PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA STARBUCKS COFFEE CIPUTRA SEMARANG ) DEVINA DWIYANTINI Jurusan Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang JL. Nakula No.5-11 Semarang (50131) Email :
[email protected]
ABSTRACT The era of free-market impact on the competition is very tight for businesses, so the impact on the demand for each of the company's management to be more careful in determining the marketing strategy in order to win the competition faced. The marketing strategy is meant to be lead to the creation of a high fidelity of consumers to the products offered by the company analytical tool used is multiple linear regression with first tested the validity and reliability. The results showed that the product significantly influence consumer purchasing decisions. This means that if the quality of the product increases, purchasing decisions will increase. Price significantly influence purchasing decisions. This means that if the price is affordable then buying decision will increase. Promotions significantly influence purchasing decisions. It can diarttikan bahwsa if the promotion increases the purchasing decisions will increase. Locations significantly influence purchasing decisions. This means that if the location increases the purchasing decisions will increase. Services significantly influence purchasing decisions. This means that if the ministry increased the buying decision will increase. Keywords: product, price, promotion, location, service and purchasing decisions
dimaksud harus mengarah pada terciptanya PENDAHULUAN
suatu kesetiaan yang tinggi dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh
Era pasar bebas berdampak pada
perusahaan (Tjiptono, 2012).
adanya persaingan yang sangat ketat bagi para pelaku bisnis, sehingga berdampak pada
adanya
tuntutan
bagi
Untuk
setiap
berorientasi
manajemen perusahaan untuk lebih cermat
umumnya
dalam menentukan strategi pemasaran agar dapat
memenangkan
dihadapi.
Strategi
persaingan pemasaran
dalam
yang
perusahaan pada
pesat, 1
maka
pada
akan
menghadapi
masalah
bidang
pemasaran.
Dengan
perkembangan
yang
pasar,
yang
teknologi
memungkinkan
yang
begitu
perusahaan
menghasilkan produk dan jasa tersebut
pengalaman
tidak ada artinya apabila tidak diimbangi
menikmati secangkir kopi (Nielsen &
dengan kemampuan untuk memasarkan
Mortensen, 2009:43)
produk
dan
jasa
tersebut
dibagi
dari
Alasan peneliti mengambil obyek di Starbucks Coffee Ciputra Semarang adalah
pemasaran harus direncanakan terlebih
karena Starbucks Coffee Ciputra Semarang
dulu sebelum melaksanakan kegiatan yang
sudah mendunia dan banyak dikenal
sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan
masyarakat, jenis produk Starbucks Coffee
harapan konsumen tersebut, pemasar harus perilaku
bisa
kepada
konsumen. Dengan demikian kegiatan
menganalisis
yang
Ciputra Semarang memiliki kualitas yang
pembelian
baik. Disamping itu Starbucks Coffee
konsumen karena reaksi pembeli terhadap
Ciputra Semarang juga memiliki tempat
strategi pemasaran perusahaan memiliki
yang nyaman digunakan untuk berkumpul
dampak yang besar terhadap keberhasilan
baik dari kalangan muda maupun tua dan
perusahaan. (Tjiptono, 2012).
dari kalangan menengah sampai keatas. Starbuckss
Corporation
adalah Dari apa yang telah diuraikan maka
sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai
perlu diperhatikan untuk meningkatkan
kopi global asal Amerika Serikat yang
jumlah penjualan agar
berkantor pusat di Seattle, Washington.
dapat bersaing
dengan bisnis-bisnis lain, maka dibuat
Starbuckss adalah perusahaan kedai kopi
suatu
terbesar di dunia,dengan 20.336 kedai di
penelitian
yang
berjudul
“PENGARUH
61 negara, termasuk 13.123 di Amerika
VARIABEL
MARKETING
Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang,
MIX
PELAYANAN
793 di Britania Raya, 732 di Cina, 473 di
:
DAN
TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI
Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di
KASUS PADA STARBUCKS COFFEE
Taiwan, 204 di Filipina, dan 164 di
CIPUTRA SEMARANG )
Thailand. (www.starbucks.com)
TINJAUAN PUSTAKA
Starbuckss merupakan nama kedai kopi asal Amerika Serikat yang diperlopori
1. MARKETING MIX
oleh Howard Schultz. Bermula di awal era Menurut
1980-an, kopi dianggap sebagai komoditas yang hanya bisa dibeli di supermarket,
Budiwati
(2012)
mengatakan bahwa terdapat banyak cara
diseduh di rumah ala kadarnya, tanpa ada
yang bisa dilakukan untuk memuaskan 2
kebutuhan pembeli sasaran. Suatu produk
merek– merek yang ada didalam kumpulan
bisajadi
pilihan (Kotler dan Keller, 2008: 240) dalam
memiliki
banyak
fitur
yang
Budiwati (2012).
