................................................................................
66
3.7.2 Teknik non Tes .....................................................................................
66
3.7.3.1 Wawancara .........................................................................................
66
3.7.3.2 Kuesioner/ Angket ..............................................................................
67
3.7.3.3 Dokumentasi.......................................................................................
68
3.8 Instrumen Penelitian ...............................................................................
68
3.8.1 Soal Uji Coba........................................................................................
68
3.8.1.1 Validitas .............................................................................................
69
3.8.1.2 Reliabilitas ..........................................................................................
70
3.8.1.3 Taraf Kesukaran .................................................................................
71
3.8.1.4 Daya Pembeda ....................................................................................
72
3.8.2 Kuesioner/ Angket ................................................................................
74
3.8.2.1 Kuesioner atau Angket Kebutuhan Guru dan Siswa ..........................
74
3.8.2.2 Kuesioner atau Angket Validasi .........................................................
76
3.8.2.3 Kuesioner atau Angket Respon Guru dan Siswa ...............................
77
3.9 Analisis Data ..........................................................................................
77
3.9.1 Analisis Data Produk ............................................................................
77
3.9.2 Analisis Data Awal ...............................................................................
79
3.9.3 Analisis Data Akhir ..............................................................................
80
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................
82
4.1.1 Analisis Data Produk ............................................................................
82
4.1.2 Analisis Data Awal ...............................................................................
106
4.1.3 Analisis Data Akhir ..............................................................................
108
4.2 Pembahasan ................................................................................................
114
xi
4.2.1 Pengembangan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping ................................................................................................
114
4.2.2 Kelayakan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping ................................................................................................
122
4.2.3 Keefektifan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping ................................................................................................
127
4.2.4 Implikasi Hasil Penelitian .....................................................................
129
BAB V. PENUTUP 5.1 Simpulan ..................................................................................................
131
5.2 Saran .........................................................................................................
133
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
134
LAMPIRAN ..................................................................................................
138
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1
SK dan KD PKn Kelas IV Semester II..............................................
44
3.1
Waktu Penelitian...............................................................................
64
3.2
Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba.............................................
70
3.3
Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen...........................
71
3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran............................................................
72
3.5
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal.............................................
72
3.6
Klasifikasi Daya Pembeda.................................................................
73
3.7
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal...................................................
74
3.8
Soal Instrumen Penelitian..................................................................
74
3.9
Kisi-kisi Kuesioner Kebutuhan Guru terhadap Buku Saku Berbasis
75
Mind Mapping................................................................................... 3.10
Kisi-kisi Kuesioner Kebutuhan Siswa terhadap Buku Saku
75
Berbasis Mind Mapping.................................................................... 3.11
Kisi-kisi
Kuesioner Validasi
Materi dan
Validasi
Media
76
Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping........................... 3.12
Kriteria Penilaian Skala Likert..........................................................
77
3.13
Kriteria Penilaian Media...................................................................
78
3.14
Kriteria Nilai N-Gain.........................................................................
80
4.1
Rekapitulasi Kebutuhan Guru terhadap Media Pembelajaran Buku Saku
83
Berbasis Mind Mapping........................................................................
4.2
Rekapitulasi Kebutuhan Siswa terhadap Media Pembelajaran Buku Saku
85
Berbasis Mind Mapping........................................................................
4.3
Prototipe Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping
87
4.4
Desain Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping....
91
4.5
Rekapitulasi Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping
93
oleh Validator Materi........................................................................ 4.6
Rekapitulasi Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping oleh Validator Media.................................................................................
xiii
94
4.7
Rekapitulasi Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Buku
103
Saku Berbasis Mind Mapping........................................................... 4.8
Rekapitulasi Respon Guru terhadap Media Pembelajaran Buku
104
Saku Berbasis Mind Mapping........................................................... 4.9
Rekapitulasi Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Buku
105
Saku Berbasis Mind Mapping........................................................... 4.10
Uji Normalitas Nilai Pretest..............................................................
107
4.11
Uji Normalitas Nila Postest...............................................................
107
4.12
Hasil Belajar Uji Coba Produk..........................................................
108
4.13
Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian....................................................
110
4.14
Uji Homogenitas Nilai Pretest dan Postest.......................................
111
4.15
N-gain Uji Coba Produk....................................................................
112
4.16
N-gain Uji Coba Pemakaian..............................................................
112
4.17
Uji t-test Nilai Pretest dan Nilai Postest...........................................
113
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Berpikir dalam Bentuk Fishbone...................................
56
2.2
Hipotesis Penelitian........................................................................
57
3.1
Langkah-langkah Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind
59
Mapping.......................................................................................... 4.1
Revisi Mind Mapping Lembaga Negara Indonesia........................
96
4.2
Revisi Ilustrasi/Percakapan Materi.................................................
96
4.3
Revisi Soal Evaluasi.......................................................................
97
4.4
Revisi Aspek Kegrafikan................................................................
98
4.5
Produk Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping........
102
4.6
Grafik Hasil Belajar Uji Coba Produk...........................................
109
4.7
Grafik Rata-rata KKM Klasikal Uji Coba Produk.........................
109
4.8
Grafik Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian.....................................
110
4.9
Grafik Rata-rata KKM Klasikal Uji Coba Pemakaian.............................
111
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran .................................................................
138
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...............................
139
Lampiran 3. Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 1 ..................................
149
Lampiran 4. Hasil Wawancara Guru PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 ......
150
Lampiran 5. Angket Kebutuhan Guru ............................................................
153
Lampiran 6. Angket Kebutuhan Siswa ..........................................................
159
Lampiran 7. Hasil Analisis Angket Kebutuhan Siswa ...................................
163
Lampiran 8. Kuesioner/Angket Validator Materi ..........................................
164
Lampiran 9. Kuesioner/Angket Validator Media ..........................................
169
Lampiran 10. Kuesioner/Angket Respon Guru ..............................................
174
Lampiran 11. Kuesioner/Angket Respon Siswa Uji Coba Produk ................
177
Lampiran 12. Kuesioner/Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian ..........
179
Lampiran 13. Hasil Analisis Kuesioner Validator Materi .............................
181
Lampiran 14. Hasil Analisis Kuesioner Validator Media ..............................
185
Lampiran 15. Hasil Analisis Kuesioner Respon Guru ...................................
189
Lampiran 16. Hasil Analisis Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Produk.....
191
Lampiran 17. Hasil Analisis Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Pemakaian
192
Lampiran 18. Hasil Analisis Uji Validitas Soal .............................................
193
Lampiran 19. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal .........................................
194
Lampiran 20. Hasil Analisis Uji Taraf Kesukaran .........................................
195
Lampiran 21. Hasil Analisis Uji Daya Pembeda ...........................................
196
xvi
Lampiran 22. Soal Pretest dan Postest ..........................................................
197
Lampiran 23. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Postest .................................
200
Lampiran 24. Hasil Pretest dan Postest Siswa Uji Coba Produk ..................
201
Lampiran 25.Hasil Belajar Siswa Uji Coba Produk.......................................
203
Lampiran 26. Hasil Pretest dan Postest Siswa Uji Coba Pemakaian ............
204
Lampiran 27. Hasil Belajar Siswa Uji Coba Pemakaian ...............................
206
Lampiran 28. Hasil Uji Coba Normalitas Nilai Pretest Dan Postest .............
207
Lampiran 29. Hasil Analisis Uji N-Gain Kelas Uji Coba Produk .................
208
Lampiran 30. Hasil Analisis Uji N-Gain Kelas Uji Coba Pemakaian ...........
209
Lampiran 31. Hasil Analisis Uji Homogenitas ..............................................
211
Lampiran 32. Hasil Analisis Uji T-Test .........................................................
212
Lampiran 33. Buku Saku Berbasis Mind Mapping ........................................
213
Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian ...........................................................
221
Lampiran 35. Lembar Persetujuan Validator Materi .....................................
225
Lampiran 36. Lembar Persetujuan Validator Media ......................................
216
Lampiran 37. Lembar Persetujuan Validasi Instrumen..................................
227
Lampiran 38. Lembar Pernyataan Melakukan Penelitian ..............................
228
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang didalamnya mengandung perubahan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar lembaga pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat (life long process). Suatu bangsa yang maju salah satunya adalah karena bangsa tersebut memiliki sumber daya manusia yang berpendidikan, cerdas dan bermartabat. Berdasarkan Undang Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemerintah memasukkan mata pelajaran PKn ke dalam kurikulum SD agar tercipta generasi bangsa yang mempunyai sikap sesuai pedoman Pancasila yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
1
2
Seperti yang tertuang dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 bahwa mata pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan
bertujuan
agar
siswa
memiliki
kemampuan sebagai berikut: (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, (4) berinteraksi dengan bangsabangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Tugas PKn yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi mengemban tiga fungsi pokok yakni mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence), membina tanggung jawab warga negara (civic responsilility) dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation). Kecerdasan warga negara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam dimensi spiritual, emosional dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan multidimensional (Fathurohman dan Wuryandani, 2011:10). Kehadiran media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai arti penting. Penggunaan media pembelajaran dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Materi yang luas akan lebih lebih mudah diterima oleh siswa melalui media pembelajaran yang digunakan. Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
3
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber atau pengajar ke siswa yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dalam kegiatan pembelajaran (Kustandi dan Sutjipto, 2011:5). Seorang pasti akan selalu membutuhkan buku untuk proses belajar sebagai salah satu sumber ilmunya. Ketersediaan referensi buku yang menarik dan praktis akan memudahkan siswa dalam belajar. Salah satu media pembelajaran yang praktis dan menarik adalah buku saku. Buku saku adalah buku berukuran kecil yang mudah dibawa dan dapat dimasukkan ke dalam saku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:173). Buku merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat memungkinkan siswa menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran yang luas akan lebih dipahami siswa dengan mengkonstruksikan materi ke dalam suatu gagasan dalam bentuk mind mapping. Mind mapping adalah teknik mencatat atau mengingat sesuatu dengan bantuan gambar atau warna sehingga kedua bagian otak manusia digunakan secara maksimal. Otak manusia dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu otak kiri dan otak kanan, otak kiri bekerja untuk hal-hal yang bersifat rasional dan otak kanan bekerja untuk hal-hal yang lebih emosional seperti seni bahasa dan sebagainya. Tony Buzan (2007:4-5) mendefinisikan mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil infomasi ke luar dari otak. Tony Buzan (2006:13) juga mengungkapkan bahwa mind map membantu belajar, mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, serta menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga memungkinkan
4
mendapat akses seketika (daya ingat yang sempurna) atas segala hal yang diinginkan. Penelitian oleh ICCS atau International Civic and Citizenship Education Study (2009:38) menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 36 dari 38 negara mengenai rata-rata nasional untuk pengetahuan kewarganegaraan berdasarkan tahun masuk pertama sekolah, rata-rata umur dan grafik persen dengan skor rata-rata 433. Prestasi Indonesia pun lebih rendah dari rata-rata negara yang telah diteliti oleh ICCS. Perkembangan Kewarganegaraan dan peraturan dari pendidikan kewarganegaraan merupakan respon dari persiapan generasi muda dalam menghadapi perubahan sosial di abad 21 (ICCS, 2009:38). Berdasarkan data nilai rapot semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 mata pelajaran PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata PKn masih di bawah nilai rata-rata Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan mata pelajaran yang lain. Nilai rata-rata PKn adalah 65 dengan KKM 60. Berdasarkan penelitian awal melalui wawancara pada tanggal 29 Januari 2016 yang dilakukan dengan Budiasih Dwi Setyonowati S.Pd sebagai guru pengampu mata pelajaran PKn kelas IV SDN Tambakaji 02, diketahui bahwa dalam pembelajaran PKn siswa kurang fokus dalam pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa siswa yang masih belum memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran. Di rumah pun, masih banyak siswa yang belum belajar dengan baik. Beberapa siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang telah diberikan guru. Siswa merasa malas dan bosan dalam
5
mempelajari materi PKn yang cakupannya luas. Buku ajar yang dimiliki siswa pun terbatas. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 26 siswa dari 28 siswa (92,86%) hanya memiliki 1 buku ajar PKn sebagai media pembelajaran. Sedangkan 2 siswa dari 28 siswa (7,14%) memiliki 2 buku ajar PKn. Buku tersebut merupakan buku pinjaman dari sekolah untuk siswa. Minimnya buku ajar atau buku referensi yang dimiliki oleh siswa sebagai buku pelengkap pembelajaran, menyebabkan kurangnya wawasan pengetahuan yang dimiliki siswa. Pembelajaran PKn dengan materi yang luas, diperlukan suatu cara agar siswa dapat mampu memahami materi PKn dengan mudah. Oleh karena itu diperlukan sebuah media pembelajaran yang menarik, inovatif, ringkas, mudah dipelajari yang bisa digunakan siswa untuk menambah referensi, wawasan dalam memahami materi PKn secara mandiri dan mudah. Sehingga peneliti ingin mengembangkan suatu buku referensi pelengkap bagi siswa yang nantinya dapat digunakan untuk belajar siswa sehingga akan membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Pengembangan buku saku yang berbasis mind map akan memudahkan siswa dalam belajar. Penggunaan mind map, akan memudahkan siswa mengingat berbagai informasi. Buku saku yang berukuran kecil akan memudahkan siswa dalam belajar dimana dan kapan saja. Penyajiannya yang menarik juga akan meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian lain yang mendukung tertuang dalam jurnal internasional pendidikan dari Aksaray University, Turkey yang dilakukan oleh Özgüll Keles pada tahun 2012 dengan judul Elementary Teachers’ Views on Mind Mapping. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pandangan guru SD mengenai
6
pemakaian mind mapping. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada 24 guru SD yang dianalisis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut bahwa penggunaan mind mapping membantu meningkatkan kegiatan pengenalan, perencanaan dan evaluasi pembelajaran dan membuat pembelajaran menarik. Selain itu diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Etika Juniati dan Tuti Widianti tahun 2015 dengan judul Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind Mapping dan Multiple Intelligences Materi Jamur di SMA Negeri 1 Slawi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Research and Development. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA di SMA Negeri 1 Slawi. Pengembangan buku saku sebagai penunjang buku pegangan siswa mengatasi kesulitan siswa mempelajari jamur dan dapat mengembangkan kecerdasan majemuk siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pengembangan Buku Saku Berbasis Mind Mapping dan Multiple Intelligences Materi Jamur mampu mengembangkan kecerdasan majemuk. Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Fahtria Yuliani dan Lina Herlina (2015) yang berjudul Pengembangan Buku Saku Materi Pemanasan Global untuk SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui buku saku materi pemanasan global yang sesuai digunakan sebagai bahan ajar di SMP, serta mengetahui kelayakan dan efektivitas buku saku materi pemanasan global yang dikembangkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan penelitian pengembangan Sugiyono. Subjek penelitian pada tahap uji coba produk menggunakan dua kelas VII E sebanyak 36 siswa dan kelas VII F sebanyak 34
7
siswa di SMP Negeri 1 Ketanggungan. Hasil penilaian dari ahli media dan ahli materi menunjukkan bahwa buku saku materi pemanasan global sangat layak dengan persentase kelayakan sebesar 96,4% dan 93,3%. Persentase tanggapan siswa pada uji coba produk mencapai >50%. Begitu pula persentase tanggapan guru mencapai >50%. Berdasarkan hasil penelitian, buku saku materi pemanasan global yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru adalah buku saku yang penuh warna dan gambar, serta berisi banyak latihan soal dan informasi pendukung. Selain itu dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa buku saku materi pemanasan global yang dikembangkan layak dan efektif digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran. Berdasarkan ulasan latar belakang tersebut, maka peneliti mengembangkan melalui penelitian pengembangan. Penelitian ini berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02.
1.2
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti
dapat mengetahui permasalahan pembelajaran PKn. Oleh karena itu, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: a.
Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02?
8
b.
Bagaimanakah kelayakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02?
c.
Bagaimana keefektifan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02?
1.3
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian sebagai berikut:
a.
Mengetahui pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02.
b.
Mengetahui kelayakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02.
c.
Mengetahui keefektifan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02.
1.4
MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan atas permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian
ini diharapkan memiliki manfaat diantaranya:
9
1.4.1
Manfaat Teoritis
a. Mengetahui pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. b. Mengetahui kelayakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. c. Mengetahui keefektifan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. 1.4.2
Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Guru Guru dapat menggunakan media buku saku berbasis mind mapping sebagai tambahan referensi dalam pembelajaran PKn kelas IV materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Buku saku berbasis mind mapping dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi sistem pemerintahan tingkat pusat. 1.4.2.2 Bagi Siswa Siswa dapat memahami materi sistem pemerintahan tingkat pusat mata pelajaran PKn melalui media buku saku berbasis mind mapping sehingga hasil belajar siswa maksimal. a. Meningkatkan pemahaman materi sistem pemerintahan tingkat pusat mata pelajaran PKn.
10
b. Meningkatkan hasil belajar siswa. c. Menciptakan rasa senang dan siswa dapat fokus dalam memperhatikan pembelajaran PKn. d. Meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar. 1.4.2.3 Bagi Sekolah a. Meningkatkan mutu pendidikan sekolah. b. Membantu dalam meningkatkan prestasi sekolah. c. Menambah referensi dalam pembelajaran. 1.4.2.4 Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai pengalaman baru dalam penelitian, karena dengan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang upaya mengembangkan media pembelajaran dengan penggunaan media buku saku berbasis mind mapping dalam materi sistem pemerintahan tingkat pusat mata pelajaran PKn kelas IV ketika menjadi guru nantinya. Penelitian ini juga memberikan
pengalaman
dan
keterampilan
kepada
peneliti
dalam
mengembangkan atau membuat referensi tambahan dalam pembelajaran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
KAJIAN TEORI
2.1.1
Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu istilah yang familiar di kehidupan sehari-hari. Seseorang dalam hidupnya erat kaitannya dengan belajar. Belajar merupakan suatu proses seseorang dari tidak tahu menjadi tahu untuk mendapatkan hal-hal atau pengalaman hidup yang baru. Belajar dapat dilakukan kapan dan dimana saja. Kita dapat belajar dari hal-hal yang ada di sekitar, misal lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat. Belajar tidak hanya untuk mereka yang masih muda saja, akan tetapi setiap orang berhak dan wajib belajar demi hidup yang lebih bermakna. Belajar merupakan proses yang panjang, dari lahir sampai akhir hayat. Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani (2014:116) mengemukakan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu yang memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajarnya. Pengertian tersebut menekankan pada perubahan tingkah laku individu dengan cara melakuakan interaksi dengan individu lain maupun lingkungannya. Banyak ahli pendidikan yang mendefinisikan pengertian belajar. Gagne dalam Muhammad Tobroni dan Arif Mustofa (2011:20) menyebutkan bahwa
11
12
belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Dijelaskan oleh Gagne dalam Udin.S. Winataputra dkk (2008:1.8) juga menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Gagne, Hilgard dan Bower juga mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang. Perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat, misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya (Thobroni dan Mustofa, 2011:19-20). Musfiqon (2012:2) mendefiniskan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya, sejak dilahirkan hingga manusia mati. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan lingkungan sekitarnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang, yang disebabkan telah terjadi perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya. Perubahan
yang
terjadi
melalui
belajar
tidak
hanya
mencakup
pengetahuan, tetapi juga keterampilan untuk hidup (life skills) bermasyarakat meliputi keterampilan berpikir (memecahkan masalah) dan keterampilan sosial, juga yang tidak kalah pentingnya adalah nilai dan sikap (Komalasari, 2014:2).
13
Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Adapun prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran adalah kesiapan belajar, perhatian, motivasi, keaktifan siswa, mengalami sendiri, pengulangan, materi pelajaran yang menantang, balikan dan penguatan, perbedaan individual (Hamdani, 2011:20-22). Banyaknya pendapat dari para ahli mengenai belajar adalah suatu perselisihan yang wajar karena adanya perbedaan sudut pandang mengenai belajar. Dari pendapat dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan terkait tingkah laku, pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui latihan, pengalaman atau interaksi dengan lingkungan sekitar yang terjadi sepanjang hidup. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar sebagai suatu proses tidak dapat berdiri sendiri karena pasti mempunyai suatu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar yang dilakukan oleh manusia. Proses belajar antara satu siswa dengan siswa lain bisa saja tidak sama. Banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi proses belajar. Bergantung pada faktor-faktor yang ada pada saat siswa tersebut melakukan proses belajarnya. Faktor tersebut bisa dari dalam diri siswa atau dari faktor luar. Pada dasarnya proses belajar melibatkan banyak hal dan komponen yang disadari atau tidak akan berdampak terhadap proses dan hasil belajar itu sendiri. Dampak dalam belajar yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dapat berupa
14
kecepatan atau kelambatan individu dalam belajar dan berhasil atau tidaknya mencapai tujuan-tujuan belajar dalam bentuk prestasi belajar yang memuaskan atau kurang memuaskan (Irham dan Wiyani, 2014:125-126). Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda untuk memahami suatu ilmu atau informasi mengenai sesuatu hal. Begitupun dengan proses belajar. Meskipun proses dan kegiatan belajar yang dilalui sama, hasil belajar yang dicapai oleh seseorang dapat berbeda. Hal ini dikarenakan adanya berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Musfiqon (2012:8) menyatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dari dalam diri siswa (internal factor) dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan (external factor). Faktor dari dalam siswa terutama menyangkut kemampuan yang dimiliki siswa. Faktor ini besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang akan dicapai Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Rifa’i dan Anni (2010:97) mengemukakan faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar siswa yaitu: 1) Kondisi internal, mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh siswa akan berpengaruh terhadap kesiapan proses, dan hasil belajar. Faktor-faktor internal
15
ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya, dan perkembangan. 2) Kondisi eksternal, mencakup variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Belajar yang berhasil mempersyaratkan guru memperhatikan kemampuan internal siswa dan situasi stimulus yang berada di luar siswa. Belajar tipe kemampuan baru harus dimulai dari kemampuan yang telah dipelajari sebelumnya (prior learning), dan menyediakan situasi eksternal yang bervariasi. Berdasarkan beberapa pendapat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran antara lain, faktor internal yang meliputi kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional, dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan serta faktor eksternal meliputi variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. 2.1.1.3 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses dalam kegiatan belajar antara pendidik dan siswa. Pembelajaran dilakukan dengan menyusun suatu langkah ataupun rencana pada saat proses belajar mengajar. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan terencana yang berpusat kepada siswa. Guru berperan sebagai
16
fasilitator atau pembimbing bukan sebagai pusat. Pembelajaran dimaksudkan agar siswa mudah dalam menerima materi atau ilmu dengan mudah dan mengaktifkan siswa, sehingga perlu adanya pembelajaran yang menarik dan inovatif yang dirangkai oleh seorang guru. Istilah pembelajaran dikaitkan dengan proses dan usaha yang dilakukan oleh guru atau pendidik untuk melakukan proses penyampaian materi kepada siswa melalui proses pengorganisasian materi, siswa dan lingkungan yang umumnya terjadi di kelas (Irham dan Wiyani, 2014:130). Ditegaskan dalam UUSN No.20 tahun 2003 (dalam Hamdani, 2011:199) bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik atau siswa dapat mencapai tujuantujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar (Komalasari, 2014:3).
