PENGELOLAAN PENDIDIKAN ISLAM YANG EFEKTIF Oleh : Muhd. Odha Meditamar
Abstrak : “Pengelolaan pendidikan islam efektif semuanya merujuk pada adanya organisasi pendidikan islam yang sehat dengan melakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan dengan tingkat hasil belajar yang tinggi. Karakteristik pendidikan islam efektif memandang pendidikan islam sebagai suatu sistem yang mencakup banyak aspek baik input, proses, output maupun outcome serta tatanan yang ada dalam pendidikan islam tersebut. Dimana berbagai aspek yang ada dapat memberikan dukungan satu sama lain untuk mencapai visi, misi dan tujuan, dari pendidikan islam yang dikelola secara efektif dan efisien” Abstract:”Effective management of Islamic education all refer to their organization with a healthy Islamic education teaching and learning process in accordance with the needs of students and the high levels of learning outcomes. Characteristics of effective education islam islam saw education as a system that encompasses many aspects of good input, process, output and outcomes as well as the existing order in the Islamic education. Where there are various aspects that can support each other to achieve the vision, mission and objectives, of Islamic education is managed effectively and efficiently”
1
A.
2007. Arah dari semua itu agar
Pendahuluan Memasuki seluruh
sendi
era
kesejagatan,
pendidikan
islam/
harus
pendidikan islam dapat dijalankan
dipersiapkan dengan sebaik- baiknya.
secara efektif dan efisien. Pendidikan
Hal
mengantisipasi
islam dapat dikatakan efektif apabila
persaingan yang semakin ketat dan
terdapat kesesuaian dan ketepatan
permintaan akan jasa yang semakin
antara
berkualitas.
Efektivitas tidak berarti menggam-
itu
kehidupan
pengelolaan
untuk
Tak terkecuali pada lini
tujuan dan pencapaiannya.
pendidikan khususnya wadah formal
barkan
yaitu
Tempat
ada, tetapi sebuah pendidikan islam,
menimba ilmu ini hendaknya dikelola
mungkin “efektif sebagian” artinya
dengan efektif dan efisien agar dapat
pendidikan
mengimbangi
mencapai satu atau lebih
pendidikan
islam.
keadaan
dan
keseluruhan
aspek
islam
yang
efektif
aspek
perkembangan zaman. Selain itu,
tertentu,
multikrisis dan otonomi daerah juga
dalam pencapaian bidang yang lain.
termasuk ke dalam tantangan yang membutuhkan
pengelolaan
tetapi
dalam
tidak
Mulyasa
efektif
(2003:39)
mengemukakan
untuk
dapat
pendidikan islam lebih dipersiapkan
mengelola pendidikan islam dengan
dengan matang. Hal lainnya yaitu
efektif
permintaan
akan
komponen yang perlu dikelola dengan
pendidikan.
baik yaitu: kurikulum dan program
peningkatan
masyarakat kualitas
terdapat
sedikitnya
Tidak boleh tidak, hal-hal tersebut
pengajaran,
hendaknya menjadi pusat perhatian
kependidikan, kesiswaan, keuangan/
pengelola pendidikan islam untuk
pembiayaan,
sarana
menjaga
penting
pendidikan
dan
pengelolaan pendidikan ini dapat
pendidikan
islam
dengan
memberikan jawaban akan tuntutan
masyarakat.
Keenam
komponen
yang diinginkan. Untuk menjawab
tersebut perlu dikelola dengan baik
keseluruhan tantangan tersebut, maka
agar dapat meningkatkan efektivitas
pendidikan islam/ pendidikan islam
pengelolaan pendidikan islam.
hendaknya
agar
wadah
dikelola
dengan
tenaga
enam
Pendapat
berpedoman pada Standar Penge-
dikemukakan
lolaan Pendidikan seperti telah diatur
bahwa
dalam Permendiknas No 19 tahun
yaitu
pendidik
prasa-
rana
hubungan
yang Sodikin
sama (2011:5)
pendidikan islam pendidikan
dan
islam
efektif yang 2
memiliki sistem pengelolaan yang
Mengingat kenyataan di lapangan
baik, transparan dan akuntabel, serta
tidak
mampu member- dayakan
mampu
mengelola
komponen penting pendidikan islam,
islamnya
dengan
baik secara internal maupun eksternal
setiap
yaitu menyangkut kurikulum, tenaga
mengelola
pendidik
strategi
dan
setiap
kependidikan,
semua
pendidikan
pendidikan
efektif,
karena
islam
dalam
pendidikan
kurikulum yang
islam
memiliki
berbeda,
tenaga
kesiswaan, sarana dan prasarana,
pendidik dan staf yang ada di setiap
keuangan
dan
masya-rakat
hubungan
dengan
pendidikan
islam
mempunyai
dalam
rangka
kemampuan dan karakteristik yang
pencapaian visi-misi-tujuan madra-
berbeda,
sah secara efektif dan efesien.
pembiayaan setiap pendidikan islam
Berdasarkan pendapat
beberapa
tentang
dalam
mengelola
memiliki kebutuhan yang berbeda pula, demikian
halnya
pendidikan islam efektif tersebut di
sarana
prasarana
atas,
pendidikan islam memiliki sarana
dapat
pengelolaan
disimpulkan
bahwa
dan
dengan setiap
sebagai pedoman dalam mengelola
prasarana yang berbeda
pendidikan islam yang efektif, maka
memadai dan ada juga yang belum
harus memperhatikan komponen yang
memadai.
mempengaruhi
yang
pengelolaan
pendidikan islam
tersebut
yang
oleh peneliti disingkat dengan “6P” yaitu:
ada
pengelolaan
kurikulum,
B.
Pelaksanaan Pendidikan Islam Di
Indonesia
berbagai
bentuk
kita
kenal,
dan
jenis
pengelolaan tenaga pendidik dan
pendidikan Islam, seperti Pondok
kependidikan,
pengelolaan
Pesantren,
keuangan/pembiayaan,
pengelolaan
Pendidikan islam Umum bercirikan
sarana
pendidikan,
Islam, Perguruan Tinggi Islam dan
prasarana
pengelolaan
kesis-
waan,
dan
Pendidikan
islam,
jenis-jenis pendidikan Islam
luar
pengelolaan hubungan pendidikan
pendidikan islam, seperti Taman
islam dengan masyarakat.
