60
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Hyperlink Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik 1
Andry S. Utama Putra, 2Ratnawati Maming, dan Ramlawati Universitas Negeri Makassar
[email protected]
Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) yang mengadopsi penelitian pengembangan model 4-D dari Thiagrajan. Instrument penelitian adalah lembar validasi dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink pada materi sistem pencernaan makanan yang dikembangkan memiliki kriteria sangat valid dengan rata-rata skor penilaian validator sebesar 3,5. Peningkatan hasil belajar dianalisis dengan N-gain, dengan hasil ujicoba yaitu sebanyak 31,82 % peserta didik berada pada kategori tinggi, dan sebanyak 68,18% berada pada kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink yang dihasilkan bersifat valid dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Pencernaan Makanan. Kata kunci: Media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink, hasil belajar. Abstract – This study aimed to produce media-based learning macromedia flash hyperlinks and the learning outcome of students. This type of research is the development of research (research and development) that adopt research development model 4-D of Thiagrajan. The instrument of research is the validation sheet and achievement test. The results showed that the macromedia flash media-based learning materials hyperlink to the digestive system that was developed to have a very valid criteria with an average score of 3.5 ratings validator. Improved learning outcomes were analyzed by N-gain, with the results of the test as many as 31.82% of students at the high category, and as much as 68.18% in the medium category. It was concluded that the media-based learning Macromedia Flash hyperlink generated are valid and can improve the learning outcomes of students in the subject matter Digestion System. Key words: Media-based learning macromedia flash hyperlinks, learning outcomes.
I. PENDAHULUAN Pembelajaran IPA yang menerapkan kurikulum 2013 mencakup beberapa materi, salah satunya ialah sistem pencernaan makanan. Materi sistem pencernaan makanan meliputi kebutuhan energi, jenis-jenis nutrisi dan fungsinya, organ-organ pencernaan dan fungsinya, enzim-enzim pencernaan, serta proses pencernaan dalam tubuh manusia (Ramlawati and Yunus, 2016). Materi sistem pencernaan makanan terdiri dari beberapa jenis konsep antara lain konsep yang konkrit, konsep yang abstrak, dan konsep yang berdasarkan suatu prinsip (Herron, 1977). Berdasarkan karakteristik dari materi tersebut yang cukup variatif dan umumnya abstrak maka menyebabkan peserta didik akan menemui kesulitan dalam memahami materi tersebut. Sebagaimana penelitian Kusumawati (2015) yang menyatakan bahwa pada umumnya peserta didik mempunyai kesulitan dalam memahami proses yang terjadi di dalam tubuh karena berdifat abstrak sehingga memerlukan penjelasan dan pembuktian secara ilmiah. Materi sistem pencernaan makanan merupakan materi yang penting diajarkan karena materi ini terkait dengan kehidupan sehari-hari (Pertiwi, Susanti, and Kuswanti, 2015). Oleh karena itu untuk membelajarkan materi tersebut perlu bantuan media untuk memudahkan peserta didik
memahami konsep-konsep yang ada dalam materi tersebut secara komprehensif. Peran media dalam pembelajaran sangat penting karena dapat memudahkan pendidik menyampaikan dan menyalurkan pesan secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung berlangsungnya pembelajaran secara efesien dan efektif (Munadi, 2008). Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki banyak fungsi. Beberapa fungsinya dijelaskan oleh Nurhayati (2011:101) yakni fungsi media dalam proses pembelajaran yaitu: 1) Memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang diberikan secara verbal, 2) Meningkatkan motivasi dan efesiensi penyampaian informasi, 3) Meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyampaian informasi, 4) Menambah variasi penyajian materi, 5) Kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak mudah dilupakan siswa, 6) Memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin abstrak, 7) Meningkatkan keingintahuan, dan 8) Memberikan stimulus dan mendorong respon siswa. Beberapa penelitian yang digunakan untuk membelajarkan sistem pencernaan makanan antara lain kartu dan gambar (Pertiwi, Susanti, and Kuswanti, 2015; Zuprimawan, 2013). Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media berpengaruh
Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017 MIPA Open & Exposition 2017