17
Sedangkan menurut Gagne (1977) (dalam Miftahul Huda, 2015:3) pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya. Pada dasarnya seseorang dapat memilih untuk melakukan suatu perubahan atau tidak melakukan perubahan sesuai dengan apa yang ia lakukan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa atau interaksi siswa dengan pendidik yang telah direncanakan atau didesain sebelumnya secara sadar dengan adanya persiapan yang bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. 2.1.1.4 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh siswa setelah siswa melakukan proses belajar. Perubahan yang diperoleh siswa dapat berupa perubahan kognitif dari tidak tahu suatu materi menjadi tahu, perubahan sikap dan keterampilan. Dalam pembelajaran, perubahan siswa yang diharapkan dituangkan dalam tujuan pembelajaran. Diperkuat oleh Anni dkk (2006:5) yang menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Anni dkk, 2006:5). Catharina Tri Anni, dkk (2006:6) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri
18
siswa, yakni pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar. Pengertian hasil belajar yang telah diuraikan tersebut dipertegas lagi oleh Ahmad Susanto (2013:5) yang menyebutkan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan siswa menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar yang dirumusakan dalam tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu (1) domain kognitif (pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika – matematika), (2) domain afektif (sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional, dan (3) domain psikomotorik (keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal) (Poerwanti, 2008:7.5). Sebagaimana yang telah diuraikan oleh Endang Poerwanti, bahwa hasil belajar meliputi: 1) Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom (1979) dalam (Susanto, 2013:6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu
19
menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. 2) Keterampilan Proses Menurut Usman dan Setiawati (1993) (dalam Susanto, 2013:9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. 3) Sikap Sikap yang dimiliki siswa tidak hanya merupakan aspek mental saja, melainkan mencakup respon fisik yang harus ada kekompakan secara serempak. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. 2.1.2 Media Pembelajaran 2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman siswa. Materi yang disampaikan guru akan lebih mudah dimengerti dan dipahami siswa karena siswa belajar secara langsung melalui media. Media pembelajaran yang baik adalah media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga
20
pemilihan media harus cermat. Media pembelajaran yang inovatif dan menarik juga akan meningkatkan daya tarik siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Hamdani (2011:243) mengemukakan bahwa media dikatakan sebagai komponen belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau infomasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Sedangkan Gerlach dan Ely (1971) (dalam Azhar Arsyad, 2011:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Cecep Kusatandi dan Bambang Sutjipto (2013:8-9) media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajarmengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat.
21
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang dapat memperjelas materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2.1.2.2 Fungsi Media Pembelajaran Adanya media pembelajaran yang mendukung pembelajaran di dalam maupun di luar kelas sangat berpengaruh terhadap keoptimalan suatu pembelajaran. Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi terkait dengan siswa.
Levie
dan
Lentz
(dalam
Kustandi
dan
Sutjipto,
2013:19-20)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu: (1) fungsi atensi; (2) fungsi afektif; (3) fungsi kognitif; dan (4) fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran, siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
22
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. 2.1.2.3 Manfaat Media Pembelajaran Pembelajaran akan lebih mengena bagi
siswa apabila pendidik
menggunakan media pembelajaran yang sesuai, inovatif, dan menarik. Penggunaan media mempunyai banyak manfaat dalam proses pembelajaran. Manfaat media pembelajaran yang disebut dengan media pengajaran oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2011:2-3) dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
23
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik; 3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran; 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua adalah berkenaan dengan tarif berpikir siswa yang mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar (Kustandi dan Sutjipto, 2013:23) yaitu sebagai berikut. 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
24
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang. 2.1.2.4 Kriteria Media Pembelajaran Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pembelajaran secara keseluruhan. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2013:80-81), terdapat beberapa kriteria yang patut diperhatiakan dalam memilih media, yaitu: (1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; (2) tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi; (3) praktis, luwes; dan bertahan; (4) guru terampil menggunakannya; (5) pengelompokan sasaran; dan (6) mutu teknis. Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2011:4-5) menyebutkan kriteria-kriteria dalam pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran antara lain: (1) ketepatannya dengan tujuan pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pengajaran; (3) kemudahan memperoleh media; (4) keterampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan (6) sesuai dengan taraf berpikir. Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, hendaknya kita melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi kita dalam
25
membelajarkan siswa sesuai dengan kebutuhan sehingga dengan adanya media dapat menjadi pelengkap untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar. Pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran juga harus memperhatikan kriteria-kriteria dari media yang akan kita gunakan, agar nantinya pembelajaran lebih optimal. Menurut Cecep Kustandi dan Bambang Sutjpto (2013:78-79) pada tingkat yang menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: 1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas, dan peralatan yang telah tersedia, sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material). 2) Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula. 3) Hambatan
dari
siswa
dengan
mempertimbangkan
kemampuan
dan
keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dengan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya. 4) Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektifannya. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Penggunaan media yang beragam,
26
memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif, sesuai dengan kebutuhan mereka secara perorangan. 2.1.2.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran Banyaknya jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sangat menguntungkan bagi pendidik untuk menyalurkan ilmunya kepada siswa. Akan tetapi seorang pendidik yang baik harus mampu memilih media mana yang cocok digunakan dalam pembelajaran. Karena tidak semua media pembelajaran cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Kemp dan Dayton (1985) (dalam Azhar Arsyad, 2011: 37) mengelompokkan media dalam beberapa jenis, yaitu: 1) Media cetak. Contoh dari media yang memberikan informasi tertulis antara lain buku teks, pamflet, dan koran. 2) Media pajang. Contoh dari media sebagai sarana penyampai informasi di depan orang lain yaitu papan tulis, papan diagram, papan magnet, papan kain, mading, dan pameran. 3) Overhead transparancies (OHP). Transparansi yang diproyeksikan dapat berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau kombinasinya. 4) Rekaman audiotape. Pesan dan isi pelajaran dapat didengar sesuai kebutuhan. 5) Seri slide dan filmstrips, penyajian multi-image, rekaman video dan film hidup. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector. 6) Komputer. Teknologi yang memudahkan dalam pembuatan dan penyampaian pesan/informasi.
27
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2011:3) mengklasifikasikan media sebagai berikut: 1) Media Dua Dimensi. Yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Berbentuk lembaran dua sisi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media dua dimensi juga disebut media grafis. 2) Media Tiga Dimensi. Dapat dilihat lebih dari dua sisi yaitu dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, diorama, dan lain-lain. 3) Media Proyeksi. Informasi yang tersaji dapat bergerak dengan alat proyeksi seperti slide, film strips, penggunaan OHP dan lain-lain. 4) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Lingkungan dijadikan sarana langsung dalam pengamatan. Hamdani (2011:250) memaparkan jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Jenis media grafis diantaranya, yaitu: gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, dan grafik; (2) teks yang dapat membantu siswa untuk berfokus pada materi karena mereka cukup mendengarkan tanpa tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi; (3)
audio
yang
memudahkan
dalam
mengidentifikasi
objek-objek,
mengklasifikasikan objek, mampu menunjukkan hubungan spasial dari suatu objek, dan membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret; (4) grafik mampu menunjukkan objek dengan ide, menjelaskan konsep yang sulit,
28
menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkret, menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural; (5) animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak sehingga siswa dapat melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut; (6) video dapat digunakan untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotorik. Secara garis besar media dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu media audio, media visual, dan media audio visual. Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu, penggunaan hanya satu media saja terkadang cukup. Penggunaan media untuk mengkombinasikan pemakaian lebih dari satu jenis media dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk menyampaikan materi pelajaran secara lebih efektif. 2.1.3 Buku Saku 2.1.3.1 Pengertian Buku Saku Buku saku merupakan media cetak. Buku saku adalah buku yang berukuran kecil yang ringan, bisa disimpan di saku dan praktis untuk dibawa serta dibaca kapan dan dimana saja. Buku saku dapat digunakan sebagai alat bantu atau referensi pelengkap yang digunakan sebagai media pada proses pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pengertian buku saku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:173) yang menyebutkan bahwa buku saku merupakan buku berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana. Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 2 tahun 2008 pasal 6 ayat (2) yang menyatakan bahwa “selain buku teks pelajaran, pendidik dapat menggunakan
29
buku panduan pendidik, buku pengayaan, dan buku referensi dalam proses pembelajaran”. Uraian ini diperkuat oleh ayat (3) yang menyatakan “untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa, pendidik dapat menganjurkan siswa untuk membaca buku pengayaan dan buku referensi”. Berdasarkan hal itu maka terdapat empat jenis buku yang digunakan dalam bidang pendidikan, antara lain: Buku Teks Pelajaran; Buku Pengayaan; Buku Referensi; dan Buku Panduan Pendidik. Menurut Nasution (dalam Andi Prastowo, 2015:165) buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua bahan pengajaran lainnya. Menggunakan buku pelajaran menuntut kesanggupan dan kecepatan murid untuk membaca dan menangkap isinya sehingga siswa dilatih membaca cepat. Salah satu bentuk buku pendamping pelajaran yaitu buku saku. Ruang lingkup penggunaan buku saku cukup luas. Buku saku dapat digunakan untuk sosialisasi atau menyajikan satu topik atau satu materi tertentu yang ditujukan untuk khalayak umum. Buku saku dapat dibuat oleh seorang dokter sebagai media sosialisasi atau menyajikan materi kesehatan, dibuat oleh perusahaan sebagai media petunjuk penggunaan produk atau spesifikasi produk, dibuat polisi sebagai media sosialisasi peraturan baru, dibuat seorang guru untuk memudahkan siswa atau menambah referensi siswa dalam proses pembelajaran, dan pihak lainnya sebagai kebutuhan. Buku saku merupakan salah satu buku teks pelengkap. Menurut Andi Prastowo (2015:168) buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh pendidik
30
dan siswa. Bahan ajar dalam pembelajaran individu dapat berfungsi sebagai media utama dalam proses pembelajaran, sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa dalam memperoleh informasi, serta sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya (Prastowo, 2015:26). Proses pembelajaran yang dilakukan seorang guru biasanya menggunakan buku siswa, modul, maupun lembar kerja siswa (LKS). Guru PKn SD juga dapat membuat buku saku PKn sebagai media pembelajaran di SD guna membantu dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang berlaku (Prastowo, 2015:167). Menurut Mohammad (dalam Prastowo, 2015:168), secara khusus buku teks pelajaran (sebagai bahan ajar) dibedakan menjadi dua macam, yaitu buku teks utama dan buku teks pelengkap. Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi siswa dan pendidik. Sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh pendidik dan siswa (Prastowo, 2015:168). Buku saku merupakan buku pelengkap, buku referensi ataupun buku alternatif yan dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. 2.1.3.2 Karakteristik Buku Saku Buku saku diartikan sebagai buku yang berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana (KBBI, 2005:173). Berdasarkan definisi tersebut, buku saku memiliki karakteristik yang dapat dilihat
31
dari ukuran buku dan kepraktisan penggunaan. Menurut BPTP Jambi (2011), karakteristik buku saku dapat dibandingkan dengan booklet. Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halamann bolakbalik, yang berisi tulisan dan gambar-gambar. Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, dan penutup), hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada sebuah buku. Sedangkan buku saku hampir sama dengan booklet, hanya saja berukuran lebih kecil sehingga bisa dimasukkan ke dalam saku. Booklet atau modul menurut Mohammad dalam Prastowo (2015:110) memiliki karakteristik sebagai berikut. 1) Dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri. 2) Merupakan program pembelajaran yang utuh dan sistematis. 3) Mengandung tujuan, bahan atau kegiatan, dan evaluasi. 4) Disajikan secara komunikatif (dua arah). 5) Diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar. 6) Cakupan bahasan terfokus dan terukur, serta mementingkan aktivitas belajar pemakai. Pada dasarnya modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2015:106). Sementara itu menurut Sajdati (dalam Prastowo, 2015:110), karakteristik modul yaitu terdiri atas bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri. Vembriarto (dalam Prastowo, 2015:110), menyebutkan bahwa
32
terdapat lima karakteristik dari bahan ajar. Pertama, modul merupakan unit (paket) pengajaran terkecil dan lengkap. Kedua, modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematis. Ketiga, modul memuat tujuan belajar (pengajaran) yang dirumuskan secara eksplisit dan spesifik. Keempat, modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent), karena modul memuat bahan yang bersifat self-instructional. Kelima, modul adalah realisasi pengakuan perbedaan individual, yakni salah satu perwujudan pengajaran individual. Menurut Rahmawati dkk (2013:162-163) buku saku memiliki karakteristik yang dapat meransang antusias belajar siswa, semangat dan menunjukkan adanya minat selama proses pembelajaran. Siswa lebih aktif dan memperhatikan penjelasan guru sehingga di akhir pembelajaran siswa dapat mengerjakan soal postes. Materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik apabila setiap siswa mampu membangun pikirannya untuk dapat mengolah pengetahuan yang diterima dalam semua tahapan pembelajaran. 2.1.3.3 Buku Saku PKn sebagai Media Pembelajaran Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013, buku teks pelajaran yang baik memiliki empat aspek yang dinilai yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan. Penilaian buku teks pelajaran mengacu pada instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2014) sebagai berikut. 1) Kelayakan Isi. Penilaian kelayakan Isi Buku Saku dilihat dari kesesuaian uraian materi dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator,
33
kelengkapan materi, keakuratan materi, pengorganisasian materi mata pelajaran PKn, dan ketaatan pada hukum dan perundang-undangan. 2) Kelayakan Kebahasaan. Penilaian kelayakan kebahasaan Buku Saku dilihat dari kesesuaian dengan perkembangan siswa, keterbacaan, koherensi, kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia, serta penggunaan istilah dan simbol. 3) Kelayakan Penyajian. Penilaian kelayakan penyajian Buku Saku dilihat dari teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajian pembelajaran, dan kelengkapan penyajian. 4) Kelayakan Kegrafikaan. Penilaian kelayakan kegrafikan Buku Saku dilihat dari ukuran buku, desain kulit buku, dan desain isi buku. Penggunaan buku saku sebagai pembelajaran dalam PKn memiliki fungsi yaitu: (1) fungsi atensi, media buku saku atau pocket book dicetak dengan kemasan kecil dan full colour sehingga dapat menarik dan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi materi yang tertulis didalamnya, (2) fungsi afektif, penulisan materi pada media buku saku atau pocket book dan terdapat gambar keterangan materi sehingga dapat meningkatkan kenikmatan siswa dalam belajar, (3) fungsi kognitif, penulisan materi dan gambar dapat memperjelas materi yang terkandung di dalam buku saku atau pocket book sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran, (4) fungsi kompensatoris, penulisan materi pada buku saku atau pocket book yang singkat dan jelas dapat membantu siswa yang lemah membaca untuk memahami materi dalam teks dan mengingatnya kembali, (5) fungsi psikomotoris, penulisan materi buku saku atau pocket book yang
34
singkat dan jelas dapat mempermudah siswa untuk menghafalkannya, dan (6) fungsi evaluasi, penilaian kemampuan siswa dalam pemahaman materi dapat dilakukan dengan mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku saku atau pocket book (Sulistyani dkk, 2013:167). 2.1.4 Mind Mapping 2.1.4.1 Pengertian Mind Mapping Mind map merupakan suatu cara untuk mempermudah manusia dalam memahami sesuatu. Mind map berbentuk cabang-cabang yang memuat materi dengan lebih ringkas ke dalam suatu bagan. Mind map merupakan salah satu cara kreatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Mind map diciptakan oleh Tony Buzan seorang pakar pengembangan otak, kreativitas, dan pendidikan di awal tahun 1970-an. Sistem ini secara konsisten telah terbukti selama hampir 40 tahun mampu membantu jutaan orang di dunia untuk meraih prestasi belajar dan menggunakan kemampuan otaknya ke tingkat yang lebih tinggi. Tony Buzan (2007:4-5) mengungkapkan bahwa mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil infomasi ke luar dari otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakkan pikiran kita. Mind map juga sangat sederhana. Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan warna dan memiliki struktur alami yang memancar dari pusat. Mind map menurut Michael Michalko (dalam Tony Buzan, 2007:2) adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind map
35
menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut. Mind map membantu belajar, mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, serta menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga memungkinkan mendapat akses seketika (daya ingat yang sempurna) atas segala hal yang diinginkan (Buzan, 2006:13). Menurut Sutanto Windura (2006:3) mind map adalah sebuah sistem berpikir yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya. Sistem ini mampu memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak manusia sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi bagi penggunanya. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mind map atau mind mapping merupakan cara mencatat atau cara belajar kreatif yang dapat memetakkan pikiran yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak yang dapat membantu belajar. 2.1.4.2 Kelebihan Mind Mapping Menurut Tony Buzan (2007:6), mind map dapat digunakan dalam sangat banyak hal, diantaranya: 1) merencana, 2) berkomunikasi, 3) menjadi lebih kreatif, 4) menghemat waktu, 5) menyelesaikan masalah,
36
6) memusatkan perhatian, 7) menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, 8) mengingat dengan lebih baik, 9) belajar lebih cepat dan efisien, dan 10) melihat gambar keseluruhan. Sedangkan Michael Michalko (dalam Tony Buzan, 2007:6), dalam buku terlarisnya Cracking Creativity, dengan menggunakan mind map, maka akan: 1) mengaktifkan seluruh otak, 2) membereskan akal dari kekusutan mental, 3) memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan, 4) membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, 5) memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, 6) memungkinkan
kita
menggelompokkan
konsep,
membantu
kita
membandingkannya, dan 7) mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Sutanto Windura (2006:5) juga memaparkan kegunaan yang sangat luas mengenai mind map, seperti halnya manfaat proses berpikir bagi seseorang yang tidak akan ada batasnya. Mind map mempunyai beberapa keunggulan dan kebaikan sebagai berikut. 1) Ide permasalahan didefinisikan dengan sangat jelas.
37
2) Membuat kita lebih mampu berkonsentrasi pada permasalahan yang sedang kita hadapi. 3) Pada saat bersamaan kita dapat melihat gambaran keseluruhan permasalahan (overview) sekaligus detail permasalahan (inview). 4) Ada hubungan antar informasi yang jelas sehingga setiap informasi terasosiasi satu dengan lainnya. 5) Ada hierarki antarinformasi, mana yang lebih penting dan mana yang sifatnya hanya detail. 6) Unsur-unsur informasinya berupa kata kunci (keyword) yang sifatnya bebas dan fleksibel sehingga memungkinkan daya asosiasi kita berkembang secara terus menerus. 7) Unik sehingga membantu memperkuat daya ingat kita. Menurut Windura (2006:7), penggunaan mind map dalam dunia pendidikan sangat bagus diterapkan karena untuk keperluan belajar dan mengajar akan sangat membantu proses belajar dan mengajar itu sendiri. Ia mempunyai keyakinan yang sangat kuat bahwa apabila seluruh siswa dan guru di Indonesia menggunakan mind map, Indonesia akan menjadi bangsa yang jauh lebih baik. Mind map bisa digunakan untuk membantu penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia merupakan strategi ideal untuk melejitkan pemikiran siswa. Mind mapping bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa dapat mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun. Pada hakikatnya, mind mapping digunakan
38
untuk brainstrorming suatu topik sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar siswa (Huda, 2015:307). Tony Buzan (2007:60) mengungkapkan bahwa mind map adalah alat yang penuh daya dan ramah otak yang melibatkan kedua sisi otak karena mind map menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, dan logika (wilayah otak kiri). Menurut Ruth seorang guru bahasa Spanyol dari New York dalam buku Tony Buzan yang berjudul Buku Pintar Mind Map (2007:186), mengungkapkan bahwa mind map sangat membantu di kelas. Mind map sangat membantu dalam meringkas informasi menjadi satu halaman dengan cara yang menyenangkan dan mudah dimengerti, dan menggambarnya tampaknya mempermudah murid dalam mengingat informasi. 2.1.4.3 Cara Membuat Mind Mapping Tony Buzan dalam bukunya Buku Pintar Mind Map (2007:15-16) memaparkan tujuh langkah dalam membuat mind map, yaitu: 1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. 2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
39
3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. 4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabangcabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua atau tiga atau empat hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. 5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. 2.1.5 Hakikat PKn di Sekolah Dasar 2.1.5.1 Pengertian PKn di Sekolah Dasar Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Dengan adanya PKn diharapkan siswa akan memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. PKn bertujuan untuk membentuk karakter demokratis, bertanggung jawab sesuai dengan amanat UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Tahun 2006, perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PKn tidak lagi terintegrasi dengan dengan mata pelajaran IPS, melainkan berdiri sendiri menjadi mata pelajaran PKn (Fathurrohman dan Wuryandani, 2011:7). PKn merupakan singkatan dari Pendidikan Kewarganegaraan. Istilah kewarganegaraan
40
digunakan dalam perundangan mengenai status formal warga negara dalam suatu negara dan peraturan tentang diri kewarganegaraan serta peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia bagi orangorang atau warga negara asing. Secara konseptual istilah kewarganegaraan diadopsi dari konsep citizenship, yang secara umum diartikan sebagai hal-hal yang terkait pada status hukum dan karakter warga negara, sebagaimana digunakan dalam perundang-undangan kewarganegaraan untuk status hukum warga negara, dan pendidikan kewarganegaraan untuk program pengembangan karakter warga negara secara kurikuler (Winataputra, 2007:1.4). PKn sudah tidak lagi menggunakan metode indoktrinasi dalam penyampaian pesan pada anak didik. Bahan pokoknya pun telah ditetapkan dalam kurikulum untuk tingkat Sekolah Dasar meliputi pengetahuan kewarganegaraan dan sejarah Indonesia (Fathurrohman dan Wuryandani, 2011:2). 2.1.5.2 Tujuan PKn di Sekolah Dasar Tujuan PKn dalam Permendiknas tentang Standar Isi No 22 tahun 2006 menyebutkan bahwa tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut. 1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. 2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dann bernegara.
41
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dilampirkan dalam Permendiknas No.22 Tahun 2006 dikemukakan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan dasar seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi siswa. Kualitas pribadi ini sangat penting karena akan menjadi bekal untuk berperan sebagai warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dengan sikap dan perilakunya dilandasi oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, kesehatan, ilmu, kecakapan, kreativitas, dan kemandirian. Mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. PKn berperan penting dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan
siswa
sepanjang
hayat,
melalui
pemberian
keteladanan,
pembangunan kemauan, dan pengembangan kreativitas siswa sehingga melalui
42
PKn sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis untuk membangun kehidupan demokrasi (Winataputra, 2007:1.7). Apabila ditampilkan dalam wujud program pendidikan, paradigma baru PKn menuntut hal-hal berikut. Pertama, memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada pengembangan pengertian tentang hakikat dan karakteristik aneka ragam demokrasi, bukan hanya yang berkembang di Indonesia. Kedua, mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi cita-cita demokrasi. Ketiga, tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu mengeksplorasi sejarah terjadinya demokrasi di negaranya. Keempat, tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk memahami penerapan demokrasi di negara lain sehingga memiliki wawasan yang luas (Winataputra, 2007:1.8-1.9). 2.1.5.3 Ruang Lingkup PKn di SD Berdasarkan Permendiknas No.22 Tahun 2006, ruang lingkup mata pelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indoensia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
43
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. 3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM. 4) Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. 5) Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. 6) Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. 7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilainilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
44
8) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi globalisasi. 2.1.5.4 Materi Ajar Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Berdasarkan ruang lingkup PKn dalam pembelajaran PKn di SD terdapat materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKn Kelas IV semester II ditulis dalam tabel berikut. Tabel 2.1 SK dan KD PKn Kelas IV Semester II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.Mengenal
sistem 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
pemerintahan
tingkat susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR,
pusat
DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dll
Materi ajar sistem pemerintahan pusat di kelas IV membahas mengenai lembagalembaga negara dalam susunan pemerintahan dan membahas mengenai organisasi pemerintahan tingkat pusat. Setiap negara mempunyai bentuk dan sistem pemerintahan sendiri-sendiri. Ada yang berbentuk kerajaan dan ada pula yang berbentuk republik. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Sedangkan sistem pemerintahan suatu negara disesuaikan dengan kondisi negara masingmasing. Untuk menyelenggarakannya, dibentuklah lembaga negara di Indonesia. Berikut lembaga negara di Indonesia.