berbeda tetapitingkat kepuasan pelanggan H1 =
sebelum atau sesudah penjualan dapat
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
disesuaikan. Terdapat empat “P” yang
pembelian.
membentuk bauran pemasaran, dimana
H2 = harga berpengaruh positif
akan berguna bagi kita untuk mengurangi
dansignifikan terhadap keputusan
semua variabel dalam bauran pemasaran
pembelian
menjadi empat variable dasar, yaitu :
H3 = Promosi berpengaruh positif dan signifikan
produk (product), tempat (place), promosi
terhadap keputusan
pembelian. (promotion) dan harga (price). H4 = Lokasi berpengaruh positif dan 2. KEPUTUSAN PEMBELIAN
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian HIPOTESIS H5 = Pelayanan berpengaruh positif dan
Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen
mengenai
preferensi
signifikan
atas
terhadap
keputusan
pembelian Pengambilan
METODE PENELITIAN
sampel
menggunakan metode Purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel dengan
1. POPULASI DAN SAMPEL
pertimbangan tertentu. Kriteria dalam Populasi
adalah
jumlah
dari
pengambilan sampel
semua objek atau individu yang akan
yang digunakan
dalam penelitian ini adalah konsumen
diteliti, dimana objek tersebut memiliki
Starbucks Coffee Ciputra Semarang yang
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
mudah dijangkau oleh peneliti dengan cara
(Setiawan, 2005). Adapun yang dijadikan
membagi kuisioner
sebagai populasi adalah seluruh konsumen
kepada konsumen.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
yang ada di Starbucks Coffee Ciputra
sampel 100 responden.
Semarang. UJI INSTRUMEN 3
1. UJI VALIDITAS Menurut
Ghozali
(2011)
uji
4. UJI MULTIKOLINEARITAS
validitas digunakan untuk mengukur sah Menurut Ghozali (2011) uji ini
atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu
bertujuan menguji apakah pada model
kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan
regresi ditemukan adanya korelasi antar
pada kuisioner mampu mengungkapkan
variabel
sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
bebas
(independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
tersebut. Uji validitas dapat diketahui
korelasi di antara variabel independen.
dengan melihat r hitung, apabia r hitung sig, ≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid.
5. UJI NORMALITAS Menurut 2. UJI RELIABILITAS Reliabilitas
normalitas
sebenarnya
pengganggu
variabel
uji
untuk menguji
atau
residual
memiliki
distribusi normal.
merupakan indickator dari variable atau Suatu
bertujuan
(2011),
apakah dalam model regresi, variabel
adalah
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
konstruk.
Ghozali
dikatakan
reliable, apabila: Hasil a > 0,60 = reliabel 6. REGRESI LINEAR BERGANDA
dan Hasil a < 0,60 = tidak reliable (Gozali, 2011).
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua
3. UJI HETEROSKESDASTISITAS
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah Menurut
Ghozali
heteroskedastisitas
(2011)
bertujuan
uji
hubungan antara variabel dependen dengan
untuk
variabel
independen
(Ghozali,
2011).
menguji apakah dalam model regresi
Adapun rumus yang digunakan untuk
terjadi ketidaksamaan variance dari residu
menghitung
suatu
berganda adalah
pengamatan
ke
pengamatan
metode
analisis
regresi
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. 4
Keterangan :
dimasukan
dalam
model
mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap Y pembelian
=Keputusan
bo
= Intercept / konstan
b1, b2, b3, b4, b5
= Koefisien regresi
X1
= kualitas produk
X2
= harga
X3
= promosi
satu variabel penjelas/independen secara
X4
= lokasi
individu
X5
= pelayanan
variabel dependen.
variabel dependen/terikat.
