ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
Oleh : Muhd. Odha Meditamar Abstrak : “Administrasi pendidikan harus ditopang dengan keberadaan administrator pendidikan, dimana dalam hal ini perlu adanya kegiatan persiapan untuk menghasilkan administrator pendidikan yang profesional. Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pendidikan juga tidak terlepas dari adanya perubahan sistem yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan otonomi daerah, yakni perubahan sistem sentralisasi ke desentralisasi” Abstract : “Educational administration should be supported by the existence of educational administrators, which in this case is need for preparatory activities to produce professional educational administrators. Furthermore, in the development of educational administration can not be separated from any changes in the system which is a form of implementation of the decentralization policy, which is centralized to a decentralized system changes”
1
A. Pendahuluan
B. Administrasi
Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, seiring dengan adanya
Pendidikan
Dan
Negara-Negara Berkembang 1. Paradigma
Alternatif
Untuk
Negara-Negara Berkembang perkembangan dalam era globalisasi, maka
disini
paradigma
terdapat dalam
beberapa administrasi
Terdapat
lembaga
menerapkan
sistem
yang
pendidikan
dimana administrasi dihubungkan oleh efektivitas pedagogis dalam
pendidikan yang mendasari praktik pelaksanaan administrasi pendidikan. Selain itu, disini praktik administrasi
pencapaian tujuan instruksional. Sistem pendidikan pada lembaga lainnya lebih peduli dengan peran politik mereka dalam komunitas
pendidikan harus ditopang dengan keberadaan administrator pendidikan, dimana dalam hal ini perlu adanya
yang lebih besar, dan untuk alasan ini, kinerja administratif mereka didasarkan terutama pada kriteria respon
kegiatan
persiapan
menghasilkan
untuk administrator
pendidikan
yang
profesional.
Selanjutnya
dalam
perkembangan
politik.
Konseptualisasi
paradigma
multidimensi
administrasi pendidikan didasarkan atas
tiga
asumsi
mendasar
,
diantaranya:
administrasi pendidikan juga tidak terlepas dari adanya perubahan sistem
a. Fenomena
pendidikan
yang
merupakan
sebuah
fakta
administratif
adalah
aspek
yang saling terkait dari realitas yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan otonomi daerah, yakni perubahan
sistem
sentralisasi
ke
global; b. Dalam sistem pendidikan ada dimensi intrinsik yang bersifat budaya dan pedagogis yang
desentralisasi.
ada di sepanjang sisi dimensi ekstrinsik yang bersifat politik dan ekonomi ; dan c. Manusia
sebagai
makhluk
individu yang memiliki peran sosial
dan
politik
dalam 2
masyarakat merupakan bagian
dipilih sistem pendidikan apa
dari sistem pendidikan.
yang tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial
2. Multidimensi
Administrasi
Pendidikan
umumnya
a. Dimensi Ekonomi
d. Dimensi Budaya
Dimensi ekonomi dari sistem pendidikan mencakup sumber daya
keuangan,
struktur,
norma-norma birokrasi, dan mekanisme
koordinasi
dan
komunikasi. Dalam pandangan dimensi ekonomi, pelaksanaan administrasi didasarkan
pendidikan dengan
prinsip
efisiensi dalam sumber daya keuangan,
material
dan
teknologi.
pedagogis
dimensi
administrasi mengacu
prinsip-prinsip
pada
pendidikan,
pandangan, dan teknik yang secara
intrinsik
untuk
pencapaian
bertujuan tujuan
pendidikan yang efektif.
meliputi
filosofi , antropologi, biologis, psikologis dan sosiologis dan nilai-nilai
dan
peserta
dalam
pendidikan pada
karakteristik
dan
sistem masyarakat
umumnya.
Peran
administrator pendidikan salah satunya
adalah
mengkoordinasikan dari
interaksi
orang-orang
dan
administrasi dilaksanakan memperhatikan
maupun tidak langsung dalam proses
pendidikan
dengan
masyarakat. Dalam
hal
multidimensi,
paradigma administrator
pendidikan dipandu dengan konsep substantif dan etika berlaku umum
yang pada gilirannya menciptakan
pandangan
politik,
yang
seperti kebebasan dan keadilan
c. Dimensi Politik Dalam
budaya
berpartisipasi secara langsung
pandangan
pendidikan
Dimensi
kelompok-kelompok
b. Dimensi Pedagogis Dalam
dan tuntutan masyarakat pada
dimensi
pelaksanaan pendidikan dengan respon
dan
kriteria dalam politik dimana
kerangka
organisasi
untuk
partisipasi
kolektif
dalam
memajukan
bentuk
kualitatif
kehidupan manusia kolektif di sekolah
dan
umumnya.