45
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Jumlah anggota MPR saat ini adalah 678 orang, terdiri atas 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun. Tugas dan wewenang MPR antara lain: a. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. b. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum. c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatannya. d. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya. 2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk undang-undang. DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan Umum. Anggota DPR berjumlah 550 orang. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Tugas dan wewenang DPR antara lain:
46
a. Membentuk Undang-Undang yang dibahas bersama presiden untuk mendapat persetujuan bersama. b. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memerhatikan pertimbangan DPD. c. Memberikan
persetujuan
kepada
presiden
atas
pengangkatan
dan
pemberhentian anggota Komisi Yudisial. d. Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta, menerima penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi. e. Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain. 3) Presiden Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Republik Indonesia. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Presiden dan wakil presiden menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk 1 kali masa jabatan. Wewenang, kewajiban, dan hak presiden antara lain: a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. b. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. c. Mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR. d. Menetapkan peraturan pemerintah. e. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
47
f. Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. Sebagai kepala negara, presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari. Sedangkan wakil presiden mempunyai tugas khusus antara lain menampung dan mengusahakan pemecahan masalah masalah yang menyangkut kesejahteraan rakyat dan melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan dengan bantuan departemen-departemen yang bersangkutan. 4) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Agung merupakan badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di Indonesia. Susunan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan seorang sekretaris. Kewenangan Mahkamah Agung antara lain: a. Mengajukan peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang. b. Mengadili pada tingkat kasasi. c. Wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang. 5) Mahkamah Konstitusi (MK) Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia. Kewajiban dan wewenang Mahkamah Konstitusi antara lain: a. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
48
diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. b. Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan/atau wakil presiden menurut UUD 1945. 6) Komisi Yudisial (KY) Komisi Yudisial dipimpin oleh seorang ketua Komisi Yudisial. Komisi Yudisial mempunyai 7 orang anggota. Kewenangan Komisi Yudisial antara lain: a. Mengusulkan pengangkatan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat persetujuan. b. Kewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. 7) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Badan Pemeriksa Keuangan adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa
pengelolaan
dan
tanggung
jawab
keuangan
negara.
BPK
berkedudukan di ibukota negara, yaitu di Jakarta. BPK mempunyai 9 orang anggota. Susunan BPK terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, 7 orang anggota. Anggota BPK memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memerhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
49
8) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Menurut UUD 1945 anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama yaitu 4. Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.
Organisasi pemerintahan di tingkat pusat adalah lembaga-lembaga negara yang duduk dalam pemerintahan pusat yaitu presiden dan wakil presiden serta para menteri. Organisasi pemerintahan tersebut memilik tugas, hak dan wewenang yang berbeda-beda. Akan tetapi saling berkaitan, membutuhkan dan bekerjasama demi kemajuan Republik Indonesia tercinta ini dengan dukungan dan partisipasi aktif dari rakyat Indonesia.
2.2
KAJIAN EMPIRIS Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Laili Rahmawati, dkk (2013) yang
berjudul Pengembangan Buku Saku IPA Terpadu Bilingual dengan Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar di MTs. Penelitian ini mengembangkan penelitian pengembangan menurut Sugiyono dengan 12 tahap. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A MTs Tarbiyatul Islamiyah sebanyak 12 siswa untuk uji coba produk skala kecil dan 28 siswa kelas VIII-A MTs Tarbiyatul Islamiyah sebanyak 28 siswa dan 28 siswa kelas VIII-C MTs
50
Tarbiyatul Islamiyah. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Sehingga data yang didapat adalah data kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini dilihat dari validasi aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikan dinyatakan sangat baik. Berdasarkan hasil validasi tahap 1 dan 2 serta hasil tanggapan siswa dan guru IPA MTs, maka dapat disimpulkan bahwa buku saku IPA terpadu bilingual tema bahan kimia dalam kehidupan layak digunakan sebagai bahan ajar dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal yang sama dalam penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran buku saku. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Saras Shinta Qurrota’ Aini dan Sukirno pada tahun 2013 dengan judul Pocketbook as Media of Learning to Inprove Students’Learning Motivation yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran menarik berupa buku saku akuntansi dan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa yang menggunakan buku saku akuntansi. Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Borg&Gall dengan menggunakan 9 langkah. Dengan sampel penelitian 6 siswa kelas XI IPS. Sedangkan polulasinya diambil 24 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Jogjakarta. Dalam pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kemudian di konversikan ke dalam data kuantitatif. Didapatkan hasil bahwa media yang dikembangkan berada pada kualifikasi baik dan terdapat kenaikan skor rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan sebesar 5,64%. Berdasarkan hasil penilaian siswa pada kualitas produk yang telah diuji cobakan pada skala besar, disimpulkan bahwa
51
buku saku akuntansi yang telah dikembangkan cocok digunakan untuk pembelajaran, karena pada hasil penelitian ditunjukkan bahwa buku saku akuntansi yang telah dikembangkan mempunyai kategori baik. Penelitian selanjutnya yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati Dyah Sulistyani, dkk pada tahun 2013 dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book dan tanpa pocket book pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan teknik tes. Keadaan awal diuji kesamaa data dengan uji normalitas dengan metode Liliefors, uji homogenitas dengan metode Barlett dan uji-t dua ekor untuk mengetahui kesamaan keadaan awal siswa. Setelah dianalisis, dalam penelitian ini didapatkan hasil perbedaan diperoleh t-hitung> t-tabel=2,097>2,000 pada taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan pocket book dan tanpa pocket book terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi Kinematika Gerak Melingkar kelas X. Dalam jurnal internasional dari Nigeria yang ditulis oleh S O Adodo Ph.D dengan judul Effect of Mind Mapping as a Sel Regulated Learning Strategy on Students’ Achievement in Basic science and Technology pada tahun 2013,
52
meneliti mengenai efek mind mapping terhadap prestasi belajar siswa dalam pengetahuan dasar dan teknologi. Adodo meneliti semua siswa kelas dua SMP di Barat Daya Wilayah Ondo. Penelitian eksperimen ini menggunakan 120 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok. Hipotesis penelitian di analisis menggunakan Annova. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi mind mapping sebagai SRL membantu meningkatkan penampilan siswa dalam BST (Basic Science and Technology) sebagai potensi untuk meningkatkan pemikiran kritis dalam pembelajaran dan kekreatifan dalam keterampilan. Jurnal internasional lain yang memperkuat adalah jurnal yang ditulis oleh Cathy Ann Radix dan Azim Abdool dengan judul Using Mind Maps for the Measurement and Improvement of Learning Quality pada tahun 2013 di Karibia. Hasilnya
menunjukkan
bahwa
mind
map
merupakan
alternatif
dalam
mengkonstruksikan pembelajaran dengan teknik disiplin. Praktik dalam pengelompokan mind map menggunakan struktur berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran. Diperkuat lagi dalam penelitian yang dilakukan oleh Ardina Titi Purbo Retno, dkk pada tahun 2015 yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Buletin dalam Bentuk Buku Saku Berbasis Hirarki Konsep untuk Pembelajaran Kimia Kelas XI Materi Hidrolisis Garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi hidrolisis garam sebagai sumber belajar siswa SMA kelas XI semester 2 dan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku berbasis hirarki konsep pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini berdasarkan model Borg and Gall, yang
53
dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2014. Dalam penelitian dilakukan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, angket, dan tes. Data-data yang diperoleh berasal dari validator yang terdiri atas 2 dosen ahli, 2 guru sebagai reviewer dan 3 peer reviewer, serta responden yang terdiri atas 126 dan 133 siswa dari dua SMA yaitu SMA N 1 Boyolali dan SMA N 1 Teras. Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah purposive sampling. Hasil penelitian ditunjukkan bahwa media pembelajaran pada materi hidrolisis garam untuk SMA kelas XI semester 2 di SMA Negeri 1 Boyolali dan SMA Negeri 1 Teras, ditunjukkan juga media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku berbasis hirarki konsep pada materi hidrolisis garam layak digunakan oleh guru sebagai bahan ajar di kelas dan juga sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran individual siswa di SMA Negeri 1 Boyolali dan SMA Negeri 1 Teras.
2.3
KERANGKA BERPIKIR Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar siswa mata pelajaran PKn kelas IV SDN Tambakaji 02 rendah. Hal ini ditandai dengan rata-rata nilai PKn masih di bawah Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan mata pelajaran lainnya, meskipun guru menggunakan metode pembelajaran yang aktif melalui diskusi, ceramah maupun tanya jawab. Disamping itu, media pembelajaran yang dipakai guru berbentuk buku teks pelajaran. Media pembelajaran buku yang tersedia hanya 1 berupa buku BSE. Namun metode-metode tersebut belum mampu
54
meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal. Siswa cenderung bosan dan belum memahami materi PKn yang luas, serta belum terciptanya lingkungan belajar yang kondusif karena masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa lebih senang mengobrol diluar materi pembelajaran saat guru sedang menjelaskan maupun ketika diskusi kelompok. Selain itu beberapa siswa tidak belajar terlebih dahulu di rumah. Sebanyak 26 siswa dari 28 siswa (92,76%) hanya memiliki satu buku pegangan PKn. Hanya dua siswa yang mempunyai buku lebih dari satu. Siswa tersebut memiliki 2 buku pegangan atau referensi. Media pembelajaran yang dapat digunakan oleh semua siswa adalah media visual atau cetak. Media cetak memiliki kelebihan yaitu menjadi bahan ajar mandiri serta dapat digunakan oleh setiap siswa. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbentuk media visual yang inovatif dan variatif. Buku saku PKn merupakan media dengan karakteristik mandiri, utuh, sistematis, mempunyai tujuan dan komunikatif. Dilihat dari ukurannya, buku saku memiliki ukuran yang kecil sehingga memudahkan untuk belajar dimana pun dan kapan pun. Buku saku memiliki kelayakan materi dan tampilan penyajian yang ringkas sehingga akan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran PKn. Buku saku yang disajikan menggunakan gambar dan warna akan memberikan tampilan yang menarik. Siswa dapat belajar lebih praktis kapan saja baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penggunaan mind mapping dalam buku
55
saku akan memudahkan siswa dalam memahami materi karena mind mapping merupakan cara termudah dan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara langsung akan memetakkan pikiran kita. Sehingga dengan adanya buku saku berbasis mind mapping akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penyusunan buku saku berbasis mind mapping dilakukan dengan menyusun prototipe atau rancangan pengembangan media untuk mengembangkan media dengan melakukan analisis kebutuhan guru dan siswa terlebih dahulu. Selanjutnya akan dilakukan validasi oleh validator ahli, dan respon siswa, serta uji coba produk terhadap siswa. Selanjutnya dilakukan perbaikan atau revisi terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping jika diperlukan. Setelah media dilakukan revisi, kemudian dilakukan uji coba pemakaian media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris tersebut, dapat dirumuskan kerangka berpikir dalam bentuk fishbone (tulang ikan). Kerangka berpikir berbentuk fishbone memiliki kelebihan yaitu secara visual diagramnya jelas serta dapat menggali ide dari pemikiran beberapa orang secara detail (Hari Agung dkk, 2013:219). Gambar kerangka berpikir dalam bentuk fishbone digambarkan ke dalam sebuah gambar sebagai berikut.
56
Gambar 2.1: Kerangka Berpikir dalam Bentuk Fishbone
2.4
HIPOTESIS Berdasarkan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut: Ha
: Terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02 sebelum menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping.
Ho
: Tidak terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar PKn kelas IV SDN Tambakaji 02 sebelum menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping.
57
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a.
Variabel terikat : Hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 materi sistem pemerintahan tingkat pusat mata pelajaran PKn.
b. Variabel bebas : Media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
Variabel bebas
Ha
Variabel terikat
Gambar 2.2: Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). Penelitian
pengembangan atau R&D merupakan salah satu jenis dari penelitian kuantitatif non eksperimental. Sugiyono (2015:407) menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi secara nyata, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
3.2
MODEL PENGEMBANGAN Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah model yang
diadaptasi dari model pengembangan menurut Sugiyono. Model ini dipilih karena sesuai dengan penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu yang bersifat menganalisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi bagi kemajuan pendidikan khususnya pada peningkatan hasil belajar pada pembelajaran PKn SD. Strategi penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2015:409): yaitu sebagai berikut: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi produk I ; (6) 58
59
uji coba produk; (7) revisi produk II; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi produk; dan (10) produksi masal. Akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya sampai pada tahap uji coba pemakaian karena populasi maupun ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian terbatas, yaitu 1 kelas dengan 28 siswa. Selain itu karena adanya keterbatasan waktu penelitian. Penelitian hanya dilakukan sampai pada tahap uji coba pemakaian, karena pada tahap ini peneliti sudah mendapatkan hasil dari hipotesis untuk menguji keefektifan media yang dikembangkan oleh peneliti. Setelah produk diujicobakan kepada siswa, maka didapatkan hasil dari media yang dikembangkan berupa buku saku berbasis mind mapping. Langkahlangkah pengembangan buku saku berbasis mind mapping yang dilakukan sebagai berikut: Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Pengembangan Desain Buku Saku Berbasis Mind Mapping Validasi Desain Buku Saku Berbasis Mind Mapping Uji Coba Produk Buku Saku Berbasis Mind Mapping Revisi Buku Saku Berbasis Mind Mapping Uji Coba Pemakaian Buku Saku Berbasis Mind Mapping Produk Final Buku Saku Berbasis Mind Mapping Gambar 3.1: Langkah-langkah Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind Mapping
60
3.3
PROSEDUR PENELITIAN
3.3.1 Potensi dan Masalah Peneliti melakukan wawancara, dokumentasi hasil belajar, dan identifikasi masalah yang ada di SDN Tambakaji 02. Hasil dari identifikasi masalah yang ada di SDN Tambakaji 02 yaitu bahwa dalam pembelajaran PKn ketersediaan buku pembelajaran maupun buku pelengkap atau referensi sebagai media pembelajaran masih sedikit. Siswa hanya memiliki 1 buku BSE yang dipinjami oleh sekolah. Kehadiran buku dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena dengan buku, siswa akan mendapatkan ilmu, informasi, dan wawasan yang lebih luas mengenai materi yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran. 3.3.2
Pengumpulan Data Mengumpulkan data yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau
data pelengkap melalui data hasil belajar PKn siswa dan wawancara terhadap guru terkait permasalahan di SD, serta rencana pembuatan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Selain itu dilakukan dengan melakukan kajian pustaka dari berbagai literatur yang ada. Pengumpulan data, juga dilakukan analisis kebutuhan guru dan siswa agar media yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. Analisis kebutuhan guru dan siswa dilakukan menggunakan kuesioner atau angket yang diisi oleh guru dan siswa. 3.3.3 Desain Produk Hasil dari pengumpulan data dirumuskan menjadi rancangan dari produk yang dikembangkan. Tahap pertama adalah dengan membuat prototipe berupa skema atau rancangan kasar dari produk yang akan dibuat. Setelah prototipe
61
dibuat, kemudian melakukan pengembangan prototipe diawali dengan menyusun materi pembelajaran, membuat mind mapping materi pembelajaran, menyusun soal evaluasi, selanjutnya menyusun buku saku berbasis mind mapping secara keseluruhan. Pembuatan desain media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping sesuai dengan perencanaan dan desain yang sesuai dengan tujuan pembuatan atau pengembangan media pembelajaran tersebut. Media buku saku berbasis mind mapping dirancang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator yang harus dicapai siswa. 3.3.4 Validasi Desain Validasi merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk sudah layak atau belum. Validasi produk dilakukan untuk mengetahui penilaian dan validasi dari validator materi dan validator media. Validasi produk dirancang menggunakan instrumen lembar penilaian berupa kuesioner atau angket sesuai kriteria buku teks oleh BSNP yang telah dimodifikasi. Validasi materi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen PKn dari jurusan PGSD FIP Unnes. Validasi media dilakukan oleh dosen ahli media pembelajaran dari Jurusan PGSD FIP Unnes. 3.3.5 Uji Coba Produk Bersamaan dengan validasi desain yang dilakukan oleh validator, dilakukan juga uji coba produk kepada 6 siswa kelas IV di SDN Purwoyoso 02. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dilakukan dalam pembelajaran. Uji coba produk dilakukan terhadap 6 siswa yang dilakukan melalui teknik sampling
62
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:124). Peneliti memilih 2 siswa dengan peringat atas, 2 siswa peringat tengah, dan 2 siswa peringkat bawah berdasarkan aspek kognitif. Hal ini dimaksudkan agar uji coba produk dapat seimbang dan merata dapat dipakai oleh siswa peringkat atas, tengah, dan bawah. Uji coba produk dilakukan dengan menggunakan tes tertulis (pretest dan postest) dengan menggunakan metode eksperimen
One
Group
Pretest
Postest
Design
agar
peneliti
dapat
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi media pembelajaran buku saku berbasis mind maping secara lebih akurat. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan kuesioner atau angket respon siswa mengenai media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping untuk mengetahui respon atau pendapat siswa dengan adanya media tersebut. 3.3.6 Revisi Produk Setelah desain produk divalidasi oleh validator materi dan validator media, serta telah diujicobakan dalam skala kecil atau uji coba produk, maka media diketahui kekurangannya. Kekurangan tersebut dilakukan perbaikan produk. Peneliti memperbaiki produk tersebut sesuai dengan saran dan penilaian validator, serta dari hasil uji coba produk yang dilakukan. 3.3.7 Uji Coba Pemakaian Setelah produk direvisi, selanjutnya produk diujicobakan kepada 28 siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 sebagai sampel dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Uji coba pemakaian dilakukan terhadap satu kelas dengan menggunakan tes tertulis (pretest dan postest) dengan metode eksperimen One Group Pretest
63
Postest Design agar peneliti dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan secara lebih akurat. Desain rancangan ini dapat digambarkan seperti berikut: H1 x H2 (Sugiyono, 2015:111) Keterangan: H1
= nilai pretest sebelum diterapkan media buku saku berbasis mind mapping
H2
= nilai postest setelah diterapkan media buku saku berbasis mind mapping Uji coba pemakaian ini dilakukan 2 kali pembelajaran pada hari yang sama
tanpa jeda. Pada pembelajaran pertama menggunakan media handout. Sedangkan pada pembelajaran kedua menggunakan media yang dikembangkan oleh peneliti, yaitu buku saku berbasis mind mapping. Hasil evaluasi pada pembelajaran pertama digunakan sebagai nilai pretest, sedangkan hasil evaluasi kedua digunakan sebagai nilai postest. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan apakah pembelajaran PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yang peneliti kembangkan sudah efektif atau belum. 3.3.8 Hasil Produk Peneliti melakukan analisis data akhir pada hasil pretest dan postest siswa untuk mengetahui efektivitas dari media buku saku berbasis mind mapping terhadap mata pelajaran PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat kelas IV
64
SDN Tambakaji 02. Hasil akhir dari produk yang peneliti kembangkan adalah buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat mata pelajaran PKn.
3.4
SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tambakaji 02. Penelitian
ini dilaksanakan di SDN Tambakaji 02 yang bertempat di Ngaliyan, Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016, tepatnya pada bulan Januari 2016 s.d Mei 2016. Tabel 3.1 Waktu Penelitian Pelaksanaan No Penelitian 1. Potensi dan masalah Wawancara dan pengumpulan dokumen awal 2.
3.
Pengembangan Penyusunan proposal penelitian Penyusunan instrumen Penyusunan desain, prototipe dan produk Validasi ahli dan uji coba produk Revisi Uji coba pemakaian Pelaporan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
X X
X X X X X X
X X X X X X
X X
X X X X X X X X X
65
3.5
VARIABEL PENELITIAN
3.5.1 Variabel Bebas Media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. 3.5.2
Variabel Terikat Hasil belajar kelas IV SDN Tambakaji 02 materi sistem pemerintahan
tingkat pusat mata pelajaran PKn.
3.6
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.6.1
Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 dengan jumlah 28 siswa yang dilakukan uji coba pemakaian media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Akan tetapi pada uji coba produk dilakukan kepada 6 siswa kelas IV SDN Purwoyoso diluar populasi dan sampel. 3.6.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). Sampel pada penelitian ini adalah 28 siswa kelas IV di SDN Tambakaji 02 dengan sampel jenuh.
3.7
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik
tes dan teknik non tes yang terdiri dari wawancara dan angket.
66
3.7.1
Teknik Tes Menurut Webster’s Collegiate (dalam Arikunto, 2012:46) tes adalah
serentetan pernyataan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan untuk mengukur atau memberi angka terhadap proses pembelajaran ataupun pekerjaan siswa sebagai hasil belajar yang merupakan cerminan tingkat penguasaan siswa terhadap materi. Sedangkan menurut Endang Poerwanti (2008:1.5) dijelaskan bahwa tes seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau hasil belajar. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat melalui media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Untuk menentukan nilai siswa, digunakan rumus :
Nilai =
x 100
3.7.2 Teknik non Tes 3.7.2.1 Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
67
dari responden secara mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2015:194). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengambil data awal saat identifikasi masalah. Wawancara yang dilakukan adalah dengan wawancara tidak terstruktur atau wawancara terbuka. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara untuk mendapatkan informasi
yang
mendalam (Sugiyono, 2015:197-198). Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru pengampu PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 untuk mengetahui kegiatan pembelajaran PKn di kelas IV berkaitan dengan bahan ajar, media pembelajaran, KD dan indikator yang digunakan, dan kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Tambakaji 02. 3.7.2.2 Kuesioner / Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:199). Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2015:200) menyebutkan bahwa ada beberapa prinsip dalam penulisan angket yaitu: prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik. Kuesioner atau angket digunakan oleh peneliti sebagai angket kebutuhan guru dan siswa, angket validasi, serta angket respon guru dan siswa. Angket kebutuhan guru dan siswa diberikan agar produk yang peneliti kembangkan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. Sedangkan angket validasi diisi oleh tim validator yang terdiri dari validator materi, dan validator media untuk mengetahui penilaian dan pendapat dari validator materi dan validator media terhadap media pembelajaran buku saku
68
berbasis mind mapping. Serta kuesioner atau angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap buku saku berbasis mind mapping. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015:134). 3.7.2.3 Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2015:329). Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data di sekolah dan identitas antara lain nama siswa, nomor induk siswa dan daftar nilai siswa dengan melihat dokumen yang ada di dalam sekolah. Dokumentasi juga digunakan untuk pengambilan foto dan video dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan kebutuhan.
3.8
INSTRUMEN PENELITIAN
3.8.1 Soal Uji Coba Soal uji coba yang digunakan sebagai soal evaluasi pretest dan postest dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu agar soal yang dijadikan sebagai soal evaluasi valid dan reliabel.
69
3.8.1.1 Validitas Suatu hasil penelitian yang valid ditandai apabila ada kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015:172-173). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Sugiyono, 2015:187). Validitas soal uji coba dilakukan kepada 33 siswa kelas IV B SDN Purwoyoso 02 dengan jumlah 40 soal. Untuk mengetahui validitas soal uji coba menggunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang rumus lengkapnya sebagai berikut. N XY −
𝑟𝑥𝑦 = N
X2 –
X
2
X
Y
N Y2 −
Y
2
Sumber: Arikunto (2012:87) Keterangan: = koefisien korelasi N
= jumlah subjek
X
= skor soal yang dicari validitasnya
Y
= skor total
Penafsiran validitas dengan menggunakan cara membandingkan Sig (2-tailed) dengan bantuan program SPSS dengan taraf 5% yaitu 0,05. Jika harga Sig (2tailed) lebih kecil dari 0,05 maka soal dinyatakan valid dan dapat dipakai untuk
70
soal evaluasi pretest dan postest. Hasil output SPSS terdapat pada lampiran 18 mengenai hasil uji validitas soal. Berikut hasil analisis validitas soal uji coba. Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba No
Kriteria
Nomor butir soal
Jumlah butir
Keterangan
soal 1.
Butir soal
1,2,4,5,6,7,9,10,11,12,15,16,17,
valid
22,23,24,26,27,28,32,34,36,37,3
25
Dipakai 20 butir
9,40 2.