8. UJI t Uji-t menunjukan
pada seberapa
dalam
dasarnya jauh
menerangkan
pengaruh
variasi
e = Disturbance error ( variabel Pengganggu 9. DETERMINASI R2 Koefisien determinasi (R2) pada
7. UJI F
intinya mengukur seberapa jauh Uji statistik F pada dasarnya menunjukan
apakah
independen
atau
semua
variabel
bebas
yang
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN
masyarakat dinyatakan valid sebagai alat
PEMBAHASAN
ukur variabel.
1. UJI VALIDITAS 2. UJI RELIABILITAS
Berdasarkan dari uji validitas menunjukkan bahwa nilai r besar dibanding nilai r
tabel.
hitung
lebih
Berdasarakan hasil uji reliabilitas
Dengan hasil
menunjukkan nilai cronbach’s
ini maka kuesioner yang digunakan oleh
variabel bukti fisik (tangibles), keandalan
variabel bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), (responsiveness), empati
daya jaminan
(emphaty)
dan
alpha
(reliability),
tanggap
(responsiveness),
(assurance),
empati
kepuasan
daya jaminan
(emphaty)
dan
tanggap (assurance), kepuasan
masyarakat di atas 0,60. Hal ini berarti kuesioner dari masing-masing indikator 5
terbukti dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai
alat
ukur
variabel.
4. UJI MULTIKOLINEARITAS 3. UJI NORMALITAS
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KEPUTUSAN 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
Berdasarkan
0.4
multikolinearitas
hasil
uji
menunjukkan
bahwa
0.2
semua variabel independen yaitu kualitas 0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Grafik normal probability plot
pelayanan,
dan
kualitas
relasional
semuanya
hubungan
tidak
terjadi
multikolinearitas, karena nilai tolerance
memperlihatkan semua titik-titik berhimpit
yang didapat berada di atas 0,1, dan nilai
dan mengikuti garis diagonal, sehingga
VIF yang didapat berada di bawah 10.
dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 5. UJI HETEROSKESDASTISITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Unstandardiz ed Residual 100 .0000000
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Scatterplot
.67959021 .107 .077 -.107
Dependent Variable: KEPUTUSAN 4
Regression Studentized Residual
N Normal Parametersa,b
1.073 .200
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil output diatas,
2
0
-2
-4
kolmogorov-SmirnovZ memberikan nilai p
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
sebesar 0,200 menunjukan nilai signifikan Pada
> 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model
regresi
memenuhi
grafik
scatterplot
menujukkan bahwa titik-titik pada grafik
asumsi
tidak bisa membentuk pola tertentu yang
normalitas.
jelas dan titik-titik tersebut menyebar di 6
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
c. Harga (nilai koefisien regresi X2) 0,088
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
harga bernilai positif dan signifikan,
heteroskedastisitas.
hal ini dapat diartikan bahwa jika harga (X2) terjangkau sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka
6.
UJI
REGRESI
keputusan
LINEAR
pembelian
juga
akan
meningkat.
BERGANDA
d. Promosi (nilai koefisien regresi X3) 0,266 promosi bernilai positif dan signifikan, hal ini dapat diartikan bahwa jika promosi (X3) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan pembelian juga akan meningkat.
Y = -1,410 + 0,069X1 +0,088 X2 + 0,266 X3 +0,367 X4+0,170X5
e. Lokasi (nilai koefisien regresi X4) 0,367
Hasil persamaan regresi berganda
lokasi
bernilai
positif
dan
tersebut diatas memberikan pengertian
signifikan, hal ini dapat diartikan
bahwa :
bahwa jika lokasi (X4) lebih strategis sedangkan variabel lain adalah tetap
a. Konstanta (α) sebesar -1,410 yang
(konstan) maka keputusan pembelian
berarti apabila harga, produk, promosi, lokasi
dan
perubahan
pelayanan maka
nilai
tidak
juga akan meningkat.
ada f.
keputusan
Pelayanan (nilai koefisien regresi X5) 0,170 pelayanan bernilai positif dan
pembelian sebesar -1,416.
signifikan, hal ini berarti bahwa jika b. Produk (nilai koefisien regresi X1)
pelayanan (X5) ditingkatkan sedangkan
0,069 produk bernilai positif dan
variabel lain adalah tetap (konstan)
signifikan, hal ini dapat diartikan
maka keputusan pembelian juga akan
bahwa jika produk (X1) ditingkatkan
meningkat.
sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan pembelian juga akan meningkat
7
b.
