Seminar Nasional Peternakan don Veteriner 1997
PENGARUH TEPUNG DAUN BELUNTAS DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN AVAM PEDAGING PADA PERIODE AKHIR FASE STRATER YULIEN SUPRAPTINI, DIAH KUSUMAWATi clan NUSDIANTo TRIAKOSo
Fakultas Kedokteratt Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tepung dawn beluntas dalam ransum terhadap pertambahan berat badan ayam. Daun beluntas menlpakan salah sate tananian yang berkhasiat obat tradisional yang bermanfaat sebagai penambah nafsu makan clan membantu pencernaan sehingga diharapkan dapat memacu pertumbultan. Sebanyak dua puluh delapan ekor ayam benlmur 6 minggu dipakai dalam penelitian ini, kemudian dibagi secara acak inenjadi 4 kelompok perlakuan, berturut-turut sebagai kontrol, diberi tepung daun beluntas 5% dalam ranstun, 10% clan 15%. Pengamatan dilakukan terhadap pertambahan berat badan selama akhir periode strarter . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung dawn beluntas tidak efektif terhadap pertambahan berat badan ayam pedaging . Kata kunci :
Daun beluntas, ayam, pertambahan berat badan PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang pertanian pads dasarnya merupakan suatu usaha meningkatkan gizi masyarakat baik yang berasal dari tanaman maupun hewan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Sebagai salah satu contolt adalah peternakan ayam potong yang merupakan salah satti ternak yang cukup besar kontribusinya dalam penyediaan protein hewani . Namun demiklan faktor utama yang harus diperhatikan dalam meningkatkan produksi adalah pengetalwan inengenai komposisi pakan, karena biaya pakan pada peternakan ayam meliputi 60 - 70 persen dari total biaya Rroduksi yang dikeluarkan . Penggtlnaan .pakan pengganti yang lebih murah tentunya akan menekan biaya produksi . Oleh sebab itulah, berbagai upaya dilakukan peternak untuk mencari pakan yang murah nainun kualitasnya cukup baik serta berdampak positif bagi ternak . Daun beluntas menlpakan suatu alternatif yang dapat dimasukkan dalam komposisi pakan untuk ayam. Keuntungan yang lain adalah karena beluntas mudah tumbuh clan banyak terclapat di Indonesia sehingga mudah diperoleh . Pemanfaatan daun beluntas secara tradisional pada umuntnya sebagai penambahi nafsu makan clan membantu pencernaan .
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997
Untuk memudahkan pemberian beluntas, maka dawn beluntas-dicampurkan dalam - bentuk tepung yang kemudian dicampur dengan bahan pakan. Perumusan masalah Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah yang timbul, yaitu 1.
Apakah pemberian tepung daun beluntas dalam ransum dapat meningkatkan berat badan ayam.
2.
Apakah pemberian tepung daun beluntas dengan persentase yang berbeda dalam ransum akan menyebabkan pertambahan berat badan ayam yang berbeda pula TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan tentang beluntas Tanaman beluntas terdapat di Indonesia dengan nama yang berbeda - beda seperti Beluntas (Sumatera), Luntas (Jawa), Beluntas atau Beruntas (Sunda), Beluntas (Madura), Lamutase (Makasar), Lenaboui (Timor) (WIJAYAKUSUMA et al., 1992). Berdasarkan taksonominya, beluntas diklasifikasikan sebagai berikut : . Divisi Sub Divisi Klas Sub Klas Super Ordo Ordo Famili Genus Spesies
Spermatophyta Angiospermae Magnoliopsida (Dicotyledone) Simpetelae Asteriflorae Asterales Asteriaceae (Compositae) Pluchae Pluchae indica (L.) Less (Soccus volubilis Javanicus /Bacharis'indica (L.) Less)
Tanantian beluntas dapat tumbuh liar di hutan, ladang serta dapat ditanam 'di halaman rumah sebagai pagar. Beluntas merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak, banyak terdapat di pantai utara dan berkembang biak secara vegetatif Beluntas juga tumbuh di daerah yang mendapatkan sinar matahari atau sedikit teduh dengan ketinggian 700 - 1000 meter di atas permukaan Taut. Tanaman beluntas mempunyai batang berkayu, bulat, tegak, bercabang . Ujung tanaman berwarna ungu saat masih muda dan berwarna putih kotor pada saat tua, berbulu seperti beludru, dapat tumbuh 0,5 sampai 2 meter. atau lebih. Helaian daun lemas, tunggal bertangkai pendek, letak berseling, berwarna hijau kekuningan sampai hijau tua, berbentuk bulat telur berbalik seperti jorong. Daun mempunyai panjang 2,5 sampai 9 cm, lebar 1,5 sampai 5 cm, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi lemah atau kasar, panjang tangkai dawn 4 sampai 8 mm. Tulang daun menyirip, pada permukaan atas clan bawah daun tidak licin, berambut cukup rapat. Bunga keluar dari ujung cabang dan ketiak daun berbentuk bunga bongkol kecil, berkumpul pada malai rata, majemuk terminal, mahkota bunga cakram berbentuk corong, tepi mahkota betntuk sangat sempit bergigi 3 ,sampai 5 pendek dan iepas, putik bentuk janun dengan panjang 6 mm dengan warna hitam kecoklatan . Tangkai putik dengan dua cabang berwarna ungu, menjulai jauh, kepala 670