Butir soal
3,8,13,14,18,19,20,21,25,29,30,
tidak valid
31, 33, 35,38 Jumlah
15
Dibuang
40
3.8.1.2 Reliabilitas Hasil penelitian dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2015:172). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap ketika diujikan secara berulang. Untuk mengetahui reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut dengan bantuan program SPSS. 𝑟𝑖 =
k k−1
St2 −
piqi 2
St
Sumber: Sugiyono, 2015:186 Keterangan: k = jumlah item dalam instrumen pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 qi = 1-pi s2i = varians total
71
Penafsiran harga koefisien korelasinya dengan melihat interpretasi nilai r . Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan kriteria menurut Guilford (1956) sebagai berikut. Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi
Korelasi
Interpretasi Reliabilitas
0,90 ≤ r ≤ 1,00
Sangat tinggi
Sangat tetap/sangat baik
0,70 ≤ r ≤ 0,90
Tinggi
Tetap/baik
0,40 ≤ r ≤ 0,70
Sedang
Cukup tetap/cukup baik
0,20 ≤ r ≤ 0,40
Rendah
Tidak tetap/buruk
r < 0,20
Sangat Rendah
Sangat tidak tetap/sangat buruk
Sumber: Lestari dan Ridwan (2015:206) Berdasarkan hasil analisis reliabilitas seluruh item soal uji coba yang telah dilakukan, diperoleh harga koefisien korelasi 0,785. Dilihat dari tabel kriteria koefisien korelasi, maka instrumen soal uji coba tersebut bersifat reliabel dengan korelasi tinggi dan interpretasi reliabilitas tetap/baik. 3.8.1.3 Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran 0,00 sampai 1,0 (Arikunto, 102:223). Untuk mengetahui indeks kesukaran menggunakan rumus: 𝐵
P = 𝐽𝑆 Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
72
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto, 2012: 223) Indeks kesukaran dikasifikasikan sebagai berikut. Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Interval
Kriteria
0,00 - 0,30
Sukar
0,31 - 0,70
Sedang
0,71 - 1,00
Mudah
Sumber: Arikunto (2012:225) Soal uji coba yang telah diujicobakan kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus tingkat kesukaran. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran diperoleh 5 soal dalam kategori sukar, 28 soal dengan kategori sedang, dan 7 soal berkategori mudah. Berikut hasil analisis tingkat kesukaran soal. Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Keterangan Nomor Soal
Sukar 17, 25, 31, 35, 38
Jumlah
5
Kategori Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37, 39 28
Mudah 5, 9, 10, 20, 24, 27, 40
7
3.8.1.4 Daya Pembeda Daya pembeda dari suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan tepat dan siswa yang tidak dapat menjawab soal tersebut dengan tepat (Lestari dan
73
Yudhanegara, 2015:217). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (Arikunto, 2012:228). Untuk menentukan indeks diskriminasi digunakan rumus. D=
𝐵𝐴 𝐽𝐴
-
𝐵𝐵 𝐽𝐵
= 𝑃𝐴 - 𝑃𝐵
Keterangan: J = jumlah peserta tes JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA =
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB =
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto, 2012: 228) Kemudian soal yang telah dihintung menggunakan rumus daya beda dikategorikan ke dalam kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai
Interpretasi Daya Pembeda
D : 0,00 - 0,20
Jelek
D : 0,21 - 0,40
Cukup
D : 0,41 - 0,70
Baik
D : 0,71 - 1,00
Baik Sekali
Sumber: Arikunto (2012:232)
74
Berikut analisis daya beda pada soal uji coba. Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Keterangan
Kategori
Nomor Soal
Baik Sekali -
Baik 2, 7, 12, 22, 27, 34, 36
Jumlah
0
7
Cukup 1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 21, 23, 26, 30, 32, 37, 39, 40 20
Jelek 3, 13, 14, 19, 20, 24, 25, 28, 29, 31, 33, 35, 38 13
Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda, peneliti memilih 20 soal yang dijadikan instrumen penelitian sebagai soal pretest dan postest. Soal yang dipilih merupakan soal yang valid, reliabel, sesuai dengan tingkat kesukaran, dan daya beda sesuai kebutuhan. Soal yang dijadikan instrumen dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini Tabel 3.8 Soal Instrumen Penelitian Keterangan Nomor
yang
Nomor Soal
digunakan 1,2,4,5,6,7,9,11,12,15,16,17,22
untuk soal pretest dan postest
24,27,32,36,37,39,40
Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah 3.8.2
Kuesioner/ Angket
3.8.2.1 Kuesioner atau Angket Kebutuhan Guru dan Siswa Kuesioner kebutuhan dibedakan menjadi dua, yaitu kuesioner kebutuhan guru dan kebutuhan siswa. Hasil dari kuesioner kebutuhan guru dan siswa akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan media pembelajaran buku
75
saku berbasis mind mapping. Berikut kisi-kisi kuesioner atau angket kebutuhan guru terhadap buku saku berbasis mind mapping. Tabel 3.9 Kisi-kisi Kuesioner Kebutuhan Guru terhadap Buku Saku Berbasis Mind Mapping Aspek Profil materi
Deskriptor Tanggapan
terhadap
pembelajaran
Nomor Soal PKn 1, 2
materi sistem pemerintahan tingkat pusat Kebutuhan adanya buku saku berbasis mind 3, 4, 5, 6 mapping Isi
Kebutuhan materi yang sesuai
8, 9
Kebutuhan isi buku saku berbasis mind mapping
12, 13
Penyajian
Penyajian buku saku berbasis mind mapping
7, 10, 11, 14
Kegrafikan
Desain buku saku berbasis mind mapping
15, 16, 17, 18
Selain kebutuhan guru, untuk mengetahui kebutuhan siswa maka diberikan kuesioner kebutuhan siswa yang hasilnya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan buku saku berbasis mind mapping. Berikut kisi-kisi kuesioner atau angket kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Tabel 3.10 Kisi-kisi Kuesioner Kebutuhan Siswa terhadap Buku Saku Berbasis Mind Mapping Aspek Profil materi
Deskriptor
Nomor Soal
Tanggapan pembelajaran PKn materi sistem 1, 2 pemerintahan tingkat pusat Kebutuhan adanya buku saku berbasis mind 3, 4, 5, 6 mapping
76
Penyajian
Penyajian buku saku berbasis mind mapping
7, 8, 9, 10
Kegrafikan
Desain buku saku berbasis mind mapping
11, 12, 13, 14
3.8.2.2 Kuesioner atau Angket Validasi Kuesioner atau angket validasi digunakan untuk mengetahui penilaian dan pendapat dari validator materi dan validator media terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Berikut kisi-kisi dari kuesioner atau angket validasi materi dan validasi media. Tabel 3.11 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Materi dan Validasi Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Komponen Materi 1. Kelayakan Isi A. Kesesuaian uraian materi dengan SD, KD dan indikator B. Kelengkapan Materi C. Keakuratan Materi D. Pengorganisasian Materi E. Ketaatan pada Hukum dan Perundang-Undangan 2. Kelayakan Kebahasaan A. Perkembangan Siswa B. Keterbacaan C. Koherensi D. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia E. Penggunaan Istilah dan Simbol 3. Kelayakan Penyajian A. Teknik Penyajian B. Pendukung Penyajian C. Penyajian Pembelajaran D. Kelengkapan Penyajian 4. Kelayakan Kegrafikan A. Ukuran Buku
Validator Jumlah Media
Jumlah
3
3 4 3 2
2 2 3 2
4
4 5 3 4
4 5 3 4
2
77
44
B. Desain Kulit Buku C. Desain Isi Buku D. Mind Mapping JUMLAH
11 16 3 48
Sumber: Badan Standar Nasional Pendidikan (2014) dengan modifikasi 3.8.2.3 Kuesioner atau Angket Respon Guru dan Siswa Kuesioner respon guru dan siswa diadaptasi dari kriteria buku teks oleh BSNP (2014) dengan pengembangan dari peneliti yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mappping.
3.9 ANALISIS DATA 3.9.1 Analisis Data Produk Analisis data produk adalah analisis yang digunakan terhadap desain produk yang dilakukan oleh validator ahli menggunakan skala Likert. Kriteria Penilaian Skala Likert sebagai berikut. Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Skala Likert Alternatif Jawaban
Skor
Sangat baik
4
Baik
3
Tidak baik
2
Tidak baik sekali
1
Sumber: Sugiyono ( 2015:135) Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis data deskriptif. Dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data interval tersebut dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan
78
skoring setiap jawaban dari validator. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan, data yang diperoleh diubah dalam bentuk persentase menggunakan rumus sebagai berikut. P =
𝑓 𝑁
x 100%
Sudijono (dalam Ernawati, 2013) Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan Setelah diketahui persentasenya maka dapat diketahui bahwa media sudah layak atau belum berdasarkan kriteria berikut. Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Media Persentase
Kriteria
81,25% < skor ≤ 100%
Sangat layak
62,5% < skor ≤ 81,25%
Layak
43,75% < skor ≤ 62,5%
Cukup layak
25% skor ≤ 43,75%
Tidak layak
Data dari uji validasi digunakan sebagai penilaian terhadap produk dan sebagai acuan perlu atau tidaknya perbaikan produk. Selain menggunakan teknik persentase, analisis data juga dilakukan secara deskriptif yaitu memaparkan saran yang telah diberikan oleh para validator ahli. Hasil pemaparan inilah yang menjadi pertimbangan perbaikan produk. Sedangkan data respon guru dan siswa terhadap media buku saku berbasis mind mapping dianalisis menggunakan teknik
79
yang sama seperti analisis dari validator yaitu menggunakan teknik persentase dan analisis deskriptif. 3.9.2 Analisis Data Awal/ Uji Persyaratan Analisis Analisis data awal digunakan analisis uji normalitas pretest dan postest. Dilakukan uji normalitas untuk menguji hasil belajar pretest dan postest siswa tujuannya untuk mengetahui apakah data hasil pretest dan postest berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas digunakan rumus Liliefors yang dianalisis menggunakan program SPSS. Berikut prosedur untuk melakukan uji normalitas dengan Liliefors (Sudjana, 2005:466-467). a. Dijadikan bilangan baku dengan rumus zi =
̅
b. Menghitung peluang F(zi) = P(z ≤zi) c. Menghitung proporsi z1, z2,....zn, yang dinyatakan oleh S(zi) d. Hitung selisih F(zi) - S(zi), tentukan menentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut (Lo) f. Lo < Lt = normal Dengan kriteria: Jika Sig > 0,05, maka data berdistribusi normal Jika Sig < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal
80
3.9.3 Analisis Data Akhir Setelah produk selesai, maka diadakan pretest dan postest untuk mengambil data hasil belajar siswa. Tujuan dari analisis tahap akhir adalah untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Data yang digunakan adalah nilai pretest dan postest. Analisis data dilakukan secara deskriptif persentase hasil pretest dan postest menggunakan uji N-gain dengan rumus sebagai berikut. N-Gain = Sumber: Lestari dan Ridwan ( 2015: 235) Hasil N-gain kemudian diklasifikasikan sesuai kriteria yang ditetapkan sebagai berikut.
Tabel 3.14 Kriteria Nilai N-Gain Interval Koefisien
Kriteria
N-gain > 0,70
Tinggi
0,30 < N-gain < 0,70
Sedang
N-gain ≤ 0,30
Rendah
Sumber: Lestari dan Yudhanegara (2015:235) Selanjutnya hasil pretest dan postest dianalisis menggunakan uji hipotesis dengan t-test. Akan tetapi sebelum dilakukan t-test, data pretest dan postest diuji homogenitas (uji F) terlebih dahulu sebagai syarat uji t-test dengan bantuan program SPSS. Uji t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata pretest dan postest dan untuk menguji perbedaan hasil belajar pada pretest dan postest terhadap penggunaan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Analisis data menggunkan paired samples t-test dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2012:122) dengan bantuan program SPSS.
81
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t= √
(
√
)(
√
)
Keterangan: ̅
= Rata-rata sampel 1
x2
= Rata-rata sampel 2
s1
= Simpangan baku sampel 1
s2
= Simpangan baku sampel 2
s1 2
= Varians sampel 1
s2 2
= Varians sampel 2
r
= Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika sig (2-tailed) > 0,05, dan terima Ha jika sig (2-tailed) < 0,05.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015:407), penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Dalam penelitian ini menggunakan model yang diadaptasi dari model pengembangan menurut Sugiyono. Prosedur pengembangan yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1) potensi dan masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain produk; 4) validasi desain; 5) uji coba produk; 6) revisi produk; dan 7) uji coba pemakaian. Berikut hasil penelitian yang dilakukan. 4.1.1 Analisis Data Produk Produk media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping kemudian dianalisis berdasarkan hasil temuan pada penelitian sebagai berikut. 4.1.1.1 Kebutuhan Guru dan Siswa Pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Data kebutuhan guru dan siswa diperoleh dari kuesioner atau angket yang dibagikan. Berikut hasil kebutuhan guru.
82
83
Tabel 4.1 Rekapitulasi Kebutuhan Guru terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No 1.
2.
Pertanyaan Jawaban Perlunya penguasaan siswa Sangat perlu terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat Keluasan materi Ya
3.
Ketersediaan buku untuk Memadahi mempelajari materi sistem (hanya BSE) pemerintahan pusat
4.
Perlunya buku referensi Sangat perlu tambahan atau pelengkap
5.
Tanggapan terhadap adanya Sangat setuju media baru
6.
Tanggapan adanya media Sangat setuju pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
7.
Penyampaian materi dalam buku saku menggunakan mind mapping Penggunaan media buku saku berbasis mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa Materi perlu disesuaikan dengan kurikulum/SK/KD Cara penyampaian materi sitem pemerintahan tingkat pusat
8.
9. 10.
11.
Setuju
Ya
Ya
Alasan Karena untuk memenuhi pencapaian kurikulum SK tersebut Karena untuk anak usia kelas IV belum perlu mengetahui semua rinci tentang pemerintahan pusat Buku-buku sudah terpenuhi. Maksudnya sudah ada, namun masih perlu adanya buku yang lebih menarik dan inovatif (yang tersedia hanya buku BSE saja) Karena dengan buku referensi akan melengkapi buku yang ada Karena dengan media baru diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa Dengan buku saku siswa dapat membaca materi tersebut kapan saja karena bisa dibawa kemana-mana -
-
Karena tujuan penggunaan media untuk mencapai SK/KD jelas, -
Singkat kemudian diperkaya dengan uraian sejelasjelasnya Penyusunan dan Sangat perlu Dengan media yang menarik pengemasan dibuat menarik dapat memancing
84
12.
13.
14.
15.
16. 17. 18.
keingintahuan siswa Dengan tokoh yang dikenal akan mempermudah tugas dan jabatannya Evaluasi di bagian akhir Sangat perlu Dengan evaluasi kita dapat buku mengukur pemahaman materi yang telah disampaikan Bentuk soal evaluasi Isian singkat Dengan isian singkat dan dan uraian uraian akan memacu siswa untuk belajar lebih bersungguh-sungguh Warna buku saku berbasis Warna cerah mind mapping yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi siswa Ukuran huruf Sedang Jenis huruf penyajian materi Berlins Sans FB Jenis huruf penulisan judul Dengan pilihan huruf yang Ravie menarik dapat menambah ketertarikan siswa untuk membaca buku tersebut Penyampaian materi disertai Perlu pengenalan tokoh
Dari hasil rekapitulasi tersebut diketahui bahwa perlunya siswa memahami materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Dalam pembelajaran, siswa hanya menggunakan 1 buku BSE saja, sehingga diperlukan media pembelajaran berupa buku yang menarik dan inovatif. Guru sangat setuju dengan adanya buku saku berbasis mind mapping yang disesuaikan dengan SK dan KD. Buku saku dibuat dengan menarik agar dapat memancing keingintahuan siswa. Buku saku juga dibuat dengan warna cerah yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi siswa dengan ukuran huruf sedang. Selain kebutuhan guru, peneliti juga membagikan kuesioner kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping kepada 28
85
siswa kelas SDN Tambakaji 02. Berikut hasil rekapitulasi kuesioner kebutuhan siswa. Tabel 4.2 Rekapitulasi Kebutuhan Siswa terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No 1.
Pertanyaan Kesulitan terhadap materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat
2.
Memahami materi sistem pemerintahan tingkat pusat
3.
Ketersediaan media
4.
Perlunya ada media pembelajaran berupa buku
5.
Siswa mengetahui buku saku
6.
Adanya buku saku
7.
Penjelasan menggunakan mind mapping
8.
Penyusunan dan pengemasan dibuat menarik
9.
Perlu adanya evaluasi di bagian akhir
10.
Bentuk soal evaluasi
11.
Karakter warna
Jawaban sangat sulit sulit tidak sulit ya tidak sudah lengkap kurang lengkap tidak lengkap sangat perlu perlu kurang perlu tidak perlu ya tidak sangat setuju setuju kurang setuju tidak setuju sangat setuju setuju kurang setuju tidak setuju sangat perlu perlu kurang perlu tidak perlu sangat perlu perlu kurang perlu tidak perlu pilihan ganda benar salah jawaban lain:…….. warna cerah yang menarik dan memberikan
Skor 4 19 5 6 22 8 19 1 20 5 2 1 28 0 13 15 0 0 16 10 1 1 9 17 2 0 12 10 0 6 28 0 0 26
86
12.
Ukuran huruf
13.
Jenis huruf penyajian materi
14.
Jenis huruf penulisan judul
kenyamanan bagi siswa warna gelap dan memberikan kenyamanan bagi siswa jawaban lain:……….. besar sedang kecil Comic Sans MS Trebuchet Berlins Sans FB Jawaban lain:…………. Trebuchet MS Ravie Comic Sans MS Jawaban lain:……..
2
0 26 2 26 2 0 0 0 23 5 0
Dari hasil rekapitulasi tersebut, diketahui bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Ketersediaan media untuk materi sistem pemerintahan tingkat pusat masih kurang sehingga siswa memerlukan media pembelajaran berupa buku. Siswa setuju dengan adanya buku saku berbasis mind mapping dengan penyusunan dan pengemasan yang menarik disertai soal evaluasi pada bagian akhir buku. Karakter warna pada buku saku menggunakan warna cerah yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi siswa dengan ukuran huruf sedang menggunakan jenis huruf comic sans ms. 4.1.1.2 Prototipe Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Prototipe merupakan rancangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yang peneliti kembangkan. Berikut hasil prototipe yang dirancang.
87
Tabel 4.3 Prototipe Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No
Halaman
1
Sampul depan
Rancangan Halaman
Keterangan 1. Gambar berwarna full
3
2
cover 2. Nama buku saku
1
3. Nama penyusun 4. Materi buku 5. Jargon buku
4 5
2
Prakata
1
2
1. Background 2. Gambar kartun
3
3. Judul (prakata) 4. Isi prakata 5. Jargon buku
4
6. Halaman buku
5 3
6
Standar
1. Background
1
Kompetensi
2
33 3
dan Kompetensi
2. Gambar kartun 3. Judul (SK dan KD) 4. SK dan KD
Dasar
5. Jargon buku
4 44
5
6. Halaman buku
6
88
4
Mind
1. Background
mapping
1
2. Judul
Materi
2 3
3. Mind mapping secara umum 4. Jargon buku
3 4
4 5
5. Halaman buku
5
Daftar Isi
1. Background
1
2
33 3
2. Gambar kartun 3. Judul (daftar isi) 4. Daftar isi 5. Jargon buku
4
6. Halaman buku
1
6
Mind
5
6 1
mapping sub Materi
2. Judul (peta konsep) 3. Peta konsep
3 33
4. Jargon buku 5. Halaman buku
4 44
5
1. Background
6
89
7
Materi Ajar
1. Background
1
2
2. Gambar kartun 3. Sub Judul
3
4
4. Judul (materi) 5. Isi materi 6. Jargon buku
5
7. Halaman buku
7
6 8
Materi Ajar
1. Background
1
2
2. Gambar kartun 3. Isi materi 4. Jargon buku
3
5. Halaman buku
5
4 9
Mengenal
1. Background
1
Tokoh
2. Nama tokoh
2
3. Isi materi 4. Foto tokoh
4
5. Jargon buku
3
5 5
6. Halaman buku
6 6
90
10
Evaluasi
1
2
1. Background 2. Gambar kartun
3
3. Judul (evaluasi) 4. Isi evaluasi 5. Jargon buku
4
6. Halaman buku
5 11
6
Daftar
1. Background
1
Pustaka
2
3
2. Gambar kartun 3. Judul
(daftar
pustaka) 4. Isi daftar pustaka
4
5. Jargon buku 6. Halaman buku
5 12
6
Kolom
1. Background
1
Kosong
2
3
Catatan
2. Gambar kartun 3. Judul (Catatanku)
Siswa
4. Kolom kosong 5. Jargon buku
4
6. Halaman buku
5
6
91
4.1.1.3 Desain Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind mapping Dari prototipe yang telah dirancang peneliti mengumpulkan data untuk menyusun buku saku berbasis mind mapping. Berikut hasil desain media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Tabel 4.4 Desain Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No Desain
Keterangan
1.
Bentuk fisik
Buku dengan ukuran kertas A6 dan cetak warna
2.
Materi
Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat
3.
Bahasa
Indonesia
4.
Konten
a. Pendahuluan: Prakata, daftar isi, SK dan KD. b. Isi: Pendahuluan materi, mind mapping materi, penjelasan materi, dan mengenal tokoh. c. Penutup: Soal evaluasi, catatanku, dan daftar pustaka.
5.
Fungsi
Media pembelajaran inovatif, kreatif, mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas Meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV materi sistem pemerintahan tingkat pusat.
Pada tahap ini media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dibuat dengan proses sebagai berikut. a. Materi dan soal dalam buku saku berbasis mind mapping diringkas dari beberapa buku referensi (BSE) dan wikipedia Indonesia. b. Peneliti menyusun materi untuk disajikan dalam buku saku berbasis mind mapping menggunakan Microsoft Word.
92
c. Peneliti menyusun mind mapping menggunakan Photoshop cs 6. Mind mapping tersebut kemudian disusun ke dalam buku saku berbasis mind mapping. d. Tahap akhir dari penyusunan buku saku berbasis mind mapping adalah mengubah ke dalam format PDF. e. Peneliti mencetak buku saku berbasis mind mapping yang akan digunakan untuk validasi materi dan media, serta uji coba produk. Secara umum media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping terdiri dari bagian-bagian yang dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Bagian Pendahuluan a. Prakata berisi keterangan dari penyusun sebagai pengantar buku saku berbasis mind mapping. b. Daftar isi berisi daftar konten buku saku beserta nomor halamannya. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berisi kompetensi yang harus dipenuhi siswa dalam mempelajari materi dalam buku saku berbasis mind mapping. 2) Bagian Isi 1) Pendahuluan materi berupa gambar percakapan atau ilustrasi pada awal sub bab. 2) Mind mapping materi berisi gambar mind mapping dari materi tersebut. 3) Penjelasan materi berisi penjelasan mengenai mind mapping dari materi tersebut.