7. UJI F
Pengujian hipótesis harga terhadap keputusan pembelian Hasil pengujian hipotesis
Hasil perhitungan
yang telah
menunjukkan bahwa nilai t hitung
dilakukan diperoleh nilai F hitung adalah
untuk harga adalah 2,676 dengan
sebesar 77,481 sedangkan degree of
signifikansinya
freedom pada angka 5 dan 94 dalam tabel
sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94
nilai F hitung sebesar 77,481 > nilai F
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985
tabel = 2,70. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
signifikan
0,009,
sedangkan pada taraf signifikansi
F diperoleh nilai sebesar 2,70 sehingga
terdapat
sebesar
sehingga nilai t hitung =2,676 > nilai
secara
t tabel = 1,985. Dengan demikian
bersama-sama antara kelengkapan barang,
menunjukkan
pelayanan, harga, lokasi dan pelayanan
bahwa
terdapat
pengaruh signifikan antara harga
secara bersama-sama (simultan) terhadap
terhadap keputusan pembelian (Y).
keputusan pembelian. c. 8. UJI T a.
Pengujian
Hipotesis
promosi
terhadap keputusan pembelian
Pengujian hipótesis produk terhadap
Hasil pengujian hipotesis
keputusan pembelian
menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk promosi adalah 5,645 dengan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung
signifikansinya
untuk produk adalah 2,994 dengan
sedangkan pada taraf signifikansi
signifikansinya
0,04,
sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94
sedangkan pada taraf signifikansi
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985
sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94
sehingga nilai t hitung =5,645 > nilai
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985
t tabel = 1,985. Dengan demikian
sehingga nilai t hitung =2,994 > nilai
menunjukkan
t tabel = 1,985. Dengan demikian
pengaruh signifikan antara promosi
menunjukkan
terhadap keputusan pembelian.
sebesar
bahwa
terdapat
pengaruh signifikan antara produk
d.
terhadap keputusan pembelian (Y).
sebesar
bahwa
terdapat
Pengujian hipótesis lokasi terhadap keputusan pembelian
8
0,000,
9. DETERMINASI R2
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk lokasi adalah signifikansinya
Model Summaryb
4,999 dengan
sebesar
0,000,
Model 1
sedangkan pada taraf signifikansi
R R Square .897 a .805
Adjusted R Square .794
Std. Error of the Estimate .697
a. Predictors: (Constant), PELAYANAN , PRODUK, HARGA, PROMOSI, LOKASI
sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung =4,999 > nilai
Koefisien determinasi digunakan
t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan
bahwa
untuk
terdapat
menjelaskan
terhadap keputusan pembelian (Y). Pengujian
Hipotesis
seberapa
besar
variabilitas variabel independen dalam
pengaruh signifikan antara lokasi
e.
mengetahui
variabel
dependen
yang
ditunjukkan oleh nilai R square (R2) yaitu sebesar 0,794 artinya variabilitas variabel
pelayanan
produk,
terhadap keputusan pembelian
harga,
promosi,
lokasi
dan
pelayanan mampu menjelaskan keputusan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
pembelian (Y) sebesar 79,4 %, sedangkan
bahwa nilai t hitung untuk pelayanan adalah
2,409
dengan
sisanya sebesar 20,6% dipengaruhi oleh
signifikansinya
variabilitas variabel lain yang tidak diteliti
sebesar 0,018, sedangkan pada taraf
dalam penelitian ini.
signifikansi sebesar 0,025 dengan df PEMBAHASAN
sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung =2,409 > nilai t
tabel
=
1,985.
Dengan
1.
demikian
antara
pelayanan
produk
terhadap
Keputusan pembelian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
Pengaruh
terhadap
Berdasarkan hasil uji hipotesis
keputusan pembelian
menunjukan bahwa variabel produk (X1) berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,069 dan nilai signifikan sebesar 0,004 yang lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Adanya angka positif dan signifikan ini 9
mengindikasikan
bahwa
kualitas
produk yang sesuai dengan manfaat,
bahwa harga berpengaruh positif dan
memiliki daya tahan yang baik serta
signifikan terhadap keputusan pembelian.
penampilan kemasan produk yang menarik meningkatkan
keputusan
Hasil penelitian ini mendukung
pembelian
penelitian yang dilakukan oleh Hasan
Starbucks Coffee Ciputra Semarang.