61 terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan makanan. Meskipun demikian penggunaan media-media tersebut masih memiliki kelemahan misalnya ukuran sangat terbatas terutama bagi kelas besar, hanya menekankan persepsi indera mata, kurang efektif dalam kegiatan intruksional, dan memerlukan ketersediaan simber dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya (Wibawa and Mukti, 2001: 42). Penggunaan media-media tersebut dianggap belum memadai dan representatif untuk digunakan pada pembelajaran materi sistem pencernaan makanan karena media tersebut hanya menampilkan teks atau gambar. Sedangkan untuk dapat menjelaskan materi sistem pencernaan juga dibutuhkan animasi dan video atau gabungan antara teks, gambar, animasi, dan video. Penggunaan berbagai jenis media ini terkait dengan variatifnya jenis-jenis konsep pada materi sistem pencernaan makanan. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut agar pembelajaran materi sistem pencernaan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik maka dikembangkan media yang dapat memadukan teks, gambar, animasi, dan video dalam satu kesatuan media yang terhubung dalam sistem navigasi yaitu macromedia flash hyperlink. Macromedia Flash adalah aplikasi yang dapat menampilkan teks, gambar, animasi, dan audio secara bersama maka sangat mungkin apabila Macromedia Flash digunakan sebagai sarana pengembangan media pembelajaran (Dikse, 2010: 1). Macromedia flash juga memiliki kelebihan seperti ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik, mendukung berbagai kombinasi animasi, dapat mengintegrasikan semua fasilitas dalam membuat media pembelajaran, dan dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga lebih mudah diakses dan disebarluaskan (Handhika, 2012; Sakti, Puspasari, and Risdianto, 2012). Hyperlink adalah penghubung sebuah file dengan file yang lain pada materi pembelajaran dengan cara mengarahkan kursor ke tempat hyperlink tersebut (Madeamin, 2012). Hyperlink sangat efektif digunakan untuk menjelaskan materi yang luas. Selain itu hyperlink juga sangat cocok untuk karakteristik materi yang kompleks dan sistematis sebagaimana yang dikemukakan oleh Yelvi (2012) bahwa media berbasis hyperlink sesuai dengan karakteristik materi yang kompleks dan sistematis seperti materi sistem pernapasan. Kelebihan hyperlink sebagai media yaitu 1) Dapat mengkombinasikan antara materi dengan gambar, video, diagram, dan animasi sehingga siswa dapat melihat kenyataan atau fakta yang sebenarnya, 2) Mengefektifkan dan mengefesienkan proses pembelajaran, dan 3) Memberikan kemudahan dalam menggunakan media pada saat pemberian materi (Yelvi, 2012). Berdasarkan uraian diatas peneliti melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Hyperlink Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik “.
II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) model 4-D yang terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut 1) tahap pendefenisian (define), Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran; 2) tahap perancangan (design), Tahap ini terdiri dari empat langkah pokok yaitu, penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal); 3) tahap pengembangan (development), tahap ini terdiri dari 2 langkah yaitu penilaian para ahli dan tahap uji coba; dan 4) tahap penyebaran (disseminate), tahap ini merupakan tahap menyebarkan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) model 4-D yang terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut 1) tahap pendefenisian (define), Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran; 2) tahap perancangan (design), Tahap ini terdiri dari empat langkah pokok yaitu, penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal); 3) tahap pengembangan (development), tahap ini terdiri dari 2 langkah yaitu penilaian para ahli dan tahap uji coba; dan 4) tahap penyebaran (disseminate), tahap ini merupakan tahap menyebarkan media pembelajaran yang tellah dikembangkan. Uji coba produk hasil pengembangan menggunakan desain one group pretest-posttest. Tahap uji coba ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Majene Kabupaten Majene, kelas VIIIA dengan jumlah peserta didik 22 orang. Penelitan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi media dan tes hasil belajar. Analisis validitas ddianalisis dengan analisis deskripsi kuantitatif. Sedangkan analisis data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan uji N-Gain dengan kriteria N-Gain g > 0,7 termasuk kategori tinggi, 0,3 ≤ g ≤ 0,7 termasuk kategori sedang, 0 < g < 0,3 termasuk kategori rendah, dan g ≤ 0 termasuk kategori gagal. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi validasi instrumen hasil belajar dan validasi media pembelajaran. Validasi dilakukan oleh dua validator. validasi media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink pada penelitian ini meliputi validasi terhadap materi dan media. Hasil penilaian validator dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Validasi Media Pembelajaran Uraian Materi Media Jumlah
Validator 1 3,25 3,5 3,43
2 3,62 3,62 3,56
Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017 MIPA Open & Exposition 2017
Ratarata 3,43 3,56 3,5
Keterangan Valid Sangat valid Sangat valid