Seminar Nasional Peternakan don Veteriner 1997
sari ungu, kepada putik dua berwarna .putih sampai putih kekuningan . Buah berwarna cokelat dengan sudut putih kecil, keras bersegi, rambut sikat pada satu buah lingkaran . Biji kecil cokelat keputihputihan. Akar tunggang, bercabang, putih kotor (STEENI, 1987 ; WIJAYAKUSLIMA el a/., 1992) . Beluntas mempunyai sifat kimia clan efek farmakologis yaitu baunya yang khas clan rasanya getir . Daunnya berkhasiat untuk menambah nafsu makan clan membantu pencernaan (HEYNE, 1987) . Daun beluntas mengandung zat-zat asam amino seperti triptopan, treonin, leusin, isoleusin, lemak, kalsium, fosfor, zat best, vitamin A clan vitamin C (HAKIM, 1988) . Menunxt pepelitian SuGATI clan HIrrAPEA (1991), dawn beluntas banyak mengandung senyawa flavonoid clan polifenol sedang menurut penelitian LYAM (1984), disamping senyawa flavonoid, daun beluntas juga mengandung steroid. Steroid yang umum terdapat pada setiap tumbuhan tingkat tinggi adalah sitosterol, stigmasterol clan kampesterol . Tinjauan mengenai ayam pedagine
Penggolongan ayam berdasar pertumbuhannya adalah fase starter clan fase finisher. Protein clan energi yang dibutul*an selama periode starter pada ayam pedaging 20%, 3200 kkal per kilogram ransum . Pakan tersebut dapat berupa campuran dedak/bekatul, jagung, kedelai, pakan buatan pabrik, sisa - sisa dapur /sayur, bekicot, ikan-ikan kecil clan lain-lain . Dalam pemberian makan kepada ayam perlu diperhatikan zat-zat yang terkandung di dalamnya. Adapun zat-zat makanan tersebut pada - pokoknya digolongkan menjadi 6 yang meliputi karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin clan air . Zat makanan tersebut terdapat dalam makanan, tetapi persentasi clan mutunya masing-masing bahan berbeda-beda. MATERI DAN METODE Penelitian dilaksaaakan di kandang laboratorium Klinik Hewan FKH Unair, mulai tanggal 23 September 1997 sampai dengan tanggal 3 .Oktober 1997 . Penelitian ini menggunakan ayam pedaging sebanyak ayam berumur 6 minggu sampai*8 minggu .
28
ekor. Penelitian dilaksanakan pada
Sebagai bahan utama pada penelitian adalah daun beluntas . Daun beluntas dipetik dari pohonnya dalam keadaan segar, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2 hari sampai kering, selanjutnya digiling dengan mesin penggiling sampai menjadi tepung. Makanan utama dalam penelitian ini adalah makanan komersial untuk ayam, yang diperoleh dari toko makanan ternak di Surabaya. 28 ekor ayam potong yang berumur 6 minggu dibagi secara acak menjadi 4 kelompok : " " " "
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
K sebagai kontrol PI diberi daun beluntas 5 P2 diberi daun beluntas 10 P3 diberi dawn beluntas 15
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997
Pemberian makanan pada ayam dilakukan 2 kali .sehari pagi data sore, sedangkan air untuk minum diberikan ad libidum. Parameter yang diukur adalah berat badan ayam . Penimbangan badan dilakukan setiap 2 hari selama 12 hari HASIL PENELITIAN . Hasil penimbattgan berat badan ayam selama 2 minggu disajikan pada Tabel 1 di bawah ini . Hasil uji split plot. membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang. nyata di antara perlakuan (P>0,05), tetapi terdapat perbedaanyang nyata di antara periode (P
B C D E F
Perlakuan K
P1
P2
1264,29 ± 262,54 1428,57 ± 227,04 1471,43 ± 305,31 1514 ;29 ± 276,46 1485 ;71 ± 241,03 1457,14 ±231,71
1207,14 ±214,92 1342,86 ± 164,39 1435,7.1 ± 199,40 1400,00 t 206,16 1381,43 ± 256,35 1402,86± 300,32
P3
1285,71 --t- .174,92 1400,00 219,85 1521,43-t 278,17 1471,43'±251,43 1451,43 ±: 315,20 1465,71 ± 308;1)6
1314,29 ± 89,97 1342,86 t 127,24 1428,57 t 182,25 1414 ;29 t 203,54 1355,71 t 213,06 1384,29 ±227,81
Gambaran pertambahan berat badan ayam selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 .