Pendidikan
Keenam pengelolaan tersebut
komponen pendidikan
perlu
dikelola
islam oleh
pendidikan islam dengan efektif.
Pesantrenisasi Kesemuanya
al-Qur’an dan itu,
(TPA), sebagainya.
sesungguhnya
merupakan aset dan salah satu dari konfigurasi
sistem
pendidikan 3
nasional
Indonesia.
Keberadaan
lembaga-lembaga
Dari
uraian
di
atas,
pendidikan
menegaskan bahwa lembaga-lembaga
khasanah
pendidikan Islam harus mendesain
pendidikan dan diharapkan dapat
model-model pendidikan alternatif
memba- ngun
yang
tersebut,
sebagai
umat Islam
dan memberdayakan di
Indonesia secara
optimal.
sesuai
dengan
perkembangan sekarang ini. Muncul pertanyaan
Keberadaan pendidikan islam sendiri
dalam
tradisi
Islam,
merupakan
pendidikan
ujung
tombak
kebutuhan
model-model
pendidikan Islam yang bagaimana? Yang diharapkan dapat menghadapi dan
menjawab
penyeleng-garaan sistem pendidikan
perubahan
nasional.
kehidupan masyarakat baik sosial
semakin
Hal ini terbukti dengan bertambah
kokohnya
jumlah
keberadaan
dan
lembaga
yang
tantangan terjadi
dalam
maupun kultural menuju masyarakat Indonesia
baru. Untuk menjawab
pendidikan Islam, artinya masuknya
pertanyaan ini, meminjam prinsip
pendidikan agama/pendidikan islam
hakekat
ke dalam
pendidikan
digunakan Hasim Amir, yang menge-
nasional, misalnya pada pendidikan
mukakan bahwa pendidikan Islam
tingkat pendidikan islam sekarang
adalah pendidikan yang idealistik,
ini, sejak ibtidaiyah sampai aliyah
yakni
sudah mengikuti kurikulum nasional.
integralistik, humanistik, pragmatik
Namun pada kenyataannya tantangan
dan berakar pada budaya kuat.
yang dihadapi pendidikan Islam tetap
Tawaran Hasim
mainstream
pendidikan
Islam
pendidikan
yang
yang
Amir ini,
saja kompleks dan berat, karena
yang dikutip A. Malik Fadjar, dapat
dunia pendidikan Islam juga dituntut
digunakan sebagai konsep pendidikan
untuk memberikan konstribusi bagi
Islam dalam menghadapi perubahan
kemoderenan
masyarakat
dan
tendensi
Indonesia,
yaitu:
globalisasi, sehingga mau tidak mau
Pertama,
pendidikan Islam dituntut menyusun
merupakan model pendidikan yang
langkah-langkah
diorientasikan
mendasar,
menuntut
diversifikasi keilmuan
perubahan
dan dan
atau
yang
pendidikan integralistik,
pada
komponen-
terjadinya
komponen kehidupan yang meliputi:
diferensiasi
Pendidikan yang berorientasi pada
mencari
rabbaniyah (Ketuhanan), insaniyah
pendidikan alternatif yang inovatif.
(kemanusiaan) dan alamiyah
(alam 4
pada umumnya), sebagai suatu yang
dikembangkan
integralistik
integratif.
bagi
perwujudan
kehidupan yang baik dan untuk rahmatan lil „alamin,
mewujudkan serta
pendidikan
manusia
yang
menggap
sebagai sebuah pribadi
Kedua,
memandang
dan
makhluk
integralistik
diharapkan
dapat
merupakan
manusia
sebagai
(humanisasi), ciptaan
yang memiliki integritas tinggi, yang
melangsungkan,
dapat bersyukur
dan
dengan
kehendak
menyatu
dengan
Tuhan- nya, dirinya
sendiri
dengan
fitrahnya. Maka manusia sebagai makhluk hidup, ia harus
menyatu
yakni
Tuhan
menghasilkan manusia (peserta didik)
dan
model
pendidikan yang berorientasi dan
manusia
Pendidikan
dan
pendidikan yang
humanistik,
jasmani-rohani, intelektual, perasaan individualsosial.
seimbang
mampu
mempertahankan,
mengem-bangkan hidupnya.
Maka
posisi pendidikan dapat
membangun
proses
humanisasi,
sehingga tidak memiliki kepribadian
artinya menghargai hak-hak asasi
belah
mendua,
manusia, seperti hak untuk berlaku
menyatu dengan masyarakat sehingga
dan diperlakukan dengan adil, hak
dapat menghilangkan
disintegrasi
untuk menyuarakan kebenaran, hak
sosial, dan dapat menyatu dengan
untuk berbuat kasih sayang, dan lain
alam.
sebagainya. Pendidikan humanistik,
atau
kepribadian
Dengan
demikian,
dapat
diharapkan
dapat
mengembalikan
dikatakan bahwa konsep pendidikan
peran dan fungsi manusia yaitu
Islam
mengembalikan
adalah
pendidikan
yang
manusia
bersumber dari konsep Ketuhanan
fitrahnya
(Teosentris),
makhluk (khairu ummah). Maka,
artinya
pendidikan
sebagai
kepada
sebaik-baik
dan
manusia “yang manusiawi” yang
dikembangkan berdasarkan teologi
dihasilkan oleh pendidikan yang
tersebut.