62 Penilaian aspek materi berhubungan dengan kualitas materi yang disajikan dalam media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink. Hasil dari penilaian kedua validator pada aspek materi diperoleh skor rata-rata 3,43. Hasil ini menunjukkan bahwa dari segi penyajian materi, media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink termasuk ke dalam kriteria valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini karena materi yang disajikan dalam media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink sudah sesuai dan mengacu pada Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan tujuan pembelajaran, serta tata bahasa yang digunakan dalam materi sudah sesuai dengan EYD. Penilaian aspek media oleh dua validator memperoleh skor rata-rata 3,56. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink termasuk ke dalam kriteria sangat valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Penilaian sangat valid pada aspek media karena kualitas media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink baik dari segi ketepatan visualisasi dengan materi, ketepatan penggunaan warna, dan ketepatan ilustrasi/animasi/adegan dengan materi. Kualitas visualisasi media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink sangat baik karena disesuaikan dengan cakupan materi sistem pencernaan makanan dan pemilihan jenis huruf yang digunakan dalam media tersebut. Jenis huruf yang digunakan dalam media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink yaitu “Calibri” dengan ukuran 12. Pemilihan jenis huruf ini dinilai memberikan kesan rapi dan sesuai dengan media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink sehingga visualisasi dari media terlihat lebih menarik. Ketepatan penggunaan warna dibuat dengan pemilihan warna yang baik dan sudah sesuai dengan visualisasi media. Ketepatan ilustrasi/animasi/adegan juga disesuaikan dengan materi yang terdapat dalam media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink. Secara keseluruan penilaian kedua validator terhadap media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink baik dari aspek materi maupun media, dan diperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria sangat valid. Media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink direvisi pada beberapa bagian yang masih kurang sempurna setelah melalui penilaian dua validator. Bagian-bagian media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink yang mengalami revisi ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Revisi pada Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Hyperlink No Hasil 1 Penambahan petunjuk penggunaan Media 2 Perbaikan penulisan kata tidak baku 3 Penambahan pembahasan pada soal-soal evaluasi media 4 Penambahan petunjuk penggunaan LKPD
Media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink di uji cobakan di sekolah setelah dinyatakan valid oleh validator. Tahap uji coba digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis
macromedia flash hyperlink. Uji coba media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink dilaksanakan pada kelas VIIIA dengan jumlah peserta didik sebanyak 22 orang. Validasi instrumen hasil belajar meliputi validasi terhadap materi, konstruksi, bahasa, manfaat, dan waktu. Hasil validasi instrumen hasil belajar yang dilakukan oleh dua validator dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Validasi Instrumen Hasil Belajar Uraian Validator RataKeterangan rata 1 2 Materi 3 3,75 3,37 Valid Konstruksi 3,67 3,67 3,67 Sangat valid Bahasa 3,5 3,5 3,5 Sangat valid Manfaat 4 4 4 Sangat valid Waktu 3,63 3,58 3,60 Sangat valid Jumlah 3,56 3,7 3,63 Sangat valid
Berdasarkan penilaian validator diperoleh skor rata-rata 3,63 dengan kriteria sangat valid. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen hasil belajar tersebut dapat digunakan dalam tahap uji coba pada penelitian pengembangan ini. Sedangkan Uji coba dilaksanakan dalam proses pembelajaran selama 7 JP dengan 1 JP untuk pretest, 5 JP untuk proses pembelajaran aktif, dan 1 JP untuk posttest. Data hasil uji coba tersebut dianalisis persentase pencapaian tiap indikator hasil belajarnya dan dianalisis dengan menggunakan N-Gain untuk mengetahui peningkatan tes hasil belajar setelah penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink dalam proses pembelajaran. Data hasil persentase pencapaian indiktor hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4 dan presentase N-gain test hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Persentase Pencapaian Indikator Hasil Belajar Persentase No Indikator pencapaian (%) 1 Mengemukakan jenis-jenis bahan 85,6 % makanan 2 Menjelaskan kandungan bahan makanan 82 % dalam kehidupan sehari-hari 3 Menyebutkan organ-organ dalam sistem 87,2 % pencernaan manusia. 4 Menjelaskan organ-organ dalam sistem 89,4 % pencernaan manusia beserta fungsinya masing-masing 5 Membedakan enzim-enzim pencernaan 86,1 % yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, lambung, pankreas, dan usus halus 6 Mengklasifikasikan enzim-enzim 81,4 % pencernaan berdasarkan organ pencernaan penghasil enzim. 7 Menguraikan proses pencernaan dalam 88,3 % tubuh manusia. 8 Menjelaskan keterkaitan sistem 85 % pencernaan dan sistem pernapasan 9 Menjelaskan keterkaitan sistem 77,3 % pencernaan dan sistem peredaran darah 10 Mengemukakan penggunaan energi 79,7 % makanan.
Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017 MIPA Open & Exposition 2017
63 Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Tabel 4 diperoleh hasil bahwa untuk indikator 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 memiliki persentase di atas 80 % yang termasuk dalam kategori baik dan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan hasil yang disampaikan oleh Taufiq, Dewi and Widiyatmoko (2014) bahwa penggunaan media pembelajaran IPA berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Indikator hasil belajar yang memperoleh persentase tertinggi adalah menjelaskan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia beserta fungsinya masing-masing. Hal tersebut membuktikan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink yang dikembangkan dapat memuat penjelasan terkait materi tersebut dan menarik minat peserta didk sehingga berpengaruh terhadap peningkatan pencapaian indikator. Media yang dikembangkan mengintegrasikan semua fasilitas dalam membuat media pembelajaran dan tidak hanya berisikan teks tetapi juga menampilkan gambar animasi dan video terkait materi tersebut. Media berupa tampilan audio visual menyebabkan persentase ketuntasan siswa meningkat (Adegoke, 2010; Arwudarachman, Setiadarma and Marsudi, 2015; Salim, Ishafit and Toifur, 2011). Sedangkan untuk indikator hasil belajar yang memperoleh persentase terendah adalah menjelaskan keterkaitan sistem pencernaan dan sistem peredaran darah. Indikator tersebut memiliki persentase terendah tetapi jika disesuaikan dengan Ketuntasan Kompetensi Minimum (KKM), indikator tersebut telah memenuhi standar yang harus dicapai yaitu 75%. Data yang ditunjukkan pada Tabel 5 secara keseluruhan nilai N-gain hasil belajar sebesar 31,82% yang artinya peningkatannya dengan kriteria tinggi dan 68,18 % yang artinya peningkatannya dengan kriteria sedang. Analisis NGain telah memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik. peningkatan ini tidak terlepas dari efek penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink. Tabel 5. Presentase N-gain test hasil belajar Kategori
Jumlah
Presentase (%)
Tinggi Sedang Rendah Gagal
7 15 0 0
31,82 68,18 0,0 0,0
Selama proses pembelajaran peserta didk juga terlihat sangat tertarik dengan penggunaan media ini terutama dalam memahami materi sistem pencernaan makanan. Hal tersebut sesuai dengan hasil yang disampaikan oleh Rigas and Ayad (2010) bahwa penggunaan media berbasis edutainment menunjukkan peningkatkan kesenangan (enjoyment) dan retensi belajar pemakai media pembelajaran.
Hasil pengamatan selama penelitian menunjukkan kesenangan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media ini berdampak positif terhadap ketertarikan peserta didik, sehingga proses pembelajaran lebih efesien, aktivitas belajar meningkat khususnya penalaran sehingga kemandirian peserta didik dan hasil belajar peserta didik juga meningkat. Pembelajaran yang sebanyak mungkin melibatkan peserta didik dan penggunaan teknologi dan multimedia, memungkinkan peserta didik mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi kebenaran secara ilmiah dan proses pembelajaran pun lebih efesien (Bisri, Samsudi and Supraptono, 2009; Clark, 2006). Berdasarkan uraian diatas, hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini juga sesuai dengan penelitian (Hidayat and Paluppi, 2013; Sari, Saputro and Ashadi, 2013; Sutopo, 2011; Utama, Nilawasti and Vionanda, 2012; Viajayani, Radiyono and Rahardjo, 2013) yang menyatakan penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan efektif. Media pembelajaran berbasis macromedia flash hyperlink juga telah memenuhi kriteria sangat valid berdasarkan penilaian dari kedua validator dengan perolehan rata-rata skor 3,5. Selain itu Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dengan hasil uji N-gain sebesar 31,82% yang artinya peningkatannya dengan kriteria tinggi dan 68,18 % yang artinya peningkatannya dengan kriteria sedang. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Pihak SMP Negeri 4 Majene, Ketua prodi program studi Pendidikan IPA, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Rektor Universitas Negeri Makassar, dan Panitia pelaksana MIPA OPEN & Exposition 2017. PUSTAKA [1]. Adegoke. A. B, Integrating Animations, Narratives Narratives, and Textual Information for Improving Physics Learning, Electronic Journal of Research in Educationak Pschology, vol. 8, no. 2, 2010, pp. 725-748. [2]. A.Salim, Ishafit and M. Toifur, Pemanfaatan Media Pembelajaran (Macromedia Flash) dengan Pendekatan Kontruktivis dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Fisika pada Konsep Gaya, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan IPA, Fakultas MIPA, UNY, Mei 201, pp. 279-284. [3]. Bisri. K. Samsudi and Supraptono, Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Elearning Berbasis Browser Based Training Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual dan Komponen, Jurnal PTM , vol. 9, no. 1, 2009, pp. 37-42.
Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017 MIPA Open & Exposition 2017
64 [4]. [5].
[6].
[7].
[8].
[9].
[10].
[11]. [12].
[13].
[14].
[15]. [16].
[17].
[18].
[19].
[20].
B. Wibawa and F. Mukti, Media Pengajaran, Bandung : CV Maulana, 2001. D. Arwudarachman, W. Setiadarma and Marsudi, Pengembangan Media Pembelajaran Media Audio Visual untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menggambar Bentuk Siswa Kelas XI, Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan Seni Rupa, vol. 03, no. 03, 2015, pp. 237-243. D. Rigas and K. Ayad, Using Edutainment in E-Learning Application: an empirical study. International Journal Of Computers, vol. 1, no. 4, 2010, pp. 36-43. D. Vionanda, W. Setiadarma and Marsudi, Pengembangan Media Pembelajaran Media Audio Visual untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menggambar Bentuk Siswa Kelas XI. Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan Seni Rupa, vol. 03, no. 03. 2015, pp. 237-243. Madeamin, Hyperlink pada Powert Point, 2012. Website: www. Ishaqmademin.com/2012/12/hyperlink-pada-powertpointl, diakses tanggal 04 September 2016. N. Sari, S. Saputro and Ashadi, Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri pada Materi Koloid Kelas Xi IPA SMA dan MA, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), vol. 2, no. 3, 2013, pp.152-157. Sakti, Y. M. Puspasari and E. Risdianto, Pengaruh Model Pembalajaran Langsung (Direct Instruction) Melalui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash Terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, vol. X, no. 1, 2012, pp. 1-10. D. Herron, Problem Associated with Concept Analysis, JS E, vol. 61, no. 2, 1977, pp 185-199. Handhika, Efektifitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau Dari Motivasi Belajar, IKIP PGRI Madiun, Indonesia, JPII, vol. 1, no. 2, 2012, pp. 109-114. N. Kusumawati, Pengembangan Media Pembelajaran IPA dengan Animasi Macromedia Flash Berbasis Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Di Sekolah Dasar, Premiere Educandum, vol, 5 no. 2, 2015, pp. 263 – 271. N. P. Utama, Z. A. Nilawasti and D. Vionanda, Penggunaan Macromedia Flash 8 pada Pembelajaran Dimensi Tiga, Jurnal Pendidikan Matematika, vol. 1, no. 1, 2012, pp. 5159. Nurhayati, Strategi Belajar Mengajar, Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2011. Ramlawati and S. R. Yunus, Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Mata Pelajaran IPA “Sistem Organ dan Sistem Ekskresi”, Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Teanga Kependidikan, Kemdikbud, 2016. R. Clark, F. Nguyen and J. Sweller, Efficiency in Learning. Evidence-based Guidelines to Manage Cognitive Load, Pfeiffer, 2006. R. Setiyaningrum, Pembuatan Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VIII (Delapan) Sistem Pencernaan Manusia Pada Sekolah Menengah Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA, vol. 2, no. 1, 2013, pp. 79-84. S. R. I. Pertiwi, E. Susanti and N. Kuswanti, Validitas Kartu Make A Match Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Untuk Kelas XI SMA, Jurnal unesa bioedu, vol. 4, no.1, 2015, pp. 796-801. T. Hidayat and A. E. Paluppi, Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash 8 Melalui Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Pelajaran Mesin Cnc Tu 2a Siswa Kelas Xi Tpm 3 Di
[21].
[22].
[23].
[24]. [25].
Smk Negeri 3 Boyolangu, JPTM, vol. 02, no. 01, 2013, pp. 63-71. Taufiq. M, Dewi. N. R and Widiyatmoko. A, Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema “Konservasi” Berpendekatan ScienceEdutainment. JPII , vol. 3, no. 2, 2014, PP. 140-145. Viajayani. E. R, Radiyono. Y and Rahardjo. D. T, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor, Jurnal Pendidikan Fisika, vol.1, no.1, 2013, pp. 144155. Yelvi, Analisa Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Multimedia Hyperlink dengan Non Hyperlink Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa SMA Negeri Kota Bukittinggi, Jurnal Pendidikan, vol. 10, no. 1, 2012, pp. 1-9. Y. Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. Zuprimawan, S. N. Husain and J. M. Sakung, Penerapan Media Gambar DalamPembelajaran Konsep Pencernaan Makanan pada Manusia Siswa Kelas IV SDN Terpencil Maganggal Bobalo, Jurnal Kreatif Tadulako Online, vol. 4, no. 6, 2013, pp. 173-186.
Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017 MIPA Open & Exposition 2017