93
4) Mengenal tokoh berisi artikel pengenalan tokoh berupa foto dan penjelasan mengenai tokoh pada materi tersebut. 3) Bagian Penutup a. Soal
evaluasi
berupa
soal-soal
yang
sesuai
dengan
indikator
pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. b. Catatanku merupakan kolom kosong yang disediakan sebagai sarana bagi siswa mencatat hal-hal penting dalam materi. c. Daftar pustaka berisi daftar rujukan yang dipakai dalam penyusunan buku saku berbasis mind mapping. 4.1.1.4 Validasi Materi terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind mapping Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping oleh Validator Materi Aspek Kelayakan
Jumlah
Persentase
Kriteria
Skor 1. Isi
55
91,67%
Sangat Layak
2. Kebahasaan
48
92,31%
Sangat Layak
3. Penyajian
61
95,31%
Sangat Layak
Persentase
164
93,18%
Sangat Layak
Keseluruhan Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah Berdasarkan tabel mengenai hasil validasi materi yang telah diolah peneliti, diketahui bahwa persentase keseluruhan penilaian media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping mendapat nilai 93,18% dengan kategori “Sangat Layak”. Hasil validasi dari validator materi menunjukkan bahwa buku
94
saku berbasis mind mapping yang dikembangkan berdasarkan penilaian dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian, sangat layak diujicobakan dengan revisi sesuai dengan komentar dan saran dari validator materi. Komentar dan saran dari validator materi adalah sebagai berikut. 1) Perbaikan isi mind mapping pada materi lembaga negara Indonesia. Mind mapping lembaga negara Indonesia masih kurang lengkap, yaitu kurangnya lembaga BPK yang belum dimasukkan pada mind mapping. 2) Memperhatikan konsistensi penyajian agar mudah dipahami oleh siswa. Penyajian materi dari sub bab satu ke sub bab berikutnya diperhatikan konsistensi penyajian, seperti pada tata letak, maupun desain penyajian materi. 3) Soal evaluasi disarankan untuk didesain dengan pola mind mapping agar lebih menarik. 4.1.1.5 Validasi Media terhadap Buku Saku Berbasis Mind Mapping Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping oleh Validator Media Aspek Kelayakan
Jumlah Skor
Persentase
Kriteria
1. Penyajian
60
93,75%
Sangat Layak
2. Kegrafikan
116
90,63%
Sangat Layak
Persentase
176
91,67%
Sangat Layak
Keseluruhan Sumber: Data Penilaian Pengembangan yang Diolah Dari tabel tersebut diketahui bahwa persentase keseluruhan validator media terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping adalah
95
91,67% dengan kategori “Sangat Layak”. Hasil penilaian atau validasi dari validator menunjukkan bahwa buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan berdasarkan aspek penyajian dan kegrafikan, sangat layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai komentar dan saran dari validator media. Komentar dan saran dari validator media adalah sebagai berikut. 1) Perbaikan bentuk tulisan pada judul dan sub judul diperbaiki. Perbaikan disarankan agar bentuk tulisan sesuai dengan ketentuan penulisan yang baik dan benar agar lebih formal dan sesuai digunakan dalam pembelajaran. 2) Komposisi warna diperbaiki agar tulisan pada buku saku berbasis mind mapping lebih dapat dibaca dengan jelas dan tidak mengganggu fokus pada materi. 3) Penambahan gambar yang sesuai dengan materi agar lebih menarik. Gambar yang ditambahkan adalah gambar ilustrasi atau percakapan antar siswa terkait dengan materi yang dijadikan sebagai pendahuluan pada materi dalam buku saku berbasis mind mapping. 4.1.1.6 Revisi Produk Revisi produk dalam tahap ini berfungsi untuk memperbaiki media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping sesuai saran dari validator materi, validator media dan atas respon dari siswa. Revisi pada media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping adalah sebagai berikut. a. Revisi Aspek Kelayakan IsiBerdasarkan saran dan komentar dari validator materi, pada mind mapping lembaga negara Indonesia diberi penambahan Lembaga BPK. Berikut hasil revisi yang disarankan oleh validator.
96
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4.1: Revisi Mind Mapping Lembaga Negara Indonesia b. Revisi Aspek Penyajian Berdasarkan dari saran dari validator media, terdapat penambahan konten pada buku saku berbasis mind mapping yaitu, adanya ilustrasi atau percakapan siswa yang membahas mengenai materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk menambah ketertarikan siswa dan dijadikan sebagai pendahuluan materi. Berikut contoh ilustarsi atau percakapan yang ditambahkan.
Gambar 4.2: Revisi Ilustrasi/Percakapan Materi
97
Selain penambahan ilustrasi tersebut, dari validator materi juga disarankan dalam konsistensi penyajian materi. Sebelum dilakukan revisi, urutan penyajian materi yaitu yang pertama adalah materi berupa tulisan, selanjutnya mind mapping materi dan diakhiri dengan mengenal tokoh. Sesuai saran dari validator, maka peneliti melakukan revisi agar buku saku konsisten dan mind mapping lebih dapat tereksplor oleh siswa dengan penyajian mind mapping terlebih dahulu, kemudian pada halaman berikutnya dilanjutkan pada materi secara tertulis dan diakhiri dengan mengenal tokoh. Saran lain dari validator materi yaitu soal evaluasi pada buku saku berbasis mind mapping didesain dalam bentuk mind mapping. Berikut hasil revisi berdasarkan saran dari validator materi.
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4.3: Revisi Soal Evaluasi
98
c. Revisi Aspek Kegrafikan
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4.4: Revisi Aspek Kegrafikan
4.1.1.7 Produk Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Setelah dilakukan uji kelayakan oleh validator materi dan validator media, peneliti melakukan revisi sesuai dengan saran validator. Berikut hasil akhir produk media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yang peneliti kembangkan.
99
a. Sampul depan
b. Prakata
c. Daftar Isi
d. SK dan KD
100
e. Pendahuluan Materi
g. Mind Mapping Materi
f. Mind Mapping Materi
h. Materi Ajar
101
i.
k.
Materi Ajar
Evaluasi
j.
l.
Mengenal Tokoh
Daftar Pustaka
102
m. Catatan Siswa
n.
Sampul Belakang
Gambar 4.5: Produk Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping 4.1.1.8 Respon Siswa dan Guru terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping pada uji coba produk, 6 siswa diberikan kuesioner respon siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Berikut hasil rekapitulasi respon siswa pada uji coba produk.
103
Tabel 4.7 Rekapitulasi Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No
Pertanyaan
Uji Coba Produk Persentase Kriteria 100% Sangat Layak 1 Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 100% Sangat Layak 2 Penyampaian materi dikemas dengan menarik 100% Sangat Layak 3 Materi disampaikan dengan jelas 88% Sangat Layak 4 Materi mudah saya dipahami 100% Sangat Layak 5 Materi sudah lengkap Buku saku berbasis mind mapping menambah 100% Sangat Layak 6 pengetahuan PKn 100% Sangat Layak 7 Materi lebih menarik dibandingkan dengan buku teks atau buku paket 96% Sangat Layak 8 Penempatan letak materi dan mind mapping pada setiap sub bab selalu sama 100% Sangat Layak 9 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 100% Sangat Layak 10 Warna yang digunakan menarik 96% Sangat Layak 11 Bentuk dan ukuran huruf dapat dibaca dengan jelas 100% Sangat Layak 12 Bentuk mind mapping menarik 79% Sangat Layak 13 Menjadikan belajar lebih giat 88% Sangat Layak 14 Dapat dipelajari sendiri 88% Sangat Layak 15 Dapat dipelajari bersama-sama dengan teman 100% Sangat Layak 16 Dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat 96% Sangat Layak 17 Soal evaluasi sesuai dengan isi materi 79% Sangat Layak 18 Waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari buku saku berbasis mind mapping sesuai dengan waktu pembelajaran PKn 96% Sangat Layak 19 Saya senang dengan adanya buku saku berbasis mind mapping ini Jumlah 1806 Rata-Rata 95% Sangat Layak Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah Berdasarkan respon atau tanggapan yang diberikan oleh siswa, diketahui bahwa rata-rata persentase kelayakan buku saku berbasis mind mapping sebesar 95% dengan kategori “sangat layak”. Komentar yang diberikan oleh siswa menunjukkan bahwa media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
104
menarik dan siswa menyukai adanya buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan oleh peneliti. Pada uji coba pemakaian, guru diberikan kuesioner atau angket respon guru setelah media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping digunakan dalam pembelajaran. Berikut hasil rekapitulasi respon guru. Tabel 4.8 Rekapitulasi Respon Guru terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pernyataan Materi sesuai dengan SK, KD dan indikator Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Kelengkapan materi sesuai dengan indikator Soal evaluasi sesuai dengan indikator Konsep dan materi sesuai dengan perkembangan ilmu PKn Materi sesuai dengan tingkat berpikir siswa kelas IV SD Materi disampaikan secara sistematis Konsistensi sistematika materi dalam sub bab Penyampaian materi dikemas dengan menarik Buku saku berbasis mind mapping komunikatif terhadap siswa Materi mudah dipahami Materi sudah lengkap Materi lebih menarik dibandingkan dengan buku teks atau buku paket Bahasa yang digunakan mudah dipahami Warna yang digunakan menarik Bentuk dan ukuran huruf dapat terbaca dengan jelas Ukuran tata letak proporsional Desain mind mapping sesuai dengan perkembangan siswa Mind mapping sudah menarik Memotivasi siswa untuk belajar lebih giat Dapat dipelajari sendiri oleh siswa Dapat dipelajari bersama-sama oleh siswa Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat Dapat menambah referensi pengetahuan siswa Memudahkan dalam proses pembelajaran materi
Skor 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
105
sistem pemerintahan tingkat pusat Materi dapat disampaikan kepada siswa sesuai dengan waktu pembelajaran yang direncanakan 27 Saya mendukung adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi siswa pemerintahan tingkat pusat Jumlah Skor Rata-rata Persentase Keterangan Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah 26
4 4
106 3,93 98,15% Sangat Layak
Dari hasil respon guru, didapatkan rata-rata persentase 98,15% dengan kategori “sangat layak”. Pernyataan dari respon tersebut diadaptasi dari kriteria buku teks BSNP (2014) dengan perubahan dan pengembangan sesuai kebutuhan. Guru PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 menyatakan bahwa buku saku yang dibuat sudah sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran serta buku menarik dan memotivasi siswa lebih gemar membaca materi tersebut. Selain respon guru, pada akhir pembelajaran siswa dibagikan kuesioner atau angket respon terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.9 Rekapitulasi Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping No 1 2 3 4 5 6 7
Pertanyaan
Uji Coba Pemakaian Persentase Kriteria Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang 100% Sangat Layak disampaikan guru Penyampaian materi dikemas dengan menarik 99% Sangat Layak Materi disampaikan dengan jelas 100% Sangat Layak Materi mudah saya dipahami 96% Sangat Layak Materi sudah lengkap 97% Sangat Layak Buku saku berbasis mind mapping menambah 96% Sangat Layak pengetahuan PKn Materi lebih menarik dibandingkan dengan buku 89% Sangat Layak teks atau buku paket
106
Penempatan letak materi dan mind mapping pada setiap sub bab selalu sama 9 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 10 Warna yang digunakan menarik 11 Bentuk dan ukuran huruf dapat dibaca dengan jelas 12 Bentuk mind mapping menarik 13 Buku saku berbasis mind mapping menjadikan belajar lebih giat 14 Buku saku berbasis mind mapping dapat dipelajari sendiri 15 Buku saku berbasis mind mapping dapat dipelajari bersama-sama dengan teman 16 Buku saku berbasis mind mapping dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat 17 Soal evaluasi sesuai dengan isi materi 18 Waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari buku saku berbasis mind mapping sesuai dengan waktu pembelajaran PKn 19 Saya senang dengan adanya buku saku berbasis mind mapping ini Jumlah Rata-Rata Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah 8
93%
Sangat Layak
96% 96% 94%
Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
96% 90%
Sangat Layak Sangat Layak
92%
Sangat Layak
86%
Sangat Layak
97%
Sangat Layak
93% 91%
Sangat Layak Sangat Layak
98%
Sangat Layak
1799 95%
Sangat Layak
Dari respon siswa yang telah diolah, diketahui bahwa media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dikategorikan “sangat layak” dengan persentase sebesar 95%. Komentar siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping adalah menarik dan senang dengan adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. 4.1.2
Analisis Data Awal Untuk menganalisis data awal yang didapat, peneliti melakukan analisis uji
normalitas hasil belajar pretest dan postest. Data nilai pretest dan postest dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data nilai berdistribusi normal atau tidak. Berikut hasil dari uji normalitas.
107
Tabel 4.10 Uji Normalitas Nilai Pretest Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Pre Test
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
.120
28
.200
Statistic *
df
.980
Sig.
28
.846
a. Lilliefors Significance Correction/ *. This is a lower bound of the true significance.
Dari output uji normalitas dengan Shapiro-Wilk berbantuan program SPSS tersebut diketahui bahwa Sig = 0,846. Dari kriteria yang ditentukan Sig > 0,05 yaitu 0,846 > 0,05, maka data nilai pretest dinyatakan berdistribusi normal. Tabel 4.11 Uji Normalitas Nilai Postest Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Post Test
Df
.176
Shapiro-Wilk
Sig.
28
.027
Statistic
.941
df
Sig.
28
.117
a. Lilliefors Significance Correction
Setelah diuji normalitas, diketahui bahwa hasil postest pada uji coba pemakaian dengan uji Shapiro-Wilk berbantuan program SPSS menghasilkan output Sig 0,117. Karena Sig > 0,05 yaitu 0,117 > 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal.
108
4.1.3
Analisis Data Akhir
4.1.3.1 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada uji coba produk didapat dari hasil pretest dan postest yang dilakukan pada uji coba produk media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping kepada 6 siswa SDN Purwoyoso 02. Berikut hasil belajar siswa dalam uji coba produk. Tabel 4.12 Hasil Belajar Uji Coba Produk No
Keterangan
Kelas Uji Coba Produk Pretest Postest 6 6 79,17 88,33 50 70 90 95 5 6 1 0
jumlah siswa rata-rata nilai nilai terendah nilai tertinggi jumlah siswa tuntas jumlah siswa tidak tuntas 83% 100% rata-rata KKM Klasikal (%) 17% Peningkatan (%) Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah 1 2 3 4 5 6
Dari data tersebut, digambarkan dengan grafik berikut.
109
Hasil Belajar Uji Coba Produk 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
90
95
88.33 79.17
70 50
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi Pretest
Nilai Rata-rata Postest
Gambar 4.6: Grafik Hasil Belajar Uji Coba Produk Dari grafik tersebut diketahui bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar pada siswa uji coba produk setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Sedangkan persentase rata-rata ketuntasan klasikal meningkat sebesar 17%, yang digambarkan dengan grafik berikut. Rata-rata KKM Klasikal Uji Coba Produk 100% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
83%
Pre Test
Post Test
Gambar 4.7: Grafik Rata-rata KKM Klasikal Uji Coba Produk
110
Pada uji coba pemakaian yang dilakukan kepada 28 siswa SDN Tambakaji 02 didapatkan hasil belajar setelah dilakukan pretest dan postest. Berikut hasil belajar siswa dalam uji coba pemakaian media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Tabel 4.13 Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian No
Keterangan
Kelas Uji Coba Pemakaian Pretest Postest 28 28 1 jumlah siswa 65,89 78,75 2 rata-rata nilai 40 60 3 nilai terendah 90 95 4 nilai tertinggi 16 27 5 jumlah siswa tuntas 12 1 6 jumlah siswa tidak tuntas 57% 96% rata-rata KKM Klasikal (%) 39% Peningkatan (%) Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah Data tersebut di gambarkan dengan grafik berikut. Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
90
95 78.75 65.89
60 40
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi Pretest
Nilai Rata-rata Postest
Gambar 4.8: Grafik Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian
111
Dari hasil data yang telah diolah, diketahui bahwa dengan menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 yang berjumlah 28 siswa mengalami peningkatan. Persentase rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan 39% yang digambarkan dengan grafik berikut. Rata-rata KKM Klasikal Uji Coba Pemakaian 96%
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
57%
Pre Test
Post Test
Gambar 4.9: Grafik Rata-rata KKM Klasikal Uji Coba Pemakaian 4.1.3.2 Uji Homogenitas Data nilai pretest dan postest diuji homogenitas menggunakan bantuan program SPSS, untuk mengetahui apakah data nilai pretest dan postest homogen atau tidak. Dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.14 Uji Homogenitas Nilai Pretest dan Postest Test of Homogeneity of Variances Pre Test dan Post Test
Levene Statistic
.854
df1
df2
1
Sig.
54
.360
Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah
112
Dari data tersebut terlihat bahwa Sig > 0,05 dengan hasil 0,360 > 0,05, sehingga nilai pretest dan nilai postest homogen. 4.1.3.3 Uji N-gain Uji N-gain dilakukan pada uji coba produk untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Berikut hasil uji coba produk N-gain. Tabel 4.15 N-gain Uji Coba Produk Rata-rata Pretest
Rata-rata Postest
Skor Maksimal
N-gain
79,17
88,33
100
0,44
Berdasarkan hasil data yang diperoleh setelah penelitian, maka diketahui bahwa dengan adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping terdapat peningkatan hasil 0,44 yang berkategori sedang. Tidak hanya dalam uji coba produk, dalam uji coba pemakaian siswa juga diberikan pretest dan postest yang hasil tersebut dihitung peningkatannya dengan uji N-gain. Berikut hasil uji N-gain siswa uji coba pemakaian. Tabel 4.16 N-gain Uji Coba Pemakaian Rata-rata Pretest
Rata-rata Postest
Skor Maksimal
N-gain
65,89
78,75
100
0,38
Dari hasil data yang telah diolah, diketahui bahwa dengan menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 mengalami peningkatan 0,38 yang berkategori sedang.
113
4.1.3.4 Uji t-test Nilai pretest dan nilai postest dapat dihitung uji t-test, dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil dari uji t-test Paired Sample Test. Tabel 4.17 Uji t-test Nilai Pretest dan Nilai Postest Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower
Pair 1
Sebelum - Sesudah
-15.122
Upper
-10.592
t
-11.646
df
Sig. (2-tailed)
27
.000
Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang Diolah Pada output paired sample test dengan SPSS versi 17, diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji paired sample test dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat sebelum menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping.
114
4.2
PEMBAHASAN
4.2.1
Pengembangan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Prosedur penelitian dan pengembangan diadaptasi dari model penelitian
R&D dari Sugiyono. Model penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1) potensi dan masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain produk; 4) validasi desain; 5) uji coba produk; 6) revisi produk; dan 7) uji coba pemakaian. Model penelitian Sugiyono ini juga dilakukan oleh Juniati dan Widianti (2015:39) dalam
penelitian
Research
and
Development
yang
dilakukan
dengan
menggunakan prosedur penelitian dari tahap identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk buku saku, validasi produk, revisi buku saku, uji coba skala kecil, revisi buku saku, uji coba skala besar, revisi buku saku, dan produk final. Pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dimulai dari penemuan potensi dan masalah yang dilakukan peneliti melalui identifikasi masalah di SDN Tambakaji 02, dengan melakukan wawancara secara terbuka kepada guru pengampu PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa masih minimnya media pembelajaran PKn kelas IV di SDN Tambakaji 02. Selain itu, berdasarkan wawancara dengan siswa, siswa hanya memiliki 1 buku pelajaran PKn. Buku tersebut merupakan buku BSE yang dipinjamkan oleh sekolah kepada siswa. Guru dan siswa juga berpendapat bahwa pembelajaran akan lebih menarik dengan adanya media pembelajaran yang menarik dan inovatif. Hal ini senada dengan pendapat Nana Sudjana dan
115
Ahmad Rivai (2011:2-3) bahwa manfaat media pembelajaran adalah menjadikan pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Padatnya materi sistem pemerintahan tingkat pusat pada mata pelajaran PKn menyebabkan siswa kurang memahami materi tersebut, sehingga hasil belajar siswa pun kurang optimal. Peneliti juga melakukan wawancara secara umum kepada 28 siswa kelas IV. Dari wawancara tersebut, diketahui bahwa sebanyak 26 siswa dari 28 siswa hanya memiliki 1 buku ajar PKn yaitu buku BSE yang digunakan sebagai media pembelajaran. Buku tersebut merupakan buku pinjaman dari sekolah untuk siswa. Dari masalah tersebut, maka peneliti memiliki ide untuk mengembangkan suatu media pembelajaran yang menarik dan inovatif berupa buku saku berbasis mind mapping. Menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam Azhar Arsyad (2011: 37), buku saku merupakan jenis media cetak. Hasil penelitian dari Ozgul Keles (2012:93) menunjukkan bahwa penggunaan mind mapping membantu guru dalam penyampaian materi, perencanaan dan evaluasi pembelajaran serta membuat proses pembelajaran lebih menghibur. Adanya buku saku yang berbasis mind mapping akan menambah referensi buku siswa yang dapat digunakan untuk melengkapi buku yang sudah ada. Materi yang padat, lebih mudah dipelajari dengan adanya mind mapping. Karena materi yang disajikan dengan mind mapping lebih ringkas dan mudah untuk dipelajari. Hal ini senada dengan pendapat Tony Buzan (2007:6) bahwa mind mapping menjadikan belajar lebih cepat dan efisien. Pada dasarnya manfaat media adalah memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
116
memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar (Kustandi dan Sutjipto, 2013:23). Setelah diketahui permasalahan yang dihadapi siswa dan potensi yang ada, maka peneliti melakukan wawancara kepada guru lagi secara lebih mendalam untuk mengetahui Kompetensi Dasar apa yang akan diambil sebagai bahan materi buku saku berbasis mind mapping. Karena media yang baik dipilih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Kustandi dan Sutjipto (2013:80). Berdasarkan wawancara dengan guru, disarankan bahwa materi sistem pemerintahan tingkat pusat yang dijadikan sebagai bahan materi dalam buku saku berbasis mind mapping karena materi tersebut merupakan materi yang paling luas dan paling sulit untuk siswa sesuai dengan hasil kuesioner kebutuhan yang diisi oleh guru pengampun PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. Selain melakukan analisis kebutuhan guru, peneliti juga menyebar kuesioner atau angket kebutuhan siswa kepada 28 siswa kelas IV SDN Tambakaji 02. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan terhadap guru kelas IV SDN Tambakaji 02, didapatkan informasi bahwa siswa sangat perlu memiliki penguasaan yang baik terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Menurut guru PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02, materi sistem pemerintahan tingkat pusat luas. Ketersediaan media pembelajaran buku PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat sudah memadahi, maksudnya adalah sudah ada buku PKn yaitu BSE. Tetapi menurut guru, siswa masih perlu adanya buku yang inovatif dan menarik sebagai buku referensi atau pelengkap untuk menambah pengetahuan siswa terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Guru
117
sangat setuju apabila peneliti mengembangkan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menyesuaikan kurikulum yang ada di SD kelas IV. Guru juga berpendapat bahwa media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping nantinya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ahmad (2011:2-3) bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dari analisis kebutuhan yang dilakukan kepada siswa, sebanyak 19 siswa dari 28 siswa masih kesulitan dalam memahami materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Sebanyak 19 siswa juga berpendapat bahwa ketersediaan media pembelajaran dalam materi sistem pemerintahan tingkat pusat kurang lengkap. Sebanyak 14 siswa menyatakan sangat setuju, dan 14 siswa menyatakan setuju apabila ada buku referensi tambahan berupa buku saku berbasis mind mapping. Setelah menemukan potensi dan masalah, peneliti melakukan kajian literatur dan mengumpulkan materi sistem pemerintahan tingkat pusat dari beberapa buku BSE, dan wikipedia Indonesia. Peneliti merancang desain buku saku berbasis mind mapping mulai dari bentuk, ukuran, bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Peneliti merancang sendiri susunan buku saku ini menggunakan Microsoft Word 2007. Untuk sampul depan, sampul belakang, desain mind mapping, dan desain ilustrasi atau percakapan, peneliti dibantu oleh Iin Aryani dalam pembuatannya yaitu menggunakan Photoshop cs 6 dan Corel Draw X7.