humanistik
Islam
harus
berkembang
Konsep
kemanusiaan,
diharapkan
artinya dengan konsep ini dapat
mengembangkan
dikembangnya
dan
manusia
dan
berkemauan dan bertindak sesuai
konsep alam dapat dikembangkannya
dengan nilai-nilai luhur kemanu-
konsep pendidikan kosmologi dan
siaan yang dapat mengganti sifat
ketiga
individualistik, egoistik,
sosiologi
antropologi
pendidikan
konsep
Islam,
ini
harus
dan
dapat
berpikir,
membentuk berasa
dan
egosentrik 5
dengan sifat kasih sayang kepada
suatu masyarakat tertentu. Maka
sesama manusia, sifat menghormati
dengan
dan dihormati, sifat ingin memberi
berakar pada budaya, diharapkan
dan
dapat membentuk manusia
menerima,
menolong,
sifat
sifat
ingin
saling mencari
model
pendidikan
yang
yang
mempunyai kepribadian, harga diri,
kesamaan, sifat menghargai hak-hak
percaya
asasi
sifat menghargai
membangun peradaban berdasarkan
perbedaan dan sebagainya. Ketiga,
budaya sendiri yang akan menjadi
pendidikan
warisan
manusia,
pragmatikadalah
pendidikan
yang
memandang
pada
diri
sendiri,
monumental dari
moyangnya
dan
dan
nenek
bukan
budaya
manusia sebagai makhluk hidup yang
bangsa lain. Tetapi dalam hal ini
selalu membutuhkan sesuatu untuk
bukan berarti kita menjadi orang
melangsungkan,
mempertahankan
yang anti kemodernan, perubahan,
dan mengem-bangkan hidupnya baik
reformasi dan menolak begitu saja
bersifat
jasmani maupun rohani,
arus transformasi budaya dari luar
seperti berpikir, merasa, aktualisasi
tanpa melakukan seleksi dan alasan
diri, keadilan, dan kebutuhan spritual
yang kuat.
ilahiyah. Dengan demikian, model pendidikan
dengan
pendekatan
pragmatik
diharapkan
dapat
Selanjutnya,
dari
keempat
model yang dikemukakan di atas, dapat ditarik lagi pada disain model
mencetak manusia pragmatik yang
pendidikan
sadar akan kebutuhan- kebutuhan
operasional,
hidupnya, peka terhadap masalah-
mendesain model pendidikan umum
masalah sosial kemanausiaan dan
Islami yang handal dan mampu
dapat membedakan manusia dari
bersaing dengan lembaga-lembaga
kondisi dan siatuasi yang tidak
pendidikan
manusiawi.
demikian, visi, misi dan tujuan
Keempat, berakar
pada
pendidikan yang
yang
yaitu:
yang
lebih
Pertama,
lain.
Dengan
pendidikan, kurikulum dan materi
yaitu
pembelajaran, metode pembelajaran,
pendidikan yang tidak meninggalkan
manajmen pendi-dikan, organisasi
akar-akar
dan sumber daya pendidikan (guru
sejarah,
kemanusiaan maupun
budaya,
Islam
pada sejarah
baik
sejarah umumnya
kebudayaan
suatu bangsa, kelompok etnis, atau
dan
tenaga
administrasi)
harus
disesukan dengan kebutuhan serta sesuai
misi,
visi
dan
tujuan 6
pendidikan
tersebut.
Model
pendidikan islam, e) organisasi dan
pendidikan
umum
Islami,
sumber daya guru yang memiliki
kurikulumnya
bersifat
integratif
kompetensi dan profesional dalam
antara materi-materi
pendidikan
bidangnya
umum dan agama, sehingga mampu
pendidikan
mempersiapkan
bersaing
intelektual
Islam
masing-masing. Islam
akan
mempersiapkan
Atau meminjam istilah
mujtahid-mujtahid
mampu
dan
melahirkan
yang
tangguh,
Rahman, yaitu model pendidikan
berkualitas dan
sekuler
dalam bidangnya sehingga
modern
dan
mengisinya
mampu
dengan
yang berfikir secara komprehensif. Fazlur
Maka
berkaliber dunia mampu
dengan konsep- konsep Islam, untuk
menjawab
melahirkan intelektualisme muslim
perubahan zaman. Desain model
yang tangguh, walaupun Ahmad
pendidikan seperti ini, harus secara
Syafii Maarif, menolah hal ini yaitu
“selektif
kita tidak perlu berteriak untuk
produk barat, berarti harus mendisain
mengislamkan ilmu modern. Kedua,
model pendidikan yang betul-betul
model pendidikan Islam yang tetap
sesuai dengan konsep dasar Islam
mengkhususkan
desain
dan sesuai dengan lingkungan sosial-
seperti
budaya Indonesia. Ketiga,
“pendidikan sekarang
pada
keagamaan” ini.
Artinya,
harus
persoalan-persoalan
menerima”
pendidikan
agama
pendidikan
model
Islam tidak
mendesain ulang model “pendidikan
dilaksanakan di pendidikan islam-
Islam” yang berkualitas dan bermutu,
pendidikan
yaitu: a) dengan merumuskan visi
dilaksanakan di luar pendidikan
dan misi serta tujuan yang jelas, b)
islam. Artinya pendidikan agama
kurikulum dan materi pembelajaran
dilaksanakan
diorientasikan peserta
didik
islam
di
formal
rumah
tetapi
atau
pada
kebutuhan
lingkungan keluarga, mesjid dan
dan
kebutuhan
lingkungan
masyarakat
(tempat-
masyarakat untuk dapat menjawab
tempat pengajian dan Masjid) dalam
tantangan perubahan,
bentuk kursur-kursus, kajian-kajian
pembelajaran
c)
metode pada
keagamaan, keterampilan beribadah
upaya pemecahan kasus (problem
dan sebagainya. Pendidikan agama
solving)
dominasi
akan menjadi tanggungjawab orang
ceramah, d) manajemen pendidikan
tua dan masyarakat atau meminjam
diorientasi pada manajemen berbasis
konsep
dan
diorientasikan
bukan
Yahya
Muhaimin
yang 7
dikemukakan
terdahulu
bahwa
bersifat praktis- pragmatis dalam hal
pendidikan berbasis keluarga (family-
aspirasi
based education) dan pendidikan
pendidikan,
berbasis
masyarakat
tidak statis atau hanya berjalan di
education).
tempat dalam menatap persoalan-
Pendidikan Islam, dapat ditanamkan
persoalan yang dihadapi pada era
dan disosialisasikan secara intensif
masyarakat modern dan masyarakat
melalui
tersebut,
global.
Dengan demikian, apapun
sehingga pendidikan agama sudah
model
pendidikan
menjadi kebutuhan dalam pribadi
ditawarkan
peserta didik. Maka dalam proses
Indonesia,
belajar
mengajar
berfungsi untuk memberikan kaitan
islam
pendidikan
pada
(community-based
basis-basis
di
agama
menjadi kebutuhan (afektif
dan
aktual,
telah
psikomotorik)
pengetahuan
lagi yang
dan
harapan sehingga
dalam pada
terhadap pendidikan
Islam
yang
masyarakat
dasarnya
harus
antara peserta didik dengan nilai-
dan perilaku
bukan
(kognitif)
pendidikan
dan
nilai
yang
ilahiyah,
pengetahuan dan
keterampilan, nilai-nilai demokrasi,
berupa
masyarakat
dihafal
sosiokulturalnya yang terus berubah
diujikan secara
dan
lingkungan
dengan cepat.
kognitif pula. Keempat
model
pendidikan
C.