masyarakat
Paradigma
ini
pada juga 3
memiliki implikasi khusus untuk
Latin
partisipasi kolektif dalam praktek
mengorientasikan tindakan untuk
administrasi pendidikan, persiapan
membimbing
administrator, dan kerjasama lintas-
administrasi
budaya dalam penelitian.
relevan dengan budaya dan politik
3. Konteks
Administrasi
Peran pemerintah di Amerika dalam
pendidikan
berupaya
pelaksanaan pendidikan
yang
yang responsif terhadap tuntutan dan
Pendidikan
Latin
selalu
kebutuhan
dengan oleh
masyarakatnya
pelaksanaannya
para
ahli
dalam
bidang
mengadopsi pada model organisasi
pendidikan
dan administrasi pendidikan dari
untuk terlibat langsung
negara berkembang. Pada tahun
pembangunan konseptual baru dan
1960, muncul fakta bahwa bidang
perspektif
dalam
perencanaan
pendidikan
pendidikan
dan
dipengaruhi oleh perspektif teoritis
pendidikan.
yang
diterapkan
perencanaan
pemerintah
orientasi
dalam
5. Perubahan
dan
Pendidikan
yang
dibantu
perencanaan
Administrasi
pembangunan ekonomi. Perencana
Menurut
berkomitmen dalam
analisis administrasi
Kebijakan dan
Kriteria
Sander
pendidikan disini mempersiapkan
Amerika
Sumber
untuk
menggunakan pendekatan yuridis
pembangunan ekonomi. Dalam hal
normatif yang berhubungan erat
ini, negara menjadi peran sentral
dengan tradisi Romawi dimana
dalam perkembangan pendidikan.
hukum administrasi pendidikan di
Daya
Manusia
Latin
(1982) awalnya
tandai dengan administrasi publik 4. Teori Organisasi dan Negara-
dan
pendidikan
selama
era
kolonial. Kemudian Amerika Latin
negara Berkembang Dalam kondisi organisasi di
mengadopsi empat model sejarah
Amerika Latin, telah ada gerakan
administrasi
konseptualis terhadap pendidikan
dalam hal ini kebijakan pendidikan
dalam
menekankan pada aspek teknoratis
budaya
berbagai
keberagaman
pendidikan
dan
pendidikan
dimana
dan organisasi sitem pendidikan.
administrasi pendidikan, sehingga
Dalam
dalam
ekonomi diikuti oleh pragmatisme
pelaksanaannya
Amerika
hal
ini
rasionalisme
4
pedagogis
dan
efisiensi
dalam
pelaksanaan kegiatan
administrasi. bidang dalam
tertentu,
perencanaan
pendidikan.
Namun
demikian
disini sentralisasi tetap digunakan sebagai
Dalam misalnya
sebagainya.
instrumen
mempromosikan
kuat
dalam
pembangunan
nasional.
Perencanaan
Berdasarkan
studi
yang
pendidikan didasarkan pada model
dilakukan oleh perguruan tinggi
normatif atau rasional yang berupa
dan
proses normatif dan teknokratis.
mengungkapkan bahwa sebagian
Kebijakan pendidikan menekankan
besar pemerintah Amerika Latin
sisi
telah
manusiawi
pendidikan.
dari
Dalam
sistem hal
pemerintah
mengadopsi
telah
bentuk
desentralisasi
pendidikan
dalam
merupakan upaya untuk mengatasi
mengelola
pendidikan
di
keterbatasan efisiensi ekonomi dan
wilayahnya. Contoh adaptasi yang
efektivitas
sehingga
dilakukan antara lain: Argentina,
pendidikan
untuk beberapa sistem administrasi
akanberkaitan dengan pencapaian
pendidikan, Brazil, desentralisasi
tuntutan sosial dan politik.
