1
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER SISWA SMP PADA MATERI AJAR BUNYI (Suatu uji coba di SMP N 5 Gorontalo kelas VIIC)
Oleh: Helmi suleman.1Dr. Masri Kudrat Umar, S.Pd, M.Pd.2 Nova Elisya Ntobuo, S.Pd, M.Pd3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika,Program Studi S1 Pendidikan Fisika ABSTRAK HELMI SULEMAN. NIM 421408030 “ Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter Siswa SMP Pada Materi Ajar Bunyi” (Suatu Uji Coba di SMP N 5 Gorontalo Kelas VIIC). Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan bapak Dr. Masri Kudrat Umar, S.Pd, M.Pd dan ibu Nova E.Ntobuo,S.Pd,M.Pd. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrument penilaian karakter siswa SMP pada materi ajar bunyi. dengan mengambil subjek penelitian yaitu Siswa kelas VIIIC SMP Negeri 5 kota Gorontalo. Dalam penelitian ini, pada proses uji coba peneliti menggunakan instrument penilaian yang telah dikembangkan dan telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil uji coba instrument masing-masing tiga kali pertemuan untuk pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata 3,07 dengan kategori baik, pertemuan kedua diperoleh nilai ratarata 3,07 dengan kategori baik, dan untuk pertemuan ketiga diperoleh nilai rata-rata 2,99 dengan kategori cukup baik. Kata Kunci: Pengembangan Instrumen,Instrumen Penilaian,Karakter. 1
Helmi suleman Mahasiswa Program Studi Fisika Dr. Masri Kudrat Umar, S.Pd, M.Pd Dosen Universitas Negeri Gorontalo 3 Nova Elisya Ntobuo, S.Pd, M.Pd Dosen Universitas Negeri Gorontalo 2
2
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.(Aqib, 2011:2) Sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi semua tingkat pendidikan, baik sekolah dasar maupun perguruan tinggi. Program ini dicanangkan karena selama ini dunia pendidikan dinilai kurang berhasil dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi pribadi-pribadi yang bermartabat. Dunia pendidikan dinilai hanya mampu melahirkan lulusan-lulusan manusia dengan tingkat intelektualitas yang memadai. Namun sayangnya tidak sedikit pula dari mereka yang cerdas itu justru tidak memiliki perilaku cerdas dan sikap yang brilian, serta kurang mempunyai mental kepribadian yang baik, sebagaimana nilai akademis yang telah mereka raih di bangku-bangku sekolah ataupun kuliah. (Aunillah, 2011:9) Menurut Mochtar Buchori dalam Zainal,
(2011)
pendidikan karakter
seharusnya
membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di sekolah perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran teknik dan instrumen penilaian yang dipilih dan dilaksanakan tidak hanya mengukur pencapaian akademik/kognitif peserta didik tetapi juga Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan IPA Jursan Fisika Program Studi S1 Pendidikan Fisika
3
mengukur perkembangan kepribadian peserta didik. Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 disebutkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian merupakan salah satu unsur penting yang wajib dikuasai oleh seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Penilaian adalah kegiatan untuk menentukan pencapaian hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. berdasarkan observasi awal,semenjak diberlakukannya pembelajaran berkarakter,
salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh para guru adalah belum adanya instrumen yang valid yang digunakan untuk menilai karakter siswa,dan dalam hal ini guru mengalami kesulitan untuk memberikan kategori penilaian karena tidak memiliki kriteria untuk menetapkan kategori ini serta indikator yang menjadi tolak ukur penilaian tentang aspek-aspek yang harus diberikan penilaian. Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud melakukan penelitian pengembangan instrumen penilaian dengan formulasi judul: “Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter Siswa SMP Pada Materi Ajar Bunyi.” Rumusan Masalah Bagaimanakah instrumen penilaian karakter siswa yang di kembangkan pada materi bunyi Tujuan Penelitian Mengembangkan instrumen penilaian karakter siswa SMP pada materi ajar bunyi. KAJIAN PUSTAKA Instrument adalah suatu alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; sarana penelitian untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan,(http//:www glosarium pengetahuan.com). Instrumen yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau efisien (Suharsimi Arikunto, 2009: 25). Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk
4