Ciri Khas Pendidikan Islam Pendidikan islam merupakan
Islam yang dikemukakan di atas merupakan
tawaran
desain
dan
model pendidikan Islam yang perlu diupayakan
untuk
membangun
paradigma pendidikan Islam dalam menghadapi
perkembangan
perubahan zaman modern memasuki
masyarakat
Indonesia.
madani
Kecenderungan
perkembangan upaya
dan
semacam, dalam
mengantisipasi
perubahan
zaman dan merupakan hal yang wajar-wajar
saja. Sebab kondisi
masyarakat
sekarang
ini
lebih
salah satu lembaga pendidikan islam yang
di
Kurikulum
dalam
bidang
agama
Pendidikan
islam
adalah
Islam.
dalamnya
termuat
satuan pendidikan formal di bawah Menteri
Agama
yang meliputi
Raudhatul Athfal, Pendidikan islam lbtidaiyah,
Pendidikan
islam
Tsanawiyah, dan Pendidikan islam Aliyah. Secara kultural, pendidikan islam memiliki konotasi spesifik. Pada lembaga ini diajarkan hal ihwal pengetahuan agama sehingga dalam 8
pemakaiannya kata pendidikan islam
terhadap sistem
pesantren kearah
lebih dikenal sebagai pendidikan
suatu
pendidikan yang
islam agama. Pendidikan islam di
lebih memungkinkan
Indonesia dapat dianggap sebagai
untuk memperoleh kesempatan yang
perkembangan
sama
lanjut
dari
sistem
dengan
lulusannya
pendidikan
islam
kelembagaan pendidikan pesantren
umum, misalnya masalah kesamaan
dan surau.
kesempatan
Ciri khas pendidikan islam diartikan
sebagai
kegiatan
keseluruhan
kependidikan
pendidikan islam yang keberadaan
dan
di karena
pengalaman
kerja
sementara golongan umat Islam, khususnya santri yang terpukau pada barat
sebagai
yang
pendidikan
nilai-nilai
sistem
pendidikan
mereka; d) Sebagai upaya untuk menjembatani
oleh
perolehan
ijazah; c) Adanya sikap mental pada
historisnya memiliki ciri dan karakter diwarisi
dan
antara
sistem
tradisional
yang
keislaman. Hal ini sangat beralasan
dilakukan oleh pesantren dan sistem
mengingat aspek-aspek kurikulum
pendidikan
yang ada menyajikan seluruhnya
akulturasi.
memasukan mata pelajaran agama Islam
secara
komprehensif
dan
modern
dari
hasil
Pendidikan islam merupakan suatu
lembaga
pendidikan
terpadu (walaupun di pendidikan
bercirikan
islam-pendidikan
umum
karena adanya respon dan tuntutan
dipelajari juga mata pelajaran agama
masyarakat yang menghendaki untuk
Islam tetapi tidak komprehensif dan
didirikannya
mendalam) sementara di lembaga-
pendidikan Islam tersebut. Hal ini
lembaga pendidikan Islam kurikulum
menjadi tuntutan, karena pendidikan
pendidikan agama Islam menjadi
Islam merupakan kebutuhan yang
kosentrasi dan titik tekan.
mendasar dan sangat penting bagi
islam
Kehadiran pendidikan islam
masyarakat.
Islam
yang
yang
suatu
Saat ini
lembaga
pendidikan
sebagai lembaga pendidikan Islam
islam
setidak-tidaknya mempunyai empat
pengembangan- pengem-bangan di
latar belakang, yaitu: a) Sebagai
berbagai bidang dan sarana prasarana
manifestasi
yang bertujuan untuk menjadi sebuah
pembaharuan
dan sistem
Islam; b) Usaha
realisasi pendidikan
penyempurnaan
mulai
didirikan
pendidikan islam dengan
melakukan
yang berkualitas
menerapkan
model 9
pendidikan yang selalu berkembang
tanggung
sesuai dengan tuntutan zaman. Hal
pengambilan
ini
dengan
pemanfaatan sumber daya pendidikan
yang
dari pusat. Pendapat ini menunjukkan
pendidikan
MBS merupakan prasayarat bagi
yang mampu menjawab persoalan
penerapan model pendidikan islam
mereka.
efektif.
memang
kebutuhan
sejalan masyarakat
menginginkan
model
jawab
di
dalam
keputusan
dan
Ada empat pendekatan yang D.
Perbandingan Pendidikan Islam
secara
Efektif dan Tidak Efektif
memenuhi
umum
dilakukan
keefektifan
untuk
organisasi,
Tidak semua pendidikan islam
menurut Krakower dalam Sagala
yang memiliki kelengkapan semua
(2006:69) yaitu: (1) keefektifan yang
komponen sistem dikatakan efektif.
dipusatkan
Mengetahui cara-cara meningkatkan
achievement); (2) keefektifan yang
keefek- tifan organisasi, kelompok,
penekanannya
dan
individu merupakan tugas
prosedur pengembangan organisasi
utama manajemen. Oleh karena itu
yang konsisten yang secara aktual
aspek yang
terhadap kebutuhan yang dikelola
paling
penting
keefektifannya
pendidikan
yang
diketahui
perlu
karakteristik
dari islam adalah
dan indikator untuk
menilai pendidikan islam efektif. Menurut
Umaedi,
oleh
hasil
pada
administrator
processes);
(3)
menggambarkan dengan
dkk
pada
(goal
spesifikasi
(management
keefektifan proses
mempertegas
yang
internal hubungan
antarpersonel
organisasi
(2008:51) karakteristik pendidikan
(organizational climate);
islam
mungkin
pendekatan
yang
memandang
pengelolaan
keefektifan
sebagai
keserasian
efektif
diwujudkan
hanya kalau
pendidikan
islam
menggunakan
pendekatan
dengan
mementingkan
tersebut MBS, prinsip-
dan
(4)
hubungan di lingkungan organisasi maupun
di
(environmental
luar
organisasi adaptation).