administratif oleh tingkat sekolah,
pedagogis
kebijakan
ini
lembaga
dengan tugas progresif pendidikan 6. Daya Tanggap Masyarakat : Sentralisasi vs Desentralisasi Sejarah politik Amerika Latin telah
menunjukkan
ketegangan dengan
antara
adanya sentralisasi
desentralisasi
dalam
menengah
ke
provinsi
dan
pendidikan dasar ke kota, dan sebagainya. Upaya pendidikan dengan
desentralisasi di
atas
tujuan
dilakukan untuk
pengelolaan pendidikan, dimana
menyelenggarakan
desentralisasi
ketegangan ini pada umumnya
pendidikan
memfasilitasi
terdapat pada masyarakat. Dalam
interaksi antara pendidikan dan
perkembangan sejarah yang ada,
masyarakat dan secara signifikan
disini terdapat upaya terus menerus
meningkatkan tingkat respon dan
dalam menciptakan desentralisasi
relevansi dari sistem pendidikan
dalam
pelaksanaan
bagi peserta dan masyarakat pada
administratif seperti dekonsentrasi,
umumnya. Desentralisasi juga akan
debirokratisasi, regionalisasi, dan
mendukung masyarakat setempat
hal
yang
5
untuk
mencari
solusi
untuk
masalah pendidikan mereka dalam batas-batas
mereka,
kondisi ekonomi dan politik yang memadai tidak ada.
bukannya
Di sisi lain, mengingat situasi
mengadopsi solusi universal yang
ekonomi yang sulit di seluruh
mungkin
tidak
untuk
Amerika Latin, desentralisasi dapat
semua
situasi
suatu
membahayakan
berlaku
negara. Dalam pembela
di hal
ini,
desentralisasi
berpendapat
dan
para
meningkatkan kesenjangan antar
juga
daerah
karena
akses
terhadap
sistem
sumber daya keuangan dan jasa
pendidikan yang terdesentralisasi
pendidikan berbeda antara daerah
akan lebih efisien secara ekonomi
satu dengan lainnya.
dan
bahwa
ekuitas
pedagogis
daripada
lebih
sistem
efektif
Perdebatan sentralisasi dan
terpusat
desentralisasi dalam organisasi dan
(sentralisasi).
administrasi
Sistem
pendidikan
terdesentralisasi mendukung
bisa
yang
cenderung
mengungkapkan bahwa tidak ada formula
tepuk
atau
solusi
swasta
mudah. Namun demikian, dalam
dengan
hal implikasi bagi kebijakan dan
keharusan memberikan kesempatan
praktek pendidikan, terdapat dua
yang sama dalam hal pendidikan
saran
gratis bagi masyarakat miskin.
perbedebatan di atas, diantaranya.
yang
pendidikan
pendidikan
bertentangan
Penerapan sistem pendidikan
dalam
Pertama,
menyikapi
perlu
untuk
yang terdesentralisasi di negara-
memisahkan kebijakan pendidikan
negara yang ditandai oleh struktur
dan praktek administrasi. Dalam
ekonomi terpusat dan organisasi
rangka
politik bisa menimbulkan risiko
nasional,
menciptakan ketertinggalan pada
kebijakan pendidikan umum harus
masyarakat
miskin
bersifat nasional. Dengan cara ini,
ada
kurikulum kesatuan nasional harus
pedesaan. Secara
budaya,
melestarikan akan
terlihat
identitas bahwa
keraguan apakah sistem pendidikan
dirancang
dalam
rangka
yang terdesentralisasi dapat lebih
melestarikan
identitas
budaya
relevan
nasional,
kepada
masyarakat daripada
pada sistem
peserta
dan
umumnya terpusat
jika
kapasitasnya
untuk untuk
memperkuat mengejar
kemajuan ilmu pengetahuan, dan 6
memberikan
yang
Kedua, adalah penting untuk
untuk
menjelaskan konsep dan praktek
pengembangan ilmu pengetahuan
sehingga sentralisasi tidak selalu
dan
berhubungan
sama
kesempatan
dalam
akses
teknologi. Untuk
desain
dengan
kurikulum nasional seperti, muatan
otoritarianisme dan desentralisasi
lokal harus ditambahkan untuk
tidak
melestarikan heterogenitas budaya
demokrasi dan partisipasi.Dengan
negara
cara
dan
untuk
mencapai
selalu
yang
kebutuhan sosial yang nyata dan
otoritarianisme
tuntutan
masyarakat
berdampingan
perencanaan
desentralisasi,
politik
lokal. Adapun pendidikan,
orientasi
meletakkan
dasar
ini bagi
bingung
dengan
sama
bahwa
dapat
hidup dengan
demokrasi
dan
partisipasi bisa eksis dalam sistem terpusat. Perbedaannya
terletak
pengembangan perencanaan mikro
pada bentuk partisipasi dan praktek
dalam
perencanaan
demokrasi. Hal ini membawa kita
pendidikan
pada diskusi partisipasi sebagai
nasional. Sekali lagi, disarankan
strategi politik untuk mencapai
pedoman kebijakan nasional secara
kehidupan
umum
harus
tinggi dalam masyarakat, dan untuk
untuk
lebih
konteks
pembangunan
tidak
didesentralisasikan,
manusia
berkualitas
pengembangan
ilmu
menghindari risiko melemahnya
pengetahuan dan teknologi dalam
identitas nasional dan melemahkan
pendidikan
keberadaan
pendidikan.