(2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) Hasil penelitian ini mendukung
dan Rahmat (2009) yang menyatakan
penelitian yang dilakukan oleh Hasan
bahwa promosi berpengaruh positif dan
(2012), Hafrizal (2012), Candra (2012)
signifikan terhadap keputusan pembelian.
dan Rahmat (2009) yang menyatakan 4. Pengaruh lokasi terhadap keputusan
bahwa produk berpengaruh positif dan
pembelian
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
2. Pengaruh Harga terhadap Keputusan
menunjukan bahwa variabel lokasi (X4)
Pembelian
berpengaruh
positif
dan
signifikan
Berdasarkan hasil uji hipotesis
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan
menunjukan bahwa variabel harga (X2)
nilai koefisien sebesar 0,367 dan nilai
berpengaruh
signifikan
signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan
dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
nilai koefisien sebesar 0,888 dan nilai
0,05. Adanya angka positif dan signifikan
signifikan sebesar 0,009 yang lebih kecil
ini mengindikasikan bahwa lokasi yang
dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
strategis, ruang tunggu yang nyaman,
0,05. Adanya angka positif dan signifikan
mudah dijangkau dan mudah transportasi
ini mengindikasikan bahwa harga yang
umum dapat meningkatkan keputusan
sesuai dengan apa yang di tawarkan, harga
pembelian
yang terjangkau dan harga yang wajar
Semarang.
positif
dan
Starbucks
Coffee
Ciputra
serta kompetitif meningkatkan keputusan pembelian
Starbucks
Coffee
Hasil penelitian ini mendukung
Ciputra
penelitian yang dilakukan oleh Hasan
Semarang.
(2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) Hasil penelitian ini mendukung
dan Rahmat (2009) yang menyatakan
penelitian yang dilakukan oleh Hasan
bahwa lokasi berpengaruh positif dan
(2012), Hafrizal (2012), Candra (2012)
signifikan terhadap keputusan pembelian.
dan Rahmat (2009) yang menyatakan 10
5.
Pengaruh
pelayanan
2.
terhadap
keputusan pembelian
Terdapat
pengaruh
signifikan
antara
keputusan Berdasarkan hasil uji hipotesis
positif
dan
harga
pembelian
dan
terhadap pelanggan,
artinya apabila harga terjangkau maka
menunjukan bahwa variabel lokasi (X4) berpengaruh
positif
keputusan pembelian akan meningkat.
signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan
3.
Terdapat
pengaruh
positif
dan
nilai koefisien sebesar 0,170 dan nilai
signifikan antara promosi terhadap
signifikan sebesar 0,018 yang lebih kecil
keputusan
dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
artinya apabila promosi meningkat
0,05. Adanya angka positif dan signifikan
maka
ini mengindikasikan bahwa pelayanan
menurun
yang
ramah,
cepat
tanggap
keputusan
keputusan
pelanggan,
pembelian
akan
positif
dan
dan 4.
memberikan informasi dengan baik dapat meningkatkan
pembelian
pembelian
Terdapat
pengaruh
signifikan
antara
keputusan
Starbucks Coffee Ciputra Semarang.
lokasi
pembelian
terhadap pelanggan,
artinya apabila lokasi terjangkau maka keputusan pembelian akan meningkat
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hasan 5.
(2012), Hafrizal (2012), Candra (2012)
Terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara pelayanan terhadap
dan Rahmat (2009) yang menyatakan
keputusan
bahwa pelayanan berpengaruh positif dan
pembelian
pelanggan,
artinya apabila pelayanan meningkat
signifikan terhadap keputusan pembelian.
maka
keputusan
pembelian
akan
meningkat.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah
SARAN
dilakukan maka dapat diperoleh Dari kesimpulan yang diuraikan di
kesimpulan sebagai berikut :
atas, maka penulis memberikan saran 1.
Terdapat
pengaruh
positif
dan
sebagai berikut :
signifikan antara produk terhadap keputusan
pembelian
a. Dalam penelitian ini variabel yang
pelanggan,
paling besar mempengaruhi keputusan
artinya apabila produk meningkat maka
keputusan
pembelian
pembelian yakni lokasi. Lokasi ini di
akan
ukur berdasarkan lokasi yang strategis,
meningkat. 11
ruang tunggu yang nyaman, lokasi
harus diperhatikan oleh Starbucks
mudah dijangkau dan lokasi dekat
Coffee
dengan transportasi umum. Dalam
meningkatkan keputusan pembelian.