prinsip dan dasar-dasar konsepnya,
Penekanan keefektifan pendidikan
bukan sekedar namanya. Mengingat
islam adalah pada proses belajar yang
MBS menjadi suatu kerangka penting
berlangsung secara aktif atau ada
dalam pengelolaan pendidikan islam
keterlibatan berbagai pihak terutama
yang memperoleh kewenangan serta
siswa dan
guru sebagai subyek 10
belajar. Namun demikian pendidikan
sedemikian beragam dan keefektifan
islam
merupakan suatu fonemena dengan
sebagai
suatu
lembaga
pendidikan tidak hanya menghadapi
banyak
siswa, tetapi juga sumber daya lain
pendidikan
yang
memaksimalkan
patut
diperhatikan
kebutuhannya, hara- pannya, aspirasinya.
Pemikiran
segi.
Oleh
karena
islam
itu perlu
keefektifannya
dan
sesuai dengan maksud keefektifan itu
bahwa
sendiri. Penelitian yang mendalam
“siswa adalah segala-galanya” sangat
tentang karakteristik keefektifan
pantas dikem- bangkan, tetapi dalam
telah
praktik manajemen tidak terlepas
seperti di Amerika Serikat, antara
dari
yang
lain dilakukan oleh oleh Croghan
segala-
(1983) dalam suatu penelitian tentang
galanya. Usaha para personel perlu
kemampuan kepala pendidikan islam
diakomodasi,
secara
di Florida dan menyimpulkan bahwa
kompre- hensif dan strategis, serta
kepala pendidikan islam yang efektif
dikembangkan
dan
adalah yang memiliki kompetensi,
itu
yang mampu menciptkan pendidikan
komponen-komponen
membuat
siswa
menjadi
direncanakan
karir
kebutuhannya.
Oleh
karena
uraian mengenai pendidikan islam efektif harus memunculkan dimensi
dilakukan
di
itu
mancanegara
islam efektif. Hasil penelitian Ornstein dan
yang lain sebagai komponen penting
Levine
yang turut menentukan keberhasilan
(2006:71)
pendidikan
yaitu
efektifitas pendidikan islam yang
yang
meliputi
pengaturan didasarkan
islam
efektif,
kelembagaan pada
dalam
merumuskan
tujuh
hal,
Sagala karakterik
yaitu:
(1)
dan
lingkungan yang aman dan teratur
kenyamanan staf, perhatian terhadap
yang mendukung proses belajar; (2)
mutu,
staf,
misi dan komitmen kerjasama staf
pengembangan budaya pendidikan
pendidikan islam yang jelas; (3)
islam, dan manajemen modern yang
karakteristik
didasarkan pada share, care, dan
instruksional yang lugas oleh kepala
fair.
pendidikan islam; (4) iklim yang
aspirasi
prestasi
(1989)
dan
dari
Bertitik tolak dari fenomena
mendukung
kepemimpinan
bagi
murid untuk
yang multidimensional ini, dapat
mencapai ketrampilan yang tinggi;
dikatakan bahwa kriteria organisasi
(5) perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan
yang dapat memberikan hasil belajar
islam
yang
efektif
11
siswa; (6) melakukan pemantauan
dengan
atas kemajuan belajar siswa dan
pendidikan, program pendidikan atau
memperbaiki
(7)
kurikulum,
dan
pembelajaran,
hubungan
instruksional;
pendidikan
islam
masyarakat,
tujuan
pelaksanaan monitoring
keluarga yang positif yaitu orang tua
pembelajaran, evaluasi belajar, iklim
memainkan peranan yang penting
pendidikan islam, dan daya dukung
untuk
dasar
sumber daya lain, seperti sarana-
pendidikan islam dalam membantu
prasarana, alat,media, dan sumber
pencapaian tujuan pendidikan islam.
belajar
Hasil penelitian di Amerika Serikat
2011:37). Sejalan dengan sejumlah
yang dilakukan
karakteristik
mendukung
misi
Glendale Union
High School
(Komariah
&
Triatna,
keefek-tifan
tersebut
(GUHS), Taylor
para ahli sepakat bahwa keefektifan
(Komariah & Triatna, 2011:37) telah
merupakan konsep yang multidimen-
memposisikan komponen-komponen
sional. Melalui hasil penelitiannya,
lain sebagai sebagai komponen yang
Sergiovanni yang dikutip
kepentingannya
(2006:72) tentang beberapa kriteria
sejajar
dengan
kepentingan lulusan. Hal demikian
dan
terjadi
keefektifan dapat diambil
karena
pendidikan
islam
penggunaan
Sagala
pengukuran intisari
efektif adalah pendidikan islam yang
penekanannya pada dedikasi guru
seluruh
yang tinggi, kepemimpinan kepala
komponennya
mencapai
tujuan secara optimal, bukan hanya
pendidikan
pada prestasi siswa tetapi juga pada
harapan-harapan bagi siswa dan staf,
prestasi pendidikan islam.
pemantauan kemajuan siswa secara
Penelitian yang dilakukan di
islam
yang
kuat,
konsisten, iklim belajar yang positif
GUHS tersebut menunjukkan bahwa
dan
lulusan merupakan salah satu aspek
cukup untuk belajar, dan keterlibatan
dari ciri pendidikan islam efektif.
orang tua serta masyarakat
Aspek-aspek
memadai
lain
kegiatan-kegiatan dalam
merupakan
yang
dilakukan
mengelola
lembaga
kondusif,
dalam
pendidikan tersebut
kesempatan
islam.
saling
yang
yang
program Semua
berinteraksi
unsur yang
pendidikan islam
yang
tidak
terlepas dari
guru,
kepala
staf
lain,
kepuasaan siswa dan orang tua siswa
kemitraan antara pendidikan islam
akan mutu yang diperolehnya. Secara
aspek
pendidikan islam,
muaranya pada pelayanan belajar yang
berkualitas
ditandai
dari
12
filosifis,
pendidikan
islam
efektif dapat dicapai oleh
yang
&
Triatna,
2011:37) percaya
setiap
penekanan yang terlalu berlebihan
karena
pada karakteristik pendidikan islam
diasumsikan bahwa semua siswa
yang efektif juga akan memberikan
pada dasarnya dapat mempelajari
konsepsi yang sempit dan kaku, yang
mata pelajaran yang ditetapkan. Hal
pada akhirnya dapat menghapuskan
ini pasti
hal-hal yang penting.