118
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian pengembangan buku saku berbasis mind mapping adalah soal evaluasi untuk pretest dan postest, kuesioner kelayakan validator materi dan media, serta kuesioner respon guru dan siswa. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu untuk soal evaluasi pretest dan postest. Peneliti tidak melakukan uji validitas kuesioner kelayakan karena peneliti menggunakan lembar penilaian buku teks yang diterbitkan
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan
2014
(http://bsnp-
indonesia.org/id) yang dinilai terdiri dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Akan tetapi, instrumen kelayakan sudah disetujui oleh dosen pembimbing, yaitu Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd.,M.Pd dan Farid Ahmadi, S.Kom.,M.Kom.,Ph.D Kuesioner respon guru dan siswa yang digunakan juga diadaptasi dari BSNP (2014) mengenai kriteria penilaian buku teks. Akan tetapi kriteria dari BSNP tersebut hanya sebagai pedoman bagi peneliti yang kemudian peneliti mengembangkan kuesioner sendiri sesuai dengan kebutuhan peneliti. Untuk mengetahui kelayakan media, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah validasi materi dan media. Validasi materi dilakukan oleh dosen PKn jurusan PGSD FIP Unnes. Validasi materi dilakukan terkait dengan aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian dari buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan oleh peneliti dengan pengisian kuesioner atau angket berskala 1-4. Alternatif jawaban pada kuesioner yaitu sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Angket untuk validator materi memiliki 44 deskriptor penilaian. Selain melakukan penilaian kelayakan, validator materi juga
119
memberikan komentar dan saran untuk perbaikan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Validasi media dilakukan oleh dosen ahli media pembelajaran jurusan PGSD FIP Unnes. Validasi media dilakukan terkait dengan aspek penyajian dan kegrafikan dari buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan oleh peneliti dengan pengisian kuesioner atau angket berskala 1-4. Alternatif jawaban pada kuesioner yaitu sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Angket untuk validator media memiliki 48 deskriptor penilaian. Selain melakukan penilaian kelayakan, validator media juga memberikan komentar dan saran untuk perbaikan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Validator materi dan media memberikan komentar dan saran perbaikan media. Dalam waktu yang hampir bersamaan, peneliti melakukan uji coba produk kepada 6 siswa kelas IV SDN Purwoyoso 02. Alasan pemilihan SD tersebut karena adanya kesamaan wilayah antara SDN Tambakaji 02 dengan SDN Purwoyoso 02 berada di Kecamatan yang sama yaitu Ngaliyan. Alasan yang lain karena persamaan karakteristik siswa. Uji coba produk bertujuan untuk menguji penggunaan produk media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping apabila digunakan pada pembelajaran. Selain itu, pada uji coba produk juga digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap media yang dikembangkan. Pada tahap uji coba produk dilakukan oleh peneliti, melalui eksperimen dengan teknik One Group Pretest Postest Design. Uji coba produk dilakukan dengan memberikan soal pretest terlebih dahulu kepada siswa, kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan
120
media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping, dan diakhiri dengan dilakukan postest kepada siswa. Setelah dilakukan uji coba produk, 6 siswa tersebut diberikan kuesioner respon siswa terhadap penggunaan media buku saku berbasis mind mapping. Setelah data dari validator dan respon siswa terkumpul, maka peneliti melakukan revisi sesuai saran. Peneliti pun mencetak buku saku berbasis mind mapping yang telah direvisi sebanyak 28 buku untuk dilakukan uji coba pemakaian terhadap siswa kelas IV SDN Tambakaji 02. Alasan memilih siswa SDN Tambakaji 02 karena berdasarkan potensi dan latar belakang masalah pembelajaran yang ditemukan oleh peneliti. Jumlah subjek penelitian adalah 28 siswa. Yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa sangat senang dengan adanya media buku saku berbasis mind mapping selama pembelajaran.
Dengan
teknis
penggunaan
media
pembelajaran
yang
dikembangkan, siswa dapat berperan aktif selama pembelajaran. Dalam uji coba pemakaian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping apabila digunakan pada pembelajaran untuk menjawab hipotesis penelitian. Pada tahap ini, uji coba pemakaian media dilakukan oleh guru pengampu PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02, melalui eksperimen dengan teknik One Group Pretest Postest Design. Pelaksanaan uji coba pada tanggal 27 Mei 2016 sebanyak 2 kali pertemuan dengan hari dan pembelajaran yang sama, tetapi menggunakan media yang berbeda. Pada pembelajaran pertama menggunakan media pembelajaran handout dan dilakukan pretest, sedangkan pembelajaran kedua menggunakan media
121
pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan peneliti. Hasil evaluasi dari kegiatan pembelajaran dijadikan sebagai hasil postest. Pada akhir pembelajaran siswa dan guru diberikan kuesioner atau angket respon terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yang diadaptasi dari kriteria buku teks oleh BSNP dan dikembangkan peneliti sesuai kebutuhan. Kuesioner respon media berskala 1-4, dengan kategori sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari hasil respon guru, didapatkan rata-rata persentase 98,15% dengan kategori “sangat layak”. Pernyataan dari respon tersebut diadaptasi dari kriteria buku teks BSNP (2014) dengan perubahan dan pengembangan sesuai kebutuhan. Guru PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 menyatakan bahwa buku saku yang dibuat sudah sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran serta buku menarik dan memotivasi siswa lebih gemar membaca materi tersebut. Dari respon siswa yang telah diolah, diketahui bahwa media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dikategorikan “sangat layak” dengan persentase sebesar 95%. Komentar siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping adalah menarik dan senang dengan adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Tujuan utama pengembangan media buku saku berbasis mind mapping adalah untuk meningkatkan hasil belajar kelas IV SDN Tambakaji 02. Kelas IV berarti adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tambakaji 02. Peneliti mengukur peningkatan hasil belajar dengan membandingkan hasil belajar pretest dan postest dari siswa.
122
4.2.2
Kelayakan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Kelayakan media pembelajaran buku saku diketahui setelah dilakukan uji
validitas oleh validator materi dan validator media. Selain itu juga dilakukan uji respon guru dan siswa terhadap media yang dikembangkan. Instrumen pengumpulan data berskala 1-4. Untuk kuesioner kelayakan dengan keterangan sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik Sedangakan untuk respon guru dan siswa dengan keterangan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. a. Validasi Materi Ahli materi adalah dosen PKn jurusan PGSD FIP Unnes, yaitu Susilo Tri Widodo, S.Pd.,M.H. Validasi materi dilakukan untuk mengetahui kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Hasil penilaian dari validator materi dapat dilihat pada lampiran validasi materi. Ditinjau dari 44 deskriptor mendapatkan rata-rata persentase 93,18% dengan kategori sangat layak. Berikut penjelasannya. 1) Kelayakan Isi buku saku berbasis mind mapping mendapat rata-rata persentase 91,67% dengan kategori sangat layak dari 15 deskriptor yang disajikan dalam kuesioner atau angket. Sebanyak 10 deskriptor mendapat nilai sangat baik, dan 5 deskriptor mendapat nilai baik. Berdasarkan penilaian dari validator materi, kelengkapan materi sesuai dengan indikator diberi skor 3 dengan keterangan baik karena belum adanya lembaga BPK yang dimasukkan dalam mind mapping lembaga negara Indonesia. Akan tetapi materi lembaga BPK sudah ada dalam buku saku berbasis mind mapping ini. Dari saran validator tersebut, peneliti mengubah mind mapping dengan
123
menambahkan BPK di mind mapping lembaga negara Indonesia tersebut. Penilaian dari validator materi bahwa materi yang disampaikan sudah jelas, sistematis, sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, dan sesuai dengan perkembangan ilmu. Hasil dalam penelitian Nurul Laili Rahmawati dkk menunjukkan penilaian pada aspek isi terhadap buku saku yang dikembangkan mendapat kriteria sangat baik (2013:159). Dalam penelitian tersebut penilaian dari pakar 1 sebesar 91,7% dan penilaian dari pakar 2 sebesar 100%. 2) Kelayakan kebahahasan dinilai dari 14 deskriptor yang ada dalam kuesioner. Sebanyak 10 deskriptor mendapat nilai sangat baik, dan 4 deskriptor dinilai baik, sehingga rata-rata persentasenya adalah 92,31% dengan kategori sangat layak. Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa diberi skor 4 dengan keterangan sangat baik, sedangkan kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional siswa diberi skor 3 dengan keterangan baik. Keruntutan alur pikir dalam materi, ketepatan tata bahasa sesuai kaidah Bahasa Indonesia, keterpahaman siswa terhadap materi dan mind mapping mendapat skor 4 dengan keterangan sangat baik. Sedangkan ketertautan dan keutuhan antar sub bab, materi dan kalimat diberi skor 3 oleh validator dengan kategori baik. 3) Kelayakan penyajian yang disajikan dari 15 deskriptor juga dikategorikan sangat layak dengan rata-rata persentase 95,31%. Dari 13 deskriptor pada aspek penyajian, berdasarkan penilaian dari validator materi, 12 deskriptor dinilai sangat baik dan 3 deskriptor dinilai baik. Media pembelajaran buku
124
saku berbasis mind mapping ini sudah sesuai dengan materi sistem pemerintahan tingkat pusat dan dapat menambah pengetahuan siswa terhadap materi tersebut. Hal ini sesuai dengan penilaian dari validator dengan pemberian skor 4 dengan kategori sangat baik. Penelitian yang dilakukan Nurul Laili Rahmawati dkk (2013) juga menunjukkan hasil penilaian pada aspek penyajian oleh pakar 1 sebesar 75%. Penilaian yang dilakukan oleh pakar 2 sebesar 91,7% dengan kategori sangat baik. Sedangkan hasil penelitian yang peneliti dapatkan juga diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahtria Yuliani dan Lina Herlina (2015:106) bahwa hasil penilaian ahli materi menunjukkan bahwa buku saku yang dikembangkan sangat layak dengan persentase kelayakan sebesar 93,3%. b. Validasi Media Ahli media adalah dosen ahli media pembelajaran jurusan PGSD FIP Unnes yaitu, Sumilah M.Pd. Validasi materi dilakukan untuk mengetahui kelayakan penyajian, dan kegrafikan. Hasil penilaian dari validator media dapat dilihat pada lampiran validasi media. Ditinjau dari 48 deskriptor mendapatkan rata-rata persentase 91,67% dengan kategori sangat layak. 1) Kelayakan penyajian berdasarkan penilaian dari validator media mendapat rata-rata persentase 93,75% dengan kategori sangat layak. Dari 16 kategori yang disajikan sebanyak 12 deskriptor mendapat skor 4 yaitu sangat baik. Sebanyak 4 deskriptor mendapat skor 3 dengan keterangan baik. Materi yang disajikan sudah logis, seimbang, runtut, sesuai, tepat, dan dapat menambah pengetahuan terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat kepada siswa
125
dengan skor 4 yaitu sangat baik. Mind mapping juga dapat menambah ketertarikan siswa untuk belajar dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Kelengkapan penyajian seperti pendahuluan, daftar isi, dan daftar pustaka pun sudah sangat baik. Akan tetapi kelengkapan penyajian konten mengenal tokoh diberi skor 3 dengan keterangan baik. 2) Kelayakan kegrafikan dinilai dari 32 deskriptor. Dari 32 deskriptor tersebut, sebanyak 19 mendapat skor 4 dengan keterangan sangat baik. Sedangkan 13 deskriptor mendapat skor 3 dengan keterangan baik. Ukuran buku sudah sesuai dengan ukuran buku saku pada umumnya dan sudah sesuai dengan materi isi buku dengan skor 4. Ukuran huruf sudah proporsional dengan ukuran buku dan tidak menggunakan kombinasi jenis huruf yang terlalu banyak nilai sangat baik oleh validator. Begitu pun dengan ilustrasi pada buku, sudah dapat menggambarkan materi ajar dan dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Secara umum tata letak buku sudah sangat layak dengan mendapat skor 4 sebanyak 6 deskriptor dan skor 3 sebanyak 5 deskriptor. Dari ke 6 deskriptor hanya 1 yang dinilai baik, 5 deskriptor lainnya mendapat nilai sangat baik dengan skor 4. Secara umum kelayakan kegrafikan mendapat rata-rata persentase 90,63% dengan kategori sangat baik. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Nurul Laili Rahmawati dkk (2013) yang mendapat nilai oleh pakar 1 sebesar 75%, dan pakar 2 sebesar 80% dengan kategori baik. Pada validasi kedua yang dilakukan oleh Nurul Laili Rahmawati dkk, diperoleh penilaian validasi buku saku dengan kriteria sangat baik, sehingga buku saku dianggap telah layak digunakan sebagai bahan ajar.
126
c. Respon Guru Setelah dilakukan uji coba pemakaian terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping oleh guru, kemudian peneliti memberikan kuesioner atau angket respon guru terhadap media yang dikembangkan. Dalam kuesioner tersebut ada 27 pernyataan. Sebanyak 2 pernyataan, guru sudah setuju jika materi sesuai dengan tingkat berpikir siswa kelas IV SD dan buku saku dapat dipelajari sendiri oleh siswa. Sedangkan 25 pernyataan lainnya guru merespon dengan sangat setuju dengan memberi skor 4 pada pernyataan tersebut. Secara keseluruhan, dari 27 pernyataan yang disediakan oleh peneliti, media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping mendapat jumlah skor 106. Setelah
dihitung
persentasenya,
didapatkan
rata-rata
persentase
media
pembelajaran buku saku berbasis mind mapping mendapat 98,15% dengan kategori sangat layak. Penelitian Nurul Laili Rahmawati dkk (2013) pada validasi kedua juga menunjukkan tanggapan guru yang sangat baik terhadap buku saku dengan persentase sebesar 88,5%. Hal ini diperkuat dari penelitian Juniati dan Widianti (2015:43) bahwa hasil tanggapan atau respon guru terhadap penggunaan buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan memperoleh rata-rata 95,65% dengan kriteria sangat baik. d. Respon Siswa Siswa yang mendapat perlakuan menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dari uji coba produk dan uji coba pemakaian diberikan respon terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Pernyataan yang ada dalam kuesioner sebanyak 19 pernyataan. Pernyataan bahwa
127
buku saku berbasis mind mapping dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat mendapat persentase 100%, yang berarti semua siswa dalam uji coba produk memberikan respon sangat setuju. Mind mapping pun dinilai sangat menarik dan mudah dipahami oleh siswa dengan skor 4 dari semua siswa uji coba produk. Dari respon siswa yang dilakukan uji produk, mendapat rata-rata persentase 95% dengan kategori sangat layak. Dari respon siswa yang dilakukan uji coba pemakaian mendapat rata-rata persentase 95% dengan kategori sangat layak. Kuesioner yang diberikan kepada 28 siswa uji coba pemakaian sama seperti kuesioner yang diberikan kepada 6 siswa uji coba produk. Buku saku berbasis mind mapping sudah sesuai dengan pembelajaran yang disampaikan guru dengan jelas mendapat skor 4 oleh 28 siswa, sehingga mendapat persentase 100%. Hasil tanggapan atau respon siswa terhadap penggunaan buku saku berbasis mind mapping yang dikembangkan dalam penelitian Juniati dan Widianti memperoleh rata-rata sebesar 92,25% dengan kriteria sangat baik (2015:43). 4.2.3
Keefektifan Media Pembelajaran Buku Saku Berbasis Mind Mapping Setelah dilakukan uji coba pemakaian media pembelajaran buku saku
berbasis mind mapping kepada 28 siswa kelas IV SDN Tambakaji 02, peneliti mendapatkan data hasil pretest dan postest untuk dilakukan uji normalitas, Ngain, homogenitas, dan t-test untuk menjawab hipotesis penelitian. Dari uji normalitas, didapatkan hasil bahwa hasil pretest dan postest berdistribusi normal. Pada nilai pretest didapatkan output Liliefors (Shapiro-Wilk) dengan program SPSS Sig 0,846. Karena 0,846 > 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal.
128
Begitu pula dengan nilai postest, setelah dilakukan uji normalitas dengan SPSS didapatkan output Sig 0,117. Karena 0,117 > 0,05, maka data nilai postest berdistribusi normal. Langkah selanjutnya yaitu menghitung N-gain untuk mengetahui apakah nilai pretest dan postest mengalami peningkatan yang rendah, sedang, atau tinggi berdasarkan kriteria peningkatan hasil belajar. Dari pengolahan data tersebut, didapatkan hasil bahwa peningkatan hasil belajar atau uji N-gain sebesar 0,38 dengan kategori sedang. Penelitian Nurul Laili Rahamawti dkk juga menunjukkan hasil N-gain pada kelas VIII A sebesar 0,404 dengan kategori sedang, dan pada kelas VIII C sebesar 0,424 berkategori sedang (2013:161). Selanjutnya peneliti menguji hipotesis penelitian, apakah hipotesis dapat diterima atau tidak menggunakan uji t-test dengan bantuan program SPSS. Akan tetapi sebelum dilakukan uji t-test, peneliti melakukan uji homogenitas sebagai syarat uji t-test. Dari hasil uji homogenitas, didapatkan hasil bahwa data nilai pretest dan postest homogen yang ditunjukkan dengan nilai output Sig sebesar 0,360. Data dikatakan homogen apabila Sig > 0,05 = 0,360 > 0,05. Penghitungan homogenitas tersebut menggunakan bantuan program SPSS dengan taraf signifikasi
= 0,05.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani Nurul Hidayati Dyah dkk (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan pocket book atau buku saku dan tanpa pocket book atau buku saku terhadap hasil belajar siswa. Hasil tersebut juga didapatkan oleh pneliti dalam penelitian yang telah dilakukan. Setelah diketahui bahwa data homogen, maka
129
peneliti bisa melakukan uji hipotesis dengan menggunakan t-test. Pada output paired sample test dengan SPSS versi 17, diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji paired sample test dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat sebelum menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Dari hasil tersebut maka diketahui bahwa media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat, layak dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02. 4.2.4
Implikasi Hasil Penelitian
4.2.4.1 Implikasi Teoritis Dengan adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping, maka dapat diketahui pengembangan media buku saku berbasis mind mapping ini. Selain itu, diketahui kelayakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping, dan keefektifan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. 4.2.4.2 Implikasi Praktis Adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dapat digunakan oleh guru sebagai tambahan referensi dalam pembelajaran PKn kelas IV materi sistem pemerintahan tingkat pusat. Siswa juga dapat memperlajari materi dalam buku saku berbasis mind mapping ini bersama-sama atau sendiri.
130
Siswa dapat belajar dengan guru atau mandiri. Pemahaman siswa terhadap materi pun meningkat yang ditandai dengan hasil belajar siswa yang meningkat. 4.2.4.3 Implikasi Pedagogis Media
pembelajaran
buku
saku
berbasis
mind
mapping
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah dan dapat membantu dalam meningkatkan prestasi sekolah. Selain itu, buku saku berbasis mind mapping dapat menambah referensi dalam pembelajaran PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat.
BAB V PENUTUP
5.1
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa: 5.1.1
Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind Mapping melalui beberapa tahap yaitu menemukan masalah dan potensi dengan melakukan wawancara kepada guru PKn kelas IV SDN Tambakaji 02. Berdasarkan masalah tersebut, kemudian dilakukan kajian pustaka dari berbagai literatur, pengumpulan materi, analisis kurikulum, analisis kebutuhan guru dan siswa. Selanjutnya peneliti merancang prototipe dengan penyusunan materi sesuai SK, KD, dan indikator, membuat desain mind mapping, menyusun soal evaluasi diakhiri dengan penyusunan buku saku berbasis mind mapping secara keseluruhan. Media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping divalidasi kelayakannya untuk mendapatkan penilaian dan validasi kelayakan oleh validator materi dan media. Media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dilakukan uji coba produk. Berdasarkan komentar dan saran validator dilakukan perbaikan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping sesuai saran dari validator materi, media, dan atas respon dari siswa. Setelah direvisi, dilakukan uji coba pemakaian media pembelajaran buku saku berbasis
131
132
mind mapping terhadap 28 siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi sistem pemrintahan tingkat pusat. 5.1.2
Tingkat kelayakan Buku Saku Berbasis Mind Mapping diketahui berdasarkan penilaian dari validator materi dan validator media pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. 1) Penilaian kelayakan oleh validator materi diperoleh rata-rata persentase sebesar 93,18% yang termasuk dalam kategori sangat layak. 2) Penilaian kelayakan oleh validator media diperoleh rata-rata persentase sebesar 91,67% yang termasuk dalam kategori sangat layak.
5.1.3
Respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping yaitu: 1) Respon guru pengampu PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02 terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping memperoleh rata-rata persentase 98,15% dengan kategori sangat layak. 2) Respon siswa kelas IV SDN Purwoyoso 02 untuk uji coba produk media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping menunjukkan perolehan rata-rata persentase sebesar 95% dengan kategori sangat layak. 3) Respon siswa kelas IV SDN Tambakaji 02 untuk uji coba pemakaian media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping menujukkan perolehan rata-rata persentase 95% dengan kategori sangat layak.
5.1.4
Media
pembelajaran
buku
saku
berbasis
mind
mapping
dapat
meningkatkan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat
133
kelas IV SDN Tambakaji 02 sebesar 38% dengan kategori sedang. Hasil uji t (Paired Sample Test) output paired sample test dengan SPSS versi 17, diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat sebelum menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping. Dari hasil tersebut maka diketahui bahwa media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat, layak dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar PKn Kelas IV SDN Tambakaji 02.
5.2
SARAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, media
pembelajaran buku saku berbasis mind mapping tentu masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, beberapa saran pemanfaatan dan pengembangan produk lebih lanjut yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. 1) Pihak sekolah memfasilitasi para pendidik untuk mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran guna memperluas wawasannya. 2) Guru sebaiknya mengembangkan media pembelajaran PKn yang bervariasi agar hasil belajar dan pemahaman siswa dapat meningkat. 3) Sebaiknya dilakukan penelitian pengembangan serupa dengan materi yang berbeda dengan lebih baik lagi untuk menambah khasanah dunia pendidikan Indonesia.
134
DAFTAR PUSTAKA
Adodo, S O. 2013. Effect of Mind mapping as a Self Regulated Learning Strategy on Students’ Achievement in Basic Science and Technology. Mediterranean Journal of Social Sciences. Volume 4(6): 163-172 .Aini, Saras Shinta Qurrota’ dan Sukirno. 2013. Pocketbook as Media of Learning to Improve Students’ Learning Motivation. Jurnal Pendidikan Akuntansi. Volume XI(2):68-75 Anni, Catharina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang:Unnes Press Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta _________. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada BPTP
Jambi.
2014.
Booklet
dan
Buku
Saku.
http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/media-cetak/bookleta-buku-saku (diakses pada tanggal 16 Februari 2016)
Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama _________. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. 2006. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama Dewi, Ressi Kartika, dkk.2008. Pendidikan Kewaganegaraan 4: Untuk SD & MI Kelas IV. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Ernawati. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada Pembelajaran Matematika di Kelas X Administrasi Perkantoran SMKN 1 Banjarmasin Tahun 2011/2012. Seminar Online Universitas Surabaya.Vol. 2 (3) 146-153. Surabaya:Universitas Negeri Surabaya. Fathurrohman dan Wuri Handayani. 2011 untuk SD/MI kelas IV. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar (untuk PGSD dan Guru SD). Bantul:Nuha Litera Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia Herlina, Lina dan Yuliani, Fahtria. 2015. Pengembangan Buku Saku Materi Pemanasan Global untuk SMP. Unnes Journal of Biology Education. Volume 4(1):104-110 Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Pengajaran
dan
Pembelajaan.
135
Irham, Muhammad dan Wiyani, Novan Ardy. 2014. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media Juniati, Etika dan Widianti, Tuti. 2015. Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind mapping dan Multiple Intelligences Materi Jamur di SMA Negeri 1 Slawi. Unnes Journal of Biology Education. Volume 4(1):37-44 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka Keles, Ozgul. 2012. Elementary Teachers; Views on Mind mapping. Macrothink Institute. Volume 4(1):93-100 Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:PT Refika Aditama Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bogor:Ghalia Indonesia
Bambang.
2013.
Media
Pembelajaran.
Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung:Refika Aditama Musfiqon. 2012. Pengembangan Jakarta:Prestasi Pustakarya
Media
dan
Sumber
Pembelajaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:Diva Press Radix, Cathy Ann dan Abdool, Azim. 2013. Using Mind Maps for the Measurement and Improvement of Learning Quality. Caribbean Teaching Scolar. Volume 3(1):3-21 Rahmawati, Nurul Laili, dkk. 2013. Pengembangan Buku Saku IPA Terpadu Bilingual dengan Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar di MTs. Unnes Science Education Journal. Volume 2(1):157-164
136
Retno, Ardina Titi Purbo, dkk. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Buletin dalam Bentuk Buku Saku Berbasis Hirarki Konsep untuk Pembelajaran Kimia Kelas XI Materi Hidrolisis Garam. Jurnal Pendidikan Kimia. Volume 4(2):74-81 Rifa’i, Achmad dan Chatharina Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang:Unnes Press Schulz, Wolfram, dkk. 2009. Initial Findings from the IEA International Civic and Citizenship Education Study. Amsterdam: ICCS Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:Tarsito Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 2011. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta _________. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta Sulistyani, Nurul Hidayati Dyah, dkk. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Peserta didik Antara Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika. Volume 1(1):164-172 Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Permada Media Group Tim Badan Standar Nasional. 2014. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2014. http://bsnp-indonesia.org/id?p=1340 (diakses tanggal 16 Februari 2016) Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Winataputra, Udin, dkk. 2007. Jakarta:Universitas Terbuka
Teori
Belajar
dan
Pembelajaran.
_________. 2007. Pembelajaran PKn di SD. Semarang:Universitas Terbuka
137
Windura, Susanto. 2008. Mind Map for Business Effectiveness. Jakarta:Gramedia Yuniarto, Hari Agung dkk. 2013. Perbaikan pada Fishbone Diagram Sebagai Root Cause Analysis Tool. Jurnal Teknik Industri. Volume 3(3):217-224
138
Lampiran 1. SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: PKn
Materi
: Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat
Standar
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Kegiatan Belajar
Alokasi
Kompetensi
Penilaian
Sumber/
Waktu
Bahan/ Alat
3. Mengenal
3.1 Mengenal
3.1.1 Menjelaskan
Komponen
Menyebutkan
2
x
menit
35
Buku
tes individu
saku
sistem
lembaga-lembaga
lembaga
lembaga-
lembaga-lembaga
pemerintahan
negara
legislatif
lembaga negara
legislatif
tingkat pusat
susunan
dalam
DPR, dan DPD).
mind
Menjelaskan
mapping
dalam
3.1.2 Menjelaskan
susunan
pemerintahan
lembaga
pemerintahan di
tingkat
pusat,
eksekutif
Indonesia
seperti
MPR,
DPR, MA,
Presiden, MK,
BPK dll
dan
keanggotaan
yudikatif
lembaga
MPR,
berbasis
Mind mapping
tugas
LCD
dan wewenang MPR,
Proyektor
Menyebutkan
DPR, dan DPD.
3.1.4 Membedakan tugas
(MPR, pertemuan)
DPR, dan DPD.
3.1.3 Menjelaskan lembaga
(1x
Tes tertulis =
Menyebutkan
139
negara
dalam
susunan
lembaga eksekutif.
Menyebutkan
pemerintahan
dan
tingkat pusat
presiden.
tugas
wewenang
Menjelaskan lembaga-lembaga yudikatif.
Menyebutkan dan
tugas
wewenang
Mahkamah
Agung,
Mahkamah Konstitusi,
dan
Komisi Yudisial.
Menjelaskan keanggotaan BPK.
Menjelaskan
tugas
dan wewenang BPK.
140
Lampiran 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRETEST Satuan Pendidikan : SDN Tambakaji 02 Mata Pelajaran : PKn Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:1
Materi Pokok
: Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dll C. INDIKATOR 3.1.1 Menjelaskan lembaga legislatif 3.1.2 Menjelaskan lembaga eksekutif 3.1.3 Menjelaskan lembaga yudikatif 3.1.4 Membedakan tugas lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melaluihandout,
penjelasan
dari
guru
mengenai
gambar
bagan
pemerintahan pusat yang ditempel guru di depan kelas, dan tanya jawab mengenai lembaga legislatif, siswa dapat menjelaskan lembaga legislatif dengan baik. 2. Melalui handout, penjelasan dari guru mengenai gambar bagan pemerintahan pusat yang ditempel guru di depan kelas, dan tanya jawab mengenai lembaga eksekutif, siswa dapat menjelaskan lembaga eksekutif dengan baik.
141
3. Melalui handout, penjelasan dari guru mengenai gambar bagan pemerintahan pusat yang ditempel guru di depan kelas, dan tanya jawab mengenai lembaga yudikatif, siswa dapat menjelaskan lembaga yudikatif dengan baik. 4. Melalui diskusi kelompok dan penugasan kelompok, siswa dapat membedakan tugas lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat dengan tepat. Karakter
yang
diharapkan:
disiplin
(discipline),
tanggung
jawab
(responsibility), perhatian (respect), tekun (diligence), jujur (honest). E. MATERI AJAR Sistem pemerintahan tingkat pusat F. MODEL DAN METODE Model: Example non Example Metode:Ceramah,tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Media: Handout PKn, gambarbagan sistem pemerintahan tingkat pusat. Sumber belajar: Handout PKn H. KEGIATAN PEMBELAJARAN No 1.
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi 1. Gurumemberikan salam. 2. Sebelum kegiatan pembelajaran, berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Guru mempresensi kehadiran siswa. 4. Guru mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran. Kegiatan Awal 1. Guru melakukan apersepsi dengan mengingat materi sebelumnya mengenai lembaga pemerintahan daerah 2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran serta garis besar kegiatan yang akan dilakukan siswa selama
Alokasi Waktu 10 menit
142
proses pembelajaran. 3. Guru
memberikan
motivasi
kepada
siswa
agar
bersemangat belajar. 2.
Inti
1. Guru menempelkan gambar bagan sistem pemerintahan 45 menit tingkat pusat di depan kelas 2. Siswa diberi petunjuk oleh guru untuk memperhatikan gambar yang ditempel. 3. Siswa diberi kesempatan untuk memperhatikan atau menganalisa gambar tersebut. (eksplorasi) 4. Siswa diberi tanya jawab mengenai gambar bagan sistem pemerintahan tingkat pusat. (eksplorasi) 5. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai lembaga di Indonesia. (eksplorasi) 6. Dengan menggunakan gambar bagan, guru menjelaskan mengenai lembaga legislatif. (eksplorasi) 7. Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai lembaga eksekutif. (eksplorasi) (elaborasi) 8. Siswa mempelajari mengenai lembaga eksekutif melalui handout PKn disertai dengan penjelasan guru mengenai lembaga eksekutif melalui gambar bagan. (elaborasi) 9. Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai lembaga yudikatif. (eksplorasi) (elaborasi) 10. Siswa mempelajari mengenai lembaga yudikatif melalui handout PKn disertai dengan penjelasan guru mengenai lembaga yudikatif melalui gambar bagan. (elaborasi) 11. Guru
mengelompokkan
siswa
menjadi
beberapa
kelompok. Kelompok tersebut dibentuk beranggotakan 4 siswa. 12. Sesuai kelompoknya, siswa diberi tugas kelompok oleh guru mengenai tugas lembaga negara dalam susunan
143
pemerintahan tingkat pusat untuk didiskusikan bersama kelompoknya.(elaborasi) 13. Secara acak guru menunjuk beberapa perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi. (konfirmasi) 14. Guru memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban siswa. (konfirmasi) 15. Siswa bertanya mengenai materi yang belum jelas. (konfirmasi) 16. Guru memberikan konfirmasi (konfirmasi) 3.
Penutup
1. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau 15 menit simpulan mengenai materi yang telah dipelajari hari ini. 2. Siswa diberikan soal evaluasi atau pretestoleh guru. 3. Siswa mengumpulkan hasil evaluasinya kepada guru. 4. Guru memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa. 5. Guru menutup kegiatan pembelajaran denganmeminta salah satu siswa untuk memimpin doa bersama. 6. Guru memberikan salam penutup.
144
145
POST TEST RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: SDN Tambakaji 02
Mata Pelajaran : PKn Kelas/Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:1
Materi Pokok
: Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dll C. INDIKATOR 3.1.5 Menjelaskan lembaga legislatif 3.1.6 Menjelaskan lembaga eksekutif 3.1.7 Menjelaskan lembaga yudikatif 3.1.8 Membedakan tugas lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat D. TUJUAN PEMBELAJARAN 5. Melalui buku saku berbasis mind mapping, penjelasan dari guru mengenai mind mapping tentang lembaga legislatif yang ditayangkan melalui proyektor, dan tanya jawab mengenai lembaga legislatif, siswa dapat menjelaskan lembaga legislatif dengan baik. 6. Melalui buku saku berbasis mind mapping, penjelasan dari guru mengenai mind mapping tentang lembaga eksekutifyang ditayangkan melalui proyektor, dan tanya jawab mengenai lembaga eksekutif, siswa dapat menjelaskan lembaga eksekutif dengan baik.
146
7. Melalui buku saku berbasis mind mapping, penjelasan dari guru mengenai mind mapping tentang lembaga yudikatifyang ditayangkan melalui proyektor, dan tanya jawab mengenai lembaga yudikatif, siswa dapat menjelaskan lembaga yudikatif dengan baik. 8. Melalui diskusi kelompok dan penugasan kelompok, siswa dapat membedakan tugas lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat dengan tepat. Karakter
yang
diharapkan:
disiplin
(discipline),
tanggung
jawab
(responsibility), perhatian (respect), tekun (diligence), jujur (honest). E. MATERI AJAR Sistem pemerintahan tingkat pusat F. MODEL DAN METODE Model: Example non Example Metode:Ceramah,tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan G. MEDIA, SUMBER DAN ALAT BELAJAR Media
: Buku saku berbasis mind mapping, gambarmind mapping
Sumber belajar : Buku saku berbasis mind mapping Alat belajar
: LCD dan proyektor
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN No 1.
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi 5. Gurumemberikan salam. 6. Sebelum kegiatan pembelajaran, berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 7. Guru mempresensi kehadiran siswa. 8. Guru mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran. Kegiatan Awal 4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingat materi sebelumnya mengenai lembaga pemerintahan daerah 5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran serta
Alokasi Waktu 10 menit
147
garis besar kegiatan yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran. 6. Guru
memberikan
motivasi
kepada
siswa
agar
bersemangat belajar. 2.
Inti
17. Guru mempersiapkan gambar-gambar mind mapping 45 menit sesuai dengan tujuan pembelajaran. 18. Guru membagikan buku saku berbasis mind mapping kepada siswa. 19. Guru menayangkan gambar mind mapping tersebut melalui proyektor. 20. Siswa diberi petunjuk oleh guru untuk memperhatikan gambar yang ditayangkan. (eksplorasi) 21. Siswa diberi kesempatan untuk memperhatikan atau menganalisa gambar mind mapping. (eksplorasi) 22. Siswa diberi tanya jawab mengenai gambar mind mapping yang ditayangkan. 23. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai lembaga di Indonesia. (eksplorasi) 24. Dengan menggunakan gambar mind mapping, guru menjelaskan mengenai lembaga legislatif. (eksplorasi) 25. Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai lembaga eksekutif. (eksplorasi) (elaborasi) 26. Siswa mempelajari mengenai lembaga eksekutif melalui buku saku berbasis mind mapping disertai dengan penjelasan guru mengenai lembaga eksekutif melalui gambar mind mapping. (elaborasi) 27. Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai lembaga yudikatif. (eksplorasi) (elaborasi) 28. Siswa mempelajari mengenai lembaga yudikatif melalui buku saku berbasis mind mapping disertai dengan
148
penjelasan guru mengenai lembaga yudikatif melalui mind mapping. (elaborasi) 29. Guru
mengelompokkan
siswa
menjadi
beberapa
kelompok. Kelompok tersebut dibentuk beranggotakan 4 siswa. 30. Sesuai kelompoknya, siswa diberi tugas kelompok oleh guru mengenai tugas lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat untuk didiskusikan bersama kelompoknya.(elaborasi) 31. Secara acak guru menunjuk beberapa perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi. (konfirmasi) 32. Guru memberikan umpan balik kepada siswa atas jawaban siswa. (konfirmasi) 33. Siswa bertanya mengenai materi yang belum jelas. (konfirmasi) 34. Guru memberikan konfirmasi (konfirmasi) 3.
Penutup
7. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau 15 menit simpulan mengenai materi yang telah dipelajari hari ini. 8. Siswa diberikan soal evaluasi atau postestoleh guru. 9. Siswa bersama guru mencocokkan hasil evaluasi. 10. Guru memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa. 11. Guru menutup kegiatan pembelajaran denganmeminta salah satu siswa untuk memimpin doa bersama. 12. Guru memberikan salam penutup.
149
Lampiran 3. HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEMESTER 1
150
Lampiran 4. HASIL WAWANCARA GURU PKn KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02
151
152
153
Lampiran 5.ANGKET KEBUTUHAN GURU
154
155
156
157
158
159
Lampiran 6.ANGKET KEBUTUHAN SISWA ANGKET KEBUTUHAN SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU BERBASIS MIND MAPPING MATERI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02
Hari/Tanggal : Nama Siswa :
Petunjuk Pengisian : 1) Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda cek (V) dalam kurung yang sudah disediakan di depan jawaban. Contoh: (V) ya ( ) tidak 3) Setiap siswa hanya boleh memilih satu jawaban saja. 4) Siswa dimohon memberikan saran dan masukan pada tempat yang telah disediakan.
1. Apakah menurut kamu materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada PKn itu sulit? ( ) sangat sulit
( ) tidak sulit
( ) sulit 2. Apakah kamu memahami materi sistem pemerintahan tingkat pusat? ( ) ya
( ) tidak
3. Bagaimana pendapat kamu mengenai ketersedian media untuk mempelajari materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada PKn sudah lengkap? ( ) sudah lengkap ( ) kurang lengkap
( ) tidak lengkap
160
4. Apakah Anda perlu adanya media pembelajaran berupa buku referensi tambahan atau pelengkap untuk menambah pengetahuan sistem terhadap materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada PKn ? ( ) sangat perlu
( ) kurang perlu
( ) perlu
( ) tidak perlu
5. Apakah kalian mengetahui buku saku? ( ) ya
( ) tidak
6. Bagaimana apabila ada buku referensi tambahan atau pelengkap berupa buku saku? ( ) sangat setuju
( ) kurang setuju
( ) setuju
( ) tidak setuju
7. Bagaimana menurut kamu, apabila dalam materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dijelaskan menggunakan bagan atau mind mapping? ( ) sangat setuju
( ) kurang setuju
( ) setuju
( ) tidak setuju
8. Menurut kamu, apakah penyusunan dan pengemasan media pembelajaran perlu dibuat menarik? ( ) sangat perlu
( ) kurang perlu
( ) perlu
( ) tidak perlu
9. Apakah di bagian akhir perlu ada evaluasi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan? ( ) sangat perlu
( ) kurang perlu
( ) perlu
( ) tidak perlu
10. Bagaimana bentuk soal evaluasi yang sebaiknya digunakan? ( ) pilihan ganda
( ) jawaban lain:……..
( ) benar salah 11. Karakter warna seperti apa yang kamu sarankan dalam media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping pada materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat? ( ) warna cerah yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi siswa ( ) warna gelap dan memberikan kenyamanan bagi siswa
161
( ) jawaban lain:……….. 12. Menurut kamu bagaimana ukuran huruf yang sesuai dengan media buku saku? ( ) besar
( ) kecil
( ) sedang 13. Jenis huruf mana yang tepat untuk menyajikan materi? ( ) Comic Sans MS
( ) Berlins Sans FB
( ) Trebuchet MS
( ) Jawaban lain:………….
14. Jenis huruf yang Anda pilih untuk penulisan judul pada media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat? ( ) Trebuchet MS ( ) Ravie ( ) Comic Sans MS ( ) Jawaban lain:……..
162
15. Saran dan masukan terhadap media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat untuk PKn : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………..... ............................................................................................................................
Semarang,
April 2016
Siswa Kelas IV SDN Tambakaji 02
...........................................
163
Lampiran 7. HASIL ANALISIS ANGKET KEBUTUHAN SISWA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2
3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
4 4 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
Pertanyaan 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 1 4 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 4 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 4 2 4 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 2 2 1 2 4 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pertanyaan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
a= 4
a= 6
a= 8
a= 20
a= 28
a= 13
a= 16
a= 9
a= 12
a= 28
a= 26
a= 0
a= 26
a= 0
b= 19
b= 22
b= 19
b=5
b= 0
b= 15
b= 10
b= 17
b= 10
b= 0
b= 2
b= 26
b= 2
b= 23
c= 1
c=2
c= 0
c=1
c= 2
c= 0
c= 2
c= 0
c= 5
d= 1
d=0
d= 1
d= 0
d= 6
c= 5
d=0
164
Lampiran 8. KUESIONER/ANGKET VALIDATOR MATERI
165
166
167
168
169
Lampiran 9. KUESIONER/ANGKET VALIDATOR MEDIA
170
171
172
173
174
Lampiran 10. KUESIONER/ANGKET RESPON GURU
175
176
177
Lampiran 11. KUESIONER/ANGKET RESPON SISWA UJI COBA PRODUK
178
179
Lampiran 12. KUESIONER/ANGKET RESPON SISWA UJI COBA PEMAKAIAN
180
181
Lampiran 13. HASIL ANALISIS KUESIONER VALIDATOR MATERI 1. KELAYAKAN ISI a. Kesesuaian Uraian Materi dengan SK, KD dan Indikator 1) Kelengkapan Materi Materi yang disampaikan sesuai dengan SK dan KD
2) Kedalaman Materi b. Kelengkapan Materi 1) Keluasan Materi
2) Cakupan jenis soal latihan c. Keakuratan Materi 1) Ketepatan konsep
2) Keakuratan metode
d. Pengorganisasian Materi 1) Kejelasan penyampaian materi 2) Penyampaian materi sistematis 3) Kesesuaian tingkat kesulitan
Kelengkapan materi sesuai dengan indikator Kedalaman materi sesuai dengan SK dan KD Keluasan materi sesuai dengan SK dan KD Keluasan materi sesuai dengan indikator Soal latihan sudah sesuai dengan indikator Konsep dan teori sesuai perkembangan ilmu Konsep dan definisi yang disajikan sesuai dengan konsep dan definisi yang berlaku dalam bidang ilmu PKn SD Akurasi prosedur mind mapping Ketepatan penggunaan mind mapping Materi disampaikan dengan jelas
Materi disampaikan secara sistematis Tingkat kesulitan sesuai dengan tingkat berpikir siswa kelas IV SD e. Ketaatan pada Hukum dan Perundang-Undangan 1) Ketaatan terhadap HAKI Mater idalam buku memenuhi ketaatan terhadap HAKI 2) Tidak mengandung unsur Materi dalam buku bebas dari SARA, HAKI, Pornografi SARA, pornografi, dan bias dan Bias (gender, wilayah, (gender, wilayah, dan profesi) dsb) Jumlah
Skor 4 3 4
4 3 4
4
4 3 4
4 4 4
3
3 55
182
P =
x 100%
P =
x 100%
= 91, 67% Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan 2. a. 1)
2)
Skor KELAYAKAN KEBAHASAAN Perkembangan Siswa Kesesuaian dengan tingkat Materi yang disajikan sesuai perkembangan intelektual dengan tingkat perkembangan 4 siswa intelektual siswa Kesesuaian dengan tingkat Materi yang disajikan sesuai perkembangan sosial dengan tingkat perkembangan 3 emosional siswa sosial emosional siswa
b. 1)
Keterbacaan Keterbacaan materi
2)
Keterbacaanmind mapping
c. 1)
Koherensi Koherensi materi
2) d. 1)
2) e. 1)
Keterpahaman siswa terhadap materi Keterpahaman siswa terhadap mind mapping Ketertautan antar sub bab, materi, dan kalimat Keutuhan makna dalam sub bab, materi, dan kalimat
Keruntutan alur pikir
Keruntutan alur piker dalam materi Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia Tata bahasa Ketepatan taat bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia Ejaan Ketepatan ejaan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Penggunaan Istilah dan Simbol Ketepatan penggunaan istilah Istilah–istilah dan simbol yang dan simbol digunakan tepat dan sesuai dengan materi ajar PKn SD
4 4
3 3 4
4 4
4
183
2)
Konsistensi
P =
x 100%
P =
x 100%
Konsistensi penggunaan istilah Konsistensi penggunaan simbol Ketepatan penulisan nama asing dan ilmiah Jumlah
4 3 4 48
= 92, 31% Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan 3. a. 1)
KELAYAKAN PENYAJIAN Teknik Penyajian Konsistensi penyajian Konsistensi sistematika materi materi dalam bab dalam bab
2)
Kelogisan
3)
Keseimbangan
4) b. 1)
2)
3)
c. 1)
Kelogisan penyajian materi dalam bab Keseimbangan substansi antar sub bab
Keruntutan Keruntutan penyajian materi Pendukung Penyajian Materi Kesesuaian penyajian Kesesuaian dan ketepatan materi Menambah pengetahuan PKn siswa Mind Mapping Kesesuaian Mind Mapping pada materi dan sub bab
Soal Latihan
Penyajian Pembelajaran Keterlibatan siswa
Skor 3 4 4 3 4 4 4
Mind Mapping menambah ketertarikan siswa belajar
4
Terdapat soal latihan pada akhir bab
4
Keterlibatan aktif siswa dan berpusat pada siswa
4
184
2)
Variasi penyajian
d. 1)
Kelengkapan Penyajian Kelengkapan Penyajian
2)
Materi pendukung
Komunikasi interaktif terhadap siswa Variasi dalam penyajian materi
Prakata Daftar isi Daftar pustaka Materi pendukung Jumlah
P =
x 100%
P =
x 100%
= 95, 31% Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan
PENILAIAN VALIDATOR MATERI P =
x 100%
P =
x 100%
= 93, 18% Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan
4 3
4 4 4 4 61
185
Lampiran 14. HASIL ANALISIS KUESIONER VALIDATOR MEDIA 1. KELAYAKAN PENYAJIAN a. Teknik Penyajian 1) Konsistensi penyajian materi Konsistensi sistematika materi dalam bab dalam bab dan sub bab 2)
3)
4) b. 1)
2)
3) c. 1)
Kelogisan
Keseimbangan
Soal Latihan Penyajian Pembelajaran Keterlibatan siswa
2) d. 1)
Variasi penyajian Kelengkapan Penyajian Kelengkapan Penyajian
2)
Materi Pendukung
3
Kelogisan penyajian materi dalam bab dan sub bab
4
Keseimbangan substansi antar bab dan sub bab
4
Keruntutan Keruntutan penyajian materi Pendukung Penyajian Materi Kesesuaian penyajian Kesesuaian dan ketepatan materi
Mind Mapping
Skor
4 4
Menambah pengetahuan PKn siswa
4
Kesesuaian Mind pada materi/sub bab
3
Mapping
Mind Mapping menambah ketertarikan siswa belajar
4
Soal latihan pada akhir bab
4
Keterlibatan aktif siswa dan berpusat pada siswa
4
Komunikasi interaktif terhadap siswa
4
Variasi dalam penyajian materi
3
Prakata Daftar isi Daftar Pustaka Materi Pendukumg Jumlah
4 4 4 3 60
186
P =
x 100%
P =
x 100%
= 93,75% Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan 2. a.