1,400
1,200 1 ;000 800 600 400 200 0
C
D
E
Periode Penimbangan Gambar 1. Gambaran pertambahan berat badan ayam selama penelitian 672
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997
PEMBAHASAN Berdgsarkan uji statistik yang telah dilakukan, terbukti bahwa pemberian tepung daun beluntas sebagai tuakanan tambahan dalain ransum ayam tidak efisien, oleh karena pertambahan berat badan yang terjadi hampir sania dengan pertambahan berat badan ayam dalam kelompok kontrol . Pada penelitian ini walaupun terdapat perbedaan berat badan yang nyata di antara periode, namun tidak dilakukan dengan uji statistik lagi, mengingat penelitian ini dilakukan pads periode pertumbuhan, dimana tentu akan terjadi peningkatan berat badan. Pada Gambar 1, tampak bahwa pemberian tepung daun beluntas 10% memberikan basil yang hampir lama dengan . kelompok yang diberi tepung daun beluntas 5% dan 15% . Kurangnya efisiensi manfaat penambahan tepung daun beluntas pada ransum ayam periode pertumbuhan terhadap penambahan berat badan, disebabkan kandungan protein yang ada dalam daun beluntas kurang .mencukupi . Dilaporkan bahwa kandungan protein kasar daun beluntas adalah 17,28%, sedangkan ayam periode pertumbuhan membutuhkan protein 22%. Protein inempakan bagian terpenting darn jaringan tubuh, sedang karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi yang penting untuk prestasi tubuh clan bukan bagian terpenting daripada jaringan itu sendiri . Seperti diketahui, setiap sel memerlukan protein, schingga bila pemberian protein dihentikan atau badan makanan tidak cukup mengandung protein maka akan berakibat : "
Tubuh tidak dapat metnbuat jaringanjaringan dan tidak dapat memelihara jaringanjaringan yang rusak dan akhirnya nnengganggu pertumbuhan serta produksi .
"
Hewan yang diberi pakan dengan kandungan protein tinggi scrta cncrgi yang diltasilkan melebihi kebutuhan pokok, maka kelebilian zat makanan tersebut akan dipakai untuk pertumbuhan dan produksi (AAK, 1993 ; TILLMAN et al., 1989.). , KESIMPULAN
1.
Pemberian tepung daun beluntas dalam ransum ayam pedaging diakhir periode pertumbuhan tidak menyebabkan pcrtam)ahan berat badan yang nyata dibanding kelotnpok yang tidak diberi tepung daun beluntas .
2.
Pemberian tepung daun beluntas dengan persentase yang berbeda tidak menimbulkan perbedaan berat badan ayam pedaging . DAFTAR PUSTAKA
AAK.
1993 . Pemeliharaan Ayam Ras . Kanisius. Yogyakarta.
HAKIM,
A.S. 1988. Bunga Rampai Petw1juk Praktis Pemanfaatan Tanaman Berkhasiat Indonesia. Jilid 1 . Jakarta . 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia . Vol . III. Balitbang Depkes. Balitbang Dephut . Yayasann Wanajaya. Jakarta . 1832. .
HAYNE, K .
Seminar Nasional Peternakan dan Peteriner 1997
S.S. 1984. Pemeriksaan Pendahuluan Senyawa Kimia Datm Beluntas (Pluchea indica (L.) Less). Skripsi pads jurusan Fannasi-FMIPA . Institut Teknologi Bandung. Bandung . SmENis, C.G.G.J.V . 1987. Flora untuk Sekolah di Indonesia . PT. Pradnya Paramita. Jakarta .
LYAM,
dan J.J . HuTAPEA . 1991 . Inventari s Tanaman Obat Indonesia ..Departemen Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Tm AAN, A.D ., H. HARTADI, R. REKsowimMo, S. PRAwBmoKusumo, S. LEBDOSUKODJO. 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University. Press. Yogyakarta. SUGATI, S.S .
A.S. WiRIAN, T. YAPuTRo, S. DALIMARTHO, B.Wlsowo. 1992. Tanaman Berkhasiat . Obat Indonesia. Pustaka Kartini . Jakarta.
WIJAYAKUsumA, H .M.H .,
TANYA JAWAB Penanya : Apa alasan penggunaan sebagai makanan ayam. Yulien Supraptini : Sebab penggunaan pads itik dapat meningkatkan bobot badan, sehingga dicoba pada ayam. Penanya : Kelemahan dalam penelitian ini jumlah ayam 'sedikit dan jenis kelamin tidak dibedakan . Dengan jumlah ayam terlalu sedikit sehingga penelitian berikutnya perlu dipertimbangkan, jadi jumlah 7 ekor per perlakuan dalam penelitian-. ini terlalu sedikit sehingga untuk menarik kesimpulan belum bisa Mewakili . Daun beluntas biasanya menghilangkan bau badan pada manusia, namun pada penelitian ini tidak diteliti kaitannya dengan bau karkas ayam. Pada penelitian ini 'konsumsi ransum cenderung menurun, dengan meningkatnya loan beluntas yang disebabkan oleh baunya yang kurang enak, sehingga kurang disukai ayam menyebabkan penurunan konsumsi ransum .