pendidikan
islam
dapat
diwujudkan oleh
pendidikan islam jika
model dan
implementasi
pengajaran
dilaksanakan dengan baik dan tepat. Dalam
manajemen
pendidikan
islam,iklim organisasi
pendidikan
islam
berpengaruh
terhadap hasil pengajaran kondisi
dan
karena
itu
strategi
keefektifan pendidikan islam harus didefinisikan secara cermat dalam bentuk
konsep,
diimplementasikan
dan
secara
lugas
dalam program belajar dengan aturan yang lebih luwes tetapi konsisten
fasilitas
sehingga
pendidikan islam yang baik akan
masalah
membangun iklim pendidikan islam
evaluasi, dan pemikiran kritis untuk
yang baik pula. Sementara cara kerja
menyusun dan menerapkan strategi
dan
berikutnya. Pertanyaan- pertanyaan
gaya
fisik
karena
Oleh
kepemimpinan
kepala
ada
model
sintesa
pemecahan pengetahuan,
pendidikan islam akan menentukan
keefektifan
keseluruhan
kerjadi
masih ada dan banyak, seperti apa
pendidikan islam. Dengan demikian,
keuntungannya, bagaimana mengatasi
dapat ditarik
berbagai macam problematika, dan
keefektifan
suasana
gambaran bahwa
islam
ini
pendidikan
bagaimana menanggulangi masalah
islam akan sangat tergantung pada
biaya pada pendidikan islam efektif.
sistem pemerintahan di lingkungan
Menurut
Sagala
pendidikan islam itu, Sumber daya
beberapa
faktor
manusia pengelola pendidikan yang
membentuk pendidikan islam efektif
memenuhi persyaratan profesional
yaitu:
kependidikan, dukungan masyarakat
Keterlibatan
sekitar pendidikan islam,
kelompok
maupun
tiap-tiap
pendidikan
prasarana
sarana
(1)
(2006:76) yang
Lingkungan secara informal,
ada turut
strategis. sinergis kebutuhan
pendidikan
individu, dan tujuan birokrasi secara
islam, dan kelengkapan pendidikan
bersama-sama supaya dapat berperan
islam itu sendiri. Taylor (Komariah
optimal sehingga terwujud stabilitas 13
staf yang ditandai suasana hubungan
islam, guru, siswa, dan karyawan di
antar
(organizational
pendidikan islam; (2) memiliki suatu
climate); (2) Harapan. Harapan yang
keteraturan dalam rutinitas kegiatan
tinggi dari keefektifan pengajaran
di kelas; (3) mempunyai standar
oleh
prestasi
manusia
para
pengajar
dengan
pendidikan
islam
yang
penggunaan waktu yang efektif dan
sangat tinggi; (4) siswa diharapkan
pengembangan
lembaga
mampu mencapai tujuan yang telah
pendidikan yang memadai haruslah
direncanakan; (5) siswa diharapkan
memperhatikan kondisi fasilitas fisik
lulus dengan menguasai pengetahuan
yang ada; (3) Iklim Pendidikan
akademik; (6) adanya penghargaan
islam. Iklim pendidikan islam yang
bagi siswa yang berprestasi; (7) siswa
baik teratur pada orientasi kerja,
berpendapat kerja keras lebih penting
tenang, berorientasi kerja pendidikan,
dari
terpelihara
dalam meraih prestasi; (8) para siswa
staf
dan
tercapainya
hasil
pada
faktor
keberuntungan
akademik, serta melakukan pema-
diharapkan
ntauan
terhadap
tanggungjawab yang diakui secara
personel
umum;
secara
kemajuan
rutin
aktivitas
mempunyai
dan
(9)
kepala
maupunkemajuan belajar siswa; (4)
pendidikan islam
Peran Pemerintah. Adanya dukungan
program
pemerintah pusat kaitannya dengan
supervisi, serta menyediakan waktu
standarisasi, dukungan pemerintah
untuk membuat rencana bersama-
provinsi
sama dengan para guru dan memung-
dan
kabupaten/kota
kaitannya dengan fasilitas,
mempunyai
inservice,
pengawasan,
dan
kinkan adanya umpan balik demi
adanya dukungan orang tua yang
keberhasilan prestasi akademiknya.
cukup.
Selanjutnya menurut Tola & Furqon
Deskripsi
berbagai
teori
(Suharsaputra,
2010:67)
mengenai karakteristik pendidikan
karakteristik
islam efektif secara lebih terinci
efektif
diantaranya dikemukakan David A.
pendidikan islam
Squires, et.al (1983) dalam Nurwana
secara jelas dan spesifik,
(2011:4)
pelaksanaan
ciri-ciri yaitu:
berhasil
merumus-
pendidikan islam (1)
kan
efektif
adanya standar disiplin
yang berlaku bagi kepala pendidikan
pendidikan islam
adalah:
(1)
tujuan dinyatakan (2)
kepemimpinan
pendidikan yang kuat oleh kepala pendidikan islam, (3) guru dan staf
ekspektasi
tinggi, (4) adanya 14
kerjasama
kemitraan
antara
terhadap kualitas pengajaran, (2)
pendidikan islam, orang tua dan
pemahaman
masyarakat, (5) adanya iklim positif
terhadap penga- jaran, (3) iklim yang
dan
nyaman
kondusif
bagi
siswa
untuk
yang
dan
mendalam
tertib
bagi
pengajaran
dan
belajar, (6) kemajuan siswa sering
berlangsungnya
dimonitor, (7) menekankan kepada
pembelajaran,
keberhasilan siswa dalam mencapai
semua siswa minimal akan mengu-
keterampilan aktifitas yang esensial,
asai ilmu pengetahuan tertentu, dan
(8) komitmen yang tinggi dari SDM
(5) penilaian siswa yang didasarkan
pendidikan islam terhadap program
pada hasil pengukuran hasil belajar
pendidikan.