indikator tersebut dapat dilihat bahwa
Starbucks dalam frekuensi iklan masih
pengaruh
kurang karena iklan yang diberikan
paling
dominan
adalah
Ciputra
hanya
sebesar 3,97 yang berkategori baik,
dengan Credit Card ataupun dengan
sedangkan
kecil
jejaring sosial seperti Line. Seharusnya
dijangkau
Starbucks mulai memberikan promosi
berkategori cukup baik. Hal ini harus
melalui televisi agar lebih banyak
menjadi perhatian Starbucks Coffee
masyarakat yang menyaksikan dan
Ciputra Semarang
dalam membeli
penasaran
produk di Starbucks Coffee Ciputra
Starbucks.
adalah
lokasi
paling
mudah
Semarang
karena
dijangkau,
seharusnya
lokasi
strategis
konsumen.
yang
dalam
pelanggannya
sikap dan pelayanan merupakan aspek yang
berpindah tempat dari yang saat ini
sangat
menentukan
beroperasi berpindah di depan satu lokasi dengan McDonald di lantai satu bagian depan ataupun di lantai 2 satu Solaria
harapan
jasa
pada
secara konsisten. Dalam bisnis jasa,
kurang tepat. Jika perlu Starbucks
dengan
produk
tergantung
penyedia
memenuhi
ini
Starbucks terletak di lokasi yang
lokasi
diberikan
kemampuan
dijumpai
Karena pada saat
membeli
c. Baik buruknya kualitas pelayanan
Starbucks
untuk
ingin
kerjasama
sulit
memilih lokasi di dalam Mall yang lebih
bentuk
dalam
Ruang tunggu yang nyaman yaitu
indicator
berupa
Semarang
penting
kualitas
dihasilkan
.
Bila
dilupakan
atau
dalam
jasa
yang
aspek
tersebut
bahkan
sengaja
dilupakan, maka dalam waktu yang
ataupun
tidak terlalu lama perusahaan yang
Excellso. Hal ini merupakan suatu hal
bersangkutan bisa kehilangan dan
yang harus diperhatikan oleh pihak
dijauhi calon konsumen. Dalam hal ini
perusahaan agar dapat meningkatkan
keramah
keputusan pembelian yang membeli
tamahan
pelayan
dalam
melayani pelanggan harus diutamakan,
produk diperusahaan.
sering tegur sapa bagi pelanggan yang b. Frekuensi promosi, daya tarik promosi dan
keyakinan
terhadap
sering
datang.
Serta
mengajak
merk
berbicara dan memberikan empati pada
merupakan indikator-indikator yang
pelanggan. Agar terjalin relationship 12
yang baik antara Starbucks dengan
menyediakan produk hemat untuk
pelanggan.
kalangan mahasiswa.
d. Dalam penelitian ini produk diukur dengan Kesesuaian produk dengan
DAFTAR PUSTAKA
manfaat, Produk memiliki daya tahan
Ghozali, Imam 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
yang baik dan Penampilan produk memadai. Dalam indikator tersebut dapat dilihat bahwa pengaruh paling
Rahmat, Arief. 2009. Pengaruh Bauran Eceran (Retail Mix) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Carefour Palembang Square. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. VII No. 2 Sepetember 2009
dominan adalah Produk memiliki daya tahan yang baik yaitu sebesar 3,97 yang
berkategori
indicator
baik,
paling
sedangkan
kecil
adalah
Kesesuaian produk dengan manfaat Assaury. 2004. Manajemen Pemasaran. BPFE Yogyakarta : Yogyakarta
berkategori cukup baik. Hal ini harus menjadi perhatian Konsumen dalam
Candra, Yuni. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Keterlibatan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Leasing Sepeda Motor Suzuki Di Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. VI No. 2 tahun 2012
membeli produk di Starbucks Coffee Ciputra Semarang karena kesesuaian produk
dengan
manfaat
belum
memadai. Produk yang ditawarkan disini masih kurang bervariasi hanya kopi, teh dan slice cake. Seharusnya penambahan
produk
yang
lebih
bervariasi itu perlu dilakukan sebagai gebrakan menarik minat konsumen. e. Semakin
menarik
harga
yang
ditawarkan oleh
Starbucks Coffee
Ciputra Semarang
dalam pembelian
produk maka akan semakin dapat meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli produk. Harga yang ditawarkan Starbucks tergolong mahal, maka alangkah baiknya jika Starbucks 13