Nama : Ardhi Noor Iskhak NIM : 15105241017 Prodi : TP-B http://ardhinoor.blogs.uny.co.id
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN pembelajaran dapat dipandanga sebagai suatu sistem, dimana didalamnya terdapat beberapa komponen yang satu sama lain saling keterkaitan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan, yakni tujuan pembelajaran. Adapun salah satu dari komponen tersebut adalah isi atau materi pembelajaran.
A. Hakekat Materi Pembelajaran Materi pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang memegang peranan cukup esensial, mengarahkan peserta didik pada pencapaian tujuan atau sasaran pembelajaran yang ditetapkan. Mengapa tidak, didalam materi pembelajaran terkandung aspek-aspek tertentu yang diharapkan mampu membimbing mereka untuk berperilaku yang baik. Aspek-aspek tersebut diantaranya logika, etika, dan estetika. Ketiganya adalah perangkat pengetahuan peserta didik tentang pertimbanganpertimbangan yang harus dilakukan ketika hendak melakukan aktivitas tertentu. Melalui penguasaan ketiga aspek tersebut mereka akan memiliki pilihan terkait dengan perilaku seperti apa yang seharusnya dilakukan, dan perilaku seperti apa yang tidak boleh dilakukan. Lebih dari itu, peserta didik dapat memiliki bekal dalam mewujudkan kehidupan yang indah dan bermakna, sebagaimana telah menjadi harapan bersama yang secara universal tercantum dalam tujuan pendidikan. Materi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 1. Pengetahuan Sebagai Materi Pembelajaran
Pengetahuan yaitu informasi-informasi ajar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Keberadaannya bertujuan untuk meningkatkan wawasan mereka melalui rangsangan yang dititik beratkan pada ranah kognitif. Dengan kata lain, pengetahuan dalam materi pembelajaran diharapkan dapat mendorong siswa untuk mendayagunakan dan mengembangkan ranah kognitifnya tersebut. Pengetahuan sebagai materi pembelajaran meliputi fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
a. Fakta, merupakan data-data berbentuk nyata, menjelaskan suatu objek atau kejadian yang benarbenar telah terjadi, tanpa adanya manipulasi atau rekayasa. Dengan kata lain, fakta adalah sekumpulan data objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
b. Konsep, merupakan serangkaian ide atau gagasan yang diperoleh melalui penikiran mendalam. Konsep dapat menjelaskan kebenaran fakta, dimana setiap pernyataannya harus dapat memberikan gambaran tentang objek atau peristiwa yang sesuangguhnya terjadi.
c.
Prinsip, melakukan
merupakan
segala
sesuatu
yang
dapat
dijadikan
sebagai
tolakan
dalam
tindakan-tindakan tertentu. Prinsip berfungsi sebagai pemersatu antar konsep dari
fakta, serta memberikan gambaran implikasi sebab-akibat.
d. Prosedur, merupakan langkah-langkah sistematis yang harus dilalui oleh seseorang, ketika hendak melakukan suatu aktivitas. Adapun aktivitas yang dimaksud tentunya adalah aktivitas yang keberjalanannya sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Keterampilan Sebagai Materi Pembelajaran Keterampilan, yaitu kemampuan seseorang dalam mengaplikasikan pengetahuan dan informasi yang dimilikinya, melalui gerakan-gerakan yang terkoordinasikan (teratur). Baik gerakan halus, maupun kasar. Keterampilan merupakan bentuk usaha nyata peserta didik dalam menunaikan tugas-tugas atau permasalahan yang dihadapinya. Dalam
keterampilan
sebagai
materi
pembelajaran
meliputi
kemampuan
dalam
menggunakan ide, menentukan alternatif pilihan, memanfaatkan bahan, peralatan, dan waktu yang tersedia, serta menjalankan teknik atau langkah yang harus dilalui. Adapun jika dilihat dari level terampilnya, keterampilan terbagi menjadi gerak awal, semi rutin, dan rutin.
a. Gerak awal, peserta didik berusaha untuk mempelajari dan memahami keterampilan tertentu. b. Semi rutin, peserta didik sudah mulai dapat memahami keteampilan tertentu yang harus dikuasai,
namun masih diperlukan latihan untuk pemantapan.
c. Rutin, yaitu peserta didik sudah benar-benar dapat menguasai keterampilan tertentu, sehingga ia dapat menerapakannya dalam bentuk perilaku atau tindakan yang tepat.
3. Sikap dan Nilai Sebagai Materi Pembelajaran a. Sikap merupakan perilaku yang relatif permanen, melekat, dan turut mencerminkan tingkat keperibadian orang yang memilikinya. Sikap merupakan perilaku respon atau reaksi yang dikeluarkan seseorang ketika dihadapkan dengan objek atau permasalahan tertentu. Baik dan buruknya sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh baik dan buruknya pula pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
b. Nilai, merupakan tingkat kualitas atau kuantitas yang melekat dalam diri suatu objek. Natonagoro (Kaelan, 2010:89) membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu: 1) Material, segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani. 2) Vital, segala sesuatu yang berguna bagi kegiatan aktifitas fisik. 3) Keohanian, segala sesuatu yang berguna bagi rohani seseorang. Kaitannya dengan materi pembelajaran, sikap dan nilai yang harus menerap dalam diri peserta didik diantaranya adalah kebersamaan, kejujuran, kasih sayang, tolong menolong, semangat dan minat, semangat bekerja, dan menerima.
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam mengembangkan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy). 1. Prinsip Relevansi Yaitu materi pembelajaran hendaknya sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan. Karena, standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan bentuk penyederhanaan dari tujuan pembelajaran. Jadi, ketika materi tersebut sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, maka sama artinya materi itu telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. 2. Prinsip Konsistensi Yaitu keajegan hasil. Artinya, materi pembelajaran yang diberikan pada waktu tertentu harus dapat dibuktikan kebenarannya. Lebih pada pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran harus sebanding dengan banyaknya kompetensi dasar yang ditetapkan. Sebagai contoh, diketahui standar kompetensi berikut: : Operasi aljabar meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Berdasarkan contoh kompetensi dasar diatas, maka materi pembelajaran yang disajikan harus dapat meliputi informasi-informasi tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 3. Prinsip Adequacy Yaitu kecukupan. Materi pembelajaran harus dapat memenuhi kebutuhan para peserta didik, agar mereka terbekali untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan. Kemudian, untuk mempermudah mereka dalam menguasai materi, maka kapasitasnya harus diperhatikan. Materi pembelajaran hendaknya tidak terlalu banyak, dan tidak pula terlalu sedikit.
Daftar Pustaka #catatam Teman http://dedewawanhermawanagakpusingsedikit.blogspot.co.id/