menjawab permasalahan penelitian. (http//:www.Belajar Bersama.com). Penilaian ialah satu proses yang dianggap sistematik semasa mengumpul dan menganalisis data bagi menentukan sama ada sesuatu objektif yang telah ditetapkan itu telah tercapai. Penilaian merupakan satu proses membuat pertimbangan dalam mentafsir hasil pengukuran. Bertujuan memberikan maklumat tentang pencapaian murid, objektif pelajaran, kaedah mengajar dan kurikulum. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa instrument penilaian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau mengukur sejauh mana perkembangan pengetahuan kognitif dan karakter siswa di sekolah pada nilai-nilai inti etika. Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain, tabiat, watak yang menjadi ciri khas seseorang. Karakter berarti individu yang memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang di tandai dengan nilai-nilai yang reflektif, percaya diri,rasional,logis,kritis dan inovatif,mandiri hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat di percaya, jujur, menepati janji.(Elfindri DKK,2012:27). Karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan manusia di masa dimasa depan,karakter yang kuat akan membentuk mental yang kuat, menyerah, berani mengurangi proses yang panjang, serta menerjang arus badai yang bergelombang dn berbahaya. Karakter yang kuat merupakan prasyarat untuk menjadi seorang pemenang dalam medan kompetisi kuat seperti saat ini dan yang akan datang yang terkenal dengan hiperkompetitif.(Asmani,2012:19) HASIL PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan instrumen penilaian karakter siswa SMP pada mata pelajaran IPA materi bunyi. Definisi Instrumen Penilaian Instrumen penilaian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau mengukur sejauh mana perkembangan karakter siswa di sekolah pada nilai-nilai inti etika. Skala penilaian dalam
5
instrumen penilaian ini adalah skala sikap dimana skala sikap ini berguna untuk menilai sikap seseorang siswa kepada nilai-nilai karakter. Penilaian perkembangan prestasi siswa dalam bidang ilmu sain (fisika) materi bunyi dianggap tidak efektif jika guru tidak serta merta menilai perkembangan karakter siswa, karena pada dasarnya jika karakter terbentuk dengan baik maka pola pikir siswa pada pembelajaran sains (fisika) pada materi ajar bunyi juga akan baik. Dengan karakter nilai-nilai karakter seperti religius, kreatif, jujur, disiplin, percaya diri, komunikatif, tanggung jawab ini siswa akan lebih leluasa menyampaikan ide-ide fisika khusunya materi bunyi dengan baik dan tanpa ragu bisamelakukan kegiatan eksperimen dengan baik dan mengemukakan dengan bahasa yang sopan. Dengan adanya instrumen penilaian karakter siswa ini guru akan mudah memantau perkembangan karakter siswa dengan mudah dan dengan penilaian karakter yang diterapkan kepada siswa ini maka siswa juga akan lebih hati-hati dalam melakukan, mengemukakan apa yang ada pada pikirannya. Desain instrumen penilaian: Isi instrumen Adapun isi instrumen penilaian karakter siswa telah dibuat kisi-kisinya berdasarkan silabus dan RPP pembelajaran fisika materi ajar bunyi untuk isi instrumen dapat dilihat pada lampiran 2. Uji teoritik Pengembengan Instrumen Penilaian Sebuah instrumen dikatakan baik jika kriteria sebagai berikut Valid, Valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Validitas merupakan derajat sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur (Borg dan Gall, dalam Purwanto,2013:114). Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. PEMBAHASAN Uji coba keterlaksanaan dari instrumen penilaian karakter siswa ini di uji cobakan atau dilaksanakan di SMP Negeri 5 Gorontalo tepatnya diterapkan pada kelas VIIC. Pengambilan data
6
pada proses pembelajaran menggunakan instrumen penilaian karakter yang dibuat berdasarkan RPP pembelajan sains(fisika) materi ajar bunyi untuk RPP dapat dilihat pada lampiran 3. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sebagai penilai dan dibantu oleh tiga rekan peneliti (mahasiswa) dua orang mahasiswa sebagai peneliti dan satu orang mahasiswa sebaga guru pengajar. aktivitas siswa selama proses pembelajaran akan diamati dan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian karakter siswa sebagaimana terdapat pada lampiran. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat mengenai perkembangan karakter siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan diperoleh data sebagai berikut : Pertemuan Pertama Uji coba pertemuan pertama dilakukan dengan nilai-nilai karakter yang disusun berdasarkan RPP Sains(fisika) materi ajar Bunyi. Untuk data hasil uji coba disajikan pada tabel dibawah ini: No Butir B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 ratarata
4
4
3
3
3,1 3,1
3
3,1
3
3,1
2,8
3
3
2,8
2,9
3
3,1
gambar 1. Diagram skor rata-rata perkembangan karakter siswa Untuk 3 orang pengamat pertemuan pertama
butir 17
butir 16
butir 15
butir 14
butir 13
butir 12
butir 11
butir 10
butir 9
butir 8
butir 7
butir 6
butir 5
butir 4
butir 3
butir 2
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
butir 1
skor rata-rata P1,P2,P3 untuk tiap butir
butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12 butir 13 butir 14 butir 15 butir 16 butir 17
7
Berdasarkan Diagram skor rata-rata perkembangan karakter siswa Untuk 3 orang pengamat pada pertemuan pertama dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa pada butir 1 dan 2 mendapat skor rata-rata 4 dengan kategori membudaya, butir 4, 11, 14, dan 15 mendapat skor rata-rata diatas 2,00 dengan kategori mulai terlihat dan butir 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 16, 17 mendapat skor rata-rata di atas 3,00 dengan kategori mulai berkembang. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian karakter siswa smp pada materi ajar bunyi sudah efektif dan dapat digunakan. Pertemuan kedua Uji coba pertemuan Kedua dilakukan dengan nilai-nilai karakter yang disusun berdasarkan RPP Sains(fisika) materi ajar Bunyi. Untuk data hasil uji coba disajikan pada tabel dibawah ini: No Butir