b. 1)
2)
3)
KELAYAKAN KEGRAFIKAN Ukuran Buku Saku Kesesuaian ukuran buku saku Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku Desain Kulit Buku Tata Letak Buku Penataan tata letak pada kulit muka dan belakang sesuai dan harmonis Komposisi tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll.) seimbang dan seirama dengan tata letak isi. Ukuran unsur tata letak proporsional dengan buku
Tipografi Kulit Buku
Ilustrasi Kulit Buku
Skor 4 4
3
3
4
Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi (materi isi buku)
3
Ukuran huruf judul buku lebih dominan (dibandingkan dengan nama pengarang)
3
Warna judul buku kontras daripada warna latar belakang
3
Ukuran huruf proporsional dibandingkan ukuran buku
4
Kesesuaian penggunaan kombinasi jenis huruf
4
Ilustrasi dapat menggambarkan isi materi ajar
4
187
Ilustrasi dapat menarik perhatian Bentuk, warna, ukuran secara proporsional c. 1)
Desain Isi Buku Tata Letak Isi Buku
Penempatan unsur tata letak konsisten Pemisahan antar paragraf jelas Kesesuaian bentuk, warna, dan ukuran tata letak
Tipografi Isi Buku
3 3
Bidang cetak dan marjin proporsional terhadap ukuran buku
4
Angka halaman sesuai Penempatan hiasan dan ilustrasi belakang tidak mengganggu judul, teks, angka halaman Tidak terlalu banyak menggunakan jenis huruf
Besar huruf sesuai dengan tingkat pendidikan siswa Spasi antar baris, huruf, dan susunan teks normal Menampilkan mind mapping kreatif dan dinamis Desain Mind Mapping Desain Mind Mapping
4
4
Penggunaan variasi huruf ( bold, italic,capital, small capital) tidak berlebihan.
d. 1)
3
Penempatan judul bab dan yang setara (kata pengantar , daftar isi dll) seragam dan konsisten
Kesesuaian betuk, warna, dan ukuran mind mapping Penempatan angka halaman Marjin antara dua halaman berdampingan Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, dan keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman
2)
4
Desain sesuai dengan perkembangan siswa
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4
188
2)
Isi Mind Mapping
Warna, bentuk, dan ukuran mind mappingmenarik dan proporsional
3
Isi sesuai dengan materi ajar
4
Jumlah
P = P =
x 100% x 100%
= 90, 63% (dibulatkan menjadi 90%) Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan
PENILAIAN VALIDATOR MEDIA P = P =
x 100% x 100%
= 91,67% Kategori = Sangat Layak Keterangan: P = angka persentase f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan
116
189
Lampiran 15. HASIL ANALISIS KUESIONER RESPON GURU No 1
Pernyataan Materi yang disampaikan sesuai dengan SK, KD dan indikator
Skor 4
9
Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran Kelengkapan materi sesuai dengan indikator Soal evaluasi sesuai dengan indikator Konsep dan materi sesuai dengan perkembangan ilmu PKn Materi sesuai dengan tingkat berpikir siswa kelas IV SD Materi disampaikan secara sistematis Konsistensi sistematika materi dalam sub bab Penyampaian materi dalam buku saku berbasis mind mapping dikemas dengan menarik
10
Buku saku berbasis mind mapping ini komunikatif terhadap siswa
4
11
Materi dalam buku saku berbasis mind mapping ini mudah dipahami
4
12
Materi dalam buku saku berbasis mind mapping ini sudah lengkap
4
13
Materi dalam buku saku berbasis mind mapping ini lebih menarik dibandingkan dengan buku teks atau buku paket
4
14
Bahasa yang digunakan dalam buku saku berbasis mind mapping mudah dipahami
4
15
Warna yang digunakan dalam buku saku berbasis mind mapping menarik
4
16
Bentuk dan ukuran huruf dalam buku saku berbasis mind mapping dapat terbaca dengan jelas
4
17
Ukuran tata letak proporsional dengan ukuran buku saku berbasis mind mapping
4
2 3 4 5 6 7 8
4 4 4 4 3 4 4 4
19
Desain mind mapping sesuai dengan perkembangan siswa Mind mapping dalam buku saku berbasis mind mapping sudah menarik
20
Buku saku berbasis mind mapping memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
4
21
Buku saku berbasis mind mapping dapat dipelajari sendiri oleh siswa
3
18
4 4
190
22
Buku saku berbasis mind mapping dapat dipelajari bersama-sama oleh siswa
4
23
Buku saku berbasis mind mapping dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem pemerintahan tingkat pusat
4
24
Buku saku berbasis mind mapping ini dapat menambah referensi pengetahuan siswa
4
25
Dengan adanya buku saku berbasis mind mapping ini memudahkan dalam proses pembelajaran materi sistem pemerintahan tingkat pusat
4
26
Materi dalam buku dapat disampaikan kepada siswa sesuai dengan waktu pembelajaran yang direncanakan
4
27
Saya mendukung adanya media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping materi siswa pemerintahan tingkat pusat
4
Jumlah Skor Rata-rata Presentase Keterangan
106 3,93 98,15% Sangat Layak
191
Lampiran 16. HASIL ANALISIS KUESIONER RESPON SISWA UJI COBA PRODUK No 1 2 3 4 5 6
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah Presentase Keterangan S1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 75 99% Sangat layak S2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 73 96% Sangat layak S3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 69 91% Sangat layak S4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 71 93% Sangat layak S5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 74 97% Sangat layak S6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 71 93% Sangat layak Jumlah 24 24 24 21 24 24 24 23 24 24 23 24 19 21 21 24 23 19 23 Persentase 100% 100% 100% 88% 100% 100% 100% 96% 100% 100% 96% 100% 79,2% 88% 88% 100% 96% 79% 96% Keterangan SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL
Keterangan: SL = Sangat Layak
192
Lampiran 17. HASIL ANALISIS KUESIONER RESPON SISWA UJI COBA PEMAKAIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 Jumlah Presentase Keterangan
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 112 111 112 108 109 108 100 104 108 107 100% 99% 100% 96% 97% 96% 89% 93% 96% 96% SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL
11
12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah Persentase Keterangan 3 4 4 4 3 4 4 4 4 74 97% Sangat Layak 3 4 4 3 4 4 3 4 3 68 89% Sangat Layak 4 4 3 3 4 4 4 4 4 74 97% Sangat Layak 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75 99% Sangat Layak 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 100% Sangat Layak 4 3 4 3 3 4 3 3 4 69 91% Sangat Layak 3 3 4 3 3 4 4 3 4 65 86% Sangat Layak 4 4 3 3 4 4 4 4 4 74 97% Sangat Layak 4 3 4 4 4 3 3 4 4 70 92% Sangat Layak 4 4 3 4 4 4 4 4 4 74 97% Sangat Layak 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 100% Sangat Layak 3 4 3 4 3 4 4 3 4 71 93% Sangat Layak 4 4 4 4 3 4 4 3 4 72 95% Sangat Layak 4 4 3 4 3 4 4 3 4 72 95% Sangat Layak 3 4 3 4 4 4 3 4 4 71 93% Sangat Layak 4 3 4 3 3 3 3 4 4 68 89% Sangat Layak 4 4 4 4 4 4 4 3 4 74 97% Sangat Layak 3 4 3 4 3 4 3 4 3 67 88% Sangat Layak 4 4 3 3 3 4 3 3 4 70 92% Sangat Layak 4 4 4 4 3 4 4 4 4 73 96% Sangat Layak 4 4 4 3 4 4 4 4 4 74 97% Sangat Layak 4 4 3 4 3 3 3 4 4 70 92% Sangat Layak 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75 99% Sangat Layak 3 4 4 4 3 4 4 3 4 71 93% Sangat Layak 4 4 3 4 3 4 4 3 4 72 95% Sangat Layak 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 100% Sangat Layak 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 100% Sangat Layak 4 4 3 3 3 4 4 3 4 70 92% Sangat Layak 105 108 101 103 96 109 104 102 110 94% 96% 90% 92% 86% 97% 93% 91% 98% SL SL SL SL SL SL SL SL SL
193
Lampiran 18. HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS SOAL Butir Soal Skor Total (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 S1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 20 2 S2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 10 3 S3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 23 4 S4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 27 5 S5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 29 6 S6 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 24 7 S7 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 24 8 S8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 15 9 S9 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 29 10 S10 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 23 11 S11 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 23 12 S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 25 13 S13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 31 14 S14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 25 15 S15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 28 16 S16 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 23 17 S17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 28 18 S18 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 23 19 S19 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 20 20 S20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 31 21 S21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 24 22 S22 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 14 23 S23 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 16 24 S24 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 17 25 S25 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 14 26 S26 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 27 S27 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 24 28 S28 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 13 29 S29 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 15 30 S30 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 18 31 S31 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 24 32 S32 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 21 33 S33 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 17 jumlah (X) 25 19 10 15 19 28 24 14 29 28 25 24 2 13 24 9 7 14 13 29 22 25 17 29 8 11 27 25 10 20 5 17 19 22 6 15 14 1 18 27 Ʃxy 521 rxy 0,3703 0,5888 0,0018 0,4878 0,4168 0,3618 0,5052 0,1635 0,536 0,5988 0,3579 0,5887 -0,022 0,1163 0,3979 0,3534 0,4106 0,2387 0,1489 0,2268 0,2967 0,4818 0,4119 0,3733 0,1502 0,4131 0,6597 0,3455 -0,056 0,2207 0,0678 0,4013 -0,013 0,6234 -0,026 0,6691 0,4214 -0,232 0,3549 0,3843 r tabel 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 sig. (2-tailed)0,034 0 0,992 0,004 0,016 0,039 0,003 0,363 0,001 0 0,041 0 0,905 0,519 0,022 0,044 0,018 0,181 0,408 0,204 0,094 0,005 0,017 0,032 0,404 0,017 0 0,049 0,757 0.217 0,708 0,021 0,943 0 0,885 0 0,015 0,194 0,043 0,027 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 keterangan valid valid invalid valid valid valid valid invalid valid valid valid valid invalid invalid valid valid valid invalid invalid invalid invalid valid valid valid invalid valid valid valid invalid invalid invalid valid invalid valid invalid valid valid invalid valid valid
No Nama
Y2 400 100 529 729 841 576 576 225 841 529 529 625 961 625 784 529 784 529 400 961 576 196 256 289 196 121 576 169 225 324 576 441 289
194
Lampiran 19. HASIL ANALISIS UJI RELIABILITAS SOAL
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .785
40
195
Lampiran 20. HASIL ANALISIS UJI TARAF KESUKARAN No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 ƩB JS p ket
1
2
3
4
5
6
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 25 19 10 15 19 28 33 33 33 33 33 33 0,8 0,58 0,3 0,45 0,6 0,8 sd sd sd sd sd m 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 24 14 29 28 33 33 33 33 0,7 0,4 0,9 0,85 sd sd m m 7
8
9
10
11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 25 33 0,8 sd 11
12 13 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 24 2 33 33 0,73 0,1 sd sd 12
13
14 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13 33 0,4 sd 14
15 16 17 18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 24 9 7 14 33 33 33 33 0,73 0,3 0,21 0,4 sd sd sk sd 15
16
Sukar 17, 25, 31, 35, 38 Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37, 39 Mudah 5, 9, 10, 20, 24, 27, 40
17
18
Butir Soal 19 20 21 22 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 13 29 22 25 33 33 33 33 0,39 0,88 0,7 0,76 sd m sd sd 19
20
21
22
23 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 17 33 0,52 sd 23
24 25 26 27 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 29 8 11 27 33 33 33 33 0,88 0,2 0,33 0,82 m sk sd m 24
25
26
27
28 29 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 25 10 33 33 0,8 0,3 sd sd 28
29
30 31 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 20 5 33 33 0,61 0,15 sd sk 30
31
32 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 17 33 0,52 sd
33 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 19 33 0,58 sd
32
33
34 35 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 22 6 33 33 0,67 0,2 sd sk 34
35
36 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 15 33 0,5 sd 36
37 38 39 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 14 1 18 33 33 33 0,42 0 0,55 sd sk sd 37
38
39
SKOR TOTAL 40 0 20 1 10 1 23 1 27 1 29 1 24 0 24 1 15 1 29 1 23 1 23 1 25 1 31 1 25 1 28 1 23 1 28 1 23 1 20 1 31 1 24 0 14 1 16 0 17 1 14 0 11 1 24 1 13 0 15 1 18 1 24 1 21 1 17 27 33 0,82 m 40
196
Lampiran 21. HASIL ANALISIS UJI DAYA PEMBEDA No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 ƩB JS JA JB BA BB PA PB D
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 25 33
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 19 33
3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 10 33
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 15 33
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 19 33
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 28 33
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 24 33
8 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 14 33
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 29 33
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 28 33
11 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 25 33
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 24 33
13 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 33
14 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 13 33
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 24 33
16 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 33
17 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 7 33
18 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 14 33
19 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 13 33
Butir Soal 20 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 29 22 33 33
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 25 33
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 17 33
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 29 33
25 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 8 33
26 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11 33
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 27 33
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 25 33
29 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 10 33
30 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 20 33
31 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 33
32 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 17 33
33 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 19 33
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 22 33
35 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 33
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 15 33
37 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 14 33
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 33
39 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 18 33
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 27 33
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 17 15 6 11 13 18 18 10 19 19 17 18 1 8 17 7 6 10 8 17 15 18 12 18 6 9 19 16 5 14 3 12 11 16 3 14 11 0 13 18 8 4 4 4 6 10 6 4 10 9 8 6 1 5 7 2 1 4 5 12 7 7 5 11 2 2 8 9 5 6 2 5 8 6 3 1 3 1 5 9 0,89 0,79 0,32 0,58 0,68 0,95 0,95 0,53 1 1 0,89 0,95 0,05 0,42 0,89 0,37 0,32 0,53 0,42 0,89 0,79 0,95 0,63 0,95 0,32 0,47 1 0,84 0,26 0,74 0,16 0,63 0,58 0,84 0,16 0,74 0,58 0 0,68 0,95 0,57 0,29 0,29 0,29 0,43 0,71 0,43 0,29 0,71 0,64 0,57 0,43 0,07 0,36 0,5 0,14 0,07 0,29 0,36 0,86 0,5 0,5 0,36 0,79 0,14 0,14 0,57 0,64 0,36 0,43 0,14 0,36 0,57 0,43 0,21 0,07 0,21 0,07 0,36 0,64 0,32 0,5 0,03 0,29 0,26 0,23 0,52 0,24 0,29 0,36 0,32 0,52 -0 0,06 0,39 0,23 0,24 0,24 0,06 0,04 0,29 0,45 0,27 0,16 0,17 0,33 0,43 0,2 -0,1 0,31 0,02 0,27 0,01 0,41 -0,1 0,67 0,36 -0,1 0,33 0,3
197
Lampiran 22. SOAL PRETEST DAN POSTEST Berilah tanda (X) pada jawaban A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Kerjakan
dengan
baik
dan
bersungguh-sungguh.
Selamat
mengerjakan!
1. Anggota MPR terdiri atas.... a. DPR dan DPD
c. DPR dan DPRD
b. DPD dan BPK
d. DPD dan Utusan Golongan
2. Jumlah anggota DPR adalah.... a. 450 orang
c. 500 orang
b. 550 orang
d. 600 orang
3. Di bawah ini yang bukantugas dari DPR adalah . . . . a. membentuk dan menetapkan UU bersama dengan presiden b. memberikan pertimbangan kepada presiden mengangkat duta c. melaksanakan fungsi pengawasan d. mengubah dan menetapkan UUD 4. Jabatan seorang DPD berakhir setiap.... a. dua tahun
c. empat tahun
b. tiga tahun
d. lima tahun
5. Presiden Indonesia dipilih oleh.... a. MPR
c. DPR
b. menteri
d. rakyat
6. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh…. a. MPR
c. presiden
b. BPK
d. menteri
7. Lembaga tinggi negara yang bertugas mengaudit penggunaan uang negara adalah.... a. BKK
c. BPK
b. BPD
d. BPR
8. Di bawah ini yang termasuk dalam lembaga yudikatif adalah.... a. presiden
b. BPK
198
c. DPD
d. Mahkamah Konstitusi
9. Melantik presiden dan wakil presiden adalah tugas dari.... a. MPR
c. DPR
b. Mahkamah Konstitusi
d. Mahkamah Agung
10. Mengawasi jalannya pemerintahan disebut fungsi.... a. legislasi b. anggaran c. pengawasan d. mengeluarkan pendapat 11. Lembaga kehakiman yang bersifat mandiri dan bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya adalah.... a. Mahkamah Agung (MA) b. Komisi Yudisial (KY) c. Mahkamah Konstitusi (MK) d. Kejaksaan Agung (Kejagung) 12. Tugas Mahkamah Agung adalah.... a. menyiapkan calon hakim agung b. menangani sengketa kewenangan lembaga negara c. melaksanakan program pembangunan d. mengadili pada tingkat kasasi 13. Di bawah ini yang termasuk dalam lembaga legislatif adalah . . . . a. presiden
c. Mahkamah Agung
b. DPR
d. Mahkamah Konstitusi
14. BPK kependekan dari . . . . a. Badan Pengelola Keuangan
c. Badan Pengawas Keuangan
b. Badan Pemeriksa Keuangan
d. Badan Pelaksana Keuangan
15. Untuk menjalankan pemerintahan, presiden dibantu oleh .... a. DPR
c. Sekretaris kabinet
b. Komisi Yudisial
d. Wakil Presiden
16. Penetapan hakim agung dan hakim konstitusi dilakukan oleh... a. Rakyat
b. DPR
199
c. Menteri
d. Presiden
17. Lembaga negara yang berwenang memutuskan perkara pada tingkat kasasi yaitu... a. Mahkamah Agung
c. Komisi Yudisial
b. Mahkamah Konstitusi
d. Presiden
18. Di bawah ini, yang bukan merupakan tugas presiden adalah... a. mengangkat duta dan konsul. b. menerima penempatan duta negara lain. c. menetapkan hakim agung d. mengubah dan menetapkan UUD 19. DPD merupakan lembaga legislatif yang berwenang dalam... a. merancang peraturan perundang-undangan b. mengajukan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah c. memutuskan perkara hukum d. memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi 20. Di dalam pemerintahan Indonesia, lembaga-lembaga negara dibagi menjadi 3. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian lembaga negara adalah... a. Legislatif b. Eksekutif c. Konstitusi d. Yudikatif
200
Lampiran 23. KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTEST 1. A
11. B
2. B
12. D
3. D
13. B
4. D
14. B
5. D
15. D
6. C
16. D
7. C
17. A
8. D
18. D
9. A
19. B
10. C
20. C
Pedoman Penskoran = jawaban yang benar mendapat skor 1 Pedoman Penilaian = Skor maksimal = 20
x 100
201
Lampiran 24. HASIL PRETESTDAN POSTESTSISWA UJI COBA PRODUK
202
203
Lampiran 25. HASIL BELAJAR SISWA UJI COBA PRODUK
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 Jumlah Rata-rata Skor maksimal Skor minimal
Nilai = Skor maksimal = 20
Skor Skor Pretest Postest Nilai Pretest Nilai Postest 18 19 90 95 17 18 85 90 16 18 80 90 18 19 90 95 16 18 80 90 10 14 50 70 95 106 475 530 15,83333 17,66667 79,16666667 88,33333333 18 19 90 95 10 14 50 70
x 100
204
Lampiran 26. HASIL PRETESTDAN POSTESTSISWA UJI COBA PEMAKAIAN
205
206
Lampiran 27. HASIL BELAJAR SISWA UJI COBA PEMAKAIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 Jumlah Rata-rata Nilai terendah Nilai Maksimal
SkorPretest 12 13 13 17 10 11 15 12 12 14 13 15 15 18 15 11 11 16 12 16 8 12 14 12 14 15 14 9 331 13,18 8 18
SkorPostest 15 16 18 18 14 15 18 14 14 17 17 17 18 19 18 13 14 17 15 16 12 14 15 14 17 17 16 13 441 15,75 12 19
NilaiPretest 60 65 65 85 50 55 75 60 60 70 65 75 75 90 75 55 55 80 60 80 40 60 70 60 70 75 70 45 1845 65,89 40 90
NilaiPostest 75 80 90 90 70 75 90 70 70 85 85 85 90 95 90 65 70 85 75 80 60 70 75 70 85 85 80 65 2205 78,75 60 95
207
Lampiran 28.HASIL UJI COBA NORMALITAS NILAI PRETEST DAN POSTEST Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Pre Test
df
.120
Shapiro-Wilk
Sig.
28
.200
Statistic *
df
.980
Sig.
28
.846
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Post Test
df
.176
a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Sig.
28
.027
Statistic
.941
df
Sig.
28
.117
208
Lampiran 29.HASIL ANALISIS UJI N-GAIN KELAS UJI COBA PRODUK No
Nama
1.
S1
2.
S2
3.
S3
4.
S4
5.
S5
6.
S6 Jumlah Rata-rata Nilai maksimal Nilai minimal N-gain
N-Gain = N-Gain = N-Gain = N-Gain = 0,44
Pretest
Postest
Selisih
90
95
5
85
90
5
80
90
10
90
95
5
80
90
10
50
70
20
475
530
79,16665 88,33335 90
95
50
70
0,44
209
Lampiran 30. HASIL ANALISIS UJI N-GAIN KELAS UJI COBA PEMAKAIAN
No
Nama
1
S1
2
S2
3 4 5 6
S3 S4 S5 S6
7
S7
8
S8
9
S9
10
S10
11
S11
12
S12
13
S13
14
S14
15
S15
16 17 18 19
S16 S17 S18 S19
20
S20
21
S21
22
S22
Pretest 60
Postest 75
65
80
65
90
85
90
50
70
55
75
75
90
60
70
60
70
70
85
65
85
75
85
75
90
90
95
75
90
55
65
55
70
80
85
60
75
80
80
40
60
60
70
Selisih 3 3 5 1 4 4 3 2 2 3 4 2 3 1 3 2 3 1 3 0 4 2
210
23
S23
24
S24
25
S25
26
S26
27
S27
28
S28 Jumlah Rata-rata Skormaksimal Skor minimal
70
75
60
70
70
85
75
85
70
80
45
65
1845
2205
65,89
78,75
40
60
90
95
N-gain
0,38
N-Gain = N-Gain = N-Gain = N-Gain = 0,3768 (dibulatkan menjadi 0,38) Jadi, N-Gain = 0,38
Lampiran 31. HASIL ANALISIS UJI HOMOGENITAS
1 2 3 2 2 4
211
Test of Homogeneity of Variances Pre Test dan Post Test
Levene Statistic
.854
df1
df2
1
Lampiran 32. HASIL ANALISIS UJI T-TEST
Sig.
54
.360
212
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
65.89
28
11.789
2.228
Sesudah
78.75
28
9.391
1.775
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Pair 1
Sebelum - Sesudah
Std. Deviation
-12.857
Std. Error Mean
5.842
1.104
Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower
Pair 1
Sebelum - Sesudah
-15.122
Upper
-10.592
Lampiran 33.BUKU SAKU BERBASIS MIND MAPPING
t
-11.646
df
Sig. (2-tailed)
27
.000
213
214
215
216
217
218
219
220
221
Lampiran 34. DOKUMENTASI PENELITIAN Uji Coba Produk
Siswa Menggunakan Buku Saku Berbasis Mind Mapping
Guru Menjelaskan Materi Menggunakan Buku Saku Berbasis Mind Mapping Uji Coba Pemakaian
Siswa Menjelaskan Materi dalam Mind Mapping
Siswa Mengerjakan Soal
222
Siswa Menggunakan Media handout
Guru Menjelaskan Materi Menggunakan Handout
Siswa Berdiskusi dengan Media Handout
Siswa Mengerjakan Pretest
223
Siswa Menggunakan Buku Saku berbasis Mind Mapping
Siswa Menjelaskan Materi Menggunakan Mind Mapping
Siswa Berdiskusi Menggunakan Buku Saku berbasis Mind Mapping
Guru Menjelaskan Menggunakan Buku Saku berbasis Mind Mapping
224
Siswa Melakukan Postest
Siswa Mengisi Kuesioner Respon Siswa
225
Lampiran 35.LEMBAR PERSETUJUAN VALIDATOR MATERI
226
Lampiran 36.LEMBAR PERSETUJUAN VALIDATOR MEDIA
227
Lampiran 37. LEMBAR PERSETUJUAN VALIDASI INSTRUMEN
228
Lampiran 38. LEMBAR PERNYATAAN MELAKUKAN PENELITIAN
229
230