siswa. Pengetahuan lain mengenai
Pendapat
ini
menunjukkan
(4) harapan bahwa
pendidikan islam efektif memiliki
bahwa keefektifan pendidikan islam
karakteristik
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
mendemon- trasikan
aspek-aspek perilaku organisasi yang
mengenai seperangkat kriteria ; (2)
terdiri dari kepala pendidikan islam,
menetapkan sasaran yang jelas dan
guru, siswa, dan personel pendidikan
upaya
islam
Jaap
adanya kepemim- pinan yang kuat ;
Scheerens dalam Nurwana (2011:4)
(4) adanya hubungan yang baik
menyatakan bahwa pendidikan islam
antara
efektif mempunyai lima karakteristik
orangtua
penting yaitu; (1) kepemimpinan
pengembangan
yang
pendidikan
lainnya.
kuat;
Sedangkan
(2)
penekanan pada
yaitu:
untuk
(1)
mampu
kebolehannya
mencapainya;
pendidikan islam siswa; staf
islam
(3)
dengan
dan
(5)
dan
iklim
yang kondusif
pencapaian kemampuan dasar; (3)
untuk belajar (Nurwana, 2011:5).
adanya lingkungan yang nyaman;
Tinjauan yang lebih komprehensif
(4)
mengenai pendidikan islam efektif
harapan
yang
tinggi pada
prestasi siswa; (5) dan penilaian
dilakukan oleh
secara rutin mengenai program yang
(1992) dalam Nurwana (2011:5) yang
dibuat siswa. Sementara Edmons
mengung-
(1979)
indikator berupa 16 faktor yang
dalam
menyebutkan
Nurwana
ada
kapkan
serangkaian
lima
berkenaan dengan pendidikan islam
karakteristik pendidikan islam efektif
efektif yaitu : (1) dukungan orangtua
yaitu:
siswa dan lingkungan, (2) dukungan
(1)
bahwa
(2011:5)
Edward Heneveld
kepemimpinan
dan
perhatian kepala pendidikan islam
yang
efektif
dari
sistem 15
pendidikan, (3) dukungan yang
cukup,
(4)
materi
pendidikan islam
kepemimpinan
yang
dikelola
secara efektif dan efisien.
yang efektif, (5) pengajaran yang baik, (6) fleksibilitas dan otonomi, (7) waktu yang cukup di pendidikan
E.
Pengelolaan
guru, (10) peraturan dan disiplin, (11) kurikulum yang terorganisir, (12) adanya penghargaan dan insentif, (13)
waktu
cukup,
pembelajaran
(14)
variasi
pengajaran, pekerjaan
(15) rumah,
yang strategi
frekuensi dan
(16)
adanya penilaian dan umpan balik sesering mungkin. Begitu banyak ciri-ciri pendidikan islam efektif sebagaimana dikemukakan di atas yang semuanya merujuk pada adanya organisasi pendidikan islam yang sehat
dengan melakukan proses
belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan dengan tingkat hasil
belajar
Karakteristik
yang pendidikan
tinggi. islam
efektif memandang pendidikan islam sebagai suatu sistem yang mencakup banyak aspek baik input, proses, output maupun outcome serta tatanan yang ada dalam pendidikan islam tersebut. yang
Dimana berbagai aspek ada
dapat
memberikan
dukungan satu sama lain untuk
islam
yang Efektif Pengelolan
islam, (8) harapan yang tinggi dari siswa, (9) sikap yang positif dari para
Pendidikan
merupakan
komponen yang terdiri dari beberapa unsur yaitu planning, organizing, actuiting, controling dan evaluating. Unsur tersebut merupakan unsur yang tercakup dalam majamen secara umum baik pada organisasi profit maupun organisasi
non
Demikian
halnya
dalam konteks
di
lingkungan
pengelolaan
profit.
pendidikan islam, tetap mencakup keempat hal tersebut. Keberhasilan pengelolaan pendidikan islam akan menentukan
keberha-
silan
pendidikan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Fattah, 2008:7). Menurut Mulyasa (2003:39) dalam penge- lolaan efektif
pendidikan islam
komponen
yang
perlu
dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan islam adalah terdiri dari kurikulum dan program pengajaran, tenaga
kependidikan,
keua-ngan, sarana
kesiswaan,
dan prasarana
pendidikan dan hubungan antara pendidikan
islam
dengan
masyarakat.
mencapai visi, misi dan tujuan, dari 16
1 . Pengelolaan Kurikulum dan
tertentu. Standar proses adalah
Program Pengajaran Pengelolaan adalah
suatu
jenjang dan jenis pendidikan
kurikulum kegiatan
yang
standar
nasional
yang
berkaitan
pendidikan dengan
dirancang untuk memudahkan
pelaksanaan pembelajaran pada
pengelola
dalam
satu satuan pendidikan untuk
melaksanakan kegiatan belajar
mencapai standar kompetensi
mengajar yang di awali dari
lulusan.
Standar
kompetensi
tahap perencanaan dan di akhiri
lulusan
adalah
kualifikasi
dengan evaluasi program, agar
kemampuan
kegiatan belajar mengajar dapat
mencakup sikap, pengetahuan,
terarah
dan keterampilan. Sedangkan
pendidikan
dengan
halnya
baik.
dengan
Sama
lulusan
yang
pendapat
standar
penilain
pendidikan
Suryosubroto (2007:42) bahwa
adalah
standar
nasional
mana- jemen kurikulum adalah
pendidikan
yang
berkaitan
kegiatan
dengan mekanisme, prosedur,
yang dititikberatkan
kepada usaha-usaha pembinaan
dan instrument penilain
hasil
situasi
belajar peserta didik.
Maka
belajar
mengajar
di
pendidikan islam agar selalu
kurikulum merupakan bagian
terjamin kelancarannya.
terbesar dari input.