ilmu
pengetahuan
dan
administrasi
modern di seluruh bagian negara. Dalam
hal
administrasi
pelaksanaan
pendidikan,
perlu
adanya partisipasi bersama yang
7. Persiapan
Administrator
Dan
Negara-Negara Berkembang Dalam
kolonial
Amerika
dapat dilakukan melalui partisipasi
Latin, ada sedikit kekhawatiran
kolektif, dengan keyakinan bahwa
administrasi
partisipasi kolektif dapat menjadi
persiapan
penangkal
untuk
pendidikan.
dilembaga
keberadaan
administrator
pendidikan,
administrator
yang
otoritarianisme birokrasi.
kuat
pendidikan
dan
administrator Dalam
awal
pendidikan umumnya guru-guru 7
yang telah dilepas sementara dari
menekankan studi administrasi
tanggung jawab mengajar mereka.
pendidikan
Pembentukan
manajemen
administrator
dalam
tradisi
klasik
dan
pendidikan di Amerika Latin telah
perilaku. Selama periode ini,
menjadi
terdapat
perhatian
pemerintah
sejumlah
praktik
selama lima dekade terakhir.
pendidikan nongelar, seminar
a. Sampai Perang Dunia II
dan kursus dalam administrasi
Sampai
Perang
persiapan pendidikan
Dunia
II,
pendidikan.
administrator
pelaksanaan
termasuk
Setelah
1958,
perencanaan
dalam
pendidikan
dilakukan
oleh
program umum di perguruan
pemerintah
nasional
dan
tinggi
universitas yang bekerja sama
pelatihan
fakultas
guru
dalam
humaniora
dan
universitas
dan
Administrasi
ilmu. pendidikan
dengan
badan-badan
internasional,
khususnya
UNESCO
Organisasi
dan
merupakan satu subjek dari
Negara-negara
program
yang
(OAS).
Saat
komprehensif. Dimana kajian
Institut
Internasional
administrasi
Perencanaan
studi
pendidikan
Amerika ini,
terdapat untuk
Pendidikan
dipengaruhi oleh tradisi dan
(IIEP) yang didirikan di Paris,
yuridis normatif yang ditandai
yang sejak tahun 1963 telah
studi
menjadi pusat penelitian dan
organisasi
dan
administrasi pemerintahan. b. Setelah
Perang
Dunia
pelatihan keunggulan bagi para II
pemimpin
pendidikan
dari
negara berkembang.
(1960) Setelah Perang Dunia II, dan
c. Tahun 1970
terutama sejak 1960, sekolah
Pendidikan pascasarjana yang
pendidikan
sistematis yang dimulai sekitar
didirikan
di
universitas-universitas
tahun
Amerika Latin dan program
perubahan
pelatihan
universitas di Amerika Latin.
profesional
administrator diperkenalkan
untuk
pendidikan di
tingkat
sarjana. Program pelatihan ini
Pada
1970,
merupakan
pendidikan
saat
Pengembangan
itu,
pada
program Pendidikan
Regional dari OAS didirikan 8
pada tahun 1968 memiliki
dipersiapkan
pengaruh
teknisnya dalam melakukan
yang menentukan
kemampuan
dalam pengembangan program
peran
pascasarjana sistematis dalam
dengan respon politik dan
perencanaan
relevansi budaya. Kurangnya
pendidikan,
profesional
mereka
pengawasan, dan administrasi
kompetensi
di
universitas-universitas
administrator pendidikan dapat
terkemuka di Brazil, Chili,
membahayakan peran politik
Kolombia,
dan budaya mereka, sementara
Panama,
Peru,
teknis
antara
Meksiko, dan negara-negara
mengorbankan
Amerika Latin lainnya. Sejak
dan
awal
1970-an,
mahasiswa, tenaga pendukung
pendidikan pascasarjana telah
administrasi, dan masyarakat.