ratarata
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
4
4
2,8
2,91
3
3,13
3,08
2,99
3,07
2,94
3,01
3,07
3,04
2,73
2,81
3,02
3,07
gambar 2. Diagram skor rata-rata perkembangan karakter siswa Untuk 3 orang pengamat pertemuan kedua
butir 17
butir 16
butir 15
butir 14
butir 13
butir 12
butir 11
butir 10
butir 9
butir 8
butir 7
butir 6
butir 5
butir 4
butir 3
butir 2
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
butir 1
skor rata-rata P1,P2,P3 untuk tiap butir
butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12 butir 13 butir 14 butir 15 butir 16 butir 17
8
Berdasarkan Diagram skor rata-rata perkembangan karakter siswa Untuk 3 orang pengamat pada pertemuan kedua dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa pada butir 1 dan 2 mendapat skor rata-rata 4 dengan kategori membudaya, butir 3, 4, 8, 10, 14 dan 15 mendapat skor rata-rata diatas 2,00 dengan kategori mulai terlihat dan butir 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 16, 17 mendapat skor rata-rata di atas 3,00 dengan kategori mulai berkembang. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian karakter siswa smp pada materi ajar bunyi sudah efektif dan dapat digunakan. Pertemuan Ketiga Uji coba pertemuan ketiga dilakukan dengan nilai-nilai karakter yang disusun berdasarkan RPP Sains(fisika) materi ajar Bunyi. Untuk data hasil uji coba disajikan pada tabel dibawah ini: No Butir B1 B2 ratarata
4
4
B3
B4
B5
B6
B7
B8
2,91 3,14 3,05 3,02 2,96 2,97
B9 B10 3
B11
B12
2,92 3,01
2,99
gambar 3. Diagram skor rata-rata perkembangan karakter siswa Untuk 3 orang pengamat pertemuan ketiga skor rata-rata P1,P2,P3 untuk tiap butir 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10
butir butir butir butir butir butir butir butir butir butir butir butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
butir 11 butir 12
9
Berdasarkan Diagram skor rata-rata perkembangan karakter siswa Untuk 3 orang pengamat pada pertemuan kedua dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa pada butir 1 dan 2 mendapat skor ratarata 4 dengan kategori membudaya, butir 3, 3, 7, 8, 10, dan 12 mendapat skor rata-rata diatas 2,00 dengan kategori mulai terlihat dan butir 4, 5, 6, 9, dan 11 mendapat skor rata-rata di atas 3,00 dengan kategori mulai berkembang. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian karakter siswa smp pada materi ajar bunyi sudah efektif dan dapat digunakan. SIMPULAN Instrumen penilaian karakter adalah salah satu alat untuk mengukur sejauh mana perkembangan karakter siswa di sekolah pada nilai-nilai inti etika. Dari hasil validasi oleh 10 validator diperoleh indeks validitas dengan kategori sempurna dan dari uji reliabel di dapatkan nilai alpha lebih besar dari pada nilai r tabel dengan demikian instrumen dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dari hasil uji instrumen kepada siswa melalui uji validitas pada masing-masing pertemuan didapat nilai rata-rata diatas 3 dengan kategori baik, dengan demikian dari hasil uji instrumen dapat diketahui bahwa siswa akan memiliki karakter jika dia memenuhi indikator-indikator seperti yang dijabarkan diatas. SARAN Adapun saran dari penulis kepada guru dan calon guru, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama betapa pentingnya membentuk karakter siswa agar menjadi siswa yang lebih baik, baik itu di sekolah khusunya dikelas maupun di masyarakat luas, agar guru dapat menilai perkembangan karakter siswa melalui instrumen penilaian. Karena instrumen penilaian ini masih
10
dalam skala kecil disarankan juga pada guru dan calon guru dapat mengembangkan karakter siswa pada pelajaran ipa dengan materi-materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Aunillah, Nurul Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di sekolah. Jogjakarta:Laksana Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Budaya Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas. Aqib, Zainal. Sujak.2011. Panduan Dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Margahayu Permai Anonym, 2011. Konsep Karakter. Artikel http://www.pendidikan karakter.com/pentingnyapendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/ Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas Wuryanto,
Agus.
2011.
Pembinaan
Pendidikan
Karakter
di
SekolahMenengahPertama.(http://aguswuryanto.wordpres.com/2011/03/11/ pendidikankarakter-di-SMP/, diakses tanggal 19 Januari 2012) Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara Resnick, Haliday. 1998. Fisika Edisi Ke 3 Jilid 1. Bandung: Erlangga Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Putra, Nusa. 2011. Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers
11