Ada empat standar yang harus
dinyatakan
dalam
kurikulum, yaitu standar isi,
2. Pengelolaan Tenaga Kependidikan Menurut Mulyasa (2003:42)
standar proses, standar lulusan,
bahwa
dan
kependidikan
standar
pendidikan
penilaian
standar
isi
pengelolaan
tenaga
bertujuan untuk
mendayagunakan
tenaga
merupakan ruang lingkup materi
kependidikan secara efektif dan
dan tingkat kompetensi yang
efisien untuk mencapai hasil
dituangkan
yang
tentang
dalam
kriteria
kompetensi
tamatan,
kompetensi
bahan
kajian,
optimal
memotivasi
serta
dengan membantu
memaksimalkan perkembangan
kompetensi mata pelajaran, dan
karier
serta
menyelaraskan
silabus pelajaran yang harus
tujuan individu dan organisasi.
dipenuhi oleh peserta didik pada
Mengacu pada PPRI No. 19 17
Tahun 2005 tentang Standar
menunjang
Nasional Pendidikan, Pasal 1
efisiensi
ayat 7 bahwa standar pendidik
pendidikan.
dan tenaga kependidikan adalah
pengelolaan madra- sah efektif
kriteria pendidikan prajabatan
dan mandiri, pihak pendidikan
dan kelayakan fisik maupun
islam
mental, serta pendidikan dalam
perencanaan, melaksanakan dan
jabatan. Adapun, administrasi
mempertanggungjawabkan
standar pendidik dan tenaga
pengelolaan
kependidikan
transparan kepada masyarakat
meliputi
kualifikasi
akademik
dan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
efektivitas
dan
pengelolaan Dalam
perlu
konteks
melakukan
dana
secara
dan pemerintah. 5. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan islam
3. Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan fasilitas atau sarana
Pengelolaan kesiswaan adalah
dan prasarana pendidikan islam
bagian
seharusnya
dari
pengelolaan
dilakukan
oleh
pendidikan islam. Pengelolaan
pendidikan islam, mulai dari
kesiswaan
pengadaan, pemeliharaan, dan
adalah merupakan
kegiatan yang diarahkan untuk
perbaikan,
menata dan mengatur kegaitan-
pengembangan.
Hal
kegiatan
didasari
kenyataan
yang
berkaitan
langsung dengan siswa atau
bahwa
peserta
yang
didik.
Kegiatan
hingga
oleh
ini
pendidikan islamlah paling
mengetahui
pengelolaan siswa tidak hanya
kebutuhan
berbentuk pencatatan terhadap
kecukupan, kesesuaian, maupun
data peserta didik akan tetapi
kemutakhi-
meliputi seluruh aspek yang
fasilitas
berkaitan dengan pertumbuhan
kaitannya
dan perkembangan siswa.
dengan pembelajaran. Selama
4. Pengelolaan Keuangan dan
dan
pembiayaan
rannya,
yang
baik
terutama
sangat
secara
pengadaan
pendidikan
Pembiayaan Keuangan
ini
fasilitas,
islam
erat
langsung
fasilitas selalu
didroping dari atas (pemerintah
merupakan salah satu sumber
pusat/dinas)
daya
kadangkala tidak sesuai dengan
yang
secara
langsung
sehingga
18
yang dibuthkan terutama dalam
apabila
hal
buku
pengelolaan kesiswaan, ketenagaan,
perpustakaan dan pengadaan/
sarana dan prasarana, pengelolaan
renovasi ruang kelas
keuangan dapat dikelola dengan baik
pengadaan
baru
(RKB).
pengelolaan
kurikulum,
seta hubungan pendidikan islam dengan
6. Pengelolaan hubungan
masyarakat juga terjalin
dengan baik dan harmonis.
pendidikan islam dengan masyarakat Pendidikan
islam
F.
Penutup Pendidikan islam hendaknya
merupakan lembaga sosial yang tidak
dapat
dipisahkan
masyarakat Begitu
lingkungannya. pula
sebaliknya,
masyarakat pun dipisahkan
dari
tidak dapat
dari
pendidikan
islam sebab keduanya memiliki kepentingan. Pendidikan islam merupakan
lembaga
formal
yang diserahi mandat untuk mendidik,
melatih,
membimbing anak peranannya
di
dan didik bagi
masa
sementara
depan,
masyarakat
merupakan
pengguna
pendidikan
itu.
pendidikan
islam
jasa
Hubungan dengan
masyarakat merupakan bentuk hubungan komunikasi ekstern yang dilaksanakan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan
memberdayakan
komponen
penting
setiap
pendidikan
islam dalam hal standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
penilaian
pengelolaan
dan
standar
dalam
pencapaian
rangka
visi-misi-tujuan
pendidikan islam secara efektif dan efesien.
Diharapkan
pendidikan
islam perlu meningkatkan program peningkatan
komptensi
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pengelolaan tercapai
dan
kualifikasi personal yang didukung sumber dana untuk setiap tahun secara
berkesinambungan
memiliki
dan
dan
memanfaatkan
sistem/instrumen penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk
peningkatan
pengelolaan
pembiayaan, diharapkan pendidikan islam
meningkatkan
efektivitas
pengalokasian
tujuan.
pendidikan islam efektif
lebih
meningkatkan
anggaran, rata-rata
Nilai
kelulusan di atas standar kelulusan nasional, melakukan usaha untuk 19
memiliki sumber dana, dan selalu memfasilitasi memperoleh
seluruh
siswa
kesempatan
belajar
dengan dukungan beasiswa. Untuk peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana, diharapkan semua sarana prasarana
harus
diinventarisasi
secara periodik, artinya secara teratur dan tertib berdasarkan ketentuan atau pedoman
yang
berlaku.
Untuk
peningkatan pengelolaan kesiswaan, diharap- kan pendidikan islam harus senantiasa memperhatikan hak dan kewajiban
siswa,
seperti
hak
mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemam- puan mereka.
Untuk
peningkatan
pengelolaan
hubungan
dengan
masyarakat,
diharapkan
mengak-
tifkan
semua warga
pendidikan
islam untk mencari fakta yang bisa dijadikan dasar penetapan program kerja humas sehingga program kerja humas pendidikan islam menjadi lebih efektif.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ansar & Masaong, Abd. Kadim. 2007. Manajemen Berbasis Pendidikan islam: Teori, Model dan Implementasi Di Pendidikan islam Dasar. Gorontalo: Nurul Jannah. Asmani, Jamal Ma’Mur. 2012. Tips Aplikasi Manajemen Pendidikan islam. Jogyakarta: Diva Press. Fattah,
Nanang.
2008.
Landasan
Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2006. Manajemen Berbasis Pendidikan islam, Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung, Remaja Rosdakarya.
21