memainkan
tahun
dalam
kepentingan
aspirasi
pendidik,
peran
penting
Oleh karena itu, persiapan
mengubah
karakter
teknik
administrator
normatif tradisional dalam cara
pendidikan
mengajar
di
karena
Amerika
Latin
universitas
adalah
penting,
diharapkan
dapat
untuk
memberikan mereka instrumen
pendekatan yang lebih analitis
yang efisien dan efektif untuk
berdasarkan pada peningkatan
kinerjanya dalam melaksanaan
kegiatan penelitian.
peran
Partisipasi dalam penyusunan
dengan respon politik dan
dan pemilihan administrator
relevansi budaya. Mengingat
pendidikan adalah isu penting
adanya
yang
didefinisikan
pemenuhan aspek pedagogis
secara metodologis. Sebagai
dan politik dalam administrasi
konsekuensi
pendidikan
belum
dari
hubungan
profesional
keharusan
maka
mereka
dalam
sangat
antara pendidikan dan poitik,
penting
administrasi pendidikan dalam
mengembangkan formula yang
hal
mampu
ini
pedagogis
merupakan yang
aspek menjadi
untuk
menggabungkan
persiapan teknis administrator
wadah bagi tindakan politik.
pendidikan
Dengan
seleksi
kata
lain,
dengan
mereka.
proses Persiapan
administrator pendidikan harus 9
teknis yang dapat dilakukan
9. Paradigma
salah satunya adalah pelatihan.
Pendidikan
8. Konteks
Administrasi
Di
Djam’an
pemaparan
Indonesia,
perubahan
paradigma administrasi pendidikan nasional saat ini sejalan dengan
Suharsaputra (2010: 12), bahwa
semangat Undang-Undang Nomor
administrasi
dapat
20 Tahun 2003 tentang Sistem
keseluruhan
Pendidikan Nasional dan Undang-
proses
dalam
di
Uhar
diartikan
Satori
Nasional
Indonesia
Pendidikan di Indonesia Berdasarkan
Administrasi
pendidikan sebagai
kerja
sama
dengan
Undang Nomor 22 Tahun 1999
memanfaatkan
semua
sumber
tentang
Pemerintah
Daerah,
personil dan materil yang tersedia
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
dan sesuai untuk mencapai tujuan
1999
pendidikan yang telah ditetapkan
Keuangan antara Pusat dan Daerah,
secara efektif dan efisien.
dan Peraturan Pemerintah Nomor
Menurut Cecil G. Miskel
tentang
Perimbangan
25 Tahun 2000 tentang Pelimpahan
dalam Uhar Suhasaputra (2010:
Kewenangan
17),
Provinsi sebagai Daerah Otonom.
dalam
dalam
melihat
konteks
organisasi administrasi
Dalam
Pemerintah
hal
ini
dan
perubahan
pendidikan terdapat tiga perspektif,
paradigma administrasi pendidikan
diantaranya: “1. perspektif sistem
adalah perubahan paradigma top
rasional,
down atau sentralistik menjadi
2.
perspektif
sistem
natural, dan 3. perspektif sistem
paradigma
bottom-up
terbuka.”
desentralistik.
atau
Penyelenggaraan administrasi pendidikan di Indonesia dewasa ini
10. Langkah
Persiapan
menjadi tanggung jawab bersama
Administrator
antara
Indonesia
pemerintah
pusat,
pemerintah daerah dan masyarakat.
Pendidikan
di
Administrator adalah orang
Dimana dalam hal ini antara
yang
melaksanakan
ketiganya memiliki peran sentral
administrasi.
yang saling berpengaruh terhadap
mempersiapkan
kemajuan pendidikan.
pendidikan
tugas-tugas Dalam
di
administrator Indonesia
yang
handal dan profesional, maka disini 10
perlu
adanya
mampu
pendidikan
membekali
yang
manajemen
pendidikan,
calon
sekolah sedikitnya harus mampu
administrator dalam memperoleh
berfungsi
pendidikan
untuk
manager, administrator, supervisor,
administrator
pendidikan
menjadi yang
leader,
sebagai
kepala
innovator,
handal dan profesional. Jika di
(EMASLIM).
Amerika Latin, program sarjana
administrator
dengan
kepala
studi
administrasi
educator,
motivator
Sebagai
seorang
pendidikan,
sekolah
harus
disini mampu
penididikan mulai dikenalkan pada
mengelola kurikulum, administrasi
tahun 1960 setelah Perang Dunia
peserta
II, begitupula di Indonesia tidak
personalia, administrasi sarana dan
jauh berbeda. pada era tahun 60-an
prasarana, administrasi kearsipan
tersebut
dan administrasi keuangan.
telah
program
diperkenalkan
studi
administrasi
Administrasi
Pendidikan, sebagai contoh pada bulan
didik,
Oktober
1964
telah
11. Fenomena
Sentralisasi
Desentralisasi
Dalam
diselenggarakannya program studi
Pelaksanaan
dengan kajian ilmu administrasi
Pendidikan di Indonesia
pendidikan.
a. Sentralisasi
Selain sebagai
adanya kegiatan
administrator
dan
Administrasi
pendidikan
Indonesia sebagai negara
persiapan
berkembang dengan berbagai
pendidikan,
di
kesamaan
ciri
Indonesia juga terdapat kegiatan
budayanya,
pelatihan
sistem sentralistik yang telah
untuk
yang
diperuntukkan
administrator
dalam
pendidikan
mengembangkan
lama
juga
sosial mengikuti
dikembangkan
negara
pada
berkembang.
kompetensi atau keterampilan yang
Konsekuensinya
harus dimilikinya agar menjadi
penyelenggaraan pendidikan di
administrator
pendidikan
yang
Indonesia serba seragam, seba
profesional.
Salah
satunya
keputusan dari atas, seperti
pelatihan ini adalah pelatihan yang
kurikulum yang seragam tanpa
dilaksanakan oleh lembaga diklat.
melihat tingkat relevansinya bai
E. bahwa
Mulyasa dalam
(2011:
98),
kehidupan
paradigma
baru
lingkungannya.
anak
dan
11
Konsekuensinya, peran
posisi
siswa
dan
bahwa.
Dari
riset
yang
cenderung
dilakukan pada tiga sekolah di
dijadikan sebagai objek agar
Kabupaten Sleman DIY yang
yang memiliki peluang untuk
menggambarkan
mengembangkan kreatifitas dan
pendidikan
minatnya sesuai dengan talenta
dan
yang dimilikinya.
bersamaan
yang
sentralistik
desentralistik masih
secara terdapat
dalam proses penyelenggaraan
b. Desentralisasi Desentralisasi suatu
bahwa
proses
sebagai
pendidikan
suatu
pendidikan.
dimana
pada
satuan
lembaga yang lebih rendah kedudukannya
menerima
pelimpahan kewenangan untuk melaksanakan
segala
pelaksanaan
tugas
pendidkan,
termasuk pemanfaatan segala fasilitas
yang
ada
serta
penyusunan
kebijakan
dan
pembiyaan.
Dari
segi
manajemen,
desentralisasi
dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi,
dan
akuntabilitas
publik. Berdasarkan pemaparan Siti Irene Astuti Dwiningrum (2011: 24) telah dipaparkan bahwa
dentralisasi
administras dapat
pendidikan
terlihat
penerapan Peningkatan
dalam
dari
ini
c. Penutup Dalam
pelaksanaan
pendidikan
Indonesia, melihat pembahasan di atas, disini
dapat
pendidikan
diketahui yang
bahwa
dikembangkan
melalui partisipasi akan memberikan kepuasan sendiri dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga dalam hal ini sebagai seorang administrator pendidikan harus menyelenggarakan pendidikan yang berbasis partisipasi, seperti dalam pendidikan di Indonesia sudah
dilaksanakannya
Manajemen
Berbasis
Sekolah
sebagai
wujud
daripada
prinsip partisipasi
dalam
pelaksanaan desentralisasi pendidikan.
adanya
Manajemen Mutu
Berbasis
Sekolah (MPMBS) di sekolah. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Irene Astuti Dwiningrum (2011:81) 12
DAFTAR PUSTAKA Danim, Sudarman. 2003. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdikbud. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah. Donnelly, James H. 1984. Fundamentals of Management. Texas: Business Publications Inc. Enoch, Yusuf. 1992. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia. Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
13